TEKNOLOGI PEMBUATAN MESIN PEMOTONG ADONAN KERUPUK UDANG.

(1)

(2)

i ABSTRAK

Jenal Tampubolon: Teknologi Pembuatan Mesin Pemotong Adonan Kerupuk Udang. Tugas Akhir. Jurusan Pendidikan Teknik Mesin. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Medan. 2015

Usaha Pengolahan kerupuk udang saat merupakan suatu usaha yang memiliki nilai ekonomi yang baik. Namun dalam pengolahannya para pengusaha kerupuk ini masih menggunakan cara pemotongan manual pada adonan kerupuk udang ini sehingga produksi olahan mereka masih kurang maksimal yang disebabkan oleh lamanya proses pemotongan pada olahan tersebut. Oleh sebab itu, para pengusaha kerupuk ini membutuhkan suatu alat yang dapat membantu mereka dalam proses pemotongan adonan kerupuk udang mereka. Berdasarkan hal tersebut maka pembuatan mesin ini bertujuan agar mesin ini nantinya dapat membantu para pengusaha kerupuk udang ini untuk menungkatkan produksi mereka.

Salah satu yang menjadi bahan baku pembuatan kerupuk udang ini adalah udang dan tepung. udang merupakan salah satu hasil laut Indonesia yang sangat mudah untuk didapatkan dan merupakan hasil laut yang mudah didapat di daerah pesisir pantai sumatra utara yakni yaitu Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang. Proses pemotongan adonan kerupuk udang ini selama ini masih membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih besar oleh sebab itu mesin ini sangat dibutuhkan dalam usaha ini.

Mesin pemotong adonan kerupuk udang ini merupakan mesin yang digerakkan oleh motor listrik dengan daya 0,5 HP dengan kecepatan putaran 1400 rpm dengan sistem transmisi sabuk-V dan didukung dengan komponen-komponen mesin lainnya. Pembuatan mesin ini dibentuk dengan kapasitas 25 kg/jam.


(3)

ii ABSTRACK

Jenal Tampubolon: Technology Making Dough Cutting Machines Shrimp Crackers. Engineering Project. Department of Mechanical Engineering Education. Faculty Of Engineering. Srate University of Medan. 2015

Processing Business prawn crackers when a business that has a good economic value. But in processing these crackers employers still using manual cutting on this shrimp cracker dough so that the production of processed they are still less than the maximum that is caused by the length of the cutting process of the preparation. Therefore, these crackers entrepreneurs need a tool that can help them in the process of cutting their prawn cracker dough. Under these conditions, the manufacture of machinery is intended that this machine will be able to help employers menungkatkan prawn crackers for their production.

One of the raw material for making crackers are shrimp and flour. Shrimp is one of Indonesia's marine products are very easy to obtain and is the result of the sea breeze at the coastal areas of northern Sumatra namely namely Pumpkin Beach Deli Serdang. Shrimp cracker dough cutting process is during this still takes time and more power and therefore this machine is needed in this effort.

Shrimp cracker dough cutting machine is a machine that is driven by an electric motor with a power of 0.5 HP at 1400 rpm rotation speed of the transmission system V-belts and supported by other machine components. Making this machine is formed with a capacity of 25 kg / h.


(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya yang diberikan oleh penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Program Studi Diploma III Teknik Mesin Program Diploma Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Penulis merasa banyak mendapat saran, bimbingan, serta bantuan dari berbagai pihak selama menyelesaikan Tugas Akhir ini. Untuk itu, tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih khususnya kepada:

1. Bapak Ir. Batumahadi Siregar, MT selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing menyelesaikan Tugas Akhir ini

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

3. Drs. Hidir Efendi, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Unimed 4. Ir. Batumahadi Siregar, M.T. selaku ketua Prodi Teknik Mesin D-3 Unimed 5. Bapak Drs. Andi Bahar selaku Dosen Pembimbing Teknik Merancang yang

turut membantu menyelesaikan tugas akhir ini

6. Bapak Indra Koto, ST, M.Eng selaku Dosen Pembimbing PKLI yang turut membantu menyelesaikan tugas akhir ini

7. Ayah dan Ibu yang saya sayangi, yang selalu memberi semangat, materi dan doa.


(5)

iv

8. Kepada Hotdinar Sinaga yang telah memberi semangat dan membantu dalam pengerjaan tugas akhir ini.

9. Teman-teman di Genk Kupu-Kupu yang telah banyak membantu dalam proses pengerjaan tugas akhir ini.

10.Teman-teman stambuk 2011 Jurusan Teknik Mesin yang juga banyak memberi dukungan, doa serta arahan.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan dari Tugas Akhir ini. Penulis berharap laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Medan, Februari 2015 Penulis,

Jenal Tampubolon NIM. 5113220020


(6)

v

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 3

D. Tujuan ... 4

E. Manfaat ... 4

F. Teknik Pengumpulan Data ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

A. Kajian Singkat Udang ... 6

1. Jenis Udang ... 7

2. Klasifikasi udang ... 8

3. Kandungan Nutrisi Udang ... 9

4. Manfaat Udang ... 10


(7)

vi

1. Kerupuk Udang ... 13

2. Proses Pembuatan Kerupuk Udang ... 14

C. Mekanisme Pemotongan Adonan Kerupuk Udang ... 16

D. Bagian Utama Mesin yang Dirancang ... 18

1. Pisau ... 19

2. Poros ... 19

3. Bantalan ( bearing ) ... 23

4. Puli ... 26

5. Sabuk ... 27

6. Baut ... 28

7. Motor Listrik ... 30

E. Perencanaan Kapasitas ... 31

F. Identifikasi Alat dan Mesin ... 31

1. Mesin bubut ... 31

2. Mesin Gerinda ... 32

3. Mesin Bor ... 35

4. Mesin Las ... 37

5. Mesin Frais ... 38

BAB III METODE RANCANG BANGUN ... 40

A. Gaya Pemotongan ... 40

B. Puli dan Sabuk-V ... 41

C. Daya Penggerak ... 43


(8)

vii

E. Poros ... 48

F. Bantalan ... 51

G. Perencanaan Kapasitas ... 52

H. Metode Pembuatan Komponen Utama ... 53

1. Poros ... 53

2. Rangka mesin ... 56

3. Corong Masuk dan Wadah Penampung ... 59

4. Pisau pemotong ... 63

I. Perakitan Mesin Pemotong Adonan Kerupuk Udang ... 65

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 69

A. Penetapan Spesifikasi ... 70

B. Analisa Biaya ... 72

1. Biaya pembelian materaial ... 73

2. Biaya Pemakaian Listrik ... 73

3. Biaya Tenaga Kerja ... 74

C. Harga Penjualan Mesin ... 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 76

A. Kesimpulan ... 76

B. Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 79 LAMPIRAN


(9)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Standar mutu bahan baku kerupuk udang ... 14

Tabel 2. faktor koreksi daya ... 22

Tabel 3. faktor koreksi daya ... 49

Tabel 4. Perlengkapan Peralatan Pembuatan Poros ... 53

Tabel 5. Perlengkapan untuk pembuatan rangka mesin ... 56

Tabel 6. Peralatan Pembuatan Corong Masuk ... 59

Tabel 7. Peralatan untuk pembuatan pisau pemotong ... 63

Tabel 8. Bahan baku yang dibeli ... 72

Tabel 9. Bahan jadi yang dibeli ... 72


(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Udang merupakan kekayaan laut Indonesia yang melimpah dan merupakan bahan makanan yang tidak tahan lama (cepat busuk). Sehingga memerlukan penanganan untuk memperlama masa penggunaanya. Beberapa cara dapat dilakukan antara lain pembuatan terasi udang, pembuatan udang kering, dan kerupuk udang. Pembuatan kerupuk udang selain menambah lamanya penggunaan udang juga merupakan salah satu variasi dari penggunaan udang, dimana udang adalah hewan yang mengandung protein sangat tinggi sangat dibutuhkan manusia. Dengan adanya kerupuk udang ini bagi orang yang tidak menyukai secara langsung dapat pula menikmati udang dengan adanya kerupuk udang.

Di daerah pesisir pantai Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang, merupakan salah satu penghasil udang yang cukup potensial untuk dijadikan berbagai usaha industri rumahan salah satunya pembuatan kerupuk udang. Muara Pantai Labu secara administrasi terletak di Desa Gremuk, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, dan secara geografis berada

pada 3°40’44,9”LU dan 98054’30,7”BT

(Badan Pusat Statistik, Kabupaten Deli Serdang, 2005). Daerah ini merupakan daerah estuari dengan zona transisi antara dua lingkungan perairan, yakni air asin dari Selat Malaka dan air tawar yang mengalir dari sungai.


(11)

2

Hal ini membuat daerah ini merupakan salah satu daerah penghasil berbagai jenis ikan dan udang yang dapat diolah menjadi beberapa bentuk olahan. Daerah ini dapat menghasilkan hingga 6.148,73 ton ikan dan udang pertahunnya (Sumber : BPS Kabupaten Deli Serdang, 2007). Dengan hasil yang sedemikian maka perlu dilakukan pengolahan alternatif pada ikan dan udang tersebut ketika pasar tidak lagi dapat menampung semua hasil tangkapan tersebut.

Oleh sebab itu penulis menganggap penting mengolah udang menjadi kerupuk yang sering disebut dengan olahan kerupuk udang. Teknologi yang diperlukan untuk memproduksi kerupuk udang secara umum merupakan teknologi yang sederhana yang pada umumnya masih menggunakan tenaga manusia dalam proses pengerjaanya, salah satunya pada saat proses pemotongan adonan kerupuk udang yang menggunakan pisau dapur ataupun dengan mesin pemotong yang masih manual hal ini mengakibatkan proses produksi yang lama dan memerlukan tenaga pekerja ang lebih banyak. Mereka berpendapat jika ada mesin yang dapat memotong adonan dengan lebih cepat maka itu akan sangat membantu bagi mereka, sehingga untuk mendapatkan potongan dari adonan kerupuk udang maka dibutuhkan suatu alat atau mesin yang lebih efektif dan efesien sehingga dapat meningkatkan produksi kerupuk udang.

Oleh karena hal diatas penulis menganggap perlunya membuat alat mesin pemotong adonan kerupuk udang yang nantinya diharapkan akan dapat mempermudah dan mempercepat proses pemotongan adonan itu sendiri. Selain itu dengan adanya mesin ini diharapkan masyarakat khususnya didaerah pesisir pantai Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang mampu meningkatkan hasil produksi olahan berbahan baku udang terutama pembuatan kerupuk udang.


(12)

3

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan beberapa masalah antara lain :

1. Bagaimana konstruksi mesin pemotong adonan kerupuk udang dengan kapasitas 25 kg/jam.

2. Bagaimana proses pembuatan komponen mesin pemotong adonan kerupuk udang.

3. Bagaimana dimensi mesin pemotong adonan kerupuk udang.

4. Bagaimana cara membuat atau membentuk mesin pemotong adonan kerupuk udang.

5. Bagaimana besaran biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan mesin pemotong adonan kerupuk udang.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis membatasi pembahasan hanya pada :

1. Proses pembuatan mesin pemotong adonan kerupuk udang

2. Alat yang digunakan dalam membuat mesin pemotong adonan kerupuk udang


(13)

4

D. Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan mesin pemotong adonan kerupuk udang ini adalah sebagai berikut :

1. Membuat mesin pemotong adonan kerupuk udang dengan sistem transmisi – puli dan sabuk-V.

2. Mengetahui proses pembuatan mesin pemotong adonan kerupuk udang 3. Mengetahui biaya pembuatan mesin pemotong adonan kerupuk udang 4. Mengetahui peralatan yang digunakan untuk pembuatan mesin pemotong

adonan kerupuk udang.

E. Manfaat

Adapun manfaat dari desain mesin pemotong adonan kerupuk udang kapasitas 25 kg/jam ini yaitu:

1. Bagi Mahasiswa

a. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Diploma III Teknik Mesin di Universitas Negeri Medan.

b. Mahasiswa dapat memberikan solusi suatu masalah yang khususnya dibidang teknik mesin.

2. Bagi Universitas

a. Sebagai sarana meningkatkatkan kualitas sumberdaya manusia bagi lulusan Universitas Negeri Medan Khususnya untuk Program Studi D3 Teknik Mesin.


(14)

5

b. Untuk menambah perbendaharaan mesin-mesin di Universitas Negeri Medan yang nantinya dikembangkan dan disalurkan kepada masyarakat.

3. Bagi Masyarakat

a. Meningkatkan Produktifitas industri olahan berbahan baku kerupuk udang.

b. Masyarakat yang ingin menggunakan mesin pemotong adonan kerupuk udang akan memudahkan pemotongan dan hasil yang lebih seragam.

F. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data digunakan penulis dalam penyusunan laporan tugas akhir adalah :

1. Melakukan kunjungan atau observasi ke daerah-daerah yang merupakan daerah penghasil udang.

2. Melakukan diskusi dengan dosen pebimbing maupun dari pihak-pihak yang dapat membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini yang memahami dan mengerti tentang perancangan mesin tersebut.

3. Melakukan studi lapangan dengan mengamati dan melihat mesin rancangan yang sudah ada.

4. Melakukan studi kepustakaan atau literatur dan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan mesin yang dirancang.


(15)

77

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Mesin pemotong adonan kerupuk udang ini menggunakan sistem transmisi sabuk-V dan puli dalam mereduksi putaran motor penggerak dengan perbandingan putaran n1 : n2 = 1 : 7.

2. Dalam proses pembuatan mesin pemotong adonan kerupuk udang ini memerlukan beberapa alat dan mesin yaitu :

a. Alat

1) Mistar Baja 2) Penitik / penanda 3) Jangka sorong 4) Meter

5) Kikir 6) Gunting 7) Palu plastik b. Mesin

1) Mesin bubut 2) Mesin frais

3) Mesin gerinda duduk 4) Mesin gerinda tangan


(16)

77

5) Mesin gerinda potong 6) Mesin las

7) Mesin pemotong plat

3. Spesifikasi mesin pemotong adonan kerupuk udang ini antara lain : a. Dimensi mesin : 900 mm x 450 mm x 500 mm

b. Daya penggerak : motor listrik 0,5 hp, 1400 rpm c. Diameter puli penggerak (d1) : 50,8 mm

d. Diameter puli pada poros (d2) : 355,6 mm e. Diameter poros : 28 mm

f. Bantalan poros : tipe bantalan duduk ϕ 25,4 mm dan g. Piringan perajang : besi ukuran ϕ 300 mm x 20 mm

h. Mata pisau : stainless steel ukuran 88 mm x 50 mm x 1 mm

4. Berdasarkan analisa biaya material dan bahan baku, serta biaya pembuatan mesin hingga dapat dioperasikan adalah sebesar Rp 3.089.103,-

B.

Saran

Pembuatan mesin pemotong adonan keruptuk udang ini mungkin masih terdapat kekurangan yang bisa menjadi bahan untuk pengembangan selanjutnya. Beberapa saran penulis antara lain :

1. Sebaiknya piringan perajang dibuat dari bahan alumunium yang lebih ringan dan lebih tahan karat dibanding dengan besi.

2. Sewaktu mengadakan pembersihan, pembongkaran serta pemasang komponen mesin ini, pastikan motor terbebas dari arus listrik, setelah


(17)

selesai menggunakan mesin, sebaiknya dibersihkan dahulu corong masuk dan corong penampung hasil potongan adonan.

3. Sebaiknya corong keluar dibuat pada mesin.

4. Usahakan untuk melakukan perawatan mesin secara rutin agar mesin beroperasi secara optimal


(1)

3

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan beberapa masalah antara lain :

1. Bagaimana konstruksi mesin pemotong adonan kerupuk udang dengan kapasitas 25 kg/jam.

2. Bagaimana proses pembuatan komponen mesin pemotong adonan kerupuk udang.

3. Bagaimana dimensi mesin pemotong adonan kerupuk udang.

4. Bagaimana cara membuat atau membentuk mesin pemotong adonan kerupuk udang.

5. Bagaimana besaran biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan mesin pemotong adonan kerupuk udang.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis membatasi pembahasan hanya pada :

1. Proses pembuatan mesin pemotong adonan kerupuk udang

2. Alat yang digunakan dalam membuat mesin pemotong adonan kerupuk udang


(2)

4

D. Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan mesin pemotong adonan kerupuk udang ini adalah sebagai berikut :

1. Membuat mesin pemotong adonan kerupuk udang dengan sistem transmisi – puli dan sabuk-V.

2. Mengetahui proses pembuatan mesin pemotong adonan kerupuk udang 3. Mengetahui biaya pembuatan mesin pemotong adonan kerupuk udang 4. Mengetahui peralatan yang digunakan untuk pembuatan mesin pemotong

adonan kerupuk udang.

E. Manfaat

Adapun manfaat dari desain mesin pemotong adonan kerupuk udang kapasitas 25 kg/jam ini yaitu:

1. Bagi Mahasiswa

a. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Diploma III Teknik Mesin di Universitas Negeri Medan.

b. Mahasiswa dapat memberikan solusi suatu masalah yang khususnya dibidang teknik mesin.

2. Bagi Universitas

a. Sebagai sarana meningkatkatkan kualitas sumberdaya manusia bagi lulusan Universitas Negeri Medan Khususnya untuk Program Studi D3 Teknik Mesin.


(3)

5

b. Untuk menambah perbendaharaan mesin-mesin di Universitas Negeri Medan yang nantinya dikembangkan dan disalurkan kepada masyarakat.

3. Bagi Masyarakat

a. Meningkatkan Produktifitas industri olahan berbahan baku kerupuk udang.

b. Masyarakat yang ingin menggunakan mesin pemotong adonan kerupuk udang akan memudahkan pemotongan dan hasil yang lebih seragam.

F. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data digunakan penulis dalam penyusunan laporan tugas akhir adalah :

1. Melakukan kunjungan atau observasi ke daerah-daerah yang merupakan daerah penghasil udang.

2. Melakukan diskusi dengan dosen pebimbing maupun dari pihak-pihak yang dapat membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini yang memahami dan mengerti tentang perancangan mesin tersebut.

3. Melakukan studi lapangan dengan mengamati dan melihat mesin rancangan yang sudah ada.

4. Melakukan studi kepustakaan atau literatur dan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan mesin yang dirancang.


(4)

77

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Mesin pemotong adonan kerupuk udang ini menggunakan sistem transmisi sabuk-V dan puli dalam mereduksi putaran motor penggerak dengan perbandingan putaran n1 : n2 = 1 : 7.

2. Dalam proses pembuatan mesin pemotong adonan kerupuk udang ini memerlukan beberapa alat dan mesin yaitu :

a. Alat

1) Mistar Baja 2) Penitik / penanda 3) Jangka sorong 4) Meter

5) Kikir 6) Gunting 7) Palu plastik b. Mesin

1) Mesin bubut 2) Mesin frais

3) Mesin gerinda duduk 4) Mesin gerinda tangan


(5)

77

5) Mesin gerinda potong 6) Mesin las

7) Mesin pemotong plat

3. Spesifikasi mesin pemotong adonan kerupuk udang ini antara lain : a. Dimensi mesin : 900 mm x 450 mm x 500 mm

b. Daya penggerak : motor listrik 0,5 hp, 1400 rpm c. Diameter puli penggerak (d1) : 50,8 mm

d. Diameter puli pada poros (d2) : 355,6 mm e. Diameter poros : 28 mm

f. Bantalan poros : tipe bantalan duduk ϕ 25,4 mm dan g. Piringan perajang : besi ukuran ϕ 300 mm x 20 mm

h. Mata pisau : stainless steel ukuran 88 mm x 50 mm x 1 mm

4. Berdasarkan analisa biaya material dan bahan baku, serta biaya pembuatan mesin hingga dapat dioperasikan adalah sebesar Rp 3.089.103,-

B.

Saran

Pembuatan mesin pemotong adonan keruptuk udang ini mungkin masih terdapat kekurangan yang bisa menjadi bahan untuk pengembangan selanjutnya. Beberapa saran penulis antara lain :

1. Sebaiknya piringan perajang dibuat dari bahan alumunium yang lebih ringan dan lebih tahan karat dibanding dengan besi.

2. Sewaktu mengadakan pembersihan, pembongkaran serta pemasang komponen mesin ini, pastikan motor terbebas dari arus listrik, setelah


(6)

selesai menggunakan mesin, sebaiknya dibersihkan dahulu corong masuk dan corong penampung hasil potongan adonan.

3. Sebaiknya corong keluar dibuat pada mesin.

4. Usahakan untuk melakukan perawatan mesin secara rutin agar mesin beroperasi secara optimal