PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) BERBASIS LESSON STUDY DENGAN MEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID.
SISTEM KOLOID
Oleh :
Dita Triliana Nasution NIM. 4113131017
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2015
(2)
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT ( TEAMS GAMES TOURNAMENT ) BERBASIS LESSON STUDY
DENGAN MEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID
Dita Triliana Nasution (4113131017) Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran TGT berbasis Lesson Study dengan Media Animasi terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi pokok Sistem Koloid kelas XI SMA N 1 Sunggal. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA N 1 Sunggal yang terdiri dari 4 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara random sampling dengan mengambil 2 kelas yaitu kelas XI MIA 3 sebagai kelas eksperimen yang dibelajarkan dengan model pembelajaran TGT berbasis Lesson Study dengan media Animasi dan kelas XI MIA 4 sebagai kelas kontrol yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Sebagai alat pengumpul data hasil belajar digunakan tes objektif yang berjumlah 20 soal yang telah teruji validitas,reabilitas,tingkat kesukaran dan daya beda soalnya. Hasilnya diperoleh 12 soal dinyatakan valid, 8 soal dari validator ahli dan sudah diuji coba.Uji normalitas pretest kelas eksperimen diperoleh x2 hitung = 6,25; untuk postest diperoleh χ
2
= 10,4 dan untuk gain diperoleh x2 hitung = 3,75 dengan χ
2
tabel = 11,07. Uji normalitas pretest kelas kontrol diperoleh χ 2 hitung = 7,25; untuk postest diperoleh χ
2
hitung = 8,25 dan untuk gain diperoleh x2 hitung = 10,15 dengan χ
2
tabel = 11,07. Sehingga χ 2
hitung < χ 2
tabel maka data kedua kelas berdistribusi normal. Pada uji homogenitas, untuk pretest diperoleh Fhitung =
1,81, untuk postest diperoleh Fhitung = 1,43 dan untuk gain diperoleh Fhitung = 1,167
dengan Ftabel = 1,85, sehingga Fhitung < Ftabel, maka kedua sampel homogen. Hasil uji t pada
kelompok tinggi diperoleh thitung= 14,58 dan ttabel = 1,6723 sehingga thitung > ttabel yang
berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Rata-rata nilai lesson study pertemuan 1=67,2% dan pertemuan 2=88,3%. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model TGT berbasis Lesson Study dengan media Animasi lebih tinggi yakni sebesar 72,10% daripada yang diajar dengan model pembelajaran konvensional sebesar 37,39% pada materi pokok Sistem Koloid kelas XI SMA Negeri I Sunggal T.A. 2014/2015.
(3)
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN i
RIWAYAT HIDUP ii
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 4
1.3 Batasan Masalah 4
1.4 Rumusan Masalah 5
1.5 Tujuan Penelitian 5
1.6 Manfaat Penelitian 6
1.7 Defenisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUATAKA 8
2.1 Media Pembelajaran 8
2.1.1 Pengertian Media 8
2.1.2 Peran Media 9
2.1.3 Media Berbasis Komputer 11
2.1.4 Media Animasi 11
2.1.4.1 Pengertian Animasi 11
2.1.4.2 Kelebihan dan Kekurangan Media animasi 12
2.2. Model Pembelajaran 13
2.2.1 Model Pembelajaran Kooperatif 13
(4)
2.2.3 Tahapan Dalam Model Pembelajaran TGT 16 2.2.4 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran TGT 21
2.2.5 Sintaks Pembelajaran Kooperatif Type TGT 22
2.3 Lesson Study 24
2.3.1 Manfaat Lesson Study 28
2.3.2 Kelebihan Lesson Study 29
2.4 Materi Sistem Koloid 30
2.4.1 Sistem Dispersi 30
2.4.2 Sistem Koloid 32
2.4.3 Sifat-Sifat Koloid 33
2.4.4 Koloid Liofil dan Koloid Liofob 36
2.4.5. Pembuatan Koloid 37
2.4.6 Peranan Koloid Dalam Kehidupan Sehari-Hari 38
2.5 Hipotesis 39
BAB III METODE PENELITIAN 40
3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian 40
3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian 40
3.3 Variabel dan Instrumen Penelitian 40
3.3.1 Variabel Penelitian 40
3.3.2 Instrumen penelitian 41
3.3.2.1 Validitas Soal 43
3.3.2.2 Tingkat Kesukaran Soal 43
3.3.2.3 Daya Pembeda Soal 44
3.3.2.4 Reabilitas Soal 45
3.4 Rancangan Penelitian 46
3.5 Prosedur Penelitian 47
3.6 Teknik Analisis Data 51
3.6.1 Normalitas Data 51
3.6.2 Uji Homogenitas 51
(5)
3.6.4 Uji Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 53
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 54
4.1 Hasil Penelitian 54
4.1.1 Analisis Data Instrumen Penelitian 54
4.1.1.1Validitas Data 54
4.1.1.2 Tingkat Kesukaran Tes 54
4.1.1.3 Daya Beda Tes 54
4.1.1.4 Reliabilitas Tes 55
4.1.2 Rangkuman uji kelayakan tes 55
4.1.3 Analisis Data Hasil Penelitian 55
4.1.3.1 Uji Normalitas Data 57
4.1.3.2 Uji Homogenitas 57
4.1.3.3 Uji Hipotesis 58
4.1.3.4 Peningkatan Hasil Belajar 59
4.2 Peningkatan Hasil Lesson Study 60
4.3 Pembahasan 61
4.4 Temuan Penelitian 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 68 5.1 Kesimpulan 68
5.2 Saran 68
(6)
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perhitungan Poin Permainan Untuk Empat Pemain 20 Tabel 2.2 Perhitungan Poin Permainan Untuk Tiga Pemain 20
Tabel 2.3 Kriteria Penghargaan Kelompok 21
Tabel 2.4 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT 23 Tabel 2.5 Perbedaan Sifat Larutan, Koloid dan Suspensi 31
Tabel 2.6. Pembagian Koloid 33
Tabel 2.7 Perbandingan Sifat Sol Hidrofil dengan Sol Hidrofob 37 Tabel 3.1 Kisi Instrumen Penelitian 42 Tabel 3.2 Rancangan Penelitian 46
Tabel 3.3 Penyajian Data 48
Tabel 3.4 Penolong Untuk Uji Normalitas 51 Tabel 4.1 Rata-rata Hasil Belajar 56 Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas 57 Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas 58
Tabel 4.4 Hasil Uji Hipotesis 59
(7)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Penempatan Pada Meja Turnamen 18
Gambar 2.2 Skema Kegiatan Lesson Study 25
Gambar 2.3 Efek Tyndall 34
Gambar 2.4 Gerak Brown dilihat dengan mikroskop 34
Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian 50
Gambar 4.1 Hasil Belajar Kelas Eksperiment dan Kelas kontrol 56
(8)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus 72
Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen 75
Lampiran 3 RPP Kelas Kontrol 89
Lampiran 4 Kisi – Kisi Soal Sebelum Validasi 101
Lampiran 5 Instrumen Test Sebelum Validasi 102
Lampiran 6 Kunci Jawaban Instrumen Sebelum Validasi 111
Lampiran 7 Lembar Observasi Guru terhadap Siswa 112
Lampiran 8 Lembar Check List Saat Observasi Kelas 113
Lampiran 9 Soal Permainan 114
Lampiran 10 Lembar Kerja Siswa 120
Lampiran 11 Perhitungan Validitas Tes 125
Lampiran 12 Perhitungan Tingkat Kesukaran 128
Lampiran 13 Perhitungan Uji Daya Beda 130
Lampiran 14 Perhitungan Reliabilitas Tes 132
Lampiran 15 Tabel Instrumen Penelitian 134
Lampiran 16 Deskripsi Data Penelitian Hasil Belajar 135 Lampiran 17 Standar Daviasi dan Varian Nilai Pretest dan Postest 139
Lampiran 18 Uji Normalitas Data 140
Lampiran 19 Uji Homogenitas 144
Lampiran 20 Uji Hipotesis 146
Lampiran 21 Data Peningkatan Hasil Belajar ( Gain ) 148
(9)
Lampiran 23 Uji Homogenitas Data Gain 153
Lampiran 24 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 154
Lampiran 25 Check List Saat Observasi Kelas 155
Lampiran 26 Soal Pretest 160
Lampiran 27 Soal Postest 163
Lampiran 28 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat 166 Lampiran 29 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 167
Lampiran 30 Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi-t 168
Lampiran 31 Tabel Nilai r-Product Moment 169
(10)
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Dewasa ini pendidikan dihadapkan pada berbagai persoalan, baik ekonomi, sosial, budaya, maupun politik. Pada arus global, kita sementara berhadapan dengan tantangan globalisasi, peniadaan sekat-sekat ideologis politik, budaya, dan sebagainya. Selain itu, kita menyaksikan pesona peradaban yang disatukan oleh corak budaya yang sama, ekonomis yang sama, bahkan substansi kehidupan yang nyaris sama, yakni globalisasi. Banyaknya lulusan lembaga pendidikan formal, baik dari tingkat sekolah menengah, maupun dari perguruan tinggi, terkesan belum mampu mengembangkan kreativitas dalam kehidupan mereka (Hamzah, 2007).
Dimulai dari tingkat sekolah menengah (SMA) memiliki berbagai kendala, misalnya kurikulum, cara mengajar guru yang monoton sehingga menurunnya kualitas lulusan siswa yang baik. Dominannya guru mengajar membuat pelajaran menjadi kurang menarik, contohnya mata pelajaran kimia yang sampai saat ini kimia kurang diminati. Salah satu konsep yang dipelajari pada mata pelajaran kimia di kelas XI adalah sistem koloid. Dalam mempelajari sistem koloid, diperlukan kegiatan yang dapat membangun pengetahuan siswa bukan hanya sekedar hafalan semata. Siswa harus secara pribadi melakukan berbagai kegiatan yang melibatkan proses mentalnya seperti mengadakan pengamatan, melakukan percobaan, bersimulasi, mengadakan penelitian sederhana dan memecahkan masalah (Ibrahim, 2003).
Untuk itu seorang guru harus mempunyai kreatifitas dan ide-ide baru untuk mengembangkan cara penyajian materi pelajaran disekolah. Dalam penyajian materi seorang guru harus pandai memilih model, pendekatan, strategi, dan media yang tepat serta cara penguasaan kelas yang sesuai dengan kondisi siswa agar siswa tidak merasa bosan tapi justru malah tertarik untuk belajar (Faturrohman, 2007).
(11)
Pemilihan model pembelajaran yang baik diharapkan dapat memotivasi siswa untuk belajar yang pada akhirnya mampu meningkatkan kualitas pembelajaran. Salah satu yang dapat memunculkan kondisi tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan aktivitas siswa, interaksi, penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran, dan motivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran (Yustini, 2005). Salah satu model pembelajaran kooperaif yang lebih banyak digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe TGT ( Teams Games Tournament ) yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT ( Teams Games Tournament ) memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks, tanpa ada rasa bosan dan tentu saja siswa menjadi aktif dalam proses belajar (Trianto, 2009). Dalam penelitian yang dilakukan Iklilul (2013) menunjukkan perbedaan prestasi belajar antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran TGT dan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional (ceramah). Siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran TGT mempunyai rata-rata nilai kognitif (75,9) dan rata-rata nilai afektif (54,1) lebih tinggi dibandingkan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional (ceramah) yang mempunyai rata-rata nilai kognitif (71,6) dan rata-rata nilai afektif (52,3). Selain itu hasil penelitian yang dilakukan Yulia (2012) menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Turnament (TGT) meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI IPS III SMA Negeri 3 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada tiap siklus, yaitu pada siklus I hasil belajar siswa naik sebesar 33,58 % dari 34,49 % mencapai 68,07 % dan untuk siklus II sebesar 86,20 %. Peningkatan yang terjadi dari siklus I menuju siklus II sebesar 18,13 %.
Metode-metode inovatif sangat diperlukan untuk memotivasi siswa belajar yang nantinya akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa (Sardiman, 2008). Misalnya dengan metode Lesson Study, yang tampaknya dapat dijadikan sebagai
(12)
salah satu alternatif guna mendorong terjadinya perubahan dalam praktik pembelajaran di Indonesia menuju ke arah yang jauh lebih efektif. Dalam jurnalnya Akhmad (2008) mengatakan bahwa Lesson Study merupakan salah satu upaya pembinaan untuk meningkatkan proses pembelajaran yang dilakukan oleh sekelompok guru secara kolaboratif dan berkesinambungan, dalam merencanakan, melaksanakan, mengobservasi dan melaporkan hasil pembelajaran.
Selain model pembelajaran, media pembelajaran juga memiliki peran penting dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, media telah dikenal sebagai alat bantu mengajar yang seharusnya dimanfaatkan oleh pengajar, namun kerap kali terabaikan. Media sebagai alat bantu mengajar berkembang demikian pesatnya sesuai dengan kemajuan teknologi. Ragam dan jenis mediapun cukup banyak sehingga dapat dimanfaatkan sesuai dengan kondisi, waktu, keuangan, ataupun materi yang akan disampaikan (Hamzah, 2007). Misalkan saja media Animasi yang merupakan media yang berisi kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan dan dilengkapi dengan audio sehingga berkesan hidup serta menyimpan pesan-pesan pembelajaran (Furoidah, 2009). Dengan digunakannya media ini siswa menjadi tertarik dengan adanya gambar animasi yang menarik saat proses pembelajaran. Hasil penelitian Kadek (2012) menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan media animasi terhadap hasil belajar dan motivasi belajar materi sistem kelistrikan otomotif pada siswa kelas X TKR di SMKN 1 Seyegan, ditunjukkan dengan hasil belajar dan motivasi belajar siswa yang diajarkan dengan media animasi lebih tinggi dari hasil belajar dan motivasi belajar siswa yang diajarkan dengan media powerpoint.
Berdasarkan uraian diatas mengenai permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran yang menyangkut model pembelajaran, media pembelajaran dan metode pembelajaran, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif TipeTGT ( Teams Games Tournament ) Berbasis Lesson Study Dengan Media Animasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Sistem Koloid”
(13)
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan diatas, maka penulis dapat mengidentifikasi masalah yang dapat muncul saat proses pembelajaran. Diantaranya, yaitu :
1. Kurang tertariknya siswa mempelajari sistem koloid karena tidak terdapat penggunaan dan penerapan rumus dalam pemahamannya, tetapi siswa dituntut untuk banyak menghapal dan memahami konsepnya saja.
2. Kurangnya kreatifitas dan ide-ide baru seorang guru untuk mengembangkan cara penyajian materi pelajaran disekolah, baik dalam memilih model, pendekatan, strategi, dan media yang tepat.
3. Metode-metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru kurang inovatif sehingga kurangnya motivasi belajar siswa yang nantinya akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
1.3Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Materi yang akan diberikan yaitu sistem koloid dikelas XI IPA.
2. Model yang digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif type Teams Games Tournament (TGT) dan media Animasi.
3. Metode yang diterapkan pada penelitian ini dengan menggunakan Lesson Study.
(14)
1.4Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian adalah sebagai berikut:
1. Apakah hasil belajar kimia siswa pada materi sistem koloid di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sunggal yang dibelajarkan dengan model TGT (Teams Games Tournament) berbasis Lesson Study dengan media animasi lebih tinggi daripada hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model konvensional?
2. Berapa persenkah peningkatan hasil belajar kimia siswa pada materi sistem koloid di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sunggal yang dibelajarkan dengan model TGT (Teams Games Tournament) berbasis Lesson Study dengan media animasi?
1.5Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah hasil belajar kimia siswa pada materi sistem koloid di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sunggal yang dibelajarkan dengan model TGT (Teams Games Tournament) berbasis Lesson Study dengan media animasi lebih tinggi secara signifikan daripada hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model konvensional.
2. Untuk mengetahui berapa persenkah peningkatan hasil belajar kimia siswa pada materi sistem koloid di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sunggal yang dibelajarkan dengan model TGT (Teams Games Tournament) berbasis Lesson Study dengan media animasi.
(15)
1.6Manfaat Penelitian 1. Bagi Guru
Pertimbangan bagi para guru dalam memilih media dan model pembelajaran yang efektif untuk digunakan dalam proses belajar mengajar kimia.
2. Bagi Siswa
Meningkatkan pemahaman siswa tentang materi ajar yang diberikan guru khususnya pada materi koloid.
3. Bagi Peneliti
Menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensi sebagai calon guru.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bahan rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya.
1.7Defenisi Operasional
1. Hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi wujud dari usaha seseorang setelah memperoleh pengalaman belajar/setelah ia mempelajari sesuatu (Winkel, 1983). Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah memperoleh pengalaman belajar yang berkenaan dengan hasil belajar pada ranah kognitif.
2. Model Pembelajaran TGT ( Teams Games Tournament )
Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan (Trianto, 2009).
(16)
3. Lesson study
Lesson study yaitu suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan (Sumarni, 2008).
4. Animasi
media Animasi berisi kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan dan dilengkapi dengan audio sehingga berkesan hidup serta menyimpan pesan-pesan pembelajaran (Furoidah, 2009).
5. Sistem Koloid
Sistem Koloid merupakan suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi (campuran kasar), mempunyai sifat – sifat khas yang berbeda dari sifat larutan ataupun suspensi. Koloid dapat didefinisikan sebagai sistem heterogen, dimana suatu zat “didispersikan” ke dalam suatu media yang homogen (Purba, 2006)
(17)
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasanyang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil belajar kimia siswa pada materi sistem koloid di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sunggal yang dibelajarkan dengan model TGT (Teams Games Tournament) berbasis Lesson Study dengan media animasi lebih tinggi daripada hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model konvensional.
2. Penerapan model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) berbasis Lesson Study dengan media animasi lebih tinggi 72,10% dibanding dengan model pembelajaran konvensional yakni sebesar 37,39%,
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas maka penulis menyarankan hal-hal berikut:
1. Bagi guru dan calon guru, penerapan model TGT (Teams Games Tournament) berbasis Lesson Study dengan media animasi mempermudah pencapaian tujuan instruktusional dan dapat memperoleh hasil belajar siswa yang lebih baik, khususnya mata pelajaran kimia.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut disarankan melakukan penelitian dengan pokok bahasan yang berbeda agar dapat dijadikan perbandingan dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada mata pelajaran kimia.
(18)
Anni, Catharina T. dkk., (2004), Psikologi Belajar, UPT MKK UNNES, Semarang
Arsyad, Azhar, (2002), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta Artawan, Rudi, (2010), Pembelajaran Biologi dengan Menggunakan Media
Animasi, [Online], tersedia di
http://biologinfo.blogspot.com/2010/07/pembelajaran-biologi-dengan menggunakan.html, diakses pada tanggal 27 Januari 2015
Ayu Astuti, Yulia, (2012), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt (Teams Games Tournament) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI-IPS III SMA Negeri 3 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013, Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
B. Uno, Hamzah, (2007), Profesi Kependidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Faturrohman, (2007), Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami, Refika Aditama, Bandung.
Febriantina, Dyah, (2013), Media Pembelajaran Media Audio Visual Animasi, [Online], tersedia di http://dyahfebriantina.blogspot.com/2013/12/media-pembelajaran-audio-visual-Animasi.html, diakses pada 27 Januari 2015 Furoidah, Maya Fanny, (2009), Pengaruh Penggunaan Media Animasi
Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Biologi Kelas VII MTS Surya Buana Malang, Skripsi Jurusan Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Malang.
Ibrahim, R dan Nana Syaodih, (2003), Perencanaan Pengajaran, PT Asli Mahasatya, Jakarta.
(19)
Pendidikan Dan Pengajaran, Balai Diklat Keagamaan, Medan.
Mahmudi M.Pd, Ali, (2006), Lesson Study, jurnal Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY. Yogyakarta.
Millah, Iklilul, dkk, (2012), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt (Teams Games Tournament) Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Sma Laboratorium Um Pada Materi Hidrokarbon, jurnal Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang, Malang.
Purba, M., (2006),Kimia Untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta.
Rismayanthi, Cerika, (2013), Pengembangan Strategi Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Melalui Lesson Study Berbasis Soft Skill Pada Siswa SMU/SMK, jurnal Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY, Yogyakarta.
Sanjaya, W.,(2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media, Jakarta
Sardiman, A.M, (2008), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, PT Raja Grafindo Perkasa
Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, Penerbit FMIPA, Universitas Negeri Medan
Slavin (2010), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktek, Nusamedia, Bandung.
Sudrajat, Akhmad, (2008), Lesson Study Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Pembelajaran.
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/22/lesson-study-untuk-meningkatkan-pembelajaran/. diakses pada 27 Januari 2015.
(20)
Dan Motivasi Belajar Siswa Materi Sistem Kelistrikan Otomotif, jurnal Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta
Sumarni, Woro., (2008), Lesson Study Untuk Meningkatkan Mutu Proses Dan Hasil Pembelajaran Perkuliahan Dasar Pemisahan Analitik, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Universitas Negeri Semarang, Vol. 2, No. Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana,
Jakarta
Willian, Nancy, (2012), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Modifikasi Pada Mata Pelajaran Kimia Dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa, jurnal Universitas Maritim Raja Ali Haji, Kepulauan Riau.
(http://modelpembelajarankooperatif.blogspot.com/2012/08/teams-games tournaments-tgt.html)
(1)
1.6Manfaat Penelitian 1. Bagi Guru
Pertimbangan bagi para guru dalam memilih media dan model pembelajaran yang efektif untuk digunakan dalam proses belajar mengajar kimia.
2. Bagi Siswa
Meningkatkan pemahaman siswa tentang materi ajar yang diberikan guru khususnya pada materi koloid.
3. Bagi Peneliti
Menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensi sebagai calon guru.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bahan rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya.
1.7Defenisi Operasional
1. Hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi wujud dari usaha seseorang setelah memperoleh pengalaman belajar/setelah ia mempelajari sesuatu (Winkel, 1983). Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah memperoleh pengalaman belajar yang berkenaan dengan hasil belajar pada ranah kognitif.
2. Model Pembelajaran TGT ( Teams Games Tournament )
Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan (Trianto, 2009).
(2)
3. Lesson study
Lesson study yaitu suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan (Sumarni, 2008).
4. Animasi
media Animasi berisi kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan dan dilengkapi dengan audio sehingga berkesan hidup serta menyimpan pesan-pesan pembelajaran (Furoidah, 2009).
5. Sistem Koloid
Sistem Koloid merupakan suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi (campuran kasar), mempunyai sifat – sifat khas yang berbeda dari sifat larutan ataupun suspensi. Koloid dapat didefinisikan sebagai sistem heterogen, dimana suatu zat “didispersikan” ke dalam suatu media yang homogen (Purba, 2006)
(3)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasanyang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil belajar kimia siswa pada materi sistem koloid di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sunggal yang dibelajarkan dengan model TGT (Teams Games Tournament) berbasis Lesson Study dengan media animasi lebih tinggi daripada hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model konvensional.
2. Penerapan model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) berbasis Lesson Study dengan media animasi lebih tinggi 72,10% dibanding dengan model pembelajaran konvensional yakni sebesar 37,39%,
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas maka penulis menyarankan hal-hal berikut:
1. Bagi guru dan calon guru, penerapan model TGT (Teams Games Tournament) berbasis Lesson Study dengan media animasi mempermudah pencapaian tujuan instruktusional dan dapat memperoleh hasil belajar siswa yang lebih baik, khususnya mata pelajaran kimia.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut disarankan melakukan penelitian dengan pokok bahasan yang berbeda agar dapat dijadikan perbandingan dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada mata pelajaran kimia.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Anni, Catharina T. dkk., (2004), Psikologi Belajar, UPT MKK UNNES, Semarang
Arsyad, Azhar, (2002), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta Artawan, Rudi, (2010), Pembelajaran Biologi dengan Menggunakan Media
Animasi, [Online], tersedia di
http://biologinfo.blogspot.com/2010/07/pembelajaran-biologi-dengan menggunakan.html, diakses pada tanggal 27 Januari 2015
Ayu Astuti, Yulia, (2012), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt (Teams Games Tournament) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI-IPS III SMA Negeri 3 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013, Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
B. Uno, Hamzah, (2007), Profesi Kependidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Faturrohman, (2007), Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami, Refika Aditama, Bandung.
Febriantina, Dyah, (2013), Media Pembelajaran Media Audio Visual Animasi, [Online], tersedia di http://dyahfebriantina.blogspot.com/2013/12/media-pembelajaran-audio-visual-Animasi.html, diakses pada 27 Januari 2015 Furoidah, Maya Fanny, (2009), Pengaruh Penggunaan Media Animasi
Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Biologi Kelas VII MTS Surya Buana Malang, Skripsi Jurusan Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Malang.
Ibrahim, R dan Nana Syaodih, (2003), Perencanaan Pengajaran, PT Asli Mahasatya, Jakarta.
(5)
Juwairiah., (2013), Professionalisme Guru Melalui Lesson Study, Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran, Balai Diklat Keagamaan, Medan.
Mahmudi M.Pd, Ali, (2006), Lesson Study, jurnal Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY. Yogyakarta.
Millah, Iklilul, dkk, (2012), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt (Teams Games Tournament) Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Sma Laboratorium Um Pada Materi Hidrokarbon, jurnal Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang, Malang.
Purba, M., (2006),Kimia Untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta.
Rismayanthi, Cerika, (2013), Pengembangan Strategi Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Melalui Lesson Study Berbasis Soft Skill Pada Siswa SMU/SMK, jurnal Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY, Yogyakarta.
Sanjaya, W.,(2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media, Jakarta
Sardiman, A.M, (2008), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, PT Raja Grafindo Perkasa
Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, Penerbit FMIPA, Universitas Negeri Medan
Slavin (2010), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktek, Nusamedia, Bandung.
Sudrajat, Akhmad, (2008), Lesson Study Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Pembelajaran.
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/22/lesson-study-untuk-meningkatkan-pembelajaran/. diakses pada 27 Januari 2015.
(6)
Sukiyasa, Kadek, dkk, (2012), Pengaruh Media Animasi Terhadap Hasil Belajar Dan Motivasi Belajar Siswa Materi Sistem Kelistrikan Otomotif, jurnal Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta
Sumarni, Woro., (2008), Lesson Study Untuk Meningkatkan Mutu Proses Dan Hasil Pembelajaran Perkuliahan Dasar Pemisahan Analitik, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Universitas Negeri Semarang, Vol. 2, No. Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana,
Jakarta
Willian, Nancy, (2012), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Modifikasi Pada Mata Pelajaran Kimia Dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa, jurnal Universitas Maritim Raja Ali Haji, Kepulauan Riau.
(http://modelpembelajarankooperatif.blogspot.com/2012/08/teams-games tournaments-tgt.html)