Dawning Weald, Perancangan Busana Siap Pakai Modern Minimalis dengan Inspirasi Fenomena Kebakaran Hutan.

(1)

i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Konsep untuk desain busana ini berjudul “Dawning Weald” yang memiliki

makna keadaan hutan di awal, sebelum terjadinya kebakaran. Desain ini terinspirasi dari fenomena kebakaran hutan yang sering terjadi belakangan ini. Kebakaran hutan yang terjadi dapat disebabkan oleh faktor manusia maupun faktor alami yang memberikan dampak negatif kepada makhluk hidup di sekitarnya.

Busana yang dibuat merupakan busana ready-to-wear, yaitu busana yang siap pakai. Sesuai dengan inspirasi, desainer bermaksud membuat koleksi yang menggambarkan tahapan keadaan kebakaran hutan tersebut secara visual melalui motif yang terdapat pada busana. Tahapan kebakaran hutan tersebut akan memperlihatkan kilas balik kondisi hutan sebelum terjadinya kebakaran yang menjadi simbol akan harapan bagi masa depan hutan yang lebih baik. Motif dan busana akan didesain oleh desainer sendiri sehingga terciptanya desain yang baru dan tidak pasaran. Warna menggunakan warna hijau, abu, dan coklat dengan sentuhan warna oranye kemerahan yang mencerminkan api yang membakar hutan tersebut.

Rancangan busana, siluet, bahan dan teknik disesuaikan dengan konsep yang dipilih. Busana menggunakan beberapa siluet yaitu A-line dan H-line. Material menggunakan kain satin velvet dan chiffon sedangkan teknik produksi yang digunakan yaitu teknik jahit, digital printing, dan slash quilt. Pembuatan busana ini diawali dengan pembuatan motif, pembuatan pola, pemotongan, dan penyatuan kain yang dijahit bersamaan dengan slash quilt yang sudah dibuat terpisah. Barulah terakhir zipper dan lining dipasang.

Koleksi busana ini diharapkan menjadi sebuah rancangan baru yang memilki keunikan tersendiri yang dapat diterima oleh masyarakat dan memiliki nilai jual. Koleksi ini ditujukan untuk wanita berusia 20–40 tahun yang menyukai printed

fashion dan ingin menampilkan kesan yang chic, minimalis, dan modern melalui

penggunaan busana tersebut.


(2)

ii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The concept of this design is titled "Dawning Weald" which has a meaning that describes the initial state of the forest, before the forest fires happened. This design is inspired by the phenomenon of forest fires which often occur nowadays. Forest fires can be caused by human factors or natural factors that negatively impact the living things around.

The type of clothing is ready-to-wear, clothing made in standard sizes. In accordance with the inspiration, the designer intends to create a collection that illustrates the stages of the forest fire situation visually through patterns which are found on the clothing. These stages of forest fires will show a flashback of the

forest’s initial state before the forest fires occur and it will become a symbol of hope for the forest’s better future. Patterns and clothing will be designed by the designer herself so there will be a new design created and by using green, gray and brown colors with a touch of reddish-orange color that reflects the fire burning, it won’t be mainstream.

The clothing design, silhouette, materials, and technique are conformed with the selected concept. Clothing uses some silhouttes like A-line and H-line. Materials used are satin velvet fabric and chiffon while the production techniques used are sewing techniques, digital printing, and slash quilt. The production of this clothing is started by the making of patterns, cutting, and unification of fabric sewn together with the slash quilt that has been made separately. And for the last part is the attachment of zipper and lining.

This fashion collection is expected to be a new design that has unique characteristics, can be accepted by the community, and has sales value. The sales targets for this collection are 20-40 year old women who love printed fashion and want to display the impression of chic, minimalist and modern through the use of this clothing.


(3)

v Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Tujuan Perancangan ... 2

1.4 Batasan Masalah... 3

1.5 Metode Perancangan ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II KERANGKA TEORI ... 5

2.1 Teori Desain ... 5

2.1.1 Pengertian Desain ... 5

2.1.2 Unsur Desain ... 5

2.1.3 Prinsip Desain ... 10

2.2 Teori Fashion ... 11

2.2.1 Tren Fashion ... 12

2.3 Teori Busana ... 13

2.3.1 Fungsi Busana ... 13

2.3.2 Busana Ready-to-Wear ... 14

2.4 Teori Pola dan Jahit ... 15

2.4.1 Pengertian Pola Busana ... 15

2.4.2 Pengertian Pola Dasar dan Pecah Pola ... 17


(4)

vi Universitas Kristen Maranatha

2.5 Teori Tekstil ... 18

2.5.1 Printing ... 20

2.5.2 Jenis Kain ... 21

2.5.2.1 Satin ... 21

2.5.2.2 Chiffon ... 21

BAB III DESKRIPSI OBJEK STUDI ... 23

3.1 Kebakaran Hutan ... 23

3.1.1 Jenis Kebakaran Hutan... 23

3.1.2 Segitiga Api ... 25

3.2 Volcanize... 26

BAB IV KONSEP PERANCANGAN ... 27

4.1 Perancangan Umum ... 27

4.1.1 Image Board ... 27

4.1.2 Konsep ... 27

4.1.3 Koleksi Desain ... 28

4.2 Perancangan Khusus ... 29

4.2.1 Desain I ... 29

4.2.2 Desain II ... 30

4.2.3 Desain III ... 31

4.2.4 Desain IV ... 32

4.3 Perancangan Detail... 33

4.3.1 Digital Printing ... 33

4.3.2 Slash Quilt ... 33

BAB V PENUTUP ... 35

5.1 Kesimpulan ... 35

5.2 Saran ... 35

DAFTAR PUSTAKA ... 37

BIODATA PENULIS ... 39


(5)

vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Metode Perancangan ... 3 Tabel 2.1 Pengolahan bahan dasar tekstil ... 20


(6)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Garis ... 6

Gambar 2.2 Color Wheel... 8

Gambar 2.3 Warna Primer ... 9

Gambar 2.4 Warna Sekunder ... 9

Gambar 2.5 Warna Tersier ... 10

Gambar 2.6 Digital Printing ... 21

Gambar 3.1 Kebakaran Hutan ... 24

Gambar 3.2 Segitiga Api ... 25

Gambar 3.3 Volcanize dalam “Trend Forecasting 2014: Tradition Revolution” .. 26

Gambar 4.1 Image Board ... 27

Gambar 4.2 Ilustrasi Fashion ... 28

Gambar 4.3 Ilustrasi Fashion I ... 29

Gambar 4.4 Ilustrasi Fashion II ... 30

Gambar 4.5 Ilustrasi Fashion III ... 31

Gambar 4.6 Ilustrasi Fashion IV ... 32

Gambar 4.7 Motif Tahapan Kebakaran Hutan ... 33


(7)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Ukuran Model dan Pola Kecil ... 40

Lampiran B : Material ... 59

Lampiran C : Dokumentasi Busana ... 60

Lampiran D : Gambar Teknik ... 63

Lampiran E : Ilustrasi Fashion ... 77

Lampiran F : Reka Bahan ... 80

Lampiran G : Proses Pembuatan ... 81

Lampiran H : Rincian Harga Material ... 83


(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Busana adalah kebutuhan pokok manusia selain makanan dan tempat tinggal. Manusia membutuhkan pakaian untuk melindungi dan menutup dirinya. Namun seiring perkembangan peradaban manusia, pakaian digunakan juga sebagai simbol status, jabatan, kedudukan, dan menjadi suatu identitas diri penggunanya tanpa melupakan unsur estetika busana tersebut. Hal ini menunjukan bahwa gaya berbusana atau fashion sudah menjadi bagian hidup seseorang yang membedakan antara satu individu dengan individu yang lainnya. Selain itu fashion terus berkembang dari masa ke masa. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi dan memberikan inspirasi yang baru kepada dunia fashion dalam segi desain busana. Faktor tersebut misalnya faktor sosial, ekonomi, budaya, dan keadaan lingkungan di sekitar, termasuk bencana alam.

Kebakaran hutan merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, contohnya adalah Riau yang lambat laun luas hutannya berkurang akibat sering terjadinya kebakaran. Kebakaran hutan yang terjadi dapat disebabkan oleh faktor manusia maupun faktor alami. Hutan merupakan ekosistem yang penting bagi makhluk hidup dan kebakaran hutan memberikan dampak negatif terhadap ekosistem tersebut, keanekaragaman hayati, dan kontribusi emisi karbon. Maka dari itu hutan harus dijaga dari kebakaran dan dilestarikan untuk kehidupan di masa depan.

Industri fashion di Indonesia sekarang ini sudah berkembang pesat dan menjanjikan. Desainer-desainer lokal banyak yang berinovasi dan menciptakan desain busana yang mempunyai daya pakai serta daya jual yang tinggi. Busana tersebut merupakan busana ready-to-wear yang sekarang ini sangat diminati oleh masyarakat urban yang memiliki mobilitas tinggi. “Dawning Weald” merupakan koleksi busana ready-to-wear yang mengangkat inspirasi dari fenomena kebakaran hutan yang sering terjadi belakangan ini. Koleksi ini menggambarkan atau mengilustrasikan tahapan keadaan kebakaran hutan secara visual melalui motif yang terdapat pada busana. Tahapan kebakaran hutan yang diilustrasikan pada desain


(9)

2 Universitas Kristen Maranatha

busana tersebut akan memperlihatkan kilas balik kondisi hutan sebelum terjadinya kebakaran. Gambaran kilas balik tersebut menjadi simbol akan harapan bagi masa depan hutan yang lebih baik. Selain itu koleksi ini juga terinspirasi dari “Volcanize” yang merupakan subtema “Sagacity” dalam buku “Trend Forecasting 2014: Tradition Revolution. “Volcanize” mengingatkan akan proses pembaharuan kehidupan yang tercipta dari kejadian alam.

Koleksi ini diharapkan dapat menyajikan pakaian ready-to-wear yang berbeda dan berkualitas untuk masyarakat, serta bertujuan untuk mengingatkan masyarakat untuk peduli dan menjaga lingkungan alam, khususnya hutan. Target market yang dituju dalam desain ini adalah wanita usia 20 – 40 tahun yang menyukai

printed fashion dan ingin menampikan kesan chic, minimalis, dan modern melalui

penggunaan busana tersebut.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah yang ditemukan, yaitu sebagai berikut :

1. Kebutuhan masyarakat, khususnya wanita akan busana ready-to-wear, yang menggambarkan fenomena alam dalam teknik digital printing dengan menampilkan kesan yang chic, minimalis, dan modern.

2. Belum banyak desainer yang mengangkat fenomena alam sebagai inspirasi dalam mendesain busana.

3. Penggunaan teknik slash quilt dan digital printing yang masih kurang dieksplorasi sebagai unsur dekoratif dalam busana ready-to-wear di Indonesia.

1.3 Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan busana koleksi “Dawning Weald”, yaitu sebagai berikut :

1. Menghadirkan variasi bagi busana ready-to-wear bergaya chic, minimalis, dan modern di Indonesia.

2. Ditujukan untuk wanita kaum urban kalangan menengah keatas, berusia 20–40 tahun yang menyukai printed fashion dan gaya busana minimalis.


(10)

3 Universitas Kristen Maranatha

3. Mendesain pakaian dengan penggabungan teknik slash quilt dan digital

printing yang tepat, sehingga desain tetap nampak chic, minimalis, dan

modern.

1.4 Batasan Masalah

Batasan perancangan dari pembuatan koleksi “Dawning Weald”, yaitu sebagai berikut :

1. Merupakan busana ready-to-wear berkarakter chic, minimalis, dan modern dengan bentuk busana yang mengarah pada siluet A-line dan H-line.

2. Warna yang digunakan adalah warna hijau, abu, dan coklat dengan sentuhan warna oranye kemerahan yang mencerminkan api dari kebakaran hutan tersebut.

3. Material dan reka bahan yang digunakan adalah kain satin velvet dengan teknik

digital printing dan kain chiffon dengan teknik slash quilt.

4. Ilustrasi tahapan kebakaran hutan sebagai unsur dekoratif atau motif kain print.

1.5 Metode Perancangan

Tabel 1.1 Metode Perancangan

Desain

Mencari inspirasi & konsep

Riset data

Mind map dan mood board

Narasi konsep

Perancangan desain busana

Perencanaan bahan / material

Produksi

Pembuatan Pola Pembuatan motif busana

dengan menggunakan komputer Pembuatan kain dengan

teknik digital printing

Pembuatan slash quilt

Memotong kain sesuai pola

Menjahit/ menyambungkan setiap bagian busana

Finishing

Pasca Produksi

Model Fitting Presentasi Pemotretan Koleksi Portofolio Fashion Show


(11)

4 Universitas Kristen Maranatha 1.6 Sistematika Penulisan

Dalam pembuatan laporan tugas akhir ini disusun dalam lima bab, dimana pada Bab Satu berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan perancangan, metode perancangan, dan sistematika penulisan.

Bab Dua merupakan landasan teori, berisi tentang pengkajian teori-teori yang menunjang konsep perancangan, definisi, dan keterangan-keterangan yang disertai sumber untuk memperkuat konsep. Teori yang diangkat yaitu teori fashion, teori busana, teori pola, teori jahit, pengertian tekstil, reka bahan tekstil, teori desain, dan, warna.

Bab Tiga berisi deskripsi objek studi perancangan, yaitu unsur desain objek yang digunakan pada desain. Pembahasan secara mendalam tentang tema dan konsep, serta penjelasan mengenai sumber inspirasi yaitu kebakaran hutan.

Bab Empat merupakan konsep perancangan, berisikan penjelasan mengenai satu koleksi busana yang terdiri dari image board, penjelasan mengenai konsep, gambar seluruh koleksi, dan penjelasan pengerjaan seluruh koleksi desain tersebut.

Bab Lima yang berisi tentang kesimpulan dan saran secara keseluruhan dari tugas akhir koleksi busana “Dawning Weald”. Kesimpulan dan saran tersebut diharapkan dapat memperbaiki dan mengembangkan desain koleksi busana ini.


(12)

35 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

“Dawning Weald” merupakan koleksi busana ready-to-wear yang terinspirasi

dari fenomena kebakaran hutan yang dipadukan dengan subtema “Volcanize” dalam buku “Trend Forecasting 2014: Tradition Revolution”. Koleksi ini mengilustrasikan

tahapan keadaan kebakaran hutan secara visual melalui motif yang terdapat pada busana. Tahapan tersebut akan memperlihatkan kilas balik kondisi hutan sebelum terjadinya kebakaran yang menjadi simbol akan harapan bagi masa depan hutan yang lebih baik.

Koleksi busana ready-to-wear ini berkesan chic, minimalis, dan modern dengan siluet dan potongan yang tidak berlebihan. Warna yang digunakan adalah warna hijau, abu, dan coklat dengan sentuhan warna oranye kemerahan yang mencerminkan api dari kebakaran hutan tersebut. Sedangkan material dan reka bahan menggunakan kain satin velvet dengan teknik printing dan kain chiffon dengan teknik slash quilt. Realisasi perancangan busana, baik secara siluet, reka bahan, kombinasi bahan dan teknik pembuatannya disesuaikan dengan konsep yang dipilih sehingga tercapai suatu koleksi busana yang baru, unik, berbeda dari segi potongan, motif dan warna dengan mengangkat fenomena alam sebagai inpirasi yang masih jarang diangkat dalam desain busana.

Hasil akhir dari perancangan busana ini sesuai dengan target yang dituju yaitu menciptakan koleksi ready-to-wear yang minimalis, chic, modern, dan menampilkan sebuah cerita atau gambaran mengenai kilas balik kebakaran hutan. Gambaran tersebut sekaligus mengingatkan masyarakat untuk peduli dan menjaga lingkungan alam khususnya hutan.

5.2 Saran

Bagi pembaca yang membaca laporan ini dapat mencoba untuk lebih memperhatikan keadaan alam serta lebih peka akan isu dan fenomena apa yang terjadi di sekitar kita. Hal tersebut dapat memberikan inspirasi baru yang menarik


(13)

36 Universitas Kristen Maranatha

untuk membuat sebuah karya, seperti femomena kebakaran hutan yang menginspirasi pembuatan koleksi “Dawning Weald”.

Dalam proses mewujudkan koleksi busana ready-to-wear ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu mencari kain yang tepat untuk teknik

printing, pengaturan motif pada busana, dan pembuatan teknik slash quilt. Kain yang

harus digunakan untuk teknik printing harus terbuat dari serat polyester agar hasil atau warna yang dihasilkan maksimal. Disarankan untuk menggunakan kain yang sudah disediakan di tempat printing karena sudah lebih terjamin hasilnya dan teknisi sudah mengerti metode cetak yang tepat untuk kain tersebut. Selain itu penempatan motif pada busana harus diperhatikan, agar motif printing sesuai dengan yang diinginkan dapat dilakukan. Solusinya dengan membuat pola dengan perbandingan 1:4 pada Adobe Illustrator dan motif yang telah dibuat dapat diatur agar sesuai dengan pola tersebut. Hal terakhir yang perlu diperhatikan yaitu saat membuat reka bahan dengan teknik slash quilt, proses pengerjaannya membutuhkan kesabaran dan kerapihan karena kain harus ditandai sesuai jarak yang diinginkan dan dijahit satu persatu.


(14)

37 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini S, Lia, & Kirana Nathalia. 2014. Desain Komunikasi Visual; Dasar-dasar

Panduan untuk Pemula. Bandung: Nuansa Cendekia.

Barnard, Malcom. 2009. Fashion sebagai Komunikasi (terj. Idy Subandi Ibrahim). Yogyakarta: Penerbit Jalasutra.

Budiyono, dkk. 2008. Kriya Tekstil untuk SMK Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa (Indonesia). 2008. Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Ernawati, dkk. 2008. Tata Busana untuk SMK Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Ernawati, dkk. 2008. Tata Busana untuk SMK Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Gunawan, Belinda. 2012. Kenali Tekstil. Jakarta : Dian Rakyat

Kennedy, Alicia. 2013. Fashion Design Referenced. Massachusetts: Rockport Publishers.

Meadows, Toby. 2012. Memulai dan Menjalankan Label Fashion (terj. Amalia Hayati). Jakarta: P.T Gaya Favorit Press.

Muliawan, Porrie. 2006. Konstruksi Pola Busana Wanita. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Noe’man, Irvan A., M.ID, dkk. 2013. Trend Forecasting 2014 Tradition Revolution.

Jakarta : BD+A Design.

Pratiwi, Djati., dkk. 2001. Pola Dasar dan Pecah Pola Busana. Jakarta: Puspa Ragam Busana.


(15)

38 Universitas Kristen Maranatha

Supandi, dkk. 2009. Pengetahuan Tekstil (Rangkuman Kuliah). Bandung: PKK FPTK UPI.

Adinugroho, Wahyu Catur. 2009. Bagaimana Kebakaran Hutan Terjadi?.

http://wahyukdephut.files.wordpress.com/2009/10/bagaimana-kebakaran-hutan-terjadi1.pdf. (diakses : 19 Maret 2014 pk 21.08) Pamungkas, Ari. 2012. Mencari Solusi Di Tengah Kebakaran Hutan Di Indonesia.

Artikel Online,

http://www.wwf.or.id/?26222/Mencari-Solusi-Di-Tengah-Kebakaran-Hutan-Di-Indonesia (diakses : 19 Maret 2014 pk 21.45 ) Setyanti, Christina Andhika. 2013. Salah Kaprah tentang Busana “Ready to Wear”.

Artikel Online,

http://female.kompas.com/read/2013/01/17/1306548/Salah.Kaprah.tentang.Bus ana.Ready.to.Wear (diakses : 12 Maret 2014 pk 15.25)


(1)

3 Universitas Kristen Maranatha 3. Mendesain pakaian dengan penggabungan teknik slash quilt dan digital

printing yang tepat, sehingga desain tetap nampak chic, minimalis, dan modern.

1.4 Batasan Masalah

Batasan perancangan dari pembuatan koleksi “Dawning Weald”, yaitu sebagai berikut :

1. Merupakan busana ready-to-wear berkarakter chic, minimalis, dan modern dengan bentuk busana yang mengarah pada siluet A-line dan H-line.

2. Warna yang digunakan adalah warna hijau, abu, dan coklat dengan sentuhan warna oranye kemerahan yang mencerminkan api dari kebakaran hutan tersebut.

3. Material dan reka bahan yang digunakan adalah kain satin velvet dengan teknik digital printing dan kain chiffon dengan teknik slash quilt.

4. Ilustrasi tahapan kebakaran hutan sebagai unsur dekoratif atau motif kain print.

1.5 Metode Perancangan

Tabel 1.1 Metode Perancangan

Desain

Mencari inspirasi & konsep

Riset data

Mind map dan mood board

Narasi konsep

Perancangan desain busana

Perencanaan bahan / material

Produksi

Pembuatan Pola

Pembuatan motif busana dengan menggunakan

komputer

Pembuatan kain dengan teknik digital printing

Pembuatan slash quilt

Memotong kain sesuai pola

Menjahit/ menyambungkan setiap bagian busana

Finishing

Pasca Produksi

Model Fitting Presentasi Pemotretan Koleksi Portofolio Fashion Show


(2)

4 Universitas Kristen Maranatha

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam pembuatan laporan tugas akhir ini disusun dalam lima bab, dimana pada Bab Satu berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan perancangan, metode perancangan, dan sistematika penulisan.

Bab Dua merupakan landasan teori, berisi tentang pengkajian teori-teori yang menunjang konsep perancangan, definisi, dan keterangan-keterangan yang disertai sumber untuk memperkuat konsep. Teori yang diangkat yaitu teori fashion, teori busana, teori pola, teori jahit, pengertian tekstil, reka bahan tekstil, teori desain, dan, warna.

Bab Tiga berisi deskripsi objek studi perancangan, yaitu unsur desain objek yang digunakan pada desain. Pembahasan secara mendalam tentang tema dan konsep, serta penjelasan mengenai sumber inspirasi yaitu kebakaran hutan.

Bab Empat merupakan konsep perancangan, berisikan penjelasan mengenai satu koleksi busana yang terdiri dari image board, penjelasan mengenai konsep, gambar seluruh koleksi, dan penjelasan pengerjaan seluruh koleksi desain tersebut.

Bab Lima yang berisi tentang kesimpulan dan saran secara keseluruhan dari

tugas akhir koleksi busana “Dawning Weald”. Kesimpulan dan saran tersebut diharapkan dapat memperbaiki dan mengembangkan desain koleksi busana ini.


(3)

35 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

“Dawning Weald” merupakan koleksi busana ready-to-wear yang terinspirasi dari fenomena kebakaran hutan yang dipadukan dengan subtema “Volcanize” dalam buku “Trend Forecasting 2014: Tradition Revolution”. Koleksi ini mengilustrasikan tahapan keadaan kebakaran hutan secara visual melalui motif yang terdapat pada busana. Tahapan tersebut akan memperlihatkan kilas balik kondisi hutan sebelum terjadinya kebakaran yang menjadi simbol akan harapan bagi masa depan hutan yang lebih baik.

Koleksi busana ready-to-wear ini berkesan chic, minimalis, dan modern dengan siluet dan potongan yang tidak berlebihan. Warna yang digunakan adalah warna hijau, abu, dan coklat dengan sentuhan warna oranye kemerahan yang mencerminkan api dari kebakaran hutan tersebut. Sedangkan material dan reka bahan menggunakan kain satin velvet dengan teknik printing dan kain chiffon dengan teknik slash quilt. Realisasi perancangan busana, baik secara siluet, reka bahan, kombinasi bahan dan teknik pembuatannya disesuaikan dengan konsep yang dipilih sehingga tercapai suatu koleksi busana yang baru, unik, berbeda dari segi potongan, motif dan warna dengan mengangkat fenomena alam sebagai inpirasi yang masih jarang diangkat dalam desain busana.

Hasil akhir dari perancangan busana ini sesuai dengan target yang dituju yaitu menciptakan koleksi ready-to-wear yang minimalis, chic, modern, dan menampilkan sebuah cerita atau gambaran mengenai kilas balik kebakaran hutan. Gambaran tersebut sekaligus mengingatkan masyarakat untuk peduli dan menjaga lingkungan alam khususnya hutan.

5.2 Saran

Bagi pembaca yang membaca laporan ini dapat mencoba untuk lebih memperhatikan keadaan alam serta lebih peka akan isu dan fenomena apa yang terjadi di sekitar kita. Hal tersebut dapat memberikan inspirasi baru yang menarik


(4)

36 Universitas Kristen Maranatha untuk membuat sebuah karya, seperti femomena kebakaran hutan yang menginspirasi pembuatan koleksi “Dawning Weald”.

Dalam proses mewujudkan koleksi busana ready-to-wear ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu mencari kain yang tepat untuk teknik printing, pengaturan motif pada busana, dan pembuatan teknik slash quilt. Kain yang harus digunakan untuk teknik printing harus terbuat dari serat polyester agar hasil atau warna yang dihasilkan maksimal. Disarankan untuk menggunakan kain yang sudah disediakan di tempat printing karena sudah lebih terjamin hasilnya dan teknisi sudah mengerti metode cetak yang tepat untuk kain tersebut. Selain itu penempatan motif pada busana harus diperhatikan, agar motif printing sesuai dengan yang diinginkan dapat dilakukan. Solusinya dengan membuat pola dengan perbandingan 1:4 pada Adobe Illustrator dan motif yang telah dibuat dapat diatur agar sesuai dengan pola tersebut. Hal terakhir yang perlu diperhatikan yaitu saat membuat reka bahan dengan teknik slash quilt, proses pengerjaannya membutuhkan kesabaran dan kerapihan karena kain harus ditandai sesuai jarak yang diinginkan dan dijahit satu persatu.


(5)

37 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini S, Lia, & Kirana Nathalia. 2014. Desain Komunikasi Visual; Dasar-dasar Panduan untuk Pemula. Bandung: Nuansa Cendekia.

Barnard, Malcom. 2009. Fashion sebagai Komunikasi (terj. Idy Subandi Ibrahim). Yogyakarta: Penerbit Jalasutra.

Budiyono, dkk. 2008. Kriya Tekstil untuk SMK Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa (Indonesia). 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Ernawati, dkk. 2008. Tata Busana untuk SMK Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Ernawati, dkk. 2008. Tata Busana untuk SMK Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Gunawan, Belinda. 2012. Kenali Tekstil. Jakarta : Dian Rakyat

Kennedy, Alicia. 2013. Fashion Design Referenced. Massachusetts: Rockport Publishers.

Meadows, Toby. 2012. Memulai dan Menjalankan Label Fashion (terj. Amalia Hayati). Jakarta: P.T Gaya Favorit Press.

Muliawan, Porrie. 2006. Konstruksi Pola Busana Wanita. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Noe’man, Irvan A., M.ID, dkk. 2013. Trend Forecasting 2014 Tradition Revolution.

Jakarta : BD+A Design.

Pratiwi, Djati., dkk. 2001. Pola Dasar dan Pecah Pola Busana. Jakarta: Puspa Ragam Busana.


(6)

38 Universitas Kristen Maranatha Supandi, dkk. 2009. Pengetahuan Tekstil (Rangkuman Kuliah). Bandung: PKK

FPTK UPI.

Adinugroho, Wahyu Catur. 2009. Bagaimana Kebakaran Hutan Terjadi?.

http://wahyukdephut.files.wordpress.com/2009/10/bagaimana-kebakaran-hutan-terjadi1.pdf. (diakses : 19 Maret 2014 pk 21.08)

Pamungkas, Ari. 2012. Mencari Solusi Di Tengah Kebakaran Hutan Di Indonesia. Artikel Online,

http://www.wwf.or.id/?26222/Mencari-Solusi-Di-Tengah-Kebakaran-Hutan-Di-Indonesia (diakses : 19 Maret 2014 pk 21.45 )

Setyanti, Christina Andhika. 2013. Salah Kaprah tentang Busana “Ready to Wear”. Artikel Online,

http://female.kompas.com/read/2013/01/17/1306548/Salah.Kaprah.tentang.Bus ana.Ready.to.Wear (diakses : 12 Maret 2014 pk 15.25)