PENERAPAN SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT (BI-RTGS) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk. KANTOR CABANG DENPASAR.

(1)

i

PENERAPAN SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT (BI-RTGS) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA

(Persero) Tbk. KANTOR CABANG DENPASAR

Oleh :

DIAH INTAN FAJARWATI NIM : 1306013022

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR


(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Studi berjudul “Penerapan Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Denpasar”.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir Studi ini tidak akan berhasil tanpa bimbngan dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya dalam penyusunan menyelesaikan Tugas Akhir Studi ini. Maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa , SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

2. Ibu Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., M.S., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

3. Bapak Drs. Komang Ardana, MM., selaku Ketua Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

4. Ibu Ni Made Adi Erawati, SE.,M.Si., selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir Studi yang telah banyak meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dan pengarahan sampai dengan selesainya Tugas Akhir Studi ini. 5. Bapak I Made Karya Utama, SE.,M.Com.,Ak,. selaku Dosen Pembimbing Akademik (PA) selama penulis menjalankan kuliah pada Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. 6. Bapak dan Ibu Dosen yang mengajar dan membimbing penulis selama

mengikuti perkuliahan pada Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.


(3)

iii

7. Bapak Agus Susanto , selaku Kepala Cabang PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Denpasar yang telah memberi izin untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

8. Ibu Anna Jayasari dan Bapak Made Raka Sutama selaku Bagian Staff Loan Dokumen, Ida Bagus Putu Gde Agung, I Nengah Mariana dan Rahmad Restu Udayanto selaku Bagian Staff Transaction Processing pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Denpasar yang telah memberikan pengetahuan dan mencari data yang diperlukan dalam penyusunan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

9. Seluruh Pegawai PT.Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Denpasar khususnya yang telah banyak membimbing dalam membantu penulis selama melakukan penyusunan Praktik Kerja Lapangan (PKL). 10. Kedua orang tua, keluarga, Sinta, Mira, Rustia, Weny, dan Maulana

Nugrahanto, yang telah memberikan dukungan moral dan material serta doa restu sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Studi ini.

11. Sahabat penulis serta teman-teman di Program Diploma III kelas Ak1 angkatan 2013 yang telah memberikan banyak bantuan serta informasi-informasi kepada penulis selama melakukan studi.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam melaksanakan studi dan menyelesaikan Tugas Akhir Studi ini.


(4)

iv

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir Studi ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan yang disebabkan karena keterbatasan kemampuan serta pengalaman penulis untuk menyempurnakan laporan ini. Namun demikian diharapkan Tugas Akhir Studi ini bisa memberikan manfaat bagi pihak yang berkepentingan.

Denpasar, April 2016


(5)

v DAFTAR ISI

Isi Halaman

JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

KATA PENGANTAR... iii

ABSTRAK ………. vi

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR LAMPIRAN... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ……… 1

1.2 Tujuan ……… 3

1.3 Kegunaan Penelitian ……….. 3

1.4 Sistematika Penulisan ………. 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem ………. 5

2.2 Pengertian Bank ………... 5

2.3 Tujuan Bank ……… 6

2.4 Fungsi Bank ……….. 6

2.5 Jenis dan Kegiatan Bank ………..8

2.6 Pengertian Sistem BI-RTGS ……….. 9

2.7 Tujuan Sistem BI-RTGS ……….. 10

2.8 Komponen Sistem BI-RTGS ………. 10


(6)

vi BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian ………13

3.2 Objek Penelitian ………...…. 13

3.3 Jenis dan Sumber Data ……….. 13

3.3.1 Jenis Data ………13

3.3.2 Sumber Data ……….. 14

3.4 Metode Pengumpulan Data ………14

3.5 Teknik Analisis Data ………..14

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Daerah ……….. 15

4.1.1 Sejarah Berdirinya ………... 15

4.1.2 Visi dan Misi ……….. 18

4.1.3 Struktur Organisasi ………. 19

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ………. 28

4.2.1 Komponen Sistem BI-RTGS ………. 30

4.2.2 Fungsi-fungsi operasional Sistem BI-RTGS ……… 30

4.2.3 Bagian-bagian terkait Sistem BI-RTGS ……… 32

4.2.4 Kegiatan Transfer Dana yang dilakukan ……...………... 34

4.2.5 Pengamanan Sistem BI-RTGS ………....………37

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ………... 38

5.2 Saran ……… 39 DAFTAR RUJUKAN


(7)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Teknologi informasi di Dunia saat ini berkembang sangat pesat, seiring dengan perkembangan di era globalisasi.Kemampuan teknologi informasi saat ini memungkinkan sebagai alat bantu dalam pengolahan data menjadi sebuah informasi yang berguna dalam tiap perusahaan. Salah satu usaha yang menggunakan teknologi informasi adalah Bank. Dengan berkembangnya lembaga keuangan yang semakin maju di era globalisasi ini dibutuhkan teknologi informasi dimana bagi suatu Negara, bank dikatakan sebagai darahnya perekonomian suatu Negara. Karena itu, peranan perbankan sangat memengaruhi kegiatan ekonomi suatu Negara.

Asal dari kata bank adalah dari bahasa Italia yaitu banca yang berarti tempat penukaran uang. Pengertian Bank menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan adalah suatu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dalam bank, suatu pembayaran dapat dilakukan secara tunai maupun non tunai, dimana pembayaran secara non tunai dapat dilakukan dengan sistem transfer.

Bank merupakan sektor yang penting dan berpengaruh pada dunia usaha. Banyak orang dan organisasi yang memanfaatkan jasa bank untuk menyimpan


(8)

2

atau meminjam dana, memindahkan uang/menerima segala macam bentuk pembayaran secara tunai maupun non tunai.

Sistem transfer dana elektronik yang penyelesaian setiap transaksinya dilakukan dalam waktu yang singkat. Di Indonesia jasa transfer dapat dilakukan dengan sistem Kliring dan BI-RTGS. Sistem kliring ini masih mempunyai beberapa kelemahan, yaitu : terbatasnya jumlah dana yang dapat dikirimkan hingga maksimal Rp 500.000.000,00 saja.

Maka Sistem BI-RTGS juga menjadi sarana transfer dana antar-bank yang praktis, cepat, efisien, aman dan handal. Disamping itu BI-RTGS yang dilengkapi dengan mekanisme sentralisasi rekening giro menjadi sarana yang dapat diandalkan untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan dana (management fund) baik bagi peserta maupun pihak otoritas moneter dan perbankan.

Salah satu bank yang menjadi peserta dari Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement adalah PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Denpasar. Dimana PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang ini hampir setiap hari menggunakan Sistem BI-RTGS untuk transaksi dengan sistem transfer dana dengan cepat dan mudah.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, yang menjadi pokok permasalahannya adalah bagaimana penerapan Sistem Bank Indonesia Real

TimeGross Settlemen pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor


(9)

3 1.2 Tujuan

Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Penerapan Sistem Bank Indonesia Real

TimeGross Settlement (BI-RTGS) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero)

Tbk. Kantor Cabang Denpasar.

1.3 Kegunaan penelitian

Kegunaan penelitian dalam penulisan ini adalah: 1) Kegunaan teoritis

Penelitian ini di harapkan memperluas pengetahuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori-teori yang diperolerh selama masa perkuliahan dan membandingkan koondisi yang ada di perusahaan khususnya mengenai sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement.

2) Kegunaan praktis

Penelitian ini bagi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Denpasar nantinya dapat memberikan informasi mengenai Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement yang dapat digunakan para karyawan di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Denpasar.

1.4 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran secara garis besar mengenai isi dan susunan laporan penulisan, maka berikut ini penyajian dari masing-masing bab dapat di uraikan sebagai berikut :


(10)

4 BAB I Pendahuluan

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan laporan, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II Kajian Pustaka

Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang berhubungan dengan bank dan BI-RTGS.

BAB III MetodePeneliti

Bab ini menjelaskan tentang lokasi penelitian, objek penelitian, jenis dan sumber data penelitian, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB IV Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bab ini menjelaskan tentang gambaran umum daerah/deskripsi hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V Simpulan dan Saran

Pada bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil penelitian ini.


(11)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu sarana yang menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada komponen atau suatu elemen (Jogiyanto 2005: 1).

Menurut Jogiyanto , sistem dapat dibagi menjadi beberapa bentuk, yaitu : 1) Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang

tidak tampak secara fisik.

2) Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

3) Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam. 4) Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

5) Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi sehingga keuaran sistem dapat diramalkan.

6) Sistem tak tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

7) Sistem tertututp adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya.

8) Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

2.2 Pengertian Bank

Menurut Kasmir (2008:2) berpendapat bahwa Bank merupakan Lembaga Keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan kemudian menyalurkan kembali ke masyarakat, serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Definisi Bank menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun


(12)

1998 adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan simpanan kemudian menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit, serta memberikan jasa-jasa bank lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

2.3 Tujuan Bank

Perbankan Indonesia bertujuan untuk menunjang pelaksanaan

pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan rakyat banyak.

2.4 Fungsi Bank

Menurut Budisantoso (2006:9) secara lebih spesifik bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of development, dan agent of services.

2.4.1 Agent of Trust

Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal menghimpun dana maupun penyaluran dana. Masyarakat mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut dan pada saat yang telah dijanjikan simpanan tersebut dapat ditarik kembali dari bank. Pihak bank sendiri akan mau


(13)

menempatkan atau menyalurkan dananya pada debitur atau masyarakat apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Pihak bank percaya bahwa debitur tidak akan menyalahgunakan pinjamannya, debitur akan mengelola dana pinjaman, saat jatuh tempo debitur mempunyai niat baik untuk mengembalikan pinjaman beserta kewajiban lainnya.

2.4.2 Agent of Development

Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan di sektor riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu berinteraksi dan saling mempengaruhi. Sektor riil tidak akan dapat berkinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi-distribusi-konsumsi tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat.

2.4.3 Agent of Service

Di samping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian secara luas. Jasa ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.


(14)

2.5 Jenis Dan Kegiatan Bank 2.5.1 Jenis Bank

Menurut Undang-undang Pokok Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 yang kemudian di keluarkannya Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998, maka jenis perbankan terdiri dari :

1) Bank Umum

Bank umum adalah bank yang melaksanakan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam keiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya yang dapat dilakukan di seluruh wilayah.

2) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Pengkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2.5.2 Kegiatan Bank

Menurut Kasmir (2013:38) ada beberapa kegiatan bank adalah : 1) Kegiatan-kegiatan Bank Umum

a. Menghimpun dana masyarakaat dalam bentuk simpanan giro, simpanan tabundan, maupun simpanan deposito

b. Menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit investasi, kredit modal kerja.


(15)

2) Kegiatan-kegiatan Bank Perkreditan Rakyat

a. Menghimpun dana dalam bentuk simpanan tabungan, simpanan deposito.

b. Menyalurkan dana dalam bentuk kredit investasi, kredit modal kerja. 2.6 Pengertian Bank Indonesia Real Time Gross Settlement

Sejak dioperasikan oleh Bank Indonesia pada tanggal 17 November 2000 BI RTGS berperan penting dalam pemrosesan aktivitas transaksi pembayaran termasuk High Value Payment System (HVPS) atau transaksi bernilai besar yaitu yang berjumlah diatas RP 100.000.000,00 yang bersifat segera. Menurut Henry Mintzberg (dalam Budisantoso dan Triandaru 2006:147) Bank Indonesia Real

Time Gross Settlement (BI RTGS) adalah transfer dana elektronik yang

penyelesaian setiap transaksinya dilakukan dalam waktu seketika. Tetapi

kebijakan dari Bank Indonesia, BI-RTGS Terhitung sejak tanggal 16 November 2015 sampai dengantanggal 30 Juni 2016, batas nilai nominal transfer dana adalah di atas Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)per instruksi Setelmen Dana. Terhitung sejak tanggal 1 Juli 2016, batas nilai nominaltransfer dana adalah di atas Rp100.000.000,00 (seratus jutarupiah) per instruksi Setelmen Dana. 2.7 Tujuan Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement

1) Menyediakan sarana transfer dana antar bank, antar nasabah dan pihak lain secara cepat , efisien, aman dan handal.

2) Menyediakan rekening giro, menyediakan informasi saldo rekening giro bank secara real time.

3) Mempermudah yang menggunakan Sistem BI-RTGS ini untuk mentransfer uang dengan jumlah besar.


(16)

4) Mengurangi risiko-risiko yang di alami.

2.8 Komponen Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement. Sistem BI-RTGS terdiri dari tiga komponen pokok, yaitu:

1) BI-RTGS Cerntral Computer (BRCC)

Merupakan sistem komputer yang berada dilokasi Penyelenggara, yang digunakan untuk memproses Penyelesaian Akhir semua transaksi yang dikirim oleh Peserta. BRCC terdiri dari duan komponen utama yaitu:

a. Interbank Funds Transfer System (IFTS)

IFTS adalah sistem yang berfungsi untuk menerima dan memproses data transaksi, menghasilkan data-data di database BRCC yang dapat dilihat oleh Peserta, laporan-laporan settlement dan laporan-laporan lainnya bagi semua Peserta.

b. Settlement Account (SA)

SA adalah sistem yang mencatat saldo rekening giro seluruh Peserta secara real time.

2) BI-RTGS Terminal (BRT)

BRT merupakan sistem computer yang berada di lokasi Peserta yang terhubung dengan BRCC secara online yang berfungsi untuk melakukan berbagai transaksi BRT, BRT terdiri dari 3 komponen, yaitu:

a. BRT Server Utama.

BIRT Server Utama adalah perangkat komputer yang telah diisi aplikasi BRT dan database sistem BRTGS yang digunakan. Peserta untuk memproses transaksi dalam kondisi normal.


(17)

b. BRT ServerBack-Up.

BRT ServerBack-Upadalah perangkat komputer yang telah diisi

aplikasi BRT dan databasesistem BI-RTGS yang digunakan Peserta untuk memproses transaksi apabila terjadi gangguan atau keadaan darurat yang menyebabkab Peserta tidak dapat menggunakan BRT Server Utama.

c. BRT Workstation.

BRT Workstation adalah perangkat komputer yang telah diisi

aplikasi BRT dan terhubung dengan BRT Server Utama atau BRT

Server Back-Up yang digunakan Peserta untuk melakukan

pembukuan transaksi dan berbagai fungsi sistem BI RTGS lainnya. 3) Jaringan Komunikasi.

Jaringan komunikasi merupakan sistem yang menghubungkan aman BRT Peserta dengan BRCC.

2.9 Peserta Bank Indonesia Real Time Gross Settlement. Peserta BI-RTGS dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1) Peserta Langsung.

Peserta langsung adalah Peserta yang dapat mengirimkan transaksi BI-RTGS dengan menggunakan identitas sendiri. Untuk peserta langsung jenis transaksi melalui RTGS meliputi :

a. Transaksi antar bank.

b. Transaksi antar bank untuk kepentingan nasabah.

c. Transaksi dengan rekening pemerintah yang dipelihara di Bank Indonesia.


(18)

2) Peserta Tidak Langsung.

Peserta tidak langsung adalah Peserta yang dapat melakukan transaksi sistem BI-RTGS dengan menggunakan identitas peserta langsung. Untuk peserta tidak langsung jenis transaksi melalui BI-RTGS meliputi :

a. Transaksi antar bank untuk kepentingan nasabah.

b. Transaksi dengan rekening pemerintah yang dipelihara di Bank Indonesia.


(1)

menempatkan atau menyalurkan dananya pada debitur atau masyarakat apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Pihak bank percaya bahwa debitur tidak akan menyalahgunakan pinjamannya, debitur akan mengelola dana pinjaman, saat jatuh tempo debitur mempunyai niat baik untuk mengembalikan pinjaman beserta kewajiban lainnya.

2.4.2 Agent of Development

Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan di sektor riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu berinteraksi dan saling mempengaruhi. Sektor riil tidak akan dapat berkinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi-distribusi-konsumsi tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat.

2.4.3 Agent of Service

Di samping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian secara luas. Jasa ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.


(2)

2.5 Jenis Dan Kegiatan Bank

2.5.1 Jenis Bank

Menurut Undang-undang Pokok Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 yang kemudian di keluarkannya Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998, maka jenis perbankan terdiri dari :

1) Bank Umum

Bank umum adalah bank yang melaksanakan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam keiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya yang dapat dilakukan di seluruh wilayah.

2) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Pengkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2.5.2 Kegiatan Bank

Menurut Kasmir (2013:38) ada beberapa kegiatan bank adalah : 1) Kegiatan-kegiatan Bank Umum

a. Menghimpun dana masyarakaat dalam bentuk simpanan giro, simpanan tabundan, maupun simpanan deposito

b. Menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit investasi, kredit modal kerja.


(3)

2) Kegiatan-kegiatan Bank Perkreditan Rakyat

a. Menghimpun dana dalam bentuk simpanan tabungan, simpanan deposito.

b. Menyalurkan dana dalam bentuk kredit investasi, kredit modal kerja.

2.6 Pengertian Bank Indonesia Real Time Gross Settlement

Sejak dioperasikan oleh Bank Indonesia pada tanggal 17 November 2000 BI RTGS berperan penting dalam pemrosesan aktivitas transaksi pembayaran termasuk High Value Payment System (HVPS) atau transaksi bernilai besar yaitu yang berjumlah diatas RP 100.000.000,00 yang bersifat segera. Menurut Henry Mintzberg (dalam Budisantoso dan Triandaru 2006:147) Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI RTGS) adalah transfer dana elektronik yang penyelesaian setiap transaksinya dilakukan dalam waktu seketika. Tetapi

kebijakan dari Bank Indonesia, BI-RTGS Terhitung sejak tanggal 16 November 2015 sampai dengantanggal 30 Juni 2016, batas nilai nominal transfer dana adalah di atas Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)per instruksi Setelmen Dana. Terhitung sejak tanggal 1 Juli 2016, batas nilai nominaltransfer dana adalah di atas Rp100.000.000,00 (seratus jutarupiah) per instruksi Setelmen Dana.

2.7 Tujuan Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement

1) Menyediakan sarana transfer dana antar bank, antar nasabah dan pihak lain secara cepat , efisien, aman dan handal.

2) Menyediakan rekening giro, menyediakan informasi saldo rekening giro bank secara real time.

3) Mempermudah yang menggunakan Sistem BI-RTGS ini untuk mentransfer uang dengan jumlah besar.


(4)

4) Mengurangi risiko-risiko yang di alami.

2.8 Komponen Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement.

Sistem BI-RTGS terdiri dari tiga komponen pokok, yaitu: 1) BI-RTGS Cerntral Computer (BRCC)

Merupakan sistem komputer yang berada dilokasi Penyelenggara, yang digunakan untuk memproses Penyelesaian Akhir semua transaksi yang dikirim oleh Peserta. BRCC terdiri dari duan komponen utama yaitu: a. Interbank Funds Transfer System (IFTS)

IFTS adalah sistem yang berfungsi untuk menerima dan memproses data transaksi, menghasilkan data-data di database BRCC yang dapat dilihat oleh Peserta, laporan-laporan settlement dan laporan-laporan lainnya bagi semua Peserta.

b. Settlement Account (SA)

SA adalah sistem yang mencatat saldo rekening giro seluruh Peserta secara real time.

2) BI-RTGS Terminal (BRT)

BRT merupakan sistem computer yang berada di lokasi Peserta yang terhubung dengan BRCC secara online yang berfungsi untuk melakukan berbagai transaksi BRT, BRT terdiri dari 3 komponen, yaitu:

a. BRT Server Utama.

BIRT Server Utama adalah perangkat komputer yang telah diisi aplikasi BRT dan database sistem BRTGS yang digunakan. Peserta untuk memproses transaksi dalam kondisi normal.


(5)

b. BRT ServerBack-Up.

BRT ServerBack-Upadalah perangkat komputer yang telah diisi aplikasi BRT dan databasesistem BI-RTGS yang digunakan Peserta untuk memproses transaksi apabila terjadi gangguan atau keadaan darurat yang menyebabkab Peserta tidak dapat menggunakan BRT Server Utama.

c. BRT Workstation.

BRT Workstation adalah perangkat komputer yang telah diisi aplikasi BRT dan terhubung dengan BRT Server Utama atau BRT Server Back-Up yang digunakan Peserta untuk melakukan pembukuan transaksi dan berbagai fungsi sistem BI RTGS lainnya. 3) Jaringan Komunikasi.

Jaringan komunikasi merupakan sistem yang menghubungkan aman BRT Peserta dengan BRCC.

2.9 Peserta Bank Indonesia Real Time Gross Settlement.

Peserta BI-RTGS dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1) Peserta Langsung.

Peserta langsung adalah Peserta yang dapat mengirimkan transaksi BI-RTGS dengan menggunakan identitas sendiri. Untuk peserta langsung jenis transaksi melalui RTGS meliputi :

a. Transaksi antar bank.

b. Transaksi antar bank untuk kepentingan nasabah.

c. Transaksi dengan rekening pemerintah yang dipelihara di Bank Indonesia.


(6)

2) Peserta Tidak Langsung.

Peserta tidak langsung adalah Peserta yang dapat melakukan transaksi sistem BI-RTGS dengan menggunakan identitas peserta langsung. Untuk peserta tidak langsung jenis transaksi melalui BI-RTGS meliputi :

a. Transaksi antar bank untuk kepentingan nasabah.

b. Transaksi dengan rekening pemerintah yang dipelihara di Bank Indonesia.