Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen terhadap Kinerja Manajerial dengan Kepemimpinan sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus pada PT. Sagaya Inti Utama).
ABSTRACT
The aim of this research is to investigate the influence of management control systems on managerial performance with leadership as a moderating variable. This research used 30 respondents in PT. Sagaya Inti Utama as the research sample, taken by using non probability sampling, with convenience sampling technique. Independent and dependent variables relationship measured was by using regression technique analysis. Based on hypothesis testing result, it can be cocluded that there is a significant influence of management control systems on managerial performance. The second hypothesis result showed, the leadership does not influence the relationship of management control systems on managerial performance.
(2)
ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja manajerial dengan kepemimpinan sebagai variabel moderasi. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 30 responden di PT Sagaya Inti Utama. Penentuan sampel menggunakan teknik non probability sampling dengan teknik convenience sampling. Variabel independen dan variabel dependen dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan analisis regresi. Berdasarkan pengujian hipotesis pertama dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja manajerial. Hipotesis kedua, berdasarkan pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan tidak memperkuat dalam pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja manajerial.
(3)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRACT ... vii
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xiv
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 5
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Sistem Pengendalian Manajemen ... 8
2.1.1 Pengertian Sistem... 8
2.1.2 Pengertian Pengendalian ... 9
(4)
2.1.4 Pengertian Manajemen ... 11
2.1.5 Pengertian Pengendalian Manajemen ... 13
2.1.6 Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen ... 15
2.1.7 Lingkungan Pengendalian Manajemen ... 16
2.1.8 Proses Pengendalian Manajemen ... 20
2.1.9 Karakteristik Sistem Pengendalian Manajemen ... 24
2.2. Kepemimpinan ... 25
2.2.1 Pengertian Kepemimpinan ... 25
2.2.2 Fungsi Kepemimpinan ... 26
2.2.3 Gaya Kepemimpinan ... 28
2.2.4 Macam-Macam Gaya Perilaku Kepemimpinan... 29
2.3. Kinerja Manajerial ... 30
2.3.1 Pengertian Kinerja dan Kinerja Manajerial ... 30
2.3.2 Penilaian Kinerja ... 33
2.3.3 Manfaat dan Tujuan Penilaian Kinerja ... 35
2.4. Kerangka Pemikiran ... 36
2.5. Hipotesis ... 42
BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 43
3.2 Jenis Penelitian ... 44
3.3 Definisi Operasionalisasi Variabel ... 44
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ... 47
(5)
3.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 51
3.6.1 Uji Validitas ... 51
3.6.2 Uji Reliabilitas ... 53
3.6.3 Uji Asumsi Klasik ... 54
3.6.4 Pengujian Hipotesis... 55
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 60
4.2 Uji Validitas ... 60
4.3 Uji Reliabilitas ... 63
4.4 Analisis Deskriptif Data Variabel Penelitian ... 64
4.4.1 Variabel Sistem Pengendalian Manajemen (X1) ... 65
4.4.2 Variabel Kinerja Manajerial (Y) ... 71
4.4.3 Variabel Kepemimpinan (X2) ... 73
4.5 Uji Asumsi Klasik ... 78
4.5.1 Uji Normalitas ... 78
4.5.2 Uji Heteroskedastas ... 79
4.5.3 Uji Multikolinearitas ... 80
4.6 Hasil Pengujian Hipotesis ... 81
4.6.1 Analisis Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen (X1) Terhadap Kinerja Manajerial (Y) ... 81
4.6.2 Analisis Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen (X1) Terhadap Kinerja Manajerial (Y) dengan Kepemimpinan sebagai Variabel Moderasi (X2) ... 85
(6)
4.6.3 Analisis Indikator Kepemimpinan pada Sistem Pengendalian Manajemen (X1) Terhadap Kinerja Manajerial (Y) dengan
Kepemimpinan (X2) sebagai Variabel Moderasi ... 91
4.7 Pembahasan ... 114
4.7.1 Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen (X1) Terhadap Kinerja Manajerial (Y) ... 114
4.7.2 Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen (X1) Terhadap Kinerja Manajerial (Y) dengan Kepemimpinan (X2) sebagai Variabel Moderasi... 115
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 117
5.2 Saran ... 118
DAFTAR PUSTAKA ... 120
LAMPIRAN ... 123
(7)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 41
Gambar 3.1 Garis Kontinum ... 50
Gambar 4.1 Garis Kontinum Sistem Pengendalian Manajemen ... 70
Gambar 4.2 Garis Kontinum Kinerja Manajerial ... 72
(8)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 46
Tabel 3.2 Skala Likert Pernyataan Positif dan Negatif ... 49
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Sistem Pengendalian Manajemen (X1)... 61
Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Manajerial (Y) . 62 Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Kepemimpinan (X2) ... 62
Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian ... 64
Tabel 4.5 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Perencanaan Strategis (pemrograman) ... 66
Tabel 4.6 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Penyusunan Anggaran ... 67
Tabel 4.7 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Pelaksanaan ... 67
Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Evaluasi Kinerja... 68
Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Variabel Sistem Pengendalian Manajemen ... 69
Tabel 4.10 Tanggapan Responden Mengenai Variabel Kinerja Manajerial .... 71
Tabel 4.11 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Mengarahkan ... 73
Tabel 4.12 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Melatih ... 74
Tabel 4.13 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Mendukung ... 74
(9)
Tabel 4.15 Tanggapan Responden Mengenai Variabel Kepemimpinan ... 76
Tabel 4.16 Hasil Uji Normalitas ... 78
Tabel 4.17 Hasil Uji Glejser (Heteroskedastisitas) ... 80
Tabel 4.18 Hasil Uji Multikolinearitas ... 80
Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Nilai Koefisien Regresi Linier Sederhana... 82
Tabel 4.20 Nilai Koefisien Determinasi ... 83
Tabel 4.21 Pengujian Hipotesis (Uji-t) ... 84
Tabel 4.22 Hasil Perhitungan Nilai Koefisien Persamaan Regresi Linier Berganda ... 86
Tabel 4.23 Nilai Koefisien Korelasi Product Moment ... 87
Tabel 4.24 Koefisien Korelasi dan Taksirannya ... 88
Tabel 4.25 Analisis Koefisien Determinasi... 88
Tabel 4.26 Koefisien Beta x Zero order... 89
Tabel 4.27 Pengujian Simultan (Uji-F) ... 90
Tabel 4.28 Hasil Perhitungan Nilai Koefisien Persamaan Regresi Linier Berganda ... 92
Tabel 4.29 Nilai Koefisien Korelasi Product Moment ... 93
Tabel 4.30 Analisis Koefisien Determinasi ... 93
Tabel 4.31 Koefisien Beta x Zero order... 94
Tabel 4.32 Pengujian Simultan (Uji-F) ... 95
Tabel 4.33 Pengujian Simultan (Uji-t) ... 96
Tabel 4.34 Hasil Perhitungan Nilai Koefisien Persamaan Regresi Linier Berganda ... 97
(10)
Tabel 4.36 Analisis Koefisien Determinasi ... 99
Tabel 4.37 Koefisien Beta x Zero order... 100
Tabel 4.38 Pengujian Simultan (Uji-F) ... 101
Tabel 4.39 Pengujian Simultan (Uji-t) ... 101
Tabel 4.40 Hasil Perhitungan Nilai Koefisien Persamaan Regresi Linier Berganda ... 103
Tabel 4.41 Nilai Koefisien Korelasi Product Moment ... 104
Tabel 4.42 Analisis Koefisien Determinasi ... 104
Tabel 4.43 Koefisien Beta x Zero order... 105
Tabel 4.44 Pengujian Simultan (Uji-F) ... 106
Tabel 4.45 Pengujian Simultan (Uji-t) ... 107
Tabel 4.46 Hasil Perhitungan Nilai Koefisien Persamaan Regresi Linier Berganda ... 108
Tabel 4.47 Nilai Koefisien Korelasi Product Moment ... 109
Tabel 4.48 Analisis Koefisien Determinasi ... 110
Tabel 4.49 Koefisien Beta x Zero order... 111
Tabel 4.50 Pengujian Simultan (Uji-F) ... 112
(11)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persaingan global yang semakin pesat pada saat ini ditambah dengan kemajuan teknologi, serta perubahan sosial ekonomi memunculkan tantangan-tantangan dan peluang dalam bisnis. Indonesia yang merupakan negara berkembang dituntut untuk dapat bertahan dalam menghadapi persaingan tersebut untuk dapat lebih maju dan berkembang. Seluruh entitas usaha yang terlibat dalam perekonomian Indonesia dihadapkan pada persaingan ketat dalam globalisasi, salah satu dari entitas usaha tersebut adalah industri manufaktur. Industri manufaktur merupakan salah satu penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur disebuah negara juga dapat digunakan untuk melihat perkembangan industri secara nasional di negara tersebut. Perkembangan ini dapat dilihat baik dari aspek kualitas produk yang dihasilkan maupun kinerja industri secara keseluruhan.
Perkembangan industri manufaktur di Indonesia dapat dilihat dari hasil riset yang dilakukan oleh sebuah lembaga internasional terhadap prospek industri manufaktur diberbagai negara. Posisi industri manufaktur di Indonesia cukup memprihatinkan, dari 60 negara yang menjadi objek penelitian posisi industri manufaktur indonesia berada di posisi terbawah bersama beberapa negara Asia. Sebagai sektor industri yang sangat penting, perkembangan industri manufaktur sangat diandalkan.
(12)
2
Industri manufaktur di indonesia diharapkan mampu meningkatkan kinerja secara optimal dan dituntut profesional baik dalam bidang perencanaan dan pelaksanaan maupun dalam bidang pengendalian dan pengawasan agar dapat terus berkembang dan mampu menghadapi persaingan. Manajemenlah yang harus berupaya untuk merumuskan dan menyempurnakan strategi-strategi bisnis tersebut agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
Fenomena tersebut menunjukkan bahwa untuk dapat mencapai kinerja yang optimal, setiap perusahaan memerlukan sebuah perencanaan dan pengendalian yang berfungsi untuk menjaga operasional perusahaan agar berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan. Salah satu alat untuk mengendalikan hal tersebut adalah sistem pengendalian manajemen dimana dengan adanya sistem pengendalian manajemen maka dapat meningkatkan kinerja yang baik sehingga tujuan perusahaan tercapai. Sistem pengendalian manajemen terdiri atas struktur dan proses pengendalian manajemen (Anthony Govindarajan dalam Abdul Halim., et.al, 2002:13). Struktur pengendalian dipusatkan pada berbagai macam pusat pertanggungjawaban, sedangkan proses pengendalian manajemen meliputi pemrograman, penyusunan anggaran, pelaksanaan dan pengukuran serta pelaporan dan analisis. Dalam proses pengendalian manajemen, keputusan dibuat berdasarkan prosedur dan jadwal yang dilakukan berulang-ulang tahun demi tahun. Prosedur tersebut biasanya dimulai dari pemograman. Program diterjemahkan dalam bentuk anggaran, kemudian perusahaan beroperasi berdasarkan anggaran, prosedur dan kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya. Hasil akhir kemudian dibandingkan dengan anggaran, setelah itu dievaluasi dan diadakan perbaikan bila diperlukan. Karena prosedur tersebut
(13)
3
dilakukan berulang-ulang tiap tahunnya, maka manajemen memerlukan sistem pengendalian manajemen untuk meningkatkan kinerja sehingga tujuan perusahaan tercapai.
Menurut Porporato (2006) sistem pengendalian manajemen adalah salah satu alat organisasi yang penting untuk menunjang kinerja optimal dari suatu perusahaan. Untuk menentukan keberhasilan dan pengembangan yang berkelanjutan, maka perusahaan saat ini harus memiliki sistem yang baik dan tenaga kerja yang berkualitas, sistem yang baik salah satunya adalah sistem pengendalian manajemen yang optimal.
Setiap perusahaan memerlukan pengendalian manajemen, karena sistem tersebut didesain untuk mengatur aktivitas anggota organisasi melalui para pemimpin (manajer) organisasi agar sesuai dengan tujuan yang diinginkan perusahaan. Proses pengendalian dilakukan melalui para pemimpin (manajer) dengan penentuan tujuan dan strategi, pelaksanaan dan pengukuran serta analisis prestasi dan penghargaan. Adapun bentuk pengendalian dapat berupa pengendalian akuntansi, perilaku dan personal. Sistem pengendalian manajemen semakin menjadi tumpuan dalam mewujudkan organisasi yang sehat dan berhasil. Bagi manajer pengendalian manajemen merupakan alat yang digunakan dalam interkasi di antara mereka dengan bawahan.
Sistem pengendalian manajemen merupakan alat untuk memonitor atau mengamati pelaksanaan manajemen perusahaan yang mencoba mengarahkan pada tujuan organisasi dalam perusahaan agar kinerja yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan dapat berjalan lebih efisien dan lancar. Dalam sistem
(14)
4
pengendalian manajemen yang dimonitor atau yang diatur dalam sistem pengendalian manajemen adalah karyawan agar melaksanakan strategi dan kebijakan organisasi perusahaan yang akan dipertanggungjawabkan kepada stakeholders (Soobaroyen, 2006). Hal tersebut senada dengan yang diungkapkan oleh Merchant (1998:5) bahwa orientasi perilaku berhubungan dalam lingkungan sistem pengendalian manajemen untuk membantu, mengendalikan, memotivasi manajemen dalam mengambil keputusan dan memonitor perilaku yang dapat mengendalikan aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam sebuah organisasi.
Salah satu dari perilaku manajer tersebut adalah gaya perilaku kepemimpinan yang merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain (Suranta, 2002). Seorang pemimpin harus menerapkan gaya perilaku kepemimpinan untuk mengelola bawahannya, karena seorang pemimpin akan sangat mempengaruhi keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Dengan gaya perilaku kepemimpinan yang dimiliki oleh seorang manajer, hal ini akan membantu para manajer dalam menjalankan sistem pengendalian manajemen. Pada saat manajer mengarahkan bawahannya dengan menggunakan sistem pengendalian manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan, hal tersebut dipengaruhi oleh perilaku manajer tersebut, dimana kepemimpinan merupakan variabel yang memoderasi pengaruh dari sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja.
PT. Sagaya Inti Utama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur. PT Sagaya Inti Utama dalam perkembangannya telah berhasil membuktikan kesungguhan dan kemampuannya untuk bersaing dengan para
(15)
5
kompetitor dengan menghasilkan produk-produk berkualitas melalui proses produksi yang sesuai dengan standar internasional. PT Sagaya Inti Utama akan terus berkembang dan menunjukkan eksistensinya di industri ini, oleh karena itu pembaharuan sistem dan pengembangan sumberdaya terus dilakukan untuk mencapai hasil yang optimal. Salah satu alat untuk menunjang kinerja yang optimal yaitu sistem pengendalian manajemen yang meliputi peran pemimpin (manajer) dalam menentukan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas penulis bermaksud untuk meneliti bagaimana pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja manajerial di PT. Sagaya Inti Utama dengan menggunakan variabel kepemimpinan sebagai variabel moderasi.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada PT. Sagaya Inti Utama dengan judul “Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen terhadap Kinerja Manajerial dengan Kepemimpinan sebagai Variabel Moderasi” studi kasus pada PT. Sagaya Inti Utama
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis akan mengidentifikasi masalah yang nantinya akan dilakukan analisis sebagai berikut:
1. Apakah sistem pengendalian manajemen berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada PT. Sagaya Inti Utama?
(16)
6
2. Apakah kepemimpinan memperkuat pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja manajerial pada PT. Sagaya Inti Utama?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran bahwa sistem pengendalian manajemen berpengaruh dalam meningkatkan kinerja manajerial dan memahami gaya perilaku kepemimpinan dapat memperkuat pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja manajerial.
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja manajerial pada PT. Sagaya Inti Utama.
2. Untuk mengetahui apakah kepemimpinan memperkuat pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja manajerial pada PT. Sagaya Inti Utama.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik secara langsung maupun tidak langsung bagi pihak-pihak sebagai berikut:
(17)
7
1. Bagi penulis
Penelitian diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman baru tentang masalah yang diteliti, sehingga memperoleh gambaran nyata mengenai efek moderasi kepemimpinan terhadap hubungan sistem pengendalian manajemen dengan kinerja manajerial.
2. Bagi perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak perusahaan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan yang berhubungan dengan sistem pengendalian manajemen, kinerja manajerial, dan dapat mengetahui seberapa besar pengaruh gaya perilaku kepemimpinan para manajer dalam organisasi perusahaan.
3. Bagi pihak lain
Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperkaya pengetahuan serta sebagai bahan referensi, pembanding atau sebagai dasar penelitian lebih lanjut khususnya pada topik yang berkaitan dengan penelitian yang di bahas.
(18)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari hasil analisa dan pengolahan data pada penelitian tentang “Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen (X1) terhadap Kinerja Manajerial (Y) dengan Kepemimpinan sebagai Variabel Moderasi (X2)”, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan pengujian hipotesis terhadap pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja manajerial diketahui bahwa terdapat pengaruh antara sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja manajerial pada PT. Sagaya Inti Utama.
2. Berdasarkan pengujian hipotesis terhadap pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja manajerial yang diperkuat oleh kepemimpinan dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan tidak memperkuat pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja manajerial pada PT. Sagaya Inti Utama, tetapi secara simultan kepemimpinan dan sistem pengendalian manajemen berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial hal ini dapat dibuktikan dengan nilai koefisien determinasi sebesar 53,0% yang menunjukkan arti bahwa Sistem Pengendalian Manajemen (X1) dan Kepemimpinan (X2) memberikan pengaruh simultan (bersama-sama) sebesar 53,0% terhadap Kinerja Manajerial (Y).
(19)
118
3. Berdasarkan pengujian hipotesis kedua diatas dengan menganalisis tiap-tiap Indikator Kepemimpinan dapat disimpulkan bahwa tiap – tiap Indikator Kepemimpinan yang ada tidak memperkuat pengaruh variabel Sistem Pengendalian Manajemen terhadap Kinerja Manajerial dapat
dibuktikan dengan pengujian output SPSS, bahwa hasil uji-t dari tiap-tiap indikator kepemimpinan bernilai sig. > 0.05 diantaranya: Indikator Mengarahkan (0.134 > 0.05), Indikator Melatih (0.205 > 0.05), Indikator Mendukung (0.110 > 0.05), Indikator Mendelegasikan (0.103 > 0.05).
5.2 Saran
Setelah melakukan penelitian dan pembahasan yang telah diperoleh, maka penulis merekomendasikan saran sebagai berikut:
1. Perusahaan sebaiknya melibatkan karyawan atau semua tingkatan manajer dalam proses penyusunan anggaran, karena dengan dilibatkannya karyawan tersebut dapat memberikan usulan dan pendapat serta informasi. Perusahaan perlu mempertimbangkan alokasi anggaran untuk menghargai karyawan yang sudah bekerja secara optimal dengan bentuk pemberian reward, karena dengan adanya pemberian reward tersebut dapat meningkatkan kinerja dan motivasi karyawan sehingga tujuan perusahaan pun akan tercapai.
2. Penelitian ini menggunakan gaya kepemimpinan sebagai variabel moderasi dalam pengaruh antara sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja
(20)
119
manajerial, penulis menyarankan bagi peneliti berikutnya untuk meneliti faktor-faktor lain seperti budaya organisasi atau komitmen organisasi serta disamping menggunakan instrumen yang mendasarkan pada persepsi jawaban, responden juga perlu melakukan wawancara sehingga kesimpulan yang diambil dalam penelitian ini menjadi lebih akurat dan perlunya dilakukan pengembangan instrumen penelitian.
3. Pengukuran kinerja dalam penelitian ini menggunakan value for money untuk penelitian berikutnya penulis menyarankan untuk menggunakan alat ukur kinerja balance scorecard dalam mengukur kinerja manajerial perusahaan.
(21)
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim dkk. (2003). Sistem Pengendalian Manajemen. Yogyakarta:UPP AMP YKPN.
Anthony, Robert. And Govindarajan, Vijay. (2005). Management Control System. (Penerjemah: F.X. Kurniawan Tjakrawala). McGraw-Hill, Buku Satu, Edisi Kesebelas, SalembaEmpat, Jakarta.
Anwar Prabu Mangkunegara. (2008). Manajemen SDM Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Anneahira. (2012). Menengok Perkembangan Industri Manufaktur di Indonesia. http://www.anneahira.com/perkembangan-industri-manufaktur.htm pada 20 September 2012
Arfan Ikhsan dan Muhamad Ishak. (2008). Akuntansi Keprilakuan. Jakarta: Salemba Empat.
Arief Suadi. (2001). Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi Satu. Yogyakarta: BPFE.
Guritno, Bambang dan Waridin. (2005). Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan. JRBI, Vol 1, No: 01, Januari 2005.
Hasibuan, Malayu S.P. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi, Jakarta: Bumi Aksara.
Heliani. (2012). “Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen terhadap Kinerja Manajerial dengan Gaya Kepemimpinan sebagai Variabel Moderating”.Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Husein Umar. (2008). Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: Rajawali Pers
Imam Ghazali. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. BP-UNDIP.
Imam Ghazali. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: BP-UNDIP.
Lamidi. (2010). Efek Moderasi Kepemimpinan pada Pengaruh Employee Engagement Terhadap Kepuasan Kerja. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan. Vol. 10, No. 2: 190-200
Merchant, Kenneth.A., (1982). “The Control Function of Management”. Sloan Management Review 24: 43-55.
(22)
Merchant, Kenneth.A. (1998). Modern Management Control System Text and Cases, International Edition, Prentice Hall, Upper Sadle River, New Jersey.
Miftah Thoha. (2010). Perilaku Organisasi; Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Moeheriono. (2009). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor: Ghalia Indonesia.
Mulyadi dan Setyawan Johny. (2011). Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Nur Indrianto dan Bambang Supomo. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE.
P. Stephen Robbins. (2007). Organizational Behavior. Jakarta: Salemba Empat. P. Stephen Robbins. (2008). Organizational Behavior (Second Edition). Jakarta:
Salemba Empat.
Porporato Marcell. (2006). “Impact Of Management Control System Intensity of Use on Joint Venture’s Performance: an Empirical Assessment”, Journal of Management Control System. Vol 21: p. 512-562.
Pratiwi, Sucy Asti. (2012). “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah: Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderasi”.Skripsi. Bandung: Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.
Sudjana. (2002). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sugihartanto, Mushonnifun Faiz. (2013). http://faizalmushonnif.wordpress.com/
2013/02/28/masalah-industri-manufaktur-serta-perkembangannya-di-indonesia/ pada tanggal 30 Februari 2013
Sedarmayanti. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi, dan Manajemen PNS. Bandung: Refika Aditama.
Soobaroyen Teerooven. (2006). “Management Control System and Dysfunctional Behavior: an Empirical Investigation”. Accounting Behaviour.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kualitatif dan R & D. Bandung: CV. Alfabeta. Suharyadi dan Purwanto. (2009). Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern.
Jakarta: Salemba Empat.
Supriyono. (2000). Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi Satu, Yogyakarta: BPFE.
Suranta, Sri. (2002). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan, Jurnal Perspektif, Vol. 7, 01. Juni 2002.
(23)
Suranta, Sri. (2002). Dampak Motivasi Karyawan pada Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja Karyawan Perusahaan Bisnis, Jurnal Empirikal, Vol. 15, 02. Desember 2002.
Tjutju Yuniarsih dan Suwatno. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Teori, Aplikasi dan Isu Penelitian. Bandung: Alfabeta.
(1)
117
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari hasil analisa dan pengolahan data pada penelitian tentang “Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen (X1) terhadap Kinerja Manajerial (Y) dengan Kepemimpinan sebagai Variabel Moderasi (X2)”, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan pengujian hipotesis terhadap pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja manajerial diketahui bahwa terdapat pengaruh antara sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja manajerial pada PT. Sagaya Inti Utama.
2. Berdasarkan pengujian hipotesis terhadap pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja manajerial yang diperkuat oleh kepemimpinan dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan tidak memperkuat pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja manajerial pada PT. Sagaya Inti Utama, tetapi secara simultan kepemimpinan dan sistem pengendalian manajemen berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial hal ini dapat dibuktikan dengan nilai koefisien determinasi sebesar 53,0% yang menunjukkan arti bahwa Sistem Pengendalian Manajemen (X1) dan Kepemimpinan (X2) memberikan pengaruh simultan (bersama-sama) sebesar 53,0% terhadap Kinerja Manajerial (Y).
(2)
118
Universitas Kristen Maranatha 3. Berdasarkan pengujian hipotesis kedua diatas dengan menganalisis tiap-tiap
Indikator Kepemimpinan dapat disimpulkan bahwa tiap – tiap Indikator Kepemimpinan yang ada tidak memperkuat pengaruh variabel Sistem Pengendalian Manajemen terhadap Kinerja Manajerial dapat dibuktikan dengan pengujian output SPSS, bahwa hasil uji-t dari tiap-tiap indikator kepemimpinan bernilai sig. > 0.05 diantaranya: Indikator Mengarahkan (0.134 > 0.05), Indikator Melatih (0.205 > 0.05), Indikator Mendukung (0.110 > 0.05), Indikator Mendelegasikan (0.103 > 0.05).
5.2 Saran
Setelah melakukan penelitian dan pembahasan yang telah diperoleh, maka penulis merekomendasikan saran sebagai berikut:
1. Perusahaan sebaiknya melibatkan karyawan atau semua tingkatan manajer dalam proses penyusunan anggaran, karena dengan dilibatkannya karyawan tersebut dapat memberikan usulan dan pendapat serta informasi. Perusahaan perlu mempertimbangkan alokasi anggaran untuk menghargai karyawan yang sudah bekerja secara optimal dengan bentuk pemberian
reward, karena dengan adanya pemberian reward tersebut dapat
meningkatkan kinerja dan motivasi karyawan sehingga tujuan perusahaan pun akan tercapai.
2. Penelitian ini menggunakan gaya kepemimpinan sebagai variabel moderasi dalam pengaruh antara sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja
(3)
119
Universitas Kristen Maranatha manajerial, penulis menyarankan bagi peneliti berikutnya untuk meneliti faktor-faktor lain seperti budaya organisasi atau komitmen organisasi serta disamping menggunakan instrumen yang mendasarkan pada persepsi jawaban, responden juga perlu melakukan wawancara sehingga kesimpulan yang diambil dalam penelitian ini menjadi lebih akurat dan perlunya dilakukan pengembangan instrumen penelitian.
3. Pengukuran kinerja dalam penelitian ini menggunakan value for money
untuk penelitian berikutnya penulis menyarankan untuk menggunakan alat ukur kinerja balance scorecard dalam mengukur kinerja manajerial perusahaan.
(4)
120
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim dkk. (2003). Sistem Pengendalian Manajemen. Yogyakarta:UPP AMP YKPN.
Anthony, Robert. And Govindarajan, Vijay. (2005). Management Control System. (Penerjemah: F.X. Kurniawan Tjakrawala). McGraw-Hill, Buku Satu, Edisi Kesebelas, SalembaEmpat, Jakarta.
Anwar Prabu Mangkunegara. (2008). Manajemen SDM Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Anneahira. (2012). Menengok Perkembangan Industri Manufaktur di Indonesia. http://www.anneahira.com/perkembangan-industri-manufaktur.htm pada 20 September 2012
Arfan Ikhsan dan Muhamad Ishak. (2008). Akuntansi Keprilakuan. Jakarta: Salemba Empat.
Arief Suadi. (2001). Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi Satu. Yogyakarta: BPFE.
Guritno, Bambang dan Waridin. (2005). Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan. JRBI, Vol 1, No: 01, Januari 2005.
Hasibuan, Malayu S.P. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi, Jakarta: Bumi Aksara.
Heliani. (2012). “Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen terhadap Kinerja
Manajerial dengan Gaya Kepemimpinan sebagai Variabel
Moderating”.Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Husein Umar. (2008). Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: Rajawali Pers
Imam Ghazali. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. BP-UNDIP.
Imam Ghazali. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: BP-UNDIP.
Lamidi. (2010). Efek Moderasi Kepemimpinan pada Pengaruh Employee
Engagement Terhadap Kepuasan Kerja. Jurnal Ekonomi dan
Kewirausahaan. Vol. 10, No. 2: 190-200
Merchant, Kenneth.A., (1982). “The Control Function of Management”. Sloan Management Review 24: 43-55.
(5)
121
Merchant, Kenneth.A. (1998). Modern Management Control System Text and Cases, International Edition, Prentice Hall, Upper Sadle River, New Jersey.
Miftah Thoha. (2010). Perilaku Organisasi; Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Moeheriono. (2009). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor: Ghalia Indonesia.
Mulyadi dan Setyawan Johny. (2011). Sistem Perencanaan dan Pengendalian
Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Nur Indrianto dan Bambang Supomo. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE.
P. Stephen Robbins. (2007). Organizational Behavior. Jakarta: Salemba Empat. P. Stephen Robbins. (2008). Organizational Behavior (Second Edition). Jakarta:
Salemba Empat.
Porporato Marcell. (2006). “Impact Of Management Control System Intensity of Use on Joint Venture’s Performance: an Empirical Assessment”, Journal of
Management Control System. Vol 21: p. 512-562.
Pratiwi, Sucy Asti. (2012). “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah: Komitmen Organisasi Sebagai Variabel
Moderasi”.Skripsi. Bandung: Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Maranatha.
Sudjana. (2002). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sugihartanto, Mushonnifun Faiz. (2013). http://faizalmushonnif.wordpress.com/
2013/02/28/masalah-industri-manufaktur-serta-perkembangannya-di-indonesia/ pada tanggal 30 Februari 2013
Sedarmayanti. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi, dan
Manajemen PNS. Bandung: Refika Aditama.
Soobaroyen Teerooven. (2006). “Management Control System and Dysfunctional Behavior: an Empirical Investigation”. Accounting Behaviour.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kualitatif dan R & D. Bandung: CV. Alfabeta. Suharyadi dan Purwanto. (2009). Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern.
Jakarta: Salemba Empat.
Supriyono. (2000). Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi Satu, Yogyakarta: BPFE.
Suranta, Sri. (2002). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
(6)
122
Suranta, Sri. (2002). Dampak Motivasi Karyawan pada Hubungan Antara Gaya
Kepemimpinan dengan Kinerja Karyawan Perusahaan Bisnis, Jurnal
Empirikal, Vol. 15, 02. Desember 2002.
Tjutju Yuniarsih dan Suwatno. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Teori,
Aplikasi dan Isu Penelitian. Bandung: Alfabeta.