PENDAHULUAN Penggunaan Media Lingkungan Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Siswa Kelas V SD Negeri 2 Gunungsari Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kurikulum (2006: 52) (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
mengamanatkan agar pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia lebih bermakna,
artinya dengan melalui pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bertujuan
memperoleh keahlian dalam berkomunikasi baik secara lisan (menyimak dan
berbicara) maupun berkomunikasi secara tertulis (membaca dan menulis).
Sehingga pembelajaran bahasa menekankan
pada kompetensi siswa dalam
berkomunikasi secara lisan maupun tertulis. Menulis sebenarnya bukanlah sesuatu
yang asing bagi kita Artikel, laporan, karya Sastra dan cerita adalah contoh
bentuk dan produk bahasa tulis yang akrab dengan kehidupan kita. Tulisan –
tulisan itu menyajikan secara runtut dan menarik tentang ide, gagasan dan
perasaan penulisnya. Dalam menulis jarang sekali menulis langsung jadi dan
bagus. Berapa kali kita harus meremas kertas dan membuangnya karena tidak
puas dengan hasil tulisan kita. Padahal tulisan itu jadi pun belum, atau katakanlah
sudah selesai ditulis. Bahkan oleh penulis profesional sekalipun. Sama seperti
yang dialami oleh siswa kelas V SDN 2 Gunungsari Kecamatan Wonosegoro pada
saat pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia materi pokok menulis puisi.
Mereka kesulitan menuliskan kalimat meskipun sudah mendapatkan ide untuk
puisinya. Ini terbukti kemampuan siswa dalam membuat puisi masih sangat
rendah, hasilnya sangat mengecewakan. Dari 21 siswa yang mendapat nilai
dibawah KKM ada 10 siswa. Ternyata Siswa sangat belum mampu dan kesulitan
1
2
untuk mengaktualisasikan apa yang ada dalam pikirannya, selain itu siswa juga
kesulitan dalam membuat kalimat karena minimnya kosakata
yang mereka
kuasai, dalam pilihan kata (diksi) siswa juga belum bisa menempatkan kata – kata
yang dipergunakan secara teliti dan hati – hati sehingga terkesan puisinya belum
mengandung nilai, dalam bunyi atau rima siswa sama sekali tidak memperhatikan
sehingga bunyi atau rima puisinya tidak indah dan yang terakhir isi puisi tidak
sesuai dengan tema yang mereka pilih.
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia kelas V SDN 2 Gunungsari
Kecamatan Wonosegoro materi pokok menulis puisi tidak dapat berlangsung
dengan baik. Ternyata selain faktor dari siswa itu sendiri juga karena faktor dari
guru yang kurang memotivasi siswa dan merangsang minat siswa untuk menulis.
Kemudian dari permasalahan di atas timbul suatu pertanyaan, mengapa hal ini
bisa terjadi?
Dari survey yang peneliti lakukan terhadap guru ternyata aspek pelajaran
bahasa yang tidak disukai oleh guru dan dianggap sulit adalah menulis atau
mengarang, yang dalam materi ini ditekankan pada kemampuan menulis puisi.
Kalau Gurunya saja tidak menyukai dan tidak pernah menulis, bagaimana
dengan muridnya? bagaimana guru dapat mengajarkan kepada siswa? guru tidak
tahu untuk apa dia menulis, merasa tidak berbakat menulis, dan merasa tidak tahu
bagaimana harus menulis. Guru kurang tepat dalam memilih media dalam
pembelajaran, sehingga siswa merasa kesulitan dalam mengaktualisasikan apa
yang ada dalam pikirannya, sehingga mereka tidak bisa menuliskannya kedalam
kalimat. Teori menulis memang mudah, gampang dihafal, tetapi menulis
3
bukanlah sekedar teori melainkan keterampilan. Tanpa dilibatkan langsung dalam
kegiatan dan latihan menulis, seseorang tidak akan pernah mampu menulis dengan
baik. Dia harus mencoba dan berlatih berulang kali: memilih ide, mengenali
informasi pendukung dan menuangkan ide–idenya secara runtut serta tuntas dalam
bahasa yang mudah dipahami.
Mengacu pada Standar isi kurikulum Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang dijabarkan dalam silabus, termasuk didalamnya
Pelajaran Bahasa dan Satra Indonesia, dengan tujuan akhir yang ingin dicapai
dalam pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, agar siswa terampil berbahasa
yaitu terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca dan terampil
menulis. Penelitian ini siswa diharapkan terampil dalam menulis. Guru sudah
berusaha menggunakan media lingkungan dalam rangka merangsang siswa untuk
berpikir, dapat mengapresiasikan apa yang ada dalam lingkungan kedalam bentuk
kalimat, selain itu guru juga sudah memberikan contoh – contoh puisi (kliping
puisi), agar dapat dijadikan pedoman dalam penulisan puisi, kemudian
membacakannya serta sudah menjelaskan bagaimana langkah – langkah yang
harus dilakukan dalam menulis puisi .
Guru sudah berusaha menggunakan media gambar dalam rangka merangsang
pikiran siswa supaya dapat mengapresiasikan apa yang ada dalam gambar
kedalam bentuk kalimat, namun meskipun demikian gairah belajar siswa belum
bisa termotivasi. Siswa masih sangat kesulitan untuk mengaktualisasikan apa yang
ada dalam pikirannya. Guru selalu mengeluh karena mayoritas siswa tidak bisa
memperoleh hasil sesuai yang diharapkan. Kegiatan belajar siswa masih
didominasi oleh siswa yang cepat dalam belajar. Siswa yang lambat dalam belajar
4
selalu menunggu dari kreativitas anak – anak yang cepat dalam belajar, bahkan
sampai pelajaran selesai ada beberapa anak yang hanya mampu
menuliskan
beberapa kalimat dalam puisinya, dengan beberapa alasan, diantaranya: bingung
yang mau mereka tulis, sulit dan lain sebagainya.
Kaitannya dengan permasalahan diatas maka peneliti ingin mengadakan
upaya perbaikan untuk menyelesaikan masalah yang ada dengan cara
menggunakan media lingkungan untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi.
Anak diajak keluar kelas untuk mengamati lingkungan alam yang ada disekitar
sekolah untuk menentukan sebuah ide sederhana yang nantinya akan dijadikan
sebagai tema puisinya. Siswa secara langsung akan
melihat Masjid, Sawah,
Sekolah, Petani, Guru, Lapangan dan lain sebagainya, sehingga siswa akan lebih
mudah untuk mengaktualisasaikan apa yang ada dalam pikirannya serta mudah
menuliskan kalimat apa yang harus dia tulis untuk puisinya.
Paparan
pada
halaman
diatas
maka
peneliti
mengambil
judul
“PENGGUNAAN MEDIA LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA
BAGI
SISWA
KELAS
V
SDN
2
GUNUNGSARI
KECAMATAN WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2012/2013”.
B. Perumusan Masalah
Dari berbagai masalah yang ada dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
“Apakah
dengan
menggunakan
media
lingkungan
dapat
meningkatkan
Kemampuan menulis puisi pada pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi siswa kelas
V SDN 2 Gunungsari Kecamatan Wonosegoro Tahun Pelajaran 2012/2013?
5
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan unsur mutlak dalam kegiatan penelitian untuk
mengarahkan dan mempermudah pelaksanaan penelitian yang dilakukan.
Berdasarkan masalah yang diuraikan diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
a. Untuk meningkatkan kemampuan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
materi pokok menulis puisi pada siswa kelas V SDN 2 Gunungsari
Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.
b. Untuk meningkatkan daya kreatif siswa dalam menulis puisi.
c. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis puisi melalui
penggunaan media lingkungan pada pembelajaran Bahasa Indonesia bagi
siswa kelas V SDN 2 Gunungsari Kecamatan Wonosegoro Kabupaten
Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.
D. Manfaat atau kegunaan Penelitian
Manfaat dari kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat atau Kegunaan Teoritis
Untuk mengetahui dan membuktikan betapa pentingnya penggunaan
media yang tepat dalam pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar siswa sesuai dengan standar kriteria ketuntasan belajar yang telah
ditentukan (nilai pelajaran di atas KKM).
6
2. Manfaat atau kegunaan Praktis
a. Manfaat Bagi Siswa
1) Meningkatkan motivasi dan kreativitas dalam belajar sehingga dapat
meningkatkan hasil belajarnya.
2) Meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
b. Manfaat Bagi Guru
1) Sebagai gambaran bagi guru pada umumnya dan peneliti pada
khususnya
dalam
meningkatkan
proses
pembelajaran
dengan
menggunakan media pembelajaran.
2) Sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan mutu pendidikam.
3) Memberikan tambahan wawasan pengetahuan tentang penggunaan
media pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa .
4) Mengembangkan
kreativitas
guru
dengan
berbagai
media
pembelajaran dalam memotivasi siswa.
5) Mengetahui salah satu pemecahan masalah pembelajaran sehingga
terjadi perbaikan dalam pembelajaran.
c. Manfaat Bagi Sekolah
Untuk meningkatkan mutu dan prestasi SDN 2 Gunungsari Kecamatan
Wonosegoro, Kabupaten Boyolalali yang digunakan sebagai tempat
penelitian.
d. Manfaat Bagi dunia pendidikan
Memberikan sumbangan kepada dunia pendidikan dalam rangka
meningkatkan proses pembelajaran dengan media yang tepat sehingga
kualitas dan pembelajaran bisa meningkat.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kurikulum (2006: 52) (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
mengamanatkan agar pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia lebih bermakna,
artinya dengan melalui pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bertujuan
memperoleh keahlian dalam berkomunikasi baik secara lisan (menyimak dan
berbicara) maupun berkomunikasi secara tertulis (membaca dan menulis).
Sehingga pembelajaran bahasa menekankan
pada kompetensi siswa dalam
berkomunikasi secara lisan maupun tertulis. Menulis sebenarnya bukanlah sesuatu
yang asing bagi kita Artikel, laporan, karya Sastra dan cerita adalah contoh
bentuk dan produk bahasa tulis yang akrab dengan kehidupan kita. Tulisan –
tulisan itu menyajikan secara runtut dan menarik tentang ide, gagasan dan
perasaan penulisnya. Dalam menulis jarang sekali menulis langsung jadi dan
bagus. Berapa kali kita harus meremas kertas dan membuangnya karena tidak
puas dengan hasil tulisan kita. Padahal tulisan itu jadi pun belum, atau katakanlah
sudah selesai ditulis. Bahkan oleh penulis profesional sekalipun. Sama seperti
yang dialami oleh siswa kelas V SDN 2 Gunungsari Kecamatan Wonosegoro pada
saat pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia materi pokok menulis puisi.
Mereka kesulitan menuliskan kalimat meskipun sudah mendapatkan ide untuk
puisinya. Ini terbukti kemampuan siswa dalam membuat puisi masih sangat
rendah, hasilnya sangat mengecewakan. Dari 21 siswa yang mendapat nilai
dibawah KKM ada 10 siswa. Ternyata Siswa sangat belum mampu dan kesulitan
1
2
untuk mengaktualisasikan apa yang ada dalam pikirannya, selain itu siswa juga
kesulitan dalam membuat kalimat karena minimnya kosakata
yang mereka
kuasai, dalam pilihan kata (diksi) siswa juga belum bisa menempatkan kata – kata
yang dipergunakan secara teliti dan hati – hati sehingga terkesan puisinya belum
mengandung nilai, dalam bunyi atau rima siswa sama sekali tidak memperhatikan
sehingga bunyi atau rima puisinya tidak indah dan yang terakhir isi puisi tidak
sesuai dengan tema yang mereka pilih.
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia kelas V SDN 2 Gunungsari
Kecamatan Wonosegoro materi pokok menulis puisi tidak dapat berlangsung
dengan baik. Ternyata selain faktor dari siswa itu sendiri juga karena faktor dari
guru yang kurang memotivasi siswa dan merangsang minat siswa untuk menulis.
Kemudian dari permasalahan di atas timbul suatu pertanyaan, mengapa hal ini
bisa terjadi?
Dari survey yang peneliti lakukan terhadap guru ternyata aspek pelajaran
bahasa yang tidak disukai oleh guru dan dianggap sulit adalah menulis atau
mengarang, yang dalam materi ini ditekankan pada kemampuan menulis puisi.
Kalau Gurunya saja tidak menyukai dan tidak pernah menulis, bagaimana
dengan muridnya? bagaimana guru dapat mengajarkan kepada siswa? guru tidak
tahu untuk apa dia menulis, merasa tidak berbakat menulis, dan merasa tidak tahu
bagaimana harus menulis. Guru kurang tepat dalam memilih media dalam
pembelajaran, sehingga siswa merasa kesulitan dalam mengaktualisasikan apa
yang ada dalam pikirannya, sehingga mereka tidak bisa menuliskannya kedalam
kalimat. Teori menulis memang mudah, gampang dihafal, tetapi menulis
3
bukanlah sekedar teori melainkan keterampilan. Tanpa dilibatkan langsung dalam
kegiatan dan latihan menulis, seseorang tidak akan pernah mampu menulis dengan
baik. Dia harus mencoba dan berlatih berulang kali: memilih ide, mengenali
informasi pendukung dan menuangkan ide–idenya secara runtut serta tuntas dalam
bahasa yang mudah dipahami.
Mengacu pada Standar isi kurikulum Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang dijabarkan dalam silabus, termasuk didalamnya
Pelajaran Bahasa dan Satra Indonesia, dengan tujuan akhir yang ingin dicapai
dalam pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, agar siswa terampil berbahasa
yaitu terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca dan terampil
menulis. Penelitian ini siswa diharapkan terampil dalam menulis. Guru sudah
berusaha menggunakan media lingkungan dalam rangka merangsang siswa untuk
berpikir, dapat mengapresiasikan apa yang ada dalam lingkungan kedalam bentuk
kalimat, selain itu guru juga sudah memberikan contoh – contoh puisi (kliping
puisi), agar dapat dijadikan pedoman dalam penulisan puisi, kemudian
membacakannya serta sudah menjelaskan bagaimana langkah – langkah yang
harus dilakukan dalam menulis puisi .
Guru sudah berusaha menggunakan media gambar dalam rangka merangsang
pikiran siswa supaya dapat mengapresiasikan apa yang ada dalam gambar
kedalam bentuk kalimat, namun meskipun demikian gairah belajar siswa belum
bisa termotivasi. Siswa masih sangat kesulitan untuk mengaktualisasikan apa yang
ada dalam pikirannya. Guru selalu mengeluh karena mayoritas siswa tidak bisa
memperoleh hasil sesuai yang diharapkan. Kegiatan belajar siswa masih
didominasi oleh siswa yang cepat dalam belajar. Siswa yang lambat dalam belajar
4
selalu menunggu dari kreativitas anak – anak yang cepat dalam belajar, bahkan
sampai pelajaran selesai ada beberapa anak yang hanya mampu
menuliskan
beberapa kalimat dalam puisinya, dengan beberapa alasan, diantaranya: bingung
yang mau mereka tulis, sulit dan lain sebagainya.
Kaitannya dengan permasalahan diatas maka peneliti ingin mengadakan
upaya perbaikan untuk menyelesaikan masalah yang ada dengan cara
menggunakan media lingkungan untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi.
Anak diajak keluar kelas untuk mengamati lingkungan alam yang ada disekitar
sekolah untuk menentukan sebuah ide sederhana yang nantinya akan dijadikan
sebagai tema puisinya. Siswa secara langsung akan
melihat Masjid, Sawah,
Sekolah, Petani, Guru, Lapangan dan lain sebagainya, sehingga siswa akan lebih
mudah untuk mengaktualisasaikan apa yang ada dalam pikirannya serta mudah
menuliskan kalimat apa yang harus dia tulis untuk puisinya.
Paparan
pada
halaman
diatas
maka
peneliti
mengambil
judul
“PENGGUNAAN MEDIA LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA
BAGI
SISWA
KELAS
V
SDN
2
GUNUNGSARI
KECAMATAN WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2012/2013”.
B. Perumusan Masalah
Dari berbagai masalah yang ada dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
“Apakah
dengan
menggunakan
media
lingkungan
dapat
meningkatkan
Kemampuan menulis puisi pada pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi siswa kelas
V SDN 2 Gunungsari Kecamatan Wonosegoro Tahun Pelajaran 2012/2013?
5
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan unsur mutlak dalam kegiatan penelitian untuk
mengarahkan dan mempermudah pelaksanaan penelitian yang dilakukan.
Berdasarkan masalah yang diuraikan diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
a. Untuk meningkatkan kemampuan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
materi pokok menulis puisi pada siswa kelas V SDN 2 Gunungsari
Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.
b. Untuk meningkatkan daya kreatif siswa dalam menulis puisi.
c. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis puisi melalui
penggunaan media lingkungan pada pembelajaran Bahasa Indonesia bagi
siswa kelas V SDN 2 Gunungsari Kecamatan Wonosegoro Kabupaten
Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.
D. Manfaat atau kegunaan Penelitian
Manfaat dari kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat atau Kegunaan Teoritis
Untuk mengetahui dan membuktikan betapa pentingnya penggunaan
media yang tepat dalam pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar siswa sesuai dengan standar kriteria ketuntasan belajar yang telah
ditentukan (nilai pelajaran di atas KKM).
6
2. Manfaat atau kegunaan Praktis
a. Manfaat Bagi Siswa
1) Meningkatkan motivasi dan kreativitas dalam belajar sehingga dapat
meningkatkan hasil belajarnya.
2) Meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
b. Manfaat Bagi Guru
1) Sebagai gambaran bagi guru pada umumnya dan peneliti pada
khususnya
dalam
meningkatkan
proses
pembelajaran
dengan
menggunakan media pembelajaran.
2) Sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan mutu pendidikam.
3) Memberikan tambahan wawasan pengetahuan tentang penggunaan
media pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa .
4) Mengembangkan
kreativitas
guru
dengan
berbagai
media
pembelajaran dalam memotivasi siswa.
5) Mengetahui salah satu pemecahan masalah pembelajaran sehingga
terjadi perbaikan dalam pembelajaran.
c. Manfaat Bagi Sekolah
Untuk meningkatkan mutu dan prestasi SDN 2 Gunungsari Kecamatan
Wonosegoro, Kabupaten Boyolalali yang digunakan sebagai tempat
penelitian.
d. Manfaat Bagi dunia pendidikan
Memberikan sumbangan kepada dunia pendidikan dalam rangka
meningkatkan proses pembelajaran dengan media yang tepat sehingga
kualitas dan pembelajaran bisa meningkat.