IMPLEMENTASI PENDEKATAN SOMATIC AUDITORY VISUAL INTELLECTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP GAYA:PTK di Kelas IV SDN Sinarjaya 3 Kec. Mandalawangi Kab. pandeglang.

(1)

Rizka Fauziah, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SOMATIC AUDITORY VISUAL

INTELLECTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN

SISWA PADA KONSEP GAYA

(PTK di Kelas IV SDN Sinarjaya 3 Kec. Mandalawangi Kab. pandeglang)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Rizka Fauziah

0903821

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSTAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS SERANG


(2)

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SOMATIC

AUDITORY VISUAL INTELLECTUAL (SAVI) UNTUK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA

KONSEP GAYA

(PTK di Kelas IV SDN Sinarjaya 3 Kec. Mandalawangi Kab.

pandeglang)

Oleh Rizka Fauziah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Rizka Fauziah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


(3)

Rizka Fauziah, 2013

LEMBAR PENGESAHAN RIZKA FAUZIAH

(0903821)

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SOMATIC AUDITORY VISUAL

INTELLECTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN

SISWA PADA KONSEP GAYA

(PTK Di Kelas IV SDN Sinarjaya 3 Kec. Mandalawangi Kab. Pandeglang)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I,

Dr. Peristiwati, M.Kes

NIP. 196403201991032001


(4)

ABSTRAK

Implementasi Pendekatan Somatic Auditory Visual Intellectual (SAVI) Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Konsep Gaya (PTK di Kelas IV SD Negeri Sinarjaya 3 Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang). Rizka Fauziah (2013).

Latar belakang penelitian ini adalah kesulitan siswa dalam proses belajar mengajar pada konsep gaya. Dimana yang peneliti lihat siswa masih pasif dalam pembelajaran dan belum menjadikan sebagai peran dalam suatu pembelajaran, kurangnya aktivitas belajar siswa tersebut pada akhirnya menyebabkan hasil belajar IPA yang rendah.

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui Bagaimana proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada konsep gaya dan Apakah pendekatan SAVI dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep gaya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan teknik siklus model McTagart yang terdiri dari dua siklus yang melalui beberapa tahap yaitu prasiklus, siklus I, dan siklus II dengan langkah-langkah sebagai berikut: rencana, tindakan, observasi, dan refleksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes hasil belajar siswa dan observasi terhadap aktivitas guru dan siswa.

Adapun hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1). Rata-rata aktivitas belajar siswa meningkatkan dimana pada pada siklus pada siklus I hanya mencapai 48,33 dan pada siklus II meningkat menjadi 66,67. Selain rata-rata aktivitas siswa aktivitas guru juga mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 53,33 pada siklus II meningkat menjadi 70. 2). Rata-rata hasil belajar siswa meningkat, dimana rata-rata nilai siswa pada prasiklus adalah 58,4, siklus I adalah sebesar 65,77, dan siklus II adalah sebesar 73,85.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan SAVI mengalami peningkatan hasil belajar yang lebih tinggi Hal ini terlihat pada sikap dan aktivitas siswa yang semakin hari dalam pembelajaran semakin baik dari sebelum diadakannya penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat direkomendasikan kepada: 1). Para guru SD dalam pembelajaran dapat menggunakan pendekatan SAVI sebagai alternatif untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna. 2). Untuk peneliti selanjutnya, melalui penelitian yang telah peneliti lakukan dengan menggunakan pendekatan SAVI semoga menjadikan inspirasi untuk kedepan dan menciptakan pembelajaran yang inovatif bagi siswa dengan menggunakan aktivitas semua inderanya.


(5)

viii

Rizka Fauziah, 2013

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PENYATAAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

LEMBAR PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR BAGAN ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR DIAGRAM ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Definisi Operasional ... 6

BAB II IMPLEMENTASI PENDEKATAN SOMATIC AUDITORY VISUAL INTELLECTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA KONSEP GAYA ... 8

A. Kajian Teori ... 8

1. Pendekatan SAVI ... 8

2. Hakikat pembelajaran IPA... 13

3. Pehamaman siswa ... 15

4. Konsep gaya ... 16


(6)

C. Kerangka Berpikir ... 19

D. Hipotesis Penelitian ... 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 21

A. Metode Penelitian ... 25

B. Prosedur penelitian ... 25

C. Instrumen Penelitian ... 27

D. Subjek dan lokasi penelitian ... 32

E. Teknik Pengumpulan Data ... 32

F. Analisis Data ... 33

BAB IV PELAKSANAANDAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 35

A. Pelaksanaan Penelitian ... 35

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 65

C. Rekapitulasi Hasil peneltian ... 67

D. Jawaban Hipotesis Tindakan ... 74

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI... 75

A. Simpulan ... 75

B. Rekomendasi ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 79 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(7)

x

Rizka Fauziah, 2013

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Langkah-langkah pembelajaran sains pada konsep Gaya

melalui pendekatan SAVI ... 15 Tabel 3.1 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dengan menggunakan

pendekatan SAVI ... 28 Tabel 3.2 Lembar Observasi Guru Dengan Menggunakan Pendekatan

SAVI ... 29 Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal ... ... 30 Tabel 4.1 Hasil observasi guru dengan menggunakan pendekatan SAVI .. 43 Tabel 4. 2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dengan menggunakan

pendekatan SAVI siklus I ... .45 Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Konsep Gaya

Dengan pendekatan SAVI Siklus I ... 47 Tabel 4.4 Rata-rata hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan

SAVI pada siklus I………48

Tabel 4.5 Hasil observasi guru dengan menggunakan pendekatan SAVI

siklus II……….58

Tabel 4.6 Observasi Aktivitas Siswa dengan menggunakan pendekatan

SAVI siklus II………60

Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Konsep Gaya

Dengan SAVI Siklus II……….62

Tabel 4.8 Rata-rata hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan


(8)

Tabel 4.9 Rekapitulasi rata-rata aktivitas belajar siswa & observasi guru….68

Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Tes Belajar Siswa pada Konsep Gaya Melalui Pendekatan SAVI dari Siklus I dan Siklus II……….70 Tabel 4.11 Rekapitulasi rerata nilai tes pada tiap siklus……….71 Tabel 4.12 Rekapitulasi nilai tes tertinggi dan terendah………..72

Tabel 4.13 . Rekapitulasi Keseluruhan Aktivitas Guru, Aktivitas Siswa dan Hasil


(9)

xii


(10)

DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman


(11)

xiv

Rizka Fauziah, 2013

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Tarikan dan dorongan merupakan bentuk gaya………. 17 2.2 Bola yang dilempar ke atas kembali lagi karena adanya gaya

Gravitasi……… 17

4.1 Hasil karya siswa pengaruh gaya terhadap bentuk benda melalui

media plastisin……… 57


(12)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram Halaman

Diagram 4. 1 Rerata hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan

SAVI pada siklus I ... 49 Diagram 4. 2 Rerata hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan

SAVI pada siklus I ... 64 Diagram 4. 3 Rekapitulasi prosentase aktivitas Belajar Siswa & observasi

Guru... 69 Diagram 4. 4 Rekapitulasi Skor Hasil Belajar Siswa ... 71 Diagram 4. 5 Rekapitulasi prosentase kelulusan siswa tiap siklusnya ... 72 Diagram 4. 6 Rekapitulasi Keseluruhan Aktivitas Guru, Aktivitas Siswa


(13)

xvi

Rizka Fauziah, 2013

DAFTAR LAMPIRAN

I. LAMPIRAN A: Foto kegiatan Hal

1. Foto kegiatan prasiklus ... 81

2. Foto kegiatan siklus I ... 81

3. Foto kegiatan siklus II ... 83

II. LAMPIRAN B: SIKLUS I 1. Rangkuman Materi ... 87

2. Lembar Kerja Siswa (kelompok) ... 88

3. Soal Evaluasi ... 89

4. Kunci Jawaban LKS dan soal evaluasi Siklus I ... 90

5. Lembar Hasil LKS kelompok ... 91

6. Lembar Jawaban Siswa Siklus I dengan Nilai Terendah ... 92

7. Lembar Jawaban Siswa Siklus I dengan Nilai Tengah ... 93

8. Lembar Jawaban Siswa Siklus I dengan Nilai Tertinggi ... 94

III. LAMPIRAN C: SIKLUS II 1. Rangkuman Materi ... 95

2. Lembar Kerja Siswa (kelompok) ... 96

3. Soal Evaluasi ... 97

4. Kunci Jawaban LKS dan soal evaluasi Siklus II ... 98

5. Lembar Hasil LKS kelompok ... 99

6. Lembar Jawaban Siswa Siklus II dengan Nilai Terendah ... 100

7. Lembar Jawaban Siswa Siklus II dengan Nilai Tengah ... 101

8. Lembar Jawaban Siswa Siklus II dengan Nilai Tertinggi ... 102

IV. LAMPIRAN D : Surat-surat 1. Surat Keputusan Pengangkatan Pembimbing Penulisan Skripsi ... 103

2. Surat Permohonan Izin Mengadakan Studi Lapangan/Observasi ... 104


(14)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salahsatu disiplin ilmu yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. Belajar dengan menggunakan totalitas aktivitas yaitu menggunakan gerakan aktif secara fisik ketika belajar dengan memanfaatkan indera sebanyak mungkin dan membuat seluruh tubuh, serta pikiran terlibat dalam belajar.

Proses belajar mengajar, dibatasi oleh empat dinding ruangan kelas, serta dominasi oleh penjelasan kata-kata atau ceramah guru. Sehingga, pengetahuan dan ingatan anak-anak hanya terbatas kepada informasi-informasi yang diperoleh dari buku-buku dan ucapan-ucapan guru saja. Keterbatasan-keterbatasan tersebut merupakan pendorong kuat bagi anak untuk berusaha mencari kejelasan kata-kata dan istilah-istilah yang sulit mereka pahami melalui pengalaman langsung (Barlia, 2010: 14). Menurut Johnson (2007: 19) Teaching adalah refleksi sistem kepribadian sang guru yang bertindak secara profesional. Learning adalah refleksi sistem kepribadian siswa yang menunjukkan perilaku yang terkait dengan tugas yang diberikan.

Pembelajaran IPA di sekolah selalu mengacu pada kurikulum IPA. Di dalam kurikulum telah ditegaskan bahwa pembelajaran IPA harus menekankan pada penguasaan kompetensi melalui serangkaian proses ilmiah (Depdiknas, 2006). Hasil kajian di lapangan di SDN Sinarjaya 3 menunjukkan masih banyak ditemukan pelaksanaan pembelajaran IPA menggunakan pendekatan ceramah sehingga siswa beranggapan bahwa IPA bersifat hafalan.


(15)

Rizka Fauziah, 2013

Berdasarkan observasi dilapangan adanya temuan bahwa kedudukan dan fungsi guru dalam kegiatan belajar mengajar saat itu cenderung masih dominan. Rendahnya pencapaian nilai siswa pada mata pelajaran IPA, hal itu menjadi indikasi bahwa pembelajaran yang dilakukan selama ini belum efektif. Belum mencakup penampilan dan partisipasi siswa dalam pembelajaran, hingga sulit untuk mengukur keterampilan siswa. Karena umumnya pembelajaran pada saat ini, masih dalam bentuk satu arah. Guru lebih banyak ceramah dihadapan siswa sementara aktivitas siswa lebih banyak mendengarkan. Siswa kurang dilatih untuk berkreasi dan belajar untuk hidup mandiri. Pelajaran yang disajikan guru kurang menantang siswa untuk berpikir, sehingga akibatnya siswa kurang menyenangi pelajaran yang disajikan. Siswa kurang bisa bekerja sama dalam kelompok diskusi dan pemecahan masalah yang diberikan

“Prinsip-prinsip belajar adalah landasan berpikir, landasan berpijak dan sumber motivasi dengan harapan tujuan pembelajaran terapai dan tumbuhnya

proses belajar antar didik dan pendidik yang dinamis dan terarah” (Riyanto,

2010: 64). Ada kecenderungan dalam dunia pendidikan dewasa ini untuk kembali memikirkan bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan

diciptakan secara alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak „mengalami‟

sendiri apa yang dipelajari bukan sekedar mengetahuinya. Sehingga diperlukan konsepsi pembelajaran yang baru yang bisa meghadirkan situasi belajar yang bermakna bagi siswa. Dan itu akan terwujud jika dalam pembelajaran terdapat upaya untuk menghadirkan suasana realistis yang bisa menghubungkan antara pengetahuan yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa.


(16)

3

Sehubungan dengan hal itu pendekatan mengajar yang digunakan oleh guru hendaknya sedemikian rupa bervariasi sesuai dengan tujuan dan materi yang diajarkan. Pendekatan yang digunakan oleh guru dalam interaksi belajar mengajar merupakan salahsatu faktor yang menentukan keberhasilan dan kelancaran proses pembelajaran. “Penggunaan pendekatan yang tepat akan

turut menentukan efektivitas dan efisiensi pembelajaran” (Mulyasa, 2009 :

107).

Sesuai masalah yang ditemui di lapangan untuk mengatasi permaslahan peneliti memilih model pembelajaran yaitu pendekatan SAVI untuk meningkatkan pemahaman siswa pada pelajaran IPA pada konsep Gaya. Adapun yang menjadi dasar dalam pemilihan pendekatan ini adalah karena pendekatan SAVI berguna untuk menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan partisipatif dalam kelas. Sehingga terjadi peningkatan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran sains.

Dengan menggunakan pendekatan SAVI semua gaya belajar siswa tersebut mampu untuk diraih, sehingga pembelajaran tidak lagi hanya menguntungkan salah satu kelompok siswa saja (karena proses pembelajaran sesuai dengan gaya belajarnya), melainkan semua siswa dengan berbagai gaya belajar mampu untuk menerima materi pembelajaran sesuai dengan gaya belajar masing-masing. Dengan demikian, pembelajaran IPA mengenai konsep gaya pun bisa lebih bermakna bagi semua siswa, sehingga terciptalah proses pembelajaran yang aktif dan efektif. Dengan banyak hal yang bisa siswa dapatkan melalui pendekatan SAVI akan mengiringi siswa lebih aktif dalam


(17)

Rizka Fauziah, 2013

proses pembelajaran dan lebih jauhnya dapat mempengaruhi peningkatan pemahaman IPA

Dari pernyataan di atas, peneliti percaya bahwa dengan menggunakan pendekatan SAVI akan membantu kesulitan siswa dalam memahami konsep gaya, dalam studi penelitian yang akan dilakukan di kelas IV SDN Sinarjaya 3 Kec. Mandalawangi Kab. Pandeglang dengan judul penelitian

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SOMATIC AUDITORY VISUAL

INTELLECTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN

SISWA PADA KONSEP GAYA” (PTK di Kelas IV SDN Sinarjaya 3 Kec. Mandalawangi Kab. Pandeglang)

B.Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan kedalam dua bentuk pertanyaan yang meliputi:

1. Bagaimana proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada konsep gaya?

2. Apakah pendekatan SAVI dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep gaya?


(18)

5

C.Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ingin meningkatkan proses belajar siswa pada konsep gaya melalui pendekatan SAVI

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada konsep gaya melalui pendekatan SAVI

D.Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik untuk peneliti, guru ataupun siswa yang secara langsung maupun tidak langsung bersentuhan dengan masalah penelitian tindakan kelas ini. Manfaat penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Manfaat penelitian bagi peneliti

a. Dapat mengetahui permasalahan langsung

b. Dapat membantu guru dan siswa dalam menyelesaikan permasalahan dengan menggubakan pendekatan SAVI

c. Menambah wawasan tentang pendekatan SAVI dan pengetahuan dalam meningkatkan sumber daya alam

2. Manfaat bagi guru

a. Meningkatkan kualitas dalam kegiatan belajar mengajar

b. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang pendekatan SAVI dalam proses belajar mengajar


(19)

Rizka Fauziah, 2013

3. Manfaat bagi siswa

a. Meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran sains b. Meningkatkan kulaitas belajar siswa

c. Memberikan kesempatan untuk berpikir aktif pada siswa

E.Definisi Operasional

1. Pendekatan SAVI

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI adalah pembelajaran dengan menggabungkan gerakan fisik dan aktivitas intelektual serta penggunaan semua indera. Unsur-unsur pendekatan SAVI ini terdiri dari :

a. S = Somatic

(belajar dengan bergerak dan berbuat) b. A = Auditory

(belajar dengan bicara dan mendengar) c. V = Visual

(belajar dengan mengamati dan menggambarkan) d. I = Intellectual

(belajar dengan memecahkan masalah dan merenung)


(20)

7

2. Pemahaman siswa

Pemahaman (understanding) merupakan kata kunci dalam pembelajaran. Gardner (1999) menyatakan, pemahaman adalah suatu proses mental terjadinya adaptasi dan transformasi ilmu pengetahuan.

“Pemahaman (comperhention, understanding) merupakan tingkatan kognitif yang kedua, yaitu kemampuan memahami arti suatu bahan pelajaran, misalnya: menafsirkan, menjelaskan merangkum suatu tes dan lain-lain” (Riyanto, 2010: 17)

3. Gaya

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Gaya : 1. Kekuatan, kesanggupan berbuat. 2. Kuat. 3. Sikap, gerakan.

Dalam sains, dorongan dan tarikan ini dikenal dengan sebutan gaya. Benda dapat bergerak karena adanya gaya yang bekerja pada benda. Jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda maka benda tidak dapat bergerak atau berubah kedudukannya. Beberapa faktor yang mempengaruhi gerak suatu benda adalah adanya gaya gravitasi bumi dan tarikan atau dorongan yang terjadi pada benda. (sumber : Poppy K. devi : 2008)


(21)

21

Rizka Fauziah, 2013

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Carr dan Kemmis (Uno B. Hamzah, 2011:40) Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) didefinisikan sebagai berikut:

Action research is a form of self-reflective encuiry undertaken by participants (teachers, student of principal, for example) in social (in-cluding educational) situation in order to improve the rationality and justice of (a) their own social or educational practice, (b) their understanding of these practices, and the situations (and institutions) in which the practice are carried out.

Yang artinya “Penelitian Tindakan adalah satu bentuk inkuiri atau penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi diri yang dilakukan oleh peseta yang terlibat dalam situasi yang diteliti seperti guru, siswa atau kepala sekolah, penelitian ini dilakukan dalam situasi sosial termasuk situasi pendidikan yang bertujuan memperbaiki pemahaman tentang penelitian serta situasi atau lembaga tempat penalitian tersebut

dilaksanakan”.

Metode ini beranjak dari adanya masalah yang dihadapi guru di kelas. Pendekatan ini menghendaki adanya perbaikan dalam pembelajaran di kelas, perbaikan dimaksud adalah perbaikan dari salah


(22)

22

satu sisi, misalnya perbaikan terhadap pendekatan pengajaran dan merupakan salahsatu usaha membantu kesulitan-kesulitan dalam proses belajar mengajar (PBM).

Dengan penelitian tindakan kelas, guru dapat meneliti sendiri terhadap praktek pembelajaran yang dilakukan di kelas, penelitian terhadap sistem dari segi interaksinya dalam proses pembelajaran, penelitian terhadap proses dan atau produk pembelajaran reflektif di kelas. Dengan melakukan penelitian tindakan kelas, guru dapat memperbaiki praktek-praktek pembelajaran menjadi lebih efektif.

Dalam Takari (2008: 4) dijelaskan ada beberapa alasan mengapa PTK merupakan suatu kebutuhan bagi guru untuk meningkatkan profesional seorang guru:

1. PTK sangat kondusif untuk mendapat guru menjadi peka tanggap terhadap dinamika pembelajaran dikelasnya.

2. PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional. Guru tidak sebagai praktisi namun juga sebagai peneliti di bidangnya.

3. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan dalam PTK, guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya.

4. PTK tidak menggangu tugas pokok seorang guru karena tidak perlu meninggalkan kelasnya, karena PTK suatu kegiaan yang terintergrasi dengan pelaksanaan proses pembelajaran.

5. Dengan pelaksanaan PTK guru menjadi kreatif karena dituntut untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakai.

Berdasarkan alasan di atas, maka sesuai dengan tujuan penelitian, Penelitian tindakan kelas akan sesuai jika diterapkan dalam suatu


(23)

Rizka Fauziah, 2013

pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan juga aktivitas siswa.

Model PTK yang yang peneliti gunakan adalah PTK model Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari empat komponen, yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4) refleksi. Dibawah ini akan diuraikan

Penjelasan tentang komponen PTK model model Kemmis dan Mc Taggart:

1. Perencanaan

Rencana tindakan apa yang dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi 2. Tindakan

Apa yang dilakukan guru sebagai upaya perbaikan , peningkatan atau perubahan yang diinginkan

3. Observasi

Mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan 4. Refleksi

Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil dari tindakan dari berbagai kriteria.


(24)

24

Bagan 3.1 Rangkaian siklus PTK model Kemmis dan MC Taggart (sumber : modifikasi model kemmis dan MC. Taggart dalam suharsimi:

2008)

PRA SIKLUS

REFLEKSI

Peneliti dan guru kelas menganalisis

temuan-temuan/kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam pembelajaran dan membuat rencana tindakan untuk menggunakan pendekatan savi dalam pembelajaran sains pada konsep Gaya pada siklus 1

SIKLUS I

TINDAKAN

Peneliti sebagai model melaksanakan KBM dalam pembelajaran sains pada konsep Gaya

PERENCANAAN

Membuat RPP dalam

pembelajaran sains pada konsep Gaya menggunakan pendekatan savi

OBSERVASI

Peneliti berkolaborasi/bekerja sama dengan guru kelas (mitra) sebagai observer denagn menggunakan pendekatan savi dalam pembelajaran sains pada konsep Gaya

REFLEKSI

Peneliti dan guru mitra

mengkaji/menganalisis hasil penelitian, apakah ada kemajuan/ perbaikan. Jika hasil tindakan belum mencapai maksimal maka dilanjutkan ke siklus berikutnya

Dilanjutkan ke siklus selanjutnya

OBSERVASI

Mengamati kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru sesuai dengan situasi asli


(25)

Rizka Fauziah, 2013

B. Prosedur Penelitian 1. Pra siklus

a. Observasi

Dilakukan pengamatan atau observasi di kelas ketika proses kegiatan belajar mengajar sebelum menerapakan pendekatan SAVI.

Pada tahap ini peneliti melakukan suatu observasi untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam pembelajaran, juga mengamati proses kegiatan belajar mengajar di kelas, kegiatan guru dalam pengunaan alat peraga edukatif, fasilitas belajar yang digunakan serta interaksi siswa dalam pembelajaran.

b. Refleksi

Peneliti bersama guru menganalisis dan merefleksikan hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dan Pemahaman siswa yang rendah. Membahas rencana tindakan yang akan dilakukan untuk menindaklanjuti hal-hal yang diperoleh pada saat observasi sebagai bahan pertimbangan untuk merumuskan siklus 1.

2. Siklus 1

a. Perencanaan

1) Peneliti menyusun RPP dengan menggunakan pendekatan SAVI pada konsep Gaya.


(26)

26

2) Menyusun lembar observasi untuk mengamati keaktifan siswa dalam pembelajaran sains dengan menggunakan model pembelajarn interaktif.

b. Tindakan

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan Proses pembelajaran menggunakan pendekatan SAVI dalam pembelajaran IPA Pada konsep gaya, yakni sebagai berikut:

1) Bagian awal pembelajaran guru melakukan apersepsi untuk menggali konsep awal siswa dengan melakukan tanya jawab yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.

2) Guru mengajukan pertanyaan“gaya yang sering mereka lakukan dalam melakukan suatu usaha?”

3) Memberikan lembar kerja siswa melalui percobaan sederhana tentang konsep gaya

4) Mengevaluasi/merefleksi proses pembelajaran, dan menyimpulkan pembelajaran hari ini.

c. Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Peneliti dan guru mitra bekerja sama untuk mengamati kegiatan pembelajaran sains pada konsep Gaya

d. Refleksi

Mendiskusikan dan merefleksi hasil pembelajaran pada konsep Gaya dengan menggunakan pendekatan SAVI. Jika hasil refleksi


(27)

Rizka Fauziah, 2013

belum mencapai tujuan yang diharapkan maka dilanjutkan ke siklus berikutnya.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengunpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, lengkap, dan sistematis (Arikunto, dkk,2007:160)

Dalam kegiatan penelitian ini, instrumen yang akan digunakan adalah observasi dan tes.

1. Observasi

“Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk

memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran” (Arikunto, dkk,2007:127).

Observasi ini digunakan untuk mengamati aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan pendekatan SAVI dalam pembelajaran sains pada konsep Gaya kelas IV SDN Sinarjaya 3. Kegiatan yang akan peneliti lakukan dalam proses pembelajaran yaitu mengamati aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru dalam pembelajaran.


(28)

28

Tabel 3.1 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dengan menggunakan pendekatan SAVI No Aspek yang diamati Deskriptor

Penilaian Aktivitas siswa (Kelompok)

1 2 3 4 5 6

1 S O M A T IC

- siswa dapat mengidentifikasi gaya yang merupakan dorongan - Siswa dapat mengidentifikasi

gaya yang merupakan tarikan - Siswa dapat menggunakan media

dalam pembelajaran 2 A U D IT O R Y

- siswa berani bertanya dengan bahasanya sendiri

- siswa mampu mengungkapkan idenya secara verbal

- siswa dapat mengomentari suatu masalah yang ditimbulkan dalam pembelajaran (kegiatan LKS)

3

V

IS

U

A

L - siswa dapat mengamati

persamaan dan perbedaan cirri gaya 4. IN T E L E K T U A L

- siswa dapat membuat catatan hasil pengamatan

- mendemonstrasikan hasil temuan - menjelaskan kegiatan termasuk

gaya terhadap gerak dan bentuk benda

Jumlah Jumlah keseluruhsn

Rata-rata


(29)

Rizka Fauziah, 2013

Tabel 3.2 Lembar Observasi Guru Dengan Menggunakan Pendekatan SAVI N o Aspek yang diamati Deskriptor Hasil

Observasi Ket

3 2 1

1 Persiapan (kegiatan pendahuluan)

 Pada tahap ini guru membangkitkan minat siswa, memberikan perasaan positif mengenai pengalaman belajar yang akan datang, dan menempatkan mereka dalam situasi optimal untuk belajar.

 Kesesuaian RPP dengan pendekatan SAVI

 Menyiapkan media yang sesuai dengan pendekatan SAVI

 Menyiapkan instrumen evaluasi sesuai dengan indikator tujuan RPP

2 Penyampaian (kegiatan inti) 

Pada tahap ini guru hendaknya membantu siswa menemukan materi belajar yang baru dengan cara menarik, menyenangkan, relevan, melibatkan pancaindera, dan cocok untuk semua gaya belajar.

 Penguasaan materi dalam mengkonstruksi pengetahuan siswa pada konsep gaya 3 Pelatihan

(kegiatan inti) 

Pada tahap ini guru hendaknya membantu siswa mengintegrasikan dan menyerap pengetahuan dan keterampilan baru dengan berbagai cara.

 Memberi dan membimbing Lembar Kerja Siawa setiap kelompok

4. penampilan hasil (kegiatan penutup)

 Pada tahap ini guru hendaknya membantu siswa menerapkan dan memperluas pengetahuan atau keterampilan baru mereka pada pekerjaan sehingga Pemahaman akan melekat dan penampilan hasil akan terus meningkat.

 Mampu memusatkan perhatian siswa dari media dari media dan alat bantu mengajar dengan aturan pendekatan SAVI

Jumlah Rata-rata

(Sumber: Herdian, 2009)


(30)

30

2. Tes

“Tes adalah serentetan pernyataan atau latihan serta alat lain yang digunakan mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. (Arikunto,2007:150)

Instrumen ini digunakan untuk memperoleh data tentang Pemahaman siswa dalam memahami pembelajaran sains pada konsep Gaya dengan menggunakan pendekatan SAVI. Adapun jenis tes yang digunakan dalam penelitian tentang Gaya, yaitu tes tertulis. Bentuk tes yang digunakan oleh peneliti, yaitu: dengan jumlah 5 soal dengan bobot nilai 20.

Adapun kisi-kisi soalnya adalah sebagai berikut :

Standar Kompetensi: 7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan atau

bentuk suatu benda

Kompetensi Dasar: 7.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya

(dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal

Siklus Pokok/ Sub Pokok Bahasan

Tingkat Kesukaran

Tingkatan

kognitif Jumlah

C1 C2 C3

1. Gaya merupakan dorongan dan tarikan

Mudah *1,2

5

Sedang *3,4

Sukar *5


(31)

Rizka Fauziah, 2013

2. Pengaruh gaya terhadap gerak dan bentuk benda

Mudah *1,2

5

Sedang *3,4

Sukar *5

Jumlah 5

* nomor soal

Tabel diatas merupakan kisi-kisi soal yang akan diberikan pada saat pelaksanaan tindakan penelitian. Soal yang diberikan berjumlah lima buah soal dengan tingkatan kognitif pengetahuan, pemahaman, dan penerapan dan tingkat kesukaran yang berbeda. Instrumen soal untuk siklus I sebagai berikut :

1. Apakah yang dimaksud dengan gaya?

2. Apa yang dapat berubah pada benda jika dikenai gaya? 3. Sebutkan 2 kegiatan yang merupakan gaya dorong! 4. Sebutkan 2 kegiatan yang merupakan gaya tarikan! 5. Tuliskan tiga contoh gaya yang ada di alam.

Kunci jawaban :

1. Gaya adalah dorongan dan tarikan 2. Bentuk benda dan gerak benda 3. Membuka pintu, gerobak baso 4. Delman, pengiabaran bendera


(32)

32

D. Subjek & lokasi Penelitian

1. Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek penelitian adalah kegiatan pembelajaran dengan pendekatan SAVI pada konsep Gaya. Siswa kelas IV berjumlah 26, terdiri dari siswa laki-laki:13 siswa , siswa perempuan: 13 siswa.

2. Lokasi penelitian

Lokasi yang menjadi tempat penelitian tindakan kelas ini adalah SDN Sinarjaya 3 Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang dengan alasan dan pertimbangan karena lokasi penelitian cukup strategis dan terjangkau oleh peneliti. Alasan memilih lokasi SDN Sinarjaya 3, karena minat siswa kelas IV terhadap pembelajaran IPA masih cukup baik serta guru kelas IV belum pernah menggunakan teknik/strategi mengajar dengan pendekatan SAVI.

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun data yang dikumpulkan melalui instrumen penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Data tentang aktivitas siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Data tentang aktivitas siswa dalam KBM diperoleh melalui observasi. Observasi ini dilakukan pada saat proses belajar mengajar di kelas dengan menggunakan instrumen penelitian berupa lembar observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui aktivitas


(33)

Rizka Fauziah, 2013

belajar siswa dalam pembelajaran sains pada konsep Gaya dengan pendekatan SAVI.

Selain data aktivitas siswa peneliti menyusun lembar observasi guru, data yang diperoleh dari penilaian guru terhadap peneliti saat pembelajaran berlangsung pada setiap siklusnya.

2. Data Tentang hasil belajar Siswa

Data tentang Pemahaman siswa diperoleh dari hasil tes tertulis, tes ini dilaksanakan setelah proses pembelajaran. Instrumen yang digunakan berupa lembar tes. Lembar tes ini akan membantu untuk mengetahui pemahaman yang dicapai siswa dalam pembelajaran sains pada konsep Gaya dengan menggunakan pendekatan SAVI.

F. Analisis data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis data statistik deskriptif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan kegiatan siswa selama proses belajar mengajar . Analisis statistif deskriptif ysng dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Analisis pengamatan aktivitas siswa dan guru

Untuk menganalisis data aktivitas siswa dan guru yang diamati digunakan teknik prosentase (%)

a. Rumus menghitung tingkat aktivitas belajar siswa

Prosentase (%) = � � � ℎ 100

Rata-rata kelompok = � � �


(34)

34

b. Kriteria perkelas

Sangat Baik : Jika prosentase rata-rata kelompok yang

memenuhi 75%≤100%

Baik : Jika prosentase rata-rata kelompok yang

memenuhi 50%≤75%

Cukup : Jika prosentase rata-rata kelompok yang

memenuhi 25%≤50%

2. Analisis hasil belajar siswa

Analisis terhadap tes hasil bejar ini juga dapat dilihat dari peningkatan rata-rata nilai yang diperoleh, baik secara individu maupun secara keseluruhan. Adapun analisis yang digunakan sebagai berikut :

a. Nilai individu

Kriteria keberhasilan: - Nilai yang diperoleh ≥ 62

- Nilai yang diperoleh mengalami peningkatan pada setiap siklusnya

b. Rata-rata kelas

Nilai Rata-rata = � � ℎ � � ℎ � Kriteria keberhasilan:

- Nilai yang diperoleh ≥ 62

- Nilai yang diperoleh mengalami peningkatan pada setiap siklusnya


(35)

75

Rizka Fauziah, 2013

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan oleh peneliti pada penerapan pendekatan SAVI pada pembelajaran IPA konsep gaya, maka dapat ditarik beberapa simpulan dari mulai pelaksanaan pra siklus, siklus I dan siklus II, adalah sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan SAVI pada konsep gaya mengalami peningkatan yang signifikan. Dengan menggunakan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini dengan didesain dengan membuar rencana pelaksanan pembelajaran (RPP) yang seksama, disesuaikan dengan keempat modalitas belajar yang dimiliki oleh siswa (somatic, auditory, visual dan intellectual). Bahkan guru sudah bisa merancang lembar kerja siswa (LKS) sebaai panduan bagi siswa dalam melakukan berbagai kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI yang artinya melibatkan siswa secara penuh dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil observasi siswa pada siklus I adalah 48,33 dan siklus II adalah 66,67. Juga rata-rata hasil observasi terhadap guru pada siklus I adalah 53,33 dan siklus II adalah 70.


(36)

76

2. Hasil belajar siswa pada konsep gaya dengan menggunakan pendekatan SAVI mengalami peningkatan yang baik, hal ini bisa dilihat dari data rata-rata hasil belajar siswa mulai dari prasiklus mencapai 58,4 dengan kategori kurang, pada siklus I nilai rerata siswa meningkat menjadi 65,77 dengan prosentase 53,85% dalam kategori cukup, dan siklus II rerata siswa meningkat menjadi 73,85 dengan prosentase 69,23% dengan kategori baik. Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan khususnya pada pembelajaran IPA konsep gaya dengan menggunakan penerapan pendekatan SAVI.

Dari uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa penelitian pada penerapan pendekatan SAVI untuk meningkatkan pemahaman siswa pada konsep gaya ini telah berhasil dan memperoleh hasil yang baik dengan meningkatnya aktivitas siswa dan skor hasil belajar siswa selain itu guru mampu melaksanakan langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan SAVI dengan baik sehingga terciptanya pembelajaran yang aktif dan mencakup empat modalitas SAVI dalam pembelajaran, sehingga mengalami peningkatan yang signifikan dari sebelumnya dan aktivitas siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Karenanya siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan kelompok yang disajikan dalam proses pembelajaran.


(37)

Rizka Fauziah, 2013 B. Rekomendasi

Berdasarkan temuan-temuan penelitian tindakan kelas di kelas IV SDN Sinarjaya 3 terhadap pembelajaran IPA, peneliti mengajukan beberapa rekomendasi sebagai berikut:

1. Guru Kelas

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI merupakan jalan atau alternatif dalam mengatasi kesulitan tentang suatu materi pelajaran karena dalam pendekatan SAVI yang dikemukakan dalam irawati oleh Meier (2002) siswa bisa belajar dengan optimal karena keempat unsur SAVI yang meliputi somatik, Auditory, visual dan intelektual yang dimilki oleh siswa ada dalam satu peristiwa pembelajaran, artinya bahwa pembelajaran yang dilaksanakan telah mampu merangkum semua gaya belajar.

2. Kepala Sekolah

Selaku pemegang kebijakan tertinggi di sekolah kepala sekolah hendaknya memberikan dukungan dan penghargaan kepada guru yang berusaha meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memilih pendekatan atau metode yang tepat dan sesuai dengan materi yang akan diajarakan, serta kepala sekolah senantiasa selalu memantau guru dengan memberikan masukan-masukan atau saran terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru guna mewujudkan peningkatan pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan.


(38)

78

3. Untuk instansi terkait (Dinas Pendidikan)

Instansi yang terkait khususnya dinas pendidikan supaya mengadakan pembinaan dalam rangka mensosialisasikan terhadap guru-guru tentang penggunaan pendekatan SAVI dalam pembelajaran IPA di SD melalui kegiatan KKG.

4. Peneliti selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya, dikarenakan dalam penelitian ini masih ditemukan adanya kekurangan, maka hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan SAVI bisa dijadikan bahan diskusi dan referensi untuk diteliti lebih lanjut sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan pada pembelajaran IPA dan terciptanya pembelajaran yang bermakna dimasa yang akan datang.


(39)

79

Rizka Fauziah, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, I. (2013). Pengertian Implementasi Menurut Para Ahli. Tersedia pada http://el-kawaqi.blogspot.com/2013/12/pengertian-implementasi-menurut-para.html#ixzz2LJKplB3X. [19 februari 2013]

Arikunto, S, dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara

Barlia, L. (2009). Mengajar dengan pendekatan lingkungan alam sekitar. Subang : Royyan Press

B. Uno, H dkk (2011). Menjadi Peneliti PTK yang Profesional. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Poppy, D K , Anggraeni S. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam SD MI kelas

IV. Jakarta : Pusat perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Devito, a., Krocker, gh dan Steele, Kj.(1993). Creative Teaching. New York: harpercollins college.

Herdian. (2009). Model Pembelajaran SAVI. Tersedia pada

http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-SAVI/. [09 oktober 2013]

Johson, B. E. (2007). Contextual Teaching & Learning. Bandung : MLC (Mizan Learning center)

Mulyasa, E. (2009). Menjadi guru profesional (menciptakan pembelajaran

kreatif dan menyenangkan). Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Nur’aini. (2013). Pendekatan Penelitian Pendidikan Di SD. Serang : Ikhwan Mandiri Press

Puspitasari, D.( 2011). Penerapan Pendekatan Somatic, Auditory,

Visually, Intelectually (SAVI) untuk Meningkatkan Pemahaman Operasi Hitung Campuran pada Siswa Kelas II SDN Sumbersari 2 Malang menunjukkan bahwa penerapan pendekatan SAVI untuk pembelajaran matematika siswa kelas II SDN Sumbersari 2 Kota Malang dengan standar kompetensi "Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka". Skripsi. Tidak diterbitkan


(40)

Rusman. (2011). Model-model pembelajaran: Mengembangkan

Profesionalisme guru. Jakarta: Rajawali Press

Sagala, S. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Sumirah, I. (2012). Meningkatkan hasil belajar matematika siswa

melalui pembelajaran berbasis pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual and Intellectual) pada konsep kesebangunan.

Skripsi UPI. Tidak diterbitkan

Takari, E. ( 2008). Pembelajaran IPA dengan SAVI dan Kontekstual. Sumedang : PT Genesindo

Takari, E. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Sumedang : PT Genesindo Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi

Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka

Warta, R. (2010). Alternative pembelajaran dengan pendekatan SAVI untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi membandingkan pecahan sederhana. Jurnal pendidikan dasar. Vol.14:36-40

Widianingsih, L. (2012). Penerapan pendekatan somatis, auditori, visual

intelektual (SAVI) untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pokok bahasan pesawat sederhana di kelas V SDN cikidang kec. Lembang kab. Bandung barat semester 2.


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan oleh peneliti pada penerapan pendekatan SAVI pada pembelajaran IPA konsep gaya, maka dapat ditarik beberapa simpulan dari mulai pelaksanaan pra siklus, siklus I dan siklus II, adalah sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan SAVI pada konsep gaya mengalami peningkatan yang signifikan. Dengan menggunakan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini dengan didesain dengan membuar rencana pelaksanan pembelajaran (RPP) yang seksama, disesuaikan dengan keempat modalitas belajar yang dimiliki oleh siswa (somatic, auditory, visual dan intellectual). Bahkan guru sudah bisa merancang lembar kerja siswa (LKS) sebaai panduan bagi siswa dalam melakukan berbagai kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI yang artinya melibatkan siswa secara penuh dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil observasi siswa pada siklus I adalah 48,33 dan siklus II adalah 66,67. Juga rata-rata


(2)

76

2. Hasil belajar siswa pada konsep gaya dengan menggunakan pendekatan SAVI mengalami peningkatan yang baik, hal ini bisa dilihat dari data rata-rata hasil belajar siswa mulai dari prasiklus mencapai 58,4 dengan kategori kurang, pada siklus I nilai rerata siswa meningkat menjadi 65,77 dengan prosentase 53,85% dalam kategori cukup, dan siklus II rerata siswa meningkat menjadi 73,85 dengan prosentase 69,23% dengan kategori baik. Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan khususnya pada pembelajaran IPA konsep gaya dengan menggunakan penerapan pendekatan SAVI.

Dari uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa penelitian pada penerapan pendekatan SAVI untuk meningkatkan pemahaman siswa pada konsep gaya ini telah berhasil dan memperoleh hasil yang baik dengan meningkatnya aktivitas siswa dan skor hasil belajar siswa selain itu guru mampu melaksanakan langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan SAVI dengan baik sehingga terciptanya pembelajaran yang aktif dan mencakup empat modalitas SAVI dalam pembelajaran, sehingga mengalami peningkatan yang signifikan dari sebelumnya dan aktivitas siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Karenanya siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan kelompok yang disajikan dalam proses pembelajaran.


(3)

B. Rekomendasi

Berdasarkan temuan-temuan penelitian tindakan kelas di kelas IV SDN Sinarjaya 3 terhadap pembelajaran IPA, peneliti mengajukan beberapa rekomendasi sebagai berikut:

1. Guru Kelas

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI merupakan jalan atau alternatif dalam mengatasi kesulitan tentang suatu materi pelajaran karena dalam pendekatan SAVI yang dikemukakan dalam irawati oleh Meier (2002) siswa bisa belajar dengan optimal karena keempat unsur SAVI yang meliputi somatik, Auditory, visual dan intelektual yang dimilki oleh siswa ada dalam satu peristiwa pembelajaran, artinya bahwa pembelajaran yang dilaksanakan telah mampu merangkum semua gaya belajar.

2. Kepala Sekolah

Selaku pemegang kebijakan tertinggi di sekolah kepala sekolah hendaknya memberikan dukungan dan penghargaan kepada guru yang berusaha meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memilih pendekatan atau metode yang tepat dan sesuai dengan materi yang akan diajarakan, serta kepala sekolah senantiasa selalu memantau guru dengan memberikan masukan-masukan atau saran terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh


(4)

78

3. Untuk instansi terkait (Dinas Pendidikan)

Instansi yang terkait khususnya dinas pendidikan supaya mengadakan pembinaan dalam rangka mensosialisasikan terhadap guru-guru tentang penggunaan pendekatan SAVI dalam pembelajaran IPA di SD melalui kegiatan KKG.

4. Peneliti selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya, dikarenakan dalam penelitian ini masih ditemukan adanya kekurangan, maka hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan SAVI bisa dijadikan bahan diskusi dan referensi untuk diteliti lebih lanjut sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan pada pembelajaran IPA dan terciptanya pembelajaran yang bermakna dimasa yang akan datang.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, I. (2013). Pengertian Implementasi Menurut Para Ahli. Tersedia pada http://el-kawaqi.blogspot.com/2013/12/pengertian-implementasi-menurut-para.html#ixzz2LJKplB3X. [19 februari 2013]

Arikunto, S, dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara

Barlia, L. (2009). Mengajar dengan pendekatan lingkungan alam sekitar. Subang : Royyan Press

B. Uno, H dkk (2011). Menjadi Peneliti PTK yang Profesional. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Poppy, D K , Anggraeni S. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam SD MI kelas IV. Jakarta : Pusat perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Devito, a., Krocker, gh dan Steele, Kj.(1993). Creative Teaching. New

York: harpercollins college.

Herdian. (2009). Model Pembelajaran SAVI. Tersedia pada

http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-SAVI/. [09 oktober 2013]

Johson, B. E. (2007). Contextual Teaching & Learning. Bandung : MLC (Mizan Learning center)

Mulyasa, E. (2009). Menjadi guru profesional (menciptakan pembelajaran kreatif dan menyenangkan). Bandung : PT Remaja Rosdakarya Nur’aini. (2013). Pendekatan Penelitian Pendidikan Di SD. Serang :

Ikhwan Mandiri Press

Puspitasari, D.( 2011). Penerapan Pendekatan Somatic, Auditory, Visually, Intelectually (SAVI) untuk Meningkatkan Pemahaman Operasi Hitung Campuran pada Siswa Kelas II SDN Sumbersari 2 Malang menunjukkan bahwa penerapan pendekatan SAVI untuk pembelajaran matematika siswa kelas II SDN Sumbersari 2 Kota


(6)

Rusman. (2011). Model-model pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme guru. Jakarta: Rajawali Press

Sagala, S. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Sumirah, I. (2012). Meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui pembelajaran berbasis pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual and Intellectual) pada konsep kesebangunan. Skripsi UPI. Tidak diterbitkan

Takari, E. ( 2008). Pembelajaran IPA dengan SAVI dan Kontekstual. Sumedang : PT Genesindo

Takari, E. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Sumedang : PT Genesindo Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi

Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka

Warta, R. (2010). Alternative pembelajaran dengan pendekatan SAVI untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi membandingkan pecahan sederhana. Jurnal pendidikan dasar. Vol.14:36-40

Widianingsih, L. (2012). Penerapan pendekatan somatis, auditori, visual intelektual (SAVI) untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pokok bahasan pesawat sederhana di kelas V SDN cikidang kec. Lembang kab. Bandung barat semester 2. Skripsi UPI. Tidak diterbitkan


Dokumen yang terkait

Penerapan pendekatan savi : somatic, auditory, visual, intellectual untuk meningkatkan disposisi matematik siswa

0 26 0

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SOMATIC, AUDITORY, Peningkatan Keaktifan Dan Pemahaman Konsep Matematika Melalui Pendekatan Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (Savi) (PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP M

0 1 17

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SOMATIC, AUDITORY, Peningkatan Keaktifan Dan Pemahaman Konsep Matematika Melalui Pendekatan Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (Savi) (PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP M

0 1 13

PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI.

0 1 40

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP.

0 7 50

PENERAPAN METODE INQUIRY PADA KONSEP AKTIVITAS EKONOMI DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS:PTK di Kelas IV SD Negeri Sinarjaya 03 Kec. Mandalawangi Kab. Pandeglang.

1 1 44

Efektivitas Pembelajaran Inkuiri dengan Pendekatan SAVI (Somatic Auditory Visual Intellectual) Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Pokok Bahasan Gaya Kelas VIII di SMP 9 Semarang Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 1

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, AND INTELLECTUAL (SAVI).

0 0 5

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP IPS MATERI PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, AND INTELLECTUAL).

0 0 5

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP - repository UPI S MTK 1005326 Title

0 1 3