PENERAPAN METODE INQUIRY PADA KONSEP AKTIVITAS EKONOMI DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS:PTK di Kelas IV SD Negeri Sinarjaya 03 Kec. Mandalawangi Kab. Pandeglang.

(1)

PENERAPAN METODE INQUIRY PADA KONSEP AKTIVITAS EKONOMI DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA PEMBELAJARAN IPS

(PTK di Kelas IV SD Negeri Sinarjaya 03 Kec. Mandalawangi Kab. Pandeglang)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

TRI WAHYU SEPTIANA NIM. 0903735

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG


(2)

PENERAPAN METODE INQUIRY PADA KONSEP AKTIVITAS EKONOMI DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA PEMBELAJARAN IPS

(PTK di Kelas IV SD Negeri Sinar Jaya 3 Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang)

Oleh

Tri Wahyu Septiana 0903735

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Tri Wahyu Septiana 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

ABSTRAK

Tri Wahyu Septiana (2013), “Penerapan Metode Inquiry pada Konsep Aktivitas Ekonomi dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPS” (PTK di Kelas IV SDN Sinarjaya 3 Kec. Mandalawangi Kab. Pandeglang)”

Pengamatan terhadap pembelajaran IPS memperlihatkan proses pembelajaran IPS yang cenderung menggunakan metode ceramah. Guru hanya berperan sebagai penyampai informasi dan penyajian terpusat pada guru, sehingga siswa kurang memahami materi pembelajaran IPS. “Metode Inquiry adalah suatu cara penyampaian pelajaran dengan pemahaman sesuatu yang bersifat mencari secara kritis, analisis, dan argumentative (ilmiah) dengan menggunakan langkah-langkah tertentu menuju suatu kesimpulan” (Abdul Aziz, 2007:12). Adapun masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana penerapan metode Inkuiri terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS pada materi Aktivitas Ekonomi, 2) Apakah penerapan metode Inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada materi Aktivitas Ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan teknik siklus model McTaggart. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Instrumen yang digunakan yaitu observasi, study dokumentasi dan tes hasil belajar siswa melalui beberapa tahap yaitu pra siklus, siklus 1, dan siklus 2 dengan langkah-langkah sebagai berikut: rencana, tindakan, observasi dan refleksi.

Hasil penelitian menunjukan penggunaan metode inquiry dalam pembelajaran IPS SD tentang konsep Aktivitas Ekonomi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa pada pretest siklus I yaitu 49,61 dan pada postes siklus 1 terlihat peningkatan hasil belajar siswa yaitu mencapai 54,23. Walaupun terjadi peningkatan dari pretest ke posttes peneliti melihat rata-rata nilai siswa belum mencapai target nilai KKM yaitu 62 maka peneliti melanjutkan penelitiannya pada siklus II, dalam pretets siswa mendapatkan nilai rata-rata yaitu 58,1; dan pada postes siklus II yaitu 73,1 Adapun materi konsep Aktivitas Ekonomi yang diajarkan adalah aktivitas ekonomi dengan uang dan barang dan aktivitas ekonomi dengan uang dan jasa. Berdasarkan temuan penelitian, bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode Inquiry dapat meningkatkan hasil belajar terhadap konsep aktivitas ekonomi. Adapun hasil penelitian ini dapat direkomendasikan kepada: 1) para guru SD dalam pembelajaran dapat menggunakan metode Inquiry sebagai alternatif dalam strategi mengajar. 2) peneliti selanjutnya, melalui penelitian yang telah peneliti lakukan dengan menggunakan metode Inquiry semoga menjadikan inspirasi untuk kedepan dan menciptakan pembelajaran yang inovatif lagi bagi siswa untuk berusaha menemukan sendiri konsep materi yang dipelajarinya. Kata Kunci: Metode Inquiry, Konsep Aktifitas Ekonomi, Hasil Belajar, PTK.


(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR GRAFIK ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Hasil Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori ... 7

B. Hakekat Pembelajaran IPS ... 10

C. Hasil Belajar ... 14

D. Rancangan Pembelajaran IPS Pada Konsep Aktivitas Ekonomi Melalui Metode Inquiry ... 16

E. Hasil Kajian yang Relevan ... 18

F. Kerangka Berpikir ... 21

G. Hipotesis Penelitian ... 22


(6)

A. Pemilihan Metode Penelitian ... 23

B. Desain Penelitian ... 27

C. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 35

D. Definisi Penelitian ... 35

E. Instrumen Penelitian ... 37

F. Anlisa Data ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian ... 44

B. Pelaksanaan Penelitian ... 45

C. Rekapitulasi Hasil Penelitian ... 74

D. Pembahasan ... 78

E. Jawaban Hipotesis ... 79

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 80

B. Rekomendasi ... 82

DAFTAR PUSTAKA ... 83 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran

dengan Menggunakan Metode Inquiry ... 38

Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal ... 39

Tabel 3.3 Format Pengolahan Skor Akhir Tes Siswa ... 41

Tabel 4.1 lampiran tabel wawancara pra siklus ... 48

Tabel 4.2 Data Nilai Pretest Siklus 1 ... 51

Tabel 4.3 Hasil Pretest Pada Siklus I ... 52

Tabel 4.4 Data Nilai Tes Belajar Siswa Siklus 1 ... 59

Tabel 4.5 Hasil Tes Pada Siklus I ... 60

Tabel 4.6 Data Nilai Pretest Siswa pada Siklus II ... 63

Tabel 4.7 Hasil Pretest Pada Siklus I ... 64

Tabel 4.8 Data Nilai Posttes Belajar Siswa Siklus II ... 71

Tabel 4.9 Hasil Tes Pada Siklus I ... 72


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1guru menunjukan air dan tanah sebagai media untuk

menarik minat keingin tahuan anak ... 54 Gambar 4.2 peneliti mengajak anak turut aktif dengan menunjukan

gambar jeni-jenis pekerjaan yang menggunakan jasa ... 66 Gambar 4.3 anak menemukan sendiri apa tujuan


(9)

DAFTAR GRAFIK

Halaman Grafik 4.1 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa ... 77


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Surat-surat

Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran 3: Lembar Kerja Siswa


(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbagai indikator menunjukkan bahwa mutu pendidikan di Indonesia saat ini masih belum mengalami peningkatan secara signifikan. Secara kuantitas, prestasi siswa dapat dilihat dengan menggunakan tolak ukur batas kelulusan minimal (Passing Grade) yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) yang kini telah berganti menjadi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Hasilnya menunjukkan bahwa angka ketidaklulusan siswa SD sampai sekolah menengah di daerah Pandeglang pada tahun 2012 masih cukup banyak, sehingga dapat dikatakan masih jauh dari kata memuaskan.

Salah satu mata pelajaran yang ada di sekolah atau khususnya di indonesia yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari sejak bangku Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi dalam rangka mendukung tercapainya Pendidikan Nasional. Pengajaran IPS yang telah dilaksanakan sampai saat ini, baik pada pendidikan dasar maupun pada pendidikan tinggi, tidak menekankan pada segi praktis mempelajari, menelaah, mengkaji gejala dari masalah sosial yang tentu saja bobotnya harus sesuai dengan jenjang pendidikan masing-masing.


(12)

Keberhasilan pembelajaran IPS ditentukan oleh bagaimana guru dalam perencanaan, pelaksanaan dan menilai sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, dimana di sekolah dasar masih ditemukan berbagai masalah. Antara lain, hasil pembelajaran IPS masih kurang baik sebagai akibat kurangnya system evaluasi dan metode pembelajaran yang monoton tidak bervariasi, membosankan yang menekankan pada mengingat dan memahami saja. Sehubungan dengan hal tersebut pembelajaran IPS pada umumnya hanya pemberian pengetahuan (Kognitif) belum pada afektif dan psikomotor siswa. Dalam pembelajaran, guru harus memahami hakekat materi pelajaran yang diajarkan sebagai suatu pengembangan kemampuan berfikir siswa dan memahami berbagai model pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan siswa dalam belajar. Salah satu diantaranya dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas.

Menurut Hopkins (Kunandar, 2011: 44). Penelitian tindakan kelas adalah sebuah kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan dalam suatu situasi kependidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang: (a) praktik-praktik kependidikan mereka, (b) pemahaman mereka tentang praktik tersebut, dan (c) situasi dimana praktik-praktik tersebut dilaksanakan.

Oleh karena itu untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka tenaga pengajar khususnya mata pelajaran IPS, senantiasa harus memperhatikan


(13)

3

tujuan yang dituangkan baik dalam persiapan mengajar ataupun dalam proses pembelajaran.

Kenyataan dilapangan, menunjukan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar di kelas IV SDN Sinarjaya 03, terutama pada pembelajaran IPS masih belum sesuai dengan apa yang di harapkan. Permasalahan yang sering muncul di SD yaitu siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar atau dalam artian siswa cenderung diam mendengarkan tanpa ada interaksi yang terjalin antara guru dengan murid, sedangkan guru yang lebih dominan dalam kegiatan belajar mengajar. Maka dari itu peneliti akan mencoba meberikan inovasi dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode-metode yang sekiranya pas dan dapat menunjang untuk hasil belajar siswa yang maksimal.

Meninjau tujuan pembelajaran IPS yang tercantum dalam kurikulum KTSP tersebut dan berdasarkan temuan dilapangan, maka penulis kemukakan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan digunakan. Adapun standar kompetensinya adalah Mengenal Aktivitas Ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya mengunakan Penerapan Metode Inquiry. Inkuiri merupakan suatu metode pembelajaran yang mengkhususkan siswa untuk dapat belajar meneliti, mencari dan menekankan siswa untuk belajar secara individual. Pengungkapan tujuan pendidikan di atas dimaksudkan untuk memudahkan batasan, serta memberikan arah dan tujuan yang jelas pada tenaga pengajar


(14)

tentang proses pembelajaran dan hasil belajar yang akan dicapai setelah di adakannya proses pembelajaran. Sementara itu mengacu pada kompetensi dasar di atas maka hasil belajar dapat diprediksi, berhasil tidaknya mencapai tujuan yang sudah diprogram, dengan kata lain proses pembelajaran membutuhkan penerapan sebagai fasilitator yang di sesuaikan dengan materi, penerapan merupakan bagian integral yang tak dapat dipisahkan dari sebuah system pengajaran. Peran penerapan dalam proses belajar mengajar dapat mempermudahkan siswa dalam memahami konsep, prinsip, sikap, dan keterampilan tertentu, serta proses belajar mengajar menjadi efisien dan efektif.

Oleh karena itu, peneliti akan mengambil judul “Penerapan Metode Inquiry pada Konsep Aktivitas Ekonomi dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPS di Kelas IV”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah sangat penting, karena dapat dijadikan penuntun atau pedoman untuk langkah-langkah berikutnya. Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka kajian dalam penelitian ini, dibatasi pada rumusan masalah berikut:

1. Bagaimana penerapan metode Inkuiri dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran IPS pada materi Aktivitas Ekonomi?


(15)

5

2. Apakah penerapan metode Inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada materi Aktivitas Ekonomi?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah suatu hal yang ingin dicapai melalui kegiatan penelitian yang dilakukan. Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan :

1. Mendeskripsikan Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS pada materi Aktivitas Ekonomi dengan menggunakan metode Inkuiri.

2. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada materi Aktivitas Ekonomi menggunakan metode Inkuiri.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak terkait,seperti siswa, guru dan peneliti lain.

1. Manfaat Bagi Siswa

a) Agar dapat termotivasi dan aktif dalam belajar sehingga hasil pembelajaran IPS bisa meningkat

b) Dapat menciptakan daya nalar untuk berfikir kritis, kreatif, dan inovatif.


(16)

2. Manfaat Bagi Guru

a) Dapat menerapkan keterampilan mengajar IPS dengan menggunakan metode Inkuiri

b) Dapat meningkatkan Aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPS dan mencapai pembelajaran yang optimal

c) Memperbaiki strategi Pembelajaran IPS 3. Manfaat Bagi Peneliti

a) Dapat menambah wawasan dalam pengetahuan tentang PTK

b) Hasil dalam penelitian dapat dipakai sebagai bahan acuan dalam melakukan penelitian tentang peningkatan hasil belajar siswa


(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pemilihan Metode Penelitian

1. Metode Penelitian Tindakan Kelas

Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengungkap adanya kesulitan siswa kelas IV SDN Sinarjaya 3 dalam memahami pembelajaran IPS pada konsep. Maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research) memiliki peran yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar. Diimplementasikan dengan baik, artinya pihak yang terlibat dalam PTK (guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran di kelas melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanaannya untuk mengukur tingkat keberhasilannya. Diimplementasikan dengan benar, artinya sesuai dengan kaidah-kaidah PTK.

Menurut Siswojo Hardjodipuro dalam Takari, Enjah (2008: 5)

Dikatakan bahwa istilah PTK adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan, dengan mendorong para guru untuk memikirkan praktek mengajarnya sendiri, agar kritis terhadap praktek tersebut dan agar mau untuk mengubahnya.


(18)

Sedangkan menurut Rapopot dalam Kunandar (2008: 46) mendefinisikan:

Penelitian tindakan kelas adalah penelitian untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan ilmu social dengan kerjasama dalam rangka etika yang disepakati bersama.

Penelitian ini dinamakan Penelitian Tindakan Kelas karena penelitian ini memiliki tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri (Ima ni’mach dan A. Mudjahid, 2010 : 49).

Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah termasuk ke dalam kelompok penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri.

Dari definisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa yang dimaksud penelitian tindakan kelas yaitu suatu bentuk penelitian dengan tujuan untuk membantu dan meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi tertentu hasil karya kerjasama guru dan peneliti.

a. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas

1) Masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru bahwa praktek yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah yang perlu diselesaikan.


(19)

25

2) Permasalahan timbul dari diri si peneliti melalui refleksi diri, berbeda dengan penelitian biasa yang mengumpulkan data dari lapangan atau objek atau tempat lain sebagai responden.

3) Penelitian tindakan kelas dilakukan di dalam kelas, sehingga focus penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi.

4) Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran, perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus selama kegiatan penelitian dilakukan.

b. Alasan Mengapa Harus PTK

Berdasarkan dari pengertian serta karakteristik PTK di atas, PTK sangat bermanfaat dalam membantu guru meningkatkan mutu proses pembelajaran serta hasil pembelajaran siswa di kelas. PTK merupakan suatu jenis penelitian untuk dilaksanakan. Adapun alasanya yaitu antara lain sebagai berikut:

1) PTK memberikan suatu pendapat mengenai cara-cara baru untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan atau profesionalisme guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas

2) PTK membuat guru dapat meneliti dan mengkaji sendiri kegiatan praktik pembelajaran sehari-hari yang dilakukan di kelas

3) PTK tidak membuat guru meninggalkan tugasnya. Artinya guru tetap melakukan kegiatan mengajar seperti biasa. Namun pada saat


(20)

yang bersamaan dan secara terintegrasi guru melaksanaan penelitian

4) PTK mampu menjembatani kesenjangan antara teori dan praktek

Dalam Takari (2008: 4,5) ada beberapa alasan mengapa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu kebutuhan bagi guru untuk meningkatkan keprofesionalan seorang guru:

a) PTK sangat kondusif untuk mendapat guru menjadi peka tanggap terhadap dinamika pembelajaran dikelasnya.

b) PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional. Guru tidak sebagai praktisi namun juga sebagai peneliti di bidangnya.

c) Dengan melaksanakan tahapan-tahapan dalam PTK, guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya.

d) PTK tidak menggangu tugas pokok seorang guru karena tidak perlu meninggalkan kelasnya, karena PTK suatu kegiaan yang terintergrasi dengan pelaksanaan proses pembelajaran.

e) Dengan pelaksanaan PTK guru menjadi kreatif karena dituntut untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakai.


(21)

27

Dengan adanya alasan di atas, maka sesuai dengan tujuan penelitian, PTK tepat jika diterapkan dalam suatu pembelajaran yang memiliki maksud dan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan praktek pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

c. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas

Tujuan utama pelaksanaan PTK ialah untuk memperbaiki dan meningkatkan proses dan praktik pembelajaran secara berkesinambungan yang “melekat” pada penunaian misi profesional kependidikan yang diemban oleh guru. Intinya, tujuan akhir dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) adalah untuk:

1) Meningkatkan kualitas praktik pembelajaran di sekolah 2) Meningkatkan relevansi pendidikan

3) Meningkatkan mutu hasil pendidikan

4) Meningkatkan efisiensi pengelolaan pendidikan

Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini harus benar-benar dapat dicapai, yaitu untuk meningkatkan serta membantu beberapa kesulitan siswa dalam pembelajaran.

B. Desain Penelitian

1. Prosedur Pengembangan Program Tindakan

Dilihat dari karakteristik dan tujuan PTK diatas, maka penelitian tindakan kelas yang diambil oleh peneliti adalah PTK Menurut Kemmis


(22)

dan Mc Taggart, dengan melalui 4 tahap, yaitu: melakukan Perncanaan, Tindakan, Pengamatan, dan Refleksi, dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan. yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan) (Arikunto: 2006: 104).

a) Perencanaan

Rencana tindakan apa yang dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi

b) Tindakan

Apa yang dilakukan guru sebagai upaya perbaikan , peningkatan atau perubahan yang diinginkan

c) Observasi

Mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan d) Refleksi

Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil dari tindakan dari berbagai kriteria.


(23)

29

Alur PTK kegiatan pembelajaran dalam penggunaan metode Inkuiri pada konsep Aktivitas Ekonomi untuk Meningkatkan Pemahaman siswa, yaitu sebagai berikut:

Gambar 3.1 Rangkaian siklus PTK model Kemmis dan MC Taggar (sumber : Model kemmis dan MC. Taggart dalam suharsimi: 2008)

2. Prosedur Pelaksanaan Tindakan

Rangkaian kegiatan penelitian ini diawali dengan studi pendahuluan (penelitian pendahuluan) tentang pola pembelajaran yang dilaksanakan guru di kelas. Prosedur pelaksanaan tindakan yang dapat dijelaskan adalah sebagai berikut:

Perencanaan

Siklus I Siklus II

Rencana Rencana

Tindakan Tindakan

Observasi Observasi Dst …?


(24)

a. Pra Siklus

Pra siklus yang dimaksud dalam penelitian ini adalah studi pendahuluan sebelum tindakan kelas dilakukan terhadap praktek pembelajaran yang dilaksanakan.

1) Observasi

Pada tahap ini peneliti melakukan suatu observasi untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam pembelajaran IPS dengan cara mengadakan wawancara dengan wali kelas.

2) Refleksi

Hasil observasi lalu dijadikan bahan refleksi dan dikonfirmasikan dengan hasil kajian teoritis yang relevan sehingga menghasilkan suatu program pengembangan tindakan yang dipandang akurat dan sesuai dengan situasi, dan menentukan perencanaan pembelajaran yang akan dilakukan dengan menggunakan metode Inquiry untuk pelaksanaan siklus I.

b. Siklus I

1) Perencanaan

Kegiatan ini dimaksudkan peneliti bersama guru merencanakan rencana pembelajaran dari hasil observasi dan refleksi dari kegiatan pra siklus sebagai wujud revisi dari kelemahan yang terjadi pada kegiatan pra siklus.


(25)

31

 Menyusun perangkat pembelajaran yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) konsep Aktivitas ekonomi di kelas IV dengan menggunakan metode Inquiry.

 Membuat pedoman observasi dan lembar observasi teradap aktivitas belajar siswa.

 Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tulis untuk mengetahui hasil kognitif siswa dan lembar observasi untuk penilaian hasil belajar siswa siswa.

2) Tindakan

Pada kegiatan ini yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan Proses pembelajaran menggunakan metode Inquiry dalam pembelajaran IPS Pada konsep Aktivitas Ekonomi, yakni sebagai berikut:

 Sebelum memulai pembelajaran guru memberikan soal pretest.

 Bagian awal pembelajaran guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab dan brainstorming yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.

 Guru memberikan masalah tentang “Bagaimana cara untuk menghasilkan uang?”.

 Mengevaluasi proses pemecahan masalah, dan menyimpulkan pembelajaran hari ini.


(26)

Dalam kegiatan ini peneliti bekerjasama dengan guru mitra yang menjadi observer untuk mengamati kegiatan pembelajaran pada konsep Aktivitas Ekonomi dengan menggunakan metode Inquiry yang dilakukan di kelas IV dengan menggunakan pedoman observasi, yang diamati adalah hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran IPS pada konsep Aktivitas Ekonomi.

4) Refleksi

Pada kegiatan ini peneliti dan guru mengadakan diskusi serta evaluasi mengenai temuan-temuan masalah atau kelemahan-kelemahan yang muncul dari hasil pengamatan, yaitu berupa perkembangan aktifitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Inquiry. Selanjutnya merumuskan perencanaan dan merevisi rencana tindakan untuk ditindaklanjuti pada siklus II.

c. Siklus II

Berdasarkan Refleksi pada siklus I, maka Peneliti dan guru mitra akan merencanakan sebagai berikut:

1) Perencanaan

Kegiatan ini dimaksudkan peneliti bersama guru merencanakan pembelajaran dari hasil observasi dan refleksi dari kegiatan siklus I sebagai wujud revisi dari kelemahan


(27)

33

yang terjadi pada kegiatan siklus I. Adapun kegiatan pada tahap perencanaan pada siklus I diantaranya:

 Mendata masalah dan temuan-temuan pada siklus I.

 Membuat rencana pelakasanaan pembelajaran (RPP) dengan metode Inquiry untuk siklus II.

 Mempersiapkan lembar pedoman observasi.  Menentukan jadwal untuk pelaksanaan siklus II. 2) Tindakan

Berdasarkan dari pelaksanaan, maka tindakan yang akan dilakukan oleh peneliti adalah melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat, dan guru mitra sebagai observer. Adapaun langkah-langkah pembelajaran pada proses tindakan siklus II adalah sebagai berikut:

 Sebelum memulai pembelajaran guru memberikan soal pretest.

 Dibagian awal pembelajaran guru melakukan apersepsi: Melakukan tanya jawab atau brainstorming tentang kegiatan sehari-hari yang berhubungan dengan aktivitas ekonomi.

 Siswa diberikan masalah tentang “Bagaimana jika kalian tidak mempunyai uang dalam kehidupan sehari-hari?”


(28)

 Bersama peneliti, siswa bertanya jawab tentang masalah yang disajikan, dan menuliskan ide gagasannya pada kertas yang telah disediakan, untuk memecahkan masalah “Bagaimana jika kalian tidak mempunyai uang dalam kehidupan sehari-hari?”

 Siswa bersama guru membahas tentang permasalahan yang diungkap.

 Siswa melakukan refleksi tentang proses pemecahan masalah dan menyimpulkan sendiri hasil pembelajaran hari ini

3) Observasi

 Observer (guru mitra) melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan metode Inquiry pada konsep Aktivitas Ekonomi.

 Merekap perubahan hasil belajar siswa sesudah pembelajaran pada lembar pedoman observasi.

4) Refleksi

 Merefleksi proses pembelajaran dengan menggunakan metode Inquiry pada konsep Aktivitas Ekonomi.

 Merefleksi hasil perubahan hasil belajar siswa pada saat pembelajaran dengan menggunakan metode Inquiry pada konsep Aktivitas Ekonomi.


(29)

35

 Menganalisis hasil penelitian pada siklus II.

C. Subjek dan Lokasi Penelitian 1. Subjek

Adapun yang dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah aktivitas siswa dalam proses kegiatan pembelajaran IPS pada konsep Aktifitas Ekonomi dengan menggunakan Metode Inkuiri dikelas IV SDN Sinarjaya 3 dengan jumlah murid 26 siswa.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Sinarjaya 3 Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang. Dengan alasan dan pertimbangan karena lokasi penelitian cukup strategis, tidak jauh dari temapt tinggal peneliti.

D. Definisi Operasional 1. Metode Inkuiri

Penerapan pendekatan inkuiri merupakan salah satu metode mengajar. Istilah metode penemuan/Inkuiri (Discovery Method) didefinisikan sebagai suatu prosedur yang menekankan belajar secara individual, manipulasi objek atau pengaturan/pengondisian objek. dan eksperimentasi lain oleh siswa sebelum generalisasi atau penarikan kesimpulan dibuat (Gilstrop. 1975:36).


(30)

pengetahuan atau informasi atau mempelajari suatu gejala. (Koes.

2003:12)

Gulo (Trianto, 2007:135) menyatakan bahwa:

strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehimgga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

Dalam upaya menanamkan konsep Aktivitas Ekonomi di Sekolah Dasar pembelajaran agar lebih bermakna jika siswa di beri kesempatan untuk tahu dan terlibat secara aktif dalam menemukan konsep Aktivitas Ekonomi dari fakta-fakta yang dilihat dari lingkungan dengan bimbingan dan Arahan guru dengan membawa siswa melihat langsung Aktivitas Ekonomi di sekitar lingkungan sekolahnya.

2. Konsep Aktivitas Ekonomi

Standar kompetensinya adalah Mengenal Aktivitas Ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya. Pada prinsipnya Semua kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ini disebut sebagai Aktivitas Ekonomi. Aktivitas Ekonomi dilakukan Guna untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.Jenis perekonomian masyarakat terbagi 3, yaitu Kegiatan Produksi, Kegiatan Konsumsi, dan Kegiatan Distribusi.

3. Hasil Belajar

Menurut Sudjana (1990: 23) “hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran yaitu berupa tes yang disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes


(31)

37

perbuatan”. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah berupa nilai tes hasil belajar siswa, dan tingkat aktivitas siswa dalam pembelajaran yang dicuplik pada lembar observasi.

E. Instrumen Penelitian

Instumen penelitian adalah “alat ukur memperoleh data yang pada hakekatnya adalah untuk mengukur variable penelitian” (Sudjana, 1990: 58) Dalam penelitian ini, penulis menggunakan instrumen penelitian yang berupa:

1. Pedoman Observasi

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi sistematik, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatannya (Arikunto, 2008:159).

Tujuan tindakan observasi adalah untuk memperoleh data perilaku siswa sehingga didapatkan hasil perubahan perilaku siswa.

Pedoman obervasi yaitu suatu cara pengumpulan data yang menginventariskan data tentang sikap siswa dalam belajarnya serta interaksi antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung, dan juga untuk mengetahui hal-hal apa saja yang harus diperbaiki, dipertahankan atau ditingkatkan pada pembelajaran selanjutnya. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi sistematis, dimana peneliti sebelum melakukan observasi terlebih dahulu menyiapkan pedoman sebagai instrumen pengamatan.


(32)

Tabel 3.1 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Inquiry

No Aspek Yang Diamati

Indikator 1 Mengajukan

Pertanyaan

a. Siswa berani mengajukan pertanyaan 2 Merumuskan

Hipotesis

a. Siswa dapat mencari jawaban atas masalah yang ditemukan

b. Merumuskan hipotesis atas masalah yang ditemukan

3 Mengumpulkan Data

a. Kemampuan siswa mencari dan mencatat data yang dibutuhkan b. Keberanian siswa untuk memaparkan

datanya mengenai materi yang diajarkan di depan kelas 4 Analisis Data a. Cara Siswa menganalisis data

b. Mengevaluasi dan memperbaiki data 5 Membuat

Kesimpulan

a. Siswa dapat menemukan sendiri materi dari konsep Aktivitas Ekonomi b. Siswa membuat kesimpulan dari

pembelajaran

Berikut merupakan observasi aktivitas belajar siswa dalam pebelajaran dengan menggunakan metode inqury. Pada aktivitas belajar, peneliti hanya mendeskripsikan peningkatan-peningkatan yang terjadi terhadap siswa dengan memaparkan kegiatan-kegiatan yang terjadi seelama proses pembelajaran, yang peneliti cantumkan dalam setiap siklus.


(33)

39

2. Tes

a) Pengertian Tes

Arikunto menjelaskan bahwa “Tes adalah serentetan pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok” (Arikunto, 2008: 127).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tes prestasi hasil belajar. Tes yang peneliti gunakan berbentuk pilihan ganda dengan jumlah 10 soal. Adapun kriteria penilaiannya: Jumlah Soal Yang Benar Mendapat Skor1, jadi : 10 x 10 = 100.

Adapun kisi-kisi soalnya yaitu dapat dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut :

Standar Kompetensi: Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi

Kompetensi Dasar: Mengenal aktivitas ekonomi yang


(34)

Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal

Siklus Pokok / Sub Pokok Bahasan

Tingkat Kesukaran

Tingkatan kognitif Ju ml ah

C1 C2 C3

1.

Aktivitas Ekonomi, Uang dan Barang

Mudah *1,2,3

10

Sedang *4,5,6,

7

Sukar *8,9,

10

Jumlah 10

2. Aktivitas Ekonomi, Uang dan Jasa

Mudah *1,2,3

10

Sedang *4,5,6

,7

Sukar *8,9,

10

Jumlah 10

* nomor soal

Tabel diatas merupakan kisi-kisi soal yang akan diberikan pada saat pelaksanaan tindakan penelitian. Soal yang diberikan berjumlah lima buah soal dengan tingkatan kognitif pengetahuan, pemahaman, dan penerapan dan tingkat kesukaran yang berbeda.

F. Analisis Data 1. Persiapan

Pada tahap ini peneliti mengecek kelengkapan data, maksudnya memeriksa lembar observasi hasil temuan observer, dan mengecek data nama siswa sampai kelengkapan identitas pengisi instrumen, dan juga hasil tes siswa.


(35)

41

2. Pengolahan data

Setelah data terkumpul, maka dilakukan klasifikasi dan dianalisa berdasarkan tujuan untuk memudahkan pengolahan dan pengambilan persentase keberhasilan.

3. Lembar Pedoman Observasi

Kegiatan observasi atau pengamatan dalam penelitian tindakan kelas dapat disejajarkan kedudukannya dengan kegiatan pengumpulan data dalam penelitian formal. Istilah observasi lebih sering digunakan dalam penelitian tindakan kelas karena data atau informasi yang dikumpulkan adalah data tentang proses berupa perubahan kinerja pembelajaran, walaupun data tentang hasil kegiatan pembelajaran juga diperlukan.

Dalam fase ini guru mengolah data yang didapatkan untuk kemudian direfleksikan pada siklus terakhir PTK baik kelebihan ataupun kekurangan yang ada dalam proses pembelajaran yang berlangsung. 4. Tes Hasil Belajar Siswa

Dalam penelitian peneliti menggunakan tes prestasi hasil belajar. Tes yang digunakan berbentuk pilihan ganda dengan jumlah 10 soal. Adapun kriteria penilaiannya: Jumlah Soal Yang Benar Mendapat Skor 10, jadi : 10 x 10 = 100.

Adapun pengolahan skor tes akhir belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:


(36)

Tabel 3.3 Format Pengolahan Skor Akhir Tes Siswa Nama Siswa :

No. Absen :

No. Soal B S

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

Penilaian Rumus:

∑ �× (� � � − )

Keterangan:

B : Nilai Benar ∑ S : Jumlah Soal

Maka dengan demikian peneliti menentukan skor hasil belajar siswa dengan menggunakan rumus:

Adapun rumus untuk menentukan nilai akhirnya adalah: Nilai Akhir Siswa= Hasil Sisiwa X 10 ∑ Skor x Bobot

Skor Akhir Siswa = ∑ Bobot


(37)

43

Dan nilai rata-rata kelasnya ditentukan dengan rumus:

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan rumus sebagai berikut:

P= Siswa Yang Tuntas Belajar X 100 % Siswa

Berdasarkan rumus di atas, maka disesuaikan dengan kriteria penilaian sebagai berikut:

- Skor nilai 90 – 100 = A (baik sekali) - Skor nilai 80 – 89 = B (baik) - Skor nilai 65 – 79 = C (cukup) - Skor nilai 55 – 64 = D (kurang) - Skor nilai  55 = E (buruk)

(Sumber: Cece Rakhmat dan Solehudin 2006 : 67). 5. Studi Dokumentasi

Dalam penelitian ini, study dokumentasi digunakan untuk mengukur kemampuan guru dalam membuat RPP dengan menggunakan metode inquiry. Study dokumentasi ini pula digunakan untuk tujuan nomor satu yaitu ingin meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan metode inquiry tentang konsep aktivitas Ekonomi.

Nilai Rata-rata Kelas = ∑ Nilai Akhir Siswa


(38)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A . Kesimpulan

Berdasarkan analisis dari hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan oleh peneliti pada penerapan metode Inquiry pada konsep Aktivitas Ekonomi, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dari mulai pelaksanaan pra siklus, siklus I, siklus II, adalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan menggunakan metode Inquiry terhadap pembelajaran sudah bisa menunjukan pembelajaran yang aktif, kreatif dan efektif karenanya dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar. Guru sudah bisa menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan metode Inquiry, yaitu menekankan anak untuk dapat menemukan sendiri tujuan pembelajaran dan guru hanya bertugas sebagai fasilitator bagi siswa. 2. Berdasarkan hasil pengamatan observer (guru mitra) terhadap proses

pembelajaran pada pelaksanaan siklus I sampai siklus II, dapat peneliti deskripsikan hasil pengamatannya bahwa aktivitas siswa pada setiap siklusnya semakin meningkat. Hal itu bisa terlihat bahwa setiap siswa sudah bisa mengeksplorasi dalam mengikuti pembelajaran, walaupun masih ada segelintir siswa terlihat diam. Peningkatan terlihat dari munculnya aktivitas siswa pada setiap deskriptor yang ada pada pedoman observasi yang dibuat oleh peneliti. Meningkatnya rasa ingin tahu siswa,


(39)

81

memecahkan masalah yang diberikan. Guru sudah bisa menciptakan pembelajaran yang efektif, sehingga interaksi siswa dengan guru dalam pembelajaran sudah terlihat.

3. Hasil belajar siswa pada konsep Aktivitas Ekonomi dengan menggunakan metode Inquiry mengalami peningkatan yang sangat baik, hal ini bisa dilihat dari skor rerata hasil belajar siswa mulai dari pre tes siklus I mencapai 49,61 dan pos tes siklus 1 yang mencapai 54,23, pada pre tes siklus II nilai rerata siswa 58,1 dan pada pos tes siklus II meningkat menjadi 73,1. Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan khususnya pada pembelajaran IPS konsep Aktivitas Ekonomi dengan menggunakan penerapan metode Inquiry.

Dari uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa penelitian pada penerapan metode Inquiry untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep Aktivitas Ekonomi ini telah berhasil dan memperoleh hasil yang sangat baik dengan meningkatnya hasil belajar siswa dan mampu melaksanakan langkah-langkah pembelajaran dengan metode Inquiry dengan baik sehingga terciptanya pembelajaran yang Karenanya siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran.


(40)

B. Rekomendasi

Berdasarkan temuan-temuan penelitian tindakan kelas di kelas IV SDN Sinarjaya 3 terhdap pembelajaran IPS peneliti mengajukan beberapa rekomendasi sebagai berikut:

1. Untuk mencapai kegiatan belajar siswa yang maksimal dan efektif serta menciptakan cara belajar siswa aktif,agar siswa tidak jenuh dalam belajar hendaknya dalam setiap proses pembelajaran menggunakan metode-metode yang sekiranya cocok untuk materi yang akan diajarkan salah satunya metode inkuiri. Karena inkuiri membantu cara pembelajaran siswa menjadi lebih rumuis atau siswa mengalami sendiri proses untuk mendapatkan konsep atau rumus tersebut.

2. Guru sebaiknya menjadi fasilitator, dan motivator bagi siswa selama proses pembelajaran, sehingga siswa mendapatkan kebebasan dalam mengembangkan potensi yang dimiliki siswa sesuai tujuan metode inkuiri yaitu guru hanya sebagai fasilitator atau motivator, serta penggunaan alat peraga dalam setiap pembelajaran.

3. Pembelajaran dengan menggunakan metode Inquiry merupakan jalan atau alternatif dalam mengatasi kesulitan tentang suatu materi pelajaran karena dalam metode Inquiry siswa bisa berperan sebagai penemu dalam pembelajaran, penemu disini maksudnya siswa berperan penuh dalam menemukan rumus atau suatu permasalahan tertentu dan dapat berpikir secara terbuka dengan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan.


(41)

(42)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, dkk. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara

Craft, A. (2002). Creativity Across The Primary Curriculum: Membangun Kreatifitas Anak. Ahli Bahasa: Annam, M.C. Depok: Inisiasi Press De Porter, B. dan Hanarcki, M. (2000). Quantum Learning. Bandung:

kaifa.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2010). Guru dan Anak Didik. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah S.B dan Zain Aswan. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Asdi Mahasatya

Joyce, Bruce. Dkk. Models Of Teaching.Prentice-Hall Inc., Englewood Cliffs, New Jersey

Kunandar. (2011). Langkah mudah PTK sebagai pengembangan profesi guru. Jakarta : PT RajaGrafindo

Mulyasa. E, ( 2005). Menjadi Guru Propesional. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Mulyani. (2009). Pengertian metode inquiry [Online]. Tersedia:http://mulyani.redaksi.blogsot.com/2009/08/pengertian-metode-inquiry.html [02 Februari 2012]


(43)

N, Sudirman, Dkk. (1991). Ilmu Pendidikan. Bandung: PT. Remaja rosdakarya

Ni’mah, Ima. (2010). Penelitian Pendidikan. Serang: UPI (tidak di terbitkan)

Roestiyah. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Rusman. (2011). Model-model pembelajaran. Jakarta: Raja Gravindo

Persada

Sudjana, Nana. (1990). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.

Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Takari, Enjah. ( 2008).Penelitian Tindakan Kelas. Sumedang : PT Genesindo

Winataputra, Udin S. dkk (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka

Yusnandar, Eddy. (2011). Metodologi Penelitian Di SD. Serang: UPI (tidak diterbitkan)

Pujiaty, Retno, Heny Dkk. Cerdas Pengetahuan Sosial 4. Jakarta: Pusat Perbukuan.

Rakhmat C & Solehuddin M. 2006. Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar. Bandung. CV Andira


(44)

Trianto. (2011), Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kostruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher


(1)

81

memecahkan masalah yang diberikan. Guru sudah bisa menciptakan pembelajaran yang efektif, sehingga interaksi siswa dengan guru dalam pembelajaran sudah terlihat.

3. Hasil belajar siswa pada konsep Aktivitas Ekonomi dengan menggunakan metode Inquiry mengalami peningkatan yang sangat baik, hal ini bisa dilihat dari skor rerata hasil belajar siswa mulai dari pre tes siklus I mencapai 49,61 dan pos tes siklus 1 yang mencapai 54,23, pada pre tes siklus II nilai rerata siswa 58,1 dan pada pos tes siklus II meningkat menjadi 73,1. Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan khususnya pada pembelajaran IPS konsep Aktivitas Ekonomi dengan menggunakan penerapan metode Inquiry.

Dari uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa penelitian pada penerapan metode Inquiry untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep Aktivitas Ekonomi ini telah berhasil dan memperoleh hasil yang sangat baik dengan meningkatnya hasil belajar siswa dan mampu melaksanakan langkah-langkah pembelajaran dengan metode Inquiry dengan baik sehingga terciptanya pembelajaran yang Karenanya siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran.


(2)

82

B. Rekomendasi

Berdasarkan temuan-temuan penelitian tindakan kelas di kelas IV SDN Sinarjaya 3 terhdap pembelajaran IPS peneliti mengajukan beberapa rekomendasi sebagai berikut:

1. Untuk mencapai kegiatan belajar siswa yang maksimal dan efektif serta menciptakan cara belajar siswa aktif,agar siswa tidak jenuh dalam belajar hendaknya dalam setiap proses pembelajaran menggunakan metode-metode yang sekiranya cocok untuk materi yang akan diajarkan salah satunya metode inkuiri. Karena inkuiri membantu cara pembelajaran siswa menjadi lebih rumuis atau siswa mengalami sendiri proses untuk mendapatkan konsep atau rumus tersebut.

2. Guru sebaiknya menjadi fasilitator, dan motivator bagi siswa selama proses pembelajaran, sehingga siswa mendapatkan kebebasan dalam mengembangkan potensi yang dimiliki siswa sesuai tujuan metode inkuiri yaitu guru hanya sebagai fasilitator atau motivator, serta penggunaan alat peraga dalam setiap pembelajaran.

3. Pembelajaran dengan menggunakan metode Inquiry merupakan jalan atau alternatif dalam mengatasi kesulitan tentang suatu materi pelajaran karena dalam metode Inquiry siswa bisa berperan sebagai penemu dalam pembelajaran, penemu disini maksudnya siswa berperan penuh dalam


(3)

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, dkk. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara

Craft, A. (2002). Creativity Across The Primary Curriculum: Membangun

Kreatifitas Anak. Ahli Bahasa: Annam, M.C. Depok: Inisiasi Press

De Porter, B. dan Hanarcki, M. (2000). Quantum Learning. Bandung: kaifa.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2010). Guru dan Anak Didik. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah S.B dan Zain Aswan. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Asdi Mahasatya

Joyce, Bruce. Dkk. Models Of Teaching.Prentice-Hall Inc., Englewood

Cliffs, New Jersey

Kunandar. (2011). Langkah mudah PTK sebagai pengembangan profesi

guru. Jakarta : PT RajaGrafindo

Mulyasa. E, ( 2005). Menjadi Guru Propesional. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Mulyani. (2009). Pengertian metode inquiry [Online].


(5)

Tersedia:http://mulyani.redaksi.blogsot.com/2009/08/pengertian-N, Sudirman, Dkk. (1991). Ilmu Pendidikan. Bandung: PT. Remaja rosdakarya

Ni’mah, Ima. (2010). Penelitian Pendidikan. Serang: UPI (tidak di

terbitkan)

Roestiyah. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Rusman. (2011). Model-model pembelajaran. Jakarta: Raja Gravindo

Persada

Sudjana, Nana. (1990). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.

Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Takari, Enjah. ( 2008).Penelitian Tindakan Kelas. Sumedang : PT Genesindo

Winataputra, Udin S. dkk (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka

Yusnandar, Eddy. (2011). Metodologi Penelitian Di SD. Serang: UPI (tidak diterbitkan)

Pujiaty, Retno, Heny Dkk. Cerdas Pengetahuan Sosial 4. Jakarta: Pusat Perbukuan.

Rakhmat C & Solehuddin M. 2006. Pengukuran dan Penilaian Hasil


(6)

Trianto. (2011), Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE INQUIRY PADA SISWA KELAS IV SULAIMAN SD MUHAMMADIYAH METRO PUSAT

0 5 85

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI GAJAHKUMPUL KEC. BATANGAN KAB. PATI

0 13 172

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN Penerapan Metode Pembelajaran Inside Outside Circle Terhadap Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Aktivitas Ekonomi Penduduk Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Kaliboto Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 201

0 0 13

APLIKASI METODE COURSE REVIEW HOREY PADA MATERI KEGIATAN EKONOMI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD: PTK di Kelas IV SD Negeri Pontang 1 Kec. Pontang Kab. Serang.

0 1 32

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN METODE TEAM QUIS SISWA KELAS IV Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Metode Team Quis Siswa Kelas IV SD Negeri Pondowan 01.

0 2 136

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN METODE TEAM QUIS SISWA KELAS IV Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Metode Team Quis Siswa Kelas IV SD Negeri Pondowan 01.

0 1 18

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SOMATIC AUDITORY VISUAL INTELLECTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP GAYA:PTK di Kelas IV SDN Sinarjaya 3 Kec. Mandalawangi Kab. pandeglang.

0 0 40

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PAKEM PADA KONSEP TEKNOLOGI PRODUKSI KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI DALAM PEMBELAJARAN IPS:PTK di Kelas IV SD Negeri Saketi 1 Kec. Saketi Kab. Pandeglang.

0 0 39

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN MENGENAL KOPERASI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW:PTK di Kelas IV SD Negeri Sinar Jaya 3 Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang.

0 0 36

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR ROLL DEPAN DENGAN MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KRANDEGAN

1 2 58