Pembuatan film pendek Aku Jadi Wartawan 2.BAB 1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan film di Indonesia sekarang mengalami kemajuan setalah
mengalami masa keterpukuran, produksi film di Indonesia sekarang semakin
banyak, hampir setiap bulan film Indonesia tayang di bioskop. Bukan hanya itu
karena perkembangannya dan banyaknya produksi film juga menghasilkan
banyak pemain, sutradara muda berbakat.bisa juga sebagai mata pencaharian.
Film disamping sebagai sarana hiburan juga sebagai media komunikasi melalui
pesan yang terkandung dalam film tersebut. Dari dasar itu penulis dalam
memenuhi tugas akhir, penulis ingin membuat film,film yang akan dibahas disini
adalah film dengan format film pendek dengan durasi 15-30 menit.
Dengan perkembangan film yang sedang ramainya di Indonesia maka
banyak film yang diproduksi oleh rumah produksi. Dengan berbagai jenis, tema
yang berbeda. Karena semakin besar minat masyarat akan hiburan berupa moving
picture,
Sehingga menggairahkan rumah produksi untuk memproduksi film, dan
juga menggairahkan para film maker atau para pembuat film.
Film dibagi menjadi beberapa jenis dari durasinya, ada film yang berdurasi
panjang 120 menit dan film pendek kurang dari 60 menit, film juga dibagi
menurut genrenya film fiksi, dan film dokumenter, film fiksi juga dibagi lagi,

menurut genrenya ada action, drama, komedi,misteri, dan lain-lain.film yang
berdurasi panjang dari segi produksinya akan banyak memerlukan dana yang

1

2

besar. Oleh karena itu para movie maker muda berangkat dari film independent,
dimana film independent dibiayai sendiri tanpa produser. Film independent
berkembang dari para sineas muda yang memiliki dana sedikit, tetapi memiliki
semangat yang besar untuk membuat film. Di Amerika film yang diproduksi
diluar lima studio besar seperti Wornerbross studio, Dreamworks, Newline
Cinema, dan lain-lain dianggap sebagai film independent, karena lima studio
besar itu menguasai pasar perfilman. Ada pula yang beranggapan film
independent itu kebebasan, kemerdekaan, si pembuat film tanpa campur tangan
pihak pemegang modal atau produser, dan pihak lain atas dasar tuntutan tertentu
Dari latar belakang itu penulis membuat film pendek , melalui film apresiasi ideide dapat tersalurkan, dengan biaya seadanya tetapi menghasilkan karya yang
maksimal.
Film pendek yang bertemakan kehidupan sosial, berganre drama yang
dipilih penulis dalam pembuatan film tersebut. Dengan judul “AKU JADI

WARTAWAN” durasi sekitar 15 sampai 30 menit, format DV(digital video). Film
ini bercerita tentang seorang pemuda lulus SMA yang tidak melanjutkan kuliah
karena tidak ada uang, dia hidup hanya dengan ibunya, ayahnya sudah meninggal
dalam meliput berita di Aceh. Pemuda itu bernama ARIFIN, pemuda lugu yang
bercita-cita ingin menjadi wartawan, dia sangat mengidolakan ayahnya, menurut
dia wartawan itu pekerjaan yang mulia. ARIFIN mempunyai keinginan yang besar
untuk ingin menjadi wartawan, dalam kehidupan sehari-hari ARIFIN bertingkah
sebagai wartawan. Cita-citanya itu tidak disetujui oleh ibunya karena hal yang
sama terjadi pada ARIFIN. Tetapi ARIFIN tetap pada pendiriannya. Hingga pada

3

suatu ketika ARIFIN ditawari oleh seorang wartawan dari temannya menjadi
wartawan lepas untuk meliput berita perselingkuhan artis sinetron, dan perjudian
para preman kampung. Film ini akan menggambarkan perjuangan ARIFIN dalam
meliput berita, kemudian muncul konflik-konflik dan klimaks pada saat sang
wartawan asli mati dan ARIFIN harus menyelamatkan berita itu.
Penulis

mengangkat


kisah

perjuangan

seorang

wartawan

dalam

memperolah berita.kisah seseorang yang berusaha menggapai cita-citanya. ketidak
adilan terhadap nasib wartawan.
Untuk mendukung suksesnya produksi film pendek ini,melalui Desain
Komunikasi Visual adalah media yang dipakai untuk melakukan promosi,
promosi yang dipakai melalui poster film, stiker, leaflet. Melalui film kita
melalukan komunikasi secara audio visual. Dengan desain pada media promosi
juga akan mendukung kesuksesan sebuah produksi film.
Dilihat dari perkembangan film secara nasional yang sudah mengalami
kemajuan juga memicu para film maker lokal di kota Surakarta untuk berkreasi

melalui film. Sudah banyak para film maker Solo yang membuat film, dimana
mereka bergerak dari film independent, dan diantara mereka juga mengikuti
festival film pendek dengan taraf nasional, dengan hasil memenangkan festival
tersebut. Semoga dengan dibuatnya film pendek ini akan dapat meramaikan
perfilman di kota Solo, dan pesan yang terkandung dalam film ini bermanfaat bagi
masyarakat, serta memberi semangat bagi para film maker Solo untuk berkarya.

4

B. Batasan Masalah
Dari berbagai uraian diatas, penulis ingin menitikberatkan pada pembuatan
film pendek yang berjudul “AKU JADI WARTAWAN” serta media promosi guna
mendukung kesuksesan produksi film pendek tersebut. Dengan dasar pengetahuan
yang ditimba penulis dalam pembuatan film, ingin mengangkat cerita kehidupan
sosial dengan tema perjuangan menggapai cita-cita, berhasilkah ARIFIN meraih
cita-citanya. Melalui film pendek penulis akan mengungkapkan problematika
seorang anak muda lugu yang ingin mencapai cita-cita.

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana memproduksi film pendek secara independent dan efektif

sehingga menghasilkan film yang baik, dan dapat dinikmati oleh
masyarakat?

2. Bagaimana cara menciptakan sebuah film pendek agar pesan yang
terkandung sampai kepada penonton?

3. Bagaimana menciptakan media promosi pendukung film sehingga film
pendek ini sukses?

D. Tujuan Perancangan
1. Memproduksi film pendek secara independent dan efektif sehingga
menghasilkan film yang baik.

5

2. Menciptakan sebuah film pendek dimana pesan dapat tersampaikan ke
penonton.
3. Menciptakan media promosi pendukung film sehingga film pendek ini
sukses.


E. Target Audience
1. Target Primer
Target primer adalah sasaran utama pengguna atau konsumen.
Dalam hal ini, target primer adalah penonton. Adapun uraian tentang target
primer berdasarkan segmentasinya, antara lain:

a. Geografis
Menjadi target primer adalah daerah karisidenan Surakarta,
terutama para pencinta film, film maker muda,

b. Demografi
Audience yang menjadi sasaran atau penonton flilm pendek “AKU
JADI WARTAWAN” dikelompokan berdasarkan variable-variabel
berikut :
o Umur

: 17 – 30

o Jenis kelamin


: laki-laki dan perempuan

o Pendidikan

: SMA sampai Perguruan Tinggi

o Agama

: semua agama

6

c. Psikografi
Menjadi target psokografi dari film “AKU JADI WARTAWAN”
adalah ketika setelah menonton film ini orang terdorong untuk
meyakinkan dirinya atas apa yang telah mereka usahakan mencapai
cita-citanya, sudahkah mereka berusaha sekuat tenaga untuk
mencapainya? Pada intinya mendorong secara mental untuk lebih
giat lagi memperoleh cita-citanya, dan satu lagi setelah melihat
kekerasan yang dialami oleh wartawan orang akan berubah pikiran,

bahwa wartawan itu tidak hanya semata mempublikasikan suatu
privasi, melainkan membongkar sesuatu dimana masyarakat akan
mengerti mana yang yang harus dijaga sebagai privasi dan mana
yang harus diungkap sebagai suatu kebenaran.
2. Target Sekunder
Target sekunder adalah sasaran yang bukan utama. Sebagai target
sekunder dari film pendek ini adalah festival film pendek baik yang
diselenggarakan lokal atau nasional.