TA : Pembuatan Film Pendek Bergenre Drama Berjudul Obsesi.
TUGAS AKHIR
Nama : Biyan Anggriawan NIM : 08.51016.0096
Program Studi : DIV Komputer Multimedia
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER SURABAYA
2013
STIKOM
(2)
viii
Kata Kunci: Film pendek bergenre drama, penggabungan teknik Tracing Vector
dan Motion Tracking, Obsesi
Obsesi adalah keinginan, namun berbeda dengan keinginan yang impulsif. Dengan kata lain obsesi keinginan yang berangkat dari persoalan dan bergerak disuatu tujuan (Budiawan, 2006: 9). Tujuan dari pembuatan film ini untuk memupuk para pelajar khususnya para pemuda. sebagai motivasi dan penyemangat para pemuda yang ingin mencapai cita-cita yang diinginkannya. karena tidak ada yang tidak mungkin kita capai jikalau kita terobsesi dengan cita-cita dan selalu berfikir positif.
Film pendek hanya menyampaikan pesan yang singkat saja.dan berdurasi di bawah 60 menit (Efendy, 2002:13). Semua film fiktif kebanyakan bergenre drama. Fakta pertama yaitu yang menggunakan penulas struktur dramatis. Tapi ketika seseorang berkata itu adalah drama berarti film tersebut kisah nyata dengan karakter yang nyata, penataan, situasi kehidupan dan cerita yang nyata pula (Parrent, 2002).
Teknik yang digunakan ialah teknik Tracing Vector dan Motion Tracking
yang digabungkan sebagai visualisasi emosional si tokoh. Tracing adalah teknik menggambar ulang dengan memakai acuan gambar serta mengubah gambar bitmap menjadi objek vector. Vector sendiri ialah mendeskripsikan gambar dengan menggunakan garis dan kurva. (Infotek, 2006). Definisi Motion Tracking
adalah proses pengaturan nilai untuk menentukan jarak pada setiap objek maupun gerakannya. Nilai positif pada Motion atau gerakan maupun tracking akan membuat jarak setiap pada setiap karakter terpisah semakin jauh. Apabila menggunakan negatif, maka jarak setiap karakter akan menjadi dekat dan seakan-akan menyatu (Offset, 2010:163).
STIKOM
(3)
xi
Halaman
KATA PENGANTAR...ix
DAFTAR ISI...xi
DAFTAR GAMBAR...xiv
DAFTAR TABEL...xv
DAFTAR LAMPIRAN...xvi
BAB I PENDAHULUAN... ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 8
1.3 Batasan Masalah ... 9
1.4 Tujuan... 9
1.5 Manfaat... 9
BAB II LANDASAN TEORI ... 11
2.1 Obsesi ... 11
2.2 Film ... 12
2.3 Film Menggunakan Media Selluloid ... 13
2.4 Film Pendek... 14
2.5 Drama ... 15
2.6 Penggunaan Motion Graphics Dalam Film ... 15
2.7 Tracing Vector... 16
2.8 Motion Tracking ... 16
STIKOM
(4)
xii
3.1.1 Teknik Pengumpulan Data ... 18
3.1.2 Teknik Analisis Data ... 23
3.2 Tahap Analisis dan Perancangan Karya ... 24
3.2.1 Study Eksiting ... 24
3.2.2 SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) ... 25
3.2.3 STP (Segmentating, Targeting, Possisioning) ... 26
3.2.4 Keyword ... 27
3.3 Perancangan Karya... 28
3.3.1 Pra Produksi ... 30
3.3.2 Ide Cerita ... 30
3.3.3 Konsep... 31
3.3.4 Naskah atau Sinopsis... 31
3.3.5 Treatment ... 32
3.3.6 Storyboard ... 33
3.3.7 Jenis Penokohan dalam Film ... 33
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA ... 35
4.1 Pra Produksi ... 35
4.1.1 Ide dan Konsep ... 36
4.1.2 Sinopsis ... 38
4.1.3 Skenario... 36
4.1.4 Storyboard ... 81
STIKOM
(5)
xiii
4.1.7 Anggaran Produksi ... 84
4.1.8 Jadwal produksi ... 85
4.2 Produksi... 86
4.3 Pasca Produksi ... 104
4.3.1 Proses Pemilihan Video ... 104
4.3.2 Memasukkan dan Penataan Stok Shot ... 105
4.3.3 Membuat Tracing Vektor Sebagai Visual Effect ... 106
4.3.4 Pengabungan Dengan Motion Tracking... 109
4.3.5 Hasil ... 110
4.4 Publikasi Karya ... 116
4.4.1 Poster Film ... 117
4.4.2 CoverDVD ... 118
4.4.3 Mechandise ... 118
BAB V PENUTUP ... 120
5.1 Kesimpulan... 120
5.2 Saran ... 120
DAFTAR PUSTAKA ... 121
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 122
LAMPIRAN ... 123
STIKOM
(6)
1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Film bergenre drama dengan menggabungkan teknik tracing vector dan motion tracking berjudul Obsesi ini dilatar belakangi menurunnya semangat para pelajar kususnya para pemuda untuk mencapai cita-cita yang mereka inginkan dikarenakan faktor tententu. Salah satu faktor kegagalan yang dikeluhkan oleh para pemuda adalah kurangnya media-media atau kurangnya biaya untuk menunjang tercapainya impiannya, karena masalah itulah sehingga diangkat menjadi konsep film berjudul obsesi ini.
Obsesi sendiri adalah dorongan yang tidak tertahankan atau memaksa dan tidak masuk akal untuk melakukan sesuatu (Frankl, 1968: 470). Pada dasarnya obsesi adalah keinginan, namun berbeda dengan keinginan yang impulsif. Dengan kata lain obsesi keinginan yang berangkat dari persoalan dan bergerak disuatu tujuan. Agar persoalan terpecahkan dan tujuannya tercapai maka suatu obsesi menuntut sebuah devosi (daya gerak dari dalam). Tanpa bermaksud menunjukkan suatu arogansi (Budiawan, 2006: 9).
Konsep obsesi ini dianggat bertujuan untuk memupuk para pelajar khususnya para pemuda sebagai motivasi dan penyemangat para pemuda yang ingin mencapai
STIKOM
(7)
cita-cita yang diinginkannya. Banyak rintangan dan cobaan, tentu saja itu tidaklah mudah untuk menggapai cita-cita namun harus tetap optimis, semangat dan pantang menyerah untuk mencapai impian itu sehingga dapat tercapainya kesuksessan. Dengan keyakinan penuh serta berdoa dan berusaha yang teramat sangat kelak cita-cita yang diinginkan akan tercapai walaupun kita berada dibatas kekurangan karena tidak ada yang tidak mungkin kita capai jikalau kita terobsesi dengan cita-cita atau sesuatu hal positif yang kita inginkan. Sehingga konsep atau judul Obsesi ini sangat menarik dianggkat menjadi sebuah film.
Film merupakan media perubah masal yang paling mudah diterima oleh manusia karena menggunakan perpaduan antara audio dan visual, Audio berupa suara serta visual berupa gambar yang bergerak,, menurut sutradara senior Crist Wibisono. Definisi film sendiri menurut UU 8/1992 adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pita seluloid,pita video, piringan video, dan/atau bahan hasil temuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik, dan lainnya. Berkiblat pada materi yang disajikan yang dibagi menjadi dua yaitu fiksi dan non fiksi. Film pertama kali lahir pada abad 19, dibuat dengan bahan dasar seluloid yang sangat mudah terbakar bahkan oleh percikan abu rokok sekalipun. Sesuai perjalanan waktu, para ahli berlomba-lomba untuk menyempurnakan film agar lebih aman,lebih mudah diproduksi dan enak ditonton (Efendy, 2002).
STIKOM
(8)
Pembuatan karya Tugas Akhir yang berjudul Obsesi bergenre drama karena sesuai dengen segmentasi dan target audien serta menceritakan kehidupan dan impian remaja, Semua film fiktif kebanyakan bergenre drama. Fakta pertama yaitu perkembangan skrip, skrip yang menggunakan penulas struktur dramatis. Tapi ketika seseorang berkata itu adalah drama berarti film tersebut kisah nyata dengan karakter yang nyata, penataan, situasi kehidupan dan cerita. Drama adalah genre film terbesar, yang didalamnya mengandung berbagai sub genre. Beberapa film yang dramatis itu jujur dan realistis deangan masalah situasi seperti permusuhan antar ras, ketidak adilan, narkoba, kemiskinan, kerusuhan politit, korupsi, pecandu alkohol, ketidak setaraan gender, penyakit mental, lembaga sosial yang korup, kekerasan pada wanita,cinta dan impian. Banyak drama yang diangkat dari novel, permainan atau cerita sejarah yang dramatis (Parrent, 2002).
Pada film ini menggunakan penggabungan antara teknik Tracing Vector dengan
Motion Tracking. Devinisi Tracing adalah teknik menggambar ulang dengan
memakai acuan gambar. Vector sendiri ialah mendeskripsikan gambar dengan menggunakan garis dan kurva (garis dan kurva biasa disebut vector), yang didalamnya termasuk juga warna-warna dan properti-properti gambar. Apabila vector
diedit, maka yang dimodifikasi adalah properti garis dan kurva yang mendeskripsikan bentuk tersebut. Vector dapat digeser, diubah ukurannya (resize), diubah bentuknya
(reshape), atau diubah warnanya tanpa mengurangi kualitas gambar aslinya. Vector
dapat ditampilkan pada perangkat output dengan resolusi yang berbeda-beda tanpa mengurangi kualitasnya (Infotek, 2006). Motion Tracking adalah sebuah teknik
STIKOM
(9)
editing pada softwere adobe after efect dengan menggunakan tool tracker sehingga sebuah objek dapat dikaitkan dengan objek yang ada dalam gambar. Objek-objek tersebut dapat mengikuti gerak objek yang berada didalam video tanpa menempel pada gerakan kamera. Definisi Motion Tracking adalah proses pengaturan nilai untuk menentukan jarak pada setiap objek maupun gerakannya. Nilai positif pada Motion atau gerakan maupun tracking akan membuat jarak setiap pada setiap karakter terpisah semakin jauh. Apabila menggunakan negatif, maka jarak setiap karakter akan menjadi dekat dan seakan-akan menyatu (Offset, 2010: 163). Film drama berjudul Obsesi ini terdapat dramatisasi expresi dan emosional yang tampak dari dalam hati pemain. Agar penonton mengetahui emosional dari dalam hati para pemain maka dilakukanlah visualisasi dengan teknik tracing face vector dan juga balon kata sebagai ungkapan emosional pemain. Emosi-emosi pemain beragam ada senang, sedih, marah dan ungkapan hati akan ditampakan atau divisualisasikan kelayar. Untuk mengkaitkan visualisasi emosional pada pemain maka digunakanlah teknik
editing pada softwere after efect yaitu motion tracking sehingga penonton mengetahui
emosi pemain yang tersembunyi dalam hatinya seperti apa dan milik siapa.
Film yang berjudul Obsesi ini mengangkat dari suatu pokok permasalahan yaitu tentang semangat dan rintangan-rintangan yang dialami oleh seorang pemuda atau pelajar, Sehingga film ini menjadi contoh tauladan para pemuda pemudi Indonesia kedepannya menjadi lebih bersemangat untuk meraih cita-cita mereka karena bahwasanya rintangan itu pasti ada dan nyata dan arena adanya semua itulah kita dapat belajar dan menjadi lebih baik. Menurut hasil wawancara kepada pakar
STIKOM
(10)
psikologi Suhadianto, S.Psi, M.Psi Obsesi itu adalah Keinginan seseorang untuk mencapai suatu tujuan atau keinginan. Setiap individu memiliki Obsesi yang berbeda. Obsesi itu energi yang memaksakan dorongan kepada setiap orang untuk maju. Tentu saja Obsesi harus dimiliki tapi harus tetap positif
Karya film tugas akhir berjudul obsesi yang akan diproduksi nantinya berjenis film live shot. film live shot itu sendiri adalah serentetan perekaman tentang orang-orang, atau makhluk hidup lainnya, paling tidak ada satu karakter yang diperankan oleh seseorang atau beberapa orang yang kemudian menciptakan beberapa adegan yang dramatis yang dipadu dengan kejadian dramatik lainnya dan disusun pada saat proses editing, semuanya bisa menciptakan sebuah alur cerita yang bisa membuat penontonnya terhanyut (Prakosa, 2010). Film dengan menggunakan jenis live shot sangat mendekati nyata karena tokoh, latar belakang bahkan masalah yang dihadapi pun sangat mendekati nyata selayaknya dikehidupan nyata saat ini sehingga pesan lebih mudah disampaikan. Film ini merujuk pada permasalah sosial yang dialami oleh kebanyakan pemuda dewasa sehingga sangat tidak munggkin untuk menggunakan jenis-jenis film seperti animasi karena audien pada film berjudul Obsesi ini adalah pemuda yang mengalami transisi mendekati dewasa sehingga film berjenis live shot sangatlah tepat dalam menyampaikan pesan bahkan sebagai hiburan dalam bentuk tayangan audio visual elektronik.
Film pendek menarik karena mampu menyampaikan pesan secara utuh. Dengan keterbatasan durasi pesan terkadang pesan yang disampaikan jauh lebih mudah, penonton atau audien lebih fokus pada pesan dari film tersebut. Selain itu film jauh
STIKOM
(11)
lebih nyaman disaksikan dan dipahami oleh penonton. Asumsi ini juga didukung dengan perrnyataan dari Gatot Prakosa (2008: 3). Durasi film cerita pendek biasanya dibawah 60 menit dibanyak negara negara seperti Jerman, Australia, Kanada dan Amerika Serikat, film cerita pendek dijadikan laboratorium eksperimen dan batu loncatan bagi seseorang atau sekelompok orang untuk kemudian memproduksi film cerita panjang. Jenis film banyak dihasilkan oleh para mahasiswa jurusan film atau orang atau kelompok yang menyukai dunia film dan ingin berlatih membuat film dengan baik. Sekalipun demikian, ada juga yang memang mengkhususkan diri untuk memproduksi film pendek, umumnya hasil produksi ini dipasok kerumah-rumah produksi atau saluran televisi ini dinyatakan dalam bukunya (Efendy Heru, 2002).
Dewasa ini banyak para pemuda atau para pemuda menyukai novel bergenre drama remaja bahkan percintaan dan tak sedikit pula remaja saat ini yang sangat menyukai film-film yang menggunakan genre drama. Walaupun film-film drama sangatlah menjamur, tetapi film-film berjenis drama masih sangat eksis dimata masyarakat namun sangat disayangkan film-film tersebut hanya menjadi tontonan penghibur belaka tanpa terselip pesan-pesan yang bermanfaat dan berguna. Sehingga film bergenre drama masih sangat diminati oleh para audien khususnya para remaja. Itulah yang melatar belakangi dibuatnya karya film yang bergenre drama ini, dikarnakan sesuai pada segmentasi audien dan terselip pesan-pesan moral yang mendidik. Semua film fiktif kebanyakan bergenre drama. Fakta pertama yaitu perkembangan skrip, skrip yang menggunakan penulas struktur dramatis. Tapi ketika seseorang berkata itu adalah drama berarti film tersebut kisah nyata dengan karakter
STIKOM
(12)
yang nyata, penataan, situasi kehidupan dan cerita. Drama adalah genre film terbesar, yang didalamnya mengandung berbagai sub genre. Beberapa film yang dramatis itu jujur dan realistis deangan masalah situasi seperti permusuhan antar ras, ketidak adilan, narkoba, kemiskinan, kerusuhan politit, korupsi, pecandu alkohol, ketidak setaraan gender, penyakit mental, lembaga sosial yang korup, kekerasan pada wanita,cinta dan impian. Banyak drama yang diangkat dari novel, permainan atau cerita sejarah yang dramatis ( Parrent, 2002).
Sehingga film sekarang tak lagi menjadi tontonan audio visual bercerita atau sebagai penghibur belaka tetapi terdapat pesan-pesan yang membangun dan mendidik. Secara tak langsung film ini menjadi tauladan bagi yang melihatnya tanpa merasa digurui sehingga pesan yang disampaikan dapat menancap dihati mereka yang melihatnya. Dengan karya audio visual atau film yang berjudul Obsesi ini semoga mampu memberikan semangat tersendiri bagi yang melihat, terkadang tak kurang dari mereka meniru apa yang ada pada film tersebut. Sehingga dampak positif yang ingin disampaikan pada masyarakat mampu diwakilkan melalui sebuah film. Dalam hal ini untuk meningkatkan rasa percaya diri dan keyakinan para generasi muda khususnya para pelajar Indonesia ini sengaja disampaikan melalui media film. Remaja indonesia hampir sebagian besar mereka menyukai film, mereka lebih memilih melihat film dari pada harus mendengarkan petuah dari orang lain. Film ini sengaja dibuat agar para generasi muda tetap berkembang maju tetapi tetap memiliki rasa kedisiplinan dan kepercayaan diri yang tinggi terhadap dirinya sendiri. Harapan positif yang ingin disampaikan oleh pembuat untuk membuat para generasi muda untuk lebih
STIKOM
(13)
meningkatkan keyakinan dan kepercayaan diri mereka sendiri sehingga mimpi-mimpi mereka tidak hanya menjadi amgan-angan belaka dan tidak terus menerus menggantung dilangit. Sehingga mampu merubah jalan pikir para generasi muda tersebut untuk menjadi lebih baik.
Karya film Tugas Akhir ini menceritakan pokok permasalahan yang dihadapi oleh seorang pemuda atau pelajar yang sangat terobsesi mencapai cita-citanya sebagai sutradara namun ia berusaha dengan tangannya sendiri tanpa hiraukan rintangan-rintangan yang dihadapinya namun ia tetap yakin dan bersemangat untuk mencapai cita-citanya itu sehingga ia berhasil mencapai cita-citanya itu. Seperti dalam kehidupan nyata yang dialami pemuda dan para pelajar kebanyakan saat ini. Apapun cita-cita kalau dicapai dengan semangat, pantang menyerah dan yakin bisa menggapai cita-cita mereka. Karena dasar itulah karya film Tugas Akhir diberi judul ‘Obsesi’.
1.2Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang yang ada, Permasalahan-permasalahan dari pembuatan film ini yaitu:
1. Bagaimana membuat film pendek bergenre drama dengan menggabungkan teknik tracing vector dan motion tracking?
STIKOM
(14)
1.3 Batasan Masalah
Beberapa batasan-batasan masalah diperoleh dalam proses pembuatan film nantinya yaitu:
1. Hanya Memproduksi film bergenre drama.
2. Hanya Memproduksi film dengan menggunakan teknik motion tracking. 3. Hanya Memproduksi film berjudul Obsesi.
4. Hanya ditujukan kepada masyarakat Jawa Timur karena bahasa yang dpergunakan.
1.4Tujuan
1. Membuat film bergenre drama.
2. Membuat film dengan menggunakan teknik motion tracking dalam film bergenre drama.
1.5 Manfaat
Secara langsung maupun tidak, Film ini mempunyai berbagai macam manfaat yaitu:
1. Teoritik
Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa digunakan sebagai referensi tentang film dengan menggunakan penggabungan teknik tracing vector dengan motion tracking khususnya persoalan di bidang Obsesi.
STIKOM
(15)
2.Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan bisa diaplikasikan dalam perfilman Indonesia Khususnya dalam hal yang berkaitan dengan motivasi untuk menumbuhkan obsesi dalam pencapaian cita yang diinginkan yang positif.
STIKOM
(16)
11
LANDASAN TEORI
2.1Obsesi
Obsesi sendiri adalah dorongan yang tidak tertahankan atau memaksa dan tidak masuk akal untuk melakukan sesuatu (Frankl, 1968: 470). Pada dasarnya obsesi adalah keinginan, namun berbeda dengan keinginan yang impulsif. Dengan kata lain obsesi keinginan yang berangkat dari persoalan dan bergerak disuatu tujuan. Agar persoalan terpecahkan dan tujuannya tercapai maka suatu obsesi menuntut sebuah devosi (daya gerak dari dalam). Tanpa bermaksud menunjukkan suatu arogansi (Budiawan, 2006: 9). Dalam hasil wawancara dan penelitian kepada pakar-pakar psikologi yang sangat berpengalaman dan ahli dibidangnya Obsesi menurut konselor dan guru di suatu instansi lembaga pendidikan yang tertnama disurabaya yaitu Yunita Nurul Amini, S.Psi adalah Hasil olah pikir manusia yang memunculkan/ mendorong suatu keinginan untuk mencapai suatu tujuan ( motivasi ) bilamana suatu keinginan tersebut tidak terkontrol dengan baik akan memunculkan suatu gangguan prilaku.
Wawancara yang kedua kepada pakar psikologi, konselor dan dosen diUniversitas negeri ternama diSurabaya serta beliau juga memiliki suatu lembaga psikolg yaitu Suhadianto, S.Psi, M.Psi. Menurut beliau obsesi sendiri adalah Keinginan seseorang untuk mencapai suatu tujuan atau keinginan, setiap individu
STIKOM
(17)
memiliki Obsesi yang berbeda. Obsesi itu energi yang memaksakan dorongan kepada setiap orang untuk maju. Tentu saja Obsesi harus dimiliki tapi harus tetap positif dan tidak kompulsif.
2.2Film
Film adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie (semula pelesetan untuk 'berpindah gambar'). Film, secara kolektif, sering disebut 'sinema'. Gambar-hidup adalah bentuk seni, bentuk populer dari hiburan, dan juga bisnis.
Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk fantasi dan figur palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi. Dari sumber yang lain mengatakan bahwa Film adalah salah satu bentuk karya seni yang menjadi fenomena dalam kehidupan modern, setelah ditemukan media untuk mengapresiasikannya tentunya. Sebagai objek seni abad ini, film dalam prosesnya berkembang menjadi salah satu bagian dari kehidupan sosial, yang tentunya memiliki pengaruh yang cukup signifikan pada manusia sebagai penonton.
Film pertama kali lahir dipengaruh kedua abad 19, dibuat dengan bahan dasar seluloid yang sangat mudah terbakar bahkan oleh percikan abu rokok sekalipun. Sesuai perjalanan waktu, para ahli berlomba-lomba untuk menyempurnakan film agar lebih aman,lebih mudah diproduksi dan enak ditonton (Efendy, 2002).
STIKOM
(18)
2.3Film Menggunakan Media Selluloid
Istilah film atau Selluloid pada mulanya mengacu pada suatu media sejenis plastik yang dilapisi dengan zat peka cahaya. Media peka cahaya ini sering disebut selluloid. Dalam bidang fotografi film ini menjadi media yang dominan digunakan untuk menyimpan pantulan cahaya yang tertangkap lensa. Pada generasi berikutnya fotografi bergeser pada penggunaan media digital elektronik sebagai penyimpan gambar. Dalam bidang sinematografi perihal media penyimpan ini telah mengalami perkembangan yang pesat. Berturut-turut dikenal media penyimpan selluloid (film), pita analog, dan yang terakhir media digital (pita, cakram, memori chip).
Bertolak dari pengertian ini maka film pada awalnya adalah karya sinematografi yang memanfaatkan media selluloid sebagai penyimpannya. Sejalan dengan perkembangan media penyimpan dalam bidang sinematografi, maka pengertian film telah bergeser. Sebuah film cerita dapat diproduksi tanpa menggunakan selluloid (media film). Bahkan saat ini sudah semakin sedikit film yang menggunakan media selluloid pada tahap pengambilan gambar. Pada tahap pasca produksi gambar yang telah diedit dari media analog maupun digital dapat disimpan pada media yang fleksibel. Hasil akhir karya sinematografi dapat disimpan Pada media selluloid, analog maupun digital. Perkembangan teknologi media penyimpan ini telah mengubah pengertian film dari istilah yang mengacu pada bahan ke istilah yeng mengacu pada bentuk karya seni audio-visual. Singkatnya film kini diartikan sebagai suatu genre (cabang) seni yang menggunakan audio (suara) dan visual (gambar) sebagai medianya.
STIKOM
(19)
2.4Film Pendek
Film pendek secara umum dapat diterjemahkan sebagai film dengan durasi singkat, dan film pendek biasanya hanya menyampaikan pesan yang singkat saja. Durasi dari film pendek kurang lebih dari 15 – 30 menit.
Di Indonesia film pendek sebuah “gerakan” telah lama dimulai semenjak tahun 70an. Mahasiswa sinematografi LPKJ (Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta? Jurusan sinematografi sendiri dibuka tahun 1971) yang kini dikenal sebagai IKJ (Institut Kesenian Jakarta) membuat apa yang mereka sebut sebagai Sinema 8, sebuah grup yang menggunakan kamera 8mm untuk membuat karya “film mini” tepat setelah Festival Film Mini tahun 1973 di Jakarta.
Efendy Heru (2002: 13) menyatakan bahwa durasi film cerita pendek biasanya di bawah 60 menit. Dibanyak negara seperti Jerman, Australia, Kanada dan Amerika Serikat, film cerita pendek dijadikan laboratorium eksperimen dan batu loncatan bagi seseorang atau sekelompok orang untuk kemudian memproduksi film cerita panjang. Jenis film banyak dihasilkan oleh para mahasiswa jurusan film atau orang atau kelompok yang menyukai dunia film dan ingin berlatih membuat film dengan baik. Sekalipun demikian, ada juga yang memang mengkhususkan diri untuk memproduksi film pendek, umumnya hasil produksi ini dipasok kerumah-rumah produksi atau saluran televisi.
STIKOM
(20)
2.5 Drama
Semua film fiktif kebanyakan bergenre drama. Fakta pertama yaitu perkembangan skrip, skrip yang menggunakan penulas struktur dramatis. Tapi ketika seseorang berkata itu adalah drama berarti film tersebut kisah nyata dengan karakter yang nyata, penataan, situasi kehidupan dan cerita. Drama adalah genre film terbesar, yang didalamnya mengandung berbagai sub genre. Beberapa film yang dramatis itu jujur dan realistis deangan masalah situasi seperti permusuhan antar ras, ketidak adilan, narkoba, kemiskinan, kerusuhan politit, korupsi, pecandu alkohol, ketidak setaraan gender, penyakit mental, lembaga sosial yang korup, kekerasan pada wanita,cinta dan impian. Banyak drama yang diangkat dari novel, permainan atau cerita sejarah yang dramatis ( Parrent, 2002).
2.6 Penggunaan Motion Graphics Dalam Film
Saat ini motion graphic telah berkembang dengan pesat di Indonesia. Perkembangan tersebut diikuti oleh munculnya banyak perusahaan perangkat lunak yang menewarkan produk untuk pembuatan animasi motion graphic. Tentu saja masing-masing perangkat lunak itu memiliki kelebihan. Peran motion graphic sangat penting dalam kehidupan manusia seiring bermunculnya banyak stasiun TV menayangkan atau membuat film-film yang menggunakan motion graphic, tentu menjadikankebutuhan tenaga profesional motion graphic artist menjadi topik utama saat ini. Motion graphic sendiri lebih mengacu pada kekhususan keahlian yang
STIKOM
(21)
ditangani oleh seorang seniman yang bertanggung jawab dan konsentrasi pada penyiaran televisi atau desain film (Offset, 2006: 3)
2.7Tracing Vector
Tracing adalah teknik menggambar ulang dengan memakai acuan gambar serta
mengubah gambar bitmap menjadi objek vector. Vector sendiri ialah mendeskripsikan gambar dengan menggunakan garis dan kurva (garis dan kurva biasa disebut vector), yang didalamnya termasuk juga warna-warna dan properti-properti gambar. Apabila vector diedit, maka yang dimodifikasi adalah properti garis dan kurva yang mendeskripsikan bentuk tersebut. Vector dapat digeser, diubah ukurannya (resize), diubah bentuknya (reshape), atau diubah warnanya tanpa mengurangi kualitas gambar aslinya. Vector dapat ditampilkan pada perangkat output dengan resolusi yang berbeda-beda tanpa mengurangi kualitasnya (Infotek, 2006: 15).
2.8 Motion Tracking
Motion Tracking adalah sebuah teknik editing pada softwere adobe after efect
dengan menggunakan tool tracker sehingga sebuah objek dapat dikaitkan dengan objek yang ada dalam gambar. Objek-objek tersebut dapat mengikuti gerak objek yang berada didalam video tanpa menempel pada gerakan kamera. Definisi Motion
Tracking adalah proses pengaturan nilai untuk menentukan jarak pada setiap objek
maupun gerakannya. Nilai positif pada Motion atau gerakan maupun tracking akan membuat jarak setiap pada setiap karakter terpisah semakin jauh. Apabila
STIKOM
(22)
menggunakan negatif, maka jarak setiap karakter akan menjadi dekat dan seakan-akan menyatu (Offset, 2010: 163).
STIKOM
(23)
18 3.1 Metodologi
Laporan tugas pada BAB III ini, menjelaskan tentang perancangan karya dalam proses pembuatan film menggunakan penggabungan teknik tracing vektor dengan
motion tracking dengan menggunakan metodologi kualitatif karena data kualitatif
bersifat induktif. Artinya, suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, kemuddian dikembangkan sesuai dengan pola tertentu untuk menjadi hipotesis. Teknik analisis data penelitian kualitatif dilakukan dalam tiga tahap berikut, diantaranya adalah analisis data sebelum di lapangan, analisis data di lapangan, dan analisis data selesai di lapangan.
3.1.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam pembuatan film berjudul obsesi ini menggunakan 2 (dua) cara, yaitu:
1. Wawancara
mencari data dengan cara melakukan tanya jawab pada pihak terkait, yang mempunyai wewenang atas data-data yang berhubungan dengan objek penelitian
STIKOM
(24)
dalam hal ini ada beberapa informan untuk membentuk sebuah konsep dalam film ini, diantaranya adalah:
a. Suhaddianto, S.Psi, M.Psi
Informan ini adalah psikolog berpengalaman dan dia juga sebagai konselor dan dosen di perguruan negeri ternama disurabaya serta beliau memiliki suatu lembaga untuk konseling. Menurut beliau Obsesi adalah Keinginan seseorang untuk mencapai suatu tujuan atau keinginan. Setiap individu memiliki Obsesi yang berbeda, tergantung pengalaman hidupnya terutama masa anak-anak. Obsesi itu energi yang memaksakan dorongan kepada setiap orang untuk maju. Tentu saja Obsesi harus dimiliki tapi harus tetap positif (tidak kompulsif). Obsesi dapat di tumbuhkan dengan banyak cara, salah satunya dengan cara memperhatikan biografi orang-orang yang telah sukses. Ada beberapa faktor untuk menumbuhkan obsesi yang pertama faktor Ada faktor internal (didalam diri) dan faktor external (Guru, Orang tua, Teman dll). Obsesi hanya bisa bertahan hanya dengan keyakinan bahwa setiap orang memiliki keunikan dan pasti bisa menggapai apa yang diinginkan (elalu berpikir positif). Menurut beliau obsesi sangat menarik bila diangkat menjadi sebuah film dan Sangat bagus, dapat memberikan motivasi pada pemirsa.
STIKOM
(25)
b. Yunita Nurul Amini, S.Psi
Informan ini adalah psikolog yang sangat tinggi jam terbangnya, dia konselor juga motivator remaja sebagai motivasi agar para remaja terobsesi sehingga cita-cita para remaja tersebut cepat tercapai. Menurut informan ini Obsesi adalah Hasil olah pikir manusdia yang memunculkan/ mendorong suatu keinginan untuk mencapai suatu tujuan (motivasi) bilamana suatu keinginan tersebut tidak terkontrol dengan baik akan memunculkan suatu gangguan prilaku. Contohnya Obsesi Kompulsif, obsesi kompulsif adalah ada keinginan untuk selalu bersih tapi bila berlebihan ada gejala yang tidak wajar dengan selalu dilakukan dengan berulang-ulang. Disadari atau tidak Obsesi untuk mewujudkan cita-cita atau impian setiap individu pasti ada, karena umumnya Obsesi itu timbul dari diri sendiri yang termotivasi oleh sesuatu hal yang mempengaruhi diri baik dari lingkungan keluarga maupun lingkungan di luar keluarganya. Pada dasarnya Obsesi itu juga adalah cita-cita. Menurut beliau cara menumbuhkan obsesi dari dalam diri adalah dengan cara membaca atau mencari referensi yang terkait dengan cita-cita atau Obsesi. Misalnya ingin menjadi guru, walaupun bukan dari keluarga guru, seseorang bisa mencari sosok yang sesuai dengan obsesinya. Dengan cara seperti itu, secara tidak langsung akan memotivasi individu tersebut meraih obsesinya. Faktor pendukung untuk menuumbuhkan obsesi adalah dari Faktor keluarga (dalam diri) Biasanya faktor lingkungan keluarga sangat erat terkait dengan cita-cita atau Obsesi, misalnya: Orang tua Tentara, anak pasti jadi tentara. Ada faktor
STIKOM
(26)
lain yaitu faktor lingkungan (diluar diri) Faktor lingkungan juga berpengaruh bagi perkembangan jiwa remaja dalam mencapai atau memotivasi diri dalam pencapaian cita-cita. Cara untuk mempertahankan obsesi tersebut adalah dengan cara mempertahankan Obsesi tetap pada tujuan awal, yakni selalu memotivasi diri bilamana keinginan atau cita-cita belum terwujud dan terus berusaha, jangan putus asa. Dan harus berpikir positif, karena dengan pikiran positif, hasil yang dicapai positif. Meddia film atau audio visual sangat tepat untuk mengangkat konsep Obsesi ini, karena dapat memberikan pengetahuan yang baik bagi perkembangan emosi, naluri, kognitif bagi remaja.
c. Wiwiet Putrdianingrum, S.pd
Informan ini adalah pesikdiater sekaligus guru bimbingan dan konseling di suatu lembaga pendidikan milik swasta ternama disurabaya. Obsesi menurut informan ini adalah tujuan yang harus diwujudkan. Obsesi sangat perlu untuk mewujudkan suatu cita-cita sebagai motivasi, tidak ada obsesi sama halnya semangat mewujudkan cita-cita akan kurang maksimal. Ada beberapa cara untuk menumbuhkan suatu Obsesi diantaranya adalah percaya diri, semangat, kerja keras agar obsesi tetap ada.
d. Dian Miftahul Falah, S.Psi
Informan ini adalah seorang pengajar dan guru bimbingan konseling di suatu lembaga pendidikan milik swasta ternama disurabaya. Menurut informan ini
STIKOM
(27)
Obsesi adalah keinginan seorang untuk mencapai sebuah tujuan atau keinginan, setiap individu memiliki obsesi yang berbeda, tergantung pengalaman hidupnya terutama masa anak-anak. Obsesi itu energi yang mampu memberikan dorongan kepada setiap orang untuk maju, tentu saja obsesi harus dimiliki tetapi harus tetap realistis tidak kompultif. Obsesi dapat di tumbuhkan dengan berbagai cara, salah satunya dengan mempelajari biografi orang yang lebih sukses. Ada beberapa faktor untuk menumbuhkan obsesi yaitu faktor internal atau dari dalam diri dan faktor eksternal yaitu dukungan dari orang tua, guru, teman dan lain lain. Obsesi dapat bisa dipertahankan hanya dengan keyakinan bahwa setiap orang pasti memiliki keunikan dan pasti bisa menggapai apa yang di inginkan dan selalu berfikir positif.
2. Study Pustaka
Study pustaka yang dilakukan adalah melalui buku rujukan tentang teori-teori film serta kisah-kisah terobsesinya para sineas untuk berkarya tanpa batas serta pengumpulan data dari perpustakaan yang dilakukan dengan membaca dan mempelajari buku literatur, majalah, artikel internet, dan informasi lainnya sebagai bahan tinjauan pustaka yang berkaitan dengan penelitian untuk produksi film dengan konsep film berjudul obsesi ini.
STIKOM
(28)
3.1.2 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada proses pembuatan Film yang berjudul Obsesi ini menggunakan metode kualitatif yang langsung wawancara kepada pakar-pakar dan konselor selaku motivator. Film bergenre drama dengan menggunakan penggabungan teknik Tracing Vector dan Motion Tracking berjudul Obsesi ini sangat bisa dibilang sangat menarik, karena dapat memberikan pengetahuan yang baik bagi perkembangan emosi, naluri, kognitif serta memberikan motivasi bagi remaja dan para audiennya.
a. Analisis Data Sebelum di Lapangan
Dalam tahap ini dilakukan analisa terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Fokus penelitian pada tahap ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah melakukan penelitian di lapangan.
b. Analisis Selama di Lapangan
Pada tahap ini, analisis data dilakukan dengan mengumpulkan data secara langsung melalui wawancara dengan praktisi interaktif di bidang multimedia. Pada tahap ini, wawancara dilakukan sampai memperoleh data yang valid. c. Analisis Data Selesai di Lapangan
Tahap analisis data selesai di lapangan, merupakan tahap kajadian-kajadian atas data yang telah diperoleh untuk memperoleh gambaran umum dan menyeluruh dari objek penelitian atau situasi. Proses selanjutnya adalah
STIKOM
(29)
menyusun dan menentukan hipotesa ataupun kesimpulan hingga dapat menentukan tema yang akan di hasilkan.
3.2 Tahap Analisis Perancangan Karya
Di dalam analisis perancangan karya ini menjelaskan konsep serta pra produksi dalam suatu pembuatan karya film untuk menguatkan karya yang akan diproduksi karena membuat film layaknya membangun rumah, mendesain dan pondasi adalah yang utama (Riri Riza, Sutradara). Pada tahap analisa ini bertujuan untuk menentukan masalah dalam upaya mencari solusi yang dikemas dalam sebuah film. Sehingga diharapkan dengan dilakukan analisa, maka permasalahan yang ada dapat teratasi dan menghasilkan suatu hasil karya film pendek. Beberapa tahap analisa yaitu :
3.2.1 Study Eksiting
Study eksiting dilakukan ke beberapa film sebagai referensi untuk pembuatan film Obsesi, beberapa fil diamati adalah film karya dari Tae-Gyun Kim berjudul A Millionaire’s first love asal Korea Selatan, Easy A dari Amerika yang di sutradarai oleh Will Gluck dan di bintangi oleh Emma Stone sebagai Olive dan Zombieland.
STIKOM
(30)
Tabel 3.1 Studi Eksiting Film
FILM URADIAN
A Millionaire’s
first love
Jalan cerita sangat menyentuh dan dramatisasi dalam film ini cukup baik serta angle kamera yang sangat menarik sehingga menjadi kelebihan film ini dan memiliki pesan hampir sama dengan film Obsesi.
Easy A
Motion tracking dalam film ini sangat rapi sehingga
mendekati nyata, namun terlalu sederhana untuk drama remaja.
Zombieland
Penggunakan teknik motion tracking yang akurat serta dinamis menjadi kelebihan film ini namun terlalu norak untuk film bergenre horror komedi.
3.2.2 SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)
Strenght :
Film ini dibuat sebagai motivasi kepada audiennya bahwa bahwa kemauan serta keyakinan yang sangat penting untuk tercapainya tujuan atau cita-cita dan jangan menyerah walaupun rintangan serta keterbatasan menghadang.
Weakness:
STIKOM
(31)
Harus memiliki insting dramatisasi yang tajam agar audien dapat ikut hanyut dalam perjuangan dan kondisi yang dialami pelaku.
Opportunity:
Banyak beberapa film Indonesia mengangkat film bertemakan cita-cita atau impian namun untuk mengangkat impian atau perjalanan para seniman muda khususnya sineas muda di Indonesdia masih belum ada sutradara film di Indonesia yang mengangkat tema ini.
Threatment:
Adanya sutradara film nasional yang akan membuat karya film dengan mengangkat tema yang sama dengan pengemasan yang lebih menarik.
3.2.3 STP (Segmentating, Targeting, Positioning)
Segmentasi, Targeting dan Positioning karya film ini adalah: 1. Geografis
a. Ukuran Keluarga : Kota besar b. Kepadatan : Tengah kota 2. Demografis
a. Usdia : 16-22 tahun b. Status Ekonomi : Menengah c. Ukuran Keluarga : 4+(Sedang) d. Siklus keluarga : Sendiri
STIKOM
(32)
3. Targeting
Target audien dalam pembuatan film ini ditujukan pada para pemuda khususnya para pelajar SMA dan mahasiswa.
4. Positioning
Film ini beraudien kelas sosial menengah yang keterbatasan budaya untuk menggapai impiannya sehingga di ciptakanlah film berjudul Obsesi ini diharapkan sebagai gambaran tentang perjuangan seorang remaja atau pelajar untuk menggapai impiannya.
3.2.4 Keyword
Untuk menentukan konsep film dilakukan beberapa analisis diantaranya adalah study literatur dari buku-buku pemahaman tentang Obsesi dan teknik film. Dengan melakukan wawancara pada pakar-pakar psikologi, konselor, guru dan motivator serta observasi kepada masyarakat khususnya yang berkaitan dengan konsep, akan memperkuat landasan dalam pembuatan film. Ada tiga film yang ddiambil sebagai referensi, dua sebagai referensi teknik dan satu diantaranya sebagai referensi konsep. Keempat landasan analisis akan dijabarkan dan disatukan sehingga dapat ditemukan suatu konsep film yang berjudul Obsesi ini untuk merujuk ke satu kunci sebagai konsep film dibawah ini :
STIKOM
(33)
Tabel 3.2 Keyword konsep film Literatur Keinginan Bergerak Devosi Bertujuan Dinamis Devosi Dorongan TerObsesi Motivasi Keyakinan kuat Dorongan -Memaksa
-Tidak
masuk akal Simple
Wawancara Faktor Internal Diri sendiri Energi Pengalaman
Positif Keinginan Faktor Eksternal Orang tua Guru Teman Lingkungan Dukungan Terinspirasi Publik figur
Biografi
Buah karya Inspirasi
Observasi -Keinginan dari dalam diri -Berpikir positif Keinginan yang sangat kuat Motivasi SWOT Faktor keluarga Mapan Tidak peduli Sendiri
Seenaknya Mandiri Faktor
lingkungan
- Emosional -Pergaulan bebas
- Dijauhi Perubahan
3.3 PERANCANGAN KARYA
Di dalam perancangan karya ini menjelaskan konsep serta pra produksi dalam suatu pembuatan karya film untuk menguatkan karya yang akan di produksi karena
STIKOM
(34)
membuat film layaknya membangun rumah, mendesain dan pondasi adalah yang utama (Riri Riza, Sutradara). Perancangan karya film tugas akhir djelaskan dalam bagan-bagan sebagai berikut.
Gambar 3.1 Bagan Pembuatan Film
Ide
Pengumpulan Data Perancangan
Penelitian n
- Skenario - Treatment
Sinopsis Data
Hunting Lokasi
Story Board Shooting
Editing Motion
Tracking
Render Packaging g
OBSESI
Dubbing Tracing
Vector
STIKOM
(35)
3.3.1 Pra Produksi
Sebelum pada proses produksi sebuah film yang dinamakan sebagai pra produksi yaitu persiapan-persiapan sebelum melakukan proses produksi. Dengan melakukan observasi atau penelitian untuk menguatkan konsep pada karya film yang akan di produksi. Pemilihan karakter atau tokoh yang sesuai untuk mendukung karakteristik pada film. Hunting lokasi syuting sebagai penempatan latar dalam produksi film. Penulisan naskah film meliputi sinopsis, skenario, break down script serta penjadwalan shooting. Karena pra produksi merupakan 70 persen dari keseluruhan proses syuting, sebab pembahasan seputar pra produksi mengambil porsi cukup besar dalam memaparkan sejumlah rencana yang di susun dan di komunikasikan kepada semua pihak di masa pra produksi berikut sejumlah alternatif sehingga hal-hal yang terjadi di luar prediksi dapat di antisipasi (Efendy, 2002: 8).
3.3.2 Ide cerita
Munculnya gagasan ide untuk pembuatan karya film TA yang berjudul Obsesi ini karena adanya masalah tentang lunturnya semangat dan keyakinan para pemuda atau para generasi muda serta pelajar di sekeliling kini sudah mulai berkurang dalam mencapai cita-citanya. Sehingga tidak jarang bila kita melihat para generasi muda bahkan para pelajar mulai banyak yang frustasi karena kegagalan mereka dalam mencapai cita-cita mereka yang setinggi langit.
Dalam pencapaian cita-cita atau impian tidak sedikit rintangan atau masalah yang menghadang, Tetapi semua itu dapat teratasi jika kita atau para generasi muda
STIKOM
(36)
yakin dan penuh semangat untuk menghadapinya. Dari pokok masalah itulah awal terciptanya ide pembuatan film ini, Agar para penerus bangsa Indonesia kembali bersemangat dan terobsesi terhadap cita-cita dan masa depan mereka.
3.3.3 Konsep
Konsep dalam pembuatan karya TA film ini adalah memvisualisasikan keadaan dan permasalahan nyata serta bagaimana menyikapi permasalahan-permasalahan tersebut pemuda saat ini dalam pencapaian cita-cita mereka sehingga berhasil. Dalam film ini yang berjudul Obsesi juga mengangkat beberapa elemen-elemen tentang cerita dalam film yaitu tentang kepedulian orang tua terhadap anaknya, persahabatan, cinta, dan bagaimana pembuatan film yang baik beserta prosesnya.
3.3.4 Naskah atau Sinopsis
Film Obsesi mengisahkan seorang pemuda bernama Raka yang sangat hobi membuat film serta sangat ingin mewujudkan impiannya sebagai sutradara yang sukses namun ibunya tidak menginginkan dia melanjutkan kuldiah di bidang perfilman, Ibu Raka menginginkan yang terbaik untuknya melanjutkan kuldiah di bidang hukum agar nantinya dia menduduki kursi almarhum ayahnya di DPR dan tidak perlu susah-susah mencari uang atau pekerjaan. Raka tetap teguh pada pilihannya itu tetapi ibunya tetap tidak setuju dia mengancam akan menghentikan fasilitas yang di berikan selama ini, Raka pun tetap yakin pada pilihannya itu dan
STIKOM
(37)
memilih untuk keluar dari rumah dan akan menunjukan pada ibunya bahwa dia akan berhasil dengan pilihannya itu.
Ditemani ketiga sahabatnya Anisa, Ridho dan Bayu diluar sana Raka tidak sendirdian. Mereka semua membuat trailer atau cuplikan film untuk ditawarkan kepada produser atau rumah-rumah produksi (Perusahaan) agar dapat diproduksi secara besar dan dia pun berhasil mendapatkan 8 milyar untuk memproduksi. Namun Bayu yang iri hati bermaksud merebut CD yang berisikan trailer itu dari Raka dengan menyuruh Orang bayaran. Ibu Raka mempunyai firasat yang tidak baik pada anaknya, Dia memanggil seorang Bodyguard yang ahli dalam bela diri bernama Maya untuk memata-matai Raka. Dan ternyata firasat Ibu itu benar Raka hampir terbunuh dan Maya pun menyelamatkan Raka tanpa tahu kalau maya adalah Bodyguard yang disewa Ibunya serta yang orang yang menyerang suruhan dari sahabatnya sendiri, mereka pun menjadi sahabat. Lambat laun Raka mengetahui penyerangan itu adalah komplotan dari Bayu dan Bayu sendiri meminta maaf serta Raka pun memaafkannya.
Akhirnya Kelima sahabat itu memproduksi film bersama dan memenangkan penghargaan. Ibu yang mengetahui itu datang di puncak acara dia sangat bangga pada anaknya, Namun di pertengahan perjalanan ibunya mengalami kecelakaan dan meninggal dunia.
3.3.5 Treatment
Treatment merupakan tahap penentuan lokasi, properti, teknik produksi dan
berbagai unsur lainnya untuk membuat sebuah cerita berdasarkan naskah. Namun
STIKOM
(38)
umumnya treatment dibutuhkan oleh produser untuk mendapatkan bayangan film tentang apa tanpa harus membaca skenario, mendapatkan ide serta apakah akan memakan bdiaya yang banyak atau sedikit. Biasanya treatment dbuat jika produser mendapatkan ide yang sama sekali baru (Sony set, 2007).
3.3.6 Storyboard
Storyboard merupakan tahap rancangan adegan per scene yang akan dibuat.
Skenario dan Treatment yang telah selesai kemuddian dibuat dalam bentuk visual sementara dengan Storyboard untuk mendapatkan bayangan dari film tersebut.
Storyboard memberikan nyawa bagi skrip bagaimana sebuah cerita berjalan dan
mudah untuk dipahami (Suyanto, 2006).
3.3.7 Jenis penokohan dalam film
Didalam sebuah cerita pada film terdapat tokoh-tokoh yang berperan didalamnya, sifat-sifat pada tokoh pemain membuat film jadi lebih berwarna dan hidup. Jenis-jenis penokohan adalah sebagai berikut:
1. Protagonis
Sering disebut sebagai pemeran utama. Tokoh ini mewakili sisi kebaikan dan mewakili sifat-sifat kelebihan dalam certa.
2 Sidekick
Pemeran pendamping dari protagonis. Tugasnya adalah membantu tugas yang diemban oleh pemeran protagonis.
STIKOM
(39)
3. Antagonis
Pemeran dalam film yang selalu berlawanan dengan karakter protagonis. Pemeran ini menggambarkan selalu menggagalkan upaya dari pemeran protagonis.
4. Kontagonis
Sama seperti pemeran sidekick, namun tokoh ini membantu sipemeran antagonis.
5. Skeptis
Tokoh yang tidak peduli dengan tindakan dari karakter protagonis namun pemeran ini bukan lawan dari protagonis. Selalu menganggap pemeran protagonis sebagai pecundang dan muncul sebagai pengacau rencana.
STIKOM
(40)
BAB IV
IMPLEMENTASI KARYA
Laporan Tugas Akhir pada BAB IV ini, menjelaskan tentang hasil karya yang didapat berasal dari rancangan pada bab sebelumnya proses pembuatan film pendek. Pada BAB IV ini menjelaskan mengenai pelaksanaan produksi film pendek mulai dari pra produksi, produksi dan pasca produksi.
4.1 Pra Produksi
Sebelum pada proses produksi sebuah film yang dinamakan sebagai pra produksi yaitu persiapan-persiapan sebelum melakukan proses proses produksi. Dengan melakukan observasi atau penelitian uantuk menguatkan konsep pada karya film yang akan diproduksi. Pemilihan karakter atau tokoh yang sesuai untuk mendukung karakteristik pada film. Hunting lokasi syuting sebagai penempatan latar dalam produksi film. Penulisan naskah film meliputi sinopsis,skenario, break down script serta penjadwalan shooting. Karena pra produksi merupakan 70 persen dari keseluruhan proses shooting, sebab pembahasan seputar pra produksi mengambil porsi cukup besar dalam memaparkan sejumlah rencana yang disusun dan dikomunikasikan kepada semua pihak dimasa pra produksi berikut sejumlah alternatif sehingga hal-hal yang terjadi diluar prediksi dapat diantisipasi (Efendy, 2002: 8).
35
STIKOM
(41)
4.1.1 Ide dan Konsep
Film merupakan salah satu media komunikasi massa. Di dalam sebuah film akan tersirat beberapa pesan yang akan diterima audiens atau penonton. Dengan durasi film yang pendek, para pembuat film dapat lebih selektif mengungkapkan materi yang ditampilkan melalui setiap shoot akan memiliki makna yang cukup besar untuk ditafsirkan oleh penontonnnya.
Munculnya gagasan ide untuk pembuatan karya film TA yang berjudul Obsesi ini karena adanya masalah tentang adanya lunturnya semangat dan keyakinan para pemuda atau para generasi muda serta pelajar disekeliling kini sudah mulai berkurang dalam mencapai cita-citanya. Sehingga tak jarang bila kita melihat para generasi muda bahkan para pelajar mulai banyak yang frustasi karena kegagalan mereka dalam mencapai cita-cita mereka yang setinggi langit itu.
Dalam pencapaian cita-cita atau impian tak sedikit rintangan atau masalah yang menghadang, Tetapi semua itu dapat teratasi jika kita atau para generasi muda yakin dan penuh semangat untuk menghadapinya.Dari pokok masalah itulah awal terciptanya ide pembuatan film ini, Agar para penerus bangsa Indonesia kembali kembali bersemangat dan terobsesi terhadap cita-cita dan masa depan mereka.
Konsep dalam pembuatan karya TA film ini adalah memvisualisasikan keadaan dan permasalahan nyata serta bagaimana menyikapi permasalahan-permasalahan tersebut pemuda saat ini dalam pencapaian cita-cita mereka sehingga berhasil. Dalam film ini yang berjudul Obsesi juga mengangkat
STIKOM
(42)
beberapa elemen-elemen tentang cerita dalam film yaitu tentang kepedulian orang tua terhadap anaknya, persahabatan, cinta, dan bagaimana pembuatan film yang baik beserta prosesnya.
4.1.2 Sinopsis
Film Obsesi mengisahkan seorang pemuda bernama Raka yang sangat hobi membuat film serta sangat ingin mewujudkan impiannya sebagai sutradara yang sukses namun ibunya tak menginginkan ia melanjutkan kuliah dibidang perfilman, Ibu Raka menginginkan yang terbaik untuknya melanjutkan kuliah dibidang hukum agar nantinya ia menduduki kursi almarhum ayahnya diDPR dan tak perlu susah-susah mencari uang atau pekerjaan. Raka tetap teguh pada pilihannya itu tetapi ibunya tetap tak setuju ia mengancam akan menstop fasilitas yang diberikan selama ini, Rakapun tetap yakin pada pilihannya itu dan memilih untuk keluar dari rumah dan akan menunjukan pada ibunya bahwa ia akan berhasil dengan pilihannya itu.
Ditemani ketiga sahabatnya Anisa, Ridho dan Bayu diluar sana Raka tak sendirian. Mereka semua membuat trailer atau cuplikan film untuk ditawarkan kepada produser atau rumah-rumah produksi (Perusahaan) agar dapat diproduksi secara besar dan ia pun berhasil mendapatkan 8 milyar untuk memproduksi. Namun Bayu yang iri hati bermaksud merebut CD yang berisikan trailer itu dari Raka dengan menyuruh Orang bayaran. Ibu Raka mempunyai firasat yang tak baik pada anaknya, Ia memanggil seorang Body guard yang jago bela diri bernama Maya untuk memata-matai Raka. Dan ternyata firasat ibu itu benar Raka
STIKOM
(43)
hampir terbunuh dan Maya pun menyelamatkan Raka tanpa tau kalau maya Body guard yang disewa ibunya serta yang orang yang menyerangnya suruhan dari sahabatnya sendiri, mereka pun menjadi sahabat. Lambat laun Raka mengetahui penyerangan itu komplotan Bayu dan Bayu sendiri meminta maaf serta Rakapun memaafkannya.
Akhirnya Kelima sahabat itu memproduksi film bersama dan memenangkan penghargaan. Ibu yang mengetahui itu datang dipuncak acara ia sangat bangga pada anaknya,Namun dipertengahan perjalanan ibunya mengalami kecelakaan dan meninggal dunia.
4.1.3 Skenario
Tabel 4.1 Skenario Film “Obsesi” 1. INT/NIGHT Rumah Raka (Raka sholat Tahajut)
2. INT?DAY Rumah Raka
Raka mendapatkan surat pengumuman kelulusan sma dan ia menelpon kedua teman Ridho dan bayu.
Raka
Wah sak‟iki kan dino kelulusan
(CU,Raka bangun tidur&menoleh ke arah kalender,BCU Kalender yang telah raka tandai ’Hari pengumuman kelulusan’)
Wes teko gak yo surat‟e
(CU)
Ateng Tok..tok..tok..
(BCU,tangan ateng mengetuk kamar raka)
Den raka..niki wonten kiriman soko sekolah (MS’Framing Ateng diantara pintu& tembok)
Raka Oh ghe teng
(BCU,tangan Raka membuka isi surat itu)
Yess....akhirnya
STIKOM
(44)
(CU,Expresi raka yang sedang bergembira karena ia lulus sma)
Ateng
(CU,Ateng melihat raka sambil tercengang)
Emang niku surat nopo to den? Raka
Awakmu pengen weruh wae teng Rahasia teng...Matur nuwun nje teng
(CU-OS)
Ateng
Hehehe..nje den raka,sami2
(CU-OS)
CUT TO Raka
(BCU,Tangan raka’Mntelpon Ridho)
Assalamu alaikum..
(CU,Raka menelpon ridho)
Ridho
(ECU,Hp ridho berdering’Raka mentelpon)
Walaikum salam..
(MS,Ridho mengangkat telpon dari raka sambil memegang kertas putih ’Pengumuman kelulusan sma)
Raka
(MS) Awakmu wes entok surat pengumuman? (CU) Piye hasil‟e rek?
Ridho
(MS)Alhamdulillah..lulus rek (CU)Awakmu piye?
Raka
(MS) Alhamdulillah..lulus pisan rek Ridho
(MS) yo‟po lek kelulusan awak dewe iki dirayakno Raka
(MS) Wah ide bagus iku Ridho
Ngajak Buyu pisan
STIKOM
(45)
Raka
(CU) Boleh-boleh..ngajak anisa pisan yo Ridho
(ECU,Ridho mengacungkan jempolnya)
Siip..
(CU)engkok tak hubungi arek2 Raka
(CU)Oke.Yawis lek ngunu Askum
Ridho (MS)Waskum
CUT TO
3. INT-EXT,Dalam Mobil-Rumah Anisa Raka
(MS-OS,’Int Mobil Raka’ Ridho & Bayu naik mobil raka)
Jemput Anisa sek ya Ridho (OS) Oke
Raka
(OS)Wes di siap‟no ra pilok‟e?
Bayu
(ECU,Bayu menunjukkan pilok pada Raka & Ridho)
(OS)Sipp Ridho
(MCU, Ridho Mengacungkan jempolnya)
Mantap.. Raka,Ridho,Bayu
(LS, Raka,Ridho,Bayu Mengucapkan salam diluara pagar rumah anisa)
Assalamu Alaikum... Anisa
(MS)Walaikum salam..
(MS-OS,Anisa membukakan pintu Raka,Ridho,Bayu)
(OS)Eh kalian tumben kerumah
STIKOM
(46)
Raka
(CU)Gimana nis? Dapet suratnya gak? Anisa
Wah..dapet donk
(MCU,Sesambil menunjukan surat pengumumannya pada
Raka,Ridho,Bayu)
Raka,Ridho,Bayu
(MS,Raka,Ridho,Bayu menyodorkan pilok,bulpen dan spidol,mengajak anisa corat-coret kelulusan baju sekolah)
Anisa
(MCU)Gak..gak..aku gak mau Ridho
(MCU)Yaaaahh.. Bayu (MCU) gak asik
Anisa
(MS)Mending bajunya kita sumbangkan diorang yang gak mampu.. Kan banyak tu
Ridho (MCU)Yo.iyo seh
Raka
(DS,Smbil menepuk bahu ridho)
Wees Gak usah sedih.. (MS)yokpo awakmu kabeh taktrakti
Bayu
(MS)Wah..ide bagus iku (CU)Ketepak‟an aku lue
Anisa (OS)Yawdah
(MS)aku tak ganti baju dulu y Raka
(MCU) Pake baju seragam sekolah ya nis Ridho
STIKOM
(47)
(MCU)Iya tu..itung2 trakhir pake seragam sekolah Anisa
(OS)Oke..
Cut to 4. INT,Rumah Makan
Establis Shot „Rumah Makan‟ (VLS)
(LS-PAN,Mobil raka datang) Raka
(MS)Iki sob rumah makan punyanya tanteku Masakan khas indonesia
Tante Raka
(OS-LS)Hai..raka masuk-masuk Raka
(MS)Iya tante Tante Raka
(LS)Ayo..duduk-duduk nak Mw pesan apa?
Raka
(OS)Aku semanggi tante (DS)Kamu nis?
Anisa
(DS)Sama deh sama kayak kamu Raka Ridho
(MCU)Aku pisan podo sob Raka
(MCU)Awakmu yu? Bayu
(OS)Gado2 ae wes Tante Raka
(MCU)Oke deh..Tante siapin ya
(MS,Sesambil tante mencatat menu yang dipesan)
Bayu
STIKOM
(48)
(MCU)Tak kiro mok traktir burger ta pizza ngunu sob Tibakno mek masakan lokal, Semanggi Gado-gado..opo..iku
Raka
(OS)Ngawur ae..iki jajanan asli Indonesia,Makanan khas surabaya Gelem gak?
Anisa
(DS)Iya..selain kaya gizi contohnya semanggi, Dulu semanggi tu makanan Raja2 jawa tau
(OS)Dasar generasi junkfood Raka
(MCU)Tu..hixhix Bayu (MCU)Dasar pelit
Tante Raka
Ni..pesanannya sudah siap
(LS-OS, Tante Raka berjalan kemeja raka sesambil membawa pesanan)
Raka Trims y te
(DS,Sesambil raka menerima pesanan)
Tante Raka Sama2 Raka
(OS, Tante Raka Tante raka meninggalkan meja raka)
Cut to Ridho
(MS)Alhamdulillah kenyang (DS)Suwon yo bro mok traktir
Raka (DS)Halah podo2
Anisa
(MCU)Gak nyangka cepet banget y,sekarang kita sudah lulus Raka
(DS)Iya nis..cepet bangets Anisa
(MCU)Ohy..(LS)ngomong2 kalian pengen jadi apa entar
STIKOM
(49)
Bayu
Kalo aku pengen jadi model
(MCU-MS,Bayu bangkit berdiri)
Ridho
(MCU)HAHAHA...rai gak menjual ngunu pengen dadi artis
Bayu
(MS)Ngawur ae..akeh kok artis indonesia sing raine gak menjual,tapi yo terkenal
Keberhasilan seseorang bukan dari wajah sob tapi kesungguhan dari hati untuk menghibur khalayak
(MS,Bayu membaca puisi)
Aral melintang akan kuhadang
Dimana ada OBSESI dan keyakinan pasti ada jalan Anisa
(MS)Jangan lupa berdoa tu Bayu
(MS)Dan berdoa..hehehe lupa
(MCU)Lha..kon dewe ae gak due cita2 ngunu do‟ Masa depan suram
Ridho
Nih..aku pengen dadi fotografer sejati
(MS,Sambil memperlihatkan kamera poketnya)
Bayu
(OS)HAHAHA..Kamera cilik ngunu pengen jadi fotografer (MCU)Gak modal
Ridho
(MS)Hust..fotografer sejati duduk teko kamerane tapi fotografere (MCU)Koyok foto jurnalis
(DS)Iso sangat berguna sob dan bernilai tinggi Anisa
(DS)Kalo kamu raka Raka
(MCU)Aku pengen jadi Sutradara yang berguna Bayu
STIKOM
(50)
(DS)Awakmu enak raka..awakmukan sogeh Raka
(MCU)Seng sogeh wong tuoku duduk aku rek
Aku produksi film seng iso jadi pedoman khalayak khusus‟e remaja2 indonesia koyok awak dewe iki penerus‟e
Tak‟gowo perfilman indonesia ng internasional Anisa
(DS)Keren.. Raka
(MCU)Kalo kamu nis? Anisa
Aku pengen jadi seniman
(BCU-MS,Sambil menunjukan hasil lukisannya)
Raka,Ridho,Bayu Waaah..keren...
(LS,Mereka berebut melihat lukisan anisa)
Raka
(MS)Gambar apik2 lo rek..km berbakat ya nis Anisa
Masa‟sih..!!
(MCU,anisa tersipu malu krn pujian raka)
Raka (DS)Iy lo..serius
Ridho
(MS)Aku juga seniman Seniman Sains Terapan..hehehe
Cut to 5.Int,Rumah Raka
Ibu Raka Raka..
(MS-MCU,Ibu duduk dikursi goyangnya sesambil memanggil raka)
Raka Iya bu
(MCU,Dikamar raka yang berukuran 5x4m itu)
STIKOM
(51)
Ibu Raka Kemari ibu mw tanya
Raka
(CU-MS,Raka menghampiri ibu diruang tengah)
Iya bu Ibu Raka
(OS)Raka..kamu penerus almarhum ayah kamu satu2nya. Ibu mau melanjutkan kamu sekolah diluar negri fakultas Hukum
Raka (MCU)Tapi bu
Ibu Raka
(MCU)Tunggu ibu belum slesai bicara
(OS)Agar kamu bisa menempati jatah kursi Ayahmu dipemerintahan Raka
(OS)Tapi aku tidak menginginkan itu dan aku tidak berminat sama sekali
Ibu Raka
(MCU)Ibu ingin kamu takperlu mencari pekerjaan lagi (OS)Terjun didunia politik iTu sangat menggiurkan Raka,Dikasih
enak kok gak mau..nak..nak Raka
(OS)Aku tetap tak menginginkan itu bu (MCU)Aku punya cita-cita
Ibu Raka
(OS)Buat apa punya cita2..tapi belum tentu membuat masa depan cerah
Raka
(MCU)Tapi aku sudah menetapkan pilihanku bu Ibu Raka
(OS)Oke kalau kamu keras kepala
(MS)Kamu tidak boleh memakai fasilitas dari ibu sama sekali Raka
(MCU)Baik..akan aku buktikan pada ibu bahwa aku bisa sukses dengan jalanku sendiri
(LS,Raka meninggalkan rumah dan hanya membawa kameranya
STIKOM
(52)
saja)
Ibu Raka Raka
(MS,Iburaka berdiri mencegah raka pergi)
Raka
(MCU-OS)Assalamu alaikum Ibu raka
(MCU)Walaikum salam
Cut to 6.EXT/DAY,-
Raka berjalan kaki entah kemana,Tiba2 bertemu Ridho Raka
(LS-MCU,Dalam perjalanannya)
Aku lapo yo metu teko omah..dobol Terus sopo sing jogo ibu‟?
(MCU-DS,Raka melihat 2pasang ibu dan anak yang 1 ibu menyayangi anak yang 1 si anak membanggakang)
Opo aku seperti iku yo?
Aahh aku gak oleh cengeng..aku buktikno ng ibu‟aku isok berhasil ambek caraku dewe
Tanpa iku kabeh.
Tapi yo‟opo carane? Ya Allah Give me a Sign
(MCU,OS-Raka menemukan poster festifal film berhadia milyaran rupiah)
(MS)Nah ini yang ku butuhkan..thx Allah Ridho
Lho..iku la‟Raka lapo de‟e nang kunu?
(MS,Ridho menghampiri raka dengan sepeda motornya)
(OS-MCU)Assalamu alaikum Raka
(MCU)Walaikum salam (OS)Lho..lapo awakmu nangkene?
Ridho
(DS)Piye to..yo aku takok lapo awakmu nang kene? (OS)Tumben gak gowo mobilmu?
Raka
(OS)Dowo sob ceritane
STIKOM
(53)
Ridho
(MCU)Yawis cerita nang omahku ae..ayo Raka
(OS)Boleh2 Ridho
(MS-LS)Ayo tak gonceng kene
Cut to 7. A.INT/DAY,Rumah Ridho
Establis Shot
(LS,Ruma raka)
Ridho
(MS)Kenopo2..ayo cerita ae ora po2
Raka
(OS)Aku metu teko omah sob Ridho
(OS)Lha lapo..! Raka
(MCU)Wong tuoku pengen aku kuliah sing du2k pilihanku Ridho
(OS)Terus Raka
(OS)Yo aku metu teko omah sob
(MCU)tak buktikno aku akan berhasil ambek jalanku dewe Ridho
(MCU)Hahaha..aku lucu karo kon dike‟i enak kok gak gelem. (OS)Yawis..sementara iki awakmu nang omahku sek ae
Cut Jump 7.B. INT/DAY,Rumah raka
Ateng
Kenapa ndoro..mondar mandir begitu?
(MS-LS,Ateng melihat Ibu raka mondar-mandir dbalkon rumah raka)
STIKOM
(54)
Ibu Raka
(MS)Aku kuatir teng karo anakku iku (OS)Nangdi yo de‟e?
Ateng
(MCU)Paling ghe... ten griyo kancane ndoro Ibu Raka
(OS)Tapi aku kuatir nemen (MS)Wedi onok opo2 teng..hmmm
Ateng
(MS)Gimana kalo nyewa mata2 koyok ten film2 doro (OS)Tapi saget ngelindungi den raka doro
Ibu Raka
(OS)Ah teng..awakmu kakean delok film (MS)Tapi boleh juga iku teng
Ateng
(OS)Hehehe..nje ndoro..Body nopo niku ghe..! Ibu Raka
(MCU)Bodyguard ta Ateng
(MS)Oh..ghe..ghe niku..hehe Ibu Raka
(MCU)Tapi..telek‟e ngdi yo teng? Ateng
(OS)Nah..ten sekitar mriki wonten perguruan bela diri (MCU)Mungkin wonten ten mriki doro
Ibu Raka
(MCU)Wah ide yang bagus iku teng Alternatif Scene
Ibu Raka
(MS)Tapi telek‟e nangdi teng Ateng
Hmm..tenpundi ghe doro..!! Ibu Raka
STIKOM
(55)
Awakmu ditakoni kok malah mbales takok to teng teng
((MS)Ibu Raka Melihat2 majalah)
(MCU-CU)Nah iki teng „Menerima jasa bodyguard‟ onok nomer telephone pisan
Ateng
(OS)Nje..nje doro dicobi telephon mawon Ibu Raka
(OS)Hush..nja nje nja nje
(CU-MS,Iburaka mengambil tlp)
(MCU)Halo..
Cut Jump 7.C. INT/NIGHT,Rumah ridho
Ridho
(MCU)Terus rencanamu opo sob? Raka
(OS)Yokpo leg awak dewe gawe trailer film Ridho
(OS)Lha..terus diopokno Raka
(MCU)Iki sob..Awak dewe bakal jadi milyader
(CU,Raka memperlihatkan poster yang ditemunya pada Ridho) Ridho
(MS)Waahh..Ide bagus iku sob (OS)Lha..terus gawe opo?
Raka (MCU)Maksudmu?
Ridho
(OS)Awak dewekan gak due alat‟e sob Terus ngerekam gae opo
Raka
(OS)Ah.. pesimis koen sob
(BCU,Raka menunjukkan Handycamnya) (CU)Iki
Ridho
STIKOM
(56)
(MS)Hahahaha..ndi isok sob..!! (OS)Gak standart blas..hahaha
Raka
(OS)Ngenyekmu Sob
Film yang bagus gak slalu dari alatnya tapi dari Movie makernya. Ridho
(MCU)Hahaha..ok..ok (OS)Gowo teko omah ta bro?
Raka
(MS-CU,Sesambil rakamenunjukkan handycamnya)
Iyo..iki hartaku satu-satunya hadiah teko karya tulis ilmiah SMA biyen.
Ridho
(MS)Terus awak dewe gawe film opo? (OS)Awakmu due ide gak?
Raka
(MS,Raka mondar-mandir sambil berfikir)
Gawe opo yo enak‟e?
(MCU)Gae film sing iso gae inspirasi Yang mengandung pesan moral Menceriotakan Impian ambek semangat
Raka (MCU)Judul‟e
Ridho,Raka (DS)OBSESI Ridho,Raka (DS)Ide bagus iku
Raka
(OS)Wah pikiran awak dewe podo Ridho
(OS)Yowes ndang digawe Skenarione Raka
(MS)Siipp...
Cut Jump
STIKOM
(57)
8. INT/DAY,Rumah raka
Maya (Bodyguard) datang memenuhi panggilan ibu raka. Maya
(OBS)Rumahnya gede juga
(CU,Maya mengetok Pagar rumah raka yang besar l5m t4m)
Tok..tok
(MCU)Assalamu alaikum Ateng
(MCU)Walaikum salam
(0BS,Ateng Siteng melihat dari bawah keatas dengan terheran2)
(OS)Cari siapa y neng? Maya
(OS)Saya maya
(MCU)Body guard yang ibu panggil Ateng
(OS)Oh..monggo pinarak neng
((MS)Ateng berlari memanggil ibu raka)
Ibu Raka (MCU)Sinten teng
Ateng
(MCU)Niku ndoro Bodyguard Ibu Raka
(OS)Oh yawis aku t‟mudun teng Maya
((DS)Maya berjabatangan dengan ibu raka) (MCU)Saya Maya
Ibu Raka
(MS)Mari silahkan duduk, (MCU)Mana y bodyguardnya?
Maya (OS)Saya bu‟
Ibu Raka
(OS)Lho..kamu to nduk? Maya
STIKOM
(58)
(MCU)Iya..jangan lihat saya karena saya perempuan (OS)Saya jago beladiri karate sabuk hitam dan bersertifikat.
Ibu Raka
(OS)Wah keren..walaupun perempuan berani juga ya Maya
(MCU)Uumm..kalo boleh taw siapa ya bu‟yang membutuhkan jasa saya?
Ibu Raka
(MCU)Anak ibu‟yang pergi dari rumah (BCU)Ini Fotonya.
Maya
(CU,Tangan Maya menerima foto itu)
(MCU)Kalo boleh tau kenapa bu‟? Ibu Raka
(OS)Panjang ceritanya Maya
(MCU)Maaf bu Ibu Raka
(MCU)Ibu kuatir sekali dengan keadaan anak ibu,Biasanya dia g‟jauh2 kok dari rumah temannya,Disitu ada alamat temannya,Ibu minta
km jaga dy dan informasikan semua kegiatannya pada ibu melalui bbm disitu jg ada pin ibu
(BCU,Ibu raka memberikan black berry pada maya)
Maya (OS)Siap bu‟
Ibu Raka
(MCU)Nanti uangnya saya transfer direkeningmu Maya
(OS)Trimakasih bu‟ Saya pamit
Ibu Raka
(OS)Oh..y..ibu yang trima kasih sekali Maya
STIKOM
(59)
(OS)Assalamu alaikum Ibu Raka
(OS)Walaikum salam..ati2 y nduk Maya
(MCU) nje bu'
Cut to 9. INT/DAY,Rumah ridho
Raka
ahh...ki wez dadi skenario'e sob
(BCU,MS,Raka menunjukan Naskah sinopsis skenarionya)
Ridho
(DS)wuiih..mantep iki sob
(MCU)tapi sopo sing meranno film'e iki? Raka
(MCU)tapi iyo yo..!! (OS)yo'po lek awakmu ae?
Ridho
(OS)wah ojok sob gak pantes
(MCU)aku kan bagian pengambil gambar DOP..hehehe Raka
(OS)iyo..tampangmu g'masuk blas ngunu..hahaha Ridho
(MCU)wah koen sob (OS)yo'po lek ngajak bayu? (MCU)de'ekan obsesi dadi artis..hahaha
Raka (MCU)iyo bener
(OS)digendok'i ae arek iku..hahaha Ridho
(OS)iyo sob..ambek ngajak anisa pisan Raka
(MCU)anisa?
(OS)ojok2 awakmu ngesir yo karo arek'e? hayoo ngaku kon Ridho
STIKOM
(60)
(OS)lhaopo!!!! arek'e kan ngesir awakmu
Raka (MCU)opo?
Ridho
(OS)ga'ga' ga'popo sob..hehe
(MS)maksudku de'e kan jago ngelukis..jadi iso dadi storyborder'e kene
yo'po? Raka (OS)boleh2
tapi awakmu yo sing tlp!!! Ridho
(MCU)laopo
(DS)awakmu sing hub anisa aku tak hub bayu Raka
(MCU)boleh2
cut jump Anisa
(MCU) (anisa membayangkan raka dikamarnya)
yah qt g'kan pernah ketemu lagi nih masa'nunggu reonian 10tahun lagi sih?
tlp dy ah..!
(BCU,anisa mengambil handphonenya)
(MS)VO:Ah masa' cewek telp duluan sih...! Raka
(MCU)ah..aku isin. sob Ridho
(OS)walah..gakpopo..atek isin-isin barang (MCU)wez ndang
Raka (MCU)oke-oke
(raka mentelpon anisa)
Anisa
(BCU,anisa memegang hp berniat mentelpon raka namun kedahuluan raka)
STIKOM
(61)
Raka
(MCU)haloo..asslamu alaikum nis Anisa
(MCU)walaikum salam Raka
(MCU)mmm..apa kabar nis? Anisa
(MCU)baik..km sendiri apa kabar? tumben telpon
Raka
(MCU)aku sendiri baik juga nis
cut jump Maya
(BCU,maya mengintai raka yg sedang mentelpon ddepan rumah ridho)
oh itu yang namanya raka, cakep juga
(BCU,iy memotret raka dari blackberry & mengirim foto raka ke ibu raka memalui blackberry mesenger)
Ibu Raka
(BCU-MCU,ibu raka menerima bbm dari maya & mentelpon maya)
kerjamu bagus maya..terus intai raka y
cut jump Raka
(MCU)umm..ini aku sama ridho berniat bikin film kamu ikut ya nis?
Anisa
(MS)wah..ide bagus itu mm..maksudq boleh2
(CU,anisa senang kegirangan)
Raka
(MCU)kita ketemuan dirumah ridho aja y Anisa
(MCU)Boleh Raka
(MCU)yawdah smpe ketemu nanti ya nis assalamu alaikum
STIKOM
(62)
Anisa (MCU)iya walaikmsalam
Ridho (DS)yo'po gelem?
Raka (OS)gelem sob
yawis ndang tlp bayu ambek arek2 be'e onok sing gelem Ridho
hallo assalamu alaikum
Bayu walaikum salam
nopo rek? Ridho
iki arek2 kate gae film aku,raka ambek anisa
awakmu pemeran yo Bayu
owalah..yo g'popo budal tok aku Ridho
yowes ketemuan ng omahku y..sak iki Bayu
oke2 Ridho assalamu alaikum
Bayu walaikum salam alternatif scene
Ridho
(CU-MCU,mentelpon bayu & teman2)
Hallo….
Cut to
STIKOM
(63)
10. Int-Ext/DAY Rumah Ridho & Lokasi syuting
Mereka melakukan pra produksi dirumah ridho dan produksi Anisa
((MS)anisa membawakan makanan waktu break. syuting)
(nisa membuka tasnya)
Ridho (DS)apa itu nis?
(MCU)wah makanan..kelihatannya enak boleh?
Anisa
(MCU)tunggu sampai raka nyicipi terlebih dahulu Ridho
(MCU)uu..dasar cinta buta temen laper juga
Anisa (MCU)biarin
Raka
(MCU-LS\)oke kita break dulu syutingnya sampai besok Anisa
((MCU-OS)anisa memanggil raka) rakaa..
Raka (MCU-OS)iya
Anisa
cobain kue buatanku
(MCU-OS, Anisa menawarkan kue cokalat buatannya pada raka)
Raka
(MCU)waahh..kelihatannya enak neh ayo dicobi rek..enak lo
(MS,Raka menawarkan kue buatan anisa kepada Ridho&Bayu smbil membawa kue anisa)
Ridho hhmmm...
STIKOM
(64)
(MCU,Ridho memakan kue buatan anisa)
Bayu boleh2
(BCU-MCU, Bayupun juga mencicipi kue buatan anisa)
Ridho
(MCU)ayo mbalik rek Bayu
(OS)ayo..aku disi'an yo Ridho
(OS)oke2..ati2 sob Raka
(MCU)lho..nis km pulang sm siapa? Anisa
(OS)sendirian Raka (OS)aku temenin y
Ridho
(MS)cie2 perhatian rek Raka
(MS)ah..koen sob Anisa
(MCU)iya boleh raka Ridho
(DS)yowes aku disik'an yo (MCU)askum
Raka (DS)waskum
Cut to 11. Ext/Day,Perjalanan pulang kerumah anisa
Diperjalan raka dan anisa ditahan oleh beberapa orang untuk mencuri tas raka
(namun maya si bodyguard datang menolong) (dan pencuri itu lari tunggang langgang)
STIKOM
(65)
Cut to 12.Ext/Day,Perjalanan pulang kerumah anisa
Raka siapa kamu?
(MCU,Raka terheran-heran dan bertanya pada maya)
Maya (OS)aku maya
Anisa (OS)trims y maya
oh..y aku anisa
(DS,Anisa berjabat tangan dengan Maya)
Raka raka
(DS,Raka berjabat tangan dengan maya)
Maya
((DS,mereka saling berkenalan&Berjabat tangan)
maya Anisa
(OS)mari maya mampir dirumahku dulu
(Maya mempersilahkan mampir kerumahnya)
Maya
(MCU)boleh.. (OS)gak ngerepotin nih? Anisa
(MCU)gak kok.. (OS)menginapun t'apa Maya
(OS)asik..oke deh Anisa
(DS)raka trims y udah mengantarkanku Raka
(OS)ah t'apa nis (DS)oh.y..aku duluan y
(MCU)askum Anisa,Maya
STIKOM
(66)
(OS)walaikum salam
Cut to 13.Ext/DAY,lokasi syuting
Raka
(MS)cuut...ok pefect Ridho
(MCU)alhamdulillhah Raka
(OS)ayo..break (MCU)good job
Ridho
(MCU)ayo break rek Raka
lho..maya
(CU,Raka terkejut ketika melihat maya tiba2 datang) Maya
(MCU)hai..raka Raka
(OS)kok tau aku ada disini? Maya
((DS)maya duduk sambil mengambil rokoknya)
iya kebetulan aku lewat sini Raka
(OS)kamu ngerokok ya may? Maya
(OS)emang kenapa?
(MCU)sekarangkan jamannya emansipasi wanita (OS)cowok aja ngerokok masa'perempuan gak boleh ngerokok
(MS-CU Sesambilnya bicara,maya menyulut rokok )
Raka
emansipasi itu bukan kayak gitu
((CU,MSsambil mengambil rokok dari tangan maya)
aku yang laki2 aja gak ngerokok
((MS)sambil membuang rokok maya)
STIKOM
(67)
Maya
(MS)kok dibuang,rokok membuatku tenang Raka
(MCU)kata orang rokok itu bisa mendatangkan inspirasi (MS)tapi bagiku inspirasi itu datangnya dari mana aja
(OS)gak harus dari rokok, Maya
(MCU)tapi kan..!!!! Raka
(OS)kalo kamu ada masalah datang aja pada kami (DS)kami siap membantu kok
(MCU)ya..bukannya aku cengeng sih
(OS)tapi kalo. aku. rasa itu gak penting ngapain aku merokok Maya
(OS)trims y raka udah nasehatin aku Raka
(OS)ah tak apa kitakan teman Maya
(MS)vo: lebih dari teman juga t'pa raka Ridho
ayo raka mbalik
(OS,Raka mendatangi raka)
Raka (MCU)yoo..dho
((DS)raka berpamitan pada maya)
aku kembali dulu ya may Maya
(OS)hati y raka
Cut to 14.Int/Night,Rumah ridho
Raka
ki wes dadi treiler filmnya sob (BCU-MS,Raka mengambil cd dari PC)
Ridho
(DS)akhirnya jadi juga
STIKOM
(68)
(OS)wes ndang dikirim film Raka
(MCU)Siip Ridho
(OS)yowes t'sms yo arek2 cek bareng2 ngunu sob
Raka (MCU)sembarang
Cut To
15. Int/Day,tempat event perusahaan produksi Bu Andhin
Saya andre Produser disini
(DS,Diruangan kantor Bu Andhin mereka berjabat tangan)
Raka
(MCU)Saya Raka pak Bu Andhin
(MCU)Saya suka dengan konsep anda (OS)Oke To the poin saja
(MCU)Sesuai perjanjian saya beri 4milyar rupiah (OS)Untuk biaya produksi film itu
Raka (CU)Wow Bu Andhin
(MCU)Tapi..anda yakin Film anda akan laku dipasaran? Raka
(OS)Saya yakin sekali pak
(MCU)Karena didalam film terdapat pesan-pesan moral yang sangat mendidik
Bu Andhin
(MCU)Hemm..dinegara ini tak butuh itu semua
(OS)Hiburan. Negara ini sangat suka hiburan, Bagi saya yang penting film itu laku dan disukai banyak orang,Dan kita untung besar.
Raka
STIKOM
(69)
(MCU)Menurut saya film yang baik adalah terdapat pesan didalamnya
(DS)Sukur-sukur bisa dibuat ispirasi bagi para audiennya (MCU)Saya akan membangun negara ini dengan cara saya sendiri
(OS)Yah..dengan Film Bu Andhin (MCU)Hahaha..oke..oke
(OS)Saya hanya mengetes anda, sebesar apa obsesi anda menjalankan proyek ini
Raka (MCU)Hmm..
Bu Andhin
(OS)Oke..bila film ini berhasil anda akan saya beri 4milyar lagi (MCU)Sehingga menjadi 8milyar,gmn menurut anda?
Raka
(MCU)Bener pak..Alhamdulillah Bu Andhin
(OS)Iy..oke anda bisa start project sekarang Silahkan
Raka
Baik pak..trima kasai atas kerja samanya pak
(DS-MCU,Raka berjabat tangan dan meninggalkan ruangan Bu Andhin)
Cut to
15.a. Ext,tempat event perusahaan produksi Ridho (MCU)Yokpo sob..?
Raka (OS)Ditrimo rek (MS)Awak dewe entok 8M
Maya 8M
(MCU,Expresi maya yang kagum dengan raka)
Bayu
STIKOM
(70)
(MCU)8M..Wow Anisa Slamat y raka
((DS)Maya & Anisa berniat memeluk raka tp karena bersamaan
mereka gak sampai memeluk raka)
Ridho
(MCU)Hmm..dasar cinta segi tiga Raka
(DS)Hush..ngomong opo kon bro. (OS)Sama2 nis.
Bayu
(DS)Wes ayo mbalik rek Raka
(MCU)Ayo
Cut to 16. Ext/Day,Produksi film
Raka Action..
Raka Cut..oke kita cabut
Cut to
17.Int/Day, Rumah anisa Maya kerumah Anisa
Establis Shot
(Tilt Up-MS,Maya dating dengan sepedamotor metiknya)
Maya Tok..tok..
(BCU,Tangan Maya mengetok pintu rumah raka)
(MCU) Askum Anisa Waskum..oh maya
(MS,anisa sedang membuat kue untuk surprise ultah raka didapurnya yang berukuran 3X5M)
(MCU) Masuk-masuk may
STIKOM
(1)
Gambar 4.11 Hasil Film
4.4 Publikasi Karya
Dalam produksi film adanya promosi atau publikasi karya, untuk mengajak audiensnya ikut turut serta melihat karya film dan membuat mereka penasaran dengan sebuah film. Diantaranya media yang dipilh untuk publikasi film ialah dari poster.
STIKOM
(2)
117
4.4.1 Poster Film
Konsep dalam poster film ini mengangkat Obsesi itu sendiri, dengan paduan warna, desain dan komposisi.
Gambar 4.12 Poster Film
STIKOM
(3)
4.4.2 Cover DVD
Cover DVD pada film ini memiliki dua sisi dengan desain yang berbeda sebagai penggambaran dan visualisasi pada film Obsesi tersebut. Berikut gambar cover DVD pada film berjudul Obsesi.
Gambar 4.13 Cover DVD
4.4.3 Mechandise
Desain Mechandise dipilih sesuai karakter serta target audien, sehingga dapat menarik minat audiennya. Mechandise sendiri sebagai suatu rangkaian dari upaya retailer dalam penyaluran barang atau jasa dari manufacture dan atau distributor kepada konsumen sesuai dengan tingkat kebutuhannya, melainkan suatu kolaborasi aksi secara simultan dengan supplier dalam suatu consumer
STIKOM
(4)
119
driven supply chain dan category management. Terutama dalam industri film yang membutuhkan media promosi yang dapat diterima oleh audien.
Gambar 4.14 Mechandise
STIKOM
(5)
120
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Membuat film drama dengan menggabungkan teknik tracing vector dan motion tracking berjudul Obsesi ini dimulai dengan penelitian sebagai landasan konsep cerita, agar cerita yang dihasilkan berkualitas dan mengandung pesan moral yang benar-benar tepat sasaran. Dengan ditemukannya konsep maka dibuatlah sebuah alur cerita dan dilakukanlah produksi dengan pemilihan tokoh dan latar yang menunjang konsep film. Pemilihan teknik Tracing Vector dan Motion Tracking dipilih karena dapat menggambarkan emosional sitokoh, sehingga film menjadi dinamis, komunikatif dan menarik bagi yang melihatnya khususnya sesuai segmentasi audien yang dituju.
5.2 Saran
Penelitian untuk menunjang konsep dalam proses pembuatan film harus sangat diperhatikan, agar pesan dalam film dapat tersampaikan dengan baik kepada audiensnya. Film sangat berperan penting dalam kehidupan tidak hanya sebagai media hiburan tetapi juga dapat sebagai cerminan kehidupan sehingga para audiennya dapat memetik hikmah melalui pesan-pesan dan isi dari film tersebut.
STIKOM
(6)
121
DAFTAR PUSTAKA
Budiawan .(2006). Anak Bangsawan Bertukar Jalan.Yogyakarta : Jl. Parangtritis. Effendy, H .(2002). Mari Membuat Film. Indonesia : Jl. Mangunnegaran.
Infotek, S .(2006). Pembuatan Animasi dengan Macromedia Flash Profesional. Indonesia : Jl. Wijaya.
Joanne, Parrent. 2002. Filmmaking London: Longman Inc. US.
Offset, Andy .(2006). Mahir Dalam 7 Hari Adobe After Effect 6.5. Yogyakarta : Jl Beo.
Offset, Andy .(2010). Kupas Tuntas Adobe After Effect CS5. Yogyakarta : Jl Beo. Rusdi, Prima. (2007). Bikin Film, Kata 40 Pekerja Film. Jakarta: Jl Kebun Jeruk. Samiun, Y, OFM.(2006). Kesehatan Mental 3.Yogyakarta : Jl Cempaka.
Supriyono, R .(2010). Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta : Andi. Artikel Internet (digilib.petra.ac.id). (http://belajarnge.blogspot.com/2008/07/film-sebagai-genre-seni.html). http://id.wikipedia.org/wiki/Film.