ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR.

(1)

Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA

BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh :

RENI YUNIAWATI NIM : 1101403

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN (FIP)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS SERANG


(2)

Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA

BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Oleh

RENI YUNIAWATI

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan

© RENI YUNIAWATI 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR


(4)

Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR


(5)

vi Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR BAGAN ……….viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Definisi Istilah……….. 5

BAB II Cerita Rakyat, Media Pembelajaran, Nilai-nilai Budaya, Pembelajaran Apresiasi Sasatra dengan Media Cerita Rakyat Pandeglang………...………. 6

A. Cerita Rakyat ... 6

B. Kebudayaan dan Nilai Budaya... 12

C. Media Pembelajaran ... 16

D. Pembelajaran Apresiasi Sastra di SD……… 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 26

A. Pendekatan Penelitian ... 26

B. Metode Penelitian ... 26

C. Sampel Data……….. 30


(6)

vii Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Rencana Pengujian Keabsahan Data………. 37

F. Instrument Penelitian……… 38

G. Latar/Seting Penelitian ... 39

BAB IV Data Temuan, Pembahasan Dan Rancangan Pembelajaran Apresiasi Sastra dengan Media Cerita Rakyat Pandeglang………... 40

A. Data Temuan... 40

B. Pembahasan ... 76

C. Rancangan Pembelajaran Apresiasi Sastra dengan Media Cerita Rakyat Pandeglang………. ... 89

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 98

A. Simpulan... 98

B. Saran ... 98

BIBLIOGRAFI ... 100 LAMPIRAN


(7)

viii Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR BAGAN Bagan


(8)

ix Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL Tabel

3.1 Lembar Analisis Unsur Intrinsik Sastra………. 32

3.2 Lembar Analisis Nilai-nilai Budaya……….. 33

3.3 Lembar Analisis Media Pembelajaran……….. 36

4.1 Lembar Analisis Nilai-nilai Budaya Cerita Rakyat ke 1………... 59

4.2 Lembar Analisis Nilai-nilai Budaya Cerita Rakyat ke 2……….. 61

4.3 Lembar Analisis Nilai-nilai Budaya Cerita Rakyat ke 3……….. 63

4.4 Lembar Analisis Nilai-nilai Budaya Cerita Rakyat ke 4……….. 65

4.5 lembar Analisis Media Pembelajaran Cerita Rakyat ke 1……… 68

4.6 lembar Analisis Media Pembelajaran Cerita Rakyat ke 2……… 70

4.7 lembar Analisis Media Pembelajaran Cerita Rakyat ke 3……… 73

4.8 lembar Analisis Media Pembelajaran Cerita Rakyat ke 4……… 75

4.9 Rekapitulasi Nilai-nilai Budaya Pada Buku Kumpulan Cerita Rakyat Pandeglang……… 84

4.10 Skenario Pembelajaran……….. 94


(9)

x Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR Gambar


(10)

xi Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran

01 Surat Keputusan Pengangkatan Dosen Pembimbing 02 Surat Observasi / studi lapangan

03 Surat Keterangan sudah Melakukan Uji Coba dari SD 04 Lembar Judgment Expert Pedoman Analisis Unsur Intrinsik 05 Lembar Judgement Expert Pedoman Analisis Nilai - nilai Budaya 06 Lembar Judgement Expert Pedoman Analisis Media Pembelajaran 07 Teks Cerita

08 Model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Menulis Puisi 09 Hasil Kerja Siswa

10 Foto kegiatan Uji Coba Media 11 Daftar Riwayat Hidup Penulis


(11)

1

Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bagian penelitian bab 1 ini akan membahas Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian serta Definisi Istilah.

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajara sastra merupakan salah satu pembelajaran Bahasa Indonesia yang harus dikembangkan secara kreatif karena pembelajaran sastra khususnya di SD berfungsi menggali bakat siswa dalam mengapresiasi dan mengekspresikan karya sastra. Menurut Depdiknas (2003), di Sekolah Dasar pembelajaran sastra dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan siswa mengapresiasi karya sastra. Kegiatan mengapresiasi sastra berkaitan dengan latihan mempertajam perasaan, penalaran, daya khayal, serta kepekaan terhadap masyarakat, budaya dan lingkungan hidup. Pengembangan kemampuan bersastra di sekolah dasar dilakukan dalam berbagai jenis dan bentuk melalui kegiatan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Salah satu karya sastra yang dipelajari dan diapresiasi di sekolah adalah cerita rakyat.

Menurut Korrie Layun Rampan (2014:1-2) cerita rakyat merupakan milik suatu masyarakat tertentu yang berbeda dari masyarakat lainnya. Di dalam masyarakat itu, terdapat tradisi kebudayaan yang diwariskan secara turun temurun dan dipelihara masyarakatnya secara kolektif dalam varian-variannya yang sangat luas. Cerita rakyat atau folklor mencakup segala keyakinan, mitos, legenda, serta adat istiadat yang dipelihara suatu pihak atau suatu bangsa secara turun-tenurun.

Cerita rakyat bisa ditemukan di berbagai media, misalnya buku pelajaran dan buku antologi cerita rakyat. Salah satu buku antologi cerita rakyat yang ada di Banten adalah Kumpulan Cerita Rakyat Pandeglang. Buku tersebut merupakan hasil dari penelitian atau penggalian potensi di bidang kebudayaan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Pandeglang, melalui Bidang Kebudayaan. Buku cerita rakyat ini merupakan buku yang di dalamnya berisikan cerita masyarakat


(12)

2

Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pandeglang yang menjadi penguat identitas dan jati diri masyarakat pandeglang sebagai pengayaan objek wisata budaya. Namun, buku tersebut tidak dipublikasikan secara terbuka, hanya dipublikasikan untuk kalangan tertentu (tidak dijual bebas di toko-toko buku). Hal tersebut menyebabkan belum banyaknya masyarakat yang mengetahui keberadaan buku tersebut. Buku tersebut hanya bisa didapatkan di Dinas Kebudayaan Pandeglang dan di perpustakaan Pandeglang. Hal tersebut pun menyebabkan masyarakat tidak dapat mengapresiasi cerita rakyat Pandeglang yang telah ditulis dan diteliti tersebut. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk meneliti isi buku Cerita Rakyat Pandeglang. Penelitian tersebut akan berfokus pada unsur-unsur intrinsik cerita rakyat dan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Setelah dianalisis dan terbukti memiliki kualitas yang baik, maka cerita-cerita rakyat tersebut dapat dimanfaatkan sebagai media dalam pembelajaran sastra di sekolah dasar.

Menurut Susilana dan Riyana (2008:7), media pembelajaran merupakan wadah dari pesan, materi yang ingin disampaikan adalah pesan pembelajaran. Penggunaan media yang kreatif anak memperbesar kemungkinan bagi siswa untuk belajar lebih banyak, mencamkan pembelajaran yang lebih baik, dan meningkatkan penampilan dalam melakukan keterampilan sesuai dengan yang menjadi tujuan pembelajaran. Penggunaan cerita rakyat sebagai media dalam pembelajaran sastra anak, merupakan salah satu kreativitas yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan hasil pembelajaran. Selain itu, kandungan nilai budaya yang terdapat dalam cerita rakyat dapat memberikan efek positif bagi siswa untuk mengenalkan budaya nasional dan kearifan lokal yang ada pada masyarakat Indonesia.

Pembelajaran cerita rakyat di sekolah saat ini berada pada kelas V semester I bertemakan pendidikan. Kompetensi dasar 1.2 yaitu: mengidentifikasi unsur cerita tentang cerita rakyat yang didengarnya, materi pokoknya adalah cerita rakyat, indikatornya yaitu: menyebutkan


(13)

3

Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peristiwa–peristiwa pada cerita, menyebutkan tokoh-tokoh dan wataknya, meringkas isi cerita dan memberikan tanggapan cerita.

Berdasarkan pemaparan tersebut, maka penelitian ini mengambil judul “Analisis Cerita Rakyat Pandeglang Sebagai Media Yang Bernilai Budaya Dalam Pembelajaran Apresiasi Sastra Bagi Siswa Kelas V Sekolah Dasar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dapat dipaparkan beberapa poin rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana unsur intinsik cerita yang terkandung dalam cerita rakyat pandeglang ?

2. Bagaimana nilai budaya yang terkandung pada cerita rakyat pandenglang ?

3. Apakah cerita rakyat Pandeglang dapat digunakan sebagai media dalam pembelajaran apresiasi sastra di SD ?

4. Bagaimana pembelajaran apresiasi sastra bagi siswa SD kelas V dengan menanfaatkan hasil analisis cerita rakyat Pandeglang ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah ada beberapa tujuan yang dapat diperoleh antara lain :

1. untuk dapat mengetahui unsur intrinsik cerita dalam Cerita Rakyat Pandeglang.

2. untuk mengetahui nilai budaya yang terkandung dalam Cerita Rakyat Pandenglang.

3. Diperolehnya Media yang bernilai budaya untuk dimanfatkan dalam pembelajaran apresiasi sastra bagi siswa kelas V SD?

4. untuk menggambarkan rancangan pemebelajaran apresiasi sastra yang menggunakan media bernilai budaya dari hasil analisis Cerita Rakyat Pandeglang.


(14)

4

Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Manfaat Penelitian

Peneliti mengharapkan dalam penelitian ini dapat bermanfaat untuk berbagai segi :

1. Manfaat dari segi Teoritik

Manfaat dari segi teoritik dapat dipaparkan beberapa manfaat yang didapatkan dari hasil penelitian ini, yaitu:

a. Menambah wawasan peneliti tentang media pembelajaran yang bernilai budaya pada cerita rakyat pandeglang.

b. Dapat menemukan sebuah jawaban yang relepan mengenai tindakan pada penelitian analisis conten dalam cerita rakyat Pandeglang.

c. Menambah wawasan tentang unsur intrinsik cerita yang terkandung dalam cerita rakyat pandeglang.

d. Menambah wawasan guru tentang media yang bernilai budaya cerita rakyat pandeglang yang dapat digunakan dalam proses mengajar bahasa indonesia.

e. Membantu siswa dalam memahami unsur-unsur cerita dalam pembelajaran bahasa indonesia.

f. Bisa dijadikan bahan reperensi tugas kuliah kesastraan mengenai media pembelajaran dan apresiasi sastra.

2. Segi Praktik

Sedangkan manfaat dari segi praktiknya penelitian ini didapatkan manfaat sebagai berikut :

a. Dapat dijadikan media pembelajaran yang bernilai budaya dalam pembelajaran apresiasi cerita.

b. Sebagai bahan bacaan yang relepan untuk membaca untuk siswa.

c. Sekolah Mendapat media pembelajaran yang bernilai budaya dapat digunakan warga sekolah dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.


(15)

5

Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Definisi Istilah

Penelitian ini memaparkan beberapa definisi istilah antara lain :

1. Istilah Analisis Content dalam penelitian ini merupakan medtode penelitian yang digunakan untuk mengungkap, memahami dan menangkap nilai-nilai dan makna simbolik tersamar dalam karya sastra. Dan hasil analisisnya dapat diimplikasikan kepada siapa saja. 2. Istilah Cerita Rakyat Pandeglang pada penelitian ini adalah sebuah

cerita yang terjadi dan berkembang atau hidup di masyarakat Pandeglang.

3. Istilah Media Pembelajaran yang Bernilai Budaya dalam penelitian ini merupakan sumber atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran yang terdapat nilai budaya di dalamnya.

4. Istilah Pembelajaran Apresiasi sastra Dalam peneelitian ini kegiatan pembelajarannya yaitu mengungkap unsur intrinsik cerita di Sekolah Dasar serta secara langsung penanaman nilai budaya pada siswa dalam Buku Cerita Rakyat Pandeglang.


(16)

26

Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENEELITIAN

Penelitian pada bagian bab III ini menjelaskan tentang penedekatan penelitian,metode penelitian,sempel data, tehnik penelitian, rencana keabsahan data, latar penelitian, serta instrument penelitian.

A. Pendekatan Penelitian

Menurut Zainal Arifin (2011: 139-142) Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena data dalam penelitian ini fungsi utamanya menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia, membuat suatu gambaran yang kompleks, meneliti kata-kata, laporan terperinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami. Kajian utama dalam penelitian ini adalah fenomena atau kejadian yang berlangsung dalam situasi sosial tertentu. Dalam penelitian ini Peneliti terjun langsung untuk membaca, memahami, dan mempelajari situasi. Penelitian kualitatif mengutamakan makna. Makna yang di ungkap yakni persepsi orang mengenai suatu peristiwa.

B. Metode Penelitian

Menurut Suwardi Endraswara (2008: 160-162) metode penelitian ini menggunakan metode penelitian Content analysis. Content analysis merupakan model kajian sastra yang tergolong baru. Analisis konten digunakan peneliti hendak mengungkap, memahami, dan menangkap pesan karya sastra. Analisis konten menggungkap kandungan nilai tertentu dalam karya sastra, mengungkap makna simbolik tersamar dalam karya sastra dan hasil analisis dapat diimplikasikan kepada siapa saja. Analisis konten adalah strategi mengungkap pesan karya sastra. Tujuan konten adalah membuat inferensi. Infernsi diperoleh melalui identifikasi dan penafsiran. Analisis konten mempunyai target tertentu. Membangun konsep tentang nilai-nilai dan sastra mutakhir, proses analisis berdasarkan deskripsi, dan analisis dilakukan secara kualitatif.


(17)

27

Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Fraenkel dan Wallen (2007: 83), definisi konten analisis adalah sebagai berikut.

Content analysis is a technique that enables researchers to study human behavior in an indirect way, through an analysis of therir communications. It is just what its name implies: the analysis of the usually but not necessarily written contents of a communication. Textbooks, essays, newspapers, novels, magazine, articles, cookbooks, songs, politikal speeches, advertisements, pictures- in fact, the content of virtually any type communication can be analize.

Maksud pemaparan tersebut adalah analisis isi adalah suatu teknik yang memungkinkan peneliti untuk mempelajari perilaku manusia secara tidak langsung, melalui analisis komunikasi mereka. Hal ini hanya apa namanya: analisis biasanya namun tidak selalu isi komunikasi tertulis. Buku teks, esai, surat kabar, novel, majalah, artikel, buku masak, lagu, pidato politikal, iklan, gambar-pada kenyataannya, isi dari hampir semua jenis komunikasi dapat dianalisa.

Menurut Jack R. Fraenkel & Norman E. Wallen (2007: 506), aplikasi analisis conten sebagai berikut:

Applications of content analysis: conten analysis has wide appicability in educational research, content analysis can give researchers insights into problems that they can test by more direct methods”

Maksud pemapatan tersebut ialah aplikasi analisis isi: analisis conten diterapkan secara luas dalam penelitian pendidikan, analisis isi dapat memberikan wawasan peneliti masalah yang mereka dapat menguji dengan metode yang lebih langsung.

Menurut Jack R. Fraenkel & Norman E. Wallen, (2007: 506) menjelaskan beberapa alas an melakukan analisis konten, yaitu:

There are several reasons to do a content analysis: to obtain descriptive information of on kind or another; to analyze observational and interview data; to test hypotesis, to check other research findings; and/or to obtain information useful in dealing with educational problems”

Ada beberapa alasan untuk melakukan analisis isi: untuk mendapatkan informasi deskriptif tentang jenis atau lain; untuk menganalisis data pengamatan dan wawancara; untuk menguji hipotesis, untuk memeriksa


(18)

28

Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Determine Objectives

Define Terms

Specify The Unit of Analysis

Locate Relevant Data

Develop a Rationale

Develop a Sampling Plan

Formulate Coding Categories Check Realibility and

Validity

Analyze Data

temuan penelitian lainnya; dan / atau untuk mendapatkan informasi yang berguna dalam menangani masalah pendidikan.

Tahapan penelitian menggunakan metode analisis konten yaitu sebagai berikut:

Dapat dipaparkan bagan diatas sebagai berikut: 1. Determine Objectivies

Untuk mendapatkan informasi deskriptif tentang suatu topik, merumuskan tema, untuk memeriksa, penelitian lainnya, untuk mendapatkan informasi

Bagan 3.1. Tahap-tahap Penelitian Analisis Konten (Fraenkel dan Wallen, 2007)


(19)

29

Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang berguna dalam menangani masalah pendidikan, dan untuk menguji hipotesis.

2. Defiene terms

Seperti dalam semua penelitian, peneliti dan/atau pembaca yakin menanggung frustrasi cukup kecuali hal penting, seperti individu kekerasan, minoritas, dan kembali ke dasar-dasar, yang jelas, baik sebelumnya, atau sebagai penelitian berlangsung.

3. Scpecify the unit of analysis

Telebih dahulu Unit yang akan digunakan untuk melakukan dan pelaporan analisis harus ditentukan sebelum peneliti mulai analisis.

4. Located relevant data

Melakukan link konseptual untuk menjelaskan bagaimana data yang berhubungan dengan tujuan. Pilihan konten harus jelas, bahkan pengamat tertarik.

5. Develop A Rationale

Develop A Sampling Plan Setelah langkah-langkah ini telah dilakukan, yang re- pencari mengembangkan rencana sampling. Novel, untuk meneliti ple, dapat sampel pada satu atau sejumlah tingkatan, seperti kata-kata, frase, kalimat, paragraf, bab, buku, atau penulis. Program televisi dapat dicicipi menurut jenis, saluran, sponsor, produser, atau hari waktu ditampilkan.

6. Formulate Coding Catagories

Setepat mungkin apa aspek konten yang di selidiki, ia atau dia perlu

merumuskan kategori yang relevan dengan

Penyelidikan.

7. Check Reliability and validity

Reliabilitas dan validitas penelitian conten analysis. Keandala dalam analisis isi umumnya diperiksa dengan membandingkan hasil dari dua skor independen (categorizers). Validitas dapat diperiksa dengan membandingkan data yang diperoleh dari konten manifest itu diperoleh dari konten laten.


(20)

30

Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8. Analyze Data

Melakukan analisis data-data hasil temuan.dengan menglakukan beberapa lanhkaah untuk dapat mendapatkan hasil.

C. Sumber Data dan Data

Menurut Zainal Arifin (2011: 221) dalam penelitian ini peneliti mengambil sebuah sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah suatu cara pengambilan sempel yang berdasarkan pada pertimbangan dan atau tujuan tertentu, serta berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang sudah diketahui sebelumnya untuk mencapai tujuan tertentu, berdasarkan pertimbangan tertentu. Adapun sumber data pada penelitian ini yang peneliti pilih adalah buku Cerita Rakyat Pandeglang.

D. Teknik Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Zainal Arifin (2011: 170-171) ada beberapa teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu: Observasi partisipan (participant observation), Wawancara mendalam (in-depth interviews), Diskusi kelompok terfokus (focus groups discussion) dan Studi dokumentasi.

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah dengan studi dokumentasi sesuai yang telah di jelaskan di atas. Peniliti memilih teknik ini karena penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan data yang diteliti oleh peneliti yaitu berupa bahan dokumenter. Studi dokumentasi adalah sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi dan Selain itu sifat data dari teknik ini tidak terbatas dari ruang dan waktu, sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi dalam masa silam.


(21)

31

Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Teknik Analisis Data

Peneliti melakukan teknik analisis data yang dapat dipaparkan sebagai berikut: Miles dan Huberman (1992) (dalam Zainal Arifin, 2011: 172-173) mengemukakan tahapan kegiatan dalam menganalisis data kualitatif, yaitu “Reduksi data,penyajian data menarik kesimpulan /verifikasi”. Reduksi data merupakan langkah awal dalam menganalisis data. Tujuannya adalah untuk memudahkan pemahaman terhadap data yang di peroleh. Pada tahap ini, peneliti memilih data mana yang relevan dan yang kurang relevan dengan tujuan dan masalah penelitian, kemudian meringkas, memberi kode selanjutnya mengelompokan sesuai dengan tema-tema yang ada. Setelah melakukan reduksi terhadap data yang dikumpulkan, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Bentuk penyajian dat yang digunakan adalah bentuk teks-naratif. Langkah ter akhir dalam analisis data adalah menarik kesimpulan dan verifikasi. Simpulan tersebut merupakan pemaknaan terhadap data yang telah dikumpulkan. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini dapat di jelaskan adalah sebagai berikut:

a. Identifikasi

Pada tahap awal analisis data yaitu identifikasi dilakukan reduksi data, yaitu langkah awal dalam menganalisis data. Tujuannya adalah untuk memudahkan pemahaman terhadap data yang di peroleh. Pada tahap ini, peneliti memilih data mana yang relevan dan yang kurang relevan dengan tujuan dan masalah penelitian,. Data yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi unsur-unsur cerita yang terdapat pada cerita rakyat pandeglang, bagaimana nilai budaya yang terkandung dalam cerita rakyat pendeglang serta bagaimana media pembelajaran yang bernilai budaya dalam pembelajaran apresiasi sastra di SD kelas V dan Bagaimana pembelajaran apresiasi cerita bagi siswa SD kelas V dengan pemanfaatan cerita rakyat pandeglang sebagai media


(22)

32

Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran yang bernilai budaya. Ada pun lembar analisis data yang digunakan peneliti sebagai berikut berikut:

Tabel 3.1 Pedoman Analisis Unsur Intrinsik Sastra

Peneliti menggunakan pedoman analisis untuk menganalisis unsur intrinsic cerita rakyat. Buku certa rakyat termasuk buku fiksi. Menurut Acep Yonny & Sri Kunthi Ambarwati (2011, hlm. 200- 210) fiksi merupakan cerita rekaan. Agar cerita tersebut kelihatan hidup, seperti benar-benar terjadi maka diperlukan unsur-unsur intrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur cerita fiksi yang secara lansung berada didalam, menjadi bagian dan ikut menimbulkan eksistensi cerita yang bersangkutan. Unsur intrinsik fiksi : penokohan, alur, latar, tema, amanat, sudut pandang, dan gaya.

Berikut ini adalah pedoman analisis nilai-nilai budaya yang terkandung di dalam cerita rakyat Pandeglang.

Judul cerita/Penulis :

No Analisis Unsur Intrinsik Sastra

1. Tema :

2. Alur :

3. Tokoh atau penokohaan :

4. Gaya :

5. Latar :

6. Sudut Pandang :


(23)

33

Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2 Pedoman Analisis Nilai-nilai Budaya

No Tokoh Nilai Perdamaian

Nilai Hak Asasi

Manusia Nilai Demokrasi

Nilai Pembangunan Berkelanjutan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 1

2 3 4 5 6 7 8 9 10

Jumlah


(24)

34

Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

a. Nilai Perdamaian : 1. cinta. 2. keharuan. 3. harmoni. 4. toleransi. 5. interdependensi. 6. berbagi. 7. pengenalan jiwa orang lain. 8. sepiritualitas. 9. rasa berterima kasih.

b. Nilai Hak Asasi Manusia : 1. pengobatan atas martabat manusia. 2. integerasi. 3. akutabilitas. 4. kesediaan menerima. 5. penghargaan atas kemajemukan. 6. tanggung jawab. 7. kerjasama.

c. Nilai Demokrasi : 1. penghormatan atas hokum dan ketertiban. 2. kesamaan. 3. kewarganegaraan aktif. 4. bertanggung jawab. 5. keterbukaan. 6. solideritas.

d. Nilai Pembangunan Berkelanjutan : 1. memperhatikan lingkungan. 2. pengurusan sumber daya. 3. kreatifitas. 4. ekologi pribadi.

Pedoman analisis ini tersebut digunakan untuk menganalisis nilai budaya pada buku yang peneliti pilih sebagai sumber data, yaitu buku cerita rakyat pandeglang. Sapriya, dkk. (2011: 147) mengemukakan bahwa pendidikan sebagai usaha sadar untuk membentuk manusia dewasa yang beradab tentunya menjadi wahan yang sangat setrategis dalam mensosialisasikan nilai-nilai inti universal. Pendidikan dapat membawa dan merubah suatu bangsa menjadi dewasa dalam politik, lebih berbudaya dan memiliki daya suai yang tinggi sekalipun berada dalam suasana (era) ekonomi baru yang penuh tangtangan. Oleh karena itu, masyarakat dunia yang dimotori oleh PBB, UNESCO meyakini bahwa bangsa-bangsa yang memiliki budaya, agama, pandangan, kepentingan, latar belakang, kemampuan (core values) yang bersifat universal. Oleh karena itu, nilai-nilai inti universal ini perlu dicari dan disusun untuk ditrasformasikan dan dibelajarkan kepada generasi yang ada di seluruh negara di dunia. Ada empat nilai inti yang bersifat universal yang dihimpun oleh APNIEVE (Asia-Pasific Network for Internasional Edukational and Values Edukation), yakni:


(25)

35

Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a) Perdamaian (peace) yang meliputi: cinta, keharuan, harmoni, toleransi, mengasuh dan berbagi, interdependensi, pengenalan jiwa orang lain, sepiritualitas, dan rasa berterima kasih.

b) Hak-hak Asasi Manusia (human rights) yang meliputi: kebenaran, kesamaan dan keadilan, penghormatan atas martabat manusia, integritas, akuntabilitas, kejujuran, kesediaan menerima, penghargaan atas kemajemukan, kebebasan dan tanggungjawab dan kerjasama.

c) Demokrasi (democracy) yang meliputi: penghormatan atas hukum dan ketertiban, kebebasab dan tanggungjawab, kesamaan, disiplin diri, kewarganegaraan aktif dan bertanggungjawab, keterbukaan, berpikir kritis, dan solideritas, dan

d) Pembangunan Berkelanjutan (sustainable development) yang meliputi: efektivitas dan efesiensi, industri, orientasi masa depan, memperhatikan lingkungan, pengurusan sumberdaya, kreativitas, kehematan, kesederhanaan, dan ekologi pribadi. Setelah menganalisis unsur intrinsik cerita rakyat dan nilai-nilai budaya yang terkandung didalamnya, analisis berikutnya adalah analisis cerita rakyat sebagai media pembelajaran. Berikut ini adalah pedoman analisis media pembelajaran.


(26)

36

Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3 Pedoman Analisis Media Pembelajaran

Beri tanda √ apabila cerita rakyat ini sesuai kriteria.

Pedoman ini digunakan untuk menganalisis kelayakan cerita rakyat Pandeglang sebagai media pembelajaran. Sudjana dan Rivai (2010) menegaskan bahwa pemilihan media pembelajaran harus memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut:

a) Ketepatan dengan Media Pembelajaran

Guru dalam memilih media pembelajaran atas dasar tujuan intruksional yang ditetapkan. Tujuan intruksional yang berisikan unsur pemahaman, aplikasi, analisia, dan sintesis.

b) Dukungan terhadap Isi Bahan Pelajaran

Bahan pelajarannya yang bersifat fakta, prinsip, konsep, dan generalisai agar siswa mudah memahami.

c) Kemudahan Memperoleh Media

Media diperlukan mudah diperoleh, mudah dibuat guru, sederhana dan peraktis pengunaannya.

d) Keterampilan Guru dalam Menggunakannya

Media pembelajaran jenis apapun syaratnya adalah guru mudah mrnggunkannya dalam proses pembelajarsn.

e) Tersedia Waktu untuk Menggunakannya

Media yang dipilih bermanfaat saat waktu pembelajaran berlangsung. Judul cerita :

No Kriteria Sesuai

1.

Ketepatannya dengan tujuan pengajaran .

2. Dukungan isi bahan pelajaran.

3. Kemudahan memperoleh media.

4. Karakter siswa .

5. Tersedianya waktu untuk menggunakannya. 6. Sesuai dengan tarap berpikir siswa.


(27)

37

Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f) Sesuai dengan Taraf Berpikir Siswa

Media yang dipilih harus disesuaikan dengan tarap berpikir siswa, makna yang terkandung didalamnya dapat dipahami siswa.

b. Klasifikasi (mengelompokan)

Setelah data diidentifikasi, kemudian dilakukan klasifikasi data. Klasifikasi data dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang saling berhubungan satu sama lain melalui penelitian yang dilakukan kemudian meringkas, memberi kode selanjutnya mengelompokan sesuai dengan tema-tema yang ada. Dalam penelitian ini klasifikasi dilakukan pada unsur-unsur cerita yang terdapat pada cerita rakyat pandeglang dan nilai budaya yang terdapat dalam cerita rakyat yang dimanfaatkan sebagai media yang bernilai budaya dalam pembelajaran apresiasi cerita bagi kelas V SD.

c. Deskripsi

Hasil klasifikasi kemudian dideskripsikan agar strukturnya dapat dipahami. Dijelaskan secara naratif bagaimana hasil analisis konten cerita rakyat pandeglang dapat menjadi media yang bernilai budaya dalam pembelajaran apresiasi cerita bagi kelas V SD.

d. Kesimpulan dan Verifikasi

Pada tahapan ini dalam pengolahan data adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Kesimpulan yang diperoleh, harus dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal.

E. Pengujian Keabsahan Data

Reliabilitas dan validitas penelitian conten analysis. Keandala dalam analisis isi umumnya diperiksa dengan membandingkan hasil dari dua skor independen (categorizers). Validitas dapat diperiksa dengan membandingkan data yang diperoleh dari konten manifest itu diperoleh dari konten laten. Penelitian ini memaparkan. Uji keabsahan data dalam penelitian ini adalah uji validitas dan reliabilitas.


(28)

38

Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Validitas

Validitas merupakan ketepatan antara data yang ada di lapangan dengan data yang dilaporkan peneliti (Sugiyono, 2013). Valisitas berkaitan dengan apakah alat ukur yang dipakai secara tepat mengukur konsep yang ingin diukur (Eriyanto, 2011: 259). Jenis validitas yang digunakan adalah validitas isi (content validity). Dalam validitas isi, sebuah alat ukur alat disebut mempunyai validitas yang tinggi dengan menyertakan semua kategori dari suatu konsep disertakan dalam mengukur suatu obyek tanpa terlewatkan satu kategori. Untuk mengetahui validitas data menggunakan validitas isi dengan judgement expert atau penilaian dan evaluasi dari ahli. Peneliti meminta pendapat tentang kevalidan data dari ahli teori tersebut. Adapun penilaian validitas unsur intrinsik cerita rakyat Drs. Widjoyoko, M.Pd selaku dosen Bahasa dan sastra, nilai-nilai budaya oleh Dr. Supriadi, S.Pd, M.Pd selaku ahli kebudayaan, dan media pembelajaran oleh Drs. Lily Barlia, P.hD. M.Sc.Ed. selaku dosen mata kuliah Media Pembelajaran. 2. Reliabilitas

Reliabilitas dalam penelitian ini berfungsi untuk melihat apakah alat ukur dapat dipercaya menghasilkan temuan yang sama, ketika dilakukan oleh peneliti yang berbeda (Eriyanto, 2011). Reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan oleh pembimbing penelitian yang bertugas mengaudit keseluruhan proses penelitian. (Sugiyono, 2013).

F. Instrument Penelitian

Instrument pada penelitian ini adalah peneliti sendiri. Peneliti kualitatif sebagai human instrument. Guba &Lincoln (1985) dalam (Zainal Arifin, 2011: 169) menegaskan “apabila metode penelitian telah jelas kualitatif, maka instrumen yang digunakan, yaitu manusia, dalam hal ini peneliti sendiri” Peneliti sebagai intrumen melakukan observasi, wawancara,


(29)

39

Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menganalisis, dokumen-dokumen, catatan yang ada dilapanganan dan menjelaskan isyarat-isyarat nonverbal.

G. Latar Penelitian/Setting Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2015 sampai dengan 30 Mei 2015.


(30)

98

Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Dalam Buku Kumpulan Cerita Rakyat Pandenglang digunakan sebagai media pembelajaran dapat disimpulkan kedalam beberapa poin, yaitu :

1. Cerita Rakyat Pandeglang memiliki unsur intrinsik yang lengkap, yaitu: penokohan, alur, latar, tema, amanat, sudut pandang, dan gaya.

2. Dalam Cerita Rakyat Pandeglang terdapat beberapa nilai budaya, yaitu nilai Perdamaian, nilai Hak Asasi Manusia, nilai Demokrasi dan nilai Pembangunan berkelanjutan. Nilai budaya tergambar melalui karakter tokoh yang terdapat pada unsur-unsur intrinsiknya.

3. Buku Cerita Rakyat Pandeglang dapat digunakan sebagai media pembelajaran sastra di sekolah dasar, karena membangun konsep anak tentang keberanian, keteladanan, dan kepemimpinan. Namun ada satu cerita yang tidak dapat digunakan di sekolah dasar dan hanya bisa digunakan di tingkat SMA. Hal tersebut dikarenakan memiliki jalan cerita tentang perjodohan dan menggunakan kata-kata istilah ketertarikan kepada wanita (percintaan).

4. Hasil pembelajaran apresiasi sastra dengan media cerita rakyat Pandeglang sangat cocok dan berhasil mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD di sekolah tentang pembelajran cerita rakyat dengan mencari unsur intrinsik dan menanamkan nilai budaya yang terkandung didalam ceritanya.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang lakukan, maka penulis menyarankan kepada:

1. Guru

Bagi para guru atau calon guru sebagai seorang pendidik haruslah kreatif dan inofatif. Pada dasarnya guru yang kreatif dan inovatif


(31)

99

Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mampu membangn anak didik menjadi berprestasi, berkarakter dan menciptakan pembelajaran yang menarik dan efektif. Salah satunya ketika dalam memilih suatu media pembelajaran guru harus kreatif dengan cara memperhatikan beberapa karakter dalam pemilihan media disesuaikan dengan tujuan intruksional, krakter siswa, dukungan terhadap isi bahan pelajaran, kemudahan dalam menggunakannya serta disesuaikan dengan tarap berpikir siswa. dengan memperhatikan karakter tersebut guru atau calon guru dapat mengajarkan pembelajaran secara efektif. Gunakan media yang mampu memberikan pengalaman kepada siswa serta dapat menanamkan karakter siswa.

2. Kepala Sekolah

Sebagai seorang pemimpin sekolah sangat penting dalam memperhatikan setiap media pembelajaran yang diperlukan guru dan siswa. hal itu dilakukan berguna agar proses kegiatan belajar mengajar berjalan dengan efektif dan kondusif.

3. Peneliti Selanjutnya

Di harapkan di masa yang akan datang penelitian ini dapat dijadikan sumber data untuk penelitian selanjutnya.


(32)

100

Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BIBLIOGRAFI

Arifin. Z. (2011). PENELITIAN PENDIDIKAN : Metode dan Paradigma Baru. Bandung: ROSDA.

Bidang Kebudayaan. (2014). Kumpulan Cerita Rakyat Pandeglang. Pandeglang: Bidang Kebudayaan. (2014). Kumpulan Cerita Rakyat PandeBidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pandeglang. Effendi, R. & Malihah, E. (2007). Pendidikan Lingkungan Sosial, Budaya dan

Teknologi. Bandung: CV. MAULANA MEDIA GRAFIKA.

Endraswara, S. (2008). Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: MEDIA PRESSINDO.

Eriyanto. (2011). Analisis isi. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Fraenkel, J.R. & Wallen, N.E . (2007). How To Design and Evaluate Research In Education. Singapore : McGraw-Hill .

Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: RINEKA CIPTA. Prasetya, J.T. ddk. (2013). Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: RINEKA CIPTA.

Rampan, K.L. (2014). Teknik Menulis Cerita Rakyat. Bandung: YRAMA WIDYA.

Resmini, N., Djuanda, D., & Indihadi, D. (2006). Resmini, N., Djuanda, D., & Pembinaan Dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI PRESS.

Sapriya. dkk . (2011). Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung : Laboratorium Pkn UPI pres .

Simanjuntak, B.A. ddk. (Penyunting). (2014). KORELASI KEBUDAYAAN & PENDIDIKAN: Membangun Pendidikan Berbasis Budaya Lokal. Jakarta: IYayasan Pustaka Obor Indonesia.


(33)

101

Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana, N., & Rivai, A. (2010). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo Offset.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R & D. Bandung: CV Alfabeta.

Susilana, R. & Riyana, C. (2008). MEDIA PEMBELAJARAN: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI.

Yonny, A. & Ambarwati, S.K. (2011). Rangkuman Bahasa Indonesia Lengkap. Yogyakarta: Indonesia Tera.


(1)

Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Validitas

Validitas merupakan ketepatan antara data yang ada di lapangan dengan data yang dilaporkan peneliti (Sugiyono, 2013). Valisitas berkaitan dengan apakah alat ukur yang dipakai secara tepat mengukur konsep yang ingin diukur (Eriyanto, 2011: 259). Jenis validitas yang digunakan adalah validitas isi (content validity). Dalam validitas isi, sebuah alat ukur alat disebut mempunyai validitas yang tinggi dengan menyertakan semua kategori dari suatu konsep disertakan dalam mengukur suatu obyek tanpa terlewatkan satu kategori. Untuk mengetahui validitas data menggunakan validitas isi dengan judgement expert atau penilaian dan evaluasi dari ahli. Peneliti meminta pendapat tentang kevalidan data dari ahli teori tersebut. Adapun penilaian validitas unsur intrinsik cerita rakyat Drs. Widjoyoko, M.Pd selaku dosen Bahasa dan sastra, nilai-nilai budaya oleh Dr. Supriadi, S.Pd, M.Pd selaku ahli kebudayaan, dan media pembelajaran oleh Drs. Lily Barlia, P.hD. M.Sc.Ed. selaku dosen mata kuliah Media Pembelajaran. 2. Reliabilitas

Reliabilitas dalam penelitian ini berfungsi untuk melihat apakah alat ukur dapat dipercaya menghasilkan temuan yang sama, ketika dilakukan oleh peneliti yang berbeda (Eriyanto, 2011). Reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan oleh pembimbing penelitian yang bertugas mengaudit keseluruhan proses penelitian. (Sugiyono, 2013).

F. Instrument Penelitian

Instrument pada penelitian ini adalah peneliti sendiri. Peneliti kualitatif sebagai human instrument. Guba &Lincoln (1985) dalam (Zainal Arifin, 2011: 169) menegaskan “apabila metode penelitian telah jelas kualitatif, maka instrumen yang digunakan, yaitu manusia, dalam hal ini peneliti sendiri” Peneliti sebagai intrumen melakukan observasi, wawancara,


(2)

39

Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menganalisis, dokumen-dokumen, catatan yang ada dilapanganan dan menjelaskan isyarat-isyarat nonverbal.

G. Latar Penelitian/Setting Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2015 sampai dengan 30 Mei 2015.


(3)

98

Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Dalam Buku Kumpulan Cerita Rakyat Pandenglang digunakan sebagai media pembelajaran dapat disimpulkan kedalam beberapa poin, yaitu :

1. Cerita Rakyat Pandeglang memiliki unsur intrinsik yang lengkap, yaitu: penokohan, alur, latar, tema, amanat, sudut pandang, dan gaya.

2. Dalam Cerita Rakyat Pandeglang terdapat beberapa nilai budaya, yaitu nilai Perdamaian, nilai Hak Asasi Manusia, nilai Demokrasi dan nilai Pembangunan berkelanjutan. Nilai budaya tergambar melalui karakter tokoh yang terdapat pada unsur-unsur intrinsiknya.

3. Buku Cerita Rakyat Pandeglang dapat digunakan sebagai media pembelajaran sastra di sekolah dasar, karena membangun konsep anak tentang keberanian, keteladanan, dan kepemimpinan. Namun ada satu cerita yang tidak dapat digunakan di sekolah dasar dan hanya bisa digunakan di tingkat SMA. Hal tersebut dikarenakan memiliki jalan cerita tentang perjodohan dan menggunakan kata-kata istilah ketertarikan kepada wanita (percintaan).

4. Hasil pembelajaran apresiasi sastra dengan media cerita rakyat Pandeglang sangat cocok dan berhasil mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD di sekolah tentang pembelajran cerita rakyat dengan mencari unsur intrinsik dan menanamkan nilai budaya yang terkandung didalam ceritanya.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang lakukan, maka penulis menyarankan kepada:

1. Guru

Bagi para guru atau calon guru sebagai seorang pendidik haruslah kreatif dan inofatif. Pada dasarnya guru yang kreatif dan inovatif


(4)

99

Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mampu membangn anak didik menjadi berprestasi, berkarakter dan menciptakan pembelajaran yang menarik dan efektif. Salah satunya ketika dalam memilih suatu media pembelajaran guru harus kreatif dengan cara memperhatikan beberapa karakter dalam pemilihan media disesuaikan dengan tujuan intruksional, krakter siswa, dukungan terhadap isi bahan pelajaran, kemudahan dalam menggunakannya serta disesuaikan dengan tarap berpikir siswa. dengan memperhatikan karakter tersebut guru atau calon guru dapat mengajarkan pembelajaran secara efektif. Gunakan media yang mampu memberikan pengalaman kepada siswa serta dapat menanamkan karakter siswa.

2. Kepala Sekolah

Sebagai seorang pemimpin sekolah sangat penting dalam memperhatikan setiap media pembelajaran yang diperlukan guru dan siswa. hal itu dilakukan berguna agar proses kegiatan belajar mengajar berjalan dengan efektif dan kondusif.

3. Peneliti Selanjutnya

Di harapkan di masa yang akan datang penelitian ini dapat dijadikan sumber data untuk penelitian selanjutnya.


(5)

100

Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BIBLIOGRAFI

Arifin. Z. (2011). PENELITIAN PENDIDIKAN : Metode dan Paradigma Baru. Bandung: ROSDA.

Bidang Kebudayaan. (2014). Kumpulan Cerita Rakyat Pandeglang. Pandeglang: Bidang Kebudayaan. (2014). Kumpulan Cerita Rakyat PandeBidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pandeglang. Effendi, R. & Malihah, E. (2007). Pendidikan Lingkungan Sosial, Budaya dan

Teknologi. Bandung: CV. MAULANA MEDIA GRAFIKA.

Endraswara, S. (2008). Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: MEDIA PRESSINDO.

Eriyanto. (2011). Analisis isi. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Fraenkel, J.R. & Wallen, N.E . (2007). How To Design and Evaluate Research In Education. Singapore : McGraw-Hill .

Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: RINEKA CIPTA. Prasetya, J.T. ddk. (2013). Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: RINEKA CIPTA.

Rampan, K.L. (2014). Teknik Menulis Cerita Rakyat. Bandung: YRAMA WIDYA.

Resmini, N., Djuanda, D., & Indihadi, D. (2006). Resmini, N., Djuanda, D., & Pembinaan Dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI PRESS.

Sapriya. dkk . (2011). Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung : Laboratorium Pkn UPI pres .

Simanjuntak, B.A. ddk. (Penyunting). (2014). KORELASI KEBUDAYAAN & PENDIDIKAN: Membangun Pendidikan Berbasis Budaya Lokal. Jakarta: IYayasan Pustaka Obor Indonesia.


(6)

101

Reni Yuniawati, 2015

ANALISIS CERITA RAKYAT PANDEGLANG SEBAGAI MEDIA YANG BERNILAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana, N., & Rivai, A. (2010). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo Offset.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R & D. Bandung: CV Alfabeta.

Susilana, R. & Riyana, C. (2008). MEDIA PEMBELAJARAN: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI.

Yonny, A. & Ambarwati, S.K. (2011). Rangkuman Bahasa Indonesia Lengkap. Yogyakarta: Indonesia Tera.