ANALISIS KINERJA MENGAJAR GURU BIOLOGI SMAN KOTA BANDUNG DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013.

(1)

BANDUNG DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh

DOLLY HERMAYANTI 1202199

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

ANALISIS KINERJA MENGAJAR GURU BIOLOGI SMAN

KOTA BANDUNG DAN HUBUNGANNYA DENGAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM IMPLEMENTASI

KURIKULUM 2013

Oleh Dolly Hermayanti

Sebuah tesis yang telah diajukan untuk memenuhi salah satu memperoleh gelar Magister Pendidikan (M. Pd) pada

Program Studi Pendidikan Biologi

© Dolly Hermayanti 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

ANALISIS KINERJA MENGAJAR GURU BIOLOGI SMAN KOTA BANDUNG DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA

DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Disetujui dan Disahkan Oleh :

Pembimbing I,

Prof. Dr. Hj. R.R. Hertien K. Surtikanti, M. SC, ES,. Ph.D

NIP. 196104191985032001

Pembimbing II,

Dr. Saefudin, M. Si

NIP. 196307011988031003

Mengetahui,

Ketua Jurusan/Program Studi Pendidikan Biologi

Dr. H. Riandi, M.Si


(4)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Pertanyaan Penelitian ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. BatasanMasalah... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KinerjaMengajar Guru ... 9

B. HasilBelajar ... 32

C. Kurikulum 2013 ... 36

D. KeterkaitanKinerjaMengajarTerhadap Hasil Belajar PesertaDidik ... 48

BAB III METODE PENELITIAN A. MetodePenelitian... 50

B. Populasi Dan Sampel ... 50

C. DefenisiOperasional ... 51

D. Teknik Pengumpulan Data. ... 51

E. Instrumen Penelitian... 52


(5)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Analisis Data ... 55

H. InstrumenPenilaianKinerja Guru ... 57

I. AlurPenelitian ... 75

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... 76

B. Kinerja Guru DalamMerencanakanRancanganPembelajaranBiologi (RPP) ... 76

C. Kinerja Guru DalamMelaksanakanPembelajaranBiologi ... 84

D. Kinerja Guru DalamMelaksanakanProses PenilaianPembelajaranBiologi ... 103

E. HasilBelajarPesertaDidik ... 107

F. Pembahasan ... 110

G. Kinerja Guru DalamMerencanakanRancanganPembelajaranBiologi (RPP) ... 110

H. Kinerja Guru DalamMelaksanakanPembelajaranBiologi ... 114

I. Kinerja Guru DalamMelaksanakanProses PenilaianPembelajaranBiologi ... 133

J. HasilBelajarPesertaDidik Dan HubungannyaDenganKinerja Guru ... 135

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 138

B. Saran ... 139

DAFTAR PUSTAKA ... 140


(6)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

ABSTRAK

Guru memiliki peranan penting dalam terciptanya proses dan hasil pendidikan yang berkuliatas. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru tidak terlepas dari implementasi kurikulum, yaitu suatu penerapan konsep, ide, program dan tatanan kurikulum kedalam praktik pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dalam pembelajaran yang akan dibahas meliputi kemampuan merencanakan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja mengajar guru SMAN piloting kurikulum 2013 dalam implementasi kurikulum 2013 di Kota Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang mengungkapkan tentang kinerja mengajar guru di SMAN piloting kurikulum 2013 di kota Bandung dalam pelaksanaan pembelajaran. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh SMA Negeri piloting kurikulum 2013. Sampel dari penelitian ini merupakan perwakilan dari SMAN cluster satu, cluster dua dan cluster tiga. Subjek penelitian adalah tiga orang guru kelas X masing-masing merupakan perwakilan dari SMA cluster satu, cluster dua dan cluster tiga Kota Bandung. Instrumen yang digunakan adalah rubrik penilaian mengunakan rating scale.

Kinerja guru terhadap hasil belajar kogintif siswa tidak memiliki hubungan yang negatif dengan kata lain tidak ada hubungan antara kinerja mengajar guru terhadap hasil belajar kognitif siswa. Kinerja guru terhadap hasil belajar psikomotor siswa berkorelasi positif dengan pengaruh 32%. Kinerja guru terhadap hasil belajar afektif siswa juga memiliki korelasi positif dengan pengaruh 19%. Artinya kinerja guru SMA negeri piloting kurikulum 2013 Kota Bandung berkategori baik dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.

Kata kunci: Kinerja mengajar guru, Perencanaan pembelajaran, Pelaksanaan pembelajaran,


(7)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BANDUNG AND CONNECTION WITH OF STUDENT LEARNING IN THE IMPLEMENTATION IN CURRICULUM 2013

ABSTRACT

Teachers have an important role in the creation of educational processes and outcomes berkuliatas. Implementation of learning that teachers can not be separated from the implementation of the curriculum, which is an application of the concepts, ideas, programs and instructional practices into the curriculum structure. Learning activities that teachers in learning to be discussed include the ability to plan learning, teaching practices and learning assessment. The purpose of this study was to determine the performance of SMAN piloting teachers teach the curriculum in 2013 in the implementation of the curriculum in 2013 in Bandung. This study is a descriptive study that revealed about the performance of teachers teaching in SMAN piloting the curriculum in 2013 in the city in the implementation of learning. The population of this research is all SMA piloting the curriculum, 2013. The sample of this study is representative of SMAN cluster one, two clusters and clusters of three. Subjects were three teachers each class X is representative of a high school cluster, cluster two and cluster three Bandung. The instrument used was a rating scale using the assessment rubric. Teacher performance on the cognitive learning students have a negative relationship with other words there is no relationship between the performance of teachers teaching to students' cognitive learning outcomes. Teacher performance on learning outcomes of students psychomotor positively correlated with the effect 32%. Teacher performance to student affective learning outcomes also have a positive correlation with the effect 19%. This means that the performance of the domestic country high school teachers piloting the curriculum in 2013 Bandung is good in the implementation of the learning process.

Keywords: Teaching performance of teachers, instructional planning, implementation of


(8)

1

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Banyak penggamat pendidikan memberikan penilaian bahwa memasuki abad ke-21 dunia pendidikan Indonesia masih mengalami masalah yang berkaitan dengan rendahnya kualitas pendidikan. Ada beberapa indikasi yang menunjukkan kekhawatiran ini diantaranya adalah dari hasil TIMMS dan PISA 2012 Indonesia masih berada pada rangking bawah, begitu juga hal nya untuk kemampuan sains. Hal ini juga merupakan latar belakang terjadinya perubahan kurikulum (Kemendikbud, 2013). Toharudin (2010:18) mengungkapkan bahwa kemampuan guru dalam mengimplementasikan proses dan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan hakikat sains masih sangat lemah.

Kondisi ini menjadi perhatian utama para pemangku kepentingan, mulai dari pengambil kebijakan strategis di tingkat pemerintahan hingga para praktisi pendidikan di lapangan yaitu para guru. Rohman (2010) Guru merupakan elemen kunci dalam sistem pendidikan, khususnya disekolah. Semua komponen lain, mulai dari kurikulum, sarana-prasarana, biaya, dan sebagainya tidak akan banyak berarti apabila esensi pembelajaran yaitu interaksi guru dengan peserta didik tidak berkualitas. Begitu pentingnya peran guru dalam mentransformasikan input-input pendidikan, sampai-sampai banyak pakar menyatakan bahwa di sekolah tidak akan ada perubahan atau peningkatan kualitas tanpa adanya perubahan dan peningkatan kualitas guru.

Guru salah satu bagian yang berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Kinerjaguru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, merupakan faktor utama dalam pencapaian tujuan


(9)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran. Guru dalam konteks pendidikan mempunyai peranan yang besar dan strategis. Hal ini karena gurulah yang berada dibarisan paling depan dalam pelaksanaan pendidikan. Gurulah yang langsung berhadapan dengan peserta didik untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi sekaligus mendidik dengan nilai-nilai positif melalui bimbingan dan keteladanan.

Upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan dapat dilihat dari berbagai usaha. Pembangunan pendidikan melalui berbagai usaha tersebut diantaranya melalui pengembangan dan perbaikan kurikulum, sistem pendidikan, pengadaan buku paket, pengembangan materi pelajaran, pelatihan guru dan tenaga kependidikan lainnya. Perubahan yang berkaitan dengan perbaikan kualitas kurikulum berimplikasi pada perubahan dan pembenahan kurikulum sains yang terdapat pada Kurikulum 2013.

Salah satu kunci sukses dalam Kurikulum 2013 adalah kreativitas guru, karena guru merupakan faktor penting yang besar pengaruhnya dalam menentukan berhasil tidaknya peserta didik dalam belajar. Hasil belajar setiap proses pembelajaran diukur dari seberapa jauh hasil belajar tersebut dicapai, disamping diukur dari segi prosesnya.

Guru dan kinerjanya tidak akan terlepas dengan implementasi kurikulum yaitu, merupakan suatu penerapan konsep, ide, program, atau tatanan kurikulum ke dalam praktik pembelajaran. Sehingga kinerja guru dalam mengimplementasi kurikulum untuk melaksanakan tugasnya sebagai pendidik meliputi merencanakan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran yang merupakan satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan (Kemendikbud, 2012). Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan insan Indonesia yang memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warganegara yang produktif, kreatif, inovatif dan efektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan


(10)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peradaban dunia. Hal-hal tersebut tentu sangat dipengaruhi dalam kinerja mengajar guru untuk mencetak generasi penerus yang memiliki karakter tersebut.

Kemendikbud (2013) berdasarkan strandar kompetensi lulusan dan standar isi memiliki beberapa prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran demi tercapainya tujuan pendidikan nasional melalui Kurikulum 2013, pertama adalah dari peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik yang mencari tahu sendiri tentang materi yang akan dipelajarinya. Kedua dari guru satu-satunya sumber belajar menjadi belajar dengan berbagai aneka sumber belajar. Ketiga dari pendekatan tekstual menuju pembelajaran menuju proses sebagai penguatan dan penggunaan metode ilmiah. Keempat dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi. Kelima dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran berbasis terpadu. Keenam dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi. Ketujuh dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif. Kedelapan terjadi peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hard skills) dan keterampilan mental (soft

skills). Kesembilan pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan

pemberdayaan pesera didik sebagai pembelajar sepanjang hayat. Kesepuluh pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran. Kesebelas pembelajaran yang dapat berlangsung dimana saja, berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyaratkat. Kedua belas pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah peserta didik dan dimana saja bisa menjadi ruang kelas tempat belajar. Ketiga belas pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran.

Peneliti ingin mengetahui apakah upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dengan memberikan pelatihan-pelatihan untuk mensukseskan dan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia tersebut berpengaruh


(11)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terhadap hasil belajar dalam hal ini dispesifikkan pada pembelajaran biologi sekolah

piloting Kurikulum 2013 di Kota Bandung yang terdiri dari sekolah cluster satu,

cluster dua dan cluster tiga. Salah satu dari hasil yang diharapkan muncul dari pelatihan-pelatihan tersebut adalah kemampuan guru untuk merancang pembelajaran sedemikian rupa sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.

Landasan filosofis pendidikan Indonesia di uraikan secara jelas dalam (BAB I, Pasal 1, UU. SISDIKNAS No. 20. Th. 2003) menjelaskan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Proses pendidikan, sekolah tidak terlepas dari guru yang merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan untuk terselenggaranya proses pendidikan. UU NO. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen (Pasal 1, ayat 1) dijelaskan bahwa:

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, menggajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidkan dasar dan pendidikan menenggah.

Keberadaan guru merupakan pelaku utama sebagai fasilitator penyelenggara proses belajar peserta didik. Kinerja mengajar guru sangat mempengaruhi program pendidikan nasional. Guru harus mememiliki kualitas yang sesuai dengan tuntutan kurikulum, karena mereka merupakan salah satu komponen mikro sistem pendidikan yang sangat strategis dan banyak mengambil peran dan proses pendidikan persekolah Suyanto dan Hisyam (2000:27).

Kinerja merupakan kegiatan yang dijalankan oleh tiap-tiap individu dalam kaitannya untuk mencapai tujuan yang sudah direncanakan. Berkaitan dengan hal tersebut terdapat beberapa definisi mengenai kinerja. Smith dalam (Mulyasa,


(12)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

human or otherwise”. Kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses.

Dikatakan lebih lanjut oleh Mulyasa bahwa kinerja atau performance dapat diartikan sebagai prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, hasil-hasil kerja atau unjuk kerja.

Kinerja guru adalah kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan atau tugas yang dimiliki guru dalam menyelesaikan suatu pekerjaannya. Kinerja guru tidak terlepas dari pembahasan kualitas guru itu sendiri. Schacter (2010) dalam penelitiannya juga mengemukakan bahwa kinerja mengajar guru akan dipertangungjawabkan terhadap hasil belajar peserta didik yang diajarnya. Rohman (2011:14) untuk mengoptimalkan hasil belajar peserta didik harus diupayakan untuk meningkatkan kinerja mengajar guru sehingga diantaranya dapat memberikan peluang bagi guru untuk meningkatkan kinerjanya. Proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik jika gurunya benar-benar memiliki kemampuan yang handal dan profesional.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rohman (2013:280) mengatakan bahwa semakin tinggi pemahaman guru terhadap kurikulum maka semakin tinggi tingkat kinerja guru. Dalil ini dilandasi konsep bahwa pemahaman memberikan kemampuan kepada seseorang untuk dapat menerjemahkan, menafsirkan dan dapat melihat dibalik apa yang tertulis serta dapat mengimplementasikannya. Pemahanman kurikulum adalah kemampuan dalam mengenal komponen-komponen kurikulum, mengembangkan dan mengimplementasikan kurikulum.

AISTL (Australian Institute for Teaching and School Leadership) juga mengemukakan bahwa segala sesuatu yang dikerjakan guru terkait dengan kinerja mengajar guru, memberikan dampak positif terhadap hasil belajar peserta didik. Milanowski (2011:25) mengatakan bahwa yang menjadi fokus dan tujuan utama dari peningkantan kinerja guru adalah untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Elemen dari peningkatan mutu pendidikan salah satunya ditunjang dari kontribusi


(13)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seorang guru. Guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan yang mempunyai posisi strategis.

Beranjak dari hal tersebut, peneliti bermaksud untuk meneliti tentang analisis kinerja guru biologi SMA Negeri piloting Kurikulum 2013 Kota Bandung terhadap hasil belajar peserta didik dalam implementasi Kurikulum 2013. Hal ini didasari karena sekolah piloting Kurikulum 2013 sudah mendapatkan sosialisasi mengenai Kurikulum 2013 dari kemendikbud. Adapun sekolah yang menjadi piloting Kurikulum 2013 Kota Bandung berjumlah dua puluh sekolah dengan klasifikasi tujuh SMAN cluster satu, lima SMAN cluster dua dan delapan SMAN cluster tiga.

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah untuk penelitian ini adalah: “Bagaimanakah Kinerja

Mengajar Guru Biologi SMA Negeri Kota Bandung dan Hubungannya dengan Hasil Belajar Siswa dalam Implementasi Kurikulum 2013?”.

C. PERTANYAAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat dijabarkan menjadi pertanyaan-pertanyaan penelitian berikut ini:

1. Bagaimanakah kinerja mengajar guru dalam menyusun rancangan pembelajaran biologi (RPP)?

2. Bagaimanakah kinerja mengajar guru dalam melaksanakan pembelajaran biologi? 3. Bagaimanakah kinerja mengajar guru dalam melaksanakan proses penilaian

pembelajaran biologi?

4. Bagaimanakah kontribusi kinerja mengajar guru dengan hasil belajar siswa pada pembelajaran biologi?


(14)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kinerja mengajar guru biologi SMA Negeri Kota Bandung dan hubungannya dengan hasil belajar siswa dalam implementasi Kurikulum 2013.

E. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini ada dua, yaitu manfaat secara teoritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

a) Manfaat teoritis menekankan manfaat penelitian dari segi ilmiah dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, yaitu dapat memberikan sumbangan terhadap khazanah pengembangan ilmu pengetahuan dalam hal kinerja mengajar guru.

b) Sebagai sumbangan penting dalam memperluas wawasan bagi kajian tentang pembelajaran biologi.

c) Memperkaya kajian tentang kinerja mengajar guru dan hasil belajar pada pembelajaran biologi.

d) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi teori pada studi-studi tentang hasil belajar biologi dan keterkaitan dengan kurikulum 2013.

2. Manfaat Secara Praktis a) Bagi Guru

Menjadi bahan informasi untuk mengembangkan kinerja mengajar biologi dan pengaruhnya terhadap hasil belajar.

b) Bagi Kepala Sekolah

Bersama warga sekolah berupaya menciptakan iklim kerja di sekolah yang merangsang tumbuhnya kinerja mengajar guru secara optimal khusus dalam


(15)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hal ini pada pembelajaran biologi.

c) Bagi Pejabat di Lingkungan Dinas Pendidikan

Dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pejabat di jajaran Dinas Pendidikan untuk mengambil keputusan yang terkait dengan masalah peningkatan mutu tenaga pendidik yang berkaitan dengan kinerja mengajar guru dalam penerapan implementasi Kurikulum 2013.

F. BATASAN MASALAH

Mengingat luasnya ruang lingkup penelitian yang akan dilaksanakan, dan adanya keterbatasan–keterbatasan yang ada pada peneliti, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada ketentuan sebagai berikut:

1. Kinerja mengajar guru dalam hal ini meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.

2. Hasil belajar yang dimaksud adalah nilai ulangan harian semester genap 2013/2014 mata pelajaran biologi, yang meliputi nilai kognitif, psikomotor dan afektif sesuai dengan RPP atau materi yang diajarkan guru.

3. Sekolah yang dijadikan objek penelitian adalah sekolah piloting Kurikulum 2013.

4. Guru yang dijadikan objek penelitian adalah guru kelas X.

5. Materi biologi guru cluster satu dan cluster dua adalah mengenai pencemaran lingkungan, konsep biologi guru tiga adalah tentang ekosistem.


(16)

50

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODELOGI PENELITIAN

Dalam bab ini akan diuraikan tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi metode penelitian yang digunakan, populasi dan sampel, defenisi operasional, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, prosedur penelitian, analisis data, kisi-kisi instrumen penilaian kinerja guru dan alur penelitian. Hal ini penulis lakukan agar penyusunan dan penilaian alat pengumpul data lebih terarah sehingga analisis data yang dilakukan lebih akurat.

A. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif untuk menilai dan mendeskripsikan fakta sebanyak-banyaknya terhadap suatu subjek kajian tanpa adanya perlakuan atau manipulasi variabel McMillan dan Schumacer (2001). Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan keadaan, fenomena-fenomena yang ditemukan dan dideskripsikan apa adanya, tidak dimodifikasi atau diberi perlakuan (Arikunto, 2010). Metode deskriptif memiliki beberapa langkah kerja, seperti pengumpulan data, klasifikasi data, penginterprestasian data, penyusunan laporan, serta merumuskan kesimpulan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran suatu penelitian secara objektif.

B. POPULASI DAN SAMPEL

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SMA Negeri piloting Kurikulum 2013 Kota Bandung. Sampel pada penelitian ini dipilih dengan cara startified random

sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan strata McMilan (2001:300). Peneliti

memilih sampel guru biologi yang mengajar di kelas X. Masing-masing merupakan perwakilan dari SMA Negeri cluster satu, cluster dua, cluster tiga. Sampel lainnya adalah peserta didik yang mengikuti pembelajaran yang dilakukan oleh guru tersebut.


(17)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TABEL 3.1. Profil Guru Subjek Pengamatan

Guru Umur Jenis Kelamin Pendidikan

Terakhir

Pengalaman Mengajar

Status Kepegawaian

1 50 tahun Perempuan S1 P. Biologi 28 tahun PNS

2 50 tahun Perempuan S1 P. Biologi 25 tahun PNS

3 57 tahun Perempuan S2 Manajemen

Pendidikan

33 tahun PNS

C. DEFENISI OPERASIONAL

1. Kinerja Guru

Kinerja atau unjuk kerja atau performance adalah nilai yang didapatkan melalui lembar kinerja guru yang sudah divalidasi ahli berdasarkan skor dari rubrik penilaian kinerja guru yang meliputi aspek perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran/KBM, dan pelaksanaan penilaian hasil belajar.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya yang dapat dilihat dari nilai ulangan harian yang diberikan guru melalui kegiatan evaluasi dimana bertujuan untuk mendapatkan data yang membuktikan dan menunjukkan tingkat kemampuan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa teknik untuk pengumpulan data, antara lain:

Tabel 3.2. Teknik Pengumpulan Data 50


(18)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Target Teknik Pengumpulan Data Instrumen Subjek

1 Perencanaan kegiatan pembelajaran Komunikasi personal/wawancara, dokumentasi arsip pembelajaran Rubrik perencanaan kegiatanpembela jaran Guru

2 Pelaksanaan kegiatan pembelajaran

Observasi Rubrik

pelaksanaan kegiatan pembelajaran

Guru

3 Penilaian kegiatan pembelajaran

Observasi, Komunikasi personal/wawancara, dokumentasi arsip penilaian

Rubrik penilaian kegiatan

pembelajaran

Guru

4 Hasil Belajar Siswa Dokumentasi nilai ulangan harian semester ganjil 2013/2014

Lembar observasi

Siswa

5 Catatan lapangan

E. INSTRUMEN PENELITIAN

Untuk mengumpulkan data penelitian dikembangkan sejumlah instrumen penelitian berikut teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Rubrik Perencanaan Pembelajaran

Rubrik perencanaan pembelajaran dibuat untuk mengukur apakah kinerja mengajar guru sudah sesuai dengan tuntutan Kurukilum 2013. Terdiri dari lima sub variabel dan empat belas indikator (terlampir pada Tabel 3.4).

2. Rubrik Pelaksanaan Pembelajaran

Rubrik pelaksanaan pembelajaran dibuat untuk untuk mengukur apakah kinerja mengajar guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan rancangan dan tuntutan Kurukilum 2013. Terdiri dari tujuh sub variabel dan tiga puluh tujuh indikator (terlampir pada Tabel 3.4).

3. Rubrik Penilaian Pembelajaran

Rubrik penilaian pembelajaran digunakan untuk melihat apakah sistem penilaian yang dilakukan guru sudah sesuai dengan penilaian yang dituntut dalam


(19)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kurikulum 2013. Terdiri dari dua sub variabel dan delapan indikator (terlampir pada Tabel 3.4).

4. Observasi

Observasi kegiatan pembelajaran di dalam kelas untuk melihat secara langsung bagaimana kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran serta kesesuaian dan keterlaksanaannya dengan Kurikulum 2013. Dalam penelitian ini observasi dilaksanakan dengan satu kompetensi dasar (KD). Observasi dilakukan oleh peneliti dan dengan satu orang observer dimana bertujuan agar hasil penelitian lebih valid dengan menggunakan lembar observasi yang sudah divalidasi ahli.

5. Catatan Lapangan

Catatan lapangan digunakan untuk mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan data penelitian yang dibutuhkan. Termasuk catatan tambahan wawancara peserta didik dan wawancara dengan guru. Wawancara peserta didik dan guru dimaksudkan untuk menjelaskan dan menegaskan penemuan-penemuan yang telah didapat melalui observasi.

F. PROSEDUR PENELITIAN

1. Tahap Persiapan

a. Menyusun instrumen

Penyusunan instrumen dalam penelitian ini merupakan pengembangan dari instrumen analisis proses pembelajaran dari Kemendikbud yang ditambahkan oleh peniliti sesuai tuntutan Kurikulum 2013.


(20)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah dilakukan penyusunan instrumen selanjutnya instrumen divalidasi kepada dosen ahli. Dimana bertujuan agar intrumen yang akan digunakan dalam penelitian valid secara ilmiah.

c. Mempebaiki instrumen

Untuk kesempurnaan dalam penyusunan instrumen maka dilakukan perbaikan instrumen sesuai masukan dari dosen ahli.

d. Mengurus surat izin penelitian untuk menentukan sampel sekolah dan subjek penelitian

2. Tahap Pelaksanaan

a. Mengamati proses belajar mengajar yang dilakukan guru

Peneliti dengan satu orang observer melakukan pengamatan dalam proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan lembar observasi penilaian kinerja guru berupa rating scale yang telah divalidasi ahli. Pengamatan dilakukan dari awal pembelajaran sampai akhir dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru. Teknik observasi yang dilakukan adalah teknik observasi non partisipan dimana peneliti hanya melakukan pengamatan tanpa terlibat dalam kegiatan yang dilakukan.

b. Mengumpulkan segala bentuk dokumen yang akan diperlukan dan nilai ulangan harian peserta didik semester genap 2013/2014

Peneliti mengumpulkan dokumen yaitu berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran dan dokumen nilai ulangan harian peserta didik.

c. Melakukan wawancara untuk menjaring data dari guru

Wawancara dilakukan untuk menjaring data dari guru untuk menjelaskan dan menegaskan penemuan-penemuan yang didapatkan selama observasi berlangsung.


(21)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Mengumpulkan data

Peneliti mengumpulkan semua data yang diperoleh dari penelitian berupa dukumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dokumen hasil belajar peserta didik, lembar observasi dari peneliti maupun observer.

b. Menganalisis hasil dan membahas temuan dari lapangan

Setelah data terkumpul peneliti melakukan analisis terhadap data yang telah dikumpulkan, untuk selanjutnya melakukan penarikan kesimpulan terhadap hasil temuan di lapangan.

c. Membuat laporan

Laporan terhadap penelitian yang dilakukan ditulis dalam bentuk tesis dan artikel ilmiah.

G. ANALISIS DATA

Analisis data pada penelitian ini dilakukan secara induktif yaitu menganalisis berbagai temuan-temuan untuk akhirnya diambil suatu gambaran umum atau kesimpulan tertentu. Analisis data dilakukan segera setelah data terkumpul pada periode tertentu sehingga dapat dilakukan pengambilan data selanjutnya bila diperlukan atau cross check bila ada data yang janggal.

Analisis data pada penelitian kualitatif tidak terbatas pada teknik tertentu, tetapi peneliti menganalisis dengan cara mencari temuan, menguraikan temuan, melakukan penafsiran, dan merumuskan kesimpulan dari penelitian tersebut. Dalam analisis data penelitian kualitatif diperlukan teknik triangulasi data yaitu menganalisis satu temuan melalui berbagai sudut pandang sehingga menghasilkan data-data yang saling menguatkan atau saling melemahkan. Teknik triangulasi dilakukan untuk


(22)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

validasi data yang didapatkan. Triangulasi merupakan teknik silang validasi pada penelitian kualitatif menurut Sugiono (2010:330).

Untuk mengetahui seberapa besar hubungan dan pengaruh antara kinerja guru dengan hasil belajar peserta didik data yang sudah terkumpul dianalisis menggunakan teknik analisis korelasi dan regresi dengan menggunakan program SPSS 20. Teknik analisis korelasi ini yakni untuk mengetahui derajat keeratan hubungan antara variabel penelitian. Teknik analisis regresi untuk mengetahui dan memprediksi perubahan yang terjadi antar variabel kinerja guru secara keseluruhan terhadap hasil belajar. Signifikansi terhadap variabel penelitian menggunakan taraf signifikansi 0,05. Dimana jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 artinya tidak ada pengaruh, sedangkan nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka terdapat pengaruh terhadap variabel yang diteliti. Uji signifikan dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel X berkotribusi terhadap variabel Y.

Tabel 3.3. Tingkat Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan

0,81 ≤ r < 1 Sangat Tinggi

0,61 ≤ r ≤ 0,81 Tinggi

0,41 ≤ r ≤ 0,60 Cukup

0,21 ≤ r ≤ 0,40 Rendah

0,00 < r ≤ 0.20 Sangat Rendah

r = 1 Sempurna

r = 0 Tidak Berhubungan


(23)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H. INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU

Tabel 3.3. Instrumen Penilaian Kinerja Guru

Instrumen ini dikembangkan dari instrumen analisis proses pembelajaran, Kemendikbud 2013.

No Variabel Sub Variabel Indikator Kriteria Penilaian

1 Perencanaan pembelajaran

1. Identitas mata pelajaran

1. Kejelasan identitas mata pelajaran dan sekolah/tingkat pendidikan

0- Tidak Muncul

1- Identitas hanya meliputi satu dari tiga komponen yang harus ada yaitu (mata pelajaran, nama sekolah dan tingkat satuan pedidikan)

2- Identitas hanya meliputi dari dua komponen dari tiga yang harus ada yaitu (mata pelajaran, nama sekolah dan tingkat satuan pedidikan) 3- Identitas lengkap terdiri dari mata pelajaran, nama sekolah dan tingkat satuan pedidikan 2. Analisis

Kompetensi Dasar

2. Indikator dirumuskan berdasarkan KD

0- Tidak muncul

1- Rumusan indikator tidak berdasarkan KD 2- Hanya sebagian indikator berdasarkan KD 3- Seluruh indikator berdasarkan KD

3. Tujuan pembelajaran

dirumuskan berdasarkan KD

0- Tidak muncul

1- Tujuan pembelajaran tidak berdasarkan KD 2- Hanya sebagiantujuan

pembelajaranberdasarkan KD

3- Seluruh tujuan pembelajaran berdasarkan KD

4. Ada uraian materi 0- Tidak muncul

1- Uraian materi tidak meliputi fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang relevan

2- Uraian materi hanya meliputi beberapa aspek yang harus ada (fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang relevan)


(24)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan prosedur yang relevan 5. Ringkasan materi menjawab

indikator

0- Tidak muncul

1- Ringkasan materi tidak sesuai indikator 2- Ringkasan materi hanya memuat beberapa

indikator saja

3- Ringkasan materi sesuai indikator 3. Kesesuaian

metode/strate gi/langkah-langkah pembelajaran

6. Metode pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran dan materi

0- Tidak muncul

1- Metode pembelajaran tidak menjawab tujuan dan materi pembelajaran

2- Metode pembelajaran hanya meliputi satu dari dua aspek yang harus ada yaitu (tujuan

pembelajaran, dan materi)

3- Metode pembelajaran menjawab tujuan pembelajaran dan materi

7. Rancangan aktifitas belajar terfokus pada tujuan pembelajaran

0- Tidak muncul

1- Rancangan aktifitas belajar tidak terfokus pada tujuan pembelajaran

2- Rancangan aktifitas belajar terfokus pada tujuan pembelajaran dan tidak melibatkan peserta didik dalam pencapaianya

3- Rancangan aktifitas belajar terfokus pada tujuan pembelajaran dan melibatkan peserta didik dalam pencapaianya

8. Memuat rancangan aktivitas belajar peserta didik yang menuntut interaksi dengan sumber belajar

0- Tidak muncul

1- Rancangan aktifitas belajar tidak melibatkan sumber belajar

2- Rancangan aktifitas belajar tidak mengajak peserta didik untuk berinteraksi langsung dengan sumber belajar

3- Rancangan aktifitas belajar mengajak peserta didikuntuk berinteraksi langsung dengan


(25)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sumber belajar 4. Kesesuain

alat, media dan sumber belajar

9. Media pembelajaran menjawab tujuan pembelajaran

0- Tidak muncul

1- Media pembelajaran tidak menjawab tujuan pembelajaran

2- Media pembelajaran hanya menjawab beberapa tujuan pembelajaran

3- Media pembelajaran menjawab tujuan pembelajaran

10.Merencanakan keterlibatan peserta didik dalam

penggunaan alat, media dan sumber belajar

0- Tidak muncul

1- Merencanakan melibatkan peserta didik tetapi hanya meliputi satu dari tiga komponen yang harusnya ada yaitu (alat, media dan sumber belajar)

2- merencanakan melibatkan peserta didik hanya meliputi dua dari tiga komponen yang harus ada yaitu (alat, media dan sumber belajar) 3- Lengkapmerencanakan melibatkan peserta

didik dalam penggunaan alat, media dan sumber belajar

5. Kesesuaian penilaian

11.Ada teknik, prosedur dan instrumen penilaian

0- Tidak muncul

1- Hanya meliputi teknik, penilaian 2- Hanya meliputi prosedur penilaian 3- Lengkap meliputi teknik, prosedur dan

instrumen penilaiannya 12.Instrumen penilaian hasil

belajar mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan

0- Tidak muncul

1- Instrumen tidak mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan

2- Hanya beberapa instrumen penilaian hasil belajar yang mencakup aspek yang harus ada (kompetensi sikap, pengetahuan dan


(26)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keterampilan)

3- Semua instrumen penilaian hasil belajar mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan

13.Rumusan pertanyaan berdasarkan indikator

0- Tidak muncul

1- Rumusan pertanyaan tidak dapat menjawab indikator

2- Rumusan pertanyaan jelas tetapi tidak dapat menjawab indikator

3- Rumusan pertanyaan jelas dan dapat menjawab indikator

14.Instrumen dilengkapi dengan kunci jawaban dan panduan penskoran

0- Tidak muncul

1- Instrumen ada tetapi tidak dilengkapi kunci jawaban dan panduan penskoran

2- Instrumen hanya dilengkapi satu dari duan komponen yang harus ada yaitu (kunci jawaban dan panduan penskoran)

3- Instrumen lengkap dengan kunci jawaban dan panduan penskoran

2 Pelaksanaan pembelajaran

I Kegiatan Pendahuluan 6. Persiapan

pembelajara n

15.Mempersiapkan peserta didik dalam belajar

0- Tidak muncul

1- Hanya memeriksa satu dari tiga bagian dari pesiapan peserta didik dalam belajar yaitu (memeriksa kehadiran peserta didik, kerapian ruang kelas dan perlengkapan belajar peserta didik)

2- Hanya memeriksa dua dari tiga komponen saja (memeriksa kehadiran peserta didik, kerapian ruang kelas dan perlengkapan belajar peserta didik)

3- Komponen pesiapan peserta didik dalam belajar lengkap yaitu memeriksa kehadiran peserta


(27)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

didik, kerapian ruang kelas dan perlengkapan belajar peserta didik

16.Menyampaikan tujuan pelajaran

0- Tidak muncul

1- Tidak menjelaskan manfaatnya bagi peserta didik secara lengkap

2- Hanya menyampaikan salah satu tujuan materi pelajaran (untuk pengetahuan dan kehidupan sehari-hari)

3- Menjelaskan tujuan pelajaran untuk

pengetahuan dan kehidupan sehari-hari peserta didik

7. Apresiasi dan motivasi

17.Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta didik dan pembelajaran sebelumnya

0- Tidak muncul

1- Materi pembelajaran hanya dikaitkan dengan satu dari tiga indikator yang harus ada yaitu (materi pembelajaran sekarang, pengalaman peserta didik serta pembelajaran sebelumnya) 2- Materi pembelajaran hanya dikaitkan dengan

dua dari tiga indikator yang harus ada yaitu (materi pembelajaran sekarang, pengalaman peserta didik serta pembelajaran sebelumnya) 3- Materi pelajaran dikaitkan secara lengkap

dengan materi pembelajaran sekarang, pengalaman peserta didik serta pembelajaran sebelumnya

18.Guru menyampaikan rencana kegiatan misalnya individual, kerja kelompok, dan

melakukan observasi

0- Tidak muncul

1- Guru menyampaikan rencana kegiatan tidak diawal pembelajaran yang meliputi tugas

individual/kerja kelompok/melakukan observasi 2- Guru menyampaikan rencana kegiatan diawal

hanya salah satu komponennya saja (tugas individual/kerja kelompok/melakukan


(28)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

observasi)

3- Guru menyampaikan rencana kegiatan dengan lengkap diawal pembelajaran meliputi tugas individual/kerja kelompok/melakukan observasi I I Kegiatan Inti

8. Penguasaan materi ajar

19.Kelengkapan materi pembelajaran

0- Tidak muncul

1- Materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan tetapi tidak sesuai dengan rumusan indikator

2- Materi pembelajaran hanya memuat beberapa aspek yang harus ada yaitu (fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan yang sesuai dengan rumusan indikator)

3- Materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan yang sesuai dengan rumusan indikator

20.Mampu mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan IPTEK dan kehidupan nyata

0- Tidak muncul

1- Materi hanya berkaitan dengan satu dari tiga komponen yang harus ada (pengetahuan lain yang relevan, perkembangan IPTEK dan kehidupan nyata)

2- Materi hanya berkaitan dengan dua dari tiga komponen yang harus ada (pengetahuan lain yang relevan, perkembangan IPTEK dan kehidupan nyata)

3- Materi berkaitan dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan IPTEK dan kehidupan nyata

21.Menyajikan materi secara sistematis (mudah kesulit, dari kongkrit ke abstrak)

0- Tidak muncul

1- Materi disajikan tidak beraturan

2- Materi tidak disajikan secara sistematis (sulit ke mudah, dari abstrak ke kongkrit)


(29)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3- Materi disajikan secara sistematis (mudah kesulit, dari kongkrit ke abstrak)

22.Melaksanakan pembelajaran berdasarkan indikator

0- Tidak muncul

1- Pembelajaran tidak dilaksanakan berdasarkan indikator untuk mencapai kompetensi dasar 2- Pembelajaran dilaksanakan berdasarkan

indikator tetapi tidak untuk mencapai kompetensi dasar

3- Pembelajaran dilaksanakan berdasarkan indikator untuk mencapai kompetensi dasar 23.Melaksanakan pembelajaran

secara runtut

0- Tidak muncul

1- Melaksanakan pembelajaran tidak secara runtut (sesuai rencana)

2- Melaksanakan pembelajaran secara runtut (sesuai rencana) tetapi tujuan pembelajaran tidak tercapai

3- Melaksanakan pembelajaran secara runtut sesuai rencana dan tujuan pembelajaran 24.Melaksanakan pembelajaran

yang memungkinkan

tumbuhnya kebiasaan positif

0- Tidak muncul

1- Pembelajaran tidak memunculkan contoh-contoh kebiasaan positif

2- Pembelajaran memunculkan nilai yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif tetapi tidak dicontohkan secara langsung oleh guru (seperti: tekun, teliti, peduli lingkungan dan sebagainya) / disampaikan secara tidak langsung

3- Pembelajaran memunculkan nilai yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif disertai contoh yang langsung dicontohkan oleh guru (seperti: tekun, teliti, peduli lingkungan


(30)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan sebagainya) 25.Melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan

0- Tidak muncul

1- Tujuan pembelajaran tidak tercapai dan tidak sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan 2- Tujuan pembelajaran tercapai tetapi tidak sesuai

dengan alokasi waktu yang ditentukan 3- Tujuan pembelajaran tercapai dan sesuai

dengan alokasi waktu yang ditentukan 26.Menghasilkan pesan yang

menarik

0- Tidak muncul

1- Menghasilkan pesan yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran

2- Menghasilkan pesan yang menarik (siswa menunjukkan perhatian) tetapi tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran

3- Menghasilkan pesan yang menarik (siswa menunjukkan perhatian) dan sesuai dengan tujuan pembelajaran

27.Melaksanakan pembelajaran yang bersifat konstektual

0- Tidak muncul

1- Mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata tetapi tidak memotivasi siswa untuk mengaitkan pengetahuan yang didapat dengan kehidupan sehari-hari

2- Mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata dan memotivasi siswa secara langsung untuk mengaitkan pengetahuan yang didapat dengan kehidupan sehari-hari tetapi siswa tidak dapat memberikan contoh

3- Mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata dan memotivasi siswa secara langsung untuk mengaitkan pengetahuan yang didapat dengan kehidupan sehari-hari dan siswa


(31)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memberikan contoh 28.Menyajikan pembelajaran

dengan memadukan berbagai mata pelajaran dalam satu PBM meliputi pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya dan Prakarya, serta Penjasorkes

0- Tidak muncul

1- Menyajikan pembelajaran dengan memadukan berbagai mata pelajaran dalam PBM minimal dua dari tujuh matapelajaran lain (pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya dan Prakarya, serta Penjasorkes)

2- Menyajikan pembelajaran dengan memadukan berbagai mata pelajaran dalam PBM minimal empat dari tujuh matapelajaran lain (pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa

Indonesia, Matematika, Seni Budaya dan Prakarya, serta Penjasorkes)

3- Menyajikan pembelajaran dengan memadukan berbagai mata pelajaran dalam PBM meliputi pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya dan Prakarya, serta Penjasorkes

9. Pendekatan scientifik

29.Mengajukan fenomena yang menantang

0- Tidak muncul

1- Mengajukan fenomena terkait tema dan kurang dari lima peserta didik terlibat aktif

2- Mengajukan fenomena terkait tema dan

seperempat dari peserta didik ikut terlibat aktif 3- Mengajukan fenomena terkait tema dan dan

seperdua dari peserta didik ikut terlibat aktif 30.Mengajukan pertanyaan

menantang

0- tidak muncul

1- Pertanyaan tidak berkaitan dengan tema 2- Pertanyaan berkaitan dengan tema tetapi tidak

membuat siswa berfikir tingkat tinggi/kritis (jawaban yang tidak diduga)


(32)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3- Pertanyaan berkaitan dengan tema dan membuat siswa berfikir tingkat tinggi/kritis (jawaban yang tidak diduga)

31.Memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana

0- Tidak muncul

1- Tidak memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana dalam proses pembelajaran 2- Hanya memberikan satu dari dua komponen

pertanyaan yang harus ada yaitu (mengapa dan bagaimana)

3- Memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana kepada peserta didik 32.Memancing peserta didik

untuk bertanya

0- Tidak muncul

1- Memancing peserta didik untuk bertanya dan kurang dari lima orang peserta didik aktif bertanya

2- Memancing peserta didik untuk bertanya tetapi hanya seperempat dari peserta didik aktif bertanya

3- Memancing peserta didik untuk bertanya dan lebih dari seperdua peserta didik aktif bertanya 33.Memfasilitasi peserta didik

untuk mencoba

0- Tidak muncul

1- Memfasilitasi peserta didik untuk mencoba dan kurang dari lima orang peserta didik untuk mencoba

2- Memfasilitasi peserta didik untuk mencoba dan hanya seperempat dari peserta didik ikut terlibat aktif

3- Memfasilitasi peserta didik untuk mencoba dan seperdua dari peserta didik ikut terlibat aktif 34.Memfasilitasi peserta didik

untuk mengamati

0- Tidak muncul


(33)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan kurang dari lima orang peserta didik untuk mengamati

2- Memfasilitasi peserta didik untuk mengamati dan hanya seperempat dari peserta didik ikut terlibat aktif

3- Memfasilitasi peserta didik untuk mengamati dan seperdua dari peserta didik ikut terlibat aktif

35.Memfasilitasi peserta didik untuk menganalisis

0- Tidak muncul

1- Memfasilitasi peserta didik untuk menganalisis dan kurang dari lima orang peserta didik ikut terlibat menganalisis

2- Memfasilitasi peserta didik untuk menganalisis dan hanya seperempat dari peserta didik ikut terlibat aktif

3- Memfasilitasi peserta didik untuk menganalisis dan seperdua dari peserta didik ikut terlibat aktif

36.Memberikan pertanyaan kepada peserta didik untuk menalar

0- Tidak muncul

1- Tidak memberikan pertanyaan kepada peserta didik untuk menalar

2- Memberikan pertanyaan kepada peserta didik untuk menalar/mengarahkan tetapi hanya satu dari dua komponen yang harus ada

yaitu(berfikir logis dan sistematis)

3- Memberikan pertanyaan kepada peserta didik untuk menalar/mengarahkan agar berfikir logis dan sistematis

37.Memfasilitasi peserta didik untuk keterampilan

berkomunikasi

0- Tidak muncul

1- Tidak memfasilitasi peserta didik untuk berkomunikasi mengajukan pertanyaan dan


(34)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berargumen

2- Memfasilitasi peserta didik untuk

berkomunikasi tetapi hanya satu dari dua komponen yang harus ada (mengajukan pertanyaan dan berargumen)

3- Memfasilitasi peserta didik untuk

berkomunikasi mengajukan pertanyaan dan berargumen

10.Penggunaan alat, media dan sumber belajar

38.Menunjukkanketerampilan dalam penggunaan sumber belajar

0- Tidak muncul

1- Tidak menunjukkanketerampilan dalam penggunaan sumber belajar

2- Menunjukkanketerampilan dalam penggunaan sumber belajar tetapi tidak menguasai materi pembelajaran

3- Menunjukkanketerampilan dalam penggunaan sumber belajar dan menguasai materi

pembelajaran 39.Menunjukkanketerampilan

dalam penggunaan media pembelajaran

0- Tidak muncul

1- Tidak menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran

2- Menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tetapi tidak

menguasai materi pembelajaran

3- Menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan menguasai materi pembelajaran

40.Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar

0- Tidak muncul

1- kurang dari lima orang peserta didik ikut terlibat dalam pemanfaatan sumber belajar 2- Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan


(35)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

didik ikut terlibat aktif

3- Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar dan seperdua dari peserta didik ikut terlibat aktif

41.Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran

0- Tidak muncul

1- kurang dari lima orang peserta didik ikut terlibat dalam pemanfaatan media belajar 2- Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan

media belajar dan seperempat dari peserta didik ikut terlibat aktif

3- Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media belajar dan seperdua dari peserta didik ikut terlibat aktif

11. Penguasaan kelas

42.Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar

0- Tidak muncul

1- Hanya menumbuhkan partisipasi aktif antara peserta didik dengan satu dari tiga interaksi yang harus ada yaitu (interaksi guru, peserta didik, sumber belajar)

2- Hanya menumbuhkan partisipasi aktif antara peserta didik dengan dua dari tiga interaksi yang harus ada yaitu (interaksi guru, peserta didik, sumber belajar)

3- Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar

43.Merespon positif partisipasi peserta didik

0- Tidak muncul

1- Merespon negatif partisipasi peserta didik 2- Hanya sesekali merespon positif partisipasi

peserta didik

3- Merespon positif setiap partisipasi peserta didik 44.Menumbuhkan kecerian dan 0- Tidak muncul


(36)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

antusiasme peserta didik dalam belajar

1- Kecerian dan antusiasme peserta didik dalam belajar rendah dan kurang dari lima peserta didik ikut terlibat aktif

2- Menumbuhkan kecerian dan antusiasme peserta didik dalam belajar dan seperempat dari peserta didik ikut terlibat aktif

3- Menumbuhkan kecerian dan antusiasme peserta didik dalam belajar dan seperdua dari peserta didik ikut terlibat aktif

45.Menguasai kelas dengan baik 0- Tidak muncul

1- Tidak dapat mengendalikan/mengkondisikan peserta didik pada kondisi yang kondisif untuk belajar

2- Dapat mengendalikan/mengkondisikan peserta didik tetapi tidak kondisif untuk belajar

3- Dapat mengendalikan/mengkondisikan peserta didik pada kondisi yang kondisif untuk belajar 46.Menyajikan pembelajaran

yang bernuansa aktif dan menyenangkan

0- Tidak muncul

1- Pembelajaran tidak bernuansa aktif dan menyenangkan kurang dari lima peserta didik yang ikut terlibat aktif bertanya

2- Menyajikan pembelajaran yang bernuansa aktif dan menyenangkan seperempat dari peserta didik ikut terlibat aktif bertanya

3- Menyajikan pembelajaran yang bernuansa aktif dan menyenangkan seperdua dari peserta didik ikut terlibat aktif bertanya

12. Penggunaan bahasa yang benar dan tepat

47.Menggunakan bahasa lisan yang secara jelas dan lancar

0- Tidak muncul

1- Bahasa daerah dominan digunakan 2- Tidak menggunakan bahasa lisan/bahasa


(37)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(mengkombinasikan dengan bahasa daerah) 3- Menggunakan bahasa lisan/bahasa Indonesia

yang secara jelas dan lancar 48.Menggunakan bahasa tulis

yang baik dan benar

0- Tidak muncul

1- Menggunakan bahasa daerah dalam bahasa tulisan

2- Menggunakan bahasa tulis (bahasa Indonesia) yang tidak jelas/terbaca

3- Menggunakan bahasa tulis (bahasa Indonesia) yang baik dan benar dan jelas/terbaca

III Kegiatan Penutup 13. Evaluasi

proses pembelaj aran

49.Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan peserta didik

0- Tidak muncul

1- Kurang dari lima orang peserta didik ikut terlibat dalam melakukan refleksi atau membuat rangkuman

2- Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan peserta didik dan hanya seperempat dari peserta didik ikut terlibat aktif 3- Melakukan refleksi atau membuat rangkuman

dengan melibatkan peserta didik dan seperdua dari peserta didik ikut terlibat aktif

50.Memberikan tes kepada peserta didik

0- Tidak muncul

1- Memberikan tes tetapi tidak sesuai tujuan pembelajaran

2- Memberikan tes tetapi hanya sebagian soal tes yang sesuai tujuan pembelajaran

3- Memberikan tes dan semua soal tes sesuai tujuan pembelajaran

51.Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan

0- Tidak muncul

1- Melaksanakan tindak lanjut tetapi tidak memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan (hanya membahas secara


(38)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

umum)

2- Melaksanakan tindak lanjut dengan

memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan sama terhadap semua peserta didik

3- Melaksanakan tindak lanjut dengan

memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan berbeda masing-masing peserta didik sesuai pencapaiannya masing-masing

3 Penilaian pembelajaran

14. Penilaian Proses

Pembelajaran

52.Mengamati sikap dan prilaku peserta didik dalam megikuti pembelajaran

0- Tidak muncul

1- Mengamati sikap dan prilaku peserta didik dalam megikuti pembelajaran tanpa memberi arahan dan penilaian

2- Mengamati sikap dan prilaku peserta didik dalam megikuti pembelajaran dan hanya melakukan satu dari dua indikator yang harus dilakukan (memberi arahan dan penilaian) 3- Mengamati sikap dan prilaku peserta didik

dalam megikuti pembelajaran serta memberi arahan dan penilaian

53.Melakukan penilaian keterampilan peserta didik dalam melakukan aktifitas individu/kelompok

0- Tidak muncul

1- Melakukan penilaian keterampilan peserta didik dalam melakukan aktifitas individu/kelompok tidak secara langsung

2- Melakukan penilaian keterampilan peserta didik dalam melakukan aktifitas individu/kelompok secara langsung tetapi tidak dengan rubrik penilaian

3- Melakukan penilaian keterampilan peserta didik dalam melakukan aktifitas individu/kelompok


(39)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan rubrik penilaian secara langsung 54.Mengumpulkan hasil kerja

sebagai bahan portofolio

0- Tidak muncul

1- Hasil kerja dikembalikan kepada siswa 2- Mengumpulkan hasil kerja peserta didik tidak

sebagai sebagai bahan portofolio

3- Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio

15. Teknik dan instrumen penilaian

55.Memiliki instrumen penilaian kompetensi sikap

0- Tidak muncul

1- Instrumen penilaian kompetensi sikap tidak meliputi aspek yang harus ada (observasi, penilaian diri, penilaian antar peserta didik dan jurnal) hanya dinilai lansung oleh guru tanpa rubrik

2- Instrumen penilaian kompetensi sikap meliputi (observasi, penilaian diri, penilaian antar peserta didik dan jurnal) tidak dilengkapi dengan rubrik

3- Instrumen penilaian kompetensi sikap meliputi (observasi, penilaian diri, penilaian antar peserta didik dan jurnal) dilengkapi dengan rubrik

56.Memiliki instrumen penilaian kompetensi pengetahuan

0- Tidak muncul

1- Penlaian kompetensi pengetahuan tanpa meliputi (tes tulis, tes lisan, penugasan) dan tidak dilengkapi dengan rubrik

2- Penlaian kompetensi pengetahuan meliputi (tes tulis, tes lisan, penugasan) instrumen tidak dilengkapi dengan rubrik

3- Penlaian kompetensi pengetahuan meliputi (tes tulis, tes lisan, penugasan) dan instrumen dilengkapi dengan rubrik


(40)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

57.Memiliki instrumen penilaian kompetensi keterampilan

0- Tidak muncul

1- Penilaian kompetensi keterampilan tidak meliputi (penilaian kinerja: tes priktik, projek, penilaian portofolio) dan tidak dilengkapi dengan rubrik

2- Penilaian kompetensi keterampilan meliputi (penilaian kinerja: tes priktik, projek, penilaian portofolio) instrumen tidak dilengkapi dengan rubrik

3- Penilaian kompetensi keterampilan meliputi (penilaian kinerja: tes priktik, projek, penilaian portofolio) dan instrumen dilengkapi dengan rubric

58.Membuat indikator penilaian untuk setiap instrumen penilaian

0- Tidak muncul

1- Indikator penilaian untuk setiap instrumen penilaian tidak dilengkapi dengan rubrik 2- Tidak semua indikator penilaian dilengkapi

dengan rubrik penilaian

3- Indikator penilaian untuk setiap instrumen penilaian dilengkapi dengan rubrik

59.Kesesuain instrumen penilaian pengetahuan dengan indikator pembelajaran

0- Tidak muncul

1- Instrumen penilaian tidak menjawab indikator pembelajaran yang akan dicapai

2- Hanya beberapa instrumen penilaian yang dapat menjawab indikator pembelajaran yang akan dicapai

3- Instrumen penilaian menjawab indikator pembelajaran yang akan dicapai


(41)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H. ALUR PENELITIAN

Studi pendahuluan kinerja mengajar guru

Potret kegiatan pembelajaran (penelitian)

Analisis kinerja guru

Perbaikan Instrument Uji Coba Instrument

Penentuan Sampel Judgement Instrument

Perizinan Penelitian Penyusunan Instrument

Revisi Proposal Seminar Proposal Penyusunan Proposal

Analisis implementasi kurikulum 2013

Data Nilai ulangan siswa

Tesis dan jurnal Pengolahan data


(42)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013


(43)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa kinerja mengajar guru biologi SMA negeri piloting Kurikulum 2013 Kota Bandung sudah masuk dalam kategori baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru sudah mampu melakukan dan mengaplikasikan tuntutan yang diharapkan dari Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 bukan merupakan suatu pendekatan yang baru dalam pembelajaran sains biologi khususnya, hal ini dikarenakan pendekatan-pendekatan yang diterapkan dalam Kurikulum 2013 merupakan pendekatan-pendekatan yang biasa dilakukan oleh guru-guru dalam pembelajaran biologi. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai kinerja mengajar guru biologi kinerja mengajar guru satu secara keseluruhan adalah 84,79 dengan kategori baik, kinerja mengajar guru dua secara keseluruhan adalah 78,75 dengan kategori baik, kinerja mengajar guru tiga secara keseluruhan adalah 78,75 dengan kategori baik.

Begitu juga dengan aspek kinerja mengajar guru yang diamati yang meliputi perencanaan pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian pembelajaran sudah berada dalam kategori baik. Dalam aspek perencanaan pembelajaran guru sudah sudah memiliki nilai yang baik. Aspek palaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru juga sudah memiliki nilai dengan kategori baik, aspek yang dituntut dalam Kurikulum 2013 sudah dapat diaplikasikann oleh guru. Untuk aspek penilaian pembelajaran guru masih memiliki nilai cukup, hal ini dikarenakan masih ada aspek yang dituntut Kurikulum 2013 belum terlaksana dengan baik oleh guru seperti penilaian yang dilakukan guru tidak berdasarkan rubrik yang tersedia. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai kinerja mengajar guru dalam aspek


(44)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kinerja guru dalam hal perencanaan pelaksanaan pembelajaran untuk ketiga guru berkategori baik dengan nilai 85. Aspek pelaksanaan pembelajaran untuk ketiga guru bernilai 86,46 dengan kategori baik. Aspek penilaian pembelajaran untuk ketiga guru dengan nilai 70,83 dengan kategori nilai cukup.

Kinerja guru terhadap hasil belajar kognitif peserta didik memiliki hubungan yang negatif dengan kata lain tidak ada hubungan antara kinerja mengajar guru terhadap hasil belajar kognitif peserta didik. Kinerja guru terhadap hasil belajar psikomotor peserta didik berkorelasi positif dengan nilai 0,56 dengan kategori cukup dan berpengaruh secara signifikan dengan nilai koefisien determinasinya 0,321 atau sebesar 32% sedangkan sisanya 68% dipengaruhi oleh faktor lain. Kinerja guru terhadap hasil belajar afektif peserta didik juga memiliki korelasi positif 0,43 dengan kategori cukup berpengaruh secara signifikan dengankoefisien determinasinya 0,186 atau sebesar 18% sedangkan sisanya 82% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkapkan dalam penelitian ini. Artinya kinerja guru SMA Negeri piloting Kurikulum 2013 Kota Bandung sudah cukup baik dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.

B. SARAN

Berdasarkan temuan hasil penelitian, maka berikut ini ada beberapa saran yang dapat dikemukakan, guru diharapkan melakukan proses penilaian pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan Kurikulum 2013 bahwa penilaian dilakukan secara langsung dengan menggunakan rubrik yang sudah disiapkan tidak hanya dengan mengingat peserta didik, karena akan menimbulkan penilaian yang subjektif. Kinerja mengajar guru hanya memiliki pengaruh 4% terhadap hasil belajar sementara 96% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain, hal ini tidak diungkapkan dalam penelitian ini dikarenakan keterebatasan penelitian diharapkan penelitian selanjutnya dapat mengungkapkan faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran.


(45)

140

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Australian Institute for Teaching and School Leadership.(2012). Autralian

Teacher Performanace and Development Framework. Astralia: Australian

Government.

Ahman E, dkk. (2006). Pengembangan Keprof Esionalan Dalam Meningkatkan

Kinerja Pembelajaran Guru Ekonomi. Jurnal pendidikan ekonomi dan

koperasi.Vol 1 No 2.

Burke, J.W. (1995). Competency Based Education and Training. London: The Falmer Press.

Fathurrohman, P. dan Suryana, A. (2012). Guru Profesional. Bandung: Refika Aditama.

Fessler, R. dan Guest. (2002). The Teacher Carrer Cycle: Understanding and

Guiding the Profesional Development of Teacher. Boston, MA: Allyn and

Bacon.

Guskey, T. (2000). Evaluating Profesional Development. Thousand Oaks, CA: Corwin Press.

Hadis, A. (2005). Kontribusi Supervisi Kepala Sekolah, Profesionalisme dan

Kinerja Guru Terhadap Mutu Proses dan Hasil Belajar Siswa di SMA Kota Bandung. Jurnal Mimbar Pendidikan. No. 2/XXIV/2005.

Hamalik, O. (2006). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara

Husdarta, J.S. (2007). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru

Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar. Jurnal Mimbar Pendidikan. No.

3/XXVI/2007.

Jihad, A. dan Haris, A. (2008). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.


(46)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2003). UU. SISDIKNAS No. 20.

Thahun 2003. Jakarta: Kemendikbud.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2005). UU NO. 14 Tahun 2005

Tentang Guru Dan Dosen. Jakarta: Kemendikbud.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2012). Pedoman Pelaksanaan

Penilaian Kinerja Guru. Jakarta: Kemendikbud.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.(2012). Dokumen Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.(2013). Permendikbud Nomor 65

Tahun 2013 tentang Standar Proses. Jakarta: Kemendikbud.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Permendikbud nomor 54

tahun 2013 tentang standar kompetensi lulusan. Jakarta: Kemendikbud.

Kunandar. (2009). Penilaian Autentik Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik

Berdasarkan Kurikulum 2013. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

McMillan, J.H dan Schumacher, S. (2001). Research In Education Fifth Edition. New York: Longman.

Milanowski, A. (2011). Strategic Measures of Teacher Performance. Madison: University of Wisconsin.

Mulyasa. (2009). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. (2013). Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nasution, A.H. (1992). Didaktik Azaz-Azaz Mengajar. Bandung: Jemmars.


(1)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa kinerja mengajar guru biologi SMA negeri piloting Kurikulum 2013 Kota Bandung sudah masuk dalam kategori baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru sudah mampu melakukan dan mengaplikasikan tuntutan yang diharapkan dari Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 bukan merupakan suatu pendekatan yang baru dalam pembelajaran sains biologi khususnya, hal ini dikarenakan pendekatan-pendekatan yang diterapkan dalam Kurikulum 2013 merupakan pendekatan-pendekatan yang biasa dilakukan oleh guru-guru dalam pembelajaran biologi. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai kinerja mengajar guru biologi kinerja mengajar guru satu secara keseluruhan adalah 84,79 dengan kategori baik, kinerja mengajar guru dua secara keseluruhan adalah 78,75 dengan kategori baik, kinerja mengajar guru tiga secara keseluruhan adalah 78,75 dengan kategori baik.

Begitu juga dengan aspek kinerja mengajar guru yang diamati yang meliputi perencanaan pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian pembelajaran sudah berada dalam kategori baik. Dalam aspek perencanaan pembelajaran guru sudah sudah memiliki nilai yang baik. Aspek palaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru juga sudah memiliki nilai dengan kategori baik, aspek yang dituntut dalam Kurikulum 2013 sudah dapat diaplikasikann oleh guru. Untuk aspek penilaian pembelajaran guru masih memiliki nilai cukup, hal ini dikarenakan masih ada aspek yang dituntut Kurikulum 2013 belum terlaksana dengan baik oleh guru seperti penilaian yang dilakukan guru tidak berdasarkan rubrik yang tersedia. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai kinerja mengajar guru dalam aspek


(2)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kinerja guru dalam hal perencanaan pelaksanaan pembelajaran untuk ketiga guru berkategori baik dengan nilai 85. Aspek pelaksanaan pembelajaran untuk ketiga guru bernilai 86,46 dengan kategori baik. Aspek penilaian pembelajaran untuk ketiga guru dengan nilai 70,83 dengan kategori nilai cukup.

Kinerja guru terhadap hasil belajar kognitif peserta didik memiliki hubungan yang negatif dengan kata lain tidak ada hubungan antara kinerja mengajar guru terhadap hasil belajar kognitif peserta didik. Kinerja guru terhadap hasil belajar psikomotor peserta didik berkorelasi positif dengan nilai 0,56 dengan kategori cukup dan berpengaruh secara signifikan dengan nilai koefisien determinasinya 0,321 atau sebesar 32% sedangkan sisanya 68% dipengaruhi oleh faktor lain. Kinerja guru terhadap hasil belajar afektif peserta didik juga memiliki korelasi positif 0,43 dengan kategori cukup berpengaruh secara signifikan dengankoefisien determinasinya 0,186 atau sebesar 18% sedangkan sisanya 82% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkapkan dalam penelitian ini. Artinya kinerja guru SMA Negeri piloting Kurikulum 2013 Kota Bandung sudah cukup baik dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.

B. SARAN

Berdasarkan temuan hasil penelitian, maka berikut ini ada beberapa saran yang dapat dikemukakan, guru diharapkan melakukan proses penilaian pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan Kurikulum 2013 bahwa penilaian dilakukan secara langsung dengan menggunakan rubrik yang sudah disiapkan tidak hanya dengan mengingat peserta didik, karena akan menimbulkan penilaian yang subjektif. Kinerja mengajar guru hanya memiliki pengaruh 4% terhadap hasil belajar sementara 96% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain, hal ini tidak diungkapkan dalam penelitian ini dikarenakan keterebatasan penelitian diharapkan penelitian selanjutnya dapat mengungkapkan faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran.


(3)

140

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Australian Institute for Teaching and School Leadership.(2012). Autralian Teacher Performanace and Development Framework. Astralia: Australian Government.

Ahman E, dkk. (2006). Pengembangan Keprof Esionalan Dalam Meningkatkan Kinerja Pembelajaran Guru Ekonomi. Jurnal pendidikan ekonomi dan koperasi.Vol 1 No 2.

Burke, J.W. (1995). Competency Based Education and Training. London: The Falmer Press.

Fathurrohman, P. dan Suryana, A. (2012). Guru Profesional. Bandung: Refika Aditama.

Fessler, R. dan Guest. (2002). The Teacher Carrer Cycle: Understanding and Guiding the Profesional Development of Teacher. Boston, MA: Allyn and Bacon.

Guskey, T. (2000). Evaluating Profesional Development. Thousand Oaks, CA: Corwin Press.

Hadis, A. (2005). Kontribusi Supervisi Kepala Sekolah, Profesionalisme dan Kinerja Guru Terhadap Mutu Proses dan Hasil Belajar Siswa di SMA Kota Bandung. Jurnal Mimbar Pendidikan. No. 2/XXIV/2005.

Hamalik, O. (2006). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara

Husdarta, J.S. (2007). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar. Jurnal Mimbar Pendidikan. No. 3/XXVI/2007.

Jihad, A. dan Haris, A. (2008). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.


(4)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2003). UU. SISDIKNAS No. 20. Thahun 2003. Jakarta: Kemendikbud.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2005). UU NO. 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen. Jakarta: Kemendikbud.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2012). Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru. Jakarta: Kemendikbud.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.(2012). Dokumen Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.(2013). Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses. Jakarta: Kemendikbud.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Permendikbud nomor 54 tahun 2013 tentang standar kompetensi lulusan. Jakarta: Kemendikbud. Kunandar. (2009). Penilaian Autentik Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik

Berdasarkan Kurikulum 2013. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

McMillan, J.H dan Schumacher, S. (2001). Research In Education Fifth Edition. New York: Longman.

Milanowski, A. (2011). Strategic Measures of Teacher Performance. Madison: University of Wisconsin.

Mulyasa. (2009). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. (2013). Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nasution, A.H. (1992). Didaktik Azaz-Azaz Mengajar. Bandung: Jemmars. 140


(5)

142

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan.

Popham, W.J. (1995). Classroom Assessment What Teacher Need to Know. Boston: Allyn and Bacon.

Rivai, V dan Murni, S. (2010). Education Manegement Analisis Teori dan Praktik. Jakarta: Raja Grafindo.

Rusman.(2010). Model-model Pembelajaran Pengembangan Profesionalisme Guru. Bandung: Mulia Mandiri Pers.

Sardiman, A.M. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.

Schacter, J. (2010). Teacher Performance-Based Accountability: why, What, and How. Santa Monita: Milken Family Foundation.

Siagian, S.P. (2002). Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka. Siregar, S. (2004). Statistika Terapan. Bandung: Grasindo.

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdikarya.

Sudjana, N. (2011). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.


(6)

Dolly Hermayanti, 2014

Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi Sman Kota Bandung Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryosubroto, B. (2009). Proses Belajar Mengajar Di Sekolah: Wawasan Baru, Beberaap Metode Pendukung dan Beberapa Komponen Layanan Khusus. Jakarta: Rineka.

Supardi. (2013). Kinerja Guru. Jakarta: Rajawali Press.

Supriadi, D. (1998). Penilaian Kinerja dan Pengembangan Guru. Yogyakarta: Adicipta.

Suyanto dan Hisyam, D. (2000). Refleksi dan Reformasi Pendidikan di Indonesia Milenium III. Yogyakarta: Adicipta.

Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi dan Implementasi Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara.

Toharudin., Hendrawati, S. dan Rustaman. A. (2011).Menbangaun Literasi Sains Peserta Didik. Bandung: Humaniora.

Undang-Undang Repuplik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-Undang Repuplik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.

Uno, H.B. (2008). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Widyoko, S. dan Eko, P. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Winkel, W.S. (1985). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.