PENERAPAN METODE PERMAINAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN : Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas II A SD Negeri Ciburial Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Semester 2 Tahun
(Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas II A SD Negeri Ciburial Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pedagogik Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh Ohan Handiyanto
1003270
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014
(2)
PENERAPAN METODE PERMAINAN
TEKA-TEKI SILANG (TTS) MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
OPERASI HITUNG CAMPURAN
(Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas II A SD Negeri Ciburial Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014)
Oleh Ohan Handiyanto
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan Indonesia
© Ohan Handiyanto 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
(4)
Ohan Handiyanto, 2014
Penerapan Metode Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Campuran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Hasil Penelitian ... 5
E. Hipotesis Tindakan ... 6
F. Definisi Operasional ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
A. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ... 7
B. Metode Permainan TTS Matematika ... 14
C. Hasil Belajar ... 22
D. Penelitian yang Relevan ... 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 30
A. Metode Penelitian ... 30
B. Model Penelitian ... 30
C. Subjek, Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32
D. Prosedur Penelitian ... 32
E. Instrumen Penelitian ... 32
F. Pengolahan Data dan Analisis Data ... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42
(5)
Ohan Handiyanto, 2014
Penerapan Metode Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Campuran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Pembahasan ... 56
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 63
A. Simpulan ... 63
B. Rekomendasi ... 64
DAFTAR PUSTAKA ... 66
LAMPIRAN ... 70
(6)
Ohan Handiyanto, 2014
Penerapan Metode Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Campuran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
PENERAPAN METODE PERMAINAN
TEKA-TEKI SILANG (TTS) MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
OPERASI HITUNG CAMPURAN
Oleh Ohan Handiyanto
1003270
Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya hasil tes awal siswa pada materi operasi hitung campuran yang ditematikkan dengan mendeskripsikan ciri-ciri hewan, hal ini ditandai dari 30 siswa, ada 17 siswa yang masih di bawah KKM yang telah ditetapkan yaitu 66. Hal tersebut dikarenakan proses pembelajaran yang dilakukan masih konvensional yaitu menggunakan metode ceramah dan menekankan pada hafalan sehingga siswa tidak diajak untuk berpikir dan membuat siswa menjadi pasif. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti merumuskan masalah yaitu bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode permainan TTS Matematika pada materi operasi hitung campuran dan bagaimanakah hasil belajar siswa pada materi operasi hitung campuran dengan menerapkan metode permainan TTS Matematika di Kelas II A SD Negeri Ciburial. Dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaaan pembelajaran dan hasil belajar siswa pada materi operasi hitung campuran dengan menerapkan metode permainan TTS Matematika di kelas II A SD Negeri Ciburial. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan mengadaptasi model dari Kemmis dan Taggart (1988), subjek penelitian berjumlah 30 siswa dan terdiri dari dua siklus. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah menghitung skor siswa tiap siklus, skor rata-rata kelas, ketuntasan belajar siswa, peningkatan gain serta gain yang ternormalisasikan. Dari hasil penelitian diperoleh data, yaitu: (1) Pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan metode ini telah membuat siswa menjadi aktif, mampu mengajak siswa untuk berpikir dan pembelajaran menjadi lebih bermakna. (2) Hasil belajar siswa tiap siklusnya terus mengalami peningkatan, ini dapat dilihat dari skor rata-rata kelas siklus I adalah 95 dan siklus II adalah 96,67, nilai rata-rata meningkat sebesar 1,67 angka dengan ketuntasan belajar pada siklus I dan siklus II adalah 100% (30 siswa) dinyatakan tuntas KKM. Peningkatan gain siswa dari siklus I – siklus II adalah 2,78 dengan gain ternormalisasi siklus I – siklus II adalah 0,56 yang berarti efektivitas pembelajarannya dalam kategori sedang. Dengan demikian, penelitian tindakan ini diharapkan menjadi salahsatu referensi untuk guru dalam memperbaiki permasalahan yang terjadi di kelas baik secara proses maupun hasil belajar siswa.
(7)
Ohan Handiyanto, 2014
Penerapan Metode Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Campuran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu CROSS PUZZLE (TTS) MATH FOR
IMPROVING STUDENT LEARNING OUTCOMES IN MATERIALS CALCULATE MIXED OPERATIONS
by
Ohan Handiyanto 1003270
This research is motivated low initial test students on the material mix arithmetic operations are integrated with describing the characteristics of the animal. It is marked out of 30 students, there are 17 students who are still below the predetermined KKM is 66. This is because the learning process is done still using the conventional lecture method and emphasis on rote learning so that students are not encouraged to think and make students become passive. Based on these problems, then the problem is how do we propose to apply the method of implementation of learning Mathematics crossword game on the material mix arithmetic operations and how student learning outcomes in the material mix arithmetic operations by applying game TTS Mathematics in Class II A Ciburial Elementary School. From the formulation of the problem, the purpose of this study was to describe learning performance and student learning outcomes in the material mix arithmetic operations by applying game TTS Mathematics in Elementary School second grade A Ciburial. The research method used was action research (PTK) by adapting the model of Kemmis and Taggart (1988), the study subjects were 30 students and consists of two cycles. Data processing techniques are used to calculate the score of students each cycle, the average score of the class, students' mastery learning, an increased gain and normalized gain. The results were obtained the data, are: (1) Implementation of learning with the application of this method has made students become active, able to encourage students to think and learning becomes more meaningful. (2) The results of each student's learning cycle continues to increase, it can be seen from the average score of the class is the first cycle and second cycle 95 is 96.67, the average value increased by 1.67 figure with mastery learning in the first cycle and second cycle was 100% (30 students) KKM otherwise completed. Increasing the gain of students from the first cycle - cycle II is 2.78 with a normalized gain first cycle - cycle II is 0.56 which means that the effectiveness of learning in the medium category. Thus, action research is expected to be one of the main reference for teachers in fixing problems that occur in both the classroom and student learning outcomes.
(8)
Ohan Handiyanto, 2014
Penerapan Metode Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Campuran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pelaksanaan pembelajaran tematik di sekolah dasar dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) berlandaskan pada peraturan UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dinyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya (Pasal 9), (dalam Rusman, 2009, hal.256). Dengan demikian pembelajaran tematik memiliki posisi dan potensi yang strategis dalam keberhasilan proses pendidikan di tingkat sekolah dasar, karena “pembelajaran tematik merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individual maupun kelompok, aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik (menyeluruh), bermakna dan autentik”, menurut Rusman (2003, hal.253). Berikut contoh pembelajaran tematik di sekolah dasar misalnya, ketika siswa belajar dengan tema kegiatan berbelanja di pasar, maka siswa akan belajar tentang konsep hitung-menghitung (Bidang Studi Matematika), konsep aneka ragam makan sehat (Bidang Studi IPA) dan konsep tentang dialog tawar-menawar harga barang (Bidang Studi Bahasa Indonesia). Dari contoh tersebut, bahwa dengan menyajikan materi pelajaran melalui pembelajaran tematik, proses pembelajaran akan lebih mudah dipahami oleh siswa.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di Kelas II A SD Negeri Ciburial Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Pelajaran 2013/2014, pada saat pembelajaran tematik dengan tema “Hewan Peliharaanku”, yang terdiri dari Bidang Studi Bahasa Indonesia dengan Kompetensi Dasar (KD) yaitu mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar sesuai ciri-cirinya dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami orang lain dan Bidang Studi
(9)
Ohan Handiyanto, 2014
Penerapan Metode Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Campuran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Matematika dengan KD yaitu melakukan operasi hitung campuran. Pada saat pembelajaran berlangsung, ditemukan beberapa masalah seperti pada pelajaran Bahasa Indonesia yaitu ada beberapa anak yang masih belum bisa membaca dan menulis dengan lancar, sedangkan pada saat pelajaran Matematika siswa mengalami kesulitan dalam memahami operasi perkalian menjadi penjumlahan berulang dan belum bisa melakukan operasi hitung campuran dengan benar. Masalah tersebut dapat dilihat, ketika siswa diminta untuk mengerjakan beberapa soal contohnya menghitung jumlah kaki dari beberapa hewan dengan menggunakan operasi perkalian menjadi penjumlahan berulang dan melakukan operasi hitung campuran, siswa belum bisa mengerjakannya. Contoh soalnya sebagai berikut: (1) Berapa biasanya jumlah kaki dari seekor harimau? jawaban yang diharapkan adalah 4; (2) Jika di dalam kandang ada 3 ekor harimau Jawa, berapakah jumlah kaki semua harimau tersebut? jawaban yang diharapkan adalah 3 x 4 = 4 + 4 + 4 = 12; (3) Jika kandang tersebut ditambahkan dengan 1 ekor harimau dari Sumatera, berapakah jumlah kaki semuanya? jawaban yang diharapkan adalah 3 x 4 + 4 = (3 x 4) + 4 = (4 + 4 + 4) + 4 = (12) + 4 = 16. Dengan demikian, dari penjelasan masalah di atas dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang terjadi di Kelas II A SD Negeri Ciburial Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Pelajaran 2013/2014 tersebut adalah: (1) ada siswa yang belum bisa membaca dan menulis dengan lancar; (2) siswa belum memahami operasi perkalian menjadi penjumlahan berulang dan (3) siswa mengalami kesulitan saat mengerjakan perhitungan yang lebih kompleks yaitu melakukan operasi hitung campuran.
Permasalahan yang terjadi dikarenakan cara pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurang tepat seperti siswa banyak diminta untuk menghafal bukan untuk memahaminya, guru kurang dapat mengajak siswa untuk aktif berpikir, tidak terjadi proses komunikatif dalam pembelajaran karena kurang melakukan tanya jawab sehingga siswa menjadi pasif dan cenderung membosankan. Oleh karena itu, banyak siswa kurang termotivasi dalam belajar sehingga siswa tidak
(10)
3
Ohan Handiyanto, 2014
Penerapan Metode Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Campuran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
fokus dan tidak konsentrasi saat pembelajaran berlangsung. Akibatnya, hasil belajar siswa pada proses pembelajaran tersebut menjadi rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil tes awal dari 30 siswa di kelas II A pada tanggal 5 Maret 2014 yang hasilnya masih menunjukkan bahwa 56,67% (17 siswa) di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sekolah yaitu 66. Adapun secara lengkap hasil tes awal bisa dilihat pada lampiran tabel 1.1. Masih banyaknya siswa yang mendapatkan skor tes awal di bawah KKM, dikarenakan siswa kurang termotivasi dalam belajar, karena pada saat pembelajaran guru hanya melakukan metode pembelajaran yang konvensional yaitu menggunakan metode ceramah saja, sehingga banyak siswa yang jenuh dan kurang aktif dalam pembelajaran. Selain itu, karena Matematika memiliki sifat yang khas atau berbeda dari pelajaran lainnya yaitu ide atau konsep-konsepnya bersifat abstrak dengan tersusun secara terstruktur, logis dan sistematis mulai dari konsep yang paling sederhana hingga konsep yang paling kompleks, sehingga terasa sulit bagi siswa dalam belajarnya karena anak di usia SD masih berpikir secara konkret dan belum dapat berpikir secara abstrak yang menjadikan Matematika kurang digemari oleh siswa dan hasil belajar siswa menjadi rendah.
Dengan demikian, melihat masalah yang terjadi tentang penyebab kurangnya motivasi siswa dalam belajar Matematika serta guru dalam pembelajarannya menggunakan metode ceramah dan hafalan sehingga hasil belajar siswa masih banyak di bawah KKM, maka peneliti akan menyelesaikan masalah tersebut dengan cara menerapkan metode permainan Teki-Teki Silang (TTS) Matematika yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi hitung campuran di kelas II A SD Negeri Ciburial Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat yang dalam pembelajarannya diintegrasikan dengan Bidang Studi Bahasa Indonesia. Penerapan metode permainan TTS Matematika belum pernah dilakukan di kelas tersebut, sehingga diharapkan dapat menjadi solusi terhadap masalah yang terjadi.
(11)
Ohan Handiyanto, 2014
Penerapan Metode Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Campuran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Metode permainan TTS Matematika merupakan suatu metode pembelajaran Matematika yang mengandung unsur permainan dengan manfaat dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam menguasai keterampilan tertentu, seperti menemukan dan memecahkan masalah serta memahami konsep tertentu.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya tentang metode permainan TTS yang pernah dilakukan oleh Hasanah (2010) dengan skripsinya yang berjudul,
“Pembelajaran Berbasis Permainan TTS untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa MAN Godean Sleman Yogyakarta”, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dalam pembelajaran Bahasa Arab dengan menggunakan permainan TTS dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa Arab siswa dengan peningkatan prestasi belajar siswa sebesar 13,33 yang diperoleh dari selisih antara rata-rata tes akhir siklus I dan siklus II.
Dengan memperhatikan beberapa uraian di atas, penelitian ini perlu dilakukan karena untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi hitung campuran, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul, “Penerapan Metode Permainan TTS Matematika untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Operasi Hitung Campuran di Kelas II A SD Negeri Ciburial”.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang akan diteliti pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode permainan TTS Matematika pada materi operasi hitung campuran di Kelas II A SD Negeri Ciburial?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada materi operasi hitung campuran dengan menerapkan metode permainan TTS Matematika di Kelas II A SD Negeri Ciburial?
(12)
5
Ohan Handiyanto, 2014
Penerapan Metode Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Campuran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode permainan TTS Matematika pada materi operasi hitung campuran di Kelas II A SD Negeri Ciburial.
2. Untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa pada materi operasi hitung campuran dengan menerapkan metode permainan TTS Matematika di Kelas II A SD Negeri Ciburial.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut. 1. Manfaat Teoris
Hasil penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat memberikan masukan terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode permainan TTS Matematika pada saat pembelajaran tematik yang terdiri dari Bidang Studi Bahasa Indonesia tentang mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar sesuai ciri-cirinya dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami orang lain dan Bidang Studi Matematika tentang melakukan operasi hitung campuran dengan tujuan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah kognitif.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa, dengan menerapkan metode permainan TTS Matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi hitung campuran dan memberikan kemampuan pemahaman konsep operasi hitung campuran. b. Bagi guru di sekolah, untuk memberikan pengetahuan dalam pembelajaran
Matematika melalui penerapan metode permainan TTS Matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi operasi hitung campuran. Selain itu, memberikan informasi kepada guru bahwa dengan adanya pembelajaran yang baik, maka dapat mewujudkan siswa yang cerdas, terampil dan berprestasi.
(13)
Ohan Handiyanto, 2014
Penerapan Metode Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Campuran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Bagi sekolah, sebagai tolak ukur peningkatkan kualitas pembelajaran sekolah dalam melakukan inovasi pembelajaran di SD Negeri Ciburial. d. Bagi peneliti, dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang efektif dengan menerapkan berbagai metode pembelajaran khususnya metode permainan TTS Matematika di kelas II A SD Negeri Ciburial.
(14)
7
Ohan Handiyanto, 2014
Penerapan Metode Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Campuran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah “Jika menerapkan metode permainan TTS Matematika diterapkan dengan tepat pada materi operasi hitung campuran di Kelas II A SD Negeri Ciburial, maka hasil belajar siswa dapat meningkat”.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam penafsiran dari beberapa istilah yang ada, maka dalam penelitian ini akan didefinisikan variabel-variabel penelitian secara operasional adalah sebagai berikut.
1. Metode Permainan TTS Matematika
Dalam penelitian ini, metode permainan TTS Matematika adalah suatu metode dalam pembelajaran Matematika untuk memberikan pengalaman belajar siswa dengan tujuan membantu siswa dalam memahami konsep pada materi operasi hitung campuran yang cara mainnya adalah dengan mengisi jawaban ke dalam kotak TTS secara mendatar atau menurun berupa angka-angka.
2. Hasil Belajar
Menurut Bloom (dalam Latifah, 2013, hlm. 27), “hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah mengikuti suatu materi tertentu dari mata pelajaran yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor”.
Dalam penelitian ini, hasil belajar yang dimaksud adalah kemampuan siswa ranah kognitif pada pembelajaran tematik untuk Bidang Studi Matematika di kelas II A SD Negeri Ciburial yaitu skor tes siswa tentang operasi hitung campuran setelah mendapatkan pembelajaran dengan menerapkan metode permainan TTS Matematika. Adapun operasi hitung campuran pada penelitian ini adalah melakukan perhitungan yang terdiri dari operasi hitung perkalian dan penjumlahan, serta perkalian dan pengurangan.
(15)
Ohan Handiyanto, 2014
Penerapan Metode Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Campuran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peran sangat penting dalam meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran. Penelitian tindakan kelas adalah suatu upaya yang dilakukan oleh guru dalam memecahkan masalah yang terjadi di dalam kelas dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan kepada peserta didik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar peserta didik.
Penelitian tindakan ini dilakukan dengan melibatkan peneliti dan guru kelas untuk mengkaji bersama-sama tentang kelemahan dan dukungan prosedur kerja, metode kerja dan alat-alat kerja yang digunakan selama ini dan selanjutnya mendapatkan metode kerja baru yang dipandang paling efisien lalu diujicobakan, dievaluasi secara terus-menerus dalam pelaksanaannya sehingga sampai ditemukan metode yang paling efisien untuk dilaksanakan.
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi di dalam kelas. Penelitian tindakan kelas lebih berorientasi pada perbaikan proses yang terjadi dan tidak sekedar pada perbaikan hasil atau dampak yang ditimbulkan dari sebuah tindakan yang diberikan di dalam kelas. Namun, dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktik-praktik pembelajaran di dalam kelas secara profesional.
B. Model Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan model spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart (1988, dalam Wiriaatmadja, 2012, hlm. 66). Model spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart mencakup empat komponen, yaitu perencanaan (planning),
(16)
31
Ohan Handiyanto, 2014
Penerapan Metode Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Campuran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pelaksanaan (action), observasi (observation) dan refleksi (reflection). Adapun bentuk siklus penelitiannya pada gambar 3.1 berikut.
Gambar 3.1
Alur Penelitian Tindakan Kelas
Adaptasi dari Kemmis dan Mc. Taggart (1988)
Penjelasan dari alur Penelitian Tindakan Kelas yang ditempuh setiap siklusnya dalam model Kemmis dan Taggart adalah sebagai berikut.
a. Perencanaan (planning)
Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas pertama kali yang dilakukan adalah membuat perencanaan tindakan. Dalam perencanaan tindakan, kegiatan awal adalah memfokuskan masalah yang akan diteliti, selanjutnya menentukan
Kesimpulan
Observasi Refleksi II
Keadaan Awal
Perencanaan Pelaksanaan
Observasi Refleksi I
Perencanaan Pelaksanaan
Siklus I
(17)
Ohan Handiyanto, 2014
Penerapan Metode Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Campuran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
langkah-langkah yang akan dilakukan dengan merencanakan tindakan sesuai hasil analisis materi pembelajaran, pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran atau strategi pembelajaran, media pembelajaran, bahan ajar maupun hasil pembelajaran siswa.
b. Pelaksanaan (action)
Pada tahap pelaksanaan (action), rencana yang telah dirancang akan dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah yang telah dibuat yaitu dengan penerapan metode permainan TTS Matematika pada materi operasi hitung campuran di kelas II A SD Negeri Ciburial.
c. Observasi (observation)
Pada tahap observasi ini dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Kegiatan observasi berupa mencatat hal-hal yang terjadi dari proses dan hasil yang dapat dicapai selama pembelajaran berlangsung.
d. Refleksi (reflection)
Refleksi dilakukan untuk mempertimbangkan baik atau buruknya, berhasil atau tidak berhasilnya dari suatu tindakan yang telah dilakukan dengan tujuan menemukan kekurangan dari setiap tindakan sehingga dengan kegiatan refleksi ini dapat memberikan arah bagi perbaikan untuk tindakan pada siklus selanjutnya.
C. Subjek, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas II A SD Negeri Ciburial dengan jumlah 30 siswa. Jumlah siswa laki-laki adalah 15 orang dan perempuan adalah 15 orang.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Ciburial Jalan Tangkuban Perahu Desa Cibogo, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
(18)
33
Ohan Handiyanto, 2014
Penerapan Metode Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Campuran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Waktu pelaksanaan penelitian ini selama kurang lebih 4 bulan, dengan pelaksanaan mulai pada bulan Maret sampai dengan bulan Juni Tahun 2014 pada Semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan model spiral Kemmis dan Taggart (1988) dengan tahapannya adalah (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (action), (3) observasi (observation) dan (3) refleksi (reflection). Dalam penelitian tindakan kelas ini dimulai dengan kegiatan observasi awal yaitu mengidentifikasi masalah, selanjutnya merumuskan masalah yang akan diteliti. Sedangkan pelaksanaannya, direncanakan dilakukan ke dalam dua siklus dimana setiap siklusnya terdiri dari satu kali pembelajaran. Adapun rincian kegiatan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Tahap Awal / Pra Perencanaan
Kegiatan pada tahap awal peneliti mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas II A SD Negeri Ciburial dengan melakukan tes awal. Hasil observasi awal akan dijadikan bahan diskusi peneliti bersama wali kelas II A SD Negeri Ciburial untuk menemukan alternatif pemecahan masalahnya. Setelah peneliti melakukan observasi dan diskusi dengan guru kelas II A SD Negeri Ciburial untuk menemukan penyebab permasalahan, selanjutnya peneliti menyusun proposal penelitian agar proses penelitian yang akan dilakukan dapat terarah.
2. Tahap Perencanaan Penelitian
Pada tahap ini, peneliti melakukan persiapan serta penyusunan beberapa rancangan dalam melaksanakan tindakan penelitian, adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut.
(19)
Ohan Handiyanto, 2014
Penerapan Metode Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Campuran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Peneliti mengajukan permohonan izin untuk melakukan penelitian kepada dosen pembimbing Skripsi, membuat SK penelitian melalui Prodi PGSD dan lembaga-lembaga yang terkait dalam peneltian tindakan kelas ini agar dapat melakukan penelitian di SD Negeri Ciburial Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam bentuk pembelajaran Tematik di Kelas II A dengan menerapkan metode permainan Teki-Teki Silang (TTS) Matematika.
c. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam bentuk TTS Matematika untuk digunakan siswa dalam kelompok.
d. Menyiapkan soal tes pembelajaran dan pedoman penskoran tes untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam ranah kognitif.
e. Menyiapkan lembar observasi pembelajaran dan alat-alat untuk dokumentasi.
3. Pelaksanaan Penelitian
Pada tahap ini peneliti melaksanakan rancangan pembelajaran yang telah direncanakan dengan menerapkan metode permainan TTS Matematika yang bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajar siswa di Kelas II A SD Negeri Ciburial. Pada saat kegiatan pelaksanaan pembelajaran berlangsung, peneliti juga melakukan kegiatan observasi untuk mengetahui setiap kejadian yang muncul akibat dari tindakan yang dilakukan.
4. Observasi
Pada saat pelaksanaan pembelajaran, peneliti bersamaan melakukan observasi dengan dibantu oleh dua orang observer untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung dengan penerapan metode permainan TTS Matematika menggunakan lembar observasi. Observer melihat dan mencatat apa yang terjadi di kelas tentang kekurangan dan kemajuan proses pembelajaran, baik secara proses maupun hasil dari penerapan tindakan yang diberikan.
5. Refleksi
Pada tahap ini, peneliti melakukan proses analisis dan mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan, sehingga diperoleh kesimpulan dari hasil
(20)
35
Ohan Handiyanto, 2014
Penerapan Metode Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Campuran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pelaksanaan siklus I. Hasil pelaksanaan siklus I akan digunakan sebagai bahan perbaikan untuk siklus berikutnya dengan melihat bagian mana yang masih terjadi kekurangan dan telah mencapai tujuan.
Pada siklus berikutnya, perencanaan diperbaiki dan disesuaikan dengan hasil refleksi yang didapatkan dari siklus sebelumnya untuk pelaksanaan tindakan siklus berikutnya, begitupun seterusnya sehingga terjadi penigkatan yang sesuai dengan tujuan penelitian ini.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan untuk pengumpulan data. Instrumen penelitian ini memiliki peran yang sangat penting dalam proses penelitian diantaranya untuk menjawab rumusan masalah maupun untuk penarikan kesimpulan penelitian. Oleh karena itu, dalam penelitian ini teknik pengambilan data atau instrumen penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut.
1. Instrumen Pembelajaran
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat setiap siklus yang memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, skenario pembelajaran, lembar soal tes akhir pembelajaran, media, alat dan sumber pembelajaran serta penilaian.
b. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar Kerja Siswa (LKS) diberikan kepada siswa untuk tugas kelompok. LKS disusun berdasarkan metode yang diterapkan yaitu metode permainan TTS Matematika pada materi operasi hitung campuran yang bertujuan untuk membantu penanaman konsep dari operasi hitung campuran. LKS diberikan disetiap siklusnya dapat dilihat pada lampiran A.2.
(21)
Ohan Handiyanto, 2014
Penerapan Metode Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Campuran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
“Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah
ditentukan”, (Arikunto, dalam Karimah, 2013, hlm. 42).
Tes sebagai instrumen pengumpulan data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam pengerjaan operasi hitung campuran. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes yang diberikan pada akhir pembelajaran untuk memperoleh data hasil belajar siswa dalam mengerjakan soal-soal operasi hitung campuran.
3. Instrumen Non-Tes
Instrumen non-tes yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Lembar Observasi
Dalam penelitian ini observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas atau respon siswa dan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan penerapan metode permainan TTS Matematika di kelas II A SD Negeri Ciburial, selanjutnya data dari hasil observasi digunakan peneliti untuk kegiatan refleksi dan digunakan untuk diskusi antara peneliti dengan guru kelas II A SD Ciburial dalam menentukan cara penyelesaian terhadap masalah-masalah yang mungkin muncul dan terjadi di kelas. Lembar observasi yang digunakan berupa lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan metode permainan TTS Matematika di kelas II A SD Negeri Ciburial pada lampiran B.1.
b. Dokumentasi
Menurut Riduwan (2011, hlm. 77) menjelaskan pengertian “dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film,
dokumenter, data yang relevan penelitian”. Dokumentasi pada penelitian ini dapat berupa sebagai berikut.
1) Perangkat pembelajaran, seperti: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan lembar observasi aktivitas siswa dan guru.
(22)
37
Ohan Handiyanto, 2014
Penerapan Metode Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Campuran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Instrumen tes, seperti: soal tes akhir siswa. 3) Rekapitulasi hasil tes siswa.
4) Foto-foto aktivitas siswa dan guru.
5) Surat-surat yang berhubungan dengan penelitian, seperti: Surat Keputusan (SK) dosen pembimbing, Surat Izin Penelitian dari FIP ke UPI, Surat Izin Penelitian dari UPI ke Kab. Bandung Barat, Surat Izin Penelitian dari Kesbang dan Linmas Kab. Bandung Barat dan lain-lain.
F. Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Pengolahan Data
“Pengolahan data adalah pemberian skor, pengelompokkan, perhitungan
dan sebagainya mengenai data yang kita miliki, yang kita peroleh melalui tahap pengumpulan data”, menurut Ruseffendi (1998, hlm. 26). Melalui pengertian di atas bahwa, setelah melakukan penelitian maka akan diperoleh data-data, yang selanjutnya data-data tersebut diolah kembali menjadi data yang lebih jelas dan bermakna dengan tujuan mendapatkan gambaran kesimpulan untuk dapat menjawab hipotesis dalam penelitian ini. Pengolahan data tersebut dikelompokkan berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari pendekatan penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas.
a. Data Kualitatif
Data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi langsung dengan menggunakan lembar observasi dalam setiap siklus yang dilakukan peneliti dengan dibantu oleh observer. Data yang ada pada lembar observasi, digunakan peneliti sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan refleksi dan perbaikan pada siklus berikutnya.
b. Data Kuantitatif
Untuk pengolahan data kuantitatif peneliti menggunakan metode sebagai berikut.
(23)
Ohan Handiyanto, 2014
Penerapan Metode Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Campuran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bentuk tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada materi operasi hitung campuran adalah soal tes akhir. Perhitungan dilakukan dengan cara menghitung skor ideal indikator capaian kompetensi (ICK) per butir soal, perhitungan dapat dilihat pada lampiran tabel 3.1 tentang pedoman penyekoran ICK. Untuk menghitung nilai siswa digunakan rumus sebagai berikut.
Nilai = x 100
2) Penilaian Rata – Rata Kelas
Untuk mengetahui nilai rata-rata kelas, peneliti menjumlahkan semua nilai yang diperoleh siswa, selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa kelas tersebut. Maka peneliti menggunakan rumus sebagai berikut.
R = ∑ ∑
(Sumber: Aqib, dkk. 2009, hlm. 40) Keterangan:
R : nilai rata-rata kelas.
∑ x : jumlah semua nilai siswa
∑ N : jumlah siswa
Tabel. 3.2
Kriteria Penilaian Rata – Rata Kelas
Kriteria Nilai
Baik Sekali 85 – 100
Baik 70– 84
Cukup 60 – 69
Kurang 50 – 59
(24)
39
Ohan Handiyanto, 2014
Penerapan Metode Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Campuran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Sumber: Depdiknas, 2006, dalam Gumilar, 2013, hlm. 39)
3) Penilaian untuk Ketuntasan Belajar
“Ketuntasan belajar ideal untuk setiap indikator adalah 0 – 100%, dengan
batas kriteria ideal minimum 75%”, (dalam Masnur Muslich, 2009, hlm. 36). Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar, peneliti menganggap bahwa dengan penerapan metode permainan TTS Matematika dapat dikatakan berhasil untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi hitung campuran, jika siswa mampu mengerjakan soal-soal operasi hitung campuran dengan baik dan telah memenuhi KKM yaitu 66.
Untuk perhitungan persentase kriteria tingkat ketuntasan belajar siswa dikelompokkan ke dalam lima kriteria, seperti yang terlihat pada tabel 3.4 dan untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal, digunakan rumus sebagai berikut.
P = ∑
∑ x 100%
(25)
Ohan Handiyanto, 2014
Penerapan Metode Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Campuran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3
Kriteria Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa dalam (%)
Tingkat Ketuntasan (%) Kriteria
80% - 100% 60% - 79% 40% - 59% 20% - 39%
< 20%
Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah (Sumber: diadaptasi dalam Aqib, dkk. 2009, hlm. 41)
4) Menghitung Gain Ternormalisasi <g>
Untuk memperoleh informasi peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif setiap siklusnya, maka ditentukan besar gain dengan perhitungan sebagai berikut.
g = (skor tes siklus ke-i + 1) – (skor tes siklus ke-i)
Untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa disetiap siklusnya, maka dilakukan dengan menghitung gain rata-rata yang telah dinormalisasi berdasarkan efektifitas pembelajaran. Untuk menghitung gain ternormalisasi digunakan sebagai berikut.
<g> =
Adapun kriteria efektivitas pembelajaran menurut Hake R. adalah sebagai berikut:
(26)
41
Ohan Handiyanto, 2014
Penerapan Metode Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Campuran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4
Interpretasi Gain yang Ternormalisasi
Nilai <g> Interpretasi
0.00 – 0.30 Rendah
0.31 – 0.70 Sedang
0.71 – 1.00 Tinggi
(Sumber: diadaptasi dalam Iriawan, 2008, hal.45)
2. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, angket, observasi, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Kegiatan analisis data digunakan untuk menjawab rumusan masalah atau pengujian hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian ini.
Data kualitatif dalam penelitian ini adalah aktivitas siswa dan guru terhadap pembelajaran dengan penerapan metode permainan TTS Matematika di kelas II A SD Negeri Ciburial. Analisis data kualitatif menurut Sugiyono (2008, hlm. 246 ) terdiri atas: (1) data reduction (reduksi data), (2) data display (display data) dan (3) conclusion drawing/verification. Data dianalisis dengan menggunakan data reduksi yaitu dengan merangkum dan memilih data sesuai tujuan penelitian, dengan seperti itu memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data selanjutnya. Kemudian peneliti melakukan display data dengan cara menyajikan data dalam bentuk grafik, tabel atau sejenisnya sehingga mudah dipahami. Dan terakhir verification dengan cara menarik kesimpulan awal sehingga dapat disusun tindakan selanjutnya dari kekurangan atau temuan-temuan dalam kegiatan penelitian.
(27)
Ohan Handiyanto, 2014
Penerapan Metode Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Campuran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah nilai hasil belajar siswa yang diperoleh di setiap siklusnya yang selanjutnya dianalisis dengan dihitung presentase ketuntasan belajar siswa serta nilai rata-rata kelas, kemudian hasil analisis disajikan dalam statistik deskriptif berupa tabel, grafik, diagram lingkaran atau sejenisnya. Menurut Sugiyono (2008, hlm. 207) menjelaskan bahwa,
“statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
(28)
Ohan Handiyanto, 2014
Penerapan Metode Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Campuran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode permainan TTS Matematika, dapat ditarik simpulan sebagai berikut.
1. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika di kelas II A SD Negeri Ciburial disusun dengan mengacu langkah-langkah sebagai berikut: a) membagi siswa menjadi beberapa kelompok, b) mentranslasikan operasi perkalian menjadi penjumlahan berulang menggunakan TTS Matematika, disertai penjelasan hal-hal penting yang ada dalam metode permainan TTS Matematika, c) melakukan operasi hitung campuran menggunakan TTS Matematika, d) menyimpulkan prinsip pengerjaan dalam operasi hitung campuran setelah menggunakan TTS Matematika, e) guru membagikan LKS berupa TTS Matematika kepada setiap kelompok serta menugaskan untuk membaca petunjuk pengerjaan LKS, f) setiap kelompok mengisi TTS Matematika dalam waktu yang disepakati bersama, g) setelah selesai mengerjakannya, setiap kelompok menuliskan hasil kerja kelompoknya pada TTS Matematika yang telah disiapkan oleh guru dan h) mengkoreksi hasil kerja kelompok, sekaligus memberikan penghargaan (reward) pada kelompok yang paling banyak menjawab dengan benar. Langkah-langkah tersebut disusun dan telah dilaksanakan dalam dua siklus. Secara keseluruhan sudah terlaksana dengan baik walaupun ada beberapa kendala, namun telah dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa. Hal tersebut dapat dilihat dengan siswa menjadi aktif baik secara individu maupun kelompok dan membuat siswa untuk diajak berpikir dan dengan menerapkan metode permainan TTS Matematika yang bertujuan untuk memahami konsep
(29)
Ohan Handiyanto, 2014
Penerapan Metode Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Campuran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
operasi hitung campuran sehingga dapat membantu siswa dalam mengerjakan soal operasi hitung campuran sesuai dengan pengetahuan masing-masing siswa.
2. Penerapan metode permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika pada materi operasi hitung campuran dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah kognitif di kelas II A SD Negeri Ciburial. Peningkatan hasil belajar tersebut dapat ditunjukkan oleh nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa pada siklus I adalah 95 dan siklus II adalah 96,67, nilai rata-rata meningkat sebesar 1,67 angka dengan ketuntasan belajar pada siklus I dan siklus II adalah 100% (30 siswa dinyatakan tuntas KKM). Dengan demikian ketuntasan belajar pada kelas tersebut berkriteria sangat tinggi. Selain itu, peningkatan gain siswa dari siklus I – siklus II adalah 2,78 dengan gain ternormalisasi siklus I – siklus II adalah 0,56 yang berarti efektivitas pembelajaran dalam kategori sedang.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang dijelaskan pada bahasan sebelumnya, maka peneliti pada bahasan ini akan mengemukakan beberapa rekomendasi diantaranya sebagai berikut.
Untuk guru, adalah dengan menerapkan metode permainan TTS Matematika bisa menjadi salahsatu strategi atau metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran, khususnya pada materi operasi hitung campuran di kelas II, karena dapat membantu siswa dalam memahami konsep operasi hitung campuran, pembelajaran menjadi lebih bermakna dan membuat anak menjadi lebih aktif. Keaktifan siswa bukan hanya dari siswa yang memiliki kemampuan yang tinggi saja, akan tetapi siswa yang dianggap kurang juga dapat menunjukkan peningkatan setelah pembelajaran dengan menerapkan metode ini. Dalam menerapkan metode permainan TTS Matematika, ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya adalah: 1) sebelum melaksanakan pembelajaran, sebaiknya guru harus memperlajari dan memahami materi operasi hitung
(30)
65
Ohan Handiyanto, 2014
Penerapan Metode Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Campuran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
campuran terlebih dahulu, karena yang peneliti rasakan metode ini hanya dilakukan pada operasi hitung perkalian dan penjumlahan, serta operasi perkalian dan pengurangan, 2) untuk proses pembuatan media TTS Matematika, guru dapat menggunakan aplikasi atau software crossword yang ada pada internet agar dapat memudahkan dalam membuat TTS Matematika, 3) jika melaksanakan metode ini dalam bentuk pembelajaran kelompok, maka guru harus membuat soal TTS Matematika sesuai dengan jumlah kelompoknya. Karena yang pernah peneliti
rasakan, “jika soal kurang dari jumlah kelompok yang ada, maka akan menimbulkan rasa kecewa bagi kelompok yang tidak mendapatkan kesempatan
dalam mengerjakan soalnya”. Oleh karena itu, guru harus membuat soal yang
sesuai dengan jumlah kelompok, 4) pelaksanaan metode permainan TTS Matematika itu membutuhkan waktu yang cukup banyak, maka guru harus mengalokasikan waktu dengan jelas pada setiap kegiatannya misalnya siswa mengerjakan LKS dibatasi dalam waktu 15 menit dan sebagainya, dan 5) semua langkah-langkah yang ada pada metode ini, diharapkan guru memberikan kesempatan kepada siswa secara penuh untuk melakukan setiap langkah pada metode ini. Hal ini bertujuan agar pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa sehingga siswa dapat memahami materi yang sedang dipelajarinya.
(31)
Ohan Handiyanto, 2014
Penerapan Metode Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Campuran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Z. dkk. (2009) Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru, SD, SLB dan TK. Bandung: Yrama Widya.
Djamarah, S.B. dkk. (2006) Stretegi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, S.B. (2000) Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, S.B. (2013) Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
BSNP. (2007) Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. (2003) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: PT. Kloang Klede Putra Timur. Depdiknas. (2008) Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 4. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Depdiknas. (2011) Model Bahan Ajar Matematika Sekolah Dasar. Jakarta: Kemendiknas.
Faizi, M. (2013) Ragam Metode Mengajarkan Eksakta Pada Murid. Yogyakarta: Diva Press.
Fathurrohman, P. Dan Sutikno, M.S. (2011) Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami. Bandung: Refika Aditama.
Hamalik, O. (2013) Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, O. (2013) Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Harjanto. (2008) Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
(32)
67
Ohan Handiyanto, 2014
Penerapan Metode Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Campuran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hernawan, A.H. dkk. (2007) Belajar dan Pembelajaran SD. Bandung: UPI Press. Heruman. (2013) Model Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, H.E. (2011) Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Muslich, M. (2009) KTSP : Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.
Negoro, ST. dan B, Harahap. (2005) Ensiklopedia Matematika 3. Bogor: Ghalia Indonesia.
Ruseffendi, H.E.T. (1998) Statistika Dasar untuk Penelitian Tindakan. Bandung: IKIP Bandung Press.
Riduwan. (2011) Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
Rusman. (2009) Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Pers.
Santrock, J.W. (2010) Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Silberman, M.L. (2013) Active Learning : 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusamedia & Nuansa Cendekia.
Sugiyono. (2008) Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sulijah, H.A. (2014) Puzzle Angka: Permainan Otak Aktif. Jakarta: PT Serambi Distribusi.
Suherman, E. Dan S., Udin Winataputra. (1992) Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Depdikbud.
Sukayati dan Sri, W. (2009) Modul Matematika SD Program Bermutu: Pembelajaran Tematik di SD. Sleman: PPPPTK Matematika.
(33)
Ohan Handiyanto, 2014
Penerapan Metode Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Campuran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Susilana, R. (2006) Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran.
Suwangsih, E. dan Tiurlina. (2006) Model Pembelajaran Matematika. Bandung: UPI Press.
Wiriaatmadja, R. (2012) Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Zainul, A. dan Agus, M. (2007) Materi Pokok: Tes dan Asesmen di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Iriawan, S.B. (2008) Pengaruh Pembelajaran Berbalik (Reciprocal Teaching) Terhadap Ketuntasan Belajar Siswa Dalam Pemahaman dan Aplikasi Konsep Matematik. Tesis Pendidikan Matematika pada SPS UPI Bandung:tidak diterbitkan.
Gumilar, K. (2013) Penerapan Metode Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Skripsi PGSD pada FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Karimah, S. (2013) Penggunaan Puzzle Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Pecahan Sederhana. Skripsi PGSD pada FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Latifah, D. (2013) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Pada Materi Bangun Ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Skripsi PGSD pada FIP UPI Bandung : tidak diterbitkan.
Sukaesih, N. (2008) Penggunaan Alat Peraga Manipulatif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika. Skripsi PGSD pada FIP UPI Bandung : tidak diterbitkan.
Hasanah, A. (2010) Pembelajaran Berbasis Permainan TTS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa MAN Godean Sleman Yogyakarta. Skripsi
pada UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tersedia di:
http://digilib.uinsuka.ac.id/5274/1/BAB%20I,IV,%20DAFTAR%20PUSTAKA.p df. [Diakses 10 Maret 2014]
(34)
69
Ohan Handiyanto, 2014
Penerapan Metode Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Campuran
(35)
Ohan Handiyanto, 2014
Penerapan Metode Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Campuran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nugraha, A. (2011) Efek Buruk Main Teka Teki Silang. Tersedia di: http://noblogandi.blogspot.com/2011/06/efek-buruk-main-teka-teki-silang.html. [Diakses 30 Oktober 2013]
Putri, E. (2011) Dampak Teka Teki Silang. Tersedia di: http://elokputri.blogspot.com/2011/03/dampak-teka-teki-silang.html. [Diakses 11
Maret 2014]
Utari, R (2013) Taksonomi Bloom : Apa dan Bagaimana Menggunakannya. Tersedia di: http://www.slideshare.net/userdar/766-1-taksonomi-bloom-retnookmima. [Diakses 16 Juli 2014]
Yoga, E.S. (2013) Model Pembelajaran Crossword Puzzel. Tersedia di: http://emanpgsdchelsea.blogspot.com/2013/04/model-pembelajaran-crossword-puzzel.html. [Diakses 11 Maret 2014]
(1)
65
Ohan Handiyanto, 2014
Penerapan Metode Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Campuran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
campuran terlebih dahulu, karena yang peneliti rasakan metode ini hanya dilakukan pada operasi hitung perkalian dan penjumlahan, serta operasi perkalian dan pengurangan, 2) untuk proses pembuatan media TTS Matematika, guru dapat menggunakan aplikasi atau software crossword yang ada pada internet agar dapat memudahkan dalam membuat TTS Matematika, 3) jika melaksanakan metode ini dalam bentuk pembelajaran kelompok, maka guru harus membuat soal TTS Matematika sesuai dengan jumlah kelompoknya. Karena yang pernah peneliti rasakan, “jika soal kurang dari jumlah kelompok yang ada, maka akan menimbulkan rasa kecewa bagi kelompok yang tidak mendapatkan kesempatan dalam mengerjakan soalnya”. Oleh karena itu, guru harus membuat soal yang sesuai dengan jumlah kelompok, 4) pelaksanaan metode permainan TTS Matematika itu membutuhkan waktu yang cukup banyak, maka guru harus mengalokasikan waktu dengan jelas pada setiap kegiatannya misalnya siswa mengerjakan LKS dibatasi dalam waktu 15 menit dan sebagainya, dan 5) semua langkah-langkah yang ada pada metode ini, diharapkan guru memberikan kesempatan kepada siswa secara penuh untuk melakukan setiap langkah pada metode ini. Hal ini bertujuan agar pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa sehingga siswa dapat memahami materi yang sedang dipelajarinya.
(2)
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Z. dkk. (2009) Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru, SD, SLB dan TK. Bandung: Yrama Widya.
Djamarah, S.B. dkk. (2006) Stretegi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, S.B. (2000) Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, S.B. (2013) Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
BSNP. (2007) Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. (2003) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: PT. Kloang Klede Putra Timur. Depdiknas. (2008) Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 4. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Depdiknas. (2011) Model Bahan Ajar Matematika Sekolah Dasar. Jakarta: Kemendiknas.
Faizi, M. (2013) Ragam Metode Mengajarkan Eksakta Pada Murid. Yogyakarta: Diva Press.
Fathurrohman, P. Dan Sutikno, M.S. (2011) Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami. Bandung: Refika Aditama.
Hamalik, O. (2013) Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamalik, O. (2013) Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
(3)
67
Ohan Handiyanto, 2014
Penerapan Metode Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Campuran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hernawan, A.H. dkk. (2007) Belajar dan Pembelajaran SD. Bandung: UPI Press. Heruman. (2013) Model Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, H.E. (2011) Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Muslich, M. (2009) KTSP : Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.
Negoro, ST. dan B, Harahap. (2005) Ensiklopedia Matematika 3. Bogor: Ghalia Indonesia.
Ruseffendi, H.E.T. (1998) Statistika Dasar untuk Penelitian Tindakan. Bandung: IKIP Bandung Press.
Riduwan. (2011) Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
Rusman. (2009) Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Pers.
Santrock, J.W. (2010) Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Silberman, M.L. (2013) Active Learning : 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusamedia & Nuansa Cendekia.
Sugiyono. (2008) Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sulijah, H.A. (2014) Puzzle Angka: Permainan Otak Aktif. Jakarta: PT Serambi Distribusi.
Suherman, E. Dan S., Udin Winataputra. (1992) Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Depdikbud.
Sukayati dan Sri, W. (2009) Modul Matematika SD Program Bermutu: Pembelajaran Tematik di SD. Sleman: PPPPTK Matematika.
(4)
Susilana, R. (2006) Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran.
Suwangsih, E. dan Tiurlina. (2006) Model Pembelajaran Matematika. Bandung: UPI Press.
Wiriaatmadja, R. (2012) Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Zainul, A. dan Agus, M. (2007) Materi Pokok: Tes dan Asesmen di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Iriawan, S.B. (2008) Pengaruh Pembelajaran Berbalik (Reciprocal Teaching) Terhadap Ketuntasan Belajar Siswa Dalam Pemahaman dan Aplikasi Konsep Matematik. Tesis Pendidikan Matematika pada SPS UPI Bandung:tidak diterbitkan.
Gumilar, K. (2013) Penerapan Metode Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Skripsi PGSD pada FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Karimah, S. (2013) Penggunaan Puzzle Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan Pecahan Sederhana. Skripsi PGSD pada FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Latifah, D. (2013) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Pada Materi Bangun Ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Skripsi PGSD pada FIP UPI Bandung : tidak diterbitkan.
Sukaesih, N. (2008) Penggunaan Alat Peraga Manipulatif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika. Skripsi PGSD pada FIP UPI Bandung : tidak diterbitkan.
Hasanah, A. (2010) Pembelajaran Berbasis Permainan TTS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa MAN Godean Sleman Yogyakarta. Skripsi pada UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tersedia di: http://digilib.uinsuka.ac.id/5274/1/BAB%20I,IV,%20DAFTAR%20PUSTAKA.p df. [Diakses 10 Maret 2014]
(5)
69
Ohan Handiyanto, 2014
Penerapan Metode Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Campuran
(6)
Nugraha, A. (2011) Efek Buruk Main Teka Teki Silang. Tersedia di: http://noblogandi.blogspot.com/2011/06/efek-buruk-main-teka-teki-silang.html. [Diakses 30 Oktober 2013]
Putri, E. (2011) Dampak Teka Teki Silang. Tersedia di: http://elokputri.blogspot.com/2011/03/dampak-teka-teki-silang.html. [Diakses 11
Maret 2014]
Utari, R (2013) Taksonomi Bloom : Apa dan Bagaimana Menggunakannya. Tersedia di: http://www.slideshare.net/userdar/766-1-taksonomi-bloom-retnookmima. [Diakses 16 Juli 2014]
Yoga, E.S. (2013) Model Pembelajaran Crossword Puzzel. Tersedia di: http://emanpgsdchelsea.blogspot.com/2013/04/model-pembelajaran-crossword-puzzel.html. [Diakses 11 Maret 2014]