REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF.

(1)

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH

DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER:

KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memeroleh gelar Sarjana Sastra Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Raden Giusti Iqbal Permana

NIM 1101726

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2015


(2)

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH

DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER:

KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

oleh

Raden Giusti Iqbal Permana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

© Raden Giusti Iqbal Permana 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.


(3)

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF


(4)

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Raden Giusti Iqbal Permana FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Pos-el: [email protected]

ABSTRAK

Pernyataan sumpah dikhawatirkan telah mengalami perubahan. Perubahan tersebut adalah penggunaan sumpah dari sakral menjadi tidak sakral sehingga sumpah tidak lagi dapat dipercayai oleh penutur. Banyak sumpah digunakan untuk kebohongan dan candaan. Oleh karena itu, perlu penelitian untuk mengukur tingkat kepercayaan penutur sumpah pada masa kini.

Penelitian ini mengungkapkan penggunaan sumpah dalam jejaring sosial

Twitter dengan menggunakan analisis semantik kognitif. Kerangka analisis semantik kognitif meliputi tiga bagian, yaitu analisis bentuk lingual, skema imej, dan domain. Tiga bagian tersebut digunakan untuk mengkaji 27 tulisan pernyataan sumpah dalam jejaring sosial Twitter yang berpotensi mendapatkan kepercayaan pembacanya. Sumpah dari jejaring sosial Twitter yang berpotensi mendapat kepercayaan dari pembaca teridentifikasi melalui analisis lembar angket yang disebarkan pada lima puluh responden, sedangkan sumpah dari jejaring sosial

Twitter yang berpotensi menunjukkan pemilihan diksi, pola atau struktur kata, pemunculan imej, dan ranah kata, teridentifikasi melalui analisis bentuk lingual, skema imej, dan domain.Analisis skema imej menunjukkan bahwa tulisan sumpah dalam jejaring sosial Twitter memiliki strategi dalam memunculkan imej dari kata. Tujuan tulisan pernyataan yang disampaikan secara eksplisit dari sumpah dalam jejaring sosial Twitter menyiratkan keahlian sekaligus strategi penulis dalam mengemas sumpahnya, sedangkan domain dalam semantik kognitif diperlukan dalam mengungkapkan ranah sumpah. Dalam proses kepercayaan, pembaca sumpah perlu menghubungkan konteks dari sumpah tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 27 tulisan sumpah di jejaring sosial Twitter,

85,2% kata sumpah diletakkan di awal, 7,4% kata sumpah diletakkan di tengah, dan 7,4% diletakkan di akhir tulisan sumpah.

Analisis berdasarkan skema imej menunjukkan kecenderungan sudut pandang dan pola penulisan sumpah. Berdasarkan analisis skema imej, asosiasi 44,4%, klasifikasi 25,9%, simplikasi 22,2%, dan 11,1% generalisasi. Berdasarkan salah satu data, skema imej konseptual menunjukkan bahwa imej memiliki pola dan imej tersebut berperan dalam memengaruhi pembaca sumpah.

Analisis berdasarkan domain menunjukkan kepercayaan responden terhadap 27 tulisan sumpah. Berdasarkan analisis domain ruang, 46% responden tidak percaya, domain warna 32,7% responden tidak percaya, domain suara 37,3% responden percaya, domain suhu 36% responden ragu-ragu, domain tekanan


(5)

vi

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

37,3 % responden percaya, domain sakit 43,3% responden percaya, domain bau 34% responden percaya, domain waktu 32,7% responden percaya, dan domain emosi 32,7% responden percaya.


(6)

vii

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

REALIZATION OF OATH STATEMENT ON SOCIAL MEDIA TWITTER BY USING COGNITIVE SEMANTIC.

Raden Giusti Iqbal Permana FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia E-Mail: [email protected]

ABSTRACT

Oath statements are worried that those have changed. The change is the oath does not use in sacred situation, but it use in unsacred situation so that the speaker cannot believe to the oath anymore. There are many oaths used for lying or joking. Because of that, there must be a research to survey about the level of belief for oath speaker nowadays.

This research reveals the use of oaths in one of social media twitter by using cognitive semantic analysis. The analysis plan of cognitive semantic in this research comprised three analysis parts those are lingual form, image scheme, and domain. Those three parts used to inspect 27 oath statement writings in social media Twitter that has potency to make the readers believe. The oaths from social media Twitter that have potency to make the readers believe identified by questionnaire sheets spreading to fifty respondents, whereas the oaths from social media Twitter that have potency to show diction selection, pattern or word structure, the appearing image, and word domain identified by the analysis of lingual shape, image scheme, and domain. The analysis of image scheme showed that oaths writings in social media Twitter have strategy in appearing words image. The aim of the statement writings delivered in explicit way from the oaths in social media Twitter imply skill also strategy of the writer in wrapping their oaths, whereas domain is needed in cognitive semantic for revealing oath domain. In belief process, the oath readers need to link the context of the oath. The analysis result showed that from 27 oath writings in social media Twitter, 85,2% oath words put in the first, 7,4% oath words put in the middle, and 7,4% put in the last oath writings.

The analysis based on image scheme showed the inclination and the process of writing the oath pattern.. Based on image scheme analysis, association 44,4%, classification 25,9%, simplification 22,2%, and 11,1 % generalization. Based on a data, conceptual image scheme showed that image has pattern and it plays in influence the oath readers.

Analysis based on domain showed respondents’ belief toward 27 oath writings. Based on the analysis of space domain, 46% respondents did not believe, color domain 32,7% respondents did not believe, voice domain 37,3% respondents believed, temperature domain 36% respondents were in doubt, pressure domain 37,3% respondents believed, sick domain 43,3% respondents believe, and emotion domain 32,7% respondents believed.


(7)

viii

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Kata kunci: oath pattern, Twitter, image scheme.


(8)

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

KATA PENGANTARI ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ...ii

ABSTRAK ...iv

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GRAFIK ix

DAFTAR BAGAN x

DAFTAR GAMBAR xii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang . ...1

B. Rumusan Masalah 5 C. Tujuan Penelitian 6

D. Manfaat Penelitian 6 E. Struktur Organisasi Skripsi 6 BAB II LANDASAN TEORI 7 A. Tinjauan Pustaka 9

B. Landasan Teoretis 14 C. Posisi Penelitian 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20 A. Desain Penelitian 20

B. Definisi Operasional 21 C. Partisipan 21

D. Pengumpulan Data 22 E. Jenis Data 22

F. Intsrumen Penelitian 22


(9)

vi

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2. Dokumentasi 27

G. Analisis Data 29

H. Isu Etik 31

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 32

A. Temuan Penelitian 32

1. Bentuk Lingual 32

2. Skema Imej 44

3. Domain 121

B. Pembahasan 147

1. Bentuk Lingual 147

2. Skema Imej 149

3. Domain 155

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 57

A. Simpulan 157

B. Implikasi dan Rekomendasi 158

DAFTAR PUSTAKA 160

LAMPIRAN 163

1. Lampiran Lembar Angket 163

2. Lampiran Seluruh Hasil Responden Angket Tertutup dan Terbuka 168 3. Lampiran Dokumentasi Lembar di google docs spreadsheets 189 4. Lampiran Dokumentasi Sumpah pada Twitter 192


(10)

vii

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Domain Dasar (Evans & Green, 2006, hlm. 234) 12 Tabel 2.2. Sensory Perceptual Systems (Evans dan Green, hlm. 179) 14

Tabel 2.3. Posisi Penelitian 15

Tabel 3.1. Angket Tertutup 24

Tabel 3.2. Angket Terbuka 26

Tabel 4.1. Sumpah Pada Awal Pernyataan 40

Tabel 4.2. Sumpah di Tengah Pernyataan 42

Tabel 4.3. Sumpah pada Akhir Pernyataan 43

Tabel 4.4. Makna Dalam yang Berkaitan dengan Segitiga Bermuda 44 Tabel 4.5. Hasil Penghitungan Sumpah Satu pada Skala Likert 45 Tabel 4.6 Hasil Penghitungan Sumpah Dua pada Skala Likert 47 Tabel 4.7. Hasil Penghitungan Sumpah Tiga pada Skala Likert 49 Tabel 4.8. Hasil Penghitungan Sumpah Empat pada Skala Likert 51 Tabel 4.9. Hasil Penghitungan Sumpah Lima pada Skala Likert 53 Tabel 4.10. Hasil Penghitungan Sumpah Enam pada Skala Likert 55 Tabel 4.11. Hasil Penghitungan Sumpah Tujuh pada Skala Likert 57 Tabel 4.12. Hasil Penghitungan Sumpah Delapan pada Skala Likert 59 Tabel 4.13. Hasil Penghitungan Sumpah Sembilan pada Skala Likert 61 Tabel 4.14. Hasil Penghitungan Sumpah Sepuluh pada Skala Likert 63 Tabel 4.15 Hasil Penghitungan Sumpah Sebelas pada Skala Likert 65 Tabel 4.16. Hasil Penghitungan Sumpah Dua Belas pada Skala Likert 67 Tabel 4.17 Hasil Penghitungan Sumpah Tiga Belas pada Skala Likert 69 Tabel 4.18 Hasil Penghitungan Sumpah Empat Belas pada Skala Likert 71 Tabel 4.19 Hasil Penghitungan Sumpah Lima Belas pada Skala Likert 73 Tabel 4.20 Hasil Penghitungan Sumpah Enam Belas pada Skala Likert 75 Tabel 4.21 Hasil Penghitungan Sumpah Tujuh Belas pada Skala Likert 77 Tabel 4.22 Hasil Penghitungan Sumpah Delapan Belas pada Skala Likert 79 Tabel 4.23 Hasil Penghitungan Sumpah Sembilan Belas pada Skala Likert 81 Tabel 4.24 Hasil Penghitungan Sumpah 20 pada Skala Likert 83 Tabel 4.25 . Hasil Penghitungan Sumpah 21 pada Skala Likert 85 Tabel 4.26. Hasil Penghitungan Sumpah 22 pada Skala Likert 87 Tabel 4.27. Hasil Penghitungan Sumpah 23 pada Skala Likert 89


(11)

viii

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.28. Hasil Penghitungan Sumpah 24 pada Skala Likert 91 Tabel 4.29. Hasil Penghitungan Sumpah 25 pada Skala Likert 93 Tabel 4.30. Hasil Penghitungan Sumpah 26 pada Skala Likert 95

Tabel 4.31. Skema Imej Individu Asosiasi 118

Tabel 4.32. Skema Imej Individu Simplikasi 119

Tabel 4.33. Skema Imej Individu Generalisasi 120

Tabel 4.34. Skema Imej Individu Klasifikasi 121

Tabel 4.35. Domain Ruang (Space) dalam Pernyataan Sumpah 123 Tabel 4.36. Domain Warna (Colour) dalam Pernyataan Sumpah 126 Tabel 4.37. Domain Suara (Pitch) dalam Pernyataan Sumpah 129 Tabel 4.38. Suhu Domain (Temperature) dalam Pernyataan Sumpah 131 Tabel 4.39. Domain Tekanan (Pressure) dalam Pernyataan Sumpah 134 Tabel 4.40. Domain Sakit (Pain) dalam Pernyataan Sumpah 137 Tabel 4.41. Domain Bau (Odour) dalam Pernyataan Sumpah 140 Tabel 4.42. Domain Waktu (Time) dalam Pernyataan Sumpah 143 Tabel 4.43. Domain Emosi (Emotion) dalam Pernyataan Sumpah 146


(12)

ix

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1.Domain Ruang (Space) dalam Pernyataan Sumpah 123 Grafik 4.2 Domain Warna (Colour) dalam Pernyataan Sumpah 126 Grafik 4.3. Domain Suara (Pitch) dalam Pernyataan Sumpah 129 Grafik 4.4. Domain Suhu (Temperature) dalam Pernyataan Sumpah 132 Grafik 4.5. Domain Tekanan (Pressure) dalam Pernyataan Sumpah 135 Grafik 4.6. Domain Sakit (Pain) dalam Pernyataan Sumpah 137 Grafik 4.7. Domain Bau (Odour) dalam Pernyataan Sumpah 140 Grafik 4.8. Domain Waktu (Time) dalam Pernyataan Sumpah 144 Grafik 4.9. Domain Emosi (Emotion) dalam Pernyataan Sumpah 146


(13)

x

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1. Contoh Skema Imej 29

Bagan 3.2. Contoh Skema Imej Individu 29

Bagan 4.1. Skema Imej Konseptual Sumpah Satu 44

Bagan 4.2 Skema Imej Konseptual Sumpah Dua 46

Bagan 4.3. Skema Imej Konseptual Sumpah Tiga 48

Bagan 4.4. Skema Imej Konseptual Sumpah Empat 50 Bagan 4.5. Skema Imej Konseptual Sumpah Lima 52 Bagan 4.6. Skema Imej Konseptual Sumpah Enam 54 Bagan 4.7. Skema Imej Konseptual Sumpah Tujuh 56 Bagan 4.8. Skema Imej Konseptual Sumpah Delapan 58 Bagan 4.9. Skema Imej Konseptual Sumpah Sembilan 60 Bagan 4.10. Skema Imej Konseptual Sumpah Sepuluh 62 Bagan 4.11. Skema Imej Konseptual Sumpah Sebelas 64 Bagan 4.12. Skema Imej Konseptual Sumpah Dua Belas 66 Bagan 4.13. Skema Imej Konseptual Sumpah Tiga Belas 68 Bagan 4.14. Skema Imej Konseptual Sumpah Empat Belas 70 Bagan 4.15. Skema Imej Konseptual Sumpah Lima Belas 72 Bagan 4.16. Skema Imej Konseptual Sumpah Enam Belas 74 Bagan 4.17. Skema Imej Konseptual Sumpah Tujuh Belas 76 Bagan 4.18. Skema Imej Konseptual Sumpah Delapan Belas 78 Bagan 4.19. Skema Imej konseptual Sumpah Sembilan Belas 80

Bagan 4.20. Skema Imej Konseptual Sumpah 20 82

Bagan 4.21. Skema Imej Konseptual Sumpah 21 84

Bagan 4.22. Skema Imej Konseptual Sumpah 22 86

Bagan 4.23. Skema Imej Konseptual Sumpah 23 88

Bagan 4.24. Skema Imej Konseptual Sumpah 24 90

Bagan 4.25. Skema Imej Konseptual Sumpah 25 92

Bagan 4.26. Skema Imej Konseptual Sumpah 26 94

Bagan 4.27. Skema Imej Konseptual Sumpah 27 96

Bagan 4.28. Hasil Penghitungan Sumpah 27 pada Skala Likert 98

Bagan 4.29. Skema Imej Individu Sumpah Satu 98


(14)

xi

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Bagan 4.31. Skema Imej Individu Sumpah Tiga 99

Bagan 4.32. Skema Imej Individu Sumpah Empat 100

Bagan 4.33. Skema Imej Individu Sumpah Lima 101

Bagan 4.34. Skema Imej Individu Sumpah Enam 101

Bagan 4.35. Skema Imej Individu Sumpah Tujuh 102

Bagan 4.36. Skema Imej Individu Sumpah Delapan 103 Bagan 4.37. Skema Imej Individu Sumpah Sembilan 104 Bagan 4.38. Skema Imej Individu Sumpah Sepuluh 104 Bagan 4.39. Skema Imej Individu Sumpah Sebelas 105 Bagan 4.40. Skema Imej Individu Sumpah Dua Belas 106 Bagan 4.41. Skema Imej Individu Sumpah Tiga Belas 107 Bagan 4.42. Skema Imej Individu Sumpah Empat Belas 107 Bagan 4.43. Skema Imej Individu Sumpah Lima Belas 108 Bagan 4.44. Skema Imej Individu Sumpah Enam Belas 109 Bagan 4.45. Skema Imej Individu Sumpah Tujuh Belas 109 Bagan 4.46. Skema Imej Individu Sumpah Delapan Belas 110 Bagan 4.47. Skema Imej Individu Sumpah Sembilan Belas 111 Bagan 4.48. Skema Imej Individu Sumpah Dua Puluh 112

Bagan 4.49. Skema Imej Individu Sumpah 21 112

Bagan 4.50. Skema Imej Individu Sumpah 22 113

Bagan 4.51. Skema Imej Individu Sumpah 23 114

Bagan 4.52. Skema Imej Individu Sumpah 24 114

Bagan 4.53. Skema Imej Individu Sumpah 25 115

Bagan 4.54. Skema Imej Individu Sumpah 26 116

Bagan 4.55. Skema Imej Individu Sumpah 27 117


(15)

xii

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Contoh screenshot Twitter Tanpa Pengeditan 23 Gambar 3.2. Contoh screenshot Setelah Pengeditan 23


(16)

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

1. BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia memiliki banyak tradisi. Salah satunya adalah tradisi bersumpah. Beberapa orang sangat mudah menyebutkan sumpah untuk meyakinkan lawan tutur mereka. Akan tetapi, kebenaran dan kepercayaan lawan tutur menjadi rahasia Tuhan karena tidak ada yang bisa menjamin. Sumpah biasanya muncul pada obrolan masyarakat sehari-hari, bahkan kenyataannya sumpah dapat muncul dalam berbagai kondisi.

Sumpah memiliki berbagai macam bentuk dari yang biasa sampai yang ektsrem seperti sumpah pocong, sumpah jabatan, sumpah pramuka, sumpah pemuda, sumpah serapah, dan sumpah saksi. Sumpah yang beragam tersebut menunjukkan sisi faktual bahwa sumpah banyak digunakan dalam berbagai elemen kehidupan masa kini.

Dalam tatanan hukum modern Indonesia khususnya dalam persidangan, seorang saksi dan saksi ahli memiliki kewajiban untuk disumpah sebelum memberikan keterangan. Istilah sumpah saksi adalah sumpah yang digunakan oleh saksi dalam persidangan untuk berjanji mengatakan hal sejujurnya. Saksi ahli adalah saksi yang memiliki keahlian yang dibutuhkan dalam persidangan untuk dimintai keterangan.

Sumpah dalam persidangan untuk saksi biasanya memiliki lafal, seperti

demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan memberikan keterangan yang sebenarnya, dan tiada lain daripada yang sebenarnya untuk yang beragama Islam dan saksi ahli bersumpah dengan lafal demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan memberikan pendapat, soal-soal yang dikemukakan, menurut pengetahuan saya sebaik-baiknya.

Sumpah telah melekat dalam tradisi beberapa masyarakat daerah, seperti sumpah pocong. Sumpah pocong tersebut ada dalam tatanan hukum adat daerah beragama Islam. Tradisi tersebut dilakukan dengan cara pembungkusan seseorang


(17)

2

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

dengan kain kafan. Orang tersebut harus mengatakan hal sejujurnya mengenai sesuatu yang difitnahkan padanya. Sumpah tersebut biasanya digunakan untuk menghilangkan fitnah atau keraguan terhadap tertuduh. Sementara itu, sumpah juga digunakan dalam penyebutan bukti perjuangan Indonesia, yaitu sumpah pemuda. Salah satu sumpah pemuda adalah Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia. Dalam kutipan tersebut tidak ada kata demi atau pun sumpah. Namun, keseluruhan kalimat yang ditulis dengan ejaan van Ophuysen tersebut tetap dijuluki sumpah para pemuda khususnya pada zaman itu. Hal tersebut menunjukkan bahwa sumpah memiliki nilai penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Sumpah menjadi hal yang sakral untuk menguatkan perjuangan pemuda pada zaman itu.

Kekayaan sumpah Indonesia terus berkembang. Sumpah tidak hanya digunakan dalam ranah hukum tradisional atau modern, tetapi juga digunakan dalam ranah lain, seperti ranah organisasi, pekerjaan, sosial, dan agama. Contoh nyata penggunaan sumpah dalam ranah sosial saat ini ada pada kehidupan remaja. Indonesia memiliki sumpah yang digunakan dalam komunitas pramuka, yaitu

demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh.... Lafal tersebut digunakan sebagai syarat resmi untuk masuk dalam keanggotaan pramuka di Indonesia.

Berdasarkan fakta faktual tersebut tampak bahwa konsep budaya sumpah sudah melekat dan dikenal oleh masyarakat. Hal tersebut juga muncul ketika masyarakat mulai mengenyam pendidikan. Budaya penggunaan sumpah muncul pada masa remaja beranjak dewasa.

Umumnya remaja beranjak dewasa menggunakan kata alay dan menyebut diri mereka sebagai anak alay. Alay adalah representasi anak dan bahasa gaul yang memiliki pengetahuan kekinian atau biasa disebut trend oleh sebagian orang. Beberapa sumpah muncul pada komunitas tersebut seperti ciyus? Mi apah? yang jika diartikan bermakna serius ? demi apa?

Berdasarkan kutipan tersebut terlihat jelas tujuan pertanyaan tersebut adalah agar pembaca membalas pertanyaan penulis dengan menggunakan sumpah.


(18)

3

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Hal tersebut menjadi bukti bahwa sumpah adalah sebuah budaya bertutur. Rahasia Tuhan mengenai kejujuran seseorang ketika bersumpah tidak akan pernah diketahui manusia. Akan tetapi, ada beberapa hal lain yang menarik selain rahasia Tuhan untuk diketahui, yaitu apa yang digunakan orang-orang setelah kata sumpah, membawa nama Tuhan, nama barang, nama benda, nama orang tersayang, siapa target sumpah, dll. Salah satu hal yang dapat dijadikan kajian penelitian adalah bagaimana konteks sumpah?

Peneliti menyadari bahwa tidak mungkin peneliti melakukan perekaman terhadap semua obrolan masyarakat. Kemungkinan seseorang mengucapkan sumpah akan sangat kecil, karena sangat dipengaruhi keadaan lingkungan, konteks, dll. Oleh karena itu, peneliti menggunakan data nonverbal untuk dijadikan data utama, yaitu jejaring sosial Twitter.

Ujaran nonverbal dalam Twitter memungkinkan peneliti mengembangkan data dengan sangat baik. Hal yang memungkinkan Twitter menjadi sumber utama data adalah peneliti dapat mengambil sumpah dengan kriteria penelitian. Ujaran sumpah dalam Twitter memiliki kelebihan lain, yaitu data akan tercipta secara alamiah. Peneliti tidak ikut campur dalam pembuatan sumpah itu. Data alamiah dapat menghasilkan penelitian yang menjanjikan keaslian serta hasil yang tepat.

Sumpah memiliki beragam persepsi dalam masyarakat. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI Luring 1.5) mengartikan sumpah sebagai pernyataan yang diucapkan secara resmi dengan bersaksi kepada Tuhan atau kepada sesuatu yang dianggap suci, pernyataan disertai tekad melakukan sesuatu untuk menguatkan kebenarannya, berani menderita sesuatu kalau pernyataan itu tidak benar, dan janji atau ikrar yang teguh (akan menunaikan sesuatu). Berdasarkan beberapa pengertian tersebut peneliti menggarisbawahi pengertian utama, yaitu pernyataan seorang tindak tutur untuk menguatkan pernyataan.

Sumpah memiliki tafsir dan penggunaannya yang beragam. Hal tersebut terlihat ketika peneliti melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sukatani Kecamatan Ngamprah. Anak-anak di desa tersebut menggunakan sumpah Demi Allah untuk meyakinkan lawan tutur ketika berujar.


(19)

4

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Beberapa kawan mengatakan sebaiknya tidak perlu menggunakan nama Tuhan dalam sumpah karena dikhawatirkan menjadi dosa. Akan tetapi, anak-anak tersebut tetap yakin menggunakan nama Tuhan dalam sumpahnya. Keyakinan anak tersebut menjadi bukti bahwa pengajaran penggunaan sumpah telah mengakar dalam usia yang masih muda. Budaya bersumpah semakin terlihat ketika peneliti bertanya pada salah satu dari mereka, yaitu Asep.

Peneliti bertanya mengenai jujur atau tidak apa yang dia ujarkan, sumpah demi apa ? Kemudian dia menjawab Demi Allah. Budaya penggunaan sumpah demi Allah muncul dalam percakapan tersebut, yaitu sebuah ujaran untuk menguatkan kebenarannya agar memiliki posisi tawar yang kuat.

Perbincangan dengan anak tersebut menjadi dasar dari banyak rasa keingintahuan peneliti. Keingintahuan peneliti mengenai Bolehkah seseorang menggunaan nama Tuhan ketika bersumpah? Bagaimana sumpah dikonsep? Bagaimana respon penutur terhadap sumpah tersebut? Apa konteks sumpahnya ? Bagaimana imej yang ingin dimunculkan petutur? Hal yang sangat menarik adalah bagaimana seseorang memilih diksi sumpah untuk menguatkan pembenaran yang telah diucapkan.

Penelitian mengenai sumpah dalam ranah ilmu linguistik atau kebahasaan belum ada yang meneliti, terutama jika meninjau pada jurnal online yang tersedia. Ada beberapa penelitian dalam jurnal online yang memiliki topik yang sama, seperti penelitian yang dilakukan oleh Kinasih (Kinasih, 2013). Namun, penelitian tersebut dilakukan dengan ilmu sosial.

Pikiran manusia yang abstrak menyebabkan kebutuhan satu teori yang mumpuni untuk menganalisisnya. Saussure telah mengawali penelitian kebahasaan tentang cara dan bagaimana memetakan kebahasaan, yaitu dengan teorinya langue dan parole. Akan tetapi, hal tersebut tidak cukup untuk mengetahui bagaimana proses pemahaman terjadi. Pada awal 1970 berkembang satu ilmu modern yang muncul oleh beberapa ahli kebahasaan. Ilmu tersebut muncul karena rasa tidak puas terhadap pendekatan bahasa formal. Ilmu baru tersebut adalah linguistik kognitif.


(20)

5

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Peneliti melihat kesempatan besar untuk mengungkapkan misteri bagaimana pola pikiran manusia terkonsep. Hal tersebut dilakukan dengan menggunakan linguistik kognitif. Teori mengenai linguistik kognitif ada banyak. Salah satu ahli yang menciptakan beberapa thesis, yaitu Evans dan Green.

Evans dan Green menyebutkan bahwa linguistik kognitif mempelajari inti bahasa berdasarkan asumsi bahwa bahasa merefleksikan pola sebuah pemikiran (Evans & Green, 2006, hlm. 5). Berdasarkan teori tersebut, tujuan penelitian yang ingin melihat pola dan reaksi responden terhadap sumpah dapat tercapai. Penggunaan ilmu semantik kognitif diharapkan bisa memaksimalkan hasil penelitian dan fakta apa saja yang ada dalam pola pemikiran seseorang. Penelitian sebuah sumpah harus melihat sisi konteks sumpah tersebut. Konteks sangat dibutuhkan guna melihat beberapa faktor yang memengaruhi penggunaan atau pemilihan diksi seseorang dalam bersumpah. Oleh karena itu, teori seperti konteks ditambahkan dalam penelitian ini. Penggunakan teori tersebut sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Penelitian ini menggunakan kajian semantik kognitif. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu metode deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mencoba untuk memotret suatu fenomena atau kejadian, statistika hasil dari penelitian ini akan dideskripsikan dengan baik. Rasinger (2008, hlm. 16) menyebutkan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang lebih fokus pada berapa banyak hal atau sebuah isu yang sedang kita teliti. Dalam penelitian kuantitatif, hasil penelitian akan berupa satu set nomer angka yang secara baik menjelaskan apa yang terjadi dengan data yang diteliti (Rasinger, 2008, hlm. 13).

Agar sebuah penelitian dikatakan berhasil, perlu sebuah rincian terhadap apa yang akan dicari dan bagaimana data tersebut diperoleh. Sebelum pendeskripsian, data-data dikumpulkan terlebih dahulu dengan teknik dokumentasi. Kemudian, sumpah dipindahkan dalam bentuk angket. Angket yang sudah dibentuk kemudian disebarkan kepada informan sesuai kriteria responden. Setelah itu, angket diharapkan dapat menunjukkan bagaimana skema imej dan


(21)

6

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

domain. Berdasarkan penelitian ini kita dapat melihat bagaimana skema pikiran mereka.

B. Rumusan Masalah

Pada penelitian ini, dirumuskan masalah-masalah yang nantinya akan dianalisis pada bab pembahasan. Rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut:

(1) Bagaimana bentuk lingual sumpah yang digunakan oleh pengguna Twitter? (2) Bagaimana skema imej narasumber terhadap sumpah?

(3) Bagaimana kategori domain sumpah yang muncul?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:

(1) mengetahui bentuk lingual sumpah yang digunakan oleh pengguna Twitter; (2) mengetahui skema imej narasumber terhadap sumpah;

(3) mengetahui kategori domain sumpah.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki dua manfaat, (1) manfaat secara teoretis dan (2) praktis. Dua manfaat tersebut akan dipaparkan sebagai berikut:

(1) Secara teoretis, penelitian ini bermanfaat dalam menunjukkan ilmu skema imej narasumber terhadap sumpah.

(2) Secara praktis, penelitian ini bisa menjadi referensi bagaimana bahasa diterapkan sebagai alat komunikasi. Skema imej sumpah bisa digunakan untuk keperluan kebudayaan, seperti kategori seseorang ketika bersumpah dalam media Twitter. Kategori tersebut bisa menjadi ciri-ciri khusus bagaimana orang Indonesia menggunakan sumpah dalam meyakinkan lawan tutur.


(22)

7

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Penulisan sistematika skripsi yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

Pada bab satu yakni pendahuluan akan memaparkan latar belakang, masalah penelitian, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Pada bab dua yakni Landasan teoretis akan memaparkan landasan teoretis, penelitian terdahulu, dan posisi teoretis.

Pada bab tiga yakni metode penelitian akan memaparkan desain penelitian, partisipan, populasi dan sampel, instrumen penelitian, definisi operasional, prosedur penelitian, dan analisis data. Pada bab empat yakni temuan dan bahasan akan dibahas temuan skema imej yang banyak digunakan, bentuk sumpah tersebut, apa saja skema imej yang muncul dari representasi beberapa pengguna

Twitter dalam menyebut sumpah, dan domain sumpah. Pada bab 5 yakni simpulan akan memaparkan simpulan, implikasi dan rekomendasi.


(23)

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Pernyataan sumpah dalam

Twitter

Data

a) Dokumentasi jejaring sosial Twitter (1 maret -1 juni2015)

b) Angket terbuka dan angket tertutup

Pengumpulan Data

a) Identifikasi sumpah (Teori makna leksikal dalam Abdul Chaer 2007 dan konteks dalam Keraf 2010)

b) Analisis skema imej pada sumpah (Teori embodied experience Johnson dalam Evan & Green 2006 dan skema imej individu Eriyanto 2002)

3) Analisis domain pada sumpah (Teori domain dasar Greens & Evans 2006)

Analisis

Berdasarkan analisis skema imej, 44,4% penulis menunjukkan skema imej individu asosiasi, 25,9% skema imej individu klasifikasi, 22,2% skema imej simplikasi, dan 11,1% skema imej individu. Skema imej konseptual menunjukkan bahwa imej memiliki pola dan imej tersebut berperan dalam memengaruhi pembaca sumpah. Hal tersebut terlihat pada salah satu pernyataan sumpah no data sepuluh yang memunculkan dua imej berlawanan. Imej berlawanan tersebut justru membuat pembaca sumpah tidak percaya.

Analisis berdasarkan domain menunjukkan kepercayaan responden terhadap 27 tulisan sumpah. Berdasarkan analisis domain, 46% responden tidak percaya terhadap domain ruang, 32,7% responden tidak percaya terhadap domain warna, 37,3% responden percaya terhadap domain suara, 36% responden ragu-ragu terhadap domain suhu, 37,3 % responden percaya dengan domain tekanan, 43,3% responden percaya terhadap domain sakit, 34% reasponden percaya terhadap domain bau, 32,7% responden percaya terhadap domain waktu, dan 32,7% responden percaya terhadap domain emosi.

Simpulan

1. BAB III

METODOLOGI PENELITIAN


(24)

21

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF


(25)

22

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu B. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menghindari kesalahpahaman dan perbedaan penafsiran istilah judul skripsi. Definisi operasional penelitian ini sesuai dengan judul skripsi, yaitu Realisasi Pernyatan Sumpah dalam Jejaring Sosial Twitter : Kajian Semantik Kognitif. Oleh karena itu, definisi yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut:

(1) Realisasi

Realisasi dalam penelitian ini memiliki definisi,yaitu penelitian ini

menggunakan data sumpah yang merupakan bentuk perwujudan nyata yang otentik oleh penulis sumpah. Tidak ada campur tangan orang lain dalam pembuatan sumpah.

(2) Pernyataan Sumpah

dalam penelitian ini memiliki definisi, yaitu sumpah merupakan bentuk pernyataan seseorang mengenai suatu hal. Setiap sumpah yang memiliki kata sumpah dan tambahan lainnya termasuk dalam data yang dikaji penelitian ini. Sehingga, keseriusan penulis ataupun isi sumpah bukan menjadi tujuan kajian penelitian ini

C. Partisipan

Penelitian ini melibatkan responden sebagai sumber pengumpulan data. Responden pada penelitian ini adalah orang yang berumur sebelas tahun hingga dewasa. Pemilihan kategori umur tersebut berdasarkan teori perkembangan kognitif milik Piaget (dalam Atkinson, dkk. 2010, hlm. 146). Piaget memilah perkembangan usia manusia dengan sebutan stadium perkembangan kognitif. Tahapan terakhir dalam stadium adalah tahap operasional formal (sebelas tahun dan lebih).

Pada masa perkembangan tersebut ciri atau karakteristik yang muncul adalah kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Pada masa tersebut seseorang dapat memahami hal seperti cinta, bukti logis, dan nilai. Pada tahapan tersebut


(26)

23

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

juga manusia sudah memiliki kemampuan nalar yang cukup dan ideologi dasar yang jelas. Oleh karena itu, teori tersebut digunakan.

Pada penelitian ini peneliti tidak menggunakan jenis kelamin sebagai faktor penelitian. Hal tersebut dikarenakan penelitian ini tidak mencari perbedaan penggunaan sumpah berdasarkan jenis kelamin, melainkan berdasarkan faktor kebahasaan yang memengaruhi. Oleh karena itu, jumlah laki-laki maupun perempuan secara tertulis tidak dicantumkan. Pemilihan partisipan berdasarkan faktor umur sangat dibutuhkan untuk memenuhi kriteria penelitian, seperti memiliki pengetahuan yang cukup mengenai sumpah.

D. Pengumpulan Data

Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan teknik angket. Lembar angket dapat dikirimkan melalui pos, pos-el, google docs spreadsheets atau dijawab di depan peneliti atau orang yang membantu. Responden yang dipilih menurut sampling tertentu harus mempunyai pengetahuan atau informasi mengenai sumpah

E. Jenis Data

Jenis data yang diperlukan pada penelitian ini, yaitusumpah yang tersebar di jejaring sosial Twitter serta respon narasumber pada angket tertutup dan angket terbuka yang disebar.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi langsung dari internet, web Twitter, angket terbuka, dan angket tertutup yang disebar berdasarkan kriteria partisipan serta tujuan yang diinginkan. Dokumentasi langsung tersebut menggunakan sistem Screenshot, sistem tersebut dapat mengabadikan Tweet atau tulisan dalam Twitter seseorang dengan cara menekan tombol Print Screen yang pada umumnya ada dalam keyboard


(27)

24

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Gambar 1.1. Contoh Screenshot Twitter Tanpa Pengeditan

Tweet yang dipotret memiliki keseluruhan gambar monitor komputer. Oleh karena itu, gambar harus di perjelas mengenai Tweet mana yang menjadi data penelitian. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memotong gambar dan memperbesarnya menjadi seperti berikut ini. Proses screenshot juga pada gambar 3.2.

Gambar 1.2. Contoh Screenshot Setelah Pengeditan

Hal tersebut dilakukan guna menunjukkan tidak ada campur tangan peneliti didalam pembuatan sumpah atau data tersebut. Sebagai bukti keaslian data yang menunjukkan bahwa data memang benar ada ketika penelitian dilakukan dan bukan buatan peneliti. Dengan instrumen tersebut diharapkan pembendaharaan data dapat diperoleh secara maksimal.


(28)

25

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF


(29)

26

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu 1. Lembar Angket

Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk angket tertutup dan angket terbuka. Angket tersebut menggunakan skala likert yang mengukur responden berdasarkan tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan mereka (dalam Rasinger, 2008, hlm. 62). Skala likert menjadikan respon narasumber terhadap pernyataan yang ditanyakan memiliki nilai dengan penilaian terukur baik itu subjektif ataupun objektif. Jenis angket ini digunakan agar pertanyaan dijawab sesuai kebutuhan

Tabel 1.1. Angket Tertutup

No Sumpah Tingkat Kepercayaan

STP TP R P TP

1 Sumpah demi semesta, aku tak tahu harus kemana untuk bermuara. Selamat menikmati senja

2 Sumpah demi langit dan bumi, bulan dan bintang, siang dan malam. Provider Ax** nyebelin abis! Mending cepet-cepet resign lah. Bye

3 Yaaaang sedalam dalamnya segitiga bermuda, dalam lagi rindu ei keayang! Sumpah demi apadeh ay

4 Sumpah Demi Badai Topan Matahari Tata Surya dan genknya apapun itu the my prince handsomeee keceeeee Super apaajadeh KEREN @iqbaale (Iqbal Coboy Junior)

5 Kalo UN smp di hapuskan, Sumpah Demi pentungan pak satpam solat 5 waktu dah gueee! *sujud*

6 Sumpah demi apapun ngeliat mantan yg masih disayang poto sama pacar barunya itu “PotoTerhoror” yang pernah ada di muka bumi !

7 Sumpah demi allah dan demi apapun, paling enek denger apalagi liat cewe yg ngaku ngaku, dan bilang dirinya sendiri cantik *langsung Muntah*


(30)

27

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

8 Sumpah demi rumput yang bergoyang kaga suka bet denger lagu-lagu jawa,tarling. Campur sari. Aaarghh!

9 Sumpah demi apapun denger suara kamu malem ini bener” buat lega buat nyaman buat senyum-senyum sendiri terus ~hihihihiihhi 10 Mantan gw add pin trs fotonya ma cewnya,,

wwkwkwk d kira gw panas kalee... sumpah demi apapun deh ga panaaass... :p

11 Sumpah demi apa udaranya dingin pisanlah gakuat ganahan butuh kehangatan pelukan dan... @pvjbandung

12 Sumpah demi apa coba makin malam Pekanbaru makin panas. 30 Derajat dan FIX panas maksimal.

13 Sumpah demi apa kuping ane pengang.. tekanan udara d perjalanan ini bner”” ga sesuai dg kondisi tubuh saya.”

14 Sumpah demi upil tyrex semua badan sakit, otot kaki semua keram gara-gara latian keras tadi -_- coach oh coach !

15 Sumpah demi apapun..gilaa c ibuwati sang maestro pijet urut juara banget.. Dokter kalah jago buat nyembuhin sakit! Hahahaha

16 Sumpahya demi apa pun ini tangan udah linu banget.. 4 hari di RS.. (at RumahSakit Islam Assyifa Sukabumi

17 Sumpah demi apapun deh tangan kiri gue sakit banget !benernih kata dokternya. Dampak keseringan berdarah waktu diimpus T_T

18 Sumpah asli demi tuhan baru kali ini ngerasain yang namanya ngepel aduh ogah engga mau lagi tangan pada sakit + lecet tuhaan

19 Sumpah demi apa suka banget sama cowok yang meskipun lagi keringetan tapi tetep wangi


(31)

28

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Angket kedua bersifat terbuka guna memperoleh tanggapan yang dapat menunjukkan jawaban yang berkaitan dengan sumpah.

Tabel 1.2. Angket Terbuka

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah Anda sering mendengar orang lain bersumpah untuk meyakinkan Anda?

2 Sumpah apa yang paling Andapercaya? 3 Sumpah apa yang paling Anda tidak percaya? 4 Sumpah demi apa yang biasanya Anda 20 Sumpah demi apapun kalo udah nyium bau

bangke bulu kuduk gua berdiri 5 meter entah bangke apapun itu :3

21 Sumpah demi apapun kucing gue wanginya pake banget! Yang punya aja wangi masa mpusnya ga si hihihihiw. Raya <3

22 Sumpah demi waktu ku tetap cintaimu “inget kata kata ini ? kangeeeen bang :’))

23 Mau istirahat selamanya sumpah demi allah. Gua udah gakuat apa yang gua jalanin sekarang :’)

24 “WOW” sumpah kemarin jojo keren banget waktu menyanyikan lagu sahabat kecil.

25 Sumpah demi apapun gue gak akan pernah rela kalo hubungan gue dihancurin, dirusak, ataupun ditikung. Sama siapapun termasuk temen sendiri

26 Sumpah demi apa kangeen banget sama orang yang belom tentu merindukan kita hari ini 27 Sumpah demi Allah aku rindu dia. Bilakau kata

dia dah balik, aku jadi tak tenang. Menggigil badan aku. Sebab aku memang tunggu bulan 5 ni


(32)

29

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

gunakan

5 Apakah perlu ada nama Tuhan dalam sumpah yang Anda ucapkan?!

6 Jelaskan mengapa penting / tidak penting membawa nama Tuhan dalam sumpah

7 Apakah Anda bersumpah untuk berkata jujur mengatakan fakta, hanya meyakinkan orang atau keduanya

8 Untuk apa Anda menggunakan Sumpah ? 9 Pada situasi apa Anda menggunakan sumpah? 10 Dalam sumpah yang Anda gunakan, apakah

ada target dari sumpah tersebut?

Keterangan :

STP = Sangat Tidak Percaya TP = Tidak Percaya

R = Ragu-ragu P= Percaya.

TP = Tidak Percaya

2. Dokumentasi

Teknik dokumentasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengumpulan sumpah dari jejaring sosial Twitter. Dokumentasi tersebut dilakukan dengan cara menulis kata sumpah dan mencari sumpah yang lengkap sesuai dengan penelitian ini.

Pada penelitian ini ada beberapa tahapan pencarian hingga pengolahan data. Pertama, hal yang dilakukan adalah pemantauan secara langsung mengenai pernyataan sumpah yang ada dalam jejaring sosial Twitter. Pemantauan dilakukan guna memastikan berapa banyak data yang dapat digunakan untuk kebutuhan penelitian. Kedua, pernyataan sumpah diambil dan disaring menjadi 27 pernyataan. Jumlah tersebut didapat dari banyaknya jumlah domain pada teori yang berjumlah sembilan dan banyaknya pernyataan sumpah yang diwakili.


(33)

30

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Jumlah yang tidak banyak itu digunakan agar responden dapat mengisi lembar angket dengan baik dan tidak terlalu lama. Responden tidak akan kehilangan banyak waktu berharga mereka. Satu domain diwakili oleh tiga pernyataan sumpah. Tiga pernyataan sumpah tersebut dipilih karena cukup dan bilangan ganjil dapat menunjukkan mana yang unggul dalam respon pengguna angket. Respon pengguna angket akan terlihat dalam jawaban angket. Berdasarkan tiga pernyataan sumpah yang mewakili satu domain, akan terlihat mana yang unggul untuk menjelaskan tingkat kepercayaan seseorang terhadap satu domain. Tingkat kepercayaan itu seperti sangat percaya, percaya, ragu-ragu, tidak percaya, dan sangat tidak percaya. Pencarian tersebut dilakukan dari 1 Februari hingga 21 Mei.

Ketiga, pengambilan data dilakukan dengan syarat pernyataan sumpah memiliki kriteria yang dicari dalam penelitian. Kriteria yang dimaksud adalah pernyataan sumpah harus mewakili salah satu domain, pernyataan sumpah memiliki ciri-ciri sumpah, pernyataan sumpah memiliki konteks, dan pernyataan sumpah memiliki isi yang dapat dipahami dengan baik.

Pernyataan sumpah diambil dengan metode potret layar kaca atau biasa disebut screenshot. Cara tersebut digunakan untuk menyimpan bukti langsung. Cara tersebut juga dinilai ampuh guna menyimpan keaslian data sehingga keasliannya tidak diragukan. Dengan cara tersebut tanggal pengambilan data juga terekam. Keempat, penggunaan 27 pernyataan sumpah dimasukan dalam angket tertutup dengan tambahan sepuluh pertanyaan terbuka. Setelah itu, angket diuji coba pada enam partisipan untuk piloting (Rasinger, 2008, hlm. 67) sesuai angket agar mendapat jawaban yang sesuai kebutuhan penelitian.

Setelah uji coba berhasil angket langsung disebar. Penyebaran awal angket dilakukan dalam dalam jaringan sosial Twitter guna mendapatkan responden yang memiliki latar belakang beragam. Penyebaran dalam jaringan tersebut menggunakan sistem google docs. Penyebaran angket juga dilakukan dengan pembagian lembar angket secara acak.

Partisipan yang bisa mengisi angket harus memiliki kriteria dengan kondisi pengisi angket memiliki kriteria partisipan, yaitu yang telah dibahas dalam sub-bab partisipan. Kelima, pengolahan data dilakukan setelah target 50


(34)

31

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Sangat percaya/ percaya / ragu-ragu/ tidak-percaya/ sangat tidak percaya/ tidak tahu

Contoh : tidak

partisipan tercapai. Skala likert dapat menggunakan berbagai macam pilihan sesuai dengan tujuan penelitian, sedangkan skala yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan lima nomor dan penghitungan tingkat persetujuan (Siswanto, 2013). Pada awalnya hasil lembar angket didata dan dibagi menjadi objek

numerical. Jawaban sangat percaya memiliki nilai 5, percaya 4, ragu-ragu 3, tidak percaya 2, dan percaya 1.Setelah memiliki nilai, digunakanlah RUMUS : T x Pn

untuk menunjukkan total skor dari keseluruhan . T = Total jumlah responden yang memilih sedangkan Pn = Pilihan angka skor Likert. Setelah itu, perlu perhitungan interval sebagai interpretasi skor perhitungan. Interval tersebut merujuk pada rumus I= 100/ jumlah skor (Likert). Jika pada penelitian ini rumus tersebut digunakan, maka seperti inilah bentuknya 100/5=20. Berdasarkan hal tersebut, munculah hasil kriteria interpretasi skor seperti berikut.

 Angka 0% – 19,99% = Sangat tidak percaya

 Angka 20% – 39,99% = Tidak percaya /Kurang percaya  Angka 40% – 59,99% = Cukup percaya/ Ragu-ragu  Angka 60% – 79,99% = Percaya\

 Angka 80% – 100% = Sangat percaya

G. Analisis Data.

Pada tahap analisis data peneliti membagi analisis menjadi empat bagian, yaitu proses pengambilan data dari Twitter serta angket, analisis lingual sumpah, analisis skema imej sumpah, dan analisis domain sumpah.

Contoh: Berikut ini adalah skema imej sumpah

 Berdasarkan hasil penyebaran angket

Sumpah Demi apa-pun

pengen balik lagi sama kamu

Makna Leksikal: Pernyataan disertai tekad

Untuk


(35)

32

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Bagan 1.1. Skema Imej

Berikut ini adalah contoh Tweet yang menunjukkan skema imej individual

Sumpah demi semesta, aku tak tahu harus kemana untuk bermuara. Selamat menikmati senja

Bagan 1.2. Skema Imej Individu

Pernyataan sumpah tersebut termasuk dalam skema individu simplikasi. Hal tersebut didasari dari makna umum yang muncul dari pernyataan tersebut. Pernyataan tersebut menunjukkan pandangan seseorang secara sederhana. Terlihat cara pembuat tulisan sumpah menunjukkan keinginannya secara langsung dan menggunakan sudut pandang yang mudah.Pengolahan pada penelitian ini

menggunakan perangkat lunak SPSS dan penghitungan skala likert. SPSS adalah sebuah program aplikasi komputer yang memiliki kemampuan menganalisis statistik serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis. Sistem tersebut menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sederhana. Peneliti dapat secara akurat mencari dan menghitung variabel yang diinginkan dengan perangkat lunak SPSS seperti frekuensi. Berikut ini adalah contoh Tweet

yang menunjukkan bentuk lingual dan domain sumpah

Sumpahdemi tuhan... aku hanya ingin melihat sahbat aku bahagia itu aku rasa uda cukup...:') semoga waktusisa… — https://path.com/p/1ZinNB

a. Identifikasi Lingual

Konsep sumpah dan bentuk lingual muncul pada kalimat tersebut. konsep sumpah muncul dengan diungkapkan kata sumpah demi tuhan dan kata ingin

sebagai pernyataan disertai tekad melakukan sesuatu, yaitu melihat. Sumpah juga memiliki konteks

(a) Konsep sumpah muncul pada lawan tutur, yaitu Sumpah Demi Allah

(b) Konteks pada Tweet tersebut muncul pada pernyataan petutur untuk tidak membawa nama Tuhan

Sumpah demi semesta

Isi Sumpah

aku tak tahu harus kemana untuk bermuara

Selamat menikmati senja


(36)

33

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Gambar 1.3. Contoh Tweet Berkonteks b. Domain

(a) Domain emotion terlihat pada kata tuhan, bahagia, rasa cukup, yaitu sesuatu yang dirasakan penutur.

(b) Domain Colour terlihat pada kata melihat sahabat.

c. Skala likert

Berikut ini contoh penghitungan skala likert pada pernyataan sumpah Sumpah nomor data satu

Sumpah No Satu

Tingkat Kepercayaan Banyak Responden yang Memilih

Skor

1 2 2

2 22 44

3 19 57

4 5 20

5 2 10

Total 50 123

Setelah itu, dilakukan penghitungan untuk mencari total skor tertinggi. Nilai tertinggi adalah 250 hasil dari 5x50 dan terendah adalah 50 hasil dari 1.50. hasil tertinggi tersebut kemudian dibagi total skor tertinggi dan dikali 100 maka hasilnya adalah 49,2%.

H. Isu Etik

Penelitian ini melibatkan manusia sebagai subjek penelitiannya. Oleh karena itu, dampak negatif secara fisik dan psikologis perlu mendapat perhatian khusus. Penelitian yang dilakukan tidak akan mendapatkan efek negatif karena usia narasumber angket harus diatas sebelas tahun. Usia tersebut diyakini peneliti sudah memiliki pengetahuan yang cukup dan ideologi yang baik guna menghadapi pertanyaan penelitian


(37)

34

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF


(38)

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

1. BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Penelitian ini memiliki simpulan berdasarkan seluruh analisis. Simpulan tersebut adalah hasil rangkuman dari tiga rumusan masalah. Pada bagian ini, akan disajikan penafsiran dan pemaknaan penliti terhadap hasil analisis temuan penelitian dan pembahasan dari hasil penelitian tersebut.

Dalam pembahasan mengenai bentuk lingual sumpah, penelitian ini membahas sumpah berdasarkan lima aspek. Empat aspek bentuk lingual tersebut adalah rancangan, makna leksikal, pemilihan kata, dan konteks. Sumpah memiliki tiga penempatan kata sumpah dalam merangkai pernyataan sumpah. Rancangan rangkaian kata tersebut terletak di awal, tengah, dan akhir pernyataan.

Sementara itu, sumpah di awal pernyataan menjadi rancangan sumpah paling umum atau paling banyak digunakan oleh beberapa penulis sumpah dalam

Twitter. Berdasarkan seluruh pernyataan sumpah yang diteliti, pengguna Twitter

lebih banyak menggunakan sumpah yang letaknya berada di awal pernyataan, sedangkan kata sumpah yang diletakkan di tengah dan akhir pernyataan tidak banyak digunakan.

Berdasarkan pembahasan mengenai pemilihan kata sumpah, penulis sumpah lebih banyak menggunakan pemilihan kata sumpah yang sama urutannya, yaitu sumpah ditambah demi. Hanya beberapa penulis yang tidak menggunakan kata tersebut. Konteks dalam pernyataan sumpah dapat dipastikan selalu muncul dalam semua pernyataan sumpah, sedangkan untuk koteks hanya muncul dalam beberapa pernyataan sumpah.

Pada penelitian ini, skema imej menunjukkan bagaimana seseorang mengonstruksi pernyataan sumpah mereka dan imej apa yang coba ditampilkan agar orang lain percaya. Skema imej konseptual menunjukkan beberapa upaya orang dalam memunculkan imej atau menunjukkan tipe seseorang dalam memunculkan imej. Penulis sumpah banyak yang membangun lebih dari satu


(39)

158

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

imej. Hal tersebut adalah strategi mereka agar pernyatan sumpah dapat lebih dipercaya. Akan tetapi, memunculkan lebih dari dua imej juga dapat beresiko.

Resiko tersebut adalah responden justru sangat tidak percaya dengan pernyataan sumpahnya. Hal tersebut terlihat pada dua imej yang sengaja dimunculkan sebagai konteks pada pernyataan sumpah no data sepuluh. Imej yang dimunculkan bersifat berlawanan arah. Imej yang dibangun dalam konteks justru lebih kuat dari pada pernyataan yang ingin dipercaya oleh pembuat pernyataan. Hal tersebut menunjukkan bahwa pembuat pernyataan salah ketika memunculkan imej. Seharusnya imej yang tidak ingin dipercaya dibuat lebih lemah dan imej yang ingin dipercaya lebih kuat.

Berdasarkan penelitian mengenai domain, domain sangat berpengaruh dalam membuat orang lain percaya terhadap pernyataan sumpah. Domain sakit dan tekanan menjadi domain yang paling banyak mendapat pilihan percaya. Sakit dan tekanan adalah hal yang dapat dirasakan atau pernah dirasakan oleh semua orang. Fakta tersebut menjadi salah satu faktor mengapa banyak responden yang memilih percaya dengan domain tersebut. tidak ada yang suka dengan rasa sakit atau sebuah tekanan kerja. Namun, setiap orang akan menanggapi rasa sakit atau sebuah tekanan tersebut dengan cara yang berbeda beda.

Berdasarkan pilihan lainnya, responden banyak yang memilih untuk tidak percaya pada domain ruang dan bau. Domain ruang adalah domain yang didasari oleh tiga indrawi seperti sentuhan. Manusia butuh minimal dua indrawi untuk tahu atau mengenal kata yang didasari oleh domain tersebut. kebutuhan indrawi yang tinggi dan pandangan yang tidak sama membuat domain ruang memuncaki pilihan responden dengan respon tidak percaya.

Hal yang sama juga terjadi pada domain bau. Seseorang memiliki zona nyaman berbedabeda terhadap wewangian seperti rasa suka seseorang terhadap minyak wangi. Minyak wangi terbagi dalam beberapa kategori, yaitu kuat, biasa, dan lemah. Orang akan memilih berdasarkan apa yang dia sukai. Hal tersebut terlihat pada domain bau yang begitu subjektif mengenai wewangian.


(40)

159

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Implikasi dalam penelitian ini adalah tradisi yang ditunjukkan penulis di

Twitter dalam bersumpah, skema imej yang dapat menunjukkan imej dan pola seperti apa yang digunakan beberapa pengguna Twitter dalam bersumpah, dan domain yang banyak digunakan oleh mereka.

Rekomendasi yang ditulis setelah simpulan dapat ditujukan kepada pembuat kebijakan, kepada para pengguna hasil penelitian yang bersangkutan, kepada peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya, dan kepada pemecahan masalah di lapangan atau follow up dari hasil penelitian.

Rekomendasi dalam penelitian ini dibagi dalam beberapa bagian: (1) bagi para pembuat kebijakan, (2) pengguna hasil penelitian, (3) peneliti yang berminat melanjutkan penelitian, dan (4) pembaca penelitian ini.

(1) Bagi pembuat kebijakan, tradisi bersumpah adalah tradisi dan budaya seseorang dalam bertutur kata. Pola sumpah seseorang menunjukkan tingkat kecerdasan dalam menyusun kalimat dan membuat orang lain percaya. Hal tersebut dapat menjadi indikator rakyat yang cerdas dalam bertutur kata. Tingkat kecerdasan masyarakat berbanding lurus dengan tingkat kecerdasan masyarakat dalam berpikir. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian mengenai kebahasaan setiap beberapa tahun sekali untuk mengukur tingkat kepintaran seseorang.

(2) Bagi para pengguna hasil penelitian, penelitian ini dapat digunakan untuk melihat tingkat kepercayaan seseorang mengenai sumpah. Penelitian ini dapat menunjukkan bagaimana pola dan karakter seseorang terhadap tingkat kepercayaan apa yang orang lain katakan.

(3) Bagi peneliti yang berminat melanjutkan penelitian, penelitian ini memiliki skala penelitian kecil. Akan lebih baik jika penelitian selanjutnya menggunakan responden dan data pernyataan sumpah dengan jumlah lebih banyak dari penelitian ini. Untuk pengukuran bagaimana perkembangan pernyataan sumpah sebaiknya dilakukan setiap tiga tahun sekali untuk melihat bagaimana perkembangan pernyataan sumpah dengan baik.


(41)

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, R. L. dkk. (2010). Pengantar psikologi (1st ed.). Interkasara. Chaer, A. (2007). Linguistik umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Eriyanto. (2012). Analisis framing (3rd ed.). Yogyakarta: LKiS Group.

Evans, V., & Green, M. (2006). Cognitive linguistics: an introduction (Repr). Edinburgh: Edinburgh Univ. Press.

Halide, N. (2014). Analisis pelanggaran terhadap sumpah jabatan oleh pejabat negara di negara hukum Indonesia. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Keraf, G. (2010). Diksi dan gaya bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Kinasih, S. E. (2013). Sumpah pocong: upaya penyelesaian sengketa masyarakat

madura (studi kasus di masjid madegan Desa Polagan, Sampang Madura). BioKultur, Vol.II/No.1.

Kushartanti (Ed.). (2005). Pesona bahasa: langkah awal memahami linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Masyhur, L. S. (2011). Studi analitik hadits penyalahgunaan fungsi jabatan: kasus Ibnu Lutbiah. Jurnal Ushuluddin, Vol. VBII No. 1.

Rasinger, S. M. (2008). Quantitative research in linguistics: an introduction.

London ; New York: Continuum.

Siswanto, D. (2013). Skripsi [Blogspot]. Diakses dari http://semuailmubisa.blogspot.com/2013/12/skala-likert.html

Zulihafnani. (2011). Rahasia sumpah Allah dalam Al-Qur’an. Jurnal Substantia, Vol 12, No. 1, 9.


(1)

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Gambar 1.3. Contoh Tweet Berkonteks b. Domain

(a) Domain emotion terlihat pada kata tuhan, bahagia, rasa cukup, yaitu sesuatu yang dirasakan penutur.

(b) Domain Colour terlihat pada kata melihat sahabat.

c. Skala likert

Berikut ini contoh penghitungan skala likert pada pernyataan sumpah Sumpah nomor data satu

Sumpah No Satu

Tingkat Kepercayaan Banyak Responden yang Memilih

Skor

1 2 2

2 22 44

3 19 57

4 5 20

5 2 10

Total 50 123

Setelah itu, dilakukan penghitungan untuk mencari total skor tertinggi. Nilai tertinggi adalah 250 hasil dari 5x50 dan terendah adalah 50 hasil dari 1.50. hasil tertinggi tersebut kemudian dibagi total skor tertinggi dan dikali 100 maka hasilnya adalah 49,2%.

H. Isu Etik

Penelitian ini melibatkan manusia sebagai subjek penelitiannya. Oleh karena itu, dampak negatif secara fisik dan psikologis perlu mendapat perhatian khusus. Penelitian yang dilakukan tidak akan mendapatkan efek negatif karena usia narasumber angket harus diatas sebelas tahun. Usia tersebut diyakini peneliti sudah memiliki pengetahuan yang cukup dan ideologi yang baik guna menghadapi pertanyaan penelitian


(2)

34

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF


(3)

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

1. BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Penelitian ini memiliki simpulan berdasarkan seluruh analisis. Simpulan tersebut adalah hasil rangkuman dari tiga rumusan masalah. Pada bagian ini, akan disajikan penafsiran dan pemaknaan penliti terhadap hasil analisis temuan penelitian dan pembahasan dari hasil penelitian tersebut.

Dalam pembahasan mengenai bentuk lingual sumpah, penelitian ini membahas sumpah berdasarkan lima aspek. Empat aspek bentuk lingual tersebut adalah rancangan, makna leksikal, pemilihan kata, dan konteks. Sumpah memiliki tiga penempatan kata sumpah dalam merangkai pernyataan sumpah. Rancangan rangkaian kata tersebut terletak di awal, tengah, dan akhir pernyataan.

Sementara itu, sumpah di awal pernyataan menjadi rancangan sumpah paling umum atau paling banyak digunakan oleh beberapa penulis sumpah dalam Twitter. Berdasarkan seluruh pernyataan sumpah yang diteliti, pengguna Twitter lebih banyak menggunakan sumpah yang letaknya berada di awal pernyataan, sedangkan kata sumpah yang diletakkan di tengah dan akhir pernyataan tidak banyak digunakan.

Berdasarkan pembahasan mengenai pemilihan kata sumpah, penulis sumpah lebih banyak menggunakan pemilihan kata sumpah yang sama urutannya, yaitu sumpah ditambah demi. Hanya beberapa penulis yang tidak menggunakan kata tersebut. Konteks dalam pernyataan sumpah dapat dipastikan selalu muncul dalam semua pernyataan sumpah, sedangkan untuk koteks hanya muncul dalam beberapa pernyataan sumpah.

Pada penelitian ini, skema imej menunjukkan bagaimana seseorang mengonstruksi pernyataan sumpah mereka dan imej apa yang coba ditampilkan agar orang lain percaya. Skema imej konseptual menunjukkan beberapa upaya orang dalam memunculkan imej atau menunjukkan tipe seseorang dalam memunculkan imej. Penulis sumpah banyak yang membangun lebih dari satu


(4)

158

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

imej. Hal tersebut adalah strategi mereka agar pernyatan sumpah dapat lebih dipercaya. Akan tetapi, memunculkan lebih dari dua imej juga dapat beresiko.

Resiko tersebut adalah responden justru sangat tidak percaya dengan pernyataan sumpahnya. Hal tersebut terlihat pada dua imej yang sengaja dimunculkan sebagai konteks pada pernyataan sumpah no data sepuluh. Imej yang dimunculkan bersifat berlawanan arah. Imej yang dibangun dalam konteks justru lebih kuat dari pada pernyataan yang ingin dipercaya oleh pembuat pernyataan. Hal tersebut menunjukkan bahwa pembuat pernyataan salah ketika memunculkan imej. Seharusnya imej yang tidak ingin dipercaya dibuat lebih lemah dan imej yang ingin dipercaya lebih kuat.

Berdasarkan penelitian mengenai domain, domain sangat berpengaruh dalam membuat orang lain percaya terhadap pernyataan sumpah. Domain sakit dan tekanan menjadi domain yang paling banyak mendapat pilihan percaya. Sakit dan tekanan adalah hal yang dapat dirasakan atau pernah dirasakan oleh semua orang. Fakta tersebut menjadi salah satu faktor mengapa banyak responden yang memilih percaya dengan domain tersebut. tidak ada yang suka dengan rasa sakit atau sebuah tekanan kerja. Namun, setiap orang akan menanggapi rasa sakit atau sebuah tekanan tersebut dengan cara yang berbeda beda.

Berdasarkan pilihan lainnya, responden banyak yang memilih untuk tidak percaya pada domain ruang dan bau. Domain ruang adalah domain yang didasari oleh tiga indrawi seperti sentuhan. Manusia butuh minimal dua indrawi untuk tahu atau mengenal kata yang didasari oleh domain tersebut. kebutuhan indrawi yang tinggi dan pandangan yang tidak sama membuat domain ruang memuncaki pilihan responden dengan respon tidak percaya.

Hal yang sama juga terjadi pada domain bau. Seseorang memiliki zona nyaman berbedabeda terhadap wewangian seperti rasa suka seseorang terhadap minyak wangi. Minyak wangi terbagi dalam beberapa kategori, yaitu kuat, biasa, dan lemah. Orang akan memilih berdasarkan apa yang dia sukai. Hal tersebut terlihat pada domain bau yang begitu subjektif mengenai wewangian.


(5)

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Implikasi dalam penelitian ini adalah tradisi yang ditunjukkan penulis di Twitter dalam bersumpah, skema imej yang dapat menunjukkan imej dan pola seperti apa yang digunakan beberapa pengguna Twitter dalam bersumpah, dan domain yang banyak digunakan oleh mereka.

Rekomendasi yang ditulis setelah simpulan dapat ditujukan kepada pembuat kebijakan, kepada para pengguna hasil penelitian yang bersangkutan, kepada peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya, dan kepada pemecahan masalah di lapangan atau follow up dari hasil penelitian.

Rekomendasi dalam penelitian ini dibagi dalam beberapa bagian: (1) bagi para pembuat kebijakan, (2) pengguna hasil penelitian, (3) peneliti yang berminat melanjutkan penelitian, dan (4) pembaca penelitian ini.

(1) Bagi pembuat kebijakan, tradisi bersumpah adalah tradisi dan budaya seseorang dalam bertutur kata. Pola sumpah seseorang menunjukkan tingkat kecerdasan dalam menyusun kalimat dan membuat orang lain percaya. Hal tersebut dapat menjadi indikator rakyat yang cerdas dalam bertutur kata. Tingkat kecerdasan masyarakat berbanding lurus dengan tingkat kecerdasan masyarakat dalam berpikir. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian mengenai kebahasaan setiap beberapa tahun sekali untuk mengukur tingkat kepintaran seseorang.

(2) Bagi para pengguna hasil penelitian, penelitian ini dapat digunakan untuk melihat tingkat kepercayaan seseorang mengenai sumpah. Penelitian ini dapat menunjukkan bagaimana pola dan karakter seseorang terhadap tingkat kepercayaan apa yang orang lain katakan.

(3) Bagi peneliti yang berminat melanjutkan penelitian, penelitian ini memiliki skala penelitian kecil. Akan lebih baik jika penelitian selanjutnya menggunakan responden dan data pernyataan sumpah dengan jumlah lebih banyak dari penelitian ini. Untuk pengukuran bagaimana perkembangan pernyataan sumpah sebaiknya dilakukan setiap tiga tahun sekali untuk melihat bagaimana perkembangan pernyataan sumpah dengan baik.


(6)

Raden Giusti Iqbal Permana, 2014

REALISASI PERNYATAAN SUMPAH DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, R. L. dkk. (2010). Pengantar psikologi (1st ed.). Interkasara. Chaer, A. (2007). Linguistik umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Eriyanto. (2012). Analisis framing (3rd ed.). Yogyakarta: LKiS Group.

Evans, V., & Green, M. (2006). Cognitive linguistics: an introduction (Repr). Edinburgh: Edinburgh Univ. Press.

Halide, N. (2014). Analisis pelanggaran terhadap sumpah jabatan oleh pejabat negara di negara hukum Indonesia. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Keraf, G. (2010). Diksi dan gaya bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Kinasih, S. E. (2013). Sumpah pocong: upaya penyelesaian sengketa masyarakat

madura (studi kasus di masjid madegan Desa Polagan, Sampang Madura). BioKultur, Vol.II/No.1.

Kushartanti (Ed.). (2005). Pesona bahasa: langkah awal memahami linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Masyhur, L. S. (2011). Studi analitik hadits penyalahgunaan fungsi jabatan: kasus Ibnu Lutbiah. Jurnal Ushuluddin, Vol. VBII No. 1.

Rasinger, S. M. (2008). Quantitative research in linguistics: an introduction. London ; New York: Continuum.

Siswanto, D. (2013). Skripsi [Blogspot]. Diakses dari http://semuailmubisa.blogspot.com/2013/12/skala-likert.html

Zulihafnani. (2011). Rahasia sumpah Allah dalam Al-Qur’an. Jurnal Substantia, Vol 12, No. 1, 9.