ANALISIS PERBANDINGAN DAN ANALISIS SUMBER SERTA PENGGUNAAN DANA PADA APBDESA SLEMANAN.

Jupe UNS, Vol 1, No 2, Hal 1 s/d 12
Dyah Purwitasari, Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber Serta Penggunaan Dana
Pada APBDesa Slemanan. Juni, 2013
ANALISIS PERBANDINGAN DAN ANALISIS SUMBER SERTA PENGGUNAAN
DANA PADA APBDESA SLEMANAN

Dyah Purwitasari *)
Sri Witurachmi 1)
Muhtar 2)
*Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
[email protected]

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kinerja keuangan Desa Slemanan dengan
menggunakan analisis perbandingan dan analisis sumber serta penggunaan dana. Penelitian
ini merupakan Penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah Pemerintah Desa
Slemanan. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.
Validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber dan metode. Analisis data dengan
menggunakan teknik analisis perbandingan dan analisis sumber serta penggunaan dana. Hasil
penelitian menunjukan bahwa kinerja keuangan Desa Slemanan berdasarkan analisis
perbandingan dan analisis sumber dan penggunaan dana menunjukkan kinerja keuangan yang

cukup baik, dapat ditunjukkan baik pada kinerja pendapatan desa maupun kinerja belanja
desa. Simpulan penelitian ini adalah analisis perbandingan dan analisis sumber serta
penggunaan dana dapat digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan Desa (APBDesa)
Slemanan.
Kata kunci : Analisis Perbandingan, Sumber dan Penggunaan Dana

Abstract: The purpose of this study was to determine the financial performance of the
Slemanan village by using comparative analysis and analysis of the sources and uses of funds.
This research is a qualitative descriptive study. Subject were Slemanan village government.
Data collection techniques used were interviews, observation, and documentation. The data
validity is checked by using triangulation techniques of sources and methods. Data analysis
was performed by using comparative analysis techniques and analysis of sources and uses of
funds. Results of this study indicate that the village’s financial performance in Slemanan
based on comparative analysis and analysis of sources and uses of funds shows that financial
performance is quite good, which can be shown either on the income and expenditure
performance of the village. Conclusions of this study is a comparative analysis and analysis of
sources and uses of funds can be used to determine the financial performance of village
(APBDesa) in Slemanan.
Keywords: Comparative Analysis, Sources and Uses Of Funds


Jupe UNS, Vol 1, No 2, Hal 1 s/d 12
Dyah Purwitasari, Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber Serta Penggunaan Dana
Pada APBDesa Slemanan. Juni, 2013
publik yang harus direspon secara positif.

PENDAHULUAN
Terwujudnya

Sejalan dengan pendapat Khafid (2009: 99-

akuntabilitas

merupakan tujuan utama dari reformasi

100)

sektor publik. Secara umum akuntabilitas

pemerintah daerah untuk menerapkan sistem


diartikan sebagai sebuah bentuk kewajiban

akuntansi

untuk

sebuah

mendukung terciptanya good governance

keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan

tidaklah mudah. Hal itu dikarenakan masih

organisasi dalam mencapai sasaran yang

terdapat kendala, yaitu: (1) Pemerintah

telah


periode-periode

Daerah yang sangat familiar dengan sistem

sebelumnya yang dilakukan secara periodik.

anggaran tradisional (line-item budgeting),

Terkait dengan tugas untuk menegakkan

(2) sistem anggaran yang belum berdasarkan

akuntabilitas

di

kinerja, (3) masih kurangnya kepedulian

daerah, pemerintah daerah bertanggung


para manajer di lingkungan pemerintah

jawab

laporan

daerah untuk mendasarkan keputusannya

pemangku

pada informasi keuangan, (4) masih terdapat

mempertanggungjawabkan

diterapkan

untuk

keuangan,


untuk

khususnya

mempublikasikan

keuangan

kepada

kepentingannya.

menyatakan

pemerintah

bahwa

daerah


upaya

untuk

banyak daerah yang tidak memiliki dana

Menurut

Mustofa

(2012:

4)

untuk memberikan pelayanan minimum bagi

akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah
dapat

yang


diartikan

masyarakatnya.

sebagai

wujud

pemerintah

daerah

kewenangan mengawasi pemerintah desa

berkenaan dengan pengelolaan keuangan

melalui wakil-wakilnya di desa. Melalui

daerah atas keseluruhan kegiatan yang


pengawasan yang dilakukan wakil-wakilnya

meliputi

di Desa, Pemerintah Desa dianjurkan dan

pertanggungjawaban

perencanaan,

Pemerintah

pelaksanaan,

Daerah

mempunyai

penatausahaan, pelaporan, pertanggungja-


diharuskan

waban, dan pengawasan keuangan daerah

mempublikasikan APBDesa sebagai bentuk

kepada publik secara terbuka dan jujur

akuntabilitas publik atas kinerjanya. Desa

melalui media berupa penyajian laporan

merupakan sebuah intitusi legal formal, oleh

keuangan yang dapat diakses oleh berbagai

karena itu ada kewenangan penuh bagi desa

pihak


dengan

dalam mengelola keuangannya, dan ada

anggapan bahwa publik berhak mengetahui

kewajiban desa menyusun APBDesa dan

informasi tersebut.

mempertanggungjawabkan pelaksanaannya,

yang

berkepentingan

Transparansi pengelolaan keuangan
pemerintah

daerah

merupakan

menyusun

serta

serta ketika banyak program/kegiatan yang

tuntutan

langsung diarahkan ke desa baik oleh
2

Jupe UNS, Vol 1, No 2, Hal 1 s/d 12
Dyah Purwitasari, Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber Serta Penggunaan Dana
Pada APBDesa Slemanan. Juni, 2013
Pemerintah Pusat dan Daerah maupun

dari belanja pegawai, belanja barang dan

lembaga lain, maka Desa perlu atau harus

jasa, belanja modal; belanja tidak langsung

menyusun APBDesa. Berdasarkan Undang-

yang

undang Nomor 32 tahun 2004 tentang

pegawai/penghasilan tetap, belanja subsidi,

Pemerintahan Daerah yang dimaksud Desa

belanja hibah (pembatasan hibah), belanja

adalah kesatuan masyarakat hukum yang

bantuan sosial, belanja bantuan keuangan,

memiliki

yang

dan belanja tak terduga. Untuk pembiayaan

berwenang untuk mengatur dan mengurus

desa terdiri dari penerimaan pembiayaan dan

kepentingan

pengeluaran pembiayaan.

batas-batas

wilayah

masyarakat

setempat,

berdasarkan asal usul dan adat istiadat

terdiri

dari

Rancangan

belanja

APBDesa

dibahas

setempat yang diakui Pemerintahan Negara

dalam

Kesatuan Republik Indonesia.

pembangunan desa. Kepala Desa bersama

Penyelenggaraan

musyawarah

perencanaan

urusan

BPD menetapkan APBDesa setiap tahun

menjadi

dengan Peraturan Desa. Oleh karena itu,

kewenangan Desa didanai dari Anggaran

mempelajari keuangan desa tidak dapat

Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa),

terlepas dari mempelajari keuangan secara

bantuan Pemerintah Pusat dan bantuan

umum

Pemerintah Daerah. Penyelenggaraan urusan

(Surianingrat, 1976: 23). Berdasarkan uraian

Pemerintah Daerah yang diselenggarakan

atau penjelasan mengenai penyelenggaraan

oleh Pemerintah Desa didanai dari APBD.

urusan Pemerintahan Desa, maka penulis

APBDesa terdiri atas bagian Pendapatan

tertarik

Desa, Belanja Desa dan Pembiayaan.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

Pemerintahan

Desa

yang

meskipun

untuk

sangat

menganalisis

terbatas

tentang

Adapun menurut Peraturan Menteri

(APBDesa), dan sebagai objek penelitiannya

Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007

digunakan APBDesa Slemanan tahun 2009,

pendapatan Desa terdiri atas: Pendapatan

2010, dan 2011. Desa Slemanan merupakan

Asli

Desa,

Bagi

hasil

Kabupaten/Kota,

Bagian

Kabupaten/Kota,

Alokasi

Bantuan
Pemerintah

keuangan
Provinsi,

Pajak

Daerah

desa yang terletak di kecamatan Udanawu

dari

retribusi

kabupaten Blitar propinsi Jawa Timur.

desa,

APBDesa Slemanan dari tahun ke tahun

Pemerintah,

selalu mengalami perubahan, misalnya dari

Pemerintah

tahun

dari
dan

dana

2009-2011:

pada

tahun

2009

Kabupaten/Kota dan desa lainnya, Hibah

APBDesa

dan sumbangan pihak ketiga. Belanja desa

kemudian pada tahun 2010 anggarannya

terdiri atas: belanja langsung yang terdiri

naik menjadi Rp 245.964.000,00 namun
3

sebesar

Rp

194.757.000,00,

Jupe UNS, Vol 1, No 2, Hal 1 s/d 12
Dyah Purwitasari, Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber Serta Penggunaan Dana
Pada APBDesa Slemanan. Juni, 2013
pada tahun 2011 mengalami penurunan

kepada masyarakat harus disajikan secara

menjadi Rp 239.763.000,00.

terbuka dan jujur dalam bentuk laporan

Masyarakat Desa Slemanan secara

akuntabilitas publik.

umum tidak mengetahui bagaimana realisasi

Pemerintah

APBDesa

yang

telah

akuntabel

oleh

merupakan pemerintah yang dapat dipercaya

Aparatur Desa, sehingga dalam penyusunan

dan bertanggung jawab dalam mengelola

APBDesa ini masih ditemukan kurang

sumber daya publik. Pertanggungjawaban

adanya

pengelolaan

tersebut tidak cukup dengan laporan lisan

keuangan desa. Hal ini dapat dikatakan

saja, namun perlu didukung dengan laporan

bahwa pertanggungjawaban Aparatur Desa

pertanggungjawaban

Slemanan atas sebuah keberhasilan atau

penyajian laporan keuangan atas kinerja

kegagalan dalam mencapai sasaran yang

yang telah dicapai. Oleh karena tidak semua

telah diterapkan dalam APBDesa tidak

pengguna laporan keuangan memahami

disajikan secara transparan. Selain itu

akuntansi dengan baik, sementara mereka

kondisi seperti ini terjadi karena masyarakat

akan mengandalkan informasi keuangan itu

desa setempat tidak tahu akan pentingnya

untuk

akuntabilitas keuangan desa, sehingga para
Aparatur

transparansi

dijalankan

yang

dalam

Pemerintah

Desa

didalam

tertulis

pembuatan

berupa

keputusan,

maka

ketidakmampuan

memahami

dan

menginterpretasikan

laporan

keuangan

mengalokasikan anggaran masih ditemukan

tersebut perlu dibantu dengan analisis

adanya

sebab

laporan keuangan terhadap anggaran yang

dan

telah ditetapkan dan dilaksanakan. Analisis

inefisiensi

anggaran,

bagaimana

dana

itu

bagaimana

kebutuhan

digunakan
dana

tersebut

laporan

keuangan

dimaksudkan

untuk

dibelanjai tidak diungkapkan secara terbuka

membantu

kepada publik.

laporan keuangan, bagaimana menafsirkan

Adanya suatu transparansi dalam

bagaimana

angka-angka

dalam

cara

laporan

memahami

keuangan,

pengelolaan keuangan Desa akan dapat

bagaimana mengevaluasi laporan keuangan,

diketahui sejauh mana Pemerintah Desa

dan bagaimana menggunakan informasi

Slemanan

keuangan untuk pengambilan keputusan.

telah

melakukan

efisiensi

anggaran, menghindari pengeluaran yang

Terdapat beberapa metode dan

tidak perlu dan pengeluaran yang tidak tepat

teknik dalam analisis laporan keuangan,

sasaran. Transparansi pengelolaan keuangan

teknik

desa

wujud

menganalisis laporan keuangan antara lain

pertanggungjawaban kinerja keuangan desa

adalah analisis perbandingan dan analisis

Slemanan

sebagai

4

yang

dapat

digunakan

untuk

Jupe UNS, Vol 1, No 2, Hal 1 s/d 12
Dyah Purwitasari, Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber Serta Penggunaan Dana
Pada APBDesa Slemanan. Juni, 2013
sumber serta penggunaan dana. Munawir

dan penggunaan dana menggambarkan atau

dan

mendefisikan

menunjukkan aliran atau gerakan dana, yaitu

“analisis perbandingan sebagai metode dan

sumber-sumber penerimaan dan penggunan

teknik

dana dalam periode yang bersangkutan”.

Riyanto

(2001:

36)

analisa

dengan

cara

memperbandingkan laporan keuangan untuk

Menurut Alwi (1994: 349) analisis

dua periode atau lebih, dengan menunjukkan

sumber

data absolut atau jumlah-jumlah dalam

merupakan alat penting bagi finansial

rupiah, kenaikan atau penurunan dalam

manager , untuk mengetahui aliran dana, dari

jumlah rupiah, kenaikan atau penurunan

mana aliran dana tersebut dan ke mana dana

dalam

itu digunakan. Maksud utama dari analisa

prosentase,

perbandingan

yang

dan

penggunaan

dana

adalah

dinyatakan dengan ratio, dan prosentase dari

tersebut

total. Analisa dengan menggunakan metode

bagaimana dana digunakan dan bagaimana

ini

kebutuhan dana tersebut dibelanjai.

akan

dapat

diketahui

perubahan-

perubahan yang terjadi, dan perubahan mana

sangat

berperan

untuk

mengetahui

Hasil dari perhitungan analisis

yang memerlukan penelitian lebih lanjut”.
Dana

adalah

perbandingan dan sumber serta penggunaan

dalam

dana perlu diinterpretasikan, sehingga dapat

menentukan kelancaran kegiatan organisasi

dievaluasi kinerja keuangan organisasi dan

atau perusahaan, maka aliran dana harus

selanjutnya

direncanakan dan diawasi dengan baik, baik

keputusan tertentu. Penggunaan analisis

penerimaannya

perbandingan dan analisis sumber serta

(sumber-sumbernya)

dilakukan

pengambilan

maupun penggunaannya (pengeluarannya).

penggunaan

Sumber dan penggunaan dana ada yang

khususnya terhadap APBDesa masih sangat

berifat rutin atau terus-menerus dan ada pula

terbatas atau belum banyak dilakukan,

yang bersifat insidental atau tidak terus-

sehingga secara teori belum ada kesepakatan

menerus. Untuk memperdalam pemahaman

bulat

mengenai sumber dan penggunaan dana,

pengukurannya. Meskipun demikian, dalam

Jumingan

rangka pengelolaan keuangan daerah yang

(2006:

96)

mengemukakan

dana

mengenai

pada

nama

sektor

dan

publik

kaidah

“laporan sumber dan penggunaan dana

transparan,

disusun untuk menunjukkan perubahan dana

efisien, dan akuntabel, analisis perbandingan

selama satu periode dan memberikan alasan

dan sumber serta penggunaan dana terhadap

mengenai perubahan dana tersebut dengan

APBDesa perlu dilaksanakan meskipun

menunjukkan dari mana sumber-sumber

kaidah akuntansi dalam APBDesa berbeda

dana dan penggunaannya. Laporan sumber

dengan laporan keuangan yang dimiliki
5

jujur,

demokratis,

efektif,

Jupe UNS, Vol 1, No 2, Hal 1 s/d 12
Dyah Purwitasari, Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber Serta Penggunaan Dana
Pada APBDesa Slemanan. Juni, 2013
perusahaan, baik perusahaan publik ataupun

METODE PENELITIAN

swasta.

Penelitian ini dilaksanakan di kantor
Berdasarkan

pemaparan

Kepala Desa Slemanan. Jadwal pelaksanaan

sebelumnya, maka penelitian ini mengambil

penelitian dilaksanakan dari bulan Januari

judul “ANALISIS PERBANDINGAN DAN

sampai bulan Mei 2013.

ANALISIS

pada

SUMBER

SERTA

Subyek penelitian adalah Pemerintah

PENGGUNAAN DANA PADA APBDESA

Desa Slemanan. Jenis data dalam penelitian

SLEMANAN KECAMATAN UDANAWU

ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif.

KABUPATEN BLITAR TAHUN 2009-

Data

2011”.

gambaran umum desa, struktur dan uraian
Berdasarkan

sebelumnya,

pemaparan

maka

tugas

berupa

data

masing-masing

mengenai

bagian

dalam

dirumuskan

organisasi, strategi dan arah kebijakan

1) “Bagaimana kinerja keuangan Desa

pembangunan desa. Data kuantitatif berupa

Slemanan Kecamatan Udanawu Kabupaten

data APBDesa dan realisasi APBDesa

Blitar

Slemanan

tahun

menggunakan

dapat

kualitatif

2009-2011
analisis

dengan

perbandingan?”;

Sumber

tahun
data

anggaran

yang

2009-2011

digunakan

dalam

2) “Bagaimana kinerja keuangan Desa

penelitian ini adalah data primer dan data

Slemanan Kecamatan Udanawu Kabupaten

sekunder. Data primer berupa data hasil

Blitar

observasi

tahun

menggunakan

2009-2011
analisis

dengan

sumber

dan

dan

wawancara

dengan

pemerintah desa dan lembaga desa serta

penggunaan dana?”.

masyarakat,

Sesuai latar belakang dan rumusan

sedangkan

data

sekunder

berupa data keuangan desa.

masalah, dapat diketahui tujuan penelitian

Teknik

pengumpulan

data

ini adalah 1) Untuk mengetahui kinerja

menggunakan wawancara, observasi, dan

keuangan

studi dokumentasi. Uji validitas data dalam

Desa

Slemanan

Kecamatan

Udanawu Kabupaten Blitar tahun 2009-

penelitian

2011

analisis

sumber dan triangulasi metode. Teknik

perbandingan; 2) Untuk mengetahui kinerja

analisis data yang digunakan adalah analisis

keuangan

perbandingan dan analisis sumber dan

dengan

Desa

menggunakan

Slemanan

Kecamatan

ini

menggunakan

Udanawu Kabupaten Blitar tahun 2009-

penggunaan dana.

2011 dengan menggunakan analisis sumber

HASIL DAN PEMBAHASAN

dan penggunaan dana.

Berdasarkan

data

triangulasi

APBDesa

Slemanan pada tahun anggaran 2009 sampai
6

Jupe UNS, Vol 1, No 2, Hal 1 s/d 12
Dyah Purwitasari, Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber Serta Penggunaan Dana
Pada APBDesa Slemanan. Juni, 2013
dengan

tahun

anggaran

dimana

sama sehingga selama kurun waktu antara

dengan

tahun 2009-2011 alokasinya tetap. Kondisi

menggunakan data keuangan dari tahun

tersebut dikarenakan untuk komponen bagi

anggaran sebelumnya sebagai tahun dasar

hasil PBB atau penyisihan dari Kabupaten

(tahun pembanding) dapat diketahui bahwa

jumlah penerimaan baku bagi hasil PBB

telah terjadi perubahan angka atau dana

tidak ada perubahan atau tetap kecuali bila

yang telah dianggarkan. Perubahan itu

ada

terjadi baik pada anggaran pendapatan

masyarakat, sedangkan dalam kurun waktu

maupun anggaran pada pos belanja.

tersebut tidak ada pertambahan objek pajak

perbandingannya

Pada

2011

dilakukan

tahun

objek

pajak

dari

2010

dari masyarakat. Pada komponen Bantuan

penerimaan PADesa mengalami kenaikan

Dana TPAPD memang tidak ada perubahan,

sebesar 47,85% dengan nominal sebesar

namun apabila ada penyesuaian UMR

Rp

tahun

Kabupaten dan juga terdapat perubahan

anggaran 2011 terjadi penurunan sebesar

anggaran keuangan kabupaten penerimaan

Rp

pada

31.207.000,00

4.604.000,00

anggaran

pertambahan

tetapi

atau

pada

sebesar

4,77%.

Namun hal tersebut diimbangi dengan

komponen

ini

juga

mengalami

perubahan.

adanya kenaikan penerimaan pada Bagian

Berdasarkan

data

perbandingan

Dana Perimbangan Keuangan Pusat dalam

APBDesa tersebut dapat diketahui bahwa

tahun anggaran 2010

pada komponen

perbandingan pos belanja langsung pada

Bantuan ADD sebesar 18,07% atau senilai

tahun anggaran 2010 atas 2009 mengalami

Rp 20.000.000,00, meskipun pada tahun

kenaikan sebesar 12,19% dengan nimonal

anggaran 2011 komponen ini mengalami

sebesar Rp 13.007.090,00, akan tetapi data

penurunan Rp 1.597.000,00 atau 1,22% .

perbandingan pada tahun anggaran 2011

Hal ini dapat ditafsirkan bahwa meskipun

atas 2010 terjadi penurunan anggaran

penerimaan PADesa tidak besar namun

sebanyak

masih

karena

Rp 24.138.490,00. Keadaan tersebut terjadi

dalam

karena dalam kurun waktu antara tahun

menghasilkan PADesa hanya sebesar yang

anggaran 2009 sampai 2011 banyak pos-pos

dianggarkan.

pada

dalam

memang

batas

kewajaran

kemampuan

desa

belanja

20,16%

langsung

atau

yang

sebesar

sifatnya

lainnya

insidental. Hal tersebut banyak terjadi pada

yang berasal dari bagi hasil PBB atau

komponen belanja barang/jasa, sebab pada

penyisihan dari Kabupaten dan Bantuan

pos belanja barang/jasa banyak komponen

Dana TPAPD setiap tahunnya dianggarkan

yang hanya dianggarkan pada satu tahun

Komponen

pendapatan

7

Jupe UNS, Vol 1, No 2, Hal 1 s/d 12
Dyah Purwitasari, Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber Serta Penggunaan Dana
Pada APBDesa Slemanan. Juni, 2013
anggaran saja dengan pertimbangan bahwa

pada produktivitas kinerja Pemerintah Desa

setelah tercapai target anggarannya atau

Slemanan, dengan pertimbangan bahwa

telah terlaksana program kerjanya maka

apabila kesejahteraan dari Perangkat Desa

pada tahun anggaran berikutnya komponen

Slemanan diperhatikan maka kinerja yang

tersebut sudah tidak dianggarkan lagi atau

akan diberikan untuk desa Slemanan juga

bukan menjadi hal yang krusial lagi.

diharapkan bisa maksimal.

Kondisi sebaliknya terjadi pada pos

Kondisi sebaliknya terjadi pada pos

belanja tidak langsung dimana dalam kurun

belanja tidak langsung dimana dalam kurun

waktu

waktu

tahun

anggaran

2009-2011

tahun

anggaran

2009-2011

anggarannya selalu mengalami kenaikan.

anggarannya selalu mengalami kenaikan.

Berdasarkan data perbandingan APBDesa

Berdasarkan data perbandingan APBDesa

Slemanan pada tahun anggaran 2010 atas

Slemanan pada tahun anggaran 2010 atas

2009 terjadi kenaikan anggaran sebesar

2009 terjadi kenaikan anggaran sebesar

43,39% dengan nilai nominal kenaikan

43,39% dengan nilai nominal kenaikan

Rp 38.199.910,00, sedangkan pada tahun

Rp 38.199.910,00, sedangkan pada tahun

anggaran 2011 atas 2010 kenaikan yang

anggaran 2011 atas 2010 kenaikan yang

terjadi

dengan

terjadi

sebesar

nominal

hanya

nominal

sebesar

14,21%

kenaikan

hanya

sebesar

14,21%

kenaikan

dengan
sebesar

Rp 17.937.490,00. Adanya kenaikan yang

Rp 17.937.490,00. Adanya kenaikan yang

terus menerus pada pos belanja tidak

terus menerus pada pos belanja tidak

langsung dikarenakan merupakan anggaran

langsung dikarenakan merupakan anggaran

yang berkaitan dengan honorarium seluruh

yang berkaitan dengan honorarium seluruh

Aparatur Pemerintah Desa Slemanan atau

Aparatur Pemerintah Desa Slemanan atau

anggaran yang langsung berkaitan dengan

anggaran yang langsung berkaitan dengan

sumberdaya

sumberdaya

Slemanan

manusia.
dalam

mengalokasikan

Pemerintah Desa

hal
lebih

manusia.

ini

memang

Slemanan

dari

setengah

mengalokasikan

dalam

Pemerintah Desa

hal
lebih

ini

memang

dari

setengah

anggaran belanja tidak langsungnya untuk

anggaran belanja tidak langsungnya untuk

membayar

membayar

belanja

pegawai/penghasilan

belanja

pegawai/penghasilan

tetap. Anggaran yang berkaitan langsung

tetap. Anggaran yang berkaitan langsung

dengan penghasilan seseorang dalam belanja

dengan penghasilan seseorang dalam belanja

tidak langsung ini dianggarkan lebih banyak

tidak langsung ini dianggarkan lebih banyak

dengan alasan hal ini juga akan berdampak

dengan alasan hal ini juga akan berdampak
8

Jupe UNS, Vol 1, No 2, Hal 1 s/d 12
Dyah Purwitasari, Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber Serta Penggunaan Dana
Pada APBDesa Slemanan. Juni, 2013
pada produktivitas kinerja Pemerintah Desa

komponen

Slemanan, dengan pertimbangan bahwa

kontribusi yang lebih kecil dibandingkan

apabila kesejahteraan dari Perangkat Desa

dengan

Slemanan diperhatikan maka kinerja yang

Keuangan Pusat, karena sumbangan PADesa

akan diberikan untuk desa Slemanan juga

untuk total pendapatan desa kurang dari

diharapkan bisa maksimal.

50% sehingga dapat dikatakan bahwa

Berdasarkan analisis sumber dan

PADesa

komponen

tingkat

hanya

Dana

ketergantungan

penggunaan dana dapat diketahui bahwa

terhadap

Pendapatan

Asli

pemerintah cukup besar.

memberikan

kontribusi

Desa

(PADesa)

Perimbangan

Desa

bantuan

Slemanan
dana

dari

total

Pendapatan Asli Desa (PADesa)

pendapatan sebesar 33,49% atau senilai

pada tahun anggaran 2011 memberikan

Rp 65.225.000,00 dari total pendapatan pada

kontribusi terhadap total pendapatan sebesar

APBDesa tahun anggaran 2009 sebesar

38,29%

Rp 194.757.000,00. Angka ini memiliki arti

Rp 91.828.000,00 dari total pendapatan

bahwa pada tahun anggaran 2009 komponen

yang

PADesa hanya memberikan kontribusi yang

Rp 239.763.000,00. Angka ini memiliki arti

lebih kecil dibandingkan dengan komponen

bahwa pada tahun anggaran 2011 komponen

Dana

Pusat,

PADesa hanya memberikan kontribusi yang

sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat

lebih kecil dibandingkan dengan komponen

ketergantungan Desa Slemanan terhadap

Dana Perimbangan Keuangan Pusat yaitu

adanya bantuan dari pemerintah cukup

dana

besar.

dikatakan bahwa tingkat ketergantungan

Perimbangan

terhadap

adanya

memberikan

Keuangan

Pendapatan Asli Desa (PADesa)

atau

telah

bantuan

senilai

dianggarkan

ADD,

sehingga

sebesar

dapat

Desa Slemanan terhadap adanya penerimaan

pada tahun anggaran 2010 memberikan

bantuan dana dari pemerintah cukup besar.

kontribusi terhadap total pendapatan sebesar

SIMPULAN DAN SARAN

39,21%

SIMPULAN

atau

senilai

Rp 96.432.000,00 dari total pendapatan pada

Kinerja keuangan Desa Slemanan

APBDesa tahun anggaran 2009 sebesar

pada tahun anggaran 2009-2011 berdasarkan

Rp 245.964.000,00. Kontribusi PADesa

analisis perbandingan menunjukan kinerja

terhadap

keuangan yang cukup baik, hal tersebut

total

pendapatan

pada

tahun

anggaran 2010 mengalami kenaikan dari

dapat ditunjukkan baik pada

pada tahun anggaran 2009. Kontribusi

pendapatan desa maupun kinerja belanja

sebesar

desa. Pada komponen pendapatan dimana

39,21%

memiliki

arti

bahwa
9

kinerja

Jupe UNS, Vol 1, No 2, Hal 1 s/d 12
Dyah Purwitasari, Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber Serta Penggunaan Dana
Pada APBDesa Slemanan. Juni, 2013
data perbandingan yang dijadikan sebagai

dimana kontribusi terbesarnya berasal dari

tahun dasar (pembanding) adalah tahun

dana perimbangan keuangan pusat yaitu dari

2009, dapat disimpulkan bahwa kinerja

komponen Bantuan Alokasi Dana Desa

pendapatan dinyatakan cukup baik yaitu

(ADD). Meskipun pada tahun anggaran

ditunjukkan dengan terlampauinya target

2010 kontribusi PADesa terhadap total

anggaran

pendapatan naik menjadi 39,21%, akan

sebesar

111,61%

atau

Rp 274.514.000,00 pada tahun anggaran

tetapi

2010 dan pada tahun anggaran 2011 sebesar

kontribusinya turun sebesar 0,92% atau

111,58% atau Rp 267.517.000,00. Begitu

menjadi 38,29%. Kondisi pada keuangan

juga pada komponen belanja, kinerjanya

Desa

juga dapat dinyatakan cukup baik meskipun

bahwa tingkat ketergantungan desa terhadap

realisasi belanja tahun anggaran 2010 dan

adanya bantuan keuangan dari pemerintah

2011 adalah sebesar 100% dari jumlah yang

pusat maupun daerah masih tinggi, karena

dianggarkan

target

dalam kurun waktu antara tahun 2009-2011

Namun,

terlihat bahwa penerimaan bantuan dari

berdasarkan hasil observasi menunjukkan

pemerintah pusat maupun daerah sangat

bahwa

APBDesa

tinggi yaitu setiap tahunnya lebih dari 50%

Slemanan masih harus diupayakan atau

dari total pendapatan yang dimiliki Desa

dilakukan

Slemanan. Kondisi yang sama tampak pada

anggaran

(tidak
yang

dalam

komponen

melampaui

ditetapkan).

penggunaan

penghematan
belanja

pada

baik

beberapa

pada

belanja

pada

tahun

Slemanan

pengalokasian

anggaran

tersebut

atau

2011

menunjukkan

penggunaan

dana

langsung maupun tidak langsung agar

APBDesa, dalam hal ini Desa Slemanan

menunjukkan

belum dapat memprioritaskan anggarannya

kinerja

anggaran

yang

optimal.

untuk membayar belanja langsung maupun
Kinerja keuangan Desa Slemanan

tidak langsungnya. Terlihat bahwa pada pos

pada tahun anggaran 2009-2011 berdasarkan

belanja langsung pada komponen belanja

analisis sumber dan penggunaan dana

barang/jasa mendapatkan porsi anggaran

menunjukkan kinerja keuangan yang masih

yang lebih kecil pada total belanjanya,

dapat dikategorikan cukup baik, namun

alokasi untuk belanja barang/jasa ini masih

belum dalam kondisi yang cukup stabil

tergolong

dalam memperoleh sumber dana. Hal

anggaran dalam kurun waktu antara tahun

tersebut terlihat bahwa kontribusi PADesa

2009-2011

pada tahun anggaran 2009 terhadap total

barang/jasa guna penyediaan sarana dan

pendapatan desa hanya sebesar 33,49%,

prasarana masih kurang dari 50%. Artinya
10

rendah

untuk

sebab

penggunaan

membayar

belanja

Jupe UNS, Vol 1, No 2, Hal 1 s/d 12
Dyah Purwitasari, Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber Serta Penggunaan Dana
Pada APBDesa Slemanan. Juni, 2013
bahwa pemerintah Desa Slemanan belum

Pemerintah

mengoptimalkan penggunaan anggarannya

meningkatkan sumber dana yang dimiliki

untuk

yang

dan mengurangi atau menekan anggaran

berkaitan dengan aktivitas pelayanan publik.

yang dirasakan belum terlalu mendesak atau

SARAN

urgen, serta memproritaskan penggunaan

membayar

belanja

Berdasarkan

desa

Slemanan

harus

perhitungan

dana untuk membayar belanja Desa yang

APBDesa

berkaitan dengan pengadaan barang/jasa

Slemanan pada tahun anggaran 2009-2011

guna penyediaan sarana dan prasarana

menunjukkan bahwa kinerja keuangan Desa

publik. Sebab pada pos belanja langsung

Slemanan cukup baik, maka hendaknya

dalam

Pemerintah

dapat

mendapatkan porsi anggaran yang lebih

mempertahankan dan meningkatkan kinerja

kecil pada total belanjanya yaitu masih

keuangannya dengan cara mengoptimalkan

kurang dari 50%.

analisis

hasil

Desa

perbandingan

Desa

pada

Slemanan

komponen

apa yang menjadi PADesa Slemanan, seperti

Dalam

belanja

barang/jasa

penyusunan

APBDesa

mengoptimalkan potensi pertanian yaitu

Slemanan sebaiknya harus diikuti oleh

dengan memanfaatkan adanya lahan yang

pihak-pihak yang sesuai dengan ketentuan

tidak terpakai atau lahan tidur untuk sesuatu

terlibat

hal yang bisa diperoleh hasilnya berupa

pelaksanaan APBDesa dapat benar-benar

uang.

Desa

dilaksanakan secara transparan dan jujur

cermat

sehingga seluruh masyarakat khususnya

Disisi

Slemanan

lain,

harus

Pemerintah

bisa

secara

dalam

penyusunannya,

agar

mengelola anggaran, berapapun anggaran

warga

yang diterima tidak harus digunakan secara

bagaimana bentuk akuntabilitasnya kepada

keseluruhan,

publik tanpa terkecuali yang mana pada

Slemanan
penghematan

maka
harus

Pemerintah
bisa

(efisiensi)

Desa

melakukan

akhirnya

terhadap

bagaimana

penggunaan anggaran.
Berdasarkan

Desa

Slemanan

publik

dapat

kinerja

mengetahui

mengetahui

keuangan

Desa

Slemanan. Selain itu pada anggaran belanja
hasil

perhitungan

untuk komponen yang berkaitan dengan

analisis sumber dan penggunaan dana pada

sumberdaya

manusia

APBDesa Slemanan pada tahun anggaran

pendidikan

masyarakat

2009-2011 menunjukkan bahwa kinerja

anggaran untuk program PAUD maupun

keuangannya Desa Slemanan masih dapat

TK,

dikategorikan cukup baik, maka untuk

sebaiknya harus selalu mendapatkan porsi

meningkatkan

anggaran. Hal ini dikarenakan komponen

kinerja

keuangannya
11

untuk

setiap

yaitu

tentang

seperti

halnya

tahun

anggarannya

Jupe UNS, Vol 1, No 2, Hal 1 s/d 12
Dyah Purwitasari, Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber Serta Penggunaan Dana
Pada APBDesa Slemanan. Juni, 2013
tersebut

berkaitan

dengan

sumberdaya

pihak yang telah membantu kelancaran

manusia sebagai generasi penerus bangsa,

penyusunan artikel ilmiah ini yang tidak

oleh karena itu mutu sumberdaya manusia

mungkin penulis sebutkan satu persatu.

sedini mungkin harus diperhatikan dengan

DAFTAR PUSTAKA

cara dimulai dari lingkungan masyarakat

Abdul Halim. 2002. Seri Bunga Rampai
Manajemen
Keuangan
Daerah,
Akuntansi dan Pengendalian Keuangan
Daerah. Jakarta: Salemba Empat

desa yang memperhatikan pelaksanaannya
dengan mendapatkan dana untuk setiap
tahun

anggarannya

membiayai

untuk

mendukung

pelaksanaan

Anies Iqbal Mustofa. (2012). Pengaruh
Penyajian dan Aksesibilitas Laporan
Keuangan
terhadap
Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan Kabupaten
Pemalang. Jurnal Akuntansi, Fakultas
Ekonomi, Universitas Negeri semarang,
Indonesia, 1 (1), 1-6. Diperoleh 15
Desember
2012,
dari
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/
aaj

programnya

maupun honorarium pelaksananya.
UCAPAN TERIMA KASIH
Artikel ilmiah ini dapat terselesaikan
atas bantuan berbagai pihak yang telah
berkenan memberikan bantuan, bimbingan,
arahan dan dorongan. Untuk itu penulis
mengucapkan
(1)

Ketua

Ekonomi,

terima

kasih

Bambang Riyanto. 2001. Dasar-dasar
Pembelanjaan
Perusahaan.
Edisi
Empat. Yogyakarta: BPFE

kepada:

Program

Studi

Pendidikan

Jurusan

Pendidikan

Bayu Surianingrat. 1992. Pemerintahan
Administrasi Desa dan Kelurahan.
Jakarta: Rineka Cipta

Ilmu

Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret

Jumingan.
2006.
Analisis
Laporan
Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara

Surakarta (2) ketua BKK Akuntansi FKIP
Ekonomi

Universitas

Sebelas

Maret

Muhammad Khafid. (2005, September).
Analisis Laporan Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD Kota Semarang.
Jurnal Dinamika Akuntansi, 1 (2), pp.
99-107. Diperoleh 12 Maret 2013, dari
http://journal.unnes.ac.id/index.php/jda

Surakarta (3) pembimbing I dan II, atas
segala

pengarahan

dan

selama

penyusunan

artikel

bimbingannya
ilmiah

ini

(4) Tim Redaksi Jurnal Pendidikan Ekonomi
(JUPE)

yang

penyempurnaan

telah
editing

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37
Tahun
2007
tentang
Pedoman
Pengelolaan Keuangan Desa

melakukan
artikel

ini

(5) Kepala Desa Slemanan Kecamatan

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah

Udanawu Kabupaten Blitar yang telah
memberikan ijin

penelitian skripsi ini

beserta seluruh perangkat desa, (6) semua

12