Mencuri Start Kampanye Pilpres.

.

123
17
OJan

18

Pikiran Rakyat
Senin

- o Selasa o qabu o Kamis 0 Jumat
4

19
OPeb

5
20

OMar


21
OApr

7
22
.Mei

8

9

23
OJun

10
24

11


@
OJul

o Sabtu
12

26
0 Ags

,

0

13
27

Mencuri Start Kampanye

14
28


OSep

OOkt

-

...i'It:

Minggu

....-

.~'t1...
r,

15
29

ONov


16
30

I

31

Ones.. ..

d

I

~

Pilpres
---~

Oleh MAHI M. HIKMAT


K

ENDATI genderang perang
belum ditabuh, aroma persaingan di antara bakal calon
Presiden dan Wakil Presiden Republik
Indonesia untuk periode 2009-20014
mulai menyengat. Para bakal calon mulai menebar umpan, tradisi silaturahmi,
kunjungan ke daerah, bahkan memasang iklan di media massa dengan berbagai teknik dan metode. Mereka tidak
ingin ketinggalan langkah karena tertinggal berarti siap kalah.
Berdasarkan Peraturan Komisi PemiJihan Umum (KPU) Nomor 32 Tahun
2009, ketiga pasang bakal calon presiden dan wakil presiden (Jusuf Kalla-Wiranto, Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, Megawati-Prabowo) akan ditetapkan sebagai calon presiden dan wakil
presiden tanggal 8-9 Juni 2009. ltu pun
jika mereka lolos dalam tahapan "seleksi"bakal calon yang dilakukan 10 Mei-7
Juni 2009.
Walaupun hari penetapan calon masih lebih dari seminggu, tetapi partai
pengusung, pasangan bakal calon, pendukung, bahkan elemen masyarakat
lainnya sudah menebarkan aroma pesta
demokrasi. Banyak di antara mereka
yangjauh-jauh hari memasang berbagai

atribut kampanye, spanduk, poster, baliho, bahkan iklan di media massa dan
kegiatan diskusi serta debat publik yang
menghadirkan bakal calon.
Dalam perspektif umum, tindakan
parpol, bakal calon, dan para pendukungnya tersebut dapat dikategorikan
kampanye. Namun, sebagaimana isi Pasal1 Undang-Undang No. 42/2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan
Wakil Presiden, suatu kegiatan dapat dikategorikan berkampanye kalau sudah
m~menuhi tiga unsur, yakni: 1) ~da~y~

---

---Kliping

HUfTlOS

pasangan calon, 2) adanya pemilih, dan
3) adanya kegiatan meyakinkan kepada
para pemilih serta kegiatan menawarkan visi, misi, dan program.
Oleh karena itu, kegiatan yang dilakukan parpol, bakal calon., dan para pendukungnya sebelum penetapan calon
oleh KPU belum dikategorikan kampanye. Apalagi, para pemilihnya pun belum ada karena KPU pun barn menetapkan DPT tanggal 24 Mei untuk kabupaten/kota, 25-27 Mei untuk KPU provinsi, dan 28-31 Mei untuk KPU pusat. Setelah bakal calon ditetapkan KPU menjadi pasangan calon, segala kegiatan pasangan calon beserta parpol dan para

pendukungnya dengan memasang atribut kampanye dan kegiatan kampanye
lainnya dapat dikategorikan telah berkampanye.
Hampir pada semua event pemilu,
kampanye selalu dikategorikan tahapan
yang paling rawan. Oleh karena itu,
kampanye harns diawasi ketat agar tidak
menodai, bahkan menggagalkan pilpres
dan konflik antarmassa pendukung meluas secara horizontal.
Selain itu, salah satu kerawanan pada
tahap kampanye yang sebelum penetapan pasangan calon pun sudah mencuat
adalah mencuri start kampanye. Mernjuk pada UU 42/2008 yang dimaksud
mencuri start kampanye dapat dipersepsikan sebagai tindakan kampanye yang
dilakukan di luar jadwal kampanye.
Dalam Pasal40 UU 42/2008 disebutkan, kampanye dilaksanakan sejak tiga
hari setelah KPU menetapkan nama-nama pasangan calon sampai dimulainya
masa tenang. Jika penetapan pasangan
cap res dan cawapres ditetapkan 9 Juni
2009 maka kampanye harns dimulai 12
Juni'", 2009
~.Juli 2009

.~ sampai dengan-----...

Unpod

2009
---

.,

-

karena tanggals, 6, dan 7 mel1.lpakantiga hari mas a tenang, serta 8 Juli 2009
adalah hari H pemungutan suara. Hal
itu sejalan dengan Peraturan KPU No.
32/2009 tentang Tahapan, Program,
dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan
Umum Presiden dan WakE Presiden Tahun 2009 yang menjadwalkan pelaksanaan kampanye Pilpres 2009 dimulai 12
Juni 2009 dan berakhir 4 Juli 2009.
Merujuk pad a isi UU 42/2008 dan
Peraturan KPU 32/2009 maka kampanye di luar jadwal atau dalam istilah populer mencuri start kampanye sangat

memungkinkan teIjadi pada tiga event:
1) pada tiga hari setelah penetapan pasangan calon presiden dan wakil presiden; 2) tiga hari pada masa tenang
(tanggals, 6, 7 Juli), dan 3) di luar jadwal yang ditetapkan oleh KPU yang
mengatur jadwal masing-masing pasangan calon saat kampanye.
Tindakan-tindakan kampanye yang
dilakukan pada ketiga event tersebut dapat dikategorikan sebagai pelanggaran
pidana pemilu. Hal itu ditegaskan pada
Pasal 213 UU 42/2008 bahwa setiap
orang yang dengan sengaja melakukan
kampanye di luar jadwal waktu yang telah ditetapkan KPU untuk masing-masing pasangan calon dipidanakan dengan pidana penjara paling singkat tiga
bulan atau paling lama dua belas bulan
dan
denda
paling
sedikit
Rp
3.000.000,00
dan paling banyak
RpI2.000.000,00. Jika memang, pada
tiga hari setelah penetapan pasangan capres dan cawapres; tiga hari pada masa

tenang, dan di luar jadwal yang ditetapkan oleh KPU dikategorikan waktu harus "bebas berkampanye", Bawaslu dan
Panwaslu di semua tingkatan dapat melakukan tindakan-tindakan sebagai upaya penegakan hukum, termasuk menertibkan pemasangan atribut-atribut kampanye yang sejak sebelum penetapan sudah bertebaran.

-

-

Namun, sesuai dengan am