PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KREATIVITAS MATEMATIK ANTARA SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING BERBASIS MASALAH OPEN-ENDED DENGAN SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN EKSPOSITORI.

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KREATIVITAS
MATEMATIK ANTARA SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN
PENEMUAN TERBIMBING BERBASIS MASALAH
OPEN-ENDED DENGAN SISWA YANG
MENDAPAT PEMBELAJARAN
EKSPOSITORI

TESIS

Oleh :

ARIEF SAYLAN SIHOMBING
NIM. 8106171004

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Progran Studi Pendidikan Matematika

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2013

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KREATIVITAS
MATEMATIK ANTARA SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN
PENEMUAN TERBIMBING BERBASIS MASALAH
OPEN-ENDED DENGAN SISWA YANG
MENDAPAT PEMBELAJARAN
EKSPOSITORI

TESIS

Oleh :

ARIEF SAYLAN SIHOMBING
NIM. 8106171004

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Progran Studi Pendidikan Matematika


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013

ABSTRAK
ARIEF SAYLAN SIHOMBING. Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah dan
Kreativitas antara siswa yang mendapat Pembelajaran Penemuan Terbimbing
berbasis Masalah open-ended dengan pembelajaran ekspositori.
Masalah dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah dan
kreativitas siswa yang tergolong rendah, kurangnya aktivitas aktif siswa dikelas,
proses jawaban siswa dalam menyelesaikan masalah masih kurang. Bertujuan
untuk memperbaiki kemampuan pemecahan masalah dan kreativitas siswa,
meningkatkan aktivitas aktif siswa dan memperbaiki cara siswa dalam
menyelesaikan masalah.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen yang difokuskan pada
kemampuan pemecahan masalah matematik dan kreativitas matematik. Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 37 Medan. Dengan
menggunakan teknik random sampling maka diperoleh dua kelas masing-masing
sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diberikan

perlakuan pembelajaran penemuan terbimbing berbasis masalah open-ended dan
pada kelas kontrol diberikan pembelajaran ekspositori.
Dalam pelaksanaan penelitian dikembangkan perangkat dan instrumen penelitian.
Perangkatnya berupa Rencana Pembelajaran, buku siswa dan Lembar Aktivitas
siswa. Instrumen yang digunakan terdiri dari tes kemampuan awal, tes
pemecahan masalah dan tes kreativitas. Sebelum perangkat dan instrumen
digunakan, dilakukan validasi kepada para ahli dan diuji cobakan dilapangan.
Hasil validasi dari validator mengatakan perangkat dan isntrumen tergolong
valid. Dari hasil uji coba pada siswa di sekolah juga reliebel dan valid.
Analisis data yang digunakan adalah anakova dan deskriptif. Hasil dari penelitian
ini ialah rata-rata kemampuan pemecahan kelas eksperimen 51,2 dan rata-rata
kelas kontrol 37,72, hasil uji anakova menunjukan F hitung 36,85, Ftabel 3,94.
Dengan demikian Fhitung lebih besar Ftabel. Rata-rata kreativitas kelas eksperimen
40,57 dan kelas kontrol 28,37 hasil uji anakova menunjukan F hitung 38,337, Ftabel
3,94. Dengan demikian Fhitung lebih besar Ftabel. Oleh karena itu disimpulkan
bahwa: (1) kemampuan pemecahan masalah siswa yang mendapat pembelajaran
penemuan terbimbing berbasis masalah open-ended lebih baik dibanding siswa
yang mendapat pembelajaran ekspositori (2) kemampuan kreativitas siswa yang
memdapat pembelajaran penemuan terbimbing berbasis masalah open-ended
lebih baik dibanding siswa yang mendapat pembelajaran ekspositori, persentase

waktu aktivitas aktif siswa memenuhi waktu ideal, dan proses jawaban siswa
untuk kelas eksperimen lebih baik dari proses jawaban siswa kelas kontrol.

ABSTRACT
ARIEF SAYLAN SIHOMBING. The difference of the ability of problem solving
and creativity between students who got the guided discovery learning based
open-ended problem with the expository learning.
The problem in this research is the ability of problem solving and creativity of
students which is low, the lack of students’ active activity in the class, the
students’ answering process in solving the problem is still less. In purpose to
repair the ability of students’ problem solving and creativity, improving the
students’ active activity and repairing the way of students in solving the problem.
This kind of research is a quasi expreriment research which is focussed on the
ability of mathematic’s problem solving and mathematic creativity. The
population in this research is the second grade students of SMP Negeri 37
Medan. By using sampling random technique then can be found that two classes,
those are experiment and control class. In the experiment class is given guided
recovery learning treatment which is based on open-ended problem and in the
control class is given expository learning.
In research’s implementation, it’s developed the instrument and device research.

The device ca be lesson plan, the teacher’s book, student’s book student’s activity
paper. The instrument which is used consists of the beginning ability test,
problem solving test and creativity test. Before the device and instrument used,
the validity to the experts is done and tested in the field. The validity result from
the validator said that the device and instruments is classified as a valid. From the
result of the trial to the students in school is also relieble and valid.
The data analysis which is used is anakova and descriptive. The result of this research is
the average of solving ability in experiment class is 51.2 and the average of control class
is 37.72, the anakova result test shows Fcount 36.85, Ftable 3.94. Thus, Fcount is bigger than
Ftable. The average of experiment class creativity is 40.57 and the control class 28.37, the
anakova result test shows Fcount 38.337, Ftable 3.94. Thus, Fcount is bigger than Ftable.
Therefore, it can be concluded that: (1) the students’ problem solving ability who gets the
guided recovery learning in the basic of open-ended problem is better than the students
who gets the expository learning, (2) the ability of students’ creativity who gets the
guided recovery learning in the basic of open-ended problem is better than the students
who get the expository learning, the time percentage of students’ active activity fulfills
the ideal time, and the students’ answer process to the experiment class is better than the
students’ answers process of control class.

KATA PENGANTAR


Terpujilah Tuhan yang Maha Besar, Tuhan Yesus Kristus yang menjadi
sumber kekuatan, semangat dan pertolongan yang senantiasa penulis dapatkan
hingga tesis ini dapat selesai. Banyak hal yang yang telah dilalui berupa kendal
dan keterbatasan dari berbagai hal dan berbagai pihak. Namun kepercayaan dan
pengharapan penuh kepadaNya memampukan penulis untuk melewati segala
kendala dan hambatan tersebut.
Tesis ini merupakan tugas akhir untuk memenuhi persyaratan dalam
memperoleh gelar magister pendidikan di Universitas Negeri Medan. Dalam
menyelesaikan penulisan tesis ini, penulis mendapat bimbingan dari para dosen
dan dorongan dari orang tua, saudara dan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan ucapan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Edi Syahputra, M.Pd dan Bapak Dr. Hasrattuddin, M.Pd selaku
UNIMED serta Bapak Dapot Tua Manullang, ME selaku staf program
studi Pendidikan Matematika.
2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku Pembimbing I dan bapak
Prof. Dian Armanto, M.Pd.,M.A.,M.Sc.,Ph.D selaku Pembimbing II yang
telah banyak memberi bimbingan serta motivasi yang kuat dalam
penyusunan tesis ini.

3. Bapak Dr. E Elvis Napitupulu, Dr. Kms M Amin Fauzi, M.Pd, Prof. Dr.
Mukhtar, M.Pd selaku narasumber yang telah member saran dan kritik
yang membangun untuk menjadikan tesis ini menjadi lebih baik.
4. Bapak Prof. Dr.H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. selaku Direktur PPs
Universitas Negeri Medan yang telah membantu dan mengizinkan
penelitian dalam menyelesaikan tesis ini.
5. Bapak Syarifuddin, M.Sc, Ph.D selaku asisten Direktur I program
Pascasarjana UNIMED.
6. Bapak Syarifuddin, M.Sc, Ph.D selaku Asisten Direktur I Program
pascasarjana UNIMED.

7. Bapak / Ibu Dosen dan para pegawai Prodi Pendidikan Matematika PPs
Universitas Negeri Medan yang telah membantu penulis sejak dalam
perkuliahan hingga penyelesaian tesis.
8. Bapak Robert Siahaan, S.Pd selaku Kepala Sekolah, Bapak E.
Tampubolon, S.Pd selaku Wakil Kepala Sekolah dan Bapak S. Hutahaean
selaku guru matematika Negeri 37 Medan yang telah membantu dan
mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian dalam menyelesaikan
tesis ini.
9. Rekan-rekan


mahasiswa

Prodi

Pendidikan

Matematika

Program

Pascasarjana di Universitas negeri Medan 2010 Angkatan XVII yang
banyak membantu sejak dalam perkuliahan hingga penyelesaian tesis ini.
10. Secara khusus orang-orang yang penulis sayangi dan cintai melebihi
apapun di dunia ini yaitu Ibunda B. Sianturi yang sudah luar biasa
membimbing penulis bahkan apapun tak bisa mengganti segala
pengorbanannya, abang, kakak dan adek yang senantiasa memberi
dukungan doa hari lepas hari.
11. Rekan-rekan di Paduan Suara Filadelpia UNIMED, yang selalu membantu
dan memberi dukungan doa dan semangat.

12. Rekan-rekan Ikatan Alumni SMA/SMK Lintongnihuta yang telah banyak
membantu dalam penyusunan tesis ini.
13. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan serta arahan
dalam penyelesaian tesis ini.
Semoga Alah Bapa sumber berkat memberikan balasan yang baik atas bantuan
dan bimbingan yang diberikan. Jika dalam penulisan tesis ini terdapat kekurangan
penulis terlebih dahulu minta maaf. Dengan penuh harapan kiranya tesis ini
bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya. Amin.

Medan, Maret 2013
Penulis,

ARIEF SAYLAN SIHOMBING

DAFTAR ISI

ABSTRACT.... ..........................................................................................

i


KATA Pengantar. ....................................................................................

iii

DAFTAR ISI .............................................................................................

v

DAFTAR LAMPIRAN. ...........................................................................

ix

DAFTAR TABEL ....................................................................................

xi

DAFTAR GAMBAR. ...............................................................................

xv


BAB I PENDAHULUAN ......................................................................

1

1.1. Latar Belakang .............................................................................

1

1.2. Identifikasi Masalah ....................................................................

17

1.3. Batasan Masalah .................................................................... .......

18

1.4. Rumusan Masalah ........................................................................

20

1.5. Tujuan Penelitian ..........................................................................

20

1.6. Manfaat Penelitian ........................................................................

21

1.7. Definisi Operasional .....................................................................

23

BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................

25

2.1. Kerangka teoritis ..........................................................................

25

2.1.1. Belajar, Pembelajaran dan Matematika ................................

25

2.1.1.1. Belajar Matematika ................................................ ......

25

2.1.1.2. Pembelajaran Matematika ............................................

27

2.1.2. Kemampuan Pemecahan Masalah ........................................

30

2.1.3. Hakekat Kreatifitas ...............................................................

35

2.1.4. Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran ....................................

41

2.1.5. Respon Siswa ........................................................................

44

2.1.6. Pendekatan pembelajaran .....................................................

46

2.1.7. Pendekatan Penemuan Terbimbing..................................... .

53

2.1.8. Langkah-langkah Pembelajaran dalam
Penemuan Terbimbing ..........................................................

55

2.1.9. Masalah Open-ended ............................................................

58

2.1.10. Penemuan Terbimbing Berbasis
Masalah Open-ended ....................................................... ....

63

2.1.11. Pendekatan Pembelajaran
Ekspositori..............................................................................

64

2.1.12. Teori Belajar Yang Relevan .............................................

67

2.1.13. Hasil Penelitian yang Relevan ..........................................

72

2.2. Kerangka Konseptual ..................................................................

74

2.2. Hipotesis Penelitian ....................................................................

82

BAB III METODE PENELITIAN .........................................................

83

3.1. Jenis Penelitian ..............................................................................

83

3.2. Tempat dan Waktu penelitian .......................................................

84

3.3. Populasi dan Sampel .....................................................................

84

3.3.1. Populasi .................................................................................

84

3.3.2. Sampel ..................................................................................

85

3.4. Prosedur dan Desain Penelitian ..............................................

86

3.5. Variabel Penelitian ........................................................................

90

3.6.Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data .....................................

91

3.6.1. Lembar aktivitas ...................................................................

91

3.6.2. Respon Siswa ........................................................................

93

3.6.3. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah .................................

94

3.6.4. Tes Kreativitas Matematik ....................................................

98

3.7. Hasil Validasi perangkat pembelajaran dan instrumen .................

102

3.7.1. Validasi ahli terhadap perangkat pembelajaran ....................

102

3.7.2. Validasi ahli terhadap instrumen penelitian..........................

102

3.7.3. Analisis validasi dan reliabilitas tes ......................................

104

3.8. Tehnik Analisis Data .....................................................................

105

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..............................................

126

4.1.Deskripsi hasil penelitian ....................................................................

126

4.1.1. Analisis deskripsi hasil penelitian tentang
kemampuan awal siswa .................................................................
4.1.2. Deskripsi hasil penelitian tentang

127

kemampuan pemecahan masalah ..................................................

131

4.1.3. Deskripsi Hasil Penelitian Tentang
Kreativitas matematik siswa ..........................................................

136

4.1.4. Analisis deskriptif kadar aktivitas aktif siswa ............................

140

4.1.5. Hasil Penelitian Respon Siswa terhadap
Kegiatan Pembelajaran ..............................................................

142

4.1.6. Analisis Proses jawaban siswa ...................................................

145

4.2. Analisis statistik inferensial Anakova
kemampuan pemecahan masalah ........................................................

170

4.2.1. Uji Normalitas ...........................................................................

170

4.2.2. Uji Homogenitas Data ...............................................................

172

4.2.3. Model Regresi Lineritas ...........................................................

174

4.2.4. Uji lineritas persamaan regresi pemecahan masalah
matematik kelas kontrol dan kelas eksperimen .........................

175

4.2.5. Uji keberartian Persamaan Regresi Pemahaman
matematik kelas Kontrol dan kelas Eksperimen. ......................

178

4.2.6. Uji kesejajaran dan Kesamaan ...................................................

180

4.3.Analisis statistik inferensial anakova kemampuan
kreativitas matematik ...........................................................................

185

4.3.1. Uji Normalitas ...........................................................................

185

4.3.2. Uji Homogenitas Data ...............................................................

187

4.3.3. Model Regresi Linier .................................................................

189

4.3.4. Uji Lineritas persmaan regresi kreativitas
matematik kelas kontrol dan eksperimen ..................................

190

4.3.5. Uji keberartian persamaan regresi kreativitas
matemtik kelas kontrol Dan kelas eksperimen ..........................

192

4.3.6. Uji Kesejajaran dan Kesamaan. .................................................

194

4.4.Temuan penelitian ...............................................................................

200

4.5.Pembahasan Hasil Penelitian. ..............................................................

207

BAB V

197

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan .......................................................................................

219

5.2 Saran ..............................................................................................

220

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................

222

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Pendekatan Inverensi untuk Penemuan
Terbimbing ..............................................................................

55

Tabel 2.2. Perbedaan Pedagogi PTBMOE dan
Pembelajaran Ekspositori ........................................................

66

Tabel 3.1. Desain Eksperimen ..................................................................

90

Tabel 3.2. Kisi-kisi Aktivitas Siswa .........................................................

92

Tabel 3.3. Kisi-kisi Angket Respon Siswa ...............................................

93

Tabel 3.4. Kisi-kisi Kemampuan Pemecahan Masalah ............................

94

Tabel 3.5. Kisi-kisi Kemampuan Kreativitas Matematik .........................

98

Tabel 3.6. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran ..................................

102

Tabel 3.7. Hasil Validasi Tes Awal .........................................................

103

Tabel 3.8. Hasil Validasi Kemampuan Pemecahan Masalah ...................

103

Tabel 3.9. Hasil Validasi Tes Kreativitas .................................................

103

Tabel 3.10. Hasil Validasi Butir Tes Awal ................................................

104

Tabel 3.11. Hasil Validasi Butir Tes Kemampua Pemecahan Masalah .....

104

Tabel 3.12.Hasil Validasi Butir Tes Kreativitas .......................................

105

Tabel 3.13. Kualifikasi Nilai Perolehan Tes Kemamampuan
Pemecahan Masalah ................................................................

106

Tabel 3.14. Kualifikasi nilai Perolehan tes Kreativitas ..............................

106

Tabel 3.15. Kriteria Pencapaian waktu Ideal Aktifitas siswa.....................

109

Tabel 3.16. Rata-rata Pre-tes dan Postes ....................................................

112

Tabel 3.17. Weiner .....................................................................................

113

Tabel 3.11. Tabel Keterkaitan ....................................................................

124

Tabel 4.1. Kemampuan awal siswa kelas kontrol secara
Kuantitatif................................................................................

127

Tabel 4.2. Ukuran gejala pusat dan variansi tes awal kontrol ..................

127

Tabel 4.3. Deskriptif Kemampuan awal siswa eksperimen secara
Kualitatif..................................................................................

129

Tabel 4.4. Ukuran gejala pusat dan variansi tes kemampuan
Awal kelas eksperimen............................................................

129

Tabel 4.5. Rekapitulasi kemampuan awal siswa .....................................

131

Tabel 4.6. Kemampuan pemecahan msalah matematik
kelas kontrol secara kualitatif ..................................................

131

Tabel 4.7. Ukuran gejala pusat dan varaiansi data tentang
Tes kemampuan pemcahan masalah kelas kontrol .................

132

Tabel 4.8. Kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen ...............

134

Tabel 4.9. Ukuran gejala pusat dan varaiansi kemampuan
kelas eksperiemen ...................................................................

134

Tabel 4.10. Rekapitulasi hasil kemampuan pemecahan masalah ...............

136

Tabel 1.11. Kemampuan kreativitas matemati kelas kontrol
secara kuantitatif .....................................................................

136

Tabel 4.12. Ukuran gejala pusat dan varians data tes kemampuan
kreativitas kelas kontrol ..........................................................

137

Tabel 4.13. Kemampuan kreativitas matematik kelas eksperimen
secara kuantitatif .....................................................................

138

Tabel 4.14. Ukuran gejala pusat dan varians data tentang
kemampuan kreativitas kelas eksperimen ...............................

139

Tabel 4.15. Rekapitulasi kemampuan kreativitas .......................................

140

Tabel 4.16. Kadar kativitas aktif siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung di kelas penemuan terbimbing berbasis masalah
open-ended ..............................................................................

141

Tabel 4.17. Persentase Respon Siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran
penemuan terbimbing berbasis masalah Open-Ended
Kelas Eksperimen ....................................................................

143

Tabel 4.18. Deskripsi hasil proses jawaban penyelesaian masalah ............

151

Tabel 4.19. Deskripsi hasil proses jawaban kreativitas ..............................

165

Tabel 4.20. Deskripsi kemampuan awal siswa kelas eksperimen
dan kelas kontrol .....................................................................

171

Tabel 4.21. Hasil uji normalitas kemampuan pemecahan
masalah kelas control dan eksperimen ....................................
Tabel 4.22. Hasil uji homogenitas kemampuan awal kelas

172

eksperimen dan kontrol ...........................................................

173

Tabel 4.23. Hasil uji homogenitas kemampuan pemecahan
masalah kelas eksperimen dan kontrol ....................................

174

Tabel 4.24. Koefisien regresi kemampuan pemecahan
masalah pada kelas kontrol .....................................................

174

Tabel 4.25. Koefisien regresi kemampuan pemecahan masalah pada kelas
eksperimen ..............................................................................

175

Tabel 4.26. Analisis varians untuk uji linieritas regresi kemampuan
pemecahan masalah matematika kelas control........................

176

Tabel 4.27. Analisis varians untuk uji linieritas regresi kemampuan
pemecahan masalah matematika kelas eksperimen ...............

177

Tabel 4.28. Analisis Varians Untuk Uji Keberartian Regresi Kemampuan
pemecahan masalah Matematis Kelas Kontrol .......................

178

Tabel 4.29. Analisis varians untuk uji keberartian regresi kemampuan
pemecahan masalah matematis kelas eksperimen ...................

180

Tabel 4.30. Uji kesamaan regresi kemampuan pemecahan
masalah matematik ..................................................................

181

Tabel 4.31. Analisis kovarians untuk rancanganlengkap
kemampuan Pemecahan masalah matematis...........................

184

Tabel 4.32. Deskripsi kemampuan awal siswa kelas eksperimen
dan kelas kontrol .....................................................................

186

Tabel 4.33. Uji normalitas kemampuan kreativitas siswa ..........................

187

Tabel 4.34. Uji homogenitas kemampuan awal siswa ...............................

188

Tabel 4.35. Uji homogenitas kemampuan kreativitas ................................

189

Tabel 4.36. Koefisien regresi kemampuan kreativitas pada
kelas kontrol ............................................................................

189

Tabel 4.37. Koefisien regresi kemampuan kreativitas pada
kelas eksperimen .....................................................................

190

Tabel 4.38.Analisis varians untuk uji linieritas regresi
kemampuan kreativitas matematika kelas kontrol ..................
Tabel 4.39. Analisis varians untuk uji linieritas regresi

190

kemampuan kreativitas matematika kelas eksperimen ...........

191

Tabel 4.40. Analisis varians untuk uji keberartian regresi
kemampuan kreativitas matematis kelas kontrol ....................

193

Tabel 4.41. Analisis varians untuk uji keberartian regresi
kemampuan kreativitas matematis kelas eksperimen..............

194

Tabel 4.42. Uji Kesamaan Koefisien Regresi Kemampuan
kreativitas Matematis ..............................................................

196

Tabel 4.43. Analisis kovarians untuk rancangan
lengkap kemampuan kreativitas matematis.............................

199

DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. Frekuensi Perolehan Nila Tes Kemampuan awal
Kelas Kontrol......................................................................

128

Gambar 4.2. Gambar frekuensi perolehan nilai tes kemampuan
Awal pada kelas eksperimen ..............................................

130

Gambar 4.3. Kemampuan pemecahan msalah Siswa
kelas kontrol .......................................................................

133

Gambar 4.4. Tingkat kemampuan pemecahan masalah
Kelas eksperimen................................................................

135

Gambar 4.5. Kemampuan kreativitas matematik siswa
pada kelas Kontrol ..............................................................

137

Gambar 4.6. Kemampuan kreativitas matematik siswa
pada kelas eksperimen ........................................................

139

Gambar 4.7. Penyelesaian Soal Nomor 1 Kelas Ekperimen ...................

145

Gambar 4.8. Penyelesaian Soal Nomor 1 Kelas Kontrol ........................

146

Gambar 4.9. Penyelesaian Soal Nomor 2 Kelas Ekperimen ...................

147

Gambar 4.10. Penyelesaian Soal Nomor 2 Kelas Kontrol ........................

147

Gambar 4.11. Penyelesaian Soal Nomor 3 Kelas Ekperimen ...................

148

Gambar 4.12. Penyelesaian Soal Nomor 3 Kelas Kontrol ........................

149

Gambar 4.13. Penyelesaian Soal Nomor 4 Kelas Ekperimen ...................

150

Gambar 4.14. Penyelesaian Soal Nomor 4 Kelas Kontrol ........................

151

Gambar 4.15. Perolehan siswa untuk Indikator Memahami
Masalah Kelas Eksperimen ................................................

152

Gambar 4.16. Perolehan siswa untuk Indikator Memahami
Masalah KelasKotrol .........................................................

152

Gambar 4.17. Perolehan siswa untuk Indikator Merencanakan
Penyelesaian Masalah Kelas Eksperimen ..........................

153

Gambar 4.18. Perolehan siswa untuk Indikator Merencanakan
Penyelesaian Masalah KelasKontrol ..................................

153

Gambar 4.19. Perolehan siswa untuk Indikator Penyelesaian
Masalah Kelas Eksperimen ................................................

154

Gambar 4.20. Perolehan siswa untuk Indikator Penyelesaian
Masalah Kelas Kontrol .......................................................

154

Gambar 4.21. Perolehan siswa untuk Indikator Pemeriksaan
Kembali Kelas Eksperimen ................................................

155

Gambar 4.22. Perolehan siswa untuk Indikator Pemeriksaan
Kembali Kelas Kontrol .......................................................

155

Gambar 4.23. Penyelesaian Soal Nomor 1 Kelas Ekperimen untuk
Tes Kreativitas ...................................................................

158

Gambar 4.24. Penyelesaian Soal Nomor 1 Kelas Kontrol untuk
Tes Kreativitas ....................................................................

158

Gambar 4.25. Penyelesaian Soal Nomor 2 Kelas Ekperimen untuk
tes kreativitas ......................................................................

160

Gambar 4.26. Penyelesaian Soal Nomor 2 Kelas Kontrol untuk
Tes Kreativitas ....................................................................

160

Gambar 4.27. Penyelesaian Soal Nomor 3 Kelas Ekperimen untuk
Tes Kreativitas ....................................................................

162

Gambar 4.28. Penyelesaian Soal Nomor 3 Kelas Kontrol untuk
Tes Kreativitas ....................................................................

162

Gambar 4.29. Penyelesaian Soal Nomor 4 Kelas Ekperimen untuk
Tes Kreativitas ....................................................................

164

Gambar 4.30. Penyelesaian Soal Nomor 4 Kelas Kontrol untuk
Tes Kreativitas ....................................................................

164

Gambar 4.31. Perolehan siswa untuk Indikator Keluwesan
Kelas Eksperimen ...............................................................

166

Gambar 4.32. Perolehan siswa untuk Indikator keluwesan
Kelas Kotrol .......................................................................

166

Gambar 4.33. Perolehan siswa untuk Indikator kelancaran
Kelas Eksperimen ...............................................................

167

Gambar 4.34. Perolehan siswa untuk Indikator kelancaran
Masalah KelasKontrol ........................................................
Gambar 4.35. Perolehan siswa untuk Indikator Penguraian

167

Kelas Eksperimen ...............................................................

168

Gambar 4.36. Perolehan siswa untuk Indikator Penguraian
Kelas Kontrol......................................................................

168

Gambar 4.37. Perolehan siswa untuk Indikator Keaslian
Kelas Eksperimen ...............................................................

169

Gambar 4.38. Perolehan siswa untuk Indikator Keaslian
Kelas Kontrol......................................................................

169

DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A
1. Rencana Pembalajaran Penemuan Terbimbing
Berbasis Masalah Open-ended . ..........................................................

227

2. Rencana Pembelajaran Ekspositori. ....................................................

265

3. Lembar Aktivitas Siswa. .....................................................................

278

4. Buku Petunjuk Guru. ..........................................................................

302

5. Buku Siswa . .......................................................................................

342

LAMPIRAN B
1. Soal Pretes. ..........................................................................................

362

2. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ................................................

363

3. Tes Kreativitas ....................................................................................

364

4. Penyelesaian Pretes .............................................................................

365

5. Penyelesaian Tes kemampuan Pemecahan Masalah ...........................

367

6. Alternatif Penyelesaian Tes Kreativitas ..............................................

371

7. Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ..............

376

8. Pedoman Penskoran Tes Kreativitas ...................................................

377

9. Lembar Aktivitas Aktif Siswa Kelas Penemuan Terbimbing
Berbasis Masalah Open-ended ............................................................

378

10. Angket Respon Siswa .........................................................................

379

LAMPIRAN C
1. Validsi Ahli Perangkat Pembelajaran .................................................

380

2. Laporan Hasil Uji Coba RPP dan LAS ...............................................

389

LAMPIRAN D
1. Kemampuan Awal siswa Kelas Eksperimen ......................................

404

2. Kemampuan Awal siswa Kelas Kontrol .............................................

405

3. Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Kontrol ...............................

406

4. Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Eksperimen ........................

407

5. Kemampuan kreativitas Kelas eksperimen .........................................

408

6. Kemampuan kreativitas Kelas Kontrol ...............................................

409

7. Uji Independensi Tes Pemecahan Masalah kelas Kontrol ..................

409

8. Uji Independensi Tes Pemecahan Masalah Kelas Eksperimen ..........

401

9. Uji Independensi Tes Kreativitas Kelas Kontrol ................................

409

10. Uji Independensi Tes Kreativitas Kelas Eksperimen ..........................

409

11. Anakova Kemampuan Pemecahan Masalah .......................................

410

12. Anakova Kreativitas ............................................................................

411

LAMPIRAN E
1. Dokumentasi Kelas Eksperimen .........................................................

433

2. Dokumentasi Kelas Kontrol ................................................................

434

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) pada masa
sekarang ini berdampak pada sendi-sendi kehidupan manusia. Kemajuan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi dirasa memiliki peran penting dalam mengubah
sistem nilai dan pola pikir masyarakat. Perkembangan IPTEK tersebut tidak lepas
dari peranan matematika sebagai Ilmu dasar, boleh dikatakan bahwa landasannya
adalah matematika. Matematika yang hakikatnya sebagai ilmu yang terstruktur
dan sistematis, sebagai suatu kegiatan manusia melalui proses yang aktif, dinamis,
dan generatif, serta sebagai ilmu yang mengembangkan sikap berpikir kritis,
objektif, dan terbuka, menjadi sangat penting untuk dimiliki dalam menghadapi
perkembangan IPTEK yang terus berkembang.
Masykur dan Fathani (2007:43) mengemukakan bahwa: “kedudukan
matematika dalam ilmu pengetahuan adalah sebagai ilmu dasar, sehingga untuk
dapat berkecimpung di dunia Sains Teknologi atau disiplin ilmu lainnya, langkah
awal yang harus ditempuh adalah menguasai ilmu dasarnya yaitu matematika”.
Hal senada juga dikatakan Hudojo (1998:1) bahwa:
Matematika berfungsi mendasari perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi. Merupakan pengetahuan esensial sebagai dasar untuk
bekerja seumur hidup dalam abad globalisasi. Karena itu penguasaan

terhadap matematika diperlukan bagi semua siswa agar kelak dalam
hidupnya mendapat pekerjaan yang layak.
Dari pendapat ahli di atas maka pelajaran matematika sangat perlu
diajarkan di sekolah sehingga para peserta didik memiliki bekal dasar tersebut.
Selain alasan matematika sebagai ilmu dasar IPTEK, ada juga pertimbangan lain
yang tidak kalah penting untuk diperhatikan seperti yang dikemukakan Cockroft
dalam Abdulrrahman (2003:253):
Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena: (1) selalu digunakan
dalam segala kehidupan: (2) semua bidang studi memerlukan
keterampilan

matematika

yang

sesuai:

(3)

merupakan

sarana

komunikasi yang kuat, singkat dan jelas: (4) dapat digunakan untuk
menyajikan informasi dalam berbagai cara: (5) meningkatkan
kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan: (6) dan
memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang
menantang.
Pendapat tersebut sudah cukup menunjukkan bahwa matematika memiliki
peranan yang sangat besar dalam sendi kehidupan. Besarnya peranan matematika,
mengharapkan guru dapat mengoptimalisasikan siswa untuk menguasai konsep
dan memecahkan masalah dengan kebiasaan berpikir kritis, logis, sistematis dan
terstruktur. Hal ini sejalan dengan tujuan pembelajaran matematika pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 (Depdiknas 2006) yaitu:

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antara konsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat
dalam pemecahan masalah.
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau gagasan dan
pernyataan matematika.
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan dan menapsirkan solusi yang
diperoleh.
4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah.
5. Memiliki sikap menghargai matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa
ingin tahu, perhatian dan minat dalam pembelajaran matematika, serta sikap
ulet dan percaya diri dalam memecahkan masalah.
Merujuk pada salah satu tujuan pembelajaran matematika di atas, yaitu
memecahkan masalah, maka sudah selayaknya siswa senang mempelajari
matematika, karena membantu siswa bagaimana memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari. Sebagaimana yang dikemukakan Buchori (dalam Trianto
2007:1) bahwa “pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya
mempersiapkan para siswanya untuk suatu profesi atau jabatan, tetapi untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari”.
Mengingat masalah dalam kehidupan kedepan semakin rumit, maka sekolah
sebagai lembaga pendidikan dan guru sebagai tenaga pendidik hendaklah

mempersiapkan anak didiknya untuk menghadapi masalah-masalah yang pasti
datang ketika anak didik tersebut sudah terjun kemasyarakat.
Pemecahan masalah merupakan strategi kognitif dengan aktifitas yang
alami merupakan bagian terpenting dari proses yang terjadi dalam diri pelajar.
Memecahkan masalah merupakan proses untuk menerima tantangan untuk
menjawab masalah. Untuk dapat memecahkan masalah, siswa harus dapat
menunjukkan data yang ditanyakan dan tahu langkah apa yang digunakan untuk
menyelesaikannya. Dengan mengajarkan pemecahan masalah siswa-siswa akan
mampu mengambil keputusan.
Namun pada kenyataan yang ditemukan bahwa sebagian besar siswa yang
mengikuti pembelajaran kurang mampu memecahkan masalah matematika seperti
yang diharapkan, bahkan lebih banyak siswa kesulitan dalam pemecahan masalah
matematika. Hasil survei Trends in Mathematics and Sciences Study (TIMSS)
dalam Jalla (2008) menunjukkan bahwa:
Dari 49 negara yang ikut serta dalam TIMSS 2007, prestasi siswa
Indonesia dalam matematika berada di urutan ke-36, dengan skor ratarata 405 (skor rata-rata internasional = 500). Dalam pencapaian prestasi
belajar Matematika, lima urutan terbaik dunia diduduki oleh Taiwan
diikuti oleh Korea Selatan, Singapura, Hong Kong, dan Jepang.
Kedudukan Indonesia masih jauh lebih baik dibandingkan dengan Siria,
Mesir, Aljazair, Columbia, Oman, Palestina, Boswana, Kuwait,
Alsavador, Saudi Arabia, Ghana, Qatar, dan Maroko.

Hasil TIMSS 2007 tersebut juga mengatakan bahwa siswa Indonesia
mempunyai pengetahuan dasar matematika tetapi tidak cukup untuk dapat
memecahkan masalah rutin (manipulasi bentuk, memilih strategi, dan sebagainya)
apalagi yang non-rutin (penalaran intuitif dan induktif berdasarkan pola dan
kereguleran). Berdasarkan hasil studi TIMSS 2007 (Awalludin Jalla 2008)
diperoleh pula temuan tentang perkiraan faktor penyebab kelemahan siswa
Indonesia, antara lain sebagai berikut:
Siswa kurang bisa mengorganisasi dan menyimpulkan informasi,
membuat generalisasi dan memecahkan masalah yang tidak rutin;
Memecahkan bermacam-macam

rasio

dan

masalah persentase;

Menerapkan pengetahuannya untuk menghubungkan konsep bilangan
dan aljabar; Membuat generalisasi model matematika secara aljabar;
Mengaplikasikan pengetahuannya pada geometri dalam masalah yang
kompleks; dan Menggunakan data dari berbagai sumber untuk
memecahkan berbagai masalah.
Dari hasil pemaparan tersebut, maka sudah selayaknya dipertanyakan
mengapa hal itu bisa terjadi? Mungkin yang menjadi salah satu jawaban dari
pertanyaan itu adalah seperti yang dikemukakan oleh Marpaung (dalam Sugiman
2000:167) bahwa “masalah dalam pembelajaran matematika adalah siswa hampir
tidak pernah dituntut untuk mencoba strategi sendiri atau cara alternatif untuk
menyelesaikan masalah”. Siswa datang, duduk, diam, mendengar dan mencatat
apa yang telah dijelaskan guru di depan kelas dan hampir tidak ada aktifitas yang

berarti yang ditemui di dalam kelas, siswa-siswa Indonesia kurang dilatih untuk
menyelesaikan masalah-masalah matematika.
Untuk memperjelas pendapat Marpaung tersebut, maka dilakukan studi
observasi proses pembelajaran yang terjadi di sekolah SMP Negeri 37 Medan
kelas VIII. Dalam kegiatan pembelajarannya guru menggunakan metode ataupun
pendekatan pembelajaran yang bersifat tradisional ataupun ekspositori yang tidak
dimodifikasi supaya siswa terlibat langsung dalam proses penemuan pengetahuan.
Kebanyakan dari siswa mengalami pengalaman yang kurang menyenangkan yang
akibanya siswa jadi kurang menyenangi matematika. Hal ini bisa saja berakibat
pada kebencian terhadap apa saja yang berhubungan dengan matematika. Soalsoal latihan yang diberikan guru pun berasal dari buku paket yang dibeli dari luar.
Kondisi yang demikian menyebabkan permasalahan yang ditemukan siswa
dalam buku paket tersebut tidak dapat melatih kemampuan pemecahan masalah
siswa. Salah satu soal yang terdapat pada buku tersebut adalah: sebuah lingkaran
berjari-jari 6 cm, berapakah luas dan keliling lingkaran? Soal tersebut adalah soal
biasa yang menggunakan rumus tanpa membutuhkan proses berfikir yang rumit.
Pastilah dengan paradigma seperti yang berlangsung di sekolah tersebut tidak
akan membuat perubahan yang signifikan terhadap perkembangan kemampuan
pemecahan masalah siswa. Seharusnya guru menyusun latihan-latihan pemecahan
masalah yang sesuai dengan situasi dunia nyata siswa.
Selain

kemampuan

ditumbuhkembangkan,

kreativitas

pemecahan
juga

perlu

masalah
untuk

perlu

diperhatikan.

Kreativitas adalah Kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan

(fleksibilitas), dan originalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk
mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci suatu gagasan).
Munandar(1999:48) menyatakan bahwa:
“Kreativitas (berpikir kreatif atau berpikir divergen) adalah kemampuan
berdasarkan data atau informasi yang tersedia menemukan banyak
kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannya
adalah pada kuantitas,ketepatgunaan dan keragaman jawaban”.
Makin banyak kemungkinan jawaban yang dapat diberikan terhadap suatu
masalah makin kreatiflah seseorang. Tentu saja jawaban-jawaban itu harus sesuai
dengan masalahnya. Jadi, tidak semata-mata banyaknya jawaban yang dapat
diberikan yang menentukan kreativitas seseorang, tetapi juga kualitas atau mutu
dari jawabannya.
Munandar (1999:45-46) mengatakan Kreativitas penting dipupuk dan
dikembangkan dalam diri anak karena:
“Pertama, dengan berkreasi orang dapat mewujudkan dirinya, dan
perwujudan diri termasuk salah satu kebutuhan pokok manusia, dan
kreativitas merupakan manifestai dari individu yang berfungsi
sepenuhnya dalam perwujudan dirinya. Kedua, kreativitas atau berpikir
kreatif, sebagai kemampuan untuk melihat bermacam – macam
kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah. Ketiga, bersibuk
diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat, tetapi juga memberikan
kepuasaan bagi individu, Keempat, kreativitaslah yang memungkinkan
seseorang untuk meningkatkan kualitas hidupnya”.

Begitu pentingnya kreativitas mengakibatkan taksonomi Bloom yang
terdiri dari mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, sintesis dan
evaluasi, harus direvisi oleh Anderson menjadi mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, evaluasi, dan mencipta (create) (Anderson
2001). Artinya kedepan, kondisi menuntut manusia harus lebih kreatif.
Oleh karena itu, diupayakan para pendidik mengasah anak-anak didiknya
untuk bisa mencapai pembelajarannya sampai pada tahap mencipta
(create).
Selanjutnya uraian di Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22
Tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah menyatakan bahwa mata pelajaran matematika perlu
diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali
peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan
kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Selain itu, pada salah satu Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) dari lulusan sekolah menengah pertama pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikemukakan bahwa setiap lulusan
Sekolah Menengah Pertama (SMP) diharapkan memiliki kemampuan berpikir
logis, kritis, kreatif dan inovatif.
Jelaslah dari urain tersebut bahwa kemampuan kreativitas matematika
merupakan salah satu tujuan pembelajaran matematika yang perlu mendapat
perhatian dari setiap guru dan peneliti untuk meningkatkannya. Oleh karena itu,
maka harusnya yang diharapkan dari siswa-siswa di Indonesia memiliki daya
kreativitas yang baik. Namun pada kenyataannya kreativitas anak Indonesia masih

rendah. Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di SMP Negeri
37 Medan terlihat jelas bahwa siswa tidak kreatif dalam menyelesaian soal.

Hasil studi pendahuluan di atas menunjukkan siswa bisa menyelesaikan
soal tetapi tidak memahami tujuan akhir dari soal, dan proses penyelesaianpun
tidak kreatif. Bahkan untuk soal kedua siswa tidak bisa melihat bahwa ada
lingkaran di dalam persegi panjang itu. Jika siswa tersebut memiliki kreativitas
maka harusnya

bisa melihat jalan penyelesaian dari ketidaklengkapan soal

terebut.
Dian Armanto (2001: 2) menyatakan, pembelajaran selama ini
menghasilkan siswa yang kurang mandiri, tidak berani punya pendapat sendiri,

selalu mohon petunjuk, dan kurang gigih dalam melakukan uji coba. Hal ini
berarti bahwa kemampuan kreativitas siswa tidak bertumbuh dengan baik.
Ketika siswa diberi soal-soal yang menggunakan rumus-rumus maka
dengan mudah akan dikerjakan karena telah dibiasakan menyelesaikan pertanya
prosedur yang rutin. Siswa lebih sering hanya diberikan rumus-rumus yang siap
pakai tanpa memahami makna dari rumus-rumus tersebut (Trianto, 2010:6).
Tetapi jika diberi soal-soal non rutin yang membutuhkan kreativitas yang tinggi
untuk mencari solusi permasalahan maka siswa tersebut akan kesulitan, kalau
siswa itu sudah buntu dalam pengerjaan soal tersebut siswa tersebut akan banyak
bertanya, dan hampir tidak ada keinginan untuk mencari cara untuk
menyelesaikannya. Pada hal ciri-ciri siswa yang kreatif menurut Utami Monandar
(1990):
1. Senang mencari pengalaman baru.
2. Memiliki keasyikan dalam mengerjakan tugas-tugas yang sulit.
3. Memiliki inisiatif.
4. Memiliki ketekunan yang tinggi.
5. Cenderung kritis terhadap orang lain.
6. Berani menyatakan pendapat dan keyakinannya.
7. Selalu ingin tahu.
8. Peka atau perasa.
9. Enerjik dan ulet.
10. Menyukai tugas-tugas yang majemuk.
11. Percaya kepada diri sendiri.

12. Mempunyai rasa humor.
13. Memiliki rasa keindahan.
14. Berwawasan masa depan dan penuh imajinasi.
Pembelajaran di sekolah belum mengaktifkan daya kreatifitias siswa,
terlihat dari pembelajaran yang terjadi di kelas. Daya kreatif siswa bisa
ditumbuhkan jika pembelajaran menyajikan permasalahan yang kurang lengkap
sehingga ada rasa ingin tahu siswa untuk menyelesaikannya. Hal ini berbanding
terbalik dengan pembelajaran yang terjadi di sekolah, guru menyajikan defenisi,
konsep, rumus dan contoh soal secara lengkap sehingga siswa tinggal mencatat
dan menyelesaikan soal-soal dengan meniru cotoh yang ada. Tentulah hal ini tidak
akan menumbuhkan kreativitas, karena dalam pembelajaran jika siswa ingin
kreatif seharusnya guru menghadirkan ketidaklengkapan dan keterbukaan.
Sehingga timbul banyak pertanyaan dalam benak siswa yang akhirnya akan
menghasilkan sesuatu yang berguna untuk dirinya dan dengan mengkaji sendiri
pengetahuannya maka akan ada rasa tanggung jawab dan kemandirian.
Selanjutnya Guilford (dalam Munandar 1990) mengatakan pengembangan
kreativitas dalam pendidikan formal masih kurang mendapat perhatian. Hal ini
terbukti dalam pembelajaran di sekolah, kreativitas belum menjadi prioritas untuk
dikembangkan. Sama halnya seperti kemampuan pemecahan masalah matematik
siswa di SMP Negeri37 Medan, kemampuan kreativitas matematik siswa juga
belum maksimal dikembangkan. Bahkan boleh dikatakan soal-soal yang
digunakan guru juga dalam membuat penilaian terhadap siswa kurang mengukur
kreativitas siswa, alasan dari guru tersebut kurang merancang soal yang mengukur

kreativitas karena sulit. Baik tes prestasi belajar maupun tes intelijensi
kebanyakan hanya tugas-tugas yang mencari satu jawaban benar (berfikir
konvergen), kemampuan berfikir divergen (kreatif) yaitu menjajaki berbagai
kemungkinan jawaban atas satu masalah jarang diukur. Dapat disimpulkan juga
bahwa kemampuan kreativitas siswa tersebut hampir tidak pernah diukur oleh
guru.
Hal senada juga diucapkan oleh Munandar (2009) yaitu: kendala terhadap
“gerakan kreativitas” terletak pada alat ukur (tes) yang biasanya dipakai di
sekolah-sekolah yaitu tes intelijen tradisional yang mengukur kemampuan siswa
untuk belajar dan tes prestasi belajar untuk menilai kemajuan siswa selama
program pendidikan. Memang tidak mudah melakukan pembelajaran yang melatih
siswa untuk kreatif, salah satu kendalanya adalah sistem evaluasi yang dibuat
untuk mengukur kreativitas.
Mengingat pembelajaran matematika selama ini kurang memberikan
kesempatan pada siswa untuk memahami matematika yang sedang mereka
pelajari, maka fokus utama dari pembelajaran matematika selama ini adalah
mendapatkan jawaban. Para siswa menyandarkan sepenuhnya pada guru untuk
menentukan apakah jawabannya benar. Sehingga setiap pelajaran matematika
yang disampaikan di kelas lebih banyak bersifat hafalan. Memang dimungkinkan
siswa memperoleh nilai yang tinggi, tetapi mereka bukanlah pemikir yang baik di
kelas dan akan kesulitan dalam menyelesaikan masalah-masalah matematika
terutama untuk soal-soal pemecahan masalah (pro

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENINGKATAN KEMAMPUAN METAKOGNISI DAN KOMUNIKASI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN EKSPOSITORI BERBANTUAN MEDIA AUTOGRAPH DENGAN SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA AUTOGRAPH.

0 5 42

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG.

0 6 38

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK ANTARA SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW.

0 3 19

PERBEDAAN PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DAN SELF EFFICACY ANTARA SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING BERBANTUAN GEOGEBRA DENGAN TANPA GEOGEBRA DI SMPN 22 MEDAN.

2 6 51

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN METAKOGNISI MATEMATIKA ANTARA SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN EKSPOSITORI.

4 15 40

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN OPEN-ENDED DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL.

0 9 63

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA ANTARA SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN LANGSUNG.

0 5 59

ANALISIS PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK ANTARA SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN OPEN-ENDED DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL.

0 2 48

Perbandingan Kemampuan Representasi dan Pemecahan Masalah Matematik Antara Siswa yang Mendapat Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Siswa yang Mendapat Pembelajaran Penemuan Terbimbing.

1 5 63

Perbandingan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Kemampuan Komunikasi Matematis Pada Siswa Yang Mendapat Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Siswa Yang Mendapat Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa SMP Negeri Se- Kot

0 0 15