ANALISIS PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK ANTARA SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN OPEN-ENDED DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL.
ANALISIS PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK ANTARA SISWA YANG
DIBERI PEMBELAJARAN OPEN-ENDED DENGAN
PEMBELAJARAN KONVENSIONAL
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam
Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd)
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
DINDA PUTRI REZEKI
NIM . 809 171 025
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012
ABSTRAK
DINDA PUTRI REZEKI. Analisis Perbedaan Kemampuan Berpikir Kreatif
dan Pemecahan Masalah Matematik antara Siswa yang diberi Pembelajaran
Open-Ended dengan Pembelajaran Konvensional. Tesis. Medan : Program
Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan : (1) kemampuan berpikir
kreatif matematik antara siswa yang diberi pembelajaran Open-Ended dengan
siswa yang diberi pembelajaran konvensional. (2) kemampuan pemecahan
masalah matematik antara siswa yang diberi pembelajaran Open-Ended dengan
siswa yang diberi pembelajaran konvensional. (3) kadar aktivitas aktif siswa
terhadap pembelajaran matematika yang diberi pembelajaran open-ended. (4)
respon siswa terhadap pembelajaran matematika yang diberi pembelajaran openended. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Populasi penelitian
ini adalah siswa SMP Negeri 1 Stabat. Pemilihan sampel dilakukan secara random
dengan mengacak kelas. Instrumen yang digunakan terdiri dari : (1) tes
kemampuan berpikir kreatif (2) tes kemampuan pemecahan masalah (3) lembar
aktivitas aktif siswa (4) angket respon siswa dengan pokok bahasan persegi
panjang dan persegi. Adapun tes yang digunakan untuk memperoleh data adalah
berbentuk uraian. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan
analisis statistik deskriptif dan analisis inferensial. Analisis deskriptif ditujukan
untuk mendeskripsikan aktivitas siswa dan respon siswa pada pembelajaran openended. Analisis inferensial data dilakukan dengan analisis kovarians
(ANAKOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terdapat perbedaan
kemampuan berpikir kreatif matematik antara siswa yang diberi pembelajaran
open-ended dengan pembelajaran konvensional.
(2) terdapat perbedaan
kemampuan pemecahan masalah antara siswa yang diberi pembelajaran openended dengan pembelajaran konvensional. (3) Aktivitas siswa dalam
pembelajaran open-ended memenuhi batas toleransi waktu ideal. (4) Respon
siswa terhadap pembelajaran open-ended adalah positif. Berdasarkan hasil
penelitian ini, maka peneliti menyarankan agar pembelajaran open-ended pada
pembelajaran matematika dapat dijadikan alternatif bagi guru matematika untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah matematik
siswa sebagai salah satu alternatif untuk menerapkan pembelajaran matematika
yang inovatif.
i
ABSTRACT
DINDA PUTRI REZEKI. The Analysis differences of Ability in Creative
Thinking and Mathematics Problem Solving between Students Given Open-Ended
Learning and Conventional Learning. Thesis. Medan : Mathematics Education
Study Program Postgraduate School of University of Medan, 2012.
This study was aimed to determine the differences : (1) the ability of creative
thinking between students who were given open-ended learning with students who
were given conventional learning. (2) the ability of math problem solving ability
between students who were given open-ended learning with students who were
given conventional learning. (3) the student’s activity degree in open-ended
learning. (4) student’s response toward mathematics who were given open-ended
learning. This study was a quasi-experimental research. The population of study
was the students of SMPN 1 Stabat. Random sample selection is done by
randomizing the class. The instrument used consists of : (1) the test of ability of
creative thinking (2) the test of problem-solving abilities (3) the student’s activity
(4) Student’s response. The test used to obtain the data was the description. The
data in this study were analyze using descriptive statistical analysis and inferential
analysis. Descriptive analysis aimed to describe the student’s activity and
student’s response toward open-ended learning. Inferential data analysis
performed by analysis of covariance (ANACOVA). The result showed that : (1)
there is a difference of creative ability thinking between students who were given
mathematics open-ended learning with students who were given conventional
learning. (2) there is a difference of problem solving thinking between students
who were given mathematics open-ended learning with students who were given
conventional learning. (3) the student’s activity degree in open-ended learning is
good. (4) the student’s response toward mathematics who were given open-ended
learning is positive. Based on these results, the researcher suggest that the model
of open-ended learning in mathematics learning can be alternative for math
teachers to improve their creative thinking and mathematics students problem
solving as an alternative for implementing the innovative learning on
mathematics.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur penulis sampaikan
kehadirat Allas SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga tesis
yang berjudul : ANALISIS PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR
KREATIF DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK ANTARA
SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN OPEN-ENDED DENGAN
PEMBELAJARAN KONVENSIONAL” dapat diselesaikan dengan baik.
Tesis ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan dalam memperoleh
gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika di
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1.
Bapak Dr. Edi Syahputra, M.Pd selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Matematika Pascasarjana UNIMED sekaligus narasumber
yang telah banyak membantu dalam memberikan arahan kepada
penulis dalam penyelesaian tesis ini.
2.
Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku pembimbing I dan
Bapak Prof. Dr. Pargaulan Siagian, M.Pd selaku pembimbing II di
tengah-tengah kesibukannya telah memberikan bimbingan, arahan
dengan sabar dan kritis terhadap berbagai permasalahan dan selalu
mampu memberikan motivasi bagi penulis sehingga tesis ini dapat
diselesaikan dengan baik.
3.
Bapak Dr. Hasratuddin,M.Pd selaku Sekretaris Program Studi
Pendidikan Matematika Pascasarjana UNIMED seklaigus narasumber
yang telah banyak membantu dalam memberikan arahan kepada
penulis dalam penyelesaian tesis ini.
4.
Bapak Dapot Tua Manullang, SE, M.Pd selaku staf Program Studi
Pendidikan Matematika Pascasarjana UNIMED yang telah banyak
memberikan semangat dan membantu penulis dalam penyelesaian
tesis ini.
5.
Bapak Dr. E. Elvis Napitupulu, MS, selaku narasumber yang telah
memberikan saran dan kritik yang membangun untuk menjadikan tesis
ini menjadi lebih baik.
6.
Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang selaku Direktur Program
Pascasarjana UNIMED.
7.
Bapak Syarifuddin, M.Sc, Ph.D selaku Asisten Direktur I Program
Pascasarjana UNIMED.
8.
Bapak Gito, S.Pd selaku Kepala SMP Negeri 1 Stabat Kab. Langkat
beserta seluruh dewan guru yang telah memberikan kesempatan dan
izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
9.
Ayahanda tercinta Agustan Hasibuan dan Ibunda tersayang Hj.
Suryaningsih, S.Pd serta kakanda Susi Surya Agus, SE, M.M, Jehan
Fuji Agustin, SE,S.Pd dan kakanda Mhd. Heru Hsb, Yobbi Andhika
Rakhman, S.Pd, Sertu Joko Perwira Hsb dan keponakan tersayang
Fazri Ramadhana Hsb yang senantiasa memberikan motivasi dan do’a
kepada penulis.
10.
Teristimewa kepada suami tercinta Sertu Muhammad Irwan, mertua
terbaik Bapak Masrin dan Ibu Siti Fatimah serta ananda tersayang
Dzihni Waninda Aqilah yang telah memberikan doa, dorongan moril
dan materil kepada penulis selama mengikuti pendidikan sampai
dengan selesai.
11.
Sahabat seperjuangan terkhusus angkatan XVII Prodi Matematika
(Sari Afriana Hrp, M.Pd Khairunnisa, M.Pd, Rahmiyana, Rildha
Ardiana, Gita Sari Anggreini, Siti Khoiroiyah, M.Pd) yang telah
memberikan dorongan, semangat, serta bantuan lainnya kepada
penulis.
Semoga Allah SWT membalas semua yang telah diberikan
Bapak/Ibu serta Saudara/I, kiranya kita semua tetap dalam lindungan-Nya.
Semoga
tesisi
ini
dapat
bermanfaat
bagi
guru
matematika
dan
perkembangan dunia pendidikan khususnya matematika. Namun penulis
menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa,
untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
demi kesempurnaan tesis ini.
Medan,
Agustus 2012
Penulis
DINDA PUTRI REZEKI
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..............................................................................................
vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah ............................................................
B.
Identifikasi Masalah ................................................................. 13
C.
Pembatasan Masalah ................................................................. 13
D.
Rumusan Masalah ..................................................................... 14
E.
Tujuan Penelitian ...................................................................... 14
F.
Manfaat Penelitian .............................................................. … .. 15
G. Defenisi Operasional ........................................................... …..
BAB II
1
16
KERANGKA TEORITIS
A. Kreativitas dan Berpikir Kreatif ............................................... 19
B. Berpikir Kreatif dalam Pendidikan Matematika......................... 23
C. Kemampuan Pemecahan Masalah .............................................. 25
vi
D. Pendekatan Open-Ended ............................................................ 29
E. Pendekatan Konvensional........................................................... 33
F. Teori Belajar Pendukung ............................................................ 36
G. Penelitian yang Relevan ............................................................. 39
H. Kerangka Konseptual ................................................................ 40
I. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 48
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 48
C. Populasi dan Sampel .................................................................. 49
1. Populasi ................................................................................. 49
2. Sampel ................................................................................... 49
D. Rancangan dan Mekanisme
ii Penelitian ....................................... 50
1. Rancangan Penelitian ............................................................. 50
2. Mekanisme Penelitian ............................................................ 66
E. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ................................... 67
F. Tahapan Pelaksanaan Penelitian ................................................. 68
G. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 69
1. Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ......................................... 69
2. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah .................................. 71
3. Lembar Pengamatan Aktivitas Aktif Siswa .......................... 74
vii
4. Angket Respon Siswa terhadap Pembelajaran ....................... 74
H. Teknik Analisis Data .................................................................. 74
1. Analisis Data Kemampuan Berpikir Kreatif dan Pemecahan
Masalah .................................................................................. 74
2. Analisis Data Aktivitas Siswa ................................................ 83
3. Analisis Data Respon Siswa .................................................. 86
BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 89
A. Deskripsi Hasil Penelitian .......................................................... 89
1. Hasil Penelitian tentang Kemampuan Berpikir Kreatif ......... 89
a. Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif ............................... 89
b. Rata-Rata Skor Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ............ 99
2. Analisis Statistik Inferensial Hasil Penelitian ....................... 101
a. Uji Normalitas .................................................................... 101
b. Uji Homogenitas Data ........................................................ 103
c. Model Regresi Linier.......................................................... 105
d. Uji Independensi dan Uji Linieritas ................................... 105
e. Uji Kesamaan Dua Model Regresi ..................................... 111
f. Uji Kesejajaran Dua Model Regresi Linier ........................ 113
g. Analisis Kovarians dengan Modifikasi Anava ................... 114
3. Hasil Penelitian tentang Kemampuan Pemecahan Masalah .. 118
a. Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah ........................ 118
viii
b. Rata-Rata Skor Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ..... 128
4. Analisis Statistik Inferensial Hasil Penelitian ....................... 130
a. Uji Normalitas .................................................................... 130
b. Uji Homogenitas Data ........................................................ 132
c. Model Regresi Linier.......................................................... 133
d. Uji Independensi dan Uji Linieritas ................................... 133
e. Uji Kesamaan Dua Model Regresi ..................................... 139
f. Uji Kesejajaran Dua Model Regresi Linier ........................ 142
g. Analisis Kovarians dengan Modifikasi Anava ................... 142
5. Hasil Penelitian tentang Aktivitas Siswa .............................. 146
6. Hasil Penelitian tentang Respon Siswa ................................. 149
B. Temuan Hasil Penelitian............................................................... 152
1. Kemampuan Berpikir Kreatif ................................................ 152
2. Kemampuan Pemecahan Masalah ......................................... 153
3. Aktivitas Aktif Siswa............................................................. 153
4. Respon Siswa......................................................................... 154
C. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................ 154
1. Kemampuan Berpikir Kreatif ................................................ 154
2. Kemampuan Pemecahan Masalah ......................................... 156
3. Aktivitas Aktif Siswa............................................................. 157
4. Respon Siswa......................................................................... 158
ix
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 160
A. Simpulan ..................................................................................... 160
B. Saran ............................................................................................ 161
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 163
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Sintaks Pembelajaran dengan Pendekatan Open-Ended ............. 33
Tabel 2.2
Perbedaan Pedagogik antara Pendekatan Open-Ended
dengan Pendekatan Konvensional .............................................. 35
Tabel 3.1
Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran ...................................... 54
Tabel 3.2
Hasil Validasi Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ...................... 55
Tabel 3.3
Hasil Validasi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ................ 55
Tabel 3.4
Rancangan Uji Coba ................................................................... 57
Tabel 3.5
Hasil Analisis Validasi Tes Uji Coba Kemampuan Bepikir
Kreatif dan Pemecahan Masalah Matematik .............................. 59
Tabel 3.6
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Kemampuan
Bepikir Kreatif dan Pemecahan Masalah .................................... 61
Tabel 3.7
Interval Kriteria Kemampuan Berpikir Kreatif .......................... 62
Tabel 3.8
Interval Nilai Kemampuan Pemecahan Masalah ........................ 62
Tabel 3.9
Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Kemampuan Berpikir
Kreatif dan Pemecahan Masalah ................................................ 63
Tabel 3.10
Hasil Analisis Validitas, Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda Butir
Soal Kemampuan Berpikir Kreatif dan Pemecahan Masalah ..... 64
Tabel 3.11
Rancangan Penelitian .................................................................. 65
Tabel 3.12
Tabel Weiner tentang Keterkaitan antara Variabel Bebas,
Variabel Terikat, dan Kontrol ..................................................... 65
Tabel 3.13
Kisi-Kisi Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik ............. 70
xi
Tabel 3.14
Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ............. 70
Tabel 3.15
Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik...... 72
Tabel 3.16
Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ...... 73
Tabel 3.17
Rancangan Analisis Data untuk ANAKOVA ............................. 75
Tabel 3.18
Keterkaitan antara Rumusan Masalah, Hipotesis, Data,
Alat Uji, dan Uji Statistik ........................................................... 87
Tabel 4.1
Pretes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Kelas
Kontrol Secara Kuantitatif .......................................................... 89
Tabel 4.2
Postes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Kelas
Kontrol Secara Kuantitatif .......................................................... 90
Tabel 4.3
Pretes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Kelas
Eksperimen Secara Kuantitatif ................................................... 91
Tabel 4.4
Postes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Kelas
Eksperimen Secara Kuantitatif ................................................... 93
Tabel 4.5
Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Kemampuan Berpikir Kreatif
Matematik Siswa......................................................................... 99
Tabel 4.6
Deskripsi Pretes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik
Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .............................. 102
Tabel 4.7
Deskripsi Postes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik
Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............................. 103
Tabel 4.8
Tabel Hasil Uji Homogenitas Varians Pretes Kemampuan
Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .............. 104
xii
Tabel 4.9
Uji Homogenitas Varians Postes Kemampuan Berpikir
Kreatif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............................. 104
Tabel 4.10
Analisis Varians untuk Uji Independensi Kemampuan Berpikir
Kreatif Kelas Kontrol .................................................................. 106
Tabel 4.11
Analisis Varians untuk Uji Independensi Kemampuan Berpikir
Kreatif Matematik Kelas Kontrol (SPSS 19) .............................. 106
Tabel 4.12
Koefesien Analisis Varians untuk Uji Independensi
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Kelas Kontrol ........... 107
Tabel 4.13
Analisis Varians untuk Uji Linieritas Regresi Kemampuan
Berpikir Kreatif Kelas Kontrol ................................................... 108
Tabel 4.14
Analisis Varians untuk Uji Independensi Kemampuan Berpikir
Kreatif Matematik Kelas Eksperimen ......................................... 109
Tabel 4.15
Analisis Varians untuk Uji Independensi Kemampuan Berpikir
Kreatif Matematik Kelas Eksperimen (SPSS 19) ....................... 109
Tabel 4.16
Koefesien Analisis Varians untuk Uji Independensi
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Kelas Eksperimen ..... 110
Tabel 4.17
Analisis Varians untuk Uji Linieritas Regresi Kemampuan
Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen ............................................. 111
Tabel 4.18
Analisis Kovarians untuk Kesamaan Dua Model Regresi
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik ................................... 112
Tabel 4.19
Analisis Kovarians untuk Kesamaan Dua Model Regresi
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik (SPSS 19) ................. 112
Tabel 4.20
Koefesien Kovarians untuk Kesamaan Dua Model Regresi
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik (SPSS 19) ................. 113
xiii
Tabel 4.21
Analisis Kovarians Kemampuan Berpikir Kreatif untuk
Kesejajaran Model Regresi ......................................................... 114
Tabel 4.22
Analisis Kovarians untuk Rancangan Lengkap Kemampuan
Berpikir Kreatif ........................................................................... 115
Tabel 4.23
Analisis Kovarians untuk Rancangan Lengkap Kemampuan
Berpikir Kreatif (SPSS 19) ......................................................... 116
Tabel 4.24
Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian Kemampuan
Berpikir Kreatif Matematik ........................................................ 117
Tabel 4.25
Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Kelas
Kontrol Secara Kuantitatif .......................................................... 118
Tabel 4.26
Postes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Kelas
Kontrol Secara Kuantitatif .......................................................... 119
Tabel 4.27
Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Kelas
Eksperimen Secara Kuantitatif ................................................... 120
Tabel 4.28
Postes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Kelas
Eksperimen Secara Kuantitatif ................................................... 121
Tabel 4.29
Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematik Siswa......................................................................... 128
Tabel 4.30
Deskripsi Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik
Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .............................. 131
Tabel 4.31
Deskripsi Postes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik
Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............................. 132
Tabel 4.32
Tabel Hasil Uji Homogenitas Varians Pretes Kemampuan
Pemecahan Masalah Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ....... 133
xiv
Tabel 4.33
Uji Homogenitas Varians Postes Kemampuan Pemecahan
Masalah Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .......................... 133
Tabel 4.34
Analisis Varians untuk Uji Independensi Kemampuan Pemecahan
Masalah Kelas Kontrol ............................................................... 134
Tabel 4.35
Analisis Varians untuk Uji Independensi Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematik Kelas Kontrol (SPSS 19) ........................... 135
Tabel 4.36
Koefesien Analisis Varians untuk Uji Independensi
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Kelas Kontrol .... 135
Tabel 4.37
Analisis Varians untuk Uji Linieritas Regresi Kemampuan
Pemecahan Masalah Kelas Kontrol ............................................ 136
Tabel 4.38
Analisis Varians untuk Uji Independensi Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematik Kelas Eksperimen ...................................... 137
Tabel 4.39
Analisis Varians untuk Uji Independensi Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematik Kelas Eksperimen (SPSS 19) ..................... 138
Tabel 4.40
Koefesien Analisis Varians untuk Uji Independensi Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematik Kelas Eksperimen ................... 138
Tabel 4.41
Analisis Varians untuk Uji Linieritas Regresi Kemampuan
Pemecahan Masalah Kelas Eksperimen ..................................... 139
Tabel 4.42
Analisis Kovarians untuk Kesamaan Dua Model Regresi
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik ............................ 140
Tabel 4.43
Analisis Kovarians untuk Kesamaan Dua Model Regresi
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik (SPSS 19) .......... 141
Tabel 4.44
Koefesien Kovarians untuk Kesamaan Dua Model Regresi
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik (SPSS 19) .......... 141
xv
Tabel 4.45
Analisis Kovarians Kemampuan Pemecahan Masalah untuk
Kesejajaran Model Regresi ......................................................... 142
Tabel 4.46
Analisis Kovarians untuk Rancangan Lengkap Kemampuan
Pemecahan Masalah .................................................................... 143
Tabel 4.47
Analisis Kovarians untuk Rancangan Lengkap Kemampuan
Pemecahan Masalah (SPSS 19) .................................................. 144
Tabel 4.48
Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematik ................................................. 145
Tabel 4.49
Aktivitas Siswa selama Kegiatan Pembelajaran
Kelas Eksperimen ....................................................................... 146
Tabel 4.50
Persentase Respon Siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran
Open-Ended ....................................................................................... 150
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Contoh Hasil Kerja Siswa ........................................................ 10
Gambar 1.2
Contoh Hasil Kerja Siswa ........................................................ 11
Gambar 3.1
Model Pengembangan Sistem Pembelajaran 4-D .................... 51
Gambar 4.1
Tingkat Pretes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik
Siswa pada Kelas Kontrol ........................................................ 90
Gambar 4.2
Tingkat Postes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik
Siswa pada Kelas Kontrol ........................................................ 91
Gambar 4.3
Tingkat Pretes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik
Siswa pada Kelas Eksperimen .................................................. 92
Gambar 4.4
Tingkat Postes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik
Siswa pada Kelas Eksperimen .................................................. 93
Gambar 4.5
Proses Penyelesaian Jawaban Berpikir Kreatif Matematik
Butir Soal Nomor 1 .................................................................. 95
Gambar 4.6
Proses Penyelesaian Jawaban Berpikir Kreatif Matematik
Butir Soal Nomor 2 .................................................................. 96
Gambar 4.7
Proses Penyelesaian Jawaban Berpikir Kreatif Matematik
Butir Soal Nomor 3 .................................................................. 97
Gambar 4.8
Proses Penyelesaian Jawaban Berpikir Kreatif Matematik
Butir Soal Nomor 4 .................................................................. 98
Gambar 4.9
Tingkat Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik
Siswa pada Kelas Kontrol ........................................................ 118
Gambar 4.10 Tingkat Postes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik
Siswa pada Kelas Kontrol ........................................................ 119
Gambar 4.11 Tingkat Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik
Siswa pada Kelas Eksperimen .................................................. 121
xvii
Gambar 4.12 Tingkat Postes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik
Siswa pada Kelas Eksperimen .................................................. 122
Gambar 4.13 Proses Penyelesaian Jawaban Pemecahan Masalah Matematik
Butir Soal Nomor 1 .................................................................. 123
Gambar 4.14 Proses Penyelesaian Jawaban Pemecahan Masalah Matematik
Butir Soal Nomor 2 .................................................................. 124
Gambar 4.15 Proses Penyelesaian Jawaban Pemecahan Masalah Matematik
Butir Soal Nomor 3 .................................................................. 125
Gambar 4.16 Proses Penyelesaian Jawaban Pemecahan Masalah Matematik
Butir Soal Nomor 4 .................................................................. 126
Gambar 4.17 Proses Penyelesaian Jawaban Pemecahan Masalah Matematik
Butir Soal Nomor 5 .................................................................. 127
Gambar 4.18 Kategori Pengamatan Aktivitas Siswa ..................................... 147
Gambar 4.19 Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa
Di Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen.................................. 155
Gambar 4.20 Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa
Di Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen.................................. 156
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A
A.1
Kisi-Kisi Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ........................................ 167
A.2
Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ................................. 168
A.3
Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ...................... 169
A.4
Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ............... 170
A.5
Pretes Kemampuan Berpikir Kreatif .................................................... 171
A.6
Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah ............................................. 173
A.7
Alternatif Kunci Jawaban Pretest Kemampuan Berpikir Kreatif ......... 178
A.8
Alternatif Kunci Jawaban Pretest Kemampuan Pemecahan Masalah .. 184
A.9
Postes Kemampuan Berpikir Kreatif .................................................... 192
A.10 Postes Kemampuan Pemecahan Masalah............................................. 194
A.11 Alternatif Kunci Jawaban Postes Kemampuan Berpikir Kreatif.......... 198
A.12 Alternatif Kunci Jawaban Postes Kemampuan Pemecahan Masalah .. 205
LAMPIRAN B
B.1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pembelajaran Open-Ended ................................................................... 212
B.2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pembelajaran Konvensional ................................................................. 247
B.3
Lembar Aktivitas Siswa (LAS) ............................................................ 259
B.4
Buku Guru (BG) ................................................................................... 280
B.5
Buku Siswa (BS) .................................................................................. 316
B.6
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa ................................................... 326
B.7
Lembar Observasi Respon Siswa ......................................................... 328
xix
LAMPIRAN C
C.1
Jadwal Kegiatan Penelitian .................................................................. 329
LAMPIRAN D
D.1
Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................. 330
D.2
Hasil Validasi Lembar Aktivitas Siswa (LAS) .................................... 331
D.3
Hasil Validasi Buku Guru (BG) ........................................................... 332
D.4
Hasil Validasi Buku Siswa (BS) .......................................................... 333
D.5
Hasil Validasi Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ................................ 334
D.6
Hasil Validasi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ......................... 335
LAMPIRAN E
E.1
Perhitungan Reliabilitas, Validitas, Daya Pembeda, dan Tingkat
Kesukaran Soal Tes Berpikir Kreatif Program Excel ......................... 336
E.2
Perhitungan Reliabilitas, Validitas, Daya Pembeda, dan Tingkat
Kesukaran Soal Tes Berpikir Kreatif Program SPSS 19 ..................... 353
E.3
Perhitungan Reliabilitas, Validitas, Daya Pembeda, dan Tingkat
Kesukaran Soal Tes Pemecahan Masalah Program Excel .................. 356
E.4
Perhitungan Reliabilitas, Validitas, Daya Pembeda, dan Tingkat
Kesukaran Soal Tes Pemecahan Masalah Program SPSS 19 ............. 373
E.5
Deskripsi Hasil Pretes Kemampuan Berpikir Kreatif di
Kelas Kontrol ...................................................................................... 376
E.6
Deskripsi Hasil Pretes Kemampuan Berpikir Kreatif di
Kelas Eksperimen ................................................................................ 377
E.7
Deskripsi Hasil Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah di
Kelas Kontrol ...................................................................................... 378
xx
E.8
Deskripsi Hasil Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah di
Kelas Eksperimen ................................................................................ 380
E.9
Deskripsi Hasil Postes Kemampuan Berpikir Kreatif di
Kelas Kontrol ...................................................................................... 382
E.10
Deskripsi Hasil Postes Kemampuan Berpikir Kreatif di
Kelas Eksperimen ................................................................................ 383
E.11
Deskripsi Hasil Postes Kemampuan Pemecahan Masalah di
Kelas Kontrol ...................................................................................... 384
E.12
Deskripsi Hasil Postes Kemampuan Pemecahan Masalah di
Kelas Eksperimen ................................................................................ 386
E.13
Perhitungan Uji Independensi Kemampuan Berpikir Kreatif di
Kelas Kontrol ...................................................................................... 388
E.14
Perhitungan Uji Independensi Kemampuan Berpikir Kreatif di
Kelas Eksperimen ................................................................................ 389
E.15
Perhitungan Uji Independensi Kemampuan Pemecahan Masalah di
Kelas Kontrol ...................................................................................... 390
E.16
Perhitungan Uji Independensi Kemampuan Pemecahan Masalah di
Kelas Eksperimen ................................................................................ 391
E.17
Perhitungan Uji Linieritas Model Regresi Kemampuan Berpikir
Kreatif di Kelas Kontrol ...................................................................... 392
E.18
Perhitungan Uji Linieritas Model Regresi Kemampuan Berpikir
Kreatif di Kelas Eksperimen ............................................................... 394
E.19
Perhitungan Uji Linieritas Model Regresi Kemampuan Pemecahan
Masalah di Kelas Kontrol .................................................................... 396
E.20
Perhitungan Uji Linieritas Model Regresi Kemampuan Pemecahan
Masalah di Kelas Eksperimen ............................................................. 398
xxi
E.21
Perhitungan Uji Kesamaan Dua Model Regresi Kemampuan Berpikir
Kreatif di Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen .................................. 400
E.22
Perhitungan Uji Kesamaan Dua Model Regresi Kemampuan
Pemecahan Masalah di Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ............ 402
E.23
Uji Kesejajaran Dua Model Regresi Kemampuan Berpikir Kreatif
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen .................................................. 404
E.24
Uji Kesejajaran Dua Model Regresi Kemampuan Pemecahan Masalah
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen .................................................. 407
E.25
Persentase Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran ................................. 409
E.26
Respon Siswa terhadap Komponen dan Proses Pembelajaran ............. 411
DOKUMENTASI PENELITIAN
xxii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Ilmu pengetahuan dan teknologi saat sekarang ini berkembang sangat
pesat.
Semua itu tidak terlepas dari perubahan-perubahan dalam bidang
pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dari proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Namun untuk mewujudkan
hal tersebut tidaklah mudah, ada banyak masalah yang dihadapi. Salah satu
masalah
besar
dalam
bidang
pendidikan
di
Indonesia
yang
banyak
diperbincangkan adalah rendahnya mutu pendidikan.
Mutu pendidikan di Indonesia jauh ketinggalan dengan negara-negara lain
terutama pendidikan Matematika. Sebagaimana yang dinyatakan Marpaung
(dalam http://suaraguru.wordpress.com) bahwa sampai sekarang mutu pendidikan
matematika di Indonesia masih tidak baik dibandingkan pendidikan di banyak
negara lain di dunia. Ini tampak dari prestasi-prestasi wakil-wakil Indonesia dalam
even-even Internasional seperti IMO (Internatioanal Mathematics Olympiade) di
mana umumnya negara Indonesia hanya menduduki peringkat terakhir.
Rendahnya mutu pendidikan tercermin dari rendahnya rata-rata prestasi belajar
siswa. Masalah lain dalam bidang pendidikan di Indonesia yang banyak
1
2
diperbincangkan adalah bahwa proses pembelajaran yang berlangsung di kelas
masih terlalu didominasi oleh peran guru (teacher centered). Pendidikan di
Indonesia kurang memberikan kesempatan kepada siswa dalam berbagai mata
pelajaran untuk mengembangkan cara berpikir siswa dan mengembangkan
kemampuan pemecahan masalah dan kreatif.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
dinyatakan
beberapa tujuan pembelajaran matematika di sekolah, antara lain: (1)
Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan
penemuan. (2) Mengembangkan kemampuan pemecahan masalah. (3) Memiliki
sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa
ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet
dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Dalam Kurikulum 2004 menyebutkan bahwa untuk menghadapi tantangan
perkembangan IPTEK dan informasi diperlukan sumber daya yang memiliki
ketrampilan tinggi yang melibatkan pemikiran kritis sistematis, logis, kreatif dan
kemampuan bekerja sama yang efektif. Hal tersebut perlu dimanifestasikan dalam
setiap mata pelajaran di sekolah, termasuk matematika. Dalam standar isi untuk
satuan pendidikan dasar dan menengah mata pelajaran matematika (Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tanggal 23 mei 2006 tentang
standar isi) telah disebutkan bahwa mata pelajaran matematika perlu diberikan
kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta
didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif,
serta kemampuan bekerjasama. Mengembangkan kemampuan berpikir logis,
3
analitis, sistematis, kritis maupun bekerja sama sudah lama menjadi fokus dan
perhatian pendidik matematika di kelas, karena hal itu berkaitan dengan sifat dan
karakteristik keilmuan matematika. Tetapi, fokus dan perhatian pada upaya
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan kemampuan pemecahan masalah
dalam matematika jarang atau tidak pernah dikembangkan. Padahal kemampuan
itu yang sangat diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan
memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada
keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Dengan demikian kurikulum tersebut mengisyaratkan pentingnya
kreativitas, aktivitas kreatif dan permikiran (berpikir) kreatif dalam pembelajaran
matematika. Oleh karena itu pembelajaran matematika memiliki sumbangan yang
penting untuk perkembangan kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah
dalam diri setiap individu siswa agar menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas.
Evans (1991) menjelaskan bahwa berpikir kreatif adalah suatu aktivitas
mental untuk membuat hubungan-hubungan (conections) yang terus menerus
(kontinu), sehingga ditemukan kombinasi yang “benar” atau sampai seseorang itu
menyerah, asosiasi kreatif terjadi melalui kemiripan-kemiripan sesuatu atau
melalui pemikiran analogis. Asosasi ide- ide membentuk ide-ide baru. Jadi,
berpikir kreatif mengabaikan hubungan-hubungan yang sudah mapan, dan
menciptakan hubungan-hubungan tersendiri. Pengertian ini menunjukkan bahwa
berpikir kreatif merupakan kegiatan mental untuk menemukan suatu kombinasi
yang belum dikenal sebelumnya. Berpikir kreatif dapat juga dipandang sebagai
4
suatu proses yang digunakan ketika seorang individu mendatangkan atau
memunculkan suatu ide baru. Ide baru tersebut merupakan gabungan ide-ide
sebelumnya yang belum pernah diwujudkan (Infinite Innovation Ltd, 2001).
Pengertian ini lebih menfokuskan pada proses individu untuk memunculkan ide
baru yang merupakan gabungan ide-ide sebelumnya yang belum diwujudkan atau
masih dalam pemikiran. Pengertian berpikir kreatif ini ditandai adanya ide baru
yang dimunculkan sebagai hasil dari proses berpikir tersebut. Berdasarkan
pendapat-pendapat tersebut, maka berpikir kreatif dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan mental yang digunakan seorang untuk membangun ide atau gagasan
yang baru.
Perkins ( dalam Mina,2006: 3) menyatakan bahwa kreativitas matematika
identik dengan proses memecahkan masalah matematika. Kreativitas dalam
memecahkan masalah matematika dikarakteristikan dengan ciri-ciri seperti
perumusan masalah, penemuan, kebebasan, dan keaslian. Gagasan tersebut sejalan
dengan ciri-ciri seperti fleksibilitas, kelancaran (fluency), membuat asosiasi
(bentuk) baru dan jawaban divergen yang berkaitan dengan kreativitas secara
umum. Menurut banyak pendidik matematika ide-ide tersebut dipandang sebagai
kegiatan yang relevan dengan kegiatan siswa mengerjakan matematika di sekolah.
Selain kemampuan berpikir kreatif, kemampuan matematika siswa yang
sangat penting untuk dikembangkan di kalangan siswa adalah kemampuan
pemecahan masalah. The National Council of Supervisors of Mathematics
(NCSM) menyatakan “belajar menyelesaikan masalah adalah alasan utama untuk
mempelajari matematika” (NCSM, Position Paper on Basic Mathematics Skills,
5
1977). Dengan kata lain, pemecahan masalah merupakan sumbu dari prosesproses matematis. Pernyataan tersebut sampai saat ini masih konsisten, dan
bahkan menjadi suatu persoalan yang makin kuat. The National Council
of Teachers of Mathematics (NCTM) menyatakan dengan tegas dalam Principles
and Standards for School Mathematics (NCTM, 2000), bahwa “Pemecahan
masalah bukan hanya sebagai tujuan dari belajar matematika tetapi juga
merupakan alat utama untuk melakukannya.” Kemampuan pemecahan masalah
merupakan fokus dari pembelajaran matematika. Tidak saja kemampuan untuk
memecahkan masalah menjadi alasan untuk mempelajari matematika, tetapi
karena kemampuan pemecahan masalah memberikan suatu konteks di mana
konsep-konsep dan kecakapan-kecakapan dapat dipelajari.
Menurut Soedjadi seperti dikutip oleh Saragih (2007) tujuan pendidikan
matematika yang bersifat material adalah memberi tekanan pada penerapan
matematika serta kemampuan memecahkan masalah, begitu pula Walle (2006: 4)
menyatakan bahwa kemampuan pemecahan masalah harus dipandang sebagai
sarana siswa mengembangkan ide-ide matematik. Suryadi dalam Hutasuhut
(2011:2) menyatakan kemampuan pemecahan masalah merupakan kegiatan yang
sangat penting dalam pembelajaran matematika. Hal senada juga dikemukakan
Sagala (2009) bahwa menerapkan pemecahan masalah dalam proses pembelajaran
penting, karena selain para siswa mencoba menjawab pertanyaan atau
memecahkan masalah-masalah mereka, mereka juga termotivasi untuk bekerja
keras.
6
Hudojo
(2003)
menjelaskan
bahwa
mengajar
matematika
untuk
menyelesaikan masalah-masalah memungkinkan siswa menjadi lebih analitis di
dalam mengambil keputusan di dalam kehidupan, dengan perkataan lain, bila
siswa dilatih untuk menyelesaikan masalah maka siswa tersebut akan mampu
mengambil keputusan sebab siswa tersebut telah memliki keterampilan tentang
bagaimana mengumpulkan informasi yang relevan, menganalisis informasi dan
menyadari betapa perlunya meneliti kembali hasil yang telah diperolehnya.
Kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah merupakan
kemampuan mendasar yang harus dimiliki siswa dalam belajar matematika.
Namun matematika sering dianggap sebagai ilmu yang hanya menekankan pada
kemampuan berpikir logis dengan penyelesaian yang tunggal dan pasti. Hal ini
yang menyebabkan matematika menjadi mata pelajaran yang ditakuti dan dijauhi
siswa. Sehingga tidak heran kalau banyak siswa yang tidak senang terhadap
matematika karena disebabkan oleh sulitnya memahami mata pelajaran
matematika. Menurut Sriyanto (2004) pelajaran matematika di sekolah sering kali
menjadi momok, siswa menganggap matematika pelajaran yang sulit, anggapan
tersebut tidak terlepas dari persepsi yang berkembang dalam masyarakat tentang
matematika merupakan ilmu yang abstrak, penuh dengan lambang-lambang dan
rumus-rumus yang membingungkan, yang muncul atas pengalaman yang kurang
menyenangkan ketika belajar di sekolah. Akibatnya pelajaran matematika tidak
dipandang secara objektif lagi. Hal senada dikemukakan Fauzan (2001) mayoritas
siswa berpikir bahwa matematika pelajaran yang sulit disebabkan topik yang
diajarkan guru sangat jauh dari kehidupan sehari-hari. Begitu pula pendapat yang
7
dikemukakan Zulkardi (2006) timbulnya sikap negatif siswa terhadap matematika
karena kebanyakan guru matematika mengajarkan matematika dengan metode
yang tidak menarik, guru menerangkan dan siswa mencatat, menurutnya
pendekatan pengajaran matematika di Indonesia masih menggunakan pendekatan
tradisional yang menekankan proses latihan, procedural serta menggunakan rumus
dan algoritma sehingga siswa dilatih mengerjakan soal seperti mesin.
Konsekuensinya adalah jika siswa diberikan soal yang beda dengan soal latihan
mereka akan membuat kesalahan. Siswa tidak terbiasa memecahkan masalah yang
banyak di sekeliling mereka. Selain itu juga aktivitas pembelajaran juga perlu
diperhatikan,
Sriyanto
(2006)
menyatakan
bahwa
selama
ini
aktivitas
pembelajaran matematika di sekolah Indonesia sejauh ini masih didominasi oleh
pembelajaran konvensional dengan paradigm guru mengajar. Siswa diposisikan
sebagai obyek, siswa dianggap tidak tahu atau belum tahu apa-apa, sementara
guru memposisikan diri sebagai yang mempunyai pengetahuan, otoritas tertinggi
adalah guru. Materi pembelajaran matematika diberikan dalam bentuk jadi, cara
itu terbukti tidak berhasil membuat siswa memahami dengan baik apa yang
mereka pelajari.
Dari uraian di atas, menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif dan
kemampuan pemecahan masalah merupakan faktor yang sangat penting bagi
perkembangan kognitif siswa dan mempengaruhi hasil belajar siswa. Menurut
Wahyudin (2002:223) di antara penyebab rendahnya pencapaian siswa dalam
pelajaran matematika adalah proses pembelajaran yang belum optimal. Dalam
proses pembelajaran umumnya guru asyik sendiri menjelaskan apa-apa yang telah
8
dipersiapkannya tanpa melibatkan keaktifan siswa. Akibatnya siswa hanya
mencontoh apa yang dikerjakan seperti apa yang dicontohkan. Hal tersebut
menyebabkan siswa kurang memiliki kemampuan menyelesaikan masalah dengan
alternatif lain. Masalah bahwa siswa kurang memiliki kemampuan mencari
alternatif lain dapat disebabkan karena siswa kurang memiliki kemampuan
fleksibilitas yang merupakan komponen utama dalam komponen kemampuan
berpikir kreatif.
Sesuai dengan yang saya peroleh sebagai peneliti serta informasi dari guru
kelas VII di SMP Negeri 1 Stabat menyatakan bahwa :
Siswa kurang mampu dalam berpikir kreatif dan memecahkan masalah
dalam membuat penyelesaian soal yang diberikan oleh guru pada pokok
Persegi Panjang dan Persegi. Hal ini terjadi dikarenakan tingkat
kemampuan berpikir siswa yang tidak maksimal serta metode yang
digunakan kurang cocok atau metode sebelumnya tidak dapat membuat
siswa termotivasi sehingga siswa kurang mampu berpikir dan
menyelesaikan masalah yang diberikan guru yang berhubungan dengan
materi tersebut.
Dari hasil survei peneliti berupa pemberian tes diagnostik (pengukuran
terhadap sasaran didik untuk mengetahui latar belakang dan keadaannya pada
suatu saat tertentu agar dapat didesain pelajaran dan strategi mengajar yang sesuai
dengan karakteristiknya). Tes ini diberikan pada siswa kelas VII-E SMP Negeri 1
Stabat menunjukkan bahwa 65 % dari jumlah siswa kesulitan mengerjakan soal
yang terkait pada dunia nyata atau dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini
siswa masih merasa asing dengan soal-soal matematika yang berbentuk soal
cerita.
9
Sebagai contoh ketika siswa diminta menyelesaikan soal cerita terkait
dengan kemampuan berpikir dan pemecahan masalah,yaitu :
1. Sebuah kebun berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 120
meter dan lebar 80 meter. Di sekeliling kebun tersebut akan dipasang
pagar dengan biaya Rp 150.000,00 per meter. Berapakah biaya yang
diperlukan untuk pemasangan pagar tersebut?
2. Perhatikan gambar persegi panjang KLMN berikut :
Jika keliling persegi panjang KLMN 82 cm, hitunglah :
a. panjang dan lebar
b. diagonal KM
c. luasnya
Mayoritas siswa belum memahami persoalan tersebut karena siswa selalu
mempertanyakan bagaimana cara mengerjakannya, apa yang diketahui, dan apa
yang ditanyakan.
Gambar 1.1 Contoh Hasil Kerja Siswa
10
Gambar 1.2 Contoh Hasil Kerja Siswa
Hal ini terlihat dari jawaban yang diberikan dari siswa A dan B di atas.
Dari jawaban di atas kelihatan siswa tidak mengerti bagaimana menyelesaikan
soal tersebut. Seharusnya ia mencari keliling dari kebun tersebut dengan
menggunakan rumus keliling persegi panjang. Juga pada soal yang kedua, siswa
tidak
memahami
apa-apa
saja
yang
diketahui
dan
bagaimana
cara
menyelesaikannya.Tampak bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa sangat
dangkal terhadap masalah serta kemampuan pemecahan masalahnya masih
rendah, siswa kurang memahami masalah. Selain itu rencana penyelesaian yang
dilakukan siswa tidak terarah sehingga proses perhitungan belum memperlihatkan
jawaban yang benar. Siswa juga tidak melakukan pemeriksaan atas jawaban akhir
yang telah didapat, padahal jika hal iini dilakukan memungkinkan bagi siswa
untuk meninjau kembali jawaban yang telah dibuat.
11
Keberhasilan seorang siswa dalam belajar matematika tergantung pada
kemampuan berpikirnya. Maka dalam mempelajari bidang studi matematika siswa
dituntut untuk menggunakan daya nalar dengan kemampuan berpikir kreatif dan
kemampuan
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK ANTARA SISWA YANG
DIBERI PEMBELAJARAN OPEN-ENDED DENGAN
PEMBELAJARAN KONVENSIONAL
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam
Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd)
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
DINDA PUTRI REZEKI
NIM . 809 171 025
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012
ABSTRAK
DINDA PUTRI REZEKI. Analisis Perbedaan Kemampuan Berpikir Kreatif
dan Pemecahan Masalah Matematik antara Siswa yang diberi Pembelajaran
Open-Ended dengan Pembelajaran Konvensional. Tesis. Medan : Program
Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan : (1) kemampuan berpikir
kreatif matematik antara siswa yang diberi pembelajaran Open-Ended dengan
siswa yang diberi pembelajaran konvensional. (2) kemampuan pemecahan
masalah matematik antara siswa yang diberi pembelajaran Open-Ended dengan
siswa yang diberi pembelajaran konvensional. (3) kadar aktivitas aktif siswa
terhadap pembelajaran matematika yang diberi pembelajaran open-ended. (4)
respon siswa terhadap pembelajaran matematika yang diberi pembelajaran openended. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Populasi penelitian
ini adalah siswa SMP Negeri 1 Stabat. Pemilihan sampel dilakukan secara random
dengan mengacak kelas. Instrumen yang digunakan terdiri dari : (1) tes
kemampuan berpikir kreatif (2) tes kemampuan pemecahan masalah (3) lembar
aktivitas aktif siswa (4) angket respon siswa dengan pokok bahasan persegi
panjang dan persegi. Adapun tes yang digunakan untuk memperoleh data adalah
berbentuk uraian. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan
analisis statistik deskriptif dan analisis inferensial. Analisis deskriptif ditujukan
untuk mendeskripsikan aktivitas siswa dan respon siswa pada pembelajaran openended. Analisis inferensial data dilakukan dengan analisis kovarians
(ANAKOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terdapat perbedaan
kemampuan berpikir kreatif matematik antara siswa yang diberi pembelajaran
open-ended dengan pembelajaran konvensional.
(2) terdapat perbedaan
kemampuan pemecahan masalah antara siswa yang diberi pembelajaran openended dengan pembelajaran konvensional. (3) Aktivitas siswa dalam
pembelajaran open-ended memenuhi batas toleransi waktu ideal. (4) Respon
siswa terhadap pembelajaran open-ended adalah positif. Berdasarkan hasil
penelitian ini, maka peneliti menyarankan agar pembelajaran open-ended pada
pembelajaran matematika dapat dijadikan alternatif bagi guru matematika untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah matematik
siswa sebagai salah satu alternatif untuk menerapkan pembelajaran matematika
yang inovatif.
i
ABSTRACT
DINDA PUTRI REZEKI. The Analysis differences of Ability in Creative
Thinking and Mathematics Problem Solving between Students Given Open-Ended
Learning and Conventional Learning. Thesis. Medan : Mathematics Education
Study Program Postgraduate School of University of Medan, 2012.
This study was aimed to determine the differences : (1) the ability of creative
thinking between students who were given open-ended learning with students who
were given conventional learning. (2) the ability of math problem solving ability
between students who were given open-ended learning with students who were
given conventional learning. (3) the student’s activity degree in open-ended
learning. (4) student’s response toward mathematics who were given open-ended
learning. This study was a quasi-experimental research. The population of study
was the students of SMPN 1 Stabat. Random sample selection is done by
randomizing the class. The instrument used consists of : (1) the test of ability of
creative thinking (2) the test of problem-solving abilities (3) the student’s activity
(4) Student’s response. The test used to obtain the data was the description. The
data in this study were analyze using descriptive statistical analysis and inferential
analysis. Descriptive analysis aimed to describe the student’s activity and
student’s response toward open-ended learning. Inferential data analysis
performed by analysis of covariance (ANACOVA). The result showed that : (1)
there is a difference of creative ability thinking between students who were given
mathematics open-ended learning with students who were given conventional
learning. (2) there is a difference of problem solving thinking between students
who were given mathematics open-ended learning with students who were given
conventional learning. (3) the student’s activity degree in open-ended learning is
good. (4) the student’s response toward mathematics who were given open-ended
learning is positive. Based on these results, the researcher suggest that the model
of open-ended learning in mathematics learning can be alternative for math
teachers to improve their creative thinking and mathematics students problem
solving as an alternative for implementing the innovative learning on
mathematics.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur penulis sampaikan
kehadirat Allas SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga tesis
yang berjudul : ANALISIS PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR
KREATIF DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK ANTARA
SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN OPEN-ENDED DENGAN
PEMBELAJARAN KONVENSIONAL” dapat diselesaikan dengan baik.
Tesis ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan dalam memperoleh
gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika di
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1.
Bapak Dr. Edi Syahputra, M.Pd selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Matematika Pascasarjana UNIMED sekaligus narasumber
yang telah banyak membantu dalam memberikan arahan kepada
penulis dalam penyelesaian tesis ini.
2.
Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku pembimbing I dan
Bapak Prof. Dr. Pargaulan Siagian, M.Pd selaku pembimbing II di
tengah-tengah kesibukannya telah memberikan bimbingan, arahan
dengan sabar dan kritis terhadap berbagai permasalahan dan selalu
mampu memberikan motivasi bagi penulis sehingga tesis ini dapat
diselesaikan dengan baik.
3.
Bapak Dr. Hasratuddin,M.Pd selaku Sekretaris Program Studi
Pendidikan Matematika Pascasarjana UNIMED seklaigus narasumber
yang telah banyak membantu dalam memberikan arahan kepada
penulis dalam penyelesaian tesis ini.
4.
Bapak Dapot Tua Manullang, SE, M.Pd selaku staf Program Studi
Pendidikan Matematika Pascasarjana UNIMED yang telah banyak
memberikan semangat dan membantu penulis dalam penyelesaian
tesis ini.
5.
Bapak Dr. E. Elvis Napitupulu, MS, selaku narasumber yang telah
memberikan saran dan kritik yang membangun untuk menjadikan tesis
ini menjadi lebih baik.
6.
Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang selaku Direktur Program
Pascasarjana UNIMED.
7.
Bapak Syarifuddin, M.Sc, Ph.D selaku Asisten Direktur I Program
Pascasarjana UNIMED.
8.
Bapak Gito, S.Pd selaku Kepala SMP Negeri 1 Stabat Kab. Langkat
beserta seluruh dewan guru yang telah memberikan kesempatan dan
izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
9.
Ayahanda tercinta Agustan Hasibuan dan Ibunda tersayang Hj.
Suryaningsih, S.Pd serta kakanda Susi Surya Agus, SE, M.M, Jehan
Fuji Agustin, SE,S.Pd dan kakanda Mhd. Heru Hsb, Yobbi Andhika
Rakhman, S.Pd, Sertu Joko Perwira Hsb dan keponakan tersayang
Fazri Ramadhana Hsb yang senantiasa memberikan motivasi dan do’a
kepada penulis.
10.
Teristimewa kepada suami tercinta Sertu Muhammad Irwan, mertua
terbaik Bapak Masrin dan Ibu Siti Fatimah serta ananda tersayang
Dzihni Waninda Aqilah yang telah memberikan doa, dorongan moril
dan materil kepada penulis selama mengikuti pendidikan sampai
dengan selesai.
11.
Sahabat seperjuangan terkhusus angkatan XVII Prodi Matematika
(Sari Afriana Hrp, M.Pd Khairunnisa, M.Pd, Rahmiyana, Rildha
Ardiana, Gita Sari Anggreini, Siti Khoiroiyah, M.Pd) yang telah
memberikan dorongan, semangat, serta bantuan lainnya kepada
penulis.
Semoga Allah SWT membalas semua yang telah diberikan
Bapak/Ibu serta Saudara/I, kiranya kita semua tetap dalam lindungan-Nya.
Semoga
tesisi
ini
dapat
bermanfaat
bagi
guru
matematika
dan
perkembangan dunia pendidikan khususnya matematika. Namun penulis
menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa,
untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
demi kesempurnaan tesis ini.
Medan,
Agustus 2012
Penulis
DINDA PUTRI REZEKI
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..............................................................................................
vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah ............................................................
B.
Identifikasi Masalah ................................................................. 13
C.
Pembatasan Masalah ................................................................. 13
D.
Rumusan Masalah ..................................................................... 14
E.
Tujuan Penelitian ...................................................................... 14
F.
Manfaat Penelitian .............................................................. … .. 15
G. Defenisi Operasional ........................................................... …..
BAB II
1
16
KERANGKA TEORITIS
A. Kreativitas dan Berpikir Kreatif ............................................... 19
B. Berpikir Kreatif dalam Pendidikan Matematika......................... 23
C. Kemampuan Pemecahan Masalah .............................................. 25
vi
D. Pendekatan Open-Ended ............................................................ 29
E. Pendekatan Konvensional........................................................... 33
F. Teori Belajar Pendukung ............................................................ 36
G. Penelitian yang Relevan ............................................................. 39
H. Kerangka Konseptual ................................................................ 40
I. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 48
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 48
C. Populasi dan Sampel .................................................................. 49
1. Populasi ................................................................................. 49
2. Sampel ................................................................................... 49
D. Rancangan dan Mekanisme
ii Penelitian ....................................... 50
1. Rancangan Penelitian ............................................................. 50
2. Mekanisme Penelitian ............................................................ 66
E. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ................................... 67
F. Tahapan Pelaksanaan Penelitian ................................................. 68
G. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 69
1. Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ......................................... 69
2. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah .................................. 71
3. Lembar Pengamatan Aktivitas Aktif Siswa .......................... 74
vii
4. Angket Respon Siswa terhadap Pembelajaran ....................... 74
H. Teknik Analisis Data .................................................................. 74
1. Analisis Data Kemampuan Berpikir Kreatif dan Pemecahan
Masalah .................................................................................. 74
2. Analisis Data Aktivitas Siswa ................................................ 83
3. Analisis Data Respon Siswa .................................................. 86
BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 89
A. Deskripsi Hasil Penelitian .......................................................... 89
1. Hasil Penelitian tentang Kemampuan Berpikir Kreatif ......... 89
a. Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif ............................... 89
b. Rata-Rata Skor Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ............ 99
2. Analisis Statistik Inferensial Hasil Penelitian ....................... 101
a. Uji Normalitas .................................................................... 101
b. Uji Homogenitas Data ........................................................ 103
c. Model Regresi Linier.......................................................... 105
d. Uji Independensi dan Uji Linieritas ................................... 105
e. Uji Kesamaan Dua Model Regresi ..................................... 111
f. Uji Kesejajaran Dua Model Regresi Linier ........................ 113
g. Analisis Kovarians dengan Modifikasi Anava ................... 114
3. Hasil Penelitian tentang Kemampuan Pemecahan Masalah .. 118
a. Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah ........................ 118
viii
b. Rata-Rata Skor Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ..... 128
4. Analisis Statistik Inferensial Hasil Penelitian ....................... 130
a. Uji Normalitas .................................................................... 130
b. Uji Homogenitas Data ........................................................ 132
c. Model Regresi Linier.......................................................... 133
d. Uji Independensi dan Uji Linieritas ................................... 133
e. Uji Kesamaan Dua Model Regresi ..................................... 139
f. Uji Kesejajaran Dua Model Regresi Linier ........................ 142
g. Analisis Kovarians dengan Modifikasi Anava ................... 142
5. Hasil Penelitian tentang Aktivitas Siswa .............................. 146
6. Hasil Penelitian tentang Respon Siswa ................................. 149
B. Temuan Hasil Penelitian............................................................... 152
1. Kemampuan Berpikir Kreatif ................................................ 152
2. Kemampuan Pemecahan Masalah ......................................... 153
3. Aktivitas Aktif Siswa............................................................. 153
4. Respon Siswa......................................................................... 154
C. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................ 154
1. Kemampuan Berpikir Kreatif ................................................ 154
2. Kemampuan Pemecahan Masalah ......................................... 156
3. Aktivitas Aktif Siswa............................................................. 157
4. Respon Siswa......................................................................... 158
ix
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 160
A. Simpulan ..................................................................................... 160
B. Saran ............................................................................................ 161
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 163
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Sintaks Pembelajaran dengan Pendekatan Open-Ended ............. 33
Tabel 2.2
Perbedaan Pedagogik antara Pendekatan Open-Ended
dengan Pendekatan Konvensional .............................................. 35
Tabel 3.1
Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran ...................................... 54
Tabel 3.2
Hasil Validasi Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ...................... 55
Tabel 3.3
Hasil Validasi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ................ 55
Tabel 3.4
Rancangan Uji Coba ................................................................... 57
Tabel 3.5
Hasil Analisis Validasi Tes Uji Coba Kemampuan Bepikir
Kreatif dan Pemecahan Masalah Matematik .............................. 59
Tabel 3.6
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Kemampuan
Bepikir Kreatif dan Pemecahan Masalah .................................... 61
Tabel 3.7
Interval Kriteria Kemampuan Berpikir Kreatif .......................... 62
Tabel 3.8
Interval Nilai Kemampuan Pemecahan Masalah ........................ 62
Tabel 3.9
Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Kemampuan Berpikir
Kreatif dan Pemecahan Masalah ................................................ 63
Tabel 3.10
Hasil Analisis Validitas, Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda Butir
Soal Kemampuan Berpikir Kreatif dan Pemecahan Masalah ..... 64
Tabel 3.11
Rancangan Penelitian .................................................................. 65
Tabel 3.12
Tabel Weiner tentang Keterkaitan antara Variabel Bebas,
Variabel Terikat, dan Kontrol ..................................................... 65
Tabel 3.13
Kisi-Kisi Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik ............. 70
xi
Tabel 3.14
Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ............. 70
Tabel 3.15
Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik...... 72
Tabel 3.16
Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ...... 73
Tabel 3.17
Rancangan Analisis Data untuk ANAKOVA ............................. 75
Tabel 3.18
Keterkaitan antara Rumusan Masalah, Hipotesis, Data,
Alat Uji, dan Uji Statistik ........................................................... 87
Tabel 4.1
Pretes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Kelas
Kontrol Secara Kuantitatif .......................................................... 89
Tabel 4.2
Postes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Kelas
Kontrol Secara Kuantitatif .......................................................... 90
Tabel 4.3
Pretes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Kelas
Eksperimen Secara Kuantitatif ................................................... 91
Tabel 4.4
Postes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Kelas
Eksperimen Secara Kuantitatif ................................................... 93
Tabel 4.5
Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Kemampuan Berpikir Kreatif
Matematik Siswa......................................................................... 99
Tabel 4.6
Deskripsi Pretes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik
Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .............................. 102
Tabel 4.7
Deskripsi Postes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik
Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............................. 103
Tabel 4.8
Tabel Hasil Uji Homogenitas Varians Pretes Kemampuan
Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .............. 104
xii
Tabel 4.9
Uji Homogenitas Varians Postes Kemampuan Berpikir
Kreatif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............................. 104
Tabel 4.10
Analisis Varians untuk Uji Independensi Kemampuan Berpikir
Kreatif Kelas Kontrol .................................................................. 106
Tabel 4.11
Analisis Varians untuk Uji Independensi Kemampuan Berpikir
Kreatif Matematik Kelas Kontrol (SPSS 19) .............................. 106
Tabel 4.12
Koefesien Analisis Varians untuk Uji Independensi
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Kelas Kontrol ........... 107
Tabel 4.13
Analisis Varians untuk Uji Linieritas Regresi Kemampuan
Berpikir Kreatif Kelas Kontrol ................................................... 108
Tabel 4.14
Analisis Varians untuk Uji Independensi Kemampuan Berpikir
Kreatif Matematik Kelas Eksperimen ......................................... 109
Tabel 4.15
Analisis Varians untuk Uji Independensi Kemampuan Berpikir
Kreatif Matematik Kelas Eksperimen (SPSS 19) ....................... 109
Tabel 4.16
Koefesien Analisis Varians untuk Uji Independensi
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Kelas Eksperimen ..... 110
Tabel 4.17
Analisis Varians untuk Uji Linieritas Regresi Kemampuan
Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen ............................................. 111
Tabel 4.18
Analisis Kovarians untuk Kesamaan Dua Model Regresi
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik ................................... 112
Tabel 4.19
Analisis Kovarians untuk Kesamaan Dua Model Regresi
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik (SPSS 19) ................. 112
Tabel 4.20
Koefesien Kovarians untuk Kesamaan Dua Model Regresi
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik (SPSS 19) ................. 113
xiii
Tabel 4.21
Analisis Kovarians Kemampuan Berpikir Kreatif untuk
Kesejajaran Model Regresi ......................................................... 114
Tabel 4.22
Analisis Kovarians untuk Rancangan Lengkap Kemampuan
Berpikir Kreatif ........................................................................... 115
Tabel 4.23
Analisis Kovarians untuk Rancangan Lengkap Kemampuan
Berpikir Kreatif (SPSS 19) ......................................................... 116
Tabel 4.24
Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian Kemampuan
Berpikir Kreatif Matematik ........................................................ 117
Tabel 4.25
Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Kelas
Kontrol Secara Kuantitatif .......................................................... 118
Tabel 4.26
Postes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Kelas
Kontrol Secara Kuantitatif .......................................................... 119
Tabel 4.27
Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Kelas
Eksperimen Secara Kuantitatif ................................................... 120
Tabel 4.28
Postes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Kelas
Eksperimen Secara Kuantitatif ................................................... 121
Tabel 4.29
Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematik Siswa......................................................................... 128
Tabel 4.30
Deskripsi Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik
Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .............................. 131
Tabel 4.31
Deskripsi Postes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik
Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............................. 132
Tabel 4.32
Tabel Hasil Uji Homogenitas Varians Pretes Kemampuan
Pemecahan Masalah Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ....... 133
xiv
Tabel 4.33
Uji Homogenitas Varians Postes Kemampuan Pemecahan
Masalah Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .......................... 133
Tabel 4.34
Analisis Varians untuk Uji Independensi Kemampuan Pemecahan
Masalah Kelas Kontrol ............................................................... 134
Tabel 4.35
Analisis Varians untuk Uji Independensi Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematik Kelas Kontrol (SPSS 19) ........................... 135
Tabel 4.36
Koefesien Analisis Varians untuk Uji Independensi
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Kelas Kontrol .... 135
Tabel 4.37
Analisis Varians untuk Uji Linieritas Regresi Kemampuan
Pemecahan Masalah Kelas Kontrol ............................................ 136
Tabel 4.38
Analisis Varians untuk Uji Independensi Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematik Kelas Eksperimen ...................................... 137
Tabel 4.39
Analisis Varians untuk Uji Independensi Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematik Kelas Eksperimen (SPSS 19) ..................... 138
Tabel 4.40
Koefesien Analisis Varians untuk Uji Independensi Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematik Kelas Eksperimen ................... 138
Tabel 4.41
Analisis Varians untuk Uji Linieritas Regresi Kemampuan
Pemecahan Masalah Kelas Eksperimen ..................................... 139
Tabel 4.42
Analisis Kovarians untuk Kesamaan Dua Model Regresi
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik ............................ 140
Tabel 4.43
Analisis Kovarians untuk Kesamaan Dua Model Regresi
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik (SPSS 19) .......... 141
Tabel 4.44
Koefesien Kovarians untuk Kesamaan Dua Model Regresi
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik (SPSS 19) .......... 141
xv
Tabel 4.45
Analisis Kovarians Kemampuan Pemecahan Masalah untuk
Kesejajaran Model Regresi ......................................................... 142
Tabel 4.46
Analisis Kovarians untuk Rancangan Lengkap Kemampuan
Pemecahan Masalah .................................................................... 143
Tabel 4.47
Analisis Kovarians untuk Rancangan Lengkap Kemampuan
Pemecahan Masalah (SPSS 19) .................................................. 144
Tabel 4.48
Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematik ................................................. 145
Tabel 4.49
Aktivitas Siswa selama Kegiatan Pembelajaran
Kelas Eksperimen ....................................................................... 146
Tabel 4.50
Persentase Respon Siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran
Open-Ended ....................................................................................... 150
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Contoh Hasil Kerja Siswa ........................................................ 10
Gambar 1.2
Contoh Hasil Kerja Siswa ........................................................ 11
Gambar 3.1
Model Pengembangan Sistem Pembelajaran 4-D .................... 51
Gambar 4.1
Tingkat Pretes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik
Siswa pada Kelas Kontrol ........................................................ 90
Gambar 4.2
Tingkat Postes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik
Siswa pada Kelas Kontrol ........................................................ 91
Gambar 4.3
Tingkat Pretes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik
Siswa pada Kelas Eksperimen .................................................. 92
Gambar 4.4
Tingkat Postes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik
Siswa pada Kelas Eksperimen .................................................. 93
Gambar 4.5
Proses Penyelesaian Jawaban Berpikir Kreatif Matematik
Butir Soal Nomor 1 .................................................................. 95
Gambar 4.6
Proses Penyelesaian Jawaban Berpikir Kreatif Matematik
Butir Soal Nomor 2 .................................................................. 96
Gambar 4.7
Proses Penyelesaian Jawaban Berpikir Kreatif Matematik
Butir Soal Nomor 3 .................................................................. 97
Gambar 4.8
Proses Penyelesaian Jawaban Berpikir Kreatif Matematik
Butir Soal Nomor 4 .................................................................. 98
Gambar 4.9
Tingkat Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik
Siswa pada Kelas Kontrol ........................................................ 118
Gambar 4.10 Tingkat Postes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik
Siswa pada Kelas Kontrol ........................................................ 119
Gambar 4.11 Tingkat Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik
Siswa pada Kelas Eksperimen .................................................. 121
xvii
Gambar 4.12 Tingkat Postes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik
Siswa pada Kelas Eksperimen .................................................. 122
Gambar 4.13 Proses Penyelesaian Jawaban Pemecahan Masalah Matematik
Butir Soal Nomor 1 .................................................................. 123
Gambar 4.14 Proses Penyelesaian Jawaban Pemecahan Masalah Matematik
Butir Soal Nomor 2 .................................................................. 124
Gambar 4.15 Proses Penyelesaian Jawaban Pemecahan Masalah Matematik
Butir Soal Nomor 3 .................................................................. 125
Gambar 4.16 Proses Penyelesaian Jawaban Pemecahan Masalah Matematik
Butir Soal Nomor 4 .................................................................. 126
Gambar 4.17 Proses Penyelesaian Jawaban Pemecahan Masalah Matematik
Butir Soal Nomor 5 .................................................................. 127
Gambar 4.18 Kategori Pengamatan Aktivitas Siswa ..................................... 147
Gambar 4.19 Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa
Di Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen.................................. 155
Gambar 4.20 Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa
Di Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen.................................. 156
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A
A.1
Kisi-Kisi Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ........................................ 167
A.2
Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ................................. 168
A.3
Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ...................... 169
A.4
Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ............... 170
A.5
Pretes Kemampuan Berpikir Kreatif .................................................... 171
A.6
Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah ............................................. 173
A.7
Alternatif Kunci Jawaban Pretest Kemampuan Berpikir Kreatif ......... 178
A.8
Alternatif Kunci Jawaban Pretest Kemampuan Pemecahan Masalah .. 184
A.9
Postes Kemampuan Berpikir Kreatif .................................................... 192
A.10 Postes Kemampuan Pemecahan Masalah............................................. 194
A.11 Alternatif Kunci Jawaban Postes Kemampuan Berpikir Kreatif.......... 198
A.12 Alternatif Kunci Jawaban Postes Kemampuan Pemecahan Masalah .. 205
LAMPIRAN B
B.1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pembelajaran Open-Ended ................................................................... 212
B.2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pembelajaran Konvensional ................................................................. 247
B.3
Lembar Aktivitas Siswa (LAS) ............................................................ 259
B.4
Buku Guru (BG) ................................................................................... 280
B.5
Buku Siswa (BS) .................................................................................. 316
B.6
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa ................................................... 326
B.7
Lembar Observasi Respon Siswa ......................................................... 328
xix
LAMPIRAN C
C.1
Jadwal Kegiatan Penelitian .................................................................. 329
LAMPIRAN D
D.1
Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................. 330
D.2
Hasil Validasi Lembar Aktivitas Siswa (LAS) .................................... 331
D.3
Hasil Validasi Buku Guru (BG) ........................................................... 332
D.4
Hasil Validasi Buku Siswa (BS) .......................................................... 333
D.5
Hasil Validasi Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ................................ 334
D.6
Hasil Validasi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ......................... 335
LAMPIRAN E
E.1
Perhitungan Reliabilitas, Validitas, Daya Pembeda, dan Tingkat
Kesukaran Soal Tes Berpikir Kreatif Program Excel ......................... 336
E.2
Perhitungan Reliabilitas, Validitas, Daya Pembeda, dan Tingkat
Kesukaran Soal Tes Berpikir Kreatif Program SPSS 19 ..................... 353
E.3
Perhitungan Reliabilitas, Validitas, Daya Pembeda, dan Tingkat
Kesukaran Soal Tes Pemecahan Masalah Program Excel .................. 356
E.4
Perhitungan Reliabilitas, Validitas, Daya Pembeda, dan Tingkat
Kesukaran Soal Tes Pemecahan Masalah Program SPSS 19 ............. 373
E.5
Deskripsi Hasil Pretes Kemampuan Berpikir Kreatif di
Kelas Kontrol ...................................................................................... 376
E.6
Deskripsi Hasil Pretes Kemampuan Berpikir Kreatif di
Kelas Eksperimen ................................................................................ 377
E.7
Deskripsi Hasil Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah di
Kelas Kontrol ...................................................................................... 378
xx
E.8
Deskripsi Hasil Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah di
Kelas Eksperimen ................................................................................ 380
E.9
Deskripsi Hasil Postes Kemampuan Berpikir Kreatif di
Kelas Kontrol ...................................................................................... 382
E.10
Deskripsi Hasil Postes Kemampuan Berpikir Kreatif di
Kelas Eksperimen ................................................................................ 383
E.11
Deskripsi Hasil Postes Kemampuan Pemecahan Masalah di
Kelas Kontrol ...................................................................................... 384
E.12
Deskripsi Hasil Postes Kemampuan Pemecahan Masalah di
Kelas Eksperimen ................................................................................ 386
E.13
Perhitungan Uji Independensi Kemampuan Berpikir Kreatif di
Kelas Kontrol ...................................................................................... 388
E.14
Perhitungan Uji Independensi Kemampuan Berpikir Kreatif di
Kelas Eksperimen ................................................................................ 389
E.15
Perhitungan Uji Independensi Kemampuan Pemecahan Masalah di
Kelas Kontrol ...................................................................................... 390
E.16
Perhitungan Uji Independensi Kemampuan Pemecahan Masalah di
Kelas Eksperimen ................................................................................ 391
E.17
Perhitungan Uji Linieritas Model Regresi Kemampuan Berpikir
Kreatif di Kelas Kontrol ...................................................................... 392
E.18
Perhitungan Uji Linieritas Model Regresi Kemampuan Berpikir
Kreatif di Kelas Eksperimen ............................................................... 394
E.19
Perhitungan Uji Linieritas Model Regresi Kemampuan Pemecahan
Masalah di Kelas Kontrol .................................................................... 396
E.20
Perhitungan Uji Linieritas Model Regresi Kemampuan Pemecahan
Masalah di Kelas Eksperimen ............................................................. 398
xxi
E.21
Perhitungan Uji Kesamaan Dua Model Regresi Kemampuan Berpikir
Kreatif di Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen .................................. 400
E.22
Perhitungan Uji Kesamaan Dua Model Regresi Kemampuan
Pemecahan Masalah di Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ............ 402
E.23
Uji Kesejajaran Dua Model Regresi Kemampuan Berpikir Kreatif
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen .................................................. 404
E.24
Uji Kesejajaran Dua Model Regresi Kemampuan Pemecahan Masalah
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen .................................................. 407
E.25
Persentase Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran ................................. 409
E.26
Respon Siswa terhadap Komponen dan Proses Pembelajaran ............. 411
DOKUMENTASI PENELITIAN
xxii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Ilmu pengetahuan dan teknologi saat sekarang ini berkembang sangat
pesat.
Semua itu tidak terlepas dari perubahan-perubahan dalam bidang
pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dari proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Namun untuk mewujudkan
hal tersebut tidaklah mudah, ada banyak masalah yang dihadapi. Salah satu
masalah
besar
dalam
bidang
pendidikan
di
Indonesia
yang
banyak
diperbincangkan adalah rendahnya mutu pendidikan.
Mutu pendidikan di Indonesia jauh ketinggalan dengan negara-negara lain
terutama pendidikan Matematika. Sebagaimana yang dinyatakan Marpaung
(dalam http://suaraguru.wordpress.com) bahwa sampai sekarang mutu pendidikan
matematika di Indonesia masih tidak baik dibandingkan pendidikan di banyak
negara lain di dunia. Ini tampak dari prestasi-prestasi wakil-wakil Indonesia dalam
even-even Internasional seperti IMO (Internatioanal Mathematics Olympiade) di
mana umumnya negara Indonesia hanya menduduki peringkat terakhir.
Rendahnya mutu pendidikan tercermin dari rendahnya rata-rata prestasi belajar
siswa. Masalah lain dalam bidang pendidikan di Indonesia yang banyak
1
2
diperbincangkan adalah bahwa proses pembelajaran yang berlangsung di kelas
masih terlalu didominasi oleh peran guru (teacher centered). Pendidikan di
Indonesia kurang memberikan kesempatan kepada siswa dalam berbagai mata
pelajaran untuk mengembangkan cara berpikir siswa dan mengembangkan
kemampuan pemecahan masalah dan kreatif.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
dinyatakan
beberapa tujuan pembelajaran matematika di sekolah, antara lain: (1)
Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan
penemuan. (2) Mengembangkan kemampuan pemecahan masalah. (3) Memiliki
sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa
ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet
dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Dalam Kurikulum 2004 menyebutkan bahwa untuk menghadapi tantangan
perkembangan IPTEK dan informasi diperlukan sumber daya yang memiliki
ketrampilan tinggi yang melibatkan pemikiran kritis sistematis, logis, kreatif dan
kemampuan bekerja sama yang efektif. Hal tersebut perlu dimanifestasikan dalam
setiap mata pelajaran di sekolah, termasuk matematika. Dalam standar isi untuk
satuan pendidikan dasar dan menengah mata pelajaran matematika (Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tanggal 23 mei 2006 tentang
standar isi) telah disebutkan bahwa mata pelajaran matematika perlu diberikan
kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta
didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif,
serta kemampuan bekerjasama. Mengembangkan kemampuan berpikir logis,
3
analitis, sistematis, kritis maupun bekerja sama sudah lama menjadi fokus dan
perhatian pendidik matematika di kelas, karena hal itu berkaitan dengan sifat dan
karakteristik keilmuan matematika. Tetapi, fokus dan perhatian pada upaya
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan kemampuan pemecahan masalah
dalam matematika jarang atau tidak pernah dikembangkan. Padahal kemampuan
itu yang sangat diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan
memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada
keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Dengan demikian kurikulum tersebut mengisyaratkan pentingnya
kreativitas, aktivitas kreatif dan permikiran (berpikir) kreatif dalam pembelajaran
matematika. Oleh karena itu pembelajaran matematika memiliki sumbangan yang
penting untuk perkembangan kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah
dalam diri setiap individu siswa agar menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas.
Evans (1991) menjelaskan bahwa berpikir kreatif adalah suatu aktivitas
mental untuk membuat hubungan-hubungan (conections) yang terus menerus
(kontinu), sehingga ditemukan kombinasi yang “benar” atau sampai seseorang itu
menyerah, asosiasi kreatif terjadi melalui kemiripan-kemiripan sesuatu atau
melalui pemikiran analogis. Asosasi ide- ide membentuk ide-ide baru. Jadi,
berpikir kreatif mengabaikan hubungan-hubungan yang sudah mapan, dan
menciptakan hubungan-hubungan tersendiri. Pengertian ini menunjukkan bahwa
berpikir kreatif merupakan kegiatan mental untuk menemukan suatu kombinasi
yang belum dikenal sebelumnya. Berpikir kreatif dapat juga dipandang sebagai
4
suatu proses yang digunakan ketika seorang individu mendatangkan atau
memunculkan suatu ide baru. Ide baru tersebut merupakan gabungan ide-ide
sebelumnya yang belum pernah diwujudkan (Infinite Innovation Ltd, 2001).
Pengertian ini lebih menfokuskan pada proses individu untuk memunculkan ide
baru yang merupakan gabungan ide-ide sebelumnya yang belum diwujudkan atau
masih dalam pemikiran. Pengertian berpikir kreatif ini ditandai adanya ide baru
yang dimunculkan sebagai hasil dari proses berpikir tersebut. Berdasarkan
pendapat-pendapat tersebut, maka berpikir kreatif dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan mental yang digunakan seorang untuk membangun ide atau gagasan
yang baru.
Perkins ( dalam Mina,2006: 3) menyatakan bahwa kreativitas matematika
identik dengan proses memecahkan masalah matematika. Kreativitas dalam
memecahkan masalah matematika dikarakteristikan dengan ciri-ciri seperti
perumusan masalah, penemuan, kebebasan, dan keaslian. Gagasan tersebut sejalan
dengan ciri-ciri seperti fleksibilitas, kelancaran (fluency), membuat asosiasi
(bentuk) baru dan jawaban divergen yang berkaitan dengan kreativitas secara
umum. Menurut banyak pendidik matematika ide-ide tersebut dipandang sebagai
kegiatan yang relevan dengan kegiatan siswa mengerjakan matematika di sekolah.
Selain kemampuan berpikir kreatif, kemampuan matematika siswa yang
sangat penting untuk dikembangkan di kalangan siswa adalah kemampuan
pemecahan masalah. The National Council of Supervisors of Mathematics
(NCSM) menyatakan “belajar menyelesaikan masalah adalah alasan utama untuk
mempelajari matematika” (NCSM, Position Paper on Basic Mathematics Skills,
5
1977). Dengan kata lain, pemecahan masalah merupakan sumbu dari prosesproses matematis. Pernyataan tersebut sampai saat ini masih konsisten, dan
bahkan menjadi suatu persoalan yang makin kuat. The National Council
of Teachers of Mathematics (NCTM) menyatakan dengan tegas dalam Principles
and Standards for School Mathematics (NCTM, 2000), bahwa “Pemecahan
masalah bukan hanya sebagai tujuan dari belajar matematika tetapi juga
merupakan alat utama untuk melakukannya.” Kemampuan pemecahan masalah
merupakan fokus dari pembelajaran matematika. Tidak saja kemampuan untuk
memecahkan masalah menjadi alasan untuk mempelajari matematika, tetapi
karena kemampuan pemecahan masalah memberikan suatu konteks di mana
konsep-konsep dan kecakapan-kecakapan dapat dipelajari.
Menurut Soedjadi seperti dikutip oleh Saragih (2007) tujuan pendidikan
matematika yang bersifat material adalah memberi tekanan pada penerapan
matematika serta kemampuan memecahkan masalah, begitu pula Walle (2006: 4)
menyatakan bahwa kemampuan pemecahan masalah harus dipandang sebagai
sarana siswa mengembangkan ide-ide matematik. Suryadi dalam Hutasuhut
(2011:2) menyatakan kemampuan pemecahan masalah merupakan kegiatan yang
sangat penting dalam pembelajaran matematika. Hal senada juga dikemukakan
Sagala (2009) bahwa menerapkan pemecahan masalah dalam proses pembelajaran
penting, karena selain para siswa mencoba menjawab pertanyaan atau
memecahkan masalah-masalah mereka, mereka juga termotivasi untuk bekerja
keras.
6
Hudojo
(2003)
menjelaskan
bahwa
mengajar
matematika
untuk
menyelesaikan masalah-masalah memungkinkan siswa menjadi lebih analitis di
dalam mengambil keputusan di dalam kehidupan, dengan perkataan lain, bila
siswa dilatih untuk menyelesaikan masalah maka siswa tersebut akan mampu
mengambil keputusan sebab siswa tersebut telah memliki keterampilan tentang
bagaimana mengumpulkan informasi yang relevan, menganalisis informasi dan
menyadari betapa perlunya meneliti kembali hasil yang telah diperolehnya.
Kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah merupakan
kemampuan mendasar yang harus dimiliki siswa dalam belajar matematika.
Namun matematika sering dianggap sebagai ilmu yang hanya menekankan pada
kemampuan berpikir logis dengan penyelesaian yang tunggal dan pasti. Hal ini
yang menyebabkan matematika menjadi mata pelajaran yang ditakuti dan dijauhi
siswa. Sehingga tidak heran kalau banyak siswa yang tidak senang terhadap
matematika karena disebabkan oleh sulitnya memahami mata pelajaran
matematika. Menurut Sriyanto (2004) pelajaran matematika di sekolah sering kali
menjadi momok, siswa menganggap matematika pelajaran yang sulit, anggapan
tersebut tidak terlepas dari persepsi yang berkembang dalam masyarakat tentang
matematika merupakan ilmu yang abstrak, penuh dengan lambang-lambang dan
rumus-rumus yang membingungkan, yang muncul atas pengalaman yang kurang
menyenangkan ketika belajar di sekolah. Akibatnya pelajaran matematika tidak
dipandang secara objektif lagi. Hal senada dikemukakan Fauzan (2001) mayoritas
siswa berpikir bahwa matematika pelajaran yang sulit disebabkan topik yang
diajarkan guru sangat jauh dari kehidupan sehari-hari. Begitu pula pendapat yang
7
dikemukakan Zulkardi (2006) timbulnya sikap negatif siswa terhadap matematika
karena kebanyakan guru matematika mengajarkan matematika dengan metode
yang tidak menarik, guru menerangkan dan siswa mencatat, menurutnya
pendekatan pengajaran matematika di Indonesia masih menggunakan pendekatan
tradisional yang menekankan proses latihan, procedural serta menggunakan rumus
dan algoritma sehingga siswa dilatih mengerjakan soal seperti mesin.
Konsekuensinya adalah jika siswa diberikan soal yang beda dengan soal latihan
mereka akan membuat kesalahan. Siswa tidak terbiasa memecahkan masalah yang
banyak di sekeliling mereka. Selain itu juga aktivitas pembelajaran juga perlu
diperhatikan,
Sriyanto
(2006)
menyatakan
bahwa
selama
ini
aktivitas
pembelajaran matematika di sekolah Indonesia sejauh ini masih didominasi oleh
pembelajaran konvensional dengan paradigm guru mengajar. Siswa diposisikan
sebagai obyek, siswa dianggap tidak tahu atau belum tahu apa-apa, sementara
guru memposisikan diri sebagai yang mempunyai pengetahuan, otoritas tertinggi
adalah guru. Materi pembelajaran matematika diberikan dalam bentuk jadi, cara
itu terbukti tidak berhasil membuat siswa memahami dengan baik apa yang
mereka pelajari.
Dari uraian di atas, menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif dan
kemampuan pemecahan masalah merupakan faktor yang sangat penting bagi
perkembangan kognitif siswa dan mempengaruhi hasil belajar siswa. Menurut
Wahyudin (2002:223) di antara penyebab rendahnya pencapaian siswa dalam
pelajaran matematika adalah proses pembelajaran yang belum optimal. Dalam
proses pembelajaran umumnya guru asyik sendiri menjelaskan apa-apa yang telah
8
dipersiapkannya tanpa melibatkan keaktifan siswa. Akibatnya siswa hanya
mencontoh apa yang dikerjakan seperti apa yang dicontohkan. Hal tersebut
menyebabkan siswa kurang memiliki kemampuan menyelesaikan masalah dengan
alternatif lain. Masalah bahwa siswa kurang memiliki kemampuan mencari
alternatif lain dapat disebabkan karena siswa kurang memiliki kemampuan
fleksibilitas yang merupakan komponen utama dalam komponen kemampuan
berpikir kreatif.
Sesuai dengan yang saya peroleh sebagai peneliti serta informasi dari guru
kelas VII di SMP Negeri 1 Stabat menyatakan bahwa :
Siswa kurang mampu dalam berpikir kreatif dan memecahkan masalah
dalam membuat penyelesaian soal yang diberikan oleh guru pada pokok
Persegi Panjang dan Persegi. Hal ini terjadi dikarenakan tingkat
kemampuan berpikir siswa yang tidak maksimal serta metode yang
digunakan kurang cocok atau metode sebelumnya tidak dapat membuat
siswa termotivasi sehingga siswa kurang mampu berpikir dan
menyelesaikan masalah yang diberikan guru yang berhubungan dengan
materi tersebut.
Dari hasil survei peneliti berupa pemberian tes diagnostik (pengukuran
terhadap sasaran didik untuk mengetahui latar belakang dan keadaannya pada
suatu saat tertentu agar dapat didesain pelajaran dan strategi mengajar yang sesuai
dengan karakteristiknya). Tes ini diberikan pada siswa kelas VII-E SMP Negeri 1
Stabat menunjukkan bahwa 65 % dari jumlah siswa kesulitan mengerjakan soal
yang terkait pada dunia nyata atau dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini
siswa masih merasa asing dengan soal-soal matematika yang berbentuk soal
cerita.
9
Sebagai contoh ketika siswa diminta menyelesaikan soal cerita terkait
dengan kemampuan berpikir dan pemecahan masalah,yaitu :
1. Sebuah kebun berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 120
meter dan lebar 80 meter. Di sekeliling kebun tersebut akan dipasang
pagar dengan biaya Rp 150.000,00 per meter. Berapakah biaya yang
diperlukan untuk pemasangan pagar tersebut?
2. Perhatikan gambar persegi panjang KLMN berikut :
Jika keliling persegi panjang KLMN 82 cm, hitunglah :
a. panjang dan lebar
b. diagonal KM
c. luasnya
Mayoritas siswa belum memahami persoalan tersebut karena siswa selalu
mempertanyakan bagaimana cara mengerjakannya, apa yang diketahui, dan apa
yang ditanyakan.
Gambar 1.1 Contoh Hasil Kerja Siswa
10
Gambar 1.2 Contoh Hasil Kerja Siswa
Hal ini terlihat dari jawaban yang diberikan dari siswa A dan B di atas.
Dari jawaban di atas kelihatan siswa tidak mengerti bagaimana menyelesaikan
soal tersebut. Seharusnya ia mencari keliling dari kebun tersebut dengan
menggunakan rumus keliling persegi panjang. Juga pada soal yang kedua, siswa
tidak
memahami
apa-apa
saja
yang
diketahui
dan
bagaimana
cara
menyelesaikannya.Tampak bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa sangat
dangkal terhadap masalah serta kemampuan pemecahan masalahnya masih
rendah, siswa kurang memahami masalah. Selain itu rencana penyelesaian yang
dilakukan siswa tidak terarah sehingga proses perhitungan belum memperlihatkan
jawaban yang benar. Siswa juga tidak melakukan pemeriksaan atas jawaban akhir
yang telah didapat, padahal jika hal iini dilakukan memungkinkan bagi siswa
untuk meninjau kembali jawaban yang telah dibuat.
11
Keberhasilan seorang siswa dalam belajar matematika tergantung pada
kemampuan berpikirnya. Maka dalam mempelajari bidang studi matematika siswa
dituntut untuk menggunakan daya nalar dengan kemampuan berpikir kreatif dan
kemampuan