HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEDISIPLINAN KERJA PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL Hubungan Antara Iklim Organisasi Dengan Kedisiplinan Kerja Pada Pegawai Negeri Sipil.
HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEDISIPLINAN
KERJA PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL
Naskah Publikasi
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Derajat S-1
Diajukan Oleh:
Fitria Barokah
F 100 090 191
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
i
HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI DENGAN KEDISIPLINAN KERJA
PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL
Naskah Publikasi
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Derajat S-1
Diajukan Oleh:
Fitria Barokah
F 100 090 191
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
ii
HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN
KEDISIPLINAN KERJA PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL
Fitria Barokah
Achmad Dwityanto
fika_chysa@yahoo.co.id
Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk 1) hubungan antara iklim organisasi
dengan kedisiplinan kerja pada pegawai negeri sipil, 2) mengetahui
tingkat kedisiplinan kerja pegawai negeri sipil, 3) mengetahui tingkat
atau kondisi iklim organisasi tempat subjek penelitian bekerja, 4)
mengetahui sumbangan efektif iklim organisasi terhadap kedisiplinan
kerja pegawai negeri sipil. Populasi penilitian ini adalah pegawai negeri
sipil yang bekerja di UPT Dinas Pendidikan kecamatan Winong yang
berjumlah 305 PNS. Sedangkan, subjek penelitian yang digunakan
berjumlah 76 PNS. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian
ini adalah purposive non random sampling. Metode yang digunakan
adalah pendekatan kuantitatif dengan alat ukur skala. Teknik analisis
data yang digunakan kolerasi Product Moment dari Pearson. Berdasakan
hasil analisis data diperoleh koefisien kolerasi sebesar � = 0,448
dengan signifikansi = 0,000; p < 0,01, sehingga hipotesis yang diajukan
peneliti diterima, sehingga dapat dikatakan adalah ada hubungan positif
yang sangat signifikan antara iklim organisasi dengan kedisiplinan kerja
pada pegawai negeri sipil. Sumbangan efektif iklim organisasi terhadap
kedisiplinan kerja pada pegawai negeri sipil sebesar 20% dan sisanya
80% dipengaruhi variabel lain. Kategorisasi iklim organisasi tergolong
tinggi dilihat dari rerata empirik (ME) = 126,67 dan rerata hipotetik
(MH) = 92,5. Sedangkan, pada variabel kedisiplinan kerja tergolong
tinggi dilihat dari rerata empirik (ME) = 116,63 dan rerata hipotetik
(MH) = 90.
Kata kunci : iklim organisasi, kedisiplinan kerja.
1
pukul 07.30 WIB, namun pukul
Pendahuluan
08.00 WIB mereka baru terlihat hadir
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
di kantor. Setelah jam istirahat pun
sebagai unsur utama sumber daya
mereka kembali ke kantor terlambat.
manusia aparatur negara mempunyai
peranan
yang
keberhasilan
pemerintahan
Pegawai
Waktu istirahat dari jam 12.00-13.00
menentukan
WIB, tetapi mereka kembali ke
penyelenggaraan
dan
kantor pukul 13.30 WIB. Mereka
pembangunan.
negeri sipil
juga pulang lebih awal dari jadwal
seharusnya
pulang
menjadi teladan bagi masyarakat
bertujuan
secara keseluruhan agar masyarakat
instansi
iklim
bekerja. Manfaat yang dapat diambil
dari penelitian ini adalah: 1) bagi
luas. Ada beberapa instansi yang
pimpinan, dapat digunakan sebagai
pegawainya datang terlambat, seperti
bahan referensi untuk menciptakan
di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan
lingkungan kerja yang baik bagi
Winong. Berdasarkan
Pendidikan
Kecamatan
menunjukkan
bahwa
karyawan atau pegawainya, 2) bagi
Dinas
karyawan
Winong,
beberapa
dengan
pegawai
yang
atau
pegawai,
dapat
digunakan sebagai bahan referensi
beberapa
untuk meningkatkan disiplin kerja
pegawai kurang disiplin. Hal tersebut
ditunjukkan
terhadap
organisasi tempat subjek penelitian
merupakan panutan bagi masyarakat
UPT
organisasi
pegawai negeri sipil, 4) tingkat iklim
tempatnya bekerja karena mereka
di
1)
sipil, 3) tingkat kedisiplinan kerja
mematuhi
peraturan yang ada di dalam instansi
observasi
mengetahui:
kedisiplinan kerja pegawai negeri
dalam hal kedisiplinan. Seorang
hasil
untuk
negeri sipil, 2) sumbangan efektif
baik untuk masyarakat, terutama
seharusnya
ini
dengan kedisiplinan kerja pegawai
pemerintah
seharusnya memberi contoh yang
pegawai
Penelitian
hubungan antara iklim organisasi
dapat percaya terhadap peran PNS.
Pegawai
pegawai.
sehingga
perilaku
pencapaian
tujuan
organisasi dapat tercapai, 3) bagi
datang
peneliti selanjutnya, agar penelitian
terlambat. Seharusnya mereka datang
ini dapat digunakan sebagai bahan
2
referensi dan bahan informasi bagi
menghormati, menghargai, patuh dan
penelitian sejenis.
taat terhadap peraturan yang berlaku
dan bila melanggar siap menerima
Definisi kedisiplinan adalah
hukuman.
kesadaran dan kesediaan seseorang
menaati semua peraturan perusahaan
dan
norma-norma
berlaku
sosial
(Fathoni,
Faktor-faktor
yang
2006).
Sastrohadiwiryo (2003) disiplin kerja
tingkah
adalah
1)
laku,
sikap,
perbuatan
serta
kerja,
yang
sesuai
peraturan-peraturan
dari
yang
kepatuhan
terhadap
apabila
adanya
iklim
oganisai yang baik didalam instansi
yang bersangkutan. Iklim organisasi
disini
bahwa
merupakan
lingkungan
manusia di dalam suatu organisasi
yang terdiri atas pegawai-pegawai
dan perilaku yang didasari oleh
kesediaan
3)
meningkat
kedisiplinan kerja adalah suatu sikap
dan
seseorang
Kedisiplinan kerja PNS dapat
suatu
Berdasarkan pendapat diatas,
kesadaran
kehadiran
pemakaian seragam.
dengan
tidak.
disimpulkan
aspek-aspek
kepatuhan terhadap peraturan, 6)
perusahaan baik tertulis maupun
dapat
2004),
&
perintah, 4) produktivitas kerja, 5)
kesopanan seorang pegawai atau
karyawan
Probowati
dijadwalkan untuk bekerja, 2) waktu
(2009)
suatu
hubungan
kedisiplinan kerja diantaranya adalah
kepadanya.
kedisiplinan
dan
Amriany,
Atmadji,
diberikan
Mamik
organisasi
(dalam
apabila ia melanggar tugas dan
Menurut
kemampuan,
Menurut Hasibuan dan Black
menerima sanksi-sanksinya
yang
tujuan
kemanusiaan (Hasibuan, 2000).
sanggup
menjalankannya dan tidak mengelak
wewenang
dan
iklim
baik yang tertulis maupun tidak
untuk
adalah
kerja
melekat, sanksi hukum, ketegasan,
yang berlaku,
serta
kedisiplinan
kesejahteraan, keadilan, pengawasan
menghargai, patuh, dan taat terhadap
tertulis
mempengaruhi
teladan pimpinan, balas jasa dan
adalah suatu sikap menghormati,
peraturan-peraturan
yang
untuk
3
Aaspek-aspek
organisasi yang melakukan pekerjaan
iklim
organisasi disini diantaranya yaitu
mereka.
standar,
Menurut Steers (1995) iklim
kejelasan
keputusan, mengurangi konflik, dan
ciri yang dirasa terdapat dalam
identitas
lingkungan kerja dan timbul terutama
organisasi
(Litwin
dan
Stringer, 2001)
kegiatan organisasi yang dilakukan
secara sadar maupun tidak sadar dan
dianggap
penghargaan,
organisasi, dukungan, pengambilan
organisasi adalah sifat-sifat atau ciri-
yang
dari
mempengaruhi
yang
Berdasarkan
permasalahan
dikemukakan
diatas
maka
tingkah laku. Sedangkan, menurut
timbul permasalahan sebagai berikut
Amriany,
Probowati
&
Atmadji
“Apakah ada hubungan antara iklim
(2004)
mendefinisikan
iklim
organisai dengan kedisiplinan kerja
serangkaian
PNS?”. Bedasarkan permasalahan
kerja
yang
tersebut, peneliti mengajukan judul
dipersepsikan dan dirasakan secara
mengenai “Hubungan antara iklim
langsung dan tidak langsung oleh
organisasi dengan kedisiplinan kerja
karyawan
pada PNS”.
organisasi
keadaan
sebagai
lingkungan
dan
dianggap
mampu
mempengaruhi perilaku karyawan
tersebut
Metode Penelitian
Berdasarkan
pendapat-
Penelitian dilakukan dengan
pendapat ahli diatas maka dapat
menggunakan pendekatan kuantitatif
disimpulkan bahwa iklim organisasi
dengan menggunakan skala sebagai
merupakan situasi dan kondisi dari
alat pengumpul datanya. Skala yang
lingkungan kerja yang dipersepsikan
digunakan ada dua yaitu skala iklim
secara
langsung
langsung
diasumsikan
oleh
maupun
tidak
organisasi dan skala kedisiplinan
pegawai,
serta
kerja. Skala iklim organisasi disusun
memiliki
kekuatan
menggunakan
aspek-aspek
utama dalam mempengaruhi perilaku
dikemukakan
oleh
pegawai dalam bekerja.
Stringer (2001) yaitu 1) standar, 2)
Litwin
yang
dan
penghargaan, 3) kejelasan organisasi,
4
pengambilan
menunjukan bahwa ada hubungan
keputusan, 6) mengurangi konflik,
positif yang sangat signifikan antara
dan
iklim organisasi dengan kedisiplinan
4)
dukungan,
7)
5)
identitas
organisasi.
Sedangkan, skala kedisiplinan kerja
kerja
disusun dengan menggunakan aspek-
hipotesis diterima.
aspek
yang
Hasibuan
dikemukakan
dan
Black
pegawai
negeri
sipil
dan
Nitisemito (1992) masalah
oleh
kedisiplinan
(dalam
kerja
merupakan
Amriany, Probowati & Atmadji,
masalah yang perlu diperhatikan,
2004) yaitu 1) kehadiran seseorang
sebab dengan adanya kedisiplinan
yang dijadwalkan untuk bekerja, 2)
dapat mempengaruhi efektivitas dan
waktu kerja, 3) kepatuhan terhadap
efisiensi
pencapaian
perintah, 4) produktivitas kerja, 5)
organisasi.
Apabila
kepatuhan terhadap peraturan, 6)
tidak
pemakaian seragam.
kemungkinan
dapat
tujuan
kedisiplinan
ditegakkan
tujuan
maka
yang
telah
Subjek dalam penelitian ini
ditetapkan tidak dapat dicapai secara
adalah PNS yang bekerja di UPT
efektif dan efisien. Subekti (dalam
Dinas
kecamatan
Sutrisno & Desanti, 2011) disiplin
Winong yang berjumlah 76 PNS.
kerja, pada dasarnya dapat diartikan
Teknik sampling dalam penelitian ini
sebagai bentuk ketaatan dari perilaku
menggunakan purposive non random
seseorang
sampling. Teknik analisis data dalam
ketentuan-ketentuan
penelitian
peraturan-peraturan
tertentu
yang
berkaitan
pekerjaan
dan
Pendidikan
korelasi
ini
product
mengggunakan
moment
dari
Pearson. Pengolahan data dilakukan
dalam
dengan
mematuhi
ataupun
diberlakukan dalam suatu organisasi.
Variabel
dengan program komputer SPSS
iklim
memberikan sumbangan
version 16.0.
organisasi
efektif
terhadap kedisiplinan kerja sebesar
20%, dilihat dari R squared sebesar
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dari hasil penelitian yang
0,200. Sehingga, masih terdapat 80%
dilakukan diperoleh hasil � = 0,448
variabel lain yang mempengaruhi
dengan sig. = 0,000; p < 0,01. Hal ini
5
4.
variabel kedisiplina kerja di luar
Iklim organisasi memiliki rerata
empirik (ME) = 126,67 dan
variabel iklim organisasi.
rerata hipotetik
Dari hasil analisis yang telah
berarti
(MH) = 92,5,
dilakukan variabel kedisiplinan kerja
yang
kondisi
iklim
masuk dalam kategori tinggi dilihat
organisasi tempat subjek bekerja
dari rerata empirik (ME) = 116,63
tergolong baik.
dan rerata hipotetik (MH) = 90.
Begitu pula dengan variabel iklim
Saran
organisasi
1. Pimpinan
juga
masuk
kategori tinggi dilihat
dalam
Perlu
dari rerata
yang
hipotetik (MH) = 92,5.
pimpinan disiplin maka bawahan pun
Berdasarkan
penelitian,
2.
3.
Ada
disiplin,
dapat
bila
jadi
hasil
analisis
pegawai serta membantu mencari
maka
diambil
solusi
hubungan
untuk
masalah
Pimpinan
kesimpulan sebagai berikut:
1.
bawahan,
penengah bila terjadi masalah antara
Kesimpulan
data
ikut
bagi
contoh
empirik (ME) = 126,67 dan rerata
akan
baik
memberikan
positif
juga
tersebut.
sebaiknya
memberikan hukuman yang tegas
yang
sangat signifikan antara iklim
bagi
pegawai
yang
organisasi dengan kedisiplinan
tindakan indisipliner.
kerja.
2. Pegawai
melakukan
antara
Pegawai lebih meningkatkan
variabel iklim organisasi dengan
kedisiplinan dalam hal masuk kerja
kedisiplinan kerja sebesar 20%.
dengan
Kedisiplinan
memiliki
absensi sidik jari, baik saat masuk ke
rerata empirik (ME) = 116,63
kantor maupun saat pulang kerja.
dan rerata hipotetik (MH) = 90,
Melalukan
yang berarti kedisiplinan kerja
pegawai lain dengan cara berdiskusi
subjek
dalam
Sumbangan
efektif
kerja
penelitian
tergolong
cara
diharapkan
6
kerjasama
menghadapi
lingkungan
tinggi.
memberikan
kerja.
masin
dengan
permasalahan
Selain
pegawai
itu
dapat
Litwin, T., D. & Stringer. (2001).
menerapkan fikiran positif terhadap
rekan
kerja,
sehingga
memperkecil
Educational
akan
and Enviromental Psychology.
kemungkingan
Boston: McGraw Hill.
terjadinya persaingan tidak sehat
antar pegawai serta dapat tercipta
kondisi
iklim
organisasi
Mamik.
yang
dan
3. Peneliti Selanjutnya
dijadikan
(2009).
Pengaruh
Kedisiplinan, Motivasi Kerja,
menyenangkan bagi pegawai.
Dapat
Administration
Komitmen
terhadap
sebagai
Kepuasan
Karyawan.
referensi untuk melakukan penelitian
Organisasi
Jurnal
Kerja
Aplikasi
Manajemen, 7, 370-379.
selanjutnya khususnya dalam bidang
Nitisemito,
psikologi industri dan pendidikan
S.,
A.
(1992).
yang berhubungan dengan iklim
Management
organisasi dan kedisiplinan kerja.
Jakarta: Ghalia Persada.
Daftar Pustaka
Personalia.
Sastrohadiwiryo,
Amriany, F., Probowati, Z., &
Atmadji, G.
S.
Manajemen
(2004). Iklim
Indonesia.
Organisasi yang Kondusif
(2003).
Tenaga
Jakarta:
Kerja
Bumi
Aksara.
Meningkatkan Kedisiplinan
Steers, R., M. (1995). Efektifitas
Kerja. Anime. Indonesian
Psychological Journal, 19,
Organisasi
179-193.
Pujaatmaja). Jakarta: Erlangga.
Sutrisno, E. & Desanti, N. (2011).
Fathoni, A. (2006). Organisasi &
Manajemen
Sumber
(terjemahan
Perkembangan Kcerdasan Emosi
Daya
Manusia. Jakarta: PT Rineka
dan
Iklim
Organisasi
Cipta.
Pengaruhnya terhadap Disiplin
Kerja. Jurnal Eksos, 7, 96-105.
Hasibuan.
Sumber
(2000).
Daya
Manajemen
Manusia.
Jakarta: CV Masagung.
7
KERJA PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL
Naskah Publikasi
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Derajat S-1
Diajukan Oleh:
Fitria Barokah
F 100 090 191
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
i
HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI DENGAN KEDISIPLINAN KERJA
PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL
Naskah Publikasi
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Derajat S-1
Diajukan Oleh:
Fitria Barokah
F 100 090 191
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
ii
HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN
KEDISIPLINAN KERJA PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL
Fitria Barokah
Achmad Dwityanto
fika_chysa@yahoo.co.id
Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk 1) hubungan antara iklim organisasi
dengan kedisiplinan kerja pada pegawai negeri sipil, 2) mengetahui
tingkat kedisiplinan kerja pegawai negeri sipil, 3) mengetahui tingkat
atau kondisi iklim organisasi tempat subjek penelitian bekerja, 4)
mengetahui sumbangan efektif iklim organisasi terhadap kedisiplinan
kerja pegawai negeri sipil. Populasi penilitian ini adalah pegawai negeri
sipil yang bekerja di UPT Dinas Pendidikan kecamatan Winong yang
berjumlah 305 PNS. Sedangkan, subjek penelitian yang digunakan
berjumlah 76 PNS. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian
ini adalah purposive non random sampling. Metode yang digunakan
adalah pendekatan kuantitatif dengan alat ukur skala. Teknik analisis
data yang digunakan kolerasi Product Moment dari Pearson. Berdasakan
hasil analisis data diperoleh koefisien kolerasi sebesar � = 0,448
dengan signifikansi = 0,000; p < 0,01, sehingga hipotesis yang diajukan
peneliti diterima, sehingga dapat dikatakan adalah ada hubungan positif
yang sangat signifikan antara iklim organisasi dengan kedisiplinan kerja
pada pegawai negeri sipil. Sumbangan efektif iklim organisasi terhadap
kedisiplinan kerja pada pegawai negeri sipil sebesar 20% dan sisanya
80% dipengaruhi variabel lain. Kategorisasi iklim organisasi tergolong
tinggi dilihat dari rerata empirik (ME) = 126,67 dan rerata hipotetik
(MH) = 92,5. Sedangkan, pada variabel kedisiplinan kerja tergolong
tinggi dilihat dari rerata empirik (ME) = 116,63 dan rerata hipotetik
(MH) = 90.
Kata kunci : iklim organisasi, kedisiplinan kerja.
1
pukul 07.30 WIB, namun pukul
Pendahuluan
08.00 WIB mereka baru terlihat hadir
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
di kantor. Setelah jam istirahat pun
sebagai unsur utama sumber daya
mereka kembali ke kantor terlambat.
manusia aparatur negara mempunyai
peranan
yang
keberhasilan
pemerintahan
Pegawai
Waktu istirahat dari jam 12.00-13.00
menentukan
WIB, tetapi mereka kembali ke
penyelenggaraan
dan
kantor pukul 13.30 WIB. Mereka
pembangunan.
negeri sipil
juga pulang lebih awal dari jadwal
seharusnya
pulang
menjadi teladan bagi masyarakat
bertujuan
secara keseluruhan agar masyarakat
instansi
iklim
bekerja. Manfaat yang dapat diambil
dari penelitian ini adalah: 1) bagi
luas. Ada beberapa instansi yang
pimpinan, dapat digunakan sebagai
pegawainya datang terlambat, seperti
bahan referensi untuk menciptakan
di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan
lingkungan kerja yang baik bagi
Winong. Berdasarkan
Pendidikan
Kecamatan
menunjukkan
bahwa
karyawan atau pegawainya, 2) bagi
Dinas
karyawan
Winong,
beberapa
dengan
pegawai
yang
atau
pegawai,
dapat
digunakan sebagai bahan referensi
beberapa
untuk meningkatkan disiplin kerja
pegawai kurang disiplin. Hal tersebut
ditunjukkan
terhadap
organisasi tempat subjek penelitian
merupakan panutan bagi masyarakat
UPT
organisasi
pegawai negeri sipil, 4) tingkat iklim
tempatnya bekerja karena mereka
di
1)
sipil, 3) tingkat kedisiplinan kerja
mematuhi
peraturan yang ada di dalam instansi
observasi
mengetahui:
kedisiplinan kerja pegawai negeri
dalam hal kedisiplinan. Seorang
hasil
untuk
negeri sipil, 2) sumbangan efektif
baik untuk masyarakat, terutama
seharusnya
ini
dengan kedisiplinan kerja pegawai
pemerintah
seharusnya memberi contoh yang
pegawai
Penelitian
hubungan antara iklim organisasi
dapat percaya terhadap peran PNS.
Pegawai
pegawai.
sehingga
perilaku
pencapaian
tujuan
organisasi dapat tercapai, 3) bagi
datang
peneliti selanjutnya, agar penelitian
terlambat. Seharusnya mereka datang
ini dapat digunakan sebagai bahan
2
referensi dan bahan informasi bagi
menghormati, menghargai, patuh dan
penelitian sejenis.
taat terhadap peraturan yang berlaku
dan bila melanggar siap menerima
Definisi kedisiplinan adalah
hukuman.
kesadaran dan kesediaan seseorang
menaati semua peraturan perusahaan
dan
norma-norma
berlaku
sosial
(Fathoni,
Faktor-faktor
yang
2006).
Sastrohadiwiryo (2003) disiplin kerja
tingkah
adalah
1)
laku,
sikap,
perbuatan
serta
kerja,
yang
sesuai
peraturan-peraturan
dari
yang
kepatuhan
terhadap
apabila
adanya
iklim
oganisai yang baik didalam instansi
yang bersangkutan. Iklim organisasi
disini
bahwa
merupakan
lingkungan
manusia di dalam suatu organisasi
yang terdiri atas pegawai-pegawai
dan perilaku yang didasari oleh
kesediaan
3)
meningkat
kedisiplinan kerja adalah suatu sikap
dan
seseorang
Kedisiplinan kerja PNS dapat
suatu
Berdasarkan pendapat diatas,
kesadaran
kehadiran
pemakaian seragam.
dengan
tidak.
disimpulkan
aspek-aspek
kepatuhan terhadap peraturan, 6)
perusahaan baik tertulis maupun
dapat
2004),
&
perintah, 4) produktivitas kerja, 5)
kesopanan seorang pegawai atau
karyawan
Probowati
dijadwalkan untuk bekerja, 2) waktu
(2009)
suatu
hubungan
kedisiplinan kerja diantaranya adalah
kepadanya.
kedisiplinan
dan
Amriany,
Atmadji,
diberikan
Mamik
organisasi
(dalam
apabila ia melanggar tugas dan
Menurut
kemampuan,
Menurut Hasibuan dan Black
menerima sanksi-sanksinya
yang
tujuan
kemanusiaan (Hasibuan, 2000).
sanggup
menjalankannya dan tidak mengelak
wewenang
dan
iklim
baik yang tertulis maupun tidak
untuk
adalah
kerja
melekat, sanksi hukum, ketegasan,
yang berlaku,
serta
kedisiplinan
kesejahteraan, keadilan, pengawasan
menghargai, patuh, dan taat terhadap
tertulis
mempengaruhi
teladan pimpinan, balas jasa dan
adalah suatu sikap menghormati,
peraturan-peraturan
yang
untuk
3
Aaspek-aspek
organisasi yang melakukan pekerjaan
iklim
organisasi disini diantaranya yaitu
mereka.
standar,
Menurut Steers (1995) iklim
kejelasan
keputusan, mengurangi konflik, dan
ciri yang dirasa terdapat dalam
identitas
lingkungan kerja dan timbul terutama
organisasi
(Litwin
dan
Stringer, 2001)
kegiatan organisasi yang dilakukan
secara sadar maupun tidak sadar dan
dianggap
penghargaan,
organisasi, dukungan, pengambilan
organisasi adalah sifat-sifat atau ciri-
yang
dari
mempengaruhi
yang
Berdasarkan
permasalahan
dikemukakan
diatas
maka
tingkah laku. Sedangkan, menurut
timbul permasalahan sebagai berikut
Amriany,
Probowati
&
Atmadji
“Apakah ada hubungan antara iklim
(2004)
mendefinisikan
iklim
organisai dengan kedisiplinan kerja
serangkaian
PNS?”. Bedasarkan permasalahan
kerja
yang
tersebut, peneliti mengajukan judul
dipersepsikan dan dirasakan secara
mengenai “Hubungan antara iklim
langsung dan tidak langsung oleh
organisasi dengan kedisiplinan kerja
karyawan
pada PNS”.
organisasi
keadaan
sebagai
lingkungan
dan
dianggap
mampu
mempengaruhi perilaku karyawan
tersebut
Metode Penelitian
Berdasarkan
pendapat-
Penelitian dilakukan dengan
pendapat ahli diatas maka dapat
menggunakan pendekatan kuantitatif
disimpulkan bahwa iklim organisasi
dengan menggunakan skala sebagai
merupakan situasi dan kondisi dari
alat pengumpul datanya. Skala yang
lingkungan kerja yang dipersepsikan
digunakan ada dua yaitu skala iklim
secara
langsung
langsung
diasumsikan
oleh
maupun
tidak
organisasi dan skala kedisiplinan
pegawai,
serta
kerja. Skala iklim organisasi disusun
memiliki
kekuatan
menggunakan
aspek-aspek
utama dalam mempengaruhi perilaku
dikemukakan
oleh
pegawai dalam bekerja.
Stringer (2001) yaitu 1) standar, 2)
Litwin
yang
dan
penghargaan, 3) kejelasan organisasi,
4
pengambilan
menunjukan bahwa ada hubungan
keputusan, 6) mengurangi konflik,
positif yang sangat signifikan antara
dan
iklim organisasi dengan kedisiplinan
4)
dukungan,
7)
5)
identitas
organisasi.
Sedangkan, skala kedisiplinan kerja
kerja
disusun dengan menggunakan aspek-
hipotesis diterima.
aspek
yang
Hasibuan
dikemukakan
dan
Black
pegawai
negeri
sipil
dan
Nitisemito (1992) masalah
oleh
kedisiplinan
(dalam
kerja
merupakan
Amriany, Probowati & Atmadji,
masalah yang perlu diperhatikan,
2004) yaitu 1) kehadiran seseorang
sebab dengan adanya kedisiplinan
yang dijadwalkan untuk bekerja, 2)
dapat mempengaruhi efektivitas dan
waktu kerja, 3) kepatuhan terhadap
efisiensi
pencapaian
perintah, 4) produktivitas kerja, 5)
organisasi.
Apabila
kepatuhan terhadap peraturan, 6)
tidak
pemakaian seragam.
kemungkinan
dapat
tujuan
kedisiplinan
ditegakkan
tujuan
maka
yang
telah
Subjek dalam penelitian ini
ditetapkan tidak dapat dicapai secara
adalah PNS yang bekerja di UPT
efektif dan efisien. Subekti (dalam
Dinas
kecamatan
Sutrisno & Desanti, 2011) disiplin
Winong yang berjumlah 76 PNS.
kerja, pada dasarnya dapat diartikan
Teknik sampling dalam penelitian ini
sebagai bentuk ketaatan dari perilaku
menggunakan purposive non random
seseorang
sampling. Teknik analisis data dalam
ketentuan-ketentuan
penelitian
peraturan-peraturan
tertentu
yang
berkaitan
pekerjaan
dan
Pendidikan
korelasi
ini
product
mengggunakan
moment
dari
Pearson. Pengolahan data dilakukan
dalam
dengan
mematuhi
ataupun
diberlakukan dalam suatu organisasi.
Variabel
dengan program komputer SPSS
iklim
memberikan sumbangan
version 16.0.
organisasi
efektif
terhadap kedisiplinan kerja sebesar
20%, dilihat dari R squared sebesar
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dari hasil penelitian yang
0,200. Sehingga, masih terdapat 80%
dilakukan diperoleh hasil � = 0,448
variabel lain yang mempengaruhi
dengan sig. = 0,000; p < 0,01. Hal ini
5
4.
variabel kedisiplina kerja di luar
Iklim organisasi memiliki rerata
empirik (ME) = 126,67 dan
variabel iklim organisasi.
rerata hipotetik
Dari hasil analisis yang telah
berarti
(MH) = 92,5,
dilakukan variabel kedisiplinan kerja
yang
kondisi
iklim
masuk dalam kategori tinggi dilihat
organisasi tempat subjek bekerja
dari rerata empirik (ME) = 116,63
tergolong baik.
dan rerata hipotetik (MH) = 90.
Begitu pula dengan variabel iklim
Saran
organisasi
1. Pimpinan
juga
masuk
kategori tinggi dilihat
dalam
Perlu
dari rerata
yang
hipotetik (MH) = 92,5.
pimpinan disiplin maka bawahan pun
Berdasarkan
penelitian,
2.
3.
Ada
disiplin,
dapat
bila
jadi
hasil
analisis
pegawai serta membantu mencari
maka
diambil
solusi
hubungan
untuk
masalah
Pimpinan
kesimpulan sebagai berikut:
1.
bawahan,
penengah bila terjadi masalah antara
Kesimpulan
data
ikut
bagi
contoh
empirik (ME) = 126,67 dan rerata
akan
baik
memberikan
positif
juga
tersebut.
sebaiknya
memberikan hukuman yang tegas
yang
sangat signifikan antara iklim
bagi
pegawai
yang
organisasi dengan kedisiplinan
tindakan indisipliner.
kerja.
2. Pegawai
melakukan
antara
Pegawai lebih meningkatkan
variabel iklim organisasi dengan
kedisiplinan dalam hal masuk kerja
kedisiplinan kerja sebesar 20%.
dengan
Kedisiplinan
memiliki
absensi sidik jari, baik saat masuk ke
rerata empirik (ME) = 116,63
kantor maupun saat pulang kerja.
dan rerata hipotetik (MH) = 90,
Melalukan
yang berarti kedisiplinan kerja
pegawai lain dengan cara berdiskusi
subjek
dalam
Sumbangan
efektif
kerja
penelitian
tergolong
cara
diharapkan
6
kerjasama
menghadapi
lingkungan
tinggi.
memberikan
kerja.
masin
dengan
permasalahan
Selain
pegawai
itu
dapat
Litwin, T., D. & Stringer. (2001).
menerapkan fikiran positif terhadap
rekan
kerja,
sehingga
memperkecil
Educational
akan
and Enviromental Psychology.
kemungkingan
Boston: McGraw Hill.
terjadinya persaingan tidak sehat
antar pegawai serta dapat tercipta
kondisi
iklim
organisasi
Mamik.
yang
dan
3. Peneliti Selanjutnya
dijadikan
(2009).
Pengaruh
Kedisiplinan, Motivasi Kerja,
menyenangkan bagi pegawai.
Dapat
Administration
Komitmen
terhadap
sebagai
Kepuasan
Karyawan.
referensi untuk melakukan penelitian
Organisasi
Jurnal
Kerja
Aplikasi
Manajemen, 7, 370-379.
selanjutnya khususnya dalam bidang
Nitisemito,
psikologi industri dan pendidikan
S.,
A.
(1992).
yang berhubungan dengan iklim
Management
organisasi dan kedisiplinan kerja.
Jakarta: Ghalia Persada.
Daftar Pustaka
Personalia.
Sastrohadiwiryo,
Amriany, F., Probowati, Z., &
Atmadji, G.
S.
Manajemen
(2004). Iklim
Indonesia.
Organisasi yang Kondusif
(2003).
Tenaga
Jakarta:
Kerja
Bumi
Aksara.
Meningkatkan Kedisiplinan
Steers, R., M. (1995). Efektifitas
Kerja. Anime. Indonesian
Psychological Journal, 19,
Organisasi
179-193.
Pujaatmaja). Jakarta: Erlangga.
Sutrisno, E. & Desanti, N. (2011).
Fathoni, A. (2006). Organisasi &
Manajemen
Sumber
(terjemahan
Perkembangan Kcerdasan Emosi
Daya
Manusia. Jakarta: PT Rineka
dan
Iklim
Organisasi
Cipta.
Pengaruhnya terhadap Disiplin
Kerja. Jurnal Eksos, 7, 96-105.
Hasibuan.
Sumber
(2000).
Daya
Manajemen
Manusia.
Jakarta: CV Masagung.
7