PENGARUH PERSEPSI PEGAWAI TERKAIT TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA.

PENGARUH PERSEPSI PEGAWAI TERKAIT TRANSPARANSI
DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KINERJA PEGAWAI
DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI
SUMATERA UTARA

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH :
SYAHRIAL RAMBE
NIM. 708532086

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis


dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

“Pengaruh Persepsi Pegawai Terkait Transparansi dan Akuntabilitas
Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera
Utara”.
Shalawat dan salam mari kita hadiahkan keharibaan junjungan yang mulia
Nabi Muhammad SAW, semoga kita termasuk umatnya yang mendapatkan
syafa’atnya di hari kemudian. Amiiin…..
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karenanya penulis mengharapkan kritik
dan saran yang dapat memperbaiki kesempurnaan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan lancar,
kecuali dengan dukungan dan bantuan berbagai pihak, baik secara individu dan
institusi, atau dalam bentuk moril dan materil. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :Kelurga besarku,
terutama kepada kedua orang tua penulis, Ayahanda H. Mangaraja Naga Rambe
dan Ibunda tercinta Hj. Silawati Ritonga, Mine Sarro Hasibuan,S.Farm.,Apt. kakak
dan Adik-adik saya Maymuna, Nasaruddin, Dewi Sartika, M. Sobar, Zakaria, Zein,
Ramlan, Kapten, Zulkifli, Sari, Juanda. Uwak saya Lamia Ritonga, Alm

Marapirman Rambe. Terimakasih atas segala do’a, perhatian serta motivasi dan
dukungannya.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terimakasih yang telah
memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini sebagai berikut:

1. Bapak prof. DR. Ibnu Hajar, M.Si, sebagai Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, M.E, sebagai Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Drs. La Ane, M.Si, sebagai Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si, Ak, sebagai sekretaris Jurusan
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Chandra Situmeang, SE,M.SM,Ak sebagai Dosen Pembimbing
skripsi saya, terimakasih pak atas waktu untuk mengarahkan,
membimbing penulis dan memberikan masukan dari awal hingga akhir
penulisan skripsi ini.
6. Bapak Muhammad Ishak, SE, M.Si, Ak sebagai Dosen Penguji yang
telah memberikan saran yang membangun sebagai masukan dalam
penulisan skripsi ini.

7. Bapak Muhammad Rizal, SE.,M.Si sebagai Dosen Penguji yang telah
memberi saran dalam penulisan skripsi ini.
8. Bapak OK. Sofyan Hidayat, SE.,M.Si,Ak sebagai Dosen Penguji yang
telah memberi saran dalam penulisan skripsi ini.
9. Sahabat-sahabat terbaik penulis Miswar Hakim Nst, Rusdi Hrp, P.
Azizi, Mhd Ikhlas, Annavi. Terimakasih untuk semua dukungan,
informasi dan kebersamaannya dalam perjuangan menimba ilmu di
kampus tercinta ini.
10. Teman-teman senasib dan seperjuangan Parlindungan Rambe. ST,
Charles, Ali, Salmi, Arman, Udin, Adi, Rani, Soli, Muntara.
Terimakasih atas Do’a dan kebersamaannya,

11. Seluruh teman-teman seperjuangan stambuk ’08 Jurusan Akuntansi
Pemerintahan yang senantiasa berbagi suka dan duka. Serta dukungan
bang Riki selaku Staf Jurusan yang telah banyak membantu penulis.
12. Dan semua pihak yang memberikan dukungan dan Do’a kepada penulis
yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih sebanyakbanyaknya.

Semoga Alah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda atas budi baik
dan dorongan yang telah diberikan kepada penulis. Mudah-mudahan hasil

penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiiin.

Medan,

Februari 2013
Penulis,

Syahrial Rambe
Nim 708532086

ABSTRAK
Syarial Rambe, NIM 708532086, Judul Skripsi ; Pengaruh Persepsi
Pegawai Terkait Transparansi dan Akuntabilitas Terhadap Kinerja Pegawai
Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara
Kinerja Instansi Pemerintah adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian
sasaran ataupun tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran dari visi, misi, dan
starategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan
kegagalan peleksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang di
tetapkan, umtuk menunjang kinerja instansi Pemerintah yang baik (good
governance) maka di perlukan terbentuknya Transparansi dan Akuntabilitas.

Tujuan penelitian adalah unntuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
secara simultan dan parsial persepsi pegawai terkait transparansi dan akuntabilitas
terhadap kinerja pegawai di Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara.
Populasi dalam penelitian ini adalah adalah pegawai Dispenda Sumut adalah
807 orang dan sampel diambil dengan rumus solvin sehingga dapat jumlah sampel
adalah 33 orang.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dikumpulkan secara langsung
oleh peneliti karena lokasi penelitian yang hanya pada 1 kantor public di kantor
Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara dengan penyebaran kuesioner
kepada seluruh sampel dalam penelitian.
Teknik analisa yang digunakan adalah uji regresi berganda. Sebelum
dilakukan uji regresi, dilakukan beberapa syarat uji validitas, reliabilitas dan
normalitas dan data telah memenuhi uji persyaratan tersebut. Kemudian dilakukan
uji asumsi klasik dan semua terbebas dari asumsi klasik dan layak dilanjutkan.
Hasil perhitugan statistik bahwa transparansi dan akuntabilitas
mempengaruhi kinerja sebesar 60,8%, sedangkan 39,2% dipengaruhi variabel
lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian statistic bahwa
Hipotesis Ha secara parsial dan simultan pada penelitian di terima.

Kata Kunci : Akuntabilitas, Transparansi, Kinerja, Dispenda Sumut


ABSTRACT
Syarial Rambe, NIM 708532086, Thesis Title; Influence Perceptions
Related Personnel Transparency and Accountability Employee Performance
Against Regional Revenue Office of North Sumatra Province
Against Regional Revenue Office of North Sumatra Province
Government Performance is an overview of the level of achievement of the goals
or objectives of government agencies as an interpretation of the vision, mission,
and starategi government agencies that indicate the level of success and failure
peleksanaan activities in accordance with program and policy is set, amounts
necessary to support the performance of government agencies (good
governance)then in need of formation of Transparency and Accountability.
The purpose of research is to know and analyze the effect of reverse current
simultaneously and partially related to employee perceptions of transparency and
accountability on the performance of employees in the Department of Revenue,
North Sumatra. The pop ulation in this study is an employee of Revenue Sumatra
is 807 persons and a sample taken by the formula SolVin so that the number of
samples is 33.
Data collection techniques in this study were collected directly by the
researcher for the study sites are only in one public office at the office of Regional

Revenue Office of North Sumatra by distributing questionnaires to all samples in
the study.
Analytical technique used is multiple regression test. Prior to the regression
test, conducted several requirements on test validity, reliability and normality and
the data meets the test requirements. Then do the test and all the free classical
assumptions of the classical assumptions and worth continuing.
The results of statistical perhitugan that transparency and accountability
affect performance by 60.8%, while 39.2% influenced by other variables that are
not used in this study. The results of statistical studies that Hypothesis Ha
partiallyand
received
simultaneously
on
research.

Keywords: Accountability, Transparency, Performance, Revenue Sumut

DAFTAR TABEL
Tabel


Halaman

1. Penelitian Terdahulu.................................................................................. 29
2. Proporsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................................... 46
3. Proporsi Responden Berdasarkan Usia ..................................................... 47
4. Proporsi Responden Berdasarkan Masa Kerja .......................................... 48
5. Proses Pembagian Kuisioner ..................................................................... 49
6. Deskriptif

............................................................................................ 49

7. Deskriptif Jawaban Responden Pada Variabel Transparansi .................... 50
8. Deskriptif Jawaban Responden Pada Variabel Akuntabilitas ................... 51
9. Deskriptif Jawaban Responden Pada Variabel Kinerja ............................. 53
10. Uji Validitas Variabel Akuntabilitas ......................................................... 55
11. Uji Validitas Variabel Transparansi .......................................................... 56
12. Uji Validitas Variabel Kinerja .................................................................. 56
13. Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha .......................................... 57
14. Uji Reliabilitas Variabel Akuntabilitas .................................................... 58
15. Uji Reliabilitas Variabel Transparansi ...................................................... 58

16. Uji Reliabilitas Variabel Kinerja ............................................................... 59
17. Uji Normalitas ........................................................................................... 60
18. Uji Multikolinearitas ................................................................................. 63
19. Koefisien Regresi ...................................................................................... 64
20. Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summary(b) ................................ 66
21. Uji F – Tes

............................................................................................ 67

DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A
Lampiran 1

Kuesioner

Lampiran 2

Jawaban Responden

Lampiran 3


Hasil SPSS

LAMPIRAN B
Lampiran 1

Surat Permohonan Judul

Lampiran 2

Nota Tugas

Lampiran 3

Surat Izin Penelitian dari Jurusan

Lampiran 4

Surat Izin Penelitian dari Fakultas


Lampiran 5

Surat Izin Penelitian dari BALITBANG Provinsi Sumatera
Utara

Lampiran 6

Daftar Riwayat Hidup

i

DAFTAR GAMBAR

Gambar
1.

Halaman

Kerangka Berpikir .................................................................................. 32

2. Normalitas

............................................................................................ 61

3. Scatterplot

............................................................................................ 63

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap
pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta
citacita bangsa bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan
penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate
sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung
secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme. Upaya pengembangan tersebut sejalan dengan dan
didasarkan pada TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998 Tentang Penyelenggara
Negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme, dan UndangUndang No. 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggara Negara yang bersih dan
bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dalam Pasal 3 Undang-Undang
tersebut dinyatakan bahwa asas-asas umum Penyelenggaraan Negara meliputi
asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggara negara, asas kepentingan umum,
asas

keterbukaan,

asas

proporsionalitas, asas

profesionalitas, dan asas

akuntabilitas. Dalam penjelasan mengenai pasal tersebut, dirumuskan bahwa asas
akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir
dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada

2

masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Mardison (2002: 17) mengatakan Governance dapat diartikan sebagai cara
penyelenggaraan pemerintah yang baik. World Bank memberikan definisi
governance sebagai ”The Way State Power Is Used In Managing Economic And
Social Resources For Development Of Society”. Cara bagaimana kekuasaan
negara digunakan untuk mengelola sumber-sumber daya ekonomi dan sosial guna
pembangunan masyarakat. Sementara itu, United Nation Development Pogram
(UNDP) mendefinisikan governance sebagai ”The Exercise Of Political,
Economic, And Administrative Authority To Manage A Nation’s Affair At All
Levels”. Penggunaan kewenangan politik, ekonomi dan administratif untuk
mengelolah masalah-masalah nasional pada semua tingkat.
Dalam hal ini, World Bank lebih menekankan pada cara pemerintah
mengelola sumberdaya sosial dan ekonomi untuk kepentingan pembangunan
masyarakat, sedangkan UNDP lebih menekankan pada aspek politik, ekonomi,
dan administratif dalam pengelolaan negara.
Adapun karakteristik pelaksanaan good governance menurut UNDP yang
meliputi:
1. Partisipasi (Participation), yaitu Keterlibatan masyarakat dalam
pembuatan keputusan yang bermanfaat secaara suka rela, baik secara
langsung maupun tidak langsung melalui lembaga perwakilan yang
dapat menyalurkan aspirasinya, partisipasi tersebut dibangun atas dasar
kebebasan berasosiasi dan berbicara secara berpartisipasi secara
konstruktif.
2. Penegakan hukum (Rule of law), yaitu membangun sistem hukum yang
sehat, adil dan dilaksanakan tanpa pandang bulu.
3. Transparansi (Transparency), yaitu keterbukaan yang dibangun atas
dasar kebebasan memperoleh informasi yang berkaitan dengan
kepentingan publik, mulai dari proses pengambilan keputusan,
penggunaan dana publik, sampai pada tahapan evaluasi.

3

4. Daya tanggap (Responsiveness), yaitu Lembaga-lembaga publik harus
cepat dan tanggap dalam melayani stake holder.
5. Orientasi pada consensus (Consensus orientation), yaitu Berorientasi
pada kepentingan masyarakat yang lebih luas.
6. Keadilan (Equity), yaitu setiap masyarakat memiliki kesempatan yang
sama untuk memperoleh kesejahteraan dan keadilan.
7. Keefektifan dan efisiensi (Efficiency and Efectiveness), yaitu
Pengelolaan sumberdaya publik dilakukan secara berdaya guana
(efisien) dan (efektif).
8. Akuntabilitas (Accountability), Pertanggung jawaban kepada publik
atas setiap aktifitas yang dilakukan, seperti: akuntabilitas organisasi,
legal dan politik.
Dari delapan karakteristik tersebut, paling tidak terdapat tiga hal yang
dapat di perankan akuntansi publik yaitu penciptaan transparansi, akuntabilitas
publik, dan keefektifan dan efisiensi. LAN dan BPKP (2000: 5) berpendapat
bahwa Pengelola urusan-urusan publik yang baik (good governance) merupakan
isu yang paling terkemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini.
Tuntutan gencar yang dilakukan oleh masyarakat kepada pemerintah untuk
melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan yang baik adalah sejalan dengan
meningkatnya tingkat pengetahuan masyarakat, di samping adanya pengaruh
globalisasi. Oleh karena itu, merupakan hal yang wajar dan sudah seharusnya
direspon oleh pemerintah dengan melakukan perubahan-perubahan yang terarah
pada terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik.
Pelaksanaan good governance menuntut pemerintah melakukan perbaikan
sistem birokrasinya agar terbentuk pemerintahan yang lebih transparan dan
accountable sehingga pemerintahan menjadi lebih berdaya guna, berhasil guna,
bersih dan bertanggung jawab. Pengukuran kinerja instansi pemerintah diperlukan
agar transparansi dan akuntabilitas terbentuk. Selama ini pengukuran kinerja
instansi pemerintah tidak cukup representatif menunjukkan ketransparanan dan

4

keakuntabilitasan instansi karena hanya mengukur kemampuan pemerintah dalam
menyerap sumber daya input terutama anggaran sebanyak-banyaknya sehingga
paradigma sistem pengukuran kinerja ini perlu diubah. Perubahan sistem
pengukuran kinerja tersebut ditandai dengan adanya kewajiban setiap instansi
pemerintah untuk melakukan akuntabilitas untuk mengetahui kemampuan setiap
instansi pemerintah dalam pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi yang
tertuang dalam rencana strategis.
LAN (2000:2) mengatakan, dalam dunia birokrasi, akuntabilitas suatu
instansi pemerintah itu merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah
untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi
instansi yang bersangkutan, telah ditetapkan TAP MPR-RI nomor XI/MPR/1998
tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan
neopotisme dan Undang-undang nomor 28 tahun 1999 dengan judul yang sama
sebagai tindak lanjut TAP MPR tersebut. Sebagai tindak lanjut dari produk hukum
tersebut telah diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 Tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas itu sendiri adalah
sebagai bentuk kebijakan mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan

sebelumnya,

melalui

suatu

media

pertanggungjawaban

yang

dilaksanakan secara periodik (Stanbury, 2003:7).
Mangkunegara (2005: 22) berpendapat kinerja instansi pemerintah adalah
gambaran mengenai tingkat pencapaian ataupun tujuan instansi pemerintah
sebagai penjabaran visi, misi dan strategi instansi perintah yang mengindikasikan

5

tingkat keberhasilan dan atau pencapaian pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai
dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Sedangkan menurut Hasibuan,
(2007) menyatakan kinerja merupakan perwujudan kerja yang dilakukan oleh
pegawai yang biasanya dipakai sebagai dasar penilaian terhadap pegawai atau
organisasi. Kemudian LAN (2000:1) berpendapat kinerja adalah konsep utama
organisasi yang menunjukan beberapa jauh tingkat kemampuan pelaksanaan
tugas-tugas organisasi dilakukan dalam pencapaian tujuan. Di samping itu, selama
ini pengukuran keberhasilan maupun kegagalan dari instansi pemerintah dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsinya sulit untuk dilakukan secara objektif.
Kesulitan ini disebabkan belum pernah disusunnya suatu sistim pengukuran
kinerja yang dapat menginformasikan tingkat keberhasilan suatu organisasi.
Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah penyelenggara
kegiatan-kegiatan di bidang Perpajakan, Retribusi, dan Pendapatan Asli Daerah
lainnya yang diatur oleh semula pembentukannya berdasarkan SK Gubernur
Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara No. 143/II/GSU, yang kemudian
dikukuhkan dengan Perda Provinsi Sumatera Utara No. 4 Tahun 1976, yang mulai
berlaku 31 Maret 1976. Setelah Otonomi Daerah, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas
Pendapatan Daerah ditur Perda Provinsi Sumatera Utara No. 3 Tahun 2001
Tentang Organisasi Dinas-Dinas Daerah Provinsi Sumatera Utara dan SK
Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara No. 060.254.K Tahun 2002.

6

Dalam hal ini pemerintah maupun masyarakat mempunyai andil dalam
meningkatkan penerimaan pendapatan daerah. Salah satu dari penerimaan
pendapatan daerah di bidang perpajakan, terutama Pajak Kendaraan Bermotor.
Dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dapat dengan mudah
membayar kewajiban perpajakannya melalui Sistem SAMSAT. “ Sistem
Administrasi Manunggal Satu Atap” adalah gabungan dari Tiga Instansi yang
mempunyai tugas dan fungsi yang berbeda tetapi mempunyai Objek data yang
sama yaitu kendaraan bermotor yang berdomisili di daerah Provinsi Sumatera
Utara dengan tujuan sebagai berikut:
1. Sebagai usaha untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
pemilik kendaraan bermotor yang berdomosili di daerah Provinsi
Sumatera Utara.
2. Meningkatkan pendapatan daerah Provinsi Sumatera Utara melalui
penerimaan dari sektor PKB dan penerimaan dari sektor BBN-KB.
3. Meningkatkan penerimaan Asuransi Kerugian Kecelakan Jasa Raharja.
4. Sebagai usaha menyeragamkan tindakan, ketertiban dan kelancaran,
dan pengadaan administrasi kendaraan bermotor.
Alasan dilakukan penelitian pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi
Sumatera Utara. Dalam hal setoran pajak, Dinas Pendapatan Daerah Provinsi
Sumatera Utara mencatat Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumut dari
sektor pajak kendaraan bermotor (PKB), bea balik nama kendaraan bermotor
(BBNKB) dan pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) mencapai sekira

7

Rp2,9 triliun tahun 2011. Rata-rata penerimaan pajak dari kenderaan bermotor
dari seluruh kabupaten/kota di Sumut sekitar Rp2,9 triliun per tahun.
Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara mencatat dari total
penerimaan pajak kendaraan tersebut, 30 persen dialokasikan ke masing-masing
daerah guna dimanfaatkan bagi pembangunan. Kota Sibolga dan Tapteng
serta beberapa kota tingkat II lainnya yang masih memperoleh subsidi, sebab
raihan pajak kendaraannya relatif belum begitu besar dibanding kota Medan dan
beberapa kota lainnya di pantai timur.
Rata-rata total penerimaan pajak kendaraan dari kota Sibolga dan Tapteng
itu sekitar Rp31-33 miliar per tahun. Kalau daerah lain seperti Medan, karena
didukung oleh banyaknya jumlah kendaraan yang ada di sana, perolehan pajak
kendaraannya sangat besar, demikian di daerah pantai timur
Namun tidak menutup kemungkinan bahwa Dinas Pendapatan Daerah
Provinsi Sumatera Utara juga mengalami kerugian berdasarkan laporan Kadis
Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 15 Mei 2012 di
DPRDSU bersama komisi C bahwa jutaan kendaraan berbagai jenis belum
membayar pajak tahunan yang menyebutkan, puluhan miliar rupiah. Sebagian
besar belum dibayar karena secara administrasi, tidak ada laporan penjualan
kendaraan oleh pihak leasing selaku penyedia kredit.
Dari data yang terhimpun, para penunggak pajak itu terdiri atas sedan
berjumlah 48.398 unit, jeep 71.257, unit disusul minibus 347.424, microbus
3.245, bus 9.642 unit, pickup 114.767 unit, truk 113.045 unit. Jumlah terbesar

8

terjadi pada pemilik kendaraan sepeda motor roda dua sebanyak 2.481.022,
sedangkan sepedamotor roda tiga 30.590.00 dan alat berat 466 unit.
Menurut Kadispenda, para penunggak pajak tersebut tersebar di 30
kabupaten/kota di Sumut. Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara
sudah melakukan upaya, yakni dengan pemberitahuan kepada semua pihak,
termasuk pihak penyedia kredit (leasing) agar bekerja sama dengan Dispenda
Sumut dalam memenuhi kewajibannya,
Jumlah para penunggak pajak ini jauh lebih kecil dari yang membayar
pajak.”Khusus roda dua, jumlah pembayar pajak tercatat 1.569.431 unit,” tercatat
Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara.
Ketua Komisi C DPRD Sumut, dalam hal ini meminta kepada Kadispenda
untuk terus proaktif “mengejar” para penunggak pajak. Kalau kita hitung kasar,
puluhan miliar pajak kendaraan “hilang” lantaran tidak dibayar oleh para
penunggak.
Komisi C DPRD Sumut juga menyoal banyaknya kendaraan yang berplat
B (Jakarta) yang berada di Sumut namun tak jelas pajaknya. “Kita mintalah
Dispenda mendata berapa jumlahnya. Kemudian, ada juga kendaraan berplat
merah.
Pada sidang paripurna di DPRD Sumut tanggal 27/11/2012 atas laporan
Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Sumatera Utara terungak hanya memberi
laporan yang baik-baik saja kepada pihak Pemprovsu terkait raihan Pendapatan
Asli Daerah (PAD) di provinsi ini. Padahal sejumlah Satuan Kerja Perangkat
Saerah (SKPD) Pemprovsu mengeluhkan sulitnya memenuhi target PAD yang

9

telah ditetapkan, salah satu sebabnya karena Sumber Daya Manusia (SDM) lemah
dan keterbatasan anggaran. Sementara Dispenda Sumut juga pasrah dan mengaku
tidak bisa berbuat banyak untuk meningkatkan PAD karena hal itu terpulang
kepada instansi teknis terkait.
Fenomena di atas menurut peneliti adalah merupakan aktivitas yang
menutupi kebenaran dari instansi itu sendiri. Dengan memberikan laporan yang
baik-baik saja namun dibelakang itu semua tidak sesuai antara kenyataan dan teori
sehingga tidak adanya transparansi atau

keterbukaan Dispenda dalam

mempertanggunga jawabkan hasil laporannya.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud untuk melakukan
penelitian dengan transparansi dan akuntabilitas Dinas Pendapatan Daerah
Provinsi Sumatera Utara sehingga dapat meningkatkan kinerjanya. Maka peneliti
berencana meneliti dengan judul : “Pengaruh Persepsi Pegawai Terkait
Transparansi

dan

Akuntabilitas

Terhadap

Kinerja

Pegawai

Dinas

Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara”

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat
mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Apakah

akuntabilitas di Dispenda Sumut seperti laporan Kadis

Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 15 Mei 2012 di
DPRDSU bersama komisi C bahwa jutaan kendaraan berbagai jenis belum
membayar pajak tahunan yang menyebutkan, puluhan miliar rupiah.

10

Sebagian besar belum dibayar karena secara administrasi, tidak ada
laporan penjualan kendaraan oleh pihak leasing selaku penyedia kredit
mempengaruhi kinerja pegawai Dispenda Sumut?
2. Apakah

transparansi di Dispenda Sumut seperti sidang paripurna di

DPRD Sumut tanggal 27/11/2012 atas laporan Dinas Pendapatan Daerah
(Dispenda) Sumatera Utara tentang laporan yang tidak sesuai antara
kenyataan dan teori sehingga adanya gap pada aktivitas transparansi atau
keterbukaan sehingga dapat memepengaruhi kinerja pegawai Dispenda
Sumut ?

1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, agar masalah yang ada tidak
berkembang luas dan untuk mempermudah penelitian ini, maka pembatasan
masalah dalam penelitian ini adalah Persepsi pegawai terkait transparasi (X1) dan
akuntabilitas (X2) terhadap kinerja pegawai (Y) di Dinas Pendapatan Daerah
Provinsi Sumatera Utara.

1.4 Rumusa Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah persepsi pegawai terkait
transparansi dan akuntabilitas berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Dinas
Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara?”

11

1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah :
“Menganalisa pengaruh persepsi pegawai terkait transparansi dan akuntabilitas
mempengaruhi kinerja pegawai di Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera
Utara?

1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Untuk memperkaya ilmu pengetahuan, sehingga mahasiswa dapat
mengembangkan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan judul
yang diangkat oleh penulis
2. Dalam bidang akademik diharapkan dapat menambah literatur yang
berhubungan dengan akuntansi pemerintahan, khususnya mengenai
kinerja pemerintah.
3. Bagi Instansi Pemerintah, sebagai bahan informasi kepada aparatur
pemerintahan dalam meningkatkan kinerjanya.

73

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Muslim, M. dkk, 2002, Good governance dan Penguatan Institusi
Daerah, Masyarakat Transparansi Indonesia, Jakarta.
Administrasi, Dinas Pendapatan Daerah Sumut Rugi Puluhan Milyar. http: www.
Radar Nusantara.com, Medan (5 Juni 2012).
Ardianto, Nico. 2007. Good e-Government Transparansi dan Akuntabilitas Publik
Melalui e-Goverment: Malang : Bayumedia Publishing.
Anisah, Mahmudah. 2006. “Persepsi Mahasiswa Akuntansi terhadap
Karakteristik, Users, Akuntabilitas, Aktivitas Bisnis Perbankan Syariah”.
Skripsi S-1, Universitas MuhammadiyahSurakarta, Tidak dipublikasikan.
Boy, Denny dan Siringoringo, Honiar. 2009. Analisis Pengaruh Akuntanbilitas
dan Tranparansi Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah
(APBS) Terhadap Partisipasi Orang Tua Murid.
http : ejournal.gunadarma.ac.id. Vol.14 No.2 Tahun 2009. Terpublikasi
David K.W. Sonko Dean. 2010.Ethic Accountability, Transparency, Integrity and
Profesionalism In The Publik Service:The Case Of Uganda.School of Civil
Service, Public Administration and Governance. Uganda Management
Institute.
Fakultas Ekonomi, 2009. Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Program S1,
Medan.
Fauzan, Muahmmad dan Ardiynato, Mhd. Didik. 2012. Akuntnasi dan Efektifitas
Pemungutan BPHTB dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Daerah DI
Kota Semarang Periode Tahun 2008-2011.Diponegoro Jurnal OF
Accounting, Vol. 1 No. 2 Tahun 2012 Hal. 1-11. http: //e-journals1.undip.ac.id/index.php/accounting. Terpublikasi.
Jurnal CUI-ITB. 2004. Keterkaitan Akuntabilitas dan Transparansi dalam
Pencapaian Good Governance, Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Vol. 15 No. 1. http : www.jurnal-akuntansi.CUI-ITB.ac.id/index.php.
Tepublikasi.
Gharini, Nadia. 2011. “Pengaruh Transparansi dan Akuntabilitas Terhadap
Kinerja Instansi Pemerintah Pada Dinas di Kota Bandung”. Skripsi.
Bandung: UNIKOM.

74

Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 589/IX/6/Y/99 tentang
Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
Keputusan Kepala Lembaga Adminitsrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003,
Tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
LAN-RI, 2000, Info Pan Nomor 3 Tahun 1, Jakarta: LAN-RI.
Listiani, Tenti. 2007. Implementasi Kabijakan Transparansi dan Akuntabilitas
Pelayanan Publik (studi di PDAM Kota Bandung), Jurnal Ilmu
Administrasi Vol. 4 No. 3 Tahun 2007. hal. 302-318. http :
//www.stialanbandung.ac.id./jurnal-akuntansi.php. Terpublikasi
Mahmudi. 2007. Manajemen Kinerja Sektor Publik, Yogyakarta : YKPN.
Mahsun, Mohamad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE.
Mardiasmo. 2006. Perwujudan Transparansi dan Akuntabilitas melalui Akuntansi
Sektor Publik: Suatu Sarana Good Governance, Jurnal Akuntansi
Pemerintah Vol.2, No. 1. http ://www.ugm.ac.id/jurnal-akuntansipemerintahan.php. hal. 1-17.
Mardiasmo, 2001, Pengawasan, Pengendalian, dan Pemeriksaan Kinerja
Pemerintah Daerah dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah, Andi,
Jogjakarta
Mardiasmo. 2002.Akuntansi Sektor Publik, Cetakan Pertama, Andi, Jogjakarta.
Mardiasmo, 2003, Konsep Ideal Akuntabilitas dan Transparansi Organisasi
Layanan Publik, Majalah Swara MEP, Vol. 3 No. 8 Maret, MEP UGM,
Jogjakarta.
Mardismo, 2004. Membangun Akuntabilitas Publik Keuangan Negara. Cetakan
Majalah Media Akuntansi, Edisi April No. 39 hal 32.
Mangkunegara, AA Anwar Prabu, 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia.
Cetakan Pertama, Bandung : Remaja Rosdakarya.
Mangkuprawira, Sjafri. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta :
Ghalla Indonesia.
Mathis, Robert L. and Jackson H. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jilid
2. Jakarta : Salemba Empat.

75

Peraturan Menteri Negara PAN Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei
2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di
Lingkungan Instansi Pemerintah.
Prawira, Triton Budi. 2006, SPSS 13.00 Terapan, Riset Statistik Parametrik,
Andi. Yogyakarta.
Rahmanurrasjid, Amin. 2008. Akuntabilitas dan Tranparansi Dalam Pertanggung
Jawaban Pemerintah Daerah Untuk Mewujudkan Pemerintah Yang Baik
Di Daerah (Studi Di Kabupaten Kebumen), Tesis, Semarang: Universitas
Diponegoro.
Sari. Indriani, 2012. Implikasi Audit Operasional pada Prinsip Transparansi dan
Akuntanbilitas. Jurnal unud.ac.id. Vol. 1 No. 1 Edisi November Tahun
2012. Terpublikasi.
Simanungkalit, Ester, 2011. Hubungan Akuntabilitas dan Transparansi Dengan
Efektifitas Pada Pelayanan Publik. Skripsi, Medan: Universitas Sumatera
Utara.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sunyoto, Danang dan Burhanudin, 2011, Perilaku Organisasi, Cet.1. Yogyakarta:
CAPS.
Supeno, Hardi, 2011. Pengaruh Partisipasi Manajemen Terhadap Kepatuhan,
Kebenaran Laporan, Transparansi dan Akuntabilitas Melalui AKuntansi
Instansi ( Studi Pada Instansi Perguruan Tinggi Negeri dan Lembaga
Pemerintah Wilayah Jawa Timur). Majalah Ekonomi Tahun XXI No. 2
Agustus 2011.hal 155-164. http://www.universitas45.ac.id/majalahekonomi.php. Terpublikasi
Surat Edaran Menteri PAN Nomor SE-31/M.PAN/XII/ 2004 tentang Penetapan
Kinerja. Kepmen PAN No. 135 Tahun 2004 tentang Pedoman Umum
Evaluasi Akuntabilitas Kinerja.
Sutyastuti. 2003. “Persepsi Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi terhadap
Teknologi Informasi yang harus dikuasai”. Skripsi S-1, Universitas
Sebelas Maret, Tidak dipublikasikan.

Teguh, Kurniawan. 2009. Peranan Akuntabilitas Publik dan Partisipasi
Masyarakat dalam Pemberantasan Korupsi di Pemerintahan. Jurnal Ilmu
administrasi dan Organisasi Vol. 16 No. 2 edisi Mei-Agustus 2009 hal.
116-121. Terpublikasi.

76

Tim Studi Pengembangan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
2005. Modul Pelatihan: Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP)
dalam Konstelasi Peraturan Perundangan Manajemen Sektor Publik.
Jakarta: Deputi Bidang Akuntabilitas Aparatur, Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara
Wiabisono, Dermawan. 2006. Manajemen kinerja. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Parsada.
Yahya, Idhar, 2006. Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Keuangan
Daerah, Jurnal Sistem Teknik Industri Vol. 7 No. 4 Oktober 2006. Medan,
Universitas Sumatera Utara. http://www.usu.ac.id/jurnal-STI.php.
Terpublikasi
Youne, 2012. “Target PAD Bermasalah : Dispenda SUMUT Cuma Kasih
Laporan”Asal Bapak Senang”. http : //www.inimedanbung.com. (10
Januari 2013).
Zein. Elvira, 2011. Pengaruh Good Governance dan Standat Akuntansi
Pemerintah Terhadap Akuntabilitas Keuangan dengan Komitmen Organisasi
Sebagai Pemodarisasi, Jurnal Review Akuntansi dan Keuangan Vol. 1 Edisi April
2011, hal 21-37.