Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Minum-Minuman Keras terhadap Perilaku Agresif Siswa T1 132009034 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Masa remaja adalah masa transisi antara anak-anak menuju orang dewasa sehingga
banyak terjadi perubahan yang mencirikan sebagai anak remaja, diantaranya: Mengalami
perubahan seperti dalam cara berpikir, tata cara berprilaku, bergaul dan berbagai pola
kehidupan lainnya sebagai ciri khas remaja.
Kehidupan remaja tidak lepas dari lingkungan sosialnya. Remaja berkembang di
tengah-tengah kehidupan masyarakat sehingga sering terjadi perubahan dalam diri remaja
sesuai dengan lingkungannya. Oleh karenanya remaja perlu memiliki pemahaman tentang
moralitas untuk mengikuti perkembangan masyarakat tersebut yaitu masyarakat yang
terdiri dari berbagai kelompok sosial dengan tingkat sosial dan keagamaan yang berbeda
dan mempunyai tata cara berperilaku masing-masing.
Remaja dalam bergaul di lingkungan sosialnya, akan terjadi suatu hubungan sosial
dan akan terjadi suatu proses pengaruh mempengaruhi dalam berbagai konflik sosial,
apabila remaja

tidak mampu mengendalikan diri, sehingga terjerumus pada perilaku

menyimpang. Penyimpangan perilaku tersebut dikenal dengan istilah kenakalan remaja.

Lingkungan pergaulan sangat berpengaruh besar terhadap sikap dan perilaku
remaja. Disamping itu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, memberi kemudahan
dan informasi dengan cepat, sehingga berbagai kemudahan informasi yang cepat tersebut
bila tidak diambil segi positifnya, maka justru dapat memberi dampak yang negatif karena
akan memasukan remaja ke dalam perilaku yang menyimpang dari norma-norma yang
berlaku dalam masyarakat, sehingga akan merugikan masyarakat dan remaja itu sendiri.
Tingkat dari kenakalan itu sendiri beragam, ada yang berurusan dengan yang berwajib,
ada pula yang tidak. Bermacam-macam tindak perilaku tidak dapat dibenarkan secara
moral, sering dilakukan oleh remaja. Tindakan-tindakan tersebut dilakukan karena melihat
dan meniru perbuatan orang lain maupun tayangan TV yang negatif.
Menurut Dollard setiap orang memiliki bibit agresifitas dalam dirinya. Berkembang
tidaknya bibit tersebut tergantung pada pendidikan yang diterimanya sejak dini. Bibit

agresifitas ini ternyata menemukan ladang persemaian (Berkowitz 1995). Hal ini dapat
kita lihat dari banyaknya bacaan dan film-film yang bertemakan percintaan, kekerasan dan
berbagai tayangan perilaku yang negatif, sehingga besar pengaruhnya bagi remaja untuk
bertindak amoral. Terlebih lagi dengan minimnya pembekalan pengetahuan keagamaan
bagi remaja-remaja sekarang. Hal ini memiliki andil besar dalam budaya permisif (serba
boleh) seperti sekarang ini.
Kekerasan juga telah masuk dalam dunia pendidikan, beberapa waktu yang lalu

misalnya tawuran antar-SMK, Salatiga - Sejumlah siswa dari SMK Saraswati Salatiga dan
SMK Kristen TI (Teknologi Informatika) Kemiri Salatiga nyaris terlibat tawuran di depan
SMK Kristen Bisnis Manejemen (BM/SMEA) di Jalan Tentara Pelajar, Salatiga Senin
(2/6) sekitar pukul 13.00. Sempat terjadi aksi saling lempar batu diantara mereka. Hal
serupa juga terjadi aksi kekerasan kembali di Universitas Negeri Makassar (UNM).
Sekelompok mahasiswa melakukan aksi saling pukul dan kejar di kampus ini. Kejadian
tersebut merupakan rentetan aksi kekerasan yang terjadi di lembaga pendidikan kita.
Kejadian serupa juga telah menimpa sejumlah perguruan tinggi negeri maupun swasta
lainnya. Di STPDN, aksi kekerasan di kampus pencetak birokrat ini malah menjadi
polemik yang berujung kepada tuntutan pembuburan lembaga pendidikan tersebut.
Perilaku kekerasan yang terjadi tidak hanya kekerasan masal, yang melibatkan sekelompok
siswa, tetapi juga kekerasan individual. Surat kabar beberapa waktu yang lalu
memberitakan tertangkapnya siswa yang melakukan perusakan terhadap sepeda motor.
Sedangkan Atkinson (1993) menyatakan perilaku agresif bisa diartikan sebagai
perilaku yang dimaksudkan untuk melukai orang lain baik secara fisik maupun verbal atau
merusak harta benda. Perilaku agresif juga melibatkan setiap bentuk penyiksaan psikologis
atau emosional seperti mempermalukan, menakut nakuti atau mengancam (Breakwell
dalam Ariati, 1998).
Perilaku agresif tidak semata-mata karena faktor keluarga atau lingkungan
keluarga, tetapi juga faktor lingkungan kuliah, pengaruh teman sebaya, alkohol, obatobatan, frustasi dan stres yang dialami siswa.

Minuman keras atau minuman beralkohol sebagai salah satu faktor yang
menimbulkan agresifitas dapat ditemukan dengan mudah diberbagai kota di Indonesia.
Meskipun perbedaan kondisi geografis menegaskan bahwa minuman keras atau minuman

beralkohol di daratan Eropa dan Amerika menjadi kebutuhan yang biasa untuk menjaga
kondisi tubuh, sedangkah di Indonesia jelas berbeda dalam hal kebutuhan mengingat
Indonesia berada di negara tropis yang beriklim panas. Hal tersebut menunjukkan secara
fisiologis seharusnya masyarakat Indonesia tidak membutuhkan minuman keras, namun
kenyataannya minuman keras menjadi produk yang laku keras di masyarakat. Minuman
keras yang berkadar rendah (tidak lebih dari 14%) diperoleh dari fermentasi buah, biji, dan
umbi seperti anggur, apel, beras ataupun singkong.
Minuman keras memiliki kemampuan untuk menekan aktivitas saraf pusat sehingga
mengurangi rasa malu atau cemas. Jika minuman keras diminum secara berlebihan, maka
peminumnya akan keracunan ethanol. Pada organ tubuh, alkohol yang berlebihan akan
merusak jaringan otak secara permanen sehingga mengganggu daya ingat, kemampuan
belajar dan daya penalaran.
Berdasarkan penelitian Krahe (2005). Pengaruh alkohol dengan perilaku agresif
pada Narapidana menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara minum
minuman beralkohol keras dengan perilaku agresif pada narapidana.
Penelitian Wiguna (2008) tentang minum minuman keras sebagai kebiasaan yang

semakin terintegrasi di daerah Sidemen, bahwa dari hasil studi yang dilakukan, lebih dari
85 persen penduduk di Sidemen pernah mengkonsumsi alkohol sekurang-kurangnya satu
kali dalam seumur hidupnya dan sekitar 51 persen dari semua orang remaja di Sindeman
merupakan pengguna alkohol yang cukup rutin hingga sekarang ini. Penyalahgunaan
alkohol lebih umum terjadi di masyarakat yang berpendapatan rendah dan kurangnya
pendidikan. Bahwa dari hasil studi yang dilakukan, menunjukan bahwa Tidak Ada
hubungan yang signifikan antara kebiasaan minum minuman keras dengan perilaku agresif
pada remaja Sindeman.
Penelitian Gollu Wolla (2007) tentang Perilaku Agresif Pada Siswa-Siswa SMK 2
Ditinjau dari Perilaku Minum-Minuman Keras, bahwa dari hasil studi yang dilakukan,
menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara minum minuman keras dengan
perilaku agresif siswa.
Saat ini masyarakat dapat dengan mudah memilih jenis minuman yang diinginkan,
mulai dari minuman impor hingga produk lokal dengan harga yang sangat murah sehingga
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Demikian juga siswa yang ingin membeli

minuman keras tidak perlu bersusah payah, karena banyak warung atau toko yang menjual
minuman keras, baik keluaran pabrik atau produksi lokal dengan harga bervariasi dan
umumnya dapat dijangkau oleh siswa.
Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa diperoleh data bahwa siswa

mengkonsumsi minuman keras karena berbagai alasan. Faktor tersedianya barang, faktor
lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, ataupun faktor kondisi kejiwaan mereka.
Tersedianya minuman beralkohol merupakan salah satu alasan yang meyebabkan siswa
mempunyai intensi untuk mencoba menggunakan minuman beralkohol. Faktor lingkungan
khususnya lingkungan di dalam dan di luar siswa merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi siswa untuk mencoba menggunakan minuman keras karena berbagai
alasan. Beberapa dari mereka mencoba-coba untuk mencampur minuman keras dengan
kadar yang rendah serperti bir dengan vodka yang mempunyai kadar alkohol yang tinggi
(sekitar 42%). Semakin tinggi kadar alkoholnya semakin tinggi pula kepuasan yang
didapatnya, dan hal ini yang dapat menyebabkan mereka mencoba-coba kepuasan yang
lebih tinggi lagi. Berdasarkan pengamatan dan wawancara pada sejumlah siswa SMK
Saraswati Salatiga diketahui terdapat sejumlah siswa yang sering minum-minuman keras
sebagai motivasi, daya dorong dan kebutuhan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya yang
membutuhkan waktu dan tenaga yang ekstra panjang. Kebutuhan akan minuman keras
sangat diyakini mampu membuat siswa dapat melupakan sejenak tugas-tugasnya yang
banyak dengan menggunakan waktu luangnya untuk minum-minuman keras.
Berkenaan dengan perilaku minum minuman keras sering ditemukan bahwa
peminum mulai minum-minuman keras untuk memecahkan persoalan-persoalan psikologis
dalam dirinya. Dengan minuman keras tersebut peminum secara sementara dapat
membebaskan dirinya dari persoalan-persoalan berat yang dihadapi, tetapi hal itu

merupakan pemecahan yang sifatnya semu belaka. Persoalannya sendiri tidak menjadi
selesai tetapi ia terperangkap dalam persoalan yang baru yaitu kecanduan alkohol. Contoh
yang terjadi di lingkungan Sekolah mengenai perilaku agresif siswa yang disebabkan
karena terlalu banyak mengkonsumsi minum-minuman keras / alkohol seperti siswa
melakukan pengrusakan dan pertikaian dengan kelompok siswa sehingga itu mengaggu
ketertiban umum.

Melalui minuman beralkohol, siswa berharap dengan memiliki daya dorong dalam
menyelesaikan tugas-tugasnya, dapat melupakan sejenak tugas-tugasnya. Sebaliknya
minuman beralkohol tersebut diduga dapat mengakibatkan perilaku agresif siswa.
Bertitik tolak pada uraian di atas, peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh
minum-minuman keras terhadap perilaku agresif pada siswa ?

1.2. Rumusan Masalah
Adakah pengaruh yang signifikan

perilaku minum-minuman keras terhadap

perilaku agresif siswa SMK Saraswati Salatiga Tahun Ajaran 2012/2013?


1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh minum-minuman
keras terhadap

perilaku agresif pada siswa SMK Saraswati Salatiga Tahun Ajaran

2012/2013.
.

1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan sumbangan
terhadap khasanah pengetahuan BK khususnya yang berkaitan dengan minuman
keras dan agresifitas pada siswa.
1.4.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini berguna bagi siswa yang berkaitan dengan minumminuman keras dan perilaku agrsif. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi
informasi yang berguna dalam mengubah persepsi siswa tentang manfaat yang
diperoleh dengan meminum- minuman keras.

1.5. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi dibagi atas lima (5) bab yaitu:

Bab I

Pendahuluan, berisi: latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II

Landasan Teori, berisi: Pengertian perilaku agresif siswa, Minum Minuman

Keras,Pengaruh minum-minuman keras teradap perilaku agresif siswa dan hipotesis
penelitian.
Bab III Metode Penelitian, berisi: jenis penelitian, populasi dan sampel, variabel
penelitian, definisi operasional, alat ukur penelitian, uji validitas dan realibilitas instrumen,
dan teknik analisis data.
Bab IV Hasil

Penelitian dan


Pembahasan, berisi:

deiskripsi

subjek penelitian,

pengumpulan data, analisis diskriptif, analisis regresi, uji hipotesis, dan pembahasan hasil
penelitian.
Bab V

Penutup, berisi: kesimpulan, dan saran.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Minum-Minuman Keras terhadap Perilaku Agresif Siswa T1 132009034 BAB II

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Minum-Minuman Keras terhadap Perilaku Agresif Siswa T1 132009034 BAB IV

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Minum-Minuman Keras terhadap Perilaku Agresif Siswa T1 132009034 BAB V

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Minum-Minuman Keras terhadap Perilaku Agresif Siswa

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Minum-Minuman Keras terhadap Perilaku Agresif Siswa

0 0 9

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Minum Minuman Beralkohol Dikalangan Mahasiswa Halmahera Utara di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga T1 BAB V

0 0 3

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Minum Minuman Beralkohol Dikalangan Mahasiswa Halmahera Utara di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga T1 BAB IV

0 1 36

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Minum Minuman Beralkohol Dikalangan Mahasiswa Halmahera Utara di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga T1 BAB III

0 0 10

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Minum Minuman Beralkohol Dikalangan Mahasiswa Halmahera Utara di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga T1 BAB II

0 0 15

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Minum Minuman Beralkohol Dikalangan Mahasiswa Halmahera Utara di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga T1 BAB I

0 0 8