Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih periode tahun 2005 - USD Repository

  

EVALUASI PENATALAKSANAAN TERAPI PASIEN DIABETES

MELLITUS DENGAN KOMPLIKASI STROKE DI INSTALASI RAWAT

  

INAP RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA

PERIODE TAHUN 2005

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

  

Program Studi Farmasi

Oleh :

Fransisca Widyastuti

  

NIM : 028114082

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  

EVALUASI PENATALAKSANAAN TERAPI PASIEN DIABETES

MELLITUS DENGAN KOMPLIKASI STROKE DI INSTALASI RAWAT

  

INAP RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA

PERIODE TAHUN 2005

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

  

Program Studi Farmasi

Oleh :

Fransisca Widyastuti

  

NIM : 028114082

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

Bermimpilah tentang apa yang ingin

kamu impikan, pergilah ke tempat-

tempat kamu ingin pergi.

  

Jadilah seperti yang kamu inginkan,

kerna kamu hanya memiliki satu

kehidupan dan satu kesempatan untuk

melakukan hal-hal yang ingin kamu

lakukan .

  Skripsiku ini kupersembahkan untuk orang-yang menyayangiku dengan tulus dan selalu memberikan yang terbaik untukku .

  Untuk Bapak, Ibu, Mbak Santi, Mbak Rini yang selalu memberikan kasih sayang dan perhatian yang luar biasa

Untuk semua sahabatku yang selalu setia mendukung dalam

suka dan duka

  Untuk Almamaterku

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan

bimbinganNya yang diberikan kepada penulis selama menyelesaikan skripsi yang

berjudul : “Evaluasi Penatalaksanaan Terapi Pasien Diabetes Mellitus dengan

Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

Periode tahun 2005”. Skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan dalam

penyelesaian jenjang studi untuk meraih gelar Sarjana Farmasi di Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

  Keberhasilan penelitian ini tidak lepas dari bantuan dan perhatian orang-

orang di sekitar penulis, baik secara materi maupun emosional. Untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Ibu Rita Suhadi, M. Si., Apt. selaku dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, selaku pembimbing utama dan penguji yang dengan kesabaran telah memberi semangat, dukungan, gagasan dan kritik

yang sangat berarti bagi penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

  2. Drs. Mulyono, Apt. selaku penguji yang telah banyak membantu dan memberi dukungan yang sangat berarti bagi penulis.

  3. dr. Luciana Kuswibawati, M. Kes. selaku penguji yang telah banyak

membantu dan memberi dukungan yang sangat berarti bagi penulis.

  4. Direktur Rumah Sakit Panti Rapih atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

  5. Kepala beserta Staf bagian personalia Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta atas segala bantuan dan dukungannya.

  

6. Kepala dan Staf Bagian Pelayanan Rekam Medik Rumah Sakit Panti

Rapih Yogyakarta yang telah banyak membantu penulis dalam mengumpulkan data untuk penelitian ini.

  7. Seluruh pasien diabetes mellitus di Rumah Sakit Pantai Rapih Yogyakarta

yang secara tidak langsung telah membantu penelitian ini, semoga Anda

selalu dalam rahmat dan berkat Tuhan.

  8. Kepada kedua orang tuaku Aloysius Sajiman dan Agustina Ari Prihatini

yang telah memberikan doa, semangat dan semua yang kubutuhkan hingga

dapat menyelesaikan skripsi ini.

  

9. Kepada keluargaku Edeltruidis Widyarsanti dan Veronica Widyarini,

Indro Yuwono, Fadly Potu dan semua keponakanku yang telah memberi

doa, semangat dan menjadi motivator dalam menyelesaikan skripsi ini.

  

10. Kepada Astri Meirinawati yang selalu mendukungku, terima kasih atas

perjalanan yang menyenangkan, menyedihkan dan mengharukan selama ini.

  

11. Ema Nillafita, Francisca Nurina, Novita Widi atas persahabatan yang tulus

dan bantuannya selama ini.

  

12. Antonius Heri Kristanto, Kornelius Nicko, dan keluarga atas doa,

semangat, kasih sayang dan pelajaran pendewasaan diri yang

  13. Seluruh anggota UKM Bola Basket Universitas Sanata Dharma Yogyakarta berbagai generasi yang telah memberi warna dalam hidupku.

  14. Semua sahabat alumnus SMU Don Bosko Semarang atas doa dan dukungannya, persahabatan kita takkan terlupakan.

  15. Semua teman kelompok praktikum D. Kalian telah membuat praktikum menjadi sangat menyenangkan.

  16. Semua teman-teman angkatan 2002 terima kasih atas bantuan dan kebersamaannya.

  17. Seluruh keluarga besar dan teman-temanku yang namanya tak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas doa dan dukungannya.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak sempurna, oleh karena itu

penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala ketidaksempurnaan

tersebut, dan dengan lapang dada penulis akan menerima kritik, koreksi, dan saran

dalam berbagai bentuk dari pihak lain guna menjadikan skripsi ini lebih baik.

  

Pada akhirnya, penulis berharap semoga keseluruhan isi skripsi ini dapat berguna

bagi banyak pihak.

  

INTISARI

Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit endokrin. Penyakit

diabetes mellitus dapat menyebabkan berbagai komplikasi termasuk stroke.

Komplikasi ini berbahaya karena dalam waktu singkat dapat menyebabkan

kematian. Pasien diabetes mellitus komplikasi stroke memerlukan

penetalaksanaan terapi yang rasional untuk keberhasilan terapi.

  Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah non eksperimental

dengan rancangan penelitian deskriptif evaluatif dan pengambilan data secara

retrospektif. Bahan yang digunakan adalah lembar rekam medis.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi managemen terapi dan drug

related problems pada 29 pasien diabetes mellitus komplikasi stroke.Hasil

penelitian menunjukkan distribusi pasien adalah 58,62% wanita dan 41,38% laki-

laki. Pasien dengan kelompok umur 41-50 tahun 13,79%; 51-60 tahun 27,59%;

61-70 tahun 27,59%; 71-80 tahun 20.69%; dan 81-90 tahun 10,34%. Hipertensi

merupakan komplikasi kedua yang paling banyak.

  Pada pasien diabetes mellitus komplikasi stroke kelas terapi obat yang

digunakan adalah 100% obat sistem kardiovaskular; 89,66% obat gizi dan darah;

37,93% obat saluran cerna; 68,97% obat antiinfeksi; 82,76% obat saraf pusat;

27,59% obat saluran pernafasan; 44,83% obat analgesik; 62,07% obat hormonal;

24,14% obat saluran kemih dan 27,59% obat otot dan skelet.

  Hasil evaluasi DRP yang terjadi pada penelitian ini sebanyak 11 pasien

dengan obat tidak tepat, 1 pasien butuh tambahan terapi obat, dan 3 pasien

dengan dosis berlebih. Kata kunci :diabetes mellitus, komplikasi stroke, drug related problems (DRP)

  ABSTRACT Diabetes mellitus is one of the endocrine diseases. This disease can cause various complications including stroke. This complication is very serious condition leading to death in short period. The diabetes mellitus with stroke complication patients need a rational therapy procedure to obtain a successful outcome.

  The research was done non experimental method and with description and evaluation research program and collected the data from medical record sheet retrospectively.

  The research was done to evaluate the therapy management and its drug related problems (DRP) in 29 diabetes mellitus with stroke complication patient. The result showed that the patient distribution was 58.62% women and 41.38% men; 13.79% of 41-50 years; 27.59% of 51-60 years; 27.59% of 61-70 years; 20.69% of 71-80 years; and10.34% of 81-90 years; with hypertension as the highest second complication.

  The drug therapy classes of the diabetes mellitus with stroke patient were cardiovascular system, 100%. blood and nutrient 89.66%; digestive 37.93%; anti infection 68.97%; the central nerves system 82.76%; respiratory system 27.59%; analgesic therapy 44.83%; hormonal therapy 62.07%; urinary system 24.14% and muscle 27.59%.

  The DRP evaluation in this research showed that 11 patients with inappropriate drug, 1 patient with additional drug therapy, and 3 patients with overdose.

Key words: diabetes mellitus, stroke complication, drug related problems(DRP)

DAFTAR ISI

  halaman HALAMAN JUDUL…………………………………………………… ii HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………. iii HALAMAN PENGESAHAN………………………………………….. iv HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………… v KATA PENGANTAR…………………………………………………… vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………. ix

  INTISARI……………………………………………………………….... x ABSTRACT ……………………………………………………………….. xi DAFTAR ISI……………………………………………………………… xii DAFTAR TABEL………………………………………………………… xvi DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… xviii DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………… xix

BAB I. PENGANTAR…………………………………………………… 1 A. Latar Belakang………………………………………………………… 1

  1. Permasalahan……………………………………………………… 3

  2. Keaslian Penelitian………………………………………………… 4

  3. Manfaat penelitian……………………………………………….... 5

  

a. Manfaat teoritis……………………………………………….. 5

  

b. Manfaat praktis……………………………………………….. 5

  B. Tujuan Penelitian……………………………………………………... 6

2. Tujuan khusus…………………………………………………….. 6

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA…………………………………… 7 A. Diabetes Mellitus……………………………………………………… 7

  

1. Definisi,klasifikasi…………………………………………………. 7

  

2. Faktor risiko………………………………………………………... 8

  

3. Patologi…………………………………………………………….. 9

  

4. Gejala dan tanda……………………………………………………. 11

  

5. Komplikasi diabetes mellitus………………………………………. 11

  6. Diagnosis………………………………………………………… 14

B. Stroke………………………………………………………………….. 15

  

1. Definisi, klasifikasi………………………………………………… 15

  

2. Faktor risiko……………………………………………………… 16

  3. Patologi…………………………………………………………… 18

  

4. Gejala dan tanda…………………………………………………… 19

  5. Diagnosis………………………………………………………… 19

C. PenatalaksanaanTerapi………………………………………………… 20

  

1. Tujuan terapi……………………………………………………… 20

  

2. Sasaran terapi……………………………………………………… 20

  

3. Strategi terapi……………………………………………………… 22

D.

  

Drug Related Problems ……………………………………………… 24

E. Keterangan Empiris…………………………………………………… 26

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN……………………………… 27

  

B. Definisi Operasional…………………………………………………… 27

  C. Subjek Penelitian……………………………………………………

  28 D. Bahan Penelitian……………………………………………………… 29

  E. Tempat Penelitian……………………………………………………

  29 F. Tata Cara Penelitian…………………………………………………… 29

  1. Tahap penelusuran situasi

  2. Tahap pengambilan data

  3. Tahap penyelesaian data

  

G. Kesulitan Penelitian…………………………………………………… 31

  

H. Analisis Hasil………………………………………………………… 31

  

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………… 33

A. Gambaran Umum Profil Pasien……………………………………….. 33

  1. Prosentase kasus berdasarkan kelompok umur……………………. 33

  2. Prosentase kasus berdasarkan jenis kelamin……………………….. 34

  3. Prosentase kasus berdasarkan komplikasi lain…………………… 35

  

B. Gambaran Umum Profil Obat………………………………………… 36

  1. Obat sistem kardiovaskular……………………………………… 37

  2. Obat gizi dan darah………………………………………………… 40

  3. Obat sistem saluran cerna………………………………………… 41

  4. Obat antiinfeksi…………………………………………………… 43

  5. Obat Sistem Saraf Pusat…………………………………………… 43

  6. Obat sistem saluran nafas………………………………………… 45

  8. Obat hormonal…………………………………………………… 46

  

9. Obat Saluran Kemih……………………………………………… 47

  

10. Obat otot skelet dan sendi………………………………………… 48

  C. Gambaran Kasus Drug Related Problems…………………………… 48

  D. Gambaran Dampak Terapi…………………………………………... 53

E. Rangkuman………………………………………………………….. 54

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN……………………………….. 57 A. Kesimpulan…………………………………………………………… 57 B. Saran………………………………………………………………….. 58 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………... 59 LAMPIRAN ……………………………………………………………. 61

  

DAFTAR TABEL

Tabel I Lima Komponen Metabolic Syndrome............................................9

Tabel II Klasifikasi Etiologi pada Diabetes Mellitus……………………..14

Tabel III. Target Penurunan Kolesterol pada Pasien Stroke…………..........21

Tabel IV Kriteria Pengendalian Diabetes Mellitus………………………...21

Tabel V Pilihan Obat untuk Farmakoterapi Stroke Iskemik………………24

Tabel VI Kategori DRP dan Kemungkinan Penyebabnya…………………25

Tabel VII Kelas Terapi Obat-obat yang diberikan pada Pasien Diabetes mellitus dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap

  Rumah Sakit Panti Rapih tahun 2005............................................37 Tabel VIII Golongan dan jenis obat untuk kelas terapi obat penyakit pada sistem kardiovaskular yang digunakan oleh pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap RSPR tahun 2005...........................................................................40 Tabel IX Golongan dan jenis obat untuk kelas terapi obat Mempengaruhi darah dan gizi yang digunakan oleh pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap RSPR tahun 2005...................................................................41 Tabel X Golongan dan jenis obat untuk kelas terapi obat untuk penyakit pada saluran cerna yang digunakan oleh pasien diabetes mellitus

dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap RSPR

tahun 2005......................................................................................42

Tabel XI Golongan dan Jenis Obat Antiinfeksi yang digunakan oleh pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap RSPR tahun 2005.........................................................43

  Tabel XII Jenis obat susunan saraf pusat yang digunakan oleh pasien

diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalasi

rawat inap RSPR tahun 2005.........................................................44 Tabel XIII Jenis obat saluran pernafasan yang digunakan oleh pasien

diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalasi

  Tabel XIV Jenis obat analgesik yang digunakan oleh pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap RSPR tahun 2005……………………………… 46 Tabel XV Jenis obat hormonal yang digunakan oleh pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap RSPR tahun 2005................................................................... 47

  

Tabel XVI Jenis obat saluran kemih yang digunakan oleh pasien diabetes

mellitus dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap RSPR tahun 2005................................................................... 47

Tabel XVII. Golongan dan jenis obat untuk kelas terapi obat untuk panyakit

otot skelet dan sendi yang digunakan oleh pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap RSPR tahun 2005................................................................... 48 Tabel XVIII Evaluasi DRPs kasus diabetes mellitus komplikasi stroke di RSPR periode tahun 2005.................................................. 49 Tabel XIX Evaluasi DRPs kasus diabetes mellitus komplikasi stroke di RSPR periode tahun 2005.................................................. 50 Tabel XX Evaluasi DRPs kasus diabetes mellitus komplikasi stroke di RSPR periode tahun 2005.................................................. 51 Tabel XXI Evaluasi DRPs kasus diabetes mellitus komplikasi stroke di RSPR periode tahun 2005.................................................. 52

Tabel XXII Ringkasan DRP……………………………………………. 56

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Distribusi Pasien Diabetes Mellitus Komplikasi Stroke Berdasarkan Kelompok Umur………………………...

  33 Gambar 2 Distribusi Pasien Diabetes Mellitus Komplikasi Stroke

Berdasarkan Jenis Kelamin……………………………

  34 Gambar 3 Prosentase terjadinya Komplikasi Lain………………..

  35 Gambar 4 Distribusi Pasien Diabetes mellitus berdasarkan Dampak Terapi............................................................................... 54

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Data Pasien Diabetes Melitus Komplikasi Stroke di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005….……………………………61 Lampiran 2. Daftar Obat Terapi Pasien Diabetes Melitus Komplikasi Stroke di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005…………………76

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme lemak, karbohidrat

  

dan protein. Gangguan ini disebabkan karena kekurangan sekresi insulin,

penurunan sensitivitas aksi insulin atau keduanya (Triplit, Reasner, dan Isley,

2005). Diabetes mellitus bersifat kronik sehingga membutuhkan waktu yang

sangat lama untuk menjalani terapi. Tujuan utama terapi diabetes mellitus adalah

mengurangi risiko komplikasi penyakit mikrovaskuler dak makrovaskuler, untuk

memperbaiki gejala, mengurangi angka kematian, dan memperbaiki kualitas

hidup (Triplitt et al., 2005).

  Di Indonesia, prevalensi diabetes mellitus sebesar 4,1% pada tahun 1995

dan diproyeksikan menjadi 6,5% pada orang dewasa tahun 2025. Menurut King

dan Rewers, epidemik diabetes mellitus pada orang dewasa di seluruh dunia

terjadi karena gaya hidup dan perubahan sosioekonomi (cit.Moningkey, 2000).

  

Jumlah penderita diabetes mellitus diperkirakan akan terus meningkat sesuai

dengan gaya hidup masyarakat sekarang ini.

  Diabetes mellitus bukanlah suatu penyakit tunggal dengan penyebab

tunggal, akan tetapi terdapat beberapa mekanisme penyebab diabetes mellitus

yang dapat menimbulkan gangguan pada penderitanya. Gangguan tersebut dapat

disebabkan karena gejala maupun pengobatannya, komplikasi yang ditimbulkan,

  

Penyakit diabetes mellitus dapat menimbulkan beberapa komplikasi antara lain

dislipidemia, neuropati, impotensi seksual, retinopati, manifestasi sendi, katarak,

hipertensi, TBC, nefropati, stroke, dan selulitis-gangren. Timbulnya komplikasi

dapat dipicu oleh gaya hidup seseorang (Mutalib, 2000).

  Stroke merupakan salah satu komplikasi yang muncul pada pasien

diabetes mellitus. Stroke adalah kedaruratan medis akibat kerusakan neurologik

oleh karena gangguan akut aliran darah ke otak akibat terjadinya penyumbatan

atau perdarahan pada stroke hemoragik (Wibowo dan Gofir, 2001). Diabetes

mellitus mampu menebalkan dinding pembuluh darah otak yang berukuran besar.

  

Menebalnya dinding pembuluh darah otak akan menimbulkan aterosklerosis dan

menghambat aliran darah ke otak yang pada akhirnya akan menyebabkan

kematian sel-sel otak dan mengakibatkan stroke (Robert, 2002).

  Prevalensi diabetes mellitus dengan komplikasi stroke sebesar 4,2% dari

2300 penderita diabetes mellitus yang tercantum dalam data cross sectional pasien

rawat jalan di RSU Tangerang (Mutalib, 2000). Prevalensi diabetes mellitus

komplikasi stroke relatif kecil jika dibandingkan dengan komplikasi yang lain,

akan tetapi diabetes mellitus komplikasi stroke termasuk komplikasi yang

berbahaya. Serangan stroke akut dapat menyebabkan kematian dalam waktu

singkat. Stroke merupakan penyakit ke-3 yang menyebabkan kematian setelah

penyakit kardiovaskular dan kanker. Akibat lain yang dapat muncul adalah

kecacatan fisik dan mental pada penderita.

  Pengobatan rawat inap pasien diabetes mellitus di rumah sakit, seringkali

  

ditimbulkannya. Pengobatan diabetes mellitus dengan komplikasi stroke ini akan

memungkinkan terjadinya drug related problems (DRP) atau masalah-masalah

yang berkenaan dengan obat. Drug related problems seringkali terjadi karena

tidak hanya memperhatikan pengobatan satu penyakit saja, akan tetapi dua

penyakit bahkan lebih, oleh karena itu dilakukan penelitian mengenai evaluasi

penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke.

  

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi pemberian terapi yang tepat dan

rasional pada pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke.

  Penelitian dilakukan pada pasien rawat inap diharapkan kondisi pasien

lebih terkontrol dan waktu untuk menunjukkan perubahan atau hasil terapi relatif

cepat. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Panti Rapih yang berlokasi di jalan

Cik Dik Tiro no. 39 Yogyakarta, mengingat bahwa rumah sakit ini termasuk salah

satu rumah sakit besar yang memiliki pelayanan rawat inap yang dapat

memberikan terapi kepada pasien diabetes mellitus komplikasi stroke dan

memiliki unit rekam medik.

1. Permasalahan

  Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka diperoleh beberapa permasalahan sebagai berikut ini.

  

a. Seperti apakah profil pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke

yang meliputi umur, jenis kelamin, jenis diabetes mellitus dan komplikasi lain di instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta periode tahun 2005?

  

b. Seperti apakah profil terapi yang diberikan pada pasien diabetes mellitus

dengan komplikasi stroke yang meliputi kelas terapi, jenis obat, dosis obat, frekuensi pemberian, dan lama pemberian obat di instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta periode tahun 2005?

c. Seperti apakah Drug Related Problems (DRP) yang terjadi pada

penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta periode tahun 2005?

d. Seperti apakah dampak terapi pada pasien diabetes mellitus dengan

komplikasi stroke setelah menjalani terapi di instalasi rawat inap Rumah

  Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode tahun 2005? 2.

   Keaslian Penelitian Berdasarkan informasi yang diperoleh, penelitian mengenai evaluasi

penatalaksanaan terapi pada pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di

instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rapih periode tahun 2005 ini belum pernah

dilakukan. Penelitian yang telah dilaksanakan dan terkait dengan penelitian ini

antara lain :

  

a. Pola Peresepan Obat Hipoglikemi dan Studi Literatur interaksi obat pada

pasien Diabetes mellitus Rawat Inap di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta (Periode Januari-Maret 2002) oleh Rivana (2004).

  

b. Gambaran Peresepan Obat pada Pasien Diabetes mellitus tipe-2 di

Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit dr. Sardjito Yogyakarta (Periode 2001-

  

c. Kajian Peresepan dan Biaya Obat Pasien Stroke di Instalasi Rawat Inap

Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta (periode 1999) oleh Santi (2002).

  

d. Pola Pengobatan Penyakit Stroke pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit

Panti Rapih Yogyakarta (periode 1999) oleh Kristanto (2001).

  Penelitian ini sangat terkait dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Penelitian yang pernah dilakukan melihat pola peresepan dan biaya obat pasien

hanya dalam satu penyakit yaitu diabetes mellitus atau stroke, sedangkan

penelitian ini melihat penatalaksanaan terapi pada pasien diabetes mellitus dengan

komplikasi stroke, yang meliputi profil pasien, profil peresepan, DRP, dan

dampak terapi pada pasien. Selain itu penelitian ini juga berbeda dalam hal subjek

penelitian, objek penelitian dan waktu pelaksanaan penelitian.

3. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut ini.

  a. Manfaat teoritis Secara teoritis penelitian ini bermanfaat sebagai sumber informasi evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta.

  b. Manfaat praktis Bagi pihak farmasis rumah sakit penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberikan gambaran pola peresepan dan bahan pertimbangan dalam pengelolaan obat kepada pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta.

B. Tujuan Penelitian 1.

   Tujuan umum Untuk mengevaluasi penatalaksanaan terapi pada pasien diabetes mellitus

dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rapih

  Yogyakarta periode tahun 2005.

2. Tujuan Khusus

  

a. Mengetahui profil pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke yang

meliputi umur, jenis kelamin, jenis diabetes mellitus dan komplikasi lain di instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta periode tahun 2005.

  

b. Mengetahui profil terapi yang diberikan pada pasien diabetes mellitus

dengan komplikasi stroke yang meliputi kelas terapi, jenis obat, dosis obat, frekuensi pemberian dan lama pemberian obat di instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta periode tahun 2005.

  

c. Mengetahui Drug Related Problems (DRP) atau masalah-masalah yang

berkenaan dengan obat yang terjadi pada penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta periode tahun 2005.

  

d. Mengetahui dampak terapi pada pasien diabetes mellitus dengan

komplikasi stroke setelah menjalani terapi di instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta periode tahun 2005.

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Diabetes mellitus

1. Definisi

  Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, serta

protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin, sensitivitas insulin, atau

keduanya (Triplitt et al., 2005).

  Klasifikasi berdasarkan etiologi, perjalanan alamiah dan faktor risiko diabetes mellitus adalah sebagai berikut ini.

  a.

  Diabetes Mellitus tipe I Diabetes mellitus tipe I ditandai dengan defisiensi insulin secara absolut.

  

Penyakit ini biasanya didiagnosa sebelum umur 30 tahun, dan merupakan jenis

diabetes mellitus yang paling sering terjadi pada anak-anak dan dewasa muda.

  

Diabetes mellitus tipe I disebabkan oleh destruksi sel beta pulau Langerhans.

Patogenesis terjadi meliputi predisposisi genetik, faktor lingkungan seperti faktor

gizi pada masa neonatal dan bayi usia dini.

  b. Diabetes Mellitus tipe II Penyebab diabetes mellitus tipe II adalah kegagalan relatif sel beta dan

resistensi insulin. Resistensi insulin berupa menurunnya kemampuan insulin

untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk

menghambat produksi glukosa oleh hati. Sel beta tidak mampu mengimbangi

  

resistensi insulin sepenuhnya, sehingga terjadi defisiensi relatif insulin (Triplitt et

al , 2005).

  c. Diabetes mellitus pada kehamilan Keadaan ini hanya terbatas pada wanita hamil dan gangguan toleransi

glukosa terjadi pertama kali selama kehamilan. Apabila sebelum hamil sudah

menderita diabetes mellitus maka tidak termasuk kategori ini. Gangguan ini

seringkali adalah diabetes mellitus tidak tergantung insulin (Moningkey, 2000).

  d. Diabetes mellitus tipe spesifik lainnya Salah satu diabetes mellitus spesifik yang lain adalah Maturity Onset

Diabetes of Youth (MODY), yang dikarakterisasi sebagai terganggunya sekresi

insulin. Ketidakmampuan secara genetik untuk mengubah proinsulin menjadi

insulin mengakibatkan hiperglikemia ringan pada usia dini dan hal tersebut akan

diwariskan pada pola autosomal yang dominan (Triplitt et al, 2005).

2. Faktor Risiko

  Obesitas merupakan faktor risiko dari diabetes mellitus. Metabolic biasanya merupakan penanda dari diabetes mellitus tipe II. Salah satu syndrom

hubungan nyata antara keduanya adalah obesitas, yang mana menyebabkan

resistensi terhadap insulin pada diabetes mellitus tipe II. Sebagian besar pasien

diabetes mellitus tipe II memiliki obesitas abdominal dan mungkin memiliki

dislipidemia, hipertensi dan tanda lainnya dari metabolic syndrom. Obesitas

itu sendiri adalah faktor risiko dari diabetes mellitus tipe II dan abdominal

penyakit kardiovaskular. Hubungan ini menerangkan banyak tetapi tidak semua

  

disebabkan adanya aterosklerosis. Percobaan secara random dengan kontrol

merupakan test yang umum mengenai pengaruh dari perubahan gaya hidup

(menurunkan berat badan dan latihan secara rutin) dan obat metformin dapat

menurunkan risiko kemajuan dari IGT (impaired glucose tolerance) menjadi

diabetes mellitus tipe II (Genauth, 2003).

  

Tabel I. Lima komponen metabolic syndrome

Faktor Risiko Tingkatan batas Obesitas abdominal Lingkar pinggang Laki-laki >102 cm (> 40 in) Wanita >88 cm (>35in) Trigliserida ≥150 mg/dl High-density-lipoprotein C Laki-laki < 40 mg/dl Wanita <50 mg/dl Tekanan darah ≥130/≥85 mmHg Glukosa Puasa ≥110 mg/dl

  (Triplitt et al, 2005).

3. Patologi

  a. Diabetes Mellitus Tipe I Diabetes mellitus tipe I berjumlah kira-kira 10% dari semua kasus diabetes

mellitus. Diabetes mellitus tipe I pada umumnya berkembang pada masa kanak-

kanak atau sebelum dewasa, dan biasanya disebabkan karena adanya kerusakan

immune mediated dari sel

  β pankreas, dan menyebabkan kekurangan insulin

mutlak. Disini periode preklinikal panjang (kira-kira 9 sampai 13 tahun) ditandai

oleh adanya immune markers ketika sel β rusak dimungkinkan terjadi. Hiperglikemia terjadi ketika 80% sampai 90% dari sel β rusak. Disini transient

melemah diikuti timbulnya penyakit bergabung dengan risiko terjadinya

  

proses tersebut diperantarai oleh makrofag dan limfosit T dengan perubahan

autoantibodies menjadi variasi antigen sel β.

  b.

  Diabetes Mellitus Tipe II 1) Aksi normal insulin Pada saat puasa, 75% total glukosa tubuh berada di jaringan yang tidak

tergantung insulin seperti otak, liver, dan jaringan gastrointestinal. Pengambilan

glukosa di otak pada saat makan dan puasa sama dan hal ini tidak berubah pada

diabetes tipe II, sedangkan 25% sisanya, metabolisme glukosa berada di otot yang

tergantung dengan hormon insulin. Pada saat puasa, kira-kira 85% produksi

glukosa berasal dari hepar dan sisanya dihasilkan dari ginjal. Pada saat makan,

karbohidrat yang dikonsumsi meningkatkan konsentrasi glukosa plasma dan

merangsang insulin lepas dari sel