Pengembangan Kemampuan Berhitung Melalui Permainan Lingkaran Warna Pada Kelompok A Di PAUD Harapan Umat Desa Kebondowo Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository

  

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI

PERMAINAN LINGKARAN WARNA PADA KELOMPOK A

DI PAUD HARAPAN UMAT DESA KEBONDOWO

KEC. BANYUBIRU KAB. SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

TATI RAHMAWATI

  

NIM 116-14-011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

  

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI

PERMAINAN LINGKARAN WARNA PADA KELOMPOK A

DI PAUD HARAPAN UMAT DESA KEBONDOWO

KEC. BANYUBIRU KAB. SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

TATI RAHMAWATI

  

NIM 116-14-011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

  

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.

  Dosen IAIN Salatiga Hal : Naskah Skripsi Lamp : 4 eksemplar Saudara : Tati Rahmawati

  Kepada: Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga

Di Salatiga Assalamu’alaikum Wr. Wb

  Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama : Tati Rahmawati NIM : 116-14-011 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Islam Anak Usia Dini Judul : PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERHITUNG

  MELALUI PERMAINAN LINGKARAN WARNA PADA KELOMPOK A DI PAUD HARAPAN UMAT DESA KEBONDOWO KEC. BANYUBIRU KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018

  dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqasyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

  Salatiga, 25 Juli 2018 Pembimbing,

  

MOTTO

  “Mengajarkan anak berhitung sama dengan mengajarkan anak tentang kejujuran karena dalam ilmu berhitung jawabannya selalu jujur dan pasti ”

  • Sulistiyawati- “Ajarilah anak-anakmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zaman yang berbeda dengan zamanmu

  ”

  • Sayyidina Ali Bin Abi Tholib-

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan teruntuk: Ibunda tercinta, Ibu Hj. Siti Nadiroh Terima kasih tiada terhingga untukmu yang senantiasa ikhlas merangkai do

  ’a-do’a untukku sehingga dalam keterbatasan kudapat menyelesaikan studi dengan baik. ❖ Ayahanda terkasih, Bapak A.Samaun Tohjaya Alm. yang semasa hidupnya mengharapkanku dapat menempuh pendidikan di IAIN dan baru saat ini dapat mewujudkannya. Semoga Allah senantiasa memberikan tempat yang terbaik di sisiNya. ❖ Suamiku tercinta, Bambang Puspito, S.Hut. yang selalu memberikan support, doa dan kesempatan padaku mencari ilmu disela-sela rutinitas sebagai seorang istri dan ibu. ❖ tersayang, Hikmatyyar Syahril Ramadhan dan Anak-anakku

  Fadlilah Syaharani Maghfira yang selalu memberikan do’a, senyum, dan semangat, agar tidak berputus asa dan terus maju. ❖ Adik-adikku, Iin Inayah, Mahruri, Rini Astini, dan Rudianto, terima kasih atas support dan do’anya. ❖ Teman-teman pendidik PAUD Harapan Umat, terima kasih atas support dan kerjasamanya.

  Bismillahirrohmannirrohiim , Alhamdulillah i robbil ‘alamiin, segala puji dan syukur hanyalah milik

  Allah Subhanahuwata’ala, karena dengan rahmat, taufiq dan ridhoNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Kemampuan

  Berhitung melalui Permainan Lingkaran Warna pada Kelompok A di PAUD Harapan Umat Tahun Pelajaran 2017/2018”.

  Salam dan Sholawat selalu kita haturkan, kepada junjungan Nabiyullah Muhammad Shallallahu

  ’alaihi wasallam yang membawa keteladanan dan ajaran Islamiyyah sehingga menjadi penerang dalam menjalani kehidupan di dunia dan di akhirat.

  Dengan perasaan bangga dan terharu penulis dapat menyelesaikan skripsi ini merupakan tugas akhir yang tidak dapat dianggap ringan. Penulis sadar banyak kekurangan dalam proses penyusunan skripsi ini, karena keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Tentunya banyak pihak yang membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

  Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, khususnya kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi,M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga

  3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)dansebagai dosen pembimbing yang telah setia dan sabar meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi.

  4. Bapak Agung Hidayatulloh, M.Pd. Dosen Program Studi PIAUD yang telah memberikan masukan dan support dalam menyelesaikan skripsi

  5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen serta Staf karyawan di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan khususnya Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).

  6. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Atas semua jasa kepada mereka semua, penulis ucapkan “jazakumullah

  khairan katsiran

  “. Semoga amal baiknya diterima dan dilipat gandakan oleh Allah

Subhanahuwata’ala. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini kurang mendekati kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan sumbangsih

  dari pembaca berupa kritik dan saran yang membangun guna tercapainya penyusunan karya lain di kemudian hari. Dan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis pribadi dan pembaca pada umumnya.

  Salatiga, 21 Juli 2018 Penulis

  

ABSTRAK

  Rahmawati,Tati.2018. Pengembangan Kemampuanm Berhitung Melalui

  Permainan Lingkaran Warna pada Kelompok A di PAUD Harapan Umat Desa Kebondowo Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Jurusan Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Program Studi Pendidikan Islam Usia Dini. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  Pembimbing Dra.Siti Asdiqoh, M.Si. Kata Kunci: Kemampuan Berhitung; Permainan Lingkaran Warna.

  Konsep berhitung sangat penting diberikan pada anak sebagai landasan penguasaan konsep matematika di jenjang pendidikan selanjutnya Media pembelajaran sangat dianjurkan agar anak mampu menerima pembelajaran dengan baik. Kemampuan berhitung yang belum berkembang menjadi masalah yang dihadapi guru kelompok A Berdasarkan kondisi tersebut rumusan masalah dalam penulisan ini yaitu bagaimana pengembangan kemampuan berhitung melalui permainan lingkaran warna.

  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengembangan kemampuan berhitung melalui permainan lingkaran warna. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelompok A berjumlah 22 anak.

  Hasil data yang diperoleh pada pra siklus anak yang sudah berkembang ada 3 atau sebanyak 13,6%. Data yang diperoleh pada Siklus I anak berkembang baik meningkat menjadi 10 atau sebanyak 45,5%. Hasil Siklus II anak yang berkembang baik meningkat menjadi 20 anak atau sebesar 90,9. Yang belum berkembang baik ada 2 anak dikarenakan tidak konsentrasi dan belum mampu mengikuti peraturan permainan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui permainan Lingkaran Warna berhasil mengembangkan kemampuan berhitung pada Kelompok A di PAUD Harapan Umat Desa Kebondowo Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.

  

DAFTAR ISI

  SAMPUL JUDUL……………………………………………………………………………i LEMBAR LOGO IAIN…………………………………………………………...ii PERSETUJUAN PEMBIMBING

  ………………………………………..............iii PERNYATAAN KEASLIAN

  TULISAN…………………………………..........iv PENGESAHAN KELULUSAN…………………………………………………..v MOTTO .............

  ……………………………………………................................vi PERSEMBAHAN..................................................................................................vii KATA PE

  NGANTAR…………………………………………………………..viii ABSTRAK……………………………………………………………………......x DAFTA

  R ISI………………………………………………………………….…..xi DAFTAR TABEL…………………………………………………..…………...xiv DAFTA

  R GAMBAR…………………………………………………………….xv DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….xvi

  BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1 A. Latar Belakang Masalah……………………………………………….1 B. Rumusan Masalah……………………………………………………..5 C. Tujuan Penelitian……………………………………………………. 6 D. Kegunaan Penelitian…………………………………………………. 6

  1. Manfaat t eoritis………………………………………………….. 6

  2. Manfaat p raktis……………………………………………………6

  E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan…………….………...7

  2. Perkembangan berhitung pada anak usia dini ………………... 21

  8. Kajian m ateri…………………………………………………… 42 B. Kajian Pustaka……………………………………………………… 47

  7. Pengertian permainan dan b ermain………………………...........35

  6. Aspek-aspek perkembangan anak usia d ini………………...……33

  5. Karakteristik Anak Usia Dini ……………………………….… ...30

  4. Perkembangan pendidikan anak usia d ini…………………. … 25

  3. Berhitung dalam Perspektif Is lam……………………………... 23

  1. Kemampuan b erhitung………………………………………… 15

  1. Hipotesis t indakan……………………………………………….. 7

  BAB II LA NDASAN TEORI………………………………………………… 15 A. Kajian Teori………………………………………………………… 15

  5. Teknik pengumpulan d ata………………..…………………… 11 G. Sistematika Penulisan……………………………………………… 13

  4. Instrumen p enelitian…………………………………………… 10

  3. Langkah-langkah p enelitian…………………………………….. 9

  2. Subjek p enelitian………………………………………………… 9

  1. Rancangan p enelitian…………………………………………… . 8

  2. Indikator k eberhasilan…………………………………………… 7 F. Metode Penelitian……………………………………………………. 8

  BAB III PELAKSANA AN PENELITIAN…………………………………….. 52

  1. Sejarah berdirinya PAUD Harapan Umat………………………..52

  2. Profil PAUD…………………………………………………… 53 3.

  Tujuan……………………………………………………………55

  4. Keadaan murid dan g uru………………………………………... 55 B. Deskripsi Pelaksanaan Per Siklus………………………………........59

  1. Data Pra Siklus ………………………………………………..... 59

  2. Pelaksanaan Siklus I …………………………………………… ..59

  3. Pelaksanaan Siklus II ………………………………………….. .67

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………………...73 A. Deskripsi Per Siklus………………………………………………… 73

  1. Ketentuan penilaian …………………………………………..... 73

  2. Hasil penelitian Siklus I ……………………………………….....74

  3. Hasil penelitian Siklus II ………………………………………....77 B. Pembahasan ………………………………………………………… 80

  BAB V PENUT UP……………………………………………..……………… 83 A. Kesimpulan…………………………………………………………..83 B. Saran…………………………………………………………………83 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………85

  LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 1.1.Lembar Penilaian Pencapaian dan Perkembangan Anak ………............ 8

Tabel 2.1 Tingkat Pencapaian dan Perkembangan Anak Usia 4

  • – 5 tahun …...... 23

Tabel 3.1. Jumlah murid PAUD Harapan Umat Tahun Pelajaran 2017/2018

  ….. 55

Tabel 3.2. Daftar murid kelompok A

  ………………………………………….....56

Tabel 3.3. Keadaan Guru

  ………………………...…………………………........57

Tabel 4.1. Instrumen Penilaian Kemampuan Berhitung

  ……………….……...…73

Tabel 4.2. Indikator yang dinilai tiap Siklus

  ……………………………………..74

Tabel 4.3. Hasil Penilaian Siklus I

  …………………………………...………..…74 Tabel 4.4.Hasil Penilaian Ketrampilan Guru Siklus I

  …………………………. 76

Tabel 4.5. Pengamatan aktivitas siswa Siklus I

  ………………………………….76

Tabel 4.6. Data Hasil Penilaian Siklus II

  …………………………….…......……77 Tabel 4.7.Hasil Pengamatan Ketrampilan Guru Siklus II

  ………..………..……..79

Tabel 4.8. Pengamatan Aktivitas siswa Siklus II

  ………………..……………... 79

Tabel 4.9. Data Prosentase Peningkatan Kemampuan berhitung Per Siklus

  …... 80

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Siklus

  Penelitian……………………………………………. 8

Gambar 2.1 Ciri

  Bermain………………………………………………………...37 Gambar 3.1.Struktur Kepengurusan PAUD Harapan

  Umat…………………… 58 Gambar4.1 Grafik Prosentase Kemampuan Berhitung

  ………………………….80 Lampiran 1: Data Hasil Observasi Pra Siklus Lampiran 2: Lembar RPPH Siklus I Lampiran 3: Lembar Data Hasil Peniaian Siklus I Lampiran 4: Lembar Pengamatan terhadap Ketrampilan Guru Siklus I Lampiran 5: Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I Lampiran 6: Lembar RPPH Siklus II Lampiran 7: Lembar Data Hasil PeniaianSiklus II Lampiran 8: Lembar Pengamatan terhadap Ketrampilan Guru Siklus II Lampiran 9: Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II Lampiran 10: Lembar Tugas Siklus I Lampiran 11: Lembar Tugas Siklus I Lampiran 12: Lembar Tugas Siklus II Lampiran 13: Lembar Tugas II Lampiran 14: Foto Dokumen Penelitian Lampiran 15: Lampiran Surat Tugas Pembimbing Lampiran 16: Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 17: Surat Permohonan Ijin Pnelitian Lampiran 18: Surat Balasan Ijin Penelitian Lampiran 19 : Lembar Satuan Kredit Kegiatan Lampiran 20: Daftar Riwayat Hidup

untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan. Usaha-usaha yang dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai dan norma-norma tersebut serta mewariskannya kepada generasi berikutnya untuk dikembangkan dalam hidup dan kehidupan yang terjadi dalam suatu proses pendidikan.

  Berdasarkan Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional berkaitan dengan Pendidikan Anak Usia Dini tertulis pada pasal 28 ayat 1 yang berbunyi “Pendidikan Anak Usia dini diselenggarakan bagi anak sejak lahir sampai enam tahun dan bukan merupakan prasarat untuk mengikuti pendidikan dasar.” (Yuliani, 2013:6).

  Selanjutnya pada Bab I pasal 1 ayat 14 ditegaskan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu pembinaan yang ditujukan pada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam

  Urgensi pendidikan anak usia dini berdasarkan tujuan didaktis psikologi adalah untuk mengembangkan berbagai aspek kecerdasan yang merupakan potensi bawaan. Kecerdasan yang dimiliki oleh seorang anak hanya akan berarti apabila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yang dikenal dengan istilah kecakapan hidup atau life skills (Sojiono, 2013:43).

  Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini berada pada masa rentang usia 0 – 8 Tahun. Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek sedang mengalami masa cepat dalam rentang perkembangan hidup manusia (Berk dalam Sojiono, 2013:6).

  Banyak ahli menyatakan bahwa perkembangan anak sedang berproses di usia 0 hingga 5 tahun, maka akhir-akhir ini muncul slogan “The Golden Age” (masa periode emas) di usia ini. Saraf-saraf ini bertambah banyak dan semakin berhubungan apabila anak diberikan stimulasi. Semakin banyak stimulasi yang diberikan, akan semakin rimbun jaringan saraf di otak. Prinsip dari saraf-saraf ini ada

  “use it or lose it

  ” (digunakan atau akan hilang). Apabila hubungan antar saraf ini diperkuat terus menerus dengan stimulasi yang tepat, maka jaringan saraf akan semakin kuat. Begitu juga sebaliknya, apabila hubungan itu tidak dipertahankan, maka saraf akan mati (Hildayani 2015:2.3).

  Anak usia dini memiliki kemampuan yang luar biasa khususnya pada masa anak-anak awal. Keinginan anak untuk belajar menjadikan mereka aktif dan eksploratif. Anak belajar dengan seluruh panca inderanya untuk memahami sesuatu dalam waktu singkat, mereka akan beralih ke hal lain untuk dipelajari. Lingkungan kadang menjadikan anak terhambat dalam mengembangkan kemampuan belajarnya. Lingkungan yang tidak kondusif dapat menghambat keinginan anak untuk bereksplorasi.

  Kegiatan pengembangan pembelajaran matematika untuk anak usia dini dirancang agar anak mampu menguasai berbagai pengetahuan dan keterampilan matematika yang memungkinkan mereka untuk hidup dan bekerja pada abad mendatang yang menekankan pada kemampuan memecahkan masalah. Berhitung merupakan bagian dari matematika, yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama konsep bilangan yang merupakan juga dasar bagi pengembangan kemampuan matematika maupun kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar (Depdiknas, 2007: 1).

  Berhitung pada anak usia dini diharapkan tidak hanya berkaitan dengan kemampuan kognitif saja, tetapi juga kesiapan mental, sosial dan emosional. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya, berhitung pada anak usia dini dilakukan secara menarik dan bervariasi.

  Pada saat inilah permainan angka mulai diperkenalkan pada anak, Alexander (dalam Arikunto, 2006:46) pengertian konsep angka adalah melalui segala sesuatu yang ada dalam lingkungan anak dan memanfaatkan serta menghitung jumlah mainan yang paling disukai anak.

  Secara tidak sadar dalam kehidupan sehari-hari anak selalu dikenalkan dengan hal-hal yang berhubungan dengan matematika misalnya berbagai bentuk angka atau bilangan. Tanpa disadari pertama kali orang tua mengenalkan kepada anak antara lain adalah konsep berhitung misalnya berapa jumlah jari tanganmu? Jam berapa kamu bangun tidur ? Berapa kali kamu mandi dalam sehari? Ade diberi permen berapa oleh ayah?

  Benda-benda di sekitar kita juga banyak yang mengenalkan yang berhubungan dengan matematika, misalnya pada jam dinding, mata uang, kalender. Oleh karena itu dapat dikatakan angka telah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Jadi pembelajaran matematika atau berhitung harus dikuasai oleh seorang anak.

  Penyampaian pembelajaran berhitung yang kurang menarik dan variatif akan membuat anak malas dan bosan sehingga anak tidak semangat mengikutinya.

  Dunia anak adalah dunia bermain, melalui bermain anak memperoleh pelajaran yang mengandung aspek perkembangan kognitif, sosial, emosi dan perkembangan fisik. Melalui kegiatan bermain dengan berbagai permainan anak dirangsang untuk berkembang secara umum baik perkembangan berpikir/kognitif, emosi maupun sosial.

  Melalui kegiatan bermain yang mengandung edukasi, daya pikir anak terangsang pada perkembangan emosi,sosial, kognitif, bahasa dan fisik motoriknya. Setiap anak memiliki kemampuan dan ketertarikan bermain yang berbeda tergantung dari perkembangan anak. Dari permainan juga biasanya akan menimbulkan fantasi-fantasi besar oleh anak, dan tentu akan semakin menambah semangat belajar pada anak.

  Anak-anak kelompok A di PAUD Harapan Umat Tahun Pelajaran 2017/2018 sebagian besar kemampuan berhitungnya belum berkembang.

  Antara lain anak-anak masih mengalami kesulitan. dalam membilang angka 1-10, mengurutkan bilangan 1-10, mengenal konsep bilangan dengan jumlah benda. Ada pula anak yang masih belum dapat membedakan penulisan lambang angka yaitu 2 dan 5. Di samping itu pula guru dalam menyampaikan pembelajaran, bersifat klasikal dengan media papan tulis, dan spidol. Alat peraga dalam pembelajaran masih terbatas sehingga anak merasa jenuh dan bosan.

  Mengamati dari hal yang sudah dipaparkan diatas penulis berinisiatif untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan media Permainan Lingkaran Warna sehingga pembelajaran berhitung tidak membuat anak menjadi lekas bosan namun menjadi lebih menyenangkan, karena diberikan melalui kegiatan bermain.

  Rumusan masalah dalam penelitian in iadalah bagaimana Warna Pada Kelompok A di PAUD Harapan Umat Desa Kebondowo Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 ? C.

Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengembangan Kemampuan Berhitung Melalui Permainan Lingkaran Warna pada Kelompok A di PAUD Harapan Umat Desa Kebondowo Kec.

  Banyubiru Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.

D. Kegunaan Penelitian

  1. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada lembaga-lembaga yang menangani pendidikan anak usia dini ataupun masyarakat umum yang membutuhkan informasi tentang perkembangan anak dan permainan yang tepat untuk meningkatkan perkembangan kemampuan berhitung.

  2. Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak baik guru, anak atau siswa, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :

  a. Dapat mengembangkan kemampuan berhitung dengan menggunakan metode bermain melalui permainan lingkaran warna. b. Menciptakan suasana yang menyenangkan dalam pembelajaran berhitung pada anak usia dini.

  Hipotesis tindakan Hipotesis merupakan jawaban sementara yang harus diuji kebenaranya melalui penelitian. Menurut Arikunto (1996:67), hipotesis yang dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

  Dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut “Adanya pengembangan kemampuan berhitung melalui permainan lingkaran warna pada kelompok A di PAUD Harapan Umat Desa Kebondowo Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.

  2. Indikator keberhasilan Penelitian ini dikatakan berhasil apabila anak mengalami peningkatan perkembangan pada masing-masing indikator seperti: anak mampu membilang angka 1-10, mengurutkan bilangan 1-10, mengenal konsep bilangan dengan jumlah benda.

  Adapun indikator pembelajaran berhitung terdapat pada Standar Tingkat Pencapaian dan Perkembangan Anak/STPPA PAUD Aspek Kognitif (berpikir simbolik) usia 4-5 tahun.

  Nilai Skor Keterangan

  4 Berkembang Sangat Baik ( BSB )

  3 Berkembang Sesuai Harapan (BSH )

  2 Mulai Berkembang ( MB )

  1 Belum Berkembang ( BB ) Tabel.1.1 Tabel Lembar Penilaian Pencapaian Dan Perkembangan Anak

  1. Rancangan penelitian Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas atau

  (Action Research) yang bertujuan memperbaiki suatu praktik pembelajaran yang dilakukan di kelas (Arkunto,2006:58) Model penelitian tindakan secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

  Skema Siklus Penelitian

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

  

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

  ?

  2. Subjek penelitian Penelitian dilakukan pada anak Kelompok A, dengan jumlah siswa 22 yang terdiri dari 12 anak laki-laki dan 10 anak perempuan, di

  PAUD Harapan Umat Kec. Banyubiru Kab. Semarang. Dipilihnya Kelompok A dikarenakan anak baru mengenal pembelajaran matematika dan belum berkembang kemampuan berhitungnya.

  Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2017/ 2018.

  3. Langkah-langkah penelitian Adapun tahap-tahap dalam penelitian tindakan kelas terdiri dari empat tahapan penting, yaitu: a. Tahap rencana

  1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) dengan penerapan metode bermain melalui permainan lingkaran warna. 2) Menyiapkan alat permainan yaitu lingkaran warna yang akan digunakan media pembelajaran pada anak.

  3) lembar tes observasi dan wawancara yang Menyiapkan ditujukan kepada anak dan guru yang diajak berkolaborasi (guru kelas). 4) Membuat simulasi perbaikan.

  b. Tahap tindakan metode bermain melalui permainan lingkaran warna dengan panduan RPPH (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian) yang telah dibuat pada tahap perencanaan.

  c. Tahap pengamatan Pada tahap ini, penulis melakukan observasi segala aktivitas anak dan guru dalam proses pembelajaran kemudian dianalisis menjadi umpan balik dan disesuaikan dengan beberapa indikator-indikator yang telah ditentukan penulis secara terlampir.

  d. Tahap refleksi Tahap ini untuk mengetahui sudah tercapaikah pembelajaran yang menjadi target bagi peneliti yaitu meliputi mencatat hasil observasi, evaluasi dan analisis hasil pembelajaran. Jika pada Siklus I ternyata anak masih belum berkembang kemampuan berhitungnya maka dilakukan perbaikan pada siklus

  II, demikian selanjutnya, bila disiklus II belum menampakkan hasil yang diharapkan maka akan dilanjutkan pada siklus berikutnya.

  4. Instrumen penelitian Instrumen pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas adalah : a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH), yaitu panduan pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar. RPPH meliputi tingkat pencapaian perkembangan, indikator kegiatan pembelajaran, alat dan sumber belajar, serta hasil penilaian.

  b. Lembar observasi, yaitu lembar yang digunakan untuk mengamati kegiatan anak didik dan guru selama proses pembelajaran berlangsung pada tiap siklus.

  5. Teknik dan pengumpulan data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas adalah: a. Tes

  Tes adalah suatu tehnik pengukuran yang didalam nya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh responden (Zainal Arifin, 2011; 226). Peneliti menggunakan beberapa soal tes yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang nantinya digunakan sebagai tes lisan. Sedangkan tes tertulis melalui lembar kegiatan yang harus dikerjakan anak dengan materi kemampuan berhitung permulaan.

  b. Observasi Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses- proses pengamatan dan ingatan. Sutrisno Hadi dalam Sugiyono

  Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan sengaja, yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan hal yang diselidiki. Dalam hal ini peneliti mengamati proses pengembangan kemampuan berhitung pada anak, berbentuk hasil lembar tugas, dan lembar observasi selama pembelajaran berlangsung.

  c. Dokumentasi .

  Pada teknik ini, peneliti dapat memperoleh informasi dari berbagai macam sumber tertulis seperti lembar kegiatan anak, dan kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Dokumentasi meliputi lampiran foto kegiatan pembelajaran sedang berlangsung.

  d. Analisa data Analisis data menurut Arikunto (2006:128) adalah

  “proses mencari dan menyimpan secara sistematis data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang harus dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga dapat dipahami oleh diri sendiri dan orang lain ”.

  Analisis data adalah suatu cara menganalisis data Analisa data dilakukan penulis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan data yang diperoleh melalui instrumen penelitian.

G. Sistematika Penulisan

  Skripsi terdiri dari tiga bagian yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir .

  1. Bagian Awal Pada bagian awal mencakup halaman sampul luar, lembar berlogo, halaman sampul dalam, lembar persetujuan, lembar pengesahan kelulusan, halaman pernyataan keaslian penelitian, halaman motto, persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.

  2. Bagian Inti

  Bagian inti terdiri dari lima bab yaitu: Bab I: PENDAHULUAN, meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis tindakan, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  Bab II : LANDASAN TEORI, yang meliputi : kajian teori, dan kajian pustaka. Bab III : PELAKSANAAN PENELITIAN yang meliputi: deskripsi Pelaksanaan Siklus I, deskripsi pelaksanaan Siklus II. Bab IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, yang

  Bab V : PENUTUP, terdiri dari kesimpulan dan saran.

  3. Bagian Akhir , terdiri dari daftar pustaka, dan lampiran.

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori

  1. Kemampuan berhitung

  a. Pengertian kemampuan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI 2007:707) disebutkan bahwa kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti kuasa (bisa, sanggup) melakukan sesuatu. Kemampuan dapat diartikan juga kesanggupan, kecakapan, kekuatan kita berusaha dengan diri sendiri.

  Menurut Sumadi Suryabrata (1998:168) menyatakan bahwa kemampuan biasanya diidentikkan dengan kemampuan individu dalam melakukan suatu aktivitas, yang menitikberatkan pada latihan dan performance atau apa yang bisa dilakukan oleh individu setelah mendapatkan latihan tertentu. Sedangkan kemampuan menurut Munandar (1999:17) potensi seseorang yang merupakan bawaan sejak lahir serta dipermatang dengan adanya pembiasaan dan latihan, sehingga mampu melakukan sesuatu.

  Menurut pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah kesanggupan seseorang atau potensi bawaan seseorang untuk melakukan sesuatu yang berkembang berdasarkan b. Pengertian berhitung Berhitung menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI:

  2007: 406), berhitung atau menghitung berasal dari kata hitung artinya adalah mengerjakan hitungan (menjumlahkan, mengurangi, menggalikan, membagi, memperbanyak dan sebagainya).

  Berhitung adalah sebuah cara yang menyenangkan untuk mempelajari konsep bilangan. Anak usia dini sudah dapat diajari matematika atau berhitung permulaan melalui berbagai cara. Berhitung dengan suara nyaring atau berhitung sambil bernyanyi baik dilakukan ketika mengajarkan anak berhitung dan mengenal bilangan. Pengenalan berhitung permulaan yang dilakukan sambil bermain dan bernyanyi membuat anak lebih mudah untuk menerima pembelajaran (Ismayati, 2010: 24).

  Menurut Dali S.Naga dalam Mulyono (2003:253) berhitung atau menghitung adalah cabang matematika yang berkenaan dengan hubungan-hubungan bilangan nyata dengan perhitungan mereka terutama penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.

  Kemampuan berhitung sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Terutama konsep bilangan yang merupakan dasar bagi pengembangan kemampuan matematika maupun kesiapan anak untuk mengikuti pendidikan selanjutnya.

  Berhitung sangat erat kaitannya dengan angka-angka. Matematika adalah dasar dari semua ilmu, sehingga kemampuan berhitung sangat penting dimiliki oleh semua orang. Berhitung merupakan tahapan belajar yang harus dilalui oleh setiap anak, sehingga pembelajaran ini pada anak usia dini sangat disarankan.

  Dari beberapa pendapat ahli dapat kita simpulkan bahwa kemampuan berhitung adalah kesanggupan atau kemampuan dari seseorang atau potensi yang dimiliki seseorang untuk melakukan perhitungan dengan mengenal konsep dasar matematika seperti konsep bilangan, sehingga dapat melakukan perhitungan dengan benar.

  c. Tujuan pengenalan berhitung pada anak usia dini Berhitung termasuk ke dalam pengembangan aspek kognitif. Adapun tujuan umum pengenalan berhitung pada anak usia dini adalah agar anak mengenal dan mengetahui dasar-dasar pembelajaran berhitung sehingga pada saatnya anak nanti dapat lebih siap mengikuti pembelajaran matematika yang lebih kompleks pada jenjang pendidikan yang lebih lanjut.

  Sedangkan tujuan yang khusus pengenalan berhitung/matematika sederhana yang ada dalam kehidupan sehari- hari hal ini sesuai dengan Santika dalam (Depdiknas 2007: 1) adalah sebagai berikut;

  1) berpikir logis dan sistematis sejak dini melalui Dapat pengamatan terhadap benda- benda konkrit, gambar-gambar atau angka-angka yang terdapat disekitar anak. 2) Dapat menyesuaikan dan melibatkan diri dalam kehidupan bermasyarakat yang dalam keseharianya memerlukan keterampilan berhitung. 3) Memiliki ketelitian, konsentrasi, abstraksi dan daya apresiasi yang tinggi.

  4) Memahami pemahaman konsep ruang dan waktu serta dapat dalam memperkirakan kemungkinan urutan suatu peristiwa yang terjadi disekitarnya. 5) Memiliki kreativitas dan imajinasi dalam menciptakan suatu secara spontan.

  Dapat disimpulkan pengenalan pembelajaran berhitung pada anak usia dini bertujuan untuk melatih berpikir logis, memiliki ketelitian dan memahami konsep ruang serta waktu, agar dapat mengembangkan kreativitas serta memiliki imajinasi, dan keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari serta membantu anak menyesuaikan diri dalam kehidupan bermasyarakat. d. Prinsip-prinsip pembelajaran berhitung permulaan Konsep pembelajaran berhitung anak usia dini sangat berguna bagi perkembangan kecerdasan logika matematikanya.

  Menurut hasil penelitian Dr. Howard Gardner, seorang profesor pendidikan dari Harvard University (dalam Adiningsih), mengungkapkan bahwa kecerdasan logika matematika merupakan salah satu dari delapan jenis potensi kecerdasan yang dimiliki anak.

  Anak usia dini dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok pra sekolah (0 - 3 tahun), kelompok kedua adalah kelompok anak yang sudah mampu mengikuti pendidikan anak usia dini (3-6 tahun).

  Seorang guru/pendidik dalam mengajarkan pembelajaran berhitung permulaan harus melakukannya secara menyenangkan dan bertahap. Pedoman permainan berhitung (Depdiknas, 2007: 2) menyatakan pembelajaran berhitung permulaan harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

  1) Pembelajaran berhitung diberikan secara bertahap, diawali dengan menghitung benda-benda atau pengalaman peristiwa konkrit yang dialami melalui pengamatan di alam sekitar. 2) Pengetahuan dan ketrampilan pada pembelajaran berhitung diberikan secara bertahap menurut tingkat kesukarannya, misalnya dari konkrit ke abstrak, mudah ke sukar, dari

  3) Pembelajaran berhitung akan berhasil jika anak-anak diberi kesempatan berpartisipasi dan dirangsang untuk menyelesaikan masalah-masalahnya sendiri. 4) berhitung membutuhkan suasana yang Pembelajaran menyenangkan dan memberikan rasa aman serta kebebasan bagi anak. 5) yang digunakan di dalam pengenalan konsep Bahasa berhitung permulaan sebaiknya bahasa yang sederhana dan jika memungkinkan mengambil contoh yang ada di lingkungan sekitar anak.

  6) Dalam pembelajaran berhitung anak dapat mengelompokkan sesuai tahap penguasaannya yaitu tahap konsep masa transisi dan lambang. Menurut Sriningsih (2008:39) “prinsip pembelajaran matematika merupakan hal penting yang harus dilaksanakan guru dalam setiap karakteristik perkembangan anak dan tidak menimbulkan kecemasan (stress bagi anak)”.

  e. Tahapan perkembangan kemampuan berhitung Depdiknas (2007 :7-8) menjelaskan ada tiga tahap dalam penguasaan berhitung anak yaitu :

  1) Tahap penguasaan konsep Dimulai dengan mengenal konsep atau pengertian tentang

  Pada tahap ini anak akan berekspresi untuk berhitung segala macam benda yang ada disekitarnya.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Melalui Permainan Kartu Bergambar pada Anak Usia 4 Sampai 5 Tahun di Kelompok A TK Kamulyan Terpadu Salatiga

0 0 14

PENCARUH SIKAP DEMOKRATIS ORANG TUA TERHADAPK REATIVITAS ANAKD I SEKOLAH (Studi Kasus Pada Siswa Ml Tholabiyah Tcgaron Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2008) - Test Repository

0 0 91

PENGARUH PEMBINAAN KEAGAMAAN ISLAM TERHADAP PENGAMALAN IBADAH SHALAT (Studi Kasus Pada Anak-Anak Keluarga Petani Di Dusun Kerep Desa Jombor Kec. Tuntang, Kab. Semarang Tahun 2015) - Test Repository

0 1 115

PENGARUH PEMBINAAN KEAGAMAAN ISLAM TERHADAP PENGAMALAN IBADAH SHALAT (Studi Kasus Pada Anak-Anak Keluarga Petani Di Dusun Kerep Desa Jombor Kec. Tuntang, Kab. Semarang Tahun 2015) - Test Repository

0 0 114

Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Beragam Pekerjaan Dalam Masyarakat Melalui Metode Role Playing Pada Siswa Kelas IIIMI Miftahul Huda Desa Lopait, Kec. Tuntang, Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 193

Hubungan Intensitas Bimbingan Orang Tua dengan Kemandirian Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 1 Banyubiru Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun Ajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 107

Judul Skripsi : Pengembangan Kemampuan Berhitung Permulaan Menggunakan Alat Permainan Edukatif Kotak Pinguin Pada Anak Kelompok B Di RA Masyithoh Nglondong Kec. Parakan Kab. Temanggung. - Test Repository

0 0 149

Pengembangan Kosakata Anak Dengan Metode Bernyanyi PAUD Tunas Pertiwi Tunas Petiwi Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019 - Test Repository

0 0 19

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Datar Melalui Media Grafis Papan Gantung Bangun Datar Pada Siswa Kelas I Mi Al Ma’arif Rowoboni Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun Ajaran 2017/2018 - Test Repository

0 2 173

Strategi Bermain Peran dan Bercerita untuk Mengembangkan Ekspresi Emosi Anak Usia Dini Kelompok A di RA Masyithoh Nglondong Kec. Parakan Kab. Temanggung Tahun Pelajaran 2016/ 2017 - Test Repository

0 0 166