PENCARUH SIKAP DEMOKRATIS ORANG TUA TERHADAPK REATIVITAS ANAKD I SEKOLAH (Studi Kasus Pada Siswa Ml Tholabiyah Tcgaron Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2008) - Test Repository

FAKULTAS TARBIYAH STAIN SALATIGA

  DEPARTEM EN A G A M A Rl SEK O LA H T IN G G I A G A M A IS L A M N EG ER I (S T A IN ) S A L A T IG A

  Jl. Station 03 Te/p. (0298) 323706 , 323433 Sa/atiga 50721 Website : E-mail : administrasi(a}stainsalatiga.ac.id

  

DEKLARASI

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pemah ditulis oleh orang lain atau pemah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosah skripsi.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, Agustus 2008 ma Nurianah NIM. 114 06 189

  DEPARTEM EN A G A M A Rl SEK O LA H T IN G G I A G A M A IS L A M N EG ER I (S T A IN ) S A L A T IG A

  Jl. Station 03 Telp. (0298) 323706 , 323433 Salatiga 50721 Website : E -m ail: ad.ninistrasi@stainsa'atiga.ac.id

  H. Sidqon Maesur, Lc., M.A DOSEN STAIN SALATIGA NQTA PEMBIMBING

  Lamp : 3 eksemplar Hal : Naskah skripsi

  Saudari Ana Nurjanah Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga

  Assalamu'alaikum. Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari: Nama : ANA NURJANAH NIM : 114 06 189 Jurusan / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam

  PENCARUH SIKAP DEMOKRATIS ORANG TUA

  Judul :

  TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI SEKOLAH (Studi Kasus Pada Siswa Ml Tholabiyah Tcgaron Kec. Banyubiru

Kab. Semarang Tahun 2008)

  Dengan ini kami mohon skripsi Saudari tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamu'alaikum , Wr, Wb

  Salatiga, 9 Agustus 2008 Pembimbing

  V NIP./150 289 733

  

PENGESAHAN SKRIPSI

  J u d u l : PENGARUH SIKAP DEMOKRATIS ORANG TUA TERHADAP KREATIFITAS ANAK DI SEKOLAH

  N am a : ANA NURJANAH NIM : 114 06 189 P ro g ram S tu d i : P e n d id ik a n A gam a Isla m (PAI)

  S a latig a, 2 7 A g u stu s 2 0 0 8 D ew an Penguji,

  Ketua Sckrctaris

  p

  r jm a m Sutomo, M.Ag A \ Dr. H. Muh. Saerozi. M . A NIP. 150 216 814 NIP. 150 247 014

  Penguji I Drs. Sa'adi. M.Ag

  Abdul Aziz NP, S\Ag, MM NIP. 150 2 5 6 821

  NIP. 150 299v3 3 7

  P E R S E M B A H A N Q ‘bkripsi in i penulis persembahan untuk ,

  

1. (SSapak, ibunda tercinta, terkasih, tersapanp pang selalu membimbinp,

mendoakan dan memberikan sepalanpa baik m oral maupun spiritual bappi kelancaran studiku, seme p a A JIah senantiasa meridhoinpa.

2. Q&uamiku tercinta, pang tidak pemah berhm ti m m bantu, memotivasi dan membimbinpku hinppa skripsi in i sobsai.

  

2. A aiakku tersapanp, terkasih pang telah memberikan sem anpat hati dan

p ikta n sehinppa studi in i selesai denpan baik

ty. Ts,'oman-teman puru atas penpertiannpa sehinppa sapa bis a terns m enuntut

ilm u dan ipinnpa untuk m enppunakanfasilitas sekolak

5. 22emam-teman G*CCXc H ' senantiasa memberikan doronpan dan

motivasi.

6. O& uat teman-teman seanpkatan ropram G Lkstensi anpkatan 2006.

  MOTTO l •* l

  

'Hai orang-orang yan g 6eriman, jagaCah dirimu dan

fteCuargamu dari siksa api neraka.. ..(QS. A t ‘TaHrim: 6)

  KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat-Nya yang tiada terhingga kepada seluruh makhluk, zat tempat bergantung dan memohon segala hal dalam kehidupan. Sholawat dan salam kita sanjungkan kepada beliau Nabi Agung Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya yang telah menghantarkan manusia pada jalan yang benar sesuai dengan perintah dan petunjuk Allah SWT.

  Penulisan skripsi ini tak mungkin dapat terselesaikan dengan baik tanpa ada bantuan, dorongan serta bimbingan dari pihak-pihak terteniu yang terkait.

  Namun, kebahagiaan tentu tidak dapat di sembunyikan dari terselesaikannya penulisan skripsi ini.

  Tak lupa penulis ucapankan banyak terima kasih yang sedalam-dalamnya dan setulusnya atas semua bantuan, bimbingan dan partisipasinya, khususnya kepada: 1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga.

  2. Bapak Drs. Joko Sutopo selaku Ketua Jurusan Tarbiyah Ekstensi.

  3. Bapak H. Sidqon Maesur, Lc., M.Ag selaku pembimbing dalam penulisan skripsi ini yang telah memberikan bimbingan dengan penuh perhatian dan kesabarqp.

  4. Bapak dan Ibu Dosen yang dengan tulus mendidik dan memberikan jasanya dalam menuntut ilmu di STAIN Salatiga.

  5. Bapak Aziz Sulthon Abidin, S.HI, selaku Kepala MI Tholabiyah yang telah memberikan ijin penelitian.

  6. Teman-teman guru di MI Tholabiyah Tegaron yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

  7. Bapak Ibu, kakak dan adikku yang telah memberikan dorongan moril sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

  8. Teman-teman senasip dan sepeijuangan program Ekstensi Kelas Cl angkatan

  9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah beijasa dalam penulisan skripsi ini.

  Akhimya penulis hanya dapat berdoa kepada Allah SWT, semoga semua amal baik dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis senantiasa mendapat balasan yang berlipat ganda dan selalu mendapatkan hidayah serta ridho dari-Nya. Amin.

  Dengan berbagai keterbatasan pengetahuan dan lainnya yang dimiliki penulis, tentunya dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangannya.

  Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat membawa manfaat, barokah bagi penulis khususnya dan segenap pembaca pada umumnya, serta bermanfaat bagi nusa, bangsa dan negara.

  Amin - amin yarobbal 'alamin 2006.

  Salatiga^Agustus 2008 Penulis )

  Ana Nurianafe NIM: 114 06 189 ABSTRAK ANA NURJANAH (NIM 114 06 186) PENGARUH SIKAP DEMOKRATIS

  ORANG TUA TERHADAP K RE ATI VIT AS^AN AK D1 SEKQEAH (Studi Kasus Pada Siswa MI Tholabiyah Tegaroh Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2008)

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuir Untuk mengetahui adakah pengaruh sikap demokratis orang tua terhadap kreativitas anak di sekolah. Penelitian ini menggunkan metode angket, observasi, dokumentasi dan wawancara, subyek penelitian sebanyak 50 responden, menggunakan teknik populasi, sampling. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner untuk menjaring data X dan data Y.

  Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis korelasi. Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan Ada pengaruh antara sikap demokratis orang tua terhadap kreativitas anak di sekolah. Hal ini dapat dilihat dengan hasil angket yang memperoleh kategori A mencapai nilai 78% dari 30 responden yang memandang bahwa sikap demokratis orang tua sangat tinggi, yaitu berada pada interval 69-100. Sedangkan untuk kreativitas belajar siswa di sekolah yang memperoleh kategori A mencapai nilai 82%, berada pada interval

  • 68 100 .

  Setelah data berhasil, kemudian hasil tersebut dikonsultasikan dengan tabel. Dengan jumlah subyek 20 siswa dengan taraf signifikansi 5% dan taraf signifikansi 1%, diperoleh pada tabel N taraf signifikansi 5% = 0,279 dan 1% = 0,361, dan apabila ditunjukkan dengan hasil hitung koefisien korelasi rG = 0,328 > 0,279 dan r0 = 0,328 < 0,361. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh demokratis orang tua terhadap kreativitas anak, akan tetapi pengaruh itu tidak mencapai tingkat maksimal atau sangat berhubungan. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapakan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi para orang tua, bagi anak, bagi masyarakat, dan khususnya bagi penulis yang dapat bermanfaat untuk penulisan skripsi ini.

  

D AFTAR ISI

  

  

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Demokratis

  

  

  

  

  3. Kreativitas Anak di Sekolah dan Faktor yang

  

  

  

  1. Latar Belakang dan Sejarah Pendirian Ml

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  BABY PENUTUP A. Kesimpulan..................................................................

  66 B. Saran-saran.................................................................

  67 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR R1WAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN

  D A FTA R TA BEL

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   Tabel XI Tabel Keija Product Moment Koefisien Korelasi Pengaruh Demokrasi Orang Tua (X) Terhadap Kreativitas

DAFTAR GAM BAR

  Gam bar 1 Struktur Organisasi MI Tholabiyah Tegaron

BAB I PENDAHULUAN A. L atar Belakang Masalah Dalam realita kehidupan, tidak dapat kita pungkiri bahwa keluarga

  mempunyai peranan penting dalam mendidik anak pada usia dini dan selanjutnya untuk menuju kedewasaan.1 Jika sejak dini anak dididik dengan cinta, mereka akan tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang mandiri, kreatif, dan penuh percaya diri. Diriwayatkan pula oleh al Bazzar dari Ibn

  ‘Umar R.A. bahwa Rasulullah SAW., bersabda : sesungguhnya pada setiap pohon terdapat buah, dan buahnya hati adalah anak. Sesungguhnya Allah tidak akan mengasihi mereka yang tidak mengasihi anaknya.2 Mereka akan memandang dunia secara positif, melangkah penuh percaya diri, merasa aman, mantap, dan dapat memecahkan berbagai problem dengan pilihan solving yang bervariasi.3

  Oleh karena itu orang tua harus mampu menanamkan rasa persaudaraan pada anak dalam segala aktivitas, manakala ada suritauladan pengarahan serta kepemimpinan yang tepat dari orang tua terhadap anak, maka anak akan tumbuh menjadi manusia yang mempunyai sikap yang bertanggung jawap dan kreatif. Setiap kebijakan yang di tempuh oleh orang tua harus dapat dipertanggungjawabkan secara horisontal terhadap manusia (keluarga, masyarakat dan bangsa) secara vertical terhadap Allah SWT

  1 Achmadi, llmu Pendidikan Islam, Fak. Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga, 1987, him. 116

  2 M uham m ad, Nur Abdul Hafizh, Mendidik Anak Bersama Rasulullah, him. 56

  

3 Istadi, Irawati, Mendidik dengan Cinta, Seri Psikologi anak, Pustaka Inti, Bekasi, 2006, him. 2

  2

  sebagai pemberian amanah.4 Sebab anak adalah amanah yang hams di pertanggungjawabkan dan kasih sayang.5 Seorang pemimpin yang demokratis dihormati dan disegani dan bukan di takuti karena perilakunya dalam kehidupan yang organisasional, perilakunya mendorong para bawahannya menumbuhkan dan mengembangkan daya inovasi dan kreativitasnya.dengan sungguh ia mendengarkan pendapat, saran, dan bahkan kritik orang lain, terutama para bawahannya.6 Jika terjadi, kesalahan pemimpin yang demokratis berada di samping bawahan yang berbuat kesalahan itu bukan untuk menindak atau menghukumnya, melainkan meluruskannya sedemikian mpa sehingga bawahan tersebut belajar dari kesalahannya dan menjadi anggota organisasi yang bertanggung jawab.

  Begitu juga dalam keluarga, apabila dalam keluarga orang tua selaku pemimpin keluarga bersikap demokratis dalam memimpin dan mendidik anak-anaknya, maka anak akan tumbuh menjadi anggota keluarga yang bertanggung jawab di rumah maupun di luar rumah. Anak akan terbiasa dengan sikap demokratis yang ditanamkan oleh orang tua dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya dan di sekolah pada khususnya.

  Di samping itu pangkal ketenteraman dan kedamaian hidup terletak dalam kelauarga/orang tua, maka Islam memandang keluarga bukan hanya sebagai persekutuan hidup terkecil saja, melainkan lebih dari itu. Pertama-

4 Sondang P. Siagian, Teori dan Praktek Kepemimpinan, Rineka Cipta, Jakarta, 1994 him. 43 5 Yunahar, Ilyas, Kuliah Akhlaq, Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam (LPPI), Yogyakarta.

  2004. him. 1

6 Sondang P. Siagian, Ibid., him. 43

  3

  tama yang diperintahkan Allah kepada Nabi Muhammad dalam mengembangkan ajaran Islam adalah untuk menyiarkan agama itu kepada kelauarganya, baru kemudian kepada keselamatan keluarga harus lcbih dahulu mendapat perhatian.7 * Firman Allah SWT. : Artinya : Dan berilah peringatan kepada kerabat-keranaimu yang leraetau

  (QS. Asy Syu’ara : 214)x Adanya sikap demokratis terhadap mendidik anaknya, akan membangkitkan kemampuan berpikir secara k real if. Prinsip saling menghargai yang dimaksudkan bukan berarti kita mengatakan sesuatu atau perintah, yang penting bagaimana cara bekerja sama dengan anak. Usaha kita untuk memberikan dorongan semangat itu harus didasarkan kepada kemampuan anak itu sendiri dan mereka didorong untuk kreatif dan bebas dari ejekan yang sering kali dilontarkan pada anak yang kreatif.9 Hal ini akan sulit dilakukan jika kita kurang menyadari dampak dari sikap mereka terhadap perkembangan kepribadian anak. Lingkungan yang merangsang kreativitas dan hubungan antara orang tua dan anak yang tidak posesif mendorong anak untuk mandiri. Kreativitas yang muncul karena orang tua yang demokratis ini tentu bersifat posit if.10

  7 Zakiah Darajat, 11mu Pendidikan Islam , Bumi Aksara, Jakarta, 1983, him. 35

Depag Rl, Al qur'an dan Terjemah , Yayasan Pcnyelenggara Pencrjemahan Penafsiran Al

/

  Qur’an, Jakarta 1977, him.589

  

1 Satiadarma Monty P. & Wavvaru Fidelis E., Mendidik Kecerdasan, Populer Obor, Jakarta, 2003,

him. 117

  10 Satiadarma Monty P. & Wawaru Fidelis E., Op.Cit., him. 114

  4 Adapun kcuntungan pcndidikan demokratis yaitu :

  1. Hubungan yang harmonis pendidik terhadap anak didik

  2. Kreativitas anak tumbuh secara wajar

  3. Proses pendidikan bisa terkontrol sesuai dengan cila-cita pendidikan Dari ketiga pandangan tersebut jelas bahwa pandangan demokratislah yang paling tepat dan disepakati oleh para ahli didik karena jelas banyak keuntungannya dalam praktik pendidikan, namun perlu diketahui bahwa semua itu bukan merupakan resep yang bersifat mutlak tetapi bersifat kondisional, artinya dalam kondisi-kondisi tertentu sikap dan tindakan pendidik bisa bergeser kea rah otoriter/otokratis.11

  Menurut Fels Research Institute, orang tua yang punya sifat demokrasi artinya orang tua terhadap anak bertindak batas-batas tertentu, akhirnya anak dapat berpartisipasi dalam keputusan-kcputusan kelaurga.12 Anak yan dibesarkan dalam keluarga yang demokratis, perkembangannya lebih luwes dan dapat menerima kekuasaan secara rasional.

  Prcstasi dan kreativitas bclajar siswa di sekolah sangatlah beragam. Hal itu terjadi karena adanya faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut dapat bersumber dari dalam dirinya (internal) maupun dari dalam dirinya (eksternal). Faktor internal di antaranya adalah bakat, minat, intelegensi, dan motifasi siswa. Sedang faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa, yang meliputi lingkungan sekolah, keluarga,

  11 Achmadi, Op.Cit., him. 114

  12 Vembrianto, Sosiologi Pendidikan, Andi Offset Yogyakarta, 1990, him. 51

  5

  dan masyarakat.baik faktor internal maupun ekstemal mempunyai kedudukan yang amat penting dalam pencapian tujuan pendidikan.13 Sebagaimana telah di kemukakan di atas, keluarga merupakan lingkungan terdekat siswa di rumah. Keadaan di rumah berpengaruh pada perkembangan mental siswa, tingkah laku, dan kreativitasnya di sekolah.14

  Perbedaan kreativitas anak dalam belajar di MI Tholabiyah Tegaron, Banyubiru, Kabupaten Semarang, oleh guru, selalu dikaitkan dengan keadaan orang tua siswa yang demokratis. Pendapat mereka kondisi demokratis orang tua mempengaruhi kreativitas dan prestasi belajar siswa. Hal ini mendorong penulis untuk meneliti apakah ada pengaruh pengaruh sikap demokratis orang tua dengan kreativitas belajar anak.

  B. Rumusan Masalah Sebagai basic question atau pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:

  1. Bagai/manakah variasi sikap demokratis orang tua pada siswa kelas IV, V,

  VI MI Tholabiyah, Tegaron, Banyubiru, Kabupaten Semarang ?

  2. Bagaimana tingkat kreativitas anak di sekolah pada siswa IV, V, VI MI Tholabiyah, Tegaron, Banyubiru, Kabupaten Semarang ?

  3. Adakah pengaruh sikap demokratis orang tua terhadap kreativitas anak di sekolah?

  

13 Fuad Ansyari, Islam Kaafah Tantangan Social dan Aplikasinya di Indonesia Jakarta Gema

Insani, 1995, him. 79.

  14 Ibid, hal. 80

  6 C. Tujuan Penelitian

  Sebagai konsekuensi dari permasalahan pokok, maka tujuan penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui variasi sikap demokratis orang tua pada siswa kelas IV, V, VI MI Tholabiyah Tegaron Banyubiru Kabupaten Semarang.

  2. Untuk mengetahui tingkat kreativitas anak di sekolah pada siswa kelas IV, V, VI MI Tholabiyah Tegaron Banyubiru Kabupaten Semarang.

  3. Untuk mengetahui adakah pengaruh sikap demokratis orang tua terhadap kreativitas anak di sekolah.

  D. Hipotesis Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar, atau mungkin salah jika fakta-fakta membenarkannya.15 Sedang menurut Hadari Nawawi, dengan logis sebagai kemungkinan pemecahan masalah yang harus diterima sebagai kebenaran bila mana setelah diuji, temyata fakta-fakta atau kenyataan sesuai dengan dugaan tersebut ,16

  Berdasarkan pengertian di atas, maka yang menjadi hipotesis pada penelitian "Ada pengaruh antara sikap demokratis orang tua terhadap kreativitas anak di sekolah". Artinya semakin tinggi sikap demokratis orang tua terhadap anak maka semakin tinggi kreativitas anak di sekolah.

  15 Hadi, Sutrisno, Statistik Jilid /, Yogyakarta, Andi Ofset, 1981, him. 63

Io Nawawi, Hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta. Gajah Mada University Press,

  7 E. Manfaat Pcnelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan biasa memberikan informasi yang jelas tentang ada tidaknya korelasi positif antara Demokrasi orang tua dengan kreativitas anak. Informasi tersebut diharapkan dapat bermanfaat baik secara praktis maupun teoristik.

  Secara Praktis, apabila ada hubungan, orangtua akan menyadari arti penting demokrasi orang tua yang temyata mempunyai pengaruh positif terhadap kreativitas belajar anak selanjutnya, dari pemahaman tersebut hendaknya omg tua dapat menghadirkan demokrasi untuk membangkitkan kreativitas belajar anak.

  Secara teoritik, penelitian ini hendaknya bermanfaat bagi pengembangan pendidikan dan dapat memperkaya wawasan teoritik keilmuan serta pengetahuan yang diperoleh dari penelitian lapangan.

  F. Penegasan istilah /Difinisi istilah Penegasan istilah ini penulis maksudkan untuk mendiskripsikan istilah-istilah dalam judul skripsi, sehingga di peroleh kejelasan maksud yang terkandung di dalamnya.sehingga membantu mempermudah pembaca dalam memahami keterangan dan penjelasan selanjutnya.

  Judul di atas terdiri dari dua variable, variable bebas dan variable terikat. Kedua variable tersebut adalah sebagai berikut:

  8

  1. Variabel Bebas /pengaruh sikap demokratis

  a. Pengaruh Pengaruh adalah yang ada atau yang timbul dari sesuatu

  (orang, benda dan sebagainya).17 Yang dimaksud dengan kata “pengaruh" di sini adalah adanya kekuatan atau daya atau akibat dari kondisi sikap demokratis orang tua kreativitas anak di sekolah.

  b. Sikap Demokratis Orang tua Yang di maksud sikap demokratis di sini yaitu sikap orang tua yang tidak otoriter atau tidak memaksakan kehendak kepada anak, mementingkan kebersamaan musyawaroh dan keterbukaan

  2. Variabel Terikat (Dependen Variable) adalah variable yang mendapatkan pengaruh yaitu kreativitas belajar.

  Selanjutnya untuk melengkapi pengertian istilah dari variable yang di gunakan dalam judul penelitian ini, di uraikan pula variable tersebut sebagai berikut:

  1. Sikap demokratis orang tua, dengan indikator sebagai berikut :18 a. Menghormati dan menghargai perbedaan.

  b. Selalu memberikan dorongan kepada anak.

  c. Menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan.

  d. Mempunyai kepercayaan diri dan menaruh kepercayaan kepada anak e. Selalu menenima kritik-kritik yang membangun dan saran-saran.

  f. Memberikan kesempatan kepada anak untuk mandiri.

  1 Poerwadarminto, WJS, Kamus Bahasa Indonesia, PN. Balai Pustaka, Jakarta, 1992, him. 731

M. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolah dan Keluarga,

  9 g. Selalu terbuka atau mengutamakan komunikasi dalam keluarga.

  h. Selalu memberikan motivasi dan solisi ketika anak mengalami masalah atau kegagalan.

  2. Kreativitas anak di sekolah, dengan indikator sebagai berikut:

  a. Memiliki dedikasi secara aktif dalam melaksanakan tugas, b. Panjang akal.

  c. Memiliki latar belakang membaca yang cukup luas.

  d. Mempunyai inisiatif19 2

  G. Metode Penelitian Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini. Penulis menggunakan beberapa metode antara lain :

  1. Populasi dan Sampel Populasi menurut Suharsimi Arikunto adalah “keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan Sumanto menyebutkan bahwa populasi adalah kelompok di mana seseorang peneliti akan memperoleh hasil penelitian yang dapat disama ratakan atau digeneralisasikan.21 Ibnu Hajar menyebitkan populasi sebagai kelompok besar individu yang mempunyai karakteristik umum yang sama.22 Berdasar ketiga pendapat di atas dapat

  

19 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Edisi Revisi, Jakarta, Rineka

Cipta, 1995, him. 149

20 Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekala Pratek, Edisi Revisi IV, Jakarta : Rineka Cipta, 1998, him. 115.

  

21 Sumanto, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Yogyakarta : Penerbit Andi Offset,

1995, him. 39

2" Hajar, Ibnu, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan, Jakarta:

  10

  disimpulkan bahwa populasi adalah seluruh individu dalam wilayah penelitian yang nantinya akan dikenai hasil penelitian. Sedang sempel adalah sebagian atau wakil populasi yang di selidiki.23

  Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV, V, dan VI MI Tholabiyah Tegaron, Banyubiru, Kabupaten Semarang sejumlah 50 siswa.

  Sedang sempelnya adalah 100% dari populasi. Dengan demikian, penelitian ini merupakan penelitian populasi.

  2. Teknik Pengumpulan Data

  a. Metode Angket Teknik angket sering disebut dengan inteview (wawancara) tidak langsung. Teknik angket tidak mengharuskan penelitian berhadapan langsung dengan responden. Teknik ini digunakan penulis untu mendapat informasi tentang demokrasi orang tua dan kreativitas belajar siswa kelas IV, V, dan VI MI Tholabiyah Tegaron, Banyubiru, Kabupaten Semarang.

  Pembagian dan pengisian angket kepada responden dilakukan setelah mendapat ijin dari kepala sekolah. Angket yang digunakan penulis bersifat tertutup (closed form), artinya siswa tidak diberi kesempatan menguraikan jawaban dengan kalimatnya sendiri tetapi tinggal memiliki jawaban yang telah tersedia sesuai dengan pemikiran dan pribadinya.

  11

  b. Metode Observasi Observasi adalah pengamatan atau peninjauan secant cermat.22

  Sedang metode observasi adalah suatu penyelidikan secara sistematika dan sengaja diadakan dengan menggunakan alat indra terutama mata terhadab kejadian-kejadian yang langsung ditangkap pada waktu kejadian itu.23

  Teknik ini digunakan untuk menggumpulkan data tentang sekolah tempat p e t.^ „ r . :!;.n pada saat pelaksanaan pengisian angket c. Metode Dokumentasi dan Wawanc;ira

  Metode Dokumentasi adalah berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis.24 Dokumentasi digunakan untuk mcmpcroleh data tentang keadaan sekolah dengan mcngambil dokumentasi yang tesedia di sekolah. Tehnik wawancara digunakan untuk mendapat data penunjang yang menguraikan sekilas gambaran global keadaan orang tua siswa kelas IV, V, dan VI MI Tholabiyah Tegaron, Banyubiru, Kabupaten Semarang dan sebagai cross checking terhadap data yang diperoleh melalui angket, yaitu mengenai pcngaruh demokratis orang tua dan kreativitas belajar siswa kelas IV, V dan VI MI Tholabiyah Tegaron, Banyubiru, Kabupaten Semarang. Cross

  checking ini bermanfaat untuk yakinkan data yang telah diperoleh melalui angket.

  

TIM Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia , Jakarta, Balai pustaka, cetakan kedua,1989, him. 623

  

Walgito, Bima, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Yogyakarta, Yayasan Penerbit Fakultas

Psikologi UGM, 1980, him. 54

  12

  3. Teknik analisis data Setelah data terkumpul, untuk menganalisis data penulis menggunakan teknik analisa deskriptif dengan teknik prosentase untuk mengukur frekuensi gejala yang muncul dengan rumus:

  Rumus prosentase /> = — xl00%

  N

  Keterangan: P : Prosentase F : Frekuensi N : Jumlah sampel

  Sedangkan untuk mengetahui pengaruh sikap demokratis orang tua dengan kreativitas belajar, penulis menggunakan teknik statistik product

  moment.

  Rumus korelasi product moment:

  r _ WZxy ~ $ x ) ( L y ) __ 25 j \ N X x 2 - d . x Y \ \ N I . y ' - ( - L y f }

  Keterangan : rxy : Koefisien korelasi fariabel x dan y.

  • xy : Produk dari fariyabel x dan y. x : Demokratis orang tua Y : Kreativitas belajar N : Jumlah sample 2

  5

  13 I I. Sistcmatika Pcnulisan Skripsi

  Skripsi ini disusun dalam lima bab yang secara sistematis, dapat dijabarkan sebagai berikut:

  BAB 1 Pendahuluan Berisi Latar Bclakang Masalah, Penegasan Istilah Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan Skripsi. BAB II Landasan Teori tentang Sikap demokratis orang tua, yang meliputi : Pengertian Orang Tua, Pengertian Demokratis Orang Tua, Sikap Demokrtis Orang Tua, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Demokratis Orang Tua. Kreativitas Anak di Sekolah vnng meliputi: Pengertian Kreativitas Anak, Ciri-ciri Kreativitas anak, Kreativitas anak di sekolah dan laktor yang mempengaruhi. Pengaruh sikap demokratis orang tua terhadap kreativitas anak di sekolah, Langkah yang dilakukan.

  BAB III Laporan hasil hasil pengumpulan data yang berkaitan dengan variable penelitian yaitu data tentang sikap demokratis orang tua yang mempengaruhi kreativitas anak. Di samping itu dilaporkan mengenai lembaga pendidikan yang dijadikan tempal penelitian.

  BAB IV Analisa Data yang meliputi : Analisis data tentang sikap demokratis orang tua, Analisis data tentang kreativitas anak di sekolah, Analisis data tentang pengaruh sikap demokratis orang tua tehadap kreativitas anak di sekolah, Interprentasi Data.

  BAB V Penutup pada bab ini diuraikan mengenai kesimpulan akhir dari hasil penelitian, saran- saran, dan kata penutup.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengaruh Orang Tua

  1. Pengertian Orang Tua Orang tua adalah ibu, bapak, atau orang tua-tua, orang yang dianggap tua.1 Orang tua adalah pcndidik alas dasar hubungan darah.2

  Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga.

  Orang tua atau ibu dan ayah memegang peranan yang penting dan amat berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya. Sejak seorang anak lahir, ibulah yang selalu ada di sampingnya. Oleh karena itu, ia selalu meniru ibu dan biasanya seorang anak lebih cinta kepada ibunya, apabila ibu itu menjalankan tugasnya dengan baik. Ibu merupakan orang yang mula-mula dikenal anak, yang mula-mula menjadi temannya, dan mula-mula dipercayainya. Apapun yang dilakukan ibu dapat dimaafkannya, kecuali apabila ia ditinggalkan, dan jika anak telah mulai agak besar, disertai kasih sayang, dapatlah ibu mengambil hati anaknya untuk selama-lamanya.

  

1 Poerwodarminto, WJS., Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN. Balai Pustaka, Jakarta, 1985,

him.688

2 Achmadi, llmu Pendidikan, Salatiga, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 1983, hlm.37

  15 Pengaruh ayah terhadap anaknya besar pula, di mata anaknya. Ia

  seorang yang tertinggi gengsinya dan terpandai di antara orang-orang yang dikenalnya. Cara ayah itu melakukan pekerjaannya sehari-hari berpengaruh pada cara pekerjaan anaknya. Ayah merupakan penolong utama, lebih-lebih bagi anak yang agak besar, bila ia mau mendekati dan dapat memahami hati anaknya. Tidak diragukan lagi bahwa tangungg jawab pendidikan secara mendasar terpikul kepada orang tuanya/

  2. Pengertian Demokratis Orang Tua Demokratis adalah secara atau menurut paham (sifat) demokratis4, secara etimologi, “Demokrasi” terdiri dari demos yang berarti rakyat,

  “cratein ” atau cralos yang berarti kekuasaan. Jadi, demokratis adalah

  kekuasaan tertinggi yang berada dalam keputusan rakyat. Menurut Philippe (Schmitter dan Terrylynnkarl), demokrasi adalah : suatu sistem pemerintahan di mana pemerintahan dimintai tanggung jawab atas tindakan-tindakan mereka.5

  Demokrasi tidak hanya berada pada wilayah politik pemerintahan, melainkan juga sosial, budaya, ekonomi, dan pendidikan. Demokratisasi

  • pendidikan merupakan proses pembelajaran seluruh civitas akademika untuk memajukan pendidikan. Pendidikan yang demokratis berarti

  « pendidikan yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam seluruh kegiatan pendidikan {Student Centered, Student Active Learning). Menurut

  J Zakiyah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakaita, 1982, him.34 “ Poerwodarminto, WJS., Op.Cit., hlm.239

  

5 Ubaidillah A, Pendidikan Kewargaan Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani, Jakarta, IAIN,

Jakarta, 2000, him. 162

  17

  8) Selalu memberi solusi dan motivasi Menurut Suharti prinsip yang harus dipegangi orang tua9, antara lain : a. Anak merupakan kesatuan jasmani dan rohani

  b. Perkembangan anak berdasarkan bakat dan pengalaman pendidikan (di luar) c. Pendidikan harus berorientasi kepada anak

  d. Tiap anak dalam pertumbuhannya bersikap aktif dan dinamis menuju kedewasaan diri e. Tiap anak adalah makhluk individu dan social

  f. Pendidikan dalam keluarga berlangsung sepanjang masa Para ahli berpendapat bahwa anak memiliki dunianya sendiri, pendidikan harus dilakukan dengan berpusat pada dunia anak (Child

  Centered or Child Oriented).

  Menurut Thomas Gordon sikap orang tua harus :

  a. Bersikap konsisten dalam perasaan mereka, dan selalu menyayangi anak, menerima, bersikap toleransi tanpa syarat, adil, rela mengesampingkan kebutuhan sendiri, berkorban demi anak, tidak berbuat kesalahan.

  b. Menerima anak-anak mereka sebagai individu lemah yang dididik.

  Menurut Thomas Gordon, apabila anak diterima apa adanya oleh orang tua, maka ia merasa bebas dan mulai memikirkan perubahan-

  18

  perubahan yang diinginkan, bagaimana ia mengembangkan diri, bagaimana ia menjadi lebih baik dari sekarang. Dengan demikian, anak akan bersedia berbuat secara maksimal.

  4. Faktor yang Mempengaruhi Demokratis Orang Tua Faktor ini terbagi menjadi 3 macam, yaitu :

  1) Pendidikan Informal Pendidikan Informal merupakan salah satu jalur pendidikan yang menepati jalur pertama dalam pendidikan. Pendidikan informal dilaksanakan dalam lingkungan keluarga dengan menempatkan bapak dan ibu (orang tua) sebagai pendidik kodrati. Kakek, nenek, kakak, ataupun orang lain yang sudah dewasa secara langsung atau tidak langsung juga dapat memerankan dirinya sebagai pendidik.

  Dalam keluarga yang berperan sebagai peserta didik adalah anak-anak, bapak dan ibu (orang tua) menempati kedudukan sebagai pendidik kodrati yang utama, sedangkan kakek, nenek, ataupun yang lain yang seatap bukanlah pemegang utama tanggung jawab pendidikan informal.

  Tanggung jawab ini bisa mclimpah dari ibu-bapak kcpada kakek, nenek, paman manakala penanggung jawab utama telah tiada.10 «

  A1 Quran menegaskan tentang tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak-anaknya :

10 F a tc h u rro h m a n ,

  Op.Cit., h im . 97

  19 ....Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dun keluargamu dari siksa api neraka....(Q S. At Tahrim : 6)11

  Tanggung jawab orang tua sebagai pendidik merupakan amanat moral sebagai konsekuensi logis karena adanya orang tua dan anaknya tersebut.12 Hal ini karena keluarga harus mendapat pimpinan sebagai kepala yang mempunyai tanggung jawab.13 Rasulullah SAW. dalam sebuah had its telah menjelaskan kepada kita :

  “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (Islam), maka bapaknyalah yang menjadikan Yahudi, Nasrani, dan Majusi.

  (HR.Bukhori)14 Dari Kitab Minhaj A1 Mualim mcnerangkan “wajiblah alas

  ayah dan ibu mendidik anaknya dan menyerahkannya kepada guru ”,

  maka bila ia tidak mau mendidik ataupun menempatkan anaknya di bawah asuhan guru, maka akan timbullah kerusakan pada semua anggotanya terutama pada lisannya15, hal ini akan lebih bagus dilakukan jika mereka mempunyai tekad yang kuat untuk komitmen terhadap Islam, orang tua lebih memfokuskan untuk melakukan pendidikan terhadap anak-anak karena pada hakekatnya anak merupakan tulang punggung masyarakat pada masa yang akan datang.16

  11 Al quran dan Terjemahnya, Departemen Agama Republik Indonesai, him. 951

  12 Achmadi, Op.Cit., him. 37

  

13 Arifin H.M., Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolah dan Keluarga,

Yogyakarta, Bulan Bintang, 1975, him. 74

  14 Labib, Samudra, Pilihan Hadits Shohih Bukhori, Anugerah, Surabaya, 1994, him.

  15 Kastori, Surat Sakli Buat Guruku Tersayang, Semarang, Pustaka Tarbiyah, TT, hlm.40

  2 0

  Bagi anak, kcluarga mcrupakan lingkungan pertama dan utama di mana dia berinteraksi. Dari interaksi ini akan terbentuk unsure-unsur dan ciri-ciri dasar kepribadian, akhlak, nilai kebiasaan, emosi, dan kcmungkinan anak untuk memperoleh kcsempatan beraktualisasi diri sesuai dengan talenta.

  Para ahli mcmandang bahwa kcluarga mcrupakan institusi pertama dan utama bagi anak karena interkasi yang ada bersifat langsung karena anak memperoleh pengetahuan, sikap, ketrampilan, nilai. Keluarga menjadi ukuran kekuatan suatu masyarakat, yaitu jika keluarga kuat maka masyarakat akan kuat, dan sebaliknya. Menurut Soelaiman Joesoef mengatakan, fungsi pendidikan keluarga adalah :

  1) Memberikan pengalaman pertama masa kanak-kanak 2) Menjamin kehidupan emosional anak

  3) Menanamkan dasar-dasar Pendidikan Moral 4) Menanamkan dasar-dasar Pendidikan Sosial 5) Memberikan landasan Pendidikan Agama bagi anak

  Bahwa kegiatan pendidikan dalam keluarga akan sangat berpengaruh bagi perkembangan anak. Pendapat Suhartin “bahwa kesulitan belajar di sekolah diakaibatkan oleh dua faktor, yaitu :

  1) Anak mengalami kesulitan belajar karena latar belakang keluarga yang kurang memadai 2) Karena kesalahan teknis pendidikan itu sendiri oleh orang tua mereka

  2 1

  Jadi, keluarga sebagai pelaksana pendidikan yang pertama dan utama dalam hal ini orang tua dituntut untuk memberikan perhatian dan kasih saying penuh kepada anak-anak mereka agar pertumbuhan dan perkembangan berikutnya menjadi baik.17 Anak adalah juga sebagai investasi masa depan untuk kepentingan orang tua di akhirat kclak.18

  Pendidikan keluarga oleh orang tua diarahkan untuk membimbing anak-anak agar mampu mandiri, tidak tergantung kepada orang lain, mampu berbuat sesuai dengan kemampuan dirinya. Kemampuan untuk mandiri pada anak akan terwujud melalui kematangan unsure-unsur fisik dan psikis dalam dirinya. Menurut

  Suhartin, ciri-ciri kedewasaan anak yaitu : 1) Dapat menerima kenyataan

  2) Berpikiran sehat dan maju 3) Bersikap luwes 4) Keputusan dan perbuatannya berdasar pertimbangan akal

  5) Dapat berproduksi dan berprestasi 6) dapat belajar secara efektif dan efisien 7) Dapat berdiri sendiri dan bertanggung jawab sendiri 8) Dapat membahagiakan orang lain 9) Dapat menerima peraturan dari penguasa

  10) Dapat bekerjasama dengan orang lain

  17 Futchurrohman, Op.Cit., him. 99

  18 Ilyas Yanahar, Kuliah Akhlaq, Yogyakarta, LIPI, 2004, him. 172

  2 1

  Jadi, keluarga sebagai pelaksana pendidikan yang pertama dan utama dalam hal ini orang tua dituntut untuk memberikan perhatian dan kasih saying penuh kepada anak-anak mereka agar pertumbuhan dan perkembangan berikutnya menjadi baik.17 Anak adalah juga sebagai investasi masa depan untuk kepentingan orang tua di akhirat kelak.18

  Pendidikan keluarga oleh orang tua diarahkan untuk membimbing anak-anak agar mampu mandiri, tidak tergantung kepada orang lain, mampu berbuat sesuai dengan kemampuan dirinya. Kemampuan untuk mandiri pada anak akan terwujud melalui kematangan unsure-unsur fisik dan psikis dalam dirinya. Menurut

  Suhartin, ciri-ciri kedewasaan anak yaitu : 1) Dapat menerima kenyataan

  2) Berpikiran sehat dan maju 3) Bersikap luwes

  4) Keputusan dan perbuatannya berdasar pertimbangan akal 5) Dapat berproduksi dan berprestasi

  6) dapat belajar secara efektif dan efisien 7) Dapat berdiri sendiri dan bertanggung jawab sendiri 8) Dapat membahagiakan orang lain 9) Dapat menerima peraturan dari penguasa

  10) Dapat bekerjasama dengan orang lain

17 Fatchurrohman, Op.Cit., him. 99

  2 2

  Kemadirian yang dibcrikan orang lua ditandai dcngan adanya motivasi kepada anak agar berbuat sendiii sesuai dengan pemikiran dan keyakinan diri, bahwa kemandirian yang diberikan orang tua kepad anak-anak mereka akan melahirkan anak-anak yang kreatif.

  Menurut Djamaludin Ancok, semakin tinggi kreativitas anak, semakin besar pula pcluangnya untuk mandiri. Orang tua harus menciptakan suasana yang kondusif, artinya menciptakan situasi yang dapat merangsang perkembangan anaknya, baik aspek jasmani, rohani, sikap, mental, ataupun kecakapan dalam berkarya. Dalam pola asuh, sikap dcmokratis merupakan alternative yang tepat dalam usaha mewujudkan kemandirian anak.

  Pola asuh demoratis memberikan peluang yang banyak kepada anak untuk mengaktualisasikan potcnsi diri dan memberi kescmpatan anak untuk membuat keputusan sendiri dan melaksanakannya dengan bibimngan dan arahan ornag tua sebagai pendidik. Copper Smith berpendapat bahwa anak-anak yang diasuh dengan pola dcmokratis akan :19

  1) Memilki harga diri yang tinggi 2) Percaya diri 3) Tidak menolak manakala dikritik 4) Mandiri

  5) Optimis dalam menghadapi persoalan

19 F a te h u r r o h m a n ,

  Op.Cit., h im . 100

  23 Penerapan pola asuh dcmokralis juga tcrccrmin dalam bentuk

  penyelesaian masalah manakala terjadi konflik dalam keluarga. Suatu konflik secara “terbuka” dan sebagai kasus wajar, akan lebih baik bagi anak, setidaknya anak mempunyai kesempatan untuk mengalami konflik dan belajar mengatasinya, hal tcrsebut sangat bermakna bagi anak. Anak mcmcrlukan orang tua tidal: semata-mata menjadi orang tau, melainkan sekaligus sebagai tempat tukar pikiran atas berbagai persoalannya. Saling tukar pikiran merupakan jalan terbaik bagi orang tua dalam suasana kependidikan dan anak merasa bertanggung jawab untuk merealisasikan keputusan bersama.

  Jika konflik terjadi pada anak, maka orang tua harus berperan sebagai pener.gah, hakim, dan orang tua harus berpikir bahwa anak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri agar anak bisa mandiri dan bisa mengembangkan potensi anak dalam keluarga.20 b. Pendidikan Formal

  Pendidikan formal memberikan pendidikan dan pengajaran kepada peserta didik tentang hal-hal yang tidak di dapat di lingkungan keluarga. Yaitu sekolah dapat dikatakan Pendidikan Sekunder yang mendidik peserta didik. Jadi, keluarga tidak bisa lepas tangan penuh akan pendidikan anak-anaknya, keluarga dituntut untuk membantu tugas sekolah dengan cara pengawasan terhadap anak dan mengarahkannya secara tepat penggunaan waktu belajamya

20 F a t c h u r r o h m a n ,

  Op.Cit., h im . 104

  24 Kerjasama ini diperlukan dalam rangka kemajuan anak dan pembentukan sikap, minat, dan kebiasaan belajar yang baik dan benar.

  Frank P Besag berpendapat ada tujuh macam syarat dalam pendidikan formal, yaitu : 1) Kegunaan dan fungsi

  2) Pelaku 3) Organisasi 4) Tersebar dalam masyarakat

  5) Sanksi 6) Upacara, Ritus, dan Simbol 7) Menantang perubahan21

  Pendidikan sekolah dikenal dengan istilah belajar aktif (active

  learning), penerapan model ini didukung oleh manajemen kelas yang

  memberi kesempatan kepada peserta didik untuk beraktifitas, sedangkan manajemen kelas yang tepat untuk model kelas tersebut adalah kepemimpinan demokratis yaitu antara pendidik dan peserta didik saling mengahargai, menghormati, kepercayaan bahwa setiap anak di kelas mempunyai kemampuan untuk mencapai tujuan. Menurut Sadjat Haryanto bahwa kepemimpinan yang demokratis, yaitu :22

  1) Mengakui dan menghargai potensi bawaan 2) Menerima saran dan kritik

  2' Ibid., 107

22 Fatehurrohman, Op.Cil., him. 111

  25

  3) Berusaha menjadi bawaan Icbih baik darinya 4) Bersikap ramah 5) Melibatkan para anggota untuk ikut bcrtanggung jawab dalam pelasanaan kepemimpinan

  Model kepemimpinan yang demokratis di sekolah bisa mendukung usaha pembenlukan peserta didik yang uluh, kritis, kreatif yang akhirnya peserta didik menjadi manusia dewasa yang mampu mengemban tugas sebagai khalifah Allah SWT.