Hubungan Intensitas Bimbingan Orang Tua dengan Kemandirian Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 1 Banyubiru Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun Ajaran 2016/2017 - Test Repository

  

HUBUNGAN INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA

DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA SISWAKELAS

  

VIII SMP N 1 BANYUBIRU KEC. BANYUBIRU

KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  

Oleh :

RINALDI RACHMAT IRAWAN

NIM : 111-12-126

  

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

  

HUBUNGAN INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA

DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA SISWA KELAS

  

VIII SMP N 1 BANYUBIRU KEC. BANYUBIRU

KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  

Oleh :

RINALDI RACHMAT IRAWAN

NIM : 11112126

  

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

  

MOTTO

“ Alunan keraguan dan kemalasan selalu terdengar di setiap hari.

  Seiring waktu berjalan kekuatan do’a dan keyakinan yang kuat dari dalam diri mengubah alunan keraguan dan kemalasan menjadi alunan kebahagiaan dengan tempo yang semangat, maka akan tercapailah kehidupan yang sangat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain”

  

PERSEMBAHAN

  Sekripsi ini penulis persembahkan untuk : 1.

  Kepada kedua orang tua penulis, Ayahanda Rahardi dan Ibunda Sri Irawati Nur Solikha yang karena segala limpahan kasih sayang, pengorbanan dan do’anya penulis dapat menyelesaikan studi dan penulisan skripsi ini dengan baik dan lancar. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat, dan inayah-Nya, serta kucurahann karunia kesehatan bagi beliau berdua.

2. Dr. M. Ghufron, M.Ag. yang membimbing dan memotivasi penulis dengan sabar sampai terselesaikannya skripsi ini.

  3. Seluruh Dosen di IAIN Salatiga yang telah memberika hikmah dan pengajaran, motivasi dan apresiasi, sehingga penulis selalu bersemangat untuk terus maju dan berkembang, semoga Allah membalas segala amal dan menjadikannya ladang ilmin tuntafa’u bih yang terus mengalir dan menyebar. Sehat dan panjang umur untuk beliau semua.

  4. Teman dan sahabat selama studi di IAIN Salatiga semua angkatan, terkhusus angkatan 2012, dan semua rekan yang mendukung dan memberikan kontribusi yang berarti bagi proses studi penulis selama ini.

KATA PENGANTAR

  

ﻢﯿﺣﺮﻟا ﻦﻤﺣﺮﻟا ﷲ ﻢﺴﺑ

  Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran dan keadilan.

  Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd). Adapun judul skripsi ini adalah

  

“HUBUNGAN INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN

KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 1 BANYUBIRU

KEC. BANYUBIRU KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017".

  Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun meteriil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga 2. Bapak Suwardi, M. Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Kajur PAI IAIN Salatiga

  4. Bapak Dr. M Ghufron, M.Ag Dosen Pembimbing yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  5. Ibu Sri Suparwi selaku Dosen pembimbing akademik yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan selama kuliah.

  6. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini

  7. Karyawan-karyawati IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan

  8. Ayahanda (Rahardi) dan Ibunda (Sri Irawati N.S) tersayang yang telah mengasuh, mendidik, membimbing serta memotivasi kepada penulis, baik moral maupun spiritual.

  9. Kepala Sekolah SMP N 1 Banyubiru beserta guru dan karyawan, yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di SMP N 1 Banyubiru.

  10. Siswa-siswi kelas VIII SMP N 1 Banyubiru yang telah berpartisipasi aktif sebagai subjek penelitian dan membantu pelakasanaan penelitian.

  11. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini, sehingga dapat terselesaikan dengan baik semoga amal kebaikannya diterima disisi Allah SWT. Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta mendapatkan balasan yang berlipat ganda, Amiin. Penulis sadar bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya maupun pembaca pada umumnya dan memberikan sumbangan bagi pengetahuan dunia pendidikan. Aamiin ya robbal „alamiin.

  Salatiga, 6 Maret 2017 Penulis,

  Rinaldi Rachmat Irawan 111-12-126

  

ABSTRAK

  Rinaldi Rachmat Irawan ( NIM: 111 12 126 ). 2017. Hubungan Intensitas Bimbingan Orang Tua dengan Kemandirian Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 1 Banyubiru Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun Ajaran 2016/2017. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing : Dr. M. Ghufron. M.Ag

  Kata Kunci : Bimbingan orang tua, Kemandirian belajar

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : Hubungan intensitas

  

bimbingan orang tua dengan kemandirian belajar siswa kelas VIII SMP N 1

Banyubiru Kec.Banyubiru Kab.Semarang tahun pelajaran 2016/2017. Rumusan

  masalah pada penelitian ini ini 1) Bagaimana intensitas bimbingan orang tua siswa kelas VIII SMP N 1 Banyubiru Kec.Banyubiru Kab.Semarang tahun pelajaran

  

2016/201. ?. 2) Bagaimana kemandirian belajar siswa kelas VIII SMP N 1

  Banyubiru Kec.Banyubiru Kab.Semarang tahun pelajaran 2016/2017?. 3) Adakah hubungan antara intensitas bimbingan orang tua dengan kemandirian belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Banyubiru Kec.Banyubiru Kab.Semarang tahun pelajaran

  2016/2017 ?

  Penelitian ini menggunakan metode angket, dan dokumentasi. Subyek dari penelitian ini 30 siswa yang dipilih secara acak. Menggunakan teknik populasi dan sampel. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner untuk menjaring data x (intensitas bimbingan orang tua) dan data y (kemandirian belajar siswa).

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Intensitas bimbingan orang tua siswa kelas VIII SMP N 1 Banyubiru Kec.Banyubiru Kab.Semarang tahun

  pelajaran 2016/2017 termasuk di dalam kategori tinggi dengan prosentase 90%. 2) Kemandirian belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Banyubiru Kec.Banyubiru Kab.Semarang tahun pelajaran 2016/2017 termasuk di dalam kategori tinggi dengan prosentase 76,67%. 3) berdasarkan perhitungan menggunakan rumus

  

product moment diperoleh hasil r xy (0,926) lebih besar dari r tabel (0,361) pada

taraf signifikansi 5% dan r tabel N=30.

  Berdasarkan hasil penelitian di atas, menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara intensitas bimbingan orang tua dengan kemandirian belajar. sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima atau dibuktikan.

  

DAFTAR ISI

LEMBAR BERLOGO……………………………………………………. i

HALAMAN JUDUL……………………………………………………….

  ii

  

NOTA PEMBIMBING……………………………………………………. iii

PENGESAHAN KELULUSAN…………………………………………... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN………………………………… v

MOTTO……………………………………………………………………. vi

PERSEMBAHAN…………………………………………………………. vii

KATA PENGANTAR…………………………………………………….. viii

ABSTRAK…………………………………………………………………. xi

DAFTAR ISI……………………………………………………………….. xii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………. xiv

  xvi DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah…………………………………………….

  B.

  5 Rumusan Masalah…………………………………………………...

  C.

  6 Tujuan Penelitian…………………………………………………… D.

  6 Manfaat Hasil Penelitian…………………………………………….

  E.

  7 Hipotesa Penelitian………………………………………………….

  F.

  8 Penegasan Istilah…………………………………………………….

  G.

  13 Metode Penelitian…………………………………………………...

  H.

  17 Analisis Data………………………………………………………...

  I.

  18 Sistematika Penulisan Skripsi……………………………………….

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Intensitas Bimbingan Orang Tua 1. Pengertian Intensitas Bimbingan Orang Tua………………..

  20 2. Fungsi Bimbingan…………………………………………...

  21 3. Tanggung Jawab Orang Tua………………………………...

  22 4. Gaya dan Sikap Orang Tua dalam Mendidik Anak…………

  23

  B.

  Kemandirian Belajar 1.

  25 Pengertian Kemandirian Belajar…………………………….

  2.

  27 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar…...

  3.

  33 Ciri-ciri Kemandirian Belajar……………………………….

  C.

  Hubungan Intensitas Bimbingan Orang Tua dengan Kemandirian Belajar………………………………………...

  34 BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP N 1 Banyubiru 1.

  36 Profil SMP N 1 Banyubiru…………………………………..

  2.

  38 VIsi dan Misi………………………………………………...

  3.

  39 Prestasi ……………………………………………………...

  4.

  40 Kurikulum…………………………………………………...

  5.

  40 Sejarah Kepemimpinan……………………………………...

  6.

  41 Keadan Siswa………………………………………………..

  7.

  42 Struktur Organisasi………………………………………….

  8.

  43 Daftar Guru………………………………………………….

  9.

  44 Sarana dan Prasarana………………………………………..

  10.

  46 Kegiatan Extrakurikuler……………………………………..

  B.

  Data Penelitian 1.

  47 Daftar Nama Responden…………………………………….

  2.

  49 Data Hasil Penelitian………………………………………..

  BAB IV ANALISIS A.

  54 Analisi Deskriptif…………………………………………………… B.

  66 Pengujian Hipotesis…………………………………………………

  BAB V PENUTUP A.

  71 Kesimpulan……………………………………………………........

  B.

  72 Saran…………………………………………………………….......

  DAFTAR PUSTAKA…………………………………...............................

  74 LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  DAFTAR TABEL

  46 TABEL XI : Daftar Nama Responden……………………………..

  61 TABEL XVIII : Interval Kemandirian Belajar………….......................

  60 TABEL XVII : Nilai Angket dan Nominasi Kemandirian Belajar.......

  59 TABEL XVI : Prosentase Intensitas Bimbingan Orang Tua...............

  56 TABEL XV : Interval Intensitas Bimbingan Orang Tua....................

  52 TABEL XIV : Nilai Angket dan Nominasi Intensitas Bimbingan Orang Tua……………………….................................

  50 TABEL XIII : Jawaban Angket Kemandirian Belajar……………….

  47 TABEL XII : Jawaban Angket Intensitas Bimbingan Orang Tua…..

  45 TABEL X : Daftar Kegiatan Extrakurikuler……............................

  TABEL I : Dimensi, Indikator dan soal dari Variabel Intensitas Bimbingan Orang Tua……………………………….

  43 TABEL IX : Sarana dan Prasarana SMP N 1 Banyubiru..................

  41 TABEL VIII : Daftar Guru SMP N 1 Banyubiru…………………….

  41 TABEL VII : Keadaan Siswa SMP N 1 Banyubiru Tahun 2016/2017…………………………………………….

  40 TABEL VI : Daftar Kepala Sekolah SMP N 1 Banyubiru……........

  39 TABEL V : Kurikulum SMP N 1 Banyubiru……………………..

  36 TABEL IIV : Prestasi Siswa SMP N 1 Banyubiru………………….

  12 TABEL III : Profil SMP N 1 Banyubiru…………………...............

  10 TABEL II : Dimensi, Indikator dan soal dari Variabel…………

  64

  TABEL XIX : Prosentase Kemandirian Belajar……………………..

  66 TABEL XX :Tabel Kerja Untuk Mencapai Korelasi Intensitas Bimbingan Orang Tua Dengan Kemandirian Belajar…

  67

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran I : Soal Angket/Quisioner Lampiran II : Pembimbing Skripsi Lampiran III : Permohonan Izin Penelitian Lampiran IV : Surat Keterangan Lampiran V : Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran VI : Daftar Nilai SKK Lampiran VIII : Daftar Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak

  dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan, seseorang dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Pendidikan juga mempunyai peranan penting dalam pembangunan suatu bangsa. Karena melalui pendidikan dapat tercipta generasi yang cerdas, terampil, berwawasan dan berkualitas yang diharapkan menjadi generasi penerus- penerus bangsa yang dapat membawa perubahan bangsa menuju ke arah yang lebih baik.

  Terkait dengan masalah pendidikan tentu tidak bisa dipisahkan dari faktor orang tua (keluarga) sebagai lingkungan pertama dalam tumbuh kembang kepribadian ranah kependidikan dan keberagamaan anak. Sebagai contoh Surat At-Tahrim ayat 6

   َﻳ ٌﺔَﻜِﺋ َﻼَﻣ ﺎَﻬْـﻴَﻠَﻋ ُةَرﺎَﺠِﺤْﻟاَو ُسﺎﱠﻨﻟا ﺎَﻫُدﻮُﻗَو اًرﺎَﻧ ْﻢُﻜﻴِﻠْﻫَأَو ْﻢُﻜَﺴُﻔﻧَأ اﻮُﻗ اﻮُﻨَﻣآ َﻦﻳِﺬﱠﻟا ﺎَﻬﱡـﻳَأ ﺎ َنوُﺮَﻣْﺆُـﻳ ﺎَﻣ َنﻮُﻠَﻌْﻔَـﻳَو ْﻢُﻫَﺮَﻣَأ ﺎَﻣ َﻪﱠﻠﻟا َنﻮُﺼْﻌَـﻳ ﱠﻻ ٌداَﺪِﺷ ٌظ َﻼِﻏ

  “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai (perintah) Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (Q.S. A-Tahrim/66: 6). (Depag RI.2006 :447-448)

  Ayat tersebut secara eksplisit mengajarkan pada kita betapa penting faktor keluarga dalam membimbing keberagamaan anak, sehingga diperintahkan untuk menjaga keselamatan mereka dari siksaan api neraka. Bimbingan tersebut tentu menyangkut banyak hal, salah satunya melalui bimbingan yang optimal.

  Tidak ada batas waktu atau kata terlambat untuk belajar, karena pendidikan seumur hidup dilaksanakan dalam tiga lembaga, yaitu lembaga keluarga (orang tua) sebagai unit masyarakat pertama dan utama, lembaga sekolah sebagai lembaga pendidikan formal, dan lembaga masyarakat sebagai keseluruhan tata kehidupan dalam Negara. Menurut Ahmadi, ketiga faktor tersebut serta ditambah faktor dalam diri sendiri mempunyai tanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan (Ahmadi, 1992:90).

  Pendidikan dalam keluarga berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan pergaulan yang berlaku dalamnya tanpa harus diumumkan atau dituliskan terlebih dahulu agar diketahui dan diikuti oleh seluruh anggota keluargadisini diletakkan dasar-dasar pergaulan melalui kasih sayang dan penuh kecintaankebutuhan akan kewibawaan dan nilai-nilai kepatuhan. (Ramayulis, 1990:86-87).

  Orang tua yang memiliki tingkat pendidikan tinggi biasanya memiliki cita-cita tinggi pula terhadap pendidikan anak-anaknya. Mereka menginginkan agar pendidikan anak-anaknya lebih tinggi atau setidaknya sama dengan pendidikan orang tua mereka, cita-cita dan dorongan ini akan mempengaruhi sikap dan keberhasilan anak-anaknya di sekolah.

  Cara orang tua dalam membimbing anak belajar di rumah berbeda satu sama lain, karena tingkat pendidikan yang berbeda, kemungkinan ilmu pengetahuan cara membimbing anak dalam belajar belum dikuasai oleh semua orang tua, karena tidak semua orang tua mempunyai tingkat pendidikan tinggi. Cara membimbing anak dalam belajar di rumah akan berpengaruh terhadap prestasi belajar anak dan daya kemandirian belajar anak, sehingga anak di sekolah akan mempunyai prestasi belajar yang berbeda sesuai dengan bimbingan yang diperoleh anak dari orang tuanya.

  Bimbingan orang tua adalah proses pemberian bantuan oleh orang tua kepada anaknya agar mampu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi dan dapat mengembangkan kemampuan yang ada dalam dirinya sendiri secara mandiri dengan memanfaatkan sarana yang ada serta dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. Selain itu sebagai orang tua harus mampu menyediakan fasilitas anak dalam mendapatkan sebuah keberhasilan dalam pendidikannya, misalnya buku-buku pelajaran.

  Bimbingan orang tua di rumah sangat diperlukan, karena adanya bimbingan, orang tua dapat mengawasi dan mengetahui segala kelebihan dan kekurangan serta kesulitan anak dalam mendapatkan ilmu pengetahuan di sekolah. Bimbingan orang tua juga berperan sebagai cara untuk peningkatan disiplin serta motivasi belajar anak selain bimbingan yang ia peroleh dari guru di sekolah.

  Apabila seorang anak mempunyai motivasi yang kuat dalam belajar maka akan meningkatkan kemandirian dalam belajarnya di sekolah maupun di rumah serta akan menunjang prestasinya di sekolah, akan tetapi tidak semua anak memperoleh motivasi ini, banyak anak yang belajarnya kurang atau tidak memiliki motivasi ini dikarenakan kurangnya bimbingan dari orang tuanya.

  Untuk dapat memperoleh hasil yang baik dalam belajar seorang siswa harus melakukan aktivitas belajar yang maksimal baik di sekolah maupun di rumah. Dalam melakukan hal tersebut, bimbingan orang tua sangat dibutuhkan. Karena bimbingan orang tua akan mempengaruhi kemandirian siswa untuk lebih giat dalam belajar dan mencapai hasil yang maksimal. Lain halnya bagi siswa yang kurang mendapatkan bimbingan dari orang tuanya tentu akan memiliki kemandirian belajar yang rendah dan berpengaruh terhadap hasil belajar yang akan ia peroleh.

  Kemandirian erat sekali kaitannya dengan kesadaran. Anak-anak biasanya menggunakan waktunya untuk bermain-main bersama dengan teman-temannya. Apalagi ditambah dengan daya kontrol yang lemah dari guru dan orang tua yang tidak mengetahui teman sepergaulan anak- anaknya yang telah merasuk kedalam jiwa anak sehingga menyebabkan mereka mudah jatuh kepada kesengsaraan batin, hidup penuh kecemasan, ketidakpastian, dan kebingungan. (Daradjat, 1976:477)

  Jadi dapat dikatakan bahwa intensitas bimbingan orang tua terhadap siswa berhubungan terhadap kemandirian belajar siswa. Dengan kata lain, semakin baik bimbingan yang diberikan orang tua terhadap belajar seorang siswa, maka semakin baik pula kemandirian belajar. Hal ini juga akan berdampak pada jiwa anak untuk selalu termotivasi dalam kemandirian belajarnya dan dapat meningkatkan kemampuan atau potensinya secara optimal.

  Asumsi sementara penulis adalah menunjukkan bahwa bimbingan orang tua terhadap anak sangat besar, karena di sekolah tersebut merupakan sekolah favorit yang menjadi rujukan setelah lulus SD oleh anak-anak sekitar daerah tersebut. Jadi masing-masing orang tua bersaing untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah tersebut dan menjadikan anaknya sebagai siswa yang unggul dalam prestasi belajarnya baik di dalam sekolah ataupun di luar sekolah. Paling tidak adanya bimbingan tersebut pasti berhubungan dengan kemandirian siswa dalam belajar.

  Dari uraian-uraian di atas mendorong penulis untuk mengadakan penelitian dengan judul “HUBUNGAN INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 BANYUBIRU KEC.BANYUBIRU KAB.SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017“.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan beberapa pokok permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini, yaitu :

1. Bagaimana intensitas bimbingan orang tua siswa kelas VIII SMP N

  1 Banyubiru Kec.Banyubiru Kab.Semarang tahun pelajaran 2016/2017?

  2. Bagaimana kemandirian belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Banyubiru Kec.Banyubiru Kab.Semarang tahun pelajaran 2016/2017? 3. Adakah hubungan antara intensitas bimbingan orang tua dengan kemandirian belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Banyubiru

  Kec.Banyubiru Kab.Semarang tahun pelajaran 2016/2017? C.

   Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan penjelasan di atas penulis mengemukakan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui adanya intensitas bimbingan orang tua pada siswa kelas VIII SMP N 1 Banyubiru Kec.Banyubiru Kab.Semarang tahun pelajaran 2016/2017.

  2. Untuk mengetahui tingkat kemandirian belajar pada siswa kelas

  VIII SMP N 1 Banyubiru Kec.Banyubiru Kab.Semarang tahun pelajaran 2016/2017.

  3. Untuk mengetahui hubungan intensitas bimbingan orang tua dengan kemandirian belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Banyubiru Kec.Banyubiru Kab.Semarang tahun pelajaran 2016/2017 .

D. Manfaat Hasil Penelitian

  Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis maupun teoritik, yaitu :

  1. Manfaat Teoritik Hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tambahan bagi para pendidik dalam upaya meningkatkan bimbingan belajar kepada anak dan kemandirian belajar anak itu sendiri.

  2. Manfaat Praktis Apabila ternyata ada hubungan yang signifikan, hal ini berarti orang tua dapat memperoleh pemahaman tentang arti pentingnya bimbingan yang ternyata mempunyai hubungan yang besar dan positif terhadap proses kemandirian belajar anak. Orang tua dapat terus memberikan arahan/ bimbingan dalam membangkitkan sikap yang positif pada anak.

E. Hipotesa Penelitian

  Hipotesa adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto 1996:64). Sedangkan menurut hadi Hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar atau mungkin juga salah. Dia akan ditolak jika salah dan akan diterima jika fakta-fakta itu membenarkan ( Hadi, 1981:63).Berdasarkan pengamatan sementara pada siswa kelas VIII SMP N 1 Banyubiru Kec.Banyubiru Kab.Semarang tahun pelajaran 2016/2017 yang di teliti pada tanggal 12-14 desember 2016 peneliti mengambil hipotesa yaitu adanya hubungan antara intensitas bimbingan orang tua dengan kemandirian belajar, diperoleh hasil r tabel 0,361 dan r xy 0,926. Jadi dengan kata lain semakin baik bimbingan orang tua pada anak semakin baik pula kemandirian belajar yang dilakukan anak.

F. Penegasan Istilah

  Agar mempermudah pemahaman serta untuk menentukan arah yang jelas dalam menyusun skripsi ini, maka penulis memberikan penegasan dan maksud penulisan judul sebagai berikut : 1.

  Intensitas Intensitas adalah besarnya kekuatan atau besarnya tingkatan

  (Sarwiji. 2006:296). Jadi intensitas dalam penelitian ini adalah besarnya bimbingan orang tua agar anak bisa belajar dengan mandiri.

2. Bimbingan Orang Tua

  Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya (Walgito. 2004:6). Pendapat lain tentang bimbingan/membimbing adalah melatih atau mengajari sesuatu sedikit demi sedikit (Sarwiji.2006:145). Dapat disimpulkan bimbingan adalah bantuan yang diberikan untuk mengajari sesuatu sedikit demi sedikit.

  Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga (Daradjat,2004:35).

  Kesadaran akan tanggung jawab mendidik dan membina anak secara terus menerus perlu dikembangkan kepada setiap orang tua, mereka juga perlu dibekali teori-teori pendidikan modern sesuai dengan perkembangan zaman. Dengan demikian tingkat dan kualitas materi pendidikan yang diberikan dapat digunakan anak untuk menghadapi lingkungan yang selalu berubah. Bila hal ini dapat dilakukan oleh setiap orang tua, maka generasi mendatang telah mempunyai kekuatan mental menghadapi perubahan dalam masyarakat.

  Jadi yang dimaksud intensitas bimbingan orang tua dalam penelitian ini adalah segala upaya yang diberikan orang tua kepada anaknya dalam mempersiapkan pengembangan potensi, kemampuan menyesuaikan diri dan kemampuan memilih ke arah yang positif.

  Dimensi dari intensitas bimbingan orang tua (Balson.1996 92-138), yaitu : a.

  Mengenali kemampuan-kemampuan yang dimiliki anak b. Menghargai hak-hak anak untuk mengambil keputusan c.

  Memberikan dorongan keberanian dan latihan yang cukup memadai d.

  Tidak melibatkan diri ke dalam pekerjaan yang menjadi tugas-tugas anak.

  e.

  Membantu anak mengenali tujuan

  TABEL I Dimensi, Indiator, dan Soal dari Variabel Intensitas Bimbingan Orang Tua Dimensi Indikator Soal Angket Nomor Soal 1.

  Mengenali

  1. Dalam rangka mengoptimalkan potensi 1-2 Menyediakan kemampuan- Fasilitas belajar anda, apakah orang tua memberi kemampuan yang anak fasilitas untuk mengembangkan bakat dimiliki anak

  2. anda misalnya olahraga, kesenian, Merasa belajar itu penting kegiatan keagamaan?

  2. Apakah orang tua anda memberikan

  arah-arahan tertentu dalam hal tentang pentingnya belajar?

  1. Ketika anda akan memilih MTs/SMP 2-3 Anak memilih anak untuk mengambil sekolah sendiri pada waktu setelah lulus SD, tentu ada keputusan 2. pengarahan dari orang tua, apakah

  1. Menghargai hak-hak

  Menyediakan bimbingan pada akhirnya pilihanmu itu belajar/ les pada berdasarkan pilihan sendiri? 2. anak Dalam rangka mengoptimalkan potensi anda dalam hal pelajaran, apakah orang tua memberi fasilitas les privat atau les secara kolektif(les bersama)

  Memberikan dorongan 1.

  1. Saat anda akan melaksanakan lomba 5-6

  Memberikan keberanian dan latihan dorongan tingkat sekolah, apakah orang tua anda yang cukup memadai kepada anak memberikan dorongan keberanian

  2. kepada anda? Memberikan latihan soal

  2. Saat anda akan melaksanakan ujian,

  apakah orang tua anda menganjurkan untuk mengerjakan soal-soal sebagai latihan?

  Tidak melibatkan diri 1.

  1. Jika anda sedang mengerjakan 7-8

  Membuat tugas ke dalam pekerjaan sendiri PR/Tugas sekolah, apakah orang tua yang menjadi tugas- 2. anda selalu mengarahkan dan

  Bangun tidur tugas anak sendiri menjelaskan tentang pentingnya mengerjakan tugas?

  2. Setiap pagi untuk menyiapkan sekolah,

  apakah anda bangun sendiri dan sudah tidak dibangunkan oleh orang tua anda?

1.

Membantu anak

  1. Jika suatu ketika anda ingin membolos 9-10 Tidak mengenali tujuan membolos sekolah alasan sakit atau kecapean, sekolah apakah orang tua anda mengingatkan

  2. tentang efek buruk membolos sekolah? Belajar tidak sambil bermain

  2. Jika anda bermaksud belajar

  hp kemundian anda hanyut dalam memainkan HP, apakah orang tua anda akan menegur dan mengarahkan agar kembali belajar?

3. Kemandirian Belajar

  Kemandirian merupakan mampu mengambil keputusan dan bertindak yang terbaik bagi masa depannya (Sarwiji. 2006:384).

  Kemandirian setiap anak berbeda, ada yang sudah bisa mandiri dan ada yang belum bisa mandiri. Pada penelitian ini anak diharapkan bisa mandiri di dalam belajarnya. Orang tua tidak perlu membimbing belajarnya, tetapi sekedar mengawasinya dan mengarahkannya. Kemandirian belajar ini bisa dilakukan di rumah seperti belajar sepulang sekolah, belajar pada jam 7-9 malam.

  Ketika di sekolah anak juga bisa menunjukkan kemandirian belajarnya seperti membaca buku saat istirahat, atau aktif dalam belajar kelompok.

  Belajar dapat didefinisikan sebagai memahami sesuatu atau mempraktikan sesuatu (Sarwiji. 2006:66). Ada juga yang berpendapat belajar merupakan suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman (Dahar.

  2006:2). Jadi kegiatan belajar sangat penting bagi semua orang dan semua anak pada kususnya, karena belajar dapat merubah perilaku, wawasan dan pengalaman setiap orang/anak yang belajar.

  Kemandirian belajar adalah proses seorang anak belajar sendiri tanpa mengharapkan pengarahan dari orang tua atau guru, tetapi belajar dengan kemauannya sendiri dan dengan caranya sendiri. Orang tua hanya mengawasinya dan mengarahkan saja dan guru hanya menyediakan bahan ajar/materi yang disampaikan.

  Untuk mengukur kemandirian belajar siswa, dapat menggunakan dimensi sebagai berikut : a.

  Mampu mencari jalan keluar terhadap problem belajar b. Bertanggung jawab terhadap pilihan yang diambil c. Selalu mengerjakan tugas tanpa menunggu perintah d. Catatan pelajaran runtut dan lengkap e. Memiliki jadwal belajar secara tertib

  TABEL II Dimensi, Indikator dan Soal dari Variabel Kemandirian Belajar Dimensi Indikator Soal/pertanyaan Nomor soal

  Mampu mencari jalan 1.

  1. Ketika anda mengalami kesulitan 1-2

  Bertanya keluar terhadap kepada teman dalam mengerjakan tugas, apakah problem belajar jika mendapat anda akan bertanya kepada teman- kesulitan belajar teman yang paham tentang kesulitan

  2. tugas anda? Belajar dengan tekun

  2. Apakah anda akan belajar dengan

  tekun dan berusaha menguasai materi pelajaran ketika akan menghadapi ujian?

  Bertanggung jawab 1.

  1. Ketika anda telah memilih sekolah 3-4

  Bertanggung terhadap pilihan yang jawab dengan tertentu (SMP N I Banyubiru diambil pilihannya misalnya), apakah anda akan belajar

  2. dengan giat dan menjadi siswa yang Yakin dengan apa yang dipilih baik?

  2. Apakah anda yakin dengan jawaban

  anda sendiri saat mengerjakan ulangan atau ujian? Selalu mengerjakan 1.

  1. Saat anda mendapat tugas dari 5-6

  Mengerjakan tugas tanpa menunggu tugas dengan sekolah, apakah anda akan perintah konsekuen mengerjakan tugas dengan

  2. konsekuen? Menggunakan cara belajar

  2. Apakah anda menyelesaikan tugas

  sendiri dengan cara anda sendiri? Catatan pelajaran runtut 1.

  1. Apakah di setiap pelajaran anda 7-8

  Memiliki dan lengkap catatan lengkap memilki catatan runtut dan lengkap?

  2.

  2. Apa yang anda lakukan ketika

  Meminjam catatan ketika ketinggalan catatan pelajaran saat ketinggalan tidak masuk sekolah, apakah anda pelajaran akan segera meminjam catatan teman agar bisa melengkapi catatan yang ketinggalan?

  Memiliki jadwal belajar 1.

  1. Apakah anda selalu membuat jadwal 9-10

  Membuat secara tertib jadwal belajar belajar tersendiri?

  2.

  2. Apakah anda selalu belajar sesuai

  Belajar dengan tertib dengan jadwal yang anda buat?

G. Metode Penelitian

  Metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu (Slameto. 2010:82). Metode penelitian yang digunakan terdiri atas :

  1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian Penelitian ini berjenis kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan data disimpulkan dalam matematika atau angka

  (Hadjar. 1999:133). Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud meneliti hubungan intensitas antara bimbingan orang tua terhadap kemandirian belajar anak. Penelitian ini mengarah pada studi korelasi, dengan tehnik angket.

  Penelitian ini mempunyai dua variabel yaitu intensitas bimbingan orang tua sebagai variabel pertama, kemandirian belajar sebagai variabel kedua.

  2. Tempat dan Waktu Penelitian a.

  Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Banyubiru

  Kec.Banyubiru Kab.Semarang. Objek penelitiannya adalah siswa kelas VIII.

  b.

  Waktu Penelitian Waktu penelitian ini yaitu 12-14 Desember 2016.

  3. Populasi dan Sampel a.

  Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh- tumbuhan, gejala-gejala, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian (Margono, 2005:118).

  Sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 1 Banyubiru yang berjumlah 187 siswa, yang terdiri dari 79 siswa laki-laki dan 108 siswa perempuan.

  b.

  Sampel Sampel adalah bagian dari populasi, dengan kata lain sampel adalah sejumlah siswa yang jumlahnya adalah kurang dari populasi (Hadi, 1977:221). Pendapat lain mengatakan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti dan apabila populasinya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika populasinya besar maka diambil sampel antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih (Arikunto, 1996: 131).

  Dapat disimpulkan sampel adalah bagian atau wakil dari populasi yang diteliti yang jumlahnya kurang dari populasi atau kurang dari 100. Berdasarkan keterangan pendapat ahli di atas, maka karena jumlah populasi dalam penelitian ini lebih dari 100 siswa, maka dalam hal ini peneliti mengambil sampel 16% dari seluruh populasi 187 siswa. Jadi, jumlah responden sebanyak 30 siswa kelas VIII SMP N 1 Banyubiru yang akan diambil secara acak (Random Sampling).

4. Metode Pengumpulan Data a.

  Angket Angket atau kuesioner adalah suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula oleh responden (Margono, 2005:167). Teknik ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data mengenai hubungan intensitas bimbingan orang tua dengan kemandirian belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Banyubiru Kec.Banyubiru Kab.Semarang tahun pelajaran 2016/2017.

  b.

  Dokumentasi Dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan penelitian (Margono, 2005:181).

  Metode penelitian ini penulis pergunakan untuk mengumpulkan data tentang keadaan guru, jumlah siswa, karyawan, prestasi siswa, dan lain-lain yang berhubungan dengan penelitian ini.

H. Analisis Data

  Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain (Sugiyono 2008: 244).

  Setelah data terkumpul dengan lengkap, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data dengan langkah-langkah sebagai berikut : a.

  Untuk menjawab permasalahan penelitian yang pertama dan yang kedua menggunakan rumus presentase sebagai berikut ;

  P = x 100%

  Keterangan : P = Prosentase skor F= Frekuensi N= Jumlah Responden b. Untuk menjawab masalah yang ketiga digunakan analisis statistik rumus Product moment yaitu

  ( ∑ )(∑ ) ∑ − =

  ( ( ∑ ) ∑ ) ���∑ − − � �∑ �� Keterangan : Koefisien korelasi yang dicari

  Produk dari x dan y Jumlah kuadrat variable x Jumlah kuadrat variable y Jumlah responden (Arikunto, 2010: 213).

I. Sistematika Penulisan Skripsi

  Untuk memudahkan penyusunan skripsi, maka perlu menyusun sistematika sebagai berikut : BAB I. Pendahuluan : Bab ini menjelaskan tentang pokok permasalahan yang menjadi landasan awal penelitian. Pembahasannya meliputi : latar belakang masalah, rumusan penelitian, tujuan penelitian, hipotesis, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, dan sistematika penyusunan skripsi.

  BAB II Kajian Pustaka: Bab ini merupakan isi dari teori penguat judul skripsi ini yang menjelaskan tentang bagaimana intensitas bimbingan orang tua agar anak menjadi mandiri dalam belajarnya.

  BAB III. Laporan Penelitian: Pada bab ini penulis akan memberikan gambaran tentang tinjauan umum SMP N 1 Banyubiru meliputi : profil sekolah, keadaan siswa, keadaan guru dan karyawan, sarana prasarana. keadaan umum responden, dan lain lain.

  BAB IV Analisis Data: Dalam bab ini penulis akan menjelaskan tentang analisis angket data yang telah terkumpul dan klasifikasi data, perhitungan frekuensi, dan prosentase untuk menjawab permasalahan yang pertama dan kedua. Kemudian untuk menjawab permasalahan yang ketiga tentang ada atau tidaknya hubungan antara intensitas bimbingan orang tua dan kemandirian belajar siswa menggunakan rumus statistik Produc

  Momen . hal ini bertujuan untuk pengujian hipotesis.

  BAB V Penutup: Penulis dengan ini mengakhiri penulisan skripsi, dengan memberikan kesimpulan dari hasil penelitian, saran-saran dan kata penutup. Daftar Pustaka Lampiran-lampiran Data riwayat hidup

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Intensitas Bimbingan Orang Tua 1. Pengertian Intensitas Bimbingan Orang Tua Intensitas merupakan keadaan tingkatan atau ukuran

  intensnya. Sedangkan intens ialah hebat atau sangat kuat, tinggi, bergelora, berapi-api, berkobar-kobar, sangat emosional (Depdiknas, 2007: 438).

  Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya (Walgito. 2004:6).

  Menurut Smith, bimbingan sebagai proses layanan yang diberikan kepada individu-individu guna membantu mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan dalam membuat pilihan-pilihan, rencana-rencana, dan interpretasi-interpretasi yang diperlukan untuk menyesuaikan diri yang baik (Prayitno, 1994:94)

  Menurut Oemar Hamalik (1992:33) bimbingan adalah proses memberikan bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum terhadap sekolah, keluarga, serta masyarakat.

Dokumen yang terkait

Hubungan Intensitas Bimbingan Orang Tua Dengan Hasil Belajar Siswa Di Mi Nur Asholihat Lengkong Wetan Serpong

1 9 99

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Intensitas Bermain Game Online dengan Kemandirian Belajar Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur Salatiga

0 0 14

1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Disiplin Belajar dengan Motivasi Belajar pada Siswa Kelas VIII SMP Kristen 2 Salatiga Tahun Ajaran 2016/2017

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Disiplin Belajar dengan Motivasi Belajar pada Siswa Kelas VIII SMP Kristen 2 Salatiga Tahun Ajaran 2016/2017

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Disiplin Belajar dengan Motivasi Belajar pada Siswa Kelas VIII SMP Kristen 2 Salatiga Tahun Ajaran 2016/2017

0 0 10

PENCARUH SIKAP DEMOKRATIS ORANG TUA TERHADAPK REATIVITAS ANAKD I SEKOLAH (Studi Kasus Pada Siswa Ml Tholabiyah Tcgaron Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2008) - Test Repository

0 0 91

Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Daur Hidup Hewan pada Siswa Kelas IV Melalui Media Audio-Visual di MI Asysyafi’iyyah Jatirejo Suruh Kab. Semarang Tahun Ajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 148

Judul Skripsi : Pembiasaan Sedekah dalam Pembentukan Nilai-Nilai Karakter Siswa di SMA N 1 Tuntang Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 148

Implementasi Pendidikan Karakter Siswa Dalam Perspektif Islam di SMP Negeri 2 Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017. - Test Repository

0 1 150

Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Beragam Pekerjaan Dalam Masyarakat Melalui Metode Role Playing Pada Siswa Kelas IIIMI Miftahul Huda Desa Lopait, Kec. Tuntang, Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 193