Evaluasi penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih - USD Repository
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS
PADA PASIEN YANG MENJALANI OPERASI SESARPADA BULAN AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2007 DI RS PANTI RAPIH
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh:
Eunike Sefti Arisandy
NIM : 048114136
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS
PADA PASIEN YANG MENJALANI OPERASI SESARPADA BULAN AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2007 DI RS PANTI RAPIH
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh:
Eunike Sefti Arisandy
NIM : 048114136
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
PERSEMBAHAN
One night I dr eamed a dr eam.
I was walking along t he beach wit h my Lor d.
Acr oss t he dar k sky f lashed scenes f r om my lif e.
For each scene, I not iced t wo set s of f oot pr int s in t he sand,
one belong t o me and one t o my Lor d.
When t he last scene of my lif e shot bef or e me,
I looked back at t he f oot pr int s in t he sand.
Ther e was only one set of f oot pr int s.
I r ealized t hat t his was t he lowest and t he saddest t imes of my lif e.
This always bot her ed me and I quest ioned t he Lor d about my dilemma.
‘Lor d, You t old me when I decided t o f ollow,
You would walk and t alk wit h me all t he way.
But I ' m awar e t hat dur ing t he most t r oublesome t imes of my lif e,
t her e is only one set of f oot pr int s.
I j ust don' t under st and why, when I need You most , You leave me.’
He whisper ed, ‘My pr ecious child, I love you and will never leave you
never , ever , dur ing your t r ials and t est ings.
When you saw only one set of f oot pr int s,
it was t hen t hat I car r ied you.’
Mar gar et Fishback
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Eunike Sefti ArisandyNomor Mahasiswa : 048114136
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA
PASIEN YANG MENJALANI OPERASI SESAR PADA BULAN
AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2007 DI RS PANTI RAPIHbeserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di Internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupaun
memberikan royalty kepada saya selamA tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.Demikian pernyatan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 31 Maret 2008 Yang menyatakan (Eunike Sefti Arisandy)
PRAKATA
Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih yang telahmelimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul
“Evaluasi Penggunaan Antibiotika Profilaksis pada Pasien yang Menjalani
Operasi Sesar pada Bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih” dapat
terselesaikan dengan baik.Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Farmasi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.Penyusunan skripsi ini tentunya tidak akan berhasil dengan baik tanpa
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis ucapkan
terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1.Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.
2. Ibu dr. Luciana Kuswibawati, M. Kes. selaku dosen pembimbing yang telah bersedia membimbing, memberikan kritik dan saran selama penyusunan proposal penelitian, pelaksanaan penelitian hingga terselesaikannya skripsi ini.
3. Ibu Rita Suhadi, M.Si., Apt. dan Bapak Ipang Djunarko, S.Si., Apt. selaku dosen penguji yang bersedia untuk memberikan masukan yang berguna demi peningkatan hasil karya tulis ini.
4. Bapak Drs. Mulyono, Apt. selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing penulis selama menjalani perkuliahan di Fakultas Farmasi.
5. Segenap dewan direksi RS Panti Rapih yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk dapat melakukan penelitian di RS Panti Rapih.
6. Segenap petugas bagian rekam medik RS Panti Rapih yang telah banyak membantu dalam proses pengambilan data.
7. Ibu Lin dan Bapak Rustamadji yang telah mendukung dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
8. Papa dan Mama atas doa dan semangat yang diberikan.
9. Adikku, Linda, atas dukungan yang diberikan.
10. Yusak dan Rahel atas doa, cinta, semangat, keceriaan, kebersamaan dan pengorbanan yang diberikan kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan skripsi dengan baik.
11. Keluarga Lydia Inawati yang mendukung dan menyemangati penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.
12. Sahabat-sahabatku, Chika, Novi, Lala, Apri, Sinta atas semangat, doa, keceriaan dan kebersamaan. Semoga persahabatan kita akan terus berlanjut selamanya.
13. Teman-teman KKN angkatan XXXIV kelompok Dukuh Turi yang telah memberikan banyak ”pelajaran kehidupan” yang tak ternilai harganya.
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang juga telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih membalas semua kebaikan-kebaikan yang telah diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai
pihak. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan bagi semua pihak yang membutuhkan.Yogyakarta, Penulis
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.Yogyakarta, Februari 2008 Penulis, Eunike Sefti Arisandy
INTISARI
Bagi petugas medis, peningkatan jumlah operasi sesar seharusnyamenjadi hal yang mengkhawatirkan sebab kemungkinan risiko yang dialami
pasien juga besar. Salah satu risiko operasi sesar yaitu infeksi, dapat dicegah
dengan pemberian terapi antibiotika profilaksis yang tepat.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi penggunaan antibiotika
profilaksis pada pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan
September 2007 di RS Panti Rapih. Penelitian yang dilakukan termasuk dalam
jenis penelitian non-eksperimental dengan rancangan penelitian deskriptif-
evaluatif. Data diperoleh dari kartu rekam medik pasien yang disimpan di RS
Panti Rapih.Presentase operasi sesar pada bulan Januari-Desember 2007 berkisar
antara 31,82-45,13%. Tipe operasi sesar berdasarkan jumlah operasi sesar yang
pernah dilakukan yaitu operasi sesar primer (81,40%) dan operasi sesar ulangan
(18,60%). Tipe operasi sesar berdasarkan alasan dilakukannya operasi yaitu
operasi sesar elektif (53,49%) dengan indikasi paling banyak disproporsi kepala
panggul (23,53%); dan operasi sesar emergency (46,51%) dengan indikasi paling
banyak induksi gagal (25,00%). Karakteristik pasien yang menjalani operasi sesar
yaitu sebesar 53,48% berusia 20-29 tahun; sebesar 58,14% menjalani kehamilan
yang pertama; sebanyak 69,77% belum pernah melahirkan sebelumnya; dan
sebanyak 86,05% belum pernah mengalami aborsi. Antibiotika profilaksis yang
paling banyak digunakan yaitu berupa seftriakson 2 gram (81,40%) dan rute
pemberian yang paling banyak digunakan adalah intravena (86%). Drug related
ploblems yang muncul pada penggunaan antibiotika profilaksis yaitu 8 kasus
terapi obat tidak diperlukan, 5 kasus salah obat; 12 kasus dosis terlalu rendah, dan
41 kasus efek samping obat.Kata kunci: antibiotika profilaksis, operasi sesar, RS Panti Rapih
ABSTRACT
For medical people, the increasing number of cesarean section is anattractive event because the section has a big risks that should be considered.
Infection, one kind of the risks, can be prevented by an appropriate use of
prophylaxis antibiotics.The goal of this study is to evaluate the use of prophylaxis antibiotics in
patients who undergo cesarean section on August and September 2007 in Panti
Rapih hospital. This study is included in non-experimental with descriptive-
evaluative design experimental. Data are collected from patient ’s medical records
that have been stored by Panti Rapih hospital.Percentage of cesarean section which occur on Januari-Desember 2007 is
range from 31,82-45,13%. The type of cesarean section based on cesarean section
that has been done before are primer cesarean section (81,40%) and re-cesarean
section (18,60%). The type of cesarean section based on the reasons to do the
section are elective cesarean section (53,49%) with the most common indication is
cephalopelvic disproportion (23,53%); and emergency cesarean section (46,51%)
with the most common indication is failed induction (25,00%). Patient’s
characteristics are 20-29 years old (53,48%); have their first pregnant (58,14%);
69,77% never have partus history before; and 86,05% never have abortion history.
The most common use of prophylaxis antibiotics is 2 gram ceftriaxone (81,40%)
and the most common route administration is intravena (86%). Drug related
problems which occur in the use of prophylaxis antibiotics are 8 cases
unnecessary drug therapy, 5 cases wrong drug; 12 cases dose too low, and 41
cases adverse drug reaction.Key words: prophylaxis antibiotics, cesarean section, Panti Rapih hospital
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN JUDUL .................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
PRAKATA .................................................................................................... vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... ix
INTISARI....................................................................................................... x
ABSTRACT..................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xix
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang .........................................................................................
1 1. Permasalahan .............................................................................................
3 2. Keaslian karya ...........................................................................................
3 3. Manfaat penelitian......................................................................................
4 B. Tujua n Penelitian.....................................................................................
4
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Operasi Sesar...................................................................................... 6 1. Definisi operasi sesar................................................................... 6 2. Tipe-tipe operasi sesar ................................................................. 6 3. Indikasi operasi sesar................................................................... 8 4. Risiko operasi sesar...................................................................... 8 B. Infeksi................................................................................................. 9 1. Definisi infeksi............................................................................. 9 2. Infeksi paska operasi.................................................................... 9 3. Faktor risiko infeksi..................................................................... 10 C. Antibiotika ......................................................................................... 12 1. Definisi antibiotika....................................................................... 12 2. Prinsip penggunaan antibiotika.................................................... 12 D. Antibiotika Profilaksis ....................................................................... 14 1. Definisi antibiotika profilaksis..................................................... 14 2. Prinsip pemberian antibiotika profilaksis pada pasien operasi sesar..............................................................................................
14 3. Antibiotika profilaksis pilihan ..................................................... 15 E. Drug Related Problems (DRPs)......................................................... 17 F.
Keterangan Empiris............................................................................ 19
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian......................................................... 20 B.
C.
Subyek Uji.......................................................................................... 22 D.
Bahan Penelitian................................................................................ 23 E. Jalannya Penelitian............................................................................. 23 F. Analisis Data...................................................................................... 24 G.
Kesulitan yang Dialami dan Pemecahan Masalah............................. 25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pelayanan Operasi Sesar yang Dilakukan di RS Panti Rapih
Tahun 2007 ........................................................................................
26 B. Karakteristik Operasi Sesar................................................................ 27 1.
Tipe operasi sesar berdasarkan alasan dilakukannya operasi... 27 2. Tipe operasi sesar berdasarkan jumlah operasi sesar yang pernah dilakukan.......................................................................
28 3. Indikasi operasi sesar elektif..................................................... 29 4. Indikasi operasi sesar emergency.............................................. 30 C.
Karakteristik Pasien yang Menjalani Operasi Sesar .......................... 31 1.
Usia pasien................................................................................ 31 2. Riwayat kehamilan pasien........................................................ 33 3. Riwayat melahirkan pasien....................................................... 33 4. Riwayat aborsi pasien ............................................................... 34 D. Pola Penggunaan Antibiotika Profilaksis Untuk Operasi Sesar ........ 35 1.
Variasi penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih...........................................
35
2. Rute pemberian antibiotika profilaksis di RS Panti Rapih pada bulan Agustus dan September 2007 .................................
36 Drug Related Problems Saat Penggunaan Antibiotika Profilaksis ....
37 E.
1. Evaluasi drug related problems................................................ 37 2.
Kasus DRPs yang terjadi pada pasien yang melakukan
operasi sesar di RS Panti Rapih pada bulan Agustus dan
September 2007.........................................................................42 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan........................................................................................ 47 B. Saran................................................................................................... 48 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
49 LAMPIRAN ...................................................................................................
51 BIOGRAFI PENULIS ...................................................................................
95
DAFTAR TABEL Hal.
Tabel I. Penggunaan antibiotika di masa kehamilan menurut Wattimena, Sugiarto, Widianto, Sukandar, Soemardji, Setiadi (1990).............
13 Tabel II. Kategori dan penyebab munculnya DRPs menurut Cipolle, Strand, dan Morley (2004) ............................................................
18 Tabel III. Total pelayanan persalinan di RS Panti Rapih tahun 2007............
26 Tabel IV. Persentase jumlah operasi sesar di RS Panti Rapih tahun 2007.....
27 Tabel V. Indikasi operasi sesar elektif pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih..................................................................
29 Tabel VI. Indikasi operasi sesar emergency pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih................................................
30 Tabel VII. Variasi penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih.................................................................
35 Tabel VIII. Rute pemberian antibiotika profilaksis yang digunakan pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih..................................................................
36 Tabel IX. Kasus terapi obat yang tidak diperlukan pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih ………………………………………………………
38 Tabel X. Kasus salah obat pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih...........................
39
Tabel XI. Kasus dosis terlalu rendah pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih…….
40 Tabel XII. Kasus efek samping obat pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih ……
41 Tabel XIII. Kasus pasien dengan nomor RM 154872 (DRP efek samping obat)………………………………………………………………
42 Tabel XIV. Kasus pasien dengan nomor RM 060314 (DRPs salah obat dan efek samping obat)……………………………………………….
43 Tabel XV. Kasus pasien dengan nomor RM 487481 (DRPs dosis terlalu rendah dan efek samping obat)…………………………………...
44 Tabel XVI. Kasus pasien dengan nomor RM 144015 (DRPs tidak perlu terapi obat dan efek samping obat)………………………............
45 Tabel XVII. Kasus pasien dengan nomor RM 165550 (DRPs tidak perlu antibiotika profilaksis, perpanjangan penggunaan antibiotika dan efek samping obat……………………………………………
46
DAFTAR GAMBAR Hal.
Gambar 1. Tipe operasi sesar berdasarkan alasan dilakukannya operasi pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih......
28 Gambar 2. Tipe operasi sesar berdasarkan jumlah operasi sesar yang pernah dilakukan sebelumnya oleh pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih..................................................................................
28 Gambar 3. Usia pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih......................................
32 Gambar 4. Riwayat kehamilan pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih..............
33 Gambar 5. Riwayat melahirkan pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih..............
34 Gambar 6. Riwayat aborsi pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih ……………
35
DAFTAR LAMPIRAN Hal.
Lampiran 1. Data pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih......................................
51 Lampiran 2. Surat persetujuan ijin penelitian dari pihak RS Panti Rapih.......
94
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Perkembangan ilmu kesehatan semakin pesat, salah satu kemajuan dalam
bidang obstetrik dan ginekologi yaitu kemajuan dalam teknik operasi sesar yang
semakin memudahkan persalinan. Operasi sesar sejauh ini telah banyak
membantu menyelamatkan nyawa ibu dan bayi. Operasi sesar perlu dilakukan
apabila risiko melahirkan secara normal terlalu besar bagi ibu dan bayi serta ada
indikasi medis yang mendukung seperti bobot bayi yang akan dilahirkan terlalu
besar, bayi depresi saat akan dilahirkan, atau selang waktu antar pembukaan awal
hingga kelahiran terlalu lama. Sekarang ini, banyak pasien yang meminta agar
dapat melahirkan melalui operasi sesar. Alasan yang melandasi keputusan pasien
untuk melahirkan melalui sesar di antaranya yaitu kekhawatiran akan rasa sakit
yang akan dialami apabila melahirkan secara normal, kekhawatiran akan
dilakukannya tindakan episiotomy, dan bahkan untuk memilih hari kelahiran calon
anak.Menurut studi yang dilakukan Health Grades (perusahaan informasi
kesehatan di Amerika) angka melahirkan melalui operasi sesar elektif atau yang
telah direncanakan sebelumnya meningkat 36% dari tahun 2001 hingga 2003
(Moninger, 2007). Di RSUP Nasional Cipto Mangunkusumo Jakarta, pada tahun
1970 persentase operasi sesar hanya 5% dari seluruh persalinan, tetapi pada tahun
2002 meningkat pesat hingga 26% dari seluruh persalinan. Sepanjang tahun 2005
dan 2006, di RSUPN Cipto Mangunkusumo terdapat 25-30 pasien operasi sesar di
antara 100 orang yang menjalani proses persalinan (Iis Sinsin, 2005 cit Indriarti,
2007). Di RS Panti Rapih angka melahirkan melalui operasi sesar pada tahun
2006 meningkat 24,97% dari tahun 2001. Bagi petugas medis, peningkatan
jumlah operasi sesar seharusnya menjadi hal yang mengkhawatirkan sebab
kemungkinan risiko ya ng mungkin timbul akan semakin meningkat seiring
bertambahnya angka kejadian operasi sesar.Salah satu risiko operasi sesar yang dapat dialami pasien yaitu terjadinya
infeksi paska operasi sesar. Infeksi paska operasi sesar dapat berupa endometritis,
infeksi luka operasi, dan sepsis. Infeksi dapat terjadi sebab terjadi pembedahan
pada bagian perut dan dinding rahim yang dapat menyebabkan masuknya
mikroorganisme ke dalam tubuh pasien. Selain itu lemahnya kondisi pasien paska
operasi dapat menyebabkan bertumbuhnya bakteri patogen yang sebenarnya
merupakan flora normal tubuh.Infeksi paska operasi dapat diatasi dengan pemberia n antibiotika
profilaksis yang tepat. Antibiotika profilaksis merupakan antibiotika yang
diberikan sebelum terjadinya infeksi. Syarat antibiotika yang dapat digunakan
sebagai profilaksis pada operasi sesar yaitu harus dapat mengeradikasi bakteri
yang mungkin menginfeksi paska operasi, diberikan melalui rute parenteral, kadar
antibiotika profilaksis serta waktu penggunaannya harus dapat me ncegah
terjadinya infeksi. Selain itu, pemilihan antibiotika profilaksis perlu
mempertimbangkan kemungkinan pengaruh antibiotika pada bayi yang
dikandung. Peningkatan jumlah operasi sesar tiap tahunnya serta kebutuhan
penggunaan antibiotika profilaksis pada kondisi yang khusus yaitu adanya
kehamilan maka dilakukan penelitian mengenai Evaluasi Penggunaan Antibiotika
Profilaksis pada Pasien yang Menjalani Operasi Sesar pada Bulan Agustus dan
September 2007 di RS Panti Rapih.1. Permasalahan a.
Berapakah besar kejadian operasi sesar dibandingkan total proses persalinan
yang dilakukan Januari-Desember tahun 2007? b.
Bagaimana karakteristik operasi sesar yang berlangsung pada bulan Agustus
dan September 2007 di RS Panti Rapih? c.
Bagaimana karakteristik pasien yang menjalani operasi sesar yang
berlangsung pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih?
d.
Seperti apa pola penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien yang
menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih dilihat dari variasi penggunaan antibiotika profilaksis dan cara pemberian antibiotika profilaksis? e.
Apa saja Drug Related Problems (DRPs) yang muncul saat penggunaan
antibiotika profilaksis?2. Keaslian karya Penelitian tentang Evaluasi Penggunaan Antibiotika Profilaksis pada
Pasien yang Menjalani Operasi Sesar pada Bulan Agustus dan September 2007 di
RS Panti Rapih belum pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian lain yang
membahas penggunaan obat pada pasien bedah sesar yaitu oleh Wikaningtyas
(2004) tentang Gambaran Peresepan Obat pada Pasien Pasca Bedah Sesar di
Instalasi Rawat Inap RS. Panti Rapih Yogyakarta periode Januari-Juni 2002 dan
Dewi (2007) tentang Evaluasi Penggunaan Obat pada Pasien Pasca Bedah Sesar
di Bangsal Bakung Timur Rumah Sakit Sanglah Denpasar periode Februari 2007.
3. Manfaat penelitian a.
Manfaat teoritis Memberikan gambaran mengenai penggunaan antibiotika profilaksis
pada pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September
2007 di RS Panti Rapih.b.
Manfaat praktis Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk
melaksanakan terapi antibiotika profilaksis yang lebih efektif dan efisien pada
operasi sesar.B. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi deskriptif mengenai
penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi sesar pada
bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih.2. Tujuan khusus a.
Mengetahui berapa besar kejadian operasi sesar dibandingkan total proses
persalinan yang dilakukan Januari-Desember tahun 2007.b.
Mengetahui karakteristik operasi sesar yang berlangsung pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih. c.
Mengetahui karakteristik pasien yang menjalani operasi sesar yang
berlangsung pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih.d.
Mengetahui pola penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien yang
menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih dilihat dari variasi penggunaan antibiotika profilaksis dan cara pemberian antibiotika profilaksis.e.
Mengetahui DRPs yang muncul saat penggunaan antibiotika profilaksis.
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Operasi Sesar
1. Definisi operasi sesar Operasi sesar atau seksio cesarea didefinisikan sebagai suatu proses
penghantaran bayi, plasenta dan membran (setelah 28 minggu) melalui
pemotongan atau pembedahan pada perut dan dinding rahim (Benson, 1980).Di Amerika, angka melahirkan melalui operasi sesar elektif atau yang
telah direncanakan sebelumnya meningkat 36% dari tahun 2001 hingga 2003
(Moninger, 2007). Sepanjang tahun 2005 dan 2006, terdapat 25-30 pasien operasi
sesar di antara 100 orang yang menjalani proses persalinan di RSUP Nasional
Cipto Mangunkusumo Jakarta (Sinsin, 2005 cit Indriarti, 2007).2. Tipe-tipe operasi sesar Berdasarkan alasan dilakukannya operasi, tipe operasi sesar dibagi
menjadi 2 yaitu operasi sesar elektif dan operasi sesar emergency. Operasi sesar
elektif yaitu operasi yang dilakukan secara terencana karena adanya indikasi
medis yang tidak memungkinkan pasien menjalani persalinan spontan atau
normal. Indikasi untuk melakukan operasi sesar elektif dapat diketahui melalui
pemeriksaan rutin ke dokter kandungan. Apabila keputusan akhir yang diambil
yaitu operasi sesar maka perlu direncanakan waktu yang tepat untuk
melaksanakan operasi. Operasi sesar emergency merupakan operasi sesar yang
dilakukan ketika pasien mengalami kesulitan dalam persalinan normal dan perlu
penanganan secepatnya agar nyawa ibu dan bayi dapat terselamatkan. Pasien yang
menjalani operasi sesar emergency sebenarnya memiliki kesempatan untuk
melahirkan secara normal dengan atau tanpa bantuan induksi, vakum, atau
forceps , tetapi pada proses persalinan mengalami kesulitan yang mengharuskan
menjalani operasi sesar sebagai metode pengakhiran persalinan. Salah satu alasan
yang mendasari keputusan sesar yaitu untuk menyelamatkan nyawa pasien dan
bayi (Benson, 1980).Tipe operasi sesar berdasarkan jumlah operasi sesar yang pernah
dilakukan sebelumnya dibagi menjadi 2 yaitu operasi sesar primer dan operasi
sesar ulangan. Operasi sesar primer adalah operasi sesar yang dilakukan oleh
pasien untuk yang pertama kalinya. Operasi sesar ulangan (re-cesarean section)
ialah operasi sesar yang telah dilakukan untuk kedua kalinya, ketiga kalinya, dan
seterusnya. Pengertian yang lebih memudahkan istilah operasi sesar ulangan yaitu
operasi yang telah dilakukan lebih dari satu kali (Benson, 1980). Pasien yang
pernah menjalani operasi sesar pada kehamilan yang pertama, pada kehamilan
berikutnya pasien dapat melakukan persalinan per vaginam apabila tidak ada
penyulit persalinan. Persalinan per vaginam yang dilakukan pasien yang pada
kehamilan sebelumnya menjalani operasi sesar dikenal dengan istilah Vaginal
Birth After Cesarean (VBAC). Pada pasien yang telah melakukan operasi sesar
sebanyak 2 kali, pada kehamilan berikutnya pasien harus melakukan operasi sesar
lagi sebab ada risiko rahim robek (Handaya, 2006).3. Indikasi operasi sesar Operasi sesar dilakukan bila ada indikasi medis, di antaranya: ari-ari
menutup jalan lahir (plasenta previa); preeklampsia-eklampsia; bayi berukuran
besar, umumnya punya berat lebih dari 4,2 kg (macrosomia); detak jantung janin
melambat (fetal distress); proses persalinan normal berlangsung lama sehingga
terjadi kelelahan persalinan atau terjadi kegagalan persalinan normal (dystosia);
kegagalan persalinan dengan induksi; letak bayi melintang atau sungsang;
proporsi panggul ibu dengan kepala bayi yang tidak pas sehingga dikhawatirkan
persalinan terhambat (cephalo pelvic disproportion/ CPD); kepala bayi lebih besar
dari ukuran normal (hidrosefalus); ibu hamil menderita herpes genital, hipertensi,
dan AIDS; tali pusar bayi putus (Anonim, 2007a).4. Risiko operasi sesar
a. Pasien yang menjalani operasi sesar mendapat 3 sampai 5 lapisan jahitan
yang apabila penyembuhannya tidak sempurna dapat terinfeksi kuman.
Kemungkinan infeksi luka akibat operasi sesar lebih besar dari luka persalinan
normal.
b. Perdarahan masif pada operasi sesar dua kali lipat lebih banyak
dibandingkan persalinan normal.c. Bekuan darah di kaki, organ-organ dalam panggul hingga paru-paru.
d. Kematian langsung karena operasi sesar amat jarang (sekitar 7 dalam
100.000 persalinan), tetapi risikonya empat kali lebih tinggi daripada persalinan
biasa.(Bakar, 2002)
B. Infeksi 1. Definisi infeksi
Infeksi merupakan interaksi antara mikroorganisme dengan pejamu
rentan yang terjadi melalui kode transmisi kuman. Cara transmisi mikroorganisme
dapat terjadi melalui darah, udara baik droplet maupun airborne, dan dengan
kontak langsung (Anonim, 2007b).2. Infeksi paska operasi sesar
Adanya infeksi paska operasi sesar dapat dinilai dari tanda-tanda klinis o yang berupa suhu tubuh di atas 38 C dan meningkatnya angka leukosit.
Endometritis merupakan infeksi yang sering terjadi setelah melakukan
persalinan sesar. Insiden endometritis berkisar kurang dari 10% pada rumah sakit
swasta, sampai 50% pada pasien di rumah sakit pendidikan yang besar. Insiden
endometritis paska operasi sesar lebih besar dibandingkan dengan insiden
endometritis paska persalinan normal yang hanya berkisar 0,9-3,9%. Faktor risiko
yang berpengaruh pada endometritis paska operasi sesar yaitu lamanya proses
persalinan atau ketuban pecah dini, bakteri vaginosis, pemeriksaan vagina berkali-
kali, dan penggunaan monitor janin internal (Wilson dan Sande, 2001).
Endometritis merupakan infeksi polimikrobia. Bakteri yang biasanya menginfeksi
yaitu streptokoki grup B, Gardnerella vaginalis, E. coli, bakteri anaerob dan
enterokoki (Wilson dan Sande, 2001). Tanda-tanda klinis endometritis yaitu
subinvolusi urteri, uterus lembek dan nyeri tekan, lokia berbau adanya eritema
dengan cairan serous (Roeshadi, 2006).Selain itu dapat juga terjadi infeksi pada luka operasi. Tanda-tanda klinis
luka operasi sesar yang mulai terinfeksi adalah terjadinya pembengkakan dan
warna kemerahan pada bekas jahitan yang disebut dengan infiltrat, muncul rasa
sakit di daerah jahitan, bekas jahitan operasi sesar terbuka dan bernanah (Hasuki,
2008).Kemungkinan infeksi lainnya paska operasi adalah terjadinya sepsis.
Sepsis adalah masuknya mikroorganisme ke dalam aliran darah, dapat menyebar
ke organ lain dan menimbulkan infeksi di tempat yang baru. Sepsis merupakan
salah satu infeksi yang mungkin terjadi pada pasien maupun bayi yang dilahirkan
pasien. Sepsis dapat terjadi pada pasien apabila kejadian yang mungkin berisiko
menimbulkan sepsis tidak segera ditangani, contohnya ketuban pecah dini. Selain
pada pasien, sepsis juga dapat terjadi pada bayi yang dilahirkan pasien. Sepsis
pada bayi baru lahir dapat disebabkan karena terpapar mikroorganisme yang
sebelumnya menginfeksi pasien dan karena penggunaan antibiotika profilaksis
yang terlalu dini (DeCherney dan Pernoll, 1994).3. Faktor risiko infeksi Faktor risiko yang berpengaruh pada kemungkinan terjadinya infeksi.
a.
Diabetes mellitus Kadar glukosa yang terlalu tinggi dan tidak diimbangi produksi hormon
insulin yang berlebih menyebabkan insulin yang ada tidak dapat mencukupi
kebutuhan untuk menurunkan kadar glukosa darah. Kondisi ini menguntungkan
perkembangbiakan mikroorganisme karena glukosa merupakan salah satu media perkembangbiakan yang baik. b.
Penyakit kronis Tuberkulosis, infeksi pada serviks ataupun vaginitis dan sebagainya,
sangat memungkinkan mikroorganisme yang ada untuk sewaktu-waktu menjalar
ke bagian tubuh lain dan berkembang biak di tempat baru. Sewaktu ada perlukaan
operasi sesar, proses penyembuhannya dapat terganggu karena adanya infeksi
bakteri, kuman, virus ataupun jamur.c.
Anemia Selama kehamilan dan saat melahirkan, ibu dengan hemoglobin (Hb) di
bawah 8 g/dl sangat mudah terserang infeksi, karena berdasarkan penelitian,
pasien yang kadar hemoglobinnya kurang dari 10 g/dl memiliki kadar leukosit
yang rendah. Dengan begitu infeksi dapat mudah terjadi, terlebih ketika terjadi
perlukaan pada bagian tubuh pasien. Padahal, pasien yang memiliki hemoglobin
rendah, sewaktu melahirkan kadar hemoglobinnya dapat semakin rendah karena
adanya postpartum hemorrhage.d.
Ketuban pecah dini (KPD) Ditandai dengan keluarnya cairan dari vagina yang baunya amat khas.
Ketuban pecah dini memungkinkan masuknya bakteri ke jalan lahir yang telah
terbuka dan dapat menyebabkan infeksi pada ibu dan juga bayi di dalam rahim.e.
Persalinan lama Proses bersalin yang cukup lama memberi kesempatan terjadinya infeksi.
Bila mikroorganisme berkembang, selain akan menimbulkan infeksi di organ
reproduksi pasien, kemungkinan dapat menimbulkan infeksi di bekas luka operasi sesar. f.
Ketidaksterilan Hal penting dalam operasi sesar adalah kondisi steril dari peralatan yang
digunakan, tim dokter yang menangani, para asisten dokter, dan ruangan bersalin.
Infeksi tidak hanya dapat terjadi di bekas luka sesar, tetapi dapat meluas hingga ke
organ vital lainnya, seperti otak, paru-paru, hati, jantung.g.
Gizi yang seimbang Dengan mencukupi kebutuhan gizi pasien dengan baik maka imunitas akan meningkat sehingga tidak akan mudah terinfeksi.
(Hasuki, 2008)
C. Antibiotika
1. Definisi antibiotika Antibiotika ialah zat atau senyawa yang dihasilkan oleh mikroorganisme
yang dapat menghambat atau membunuh mikroorganisme lainnya (Anonim,
2000). Selain dari makhluk hidup, antibiotika dapat dibuat secara sintesis.