Tingkat penyesuaian diri mahasiswa baru : studi deskriptif pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2013 kelas A semester II, dan implikasinya pada penyusunan usulan topik bimbingan pribadi-sosial - USD Repository

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

TINGKAT PENYESUAIAN DIRI MAHASISWA BARU
(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Angkatan 2013 Kelas A Semester II, dan Implikasinya pada Penyusunan
Usulan Topik Bimbingan Pribadi- Sosial)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh
Angela Admajasri Bianita Arigi
NIM: 101114077


PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Bisoo rumangsa, ojo rumangsa biso.”
Angela Admajasri Bianita Arigi

“Setiap usaha yang dilakukan dengan niat yang tulus dan diimbangi

dengan doa yang terucapkan dengan ikhlas hati maka akan menghasilkan
karya yang luar biasa.”
Angela Admajasri Bianita Arigi

“Laut yang tenang tak akan menghasilkan pelaut
yang handal.”
Merlin Meriana
“Story will change how you look at everything.”
Oprah Word

“I’m perfect in my imperfections. Happy in my pain. Strong in my weaknesses
and Beautiful in my own way because I’m ME.”
Oprah Word

“Laugh when you can. Apologize when you should. Let go of what
you can’t change.”
Oprah Word
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1.
2.

3.
4.

Tuhan Yesus Kristus
Program Studi Bimbingan dan Konseling USD
Mahasiswa Bimbingan dan Konseling
Orangtuaku tercinta Bapak Yohanes Bosco Chrispantoro dan Ibu Maria Rosa
Warsini
5. Adikku Bernadito Lewi Atmaja
6. Orang-orang terkasih Rio, Eli, Febri, Dani, Garda, Rio, Sefin, Binus, Yuven.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
TINGKAT PENYESUAIAN DIRI MAHASISWA BARU

(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Angkatan 2013 Kelas A Semester II, dan Implikasinya pada Penyusunan Usulan
Topik Bimbingan Pribadi- Sosial)

Angela Admajasri Bianita Arigi
Universitas Sanata Dharma
2014
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tingkat penyesuaian
diri mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta Angkatan 2013 Kelas A Semester II. Masalah pertama yang
diteliti adalah “Seberapa tinggikah tingkat penyesuaian diri pada mahasiwa Prodi
BK USD Yogyakarta angkatan 2013 kelas A semester II?”. Masalah yang kedua
adalah “Berdasarkan analisis terhadap butir-butir penyesuaian diri yang
teridentifikasi kemunculannya rendah, topik bimbingan pribadi-sosial apakah
yang implikatif bagi mahasiswa Prodi BK USD Yogyakarta angkatan 2013 kelas
A semester II?”.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan menggunakan metode survei. Subjek penelitian adalah
mahasiswa Prodi BK USD Yogyakarta angkatan 2013 kelas A semester II,
sejumlah 35 mahasiswa. Instrumen penelitian berupa kuesioner penyesuaian diri

yang terdiri dari 92 item pernyataan yang dikembangkan berdasarkan teknik
penyusunan skala model Likert dengan nilai reliabilitasnya adalah 0,716. Teknik
analisis data dalam penelitian ini adalah kategorisasi tingkat penyesuaian diri
mahasiswa berdasarkan distribusi normal.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah (1) Tingkat penyesuaian diri
mahasiswa Prodi BK USD Yogyakarta angkatan 2013 kelas A Semester II yang
termasuk dalam kategori sangat tinggi berjumlah 8 mahasiswa (23%), kategori
tinggi berjumlah 7 mahasiswa (20%), kategori sedang berjumlah 4 mahasiswa
(11%), yang termasuk dalam kategori rendah 10 mahasiswa (29%), dan kategori
sangat rendah 6 mahasiswa (17%). (2) Berdasarkan analisis terhadap butir-butir
penyesuaian diri, diperoleh 35 butir item yang masuk dalam kategori rendah dan
sangat rendah yang digunakan sebagai dasar untuk merumuskan usulan topiktopik bimbingan pribadi-sosial untuk meningkatkan penyesuaian diri mahasiswa
Prodi BK USD Yogyakarta angkatan 2013 Kelas A Semester II.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
FRESHMAN ADAPTATION
(Descriptive study of the adaptation level of the second semester students of
Guidance and counseling study program batch 2013 in class A and its
implication on the proposal of personal and social topics.)

Angela Admajasri Bianita Arigi
Universitas Sanata Dharma
2014

This research aims at ilustrating the adaptation stage of the second
semester students of Guidance and counseling study program of Sanata Dharma
University Yogyakarta, 2013 in class A. The first problem observed in this study
is “how high is the adaptation level of the second semester students from
Guidance and Counseling study program of Sanata Dharma University
Yogyakarta batch 2013 in class A?”. The second problem of this research is
“according to the analysis on self-adaptation point that has been identified as the

low appearance, what is the private-social guidance topic that can be
implemented for Guidance and Counseling study program of USD Yogyakarta
Students?”.
This research is a descriptive study. The researcher employs survey method
to collect the data. The subjects of this research are 35 class A students of
Guidance and counseling study program of USD batch 2013.The research
instrument employed in this sudy is the self- adaptation questionnaire which
consists of 92 questions that are developed on the basis of Likert Scale model
with the reliability value of 0,716. Data analysis technique applied in this study is
the categorization of each student’s adaptation level based on normal distribution.
The result of this study indicates that: (1) The adaptation level of the
second semester students of guidance and counseling Study program of USD
batch 2013 in class A is diverse. Eight students (23%) are categorized as having
a very high adaptation ability level, seven students (20 %) are categorized as
having a high adaptation ability level, four students (11%) are categorized as
having a medium adaptation ability level, ten students (29%) are categorized as
having a low ability level, and six students (17%) are categorized as having a
very low adaptation ability level. (2) Based on the result of the adaptation point
analysis, there are 35 points or items that belongs to 8 sub-aspects included in
low and very low category that are functioned as the foundation to compose the

proposals for self-social guidance topic to increase the adaptation ability level of
the second semester students from Guidance and counseling study program of
USD Yogyakarta batch 2013 in class A.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas
perlindungan, pendampingan, dan doa dalam persiapan, pelaksanaan serta
penyelesaian penelitian dalam bentuk skripsi ini
Penulis menyadari bahwa terselesainya penulisan skripsi ini tidak terlepas
dari dukungan, doa, bimbingan, dan bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus dari lubuk hati

yang paling dalam kepada:
1. Dr. Gendon Barus, M.Si., sebagai Kepala Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ijin untuk penulisan skripsi
ini.
2. Juster Donal Sinaga, M.Pd. dan Dr. Maria Margaretha Sri Hastuti, M.Si., sebagai
Dosen Pembimbing yang telah membimbing dengan kesabaran hati dan
memberi masukan kepada penulis guna meningkatkan kualitas skripsi ini.
3. Para dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
yang ikut mendukung kelancaran kegiatan perkuliahan saya serta ikut
membimbing saya ketika saya sedang dalam kesulitan, secara khusus Bu Hayu,
Bu Retno, Bu Set, Bu Indah, Pak Sinurat, dan Pak Budi.
4. Seluruh mahasiswa baru Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2013/ 2014 kelas A atas kesediaannya
mengisi kuesioner dalam skripsi ini.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5. Bapak, Ibu dan Adik tercinta Yohanes Bosco Chrispantoro, Maria Rosa Warsini,
dan Bernadito Lewi Atmaja atas dukungan, doa, perhatian, kasih serta biaya
yang diberikan selama menempuh studi di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta ini.
6. Teman-teman BK angkatan 2010 yang telah memberikan dukungan dan
motivasi, secara khusus kepada Eli, Febri, Sefin, Binus, Yuven, Rio, Chika, Sinyo,
Sandi, dll yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
7. Sahabat dan teman yang telah memberikan semangat dan bantuan dalam
bentuk apapun, terkhusus kepada Rio, Dani, Garda, Sandi, dll yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu masukan, saran, dan kritik terhadap karya ini sangat diperlukan.
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja
yang membaca.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………..….… i
PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………….… iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………..… v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA...… vi
ABSTRAK………………………………………………………………… vii
ABSTRACT……………………………………………………………..…………. viii
KATA PENGANTAR………………………………………………….… ix
DAFTAR ISI……………………………………………………………… xi
DAFTAR TABEL………………………………………………………… xiv
DAFTAR GRAFIK…………………………………….………….……… xv
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………… xvi
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………… 1
A. Latar Belakang…………………………………………………..... 1
B. Identifikasi Masalah…………………………………………….... 2
C. Batasan Masalah……………………………………………….…. 5
D. Rumusan Masalah………………………………………………... 5
E. Tujuan Penelitian……….…………………………….……..........

xi

6

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

F. Manfaat Penelitian..........................................................................

6

G. Definisi Operasional.......................................................................

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………..……… 8
A. Kajian Teori.......................………………………………..…….… 8
1. Pengertian Penyesuaian Diri………….…………..……….….. 8
2. Aspek Penyesuaian Diri…………………………………......... 10
3. Karakteristik Penyesuaian Diri……………………………….. 12
4. Faktor-Faktor Penyesuaian Diri……………............................. 15
5. Karakteristik Dewasa Awal........................................................ 18
B. Kajian Penelitian Relevan…………………………………............. 22
C. Kerangka Berpikir………………………..….................................. 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………………………………. 24
A. Jenis Penelitian………………..........………………….………….. 24
B. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………….. 25
C. Subjek Penelitian………………………………………................. 25
D. Variabel Penelitian………………………………........................... 26
E. Teknik dan Instrumen Penelitian………………………………..... 26
F. Validitas dan Reliabilitas…………….......................................... 31
G. Teknik Analisis Data................................................................ 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………….… 41
A. Hasil Penelitian……………………………………………………. 41
1. Tingkat Penyesuaian Diri Mahasiswa Baru Kelas A Prodi BK
Tahun Ajaran 2013/ 2014 USD……………………………….. 41
2. Mengidentifikasi butir-butir pengukuran penyesuaian diri
yang rendah frekuensi kemunculannya pada Mahasiswa

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Baru Kelas A Prodi BK Tahun Ajaran 2013/ 2014 USD
dalam implikasinya untuk mengusulkan topik-topik
bimbingan pribadi-sosial……............................................... 44
B. Pembahasan Hasil Penelitian……………………………...……..... 52
BAB V PENUTUP………………………………………………………… 58
A. Kesimpulan…………………………………………………..…… 58
B. Keterbatasan………………………………………………..…..… 59
C. Saran……………………………………………………………… 60
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..… 62
LAMPIRAN................................................................................................ 64

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Penentu Skor Tiap Alternatif Jawaba.......…………................. 27
2. Tabel 2 Kisi-kisi Instrumen Penyesuaian Diri Sebelum Uji Coba …..… 28
3. Tabel 3 Kisi-kisi Instrumen Penyesuaian Diri Sesudah Uji Coba.......... 33
4. Tabel 4 Kriteria Guilford........................................................................ 36
5. Tabel 5 Norma Kategorisasi Tingkat Penyesuaian Diri......................... 38
6. Tabel 6 Norma Kategorisasi Tingkat Penyesuaian Diri Mahasiswa Baru
Kelas A Prodi BK USD Th. 2013/ 2014................................................. 39
7. Tabel 7 Norma Kategorisasi Skor Butir Instrumen Penyesuaian Diri.... 40
8. Tabel 8 Kategorisasi Tingkat Penyesuaian Diri Mahasiswa Baru
Kelas A Prodi BK USD Th. 2013/ 2014 USD........................................ 41
9. Tabel 9 Kategori Skor Item Penyesuaian Diri Pada Mahasiswa Baru
Kelas A Prodi BK USD.......................................................................... 44
10. Tabel 10 Item-item pernyataan yang tergolong dalam kategori sangat
rendah dan rendah.................................................................................... 45
11. Tabel 11 Topik-topik Bimbingan Pribadi dan Sosial yang Implikatif
Dapat Meningkatkan Tingkat Penyesuaian Diri Mahasiswa Baru
Kelas A Prodi BK USD Th. 2013/ 2014.................................................. 49

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GRAFIK

1. Grafik 1. Grafik Tingkat Penyesuaian Diri Mahasiswa Baru Kelas
A Prodi BK USD Th. 2013/ 2014............................................................. 42

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1

: Kuesioner Penyesuaian Diri

2. Lampiran 2

: Tabulasi Data Penelitian

3. Lampiran 3

: Hasil Uji Validitas

4. Lampiran 4

: Hasil Uji Reliabilitas

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan mengenai latar belakang masalah, identifikasi
masalah, batasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan definisi operasional dari istilah-istilah pokok yang digunakan
dalam penelitian ini.

A. Latar Belakang Masalah
Penyesuaian diri merupakan hal yang penting dalam sebuah tahap
perkembangan manusia. Pada dasarnya manusia dalam kehidupannya
mempunyai tugas untuk menyesuaikan diri dengan keadaan sekitarnya.
Penyesuaian diri dimulai sejak manusia lahir di dunia. Hurlcok menjelaskan
bahwa ketika bayi, manusia menyesuaikan diri terhadap perubahan
temperatur, penyesuaian terhadap makanan, dan penyesuaian terhadap
pembuangan. Proses penyesuain diri itulah yang memungkinkan manusia
mengalami masalah atau tidak. Jika manusia mampu menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan sekitar maka ia akan bertahan hidup, tetapi jika
penyesuaian dirinya salah atau gagal, maka kemungkinan ia akan menghadapi
masalah besar. Ketika individu mengalami masalah dalam penyesuain diri
maka akan mempengaruhi segala aspek dalam tahap-tahap dan pemenuhan
tugas-tugas perkembangan selanjutnya.
Penyesuaian diri selalu ada di setiap tahap perkembangan manusia,
termasuk pada tahap perkembangan dewasa dini/ awal manusia. Pada tahap

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

dewasa dini ini manusia memiliki banyak tugas perkembangan, seperti mulai
bekerja, memilih pasangan, mulai membina keluarga, mengasuh anak,
mengelola rumah tangga, mengambil tanggung jawab sebagai warga negara,
dan mencari kelompok sosial yang menyenangkan. Semua tugas-tugas
perkembangan ini juga harus dipenuhi sebagai simbol bahwa manusia pada
tahap dewasa awal ini mampu menyesuaikan diri dengan tugas-tugas
perkembangannya.

B. Identifikasi Masalah
Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Angkatan 2013 Kelas A Semester II (Mahasiswa Prodi BK USD
angkatan 2013 kelas A semester II) berada dalam tahap perkembangan dewasa
awal. Tahap perkembangan ini merupakan periode penyesuaian diri terhadap
pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Selain itu
mahasiswa Prodi BK USD angkatan 2013 kelas A semester II berasal dari
berbagai daerah, misalnya dari pulau Sumatra, Kalimantan, Bali, Jawa, dsb.
Mahasiswa Prodi BK USD angkatan 2013 kelas A semester II yang berasal
dari berbagai daerah dan umumnya dalam tahap perkembangan dewasa awal
akan akan mulai menyesuaikan diri dengan dunia sosial baru, maupun secara
akademik. Keberhasilan penyesuaian mahasiswa Prodi BK USD angkatan
2013 kelas A semester II menjadi penentu apakah mahasiswa ini mampu
melanjutkan perkuliahan dengan baik atau tidak.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

Berdasarkan pengalaman peneliti ketika menjadi mahasiswa baru 4 tahun
yang lalu tepatnya di tahun 2010, tidak sedikit mahasiswa baru Prodi BK USD
tahun 2010 mengalami kesulitan dalam menyesuiakan diri. Kesulitankesulitan tersebut adalah kesulitan menyesuaikan diri dengan cuaca yang ada
di Yogyakarta, makanan- minuman dan pakaian yang ada di Yogyakarta,
kesulitan menyesuaikan diri dengan adanya rangsangan-rangsangan/ konflik
seksual, kesulitan menyesuaikan diri dengan moral dan religiusitas yang ada
di Yogyakarta.
Selain itu kesulitan menyesuaikan diri dengan keluarga dalam satu tempat
tinggal yang sama, kesulitan menyesuaikan diri dengan dinamika yang ada di
bangku perkuliahan, dan kesulitan menyesuaikan diri dengan masyarakat di
lingkungan tempat tinggal baru. Kesulitan-kesulitan tersebut disebabkan
karena mahasiswa baru dihadapkan dengan keadaan yang baru, dengan
lingkungan sosial yang baru dan tuntutan serta pola hidup yang baru.
Selain berdasarkan pengalaman peneliti 4 tahun lalu ketika menjadi
mahasiswa baru, adapula masalah-masalah penyesuaian diri yang muncul
berdasarkan studi dokumentasi terhadap data mahasiswa yang tidak
melanjutkan studi di bangku perkuliahan. Berdasarkan data tersebut, penyebab
mahasiswa tidak melanjutkan perkuliahan adalah mengundurukan diri, dan
terkena ujian sisipan karena nilai tidak mencukupi standard nilai. Masalahmasalah tersebut umum dialami oleh mahasiswa baru.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

Masalah-masalah yang dialami oleh mahasiswa baru angkatan 2013 kelas
A semester II berdasarkan observasi dan wawancara adalah kesulitan
menyesuaikan diri dengan jam/ waktu perkuliahan, kesulitan menyesuaikan
diri dengan kebiasaan-kebiasaan yang ada di tempat tinggal/ kos/ kontrakan/
asrama, kesulitan menyesuaikan diri dengan teman kos/ kontrakan/ asrama,
kesulitan menyesuaikan diri dengan dosen, kesulitan menyesuaikan diri
dengan pola hidup baru sebagai anak kos/ kontrakan/ asrama. Adanya
berbagai masalah yang dialami mahasiswa dalam menyesuaikan diri tersebut
akan menghambat pemenuhan tugas-tugas perkembangan. Hal-hal tersebut
menjadi landasan peneliti untuk mengadakan penelitian ini, peneliti ingin
mengetahui berapa banyak mahasiswa Prodi BK USD angkatan 2013 kelas A
semester II yang sudah bisa atau malah mengalami hambatan dalam hal
penyesuaian diri.
Berdasarkan fenomena yang digambarkan di atas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang “Deskripsi Penyesuaian Diri Mahasiswa Baru
(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Angkatan 2013 Kelas A Semester II, dan Implikasinya pada Penyusunan
Usulan Topik Bimbingan Pribadi- Sosial)”.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

C. Batasan Masalah
Beradasarkan berbagai masalah-masalah penyesuaian diri yang dialami
mahasiswa Prodi BK USD angkatan 2013 kelas A semester II, dalam
penelitian ini peneliti hanya membahas mengenai proses penyesuaian diri
mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling dalam hal pribadi
(penyesuaian diri fisik- emosional, penyesuaian diri seksual, penyesuaian diri
moral- religiusitas) dan sosial (penyesuaian terhadap rumah tangga/ keluarga,
penyesuaian

terhadap

sekolah/

perkuliahan,

penyesuaian

terhadap

masyarakat). Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah mahasiswa
program studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2013 kelas A semester II.

D. Rumusan Masalah
Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Seberapa tinggi tingkat penyesuaian diri mahasiswa Program Studi BK
USD angkatan 2013 kelas A semester II?
2. Dalam hal-hal apa penyesuaian diri mahasiswa teridentifikasi masih
rendah sebagai bahan usulan topik bimbingan pribadi-sosial yang
implikatif bagi mahasiswa Program Studi BK USD Yogyakarta angkatan
2013 kelas A semester II?

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Mendeskripsikan tingkat penyesuaian diri mahasiswa Program Studi BK
USD angkatan 2013 kelas A semester II.
2.

Mengidentifikasi butir-butir penyesuaian diri yang rendah frekuensi
kemunculannya pada mahasiswa Program Studi BK USD angkatan 2013
kelas A semester II dalam implikasinya untuk mengusulkan topik-topik
bimbingan pribadi-sosial.

F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Manfaat Praktis
a. Bagi pendidik
Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi bagi pendidik
dalam rangka membantu mahasiswa Program Studi BK USD angkatan
2013 kelas A semester II dalam menyesuaikan diri dengan diri sendiri,
dunia sosial, maupun akademik.
b. Bagi peneliti
Penelitian ini merupakan bekal bagi peneliti di kemudian hari untuk
mendampingi dan memberikan layanan bimbingan dan konseling, baik
secara kelompok maupun individual, kepada mahasiswa baru Program
Studi BK yang memiliki masalah dalam hal penyesuaian diri.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7

2. Manfaat teoritis
Penelitian ini dapat memberikan informasi dan sumbangan bagi
pengembangan pengetahuan dalam bidang bimbingan dan konseling,
khususnya yang berhubungan dengan penyesuaian diri.

G. Definisi Operasional
1. Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri adalah kemampuan mahasiswa program studi Bimbingan
dan Konseling USD angkatan 2013 kelas A semester II untuk memenuhi
kebutuhan, mengatasi ketegangan, mengatasi konflik dan mengatasi
frustrasi yang dialami di dalam dirinya serta memperoleh keselaran dan
keharmonisan antar tuntutan dalam diri dengan apa yang diharapkan oleh
lingkungan.
2. Mahasiwa program studi BK USD angkatan 2013 kelas A semester II
sebagai masa dewasa awal
Mahasiswa program studi BK USD angkatan 2013 kelas A semester II
adalah mahasiswa yang berusia sekitar 18-25 tahun yang sedang
menempuh perkuliahan semester awal di program studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma. Mereka termasuk dalam tahap
perkembangan dewasa awal.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan mengenai kajian teori, kajian penelitain yang relefan, dan
kerangka berpikir.

A. Kajian Teori
1. Pengertian Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri dalam bahasa aslinya dikenal dengan istilah
adjustment.

Menurut

Schneiders

(dalam

Kanugraha,

2007:

18),

penyesuaian diri merupakan proses yang mencakup respon-respon mental
dan tingkah laku, yang merupakan usaha individu agar berhasil memenuhi
kebutuhan, mengatasi ketegangan, mengatasi konflik dan mengatasi
frustrasi yang dialami di dalam dirinya. Usaha individu tersebut bertujuan
untuk memperoleh keselaran dan keharmonisan antar tuntutan dalam diri
dengan apa yang diharapkan oleh lingkungan.
Zainun (2010: 50) mengatakan bahwa penyesuaian diri adalah
kemampuan individu untuk menerima dirinya sendiri sehingga tercapai
hubungan yang harmonis antara dirinya dengan lingkungan sekitar. Fahmi
(dalam Kanugraha, 2007: 18) menjelaskan penyesuaian diri adalah proses
dinamis terus-menerus yang bertujuan untuk mengubah perilaku guna
mendapatkan hubungan yang lebih serasi antara diri dan lingkungan.
Selain itu penyesuaian diri

menurut Calhoun dan Acocella (dalam

Kanugraha, 2007: 18) adalah interkasi individu yang terus-menerus

8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9

dengan dirinya sendiri, dengan orang lain dan dengan lingkungannya.
Vembriarto (2010: 60) mengatakan bahwa penyesuaian diri merupakan
proses mengubah perilaku untuk mencapai keharmonisan dalam
memenuhi kebutuhan dirinya dan menjalin hubungan yang harmonis
dengan lingkungannya. Penyesuaian diri juga berarti kemampuan untuk
beradaptasi,

kemampuan

berafeksi,

kehidupan

yang

seimbang,

kemampuan untuk mengambil keuntungan dari pengalaman, toleransi
terhadap frustrasi, humor, sikap yang wajar, objektivitas, dan lain-lain
Tyson (2010). Hurlock (1999: 278), mengatakan bahwa agar individu
dapat menyatu dan diterima dalam kelompok maka individu harus
berusaha memperbaiki perilakunya dengan menyesuaikan diri. Selanjutnya
Hurlock (1999: 95), merumuskan penyesuaian diri sebagai suatu
kemampuan individu untuk diterima dalam kelompok atau lingkungannya.
Dapat disimpulkan bahwa definisi penyesuaian diri dalam
penelitian ini adalah kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan,
mengatasi ketegangan, mengatasi konflik dan mengatasi frustrasi yang
dialami di dalam dirinya serta memperoleh keselaran dan keharmonisan
antar tuntutan dalam diri dengan apa yang diharapkan oleh lingkungan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

2. Aspek-aspek Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri memiliki dua aspek secara umum seperti yang dikemukakan
oleh Schneiders (dalam Rahmawaty Parman, 2013: 471). Dua aspek itu yakni,
penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial :
a. Penyesuaian pribadi
Penyesuaian pribadi adalah kemampuan seseorang untuk menerima diri
demi terciptanya hubungan yang harmonis antara dirinya dan lingkungan
sekitarnya. Penyesuaian diri ini meliputi :
1) Penyesuaian diri fisik dan emosi
Penyesuaian diri ini melibatkan respon-respon fisik dan emosional
sehingga dalam penyesuaian diri fisik ini kesehatan fisik merupakan
pokok untuk pencapaian penyesuaian diri yang sehat. Berkaitan
dengan hal ini, ada hal penting berupa edukasi emosi, kematangan
emosi, dan kontrol emosi. Contoh, penyesuaian diri terhadap
perbedaan suhu/ cuaca, penyesuaian diri terhadap perbedaan makananminuman, dan sebagainya.
2) Penyesuaian diri seksual
Penyesuaian diri seksual merupakan kapasitas bereaksi terhadap
realitas seksual (impuls-impuls, nafsu, pikiran, konflik-konflik, frustasi
perasaan salah, dan perbedaan seks). Contoh, penyesuaian diri
terhadap rangsangan-rangsangan dan pikiran-pikiran seksual.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

3) Penyesuaian diri moral dan religius
Dikatakan moralitas dan kapasitas untuk memenuhi moral kehidupan
secara efektif dan bermanfaat yang dapat memberikan kontribusi ke
dalam kehidupan yang baik dari individu. Contoh, penyesuaian
terhadap perbedaan moral yang ada di setiap lingkungan, penyesuaian
terhadap perbedaan keyakinan terhadap Tuhan/ religiusitas.
b. Penyesuaian sosial
Dalam kehidupan di masyarakat terjadi proses saling mempengaruhi satu
sama lain yang terus menerus dan silih berganti. Menandakan individu
dengan lingkungan saling mempengaruhi dalam aspek psiko-sosial.
Penyesuaian diri ini meliputi :
1) Penyesuaian diri terhadap rumah tangga dan keluarga
Penyesuaian diri ini menekankan hubungan yang sehat antar-anggota
keluarga, otoritas orang tua, kapasitas tanggung jawab berupa
pembatasn, dan larangan. Contohnya, penyesuaian diri terhadap warga,
kondisi, dan aturan yang ada dalam lingkungan sosial terkecil yaitu
dalam 1 tempat tinggal/ rumah/ kos/ kontrakan/ asrama.
2) Penyesuaian diri terhadap sekolah
Penyesuaian diri seorang individu ditempat mereka menempuh
pendidikan. Contohnya, penyesuaian diri terhadap warga, lingkungan,
dan aturan-aturan yang ada di sekolah/ tempat pendidikan/ universitas.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

3) Penyesuaian diri terhadap masyarakat
Kehidupan di masyarakat menandakan kapasitas untuk bereaksi secara
efektif dan sehat terhadap realitas. Contohnya, penyesuaian diri
terhadap warga, kebiasaan, dan aturan yang ada dalam lingkungan
sosial tempat tinggal.
3. Karakteristik Penyesuaian Diri
Schneiders (dalam Parman, 2013: 470) memberikan kriteria manusia dengan
penyesuaian diri yang baik, yaitu sebagai berikut :
a. Pengetahuan tentang kekurangan dan kelebihan dirinya.
Manusia yang mampu menyesuaikan diri dengan baik adalah manusia
yang mengetahui kekurangan dan kelebihan yang ada dalam dirinya.
b. Objektivitas diri dan penerimaan diri.
Manusia yang mampu menyesuaikan diri dengan baik adalah manusia
yang mengetahui keadaan dirinya berdasarkan kenyataan dan yang
mampu menerima keadaan diri.
c. Kontrol dan perkembangan diri.
Manusia yang mampu menyesuaikan diri dengan baik adalah manusia
yang mampu mengontrol diri dan mampu mengembangkan diriya
menjadi lebih baik.
d. Integrasi pribadi yang baik.
Manusia yang mampu menyesuaikan diri dengan baik adalah manusia
yang memiliki keseluruhan kepribadian yang baik.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

e. Adanya tujuan dan arah yang jelas dari perbuatannya.
Manusia yang mampu menyesuaikan diri dengan baik adalah manusia
yang memiliki tujuan dan arah yang jelas dari setiap perbuatan yang ia
lakukan.
f. Adanya perspektif, skala nilai, filsafat hidup yang adekuat.
Manusia yang mampu menyesuaikan diri dengan baik adalah manusia
yang memiliki pandangan, nilai, dan filsafat hidup yang memadai
sebagai dasar kehidupannya.
g. Mempunyai rasa humor.
Manusia yang mampu menyesuaikan diri dengan baik adalah manusia
yang memiliki selera humor yang baik, karena manusia yang seperti
ini akan tidak mudah panik ketika menemui banyak perubahan.
h. Mempunyai rasa tanggung jawab.
Manusia yang mampu menyesuaikan diri dengan baik adalah manusia
yang memiliki rasa tanggung jawab atas apa yang ia lakukan.
i. Menunjukkan kematangan respon.
Manusia yang mampu menyesuaikan diri dengan baik adalah manusia
yang mampu merespon tindakan oranglain dengan sesuai/ wajar/
matang.
j. Adanya perkembangan kebiasaan yang baik.
Manusia yang mampu menyesuaikan diri dengan baik adalah manusia
yang memiliki kebiasaan-kebiasaan yang baik.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

k. Adanya adaptabilitas.
Manusia yang mampu menyesuaikan diri dengan baik adalah manusia
yang memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan.
l. Bebas dari respon-respon yang simtomatis atau cacat.
Manusia yang mampu menyesuaikan diri dengan baik adalah manusia
yang memiliki respon-respon yang wajar terhadap suatu stimulus.
m. Memiliki kemampuan bekerjasama dan menaruh minat terhadap orang
lain .
Manusia yang mampu menyesuaikan diri dengan baik adalah manusia
yang mampu bekerjasama dengan orang lain dan memiliki minat
terhadap oranglain.
n. Memiliki minat yang besar dalam bekerja dan bermain.
Manusia yang mampu menyesuaikan diri dengan baik adalah manusia
yang memiliki minat yang besar dalam hal bekerja sekaligus bermain,
dalam kata lain minat yang seimbang.
o. Adanya kepuasan dalam bekerja dan bermain.
Manusia yang mampu menyesuaikan diri dengan baik adalah manusia
yang memiliki rasa puas dalam bekerja dan bermain.
p. Memiliki orientasi yang adekuat terhadap realitas.
Manusia yang mampu menyesuaikan diri dengan baik adalah manusia
yang memiliki pandangan yang memadai terhadap kenyataan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

4. Faktor-faktor Pendukung Penyesuaian Diri
Lima faktor yang dapat mempengaruhi proses penyesuaian diri, yaitu
Schneiders (dalam Ratih Maura Kanugraha, 2007: 21- 25):
a. Kondisi fisik
1) Hereditas dan Konstitusi Fisik
Dalam mengidentifikasi pengaruh hereditas terhadap penyesuaian diri,
lebih digunakan pendekatan fisik karena hereditas dipandang lebih
dekat dan tidak terpisahkan dari mekanisme fisik.
2) Sistem Utama Tubuh
Sistem utama tubuh yang berpengaruh terhadap penyesuaian diri
adalah sistem syaraf, kelenjar, otot.
3) Kesehatan Fisik
Kondisi fisik yang sehat dapat menimbulkan penerimaan diri, percaya
diri, harga diri, dan sejenisnya yang akan menjadi kondisi yang sangat
menguntungkan bagi proses penyesuaian diri.
b. Kepribadian
1) Kemampuan dan kemauan untuk berubah (Modifiability)
Penyesuaian diri membutuhkan kecenderungan untuk berubah dalam
bentuk kemauan, perilaku sikap, dan karakteristik sejenis lainnya.
2) Pengaturan diri
Kemampuan mengatur diri dapat mencegah individu dari keadaan
penyimpangan

kepribadian,

dan

dapat

mengarahkan

diri

ke

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

kepribadian

normal yang dapat mencapai pengendalian diri dan

realisasi diri.
3) Realisasi diri
Proses penyesuaian diri dan pencapaian hasilnya secara bertahap
sangat erat kaitannya dengan perkembangan kepribadian.
4) Intelegensi
Kemampuan pengaturan diri sesungguhnya muncul tergantung pada
kualitas dasar yaitu kualitas intelegensi.
c. Edukasi/ pendidikan
1) Belajar
Pada umumnya respon-respon dan sifat-sifat kepribadian yang
diperlukan bagi penyesuaian diri diperoleh individu dari proses belajar.
2) Pengalaman
Pengalaman memiliki nilai signifikan terhadap proses penyesuaian
diri. Misalnya, pengalaman yang menyehatkan dimana peristiwaperistiwa yang dialami oleh individu adalah persitiwa yang
menyenangkan.
3) Latihan
Penyesuaian sebagai suatu proses yang komplek yang mencakup
didalamnya proses psikologis dan sosiologis maka memerlukan latihan
yang sungguh-sungguh agar memperoleh hasil penyesuaian diri yang
baik.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

4) Determinasi diri
Sesungguhnya individu itu sendiri harus mampu menentukan dirinya
sendiri untuk melakukan proses penyesuaian diri.
d. Lingkungan
1) Lingkungan keluarga
Unsur-unsur yang ada dalam keluarga seperti interaksi, karakteristik
keluarga berpengaruh terhadap penyesuaian diri individu.
2) Lingkungan sekolah
Sekolah dipandang sebagai media yang sangat berguna untuk
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan intelektual sosial , nilainilai, sikap, dan moral individu.
3) Lingkungan masyarakat
Nilai-nilai,

sikap,

aturan-aturan,

masyarakat

akan

berpengaruh

agama,

moral,

dan

perilaku

terhadap

proses

perkembangan

penyesuaian diri.
e. Agama dan budaya
Agama berkaitan erat dengan budaya. Keduanya memberikan sumbangan
nilai-nilai, keyakinan, tujuan, serta kestabilan, dan keseimbangan hidup
individu.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

5. Karakteristik Dewasa Awal
a. Pengertian Dewasa Awal
Istilah adult atau dewasa awal berasal dari bentuk lampau kata adultus
yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan atau ukuran yang sempurna
atau telah menjadi dewasa. Hurlock (1980), mengatakan bahwa masa
dewasa awal dimulai pada umur 18th sampai umur 25th, saat perubahan
fisik

dan

psikologis

yang

menyertai

berkurangnya

kemampuan

reproduktif.
Dewasa awal adalah individu yang berada pada rentang usia 18-25th di
mana terjadi perubahan fisik dan psikologis pada diri individu yang
disertai berkurangnya kemampuan reproduktif, merupakan masa di mana
individu tidak lagi harus bergantung secara ekonomis, sosiologis, maupun
psikologis pada orangtuanya, serta masa untuk bekerja, terlibat dalam
hubungan masyarakat, dan menjalin hubungan dengan lawan jenis.
b. Tugas Perkembangan Dewasa Awal
Hurlock (1980), membagi tugas perkembangan pada individu dewasa
awal, antara lain:
1) Mulai bekerja
Manusia yang ada dalam tahap dewasa awal harus mulai bekerja untuk
belajar mengekplorasi kemampuan dan mengelola uang.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19

2) Memilih pasangan
Manusia yang ada dalam tahap dewasa awal harus mulai memilih
pasangan hidup guna mencari partner yang bisa dijadikan teman
berbagi dalam suka maupun duka.
3) Mulai membina keluarga
Manusia yang ada dalam tahap dewasa awal harus mulai membina
keluarga karena dengan membina keluarga manusia dewasa awal akan
belajar banyak hal.
4) Mengasuh anak
Manusia yanga ada dalam tahap dewasa awal harus mulai belajar
mengasuh anak karena masa dewasa awal ini juga masa yang cukup
matang bagi manusia untuk menjadi orangtua.
5) Mengelola rumah tangga
Manusia yang ada dalam tahap dewasa awal harus mulai belajar
mengelola rumah tangga, agar kemampuan manusia dewasa awal
menjadi orang tua lebih terasah lagi.
6) Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara
Manusia yang ada dalam tahap dewasa awal harus mulai mengambil
tanggung jawab sebagai warga negara karena manusia dewasa awal
dianggap sudah cukup ikut ambil bagian bagi kemajuan sebuah negara.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20

7) Mencari kelompok sosial yang menyenangkan
Manusia yang ada dalam tahap dewasa awal harus mulai mencari
kelompok sosial yang menyenangkan guna memberikan efek dan
dampak positif bagi mereka.
c. Ciri-ciri Masa Dewasa Awal
Hurlock (1980), menjelaskan masa dewasa awal sebagai
1) masa pengaturan
Masa pengaturan karena pada masa ini manusia dibatasi oleh banyak
aturan, misalnya aturan perkuliahan, aturan pekerjaan, dan aturan
sosial.
2) usia reproduktif
Pada masa ini manusia dipandang sebagai manusia yang mempunyai
usia produktif, dimasa ini banyak hal yang bisa dilakukan dan aktivitas
yang dilakukan pasti akan menghasilkan. Misalnya kuliah/ studi,
bekerja, bermain, dan masih banyak kegiatan lagi yang bisa dilakukan
sesuai dengan minat dan hobi masing-masing.
3) masa bermasalah
Banyaknya aturan yang mengelilingi dan banyaknya kegiatan/
aktivitas yang dilakukan di tahap perkembangan ini maka masa
dewasa awal dikatakan masa bermasalah. Semakin banyak aturan dan
semakin banyak kegiatan masa kecenderungan makin banyak masalah
akan lebih besar.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21

4) masa ketegangan emosional
Adanya banyak masalah yang ada dalam tahap perkembangan ini
otomatis memunculkan ketegangan emosional yang lebih lagi, maka
tahap dewasa awal ini bisa dikatakan pula sebagai masa ketegangan
emosional.
5) masa keterasingan sosial
Melihat dari masa produktif dan banyaknya kegiatan yang bisa
dilakukan dala tahap perkembangan ini, maka kemungkinan besar
manusia yang ada dalam tahap ini akan mengalami masa keterasingan
sosial karena manusia akan lebih sering berkerja atau berkegiatan
secara mandiri.
6) masa komitmen
Pada masa dewasa awal ini manusia dituntut untuk bisa membuat
komitmen bagi kelangsungan hidupnya. Komitmen yang dibuat bisa
dalam hal pekerjaan, pasangan hidup, arah hidup, dan masih banyak
lagi.
7) masa ketergantungan
Masa ketergantungan adalah bagi mereka yang sudah memiliki
keluarga. Apa yang dia lakukan pasti akan memikirkan anggota
keluarganya, misalnya suami/ istri dan anaknya.
8) masa perubahan nilai

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22

Masa perubahan nilai ini karena adanya perubahan dari masa remaja
menuju masa dewasa, otomatis nilai-nilai yang dijadikan pedoman
hidup akan berubah.
9) masa penyesuaian diri dengan cara hidup
Masa dewasa awal ini merupakan masa penyesuaian diri dengan cara
hidup. Maksudnya, ketika manusia sudah menikah maka ia mau tidak
mau harus menyesuaikan diri dengan cara hidup pasangannya juga.
10) masa kreatif
Masa dewasa awal ini adalah masa kreatif dimana manusia dituntut
untuk lebih pandai membuat peluang agar bisa memperoleh lebih
banyak keuntungan (pengalaman, penghasilan).

B. Kajian Penelitian yang Relevan
Penyesuaian diri berlangsung seumur hidup, setiap tahap perkembangan
terjadi proses penyesuaian diri. Setiap masa perkembangan memiliki
gambaran tingkat penyesuaian diri. Dalam penelitiannya, Rifluswaluyo (2011)
menemukan bahwa tingkat penyesuaian diri siswa SMP N 3 Comal Pemalang
meningkat setelah adanya kegiatan bimbingan pribadi yang diberikan pada
mereka. Demikian juga hasil penelitian yang dilakukan oleh Fani Kumalasari
(2012) menemukan bahwa dukungan sosial memberikan pengaruh terhadap
tingkat penyesuaian diri pada remaja di Panti Asuhan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri dapat
ditingkatkan dengan cara bimbingan pribadi yang diberikan dengan tepat dari

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23

para ahli dalam bidang bimbingan. Selain itu, dukungan sosial dari orangorang disekitar juga mempengaruhi keberhasilan penyesuaian diri seseorang.

C. Kerangka Berpikir
Masalah-masalah yang dialami mahasiswa Prodi BK USD angkatan 2013
semester II berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti
adalah kesulitan menyesuaikan diri dengan jam/ waktu perkuliahan, kesulitan
menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan yang ada di tempat tinggal/
kos/ kontrakan/ asrama, kesulitan menyesuaikan diri dengan teman kos/
kontrakan/ asrama, kesulitan menyesuaikan diri dengan dosen, kesulitan
menyesuaikan diri dengan pola hidup baru sebagai anak kos/ kontrakan/
asrama. Dari adanya berbagai masalah tersebut, peneliti ingin mengetahui
tingkat keberhasilan mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling USD
angkatan 2013 kelas A semester II dalam hal penyesuaian diri. Aspek-aspek
dalam penyesuaian diri yang ingin peneliti ketahui tingkat keberhasilannya
adalah dalam aspek pribadi yang meliputi penyesuaian diri fisik dan emosi
(sedih, marah, kecewa, bahagia, dsb), penyesuaian seksual, penyesuaian diri
moral dan religius. Sedangkan aspek sosial meliputi penyesuaian terhadap
rumah kos dan keluarga/ teman kos), penyesuaian diri terhadap kuliah,
penyesuaian diri terhadap masyarakat/ lingkungan tempat tinggal dari
mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling USD angkatan 2013
kelas A semester II.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III
METODELOGI PENELITIAN

Bab ini berisi uraian tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,
subjek penelitian, variabel penelitian, teknik dan instrumen penelitian, dan teknik
analisis data yang digunakan.
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini tergolong dalam metode
penelitian level of explanation yaitu deskriptif. Penelitian deskriptif adalah
suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomenafenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan
manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan,
hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan
fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006: 72). Penelitian deskriptif juga
dimaksudkan untuk menggambarkan proses dan tingkat keberhasilan
penyesuaian diri pada mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling
angkatan 2013 kelas A semester II Universitas Sanata Dharma. Penggambaran
proses dan tingkat keberhasilan penyesuaian diri mahasiswa program studi
Bimbingan dan Konseling angkatan 2013 kelas A semester II ini
mendetail.

24

secara

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25

B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada hari tanggal 3 April 2014. Penelitian ini
dilakukan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Program Studi
Bimbingan dan Konseling angkatan 2013 yang berada di semester II kelas A
sebagai subjek penelitiannya.

C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester II kelas A Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan
2013. Alasan memilih mahasiswa semester II kelas A dari program studi BK
Universitas Sanata Dharma karena mahasiswa program studi BK angkatan
2013 kelas A merupakan mahasiswa semester II program studi BK yang
tergolong dalam tahap perkembangan dewasa tahap awal dengan usia rata-rata
18-25 tahun. Selain itu hasil dari penelitian ini berupa topik bimbingan
pribadi- sosial, dimana topik-topik ini bisa digunakan untuk membimbing
mahasiswa baru yang masih dalam masa dewasa awal. Karena berdasarkan
kajian penelitian yang relevan, bimbingan dan dukungan sosial ikut ambil
bagian dalam keberhasilan proses penyesuaian diri manusia.
Dalam penelitian ini melibatkan semua subjek penelitian yang berada di
kelas A semester II maka penelitian ini termasuk dalam penelitian populasi.
Penelitian yang melibatkan semua subjek.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26

D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2010: 61). Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah tunggal, yaitu
tentang penyesuaian diri pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan
Konseling angkatan 2013 kelas A semester II Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Penyesuaian diri yang dimaksud adalah penyesuaian diri pribadi
dan sosial mahasiswa. Penyesuaian pribadi meliputi penyesuaian diri fisik
dan emosi (sedih, marah, kecewa, bahagia, dsb), penyesuaian seksual,
penyesuaian diri moral dan religius. Penyesuaian sosial meliputi penyesuaian
terhadap rumah kos dan keluarga/ teman kos), penyesuaian diri terhadap
kuliah, penyesuaian diri terhadap masyarakat/ lingkungan tempat tinggal.

E. Teknik dan Instrumen Penelitian
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
kuesioner (angket). Kuisioner merupakan teknik penggumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau penyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010: 199). Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner persepsi mahasiswa
terhadap kemampuan penyesuaian dirinya. Kuesioner yang disusun peneliti
mengacu pada prinsip-prinsip skala Likert. Skala Likert digunakan untuk

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2011: 134).
Pernyataan yang terdapat dalam Instrumen Penyesuaian Diri ini terdiri dari
pernyataan positif atau favourable dan pernyataan negatif atau unfavourable.
Pernyataan positif atau favorable merupakan konsep perilaku yang sesuai atau
mendukung variabel yang diukur. Sedangkan pernyataan negatif atau
unfavorable yaitu konsep perilaku yang tidak mendukung variabel yang
diukur.

Instrumen penelitian ini menyediakan 4 alternatif jawaban yaitu

Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju
(STS). Norma skoring yang dikenakan terhadap pengolahan data yang
dihasilkan instrumen ini ditentukan sebagai berikut:
Tabel 1.
Penentuan skor tiap alternatif jawaban.
Alternatif jawaban

NO
1.
2.

Pernyataan
Favorabel
Unfavorabel

S
(Sangat
Sesuai)
4
1

S
(Sesuai)
3
2

KS
(Kurang
Sesuai)
2
3

TS
(Tidak Sesuai)
1
4

Setelah alat pengumpulan data yaitu kuisioner Penyesuaian Diri sudah
selesai, peneliti mengadakan uji coba alat (kuisioner) untuk mengetahui
reliabilitas. Melalui uji coba tersebut dapat diketahui releabilitas dari alat
(kuisioner) yang telah dibuat. Uji coba kuesioner dalam penelitian ini
dilakukan pada tanggal 3 April 2014. Jumlah subjek yang hadir dalam uji coba
kuesioner ini adalah 35 mahasiswa, sedangkan 5 mahasiswa tidak hadir.
Adapun kisi-kisi instrumen sebelum di uji coba terdapat pada tabel 2.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel 2.
Kisi-kisi Instrumen Penyesuaian Diri Sebelum Diuji Coba
ASPEK
Penyesuaian pribadi
Kemampuan seseorang untuk
menerima diri demi terciptanya
hubungan yang harmonis antara
dirinya dan lingkungan sekitarnya.

JLH ITEM
FAVO
UNFAVO
Penyesuaian diri fisik dan emosi (sedih, 1) Mampu menyesuaiakan dengan suhu Yogyakarta. 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 58, 59,60,61,62,63,
marah, kecewa, bahagia, dsb)
64,65,66
SUB ASPEK

INDIKATOR

2) Penyesuaian terhadap makanan dan minuman.

3) Penyesuaian

Dokumen yang terkait

Self awareness dan implikasinya pada usulan topik program pengembangan diri (Studi Deskriptif pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta).

36 176 87

Tingkat kematangan karier mahasiswa (studi deskriptif pada mahasiswa prodi bimbingan dan konseling angkatan 2014/2015 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan karier).

0 1 2

Tingkat kesiapan hidup perkawinan ditinjau dari kematangan psikologis mahasiswa berpacaran dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial (studi deskriptif pada mahasiswa berpacaran angkatan 2013 program studi Bimbingan dan Konselin

0 0 95

Motivasi belajar pada mahasiswa : studi deskriptif tingkat motivasi belajar pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Angkatan 2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan akademik.

0 1 79

Kecerdasan emosi mahasiswa baru : studi deskriptif pada mahasiswa semester II kelas A angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan pribad

0 0 132

Self awareness dan implikasinya pada usulan topik program pengembangan diri (Studi Deskriptif pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma Yogyakart

1 1 85

Tingkat kecerdasan emosi mahasiswa angkatan 2015 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan implikasinya terhadap usulan topik topik kegiatan pengembangan diri

0 0 90

Kecerdasan emosi mahasiswa baru studi deskriptif pada mahasiswa semester II kelas A angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 20132014

0 1 130

Deskripsi tingkat resiliensi terhadap stres dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan kelompok : studi deskriptif pada mahasiswa angkatan 2013, semester 2 kelas A program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahu

0 0 150

Self-efficacy mahasiswa dalam mengerjakan skripsi dan implikasinya terhadap upaya peningkatan self-efficacy : studi deskriptif pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2010 - USD Repository

0 0 78