Deskripsi tingkat resiliensi terhadap stres dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan kelompok : studi deskriptif pada mahasiswa angkatan 2013, semester 2 kelas A program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahu

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DESKRIPSI TINGKAT RESILIENSI TERHADAP STRES
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN
KELOMPOK
(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Angkatan 2013, Semester 2 Kelas A Program
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun
Akademik 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Albinus Embu Sella
NIM: 101114059

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DESKRIPSI TINGKAT RESILIENSI TERHADAP STRES
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN
KELOMPOK

(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Angkatan 2013, Semester 2 Kelas A Program
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun
Akademik 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:
Albinus Embu Sella
NIM: 101114059

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO

Firmanmu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku
(Mazmur 119:105)

Tak ada satu pun ciptaan Tuhan
Yang tidak membawa pesan dari-Nya
Tuhan ada di laut ketika aku berenang,
Di udara ketika aku bernafas,
Dalam realitas ketika aku berkembang.
Aku tak menemukan satu hal terkecil sekalipun
Yang tidak berbicara tentang Dia kepadaku.
(Carlo Carretto)


iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEMBAHAN

Hanya ini yang dapat saya persembahkan untuk kalian semua,
hasil dari perjuangan kuliah selama 4 tahun dan terimalah
skripsi ini yang kupersembahkan untuk :
♥ Tuhan Yesus dan Bunda Maria
♥ Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
♥ Keluarga Besar Prodi BK
♥ Orang tuaku tercinta
♥ Segenap anggota keluargaku

♥ Konfrater Serikat Sabda Allah (SVD)
♥ Sahabat dan teman-teman BK angkatan 10

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DESKRIPSI TINGKAT RESILIENSI TERHADAP STRES
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN
KELOMPOK
(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Angkatan 2013, Semester 2 KelasA Program
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun
Akademik 2013/2014)

Albinus Embu Sella
Universitas Sanata Dharma
2014

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat resiliensi terhadap
stres pada mahasiswa angkatan 2013, semester 2 kelas A Program Studi Bimbingan
dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2013/2014.
Tujuan lainnya adalah mengusulkan topic-topik bimbingan kelompok, bersasarkan
identifikasi resiliensi terhadap stres yang rendah, untuk meningkatkan resiliensi
terhadap stres bagi mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konselingangkatan
2013, semester 2 kelas A.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode
survei.Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Bimbingan dan
Konseling Angkatan 2013, semester 2 Kelas A Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, TahunAkademik 2013/2014 yang berjumlah 40 orang. Instrument
penelitian berupa kuesioner resiliensi terhadap stres yang disusun berdasar kanteori
(Reivich dan Shatte, 2002) yang terbagi dalam tujuh aspek, yaitu regulasi emosi,
control terhadap impuls, optimisme, kemampuan menganalisis masalah, empati,
efikasi iri, pencapaian. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berupa
kuesioner tertutup. Nilai Reliabilitas instrument yang dihitung berdasarkan kriteria
Guilford (Masidjo, 1995) sebesar 0.835. Teknik analisis data yang digunakan adalah
kategorisasi berdasar distribusi normal dengan model kategori sasijenjang (ordinal)
dengan lima jenjang, yaitu sangat tinggi, tinggi sedang, rendah, sangat rendah.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa: 4 orang mahasiswa (12,12%)

memiliki tingkatresiliensi terhadap stres yang sangat tinggi, 5 orang mahasiswa
(15,15%) memiliki tingkatresiliensi terhadap stres yang tinggi, 10 orang mahasiswa
(30,3%) memilikit ingkatresiliensi terhadap sters yang sedang, 9 orang mahasiswa
27,28%) memilikitingkat resiliensi terhadap stres yang rendah, dan 5 orang
mahasiswa (15,15%) memiliki tingkatresiliensi terhadap stres yang sangat rendah.
Berdasarkan analisis instrument yang teridentifikasi rendah maka topik-topik
bimbingan kelompok yang diusulkan sejumlah 27 topik.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
DESCRIPTION OF STRESS RESILIENCE LEVEL
AND ITS IMPLICATIONS TO THE SUGGESTION OF GROUP GUIDANCE

TOPICS
(Descriptive Study on Class A Second Semester Students, Guidance and
Counseling Study Program, Sanata Dharma University, Academic Year
2013/2014)
By:
Albinus EmbuSella
Sanata Dharma University
2014
The aim of this study was to describe stress resilience level of class A, second
semester students, Guidance and Counseling Study Program of Sanata Dharma
University Yogyakarta, Academic Year 2013/2014.The second objective of this study
was to propose group guidance topics based on items of the questionnaire which have
low scores.
This study was a quantitative descriptive using survey method. The subjects
of this research were 40 students of class A, second semester students, Guidance and
Counseling Study Program, Sanata Dharma University, Academic Year 2013/2014.
The research instrument used in this study was a questionnaire of stress resilience
based on the theory of Shatte and Reivich, (2002). The questionnaire was divided into
seven aspects, i.e. emotion regulation, impulse control, optimism, ability to analyze
problems, empathy, self-efficacy, achievement. The questionnaire used in this

research was closed questionnaire. The reliability of the questionnaire is 0.835 and
was calculated based on the criteria of Guilford (Masidjo, 1995). The data was
analyzed based on normal distribution and was categorized into five levels, i.e. very
high, high, moderate, low, and very low.
The results of this study showed that: 4 students (12.12%) had very high level
of stress resilience, 5 students (15.15%) had high level, 10 students (30.3%) had
moderate level, 9 students (27.28%) had low level, and 5 students (15.15%) had very
low level of stress resilience. Based on the items with low scores on the
questionnaire, the researcher proposed 27 topics to improve stress resilience of the
students.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan kasih karunia-Nya yang sangat luar biasa dilimpahkan kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik dan lancer.
Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling,
Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Di sadari bahwa selama selama penulisan skripsi ini tidak akan berjalan
dengan lancer tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah mendukung dan
mendampingi penulis. Oleh karena itu, secara khusus penulis diucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada:
1. Dr. Gendon Barus, M. Si., selaku Ketua Prrogram Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2. Dr. M.M. Sri Hastuti, M. Si., selaku dosen pembimbing yang dengan penuh
kesabaran, ketulusan dan keterbukaan hati telah memberikan motivasi dan
semangat, meluangkan waktu untuk mendampingi dan membimbing penulis
selama proses penulisan skripsi.
3. Juster Donal Sinaga, M. Pd., selaku dosen Program Studi Bimbingan dan
Konseling yang memberikan dukungan dalam bentuk bimbingan untuk
penyelesaian skripsi ini.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4. Prias Hayu, M. Pd., selaku dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling
yang telah membantu dan mendukung selama memberikan program
bimbingan kepada mahasiswa angkatan 2013, semester 2 kelas A Program
Studi Bimbingan dan Konseling Sanata Dharma Yogyakarta.
5. Para dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah memberikan pengetahuan dan ilmu yang bermanfaat
kepada penulis dan menambah wawasan bagi penulis untuk membekali penulis di
masa yang akan datang.
6. St. Priyatmoko atas segala bantuan dan urusan administrasi selama
perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.
7. Mahasiswa angkatan 2013, semester 2 Kelas A Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah bersedia
meluangkan waktu dan kesediaannya sebagai responden dalam melaksanakan
penelitian.
8. Tim Penelitian Payung (Ibu Retha, Pak Donal, Sefin, Binus, Tita dan Yuven
yang telah bekerjasama dalam menjalankan program penelitian dari awal
hingga akhir.
9. Keluarga tercinta: Bapak Nikolaus N. Sella, Ibu Anastasia Pia, Adik Karolus
P. Sella, Silvester Embu Sella, Veronika G, adik ipar Monika Mai dan
keponakanku Faris dan Greis, yang telah memberikan seluruh kasih sayang,

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ..............................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................

iii

MOTTO .........................................................................................................

iv

PERSEMBAHAN ..........................................................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ......................................................

vii

ABSTRAK .....................................................................................................

viii

ABSTRACT ...................................................................................................

ix

KATA PENGANTAR ...................................................................................

x

DAFTAR ISI ..................................................................................................

xiii

DAFTAR TABEL ..........................................................................................

xvii

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................

xix

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................

xx

BAB I: PENDAHULUAN .............................................................................

1

A.

Latar Belakang .................................................................................

1

B.

Rumusan Masalah ............................................................................

6

C.

Tujuan Penelitian .............................................................................

7

D.

Manfaat Penelitian ...........................................................................

8

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

E.

Definisi Istilah dan Definisi Operasional Variabel ..........................

9

BAB II: LANDASAN TEORI .......................................................................

11

A.

B.

C.

D.

Hakikat Stres pada Mahasiswa ......................................................

11

1. Pengertian Stres .............................................................................

11

2. Penyebab Stres pada Mahasiswa ...................................................

14

Hakikat Resiliensi ..........................................................................

16

1. Pengertian Resiliensi .....................................................................

16

2. Sifat Dasar Resiliensi ....................................................................

22

3. Manfaat Resiliensi .........................................................................

23

4. Keterampilan Resiliensi .................................................................

25

5. Prinsip dasar Keterampilan Resiliensi ...........................................

27

6. Aspek-aspek Resiliensi ..................................................................

29

7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Resiliensi ...............................

34

8. Ciri-ciri Mahasiswa yang Mempengaruhi Resiliensi ....................

37

9. Karakteristik Mahasiswa Baru dan Kemampuan Resiliensi ..........

39

Segi-segi Kehidupan Mahasiswa Baru .........................................

40

1. Pengertian Mahasiswa ...................................................................

40

2. Mahasiswa Baru ............................................................................

41

3. Permasalahan yang dihadapi Mahasiswa ......................................

42

Program Peningkatan Resiliensi Melalui Bimbingan Kelompok ....

45

1. Bimbingan Kelompok ...................................................................

45

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2. Tujuan Bimbingan Kelompok .......................................................

48

3. Bimbingan Sosial Pribadi ..............................................................

49

4. Program Peningkatan Resiliensi ....................................................

52

5. Tujuan Program Peningkatan Resiliensi ........................................

53

6. Isi Program Peningkatan Resiliensi ...............................................

55

7. Keterlaksanaan Program Peningkatan Resiliensi ..........................

55

BAB III: METODE PENELITIAN ...............................................................

57

A.

Jenis Penelitian .................................................................................

57

B.

Tempat dan Waktu Penelitian ..........................................................

57

C.

Subyek Penelitian .............................................................................

58

D.

Variabel Penelitian ...........................................................................

58

E.

Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data .......................................

59

F.

Validitas dan Reliabilitas Instrumen ................................................

63

1. Validitas Instrumen ................................................................

63

2. Reliabilitas Instrumen .............................................................

73

G.

Teknik Analisis Data ........................................................................

74

H.

Prosedur Pengumpulan dan Analisis Data Penelitian ......................

77

BAB IV: HASIL PENELITIAN,, PEMBAHASAN DAN USULAN TOPIK
BIMBINGAN KELOMPOK .........................................................................

79

A.

Hasil Penelitian ...........................................................................

79

B.

Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................

87

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

C.

Usulan Topik-topik Bimbingan Kelompok .................................

94

BAB V: PENUTUP .......................................................................................

100

A.

Kesimpulan ..................................................................................

100

B.

Saran-saran ..................................................................................

101

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

103

LAMPIRAN ...................................................................................................

109

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Penentuan Skor Tiap Alternatif Jawaban .........................................

61

Tabel 2: Kisi-kisi Kuesioner Resiliensi ..........................................................

62

Tabel 3: Rincian Item yang Valid dan Gugur pada Kuesioner Resiliensi .....

66

Tabel 4: Kriteria Guilford ..............................................................................

74

Tabel 5: Kategorisasi Tingkat Resiliensi .......................................................

75

Tabel 6: Kategorisasi Tingkat Resiliensi Mahasiswa Angkatan 2013, Semester 2
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta ........................................................................................

77

Tabel 7: Tingkat Resiliensi terhadap Stres pada Mahasiswa Angkatan 2013, Semester
2, Kelas A Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta Tahun Akademik 2013/2014 ...........................

81

Tabel 8: Penggolongan Skor Item Tingkat Resiliensi.....................................

84

Tabel 9: Item-item dalam Kuesioner Resiliensi yang Teridentifikasi Rendah dan
Sangat Rendah ...................................................................................

96

Tabel 10: Usulan Topik-topik Bimbingan Kelompok untuk Meningkatakan Resiliensi
pada Mahasiswa Angkatan 2013, Semester 2 Kelas A Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta ........................................................................................

xvii

99

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1

: Grafik Presentase Frekuensi Tingkat Resiliensi Terhadap Stres pada
Mahasiswa Angkatan 2013, Semester 2 Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Akademik
2013/2014 .....................................................................................

Grafik 2

82

: Tingkat Resiliensi terhadap Stres pada Mahasiswa Angkatan 2013,
Semester 2 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Akademik 2013/2014

Grafik 3

Berdasarkan Kategori Tinggi dan Rendah ................................

83

: Penggolongan Tingkat Resiliensi pada Item ............................

86

xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1:

Kuesioner Penelitian ..............................................................

110

Lampiran 2:

Tabulasi Data Uji Coba Penelitian .........................................

118

Lampiran 3:

Validitas .................................................................................

122

Lampiran 4:

Reliabilitas .............................................................................

129

Lampiran 5:

Surat Ijin Penelitian ................................................................

130

xix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

Pada bab ini dipaparkan latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional variabel penelitian.

A. Latar Belakang Masalah
Mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa yang dituntut untuk terlibat
dan berperan aktif menjadi pribadi yang tangguh dan berkompeten di bidangnya
masing-masing dalam mendukung pembangunan bangsa. Tentunya, hal ini
berlaku juga bagi mahasiswa baru, khususnya mereka yang hendak menempuh
pendidikan pada Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Oleh karena itu, mahasiswa Program Studi Bimbingan dan
Konseling harus membekali dirinya dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan
yang memadai.
Status “Mahasiswa Baru” merupakan predikat yang disandang oleh
mahasiswa di tahun pertama kuliahnya. Seorang memasuki dunia kuliah berarti
ada suatu perubahan besar pada hidupnya (Santrock, 2006; Greenberg, 1999).
Biasanya individu mengalami banyak perubahan di tahun pertama kuliah ketika
memasuki perguruan tinggi. Hal ini terkait dengan penyesuaian diri yang
merupakan masalah berat yang harus dihadapi individu ketika memasuki dunia
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

kuliah (Dyson & Renk, 2006). Penyesuaian diri diperlukan karena adanya
perubahan pada kehidupan individu.
Gunarsa (1995) mengemukakakan bahwa mahasiswa baru memiliki
tantangan tersendiri dalam hidup. Ketika individu masuk dalam dunia kuliah,
individu menghadapi berbagai perubahan, mulai dari perubahan karena
perbedaan sifat pendidikan Sekolah Menengah Atas dan Perguruan Tinggi,
perbedaan dalam hubungan sosial, pemilihan bidang studi atau jurusan, sampai
pada masalah ekonomi. Sedangkan yang biasa terjadi pada mahasiswa baru yaitu
menghadapi tekanan akibat proses akulturasi dengan budaya baru di tempat ia
menuntut ilmu. Mahasiswa baru harus menghadapi perubahan budaya, perubahan
gaya hidup, perubahan lingkungan dan mahasiswa dituntut untuk mampu
mengatasinya dengan baik agar kelangsungan pendidikan juga berjalan dengan
baik.
Setiap manusia, khususnya mahasiswa dalam kehidupannya akan
mengalami proses belajar. Proses belajar ini berlangsung seumur hidup. Selama
proses belajar, manusia tentu tidak akan pernah lepas dari masalah, hambatan,
atau kesulitan-kesulitan. Stoltz (2000) memaparkan bahwa kemampuan
seseorang untuk bertahan menghadapi kesulitan merupakan salah satu kekuatan
yang ada dalam diri individu. Apabila individu mampu bertahan menghadapi
kesulitan dan memiliki kemampuan untuk mengatasinya, maka individu tersebut
akan mencapai kesuksesan dalam hidupnya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

Individu pada dasarnya pernah mengalami kesulitan. Suatu situasi atau
keadaan seorang individu ketika mengalami kesulitan atau penderitaan yang
tidak dapat dihindari, maka individu yang memiliki resiliensi mampu mengatasi
berbagai persoalan dengan cara mereka. Artinya, adanya resiliensi akan
mengubah persoalan yang dialami menjadi sebuah tantangan, kegagalan menjadi
kesuksesan, dan ketidakberdayaan menjadi kekuatan.
Masa transisi seseorang dari SMA masuk Perguruan Tinggi dan menjadi
seorang mahasiswa dapat menimbulkan stres bagi individu tersebut. Hal ini
terjadi karena mereka yang biasanya tinggal bersama keluarga dengan budaya
yang dianut sejak kecil, bahasa sehari-hari sekarang harus pindah ke lingkungan
yang baru, jauh dari keluarga, teman-teman, bergabung dengan lingkungan dan
budaya baru yang mereka belum tahu aturan di dalamnya di tempat yang baru
tersebut. Selain itu mereka juga meninggalkan lingkungan akademis sekolah
menengah dan bergabung dengan komunitas pelajar yang baru yakni mahasiswa,
yang menuntut ketrampilan akademik dan dasar pengetahuan yang sangat
berbeda dengan apa yang mereka jalani selama di SMA.
Stres adalah kondisi tegang pada emosi, pikiran dan fisik. Adanya stres
yang berlebihan pada seseorang dapat mempengaruhi kemampuan orang untuk
menghadapi lingkungan. Misalnya saja seperti stres yang banyak dialami oleh
mahasiswa baru

berkaitan dengan perkuliahan yaitu mahasiswa tidak bisa

belajar, kesulitan memusatkan perhatian pada pelajaran, kesulitan dalam

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

mencapai prestasi, kesukaran dalam bersaing, dan tidak mampu menyelesaikan
tugas-tugas yang diberikan oleh dosen. Mahasiswa merasa terbebani dengan
tugas-tugas yang diberikan oleh dosen karena tugas yang diberikan bukan hanya
satu atau dua melainkan beberapa mata kuliah lain pun diberikan tugas sehingga
mahasiswa berfikir bagaimana harus mengerjakan tugasnya itu semua tanpa
harus mengganggu kegiatan lainnya. Hal ini membuat stres pun muncul pada diri
mahasiswa. Pemberian tugas perkuliahan merupakan hal yang positif agar
mahasiswa mau mengulang pelajaran yang telah diberikan oleh dosen sehingga
mahasiswa tersebut bisa sukses di kemudian hari.
Oleh karena itu, mahasiswa pun terkadang bisa mengalami stres akibat
banyak hal yang dipikirkan; selain masalah di kampus juga masalah di rumah
atau tempat tinggal yang bisa menimbulkan stres. Selain itu hal lain yang bisa
memicu timbulnya stres adalah masalah pergaulan. Jika manusia dengan manusia
lain tidak bisa beradaptasi dan bergaul maka orang tersebut akan mendapatkan
kesulitan dalam pengembangan dirinya. Begitu pula dengan pergaulan terhadap
mahasiswa yang sering mengalami kesulitan akan timbulnya konflik dalam
berelasi dengan sesama. Hal ini sangat mudah memicu timbulnya stres di
kalangan mahasiswa ataupun remaja dewasa lainnya karena mereka berfikir
mengapa mereka tidak bisa bergaul seperti orang lain? Stres juga bisa terjadi
akibat gejolak yang ada dalam diri pribadi sendiri karena kegagalannya dalam

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

mencapai apa yang ingin dicapainya. Itulah beberapa penyebab timbulnya stres
dalam kehidupn mahasiswa dalam dewasa ini.
Selain itu, peneliti menemukan beberapa fakta berdasarkan hasil observasi
melalui wawancara pada mahasiswa angkatan 2013, semester 2, Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Fakta-fakta
tersebut menggambarkan mahasiswa yang terindikasi tingkat resiliensinya
rendah. Adapun perilaku yang muncul pada mahasiswa berdasarkan hasil
wawancara antara lain: (1) sering putus asa manakala mendapat nilai rendah; (2)
tidak percaya dengan kemampuan diri; (3) susah beradaptasi dengan orang yang
baru dikenal; (4) tidak fleksibel dalam berperilaku; (5) mudah tersinggung atau
emosi tidak stabil; (6) motivasi untuk maju rendah; (7) mudah menyerah dalam
menghadapi tugas yang diberikan oleh dosen. Apabila kondisi tersebut tidak
segera diatasi, maka tidak menutup kemungkinan akan memunculkan dampak
yang lebih luas, seperti mahasiswa tidak memiliki tujuan belajar, mahasiswa
selalu merasa pesimis dalam belajar, mahasiswa tidak memiliki keyakinan atas
kemampuan yang dimilikinya, serta mahasiswa tidak memiliki tanggung jawab
terhadap dirinya.
Penjelasan di atas memberikan pemahaman pada peneliti bahwa,
mahasiswa dalam menjalani kehidupan sehari-hari, baik dalam hal akademis dan
sosial membutuhkan kemampuan resiliensi untuk bisa sukses dalam hidupnya.
Untuk memperoleh kesuksesan tentu bukanlah hal yang mudah. Mahasiswa

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

dihadapkan kepada situasi yang belum tentu menyenangkan atau menguntungkan
bagi dirinya, termasuk dalam hal stres bagi mahasiswa itu sendiri.
Mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling dapat dikatakan
sebagai kelompok mahasiswa yang heterogen apabila dibandingkan dengan
mahasiswa pada fakultas lainnya, jika dilihat dari usia dan pekerjaan mereka. Di
antara mereka ada yang sudah bekerja sebagai biarawan/wati dan yang baru lulus
SMU. Melihat heterogenitas karakteristik mahasiswa program studi Bimbingan
dan Konseling, maka penelitian dilakukan untuk mengetahui gambaran
kemampuan resiliensi terhadap stres pada mahasiswa angkatan 2013, semester 2
kelas A Program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
tahun akademik 2013/2014. Dalam hal ini peneliti memfokuskan pada
mahasiswa angkatan 2013, semester 2 kelas A Program Studi Bimbingan dan
Konseling, Universitas Sanata Dharma Tahun Akademik 2013/2014, dimana
peneliti melihat bahwa mahasiswa baru banyak menghadapi berbagai tantangan
yang membutuhkan resiliensi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, terkait dengan perilaku
resiliensi terhadap stres mahasiswa dapat diidentifikasikan berbagai masalah
sebagai berikut:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7

1. Seberapa tinggikah tingkat kemampuan resiliensi terhadap stres pada
mahasiswa angkatan 2013, semester 2 kelas A Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?
2. Dalam hal apa sajakah kemampuan resiliensi terhadap stress pada mahasiswa
angkatan 2013, semester 2 kelas A Program Studi Bimbingan dan Konseling
tergolong rendah yang berdampak implikatif terhadap usulan topik-topik
bimbingan kelompok sebagai cara untuk meningkatkan resiliensi terhadap
stres bagi mahasiswa angkatan 2013, semester 2 kelas A Program Studi
Bimbingan dan Konseling untuk mengatasi tingkat resiliensi terhadap stres
yang rendah?

C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini, maka yang menjadi
tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mendeskripsikan tingkat resiliensi terhadap stres pada mahasiswa angkatan
2013, semester 2 kelas A Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2013/2014.
2. Mengidentifikasi hal-hal kemampuan resiliensi terhadap stres yang rendah
yang berdampak implikatif pada usulan topik-topik bimbingan kelompok
yang dapat diusulkan untuk program pendampingan mengenal resiliensi
sebagai cara untuk mengatasi stress bagi mahasiswa angkatan 2013, semester

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8

ke-2 kelas A Program Studi Bimbingan dan Konseling untuk mengatasi
tingkat resiliensi terhadap stress yang rendah.

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Secara Teoritis
Menambah pengetahuan mengenai gambaran resiliensi terhadap stres pada
mahasiswa angkatan 2013, semester ke-2 kelas A Program Studi Bimbingan
dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Akademik
2013/2014.
2. Secara Praktis
a.

Bagi Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan
2013, semester ke-2 kelas A.
Dapat meningkatkan dan memahami tentang resiliensi dan manfaatnya
sehingga berguna untuk mahasiswa menjadi pribadi yang memiliki
resilien yang tinggi dan mampu untuk bangkit dari masa sulit atau berat
dan dapat beradaptasi dengan kondisi apapun yang dihadapi.

b.

Bagi Program Studi Bimbingan dan Konseling
Memberikan pemahaman dan informasi sebagai dasar penyususnan
program pendampingan tingkat resiliensi pada mahasiswa angkatan 2013,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9

semester 2 kelas A Program Studi Bimbingan dan Konseling supaya para
mahasiswa mampu mengantisipasi berbagai permasalahan dalam hidup.
c.

Bagi Penulis
Penulis dapat mengetahui dan memahami resiliensi terhadap stres pada
mahasiswa BK angkatan 2013 dan menambah pengetahuan serta
wawasan mengenai ketahanan seseorang dalam menghadapi kesulitan dan
hambatan dalam hidup dari resiliensi itu sendiri.

E. Definisi Istilah dan Definisi Operasional Variabel
a.

Resiliensi
Kemampuan individu untuk melakukan respon dengan cara yang sehat
dan produktif ketika berhadapan dengan penderitaan (adversity) atau
trauma; merupakan mind-set yang memungkinkan manusia mencari
berbagai pengalaman dan memandang hidupnya sebagai suatu kegiatan
yang sedang berjalan.

b.

Stres
Stres merupakan hal yang tidak terhindarkan dalam hidup manusia. Setiap
orang pernah, dan akan, mengalaminya. Bahkan, pada saat ini mungkin
tidak sedikit orang yang sedang mengalaminya. Mahasiswa mengalami
stres ketika ada sebuah ketidaksesuaian antara tuntutan-tuntutan yang
diterima dan kemampuan untuk mengatasinya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

c.

Mahasiswa baru semester ke-2
Mahasiswa baru Program Studi Bimbingan dan Konseling Tahun
Akademik 2013-2014.

d.

Bimbingan Kelompok
Suatu rangkaian kegiatan pemberian bantuan kepada mahasiswa angkatan
2013, semester 2 Kelas A untuk meningkatkan resilensi.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

Pada bab ini, peneliti menguraikan hakikat stres, hakikat resiliensi, segi-segi
kehidupan mahasiswa, dan program peningkatan resiliensi.
A. Hakikat Stres pada Mahasiswa
1. Pengertian Stres
Yusuf dan Nurihsan (2005) menyatakan bahwa stres merupakan
fenomena psikofisik. Stres dialami oleh setiap orang, dengan tidak mengenal
jenis kelamin, usia, kedudukan, jabatan atau status social ekonomi. Stres dapat
berpengaruh positif maupun negative terhadap individu. Pengaruh positif
yaitu mendorong individu untuk melakukan sesuatu, membangkitkan
kesadaran, dan menghasilkan pengalaman baru. Sedangkan pengaruh negative
yaitu menimbulkan perasaan-perasaan tidak percaya diri, penolakan, marah,
atau depresi, dan memicu berjangkitnya sakit kepala, sakit perut, insomnia,
tekanan darah tinggi, atau stroke.
Menurut Dadang Hawari (1997: 44-45) stres tidak dapat dipisahkan
dari distres dan depresi, karena satu sama lainnya saling terkait. Stres
merupakan reaksi fisik terhadap permasalahan kehidupan yang dialaminya.
Apabila fungsi organ tubuh sampai terganggu dinamakan distres. Sedangkan
depresi merupakan reaksi kejiwaan terhadap stressor yang dialaminya. Dalam
11

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

banyak hal manusia akan cukup cepat untuk pulih kembali dari pengaruhpengaruh pengalaman stres. Manusia mempunyai suplai yang baik dan energy
penyesuaian diri untuk dipakai dan diisi kembali bilamana perlu.
Stres dapat diartikan sebagai respon (reaksi) fisik dan psikis, yang
berupa perasaan yang tidak enak, tidak nyaman, atau tertekan terhadap
tekanan atau tuntutan yang dihadapi. Diartikan juga reaksi fisik yang
dirasakannya tidak nyaman sebagai dampak dari persepsi yang kurang tepat
terhadap sesuatu yang mengancam keselamatan dirinya, merusak harga
dirinya, menggagalkan keinginan atau kebutuhannya.
Sementara A. Baum (Shelly E. Taylor, 2003) mengartikan stres
sebagai pengalaman emosional yang negative yang disertai perubahanperubahan biokimia, fisik, kognitif, dan tingkah laku yang diarahkan untuk
mengubah peristiwa stres tersebut atau mengakomodasi dampak-dampaknya.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa stres
adalah perasaan tidak enak, tidak nyaman, atau tertekan, baik fisik maupun
psikis sebagai respon atau reaksi individu terhadap stressor (stimulus yang
berupa peristiwa, objek, atau orang) yang mengancam, mengganggu,
membebani, atau membahayakan keselamatan, kepentingan, keinginan, atau
kesejahteraan hidupnya.
Dunia pendidikan perguruan tinggi atau universitas merupakan masa
yang penuh tekanan (stress full) bagi kebanyakan mahasiswa karena mereka

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

harus melalui proses adaptasi pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan
lingkungan yang baru. Masa transisi dari lingkungan sekolah ke lingkungan
kampus dapat menyebabkan kekagetan psikologis, akademik dan sosial bagi
mahasiswa karena terdapat banyak perbedaan sistem pendidikan antara lain
model pembelajaran, tuntutan akademik, bentuk hubungan antara mahasiswa
dan dosen, dan hubungan antar mahasiswa itu sendiri.
Stres merupakan gejala yang muncul ketika ada tuntutan dari
lingkungan yang melampaui kemampuan penyesuaian individu (Lazarus,
1976). Stres adalah keadaan individu yang dipengaruhi oleh rangsangan dari
dalam dan dari luar individu. Keadaan inilah yang membuat individu bereaksi,
baik berupa fisik maupun psikologis. Stres terjadi karena adanya faktor-faktor
yang membuat individu berada dalam keadaan yang tidak nyaman dan adanya
ancaman yang tidak sehat yang terjadi pada seseorang.
Greenberg (1999) secara khusus merangkum stressors yang ada pada
mahasiswa baru (yang memasuki perkuliahan setelah lulus SMA), yaitu:
perubahan gaya hidup (masa transisi dari SMA ke Universitas), nilai, jumlah
mata kuliah yang diambil, masalah pertemanan, cinta, rasa malu, dan
kecemburuan. Murphy dan Archer (dalam Duffy & Atwater, 2005)
menambahkan bahwa persaingan antar mahasiswa yang tinggi merupakan
salah satu pemicu stres bagi mahasiswa. Stres yang dialami oleh mahasiswa
memberikan dampak yang negatif pada kondisi fisik dan psikis seseorang.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

Dampak tersebut dapat berupa gejala fisiologis, emosional, kognitif,
hubungan interpersonal, dan organisasional (Rice, dalam Safaria, 2005).
Stres juga dapat mempengaruhi perkembangan dan gejala-gejala
penyakit seperti darah tinggi, sakit kepala, dan demam (Sarafino & Ewing,
1999). Lebih spesifik lagi, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hudd
(Duffy & Atwater, 2005) dampak stres yang dialami oleh mahasiswa sering
kali berupa tingkah laku yang negatif seperti merokok, mengkonsumsi
minuman keras, mengkonsumsi junk food, dan bunuh diri. Sebagai tambahan,
mahasiswa yang stres akan berpengaruh buruk terhadap nilai Indeks Prestasi
(IP) dan kesehatannya.
2. Penyebab Stres pada Mahasiswa
Penyebab stres pada mahasiswa sangat beragam diantaranya tugastugas kuliah, kuis, ujian, tidak lulus mata kuliah, dan lain sebagainya.
Adnamazida ( dalam Sehat, 2013) mengungkapkan bahwa mahasiswa banyak
disibukkan dengan berbagai hal seperti urusan kuliah yang padat yang pada
akhirnya menimbulkan stres pada mereka. Simak berbagai penyebab stres
lainnya pada mahasiswa seperti yang dilansir dari All Women Stalk tahun
2013 berikut ini:
a. Prioritas
Bagi mahasiswa yang tinggal di luar kota dan jauh dari orang tua, mereka

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

agak sulit menentukan prioritas. Akhirnya, semuanya terlihat berantakan
dan membuat mahasiswa terserang stres.

b. Makan
Kebiasaan makan mahasiswa cenderung berantakan. Selain itu, mereka
juga sering tidak memenuhi aturan pemenuhan gizi karena terlalu sibuk.
Pola makan buruk akhirnya membuat mahasiswa mudah stres.
c. Kompetisi
Jika kompetisi antar siswa di sekolah bisa dibilang termasuk skala kecil,
mahasiswa dihadapkan pada skala kompetisi yang lebih besar. Misalnya
urusan nilai sampai dengan masalah kelulusan.
d. Tugas kuliah
Salah satu penyebab stres yang pasti dihadapi oleh setiap mahasiswa
adalah adanya tugas yang tak akan ada habisnya. Pengalaman yang
sebelumnya tidak dirasakan di bangku sekolah akhirnya membuat
mahasiswa stres.
e. Organisasi
Jika mahasiswa memiliki aktivitas yang terlalu banyak di luar urusan
akademik, misalnya terlibat aktif dalam organisasi, kesibukan akan
semakin meningkat dan mereka juga semakin tertekan. Bukan berarti

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

mahasiswa tidak sebaiknya bergabung dalam organisasi, namun butuh
kemampuan keras untuk menyeimbangkan keduanya.
f. Keuangan
Biaya kuliah bisa dibilang mahal; terutama bagi mahasiswa yang berasal
dari luar kota. Usaha untuk memenuhi kebutuhan itu pun terkadang
mengharuskan mahasiswa menjalani pekerjaan sampingan sembari kuliah.
g. Waktu
Kesulitan mengatur waktu juga menjadi penyebab stres pada mahasiswa.
Terutama jika jadwal berantakan dan jatah tidur berkurang, mahasiswa
akan semakin mudah merasa stres.

B. Hakikat Resiliensi
1. Pengertian Resiliensi
Ada beberapa pengertian resiliensi yang dikemukakan para ahli. Secara
umum didefinisikan, demikian:
“... a dynamic process whereby individuals show adaptive functioning in
the face of significant adversity”. (Schoon, 2006, h. 6)
Schoon mengutip definisi beberapa ahli dan menyimpulkan bahwa resiliensi
merupakan proses dinamis dimana individu menunjukkan fungsi adaptif
dalam menghadapi masalah yang berperan penting bagi dirinya.
Ahli lain mendefinisikan resiliensi, demikian:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

“... the ability to bounce back successfully despite exposure to severe
risk”. (Benard dalam Krovetz, 1999, h. 2)
Benard mendefinisikan resiliensi sebagai kemampuan untuk bangkit
dengan sukses walaupun mengalami situasi penuh resiko yang tergolong
parah; sedangkan Grothberg (1999) mendefinisikan resiliensi sebagai
kemampuan manusia untuk menghadapi, mengatasi, mendapatkan kekuatan
dan bahkan mampu mencatat transformasi diri setelah mengalami adversity.
Sisi lain, Reivich dan Shatte (2002) mendefinisikan resiliensi sebagai berikut:
“Resilience is the capacity to respond in healthy and productive ways and
when adversity or trauma, that it is essential for managing the daily
stress of life.”(Reivich dan Shatte, 2002;h.26)
Resiliensi merupakan kemampuan individu untuk melakukan respon
dengan cara yang sehat dan produktif ketika berhadapan dengan adversity atau
trauma, dimana hal tersebut sangat penting untuk mengendalikan tekanan
hidup sehari-hari.
Lebih jauh Reivich dan Shatte (2002) mengatakan bahwa resiliensi
merupakan mind-set yang memungkinkan manusia mencari berbagai
pengalaman dan memandang hidupnya sebagai suatu kegiatan yang sedang
berjalan. Resiliensi menciptakan dan mempertahankan sikap positif. Resiliensi
memberi rasa percaya diri untuk mengambil tanggungjawab baru dalam
pekerjaan, tidak malu untuk mendekati seseorang yang ingin mencari

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

pengalaman yang akan memberi tantangan untuk mempelajari tentang diri
sendiri dan berhubungan lebih dalam dengan orang lain.
Resiliensi merupakan gambaran dari proses dan hasil kesuksesan
beradaptasi dengan keadaan yang sulit atau pengalaman hidup yang sangat
menantang, terutama keadaan dengan tingkat stres yang tinggi atau kejadiankejadian traumatis

(Rutter dalam Wolkow, 2001). Jackson

(2002)

mengartikan resiliensi adalah kemampuan individu untuk dapat beradaptasi
dengan baik meskipun dihadapkan dengan keadaan yang sulit.
Kimberly Gordon (dalam Hutapea, 2006) mengemukakan bahwa
resiliensi merupakan suatu proses tidak hanya memfokuskan pada kesulitan
atau trauma masa lalu melainkan juga pada kesulitan atau trauma masa kini
dan antisipasi terhadap kesulitan atau trauma masa depan sehingga pada
akhirnya seseorang dapat meningkatkan kualitas hidupnya.
Grotberg (1995: 10) menyatakan bahwa resiliensi adalah kemampuan
seseorang untuk menilai, mengatasi, dan meningkatkan diri ataupun
mengubah dirinya dari keterpurukan atau kesengsaraan dalam hidup. Karena
setiap orang itu pasti mengalami kesulitan ataupun sebuah masalah dan tidak
ada seseorang yang hidup di dunia tanpa suatu masalah ataupun kesulitan. Hal
senada diungkapkan oleh Reivich dan Shatte (1999: 26), bahwa resiliensi
adalah kapasitas untuk merespon secara sehat dan produktif ketika

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19

menghadapi kesulitan atau trauma, dimana hal itu penting untuk mengelola
tekanan hidup sehari-hari.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka penulis dapat mengambil
kesimpulan bahwa resiliensi yaitu merupakan suatu kemampuan untuk tetap
bertahan dalam situasi yang tidak nyaman dan tetap tenang untuk berpikir
positif. Resiliensi merupakan kemampuan seseorang untuk dapat beradaptasi
dalam kesulitan yang dihadapi, sehingga dapat bersikap tenang dan bangkit
dari kesulitan yang dihadapi.
Dengan demikian, resiliensi tidak hanya dikaitkan dengan kemampuan
seseorang yang pernah mengalami suatu pengalaman trauma melainkan suatu
kemampuan yang dimiliki oleh setiap orang, baik yang mengalami
pengalaman traumatik maupun tidak, dengan tingkat kemampuan yang
berbeda-beda. Resiliensi dapat digunakan untuk membantu seseorang dalam
menghadapi serta mengatasi situasi sulit sekaligus dapat digunakan untuk
mempertahankan serta meningkatkan kualitas hidupnya.
Menurut Wolin dan Wolin (1999), ada tujuh karakteristik utama yang
dimiliki oleh mahasiswa yang resiliensi. Karakteristik inilah yang membuat
mahasiswa mampu beradaptasi dengan baik saat menghadapi masalah, mengatasi
berbagai hambatan, serta mengembangkan potensi yang dimilikinya secara
maksimal. Ketujuh karakteristik

sebagai berikut :
1. Insight.

mahasiswa yang memiliki resiliensi adalah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20

Insight adalah kemampuan mental untuk bertanya pada diri sendiri dan
menjawab dengan jujur. Hal ini untuk membantu mahasiswa untuk dapat
memahami diri sendiri dan orang lain serta dapat menyesuaikan diri dalam
berbagai situasi. Insight adalah kemampuan yang paling mempengaruhi
resiliensi.
2. Kemandirian.
Kemandirian adalah kemampuan untuk mengambil jarak secara
emosional maupun fisik dari sumber masalah dalah hidup seseorang.
Kemandiran melibatkan kemampuan untuk menjaga keseimbangan antara
jujur pada diri sendiri dengan peduli pada orang lain.
3. Hubungan.
Seseorang yang resilien dapat mengembangkan hubungan yang jujur,
saling mendukung dan berkualitas bagi kehidupan atau memiliki role
model yang sehat.
4. Inisiatif.
Inisiatif melibatkan keinginan yang kuat untuk bertanggung jawab atas
kehidupan sendiri atau masalah yang sedang dihadapi. Mahasiswa yang
resilien bersikap proaktif, bukan kreatif, bertanggung jawab dalam
pemecahan masalah, selalu berusaha memperbaiki diri ataupun situasi yang
dapat diubah, serta meningkatkan kemampuan untuk menghadapi hal-hal
yang tidak dapat diubah.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21

5. Kreativitas.
Kreativitas melibatkan kemampuan memikirkan berbagai pilihan,
konsekuensi, dan alternatif dalam menghadapi tantangan hidup. Mahasiswa
yang resilien tidak terlibat dalam perilaku negatif, sebab ia mampu
mempertimbangkan konsekuensi dari tiap perilakunya dan membuat
keputusan yang benar.
6. Humor.
Humor adalah kemampuan untuk melihat sisi terang kehidupan,
menertawakan diri sendiri, dan menemukan kebahagiaan dalam situasi
apapun. Mahasiswa yang resilien menggunakan rasa humornya untuk
memandang tantangan hidup dengan cara yang baru dan lebih ringan.
7. Moralitas.
Moralitas atau orientasi pada nilai-nilai dengan keinginan untuk hidup
secara baik dan produktif. Mahasiswa yang resilien dapat mengevaluasi
berbagai hal dan membuat keputusan yang tepat tanpa rasa takut akan
pendapat orang lain. Mereka juga dapat mengatasi kepentingan diri sendiri
dalam membantu orang yang membutuhkan.
Berdasarkan uraian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa
karakteristik resiliensi merupakan kemampuan mental bertanya pada diri
sendiri, kemandirian dalam mengatasi masalah yang dialami mahasiswa,
hubungan yang saling mendukung, inisiatif pada mahasiswa, kemampuan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22

kreatif yang dimiliki mahasiswa, kemampuan humor yang mahasiswa
dalam menjalani kehidupan serta orientasi nilai yang dimiliki.
2. Sifat Dasar Resiliensi
Penyelidikan tentang resiliensi yang telah berlangsung hampir lima
puluh tahun menunjukkan hasil bahwa proses yang menentukan resiliensi
pada orang dewasa merupakan hal yang dinamis. Sebuah interaksi kompleks
antara elemen dunia eksternal dan internal. Beberapa penyebab internal dari
rendahnya kemampuan resiliensi seperti thinking style, merupakan hal yang
dapat diubah, bahkan ditiadakan. Perubahan dalam thinking style dapat
digunakan individu untuk menghentikan konsekuensi negatif yang sedang
berlangsung yang berakar dari kejadian di masa kanak-kanak dan berada di
luar kontrol (Reivich dan Shatte, 2002).
Hasil penelitian juga menyatakan bahwa manusia memiliki empat
penggunaan

dasar

mengaplikasikan

resiliensi,

persediaan

yakni

(1)

resiliensinya

sebagian
“untuk

individu

harus

menanggulangi

to

overcome” hambatan pada masa kanak-kanaknya; (2) bagi semua orang,
resiliensi dibutuhkan “untuk melewati/to steer through” adversity yang
ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Hidup dipenuhi stress dan percekcokan,
akan tetapi, bila individu memiliki resiliensi, maka ia tidak akan membiarkan
kesengsaraan hidup mengganggu produktivitas dan kesejahteraannya; (3)
individu bergantung pada persediaan resiliensinya. Seseorang dapat sekaligus

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23

merasa helpless dan tidak mampu melanjutkan hidupnya, atau justru akan
mampu “untuk bangkit/to bounce back” dan menemukan jalan untuk maju;
dan (4) ketiga penggunaan resiliensi sebelumnya memiliki sifat reaktif, dan
menentukan respon individu terhadap adversity.
Penggunaan resiliensi yang keempat melebihi keinginan individu untuk
melindungi dan mempertahankan diri. Individu memiliki target untuk
menemukan makna baru dan tujuan hidup serta membuka diri terhadap
pengalaman baru dan tantangan yang dapat diaplikasikan pada resiliensi.
Individu memiliki kemampuan “untuk keluar/to reach out” sehingga dapat
melakukan apapun yang mampu ia lakukan (Reivich dan Shatte, 2002). Sifat
resiliensi di atas membantu menjelaskan bagaimana manusia menggunakan
resiliensi untuk menghadapi adversity dalam hidupnya.
3.

Manfaat Resiliensi
Universitas Pensylvania – hampir 15 tahun para ahli melakukan
penelitian mengenai peran resiliensi terhadap kehidupan manusia. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa resiliensi sangat penting bagi kesuksesan dan
kebahagiaan manusia. Sebagai tindak lanjut dari penelitian tersebut, para ahli
kemudian mengembangkan seperangkat ketrampilan untuk membantu
individu mencapai tujuan hdupnya dengan cara meningkatkan kemampuan
resiliensi. Kemampuan yang membuat mereka bangkit dari tekanan tersebut
justru menyebabkan depresi maupun kecemasan. (Reivich dan Shatte, 2002).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24

Individu yang memiliki resiliensi yang baik mampu bangkit dari
trauma yang merek

Dokumen yang terkait

Tingkat kecerdasan emosi mahasiswa angkatan 2015 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan implikasinya terhadap usulan topik-topik kegiatan pengembangan diri.

0 0 92

Persefsi mahasiswa terhadap perilaku asertifnya : studi deskriftif pada mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi sosial.

0 2 99

Konsep diri mahasiswa : studi deskriptif pada mahasiawa angkatan 2015/2016 program studi bimbingan dan konseling Universitas Sanata Dharma dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan.

0 3 120

Coping stres penulis skripsi (studi deskriptif pada mahasiswa angkatan 2012 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma tahun ajaran 2015/2016).

1 5 109

Motivasi belajar pada mahasiswa : studi deskriptif tingkat motivasi belajar pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Angkatan 2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan akademik.

0 1 79

Deskripsi tingkat kesiapan mahasiswa menghadapi pernikahan (studi deskriptif pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Angkatan 2012 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan persiapan berkeluarga).

0 0 84

Kecerdasan emosi mahasiswa baru : studi deskriptif pada mahasiswa semester II kelas A angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan pribad

0 0 132

Tingkat kecerdasan emosi mahasiswa angkatan 2015 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan implikasinya terhadap usulan topik topik kegiatan pengembangan diri

0 0 90

Tingkat kejenuhan belajar mahasiswa (studi deskriptif pada mahasiswa angkatan 2013 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

4 18 97

Deskripsi tingkat prokrastinasi akademik dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar : studi deskriptif pada mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, angkatan 2013, semester 2 - USD Reposito

0 0 109