Pengembangan dan penggunaan video pembelajaran untuk mengurangi miskonsepsi dan meningkatkan pemahaman siswa kelas XI IPA SMA BP Yogyakarta tentang Hukum Archimedes - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGEMBANGAN DAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN
UNTUK MENGURANGI MISKONSEPSI DAN MENINGKATKAN
PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA BP YOGYAKARTA
TENTANG HUKUM ARCHIMEDES

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun oleh:
ALBERT REFORMAN GULO
141424038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA
2019

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan
memberi kelegaan kepadamu”
Matius 11: 28


“Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai
kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”
Matius 6: 34

Karya kecil ini dengan tulus saya persembahkan untuk:
Tuhan Yesus sumber berkat dan kasih karunia,
Keluarga besarku dan terkhusus buat kedua orangtuaku
tercinta Liami Gulo dan Raradodo Gulo,
Pemerintah Kabupaten Nias Barat,
Keluarga besar pendidikan fisika Universitas Sanata
Dharma dan sahabat-sahabatku yang baik hati,

Terimakasih untuk doa, dukungan, motivasi yang telah
kalian berikan dan terimakasih telah menjadi bagian dari
kisah perjuangan saya dalam mengejar salah satu impian
besar di Universitas Sanata Dharma.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Albert Reforman Gulo. 2019.

Pengembangan dan Penggunaan Video

Pembelajaran untuk Mengurangi Miskonsepsi dan Meningkatkan Pemahaman
siswa Kelas XI IPA SMA BP Yogyakarta tentang Hukum Archimedes. Skripsi.
Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.


Penelitian

ini

merupakan

Desain

Riset

yang

bertujuan

untuk

mengembangkan video pembelajaran tentang Hukum Archimedes. Video
pembelajaran yang dihasilkan digunakan untuk mengetahui apakah video
pembelajaran dapat mengurangi miskonsepsi dan meningkatkan pemahaman

siswa tentang Hukum Archimedes.

Penelitian dimulai pada bulan Oktober 2017 s/d Oktober 2018 untuk
pengembangan video pembelajaran tentang Hukum Archimedes dan 30 Oktober
s/d 22 November 2018 di SMA BP Yogyakarta untuk pengumpulan data. Subyek
penelitian berjumlah 8 siswa SMA BP Yogyakarta. Treatment yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu penggunaan video pembelajaran tentang Hukum
Archimedes dan instrument pengumpul data berupa soal pretest, posttest,
wawancara diagnosis serta kuesioner kelayakan pemanfaatan video pembelajaran.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa video pembelajaran tentang Hukum
Archimedes yang dihasilkan layak digunakan untuk mengurangi miskonsepsi dan
meningkatkan pemahaman siswa Kelas XI IPA SMA BP Yogyakarta tentang
Hukum Archimedes. Presentase kelayakan pemanfaatan video pembelajaran
berdasarkan hasil kuesioner penilaian oleh siswa yaitu 95 %

Kata Kunci: Video Pembelajaran, Hukum Archimedes, Peningkatan Pemahaman,
Miskonsepsi

vii


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Albert Reforman Gulo. 2019. The Development and the Use of Learning Videos
to Reduce Misconceptions and Improve Students’ Understanding Grade XI of
Science of SMA BP Yogyakarta about Archimedes Law. Thesis. Yogyakarta:
Physics Education Study Program, Department of Mathematics and Science
Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma
University Yogyakarta.

This study is Research Design which aims to develop learning videos
about Archimedes law. The outcome aims to find out whether learning videos can
reduce misconceptions and improve students' understanding about Archimedes
law.

The study was started in October 2017 until October 2018 for
development of learning video about Archimedes Law and in October 30 until
November 22, 2018 at SMA BP Yogyakarta for data collection. The subjects of

this study were eight students from SMA BP Yogyakarta. The treatment used in
this study was the use of learning videos about Archimedes law and instruments of
data collection were in the form of pretest, posttest, diagnostic interview and
questionnaire of eligibility for the use of learning videos.

The result of the study shows that the learning videos about Archimedes
law are appropriate to be used to reduce misconceptions and improve students’
understanding grade XI of science of SMA BP Yogyakarta about Archimedes law.
The Percentage of eligibility for the use of learning videos based on the students’
assessment through questionnaire is 95%.
Keywords: Learning Videos, Archimedes Law, Increased Understanding,
Misconception.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

berkat kasih dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“PENGEMBANGAN DAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN
UNTUK

MENGURANGI

MISKONSEPSI

DAN

MENINGKATKAN

PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA BP YOGYAKARTA
TENTANG HUKUM ARCHIMEDES”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi
salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan di Program Studi
Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan atas selesainya penyusunan skripsi
ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan kasih karunia-Nya sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan.
2. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim M.Ed., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing yang
telah berkenan membimbing dan mengarahkan penulis dengan penuh
kesabaran, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.
3. Bapak Dr. Ign Edi Santosa, M.S., selaku Kaprodi Pendidikan Fisika dan
segenap dosen Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma yang telah
memberi banyak pengalaman belajar selama berkuliah di Universitas Sanata
Dharma.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Ibu Dwi Nugraheni Rositawati M.Si., selaku Wakaprodi Pendidikan Fisika
dan selaku Dosen Pendamping Mahasiswa Kerjasama Pendidikan Fisika yang
telah mendampingi dan memotivasi penulis untuk tetap giat menyelesaikan
studi di Universitas Sanata Dharma.
5. Ibu Sri Agustini Sulandari, M.Si., selaku Kepala Laboratorium Fisika USD
dan Bapak Ngadiono selaku Laboran di Laboratorium Fisika USD yang sudah

berkenan mengijinkan menggunakan alat laboratorium dan menyediakan
peralatan laboratorium yang diperlukan saat penelitian.
6. Bapak

Drs.

Domi

Severinus,

M.Si.,

selaku

Kepala

Laboratorium

Microteaching dan Bapak Agus yang telah berkenan mengijinkan penulis
untuk menggunakkan handycam untuk keperluan penelitian.

7. Seluruh staf sekretariat JPMIPA yang telah membantu segala hal terkait
administrasi penulis selama belajar di USD Yogyakarta.
8. Bapak Drs. Joko Wigati selaku kepala sekolah SMA BOPKRI Banguntapan
Yogyakarta yang telah memperbolehkan penulis untuk melakukan penelitian
di sekolah tersebut dan Bapak Yala yang telah membantu mengatur waktu
pelaksanaan penelitian sehingga semuanya dapat berjalan dengan baik dan
lancar.
9. Adik-adik yang baik hati yaitu Novia Azaria, Yoga Bekti, Yohana Ayu dan
Siti Nurjanah yang telah bersedia menjadi subjek uji coba dan kepada adikadik Kelas XI IPA SMA BOPKRI Banguntapan yaitu Henry, Claudia,
Rachelia, Eunike, Isabella, Danita, Mikhail dan Pramudito yang telah bersedia

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

meluangkan waktu, pikiran dan tenaga untuk menjadi subjek pada penelitian
ini.
10. Ayahku Raradodo Gulo dan Ibuku Liami Gulo serta saudara-saudarariku Kak
Ina Faozan, Kak Ina Agatha, Abang Marthin, Abang Berkat, Adek Calfary,
Adek Cipta, dan Adek Priska yang selalu mendoakan, memberi semangat
maupun motivasi, sehingga penulis mendapatkan kekuatan super dalam
menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma.
11. Teman-teman pendidikan fisika angkatan 2014, teman-teman mahasiswa
kerjasama Nias Barat angkatan 2014, Kak Mariati Daeli dan Abang Otami
Hia yang selalu memberi semangat dan mengingatkan penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
12. Untuk semua pihak yang telah membantu saya dalam bentuk apapun yang
tidak bisa saya sebutkan satu persatu dalam skripsi ini, saya mengucapkan
terimakasih.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih
terdapat banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun agar
skripsi ini menjadi lebih baik dan dapat memberi manfaat maksimal sebagaimana
mestinya.
Yogyakarta, 22 Januari 2019
Penulis

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................

ii

HALAMAN PENGESEHAN .....................................................................

iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .........................................

iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI......................

vi

ABSTRAK ..................................................................................................

vii

ABSTRACT ..................................................................................................

viii

KATA PENGANTAR ................................................................................

ix

DAFTAR ISI ...............................................................................................

xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................

xv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................

xviii

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

xix

BAB

I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................................................

1

B. Rumusan Masalah ..........................................................................

3

C. Tujuan Penelitian ...........................................................................

4

D. Batasan Masalah ............................................................................

4

E. Manfaat Penelitian .........................................................................

5

BAB II LANDASAN TEORI
A. Media Pembelajaran ........................................................................

6

B. Video Pembelajaran ........................................................................

8

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Konsep ............................................................................................

13

D. Pemahaman Konsep ........................................................................

14

E. Peningkatan Pemahaman ................................................................

15

F. Miskonsepsi ....................................................................................

15

G. Hukum Archimedes ........................................................................

25

H. Penelitian Miskonsepsi pada Materi Hukum Archimedes ..............

29

I. Kaitan Teori dengan Penelitian .......................................................

31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................

32

B. Waktu dan Tempat Penelitian .........................................................

32

C. Subyek Penelitian ............................................................................

32

D. Desain Penelitian .............................................................................

33

E. Instrumen Penelitian........................................................................

41

F. Validitas Instrumen .........................................................................

45

G. Teknik Analisis Data .......................................................................

46

BAB IV DATA, ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian ....................................................................

52

1. Penelusuran Masalah dan Potensi .............................................

52

2. Pengumpulan Informasi ............................................................

53

3. Desain Produk ...........................................................................

54

4. Validasi dan Perbaikan Desain ..................................................

50

5. Uji Coba Produk dan Pemakaiannya .........................................

63

6. Pengambilan Data ....................................................................

65

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Data Penelitian ................................................................................

68

1. Pretest........................................................................................

68

2. Posttest ......................................................................................

69

C. Analisis Data dan Pembahasan .......................................................

71

1. Hasil pretest dan posttest...........................................................

71

2. Wawancara hasil pretest............................................................

161

3. Wawancara hasil posttest ..........................................................

178

4. Penurunan Miskonsepsi Siswa ..................................................

189

5. Peningkatan Pemahaman Siswa ................................................

191

6. Video Pembelajaran tentang Hukum Archimedes berdasarkan
Kuesioner Penilaian Siswa ........................................................

192

D. Keterbatasan Penelitian ...................................................................

194

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .....................................................................................

195

B. Saran ................................................................................................

196

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

197

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1

Miskonsepsi pada materi Hukum archimedes dan beberapa
hasil penelitian .......................................................................

34

Tabel 3.2

Prosedur pemberian treatment (video pembelajaran) ............

40

Tabel 3.3

Kisi-kisi kuesioner kelayakan video pembelajaran 1 ............

42

Tabel 3.4

Kisi-kisi kuesioner kelayakan video pembelajaran 2 ............

43

Tabel 3.5

Kisi-kisi soal pretest dan posttest ..........................................

44

Tabel 3.6

Kisi-kisi angket validitas produk ...........................................

45

Tabel 3.7

Interprestasi hasil tes diagnostik pilihan ganda tiga tingkat ..

46

Tabel 3.8

Tabel analisis hasil tes siswa per item pertanyaan .................

46

Tabel 3.9

Tabel analisis hasil presentase konsepsi pada materi hukum
Archimedes setiap item pertanyaan .......................................

Tabel 3.10

47

Tabel analisis hasil presentase konsepsi pada materi hukum
Archimedes setiap siswa ........................................................

48

Tabel 3.11

Tabel hasil analisis nilai masing-masing siswa .....................

49

Tabel 3.12

Tabel klasifikasi pemahaman berdasarkan nilai yang
Diperoleh ...............................................................................

50

Tabel 3.13

Tabel peningkatan pemahaman siswa....................................

50

Tabel 3.14

Rubrik skor kuesioner ............................................................

51

Tabel 3.15

Interprestasi kelayakan pemanfaatan video pembelajaran.....

51

Tabel 4.1

Sumber informasi pengembangan media pembelajaran ........

54

Tabel 4.2

Rencana alur video pembelajaran ..........................................

55

Tabel 4.3

Pokok bahasan pada setiap klip video ...................................

56

Tabel 4.4

Gambaran skenario pembuatan video ....................................

57

Tabel 4.5

Validasi ahli media ................................................................

61

Tabel 4.6

Hasil kuesioner untuk ahli materi ..........................................

61

Tabel 4.7

Validasi ahli materi ................................................................

62

Tabel 4.8

Hasil pretest dan posttest siswa pada uji coba .......................

63

Tabel 4.9

Presentase penurunan miskonsepsi siswa pada uji coba ........

64

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.10

Interprestasi kelayakan pemanfaatan video pembelajaran
berdasarkan kegiatan uji coba ................................................

65

Tabel 4.11

Jadwal pelaksanaan pengambilan data ..................................

67

Tabel 4.12

Hasil pretest siswa .................................................................

68

Tabel 4.13

Hasil posttet siswa .................................................................

69

Tabel 4.14

Analisis hasil pretest soal nomor 1 masing-masing siswa .....

72

Tabel 4.15

Analisis hasil posttest soal nomor 1 masing-masing siswa ...

74

Tabel 4.16

Analisis hasil pretest soal nomor 2 masing-masing siswa .....

78

Tabel 4.17

Analisis hasil posttest soal nomor 2 masing-masing siswa ...

80

Tabel 4.18

Analisis hasil pretest soal nomor 3 masing-masing siswa .....

83

Tabel 4.19

Analisis hasil posttest soal nomor 3 masing-masing siswa ...

85

Tabel 4.20

Analisis hasil pretest soal nomor 4 masing-masing siswa .....

88

Tabel 4.21

Analisis hasil posttest soal nomor 4 masing-masing siswa ...

90

Tabel 4.22

Analisis hasil pretest soal nomor 5 masing-masing siswa .....

92

Tabel 4.23

Analisis hasil posttest soal nomor 5 masing-masing siswa ...

95

Tabel 4.24

Analisis hasil pretest soal nomor 6 masing-masing siswa .....

98

Tabel 4.25

Analisis hasil posttest soal nomor 6 masing-masing siswa ...

100

Tabel 4.26

Analisis hasil pretest soal nomor 7 masing-masing siswa .....

102

Tabel 4.27

Analisis hasil posttest soal nomor 7 masing-masing siswa ...

105

Tabel 4.28

Analisis hasil pretest soal nomor 8 masing-masing siswa .....

108

Tabel 4.29

Analisis hasil posttest soal nomor 8 masing-masing siswa ...

110

Tabel 4.30

Analisis hasil pretest soal nomor 9 masing-masing siswa .....

112

Tabel 4.31

Analisis hasil posttest soal nomor 9 masing-masing siswa ...

115

Tabel 4.32

Analisis hasil pretest soal nomor 10 masing-masing siswa ...

117

Tabel 4.33

Analisis hasil posttest soal nomor 10 masing-masing siswa .

119

Tabel 4.34

Analisis hasil pretest soal nomor 11 masing-masing siswa ...

122

Tabel 4.35

Analisis hasil posttest soal nomor 11 masing-masing siswa .

124

Tabel 4.36

Analisis hasil pretest soal nomor 12 masing-masing siswa ...

127

Tabel 4.37

Analisis hasil posttest soal nomor 12 masing-masing siswa .

129

Tabel 4.38

Analisis hasil pretest soal nomor 13 masing-masing siswa ...

131

Tabel 4.39

Analisis hasil posttest soal nomor 13 masing-masing siswa .

133

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.40

Analisis hasil pretest soal nomor 14 masing-masing siswa ...

135

Tabel 4.41

Analisis hasil posttest soal nomor 14 masing-masing siswa .

137

Tabel 4.42

Analisis hasil pretest soal nomor 15 masing-masing siswa ...

141

Tabel 4.43

Analisis hasil posttest soal nomor 15 masing-masing siswa .

143

Tabel 4.44

Perubahan konsepsi siswa sesudah diberikan treatment........

145

Tabel 4.45

Miskonsepsi dan penyebabnya berdasarkan analisis hasil
pretest dan posttest.................................................................

152

Tabel 4.46

Rangkuman hasil pengerjaan LKS Siswa ..............................

157

Tabel 4.47

Presentase konsepsi masing-masing siswa ............................

158

Tabel 4.48

Partisipan wawancara hasil pretest dan posttest ....................

159

Tabel 4.49

Presentase konsepsi siswa untuk tiap butir pertanyaan
pretest dan posttest.................................................................

Tabel 4.50

Presentase hasil penurunan miskonsepsi siswa dari pretest
ke posttest ..............................................................................

Tabel 4.51

160

189

Presentase konsepsi siswa sebelum dan sesudah treatment
untuk setiap pertanyaan .........................................................

190

Tabel 4.52

Presentase kenaikan nilai siswa dari pretest ke posttest ........

191

Tabel 4.53

Hasil kuesioner kelayakan pemanfaatan video pembelajaran

193

Tabel 4.54

Frekuensi pengulangan video (kuesioner pernyataan no.15).

193

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Menentukan rumus gaya apung .............................................

26

Gambar 2.2 Peristiwa (a) mengapung, (b) melayang dan (c) tenggelam
(Sumber: Fisika Zone) ...........................................................

27

Gambar 3.1 Diagram Desain Pengembangan Video Pembelajaran ..........

37

Gambar 3.2 Diagram desain pengumpulan data penelitian ......................

40

Gambar 4.1 Contoh hasil ‘take’ video (a) dan hasil pengeditan (b) ..........

60

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat permohonan ijin penelitian ...........................................

200

Lampiran 2 Surat keterangan telah melaksanakan penelitian ...................

201

Lampiran 3 Perencanaan video pembelajaran ...........................................

202

Lampiran 4 Skenario video pembelajaran .................................................

208

Lampiran 5 Lembar validasi produk oleh ahli media................................

217

Lampiran 6 Lembar validasi produk oleh ahli materi ...............................

218

Lampiran 7 Validasi kuesioner penilaian kelayakan video pembelajaran
Untuk siswa............................................................................

220

Lampiran 8 Daftar Hadir siswa uji coba ...................................................

222

Lampiran 9 Daftar Hadir siswa pada kegiatan pengambilan data.............

223

Lampiran 10 Soal pretest beserta sampel pengerjaannya oleh siswa H......

224

Lampiran 11 Soal posttest beserta sampel pengerjaannya oleh siswa C ....

230

Lampiran 12 LKS beserta sampel pengerjaannya oleh siswa B .................

236

Lampiran 13 Kuesioner penilaian kelayakan pemanfaatan video dalam
pembelajaran oleh siswa beserta sampel penilaian yang diisi
oleh siswa F dan G .................................................................

239

Lampiran 14 Dokumentasi sumber informasi mengenai miskonsepsi pada
Materi Hukum Archimedes ...................................................

241

Lampiran 15 Dokumentasi Kegiatan Penelitian .........................................

244

Lampran 16 Link Video Pembelajaran tentang Hukum Archimedes ........

247

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang Masalah
Miskonsepsi atau salah konsep dalam pembelajaran fisika merupakan
problema yang cukup sulit untuk dihindari. Diera digital, miskonsepsi dalam
pembelajaran fisika kerap terjadi karena referensi-referensi mengenai
konsep fisika yang berseberangan dengan konsep yang sesungguhnya dapat
diakses mudah melalui internet oleh siswa. Akses internet menyediakan
banyak referensi yang mengandung informasi yang saling mendukung (pro),
namun tidak sedikit yang berlawanan (kontra). Siswa cenderung tidak
memilah dengan baik informasi-informasi tersebut. Baik informasi yang pro
maupun kontra dengan konsep fisika yang sesungguhnya kadangkala
dianggap benar, sehingga menimbulkan miskonsepsi. Tidak hanya pada satu
subbidang, miskonsepsi dalam bidang fisika terjadi pada berbagai bidang
seperti mekanika, termodinamika, optika, bunyi dan gelombang, listrik dan
magnet, serta fisika modern. Miskonsepsi yang terbesar terjadi pada bidang
mekanika, salah satunya adalah mengenai fluida statis (Suparno, 2005).
Beberapa penelitian membuktikan bahwa miskonsepsi pada bidang
mekanika fluida terjadi pada dalam memahami Hukum Archimedes.
Kristian Purwo (2006) dalam penelitiannya yang berjudul “Pemahaman dan
Miskonsepsi

Siswa

SMA

Tarakanita

Magelang

tentang

Hukum

Archimedes”, menunjukan sebuah hasil dimana terjadi miskonsepsi pada
materi tersebut. Miskonsepsi siswa terhadap Hukum Archimedes terjadi
1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

dalam memahami konsep gaya, faktor-faktor yang mempengaruhi gaya
apung, serta penerapan gaya apung dalam kehidupan sehari-hari. Sri Puji
Astuti (2010) juga menemukan terjadinya miskonsepsi terhadap Hukum
Archimedes dalam penelitiannya yang berjudul “Pemahaman, Miskonsepsi
dan Cara Mengatasi Miskonsepsi Siswa Kelas XI Teknik Jaringan
Komputer SMK Negeri 2 Klaten tentang Hukum Archimedes dengan
Metode Demonstrasi”. Miskonsepsi terjadi dalam memahami gaya ke atas
yang mempengaruhi berat benda saat berada di dalam fluida, kedalaman
fluida mempengaruhi gaya ke atas dan syarat-syarat serta gaya yang bekerja
pada benda yang mengapung, melayang dan tenggelam. Untuk mengatasi
miskonsepsi tersebut, metode demonstrasi yang dia (Sri Puji Astuti)
gunakan untuk membantu siswa mengalami peningkatan pemahaman
terhadap materi Hukum Archimedes hanya cukup memberi peningkatan
pemahaman, sehingga peneliti menyarankan untuk melakukan penelitian
sejenis dengan metode yang berbeda.
Metode lain untuk mengatasi miskonsepsi siswa terhadap suatu
konsep tertentu pernah dilakukan oleh

Sean dan Krause (2014) dalam

sebuah penelitian yang berjudul The Effect of Incorporating Youtube Videos
into an Intervention Addressing Students’ Misconceptions Related to
Solutions, Solublity and Saturation. Dalam penelitian tersebut, mereka
mencoba

mengatasi

miskonsepsi

siswa

pada

suatu

konsep

yang

berhubungan dengan pelajaran kimia menggunakkan media pembelajaran.
Media pembelajaran tersebut berupa beberapa video demonstrasi yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

tersedia di channel Youtube “m3lls34”. Penelitian tersebut menunjukkan
hasil yang memuaskan yaitu keterlibatan siswa dengan penggunaan video
pembelajaran bisa menjadi sarana yang efektif untuk memperbaiki
miskonsepsi yang dialami siswa. Intervensi jenis ini berpotensi terjadi
diterapkan pada miskonsepsi lain juga.
Berangkat dari masalah dan beberapa hasil penelitian tersebut, penulis
tertarik melakukan sebuah penelitian dengan mengembangkan terlebih
dahulu sebuah video pembelajaran tentang Hukum Archimedes karena
video yang sesuai kebutuhan penelitian belum tersedia. Setelah video
tersedia, maka penulis akan meneliti efektivitas penggunaaan video
pembelajaran

dalam

mengurangi

miskonsepsi

dan

meningkatkan

pemahaman siswa mengenai materi Hukum Archimedes. Sesuai kurikulum
fisika SMA 2013 edisi revisi, materi tersebut terintegrasi dalam bab fluida
statis dan akan diajarkan pada siswa SMA kelas XI. Maka dari itu,
penelitian ini akan melibatkan siswa SMA kelas XI.

B.

Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana cara mengembangkan video pembelajaran yang efektif dan
efesien, agar dapat digunakan untuk mengurangi miskonsepsi dan
meningkatkan pemahaman siswa tentang Hukum Archimedes?
2. Sejauh mana penggunaan

video pembelajaran dapat mengurangi

miskonsepsi dan meningkatkan pemahaman siswa kelas XI SMA dalam
memahami Hukum Archimedes?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

3. Sejauh mana video pembelajaran yang dikembangkan layak digunakan
untuk mengurangi miskonsepsi dan meningkatkan pemahaman siswa
kelas XI SMA dalam memahami Hukum Archimedes berdasarkan
kuesioner penilaian oleh siswa?

C.

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengembangkan video pembelajaran yang efektif dan efesien, agar
dapat digunakan untuk mengurangi miskonsepsi dan meningkatkan
pemahaman siswa kelas XI SMA tentang Hukum Archimedes.
2. Mengetahui sejauh mana penggunaan video pembelajaran dapat
mengurangi miskonsepsi dan meningkatkan pemahaman siswa kelas XI
SMA tentang Hukum Archimedes.
3. Mengetahui sejauh mana video pembelajaran yang dikembangkan layak
digunakan

untuk

mengurangi

miskonsepsi

dan

meningkatkan

pemahaman siswa kelas XI SMA tentang Hukum Archimedes
berdasarkan kuesioner penilaian oleh siswa.

D.

Batasan Masalah
Adapun batasan dalam penelitian ini yaitu:
1. Menitikberatkan

pada

pengembangan

dan

penggunaan

video

pembelajaran untuk mengurangi miskonsepsi dan meningkatkan
pemahaman siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

2. Pokok bahasan hanya membahas konsep volume benda yang tercelup
dalam fluida, gaya apung, dan syarat benda mengapung, melayang, dan
tenggelam berdasarkan konsep massa jenis.
3. Subyek penelitian adalah siswa SMA kelas XI IPA.

E.

Manfaat Penelitian
Adapun Manfaat Penelitian ini yaitu
1. Bagi Guru dan Calon Guru
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar untuk mengurangi
miskonsepsi dan meningkatkan pemahaman siswa tentang Hukum
Archimedes.
2. Bagi Siswa
Video pembelajaran yang telah dibuat dapat dijadikan sebagai referensi
untuk mempelajari Hukum Archimedes secara mandiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI
A.

Media Pembelajaran
1. Pengertian Media
Media bentuk jamak dari perantara (medium) merupakan sarana
komunikasi. Berasal dari bahasa Latin medius (antara), istilah ini
merujuk pada apa saja yang membawa informasi antara sebuah sumber
dan sebuah penerima (Smaldino et al., 2011 : 7). Media oleh karenanya
dapat diartikan sebagai perantara antara pengirim informasi yang
berfungsi sebagai sumber atau resources dan penerima informasi atau
receiver (Pribadi, 2017: 15).
2. Pengertian Pembelajaran
Berdasarkan UU RI No. 20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan
Nasional mendefenisikan pembelajaran sebagai suatu proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Pembelajaran dalam Saifuddin (2014: 3) merupakan
suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu
perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Pembelajaran dapat juga didefenisikan sebagai

usaha untuk

mempengaruhi peserta didik untuk melakukan perbuatan belajar
(Rusman, 2017: 2). Dari ketiga defenisi tersebut, dapat didefenisikan
secara ringkas bahwa pembelajaran merupakan proses interaksi yang
6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

menyediakan pengalaman belajar kepada individu yang mau belajar
untuk mendapatkan perubahan perilaku.
3. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran dapat didefenisikan sebagai sarana penyedia
informasi dan pengalaman belajar kepada individu untuk berproses
mendapatkan perubahan perilaku. Perubahan perilaku tersebut dalam
Prayitno (2009: 413) mengarah pada lima

dimensi belajar yaitu

dimensi tahu (dari yang tidak tahu menjadi tahu), dimensi bisa (dari
yang tidak bisa menjadi bisa), dimensi biasa (dari yang tidak biasa
menjadi biasa), dimensi mau (dari yang tidak mau menjadi mau) dan
dimensi ikhlas (dari yang tidak ikhlas menjadi ikhlas).
4. Fungsi, Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran
Media pembelajaran dalam Yudhi Munadi (2010: 36-41) dapat
berfungsi sebagai sumber belajar dan berfungsi untuk melakukan
manipulatif, misalnya menghadirkan objek atau peristiwa yang sulit
dihadirkan dalam bentuk aslinya. Adanya media pembelajaran ini
bertujuan untuk mengefektifkan proses komunikasi pembelajaran
sehingga tercapai tujuan yang diinginkan (adanya perubahan tingkah
laku). Sedangkan dalam Susilana dan Cepi Riyana (2009: 9) manfaat
dari adanya media pembelajaran yaitu:
a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitis;
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indera;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid
dengan sumber belajar;
d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditori dan kinestiknya;
e. Memberi ransangan yang sama, mempersama pengalaman dan
menimbulkan persepsi yang sama.
5. Jenis Media Pembelajaran
Ada beragam jenis media yang digunakan dalam pembelajaran
mulai dari media yang paling sederhana hingga media yang paling
modern dan canggih. Beberapa jenis media tersebut diantaranya yaitu
media cetak seperti buku teks, booklet, brosur, koran, dan majalah.
Media elektronik seperti radio, televisi, dan komputer. Media audio
yang memanfaatkan unsur suara untuk menyampaikan informasi. Media
visual seperti animasi bergerak dan alat peraga. Serta perpaduan antara
media audio dan visual seperti film dan video.

B.

Video Pembelajaran
1. Pengertian Video Pembelajaran
Video adalah teknologi pemrosesan sinyal elektronik meliputi
gambar gerak dan suara (Yudhi Munadi, 2010: 132). Video tergolong
sebagai media audio visual yang mampu menayangkan unsur pesan dan
informasi melalui gambar dan suara yang disampaikan secara simultan.
Media ini dapat menjadi medium yang efektif jika digunakan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

mengkomunikasikan informasi atau pengetahuan yang mencakup
kombinasi unsur gerak dan unsur suara didalamnya. Berdasarkan
pengertian dan penjelasan tersebut, maka video pembelajaran dapat
didefenisikan sebagai media yang menyediakan informasi dan
pengetahuan sebagai sumber belajar melalui unsur gambar gerak dan
suara.
2. Pengembangan Video Pembelajaran
Untuk pembelajaran fisika, pengembangan video pembelajaran
harus direncanakan dengan baik agar dapat memberi manfaat yang
besar bagi penggunanya. Lincoln (2017: 308-309) merekomendasikan
lima hal yang perlu diperhatikan agar media video yang akan dibuat
dapat memberi manfaat maksimal, yakni sebagai berikut:
a. A Live Personality (Tokoh Hidup)
A live personality ini dapat berupa seorang host, robot, kartun dan
sebagainya. Disini, seorang host diharapkan dapat berpakaian rapi
dan berada dalam suasana hati yang baik saat berada di depan
kamera.
b. Demonstration (Demonstrasi)
Bila video menunjukkan sebuah demonstrasi, maka sangat baik bila
demonstrasi dilakukan dengan cara yang tidak biasa. Misalnya air
mendidih pada sebuah cangkir plastik, magnet yang kuat menarik
uang kertas dan sebagainya. Demonstrasi yang dibuat harus dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

membuat penonton merasa seperti orang yang benar-benar
melakukan demonstrasi tersebut.
c. Words or Symbols (Kata atau Simbol)
Kata-kata maupun simbol digunakan pada saat yang penting untuk
memberi tahu penonton apa yang harus mereka pikirkan, sekaligus
menginformasikan apa harus mereka ingat. Kata-kata maupun
simbol ini diusahakan agar muncul dilayar tepat saat host selaku
narator mengucapkannya.
d. Voice-Over/ Narration (Pengisi suara/cerita)
Ini digunakan untuk memberi penjelasan lisan dari kamera. Narasi
dan jalur lisan di luar kamera harus diperhatikan dengan
membacanya menggunakkan emosi yang tepat. Dan pada saat
berada pada ujung rekaman, kamera beralih pada host yang sedang
membaca baris terakhir narasi di ruang yang sama.
e. Music and Sound Effect (Musik dan Efek Suara)
Musik dan efek suara digunakan untuk mengendalikan apa yang
didengar penonton. Misalnya, ketika host bergerak, maka efek suara
bisa digunakan untuk menekankan peristiwa tersebut. Sementara
itu, musik baiknya hanya digunakan untuk mencairkan suasana agar
tidak kaku dan tidak diputar sepanjang durasi video.
Selain memperhatikan hal tersebut, dalam Cepi Riyana (2007: 8-11)
untuk mengembangkan video pembelajaran yang baik dan efektif,
maka adapun karakteristik video pembelajaran yang harus dipenuhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

yaitu (1) Menyampaikan informasi secara utuh dan memudahkan siswa
memahami informasi yang disampaikan; (2) Berdiri sendiri atau tidak
bergantung pada bahan ajar lain; (3) Menggunakkan bahasa yang
sederhana dan mudah dimengerti; (4) Materi pembelajaran yang
disampaikan benar-benar representatif, misalnya materi simulasi dan
demonstrasi; (5) Materi pembelajaran dikemas secara multimedia,
didalamnya terdapat teks, animasi, sound dan video; (6) Menggunakkan
resolusi yang tinggi; dan (7) Dapat digunakan secara klasikal maupun
individu dalam pembelajaran bersama maupun mandiri.
3. Tujuan dan Keuntungan Penggunaan Video Pembelajaran
Dalam Pribadi (2017: 145-148), penggunaan video dalam
pembelajaran bertujuan untuk digunakan sebagai keperluan belajar baik
untuk keperluan belajar individual maupun kelompok. Keuntungannya
sebagai keperluan belajar yaitu:
a. Menambah wawasan dan informasi bagi penonton;
b. Menggambarkan suatu proses secara tepat dan disaksikan secara
berulang;
c. Merangsang timbulnya minat dan motivasi belajar;
d. Membimbing respons penonton dalam proses belajar;
e. Mengatasi keterbatasan fisik;
f. Mendorong upaya pemecahan masalah;
g. Mengungkapkan kesalahan dalam proses belajar dan upaya untuk
memperbaiki kesalahan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

4. Langkah-langkah Penggunaan Video Pembelajaran
Penggunaan video dalam proses pembelajaran

menurut Yudhi

Munadi (2010: 127-128) baiknya mengikuti langkah-langkah seperti:
a. Video harus dipilih agar sesuai dengan tujuan pembelajaran;
b. Sebelum

menunjukkan

video,

terlebih

dahulu

mengetahui

manfaatnya dalam pembelajaran;
c. Sesudah video pembelajaran dipertunjukkan, perlu diadakan
diskusi, yang juga perlu dipersiapkan sebelumnya;
d. Adakalanya program video tertentu diputar dua kali atau

lebih

untuk memperhatikan aspek-aspek tertentu;
e. Agar video pembelajaran tidak dianggap sebagai media hiburan
belaka, sebelumnya perlu adanya penugasan bagi penonton untuk
memperhatikan bagian-bagian tertentu;
f. Sesudah itu dapat ditest seberapa banyakkah informasi yang
penonton terima dari video pembelajaran yang telah disaksikan.
5. Keterbatasan Video Pembelajaran dan Solusinya
Menurut Heinich dkk (1990) dalam Pribadi (2017: 147-148)
penggunaan video dalam pembelajaran memiliki beberapa keterbatasan.
Keterbatasan tersebut diantaranya adalah:
a. Kecepatan penayangan informasi dan pengetahuan secara konstan;
b. Kadang-kadang menimbulkan persepsi yang berbeda terhadap
informasi dan pengetahuan yang ditayangkan;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

c. Pengeluaran untuk biaya produksi video pembelajaran tergolong
mahal.
Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, maka ada beberapa solusi
yang bisa dijadikan sebagai jalan keluar yaitu: (1) Melakukan
pemutaran kembali video pada bagian informasi dan pengetahuan yang
perlu dilihat; (2) Mendesain terlebih dahulu informasi dan pengetahuan
yang akan dikomunukasikan kepada penonton; dan (3) Tidak
menggunakkan banyak pemeran video, dan menggunakkan peralatan
dengan harga terjangkau.

C.

Konsep
Konsep dalam Sudarminta (2002: 87), dapat didefinisikan sebagai suatu
representasi abstrak dan umum tentang sesuatu yang bersifat mental.
Disebut sebagai suatu representasi abstrak karena menyatakan proses
penggambaran pada berbagai pengalaman aktual, hingga terbentuk
penggambaran mental atas pengalaman yang teramati. Dalam pembelajaran
fisika, konsep merupakan gagasan atau ide mengenai suatu materi,
pengalaman, peristiwa suatu objek. Konsep tersebut terbentuk sebagai hasil
abstraksi dan generalisasi dari suatu fakta-fakta yang ditemukan
berdasarkan pengamatan. Konsep yang terbentuk dari hasil tersebut dapat
dianggap kurang tepat bila ditemukan fakta-fakta baru mengenai konsep
tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

D. Pemahaman Konsep
Pemahaman dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses, cara
perbuatan memahami dan memahamkan. Pemahaman juga dapat diartikan
sebagai kemampuan seseorang untuk mengerti, mengetahui atau memahami
sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi (Sudijon, 2009: 50). Dari
pengertian tersebut, pemahaman konsep dapat diartikan sebagai upaya yang
dilakukan untuk memahami dan melihat konsep dari berbagai segi.
Pemahaman konsep dalam kegiatan pembelajaran sangat diperlukan
oleh peserta didik dalam menyelesaikan suatu kasus atau masalah. Misalnya,
saat diberi sebuah persoalan mengenai bagaimana cara untuk menentukan
besarnya gaya apung yang bekerja pada suatu benda, peserta didik diharapkan
tidak hanya mampu menjawab persoalan tersebut. Namun, juga harus
memahami sungguh-sungguh konsep yang digunakan untuk menyelesaikan
persoalan tersebut. Sehingga ketika terdapat persoalan tentang konsep lain
yang masih berhubungan dengan konsep tersebut, peserta didik dapat
menggunakkan pemahamannya dalam menyelesaikan persoalan.
Pemahaman konsep dapat dikatakan merupakan bagain terpenting
dalam kegiatan pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik. van den
Berg, E. (1991: 11) merumuskan beberapa Indikator yang menunjukkan
bahwa pemahaman akan sebuah konsep telah dicapai oleh peserta didik yaitu:
a. Peserta didik dapat mendefenisikan konsep yang bersangkutan;
b. Peserta didik dapat menjelaskan perbedaan antara konsep yang
bersangkutan dengan konsep-konsep yang lain;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

c. Peserta didik dapat menjelaskan hubunngan dengan konsep-konsep yang
lain;
d. Peserta didik dapat menjelaskan arti konsep dalam kehidupan sehari-hari
dan menerapkannya pada pemecahan masalah dalam kehidupan seharihari.

E.

Peningkatan Pemahaman
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, peningkatan berarti proses,
cara,

perbuatan

meningkatkan

(usaha,

kegiatan

dan

sebagainya).

Peningkatan pemahaman dapat didefenisikan sebagai upaya atau proses
yang dilakukan untuk membuat seseorang semakin memahami atau
mengerti sesuatu. Meningkatnya pemahaman ditandai dengan adanya
penjelasan dari seseorang yang awalnya masih abstrak dalam menjelaskan
sesuatu,

setelahnya

dapat

memberi

penjelasan

secara

terperinci

menggunakkan kata-katanya sendiri.

F.

Miskonsepsi
1. Pengertian Miskonsepsi
Miskonsepsi atau salah konsep dapat didefenisikan sebagai suatu
konsep yang tidak sesuai dengan konsep yang diakui oleh para ahli.
Miskonsepsi atau salah konsep menunjuk pada suatu konsep yang tidak
sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima para
pakar dalam bidang itu (Suparno, 2005: 4). Biasanya miskonsepsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

menyangkut kesalahan siswa dalam pemahaman hubungan antar konsep.
Misalnya kesalahan dalam hubungan antara gaya dan momentum, atau
antara arus dan tegangan, atau antara massa jenis dan massa (van den
Berg, E., 1991 : 10).
2. Mendeteksi Terjadinya Miskonsepsi
Untuk mendeteksi terjadinya miskonsepsi, ada banyak cara yang
bisa

dilakukan.

Beberapa

alat

yang

bisa

digunakan

untuk

mengidentifikasi miskonsepsi diantaranya adalah peta konsep (concept
maps), tes multiple choice dengan reasoning terbuka, tes esai tertulis,
wawancara diagnosis, diskusi dalam kelas, dan praktikum dengan tanya
jawab (Suparno, 2005: 129). Beberapa peneliti menggunakan beberapa
alat tersebut bersama-sama untuk melengkapi, seperti misalnya esai
dengan wawancara. Dalam penelitian ini, alat yang akan digunakan
yaitu:
a. Tes Multiple Choice dengan Reasoning Terbuka
Tes pilihan ganda dengan alasan terbuka dapat digunakan untuk
mendeteksi terjadinya miskonsepsi pada siswa. Dalam tes ini, siswa
tidak hanya akan memilih jawaban yang mereka anggap benar, tapi
harus dapat menyertakan alasan mengapa mereka memilih jawaban
tersebut. Alasan yang diberikan oleh siswa dapat dikategorikan
sebagai miskonsepsi apabila penalaran siswa tidak lengkap atau
salah. Tidak lengkapnya alasan biasanya terjadi karena informasi
yang diperoleh atau data yang didapatkan tidak lengkap. Akibatnya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

siswa menarik kesimpulan secara salah dan menimbulkan terjadinya
miskonsepsi.
b. Wawancara Diagnosis
Wawancara dapat juga dilakukan untuk mendeteksi miskonsepsi
pada siswa. Dalam wawancara ini, guru memilih konsep fisika yang
diperkirakan sulit dimengerti, kemudian siswa diajak untuk
mengekspresikan

gagasan

mereka

mengenai

konsep-konsep

tersebut. Dengan cara tersebut, dapat diketahui miskonsepsi yang
ada dan darimana mereka memperoleh miskonsepsi tersebut.
Selain menggunakkan kedua alat tersebut, instrumen lain yang
dapat digunakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi pada siswa adalah
CRI (Certainty of Response Index). Instrumen ini dikembangkan oleh
Hassan (1999) dan merupakan tingkat keyakinan siswa dalam
menjawab soal. Skala tingkat keyakinan yang akan digunakan adalah
skala 2 dengan kriteria yakin dan tidak yakin.
Instrumen ini akan digabungkan dengan tes multiple choice dengan
reasoning terbuka, sehingga disebut sebagai tes diagnostik pilihan
ganda tiga tingkat. Tingkat pertama berisi pilihan jawaban, tingkat
kedua berisi alasan dan tingkat ketiga berisi keyakinan.
3. Penyebab Miskonsepsi dan Cara Mengatasinya
Dalam Suparno (2005: 29), penyebab miskonsepsi secara garis
besar diringkas dalam lima kelompok, yaitu: siswa, guru, buku teks,
konteks dan metode mengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

a. Siswa
Beberapa penyebab miskonsepsi yang berasal dari siswa yaitu:


Prakonsepsi atau Konsep Awal Siswa
Biasanya, banyak siswa yang telah memiliki konsep awal
tentang suatu bahan sebelum siswa mengikuti kegiatan
pembelajaran. Salah konsep awal ini jelas akan menyebabkan
miskonsepsi saat mengikuti kegiatan pembelajaran hingga
kesalahan tersebut diperbaiki dengan cara siswa dihadapkan
pada kenyataan yang sesungguhnya bahwa konsep tersebut
tidak benar.



Pemikiran Asosiatif
Asosiasi siswa terhadap istilah-istilah sehari-hari kadangkadang

juga

membuat

miskonsepsi.

Banyak

siswa

mengasosiasikan kerja dan energi. Menurut siswa, bila
seseorang sudah mengeluarkan energi yang besar untuk
mendorong mobil maka pasti terjadi kerja meskipun mobil itu
tetap diam. Bila ini terjadi, maka untuk mengatasinya adalah
dengan memberi penjelasan konsep secara pelan-pelan dan
memperlihatkan kejadiannya agar siswa dapat mengubah
pikiran asosiatifnya.


Pemikiran Humanistik
Dalam model pemikiran ini, siswa menganggap benda itu
berperilaku seperti manusia. Misalnya, siswa beranggapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

bahwa bila benda diam di atas meja, maka benda itu tidak
melakukan gaya pada meja, seperti manusia diam tidak
melakukan apa-apa. Untuk memperbaikinya, siswa perlu
dibantu berpikir dan diberikan contoh nyata serta dituntun
untuk mengamati contoh tersebut.


Alasan yang Tidak Lengkap atau Salah Generalisasi
Seringkali alasan yang tidak lengkap dipengaruhi karena
informasi dan data yang dikumpulkan tidak lengkap. Hal ini
sering membuat siswa dengan cepat menarik kesimpulan akan
sebuah konsep sehingga terjadilah miskonsepsi. Bilaini terjadi,
maka yang perlu dilakukan adalah membantu siswa untuk
melengkapi alasan tersebut.



Pemikiran Intuitif
Siswa sering mengandalan intuisi yang dimilikiya dalam
menarik kesimpulan. Akibatnya, tak jarang siswa mendapatkan
miskonsepsi karena tindaknnya. Kebanyakan pemikiran intuitif
yang

tidak

benar

lebih

mudah

diluruskan

dengan

menghadapkan siswa pada peristiwa atau kejadian yang
berlawanan dengan intuisi mereka.


Tahap Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif siswa yang tidak sesuai dengan bahan
yang digeluti dapat menjadi penyebab adanya miskonsepsi
siswa. Untuk mengatasi penyebab ini, maka seorang guru perlu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

menjelaskan konsep yang ada sesaui dengan perkembangan
kognitif siswa. Misalnya dengan memberi contoh nyata
kemudian pelan-pelan ke abstrak.


Kemampuan Siswa
Kebanyakan siswa yang kemampuannya dalam bidang fisika
lemah, akan banyak mengalami miskonspsi dalam belajar
fisika. Mereka tidak dapat menangkap konsep fisika yang
diajarkan guru secara lengkap dan tepat. Untuk mengatasi
penyebab demikian, maka yang perlu dilakukan adalah
memberi bantuan secara pelan-pelan hingga siswa dapat
memahami dengan baik.



Minat Belajar
Siswa yang tidak berminat belajar fisika, cenderung mengalami
miskonsepsi. Maka dari itu siswa perlu diberi motivasi
misalnya dengan membuat pembelajaran lebih menarik
menggunakkan metode pembelajaran yang tidak monoton.

b. Guru
Kesalahan guru biasanya terjadi dalam dua hal yaitu: (1)
Karena guru tidak menguasai konsep yang benar dari bahan fisika,
dan (2) guru menjelaskan secara keliru meskipun konsep yang
diajarkan dikuasainya. Selain itu tidak memberi waktu siswa untuk
mengungkapkan gagasan dan buruknya relasi dengan siswa juga
merupakan tindakan guru yang dapat menyebabkan terjadinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

miskonsepsi. Maka dari itu, guru perlu memperbaiki hal tersebut
dan belajar mendalami lagi konsep yang akan diajarkan.
c. Buku Teks
Beberapa miskonsepsi juga berasal dari buku

teks yang

digunakan siswa. Kesalahan yang tertulis dalam buku teks akan
mudah dicerna oleh siswa dan dengan demikian mereka
memperoleh miskonsepsi. Dalam mengatasi hal tersebut, guru perlu
memperhatikan buku teks yang digunakan oleh siswa dan
memeriksa secara teliti isi dari buku tersebut untuk melihat ada
tidaknya miskonsepsi yang mungkin dapat ditimbulkan.
d. Konteks
Kesalahan siswa dapat berasal dari kekacauan bahasa yang
digunakan, karena bahasa sehari-hari lain dengan bahasa ilmiah.
McClelland (1985) dalam Suparno (2005: 72) menganjurkan guru
mendefiniskan istilah dan konsep dengan jelas dan tidak
menggunakkan bahasa yang ambigu, serta melatih siswa dengan
cara yang sama.
e. Metode Mengajar
Beberapa siswa mengalami miskonsepsi dari metode
mengajar yang digunakan guru. Maka sangat pe

Dokumen yang terkait

Pemahaman dan miskonsepsi siswa SMA Budya Wacana Yogyakarta kelas XI Mia tentang konsep suhu, kalor, dan perpindahan kalor.

0 7 125

Pemahaman dan miskonsepsi tentang konsep gerak dan gaya pada siswa kelas XI IPA SMAK Frateran Maumere

0 1 293

Pemanfaatan geogebra sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas XI IPA SMA BOPKRI II Yogyakarta dalam pokok bahasan menyusun persamaan lingkaran.

0 1 209

Pengembangan pemahaman siswa tentang prinsip Archimedes (peristiwa mengapung, tenggelam dan melayang) melalui pembelajaran menggunakan simulasi PhETsebuah studi kasus

0 1 258

Pengembangan dan pemanfaatan media video instruksional untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

0 0 7

Pembelajaran gaya pegas dan elastisitas bahan dengan dukungan media pembelajaran website : sebuah upaya untuk menumbuhkan motivasi belajar dan meningkatkan pemahaman siswa di kelas XI IPA SMA Santa Maria Yogyakarta - USD Repository

0 0 215

Pemahaman dan miskonsepsi siswa kelas XI IPA SMA Stella Duce Bantul tentang kalor - USD Repository

0 0 113

Media pembelajaran komik untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas VII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta dalam pokok bahasan wujud zat - USD Repository

0 1 141

Pengembangan keterampilan proses ilmiah dan pemahaman siswa tentang kalor melalui pembelajaran metode inkuiri terbimbing pada siswa kelas X IPA 1 SMA N 1 Sewon tahun ajaran 2013/2014 - USD Repository

0 0 128

Pengaruh metode eksperimen berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Taman Madya Jetis Yogyakarta - USD Repository

0 2 86