Pengembangan keterampilan proses ilmiah dan pemahaman siswa tentang kalor melalui pembelajaran metode inkuiri terbimbing pada siswa kelas X IPA 1 SMA N 1 Sewon tahun ajaran 2013/2014 - USD Repository

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENGEMBANGAN KETERAMPILAN PROSES ILMIAH DAN
PEMAHAMAN SISWA TENTANG KALOR MELALUI PEMBELAJARAN
METODE INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS X IPA 1
SMA N 1 SEWON TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun oleh:

Yoakim Riwitiyoso
101424030


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENGEMBANGAN KETERAMPILAN PROSES ILMIAH DAN
PEMAHAMAN SISWA TENTANG KALOR MELALUI PEMBELAJARAN
METODE INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS X IPA 1
SMA N 1 SEWON TAHUN AJARAN 2013/2014


SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun oleh:

Yoakim Riwitiyoso
101424030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

SKRIPSI

PENGEMBANGAN KETERAMPILAN PROSES ILMIAH DAN
PEMAHAMAN SISWA TENTANG KALOR MELALUI
PEMBELAJARAN METODE INKUIRI TERBIMBING PADA
SISWA KELAS X IPA 1 SMA N 1 SEWON TAHUN AJARAN
2013/2014
Oleh:
Yoakim Riwitiyoso
NIM : 101424030

Telah disetujui oleh :

Pembimbing


Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D.

Tanggal 12 Agustus 2014

Pembimbing II

Eny Winarti,S.Pd, M.Hum., Ph.D.

Tanggal 7 Juni 2013

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


SKRIPSI
PENGEMBANGAN KETERAMPILAN PROSES ILMIAH DAN
PEMAHAMAN SISWA TENTANG KALOR MELALUI PEMBELAJARAN
METODE INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS X IPA 1
SMA N 1 SEWON TAHUN AJARAN 2013/2014

Dipersiapkan dan ditulis oleh :
Yoakim Riwitiyoso
NIM : 101424030

Telah dipertanggungjawabkan di depan penguji
pada tanggal 29 Agustus 2014
dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap
Ketua

Tanda Tangan


: Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd.

.............................

Sekretaris : Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S.

.............................

Anggota 1 : Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D.

.............................

Anggota 2 : Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S.

.............................

Anggota 3 : Drs. Aufridus Atmadi, M.Si.

.............................


Yogyakarta, 29 Agustus 2014
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,

Rohandi, Ph. D

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan untuk :
 Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberkati dan mencurahkan kasihNya
padaku

 Bapak, ibu, dan kedua kakakku, dan Mamah Iik tersayang selaku keluarga
yang tak hentinya berdoa dan berharap serta selalu memberikan bantuan
dan dukungan baik secara material maupun spiritual
 Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed, Ph.D. selaku dosen pembimbing yang selalu
membimbing, menginspirasi, dan memotivasi serta mendoakan peneliti
dengan penuh komitmen dan kesetiaan.
 Teman-teman yang bersama-sama berjuang dan saling membantu dalam
menyelesaikan skripsi ini khususnya, setyarini, rini, qori, dan wawan.
 Almamaterku Universitas Sanata Dharma yang telah membentukku
menjadi seseorang yang lebih berkualitas dan humanis.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


MOTTO
 Pendidikan adalah senjata terkuat yang bisa dipakai untuk mengubah dunia.
 Pada hati yang tertambat sesama, ilmu tak mungkin membisu
 Yang dihitung dalam hidup bukan semata-mata fakta bahwa kita pernah
hidup. Perbedaan apa yang telah kita perbuat untuk hidup orang lainlah yang
akan menentukan pentingnya hidup yang kita jalani.
 Keberanian bukan berarti tidak mempunyai rasa takut melainkan berani
bertindak walau merasa takut
 Orang harus belajar membenci, dan jika mereka belajar membenci, mereka
bisa diajari untuk mencintai, karena cinta datang lebih alami ke hati manusia
daripada kebencian.
 Talk Less, Do More!!
 Now and Do!! Stop Worrying! and Start Working!!
 Kemuliaan terbesar dalam hidup bukan terdapat pada tidak pernah gagal,
melainkan pada bangkit setiap kali Anda terjatuh.

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 29 Agustus 2014
Penulis

(Yoakim Riwitiyoso)

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Yoakim Riwitiyoso

NIM

: 101424030

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Pengembangan Keterampilan Proses Ilmiah dan Pemahaman Siswa Tentang
Kalor Melalui Pembelajaran Metode Inkuiri Terbimbing Pada Siswa Kelas
X IPA 1 SMA N 1 Sewon Tahun Ajaran 2013/2014 beserta perangkat yang
diperlukan. Dengan demikian, saya memberikan kepada Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internat atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 29 Agustus 2014
Yang menyatakan

Yoakim Riwitiyoso

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
PENGEMBANGAN KETERAMPILAN PROSES ILMIAH DAN
PEMAHAMAN SISWA TENTANG KALOR MELALUI PEMBELAJARAN
METODE INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS X IPA 1
SMA N 1 SEWON TAHUN AJARAN 2013/2014
Yoakim Riwitiyoso
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2014
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pembelajaran metode
inkuiri terbimbing terhadap perkembangan keterampilan proses ilmiah dan
pemahaman siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Sewon. Keterampilan proses
ilmiah yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah keterampilan melaporkan,
mengolah data, dan menyimpulkan. Pemahaman siswa diperoleh dari hasil pretest
dan posttest siswa. Subjek dari penelitian ini adalah siswa Kelas X IPA 1 SMA
Negeri 1 Sewon.
Penelitian ini hanya menggunakan satu kelas eksperimen. Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian Pre-Experimental Design tipe The One Group
Pretest Posttest Design. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pretest
dan posttest dan penilaian laporan hasil percobaan yang dilakukan oleh siswa
untuk menilai keterampilan proses ilmiah siswa. Analisis data menggunakan
program statistik SPSS 16.0 for windows dengan uji perbedaan nilai pretest dan
protest. Penilaian keterampilan proses ilmiah siswa yaitu dilihat dari perbedaan
skor yang diperoleh dari ketiga laporan yang dibuat oleh siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode inkuiri terbimbing
berpengaruh besar terhadap pemahaman siswa dan keterampilan proses ilmiah
siswa. Hal ini ditunjukkan dengan harga sig.(2-tailed) nilai pretest dan posttest
< 0.05 yaitu 0.000 sehingga hasilnya menunjukkan perbedaan. Dengan kata lain,
metode inkuiri terbimbing berpengaruh secara signifikan terhadap pemahaman
siswa. Begitu juga dengan keterampilan proses ilmiah, perhitungan menunjukkan
nilai keterampilan yang terus meningkat. Persentase 44,95% untuk keterampilan
proses ilmiah awal siswa, kemudian meningkat 87,775% menjadi 98,88% dalam
persentase penilaian terakhir.
Kata kunci: inkuiri terbimbing, keterampilan proses ilmiah, pemahaman siswa

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
SKILL DEVELOPMENT PROCESS OF SCIENTIFIC AND
UNDERSTANDING OF STUDENT LEARNING THROUGH HEAT
GUIDED INQUIRY METHOD IN CLASS X SCIENCE 1 SMA N 1 SEWON
ACADEMIC YEAR 2013/2014
Yoakim Riwitiyoso
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2014
This study aims to determine the effect of guided inquiry learning
methods to the development of science process skills and understanding of class X
IPA 1 SMAN 1 Sewon. Scientific process skills that are the focus of this research
is reported skills, data analysis, and formulating conclision. Student understanding
gained from the pretest and posttest students. The subject of this study is a Class
X student IPA 1 SMAN 1 Sewon.
This study uses only one experimental class. This research uses the PreExperimental Research Design The One type pretest posttest design. Data
collection techniques used were pretest and posttest and assessment report on the
results of experiments conducted by students to assess students' scientific process
skills. Data were analyzed using the statistical program SPSS 16.0 for Windows to
test differences in pretest values and protest. Scientific process skills assessment
of students that can be seen from the difference scores obtained from the three
reports prepared by the students.
The results showed that the guided inquiry method greatly affect student
achievement and understanding of students. This is indicated by the price sig.
(2-tailed) pretest and posttest values of < 0.05 is 0.000 so that the results show a
difference. In other words, guided inquiry method significantly influence students'
understanding. So is the scientific process skills, calculations show that increasing
the value of skills. Percentage 44.95% for the initial scientific process skills of
students, then increased 87.775% to 98.88% in the last assessment percentage.

Keywords: guided inquiry, scientific process skills, understanding of students

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Sembah, puji, dan syukur kami naikkan ke hadirat Bapa, Putera, dan Roh
Kudus yang telah melimpahkan berkat dan anugerah-Nya sehingga skripsi dengan
judul Pengembangan Keterampilan Proses Ilmiah dan Pemahaman Siswa
Tentang Kalor Melalui Pembelajaran Metode Inkuiri Terbimbing Pada Siswa
Kelas X IPA 1 SMA N 1 Sewon Tahun Ajaran 2013/2014 dapat peneliti selesaikan
dengan baik.
Penyusunan skripsi ini merupakan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana kependidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika
Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa dalam proses menyelesaikan skripsi ini banyak
pihak yang terlibat memberi bimbingan dan bantuan baik secara material maupun
spiritual. Untuk itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed, Ph.D. selaku dosen pembimbing yang selalu
menemani, membimbing, menginspirasi, dan mendoakan peneliti dengan
penuh komitmen dan kesetiaan.
2. Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
3. Rohandi, Ph.D. selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4. Drs. Marsudiyana, selaku kepala SMA Negeri 1 Sewon, Bantul, Yogyakarta
yang telah memberikan ijin kepeda peneliti untuk melaksanakan penelitian
ini.
5. Drs. Jamal Sarwono selaku guru Fisika SMA Negeri 1 Sewon dan partner
peneliti yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini.
6. Siswa kelas X IPA 1 selaku subjek dari penelitian ini.
7. Bapak, ibu, dan kedua kakakku tersayang yang tak hentinya berdoa dan
berharap serta selalu memberikan bantuan dan dukungan baik secara material
maupun spiritual.
8. Teman-teman yang bersama-sama berjuang dan saling membantu dalam
menyelesaikan skripsi ini khususnya, setyarini, rini, qori dan wawan.
9. Mamahku tersayang Triyanti Fitasari yang selalu setia menemani, membantu,
memberi semangat, dan yang selalu ada dikala suka maupun duka dalam
proses penulisan skirpsi ini.
Yogyakarta, 29 Agustus 2014
Peneliti,

Yoakim Riwitiyoso

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...............................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................

iv

MOTTO..........................................................................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..........................................................

vi

PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................................................

vii

ABSTRAK .....................................................................................................

viii

ABSTRACT .....................................................................................................

ix

KATA PENGANTAR ....................................................................................

x

DAFTAR ISI ..................................................................................................

xii

DAFTAR TABEL ..........................................................................................

xv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................

xvii

DAFTAR DIAGRAM..................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................
BAB I

xix

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ..............................................................

1

1.2 Pembatasan Masalah ...................................................................

3

1.3 Perumusan Masalah ....................................................................

4

1.4 Tujuan Penelitian.........................................................................

4

1.5 Manfaat Penelitian .......................................................................

5

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka .............................................................................

6

2.1.1 Teori yang Mendukung .....................................................

6

2.1.1.1 Keterampilan Proses Ilmiah...................................

6

2.1.1.2 Metode Inkuiri Terbimbing ................................... 11
2.1.1.3 Pemahaman Siswa ................................................. 17
2.1.1.2 Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam ........................... 17
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan .................................................... 19
2.3 Kerangka Berpikir ...................................................................... 20
2.4 Materi Kalor ................................................................................ 21
2.5 Pembelajaran Tentang Kalor Melalui Metode Inkuiri Terbimbing 27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ........................................................................... 31
3.2 Setting Penelitian ........................................................................... 32
3.3 Variabel Penelitian ..................................................................... 33
3.4 Instrumen Penelitian .................................................................... 34
3.5 Pembatasan Penelitian ................................................................. 38
3.6 Analisis Data .............................................................................. 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ......................................................................... 46
4.2 Rangkuman Hasil Penelitian ...................................................... 60
4.2.1 Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri Terbimbing Terhadap
Pemahaman Siswa ............................................................ 60

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4.2.2 Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri Terbimbing Terhadap
Keterampilan Proses Ilmiah .............................................. 64
4.3 Pembahasan ................................................................................ 68
4.3.1 Pemahaman Siswa ............................................................. 68
4.3.2 Keterampilan Proses Ilmiah ............................................... 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .................................................................................. 71
5.2 Saran ........................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 73
LAMPIRAN ................................................................................................... 75

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kalor jenis berbagai zat pada suhu 20oC tekanan 1 atm ..................... 22
Tabel 2. Kisi – kisi Soal Pretest dan Posttest ................................................... 36
Tabel 3. Kriteria skor tiap butir soal ................................................................ 38
Tabel 4. Rubrik Penilaian Keterampilan Melaporkan, Menganalisis Data
dan Menyimpulkan .......................................................................... 40
Tabel 5. Kegiatan Pelaksanaan Penelitian ....................................................... 46
Tabel 6. Nilai Pretest Siswa ............................................................................ 47
Tabel 7. Kualifikasi pemahaman siswa sebelum pembelajaran ........................ 49
Tabel 8. Keterampilan Proses Hasil Pembelajaran pertama ............................. 51
Tabel 9. Kualifikasi persentase keterampilan proses ........................................ 51
Tabel 10. Keterampilan Proses Hasil Pembelajaran kedua............................... 53
Tabel 11. Peningkatan Keterampilan Proses Hasil Pembelajaran Pertemuan
Kedua ............................................................................................. 55
Tabel 12. Keterampilan Proses Hasil Pembelajaran Ketiga.............................. 56
Tabel 13. Peningkatan Keterampilan Proses Hasil Pembelajaran
Pertemuan Ketiga .......................................................................... 57
Tabel 14. Nilai Posttest Siswa ......................................................................... 58
Tabel 15. Kualifikasi pemahaman siswa sesudah pembelajaran ....................... 59
Tabel 16. Analisis Statistik T-test Kelompok Dependen (pretest dan posttest) . 61
Tabel 17. Skor Keterampilan Proses Siswa .................................................... 65

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel 18. Persentase Keterampilan Proses Siswa............................................ 65
Tabel 19. Peningkatan Keterampilan Proses Ilmiah Kelas X IPA 1 ................ 67

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Diagram Perubahan Wujud Zat ...................................................... 25
Gambar 2. Diagram/Grafik suhu-kalor untuk es yang dipanaskan sampai
menjadi uap air ............................................................................. 26
Gambar 3. Laboratorium Fisika SMA Negeri 1 Sewon.................................... 47
Gambar 4. Almari yang berisi peralatan percobaan fisika ................................ 47
Gambar 5. Suasana saat melakukan percobaan pertama ................................. 51
Gambar 6. Aktivitas pada percobaan kedua ................................................... 54
Gambar 7. Aktivitas siswa pada percobaan ketiga ........................................... 56

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR DIAGRAM
Diagram 1. Kualifikasi pemahaman siswa sebelum pembelajaran ................... 49
Diagram 2. Kualifikasi pemahaman siswa sesudah pembelajaran .................... 60
Diagram 3. Perbedaan Nilai Rerata Pretest dan Posttest Kelas X IPA 1 ........... 64
Diagram 4. Diagram Keterampilan Proses Ilmiah Siswa ................................. 66
Diagram 5. Peningkatan Keterampilan Proses Ilmiah Kelas X IPA 1............... 67

xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian Sekolah ....................................................... 76
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ....................... 77
Lampiran 3. Surat Ijin Dinas Terkait ............................................................... 78
Lampiran 4. Surat Pernyataan Menyerahkan Hasil Penelitian .......................... 80
Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................ 81
Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa .................................................................... 86
Lampiran 7. Soal Pretest dan Posttest .............................................................. 92
Lampiran 8. Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttest ..................................... 95
Lampiran 9. Lembar Penilaian Keterampilan Melaporkan, Mengolah Data, dan
Menyimpulkan............................................................................ 98
Lampiran 10. Daftar Nilai Pretest dan Posttest ................................................ 99
Lampiran 11. Daftar Penilaian Keterampilan Melaporkan, Mengolah Data dan
Menyimpulkan......................................................................... 100
Lampiran 12. Contoh Data Hasil Penelitian Pretest dan Posttest...................... 102
Lampiran 12. Dokumentasi Kegiatan Siswa .................................................... 106
Lampiran 14. Perhitungan Uji Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Keterampilan
Melaporkan, Mengolah Data dan Menyimpulkan. ................... 107
Lampiran 15. Biografi Penulis ........................................................................ 108

xix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
Pada bagian pendahuluan, ada lima hal yang akan disampaikan oleh
peneliti. Lima hal tersebut adalah latar belakang masalah, pembatasan masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
1.1 Latar Belakang Masalah
Pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar merupakan proses yang
penting dalam dunia pendidikan. Kualitas belajar ditentukan dari materi yang
diberikan dapat diterima, diserap dan diterapkan serta dimanfaatkan dalam
kehidupan sehari-hari siswa. Kualitas belajar juga mempengaruhi kualitas
pendidikan. Oleh sebab itu, hal yang mempengaruhi keduanya adalah pelaksanaan
proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran yang baik, guru dituntut untuk
meningkatkan keberhasilan pembelajaran.

Guru harus memiliki kemampuan

dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dengan baik menggunakan
suatu metode pembelajaran yang tepat. Melalui pembelajaran fisika, siswa
diharapkan menerapkan keterampilan proses ilimah untuk menyelidiki gejala alam
sekitar, memecahkan masalah dan membuat kesimpulan sendiri, sehingga siswa
mampu menemukan fakta-fakta, membangun konsep, teori da n sikap siswa yang
berpengaruh positif pada proses dan hasil pembelajarannya.
Proses ilmiah adalah suatu proses keilmuan untuk memperoleh
pengetahuan berdasarkan bukti fisik (wikipedia) terutama pada mata pelajaran
fisika. Proses pembelajaran fisika di sekolah menengah dapat berjalan dengan
baik apabila guru dapat menerapkan metode pembelajaran yang sesuai bagi siswa.

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

Pemilihan metode juga mempengaruhi keberhasilan dalam pembelajaran.
Terdapat berbagai macam metode yang digunakan guru dalam meningkatkan
pemahaman siswa. Metode tersebut antara lain metode ceramah, metode diskusi,
metode demonstrasi, metode inkuiri, dan sebagainya. Metode yang sesuai dengan
memecahkan masalah sampai menyimpulkan serta melaporkan adalah metode
inkuiri. Metode inkuiri juga dikategorikan menjadi dua, yaitu metode inkuiri
terbimbing dan metode inkuiri tidak terbimbing (bebas). Metode inkuiri
terbimbing

merupakan

metode

mengajar

yang

paling

mengkonstruksi

pengetahuan yang dimiliki siswa (Suparno, 2007: 65).
Pada kondisi nyata banyak guru yang menggunakan metode ceramah
dalam pembelajaran fisika. Guru menganggap metode ceramah sangat efektif
serta siswa dengan mudah menerima dan memahami materi yang disampaikan
oleh guru. Akan tetapi metode ceramah menjadikan siswa tidak bisa belajar secara
ilmiah. Penggunaan metode ceramah mengakibatkan keterampilan proses ilmiah
dan pemahaman siswa kurang optimal. Kegiatan belajar dan mengajar pada kelas
X IPA 1 di SMA Negeri 1 Sewon masih sering menggunakan metode ceramah.
Hal ini menyebabkan pemahaman

siswa dalam mata pelajaran fisika masih

rendah.
Hasil wawancara dengan guru fisika kelas X di SMA Negeri 1 Sewon
pada proses pembelajaran fisika, siswa kelas X belum terbiasa dengan
pembelajaran yang menerapkan keterampilan proses ilmiah dalam kegiatan
belajar dan mengajar di sekolah. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
menerapkan metode inkuiri terbimbing dalam pembelajaran fisika karena metode

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

inkuiri terbimbing membuat siswa dapat mengeksplorasi gagasan-gagasan kreatif,
serta mengkontruksi pengetahuan siswa dalam pembelajaran (Suparno, 2007).
Oleh sebab itu, guru fisika hanya sebagai fasilitator dan pembimbing saja.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka munculah keinginan peneliti
untuk melakukan penelitian ini dengan judul: “Pengembangan Keterampilan
Proses Ilmiah dan Pemahaman Siswa Tentang Kalor Melalui Pembelajaran
Metode Inkuiri Terbimbing Pada Siswa Kelas X IPA 1 SMA N 1 Sewon
Tahun Ajaran 2013/2014”.

1.2 Pembatasan Masalah
Ada berbagai macam metode pembelajaran yang dapat meningkatkan
keterampilan proses ilmiah dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran
fisika, yaitu Inquiri, Discovery, Simulasi Komputer, Eksperimen dan lain-lain
(Suparno, 2007). Tetapi karena penelitian ini dibatasi oleh waktu, maka peneliti
menentukan pembatasan masalah yang akan diteliti, yaitu penelitian ini
dilaksanakan dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing yang berfokus pada
peningkatan 5 aspek keterampilan proses ilmiah yang dinilai: (1) melakukan
percobaan untuk mengumpulkan data, (2) menganalisis data yang diperoleh dan
(3) menyimpulkan, dan (4) melaporkan hasil percobaan. Peneliti hanya menilai
keterampilan melaporkan, mengolah data, dan menyimpulkan.
Pemahaman siswa diperoleh dari nilai siswa setelah dengan mengerjakan
soal evaluasi akhir pertemuan setelah mengikuti proses belajar dengan metode
inkuiri terbimbing.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 1
Sewon, Bantul. Dengan materi yang diberikan adalah mata pelajaran fisika pada
materi kalor, yang sesuai dengan kompetensi dasar yaitu antara lain :
1. Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat, dan
2. Menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah.
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penelitian
ini dirancang untuk menjawab masalah penelitian:
1.3.1 Bagaimanakah perkembangan keterampilan proses ilmiah kelas X IPA 1
SMA N 1 Sewon Tahun Ajaran 2013/2014

yang mempelajari kalor

dengan metode inkuri terbimbing?
1.3.2 Bagaimanakah peningkatan pemahaman siswa kelas X IPA 1 SMA N 1
Sewon Tahun Ajaran 2013/2014 yang mempelajari kalor dengan metode
inkuri terbimbing?
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Mengetahui pelaksanaan pembelajaran melalui metode inkuiri terbimbing
dapat meningkatkan keterampilan proses ilmiah siswa kelas X IPA 1 SMA
Negeri I Sewon Tahun Ajaran 2013/2014 pada mata pelajaran fisika pada
materi kalor.
1.4.2 Mengetahui pelaksanaan pembelajaran melalui metode inkuiri terbimbing
dapat meningkatkan pemahaman fisika siswa SMA Negeri I Sewon Tahun
Ajaran 2013/2014 pada mata pelajaran fisika pada materi kalor.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi para peneliti, guru, siswa,
pimpinan sekolah, program studi/pimpinan universitas pada umumnya. Penelitian
ini dapat memberikan informasi tentang bagaimana penerapan pembelajaran
menggunakan metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan keterampilan proses
ilmiah dan pemahaman siswa dalam mata pelajaran fisika.
Bagi peneliti, penelitian ini dapat memberikan pengalaman baru dalam
melakukan usaha peningkatan pemahaman siswa mengenai kalor. Disamping itu,
penelitian ini juga dapat menambah wawasan baru tentang model pembelajaran
inovatif yang digunakan dalam proses pembelajaran selain model pembelajaran
tradisional (ceramah) sehingga mampu meningkatkan keterampilan proses ilmiah
dan pemahaman siswa.
Bagi guru yang bersangkutan, penelitian ini dapat bermanfaat untuk
mengetahui mengetahui langkah-langkah pembelajaran yang bersifat kontruktivis
dan menyenangkan mengenai materi suhu dan kalor.
Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan siswa akan lebih tertarik untuk
belajar fisika karena pembelajaran fisika yang menyenangkan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bagian landasan teori terdapat empat hal yang dibahas. Empat hal
tersebut adalah kajian teori, penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan materi
suhu dan kalor. Kajian teori berisi tentang teori keterampilan proses ilmiah,
inkuiri terbimbing, pemahaman, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Penelitian
yang relevan yang pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu dengan menggunakan
variabel dan treatment yang sama dengan yang akan digunakan oleh peneliti dan
sudah terbukti berhasil dalam penelitiannya. Pada kerangka berpikir berisi
mengenai alur penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Teori-teori yang Mendukung
2.1.1.1 Keterampilan Proses Ilmiah
1. Pengertian Keterampilan Proses Ilmiah
Pengertian keterampilan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
kecakapan menyelesaikan tugas. Seseorang yang memiliki keterampilan pasti
memiliki kepandaian melakukan sesuatu dengan cepat dan benar. Menurut
Soemarjadi (2001: 2), seseorang yang dapat mengerjakan sesuatu dengan cepat
tetapi hasilnya salah, maka tidak dapat dikatakan terampil. Demikian pula,
seseorang yang dapat melakukan sesuatu dengan benar tetapi lambat, juga tidak
dapat dikatakan terampil.
Menurut Iskandar (1997: 4) proses ilmiah adalah suatu proses keilmuan
untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti nyata yang

6

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

didapatkan melalui penelitian atau percobaan. Pada pembelajaran fisika sudah
lama menggunakan metode ilmiah dalam menyelesaikan masalah, karena dengan
metode ilmiah dapat membantu guru dan siswa dalam pemberian materi fisika
dalam kegiatan belajara dan mengajar. Dengan keterampilan proses ilmiah siswa
dapat bebas mengemukakan serta menemukan sendiri konsep – konsep , prinsip –
prinsip, maupun teori- teori dari suatu pembelajaran dengan metode yang
mengkonstruksi pengetahuan yang dimiliki siswa. Secara psikologis, siswa akan
mudah mengkontruksikan pengetahuannya melaui indera.
Berikut ini langkah-langkah keterampilan proses ilmiah meliputi :
a.

Mengamati/obsevasi.
Pengamatan atau observasi merupakan salah satu dari keterampilan
ilmiah yang mendasar dalam proses dan memperoleh ilmu
pengetahuan serta salah satu hal terpenting untuk mengembangkan
keterampilan proses lainnya (Funk dalam Dimyati, 1999: 142).
Kegiatan mengamati dapat dilakukan melalui kegiatan belajar atau
dengan menggunakan panca indera yang meliputi melihat,
mendengar, meraba, mencium, dan mengecap (Djamarah, 2000: 89).
Jadi kegiatan mengamati merupakan tinkatan keterampilan paling
rendah dalam pengembangan keterampilan proses ilmiah dari siswa,
karena hanya dengan pengelihatan dengan panca indera. Pada
dasarnya melihat bukan berarti mengamati, keduanya adalah dua hal
yang berbeda meskipun mengandung pengertian yang sama. Melihat
belum tentu mengamati, tetapi apabila mengamati pasti harus dengan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

melihat. Melihat merupakan suatu kegiatan yang sehari-hari
dilakukan siswa, seperti halnya melihat beraneka ragam bendabenda, tanamanan, hewan, dan semua yang ada di sekitarnya tetapi
siswa tersebut sekedar melihat bukan mengamati bagaimana
tanaman yang dia lihat bisa berukuran sebesar itu.
b.

Mengklasifikasikan.
Kegiatan ini merupakan keterampilan proses ilmiah untuk memilih
berbagai macam objek berdasarkan sifat-sifat khususnya. Sehinggga
didapatkan kelompok sejenis dari objek yang dimaksud (Dimyati,
1999: 42). Menurut Djamarah, untuk melakukan klasifikasi adalah
siswa

dapat

belajar

(menyamakan,

proses:

mengkombinasikan,

mengelompokkan
keterampilan

melalui

(Djamarah,

mengkasifikasi

2000:
siswa

mencari

persamaan

menggolongkan
89)).

Dengan

diharapkan

dan
melalui
mampu

membedakan, menggolongkan segala sesuatu yang berada di sekitar
mereka, sehingga mereka dapat menambah pengetahuan dasar yang
dimiliki mereka.
c.

Mengkomunikasikan.
Menurut Dimyati (1999), mengkomunikasikan dapat diartikan
sebagai menyampaikan dan memperoleh fakta, konsep dan prinsip
ilmu pengetahuan dalam bentuk bentuk suara, visual atau suara
visual. Menurut Djamarah (2000), mengkomunikasikan dapat
melalui aktivitas seperti berdiskusi, mendeklamasikan, bertanya,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

mengarang, memperagakan, mengekspresikan, mendramatikan dan
melaporkan dalam bentuk tulisan, gambar dan penampilan. Dari
pernyataan



pernyataan

diatas,

dapat

dikatakan

bahwa

mengkomunikasikan bukan berarti melalui berbicara saja tetapi bisa
juga dengan tulisan, gambar bahkan penampilan. Itu semua lebih
baik daripada berbicara.
d.

Mengukur.
Keterampilan mengukur sangat penting bagi siswa, agar siswa
tersebut dapat mengobsevasi dalam bentuk kuantitatif. Menurut
Dimyati (1999), mengukur juga dapat diartikan dengan satuan
ukuran tertentu yang telah ditetapkan. Menurut Djamarah (2010),
ada kegiatan lain yang dapat mengembangkan keterampilan
mengukur, yaitu dengan cara mengembangkan sesuatu, karena pada
dasarnya mengukur adalah membandingkan. Contohnya siswa
membandingkan luas kelas, volume balok, dan sebagainya. Kegiatan
pengukuran yang dilakukan hasilnya akan berbeda-beda, tergantung
dari tingkat sekolah mereka.

e.

Memprediksi.
Menurut Dimyati (1999), memprediksi adalah antisipasi atau
perbuatan ramalan tentang suatu hal yang akan terjadi diwaktu yang
akan datang, berdasarkan perkiraan pada pola kecenderungan
tertentu,atau hubungan antara fakta dan konsep dalam ilmu
pengetahuan. Menurut Djamarah (2010) untuk mengembangkan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

keterampilan memprediksi dapat dilakukan oleh siswa melalui
kegiatan belajar antisipasi yang berdasarkan pada kecenderungan
atau pola.
f.

Menyimpulkan.
Menyimpulkan dapat diartikan sebagai suatu keterampilan untuk
memutuskan suatu keadaan. Objek atau peristiwa berdasarkan fakta,
konsep dan prinsip yang diketahui (Dimyati, 1999: 145). Kegiatan
menyimpulkan dalam kegiatan belajar mengajar dilakukan sebagai
pengembangan keterampilan siswa yang dimulai dari kegiatan
observasi lapangan tentang apa yang ada di alam ini.

Dari keterampilan – keterampilan yang teramasuk Keterampilan proses
ilmiah tersebut dalam pembelajaran di sekolah tersebut, semuanya menuntut
keterlibatan siswa secara utuh dan bertujuan agar hasil belajar kognitif, afektif dan
psikomotorik terbentuk dalam diri siswa (Amien, 1987: 42).
Pada penelitian ini, yang akan di teliti adalah keterampilan melaporkan,
menganalisis data dan menyimpulkan.
3. Manfaat Keterampilan Proses Ilmiah
Adapun manfaat keterampilan proses ilmiah bagi siswa (Sintawati, 2012)
antara lain :
a. Siswa akan lebih mudah dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi
dalam kehidupan sehari – hari.
b. Membantu siswa mengembangkan dirinya sendiri.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

c. Memberi bekal kepada siswa akan bagaimana membentuk konsep –
konsep sendiri dan cara mempelajari sesuatu,
d. Membantu siswa yang masih dalam perkembangan berfikir lebih konkrit.

2.1.1.2
1.

Metode Inkuiri Terbimbing

Pengertian Inkuiri
Pembelajaran Inkuiri adalah suatu kegiatan belajar yang melibatkan
keterampilan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara kritis, logis,
analisis, sehinggga dapat merumuskan penemuannya dengan mandiri (Gulo
dalam Trianto, 2009: 166).
Menurut suryosubroto (dalam Trianto, 2009: 166), inkuiri berasal
dari bahasa Inggris yaitu inquiry yang artinya pertanyaan atau pemeriksaan,
penyelidikan. Inkuiri juga sering disebut heuristic, kata tersebut berasal dari
bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang artinya saya menemukan.
Trowbrigde dan Bybee (dalam Suparno, 2007: 65) menyatakan
bahwa inkuiri secara umum dalah proses dimana para saintis mengajukan
pertanyaan tentang alam dunia ini dan bagaimana mereka secara sistematis
mencari tahu jawabannya.
Menurut Hebrank; Budnitz; Chiapetta & Adam (Sacrata, 2009),
inkuiri sebenarnya suatu prosedur yang dilakukan oleh para ilmuan dan orang
dewasa yang memiliki motivasi tinggi dalam upaya memahami fenomena
alam, memperjelas pemahaman, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari
– hari.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

Dari beberapa pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa
inkuiri merupakan proses dan aktivitas yang menggunakan keterampilan
untuk memperoleh dan mendapatkan informasi melalui penyelidikan yang
biasa dilakukan oleh para ilmuan.
2.

Pengertian Metode Inkuiri
Menurut Mulyasa (2003 pada http://yastaki56.space.live.com dalam
Sacrata, 2009), metode inkuiri merupakan metode yang mampu membawa
siswa untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar, dan inkuiri
dapat menempatkan siswa sebagai subjek belajar yang aktif.
Kourlisky (dalam Hamalik, 2001: 220)

merumuskan suatu

pengajaran dengan berdasarkan inkuiri. Pengajaran tersebut adalah suatu
strategi yang pusat pada siswa dimana kelompok siswa masuk ke dalam suatu
prosedur yang digariskan secara jelas dan struktural kelompok.
Melalui pembelajaran berbasis inkuiri, siswa belajar sains sekaligus
belajar metode sains. Dari penjelesan beberapa pendapat diatas, proses inkuiri
memberi kesempatan kepada siswa untuk lebih memiliki pengalaman belajar
secara konkrit dan aktif. Siswa pun dilatih untuk mampu memecahkan
masalah

dengan

kegiatan

penyelidikan

secara

sistematis

dengan

menggunakan keterampilan berpikir dan logis untuk memecahka masalah.
3.

Macam-macam Inkuiri
Ada dua macam inkuiri menurut Kindsvatter dkk (dalam Suparno,
2007: 68):

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

a. Guided Inquiry ( Inkuiri Terarah )
Guided

Inquiry

merupakan

metode

inkuiri

yang

pelaksanaannya, guru sebagai pembimbing dan petunjuk yang cukup
luas kepada siswa. Guru bahkan sudah memiliki jawaban
sebelumnya,

sehingga

siswa

tidak

terlalu

luas

dalam

mengembangkan gagasan dan idenya. Campur tangan guru sangat
besar dalam metode ini, misalnya dalam pengumpulan data,
memberikan pertanyaan – pertanyaan di sela – sela proses dan
dengan metode ini akan menghasilkan kesimpulan yang pasti benar
dan sesuai dengan kehendak guru.
b. Open Inquiry ( Inkuiri Terbuka, Bebas )
Inkuiri terbuka berbeda dengan inkuiri terarah, disini tidak
banyak campur tangan guru. Guru memberikan kebebasan dan
inisiatif kepada siswa untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Siswa dituntuk untuk menentukan hipotesis, memilih peralatan,
merangkai peralatan, dan mengumpulkan data secara mandiri. Guru
sebagai fasilitator atau membantu siswa jika diminta oleh siswa.
Guru tidak banyak memberikan arah dan memberikan kebebasan
kepada siswa untuk menemukan sendiri.
Dari uraian kedua macam inkuiri, metode inkuiri yang sesuai dengan
kebutuhan siswa menengah atas adalah penyelidikan terarah (Guided Inquiry).
Siswa dapat membangun pengetahuannya melalui arahan dan petunjuk dari guru.
Guru juga menjadi fasilitator bagi siswa. Dengan metode inkuiri terbimbing,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

siswa akan mampu memecahkan masalah yang dihadapi secara mandiri dengan
arahan dan bimbingan dari guru.
4.

Langkah – langkah Pembelajaran Menggunakan Metode Inkuiri
Ada berberapa langkah – langkah dalam menggunakan metode inkuiri

menurut Kindsvatter dkk (dalam Suparno, 2007: 66-67) antara lain :
a.

Indentifikasi dan klarifikasi persoalan
Kegiatan awal adalah menentukan persoalan yang ingin didalami
dengan metode inkuiri. Persoalan harus disiapkan atau diajukan oleh guru.
Sebaiknya persoalan harus jelas supaya siswa dapat memikiran,
mendalami, dan memecahkan persoalan tersebut.

b.

Membuat hipotesis
Kegiatan selanjutnya adalah siswa diminta untuk mengajukan
jawaban dari persoalan yang diajukan sebelumnya, dan ini yang disebut
hipotesis. Salah atau benar dalam membuat hipotesis, guru sebaiknya tidak
membenarkan atau memberitahu jika hipoteisis ada yang salah ataupun
benar. Hipotesis yang salah nantinya akan kelihatan setelah pengambilan
data dan analisis data yang diperoleh.

c.

Mengumpulkan data
Selanjutnya adalah siswa diminta untuk mencari data dan
mengumpulkan data sebanyak – banyaknya untuk membuktikan apakah
hipotesis mereka benar atau tidak. Dalam bidang fisika, biasanya dalam
mengumpulkan data harus dengan peralatan. Guru perlu membantu dalam
menyiapkan peralatan yang akan digunakan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

d.

15

Menganalisis data
Kegiatan selanjutnya, dari data yang sudah dikumpulkan harus
dianalisis untuk membuktikan hipotesis apakah benar atau salah. Guru
perlu ikut campur tangan dalam menganalisis data karena dari data yang
banyak membuat siswa bingung untuk menentukan langkah selanjutnya.

e.

Ambil kesimpulan
Dari data yang dikelompokkan dan dianalisis, kemudian diambil
kesimpulan secara generalisasi. Setelah diambil kesimpulan, kemudian
dicocokan dengan hipotesis awal, apakah hipotesa mereka dapat diterima
atau ditolak. Guru pun bisa melibatkan siswa dalam mengambil keputusan
sehingga mereka bisa dengan baik mengetahui bahwa hipotesis mereka
benar atau tidak.
Berdasarkan uraian di atas, langkah pembelajaran yang digunakan dalam

penelitian ini adalah :
a. Pendahuluan
Pada langkah pendahuluan, guru memberikan orientasi pada
materi yang akan dibahas.
b. Menberikan suatu permasalahan
Guru membantu siswa dalam mencari masalah yang
berkaitan dengan materi yang akan dibahas.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

c. Membuat hipotesis
Guru menuntun siswa untuk menentukan jawaban dari
permasalahan yang di dapat. Jawaban tersebut masih jawaban
sementara.
d. Mengumpulkan data
Pada langkah ini, siswa bisa melakukan percobaan untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan. Guru membimbing siswa dalam
melakukan percobaan, menganalisis data dan menentukan hasilnya.
e. Membuat kesimpulan
Guru menuntun siswa dengan beberapa pertanyaan untuk
siswa dapat menarik kesimpulan dari hasil percobaan yang telah
mereka lakukan.
f. Mempresentasikan hasil
Siswa melaporkan hasil percobaannya di depan kelas dengan
di saksikan oleh teman – teman sekelas.
g. Evaluasi
Guru dan siswa mengevaluasi dari proses dan hasil dari awal
hingga akhir dari pembelajaran berlangsung.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

2.1.1.3 Pemahaman Siswa
Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk menangkap isi suatu
materi atau bahan (Taksonomi Bloom). Menurut kamus besar bahasa Indonesia,
pemahaman adalah proses, hal, cara dan hasil kerja, perbuatan memahami.
Menurut Winkel (1996: 5), pemahaman yaitu sebagai reorganisasi dari
pengalaman – pengalaman yang diperoleh, seperti orang yang memiliki suatu
gagasan baru atau memecahkan suatu cara pemecahan atau penyelesaian.
Arikunto (2010: 118) menyatakan bahwa pemahaman adalah bagaimana orang
mempertahankan,

membedakan,

menduga,

menerangkan,

memperluas,

menyimpulkan, menggeneralisasikan.
Dari beberapa pernyataan di atas, penulis menyimpulkan bahwa
pemahaman siswa adalah hasil kerja yang diperoleh siswa berdasarkan
kemampuaannya sendiri dalam menerima makna suatu materi dengan
memecahkan permasalahan. Untuk mengetahui pemahaman siswa, dapat dilihat
dari hasil belajar siswa.

2.1.1.4 Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam
Menurut

Dr. I Made Alit Mariana dan Wandy Praginda (2009: 14)

menyatakan bahwa ilmu pengetahuan menjadi dua bagian yaitu natural science
(ilmu pengetahuan alam, IPA) dan social science (ilmu pengetahuan sosial, IPS).
Ilmu pengerahuan alam, IPA atau sains (Inggris : science ), secara etimologi
berasal dari bahasa latin, yaitu scientia yang berarti secara sederhana adalah
pengetahuan (Fisher, 1975: 5 dalam I Made, 2009: 4).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

Dr. I Made Alit Mariana dan Wandy Praginda (2009: 18), merumuskan
dari berbagai pandangan beberapa ahli dalam bidang sains dan memperhatikan
hakikat sains, dirumuskanlah
Sains adalah ilmu pengetahuan atau kumpulan konsep, prinsip,
hukum dan teori yang dibentuk melalui proses kreatif yang
sistematis melalu inkuari yang dilanjutkan dengan proses observasi
(empiris) secara terus-menerus; merupakan suatu upaya manusia
yang meliputi operasi mental, keterampilan dan strategi
memanipulasi dan menghitung, yang dapat diuji kembali
kebenaranya yang dilandasi dengan sikap keingintahuan
(coriousity), keteguhan hati (courage), ketekunan (persistence)
yang dilakukan oleh individu untuk menyingkap rahasia alam
semesta.
Menurut Dr. I Made Alit Mariana dan Wandy Praginda (2009: 20-23)
ada tiga komponen utama dalam hakekat sains, yaitu antara lain :
a. IPA sebagai Produk
Sebagai produk, berarti ilmu pengetahuan alam dipandang
dalam bentuk kumpulan konsep, prinsip, teori, dan hukum. Konsep
adalah suatu ide atau gagasan yang digeneralisasikan dari
pengalaman yang relevan, prinsip adalah generalisasi meliputi konsep
– konsep yang bertautan atau adanya hubungan antara satu konsep
dengan konsep lainnya, teori adalah generalisasi prinsip – prinsip
yang berkaitan dan dapat digunakan untuk menjelaskan gejala –
gejala alam dan pemikiran yang lebih umum dan telah terbukti
kebenarnya melalui percobaan di sebut hukum.
b. IPA sebagai Proses
Sebagai proses, berarti IPA dipandang dari sudut pola berpikir
atau metode berpikirnya. Proses sains merujuk pada pencarian sains

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

yang dilakukan oleh para ahli. IPA mempunyai metode yang dikena;
dengan scientific method atau metode ilmiah, yang meliputi kegiatan
seperti merumuskan masalah, penyusunan kerangka berpikir dalam
pengajuan hipotesis, merumuskan hipotesis, pengujian hipotesis dan
penarikan kesimpulan. KarenaIPA atau sains sebagai suatu kumpulan
pengetahuan yang tersusun secara sistematik, ditandai oleh metode
ilmiah. Biasanya ini IPA dipandang sebagai proses dan juga sebagai
produk. Karena selama berproses, juga dapat mendapatkan produk
dari proses yang dilakukan.
c. IPA sebagai Sikap
Sebagai sikap, berarti dalam berproses perlu memiliki sikap –
sikap imliah, sikap – sikap tersebut antara lain : (1) obyektif terhadap
fakta atau kenyataan, (2) tidak tergesa-gesa, (3) berhati terbuka, (4)
bisa membedakan pendapat dan fakta, (5) tidak memihak pendapat
tertentu, (6) tidak menyimpulkan atas prasangka, (7) tidak percaya
takhayul, (8) tekun dan sabar, (9) bersedia menerima kritik dan saran,
(10) bisa berkerja sama, dan (11) memiliki rasa ingin tahu yang
lebih.
2.2

Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan Wijayanti (2011) dengan judul meneliti

pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap prestasi belajar dan berpikir kritis
katagori afektif khusus pada mata pelajaran IPA. Sampel dan populasi adalah
siswa kelas V SDK Sorowajan Yogyakarta pada semester genap tahun ajaran

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

2010/2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode inkuiri
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Dapat dilihat dari hasil analisis data
oleh peneliti, bahwa besar Sig. (2-tailed) adalah 0,006 sehingga Sig. (2-tailed)
kurang dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa selisih yang signifikan antara
skor pretest ke skor posttest prestasi belajar kelompok eksperimen.
Penelitian yang dilakukan Yulita Edita Sintawati (2012) yang meneliti
kemampuan proses ilmiah dan prestasi belajar siswa tentang sifat-sifat cahaya
melalui metode inkuiri terbimbing pada siswa kelas V SDN Suryowijayan tahun
ajaran 2011/2012. Peneliti ingin mengetahui peneingkatan kemampuan proses
ilmiah dan prestasi belajar siswa, ini terbukti dari analisis peneliti. Hasil analisis
setelah dilakukan tindakan kelas, kemampuan pr

Dokumen yang terkait

Peningkatan pemahaman konsep, keterampilan memprediksi dan keterampilan menjelaskan siswa melalui penerapan metode Conceptual Understanding Procedures (CUPs) dalam pembelajaran gerak lurus berubah beraturan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Prambanan.

0 1 150

Meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa melalui pembelajaran berbasis inkuiri

0 1 9

Latihan soal terbimbing dalam pembelajaran fisika untuk meningkatkan pemahaman konsep fisika siswa pada pokok bahasan kalor - USD Repository

0 0 103

Pemahaman dan miskonsepsi siswa kelas XI IPA SMA Stella Duce Bantul tentang kalor - USD Repository

0 0 113

Teknik pembelajaran keterampilan menulis pada siswa kelas satu semester 1 SMP Pangudi Luhur Kalibawang tahun ajaran 2008/2009 - USD Repository

0 1 87

Peningkatan pemahaman siswa mengenai getaran melalui pembelajaran dengan metode eksperimen pada siswa kelas VIII-A SMP Kanisius Juwana - USD Repository

0 0 177

Meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar IPA tentang `energi bunyi` menggunakan metode penemuan terbimbing siswa kelas IV SD Negeri Plaosan 1 Mlati Sleman tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository

0 1 193

Peningkatan kemampuan melakukan proses limiah dan prestasi belajar siswa tentang sifat-sifat cahaya melalui metode inkuiri terbimbing siswa kelas V SD Negeri Suryowijayan tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository

0 0 231

Peningkatan kemampuan melakukan proses ilmiah dan hasil belajar siswa tentang pesawat sederhana melalui metode inkuiri terbimbing pada siswa kelas V SD Negeri Plaosan I tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository

0 1 212

Pengembangan keterampilan proses ilmiah siswa kelas X M-IPA 1 SMA Negeri 1 Kalasan dalam pembelajaran tentang perpindahan kalor dengan metode POE (Prediction-Observation-Explanation) - USD Repository

0 0 136