PENGAKUH PEMBEKIAN PAKAN YANG UiKOMBlNASl ANTARA W O R T E L {Daucus carota L.) DAN AMPAS TAHU TERHADAP PERTAMBAHAN B E R A T DAN PANJANG BADAN K E L I N C I JANTAN {Oryctohgus cunicuius L . ) , S E R T A PENGAJARANNYADl SMA N E G E R I SPALEMDANG SKRIPSI

PENGARUH P E M B E R I A N PAKAN YANG DIKOMBINASI ANTARA W O R T E L
{Daucus carota L . ) DAN AMPAS TAHU TERHADAP PERTAMBAHAN B E R A T
DAN PANJANG BADAN K E L I N C I JANTAN (Oryctologus cumculus L . ) ,
S E R T A PENGAJARANNYAD! SMA N E G E R I 5PALEMBANG

SKRIPSI

OLEH
RIYANA
NIM 342010035

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
F A K U L T A S K E G U R U A N DAN I L M U PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN B I O L O G I
F E B R U A R I 2017

P E M B E K I A N P A K A N Y A N G UiKOMBlNASl ANTARA W O R T E L
{Daucus carota L . ) DAN AMPAS T A H U T E R H A D A P PERTAMBAHAN B E R A T
DAN PANJANG BADAN K E L I N C I JANTAN {Oryctohgus cunicuius L . ) ,
S E R T A PENGAJARANNYADl SMA N E G E R I S P A L E M D A N G


PENGAKUH

SKRIPSI

Dujukaii kepada
Univcrsitak Miikaaimadiyah Palembang
untuk raemcnuhl lalah satu persyataran
dalam menyelesaikan program Sarjana Pendidikan

Oleh
Riyana
Him 342010035

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH P A L E M B A N G
F A K U L T A S K E G U R U A N DAN I L M U PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN B I O L O G I
Februari 2017
i

Skripsi oleh Riyana ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji


Palembang, 25 Februari 2017
Pembimbing 1,

Palembang, 25 Februari 2017
Pembimbing I I ,

ii

SURAT PERNYATAAN
K E A S L I A N SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini;
Nama

: Riyana

NIM

:342010035


Jurusan

: Pendidikan MIPA

Program Studi

: Pendidikan Biologi

Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa:
1.

Skripsi saya yang segera diuji ini benar-benar pekeijaan saya sendiri (bukan
barang jiplakan).

2.

Apabila di kemudian hari terbukti/dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan
maka saya akan menanggung risiko sesuai dengan hukuman yang berlaku.


Palembang, Februari 2017
Yang menerangkan
Mahasiswa yang bersangkutan.

F443651761
>00
Riyana

iv

iMotto:
Q Tugasfy hanya Scrdoa dan Berusaka, apnjmn kasif yang akgn ky dapat semua atas
kgkendakj(Mu ya ASdk.
($ Adak tidak^ memkcri apa yang kjta karapkgn, tapi Adak akfin memkeri apa yang kjta
kutukkfin.
9

JaknAdak memang Bedm tentuyang tercepat, tapisuddkpastiyang terkaik^.

AdjamduGQakirokkiTalamiru... tiada kr tinya aky kerrfukpr pada OHu ya Adak, atas segaCa

nikmat yang Engkflu kerikgn kfpoda ky dan untuk,setiap doa serta dukyngan yang menyertai
setiap kngkgk ky- Maky akyn ky persemkakkfin skppsi ini i^pada:

*> Xtdua orang tuakyAydkanda (Olaiityo) dan Ikunda (Sukymi) terima kysik untuk.smtia
kfkaikynyang engkyu ajarkfln kfpadaky, dengan pemtk kysik sayang engkfiu mendoakyn
untuk^setiap kfkerkasddn dan kfsukjesanky
^

Saudara kyrufung (Makmudtn, Stduttyak, turn tati, Tiukammad tatm) Oan saudara
iparky (Sudnaxvati, Sakakat-sakakatky (Mdtriani Seri Haryani, Tri Jarma Hfltyati lit Kftut ^tna Teman-teman angkfltan 2010 terutama untuk,kfdu A yang suddk memkerxkyn senuutgat
dan wama dsddm kfki/hpanky
^

Sakakatky Seperjuangan ddri StMA fErdnak) terima kfisik untuk, kfkersamaan yang
inddk serta kykaikynmu.

*l* Adnamaterky terviroa yartg memkeriky kysempatan untuk, mendnka iknu id Universita
Mukamnuu^ak Talmkang.

V


ABSTRAK

Riyana, 2015. "Pengaruh Pemberian Pakan yang Dikombinasi Antara Wortel
{Daucus carota L . ) dan Ampas Tahu terhadap Pertambahan Berat Badan Kelinci
Jantan {Oryctologus cumculus L.), serta Pengajarannya di SMA Negeri 5
Palembang". Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Program Sarjana (SI),
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Palembang.
Pembimbing: (I) Dr. Saleh Hidayat, M.Si., (II) Susi Dewiyeti, S.Si., M.Si..
Kata Kunci: Wortel {Daucus carota L.), Ampas Tahu, Berat Badan, dan Kelinci
Jantan {Oryctologus cuniculus L.).
Dalam upaya memenuhi permintaan daging sebagai salah satu sumber protein
hewani, temak kelinci merupakan salah satu temak altematif yang dapat digimakan
untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat yang semakin meningkat.
Masalah dalam penelitian ini adalah: (1) apakah pemberian kombinasi pakan antara
wortel {Daucus carota L.) dan ampas tahu dapat berpengaruh terhadap pertambahan
berat badan kelinci jantan {Oryctologus cuniculus L.)?. (2) apakah dengan
menggunakan metode pembelajaran diskusi informasi dapat meningkatkan hasit
belajar siswa di SMA Negeri 5 Palembang kelas X semester 1 pada materi zat
makanan?. Tujuan dalam penelitian ini: (1) untuk mengetahui pengaruh pemberian

kombinasi pakan anatara wortel {Daucus carota L.) dan ampas tahu terhadap
pertambahan berat badan kelinci jantan {Oryctologus cuniculus L.), (2) untuk
mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan metode diskusi informasi di
SMA Negeri 5 Palembang Kelas X semester I pada materi zat makanan. Hipotesis
dalam penelitian ini adalah: (1) diduga pemberian kombinasi pakan anatara wortel
{Daucus carota L.) dan ampas tahu dapat berpengaruh terhadap pertambahan berat
badan kelinci jantan {Oryctologus cuniculus L.)., (2) diduga dengan menggunakan
metode diskusi informasi pengajaran di SMA Negeri 5 Palembang dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas X semester I pada materi zat makanan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini metode eksperimen dan pola
Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 7 perlakuan dan 4 kali ulangan.
Metode pengajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskusi
informasi. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah: (1) pemberian kombinasi pakan
pada P6 dengan kombinasi pakan yaitu 400gr ampas tahu + lOOgr wortel,
memberikan pengaruh yang nyata terhad^ pertambahan berat badan dan panjang
badan kelinci {Oryctologus cuniculus L.) jika dibandingkan dengan PQ, P I , P2, P3, P4
dan P5. Pada P^ pertambahan berat badan dan panjang badan kelinci sangat baik. (2)
dengan menggunakan metode diskusi informasi dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas X I Semestes I SMA Negeri 15 Palembang. Hal tersebut terlihat dari hasil
thiiung > ttabei 0,05 yaitu thitung 26,814 > 2,093.


vi

ABSTRACT

Riyana, 2015. "The Effect of Feeding the Combined Between Carrot (Daucus carota
L J and Tqfu Dregs of the Rabbit Male Weight Gain (Oryctologus cuniculus L . / as
well as his teaching at SMA Negeri 5 Palembang". Thesis, Study Programme Biology
Education, Graduate Program (SI), Faculty of Teacher Training and Education,
University o f Muhammadiyah Palembang. Advisors: (I) Dr. Saleh Hidayat, M.Sc.,
(11) Susi Dewiyati, S.Si., M.Sc.
Keywords: Carrot {Daucus carota L.), Tofii Dregs, Weight, and Rabbit Males
{Oryctologus cuniculus L.).
In an effort to meet the demand for meat as a source of animal protein, animal
livestock rabbit is one alternative that can be used to meet the needs o f the
community animal protein is increasing. Problems in this study were: (1) whether the
provision o f a combination o f feed between the carrot {Daucus carota L.) and tofu
may affect weight gain male rabbit {Oryctologus cuniculus L.)?. (2) whether using
the information discussion of learning methods to improve learning outcomes of
students at SMA Negeri 5 Palembang X class the first semester on the material

substance Food?. The objective in this study: (1) to determine the effect of the
combination of the feed between the carrot (Daucus carota L.), and tofu against
weight gain male rabbit {Oryctologus cuniculus L.), (2) to assess student learning
outcomes by using methods discussion of information in SMA 5 Palembang X class
the first semester on the material substance Food. The hypotheses are: (1) allegedly
giving feed combination between carrot (Daucus carota L.) and tofu may affect
weight gain male rabbit {Oryctologus cuniculus L.)., (2) estimated using the
information discussion method of teaching in SMA Negeri 5 Palembang can improve
the results of class X students the first semester of substance Food in the material.
The method used in this study experimental methods and patterns completely
randomized design (CRD), which consists of 7 treatments and repeated 4 times. The
teaching method used in this research is the method of discussion of information. The
conclusion of this study: the provision of a combination o f feed at P6 in combination
with pulp 400gr + lOOgr carrots, give effect to the body weight of rabbits
{Oryctologus cuniculus L.) when compared with other treatments. At Ps weight gain
and body length is very good rabbit. (2) by using the teaching information discussion
at SMA Negeri 5 Palembang X class the second semester can improve student
learning outcomes, with t 26.814 which means that teaching successful.

vii


K A T A PENGANTAR

Assalamu'alaikum, Wr. Wb
Alhamdulillahirobbiralamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, taufiq serta hidayahnya sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul ^^Pengaruh Pemberian Pakan
yang Dikombinasi Antara Wortel {Daucus carota L . ) dan Ampas Tahu terhadap
Pertambahan Berat dan Panjang Badan Kelinci Jantan {Oryctologus cuniculus L.),
serta Pengajarannya di SMA Negeri 5 Palembang".
Penulisan
mendapatkan

skripsi ini dilakukan guna

gelar Kesarjanaan

memenuhi

persyaratan


untuk

Strata Satu (SI) Pendidikan Biologi Fakultas

Keguruan dan llmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palembang. Dalam
proses penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan banyak tenmakasih kepada
kedua orang tuaku Ayahanda Waluyo dan Ibunda Sukasmi yang selalu berdoa untuk
setiap langkahku. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dr. Saleh Hidayat,
M.Si., selaku dosen pembimbing dan Susi Dewiyeti, S.Si., M.Si., selaku Ketua
Program Studi Pendidikan Biologi dan sekaligus sebagai dosen pembimbing yang
telah memberikan bimbingan dan pengarahan

kepada penulis selama prosen

penyusunan skripsi.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan sripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan, dukungan, bimbingan, serta doa dari barbagai pihak. Pada
kesempatan ini dengan ketulusan hati dan rasa hormat, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:

viii

1. Drs. H. Erwin Bakti, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan llmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palembang.
2. Seluruh dosen dan staf pengajar Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UMP.
3. Abdul Mutholib, S.T., M.T., dan ibu Handayani, S.T., M.T., selaku teknisi
laboratorium Jurusan Analis Poltekkes Kemenkes Palembang.
4. Drs. H. Budiono Marihan, M.Si., selaku Kepala SMA Negeri 5 Palembang.
5. Sugio, S.Pd., selaku guru bidang studi Biologi SMA Negeri 5 Palembang.
6. Waluyo Timin, S.Pd. M.Si., terimakasih atas semua motivasi dan pengarahannya.
7. Teman-teman Kelas A (Biologi 2010), rekan-rekan seperjuangan pada saat PPL di
SMP Negeri 20 Palembang dan K K N Posko 203 Desa Cambai Kecamatan
Cambai Kota Prabumulih terima kasih atas motivasinya.
Akhimya dengan segala kerendahan hati, semoga Allah SWT dapat membalas
semua jasa dan budi baik yang telah diberikan dalam penyusunan skripsi ini. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Wassalamualaikum, Wr. Wb

Palembang,

Penulis

ix

Februari 2017

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMANJUDUL

i

HALAMAN PERSETUJUAN

ii

HALAMAN PENGESAHAN

iii

SURAT PERNYATAAN K E A S L I A N SKRIPSI

iv

MOTO

V

ABSTRAK

vi

ABSTRACT

vii

K A T A PENGANTAR

viii

DAFTAR ISI

X

DAFTAR T A B E L

xii

DAFTAR GAMBAR

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

xv

B A B ! PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesis Penelitian
E. Mafaal Penelitian
F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

1
3
4
4
4
5

BAB I I KAJIAN PUSTAKA
A. Tmjauan Tentang Kelmci (Origtologus cuniculus L.)
B. Pakan Kelinci (Origtologus cuniculus L.)
C. Kandang Kelinci
D. Tinjauan Umum Wortel (Ducus carota L.)
E. Varietas Wortel

6
8
9
11
13

X

F.
G.
H.
I.
J.

Komposisis Gizi Tanaman Wortel
Tinjauan Tentang Ampas Tahu
Komposisis Gizi Ampas Tahu
Potensi Ampas Tahu Sebagai Pakan Temak
Pengajaran

14
16
16
17
18

BAB III M E T O D E P E N E L I T I A N
A. Rancangan Penelitian
B. Waktu dan Tempat Penelitian
C. Variabel Penelitian
D. Subjek Penelitian
E. Instnimen Penelitian
F. Pengumpulan Data
G. Analisis Data

21
22
22
23
23
23
28

BAB IV H A S I L P E N E L I T I A N
A. Data Hasil Penelitian
B. Analisis Data
C. Data Hasil Pengajaran

29
24
38

BAB V PEMBAHASAN
A. Pembehasan Hasil Penelitian
B. Pembahasan Hasil Pengajaran

42
48

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

50
50

DAFTAR RUJUKAN

52

LAMPIRAN

55
139

RIW AY AT HIDUP

xi

DAFTAR T A B E L

Tabel

Halaman

2.1

Komposisi Zat Gizi Wortel per 100 g Berat Basah

15

2.2

Perbandingan Gizi yang Ada Pada Tahu dan Ampas Tahu
dengan Kadar/l 00 g Bahan

17

Rancangan Data Pengamatan Pengaruh Pemberian Pakan
yang Dikombinasi Antara Wortel (Daucus carota L.)
dan Ampas Tahu terhadap Pertambahan Berat Badan
Kelinci Jantan (Oryctologus cuniculus L.)

21

4.1

Data Hasil Penelitian Rata-rata Selisih Berat Badan Kelinci

30

4.2

Data Hasil Penelitian Rerata Pertambahan Panjang Badan Kelinci

32

4.3

Total Pakan yang Diberikan pada Kelinci Selama Penelitian
Berdasarkan Perlakuan dan Ulangannya

33

Sisa Pakan yang Diberikan pada Kelinci Selama Penelitian
Berdasarkan Perlakuan dan Ulangannya

34

Data Hasil Anava Terhadap Rata-rata Selisih Berat Badan Awal
dan Berat Badan Akhir Kelinci (Orictologus cuniculus L.)
yang Diberi Kombinasi Pakan antara Wortel (Daucus carota L.)
dan Ampas Tahu

35

Uji Wilayah Berganda Duncan (WBD) Pengaruh Pemberian
Kombinasi Pakan antara Wortel (Daucus carota L.) dan
Ampas Tahu Terhadap Pertambahan Berat Badan
Kelinci Jantan (Orictologus cuniculus L.)

35

Data Hasil Anava Terhadap Rata-rata Selisih Panjang Badan Awal
dan Panjang Badan Akhir Kelinci (Orictologus cuniculus L.)
yang Diberi Kombinasi Pakan antara Wortel (Daucus carota L.)
dan Ampas Tahu

36

Uji Wilayah Berganda Duncan (WBD) Pengaruh Pemberian
Kombinasi Pakan antara Wortel (Daucus carota L.) dan
Ampas Tahu Terhadap Pertambahan Panjang Badan
Kelinci Jantan (Orictologus cuniculus L.)

37

3.1

4.4

4.5

4.6

4.7

4.8

xii

4.9

Data Distribusi Frekuensi Tes Awal Siswa Kelas X I Semester I
SMA Negeri 5 Palembang dengan Metode Diskusi Informasi

38

4.10 Data Distribusi Frekuensi Tes Akhir Siswa Kelas X I Semester I
SMA Negeri 5 Palembang dengan Metode Diskusi Informasi

39

4.11 Hasil Uji Statistik Tes Awal dan Tes Akhir Siswa Kelas X I Semester I . . . .
SMA Negeri 5 Palembang dengan Metode Diskusi Informasi

40

4.12 Hasil uji t huung Tes Awal dan Tes Akhir Siswa Kelas X I Semester I
SMA Negeri 5 Palembang dengan Metode Diskusi Informasi

41

5.1. Hasil Uji Kandungan Protein pada Kombinasi Pakan
Antara Wortel (Daucus carota L.) dan Ampas Tahu
Per 500 gram Bahan Pakan

44

xiii

D A F T A R GAMBAR

Gambar

Halaman

2.1

Kelinci (Orxc/o/og«5 6'wm"cw/M5 L.) Penghasil Daging

6

2.2

Pakan Kelinci (Oryc/o/ogaycwmcw/i/sL.)

9

2.3

Kandang Kelinci Bentuk Baterai

10

2.4

Kandang Kelinci Bentuk Postal

10

2.5

Kandang Kelinci Bentuk Ren

11

2.6

Bentuk Daun Wortel

12

2.7

Bentuk Bunga Wortel

12

2.8

Bentuk Biji Wortel

12

2.9

Wortel {Daucus carota L.) Varietas Lokal

12

2.10 Tipe Imperator, Tipe Chantenai, Tipe Nantes

13

2.11 Ampas Tahu

16

4.1

Rata-rata Berat badan Awal dan Berat Badan Akhir Kelinci

29

4.2

Histogram Rata-rata Selisih Berat Baxlan Kelinci

30

4.3

Rata-rata Panjang Badan Awal dan Panjang Badan Akhir Kelinci

31

4.4

Histogram Rata-rata Selisih Panjang Badan Kelinci

32

4.5

Histogram Distribusi Tes Awal

39

4.6

Histogram Distribusi Tes Akhir

40

xiv

D A F T A R LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1. Data Hasil Penelitian Rata-rata Berat Badan Kelinci

55

2. Data Hasil Penelitian Rata-rata Panjang Badan Kelinci

56

3. Pengelolahan Data Hasil Penelitian Berat Badan Kelinci
SPSS Versi 16.0

57

4. Pengelolahan Data Hasil Penelitian Panjang Badan Kelinci
SPSS Versi 16.0

58

5. Pengelolahan Data Hasil Pengajaran

59

6. Tabel F

62

7. Tabel Duncan

67

8. Alal dan Bahan yang Digunakan Dalam Penelitian

71

9. Dokumentasi Penelitian

74

10. Pelaksanaan Pengajaran

79

ll.Silabus

81

12. Rencana Pelaksaan Pembelajaran

84

13. Matrik Seal

101

14. Soal Tes Awal Dan Tes Akhir

102

15. Kunci Jawaban dan Penskoran

105

16. Lembar Jawaban

106

17. Hand Out

107

18. Tabel Data Tes Awal Dan Tes Akhir Siswa Kelas XI IPA Semester I
SMA Negeri 5 Palembang

122

XV

19. Laporan Kemajuan Bimbingan Skripsi

123

20. SK Pembimbing

127

21. Usui Judul dan Pembimbing Skripsi

128

22. Persetujuan Proposal Skripsi

129

23. Undangan Seminar Proposal

130

24. Daftar Hadir Seminar Proposal Penelitian

131

25. Permohonan Riset ke Laboratorium

133

26. Surat Keterangan Hasil Penelitian dari Laboratorium

134

27. Hasil Penelitian Uji Protein dan Kadar Air

135

28. Permohonan Riset ke Dinas Pendidikan

136

29. Surat Izin Penelitian dari Diknas

137

30. Surat Keterangan Penelitian Dari Sekolah

139

xvi

BABl
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam upaya memenuhi permintaan daging sebagai salah satu sumber protein
hewani, temak kelinci mempakan salah satu temak altematif yang dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat yang semakin meningkat.
Temak kelmci adalah salah satu komoditas petemakan yang memiliki kualitas daging
dengan struktur serat lebih halus dengan wama dan bentuk menyerupai daging ayam,
dengan kandungan protein yang lebih tinggi dibanding temak sapi, domba, kambing,
serta babi selain itu, kandungan kolesterolnya rendah (Kartadisastra, 2001).
Kelinci pada umumnya diberikan pakan lebih banyak berupa hijauan dan
limbah sayuran, sehingga produktivitasnya kurang optimal. Peningkatan kinerja
kelinci tidak lepas dari kandungan gizi pakan seperti energi, protein dan serat kasar.
Limbah pertanian dengan serat kasar tinggi dan kandungan protein yang rendah
berakibat tidak maksimalnya kinerja kelinci untuk menghasilkan produk. Upaya
mendukung kecukupan gizi yang seimbang pemberian hijauan perlu diimbangi
dengan konsentrat (Lestari, 2005 dalam Budiari, 2014).
Pakan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kelangsungan
jalannya petemakan, mengingat bahwa pakan merupakan biaya terbesar yang
dikeluarkan oleh usaha petemakan. Pada pola pemeliharaan intensif, biaya produksi
temak terbesar berasal dari pakan yaitu sebesar 60-70%. Oleh karena itu, upaya
meningkatkan efisiensi pakan atau menurunkan biaya pakan mempakan suatu
i

2

kehanisan (Murtisari, 2005 dalam Rifat, 2008). Untuk meningkatkan produktivitas
kelinci diperlukan pakan berkualitas dan mempunyai kandungan nutrien yang cukup
sehingga pertumbuhan kelinci dapat maksimal. Selain pemberian pakan hijauan, juga
diberikan pakan penguat berupa konsentrat.
Wortel {Daucus carota L.) merupakan tumbuhan jenis sayuran umbi memiliki
batang yang pendek, dan akar tunggang yang bentuk dan fungsinya akan berubah
menjadi umbi bulat dan memanjang. Tanaman ini menyimpan cadangan makanan di
dalam umbinya, sehingga bagian yang dapat dimakan dari wortel adalah bagian umbi
atau akamya. Salah satu kandungan gizi wortel yang penting tersebut adalah a- dan
p-karotennya, selain itu kandungan gizi wortel yang penting lainnya adalah mineral
(terutama kalsium dan fosfor), pektin, serat, vitamin C, vitamin B dan minyak atsiri
yang baik untuk kesehatan tubuh (Berhan Nur et al. 2003 dalam Amiruddin, 2013). Akan
tetapi, dalam rangka menurunkan biaya pakan, maka sebaiknya dipakai bahan pakan
altematif dari sumber daya lokal yang tidak bersaing dengan manusia, harganya
murah, serta mengandung nutrisi yang baik seperti ampas tahu.
Ampas tahu merupakan hasil ikutan dari proses pembuatan tahu, yang
diperoleh dari residu pendidihan bubur kedele yang memiliki daya tahan tidak lebih
dari 24 jam dalam ruangan terbuka (Fatemata, 1981 dalam Tanwiriah, 2014).
Kandungan protein maupun zat nutrisi lainnya dari ampas tahu kering cukup baik,
mengandung protein kasar 22,64%; lemak kasar 6,12%; serat kasar 22,65%; abu
2,62%; kalsium 0,04%; fosfor 0,06%; dan Gross Energi 4010 kkal/kg (Laboratorium
Nutrisi Temak Ruminansia dan Kimia Makanan Temak Fakultas

Petemakan

3

Universitas Padjadjaran, 2006 dalam Tanwiriah, 2014). Dengan komposisi tersebut,
maka ampas tahu cukup baik dipakai sebagai bahan pakan sumber protein bagi
kelinci. Ampas tahu bisa diberikan pada kelinci dalam bentuk kering (tepung) atau
basah. Pemberian ampas tahu ataupun wortel {Daucus carota L.) sebagai pakan
terhadap temak kelinci mungkin sudah banyak dilakukan oleh masyarakat, tetapi
belum pemah diteliti.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
tentang "Pengaruh Pemberian Pakan yang Dikombinasi Antara Wortel {Daucus
carota L.) dan Ampas Tahu terhadap Pertambahan Berat dan Panjang Badan Kelinci
Jantan {Oryctologus cuniculus L.), serta Pengajarannya di SMA Negeri 5 Palembang"
pengajaran dilakukan sesuai kompetensi inti 3.7 menganalisis hubungan atara struktur
jaringan penyusun organ dalam sistem pencemaan dan mengaitkannya dengan nutrisi
dan bioprosesnya sehingga dapat mejelaskan proses pencemaan serta gangguan
fungsi yang mungkin terjadi pada sistem pecemaan manusia studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan simulasi, dengan metode pembelajaran

diskusi

informasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pemberian kombinasi pakan antara wortel {Daucus carota L.) dan ampas
tahu dapat berpengaruh terhadap pertambahan berat dan panjang badan kelinci
jantan {Oryctologus cuniculus L.)?

4

2. Apakah dengan menggunakan metode pembelajaran diskusi informasi dapat
meningkatkan hasil belajar siswa di SMA Negeri 5 Palembang kelas X I semester
I pada materi Zat Makanan?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi pakan antara wortel (Daucus
carota L.) dan ampas tahu terhadap pertambahan berat dan panjang badan kelinci
jantan (Oryctologus cumculus L.).
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan metode diskusi
informasi di SMA Negeri 5 Palembang Kelas X I semester I pada materi Zat
Makanan.

D. Hipotesis Penelitian
1. Diduga pemberian kombinasi pakan antara wortel (Daucus carota L.) dan ampas
tahu dapat berpengaruh terhadap pertambahan berat dan panjang badan kelinci
jantan (Oryctologus cumculus L.).
2. Diduga dengan menggunakan metode diskusi informasi pengajaran di SMA
Negeri 5 Palembang dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X I semester I
pada materi Zat Makanan.

E . Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
a. Memberikan informasi

kepada masyarakat cara membudidayakan kelinci

pedaging sebagai salah satu usaha yang sangat menguntungkan.

5

b. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pakan altematif bagi temak
kelinci yang bukan hanya ekonomis harganya, tetapi juga mempunyai nilai gizi
yang cukup baik.
2. Bagi Peneliti, untuk mengetahui pertambahan berat dan panjang badan kelinci
jantan (Oryctologus mcuniculus L.) yang diberi kombinasi pakan antara wortel
(Daucus carota L.) dan ampas tahu.
3. Bagi Siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi materi pengajaran
Biologi, guna meningkatkan minat belajar siswa di SMA Negeri 5 Palembang.

F. Ruang Lingkup Penelitian dan Keterbatasan Penelitian
1. Kelinci yang akan digunakan adalah kelinci jantan (Oryctologus cuniculus L.)
umur 2 bulan dengan berat berkisar antara 350-400 gram.
2. Pakan alami yang digunakan adalah wortel (Daucus carota L.) varietas lokal.
3. Pakan altematif yang akan digunakan adalah ampas tahu.
4. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan.
5. Metode pengajaran yang digunakan adalah metode diskusi informasi.

BAB I I
KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Kelinci (Oryctologus cuniculus L.)
Kelinci sebagai hewan temak kecil memiliki beberapa keunggulan antara lain
mudah dipelihara, tidak membutuhkan biaya yang terlalu besar, dan cepat
berkembang biak, dan mulai dimanfaatkan sebagai sumber daging. Selain itu, kelinci
juga memiliki potensi; 1) ukuran tubuh yang kecil, sehingga tidak memerlukan
banyak ruang, 2) tidak memerlukan biaya yang besar dalam investasi temak dan
kandang, 3) umur dewasa yang singkat (4-5 bulan), 4) kemampuan berkembang biak
yang tinggi, 5) masa penggemukan yang singkat (kurang dari 2 bulan sejak sapih)
(El-Raffa, 2004 dalam Rizqiani, 2011). Seperti yang terlihat pada gambar 2.1
dibawah ini mempakan kelinci lokal yang banyak dikembang biakkan di Indonesia,
selain sebagai kelinci penghasil daging, kelinci ini juga dapat di pelihara sebagai
kelinci hias.

Gambar 2.1 Kelinci (Oryctologus cunicuius L.) Pen^asil Daging
(Suber: Budiari, 2014).

Taksonomi kelinci menumt (Prayogi 2008 dalam Budiraharjo, 2009) adalah
sebagai berikut:
6

7

Klasifikasi:
Kingdom
Filum
Sub filum
Class
Ordo
Famili
Genus
Species

: Animal
: Chordata
: Vertebrata
: Mammalia
: Logomorpha
: Leporidae
: Oryctolagus
: Oryctologus cumculus L.

Temak kelinci mempakan salah satu aset petani yang sangat berharga.
Disamping sebagai tabungan, kelinci juga sebagai penghasil daging yang tinggi
kandungan protein dan rendah kolesterol dan trigeliserida dan dapat dibuat dalam
bentuk produk olahan, seperti abon, dendeng, sosis, burger, dan bentuk cepat saji
seperti sate. Selain itu sebagai penghasil kulit bulu, juga menghasilkan wool, sebagai
hewan coba dalam dunia kedokteran dan farmasi, menjadi hewan kesayangan dengan
harga jual relatif tinggi, kotoran dan urine sebagai pupuk organik yang bermutu tinggi
untuk tanaman sayuran dan bunga (Iskandar, 2005 dalam Budiraharjo, 2009).
Menumt petemak kelinci di daerah Lampung, tujuan pemeliharaan kelinci
sangat beragam, mulai dari sebagai kelinci hias, kelinci penghasil bulu, dan kelinci
penghasil daging.
1. Kelinci hias, mempakan kelinci yang dipelihara sebagai kelinci kesayangan,
bentuk dan ukuran tubuhnya kecil, lucu, serta berbulu indah, tebal, dan lembut.
Jenis kenis hias adalah angora, lops, jersey wooUes, lions, fuzzi, dan mini rex.
2. Kelinci penghasil kulit dan bulu, mempakan kelinci yang memiliki kulit-bulu
yang eksotis, indah, dan menarik. Kulit dan bulu ini umumnya digunakan sebagai

8

bahan baku kerajinan interior mobil, boneka, tas, dan jaket. Contoh jenis kelinci
penghasil kulit dan bulu adalah rex dan satin.
3. Kelinci pedaging, memiliki kriteria persentase karkas hingga 50-60%, dan
memiliki laju pertumbuhan yang tinggi. Contoh jenis kelinci pedaging adalah
flemish

giant, new jealand

white, vlameusreus, satin, rex, rexsa,

hybrid

flemish,dan tan.
Rokhmani (2005) dalam Budiari (2014), menyatakan bahwa daging kelinci
mempunyai serat yang halus dan wama sedikit pucat, sehingga daging kelinci dapat
digolongkan kedaiam golongan daging berwama putih. Daging kelinci mengandung
protein 20,8%, lemak 10,2%, dan energi 7,3 MJ/Kg, kandungan asam lemak linoleat
22,5% dan kandungan kolesterol 0,1%. Diperkuat oleh Sarwono (2003) dalam Rifat
(2008), kualitas daging kelinci lebih baik dibanding daging temak ayam, domba, sapi.
Daging kelinci mengandung protein tinggi dan lemak rendah, yakni protein 20,8%
dan lemak 10,2%. Protein daging ayam 20,0% dan lemak 11,0%. Protein daging sapi
16,3% dan lemak 28,0%. Protein daging domba 15,7% dan lemak 27,7%.

B. Pakan Kelinci {Oryctologus cuniculus L.)
Kelinci pada umumnya diberikan pakan lebih banyak bempa hijauan dan
limbah

sayuran

seperti

yang dapat kita

lihat pada gambar

produktivitasnya kurang optimal (Lestari, 2005 dalam Budiari, 2014).

2.2,

sehingga

Gambar 2.2 Pakan Kelinci. (Sumber: Mandiri, 2009).

Peningkatan kinerja kelinci tidak lepas dari kandungan gizi pakan seperti
energi, protein dan serat kasar. Limbah pertanian dengan serat kasar tinggi dan
kandungan protein yang rendah berakibat tidak maksimalnya kinerja kelinci untuk
menghasilkan produk. Upaya mendukung kecukupan gizi yang seimbang pemberian
hijauan perlu diimbangi dengan konsentrat (Lestari, 2005 dalam Budiari, 2014).
Konsentrat untuk temak kelinci berfimgsi untuk meningkatkan kandungan
nutrien pakan dan diberikan sebagai tambahan pakan penguat. Konsentrat untuk
pakan kelinci dapat berupa pellet (pakan buatan dari pabrik), bekatui, bungkil, kelapa,
bungkil kacang tanah, ampas tahu, ampas tapioka atau gapiek (Sarwono, 2003 dalam
Rifat, 2008).

C . Kandang Kelinci
Menumt Rukmana (2011), Penyediaan kandang ini dianggap sangat penting
karena kandang memiliki fungsi yang sanngat fital bagi hewan yang akan ditemakan.
Disamping sebagai tempat tinggal, fungsi kandang antara lain sebagai berikut: 1)
melindungi temak dari hewan pemangsa, misalnya harimau dan anjing liar. 2)
melindungi temak dari panasnya sinar matahari, hujan, dan angin kencang. 3)
mencegah temak piaraan agar tidak merusak tanaman lain di sekitamya. 4) membuat

10

temak piaraan dapat tidur dan istirahat dengan tenang. 5) membuat temak piaraan
dapat kawin dan beranak dengan baik. 6) menampung kotoran sehingga mudah
dikumpulkan untuk pupuk pertanian. 7) memudahkan pemeliharaan sehari-hari,
misalnya pemberian pakan, minum, pengawasan terhadap penyakit, dan seleksi.
Kandang kelinci mempunyai berbagai macam bentuk dan ukuran yang
berbeda-beda. Berdasatkan bentuknya, kandang kelnci dibagi menjadi kandang
baterai seperti yang terlihat pada Gambar 2.3 yaitu, bangunan kandang yang dibuat
seperti bentuk sangkar secara berderet-deret menyerupai baterai, dan masing-masing
sangkar diperuntukkan buat satu ekor kelmci (individu) dan masing-masing deretan
bateri bisa dibangun secara tersusun, kandang postal seperti yang terlihat pada
Gambar 2.4 yaitu, bangunan kandang kelinci tanpa halangan pengumbaran, sehingga
kelinci tidak dilepas sama sekali, tetapi mereka sepanjang hari sepanjang malam
selalu berada di dalam ruangan, dan kandang ranch (ren) seperti yang terlihat pada
Gambar 2.5 yaitu, kandang yang ruangannya terbagi-bagi menjadi tempat tidur dan
tempat bermain. Kandang ini biasanya terdapat dihalaman luar atau merupakan
bagian dari taman (Masanto, 2013).

Gambar 2.3 Kandang Kelinci Bentuk Baterai.
(sumber: Admin, 2012)

Gambar 2.4 Kandang Kelinci Bentuk Postal,
(sumber: Mandiri, 2009)

11

Gambar 2.5 Kandang Kelinci Bentuk Ren (ranch), (sumber: Admin, 2012)

1. Ukuran dan Kepadatan Kandang
Ukuran kandang sebaikkya disesuaikan dengan jenis kelinci yang dipelihara.
Untuk kelinci tipe ringan, ukuran kandang yang diperlukan adalah 120 cm x 75 cm x
40 cm per ekor. Kelinci tipe sedang membutuhkan kandang dengan ukuran 150 cm x
75 cm X 45 cm per ekor. Sementara itu, kelinci tipe berat membutuhkan kandang
dengan ukuran 180 cm x 75 cm x 50 cm per ekor. Kandang untuk anak kelinci (kotak
beranak) sebaiknya berukuran 50 cm x 30 cm x 40 cm. Kandang yang dipakai
berukuran minimal 60 cm x 40 cm x 40 cm untuk seekor kelinci (Masanto, 2013).
D. Tinjauan Umum Wortel {Daucus carota L.)
Menurut Rukmana (1996), dalam taksonomi tumbuhan, wortel dikJasifikasikan
sebagai berikut:
Klasifikasi:
Kingdom
Divisio
Sub-divisio
Class
Ordo
Famili
Genus
Species

: Plantae (tumbuh-tumbuhan)
: Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
: Angiospermae (berbiji tertutup)
: Dicotyledonae (biji berkeping dua)
: Umbelliferales
: Umbelliferae (Apiceae)
; Daucus
; Daucus carota L.

12

Wortel (Daucus carota L.) termasuk jenis tanaman sayuran umbi semusim,
berbentuk semak (perdu) yang tumbuh tegak dengan ketinggian antara 30 cm - 100
cm atau lebih, tergantung jenis atau varietasnya. Wortel digolongkan sebagai tanaman
semusim karena hanya berproduksi satu kali dan kemudian mati. Tanaman wortel
berumur pendek, yakni 70-120 hari, tergantung pada varietasnya (Cahyono, 2002:9).
Susunam tubuh tanaman wortel terdiri atas daun dan tangkainya, batang dan
tangkainya yang tumbuh tegak setinggi 30-100 cm atau lebih sera umbi wortel yang
dapat dilihat pada Gambar 2.6-2.9.

Gambar 2.8 Bentuk Biji Wortel (Daucus carota
L.) (Sumber: Cahyono, 2002).

Gambar 2.9 Wortel (Daucus carota L.) Varietas
Lokal (Sumber: Cahyono, 2002).

13

E , Varietas Wortel
Berdasarkan panjang umbinya, wortel dapat dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu wortel berumbi pendek, berumbi sedang, dan berumbi panjang (Berlian Nur et
al. 2003 dalam Amiruddin, 2013).
1. Wortel berumbi pendek
Umbi pendek adalah ciri umumnya, jenis wortel ini ada yang mempunyai
umbi berbentuk bundar seperti bola golf dengan panjang sekitar 5 - 6 cm. Ada pula
yang memanjang seperti silinder seukuran jari dengan panjang sekitar 10 - 15 cm.
Wortel berumbi pendek ini lebih cepat matang. Wamanya kuning kemerahan,
berkulit halus, rasanya agak manis, serta memiliki cita rasa yang baik. 5
2. Wortel berumbi sedang
Panjang sekitar 1 5 - 2 0 cm. Jenis wortel ini memiliki tiga bentuk. Wortel
dengan panjang umbi sedang ini paling baik untuk ditanam sebagai tanaman
pekarangan. Wamanya kuning memikat, berkulit tipis, berasa garing dan agak manis,
serta sangat cocok untuk ditanam di daerah dingin. Beberapa varietas wortel berumbi
sedang yang dikenal adalah tipe Imperator (Meruncing), tipe Chantenay (Tumpul),
dan tipe Nantes (Memanjang silinder).

(A)
(B)
(C)
Gambar 2.10 (A) Tipe Imperator, (B) Tipe Chantenay, dan (C) Tipe Nates
(Sumber: Amiruddin, 2013)

14

3. Wortel berumbi panjang
Bentuk umbinya lebih panjang dari kedua jenis yang sdh disebutkan diatas,
yakni sekitar 20 - 30 cm, bentuk umbi seperti kerucut. Jenis ini tidak cocok ditanam
sebagai tanaman pekarangan. Wortel ini perlu struktur tanah yang dalam, gembur,
dan terkena sinar matahari penuh.
Dari ketiga jenis wortel diatas, petani di Indonesia umumnya menanam wortel
berumbi panjang dan sedang. Wortel berumbi pendek jarang sekali ditanam karena
tidak bemilai ekonomis tinggi.

F. Komposisi Gizi Tanaman Wortel (Daucus carota L.)
Wortel (Daucus carota L.) merupakan tanaman sayuran yang sangat dikenal
masyarakat Indonesia dan populer sebagai sumber vitamin A karena memiliki kadar
karoten (provitamin A) tinggi. Kadar beta-karoten yang terkandung dalam wortel
(754 ug) hampir dua kali lebih banyak dari kandungan beta-karoten dalam kangkung
(380 ug) dan tiga kali lebih banyak dari kandungan beta-karoten dalam daun caisin
(286) (Afriansyah 2002 dalam Amirudin 2013). Selain itu, wortel juga mengandung
vitamin B, vitamin C, serta zat-zat lain yang bermanfaat bagi kesehatan manusia.
Kandungan zat-zat gizi yang terdapat pada umbi wortel secara terperinci dapat dilihat
pada Tabel 2.1 berikut:

15

Tabel 2.1 Komposisi Zat Gizi Wortel per 100 g Berat Basah.
Koposisi Zat Gizi
Energi
Protein
Lemak
Karbohidrat
Serat
Abu
Gula total
Pati
Air
Mineral

Satuan
Kcal
g
g
g
g
g
g
g
g

Jumlah
41
0.93
0.24
9.58
2.8
0.97
4.74
1.43
88.29

Kalsium
Mg
33
mg
Besi
0.30
Magnesium
mg
12
mg
Fosfor
35
Kalium
mg
320
Natrium
mg
69
Seng
mg
0.24
Tembaga
mg
0.045
Mangan
mg
0.143
Flour
meg
3.2
Selenium
meg
0.1
Vitamin
Vitamin C. total asam askorbat
Mg
5.9
Thiamin
mg
0.066
Riboflavin
mg
0.058
Niacin
mg
0.983
Pantothenic acid
mg
0.273
Vitamin B-6
mg
0.138
Folate
meg
19
Kolin
mg
8.8
Aktivitas Vitamin A, lU
lU
16706
Aktivitas Vitamin A
mcg^RAE
835
Vitamin E (alpha tocopherol)
mg
0.66
Tocopherol, beta
mg
0.01
Vitamin K (philloquinone)
meg
13.2
Lainnya
karoten, beta
Meg
8285
karoten, alpha
meg
3477
Lycopene
1
meg
lutein +zeaxanthin
meg
256
Sumber; USDA National Nutrient Database for Standard Reference (2007) dalam Apriantini (2009).

16

G. Tinjauan Tentang Ampas Tahu
Menurur Misnadi (2009), ampas tahu adalah salah satu bahan yang dapat
digunakan sebagai bahan penyusun ransum. Sampai saat ini ampas tahu cukup mudah
did^at dengan harga murah, bahkan bisa didapat dengan cara cuma-cuma.

Gambar 2.11 Ampas tahu (Sumber Misnadi, 2009)

Ditinjau dari komposisi kimianya ampas tahu dapat digxmakem sebagai
sumber protein. Mengingat kandungan protein dan lemak pada ampas tahu yang
tinggi yaitu protein 8,66%; lemak 3,79%; air 51,63% dan abu 1,21%, maka sangat
memungkinkan ampas tahu dapat diolah menjadi bahan makanan temak.

H. Komposisi Gizi Ampas Tahu
Ampas tahu merupakan hasil ikutan dari proses pembuatan tahu, yang
diperoleh dari residu pendidihan bubur kedele yang memiliki daya tahan tidak lebih
dari 24 jam dalam ruangan terbuka (Fatemata, 1981 dalam tanwiriah 2014).
Mengingat kandungan protein dan lemak pada ampas tahu yang tinggi maka sangat
memungkinkan ampas tahu dapat diolah menjadi bahan makanan yang beragam
variasinya atau dapat juga diolah menjadi bahan makanan temak.

17

Tabel 2.2 Perbandingan Gizi yang Ada Pada Tahu dan Ampas Tahu dengan
Kadar/lOOg Bahan
Unsur Gizi
Energi (kal)
Protein (g)
Lemak (g)
Karbohidrat (g)
Kalsium (mg)
Fosfor (mg)
Zat Besi (mg)
Vitamin A (meg)
Vitamin B (mg)
Sumber; Wiriano (2011)

I.

Kedelai Basah
382

3oa
15.6
30.1
196
506
6.9
29
0,93

Tahu
79
7,8
4,6
1,6
124
63
0,8
0
0,06

Ampas Tahu
393
17,4
5,9
67,5
19
29
4
0
0,2

Potensi Ampas Tahu Sebagai Pakan Temak
Ampas tahu merupakan limbah dalam bentuk padatan dari bubur kedelai yang

diperas dan tidak berguna lagi dalam pembuatan tahu dan cukup potensial dipakai
sebagai bahan makanan temak karen ampas tahu masih mengandung gizi yang baik
dan dapat digunakan sebagai ransum temak besar dan kecil. Penggunaan ampas tahu
masih sangat terbatas bahkan seririg sekali menjadi limbah yang tidak termanfaatkan
sama sekali (Wiriano, 2011).
Kandungan protein maupun zat nutrisi lainnya dari ampas tahu kering cukup
baik, mengandung protein kasar 22,64%; lemak kasar 6,12%; serat kasar 22,65%; abu
2,62%; kalsium 0,04%; fosfor 0,06%; dan Gross Energi 4010 kkal/kg (Laboratorium
Nutrisi Temak Ruminansia dan Kimia Makanan Temak Fakultas Petemakan
Universitas Padjadjaran, 2006 dalam Tanwiriah, 2014). Dengan komposisi tersebut,
maka ampas tahu cukup baik dipakai sebagai bahan pakan sumber protein bagi temak
kelinci.

18

J.

PENGAJARAN
Hasil penelitian yang berjudul "Pengaruh Pemberian Pakan yang Dikombinasi

Antara Wortel {Daucus carota L.) dan Ampas Tahu terhadap Pertambahan Berat
Badan Kelinci Jantan (Oryctologus cuniculus L.), serta Pengajarannya di SMA
Negeri 5 Palembang" pada pelajaran biologi di kelas X semeter I tahun ajaran
2014/2015 dengan kompetensi inti 3.7 menerapkan prinsip klasifikasi untuk
raenggolongkan tumbuhan kedaiam divisio berdasarkan pengamatan morfologi dan
metagenesis tumbuhan serta mengaitkan peranannya dalam kelangsungan kehidupan
di bumi, dengan metode pembelajaran diskusi informasi.

1. Metode Pengajaran
Metode adalah suatu cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajar yang
ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan
penggunaannya bervarisi sesuai dengan tujuan yang diinginkan setelah pengajaran
berakhir (Djamarah, 2006 dalam Ningsih, 2012)
Diskusi pada dasamya adalah tukar-menukar informasi pendapat atau unsurunsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama
yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu atau masalah dengan bersama-sama
(Lisnawati, 2006 dalam Antini, 2011).
Guru menggunakan metode diskusi informasi pada waktu mengajar bertujuan
agar siswa terangsang oleh tugas dan mencari serta meneliti pemecahan masalah dan
juga menambah sikap objektif, jujur, rasa ingin tau siswa untuk mencapai kesimpulan

19

yang disetujui bersama. Dalam diskusi ini proses interaksi antara dua atau lebih
induvidu yang terlihat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan
maslah, dapat terjadi juga semuanya aktif tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja
(Roestiyah, 2008:5).
Syarat dalam melakukan diskusi yaitu: 1. melibatkan kellompok yang
besamya lebih kurang antara 3-9 orang, 2. berlangsung dalam interaksi tatap muka
yang informal yang berarti setiap anggota kelompok hams mendapat kesempatan
melihat, mendengar, srta berkomunikasi secara bebas dan langsung, 3. mempunyai
tujuan yang dicapai dengan kerja sama anta anggota kelompok, 4. berlangsung
menumt proses yang teratur dan sistematis, menuju satu kesimpulan (Soetopo, 2001).
Metode diskusi juga mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari
metode diskusi adalah: 1. mempertinggi partisipasi siswa secara individu, 2.
mempertinggi kegiatan kelas sebagai keseluruhan dan kesatuan, 3. rasa sosial siswa
dapat dikembangkan, 4. memberikan kemungkinan saling mengemukakan pendapat,
5. mempakan pendekatan yang demokratis, 6. memperluas pandangan, 7. menghayati
dan mengembangkan

kepemimpinan secara bersama-sama. Kelemahan

metode

diskusi adalah: 1. siswa mendapat informasi yang terbatas, 2. memungkinkan diskusi
dikuasai oleh orang suka berbicara, 3. diskusi menghendaki pembuktian yang logis
yang tidak terlepas data, fakta dana tidak mempakan jawaban yang hanya dugaan
atau coba-coba saja. Adapun tujuan penggimaan tekhnik diskusi adalah: 1. siswa
didorong menggunakan

pengetahuan dan pengalamannya

untuk

memecahkan

masalah, tanpa bergantung pada pendapat orang Iain, 2. siswa mampu menyatakan

20

pendapat secara lisan, 3. memberi kemungkinan kepada siswa untuk belajar
berpartisipasi dalam pembicaraan untuk memecahkan

suatu masalah bersama

(Roestiyah, 2008: 6).

2. Evaluasi
Pada pemberian evaluasi kepada siswa, peneliti menggunakan tes objektif
dimana bentuk soal sesuai dengan penelitian yang dilakukan dan pengajarannya
disesuaikan dengan siswa. Tipe tes objektif disini menggunakan tipe fixsed-response
item yaitu bentuk tes objektif karena butir-butir soal yang diberikan kepada peserta
didik disertai dengan altematif pilihan jawaban, sehingga peserta didik dapat memilih
salah satu altematif yang disediakan.
Kelebihan menggunakan tes objektif menurut Slameto (2002) yaitu pertama,
lebih fleksibel dan efektif. Kedua, mencakup hampir seluruh bahan pelajaran. Ketiga,
tepat untuk mengukur penguraian informasi, pembendaharaan kata-kata, pengertianpengertian, aplikasi prinsip, rumus serta kemampuan untuk mengimprestasika data.
Keempat, dapat juga mengukur siswa dalam membuat tafsiran, melakukan pemilahan,
mendeskripsikan, menentukan pendapat atas dasar alasan tertentu, dan menarik
kesimpulan. Kelima, koreksi dan peniannya mudah. Keenam, objektif. Ketujuh, dapat
dipakai bemlang-ulang. Selain itu, ada dua kelemahan dalam menggunakan tes
objektif. Pertama, sulit serta membutuhkan waktu yang lama dalam menyusun soal.
Kedua, tidak dapat dipakai untuk mengukur kecakapan siswa.

BAB I I I
METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 7 perlakuan
pemberian wortel dan ampas tahu, dan 4 ulangan. Adapun pola perlakuan dalam
penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Rancangan Data Pengamatan Pengaruh Pembenan Pakan yang
Dikomkhinasi Antara Wortel (Daucus carota L . ) dan Ampas Tahu
terhadap Pertambahan Berat Badan Kelinci Jantan (Oryctologus
cuniculus L . ) .
Ulangan

Perlakuan
1
Po

Poj

2

3

4

P0.2

P0.3

P0.4

Pi

Pll

P1.2

Pia

Pl4

P2

P21

P2.2

P2.3

P2.4

Pa

Pai

P32

P3.3

P3.4

P4

P41

P4.2

P4.3

P4,4

P5

P 5 .

P52

P53

P5.4

P62
P6.3
P64
Keterangan perlakuan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
Po: wortel 500gr
Pl: 150gr ampas tahu + 350gr wortel
P2: 200gr ampas tahu + 300gr wortel
P3: 250gr ampas tahu + 250gr wortel
P4: 300gr ampas tahu + 200gr wortel
P 5 : 350gr ampas tahu + 150gr wortel
p6: 400gr ampas tahu + lOOgr wortel
P6

P6.1

Catalan:
Penentuan persentase ampas tahu dalam penelitian ini diambil dari hasil uji pendahuluan.

Po sebagai kontrol, kelinci hanya diberi makan wortel sebanyak 500gr per hari
untuk satu ekor kelinci. Pi kelmci diberi kombinasi pakan sebanyak 150gr ampas
tahu dan 350gr wortel per hari untuk satu ekor kelinci. P2 kelinci diberi kombinasi
21

22

pakan sebanyak 200gr ampas tahu dan 300gr wortel per hari untuk satu ekor kelinci.
P3 kelinci diberi kombinasi pakan sebanyak 250gr ampas tahu dan 250gr wortel per
hari untuk satu ekor kelinci. P4 kelinci diberi kombinasi pakan sebanyak 300gr ampas
tahu dan 200gr wortel per hari untuk satu ekor kelinci. P 5 kelinci diberi kombinasi
pakan sebanyak 350gr ampas tahu dan 250gr wortel per hari untuk satu ekor kelinci.
Pft kelinci diberi kombinasi pakan sebanyak 400gr ampas tahu dan lOOgr wortel per
hari untuk satu ekor kelinci. (pemberian pakan sebanyak 500 gr per hari didapat dari
informasi petemak kelinci).

B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di petemakan kelinci selama satu bulan, yaitu
mulai tanggal 11 Juni 2015 samapai dengan tanggal 10 Juli 2015 dan pengajarannya
dilaksanakan di SMA Negeri 5 Palembang.

C . Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang diamati adalah sebagai berikut:
1. Variabel bebas: pemberian wortel dan ampas tahu dengan enam persentase yang
berbeda.
2. Variabel terikat: berat badan kelinci jantan yang diukur dengan timbangan, dan
panjang tubuh kelinci yang diukur dengan meteran.
3. Variabel kendali: kelinci yang digunakan merupakan kelinci jantan dengan umur
2 bulan dan berat badan berkisar antara 350-400 gr, diberi pakan bempa wortel
dan ampas tahu.

23

D. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kelinci jantan {Oryctologus cuniculus L.) berjumlah 28 ekor berasal dari
petemakan kelinci di daerah Sekinco Lampung Barat.
2. Siswa SMA Negeri 5 Palembang kelas X I semester I tahun ajaran 2014/2015.

£ . Instnimen Penelitian
1. Alat dan Bahan
a. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kotak tomat sebagai kandang
kelinci, palu, paku, kawat, karton, spidol, gunting, pisau, timbangan, baskom,
wadah pakan dan minum kelinci masing-masing sebanyak 28 buah, dan meteran.
b. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah wortel, ampas tahu, air, dan
bahan yang digunakan pada saat mengajar adalah media pembelajaran {Hand Out
dan Power Point).

F. Pengumpulan Data
1. Pengumpulan Data Penelitian
Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Persiapan Kandang
Bentuk kandang kelinci yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
kandang Postal, dibuat dari kayu, berbentuk segi empat dengan ukuran 60 cm x 40

24

cm dengan ketinggian 50 cm untuk satu ekor kelinci. Hal ini dilakukan untuk
menghindari adanya persaingan antar kelinci dalam hal pakan. Pada setiap kandang
terdapat satu wadah untuk tempat minum dan satu wadah lagi untuk tempat pakan
kelinci, serta bagian alas kandang akan dilapisi dengan kardus bekas agar dapat
memudahkan pada saat membersihkan kandang (Masanto, 2013: 40).
b. Persiapan Hewan Percobaan
Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelinci jantan
(Oryctologus cumculus L.) yang berumur 2 bulan dengan berat badan 350-400 gram.
Kelinci yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang sehat dengan berat badan
yang relatif stabil (Masanto, 2013: 75). Kelinci jantan ini diperoleh dari petemakan
kelinci di daerah Sekinco Lampung Barat.
c. Penyajian Pakan Wortel {Daucus carota L . ) dan Ampas Tahu
Menumt informasi dari petemak kelinci, penyajian pakan kelinci dapat
dilakukan dengan cara:
1) Wortel (Daucus carota L.)
Sebelum wortel diberikan kepada kelinci, terlebih dahulu wortel tersebut dipotong
kecil-kecil agar mudah dikombinasikan dengan ampas tahu. Kemudian wortel
tersebut ditimbang sesuai dengan persentase pada setiap perlakuan.
2) Ampas Tahu
Ampas tahu yang diberikan pada kelinci ini yaitu ampas tahu basah yang diperas
terlebih dahulu untuk mengurangi kadar aimya, kemudian ditimbang sesuai
dengan persentase pada setiap perlakuan.

25

3) Mengkombinasi
Setelah wortel dan ampas tahu ditimbang sesuai dengan perlakuan. Kemudian
wortel dan ampas tahu dikombinasi dengan cara diaduk menggunakan sendok.
Setelah wortel dan ampas tahu tercampur, kemudian ditimbang lagi dan dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu 150 gram untuk pagi hari, 150 gram untuk siang hari, dan
200 gram untuk sore hari. Selanjutnya pakan di letakkan pada mangkok kecil
(wadah pakan) dan dimasukkan ke dalam kandang kelinci.
4) Sisa Pakan Kelinci
Sisa pakan kelinci dari masing-masing perlakuan dan ulangan dikumpulkan dan
ditimbang setiap harinya. Hal ini bertujuein imtuk mengetahui

efesiensi

penggunaan bahan pakan, yang dapat dilakukan dengan cara membandingkan
antara pertambahan berat badan kelinci dengan konsumsi pakan.
d. Pemberian Perlakuan
Kelinci (Oryctologus cumculus L.) jantan ditimbang terlebih dahulu untuk
mendapatkan data awal tentang berat badan kelinci. Kemudian kelinci dibagi menjadi
7 kelompok, dengan jumlah kelinci dalam setiap kelompok adalah 4 ekor. Kemudian
kelinci tersebut diberi kombinasi pakan antara wortel (Daucus carota L.) dan ampas
tahu sesuai dengan perlakuan yang telah ditentukan.
Perlakuan diberikan secara teratur, yaitu setiap hari setelah kandang
dibersihkan. Walaupun pakan kelinci dapat diberikan secara tak terbatas (ad libitum),
namun pemberian secara berangsur-angsur dengan pengaturan waktu yang tepat akan
lebih mengefisienkan dan mengefektifkan jumlah pakan yang diberikan. Mengingat

26

bahwa kelinci adalah hewan noktumal atau hewan yang aktif pada malam hari, maka
pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari dari total pakan dalam setiap perlakuan,
yaitu 1/4 bagian diberikan pada pagi hari sekitar pukul 10:00 setelah pembersihan
kandang dan 1/4 bagian diberikan pada siang hari sekitar pukul 13:00 dan 2/4 bagian
lainnya diberikan pada sore hari sekitar pukul 18:00 (Masanto, 2013: 56).
e. Parameter Penelitian
Parameter dalam penelitian ini adalah pertambahan berat badan dan panjang
badan kelinci.
1) Pemeriksaan Berat Badan Kelinci {Oryctologus cuniculus L.)
Untuk pengambilan data berat badan kelinci dilakukan dengan menggunakan
timbangan, pertama-tama timbang terlebih dahulu toples besar yang akan digunakan
untuk menimbang kelinci, catat berat toples tersebut. Kemudian ambil seekor kelinci
dari dalam kandang, masukkan kedaiam toples besar yang sudah ditimbang. Timbang
kembali toples yang berisi kelinci. Kemudian berat toples yang berisi kelinci kelinci
dikurangi berat toples kosong. Sehingga didapat data berat badan kelinci. Hasil berat
badan kelinci dapat diketahui setelah diberi perlakuan selama satu bulan.
2) Pemeriksaan Panjang Badan Kelinci {Or

Dokumen yang terkait

D E S A I N M OT I F M O Z A I K P A D A R E G U L E R D E C A G O N B E R B A S I S G O L D E N T R I A N G L E

0 6 19

E F E K T I V I T A S H E A T E X C H A N G E R T I P E S H E L L A N D T U B E A K I B A T V A R I A S I J A R A K B A F F L E D A N B A F F L E C U T

0 3 20

E N I N G K A T A N H A S I L B E L A J A R M E N U L I S K A L I M A T E F E K T I F D A L A M P A R A G R A F A R G U M E N T A S I M E L A L U I K E G I A T A N P E E R C O R R E C T I O N P A D A S I S W A K E L A S X 1 S M A N E G E R I R A M B I P U

0 2 17

I D E N T I F I K A S I P E N G A R U H L O K A S I U S A H A T E R H A D A P T I N G K A T K E B E R H A S I L A N U S A H A M I N I M A R K E T W A R A L A B A D I K A B U P A T E N J E M B E R D E N G A N S I S T E M I N F O R M A S I G E O G R A F I S

0 3 19

I M PL E M E N T A S I S PE K T R U M R E S PO N S G E M PA PA D A N G PA D A G E D U N G L A B O R M I C R O T E A C H I N G U N I V E R S I T A S N E G E R I PA D A N G D E N G A N M E T O D E A N A L I S I S S PE K T R U M R E S PO N S

0 4 10

K A R A K T E R I S T I K F I S I K B I J I K O P I R O B U S T A T E R F E R M E N T A S I O L E H M I K R O F L O R A F E S E S L U WA K

0 6 18

T O U R I S M S A T E L L I T E ACCOUNT, A S T A T I S T I C A L T O O L TO A N A L Y S E TOURISM R O L E S

0 0 8

K O R E L A S I A N T A R A T IN G K A T P E N G H A S IL A N O R A N G T U A D E N G A N M O T IV A SI B E L A J A R S IS W A K E L A S II M T s N E G E R I B E N E R KABUPATEN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 20042005 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban

0 0 89

D IN A M IK A P E N G U A S A A N M A T E R I P E L A J A R A N IB A D A H S H A L A T F A R D L U P A D A S IS W A K E L A S IV D E N G A N S T R A T E G I M E M B E N T U K K E L O M P O K B E L A J A R DI SD N E G E R I D E R S A N S A R I 02 T A H U N

0 1 103

P E N G A R U H K U A L I T A S A U D I T I N T E R N A L T E R H A D A P OPINI AUDIT E K S T E R N A L PADA PERUSAHAAN B E R B E N T U K P E R S E R O A N T E R B A T A S DI K O T A P A L E M B A N G SKRIPSI Uatiik McmcaaU Salak S«ta Pcrayaratu MMMpcroM

0 1 110