MAKALAH PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKON
MAKALAH PERTUMBUHAN DAN
PEMBANGUNAN EKONOMI DI
SUATU DAERAH ATAU NEGARA
NAMA :
BIMA
AGUNG WAHYU MUSLIMIN
KELAS: XI IPS 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………. 2
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………… 3
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………… 4
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………………………. 4
B. Perumusan Masalah ………………………………………………………………………… 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………………………. 6
A. Pengertian………………………………………………………………………… 6
B. Teori Pertumbuhan Ekonomi …………………………………………………… 6
1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis……………………………………………………….. 6
2. Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik………………………………………………………….. 8
3. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neoklasik…………………………………………………….. 9
C. Model-Model Pertumbuhan Ekonomi……………………………………………………… 10
BAB III HASIL DAN
PEMBAHASAN…………………………………………………………… 12
A. Hal-hal Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi…………………………………… 12
1. Akumulasi Modal…………………………………………………………………………… 12
2. Pertu,buhan Penduduk dan Angkatan Kerja……………………………………………….. 12
3. Kemajuan Teknologi………………………………………………………………………13
B. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi…………………………………………………14
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………………….. 16
1. Kesimpulan…………………………………………………………………………….. 16
2. Saran………………………………………………………………………………….. 17
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………. 19
KATA PENGANTAR
Puji syukur tak henti-hentinya kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “PEMBANGUNAN
EKONOMI”.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
pembuatan makalah Pembangunan Ekonomi ini. Kami menyadari bahwa Makalah yang kami
susun ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah kami ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Aamiin.
MAKALAH PERTUMBUHAN EKONOMI
BAB I
PENDAHULUAN
1. A. LATAR BELAKANG
Banyak Negara berkembang di dunia ini yang sudah berhasil menunjukan pertumbuhan ekonomi
di Negara itu sendiri, tetapi permasalahan dalam Negara itu sendiri pun masih banyak yang
belum terselesaikan, seperti contohnya : pengangguran, tingkat kelahiran yang sangat tinggi,
minimnya tenaga ahli, dan susahnya mendapatkan tempat untuk bekerja. Keadaan ini pun
menjadi sorotan oleh ahli ahli ekonomi dengan permasalahan “pembangunan bukan lah arti dari
pembangunan”
Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi sering kali di kait kan dengan suatu hal yang
sama oleh beberapa ahli ekonomi, tetapi pada dasar nya dua hal itu berbeda pengertiannya.
Dengan ada nya pertumbuhan ekonomi maka akan ada pembangunan ekonomi itu sendiri dimana
dengan pertumbuhan ekonomi itu sendiri akan memuncul kan pembangunan pembangunan
ekonomi.
Perubahan-perubahan pada berbagai sektor ekonomi tersebut akan mengakibatkan terjadinya
pertumbuhan ekonomi, yang ditandai dengan naiknya produksi nasional, pendapatan nasional,
dan pendapatan perkapita. Situasi semacam itu akan berlangsung secara terus-menerus.
RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.
Apa pengertian pertumbuhan ekonomi ?
Apa perbedaan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan ekonomi ?
Cara menghitung pertumbuhan ekonomi
Indikator perhitungan pertumbuhan ekonomi
Manfaat pertumbuhan ekonomi
TUJUAN
1. Dapat membedakan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan ekonomi
2. Dapat menghitung pertumbuhan ekonomi
BAB II
PERTUMBUHAN EKONOMI
A. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi ( Economic Growth ) adalah perkembangan kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat
bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat
dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan kemampuan
memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor
produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang
sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi seringkali lebih besar dari pertambahan
produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari
potensinya. (Sadono Sukirno, 1994;10).
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.
Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap
penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya.
Berkelanjutan pertumbuhan ekonomi harus mengarah standar hidup yang lebih tinggi nyata dan
kerja meningkat.
Menurut Sadono Sukirno (1996: 33), pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki
definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output perkapita yang
terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu
indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi
biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain
yaitu distribusi pendapatan.
Simon Kuznet mendefenisikan pertumbuhan ekonomi suatu negara sebagai
“kemampuan negara itu untuk menyediakan barang-barang ekonomi yang terus
meningkat bagi penduduknya, pertumbuhan kemampuan ini berdasarkan pada kemajuan
teknologi dan kelembagaan serta penyesuaian ideologi yang dibutuhkannya”.
Indikator yang digunakan untuk menghitung tingkat Pertumbuhan Ekonomi
Tingkat Pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto)
Tingkat Pertumbuhan PNB (Produk Nasional Bruto)
Dalam praktek angka, PNB kurang lazim dipakai, yang lebih populer dipakai adalah PDB,
karena angka PDB hanya melihat batas wilayah,terbatas pada negara yang bersangkutan.
Sumber Kenaikan Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi umumnya didefinisikan sebagai kenaikan GDP riil per kapita. Produk
Domestik Bruto (Gross Domestic Product, GDP) adalah nilai pasar keluaran total sebuah negara,
yang merupakan nilai pasar semua barang jadi dan jasa akhir yang diproduksi selama periode
waktu tertentu oleh faktor-faktor produksi yang berlokasi di dalam sebuah negara.
Kenaikan GDP dapat muncul melalui:
1. Kenaikan penawaran tenaga kerja
Penawaran tenaga kerja yang meningkat dapat menghasilkan keluaran yang lebih banyak. Jika
stok modal tetap sementara tenaga kerja naik, tenaga kerja baru cenderung akan kurang produktif
dibandingkan tenaga kerja lama.
2. Kenaikan modal fisik atau sumber daya manusia
Kenaikan stok modal dapat juga menaikkan keluaran, bahkan jika tidak disertai oleh kenaikan
angkatan kerja. Modal fisik menaikkan baik produktivitas tenaga kerja maupun menyediakan
secara langsung jasa yang bernilai. Investasi dalam modal sumber daya manusia merupakan
sumber lain dari pertumbuhan ekonomi.
3. Kenaikan produktivitas
Kenaikan produktivitas masukan menunjukkan setiap unit masukan tertentu memproduksi lebih
banyak keluaran. Produktivitas masukan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor termasuk
perubahan teknologi, kemajuan pengetahuan lain, dan ekonomisnya skala produksi. (Case dan
Fair, 1999;326)
Perbedaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi
1.
Pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi
juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur perekonomian.
2.
Pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan
dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan
Persamaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi
1.
Kedua-duanya merupakan kecenderungan di bidang ekonomi.
2.
Pokok permasalahan akhir adalah besarnya pendapatan per kapita.
3.
Kedua-duanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan memerlukan dukungan rakyat.
4.
Kedua-duanya berdampak kepada kesejahteraan rakyat
B. Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi
Untuk dapat mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, maka harus dipahami terlebih dahulu
apa yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP).
PDB atau GDP adalah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan di dalam suatu wilayah
pada periode tertentu, misalnya satu tahun. (Di level provinsi di Indonesia biasanya disebut
Produk Domestik Regional Bruto-PDRB)
PDB jika dibagi dengan jumlah penduduk maka menjadi PDB per kapita. Ukuran ini lebih
spesifik karena memperhitungkan jumlah penduduk serta mencerminkan kesejahteraan penduduk
di suatu tempat.
Ada banyak pendapat mengenai penyebab naik turunnya total produksi barang dan jasa, namun
banyak ahli ekonomi yang setuju akan dua penyebab berikut ini :
(1) Sumber pertumbuhan. Ahli-ahli ekonomi sering merujuk pada tiga sumber pertumbuhan,
yaitu : (a) peningkatan tenaga kerja, (b) peningkatan modal, dan (c) peningkatan efisiensidimana
kedua faktor ini digunakan. Jumlah tenaga kerja dapat meningkat jika pekerja yang telah tersedia
bekerja lebih lama, atau jika ada tambahan tenaga kerja baru. Sedangkan persediaan modal dapat
meningkat jika perusahaan mendorong kapasitas produktifnya dengan menambah pabrik dan
peralatan (investasi). Efisiensi bertambah ketika output yang lebih dapat diperoleh dari jumlah
tenaga kerja dan/atau modal yang sama. Ini sering disebut sebagai Total Factor Productivity
(TFP).
(2) Terjadinya penurunan (downturns) pada ekonomi. Ini menjawab pertanyaan mengapa
output dapat turun atau naik lebih lambat. Secara logika, apapun yang menyebabkan penurunan
pada tenaga kerja, modal, atau TFP akan menyebabkan penurunan pada output atau setidaknya
pada tingkat pertumbuhan output. Misalnya, peristiwa seperti bencana alam, penyebaran
penyakit berbahaya dan kerusuhan.
Lalu bagaimana PDB diukur? Caranya, total nilai berbagai macam barang dan jasa
diagregasikan. Namun karena berton-ton baja tidak mungkin dijumlahkan begitu saja dengan,
misalnya, produksi roti, maka proses agregasi dilakukan berdasarkan nilai uang produksi barangbarang tersebut. Di Indonesia PDB diukur setiap tiga bulanan dan tahunan oleh Biro Pusat
Statistik (BPS).
Nilai total pendapatan nasional dalam satuan harga sekarang disebut dengan PDB nominal (PDB
atas dasar harga berlaku). Nilainya tentu berubah dari waktu ke waktu, seiring dengan perubahan
kuantitas produksi barang/jasa atau dalam harga dasarnya.
Jika nilai nominal ini dihitung dalam harga yang tetap atau dipatok, didapatlah nilai PDB riil
(PDB atas dasar harga konstan). Untuk menghitung nilai riil tersebut dipilihlah satu tahun dasar
—misalnya tahun 2000. Kemudian, nilai semua barang dan jasa dihitung berdasarkan harga
masing-masing yang berlaku pada tahun tersebut. Karena harga barang sudah tetap, PDB riil
dianggap hanya berubah sesuai dengan adanya perubahan kuantitas barang/jasa.
Perubahan PDB ini mencerminkan perubahan kuantitas output produksi secara riil. Inilah yang
sehari-hari disebut dengan pertumbuhan ekonomi. Jadi yang disebut sebagai “pertumbuhan
ekonomi” tidak lain mengacu pada peningkatan nilai total barang dan jasa yang diproduksi
dalam sebuah perekonomian.
Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
g = tingkat pertumbuhan ekonomi
PDBs = PDB riil tahun sekarang
PDBk = PDB riil tahun kemarin
Contoh soal :
PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp. 420
triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan harga
tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?
jawab :
g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%
C. Manfaat Pertumbuhan Ekonomi
Manfaat Pertumbuhan Ekonomi antara lain sebagai berikut:
1. Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan
nasional Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran
penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja konstan semakin tinggi
tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya.
2. Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan
pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar penentuan prioritas pemberian
bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga internasional lainnya.
Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan bagi perusahaan
untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan perkembangan sumbur daya (tenaga kerja dan
modal). (Dornbuch, R dan Fischer, S, 1994:649-651)
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Pertumbuhan ekonomi disetiap negara pun berbeda beda tergantung dengan pendapatan
perkapita itu sendiri dan tergantung dengan pendapatan penduduknya. Semakin tinggi
pendapatan penduduknya maka akan semakin tinggi pula pertumbuhan ekonomi di Negara
tersebut dan sebaliknya dengan rendah nya pendapatan penduduk itu sendiri maka akan
berdampak pada rendahnya pendapatan nasional pada Negara itu sendiri. Pertumbuhan ekonomi
pada zaman sekarang ini berdampak pada kehidupan penduduk suatu Negara. Semua
berpengaruh pada kesejahteraan rakyat banyak. Oleh karena itu Negara pun terus memajukan
pendapatan nasional mereka dengan menaikkan harga-harga kebutuhan pokok seperti bahan
bakan minyak (BBM) dengan menjadikan pendapatan nasional yang akan lebih baik dan tingkat
perekonomian kita pun semakin baik.
SARAN
1. Dengan demikian dapat kita sarankan kepada pemerintah dengan penjelasan
sebagai berikut :1.Beberapa negara sedang berkembang mengalami ketidak stabilan
sosial, politik,dan ekonomi. Ini merupakan sumber yang menghalangi pertumbuhan
ekonomi.Adanya pemerintah yang kuat dan berwibawa menjamin terciptanya
keamanandan ketertiban hukum serta persatuan dan perdamaian di dalam negeri. Ini
sangat diperlukan bagi terciptanya iklim bekerja dan berusaha yang merupakan
motor pertumbuhan ekonomi.
2. Ketidakmampuan atau kelemahan setor swasta melaksanakan fungsientreprenurial yang
bersedia dan mampu mengadakan akumulasi kapital danmengambil inisiatif mengadakan
investasi yang diperlukan untuk memonitori proses pertumbuhan.
3. Pertumbuhan ekonomi merupakan hasil akumulasi kapital dan investasi yangdilakukan
terutama oleh sektor swasta yang dapat menaikkan produktivitas perekonomian. Hal ini
tidak dapat dicapai atau terwujud bila tidak didukung olehadanya barang-barang dan
pelayanan jasa sosial seperti sanitasi dan program pelayanan kesehatan dasr masyarakat,
pendidikan, irigasi, penyediaan jalan dan jembatan serta fasilitas komunikasi, programprogram latihan dan keterampilan,dan program lainnya yang memberikan manfaat
kepada masyarakat.
4. Rendahnya tabungan-investasi masyarakat (sekor swasta) merupakan pusat ataufaktor
penyebab timbulnya dilema kemiskinan yang menghambat pertumbuhanekonomi. Seperti
telah diketahui hal ini karena rendahnya tingkat pendapatan dankarena adanya efek
demonstrasi meniru tingkat konsumsi di negara-negara majuolah kelompok kaya yang
sesungguhnya bias menabung.
5. Hambatan sosial utama dalam menaikkan taraf hidup masyarakat adalah
jumlah penduduk yang sangat besar dan laju pertumbuhannya yang sangat cepat.Program
pemerintahlah yang mampu secara intensif menurunkan laju pertambahan penduduk yang
cepat lewat program keluarga berencana danmelaksanakan program-program
pembangunan pertanian atau daerah pedesaanyang bisa mengerem atau memperlambat
arus urbanisasi penduduk pedesaanmenuju ke kota-kota besar dan mengakibatkan
masalah-masalah social, politis,dan ekonomi.
6. Pemerintah dapat menciptakan semangat atau spirit untuk mendorong
pencapaian pertumbuhan ekonomi yang cepat dan tidak hanya memerlukan
pengembanganfaktor penawaran saja, yang menaikkan kapasitas produksi masyarakat,
yaitusumber-sumber alam dan manusia, kapital, dan teknologi;tetapi juga factor
permintaan luar negeri. Tanpa kenaikkan potensi produksi tidak dapatdirealisasikan.
DAFTAR PUSTAKA
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/pertumbuhan-ekonomi-definisi-sumber.html
PEMBANGUNAN EKONOMI DI
SUATU DAERAH ATAU NEGARA
NAMA :
BIMA
AGUNG WAHYU MUSLIMIN
KELAS: XI IPS 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………. 2
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………… 3
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………… 4
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………………………. 4
B. Perumusan Masalah ………………………………………………………………………… 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………………………. 6
A. Pengertian………………………………………………………………………… 6
B. Teori Pertumbuhan Ekonomi …………………………………………………… 6
1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis……………………………………………………….. 6
2. Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik………………………………………………………….. 8
3. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neoklasik…………………………………………………….. 9
C. Model-Model Pertumbuhan Ekonomi……………………………………………………… 10
BAB III HASIL DAN
PEMBAHASAN…………………………………………………………… 12
A. Hal-hal Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi…………………………………… 12
1. Akumulasi Modal…………………………………………………………………………… 12
2. Pertu,buhan Penduduk dan Angkatan Kerja……………………………………………….. 12
3. Kemajuan Teknologi………………………………………………………………………13
B. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi…………………………………………………14
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………………….. 16
1. Kesimpulan…………………………………………………………………………….. 16
2. Saran………………………………………………………………………………….. 17
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………. 19
KATA PENGANTAR
Puji syukur tak henti-hentinya kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “PEMBANGUNAN
EKONOMI”.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
pembuatan makalah Pembangunan Ekonomi ini. Kami menyadari bahwa Makalah yang kami
susun ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah kami ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Aamiin.
MAKALAH PERTUMBUHAN EKONOMI
BAB I
PENDAHULUAN
1. A. LATAR BELAKANG
Banyak Negara berkembang di dunia ini yang sudah berhasil menunjukan pertumbuhan ekonomi
di Negara itu sendiri, tetapi permasalahan dalam Negara itu sendiri pun masih banyak yang
belum terselesaikan, seperti contohnya : pengangguran, tingkat kelahiran yang sangat tinggi,
minimnya tenaga ahli, dan susahnya mendapatkan tempat untuk bekerja. Keadaan ini pun
menjadi sorotan oleh ahli ahli ekonomi dengan permasalahan “pembangunan bukan lah arti dari
pembangunan”
Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi sering kali di kait kan dengan suatu hal yang
sama oleh beberapa ahli ekonomi, tetapi pada dasar nya dua hal itu berbeda pengertiannya.
Dengan ada nya pertumbuhan ekonomi maka akan ada pembangunan ekonomi itu sendiri dimana
dengan pertumbuhan ekonomi itu sendiri akan memuncul kan pembangunan pembangunan
ekonomi.
Perubahan-perubahan pada berbagai sektor ekonomi tersebut akan mengakibatkan terjadinya
pertumbuhan ekonomi, yang ditandai dengan naiknya produksi nasional, pendapatan nasional,
dan pendapatan perkapita. Situasi semacam itu akan berlangsung secara terus-menerus.
RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.
Apa pengertian pertumbuhan ekonomi ?
Apa perbedaan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan ekonomi ?
Cara menghitung pertumbuhan ekonomi
Indikator perhitungan pertumbuhan ekonomi
Manfaat pertumbuhan ekonomi
TUJUAN
1. Dapat membedakan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan ekonomi
2. Dapat menghitung pertumbuhan ekonomi
BAB II
PERTUMBUHAN EKONOMI
A. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi ( Economic Growth ) adalah perkembangan kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat
bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat
dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan kemampuan
memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor
produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang
sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi seringkali lebih besar dari pertambahan
produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari
potensinya. (Sadono Sukirno, 1994;10).
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.
Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap
penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya.
Berkelanjutan pertumbuhan ekonomi harus mengarah standar hidup yang lebih tinggi nyata dan
kerja meningkat.
Menurut Sadono Sukirno (1996: 33), pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki
definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output perkapita yang
terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu
indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi
biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain
yaitu distribusi pendapatan.
Simon Kuznet mendefenisikan pertumbuhan ekonomi suatu negara sebagai
“kemampuan negara itu untuk menyediakan barang-barang ekonomi yang terus
meningkat bagi penduduknya, pertumbuhan kemampuan ini berdasarkan pada kemajuan
teknologi dan kelembagaan serta penyesuaian ideologi yang dibutuhkannya”.
Indikator yang digunakan untuk menghitung tingkat Pertumbuhan Ekonomi
Tingkat Pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto)
Tingkat Pertumbuhan PNB (Produk Nasional Bruto)
Dalam praktek angka, PNB kurang lazim dipakai, yang lebih populer dipakai adalah PDB,
karena angka PDB hanya melihat batas wilayah,terbatas pada negara yang bersangkutan.
Sumber Kenaikan Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi umumnya didefinisikan sebagai kenaikan GDP riil per kapita. Produk
Domestik Bruto (Gross Domestic Product, GDP) adalah nilai pasar keluaran total sebuah negara,
yang merupakan nilai pasar semua barang jadi dan jasa akhir yang diproduksi selama periode
waktu tertentu oleh faktor-faktor produksi yang berlokasi di dalam sebuah negara.
Kenaikan GDP dapat muncul melalui:
1. Kenaikan penawaran tenaga kerja
Penawaran tenaga kerja yang meningkat dapat menghasilkan keluaran yang lebih banyak. Jika
stok modal tetap sementara tenaga kerja naik, tenaga kerja baru cenderung akan kurang produktif
dibandingkan tenaga kerja lama.
2. Kenaikan modal fisik atau sumber daya manusia
Kenaikan stok modal dapat juga menaikkan keluaran, bahkan jika tidak disertai oleh kenaikan
angkatan kerja. Modal fisik menaikkan baik produktivitas tenaga kerja maupun menyediakan
secara langsung jasa yang bernilai. Investasi dalam modal sumber daya manusia merupakan
sumber lain dari pertumbuhan ekonomi.
3. Kenaikan produktivitas
Kenaikan produktivitas masukan menunjukkan setiap unit masukan tertentu memproduksi lebih
banyak keluaran. Produktivitas masukan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor termasuk
perubahan teknologi, kemajuan pengetahuan lain, dan ekonomisnya skala produksi. (Case dan
Fair, 1999;326)
Perbedaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi
1.
Pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi
juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur perekonomian.
2.
Pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan
dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan
Persamaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi
1.
Kedua-duanya merupakan kecenderungan di bidang ekonomi.
2.
Pokok permasalahan akhir adalah besarnya pendapatan per kapita.
3.
Kedua-duanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan memerlukan dukungan rakyat.
4.
Kedua-duanya berdampak kepada kesejahteraan rakyat
B. Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi
Untuk dapat mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, maka harus dipahami terlebih dahulu
apa yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP).
PDB atau GDP adalah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan di dalam suatu wilayah
pada periode tertentu, misalnya satu tahun. (Di level provinsi di Indonesia biasanya disebut
Produk Domestik Regional Bruto-PDRB)
PDB jika dibagi dengan jumlah penduduk maka menjadi PDB per kapita. Ukuran ini lebih
spesifik karena memperhitungkan jumlah penduduk serta mencerminkan kesejahteraan penduduk
di suatu tempat.
Ada banyak pendapat mengenai penyebab naik turunnya total produksi barang dan jasa, namun
banyak ahli ekonomi yang setuju akan dua penyebab berikut ini :
(1) Sumber pertumbuhan. Ahli-ahli ekonomi sering merujuk pada tiga sumber pertumbuhan,
yaitu : (a) peningkatan tenaga kerja, (b) peningkatan modal, dan (c) peningkatan efisiensidimana
kedua faktor ini digunakan. Jumlah tenaga kerja dapat meningkat jika pekerja yang telah tersedia
bekerja lebih lama, atau jika ada tambahan tenaga kerja baru. Sedangkan persediaan modal dapat
meningkat jika perusahaan mendorong kapasitas produktifnya dengan menambah pabrik dan
peralatan (investasi). Efisiensi bertambah ketika output yang lebih dapat diperoleh dari jumlah
tenaga kerja dan/atau modal yang sama. Ini sering disebut sebagai Total Factor Productivity
(TFP).
(2) Terjadinya penurunan (downturns) pada ekonomi. Ini menjawab pertanyaan mengapa
output dapat turun atau naik lebih lambat. Secara logika, apapun yang menyebabkan penurunan
pada tenaga kerja, modal, atau TFP akan menyebabkan penurunan pada output atau setidaknya
pada tingkat pertumbuhan output. Misalnya, peristiwa seperti bencana alam, penyebaran
penyakit berbahaya dan kerusuhan.
Lalu bagaimana PDB diukur? Caranya, total nilai berbagai macam barang dan jasa
diagregasikan. Namun karena berton-ton baja tidak mungkin dijumlahkan begitu saja dengan,
misalnya, produksi roti, maka proses agregasi dilakukan berdasarkan nilai uang produksi barangbarang tersebut. Di Indonesia PDB diukur setiap tiga bulanan dan tahunan oleh Biro Pusat
Statistik (BPS).
Nilai total pendapatan nasional dalam satuan harga sekarang disebut dengan PDB nominal (PDB
atas dasar harga berlaku). Nilainya tentu berubah dari waktu ke waktu, seiring dengan perubahan
kuantitas produksi barang/jasa atau dalam harga dasarnya.
Jika nilai nominal ini dihitung dalam harga yang tetap atau dipatok, didapatlah nilai PDB riil
(PDB atas dasar harga konstan). Untuk menghitung nilai riil tersebut dipilihlah satu tahun dasar
—misalnya tahun 2000. Kemudian, nilai semua barang dan jasa dihitung berdasarkan harga
masing-masing yang berlaku pada tahun tersebut. Karena harga barang sudah tetap, PDB riil
dianggap hanya berubah sesuai dengan adanya perubahan kuantitas barang/jasa.
Perubahan PDB ini mencerminkan perubahan kuantitas output produksi secara riil. Inilah yang
sehari-hari disebut dengan pertumbuhan ekonomi. Jadi yang disebut sebagai “pertumbuhan
ekonomi” tidak lain mengacu pada peningkatan nilai total barang dan jasa yang diproduksi
dalam sebuah perekonomian.
Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
g = tingkat pertumbuhan ekonomi
PDBs = PDB riil tahun sekarang
PDBk = PDB riil tahun kemarin
Contoh soal :
PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp. 420
triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan harga
tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?
jawab :
g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%
C. Manfaat Pertumbuhan Ekonomi
Manfaat Pertumbuhan Ekonomi antara lain sebagai berikut:
1. Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan
nasional Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran
penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja konstan semakin tinggi
tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya.
2. Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan
pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar penentuan prioritas pemberian
bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga internasional lainnya.
Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan bagi perusahaan
untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan perkembangan sumbur daya (tenaga kerja dan
modal). (Dornbuch, R dan Fischer, S, 1994:649-651)
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Pertumbuhan ekonomi disetiap negara pun berbeda beda tergantung dengan pendapatan
perkapita itu sendiri dan tergantung dengan pendapatan penduduknya. Semakin tinggi
pendapatan penduduknya maka akan semakin tinggi pula pertumbuhan ekonomi di Negara
tersebut dan sebaliknya dengan rendah nya pendapatan penduduk itu sendiri maka akan
berdampak pada rendahnya pendapatan nasional pada Negara itu sendiri. Pertumbuhan ekonomi
pada zaman sekarang ini berdampak pada kehidupan penduduk suatu Negara. Semua
berpengaruh pada kesejahteraan rakyat banyak. Oleh karena itu Negara pun terus memajukan
pendapatan nasional mereka dengan menaikkan harga-harga kebutuhan pokok seperti bahan
bakan minyak (BBM) dengan menjadikan pendapatan nasional yang akan lebih baik dan tingkat
perekonomian kita pun semakin baik.
SARAN
1. Dengan demikian dapat kita sarankan kepada pemerintah dengan penjelasan
sebagai berikut :1.Beberapa negara sedang berkembang mengalami ketidak stabilan
sosial, politik,dan ekonomi. Ini merupakan sumber yang menghalangi pertumbuhan
ekonomi.Adanya pemerintah yang kuat dan berwibawa menjamin terciptanya
keamanandan ketertiban hukum serta persatuan dan perdamaian di dalam negeri. Ini
sangat diperlukan bagi terciptanya iklim bekerja dan berusaha yang merupakan
motor pertumbuhan ekonomi.
2. Ketidakmampuan atau kelemahan setor swasta melaksanakan fungsientreprenurial yang
bersedia dan mampu mengadakan akumulasi kapital danmengambil inisiatif mengadakan
investasi yang diperlukan untuk memonitori proses pertumbuhan.
3. Pertumbuhan ekonomi merupakan hasil akumulasi kapital dan investasi yangdilakukan
terutama oleh sektor swasta yang dapat menaikkan produktivitas perekonomian. Hal ini
tidak dapat dicapai atau terwujud bila tidak didukung olehadanya barang-barang dan
pelayanan jasa sosial seperti sanitasi dan program pelayanan kesehatan dasr masyarakat,
pendidikan, irigasi, penyediaan jalan dan jembatan serta fasilitas komunikasi, programprogram latihan dan keterampilan,dan program lainnya yang memberikan manfaat
kepada masyarakat.
4. Rendahnya tabungan-investasi masyarakat (sekor swasta) merupakan pusat ataufaktor
penyebab timbulnya dilema kemiskinan yang menghambat pertumbuhanekonomi. Seperti
telah diketahui hal ini karena rendahnya tingkat pendapatan dankarena adanya efek
demonstrasi meniru tingkat konsumsi di negara-negara majuolah kelompok kaya yang
sesungguhnya bias menabung.
5. Hambatan sosial utama dalam menaikkan taraf hidup masyarakat adalah
jumlah penduduk yang sangat besar dan laju pertumbuhannya yang sangat cepat.Program
pemerintahlah yang mampu secara intensif menurunkan laju pertambahan penduduk yang
cepat lewat program keluarga berencana danmelaksanakan program-program
pembangunan pertanian atau daerah pedesaanyang bisa mengerem atau memperlambat
arus urbanisasi penduduk pedesaanmenuju ke kota-kota besar dan mengakibatkan
masalah-masalah social, politis,dan ekonomi.
6. Pemerintah dapat menciptakan semangat atau spirit untuk mendorong
pencapaian pertumbuhan ekonomi yang cepat dan tidak hanya memerlukan
pengembanganfaktor penawaran saja, yang menaikkan kapasitas produksi masyarakat,
yaitusumber-sumber alam dan manusia, kapital, dan teknologi;tetapi juga factor
permintaan luar negeri. Tanpa kenaikkan potensi produksi tidak dapatdirealisasikan.
DAFTAR PUSTAKA
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/pertumbuhan-ekonomi-definisi-sumber.html