Makalah Sistem Peredaran Darah OK

1

DAFTAR ISI………………………………………………………………………….………1
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….……….2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang...................................................................................................................3
1.2 Rumusan masalah.............................................................................................................3
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………………3
BAB II ISI
2.1 Darah……………..…………………………………………...…......................................4
2.2 Komponen darah…………………….…...........................................................................4
2.3 Mekanisme penggumpalan darah…..……..…………………….....................................8
2.4 Penggolongan darah...........................................................................................................8
2.5 Pembuluh darah.................................................................................................................9
2.6 Jantung…………………………………………………………………………………..13
2.7 Peredaran darah manusia………………………………………………………….......14
2.8 Kelainan dan gangguan pada sistem peredaran darah………………………………15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................17
Daftar Pustaka………………………………………………………………………............18


2

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa penyusun telah
menyelesaikan tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi yang berjudul Sistem Peredaran Darah
dalam bentuk makalah.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan dan bimbingan rekan-rekan kami, sehingga kendala-kendala yang
penulis hadapi teratasi. Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan
persyaratan untuk menyelesaikan tugas Sistem Peredaran Darah
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada rekan-rekan yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Semua
pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam
penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Banda Aceh, November 2013
Penulis


3

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam hidupnya, organisme memerlukan makanan dan oksigen untuk melangsungkan
metabolisme. Proses metabolisme, selain menghasilkan zat-zat yang berguna juga
menghasilkan sampah (zat sisa) yang harus dikeluarkan dari tubuh. Bahan-bahan yang
diperlukan tubuh seperti makanan,oksigen, hasil metabolisme dan sisanya diangkut dan
diedarkan didalama tubuh melalui sistem peredaran darah. Hasil pencernaan makanan dan
oksigen diangkut dan diedarkan oleh darah keseluruh jaringan tubuh, sementara sisa-sisa
metabolisme diangkut oleh darah dari seluruh jaringan tubuh menuju organ-organ
pembuangan.
1.2 RUMUSAN PERMASALAHAN
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini yakni sebagai berikut :
1. Komponen apa yang terdapat pada darah?
2. Bagaimana mekanisme penggumapalan darah?
3. Bagaimana sistem penggolongan darah?
4. Bagaimana sistem pendonoran darah?

5. Jelaskan komponen dari pembuluh darah?
6. Bagaimana tentang sistem peredaran darah pada manusia?
7. Jelaskan tentang gangguan pada sistem peredaran darah manusia?

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1.

Sebagai bahan yang dapat dijadikan kesimpulan dari materi tentang sistem pembuluh

darah.
2.

Sebagai bahan untuk pembelajaran baik untuk penulis maupun pembaca.

4

BAB II
PEMBAHASAN
2.1


DARAH
Darah adalah jaringan terspesialisasi yang mencakup cairan kekuningan atau plasma

darah yang didalam nya terkandung sel-sel darah. Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah
( eritrosit ), sel darah putih (leukosit ) dan keping darah ( trombosit ).
Komposisi plasma dalam darah sekitar 55 %, sedangkan sel-sel darah dan trombosit
sekitar 45 % l.
Sel dan keping darah lebih berat dibandingkan plasma sehingga dapat di pisahkan
melalui prosedur yang di sebut sentrifugasi. ( Marieb 2004; Solomonet al.2005 ).
Fungsi darah :
1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh
plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan
oleh plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih
6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.

2.2 KOMPONEN DARAH
a. Plasma darah
Pada manusia, plasma darah mengandung sekitar 92 % air, 8 % protein,dan senyawa
organik lainnya.selain itu juga garam anorganik, terutama Nacl.

5

Plasma darah berguna dalam pengaturan tekanan osmosis darah sehingga dengan
sendirinya jumlah nya dalam tubuh akan diatur.
b. Sel-sel darah
Sel-sel darah adalah sel-sel yang hidup. Sel-sel darah tidak terbelah, melainkan langsung
di ganti oleh sel-sel baru dari sum-sum tulang belakang.
Ada tiga macam sel-sel darah yaitu :
1. Eritrosit ( Sel darah merah )
Eritrosit berbentuk pipih dengan garis tengah 7,5cm, eritrosit cekung dibagian
tengahnya ( bikonkaf ) dan tidak berinti. ( Istamar syamsuri,dkk.2006 ).
Warna eritrosit tergantung pada hemoglobin. Hemoglobin berfungsi mengikat
oksigen ( O2 ), jika hemoglobin mengikat O2, maka eritrosit akan berwarna merah, jika O2
telah di lepaskan maka warnanya menjadi merah kebiruan.
Proses Pembentukan eritrosit di sebut eritropoiesis.

Sel yang dapat membentuk eritrosit adalah hemositoblas ( sel batang mieloid ) yang
mampu berkembang menjadi berbagai sel dara. Dalam keadaan normal, eritrosit bertahan
selama rata-rata 120 hari. Saat sel menua, membran sel rapuh dan pecah. Eritrosit tua
dimusnahkan diorgan limpa ( lien ) dan hati.
Jumlah Eritrosit bervariasi, tergantung jenis kelamin, usia dan ketinggian tempat
tinggal seseorang. Konsentrasi eritrosit pada laki-laki normal adalah : 5,1-5,8 juta permililiter
kubik darah, dan pada wanita normal 4,3-5,2 juta permililieter kubik darah.

6

Gambar 1.1 Sel darah merah
2. Leukosit ( sel darah Putih)
Terdapat enam jenis leukosit dalam darah yaitu neutrofil, eosinofil, basofil monosit,
limfosit dan sel plasma. Neotrofil, eosinofil, dan basofil memiliki granula-granula sehingga
sering disebut granulosit. Sedangkan limfosit dan monosit di sebut agranulasit ( tidak
bergranula ).
Bahan-bahan yang di perlukan untuk membentuk leukosit adalah uitamin dan asam
amino seperti hal nya sel-sel lainnya.
Orang dewasa memiliki sekitar 4.800-10.800 leukosit permililiter kubik darah, terdiri dari
62% neutrofil, 2.3% eosinofil, 0,4 % basofil, 5,3 % monosit, dan 30 % limfosit.

Masa hidup leukosit berbeda-beda, granulosit sekitar 12 jam, monosit sulit dinilai karena
selalu mengembara, tetapi diduga selama beberapa minggu atau bulan, limsofit umumnya
bertahun selama 100-300 hari.

Gambar 1.2 Sel darah putih

7

Gambar 1.3 Berbagai jenis dari sel darah putih
3. Trombosit ( keping-keping darah )
Trombosit berguna untuk menggumpalkan darah. Keping darah berbentuk cakram dan
tidak berinti.
Masa hidup trombosit sekitar 8-10 hari, setelah itu keping darah akan dibawah
kelimpa untuk di hancurkan. Jumlah keping darah adalah 150 ribu 0 400 ribu per mm3 darah.

8

Gambar 1.4 Keping Darah
2.3 MEKANISME PEMBEKUAN DAN PENGGUMPALAN DARAH
Pembekuan darah terjadi dalam tiga tahap yaitu :

1. Jaringan luka papar ke darah, trombosit akan menempel ke kologen jaringan dan
mengeluarkan zat-zat yang membuat trombosit saling berdekatan dan menempel.
2. Trombosit akan membentuk sumbat yang memberi perlindungan darurat sehingga terjadi
kehilangan darah.
3. Pembentukan benang-benang fibrin.
Faktor penggumpalan darah :
 Dari trombosit bercampur dengan faktor penggumpalan darah dari plasma darah.
 Tronbin akan mengkatalisis perubahan nibrinogan menjadi benang-benang fibrin.

2.4 PENGGOLONGAN DARAH

9

1. Aglutinogen adalah antigen-antigen dalam eritrosit yang membuat sel peka terhadap
penggumpalan darah ( aglutinasi ).

2. Aglutinin adalah substansi yang menyebabkan aglutinansi sel misalnya anti bodi. Dr.karl
landsteiner seorang ahli imunologi dan patologi berkebangsaan Autria ( 1868-1943 ), dan
Julius Donath adalah penemu perbedaan antigean dan antibodi dalam sel darah manusia.
Sistem Penggolongan Darah

1. Golongan darah sistem A B O
Dalam sistem ini darah digolongkan dalam 4 macam yaitu : A, B, AB, dan O. Apabila
pada sel darah merah seorang tidak terdapat aglutinogen A atau pun B maka darah di
golongkan O, jika hanya terdapat aglutinogen A darah di golongkan A, dan jika hanya
terdapat aglutinogen B darah di golongkan B, dan jika terdapat aglutinogen A dan B darah
digolongkan AB.

Gambar 1.5 Sistem penggolongan darah ABO
2. Golongan darah sistem Rhesus.
Golongan darah sistem Rhesus didasarkan atas ada dan tidaknya anglutinogen Rhesus
(Rh ) yang disebut juga faktor Rhesus.
2.5 PEMBULUH DARAH
Pada abad ke 17 seorang ahli fisiologi dari inggris, ya’ni William Harvey

( 1578

– 1657 ), dari hasil percobaannya dan berbagai percobaan ahli lain ditemukanlah pembuluh
balik ( vena ).

10


Tiga puluh tahun kemudian seorang ahli anatomi italia Marcello Malpighi. Berhasil
menemukan pembuluh darah kapiller.

a. Pembuluh Nadi ( Arteri )
Pembuluh nadi adalah pembuluh yang membawah darah dari jantung dan umumnya
mengandung banyak oksigen.
Pada saat jantung berkontraksi ( sisto ) darah akan keluar dari bilik menuju pembuluh nadi.
Pembuluh ini tebal, elastis, dan memiliki sebuah kutup ( Valvula semilunris ) yang berada
terdapat diluar jantung.

Gambar 1.6 Pembuluh Arteri ( Sebelah kiri )
Ada dua pembuluh nadi yang dilewati darah yaitu :
1. Pembuluh nadi besar ( aorta ).
Aorta adalah pembuluh yang dilewati darah dari bilik kiri jantung menuju keseluruh tubuh.
2. Pembuluh nadi paru-paru ( arteri palmonalis ).
Pembuluh nadi paru-paru adalah pembuluh yang dilewati darah dari bilik kanan menuju paruparu ( pulmo ).

11


b. Pembuluh Balik ( Vena )
Pembuluh balik adalah : Pembuluh yang membawa darah kembali kejantung, yang
umumnya mengandung karbondioksida.
Pada saat jantung berelaksasi ( Diastol ), darah dari tubuh dan paru-paru akan masuk
ke jantung melalalui vena.
Vena diselubungi oleh otot rangka dan memiliki sebuah katup yaitu Valvula Semilunaris.

Gambar 1.7 Pembuluh Vena ( Sebelah kanan )
Pembuluh balik yang masuk ke jantung adalah sebagai berikut :
1. Vena Kava
Vena kava bercabang-cabang menjadi pembulu yang lebih kecil yaitu vena. Ada dua
macam vena kava, yaitu vena kava superior dan vena kava inferior.
Vena kava superior
Vena ini membawa darah yang mengandung CO 2 dari bagian atas tubuh ( kepala,
leher, keserambi kanan jantung.

12

Vena kava inferior
Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian tubuh lainnya dan
anggota badan bawah tubuh keserambi kanan jantung.
2. Vena Pulmonalis
Vena ini membawa darah yang mengandung O2 dari paru-paru keserambi kiri jantung.
PERBEDAAN ANTARA PEMBULUH ARTERI DAN VENA
Pembuluh Arteri
 Tempat Agak ke dalam
 Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis
 Aliran darah Berasal dari jantung
 Denyut terasa
 Katup Hanya disatu tempat dekat jantung
 Bila ada luka Darah memancar keluar

Pembuluh Vena
1. Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastic
2. Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan)
3. Aliran darah Menuju jantung
4. Denyut tidak terasa
5. Katup Disepanjang pembuluh
6. Bila ada luka Darah Tidak memancar.

13

2.6 JANTUNG.

Gambar 1.8 Jantung
Jantung terletak didalam rongga dada serta terbungkus oleh Parikardia. Parikardia terdiri dari
dua lapis yaitu :
‫ـ‬

Lamina pariestalis ( sebelah luar ), dan

‫ـ‬

Lamina viseralis ( menempel di dinding jantung. )
Diantara kedua lapis tersebut terdapat kavum parikardia yang berisi cairan pirikardia.

Jantung terdiri dari 4 ruang yaitu : dua serambi ( atrium ) dan dua bilik (ventrikel). Jantung

14

dibentuk terutama oleh tiga jenis otot jantung ( miokardia ) yaitu, otot serambi, otot bilik ,
serta serabut otot perangsang dan pengantar khusus.

Detak Jantung
Detak jantung setiap orang berbeda-beda tergantung pada usia, berat badan, jenis
kelamin, kesehatan, dan aktifitas seorang. Pada saat duduk, denyut nadi seseorang 72
permenit. Tetapi pada saat berdiri denyut nadi mencapai 83 permenit.
Pada anak-anak, denyut nadi nya lebi cepat dibandingkan orang dewasa. Orang
terkejut denyut nadinya menjadi lebih cepat. ( Istamar Syamsuri,dkk:2006 )
Berikut ini cara kerja jantung :
Darah dari paru-paru -> masuk ke serambi kiri -> diteruskan ke bilik kiri -> dipompa
keluar jantung menuju ke seluruh tubuh -> darah dari seluruh tubuh kembali ke jantung ->
masuk ke serambi kanan -> masuk ke bilik kanan -> dipompa keluar dari jantung menuju
paru-paru.

2.7 PEREDARAN DARAH MANUSIA.
Ada dua macam peredaran darah dalam tubuh manusia yaitu :
1. Peredaran darah kecil.
Adalah peredaran darah dibilik kanan jantung menuju paru-paru melewati arteri
pulmonalis dan kembali ke serambi kiri jantung melewati vena pulmonalis.
Skema :
jantung (bilik kanan) -> paru-paru -> jantung (serambi kiri)
2. Peredaran darah besar

15

Adalah peredaran darah dari bilik kiri jantung ke seluruh tubuh melalui aorta dan
akhirnya kembali ke serambi kanan jantung melalui vena kava.
Oleh karena pada manusia terdapat kedua macam peredaran darah tersebut, maka
manusia di katakan memiliki peredaran darah ganda.

Skema :
jantung (bilik kiri) -> seluruh tubuh -> jantung (serambi kanan)

Sistem Peredaran Getah Bening
Getah bening adalah merupakan cairan berwarna kekuning-kuningan yang mengisi
rongga antarsel pada jaringan tubuh serta tersusun dari sel-sel darah putih. Getah bening
disebut juga sebagai limfe. Peredaran getah bening merupakan peredaran darah terbuka sebab
beredarnya itu melalui pebuluh getah bening yang ujung-ujung pembuluhnya saling terbuka.
Pembuluh getah bening punya dinding yang tipis banget dari pembuluh nadi. Pembuluh
getah bening terdiri atas pembuluh limfe kiri dan pembuluh limfe kanan.

2.8 KELAINAN DAN GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH.
Kelainan atau gangguan pada sistem peredaran darah antara lain :
1. Anemia ( Kurang Darah )
Adalah kurangnya darah Hb atau kurangnya jumlah eritrosit dalam darah.
2. Varisis
Adalah pelebaran pembuluh darah di betis.
3. Hemoroid ( Ambien )
Adalah pelebaran pembuluh darah disekitar dubur (anus).
4. Arterios klerosis

16

Adalah pengerasan pembuluh nadi karena timbunan atau endapan kapur.
5. Atherosklerosis
Adalah pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak.

6. Embolus
Adalah tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.
7. Trombus
Adalah tersumbatnya pembuluh darah karena bendah yang tidak bergerak.
8. Hemofilia
Adalah kelainan darah sukar membeku karena faktor hereditas atau keturunan.
9. Leukimia ( kangker darah )
Adalah bertambahnya leukosit secara tak terkendali.
10. Penyakit kuning pada bayi ( eritroblastosis fetalis )
Adalah merusaknya eritrosit bayi atau janin akibat aglutinasi dari antibodi ibu, apabila
ibu bergolongan darah Rh- dan embrio Rh+.

17

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sistem peredaran darah manusia terdiri atas darah, pembuluh darah, serta jantung.
Dan darah manusia terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah, yaitu sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih ( leukosit ) dan keping darah, ( trombosit ).
Didalam sel darah merah terdapat pigmen protein pengikat oksigen dan
karbondioksida, yaitu hemoglobin.
Sel darah putih terdiri dari loukesit gronulosit ( Netrofil, eosinofil, basofil ) dan
leukosit agranulosit ( monosit, limfosit ).
Trombosit berfungsi
antibody (kekebalan).

membekukan

darah.

Di

dalam

serum

terdapat

Pembuluh darah meliputi pembuluh nadi dan pembuluh balik. Peredaran darah
manusia tergolong peredaran tertutup dan ganda.

18

DAFTAR PUSTAKA
1. Maryati, Sri. 2006. Biologi Jilid II. Jakarta : Erlangga.
2. Syamsuri .2006.Biologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
3. http://gurungeblog.wordpress.com/2008/10/31/sistem-transportasiperedaran-darah-

pada-manusia/
4. http://mily.wordpress.com/2009/09/09/sistem-peredaran-darah/
5. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_peredaran_darah

19