Makalah pendidikan agama islam pr

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
“ Jual Beli Online Menurut Syariat Agama Islam “

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU SOsIAL
JURUSAN PMP-KN
S1 ILMU ADMINISTRASI NEGARA 2012 KELAS B

Oleh:
1. Vina Rachmaya (124674042)
2. Rinaldy Sandy L.

(124674248)

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami berhasil menyelesaikan makalah ini
yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Jual Beli Online
menurut Syariat Islam”.
Makalah ini berisikan tentang informasi hukum jual beli online menurut
pandangan islam atau yang lebih khususnya membahas fenomena penipuan

yang terjadi dalam dunia bisnis online. Makalah ini dapat memberikan
informasi kepada kita semua tentang bagaimana jual beli online yang layak
dan halal menurut ajaran-ajaran islam.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Surabaya, 26 Februari 2013

Penyusun

Jual beli Online Menurut Syariat Islam | 2

DAFTAR ISI
Halaman
judul………………………………………………………………………………………………
…………

1
Kata
pengantar………………………………………………………………………………………
……………….
2
Daftar
isi…………………………………………………………………………………………………
…………….. 3
Bab I Pendahuluan
1.1

Latar

belakang……………………………………………………………………………
……….. 4
1.2

Rumusan masalah

………………………………………………………………………………

5
1.3

Tujuan

…………………………………………………………………………………………
…….

5

Bab II Landasan
Teori……………………………………………………………………………………………
6
Bab III
Pembahasan……………………………………………………………………………………
…………
7
Bab IV
Penutup........................................................................................................
16


Jual beli Online Menurut Syariat Islam | 3

Daftar
pustaka……………………………………………………………………………………………
……….
18

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbisnis merupakan aktivitas yang sangat dianjurkan dalam ajaran
Islam. Bahkan, Rasulullah SAW sendiri pun telah menyatakan bahwa 9 dari
10 pintu rezeki adalah melalui pintu berdagang (al-hadits). Artinya, melalui
jalan perdagangan inilah, pintu-pintu rezeki akan dapat dibuka sehingga
karunia Allah terpancar daripadanya. Jual beli merupakan sesuatu yang
diperbolehkan (QS 2 : 275), dengan catatan selama dilakukan dengan benar
sesuai dengan tuntunan ajaran Islam.
Jual beli Online Menurut Syariat Islam | 4


Dalil di atas dimaksudkan untuk transaksi ofine. Sekarang bagaimana
dengan transaksi online di akhirzaman ini? Kalau kita bicara tentang bisnis
online, banyak sekali macam dan jenisnya. Namun demikian secara garis
besar bisa di artikan sebagai jual beli barang dan jasa melalui media
elektronik, khususnya melalui internet atau secara online.
Salah satu contoh adalah penjualan produk secara online melalui internet
seperti yang dilakukan Amazon.com, Clickbank.com, Kutubuku.com, Kompas
Cyber Media, dll. Dalam bisnis ini, dukungan dan pelayanan terhadap
konsumen menggunakan website, e-mail sebagai alat bantu, mengirimkan
kontrak melalui mail dan sebagainya.
Mungkin ada defnisi lain untuk bisnis online, ada istilah e-commerce.
Tetapi yang pasti, setiap kali orang berbicara tentang e-commerce, mereka
memahaminya sebagai bisnis yang berhubungan dengan internet.
Dan dewasa ini, kita tak dapat mengelak bahwa fenomena jual beli online
telah tumbuh dan menjamur ditengah-tengah kehidupan kita sehari-hari.
Mulai

dari

penjualan


bagaimanakah

hukum

pakaian
jual

beli

jadi,

sepatu,

online

dalam

tas,


buku,

perspektif

dll.

Lantas

islam?

Dan

bagaimanakah jual beli online yang diperbolehkan (halal) dalam perspektif
islam? Jawaban-jawaban atas pertanyaan tersebut akan kami ulas satu
persatu

dalam

makalah


ini

sehingga

nantinya

memunculkan

suatu

kesimpulan yang tepat dan dapat diterima oleh para pembaca dengan
bahasa yang mudah dipahami. Sehingga pengetahuan pembaca akan hukum
jual beli online dalam perspektif islam lebih jelas.

1.2 Rumusan Masalah
 Bagaimana hukum jual beli secara online menurut syariat agama
islam?

Jual beli Online Menurut Syariat Islam | 5


 Langkah-langkah apa saja yang dapat kita lakukan agar jual beli
secara online dikatakan halal dan sah menurut syariat agama islam?
1.3 Tujuan
 Memberikan informasi kepada pembaca agar mengetahui hukum jual
beli secara online menurut syariat agama islam
 Memperoleh pengetahuan tentang bagaimana jual beli secara online
yang diperbolehkan dalam perspektif islam
 Menambah keimanan dan keilmuan kita mengenai syariat-syariat
agama Islam, khususnya dalam bidang jual beli.

BAB II
LANDASAN TEORI

Rasulullah SAW menyatakan bahwa 9 dari 10 pintu rezeki adalah
melalui pintu berdagang (al-hadits). Artinya, melalui jalan perdagangan
inilah, pintu-pintu rezeki akan dapat dibuka sehingga karunia Allah terpancar
Jual beli Online Menurut Syariat Islam | 6

daripadanya. Jual beli merupakan sesuatu yang diperbolehkan (QS 2 : 275),
dengan catatan selama dilakukan dengan benar sesuai dengan tuntunan

ajaran Islam.
Dalam Qur’an Surat Al Baqoroh ayat 275, Allah menegaskan bahwa:
“...Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba...”. Hal yang
menarik dari ayat tersebut adalah adanya pelarangan riba yang didahului
oleh penghalalan jual beli. Jual beli (trade) adalah bentuk dasar dari kegiatan
ekonomi manusia.
Muhammad bin Abil Mujalid mengisahkan: “Pada suatu hari aku diutus
oleh Abdullah bin Syaddad dan Abu Burdah untuk bertanya kepada sahabat
Abdullah bin Aufa. Mereka berdua berpesan: bertanyalah kepadanya, apakah
dahulu sahabat Nabi semasa hidup Nabi memesan gandum dengan
pembayaran lunas di muka? Ketika sahabat Abdullah ditanya demikian,
beliau menjawab: Dahulu kami memesan gandum, sya’ir (satu jenis gandum
dengan mutu rendah), dan minyak zaitun dalam takaran, dan tempo
penyerahan yang disepakati dari para pedagang Negeri Syam. Muhammad
bin Abil Mujalid kembali bertanya: Apakah kalian memesan langsung dari
para pemilik ladang? Abdullah bin Aufa kembali menjawab: Kami tidak
bertanya kepada mereka, tentang hal itu.” (HR. Al-Bukhari)

BAB III
PEMBAHASAN


Jual beli Online Menurut Syariat Islam | 7

1. HUKUM JUAL BELI SECARA ONLINE MENURUT SYARIAT ISLAM
A. Arti Defiiii / Peigertini Munmnlnt :
Muamalat adalah tukar menukar barang, jasa atau sesuatu yang
memberi manfaat dengan tata cara yang ditentukan. Termasuk dalam
muamalat yakni jual beli, hutang piutang, pemberian upah, serikat usaha,
urunan atau patungan, dan lain-lain. Dalam bahasan ini akan menjelaskan
sedikit tentang muamalat jual beli.
B. Arti Defiiii / Peigertini Junl Beli :
Jual beli adalah suatu kegiatan tukar menukar barang dengan barang
lain dengan tata cara tertentu. Termasuk dalam hal ini adalah jasa dan juga
penggunaan alat tukar seperti uang.
C. Rukui Junl Beli
1. Ada penjual dan pembeli yang keduanya harus berakal sehat, atas
kemauan sendiri, dewasa/baligh dan tidak mubadzir alias tidak sedang
boros.
2. Ada barang atau jasa yang diperjualbelikan dan barang penukar
seperti uang, dinar emas, dirham perak, barang atau jasa. Untuk
barang yang tidak terlihat karena mungkin di tempat lain namanya
salam.
3. Ada ijab qabul yaitu adalah ucapan transaksi antara yang menjual
dan yang membeli (penjual dan pembeli).

D. Hnl-Hnl Terlnrnig / Lnrnigni Dnlnm Junl Beli

Jual beli Online Menurut Syariat Islam | 8

 Membeli barang di atas harga pasaran
 Membeli barang yang sudah dibeli atau dipesan orang lain.
 Menjual

atau

membeli

barang

dengan

cara

mengecoh/menipu

(bohong).
 Menimbun barang yang dijual agar harga naik karena dibutuhkan
masyarakat.
 Menghambat orang lain mengetahui harga pasar agar membeli
barangnya.
 Menyakiti penjual atau pembeli untuk melakukan transaksi.
 Menyembunyikan cacat barang kepada pembeli.
 Menjual barang dengan cara kredit dengan imbalan bunga yang
ditetapkan.
 Menjual atau membeli barang haram.
 Jual beli tujuan buruk seperti untuk merusak ketentraman umum,
menyempitkan gerakan pasar, mencelakai para pesaing, dan lain-lain.

E. Synrnt-iynrnt inh junl beli itu ndnlnh :
1. Syarat-syarat pelaku Akad: bagi pelaku akad disyaratkan, berakal dan
memiliki kemampuan memilih. Jadi orang gila, orang mabuk, dan anak
kecil (yang belum bisa membedakan) tidak bisa dinyatakan sah.
2. Syarat-syarat barang yang diakadkan :
 Suci (halal dan baik).
Jual beli Online Menurut Syariat Islam | 9

 Bermanfaat.
 Milik orang yang melakukan akad.
 Mampu diserahkan oleh pelaku akad.
 Mengetahui status barang (kualitas, kuantitas, jenis dan lain-lain)
 Barang tersebut dapat diterima oleh pihak yang melakukan akad.
(Fiqih Sunnah juz III hal 123)

F. Junl Beli Bnrnig Tidnk Terlihnt (Snlnm)
Secara bahasa, transaksi (akad) digunakan berbagai banyak arti, yang
hanya secara keseluruhan kembali pada bentuk ikatan atau hubungan
terhadap dua hal. Yaitu As-Salam atau disebut juga As-Salaf merupakan
istilah

dalam

bahasa

arab

yang

mengandung

makna

“penyerahan”.

Sedangkan para fuqaha’ menyebutnya dengan al-Mahawi’ij (barang-barang
mendesak) karena ia sejenis jual beli barang yang tidak ada di tempat,
sementara dua pokok yang melakukan transaksi jual beli mendesak.
Jual beli pesanan dalam fqih islam disebut Ai-Snlnm sedangkan
bahasa penduduk hijaz, sedangkan bahsa penduduk iraq as-salaf. Kedua
kata ini mempunyai makna yang sama, sebagaimana dua kata tersebut
digunakan oleh Nabi, sebagaimana diriwayatkan bahwa Rasulullah ketika
membicarakan

akad

bay’salam,

beliau

menggunakan

kata

as-salaf

disamping as-salam, sehingga dua kata tersebut merupakan kata yang
sinonim.
Secar terminology ulama’ fqih mendefnisikannya :
‫بيع اجل معاجل او بيع شششيئ موصششوف في الذمة اي انه يتقششدم فيه رأس المششال ويتششأخر‬
‫لجله‬

‫المثمن‬

“menjual suatu barang yang penyerahannya ditunda, atau menjual

Jual beli Online Menurut Syariat Islam | 10

suatu barang yang ciri-cirinya jelas dengan pembayaran modal di awal,
sedangkan barangnya diserahkan kemudian”.
Sedangkan Ulama’ Syaf’yah dan Hanabilah mendefnisikannya sebagai
berikut :
‫عقدعلى موصوف بذمة مقبوض بمجلس عقد‬
“akad yang disepakati dengan menentukan ciri-ciri tertentu dengan
membayar harganya terlebih dulu, sedangkan barangnya diserahkan
kemudian dalam suatu majelis akad”.
Dengan adanya pendapat pendapat diatas sudah cukup untuk
memberikan perwakilan penjelasan dari akad tersebut, dimana inti dari
pendapat tersebut adalah; bahwa akad salam merupakan akad pesanan
dengan membayar terlebih dahulu dan barangnya diserahkan kemudian,
tapi cirri-ciri barang tersebut haruslah jelas penyifatannya.
Dan masih banyak lagi pendapat yang diungkapkan para pemikir
dalam masalah ini, sebagaimana al-Qurthuby , An-Nawawi dan ulama’
malikiyah, serta yang lain, mereka ikut andil memberikan sumbangsih
pemikiran dalam masalah ini, akan tetapi karena pendapatnya hampir sama
dengan pandapat yang diungkapkan diatas, maka penulis berfkir, bahwa
pendapat diatas sudah cukup untuk mewakilinya.
Dalam islam dituntut untuk lebih jelas dalam memberikan sutu
landasan hukum, maka dari itu islam melampirkan sebuah dasar hukum
yang terlampir dalam al-Qur’an, al-Hadits dan Al-hadits, ataupun Ijma’. Perlu
diketahui sebelumnya mengenai transaksi ini secara khusus dalam al qur’an
tidak ada yang selama ini dijadikan landasan hukum adalah transaksi jual
beli secara global, karena bay salam termasuk salah satu jual beli dalam
bentuk khusus, maka hadist Nabi dan ijma’ ulama’ banyak menjelaskannya
dan tentunya Al-Qur’an yang membicarakan secara global sudah mencakup
Jual beli Online Menurut Syariat Islam | 11

‫‪atas diperbolehkannya jual beli akad salam. Adapun landasan hukum islam‬‬
‫‪mengenai hal tersebut adalah :‬‬

‫‪A.Ayat Tentang Bay As-Salam‬‬
‫الذين يأكلون الربوا ييقومششون إي كما يقششول الششذي يتخبطهش الشششيطن من المس ذلك بششأنهم‬
‫قالوا إنمششاالبيع مثل الربششوا وأحل الله الششبيع وحششرم الربششوا فمن جششاءه موعظة من ربه فششانتهى فله‬
‫ماسشششششششلف وامشششششششره إلى الله ومن عشششششششاد فالئك اضشششششششحاب النشششششششار هم فيها خالشششششششدون‬
‫ياايهالذين أمنوا إذا تشداينتمش بشدين الى اجل مسشمى فشاكتبوه واليكتب بينكم كشاتب بالعشدل وي يشأب‬
‫…… كاتب أنيكتب كماعلمه الله فاليكتب واليملل الذي عليه الحق واليتق الله ربه‬

‫‪B.Hukum Tentang Bay As-Salam‬‬
‫‪Adapun hadits tentang dasar hukum diperbolehkannya transaksi ini‬‬
‫‪adalah, sebagaimana riwayat Hakim bin Hizam :‬‬
‫عن حكيم بن حشششزام ان النشششبي صشششلى الله عليه وسشششلم قشششال له يتبع ما ليس عنشششدك‬
‫‪“dari hakim bin hizam, sesungguhnya Nabi bersabda : janganlah‬‬
‫”‪menjual sesuatu yang tidak ada padamu‬‬

‫عن ابن عبششاس رضي الله عنهما قششال ‪ :‬قششدم النششبي صششلى الله عليه وسششلم المدينةش وهم‬
‫يسلفون في الثمر السنتين والثلثا فقال رسششول الله صششلى الله عليه وسششلم ‪ :‬من أسششلف‬
‫في ششششيئ ففي كيل في ثمر معلشششوم ووزن معلشششوم إلى اجل معلشششوم )رواه البخشششاري(‬
‫‪“dari Abdullah bin Abbas, ia berkata, Nabi datang ke Madinah, dimana‬‬
‫‪masyrakat melakukan transaksi salam (memesan) kurma selama dua‬‬
‫‪tahun dan tiga tahun, kemudian Nabi bersabda, barang siapa‬‬
‫‪melakukan akad salam terhadap Sesutu, hendaklah dilakukan dengan‬‬
‫‪takaran yang jelas, timbangan yang jelas, dan sampai batas waktu‬‬
‫‪yang jelas”.‬‬
‫‪Jual beli Online Menurut Syariat Islam | 12‬‬

Dalam transaksi salam ini diperlukan adanya keterangan mengenai
pihak-pihak yang terlibat, yaitu orang yang melakukan transaksi secara
langung, juga syarat-syarat ijab qabul, yaitu :
A.Pihak-Pihak Yang Terlibat
Adapun pihak-pihak yang terlibat langsung adalah al-muslim dimana
posisinya sebagai pembeli atau pemesan, dan juga muslim ilaihi, dimana
posisinya sebagai orang yang di amanatkan untuk memesan barang dan
Juga

barang

Sedangkan

syarat

dari

yang
penjual

dan

di
pemesan,

maksudkan.
penulis

hanya

bisa

menyimpulkan sedikit, yaitu mereka belum termasuk sebagai golongangolongan orang-orang yang dilarang bertindak sendiri, seperti anak-anak
kecil, gila, pemboros, banyak hutangnya, atau yang lainnya.

B.Syarat-Syarat Ijab Qabul
Pernyataan dalam ijab qabul ini bisa disampaikan secara lisan, tulisan
(surat menyurat, isyarat yang dapat memberi pengertian yang jelas), hingga
perbuatan atau kebiasaan dalam melakukan ijab qabul. Adapun syaratsyaratnya adalah :
-Dilakukan dalam satu tempo
-Antara ijab dan qabul sejalan
-Menggunakan kata assalam atau assalaf
-Tidak ada khiyar syarat (hak bagi pemesan untuk menerima pesanan atau
tidak)
Jual beli Online Menurut Syariat Islam | 13

Peigertini Junl beli deigni Aknd Snlnm Secnr oiliie (E-Commerce)
Transaksi secara online merupakan transakasi pesanan dalam model
bisnis era global yang non face, dengan hanya melakukan transfer data
lewat maya (data intercange) via internet, yang mana kedua belah pihak,
antara originator dan adresse (penjual dan pembeli), atau menembus batas
System Pemasaran dan Bisnis-Online dengan menggunakan Sentral shop,
Sentral Shop merupakan sebuah Rancangan Web Ecommerce smart dan
sekaligus sebagai Bussiness Intelligent yang sangat stabil untuk diguakan
dalam memulai, menjalankan, mengembangkan, dan mengontrol Bisnis.
Perkembangan teknologi inilah yang bisa memudahkan transaksi jarak
jauh, dimana manusia bisa dapat berinteraksi secara singkat walaupun tanp
face to face, akan tetapi didalam bisnis adalah yang terpenting memberikan
informasi dan mencari keuntungan.
Adapun mengenai defnisi mengenai E-Commerce secara umumnya
adalah dengan merujuk pada semua bentuk transaksikomersial, yang
menyangkut organisasi dan transmisi data yang digeneralisasikan dalam
bentuk

teks,

suara,

dan

gambar

secara

lengkap.

Sedangkan pihak-pihak yang terlibat sebagaiman yang telah diungkapkan
dalam akad salam diatas, mungkin tidak beda jauh, hanya saja persyaratan
tempat yang berbeda.

Tiijnuni Hukum Iilnm Terhndnp Pembelini Secnrn Oiliie (ECommerce)
Sebagaimana keterangan dan penjelasan mengenai dasar hokum
hingga persyaratan transaksi salam dalam hukum islam, kalau dilihat secara
sepintas mungkin mengarah pada ketidak dibolehkannya transaksi secara
Jual beli Online Menurut Syariat Islam | 14

online (E-commerce), disebabkan ketidak jelasan tempat dan tidak hadirnya
kedua pihak yang terlibat dalam tempat.
Tapi

kalau

kita

mencoba

menelaah

kembali

dengan

mencoba

mengkolaborasikan antara ungkapan al-Qur’an, hadits dan ijmma’, dengan
sebuah landasan :

‫الصل في المعاملة الباحة حتى يدل الدليل لعلى تحرمه‬
Dengan melihat keterangan diatas dijadikan sebagai pemula dan
pembuka

cenel

keterlibatan

hukum

islam

terhadap

permasalahan

kontemporer. Karena dalam al-Qur’an permasalahn trasnsaksi online masih
bersifat global, selanjutnya hanya mengarahkan pada peluncuran teks hadits
yang dikolaborasikan dalam peramasalahan sekarang dengan menarik
sebuah pengkiyasan.
Sebagaimana ungkapan Abdullah bin Mas’ud : Bahwa apa yang telah
dipandang baik oleh muslim maka baiklah dihadapan Allah, akan tetapi
sebaliknya.
Dan yang paling penting adalah kejujuran, keadilan, dan kejelasan
dengan memberikan data secara lengkap, dan tidak ada niatan untuk
menipu atau merugikan orang lain, sebagaimana frman Allah dalam surat
Al-Baqarah 275 dan 282 diatas.

2. Langkah-Langkah Yang Dapat Kita Tempuh Agar Jual Beli
Secara Online Diperbolehkan, Halal, Dan Sah Menurut Syariat
Islam
Pertama, Produk Anda Halal

Jual beli Online Menurut Syariat Islam | 15

Kewajiban menjaga hukum halal-haram dalam objek perniagaan tetap
berlaku, termasuk dalam perniagaan secara online, mengingat Islam
mengharamkan hasil perniagaan barang atau layanan jasa yang haram,
sebagaimana ditegaskan dalam hadis: “Sesungguhnya bila Allah telah
mengharamkan atas suatu kaum untuk memakan sesuatu, pasti Ia
mengharamkan pula hasil penjualannya.” (HR Ahmad, dan lainnya).
Boleh jadi ketika berniaga secara online, rasa sungkan atau segan
kepada orang lain sirna atau berkurang. Tapi Anda pasti menyadari bahwa
Allah ‘Azza wa Jalla tetap mencatat halal atau haram perniagaan Anda.
Kedua, Kejelasan Status Anda
Di antara poin penting yang harus Anda perhatikan dalam setiap
perniagaan adalah kejelasan status Anda. Apakah sebagai pemilik, atau
paling kurang sebagai perwakilan dari pemilik barang, sehingga berwenang
menjual barang. Ataukah Anda hanya menawaran jasa pengadaan barang,
dan atas jasa ini Anda mensyaratkan imbalan tertentu. Ataukah sekadar
seorang pedagang yang tidak memiliki barang namun bisa mendatangkan
barang yang Anda tawarkan.
Ketiga, Kesesuaian Harga Dengan Kualitas Barang
Dalam jual beli online, kerap kali kita jumpai banyak pembeli merasa
kecewa setelah melihat pakaian yang telah dibeli secara online. Entah itu
kualitas kainnya, ataukah ukurang yang ternyata tidak pas dengan badan.
Sebelum

hal

ini

terjadi

kembali

pada

Anda,

patutnya

anda

mempertimbangkan benar apakah harga yang ditawarkan telah sesuai
dengan kualitas barang yang akan dibeli. Sebaiknya juga Anda meminta foto
real dari keadaan barang yang akan dijual.
Keempat, Kejujuran Anda

Jual beli Online Menurut Syariat Islam | 16

Berniaga secara online, walaupun memiliki banyak keunggulan dan
kemudahan, namun bukan berarti tanpa masalah. Berbagai masalah dapat
saja muncul pada perniagaan secara online. Terutama masalah yang
berkaitan dengan tingkat amanah kedua belah pihak.
Bisa jadi ada orang yang melakukan pembelian atau pemesanan.
Namun

setelah

barang

Anda

kirim

kepadanya,

ia

tidak

melakukan

pembayaran atau tidak melunasi sisa pembayarannya. Bila Anda sebagai
pembeli, bisa jadi setelah Anda melakukan pembayaran, atau paling kurang
mengirim uang muka, ternyata penjual berkhianat, dan tidak mengirimkan
barang. Bisa jadi barang yang dikirim ternyata tidak sesuai dengan apa yang
ia gambarkan di situsnya atau tidak sesuai dengan yang Anda inginkan.
Anda bisa bayangkan betapa susah dan repotnya bila mengalami
kejadian seperti itu. Karena itu, walaupun kejujuran ditekankan dalam setiap
perniagaan, pada perniagan secara online tentu lebih ditekankan lagi.
Pesan saya, hendaknya Anda ekstra hati-hati ketika melakukan suatu
transaksi secara online. Baik sebagai penjual atau sebagai pembeli. Kenali
dan pelajarilah berbagai kiat aman menjalankan perniagaan atau membuka
toko online.
Saya mengapresiasi upaya Yayasan Bina Muslim Indonesia yang
berusaha menjembatani kepentingan penjual dan pembeli melalui layanan
www.bursamuslim.com.

Semoga

upaya

www.bursamuslim.com

dapat

menjawab harapan dan sekaligus menjadi solusi bagi umat Islam yang ingin
berniaga secara online.

Jual beli Online Menurut Syariat Islam | 17

BAB III
PENUTUP
Bisnis online sama seperti bisnis ofine. Ada yang halal ada yang haram,
ada yang legal ada yang ilegal. Hukum dasar bisnis online sama seperti akad
jual beli dan akad as-salam, ini diperbolehkan dalam Islam. Adapun
keharaman bisnis online karena beberapa sebab :
1. Sistemnya haram, seperti money gambling. Judi itu haram baik di darat
maupun di udara (online)
2. Barang/jasa yang menjadi objek transaksi adalah barang yang
diharamkan, seperti narkoba, video porno, online sex, pelanggaran hak
cipta, situs-situs yang bisa membawa pengunjung ke dalam perzinaan.
3. Karena melanggar perjanjian (TOS) atau mengandung unsur penipuan.
4. Dan

lainnya

yang

tidak

membawa

kemanfaatan

tapi

justru

mengakibatkan kemudharatan.
Ketika kita terjun ke bisnis online, banyak sekali godaan dan tantangan
bagaimana kita harus berbisnis sesuai dengan koridor Islam. Maka dari itu
kita harus lebih berhati-hati. Jangan karena ingin mendapat dolar yang
banyak lalu menghalalkan segala macam cara. Selama kita berbisnis online
sesuai dengan prinsip-prinsip Islam dan bermanfaat bagi orang lain, insya
Alloh uang yang didapat akan berkah.
Sebagaima telah disebutkan diatas, hukum asal mu’amalah adalah alibaahah (boleh) selama tidak ada dalil yang melarangnya. Namun demikian,
bukan berarti tidak ada rambu-rambu yang mengaturnya.
Transaksi online diperbolehkan menurut Islam selama tidak mengandung
unsur-unsur yang dapat merusaknya seperti riba, kezhaliman, penipuan,

Jual beli Online Menurut Syariat Islam | 18

kecurangan dan yang sejenisnya serta memenuhi rukun-rukun dan syaratsyarat didalam jual belinya.
Hal yang perlu juga diperhatikan oleh konsumen dalam bertransaksi
adalah memastikan bahwa barang/jasa yang akan dibelinya sesuai dengan
yang disifatkan oleh si penjual sehingga tidak menimbulkan perselisihan di
kemudian hari.

Jual beli Online Menurut Syariat Islam | 19

DAFTAR PUSTAKA
 Asnawi, Haris Faulidi, Transaksi Bisnis E-Commerce Perspektif Islam,
(Yogyakarta : Laskar Press)
 Al-mwardi dalam Manshur ibnu Idris al-Bahiti, Kasaf al-Qur’an, hlm. 288
Ibn Abidin¸ Ad-Dar Al-Muhtar, Hasan, Ali , Bebagai Macam Transaksi
Dalam

Islam,

Basyit, Ahmad Azhar, Asas-asa Hukum Mu’amalah. (Yogyakarta : UII
pres,1990),

 Daud, Ali Mahmud, Hukum Islam Di Indonesia : pengantar hokum islam
dan tata hukum islam di Indonesia, (Jakarta : PT: Grafndo, 1993)
 http://rumahmakalah.wordpress.com/2008/11/08/transaksi-jual-belisecara-online-akad-salam-secara-e-commerce/
 fle:///F:/Halal-Haram220Bisnis220Online.htm
 fle:///F:/dalam-hukum-islam-dalam-bisnis-online.html
 eramuslim.com , pesantrenvirtual.com , msi-uii.net
 fle://

ebusinneson/BISNIS

ONLINE

INFORMATION.Blog

Hukum

Bisnisnline dalamslam.htm
 fle://muamalat-jual-beli-dalam-islam-pengertian-rukun-hukumlarangan-dll.htm

Jual beli Online Menurut Syariat Islam | 20

 Al-Omar, Fuad. dan Abdel-Haq, Mohammed. 1996. Islamic Banking.
Theory, Practise, and Challenges. Karachi: Oxford University Press.

Jual beli Online Menurut Syariat Islam | 21