MK KOMUNIKASI AGRIBISNIS KOMUNIKASI MASS

MK KOMUNIKASI AGRIBISNIS

KOMUNIKASI MASSA

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5

1. Adinda Putri Amanda

(150510110124)

2. Wildan Maulana

(150510110138)

3. Yudha Satrio Wibowo

(150510110149)

4. Ajeng Pramita Andani


(150510110159)

AGROTEKNOLOGI E

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2013

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................2
KATA PENGANTAR..................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................................4
1.2 Tujuan.....................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komunikasi Massa.......................................................................
2.2 Karakteristik Komunikasi Massa...................................................................
2.3 Fungsi Komunikasi Massa.............................................................................

2.4 Model Proses Komunikasi Massa...................................................................
2.5 Efek Komunikasi Massa................................................................................
2.6 Kelemahan Komunikasi Massa.....................................................................
2.7 Contoh Komunikasi Massa...........................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................

Halaman 2

KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
tugas ini tepat waktu.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Komunikasi
Agribisnis. Makalah ini menjelaskan tentang komunikasi massa.
Penyusun mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan makalah
selanjutnya. Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen
Komunikasi Agribisnis yang telah membantu menyelesaikan tugas ini baik secara
langsung maupun tidak langsung.


Jatinangor, Oktober 2013

Penyusun

Halaman 3

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Komunikasi menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari-hari. Dalam
komunikasi kita mengenal istilah komunikasi massa, komunikasi yang merujuk
pada penyebaran informasi kepada khalayak dalam jumlah yang banyak.
Komunikasi massa dapat menggunakan media massa. Dalam studi komunikasi
massa secara umum menjelaskan tentang dua hal pokok yaitu studi komunikasi
massa yang melihat peran media masa terhadap masyarakat luas beserta institusiinstitusinya. Pandangan ini menggambarkan keterkaitan antara media dengan
berbagai institusi lain seperti institusi politik, ekonomi, pendidikan, agama dan
sebagainya. Kedua, studi komunikasi massa yang melihat hubngan anatara media
dengan audiensnya, baik secara kelompok maupun individual. Teori-teori
mengenai hubungan antara media audien terutama menekan pada efek-efek

individu dan kelompok sebagai hasil interaksi dengan media (Morissan,
2009:14).
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui definisi, karakteristik, fungsi, bentuk, efek komunikasi
massa.

Halaman 4

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komunikasi Massa
Komunikasi massa merupakan komunikasi dengan menggunakan media
massa. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah siaran radio dan
televisi (media elektronik), surat kabar, majalah (media cetak) ataupun dengan
media film.
Pengertian komunikasi massa menurut para ahli yaitu:
 Menurut Jay Black dan Frederick C. Whitney (1988),
Komunikasi massa adalah sebuah proses dimana pesan-pesan yang
diproduksi secara massal atau


tidak sedikit disebarkan kepada massa

penerima pesan yang luas, anonim, dan heterogen.
 Menurut Bittner (1980)
Komunikasi

massa

adalah

komunikasi

melalui

pesan

yang

disampaikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.
 Menurut Joseph A Devito

Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa,
kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Dan komunikasi massa adalah
komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio atau visual.
 Menurut Jalaluddin Rakhmat
Komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada
sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak
atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan
sesaat.
 Menurut Joseph R. Dominick
Komunikasi massa adalah suatu proses dimana suatu organisasi yang
kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin memproduksi dan
mengirimkan pesan kepada khalayak yang besar, heterogen, dan tersebar.

Halaman 5

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah
salah satu bentuk penyampaian pesan dengan menggunakan media pada khalayak
ramai yang sifat penyebaran pesannya berlangsung begitu cepat, serempak, dan
luas. Penerima pesan dalam komunikasi massa tidak hanya besar dalam jumlah,
tetapi memiliki sifat yang berbeda dari segi usia, jenis kelamin, tingkat sosial,

jenis pekerjaan, agama dan lain sebagainya.

2.2 Karakteristik Komunikasi Massa
Komunikasi massa memiliki karakteristik sebagai berikut :
a) Komunikator bersifat melembaga.
Komunikator dalam komunikasi massa terdiri dari kumpulan orang-orang.
Artinya gabungan antara berbagai macam unsur yang bekerja satu sama lain
dalam sebuah lembaga. Komunikator dalam komunikasi massa adalah
lembaga media massa itu sendiri. Komunikator dalam komunikasi massa
biasanya adalah media massa seperti surat kabar, televisi, stasiun radio,
majalah, dan penerbit buku. Media massa disebut sebagai organisasi sosial
karena merupakan kumpulan beberapa individu dalam proses komunikasi
massa tersebut. (Nurudin,2004:16-18)
b) Komunikan bersifat anonim dan heterogen.
Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen. Artinya pengguna
media memiliki pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial, tingkat
ekonomi, latar belakang budaya, dan kepercayaan yang berbeda-beda. Selain
itu dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan
(anonim) karena dalam proses komunikasinya menggunakan media dan tidak
tatap muka. (Ardianto,2004:9)


Halaman 6

c) Pesan yang disampaikan bersifat umum.
Pesan dalam komunikasi massa ditujukan kepada semua orang atau khalayak
yang plural. Oleh karena itu pesan-pesan yang dikemukakan bersifat umum
tidak boleh bersifat khusus. Khusus disini memilki arti pesan itu memang
tidak disengaja untuk golongan tertentu saja.
d) Proses komunikasi berlangsung satu arah
Komunikasi massa dilakukan melalui media massa, artinya komunikator dan
komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator aktif
menyampaikan pesan dan komunikan pun aktif menerima pesan, namun
diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog sebagaimana halnya terjadi
dalam komunikasi antar pribadi. Dengan demikian komunikasi massa itu
bersifat satu arah.
e) Menimbulkan keserempakan.
Dalam komunikasi massa proses penyebaran pesan-pesannya terjadi secara
serempak. Serempak disini berarti khalayak bisa menikmati media massa
tersebut hampir bersamaan. Effendi (1999)


mengartikan keserempakan

media massa itu ialah kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak
yang jauh dari komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lainnya berada
dalam keadaan terpisah.
f) Dikontrol oleh Gatekeeper.
Gatekeeper atau yang sering disebut dengan penjaga gawang adalah orang
yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa.
Gatekeeper berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi,
menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih
mudah dipahami. Gatekeeper juga berfungsi untuk menginterpretasikan
pesan, menganalisis, menambah atau mengurangi pesan-pesannya.

Halaman 7

Karakteristik Khusus dari Komunikasi Massa Menurut McQuaill 2000, yaitu:
1. Jumlah audiens yang sangat besar dan heterogen,
2. Bersifat impersonal yaitu sumber penyampai informasi tidak mengenal
keseluruhan partisipan secara personal,
3. Terencana yaitu dapat diprediksikan dan formal,

4. Adanya kontrol terhadap sumber informasi
5. Keterbatasan interaktifitas antara sumber dengan audience-nya,

2.3 Fungsi Komunikasi Massa
Fungsi komunikasi massa menurut Jay black dan Frederick C.Whitney (1988),
antara lain :
1. To inform (menginformasikan)
Fungsi informasi merupakan fungsi paling penting yang terdapat
dalam komunikasi massa. Komponen paling penting untuk mengetahui fungsi
informasi dari berita-berita yang disajikan.Fakta-fakta yang dicari wartawan
dilapangan kemudian dituangkannnya dalam tulisan juga merupakan
informasi. Fakta yang terjadi di masyarakat dan kemudian diringkas dalam
5W + 1 H.
2. To entertain (memberi hiburan)
Fungsi hiburan untuk media elektronik mendapatkan posisi yang
paling tinggi dibandingkan dengan fungsi-fungsi yang lain. Misalnya, media
televisi dijadikan oleh masyarakat sebagai media hiburan. Hal ini berbeda
dengan media cetak, media cetak biasanya lebih mengutamakan isi
informasinya ketimbang hiburannya.


Halaman 8

3. To persuade (membujuk)
Fungsi persuasif komunikasi massa sama pentingnya dengan fungsi
informasi dan hiburan. Bagi Joseph na. Devito (1997), fungsi persuasif
dianggap fungsi yang paling penting dari komunikasi massa. Persuasif bisa
dalam berbagai bentuk, yaitu :
1. Mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan atau nilai seseorang.
2. Mengubah sikap, kepercayaan dan nilai seseorang.
3. Menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu
4. Memperkenalkan etika atau menawarkan sistem nilai tertentu.
4. Transmission of the culture (transmisi budaya)
Transmisi budaya merupakan salah satu fungsi komunikasi massa
yang paling luas, meskipun paling sedikit dibicarakan. Transmisi budaya
tidak dapat dielakkan, tetapi selalu hadir dalam berbagai bentuk komunikasi
yang mampu mempunyai dampak pada penerimaan individu, demikian juga
beberapa bentuk komunikasi menjadi bagian dari pengalaman dan
pengetahuan individu.
Selain itu komunikasi massa berfungsi untuk:
 Mendorong Kohesi Sosial
Kohesi yang dimaksud disini adalah penyatuan. Artinya, media massa
mendorong masyarakat untuk bersatu. Dengan kata lain, media massa
merangsang masyarakat untuk memikirkan dirinya bahwa bercerai berai
bukan keadaan yang baik bagi kehidupan mereka.
 Pengawasan
Bagi Laswell, komunikasi massa mempunyai fungsi pengawasan.
Artinya, menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai
kejadian-kejadian yang ada di sekitar kita. Fungsi pengawasan bisa dibagi
menjadi dua yakni warning or beware surveillance atau pengawasan
peringatan dan instrumental surveillance atau pengawasan instrumental.
 Korelasi

Halaman 9

Fungsi korelasi yang dimaksud adalah fungsi yang menghubungkan
bagian-bagian dari masyarakat agar sesuai dengan lingkungannya. Erat
kaitannya dengan fungsi ini adalah peran media massa sebagai penghubung
antara berbagai komponen masyarakat. Sebuah berita yang disajikan oleh
seorang reporter akan menghubungkan antara narasumber (salah satu unsur
bagian masyarakat) dengan pembaca surat kabar (unsur bagian masyarakat
yang lain).
 Pewarisan Sosial
Media massa berfungsi sebagai seorang pendidik, baik yang
menyangkut pendidikan formal maupun informal yang mencoba meneruskan
atau mewariskan suatu ilmu pengetahuan, nilai, norma, pranata, dan etika dari
suatu generasi ke generasi selanjutnya.
 Melawan Kekuasaan dan Kekuatan Represif
Komunikasi massa dapat menjadi sebuah alat untuk melawan
kekuasaan dan kekuatan represif. Komunikasi massa berperan memberikan
informasi, tetapi informasi yang diungkapkannya ternyata mempunyai motifmotif tertentu untuk melawan kemapanan. Komunikasi massa juga bisa
berperan untuk memperkuat kekuasaan, tetapi bisa juga sebaliknya.
2.4 Model Proses Komunikasi Massa
a)

Model Jarum Suntik (Hypodermic Needle Model)
Model jarum suntik pada dasarnya adalah aliran satu tahap (one step

flow), yaitu dari media massa langsung pada khalayak sebagai massa
audience. Model ini mengasumsikan, media massa secara langsung, cepat
dan mempunyai efek yang amat kuat atas massa audience. Model Hypodemic
Needle cenderung sangat melebihkan peranan komunikasi massa dengan
media massa.

Halaman 10

b)

Model Alir Dua Tahap (two-step flow model)
Model ini menyatakan, pesan-pesan media massa yang tidak seluruhnya

mencapai massa audience secara langsung, sebagian besar pesan yang
disampaikan berlangsung secara bertahap. Tahap pertama dari media massa
kepada orang-orang tertentu di antara mass audience (opinion leaders) yang
bertindak selaku gate-leaders. Dari sini pesan-pesan media ditentukan kepada
anggota-anggota mass audience yang lain sebagai tahap yang kedua sehingga
pesan-pesan media akhirnya mencapai ke seluruh penduduk.
c)

Model Alir Satu Tahap (one-step flow model)
Hampir serupa dengan Model Hypodermic Needle, model alir satu

tahap ini menyatakan saluran-saluran media massa berkomunikasi secara
langsung kepada mass audience. Artinya pesan-pesan media mengalir tanpa
harus melalui opinion leaders. Namun, berbeda dengan Model Hypodermic
Needle, model alir satu tahap mengakui bahwa pesan-pesan komunikasi
penerima-penerima yang seluruhnya sama. Efek yang ditimbulkan juga tidak
selalu sama untuk masing-masing penerima.
d)

Model Alir Banyak Tahap (multi-step flow model)
Model alir banyak tahap merupakan golongan dari semua model. Model

ini menyatakan pesan-pesan media massa menyebar kepada khalayak melalui
suatu interaksi yang amat kompleks. Media mencapai khalayak dapat secara
langsung dan dapat pula melalui macam-macam penerusan (relaying) secara
beranting,

baik

melalui

pemuka-pemuka

masyarakat (opinion

leaders) maupun melalui situasi saling berhubungan antara anggota khalayak.

Halaman 11

2.5 Efek Komunikasi Massa
Secara umum komunikasi massa mempunyai tiga efek. Berdasarkan teori
hierarki efek yaitu:
a)

Efek kognitif, pesan komunikasi massa mengakibatkan khalayak berubah
dalam hal pengetahuan, pandangan, dan pendapat terhadap sesuatu yang
diperolehnya.

b)

Efek afektif, di mana pesan komunikasi massa mengakibatkan berubahnya
perasaan tertentu dari khalayak.

c)

Efek konatif, di mana pesan komunikasi massa mengakibatkan orang
mengambil keputusan untuk melakukan atau tidak melakukan suatu
tindakan.

2.6 Kelemahan Komunikasi Massa

2.7 Contoh Komunikasi Massa

Halaman 12

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi massa merupakan suatu komunikasi yang disampaikan kepada
sejumlah besar orang melalui media massa. Media massa yang digunakan dapat
berupa siaran radio, televisi, surat kabar. Dalam komunikasi massa memiliki 5
karakteristik diantaranya adalah komunikator bersifat melembaga, komunikator
bersifat anonim dan heterogen, pesan yang disampaikan bersifat umum, proses
komunikasi bersifat satu arah, menimbulkan keserempakan, dikontrol oleh
gatekeeper.

Halaman 13

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.

Komunikasi

Massa.

Diakses

dari

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2011-2-00396-mc%201.pdf.
Tanggal 06 Oktober 2013.
Salmawati.

Komunikasi

Massa.

Diakses

dari

http://dirimu.files.wordpress.com/2010/04/fungsi-komunikasi-masa.pdf. Tanggal 06
Oktober 2013.
Anonim. Komunikasi Massa. Diakses dari
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18052/4/Chapter%20II.pdf
Tanggal 06 Oktober 2013

Halaman 14

Dokumen yang terkait

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL AGRIBISNIS PERBENIHAN KENTANG (Solanum tuberosum, L) Di KABUPATEN LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

27 309 21

Anal isi s L e ve l Pe r tanyaan p ad a S oal Ce r ita d alam B u k u T e k s M at e m at ik a Pe n u n jang S MK Pr ogr a m Keahl ian T e k n ologi , Kese h at an , d an Pe r tani an Kelas X T e r b itan E r lan gga B e r d asarkan T ak s on om i S OL O

2 99 16

ANALISA PENGGUNAAN TUNED MASS DAMPER PADA STRUKTUR GEDUNG DALAM MEREDUKSI RESPONS DINAMIK AKIBAT BEBAN GEMPA

11 97 14

FUNGSI MEDIA KOMUNIKASI TRADISIONAL WAYANG KULIT DALAM ACARA RUWATAN ALAM (Studi Pada Tradisi Ruwatan Alam Di Desa Sendi, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto)

0 94 37

INTERAKSI SIMBOLIK DALAM PROSES KOMUNIKASI NONVERBAL PADA SUPORTER SEPAKBOLA (Studi Pada Anggota Juventus Club Indonesia Chapter Malang)

5 66 20

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PELATIHAN KESEHATAN REPRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI EFEKTIF ORANG TUA KEPADA ANAK

8 135 22

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

6 77 70

PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN DINAS TATA KOTA BANDAR LAMPUNG

1 28 1