BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keterampilan Proses Sains Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) pada Siswa Sekolah Dasa

31

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD N Klero 02 Kecamatan Tengaran,
Kabupaten Semarang kelas IV Mata Pelajaran IPA Semester II Tahun Pelajaran
2016/2017 dengan jumlah siswa 32. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus
yaitu siklus I dan siklus II. Berikut ini uraian dari hasil penelitian.
4.1.1 Kondisi Sebelum Tindakan
Penelitian ini dilakukan di SD N Klero 02, Kecamatan Tengaran Kabupaten
Semarang pada semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Subyek penelitian pada
penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SD N Klero 02 dengan jumlah
siswa 32 yang terdiri dari 22 laki-laki dan 10 perempuan. Berdasarkan hasil
observasi yang telah dilakukan ditemukan permasalahan yang terjadi adalah
masih rendahnya keterampilan proses sains khususnya kelas IV. Permasalahan
yang ditemukan adalah keterampilan proses sains belum terlihat. Hal ini ditandai
dengan siswa hanya duduk, mendengarkan, mencatat dan menghafal materi saja
sehingga siswa merasa jenuh dan kurang bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran. Pembelajaran berpusat pada guru, sehingga siswa kurang terlibat

langsung dalam pembelajaran. Hal ini berdampak pada peningkatan keterampilan
proses sainsnya masih rendah. Oleh karena itu diperlukan suatu solusi dalam
mengatasi permasalahan tersebut. Hasil observasi sebelum tindakan/ prasiklus
berada dalam lembar observasi yang sudah disediakan. Berikut ini hasil observasi
prasiklus dalam bentuk diagram.

32

Pra Siklus
35%

65%

Gambar 4.1 Diagram Prasiklus Keterampilan Proses Sains
Diagram diatas dapat disimpulkan bahwa 65% siswa kurang tertarik dan
35% siswa tertarik.
4.1.2 Siklus I
4.1.2.1 Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini sebelum penelitian langkah pertama yang
dilakukan adalah meminta izin kepada kepala sekolah untuk melakukan Penelitian

Tindakan Kelas. Setelah mendapatkan izin dari sekolah kemudian meminta izin
kepada guru kelas IV yang mana subyek penelitian adalah siswa kelas IV. Peneliti
melakukan penelitian pada mata pelajaran IPA. Setelah guru kelas mengizinkan
kemudian peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas untuk mendapatkan
informasi tentang subjek penelitian yang akan digunakan oleh peneliti dalam
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kemudian peneliti berdiskusi dengan guru
kelas mengenai Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan
digunakan dalam penelitian tindakan kelas. Adapun Standar Kompetensi tersebut
adalah 7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/ atau bentuk suatu benda.
Adapun Kompetesi Dasarnya adalah 7.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa
gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda. 7.2
Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat
mengubah bentuk suatu benda.
Berdasarkan permasalahan pada saat observasi dan wawancara dengan
guru, peneliti kemudian mempersiapkan model pembelajaran untuk memperbaiki

33

proses pembelajaran. Membuat RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran)
siklus I. Dalam pelaksanaan siklus I ini peneliti berperan sebagai guru/ pengajar.

Untuk observer peneliti meminta bantuan guru kelas Ibu Sulasmi dan teman
sejawat Wahyu Astuti dan Indra Gunawan.
4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan ini menggunakan TGT yang diuraikan sebagai
berikut:
1. Pertemuan 1
Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 18 Juli
2017. Pertemuan dilaksanakan dengan alokasi waktu 2x35 menit. Berikut
ini kegiatan pada pertemuan pertama.
a. Kegiatan Awal
Pada pertemuan pertama ini kegiatan awal dimulai dengan guru
memberikan salam. Mengajak siswa berdoa yang dipimpin oleh ketua
kelas dan kemudian guru mengecek kehadiran siswa. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Kemudian guru memberika
apersepsi tentang gaya dapat mengubah gerak suatu benda.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti diawali dengan membahas materi pembelajaran secara
singkat. Kemudian guru meminta salah satu siswa untuk maju kedepan
kelas untuk mendemontrasikan suatu gaya. Guru membagi kelompok
belajar masing-masing terdiri dari 6 orang dan menjelaskan aturan

permainan. Kemudian setelah dibagi kelompok guru membagikan lembar
kerja siswa yang harus diselesaikan oleh masing-masing kelompok. Soalsoal dalam lembar kerja siswa nanti akan digunakan sebagai game
akademik. Guru membimbing jalannya diskusi kelompok. Setelah selesai
mengerjakan lembar kerja kemudian LKS dikumpulkan ke meja guru lalu
guru menyampaikan informasi bahwa siswa akan melakukan permainan
akademik. Guru menyiapkan meja permaian dan meminta perwakilan
kelompok untuk duduk dalam setiap meja permaian. Guru membacakan
soal yang dipilih kelompok dan kemudian kelompok menjawab soal yang

34

dipilih tersebut. Bagi kelompok yang bisa menjawab soal akan
mendapatkan skor.
c. Kegiatan Akhir
Guru melakukan refleksi dan konfirmasi kembali hasil jawaban soal-soal
dalam permainan dan menjelaskan bagian-bagian yang belum dipahami
oleh siswa. Kemudian guru menghitung skor dari masing-masing
kelompok dan kelompok yang mendapatkan skor tertinggi diberi hadiah
(penghargaan kelompok).
2. Pertemuan 2

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 19 Juli 2017. Pertemuan
dilaksanakan dengan alokasi waktu 2x35 menit. Berikut ini kegiatan pada
pertemuan kedua.
a. Kegiatan Awal
Kegiatan awal dimulai dengan mengucapkan salam dan mengajak siswa
untuk berdoa. Guru bertanya jawab seputar pembelajaran sebelumnya.
Guru memberikan apersepsi tentang macam-macam gaya kemudian guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan
kali ini.
b. Kegiatan Inti
Guru bertanya jawab mengenai pengertian gaya dan macam-macam gaya.
Kemudian guru meminta siswa untuk melakukan beberapa contoh gaya
dan menyebutkan macam-macam contoh gaya. Setelah itu masing-masing
kelompok yang sudah dibentuk pada pertemuan pertama diberikan lembar
kerja dan harus dikerjakan bersama dengan kelompoknya. Lembar tersebut
berisi soal-soal yang nantinya akan digunakan dalam permainan akademik.
Guru

membimbing


jalannya

diskusi

kelompok.

Setelah

selesai

mengerjakan lembar kerja kemudian LKS dikumpulkan ke meja guru lalu
guru menyampaikan informasi bahwa siswa akan melakukan permainan
akademik. Guru menyiapkan meja permaian dan meminta perwakilan
kelompok untuk duduk dalam setiap meja permaian. Guru membacakan
soal yang dipilih kelompok dan kemudian kelompok menjawab soal yang

35

dipilih tersebut. Bagi kelompok yang bisa menjawab soal akan
mendapatkan skor. Dan kelompok yang mendapatkan skor tertinggi diberi

hadiah (penghargaan kelompok).
c. Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir guru mengajak siswa bertanya jawab mengenai materi
yang sudah diajarkan hari ini dan membuat kesimpulan. Kemudian guru
memberikan soal evaluasi kepada masing-masing siswa. Setelah itu guru
dan siswa melakukan refleksi pada 2 pertemuan pembelajaran. Guru
mengakhiri pembelajaran dengan salam penutup.
4.1.2.3 Hasil Observasi
Tahap observasi ini peneliti dibantu 3 observer yaitu Ibu Sulasmi selaku
guru kelas IV SD N Klero 02, dan dua observer adalah teman sejawat yaitu
Wahyu Astuti dan Indra Gunawan. Observer melakukan observasi pada saat
pembelajaran berlangsung. Dan membawa lembar obervasi yang telah disiapkan
oleh peneliti sehingga observer tinggal mengisi kolom yang sudah ada dan diisi
sesuai petunjuk. Hasil observasi siswa pada pertemuan pertama yaitu 65% dan
pada pertemuan ke dua yaitu 72%.
80%
65%

Siklus I


72%

60%
40%
20%
0%
Siklus I

Pertemuan 1
65%

Pertemuan 2
72%

Gambar 4.2 Diagram Hasil Keterampilan Proses Sains Siswa Siklus I
Pelaksanaan siklus I yang dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan, dalam
gambar 4.2 terlihat bahwa pertemuan 1 seluruh aktivitas siswa berdasarkan model
TGT terlaksana dengan baik. Adapun presentase siswa pada pertemuan 1 adalah
65% dan keterampilan proses siswa pada pertemuan 2 adalah 72%.


36

1. Pertemuan 1
71%
70%
69%
68%
67%
66%
65%
64%

70%

69%

70%

68%
66%


Gambar 4.3 Hasil Keterampilan Proses Sains Siswa Pertemuan 1
Siklus I
Berdasarkan observasi pada gambar 4.2 dan 4.3 pertemuan pertama terlihat
pada setiap aspeknya yaitu pada aspek mengobservasi mencapai 69% pada aspek
mengklasifikasi mencapai 66% pada aspek merencanakan 68% pada aspek
menyimpulkan mancapai 70% pada aspek mengkomunikasikan mencapai 70%
aktivitas siswa melalui model pembelajaran TGT terlaksana. Adapun hasil
observasi pada siklus I pertemuan 2 disajikan melalui gambar 4.4 berikut ini
2. Pertemuan 2
76%
74%
72%
70%
68%
66%

74%
72%


73%

75%

69%

Gambar 4.4 Hasil Keterampilan Proses Sains Siswa Pertemuan 2
Siklus I
Berdasarkan observasi pada gambar 4.2 terlihat bahwa ada peningkatan
keterampilan proses sains pada setiap aspek yang diamati yaitu pada aspek
mengobservasi mencapai 72% pada aspek mengklasifikasi mencapai 69% pada
aspek merencanakan 74% pada aspek menyimpulkan mancapai 73% pada aspek

37

mengkomunikasikan mencapai 75% aktivitas siswa melalui model pembelajaran
TGT terlaksana.
4.1.2.4 Refleksi
Pelasanaan siklus I selesai peneliti dan observer melakukan refleksi.
Peneliti merefleksikan pembelajaran siklus I dan menyiapkan rancangan siklus II
untuk peningkatannya. Kelebihan dalam pembelajaran siklus I dapat ditingkatkan
dan dipertahankan pada siklus II, kemudian kekurangan yang ditemukan di siklus
I dapat diperbaiki dalam siklus II.
4.1.3 Siklus II
4.1.3.1 Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan siklus II ini peneliti akan melakukan perbaikan pada
siklus I. Persiapakan yang dilakukan dalam siklus II ini adalah membuat RPP
siklus II menggunakan model pembelajaran TGT menyiapkan LKS, menyusun
soal evaluasi, membuat lembar observasi, membuat angket, dan lembar
wawancara.
4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan
1. Pertemuan 1
Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada hari Jum’at, 21
Juli 2017. Pertemuan dilaksanakan dengan alokasi waktu 2x35 menit.
Berikut ini kegiatan-kegiatan pada pertemuan pertama.
a. Kegiatan Awal
Guru mengucapkan salam kemudian meminta ketua kelas untuk
memimpin doa. Guru menanyakan kehadiran siswa. Kemudian
guru menanyakan kepada siswa apakah sudah siap mengikuti
pembelajaran hari ini. Kemudian guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai setelah pembelajaran ini. Guru
memberikan apersepsi kepada siswa tentang materi gaya dapat
mengubah bentuk suatu benda.
b. Kegiatan Inti
Guru meminta siswa untuk bergabung dalam kelompok yang sudah
ditentukan dalam pembelajaran sebelumnya. Guru menjelaskan

38

materi secara singkat kemudian guru meminta siswa untuk mencari
tahu gaya apa yang bisa mengubah bentuk suatu benda. Setelah itu
guru memberikan lembar kerja dan meminta siswa untuk
berdiskusi bersama kelompoknya. Guru memantau jalannya
diskusi. Selesai mengerjakan LKS dikumpulkan ke meja guru lalu
guru menyampaikan informasi bahwa siswa akan melakukan
permainan akademik. Setiap kelompok mengikuti permainan ini
dengan tenang. Siswa mulai mengambil kartu soal pada meja
turnamen kemudian membaca dan menjawanya. Guru mengawasi
jalnnya permainan dan mencatat skor dari masing-masing
kelompok. Bagi kelompok yang bisa menjawab soal akan
mendapatkan skor. Dan kelompok yang mendapatkan skor
tertinggi diberi hadiah (penghargaan kelompok).
c. Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir ini guru merefleksi dan mengkonfirmasi kembali
hasil jawaban soal-soal dalam permainan dan menjelaskan bagian
yang belum dipahami oleh siswa. Kemudian guru menghitung skor
dari masing-masing kelompok dan kelompok yang mendapatkan
skor tertinggi diberi hadiah (penghargaan kelompok).
2. Pertemuan 2
Pelaksanaan pertemuan 2 siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, 22
Juli 2017 dengan alokasi waktu 2x35 menit. Kegiatan yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Awal
Guru mengucapkan salam kemudian meminta ketua kelas untuk
memimpin doa. Guru menanyakan kehadiran siswa. Kemudian
guru menanyakan kepada siswa apakah sudah siap mengikuti
pembelajaran hari ini. Kemudian guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai setelah pembelajaran ini.

39

b. Kegiatan Inti
Guru meminta siswa untuk bergabung dalam kelompok yang
sudah

ditentukan

dalam

pembelajaran

sebelumnya.

Guru

menjelaskan materi secara singkat kemudian guru meminta siswa
untuk mencari tahu gaya apa yang bisa mengubah bentuk suatu
benda. Setelah itu guru memberikan lembar kerja dan meminta
siswa untuk berdiskusi bersama kelompoknya. Guru memantau
jalannya diskusi. Selesai mengerjakan LKS dikumpulkan ke meja
guru lalu guru menyampaikan informasi bahwa siswa akan
melakukan permainan akademik. Setiap kelompok mengikuti
permainan ini dengan tenang. Siswa mulai mengambil kartu soal
pada meja turnamen kemudian membaca dan menjawanya. Guru
mengawasi jalnnya permainan dan mencatat skor dari masingmasing kelompok. Bagi kelompok yang bisa menjawab soal akan
mendapatkan skor. Dan kelompok yang mendapatkan skor
tertinggi diberi hadiah (penghargaan kelompok).
c. Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir guru mengajak siswa bertanya jawab mengenai
materi yang sudah diajarkan hari ini dan membuat kesimpulan.
Kemudian guru memberikan soal evaluasi kepada masing-masing
siswa. Guru mengucapkan terimakasih kepada seluruh siswa
karena sudah bersikap baik selama penelitian ini berlangsung dan
peneliti meminta maaf apabila ada yang kurang berkenan. Guru
mengakhiri pembelajaran dengan salam penutup.

4.1.3.3 Hasil Observasi
Tahap observasi ini peneliti dibantu 3 observer yaitu Ibu Sulasmi selaku
guru kelas IV SD N Klero 02, dan dua observer adalah teman sejawat yaitu
Wahyu Astuti dan Indra Gunawan. Observer melakukan observasi pada saat
pembelajaran berlangsung. Dan membawa lembar obervasi yang telah disiapkan
oleh peneliti sehingga observer tinggal mengisi kolom yang sudah ada dan diisi

40

sesuai petunjuk. Hasil observasi oleh siswa pada pertemuan pertama yaitu 78%
dan pada pertemuan ke dua yaitu 88%.
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Siklus II

Siklus II

88%

78%

Pertemuan 1
78%

Pertemuan 2
88%

Gambar 4.5 Diagram Hasil Keterampilan Proses Sains Siswa Siklus II
Pelaksanaan siklus II yang dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan, dalam
gambar 6 terlihat bahwa pertemuan 1 seluruh aktivitas siswa berdasarkan model
pembelajaran TGT

terlaksana dengan baik. Adapun presentase siswa pada

pertemuan 1 adalah 78% dan aktivitas siswa pada pertemuan 2 adalah 88%.
Adapun hasil observasi pada siklus II pertemuan 1 disajikan melalui Gambar 4.6
berikut ini.
1. Pertemuan 1

81%
80%
79%
78%
77%
76%
75%
74%
73%
72%
71%

79%

80%

78%
77%
74%

Gambar 4.6 Diagram Hasil Keterampilan Proses Sains Siswa
Pertemuan 1 Siklus II

41

Berdasarkan observasi pada gambar 4.6 terlihat bahwa ada peningkatan
keterampilan proses sains pada setiap aspek yang diamati yaitu pada aspek
mengobservasi mencapai 78% pada aspek mengklasifikasi mencapai 74% pada
aspek merencanakan 79% pada aspek menyimpulkan mancapai 80% pada aspek
mengkomunikasikan mencapai 77% aktivitas siswa melalui model pembelajaran
TGT terlaksana. Adapun hasil observasi pada siklus II pertemuan 1 disajikan
melalui Gambar 4.7 berikut ini:
2. Pertemuan 2
85%

86%
85%
84%
83%
82%
81%
80%
79%
78%
77%
76%

84%
82%
80%
79%

Gambar 4.7 Diagram Hasil Keterampilan Proses Sains Siswa
Pertemuan 2 Siklus 2
Berdasarkan observasi pada gambar 4.7 terlihat terlihat bahwa ada
peningkatan keterampilan proses sains pada setiap aspek yang diamati yaitu pada
aspek mengobservasi mencapai 80% pada aspek mengklasifikasi mencapai 79%
pada aspek merencanakan 82% pada aspek menyimpulkan mancapai 84% pada
aspek mengkomunikasikan mencapai 85% aktivitas siswa melalui model
pembelajaran TGT terlaksana.
4.1.3.4 Refleksi
Pada siklus II setelah pembelajaran berlangsung maka dilakukan refleksi
oleh peneliti. Setelah dilihat lebih lanjut hasil presentase keterampilan proses
sains siswa sudah meningkat maka dari itu tidak diperlukan siklus selanjutnya.

42

4.2

Hasil Tindakan
Peneliti mengobservasi aspek afektif dengan menggunakan angket. Berikut

ini hasil dari aspek afektif yang dapat dilihat dari tabel 4.1.
Tabel 4.1
Hasil Angket Afektif Siswa
Pertanyaan
1
2
3
4
5
6
7
8

SS (%)
39%
50,7%
23,4%
19,5%
15,6%
19,53%
23,4%
23,4%

S (%)
40,6%
31,2%
53,1%
34,3%
40,6%
43,75%
34,3%
28,12%

TB (%)
11,7%
11,7%
14,06%
21,09%
23,4%
21.09%
21.09%
23,43%

TS (%)
4,6%
6,25%
3,1%
10,9%
7,8%
6,25%
9,3%
10,9%

STS (%)
0
0
0
0
0
0
0
0

Keterangan:
SS = Senang Sekali

TB = Tidak Begitu

S = Senang

TS = Tidak Senang

STS = Sangant Tidak Senang

Berdasarkan tabel 4.1 terlibat bahwa setiap siswa memberikan tanggapan
yang positif tentang keterampilan proses sains melalui model pembelajaran TGT.
Peneliti juga mewawancara siswa dan guru tentang proses pembelajaran pada
siklus I dan siklus II. Berikut adalah tabel hasil wawancara siswa dan guru.
Tabel 4.2
Hasil Wawancara Peneliti Dengan Salah Satu Siswa
No
1
2
3
4

5

6

Pertanyaan
Apakah kamu tertarik dengan proses
pembelajaran yang disajikan?
Apakah kamu berantusias saat proses
pembelajaran berlangsung?
Apakah kamu menemukan kesulitan
saat proses pembelajaran berlangsung?
Menyenangkan atau tidak
pembelajaran menggunakan model
Team Game Tournament?
Apakah kamu berkonsentrasi selama
proses pembelajaran berlangsung?

Jawaban
“Iya bu tertarik karena saya suka
berdiskusi dengan teman-teman.”
“Berantusias karena ada permainan
akademiknya.”
“Tidak bu, malah saya senang
dengan pembelajarannya.”
“Iya karena ada permainan
akademiknya, diskusi, dan mendapat
hadiah pula.”
“Iya saya berkonsentrasi tetapi
ketika ada temen yang nakal
konsentrasi saya agak terganggu.”
Apakah
ada
kesulitan
saat “Tidak karena kalau kesulitan
mengerjakan lembar kerja dan evaluasi tinggal mencari materi yang ada di
siswa?
depannya.”

43

Tabel 4.3.
Hasil Wawancara Peneliti Dengan Guru
No
1

2

3

4

Pertanyaan
Apakah anda tertarik dengan proses
pembelajaran TGT materi gaya yang
disajikan?
Apakah anda menemukan kesulitan
saat proses pembelajaran TGT materi
gaya berlangsung?
Bagaimana tanggapan anda mengenai
proses
pembelajaran
dengan
menggunakan model Team Game
Tournament?
Apakah tujuan pembelajaran sudah
tercapai?

Jawaban
“Tertarik, karena siswa cenderung
lebih aktif dalam mengikuti
pembelajaran.”
“Iya. Kesulitannya dalam membagi
kelompok dan mengelola kelas.”
“Menarik, lebih efektif.”

“Sudah.”

Berdasarkan pada tabel 4.2 dan 4.3 terlihat bahwa siswa senang mengikuti
proses pembelajaran berlangsung. Respon dari guru yang tertarik dengan proses
pembelajaran dan ingin mencoba nya dalam pembelajaran lainnya
4.3

Analisis Komparatif

Berdasarkan hasil tindakan penelitian dengan menggunakan model
pembelajaran TGT diketahui bahwa adanya peningkatan keterampilan proses
sains. Perbandingan keterampilan proses sains pada prasiklus, siklus I dan siklus
II.
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Series1

88%
72%

35%

Pra Siklus
35%

Siklus I
72%

Siklus II
88%

Gambar 4.8 Diagram Hasil Keterampilan Proses Sains
4.4

Pembahasan

Penelitian tindakan ini difokuskan pada upaya untuk meningkatkan
keterampilan proses sains IPA siswa kelas IV di kelas SD Negeri Klero 02 dengan
menggunakan model pembelajaran TGT. Model pembelajaran TGT siswa terbagi
atas kelompok-kelompok kecil di dalamnya beranggotakan 4 sampai 5 siswa yang

44

berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang suku atau ras,
kemudian digabungkan dan bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil. Dalam
kerja kelompok guru memberikan lembar kerja siswa kepada setiap kelompok.
Tugas yang diberikan dikerjakan bersama dengan anggota kelompoknya. Dalam
model pembelajaran TGT menjadi kurang sehingga siswa terlibat aktif dalam
pembelajaran. Guru selalu berusaha mengoptimalkan interaksi. Pada akhir
pembelajaran guru memberikan evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman
siswa terhadap materi yang diajarkan.
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa keterampilan proses sains IPA
siswa pra siklus adalah 11 siswa (34%). Setelah diberikan tindakan pada siklus I
terjadi peningkatan keterampilan proses sains IPA siswa menjadi 23 siswa (72%).
Setelah diberikan tindakan pada siklus II, terjadi lagi peningkatan keterampilan
proses sains IPA menjadi 28 siswa ( 88%). Keterampilan proses sains IPA
sebelum diberikan tindakan adalah 21 siswa (66%). Setelah diberikan tindakan
pada siklus I, berkurang menjadi 9 siswa ( 28%). Setelah dilaksanakan lagi
tindakan pada siklus II, menjadi 4 siswa ( 12%) yang belum tuntas. Setelah
melakukan wawancara dengan guru kelas dan pengamatan ketika pembelajaran
maka dapat diketahui bahwa tiga siswa tersebut dalam pembelajaran sehari-hari
memang memiliki kemampuan yang rendah dalam memahami dan menguasai
materi pembelajaran dibandingkan dengan teman-temannya. Terhadap 4 siswa
yang nilai ulangannya belum mencapai kriteria ketuntasan minimal disebabkan
karena anak tersebut kemampuan dalam menyelesaikan soal-soal maupun tugas
yang diberikan oleh guru rendah sekali, Siswa tersebut diminta untuk
mengerjakan soal yang sama dengan soal tes untuk dikerjakan dirumah dengan
bimbingan orang tua, teman, ataupun orang yang dianggap dapat memberikan
bimbingan. Nilai hasil soal yang dikerjakan di rumah tersebut digunakan untuk
memperbaiki Nilai tes formatif setara dengan standar Nilai kriteria ketuntasan
minimal.
Peningkatan keterampilan proses sains IPA model pembelajaran TGT
materi gaya pada siswa kelas 5 SD Negeri Klero 02, berhasil dilakukan. Selain
meningkatkan keterampilan proses sains IPA, penerapkan model pembelajaran
TGT dalam pembelajaran IPA materi gaya juga meningkatkan kinerja guru dan
aktivitas siswa. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan
oleh Dewi Indrajati yang berjudul “Upaya meningkatkan hasil belajar IPA tentang
bumi dan alam semesta melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT bagi
kelas 5 di SD Negeri Jogosuran 68 Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Semester II
Tahun Pelajaran 2012/2013”..”. selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Tri
Wahyuni tahun 2012/2013 yang berjudul “Penerapan Model Kooperatif Tipe TGT
Dalam Peningkatan Pembelajaran IPA Kelas IV SD Negeri I Giritirto Kecamatan
Karanggayam Tahun Ajaran 2012/2013”. Selain itu, penelitian tindakan yang

45

dilakukan oleh oleh Yunita Nurmalasari tahun 2015 dengan judul “Meningkatkan
Hasil Belajar Matematika Dengan Model Kooperatif Tipe TGT di Kelas IV SDN
Paraksari”.” Selain mendukung dua hasil penelitian sebelumnya, hasil penelitian
ini juga mendukung pernyataan teoritis tentang model pembelajaran TGT menurut
Slavin (2008) dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT menggunakan turnamen
akademik. Siswa berkompetisi sebagai wakil dari kelompoknya melawan anggota
dari kelompok yang mencapai hasil atau presentasi serupa pada waktu lalu.
Anggota dalam satu kelompok akan saling membantu dalam mempersiapkan diri
untuk bermain dengan mempelajari lembar kegiatan dan menjelaskan masalahmasalah satu sama lain dan memastikan telah terjadi tanggung jawan individual.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

HUBUNGAN ANTARA STRES DAN PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA

11 143 2