PKMGT SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK DENGAN M

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK DENGAN MEMANFAATKAN
POTENSI ARUS SELAT LAUT SEBAGAI PENGHASIL LISTRIK
DEMI TERCIPTANYA PEMERATAAN DISTRIBUSI LISTRIK DI
INDONESIA

BIDANG KEGIATAN:
PKM-GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh:

Thathit Suprayogi

130322615513/ 2013

Novita Dewi Rosalina

120322420466/ 2012

Zahro Nurdiana


140322600035/ 2014

UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MALANG
2015

PENGESAHAN PKM GAGASAN TERTULIS
1.

Judul kegiatan

: Sistem Distribusi Listrik dengan
Memanfaatkan Potensi Arus Selat Laut
Sebagai Penghasil Listrik Demi Terciptanya
Pemerataan Distribusi Listrik di Indonesia
: PKM-GT

2.
3.

a.
b.
c.
d.
e.

Bidang kegiatan
Ketua pelaksana
Nama Lengkap
NIM
Jurusan
Universitas
Alamat Rumah dan No. Hp

f.
4.
5.
a.
b.
c.


Alamat E-mail
Anggota Pelaksana
Dosen Pendamping
Nama Lengkap dan Gelar
: Widjianto, Drs., M. Kom
NIDN
: 0024085407
Alamat Rumah dan No. Hp : Jl. Bendungan Batu Jahe 1, Malang 65145,
081555749116

: Thathit Suprayogi
: 130322615513
: Fisika
: Universitas Negeri Malang
: Dsn. Umbulrejo RT 04 RW 03 Ds. Bagorejo
Kec. Srono Kab. Banyuwangi, 085234627897
: thathityogi@gmail.com
: 2 orang


Malang, 20 Maret 2015
Menyetujui,
Ketua Jurusan Fisika

Ketua Pelaksana Kegiatan

Dr. Sentot Kusairi, M.Si
NIP. 196710281992031001

Thathit Suprayogi
NIM. 130322615513

Wakil Rektor III
Bidang Kemahasiswaan

Dosen Pendamping

Dr. Syamsul Hadi, M. Pd, M. Ed
NIP. 196108221987031001


Drs. Widjianto, M. Kom
NIDN. 0024085407

ii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ iv
RINGKASAN ................................................................................................... v
PENDAHULUAN
Latar Belakang ........................................................................................... 1
Tujuan ........................................................................................................ 2
Manfaat ....................................................................................................... 2
GAGASAN
Kondisi Kekinian ....................................................................................... 2
Solusi yang pernah ditawarkan ............................................................... 3
Gagasan Terbaru ...................................................................................... 4
Pihak yang terkait ..................................................................................... 5

Langkah-Langkah Strategis ..................................................................... 6
KESIMPULAN ................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 9
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Tim

iii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Turbin sumbu horisontal ................................................................. 4
Gambar 2.2 Sumbu vertikal ................................................................................ 4
Gambar 2.3 Oscillating hydrofil ......................................................................... 5
Gambar 2.4 Archimedes screw ............................................................................ 5
Gambar 2.5 Layang-layang pasang surut ............................................................ 5
Gambar 2.6 Enclosed tips (venturi) .................................................................... 5
Gambar 2.7 Peta arus laut Indonesia ................................................................... 6
Gambar 2.8 Penematan pembangkit listrik ......................................................... 7
Gambar 2.9 Pendistribusian antar pulau ............................................................. 7

Gambar 2.10 Skema kerja ................................................................................... 8

iv

SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK DENGAN MEMANFAATKAN
POTENSI ARUS SELAT LAUT SEBAGAI PENGHASIL LISTRIK
DEMI TERCIPTANYA PEMERATAAN DISTRIBUSI LISTRIK DI
INDONESIA
Thathit Suprayogi, Novita Dewi Rosalina, Zahro Nurdiana
Jurusan Fisika Fakultas FMIPA Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang No. 5 Malang
Ringkasan
Kondisi geografi Negara Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau membuat
pendistribusian listrik kurang merata untuk antar pulau, sebab kurangnya
pembangkit listrik di daerah tersebut. Selain itu jarak yang jauh dari pusat
pembangkit listrik membuat pendistribusian listrik ke daerah-daerah tidak dapat
maksimal. Kondisi geografi Indonesia yang memiliki daerah laut yang luas
seharusnya dapat dioptimalkan pemanfaatannya. Potensi arus selat laut yang besar
di wilayah Indonesia dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.
Pembangunan pembangkit listrik tenaga arus laut yang dibagun di setiap

selat yang memiliki potensi arus laut dapat mendistribusi listrik pada dua pulau atau
lebih yang berdekatan secara maksimal. Selain itu, energi yang digunakan akan ada
terus menerus sebab arus laut tidak akan berhenti (terbarukan) dan juga lebih ramah
lingkungan bila dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga uap dan diesel yang
menggunakan bahan tambang yang tidak dapat diperbaharui untuk membangkitkan
listrik. Sehingga semakin banyak selat yang dibangun pembangkit listrik, maka
semakin merata pendistribusian listrik di Indonesia.

v

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman dan semakin banyaknya jumlah
penduduk yang ada di Indonesia menyebabkan kebutuhan listrik semakin
meningkat. Listrik sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan industri seiring
meningkatnya pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, penyediaan listrik di
Indonesia masih belum merata. Maharani, 2014 menyatakan bahwa tingkat rasio
elektrifikasi (jumlah penduduk yang terjangkau aliran listrik) cenderung masih

tertinggal di antara negara tetangga di kawasan Asia Tenggara. Berdasarkan data
per Maret 2012, rasio elektrifikasi Indonesia hanya 74.3 persen, sementara
Singapura sudah 100 persen, Malaysia 99,4 persen, Brunei Darussalam 99,7 persen,
Thailand 99.3 persen, Vietnam 97.6 persen, Filipina 89,7 persen, dan Sri Lanka
76.6 persen.
Pada akhir tahun 2014, rasio elektrifikasi Indonesia mencapai 84,35 persen
(Kamaludin, 2015). Hal ini menandakan peningkatan yang signifikan dalam dua
tahun terakhir. Walaupun mengalami peningkatan, namun masih banyak
masyarakat Indonesia yang belum tidak mendapat menikmati pasokan listrik. Hal
ini dapat dilihat dari total 33 provinsi di Indonesia, hanya 8 provinsi yang masih
dibawah 60 persen untuk rasio elektrifikasinya. Beberapa daerah yang rasio
elektrifikasinya masih di bawah 60 persen antara lain adalah Sumatera Selatan
dengan 56,27 persen, Jambi sebesar 57,6 persen, Nusa Tenggara Barat sebesar
43,58 persen, Sulawesi Utara sebesar 53,75 persen, Sulawesi Barat sebesar 53,02
persen, Nusa Tenggara Timur sebesar 37,46 persen, dan Papua sebesar 32,74 persen
(maharani, 2014).
Salah faktor yang mempengaruhi rendahnya rasio elektrifikasi adalah
keadaan geografis Indonesia yang tersusun atas pulau-pulau, sehingga dengan
jauhnya tempat pembangkit listrik maka semakin sulit juga dalam
mendistribusikannya. Namun dengan kondisi geografis Indonesia dengan pulaupulau serta laut yang luas seharusnya bisa mengoptimalkan pemanfaatan keadaan

geografis tersebut yaitu memanfaatkan potensi arus laut yang besar. Admin, 2014
menyatakan bahwa wilayah Indonesia mempunyai banyak pulau dan selat sehingga
arus laut akibat interaksi Bumi-Bulan-Matahari mengalami percepatan saat
melewati selat-selat tersebut. Potensi arus laut yang besar di setiap selat dapat
digunakan untuk menggerakkan turbin generator sehingga bisa menghasilkan
listrik.
Potensi laut yang besar khususnya arus selat laut di Indonesia bisa
dimanfaatkan menjadi energy listrik untuk setiap daerah. Sehingga penulis
menggagas untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga arus laut pada setiap
selat yang berpotensi arus laut yang ada di Indonesia, khusus pulau-pulau kecil
berpenduduk yang belum mendapat pasokan listrik.

2

Tujuan
Tujuan dari penulisan gagasan ini adalah untuk memberikan solusi alternatif
mengenai potensi arus laut serta pengoptimalannya dalam sistem distribusi listrik
dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga arus selat laut di Indonesia
sehingga dapat tercipta pemerataan distribusi listrik.
Manfaat

Manfaat yang ingin dicapai setelah penulisan gagasan ini adalah
memberikan solusi alternatif dengan sistem distribusi listrik dengan pemanfaatan
arus selat laut. Sehingga seluruh wilayah berpenduduk di Indonesia diharapkan
sudah teraliri listrik selain itu pertumbuhan ekonomi akan lebih berkembang.
GAGASAN
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan
Listrik sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan industri seiring
meningkatnya pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, penyediaan listrik di
Indonesia masih belum merata. Maharani, 2014 menyatakan bahwa tingkat rasio
elektrifikasi (jumlah penduduk yang terjangkau aliran listrik) cenderung masih
tertinggal di antara negara tetangga di kawasan Asia Tenggara. Berdasarkan data
per Maret 2012, rasio elektrifikasi Indonesia hanya 74.3 persen, sementara
Singapura sudah 100 persen, Malaysia 99,4 persen, Brunei Darussalam 99,7 persen,
Thailand 99.3 persen, Vietnam 97.6 persen, Filipina 89,7 persen, dan Sri Lanka
76.6 persen.
Pada akhir tahun 2014, rasio elektrifikasi Indonesia mencapai 84,35 persen
(Kamaludin, 2015). Hal ini menandakan peningkatan yang signifikan dalam dua
tahun terakhir. Walaupun mengalami peningkatan, namun masih banyak
masyarakat Indonesia yang belum tidak mendapat menikmati pasokan listrik. Hal
ini dapat dilihat dari total 33 provinsi di Indonesia, hanya 8 provinsi yang masih
dibawah 60 persen untuk rasio elektrifikasinya. Beberapa daerah yang rasio
elektrifikasinya masih di bawah 60 persen antara lain adalah Sumatera Selatan
dengan 56,27 persen, Jambi sebesar 57,6 persen, Nusa Tenggara Barat sebesar
43,58 persen, Sulawesi Utara sebesar 53,75 persen, Sulawesi Barat sebesar 53,02
persen, Nusa Tenggara Timur sebesar 37,46 persen, dan Papua sebesar 32,74 persen
(maharani, 2014).
Pembangkit listrik yang ada di Indonesia khusunya daerah dengan yang
terdiri dari pulau-pulau kecil menggunakan pembangkit listrik tenaga diesel
(PLTD) dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Kedua pembangkit listrik
tersebut masih menggunakan bahan bakar yang nonrenewable untuk menggerakkan
generstor, yaitu batubara dan minyak bumi. Sehingga untuk jangka waktu tidak
lama kedua pembangkit tersebut, mungkin akan berhenti beroperasi karena
menggunakan bahan bakar nonrenewable atau tidak bisa diperbaharui. Jika batu

3

bara dan minyak bumi di bumi sudah habis diambil, maka tidak ada lagi bahan
bakar tersebut.
Salah faktor yang mempengaruhi rendahnya rasio elektrifikasi adalah
keadaan geografis Indonesia yang tersusun atas pulau-pulau, sehingga dengan
jauhnya tempat pembangkit listrik maka semakin sulit juga dalam
mendistribusikannya. Namun dengan kondisi geografis Indonesia dengan pulaupulau serta laut yang luas seharusnya bisa mengoptimalkan pemanfaatan keadaan
geografis tersebut yaitu memanfaatkan potensi arus laut yang besar. Admin, 2014
menyatakan bahwa wilayah Indonesia mempunyai banyak pulau dan selat sehingga
arus laut akibat interaksi Bumi-Bulan-Matahari mengalami percepatan saat
melewati selat-selat tersebut. Potensi arus laut yang besar di setiap selat dapat
digunakan untuk menggerakkan turbin generator sehingga bisa menghasilkan
listrik.
Sepuluh Selat di wilayah perairan NTB dan NTT yang diperkirakan
memiliki arus laut cukup kuat adalah Selat Alas, Selat Sape, Selat Linta, Selat Molo,
Selat Flores, Selat Boleng, Selat Lamakera, Selat Pantar dan Selat Alor. Bila dari 1
Selat tadi dapat dipanen energi sebesar 300 MW dengan dengan asumsi jumlah
turbin 100 buah masing-masing sebesar 3 MW (turbine farm), maka bisa dihasilkan
energi listrik hingga 3000 MW. Padahal di Indonesia masih cukup banyak Selat
yang belum dapat terdeteksi potensin arus lautya, demikian juga dengan sungai
yang sangat potensial untuk instalasi turbin arus laut (administrator).
Solusi yang pernah ditawarkan
Pada wilayah yang belum mendapat aliran listrik biasanya memanfaat
berbagai macam energi untuk menghasilkan listrik diantaranya memanfaatkan
energi panas matahari dengan panel surya, selain itu juga ada energy terbarukan
yaitu pemanfaatan energi biomassa. Namun penggunaan kedua energi tersebut
untuk menghasilkan listrik masih belum maksimal. Misalnya dalam indoenergi,
2012 menyebutkan kelemahan penggunaan panel surya yaitu harga panel surya
masih mahan sekitar $ 12000-18000, Rata-rata panel surya saat ini mencapai
efisiensi kurang dari 20%, dapat terjadi over-heating pada panel surya, dan juga
panel surya terbuat dari beberapa bahan yang tidak ramah lingkungan sehingga
proses daur ulang sulit dilakukan. Selain itu pemanfaatan energi panas matahari
masih terkendala cuaca misalnya saat musim hujan dan juga pada malam hari panel
surya tidak mendapat energi panas dari matahari. Wibowo menambahkan bahwa
Sel surya komersil yang sudah ada di pasaran memiliki efisiensi sekitar 12-15%.
Sedangkan dalam pemanfaatan energi dari limbah biomassa juga masih belum
maksimal. Hal ini karena ketersediaan bahan baku limbah biomassa tidak dapat
diprediksi secara kontinu. Sehingga penggunaannya dalam menghasilkan listrik
tidak bisa secara terus-menerus.

4

Gagasan Terbaru
Membangun pembangkit listrik tenaga arus laut yang di tempatkan disetiap
selat yang memiliki potensi arus laut. Pembangunan pada setiap selat diharapkan
dapat dialirkan untuk dua pulau atau lebih yang berdekatan. Jika setiap selat
dibangun pembangkit listrik, maka pendistribusian listrik dapat merata ke suluruh
wilayah Indonesia khususnya daerah pulau-pulau kecil berpenduduk yang belum
mendapat aliran listrik. Selain itu, pemanfaatan arus laut untuk pembangkit listrik
dapat mengurangi kecenderungan terhadap konsumsi bahan tambang seperti batu
bara dan minyak bumi untuk pembangkit listrik. Penggunaan arus laut sebagai
penggerak turbin pada pembangkit listrik merupakan energi yang ramah lingkungan
sebab dalam melakukan kerjanya tidak mengeluarkan polusi dan juga energy arus
laut akan terus ada.
Pembangkit listrik tenaga arus laut sudah mulai dikembangkan oleh Negaranegara yang memiliki potensi arus lau seperti Inggris. Emec.org.uk, 2008 telah
mengidentifikasi enam jenis utama Tidal Energi Konvertor (TEC) atau bentuk
turbin :
1. TURBIN SUMBU HORISONTAL

Gambar 2.1 Turbin sumbu horisontal
Turbin sumbu horisontal mengekstrak energi dari air yang bergerak dalam
banyak cara yang sama seperti turbin angin mengekstrak energi dari udara yang
bergerak. Aliran pasang surut menyebabkan rotor berputar di sekitar sumbu
horisontal dan menghasilkan tenaga.
2. TURBIN SUMBU VERTIKAL

Gambar 2.2 Sumbu vertikal
Turbin sumbu vertikal mengekstrak energi dari gelombang dengan cara yang
sama dengan yang di atas, namun turbin dipasang pada sumbu vertikal. Aliran
pasang surut menyebabkan rotor berputar di sekitar sumbu vertikal dan
menghasilkan tenaga.

5

3. OSCILLATING HYDROFOIL

Gambar 2.3 Oscillating hydrofil
Sebuah hydrofoil terpasang pada lengan berosilasi. Arus pasang surut mengalir
pada kedua sisi hasil sayap menghasilkan gaya angkat. Gerakan ini kemudian
mendorong cairan dalam sistem hidrolik yang akan dikonversi menjadi listrik.
4. ARCHIMEDES SCREW

Gambar 2.4 Archimedes screw
The Archimedes Screw adalah pembuka botol berbentuk perangkat heliks
(permukaan heliks sekitar poros silinder pusat). Perangkat tersebut menarik daya
dari aliran pasang surut air bergerak naik / melalui spiral memutar turbin.
5. LAYANG-LAYANG PASANG SURUT

Gambar 2.5 Layang-layang Pasang surut
Sebuah layang-layang pasang surut ditambatkan ke dasar laut dan membawa
turbin bawah sayap. Layang-layang 'terbang' di arus pasang surut, menukik
membentuk angka delapan untuk meningkatkan kecepatan air yang mengalir
melalui turbin.
6. Enclosed tips (Venturi)

Gambar 2.6 Enclosed tips (venturi)
Menggunakan bentuk venturi dapat mengkosentrasikan arus laut untuk
masuk melewatinya sehingga pada luasan yang sempit maka kecepatan arus laut
bisa maksimum. Sehingga turbin bisa berputar.

6

Pihak-Pihak yang Terkait
Pengimplementasikan gagasan tersebut dibutuhkan lembaga riset
diperguruan-perguruan tinggi untuk membantu dalam penelitian-penelitian terkait
pembangkit listrik yang sesuai dengan tipe arus laut yang ada serta dalam
memetakan arus laut yang ada di perairan Indonesia. Selain itu diperlukan
dukungan dari pemerintah Indonesia untuk mengembangkan serta membangun
pembangkit listrik di setiap selat yang berpotensi memilki arus laut yang besar dan
juga diperlukan kesadaran terhapan masyarakat Indonesia untuk selalu menghemat
dalam penggunaan listrik.
Langkah-Langkah Strategis yang harus dilakukan
Sistem distribusi listrik dengan memanfaatkan arus selat laut dalam
pembangunan pembangkit listrik tenaga arus laut yang ditempatkan disetiap selat
harus diperhitungkan dengan matang, diantaranya sebagai berikut.
a) Pemetaan terkait tempat peletakan pembangkit listrik dan tipe arus laut
Berikut gambar pemetaan arus laut di Indonesia.

Gambar 2.7 Peta arus laut Indonesia
Wilayah perairan Indonesia, terutama selat-selat yang menghadap Lautan
Hindia dan Samudera Pasifik ternyata memiliki arus laut yang kuat sehingga
menyimpan potensi yang bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk
membangkitkan energi listrik dari sumber energi yang terbarukan. Di wilayah NTB
dan NTT misalnya, berdasarkan hasil riset yang dikembangkan BPPT dari 10 Selat
yang ada di wilayah perairan NTB dan NTT diperkirakan bisa dihasilkan energi
listrik hingga 3000 MW. Hal ini dikemukan Dr. Erwandi dari UPT Balai Pengkajian
dan Penelitian Hidrodinamika BPPT pada Seminar Potensi Energi Listrik dari Arus
Laut di wilayah NTT dan NTB, Selasa (26/4) di Kantor Puslitbang PLN (pln.go.id,
2011).

7

Padahal di Indonesia masih cukup banyak Selat yang belum dapat terdeteksi
potensin arus lautya, demikian juga dengan sungai yang sangat potensial untuk
instalasi turbin arus laut (administrator).
b) Pembuatan pembangkit listrik
Pembuatan pembangkit listrik harus menggunakan bahan yang tidak mudah
rusak. Khusus untuk bahan pembuat turbin adalah menggunakan bahan lauminium
sehingga tidak mudah berkarat. Selain itu, dengan mengetahui tipe arus laut tiap
selat dapat diterapkan beberapa jenis turbin yang telah dikembangkan khusus
menggunakan arus laut.
c) Penempatan di setiap selat
Setelah pembangkit listrik dengan desain sesuai dengan tipe arus laut yang ada di
setiap selat, maka pembangkit listrik dapat di tempatkan sesuai dengan tempat yang
telah ditentukan.

Gambar 2.8 Penempatan pembangkit listrik
d) Pemerataan pendistribusian
Setelah pembangkit listrik di tempatkan di selat, maka energi listrik yang dihasilkan
dapat di distribusikan ke pulau-pulau sekitar dengan menggunakan kabel. Sehingga
diharapkan untuk daerah kepulauan yang berpenduduk dapat teraliri listrik. Berikut
contoh pendistribusian listrik antar pulau.

Gambar 2.9 Pendistribusian antar pulau

8

e) Perawatan
Diperlukan perawatan rutin untuk menjaga pembangkit listrik agar tidak cepat
rusak, serta bisa menambah ketahanan dari pembangkit listrik tenaga arus selat laut
tersebut.
Berikut skema langkah kerja.
PEMETAAN WILAYAH

PEMBUATAN
PEMBANGKIT

PENEMPATAN DI
WILAYAH BERPOTENSI

PERAWATAN

PEMERATAAN
DISTRIBUSI LISTRIK

Gambar 2.10 Skema Kerja
KESIMPULAN
Wilayah Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau yang disambungkan oleh
laut dapat diterapkan suatu sistem pendistribusian listrik. Sistem pendistribusian
listrik tersebut dengan memanfaatkan arus laut yang ada di setiap selat yang
memiliki potensi.
Pembangunan sistem distribusi listrik dengan memanfaatkan potensi arus
selat laut dapat diimplementasikan dengan beberapa langkah. Langkah awal
dimulai dari pemetaan tempat dan tipe arus laut di setiap selat yang memiliki
potensi serta daerah yang kekurangan pasokan listrik serta pulau yang berdekatan.
Tipe arus yang berbeda-beda harus diperhatikan sebab memiliki tipe turbin yang
berbeda pula. Sehingga dengan menggunakan turbin yang sesuai dengan tipe arus
tiap selat diharapkan bisa mengoptimalkan pemanfaatan arus laut di tempat
tersebut. Hasil pemetaan yang telah di dapat digunakan sebagai acuan dalam
menempatkan pembangkit listrik. Setelah penempatan pembangkit listrik serta
dioperasikan selanjutnya listrik dapat didistribusikan kesetiap pulau yang
berdekatan dengan penematan pembangkit listrik tersebut. Selain itu perlu
dilakukan perawatan rutin agar pembangkit listrik tenaga arus laut tersebut dapat
bekerja dengan baik.
Pembangunan pembangkit listrik tenaga arus laut yang dibagun di setiap
selat yang memiliki potensi arus laut dapat mendistribusi listrik pada dua pulau atau
lebih yang berdekatan. Sehingga semakin banyak selat yang dibangun pembangkit
listrik, maka semakin merata pendistribusian listrik di Indonesia.

9

DAFTAR PUSTAKA
Admin. 2014. Arus Laut sebagai Sumber Energi Listrik , (online),
(http://www.getsttpln.com/2014/03/arus-laut-sebagai-sumber-energilistrik.html) diakses 17 Maret 2015
administrator. (2011). Wilayah perairan Indonesia simpan potensi energy listrik
dari arus laut, (online), (http://esdm.go.id/berita/323-energi-baru-danterbarukan/4442-wilayah-perairan-indonesia-simpan-potensi-energi-listrikdari-arus-laut.html) diakses17 Maret 2015
Kamaludin, Arif. 2015. Rasio Elektrifikasi Nasional Tahun Lalu Sudah Melebihi
Target, (online), (http://www.Katadata.co.id/berita/2015/03/11/rasioelektrifikasi-nasional-tahun-lalu-sudah-melebihi-target/), diakses 17 Maret
2015
Maharani, Izmi D. 2014. Rasio Elektrifikasi Indonesial, (online),
(http://esl50.blogdetik.com/2014/10/07/rasio-elektrifikasi-indonesia/)
diakses 17 Maret 2015
Wibowo, Rahmat A. (tanpa tahun). FAQ Sel Surya, (online),
(https://energisurya.wordpress.com/faq-sel-surya/) diakses17 Maret 2015
Keunggulan dan Kelemahan Panel Surya. 2012, (online)
(http://www.indoenergi.com/2012/04/keunggulan-dan-kelemahan-panelsurya.html) diakses pada 17 maret 2015
Tidal device. 2008, (online), (http://www.emec.org.uk/marine-energy/tidaldevices/ 2008) diakses17 Maret 2015
Erwandi. 2010. Sumber Energi Arus Laut dari Selat Larantuka Flores Timur
(online), (http://pltal.worspress.com/2010/09/15/sumber-energi-arus-lautdari-selat-larantuka-flores-timur/) diakses 17 Maret 2015

Lampiran 1 : Biodata ketua dan anggota
Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1
Nama Lengkap (dengan gelar)
2
Jenis Kelamin
3
Program Studi
4
NIM
5
Tempat dan Tanggal Lahir
6
E-Mail
7
Nomor Telepon/HP

Thathit Suprayogi
L
S1-FISIKA
130322615513
Banyuwangi, 08 Juni 1995
thathityogi@gmail.com
085234627897

B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SD
SDN 5
Bagorejo
2001-2007

SMP
SMPN 1 Srono
2007-2010

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No
Nama Pertemuan
Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah / Seminar
1
2
3

SMA
SMAN 1
Glagah
IPA
2010-2013

Waktu dan Tempat

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No
Institusi Pemberi
Jenis Penghargaan
Tahun
penghargaan
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila dikemudian hari dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian
biodataini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan hibah PKM-GT.
Malang, 20 Maret 2015

Thathit Suprayogi
vi

Biodata Anggota
A. Identitas Diri
1
Nama Lengkap (dengan gelar)
2
Jenis Kelamin
3
Program Studi
4
NIM
5
Tempat dan Tanggal Lahir
6
E-Mail
7
Nomor Telepon/HP

Novita Dewi Rosalina
P
S1-FISIKA
120322420466
Pasuruan, 14 November 1993
novitadewirosalina@gmail.com
085635759935

B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SD
SD Negeri
Petahunan 1
2000-2006

SMP
SMP Negeri 2
Pasuruan
2006-2009

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No
Nama Pertemuan
Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah / Seminar
1
2
3

SMA
SMA N 5
Madiun
IPA
2009-2012

Waktu dan Tempat

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No
Institusi Pemberi
Jenis Penghargaan
Tahun
penghargaan
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila dikemudian hari dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian
biodataini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan hibah PKM-GT.
Malang, 20 Maret 2015

Novita Dewi Rosalina
vii

Biodata Anggota
A. Identitas Diri
1
Nama Lengkap (dengan gelar)
2
Jenis Kelamin
3
Program Studi
4
NIM
5
Tempat dan Tanggal Lahir
6
E-Mail
7
Nomor Telepon/HP

Zahro Nurdiana
P
S1-Fisika
140322600035
Banyuwangi,15 September 1996
zahronurdiana@gmail.com
085785938329

B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SD
SDN 1
Kepatihan
2002-2008

SMP
SMPN 1 Giri
2008-2011

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No
Nama Pertemuan
Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah / Seminar
1
2
3

SMA
SMAN 1
Glagah
IPA
2011-2014

Waktu dan Tempat

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No
Institusi Pemberi
Jenis Penghargaan
Tahun
penghargaan
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila dikemudian hari dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian
biodataini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan hibah PKM-GT.
Malang, 20 Maret 2015

Zahro Nurdiana

viii

Lampiran 2 :Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No
.

Nama / NIM

Progam
Studi

Bidang
Ilmu

Alokasi
Waktu
Uraian Tugas
(jam/minggu
)
30
1. Mendampingi
jam/minggu
Anggota
dalam
mengevaluasa
i ide-ide
gagasan.
2. Melakukan
studi
literature
besama para
anggota untuk
memperkuat
gagasan
3. Mendampingi
anggota
dalam
melakukan
proses
pembentuka
gagasan

1

Thathit
Suprayogi/
13032261551
3

S1 Fisika

Fisika

2

Novita Dewi
Rosalina/
12032242046
6

S1 Fisika

Fisika

28
Jam/minggu

1. Melakukan
evaluasi
mandiri pada
hasil gagasan
2. Melakukan
studi
literature
bersama ketua

3

Zahro
Nurdiana/
14032260003
5

S1
Pendidika
n Fisika

Pendidika
n Fisika

28
Jam/minggu

1. Melakukan
evaluasi
mandiri pada
hasil gagasan
2. Melakukan
studi
literature
bersama ketua

ix

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM)
Jl. Semarang 5, Malang 65146
Telepon (0341) 551-312 laman : www.um.ac.id
SURAT PERNYATAAN PENELITI/KETUA PELAKSANA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

: Thathit Suprayogi

NIM

: 130322615513

Program Studi

: S1-Fisika

Fakultas

: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-GT saya dengan judul:
Sistem Distribusi Listrik dengan Memanfaatkan Potensi Arus Selat Laut
sebagai Penghasil Listrik Demi Terciptanya Pemerataan Distribusi Listrik di
Indonesia
Yang diusulkan untuktahun anggaran 2014/2015 bersifat original dan belum
pernah dibiayai olehlembaga atau sumber dana lain.
Bilamana dikenudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas Negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenarbenarnya.

Malang, 20 Maret 2015
Mengetahui,
Wakil Rektor III
Universitas Negeri Malang

Yang menyatakan,

Dr. Syamsul Hadi, M.Pd., M.Ed.
NIP 196108221987031001

Thathit Suprayogi
NIM 130322615509

x