PERKEMBANGAN POLA PIKIR MANUSIA DIBARAT (1)

PERKEMBANGAN POLA PIKIR MANUSIA
DIBARAT DAN DUNIA ISLAM

Disusun sebagai Salah SatuSyaratuntuk Memenuhi Tugas Terstruktur
PadaMata Kuliah Materi Ilmu Alamiah Dasar
Dosen Pengampu: Chandra Warsito, S.TP., M.Si.
Disusun Oleh:
1. Fandi Dhuga Prayoga

(1323203041)

2. Ilham Agung Sanjaya

(1323203019)

3. Endah Rokhimah

(1323203070)

4. Lina Fitrotus Zakiyah


(1323203011)

5. Lutfiatul Aulia

(1323203010)

6. Shintia Mayasari

(1323203063)

7. Umami Rif’ah

(1323203043)

Syariah/ 1 EI 2
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PURWOKERTO
2013

PENDAHULUAN

Manusia dewasa ini telah banyak merasakan kenikmatan hidup, baik
berupa nikmat jasmani maupun nikmat rohani. Kenikmatan jasmani dapat
dilihat dari terpenuhinya berbagai macam kebutuhan manusia mulai dari
kebutuhan sandang, pangan, maupun papan sampai dengan kebutuhan sarana
pendidikan, sosial, budaya dan lain-lain. Sedangkan kenikmatan rohani dapat
dilihat dengan terpenuhinya berbagai jenis keperluan sosial keagamaan,
penyegaran jiwa misalnya adanya tempat-tempat wisata, pagelaran kesenian
musik, lukis, maupun drama serta banyaknya berdiri tempat-tempat ibadah
keagamaan dan lain-lain.
Pemenuhan berbagai macam kenikmatan ini merupakan hasil dari
kemudahan-kemudahan yang diperoleh manusia berkat kemampuan dalam
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi atau iptek. Dari yang paling
sederhana sampai dengan yang paling rumit sekalipun telah dapat
ditundukkan oleh manusia dan sekaligus dapat dimanfaatkan.
Sebagai contoh untuk keperluan sandang, manusia tidak perlu lagi
memintal sendiri bahan-bahan yang akan dijadikan pakaian, baju dan celana,
tetapi cukup membelinya di toko pakaian atau toko bahan sandang.
Sedangkan untuk keperluan rohani misalnya bagi umat Islam dalam
pelaksanaan beribadah haji, pada saat ini tidak perlu lagi berlama-lama
mengarungi samudra atau mengendarai onta di tengah-tengah padang pasir,

tetapi cukup dengan naik pesawat terbang dan atau mengendarai mobil
berpendingin dalam waktu yang relatif singkat.

1

Kemudahan semacam ini, jika dituliskan semuanya tentu akan
menambah deretan yang sangat panjang bahkan mungkin takterhitung jumlah
dan jenisnya. Penguasaan iptek yang demikian hebat yang mampu melahirkan
kenikmatan hidup sehingga sampai dapat dirasakan di masa awal milenium
ke tiga ini, tidaklah datang dengan cara tiba-tiba, tetapi melalui tahapan demi
tahapan yang sangat panjang, mulai dari iptek sederhana sampai dengan yang
sangat canggih dan rumit. Tentunya tahap demi tahap yang dimaksud jelas
akan menentukan proses terbentuknya iptek sampai saat ini

2

PEMBAHASAN

A. SIFAT UNIK MANUSIA
Dibanding dengan makhluk lain, jasmani manusia adalah lemah,

sedangkan rohaninya atau akal budinya dan kemauannya sangat kuat.
Manusia tidak dapat terbang seperti elang, tidak dapat berenang secepat
buaya, tidak mempunyai belali seperti gajah, tidak mempunyai gigi
berbisa seperti ular, tidak dapat mengubah warna kulitnya seperti
bunglon. Manusia juga tidak mempunyai tanduk, taji, ataupun sengat,
maka untuk membela diri terhadap pengaruh lingkungan yang
merugikan manusia harus memanfaatkan akal budinya yang cermerlang.
Kemauannya yang keras menyebabkan manusia dapat mengendalikan
jasmaninya. Hal ini dapat menimbulkan efek yang negatif, misal manusia
dapat mogok makan, dapat minum minuman keras sampai mabuk, dan
bahkan dapat bunuh diri, ketika tubuh mendapat pengaruh negatif dari
lingkungan, maka timbul reaksi yang mendorong tubuh supaya
melepaskan diri dari lingkungan yang

merugikan tersebut. Tetapi

kemauan keras dapat memaksa tubuh supaya tetap menerima pengaruh
yang negatif itu. Hal semacam ini jarang kita jumpai pada hewan . jadi
sifat unik manusia itu ialah akal budi dan kemauannya menaklukan 1
jasmaninya


1

Abdullah aly dkk., Ilmu Alamiah Dasar (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), hlm. 2.

3

B. RASA INGIN TAHU
Telah disebutkan di atas bahwa semua makhluk hidup termasuk
manusia . memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari lingkungan,
misalnya tumbuhan yang berhijau daun memberikan reaksi terhadap sinar
matahari. cabang dan tumbuhan itu berusaha memperoleh sinar matahari
karena perlu untuk mengadakan fotosintesis. Hewan tingkat tinggi
memberikan reaksi terhadap lingkungan dengan mengadakan penjelajahan,
ingin tau daerah lain, misalnya harimau atau burung ingin tahu tempat lain
untuk memperoleh makanan dan sebagainya. Rasa ingin tahu atau kuriositas
pada hewan tersebut didorong oleh naluri dan oleh Asimov (1972) disebut
idle curiosity, keinginan tahu yang terbatas atau masih bermalas malasan 2.
naluri itu bertitik pusat pada mempertahankan kelestarian hidup dan sifatnya
tetap sepanjang zaman.

Manusia mempunyai naluri seperti tumbuhan dan hewan, tetapi juga
mempunyai akal budi sehingga rasa ingin tahu itu tidak tetap sepanjang
zaman. Manusia mempunyai rasa ingin tahu yang berkembang. Rasa ingin
tahu manusia tidak pernah dapat dipuaskan. Apabila suatu masalah dapat
dipecahkan, akan timbul masalah lain yang menunggu pemecahannya.
Manusia bertanya terus setelah tahu apa, maka ingin tahu bagaimana dan
mengapa. Manusia mampu menggunakan pengetahuan yang telah lama
diperoleh untuk dikombinasikan dengan pengetahuan yang baru menjadi
pengetahuan yang lebih baru lagi. Hal yang demikian berlangsung berabad2

Supartono, ilmu alamiah dasar, (Bogor: Ghalia Indonesia, 1999) hlmn 18.

4

abad sehingga menjadi akumulasi pengetahuan. Manusia purba hidup dalam
gua-gua, tetapi berkat pengetahuan yang bertambah terus, manusia modern
bertempat tinggal dalam gedung-gedung yang kokoh dan indah seperti saat
ini. Kecuali untuk memenuhi kepuasan manusia , ilmu pengetahuan juga
berkembang untuk keperluan praktis agar hidupnya lebih mudah dan3
menyenangkan.


C. PERKEMBANGAN ALAM PIKIR MANUSIA

Sebagaimana telah dikemukakan, manusia mempunyai rasa ingin tahu
terhadap rahasia alam dengan menggunakan pengamatan dan penggunaan
pengalaman, tetapi seiring tidak dapat menjawab masalah dan tidak
memuaskan. Pada manusia kuno, untuk memuaskan diri, mereka mencoba
membuat jawaban sendiri. Misal, apakah pelangi itu?Mereka tidak dapat
menjawabnya. Maka, mereka mencoba menjawab dengan mengatakan bahwa
pelangi adalah selendang bidadari. Lalu timbullah pengetahuan baru, yaitu
bidadari. Selanjutnya, tentang mengapa gunung meletus, mereka juga
mencoba menjawab dengan mengatakan bahwa yang berkuasa marah. Dan
dari jawaban itu, muncul pengetahuan yang disebut yang berkuasa. Dengan
menggunakan logika, muncullah pengetahuan baru yang merupakan
kombinasi antara pengalaman-pengalaman dan kepercayaan disebut mitos.
Cerita –cerita mitos itu disebut legenda. Mitos dapat diterima orang pada saat
itu karena keterbatasan penginderaan dan penalaran serta hasratingin tahu
3

Maskoeri jasin, Ilmu Alamiah Dasar (Jakarta: Raja Grafindo Persada,1989), hlm. 2.


5

yang perlu segera dipenuhi. Sehubungan dengan kemajuan zaman. Lahirlah
ilmu pengetahuan dan metode pemecahan masalah secara ilmiah yang
selanjutnya tekenal dengan metode ilmiah (scientific method).4
MenurutAuguste Comte (1798-1857), dalam sejarah perkembangan
jiwa manusia, baik sebagai individu maupun sebagai keseluruhan,berlangsung
dalam 3 tahap ;
1. Tahap teologi atau fiktif
2. Tahap filsafat atau metafisika atau abstrak
3. Tahap positif atau ilmiah rill
Pada tahap teologi, manusia berusaha untuk mencari dan menemukan
sebab yang pertama dan tujuan yang terakhir dari segala sesuatu, dan selalu
dihubungkan dengan kekuatan ghaib.
Tahap metafisika atau abstrak merupakan tahap dimana manusia
masih tetap mencari sebab utama dan tujuan akhir, tetapi manusia tidak lagi
menyadarkan diri pada kepercayaan akan adanya kekuatan ghaib ,melainkan
pada akalnya sendiri. Akal yang telah mampu melakukan abstraksi guna
menemukan hakikat segalas esuatu.

Tahap positif atau rill merupakan tahap dimana manusia telah mampu
berpikir secara positif atau rill, atas dasar pengetahuan yang telah dicapainya
yang dikembangkan secara positif melalui pengamatan, percobaan dan
perbandingan.5

4
5

Ibid.
HariPurnama, IlmuAlamiahDasar(Jakarta:RinekaCipta, 2003), hlm. 13.

6

D. PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan berawal dari zaman purba, yaitu
zaman batu yang dipandang oleh para sejarawan sebagai zaman pengetahuan
ilmiah. Kira kira 400.000 tahun yang lalu, manusia mulai membuat alat-alat
dan senjata tertentu. Manusia berhasil membuat benda-benda itu setelah
melalui pengalaman mencoba-coba sebagai hasilnya, manusia mampu
menemukan pengetahuan ilmiah. Kira-kira 30.000 tahun yang lalu, manusia

primitif (sederhana) telah mempelajari cara mengembangkan kehidupan
mereka. Kira-kira 15.000 tahun yang lalu, mereka menemukan pertanian.
Pada mulanya, mereka hidup dari mengumpulkan biji-bijian dan buahbuahan. Sejak itu, manusia menemukan pengetahuan untuk menghasilkan
makanan sehingga manusia memiliki persediaan makanan. Manusia juga
mulai mengatur waktu kerja dan istirahat sesuai dengan waktu malam dan
siang. Perkembangan kehidupan manusia sederhana yang penting lainnya,
yaitu mulai berkelompok serta mengukur waktu dan perhitungan hari. Lalu,
manusia sampai ke zaman logam6 (metal age).
Perkembangan ilmu pengetahuan terjadi sejak 2000 tahun sampa 300
tahun sebelum masehi, diantaranya (1) matematika (ilmu hitung, geometri,
dan logika), (2) astronomi (kosmologi dan astronomi posisional), (3) geologi
(aksplorasi), (4) biologi (ilmu obat-obatan), dan (5) sosial (pemerintahan,
sejarah, dan filsafat).

6

Herabudin,ilmu Alamiah Dasar (Bandung:Pustaka Setia, 2010),hlm. 28.

7


Revolusi ilmu pengetaahuan yang dihasilkan oleh para ilmuwan dan
para filsuf barat modern terus berkembang dan semakin memperlihatkan hasil
maksimal, terutama ketika Einstein merombak kerangka filsafat Newton yang
sudah mapan melalui teori quantumnya. Ia lalu mengubah persepsi dunia ilmu
tentang sifat-sifat dasar dan prilaku materi sedemikian rupa, sehingga para
pakar dapat melanjutkan penelitiannya. Melalui karya Einstein ini, manusia
modern dapat mengembangkan ilmu dasar, seperti astronomi, fisika, kimia,
biologi, dan molekuler yang pada tahap tertentu telah dibangun di yunani dan
dunia islam, menjadi ilmu pengetahuan yang demikian luas dan mendalam,
dan tidak hanya mengglobalkan dunia, tetapi juga telah melahirkan revolusi
besar dalam berbagai tatanan sistem kehidupan.
Kini pemikiran ilmiah telah menjadikan manusia memperoleh
kejayaan, dan para ilmuwan telah melepas ambisinya untuk menjelajahi ruang
angkasa. Penemuan baru tak henti-hentinya bermunculan sehingga sekarang
ilmuwan dipaksa untuk menjadi spesialis dalam satu cabang ilmu tanpa
memahami lebih dalam cabang-cabang ilmu7 lainnya
E. PERKEMBANGAN POLA PIKIR MANUSIA DI DUNIA BARAT
Sekalipun ada kontak yang intensif antara muslim dengan dunia barat
yang masih berlanjut hingga kini sejak abad yang lalu, hanya sedikit yang
telah dilakukan oleh mereka tentang agama di barat, hanya sedikit sarjana

7

Ibid...

8

muslim yang menguasai bahasa-bahasa klasik dengan cukup baik untuk
mempelajari sejarah agama utama di barat, yaitu kristen dan juga sangat
sedikit yang mendalami teologi dan pemikiran keagamaan kristen.
Setidak-tidaknya, tidak ada keseimbangan antara pengetahuan barat
tentang Islam, walaupun pandangannya menyudutkan kaum muslim, dengan
pemahaman Islam tentang agama di Barat menurut sudut pandang Islam.
Dua pertentangan sudut pandang diametris tentang agama di Barat
muncul di kalangan muslim. Sebagian menganggap seluruh orang barat adalah
penganut Kristen, dengan minoritas Yahudi sebagai kecualian dan sering
merujuk orang barat sebagai “orang-orang Nasrani” seolah olah Barat adalah
Barat abad pertengahan ketika terjadi perang salib dan peradaban barat yang
hidup saat itu disebut abad keimanan. Tentu saja kristen menjadi dominan di
Barat sejak kebangkitan peradaban Barat Abad8 Pertengahan.
Agama Kristen dalam bentuk Katoliknyalah yang bertanggung jawab
terhadap apa yang kemudian dikenal sebagai abad pertengahan ketika
beberapa lembaga paling penting di Barat termasuk juga pola-pola
pemikirannya dirumuskan dan dikristalisasikan, juga menjadi periode yang
menandai masa keemasan seni suci di Barat.
Protestanisme dan katolikisme tidak harus dibandingkan dengan
mahzab Sunni dan Syi’ah dalam konteks Islam seperti yang dilakukan oleh
para sarjana tertentu. Berbeda dengan katolikisme yang mempertahankan
struktur terpadu dan monolitknya melalui kepausan dan hierarki yang menjadi
dasar gereja, Protestanisme segera terjadi menjadi beberapa aliran.
8

HariPurnama, IlmuAlamiahDasar (Jakarta: RinekaCipta, 2003), hlm.27.

9

Katolikisme terus menekan pada aspek ritual agama dan mempunyai
dimensi tertentu yang berdekatan dengan penekanan ritual dalam Islam,
sementara Protestanisme biasanya memberi penekanan lebih besar kepada aksi
sosial dan juga tanggung jawab individu, gambaran yang juga mempunyai
persamaan tertentu dengan ajaran sosial islam dan penekanan Islam terhadap
hubumgan langsung setiap individu dengan Tuhan.
Sejak renaisans hingga hari ini, agama Kristen dan juga dalam
beberapa hal agama Yahudi di Barat, telah terlibat dalam pertempuran terusmenerus melawan berbagai ideologi, filsafat, lembaga dan praktek yang
bersifat sekuler dan yang menentang otoritas agama dan kenyataan hal itu
sangat valid serta terlegitimasi.
Pertama-tama, secara bertahap sekulerisme memisahkan filsafat dan
kemudian sanis dari pengaruh agama dan kemudian pula bergerak
memisahkan gagasan politik, ekonomi dan sosial serta lembaga-lembaga yang
mempertimbangkan pentingnya agama pada periode abad pertengahan di
Barat dari alam makna9 agama.
Agar memahami situasi agama di Barat modern, juga penting
membahas

modernisasi

dan

sekulerisasi

agama

bersamaan

dengan

kemunculan gerakan-gerakan agama modern di luar konteks gereja-gereja
kristen tradisional. Fenomena religius lain yang penting dipahami bersamaan
dengan yang disebut, “agama-agama baru10”, dan kebangkitan kembali agamaagama kuno itu adalah banyak orangdi Barat yang menengok agama-agama di
9

10

Ibid...
Ibid.. hlm. 40.

10

Timur sebagai bimbingan dan pertolongan. Sebagian menengok pada agama
Hindu, yang lain pada Budha dan beberapa pada Islam khususnya ajaran sufi
dalam Islam.
Saat ini peran agama di Barat sangat berbeda dibandingkan perannya
dalam dunia Islam. Seluruh masyarakat Barat mengklaim dirinya sekuler dan
memberlakukan hukum bukan dari agama tetapi dari pemungutan suara
setidaknya di negara-negara demokrasi.
Dalam matriks kekuatan serta pola yang rumit inilah peran agama di
Barat harus dipahami saat ini. Dan juga kita harus memahami peran Islam di
Barat saat ini dalam cahaya sekulerisasi agama tradisonal sekaligus pencarian
terhadap makna dan penemuan kembali agama sebagai fondasi kehidupan
manusia di Barat. Saat ini Islam merupakan agama yang perkembangannya
sangat cepat di Barat seperti halnya juga di Afrika dan beberapa wilayah
tertentu belahan dunia lainnya. Islam adalah agama terbesar kedua di Eropa
dan menjelamg tahun 2000 mungkin akan menyamai agama yahudi sebagai
agama kedua dalam jumlah penganutnya di11 Amerika.

F. PERKEMBANGAN POLA PIKIR MANUSIA DI DUNIA ISLAM

11

Ibid ... hlm. 44.

11

Islam bukan hanya sebuah agama, tetapi juga basis peradaban yang
sangat luas menyebar dari Atlantik ke Pasifik dan mencakup banyak
kelompok etnis termasuk Arab, Persia, Indo-Pakistan, Malaysia Cina, Afrika,
dan lain-lain. Peradaban yang luar biasa ini telah menghasilkan sejumlah
gerakan spiritual. Aliran, teologi, filsafat dan sains ; yang berada di antara
peradaban besar terkaya lainnya dalam wilayah kegiatan intelektual.

a.

Spiritualitas Islam
Persoalan spiritualitas Islam tentu saja berhubungan langsung dengan Al-

Qur’an dan sunnah Nabi. Dalam sejarah Islam aspek tradisi Islam ini dikenal
sebagai althariqah ila’llahlah, yang makna literalnya berarti 12 jalan menuju
Tuhan, dan kemudian pada suatu waktu dalam kurun kedua abad Islam,
dikenal dengan nama tasawuf.
Pentingnya thuruq (bentuk jamak dari thariqah) dalam sejarah Islam
tidak dapat dilebih-lebihkan. Denyut masyarakat Islam dalam selama berabadabad biasanya dicapai oleh orang-orang yang mengikuti jalan spiritual, oleh
para sufi besar seperti Syekh ‘Abd Al-Qadir Al-Jailani atau Abu Hamid
Muhammad Al-Ghazali atau yang menyusul kemudian Syekh Ahmad Sirhindi
di India dan masih banyak yang lainnya. Para pengikut jalan spiritual juga
memainkan peran penting dalam penyebaran Islam. Islam menyebar ke Persia,
melintasi Afrika Utara dan masuk ke Spanyol melalui angkatan bersenjata
Arab. Lebih jauh lagi, thuruq memainkan peran sangat pentingdalam berbagai
aspek kehidupan selama periode ‘Ustmaniyyah.
12

Ibid… hlmn 46

12

Para pengikut jalan ini juga memberi sumbangan penting dalam
pertahanan intelektual Islam, karena mereka mempunyai akses terhadap
kebenaran metafisika tertinggi tradisi Islam.
Hingga abad kedua sejarah Islam, para pengikut tarekat yang
berangsur-angsur dikenal sebutan sufi itu menampilkan tokoh-tokoh individu
tertentu sebagai guru spiritual. Secara bertahap perkumpulan ajaran tarekat
menjadi lebih terorganisasi dan pada abad ketiga islam, di kota Baghdad yang
dipimpin wali Al-Junayd, seorang sufi terkenal waktu itu, perkumpulan sufi
menjadi lebih diformalkan. Dua abad kemudian perkumpulan-perkumpulan ini
ditransformasikan menjadi paguyuban-paguyuban sufi atau thuruq, biasanya
berdasarkan nama pendirinya seperti ‘Abd Al-Qadir Al-Jailani yang namanya
dipakai tarekat Qadiriyyah, yang pengikutnya masih eksis sampai hari ini
mulai dari selatan Filiphina sampai Maroko, atau Syekh Ahmad Al-Rifa’i,
pendiri tarekat13Rifa’iyyah.
Beberapa abad kemudian banyak tarekat sufi tumbuh di Negaranegara Islam. Termasuk yang terkenal adalah tarekat Syadziliyyah yang
didirikan oleh Syekh Abul-Hasan Al-Syadzili. Tarekat naqsabandiyyah, asli
persia, yang pusatnya, ada di Afganistan; dan tarekat mawlawiyyah yang
namanya diambil Mawlana Jalal Al-Din Rumi. Tarekat terbesar lainnya antara
lain Tarekat Tijaniyyah di Afrika Utara; Tarekat Ni’matullahi yang menjadi
Tarekat paling populer di Iran.
Para tarekat sufi selama berabad-abad dianggap mampu memelihara
perintah Nabi sebagaimana aslinya. Namun saat ini, tidak diragukan lagi ada
13

Ibid hlm. 49.

13

beberapa praktek palsu yang mencemari beberapa tarekat sufi yang
menjadikannya dekade khususnya dalam dua ratus tahun terakhir ini, namun
kehidupan tarekat sufi sendiri senantiyasa mampu menggelotakan kembali diri
mereka dan sampai hari ini mereka terus memainkan peran penting dalam
kehidupan intelektual Islam.

b. Teologi Islam (Kalam)
Istilah ini mengacu kepada pemahaman tentang firman Tuhan (Kalam
Allah) atau Al-Qur’an dan pembangun bentuk Islam ini adalah Ali bin Abi
Thalib yang juga sekaligus mutakallim pertama atau ulama kalam.
Setelah nabi Islam wafat, masyarakat saat itu menghadapi berbagai
masalah tertentu yang menuntut pemikiran manusia terutama yang muncul
saat dikonfrontasikan dengan kehidupan beragama. Perdebatan pun diwarnai
oleh kehadiran agama lain di tengah-tengah kaum muslim, agama-agama yang
penganutnya juga memiliki pertanyaan serupa selama berabad-abad, seperti
masyarakat Kristen, Yahudi, Majusi, Manichaean dan bahkan14 Sabaean.

c. Mu’tazilah
Tokoh utama yang mula-mula mengajarkan kalam adalah Hasan AlBasri. Selama hidupnya, beliau mengajarkan hadis, dan tafsir Al-Qur’an
kepada generasi kaum muslim. Hasan Al-Basri juga mengajarkan ilmu yang
kemudian dikenal sebagai kalam, yakni doktrin yang berkenaan dengan
14

Hari Purnama, Ilmu Alamiah Dasar (Jakarta:Rineka Cipta, 2003), hlm. 53.

14

permasalahan seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Ada salah seorang
murid beliau, Washil bin ‘Atha yang “memisahkan” diri (I’tazala) dari ajaran
Hasan dan mendirikan mahzab yang disebut Mu’tazilah, berasala dari kata
Arab Al-Mu’tazilah. Mahzab ini terkenal dengan lima prinsip yang berkaitan
dengan berbagai bidang ;
- pertama : Keesaan Ilahi (Al-Tauhid),
- kedua

: Keadilan Ilahi (Al-‘Adl),

- ketiga

: Pahaladanpembalasan (Al-Wa’dwalWa’id),

- keempat : Perhentian di antara dua perhentian (Al-Manzil baina
manzilatain), dan
- kelima

: Mengajak pada kebaikan dan melarang kemungkaran (AlAmr bil ma’ruf wal nahy’an Al-munkar).

Selama kekuasaan khalifah Al-Ma’mun, Mu’tazilah berada pada
puncak kekuatan mereka di Baghdad. Namun secara berangsur-angsur,
kekuatan Mu’tazilah kemudian mulai surut15. Mereka kehilangan dukungan
dari Khalifah dan pada tahun tiga ratus hijrah salah seorang anggotanya yang
bernama Abul Hasan Al-Asy’ari bangkit melawan mereka, dan mendirikan
mahzab yang baru kalam yang disebut Asy’ari (Al-Asy’ariyyah). Abul Hasan
Al-Asy’ari adalah pengikut Syafi’i dan dengan cepat beliau mendapat
pengikut dari kalangan mahzab Syafi’i. Hingga abad Islam kelima, pengaruh
paham Asy’ari hanya terbatas di antara kaum Syafi’i. Pada masa ini di
Khurasan berkembang aliran baru kalam (kalam Muta’akhirin)yang dibangun
15

Ibid..

15

oleh imam Al-Haramayn Al-Juwayni. Setelah beliau, kalam Al-Muta’akhirin
(kalam baru) dikembangkan secara mendalam hingga abad islam16 kedelapan.
Selain

pengaruh

paham

Asy’ari,

ada

juga

bentuk-bentuk

perkembangan kalam hanafi tertentu yang dihubungkan dengan Al-Maturidi
dan Al-Thahawi yang populer di beberapa wilayah khususnya di Khurusan
dan Mesir. Pada abad Islam ketiga belas di Mesir, sejumlah pemikir
keagamaan muncul, yang paling penting di antaranya adalah Jamal Al-Din AlAfghani dan Muhammad ‘Abduh, yang berusaha kembali menghidupkan
kalam dan menambahkan ketertinggalannya dengan menampilkan beberapa
tesis baru tertentu, serta berusaha menyelesaikan beberapa masalah yang
muncul dikalangan umat Islam yang diakibatkan oleh peradaban modern.

d. Kalam Syi’ah
Mengenai

kalam

Syi’ah,

mahzab

Syi’ah

Isma’illiyyah

mengembangkan kalam pada awal sejarah Islam. Setelah berdirinya dinasti
Fathimiyyah di Mesir, kairo menjadi pusat kegiatan teologi Isma’iliyyah
sementara khurasan di Persia menjadi pusat lain yang cukup besar juga.
Pada abad Islam ketujuh sebuah kalam Syi’ah yang sistematis
dikembangkan oleh Nashir Al-Din Al-Thusi. Kenyataan ini agak aneh karena
Nashir Al-Din adalah salah seorang astronom dan ahli matematika yang juga
seorang teolog.

e. Filsafat
16

Hari Purnama,IlmuAlamiahDasar (Jakarta:RinekaCipta, 2003),hlm. 55.

16

Nabi menganjurkan kaum muslim untuk mencari ilmu di mana pun
mereka dapat menemukannya bahkan sampai jauh ke negeri Cina seperti yang
dinyatakan oleh hadis terkenal “ Carilah ilmu walaupun sampai ke ngeri
Cina”.
Kaum

muslim

tidak

mempunyai

alasan

eksternal

untuk

menerjemahkan karya-karya luar ke dalam bahasa Arab. Alasannya justru
berasal dari dalam struktur agama islam itu sendiri, yaitu, islam sangat
mementingkan ilmu pengetahuan dan kekayaan bahwa islam menyebutkan
dirinya sebagai umat islam yang terakhir, dan mewariskan setiap wahyu serta
ilmu pengetahuan yang sesuai dengan prinsip Al-Tauhid (keesaan Ilahi).
Dengan ajaran Islam ini dihadapan mereka, kaum muslim pernah
memapankan fondasi masyarakat Islam dengan merujuk pada penerjemahan
karya-karya luar yang berisi berbagai bentuk17 pengetahuan.
Periode pucak penerjemahan itu terjadi di Baghdad pada masa
pemerintahan Al-Ma’mum. Pada saat itu Bayt Al-Hikmah (Gedung
Kebijaksanaan)

yang terkenal dibentuk oleh para penerjemah terbaik

diundang dari berbagai pelosok untuk menerjemahkan karya-karya ke dalam
bahasa Arab. Hasil usaha para penerjemah ini adalah kaum muslim dapat
mempelajari ilmu pengetahuan dan filsafat purbakala dan memberi tantangan
yang harus ditanggapi oleh kaum muslim.

f. Peripatesis Awal (Masyasya’un)

17

Hari Purnama,IlmuAlamiahDasar (Jakarta:RinekaCipta, 2003),hlm.61.

17

Dalam iklim intelektual di Baghdad, beberapa pemikiran muslim
tertintu mulai berpikir tentang hubungan antara wahyu dengan akal dan
berusaha mengharmoniskan ajaran islam dengan filsafat yang telah
diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Yang pertama dan terdepan di antaranya
adalah Abu Ya’qub Al-Kindi. Beliau mencoba untuk menulis hal-hal yang
berkaitan dengan watak agama dan filsafat seperti hubungan antara filsafat
dengan wahyu dan penalaran, makna akal, hubungan antara filsafat dengan
ilmu pengetahuan dan banyak persoalan kunci18 lainnya.
Al-Kindi hidup pada abad Islam ketiga dan sesudah kejatuhan
Mu’tazilah di Baghdad beliau mengasingkan diri lalu meninggal dunia dalam
kesunyian. Beliau diteruskan oleh sejumlah muridnya yang kebanyakan adalah
ilmuwan tetapi juga diteruskan secara tidak langsung oleh Abu Nashr AlFarabi. Al-Farabi, salah seorang jenius terbesar yang pernah dilahirkan
peradaban islam. Beliau merupakan bapak filsafat politik Islam yang menulis
buku terkenal Ara’ Ahl Al-Madinah Al-Fadhilah (Pendapat-pendapat warga
negara utama). Beliau mencoba menyelaraskan filsafat Plato dan Aristoteles
dalam konteks pandangan keesaan19 Islam.
Baghdad berlanjut menjadi pusat filsafat yang penting pada abad
Islam keempat dan tokoh-tokoh seperti Abu Sulayman Al-Sijistani, terus
mengajarkan filsafat di Baghdad tetapi lambat laun kegiatan filsafat islam
beralih ke Khurasan. Di sinilah Abul-Hasan Al-‘Amri berusaha meneruskan

18

19

Ibid...
Hari Purnama,IlmuAlamiahDasar (Jakarta:RinekaCipta, 2003),hlm.63.

18

karya Al-Farabidan Al-Kindi dalam mengembangkan filsafat Islam pada
masa-masa awal.,dan kemudian dikenal sebagai filsafat Islam Peripatesis.
Namun karya Al-‘Amri dan filosuf-filosuf lain setelah Al-Farabi,
tertupi oleh kemunculan Abu ‘Ali Ibn Sina yang tidak diragukan lagi menjadi
filosuf-ilmuwan Islam terkemuka dan salah seorang jenius dunia yang pernah
dilahirkan peradaban ini. Masyarakat barat memberinya gelar “Pangeran Para
Dokter”,

dan

bukunya

Al-Qur’an

Fil-Thibb

(Peraturan-peraturan

Kedokteran)” bukan hanya menjadi buku kedokteran paling terkenal yang
pernah ditulis, tetapi juga sangat penting sebagai filsafat kedokteran.

g. Serangan Terhadap Filsafat Peripatesis
Setelah Ibn Sina, perkembangan filsafat islam di wilayah Timur
redup untuk beberapa waktu karena serangan kalam terhadapnya. Serangan
terbesar terhadap filsafat islam datang dari Al-Ghazali yang mengejar para
filosuf islam agar menentang filsafat tersebut terutama dalam tiga hal. Yaitu
penciptaan dunia dari tidak ada apa-apa sama sekali, pengetahuan Tuhan
tentang hal-hal yang khusus dan kebangkitan jasad. Kemudian Al-Ghazali
mengkritik mereka dalam bukunya yang terkenal Tahagut Al-Falasiyah
(hancurnya filsafat). Setelah dia, Abul Fath Al Syahrastani dan Fakhr Al-Din
Al-Razi ikut menyerang Ibn Sina dan para filosuf Peripatesis pada masa awal
lainnya. Akibatnya, antara abad Islam kelima dan ketujuh, Filsafat Islam di
wilayah Timur makin meredup.

19

h. Filsafat Islam di Magrib
Ketika filsafat meredup di Timur, pada saat yang sama merupakan
periode yang penting meluasnya filsafat islam di wilayah Barat, di Spanyol
dan Maroko. Pada saat, itu muncul sejumlah filsuf antara lain Ibn Bajjah dan
Ibn Thufayl . serta Ibn Rusyd yang menjadi filosuf Peripatesis paling terkenal
di20 Magrib.
Ibn Rusyd, seorang qadi Cordova, adalah seorang hakim agung dan
penafsir syari’ah tetapi pada saat yang sama juga seorang filosuf besar yang
tertarik pada hubungan antara agama dan filsafat; dia menulis karya tentang
hal ini, di antaranya Fashl Al-Maqaal (risalah yang meyakinkan). Setelah Ibn
Rusyd , beberapa tokoh filosu penting lainnya muncul di wilayah Barat dunia
Islam seperti Ibn Khaldun dan Ibn Sabin. Setelah para tokoh ini, filsafat Islam
di Barat dan kebanyakan Negara Arab mencampuradukannya dengan kalam
pada satu sisi, dan makrifat teoritis atau Mahzab Tasawuf Ibn ‘Arabi di sisi
lain yang sekaligus menandai kematiannya sebagai mahzab yang berdiri
sendiri.

i. Kebangkitan Kembali Filsafat Islam di Timur
Di wilayah Timur Islam, khususnya di Persia, situasinya agak
berbeda. Di tempat ini pada abad Islam keenam, muncul aliran filsafat baru
yang dibangun oleh Syekh Al-Isyraq Syihab Al-Din Al-Suhrawardi, sehingga
nama mahzabnya menjadi Al-Isyraq (pencerahan). Suhrawardi menulis
sejumlah karya penting dan paling terkenal adalah hikmah Al-Isyraq (filsafat
20

Ibid...

20

pencerahan), sebuah buku yang sangat berpengaruh dalam sejarah pemikiran
Islam berikutnya. Tetapi dia juga menganggap ajaran Ibn Sina sebagai syarat
mutlak yang diperlukan untuk memahami mahzab pencerahan.
Satu generasi setelah Suhrawardi, pada awal abad ketujuh, Nahir AlDin Al-Thusi, ahli matematika, astronom dan teolog terkenal yang juga filosuf
besar, berusaha menghidupkan kembali mahzah Ibn Sina. Sejak saat itu,
mahxab ini sekali lagi berkembang di wilayah Timur21 Islam.

j. Mahzab Isfahan
Mahzab Isfahan dibangunoleh Mir Damad, seorang penyair, teolog
sekaligus filosuf, yang mencoba mengkombinasikan ajaran Ibn Sina dan
Suhrawardi.Karyanya yang paling terkenal adalah Al-Qabasat (para
penghasut) yang mendiskusikan panjang lebar buah pikirannya tentang waktu
dan penciptaan22dunia.
Angoota mahzab Isfahan yang paling penting dan berpengaruh
adalah murid Mir Damad sendiri, Shadra Al-Din Syirazi atau Mulla Shadra.
Mulla Shadra menulis sejumlah penafsiran Al-Qur’an yang penting tetapi
karyanya yang paling penting adalah Al-Asfar Al-‘Arabi’ah fil-Hikmah AlMuta’aliyyah (empat perjalanan) yang menyerupai “karya terakhir” filsafat
islam dan dipelajari sampai hari ini oleh para terpelajar dibidangnya. Dia
melakukan transformasi besar-besaran dalam pemikiran Islam dan pendirir
Mahzab intelektual penting terakhir yang sangat berpengaruh bukan hanya di
21

22

Ibid...
Ibid.. hlm.70.

21

Persia tetapi juga dikalangan muslin India maupun Irak, dan masih bertahan
hingga hari ini.

PENUTUP
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwadibanding dengan makhluk
lain,jasmani manusia adalah lemah, sedangkan rohaninya atau akal budinya
dan kemauannya sangat kuat.Manusia mempunyai rasa ingin tahu yang

berkembang. Rasa ingin tahu manusia tidak pernah dapat dipuaskan. Dari situlah
timbul berbagai masalah yang coba diselesaikan manusia dengan logika mereka
berdasarkan pengalaman dan kepercayaan yang disebut mitos.Sehubungan dengan
kemajuan zaman. Lahirlah ilmu pengetahuan dan metode pemecahan masalah
secara ilmiah yang selanjutnya tekenal dengan metode ilmiah (scientific method).

22

Perkembangan ilmu pengetahuan yang berawal dari zaman purba hingga
pemikiran ilmiah zaman modern yang serba canggih ini telah menjadikan manusia
memperoleh kejayaan.
Perkembangan pola pikir manusia di Barat sejak renaisans hingga hari ini,
agama Kristen dan juga dalam beberapa hal agama Yahudi di Barat, setelah
terlibat dalam pertempuran terus-menerus melawan berbagai ideologi, filsafat,
lembaga dan praktek yang bersifat sekuler dan yang menentang otoritas agama
dan kenyataan hal itu sangat valid serta terlegitimasi.Saat ini peran agama di Barat
sangat berbeda dibandingkan perannya dalam dunia Islam. Seluruh masyarakat
Barat mengklaim dirinya sekuler dan memberlakukan hukum bukan dari agama
tetapi dari pemungutan suara setidaknya di negara-negara demokrasi.
Peradaban islam yang menyebar sangat luas dari Atlantik ke Pasifik dan
mencakup banyak kelompok etnis termasuk Arab, Persia, Indo-Pakistan, Malaysia
Cina, Afrika, dan lain-lain. Peradaban yang luar biasa ini telah menghasilkan
sejumlah gerakan spiritual seperti:Teologi Islam(Kalam), Mu’tazilah, Kalam
Syi’ah, Filsafat, Peripatesis Awal (Masyasya’un), Filsafat Islam di Magrib,
Mahzab Isfahan,dll.

23

DAFTAR PUSTAKA
Jasin, Maskoeri. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Raja Grafindo Persada,1989.
Aly, Abdullah. dkk. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara, 1991.
Purnama, Hari. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Rineka Cipta, 2003.
Herabudin. Ilmu Alamiah Dasar. Bandung: Pustaka Setia, 2010.
Supartono. Ilmu Alamiah Dasar, Bogor: Ghalia Indonesia, 1999

24

25

Dokumen yang terkait

ALOKASI WAKTU KYAI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DI YAYASAN KYAI SYARIFUDDIN LUMAJANG (Working Hours of Moeslem Foundation Head In Improving The Quality Of Human Resources In Kyai Syarifuddin Foundation Lumajang)

1 46 7

GAMBARAN PERAN ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN STIMULASI PERKEMBANGAN : KEMANDIRIAN DAN SOSIALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) Di Wilayah Kerja Puskesmas Pandanwangi Malang Tahun 2015

0 51 18

POLA PENGELOLAAN ISU PT. KPC (KALTIM PRIMA COAL) Studi pada Public Relations PT. KPC Sangatta, Kalimantan Timur

2 50 43

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH MEMANJAKAN (PERMISSIVE-INDULGENT) DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA ANAK

2 43 2

POLA ASUH ORANGTUA PADA ANAK PELAKU BULLYING

3 54 15

ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA ANGGOTA PENERIMA KREDIT PADA KOPERASI SERBA USAHA KARYA USAHA SEJAHTERA KECAMATAN SEMPU KABUPATEN BANYUWANGI

0 20 6

PERKEMBANGAN YAYASAN PERGURUAN ISLAM DARUL HIKMAH DI JATILUHUR BEKASI 1997.2010

0 50 151

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH PADA SEKTOR PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA PROVINSI SUMATERA SELATAN

3 52 68