Makalah Trainning strategi dalam fungsi

TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM

TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM

TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI MANAJEMEN SDM
A.

Bagamana fungsi training atau pelatihan dalam konteks
manajemen sumber daya manusia ?
Pelatihan dan pengembangan sering kita dengar dalam dunia

kerja di perusahaan, organisasi, lembaga, atau bahkan dalam instansi
pendidikan.

Hal

ini

dapat


diasumsikan

bahwa

pelatihan

dan

pengembangan sangat penting bagi tenaga kerja untuk bekerja lebih
menguasai dan lebih baik terhadap pekerjaan yang dijabat atau akan
dijabat kedepan. Pendidikan, pelatihan dan pengembangan sering
dilakukan sebagai upaya meningkatkan kinerja para tenaga kerja yang
dianggap belum mampu untuk mengemban pekerjaannya karena
faktor perkembangan kebutuhan perusahaan atau organisasi. Secara
deskripsi tertentu potensi para pekerja mungkin sudah memenuhi
syarat administarasi pada pekerjaanya, tapi secara aktüal para pekerja
harus mengikuti atau mengimbangi perkembangan perusahaan sesuai
dengan tugas yang dijabat atau yang akan dijabatnya. Hal ini yang
mendorong pihak perusahaan atau organisasi untuk memfasilitasi atau

memiasililatori pelatihan dan pengembangan karir para tenaga kerja
atau karyawan guna mendapatkan hasil kinerja yang balk, etèktif dan
efisien.
Salah satu fungsi manajemen surmberdaya manusia adalah
training and development artinya bahwa untuk mendapatkan tenaga
kerja yang bersumberdaya manusia yang baik dan tepat sangat perlu
pelatihan

dan

pengembangan.

Hal

ini

sebagal

upaya


untuk

mempersiapkan para tenaga kerja atau karyawan untuk menghadapi
tugas

pekerjaan

jabatan

yang

dianggap

belum

menguasainya.

Management thought yang dikernukakan Taylor, bahwa tenaga kerja
membutuhkan latihan kerja yang tepat. Teori ini sangat tepat untuk
rnenghindari


kemungkinan

terburuk

dalam

kemampuan

dan

tanggungjawab bekerja, sehingga dalam menyelesaikan tugas jabatan
lebih efektif dan efIsien sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
Dalam instansi pendidikan biasanya para tenaga kerja yang akan

Sugeng Raharjo

Page 1 of 8

TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI

MANAJEMEN SDM

TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM

menduduki jabatan baru yang tidak didukung dengan pendidikannya
atau belum mampu melaksanakan tugasnya, biasanya upaya yang
ditempuh adalah dengan melakukan pelatihan dan pengembangan
karir. Dengan melalui pelatihan dan pengembangan, tenaga kerja akan
mampu mengerjakan, meningkatkan, mengembangkan pekerjaannya.
B.

Apa Manfaat dari diadakannya training dalam organisasi ?
Training

atau

pelatihan

pengembangan


bagi

karyawan

perusahaan mempunyai banyak manfaat baik bagi karyawan itu sendiri
maupun

bagi

perusahaan.

Karyawan

akan

semakin

bertambah


pengetahuannya, potensinya maupun skillnya, yang akan berimplikasi
positif bagi perusahaan. Perusahaan selalu membutuhkan tenagatenaga yang berkompeten di bidangnya untuk meningkatkan laju laba
perusahaan, sehingga rekruitmen dan pembinaan karyawan yang tepat
menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Training sebagai salah
satu media untuk meningkatkan kemampuan karyawan akan menjadi
alat efektif juga untuk meningkatkan laju laba perusahaan.
Banyak sekali manfaat yang dapat dieksplore dari hasil training
atau pelatihan pengembangan. Berikut ini adalah ringkasan manfaat
training dan pelatihan karyawan secara umum, dari sudut pandang
berbagai pihak yang terlibat di dalamnya.
Manfaat training bagi perusahaan :
1. Memiliki tenaga kerja yang ahli dan terampil
2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja
3. Meningkatkan produktivitas kerja
4. Mengurangi

biaya

karena


waktu

yang

terbuang

akibat

kesalahan-kesalahan
5. Meningkatkan mutu hasil kerja
6. Meningkatkan sales dan profit
Manfaat training bagi manajer :
1. Memiliki anak buah yang ahli dan terampil
2. Dapat mendelegasikan lebih banyak tugas dan tanggung jawab
kepada bawahan
3. Terlepas dari hal-hal kecil yang bukan porsinya untuk ditangani

Sugeng Raharjo

Page 2 of 8


TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM

TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM

4. Tugas dan pekerjaan berjalan lancar walau anda tidak di tempat
5. Menunjang karir anda untuk memperoleh jabatan yang lebih
tinggi
Manfaat training bagi karyawan :
1. Mengurangi waktu yang digunakan untuk belajar
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
3. Meningkatkan rasa percaya diri
4. Meningkatkan kepuasan kerja
C.

Bagaimana Penerapan Program Trainning dalam organisasi
?


Penerapan fungsi Training melalui beberapa tahap sebagai berikut :
1. Tahapan Perencanaan Pelatihan
Analisis Kebutuhan Pelatihan (training need analysis)
TNA pada tahap pertama organisasi memerlukan fase
penilaian yang ditandai dengan satu kegatan utama yaitu
analsis kebutuhan pelatihan. Terdapat tiga situasi dimana
organisasi diharuskan melakukan analisis tersebut : yaitu :
performance

problem,

new

system

and

technology

serta


automatic and habitual training. Situasi pertama, berkaitan
dengan

kinerja

dimana

karyawan

organisasi

mengalami

degradasi kualitas atau kesenjangan antara unjuk kerja dengan
standar kerja yang telah ditetapkan. Situasi kedua, berkaitan
dengan penggunaan komputer, prosedur atau teknologi baru
yang

diadopsi

untuk

memperbaiki

efesiensi

operasional

perusahaan. Situasi ketiga, berkaitan dengan pelatihan yang
secara

tradisional

dilakukan

berdasarkan

persyaratan-

persyaratan tertentu misalnya kewajiban legal seperti masalah
kesehatan dan keselamatan kerja.
Training Need Analysis (TNA) merupakan sebuah analisis
kebutuhan

workplace

secara

spesifik

dimaksud

untuk

menetukan apa sebetulnya kabutuhan pelatihan yang menjadi
prioritas. Informasi kebutuhan tersebut akan dapat membantu
organisasi dalam menggunakan sumber daya (dana, waktu dll)

Sugeng Raharjo

Page 3 of 8

TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM

TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM

secara efektif sekaligus menghindari kegatan pelatihan yang
tidak perlu. TNA dapat pula dipahami sebagai sebuah investigasi
sistematis dan komprehensif tentang berbagai masalah dengan
tujuan

mengidentifikasi

secara

tepat

beberapa

dimensi

persoalan, sehingga akhirnya organisasi dapat mengetahui
apakah masalah tersebut memang perlu dipecahkan melalui
program pelatihan atau tidak.
Analisis kebutuhan pelatihan dilakukan melalui sebuah
proses

tanya

jawab

(asking

question

getting

answers).

Pertanyaan diajukan kepada setiap karyawan dan kemudian
membuat verifikasi dan dokumentasi tentang berbagai masalah
dimana akhirnya kebutuhan pelatihan dapat diketahui untuk
memecahkan masalah tersebut.
Masalah yang membutuhkan pelatihan selalu berkaitan
dengan lack of skill or knowledge sehingga kinerja standar tidak
dapat dicapai. Dengan demikian dapat disimpulkan kinerja
aktual dengan kinerja situasional.
Fungsi Training Need Analysis (TNA) yaitu :
1. mengumpulkan informasi tentang skill, knowledge dan feeling
pekerja;
2. mengumpulkan informasi tentang job content dan job context;
3. medefinisikan kinerja standar dan kinerja aktual dalam rincian
yang operasional;
4. melibatkan stakeholders dan membentuk dukungan;
5. memberi data untuk keperluan perencanaan
Hasil Training Need Analysis (TNA) adalah identifikasi
performance

gap.

Kesenjangan

kinerja

tersebut

dapat

diidentifikasi sebagai perbedaan antara kinerja yang diharapkan
dan

kinerja

ditemukan

aktual
dengan

individu.

Kesenjangan

mengidentifikasi

dan

kinerja

dapat

mendokumentasi

standar atau persyaratan kompetensi yang harus dipenuhi
dalam melaksanakan pekerjaan

dan mencocokkan dengan

kinerja aktual individu tempat kerja.

Sugeng Raharjo

Page 4 of 8

TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM

TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM

Tahapan Training Need Analysis (TNA) mempunyai elemen
penting yaitu :


identifikasi masalah



identifikasi kebutuhan



pengembangan standar kinerja



identifikasi peserta



pengembangan kriteria pelatihan



perkiraan biaya



keuntungan

2. Pembuatan Desain Pelatihan
Desain pelatihan adalah esensi dari pelatihan, karena pada
tahap ini bagaimana kita dapat menyakinkan bahwa pelatihan
akan dilaksanakan. Keseluruhan tugas yang harus dilaksanakan
pada tahap ini adalah :
1.

mengidentifikasi

sasaran

pembelajaran

dari

program

pelatihan;
2. menetapkan metode yang paling tepat;
3. menetapkan penyelenggara dan dukungan lainnya;
4. memilih dari beraneka ragam media;
5. menetapkan isi;
6. mengidentifikasi alat-alat evaluasi;
7. menyusun urut-urut pelatihan.
Selanjutnya yang tidak kalah pentingnya adalah membuat materi
pelatihan yang diperlukan dan dikembangkan seperti :
1. jadwal pelatihan secara menyeluruh (estimasi waktu);
2. rencana setiap sesi;
3. materi-materi pembelajaran seperti buku tulis, buku bacaan,
hand out dll;
4. alat-alat bantu pembelajaran;
5. formulir evaluasi
3. Implementasi Pelatihan
Tahap berikutnya untuk membentuk sebuah kegiatan pelatihan
yang

efektif

Sugeng Raharjo

adalah

implementasi

dari

program

pelatihan.

Page 5 of 8

TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM

TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM

Keberhasilan

implementasi

pengembangan

SDM

program

tergantung

pada

pelatihan
pemilihan

dan

(selecting)

program untuk memperoleh the right people under the right
conditions.

Training

mengidentifikasi

the

Need
right

Analysis
people

(TNA)
dan

dapat

the

membantu

right

program

sedangkan beberapa pertimbangan (training development) and
concideration program dapat membantu dalam menciptakan the
right condition
4. Evaluasi Pelatihan
Untuk memastikan keberhasilan pelatihan dapat dilakukan melalui
evaluasi. Secara sistimatik manajemen pelatihan meliputi tahap
perencanaan yaitu training need analysis, tahap

implementasi

dan tahap evaluasi. Tahap terakhir merupakan titik kritis dalam
setiap kegiatan karena acap kali diabaikan sementara fungsinya
sangat vital untuk memastikan bahwa pelatihan yang telah
dilakukan berhasil mencapai tujuan ataukah justru sebaliknya.
Tahapan evaluasi terhadap pelatihan :

D.



Evaluasi Peserta



Evaluasi Widyaiswara



Evaluasi Kinerja Penyelenggara

Pihak mana saja yang terlibat dalam proses trainning
Dalam perencanaan karir bagi karyawan dalam suatu organisasi

dan juga proses training atau pelatihan karyawan, tidak terlepas dari
empat pihak yang terlibat. Ini biasa penulis sampaikan dalam training
maupun pelatihan mengenai Career Path Planning & Management.
Empat pihak ini terlibat sama pentingnya, meskipun bagian terbesar
ada pada satu pihak.
Pihak pertama yang terpenting adalah karyawan itu sendiri. Peran
karyawan dalam pengelolaan karir dan proses trainning adalah :
1. Mengambil inisiatif dalam umpan balik mengenai kekuatan dan
kelemahan baik dari atasan, peer maupun bawahan mereka.

Sugeng Raharjo

Page 6 of 8

TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM

TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM

2. Mengidentifikasi tahap pengembangan karir
3. Mencari tantangan
4. Menciptakan visibilitas kinerja
Pihak kedua tentunya adalah atasan atau manajer karyawan, yang
memiliki tanggungjawab dalam :
1. Sebagai coach bagi karyawan bersangkutan
2. Sebagai appraiser bagi karyawan
3. Sebagai advisor bagi karyawan
4. Sebagai referral agent bagi karyawan
Pihak ketiga adalah HR professional / Leader, yang berperan dalam :
1. Sebagai

penyedia

informasi

training,

dan

program

pengembangan karyawan
2. Sebagai penyedia jasa testing seperti : Employee Value test,
interest dan ketrampilan
3. Menyediakan counseling/ penyuluhan
Terakhir

adalah

keseluruhan,

peran

organisasi

atau

management

secara

dengan tanggungjawab dalam menyediakan ruang,

bentuk, sarana , sumber daya yang dibutuhkan karyawan agar bisa
sukses meniti karir dalam berbagai tipe entah itu professional atau
managerial.
E.

Kesimpulan
Sumber daya manusia merupakan elemen utama organisasi

dibandingkan dengan elemen lain seperti modal, teknologi, dan uang
sebab manusia itu sendiri yang mengendalikan yanglain.Latihan dan
pengembangan dapat didefinisikan sebagai usaha yang terencana dari
organisasi

untuk

meningkatkan

pengetahuan,

keterampilan,

dan

kemampuan pegawai.Pelatihan dan pengembangan merupakan dua
konsep

yang

keterampilan,

sama,
dan

yaitu

untuk

kemampuan.

meningkatkan

Tetapi,

dilihat

pengetahuan,

dari

tujuannya,

umumnya kedua konsep tersebut dapat dibedakan. Pelatihan lebih
ditekankan pada peningkatan kemampuan untuk malakukan pekerjaan
yang spesifik pada saat ini, dan pengembangan lebih ditekankan pada
peningkatan pengetahuan untuk melakukan pekerjaan pada masa

Sugeng Raharjo

Page 7 of 8

TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM

TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM

yang

akan

datang,

yang

dilakukan

melalui

pendekatan

yang

terintegrasi dengan kegiatan lain untuk mengubah perilaku kerja.
Training Need Analysis (TNA) merupakan sebuah analisis kebutuhan
workplace secara spesifik dimaksud untuk menetukan apa sebetulnya
kabutuhan pelatihan yang menjadi prioritas. Informasi kebutuhan
tersebut akan dapat membantu organisasi dalam menggunakan
sumber daya (dana, waktu dll) secara efektif sekaligus menghindari
kegiatan pelatihan yang tidak perlu.

Sugeng Raharjo

Page 8 of 8