Makalah Trainning strategi dalam fungsi
TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM
TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM
TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI MANAJEMEN SDM
A.
Bagamana fungsi training atau pelatihan dalam konteks
manajemen sumber daya manusia ?
Pelatihan dan pengembangan sering kita dengar dalam dunia
kerja di perusahaan, organisasi, lembaga, atau bahkan dalam instansi
pendidikan.
Hal
ini
dapat
diasumsikan
bahwa
pelatihan
dan
pengembangan sangat penting bagi tenaga kerja untuk bekerja lebih
menguasai dan lebih baik terhadap pekerjaan yang dijabat atau akan
dijabat kedepan. Pendidikan, pelatihan dan pengembangan sering
dilakukan sebagai upaya meningkatkan kinerja para tenaga kerja yang
dianggap belum mampu untuk mengemban pekerjaannya karena
faktor perkembangan kebutuhan perusahaan atau organisasi. Secara
deskripsi tertentu potensi para pekerja mungkin sudah memenuhi
syarat administarasi pada pekerjaanya, tapi secara aktüal para pekerja
harus mengikuti atau mengimbangi perkembangan perusahaan sesuai
dengan tugas yang dijabat atau yang akan dijabatnya. Hal ini yang
mendorong pihak perusahaan atau organisasi untuk memfasilitasi atau
memiasililatori pelatihan dan pengembangan karir para tenaga kerja
atau karyawan guna mendapatkan hasil kinerja yang balk, etèktif dan
efisien.
Salah satu fungsi manajemen surmberdaya manusia adalah
training and development artinya bahwa untuk mendapatkan tenaga
kerja yang bersumberdaya manusia yang baik dan tepat sangat perlu
pelatihan
dan
pengembangan.
Hal
ini
sebagal
upaya
untuk
mempersiapkan para tenaga kerja atau karyawan untuk menghadapi
tugas
pekerjaan
jabatan
yang
dianggap
belum
menguasainya.
Management thought yang dikernukakan Taylor, bahwa tenaga kerja
membutuhkan latihan kerja yang tepat. Teori ini sangat tepat untuk
rnenghindari
kemungkinan
terburuk
dalam
kemampuan
dan
tanggungjawab bekerja, sehingga dalam menyelesaikan tugas jabatan
lebih efektif dan efIsien sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
Dalam instansi pendidikan biasanya para tenaga kerja yang akan
Sugeng Raharjo
Page 1 of 8
TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM
TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM
menduduki jabatan baru yang tidak didukung dengan pendidikannya
atau belum mampu melaksanakan tugasnya, biasanya upaya yang
ditempuh adalah dengan melakukan pelatihan dan pengembangan
karir. Dengan melalui pelatihan dan pengembangan, tenaga kerja akan
mampu mengerjakan, meningkatkan, mengembangkan pekerjaannya.
B.
Apa Manfaat dari diadakannya training dalam organisasi ?
Training
atau
pelatihan
pengembangan
bagi
karyawan
perusahaan mempunyai banyak manfaat baik bagi karyawan itu sendiri
maupun
bagi
perusahaan.
Karyawan
akan
semakin
bertambah
pengetahuannya, potensinya maupun skillnya, yang akan berimplikasi
positif bagi perusahaan. Perusahaan selalu membutuhkan tenagatenaga yang berkompeten di bidangnya untuk meningkatkan laju laba
perusahaan, sehingga rekruitmen dan pembinaan karyawan yang tepat
menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Training sebagai salah
satu media untuk meningkatkan kemampuan karyawan akan menjadi
alat efektif juga untuk meningkatkan laju laba perusahaan.
Banyak sekali manfaat yang dapat dieksplore dari hasil training
atau pelatihan pengembangan. Berikut ini adalah ringkasan manfaat
training dan pelatihan karyawan secara umum, dari sudut pandang
berbagai pihak yang terlibat di dalamnya.
Manfaat training bagi perusahaan :
1. Memiliki tenaga kerja yang ahli dan terampil
2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja
3. Meningkatkan produktivitas kerja
4. Mengurangi
biaya
karena
waktu
yang
terbuang
akibat
kesalahan-kesalahan
5. Meningkatkan mutu hasil kerja
6. Meningkatkan sales dan profit
Manfaat training bagi manajer :
1. Memiliki anak buah yang ahli dan terampil
2. Dapat mendelegasikan lebih banyak tugas dan tanggung jawab
kepada bawahan
3. Terlepas dari hal-hal kecil yang bukan porsinya untuk ditangani
Sugeng Raharjo
Page 2 of 8
TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM
TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM
4. Tugas dan pekerjaan berjalan lancar walau anda tidak di tempat
5. Menunjang karir anda untuk memperoleh jabatan yang lebih
tinggi
Manfaat training bagi karyawan :
1. Mengurangi waktu yang digunakan untuk belajar
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
3. Meningkatkan rasa percaya diri
4. Meningkatkan kepuasan kerja
C.
Bagaimana Penerapan Program Trainning dalam organisasi
?
Penerapan fungsi Training melalui beberapa tahap sebagai berikut :
1. Tahapan Perencanaan Pelatihan
Analisis Kebutuhan Pelatihan (training need analysis)
TNA pada tahap pertama organisasi memerlukan fase
penilaian yang ditandai dengan satu kegatan utama yaitu
analsis kebutuhan pelatihan. Terdapat tiga situasi dimana
organisasi diharuskan melakukan analisis tersebut : yaitu :
performance
problem,
new
system
and
technology
serta
automatic and habitual training. Situasi pertama, berkaitan
dengan
kinerja
dimana
karyawan
organisasi
mengalami
degradasi kualitas atau kesenjangan antara unjuk kerja dengan
standar kerja yang telah ditetapkan. Situasi kedua, berkaitan
dengan penggunaan komputer, prosedur atau teknologi baru
yang
diadopsi
untuk
memperbaiki
efesiensi
operasional
perusahaan. Situasi ketiga, berkaitan dengan pelatihan yang
secara
tradisional
dilakukan
berdasarkan
persyaratan-
persyaratan tertentu misalnya kewajiban legal seperti masalah
kesehatan dan keselamatan kerja.
Training Need Analysis (TNA) merupakan sebuah analisis
kebutuhan
workplace
secara
spesifik
dimaksud
untuk
menetukan apa sebetulnya kabutuhan pelatihan yang menjadi
prioritas. Informasi kebutuhan tersebut akan dapat membantu
organisasi dalam menggunakan sumber daya (dana, waktu dll)
Sugeng Raharjo
Page 3 of 8
TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM
TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM
secara efektif sekaligus menghindari kegatan pelatihan yang
tidak perlu. TNA dapat pula dipahami sebagai sebuah investigasi
sistematis dan komprehensif tentang berbagai masalah dengan
tujuan
mengidentifikasi
secara
tepat
beberapa
dimensi
persoalan, sehingga akhirnya organisasi dapat mengetahui
apakah masalah tersebut memang perlu dipecahkan melalui
program pelatihan atau tidak.
Analisis kebutuhan pelatihan dilakukan melalui sebuah
proses
tanya
jawab
(asking
question
getting
answers).
Pertanyaan diajukan kepada setiap karyawan dan kemudian
membuat verifikasi dan dokumentasi tentang berbagai masalah
dimana akhirnya kebutuhan pelatihan dapat diketahui untuk
memecahkan masalah tersebut.
Masalah yang membutuhkan pelatihan selalu berkaitan
dengan lack of skill or knowledge sehingga kinerja standar tidak
dapat dicapai. Dengan demikian dapat disimpulkan kinerja
aktual dengan kinerja situasional.
Fungsi Training Need Analysis (TNA) yaitu :
1. mengumpulkan informasi tentang skill, knowledge dan feeling
pekerja;
2. mengumpulkan informasi tentang job content dan job context;
3. medefinisikan kinerja standar dan kinerja aktual dalam rincian
yang operasional;
4. melibatkan stakeholders dan membentuk dukungan;
5. memberi data untuk keperluan perencanaan
Hasil Training Need Analysis (TNA) adalah identifikasi
performance
gap.
Kesenjangan
kinerja
tersebut
dapat
diidentifikasi sebagai perbedaan antara kinerja yang diharapkan
dan
kinerja
ditemukan
aktual
dengan
individu.
Kesenjangan
mengidentifikasi
dan
kinerja
dapat
mendokumentasi
standar atau persyaratan kompetensi yang harus dipenuhi
dalam melaksanakan pekerjaan
dan mencocokkan dengan
kinerja aktual individu tempat kerja.
Sugeng Raharjo
Page 4 of 8
TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM
TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM
Tahapan Training Need Analysis (TNA) mempunyai elemen
penting yaitu :
identifikasi masalah
identifikasi kebutuhan
pengembangan standar kinerja
identifikasi peserta
pengembangan kriteria pelatihan
perkiraan biaya
keuntungan
2. Pembuatan Desain Pelatihan
Desain pelatihan adalah esensi dari pelatihan, karena pada
tahap ini bagaimana kita dapat menyakinkan bahwa pelatihan
akan dilaksanakan. Keseluruhan tugas yang harus dilaksanakan
pada tahap ini adalah :
1.
mengidentifikasi
sasaran
pembelajaran
dari
program
pelatihan;
2. menetapkan metode yang paling tepat;
3. menetapkan penyelenggara dan dukungan lainnya;
4. memilih dari beraneka ragam media;
5. menetapkan isi;
6. mengidentifikasi alat-alat evaluasi;
7. menyusun urut-urut pelatihan.
Selanjutnya yang tidak kalah pentingnya adalah membuat materi
pelatihan yang diperlukan dan dikembangkan seperti :
1. jadwal pelatihan secara menyeluruh (estimasi waktu);
2. rencana setiap sesi;
3. materi-materi pembelajaran seperti buku tulis, buku bacaan,
hand out dll;
4. alat-alat bantu pembelajaran;
5. formulir evaluasi
3. Implementasi Pelatihan
Tahap berikutnya untuk membentuk sebuah kegiatan pelatihan
yang
efektif
Sugeng Raharjo
adalah
implementasi
dari
program
pelatihan.
Page 5 of 8
TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM
TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM
Keberhasilan
implementasi
pengembangan
SDM
program
tergantung
pada
pelatihan
pemilihan
dan
(selecting)
program untuk memperoleh the right people under the right
conditions.
Training
mengidentifikasi
the
Need
right
Analysis
people
(TNA)
dan
dapat
the
membantu
right
program
sedangkan beberapa pertimbangan (training development) and
concideration program dapat membantu dalam menciptakan the
right condition
4. Evaluasi Pelatihan
Untuk memastikan keberhasilan pelatihan dapat dilakukan melalui
evaluasi. Secara sistimatik manajemen pelatihan meliputi tahap
perencanaan yaitu training need analysis, tahap
implementasi
dan tahap evaluasi. Tahap terakhir merupakan titik kritis dalam
setiap kegiatan karena acap kali diabaikan sementara fungsinya
sangat vital untuk memastikan bahwa pelatihan yang telah
dilakukan berhasil mencapai tujuan ataukah justru sebaliknya.
Tahapan evaluasi terhadap pelatihan :
D.
Evaluasi Peserta
Evaluasi Widyaiswara
Evaluasi Kinerja Penyelenggara
Pihak mana saja yang terlibat dalam proses trainning
Dalam perencanaan karir bagi karyawan dalam suatu organisasi
dan juga proses training atau pelatihan karyawan, tidak terlepas dari
empat pihak yang terlibat. Ini biasa penulis sampaikan dalam training
maupun pelatihan mengenai Career Path Planning & Management.
Empat pihak ini terlibat sama pentingnya, meskipun bagian terbesar
ada pada satu pihak.
Pihak pertama yang terpenting adalah karyawan itu sendiri. Peran
karyawan dalam pengelolaan karir dan proses trainning adalah :
1. Mengambil inisiatif dalam umpan balik mengenai kekuatan dan
kelemahan baik dari atasan, peer maupun bawahan mereka.
Sugeng Raharjo
Page 6 of 8
TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM
TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM
2. Mengidentifikasi tahap pengembangan karir
3. Mencari tantangan
4. Menciptakan visibilitas kinerja
Pihak kedua tentunya adalah atasan atau manajer karyawan, yang
memiliki tanggungjawab dalam :
1. Sebagai coach bagi karyawan bersangkutan
2. Sebagai appraiser bagi karyawan
3. Sebagai advisor bagi karyawan
4. Sebagai referral agent bagi karyawan
Pihak ketiga adalah HR professional / Leader, yang berperan dalam :
1. Sebagai
penyedia
informasi
training,
dan
program
pengembangan karyawan
2. Sebagai penyedia jasa testing seperti : Employee Value test,
interest dan ketrampilan
3. Menyediakan counseling/ penyuluhan
Terakhir
adalah
keseluruhan,
peran
organisasi
atau
management
secara
dengan tanggungjawab dalam menyediakan ruang,
bentuk, sarana , sumber daya yang dibutuhkan karyawan agar bisa
sukses meniti karir dalam berbagai tipe entah itu professional atau
managerial.
E.
Kesimpulan
Sumber daya manusia merupakan elemen utama organisasi
dibandingkan dengan elemen lain seperti modal, teknologi, dan uang
sebab manusia itu sendiri yang mengendalikan yanglain.Latihan dan
pengembangan dapat didefinisikan sebagai usaha yang terencana dari
organisasi
untuk
meningkatkan
pengetahuan,
keterampilan,
dan
kemampuan pegawai.Pelatihan dan pengembangan merupakan dua
konsep
yang
keterampilan,
sama,
dan
yaitu
untuk
kemampuan.
meningkatkan
Tetapi,
dilihat
pengetahuan,
dari
tujuannya,
umumnya kedua konsep tersebut dapat dibedakan. Pelatihan lebih
ditekankan pada peningkatan kemampuan untuk malakukan pekerjaan
yang spesifik pada saat ini, dan pengembangan lebih ditekankan pada
peningkatan pengetahuan untuk melakukan pekerjaan pada masa
Sugeng Raharjo
Page 7 of 8
TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM
TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM
yang
akan
datang,
yang
dilakukan
melalui
pendekatan
yang
terintegrasi dengan kegiatan lain untuk mengubah perilaku kerja.
Training Need Analysis (TNA) merupakan sebuah analisis kebutuhan
workplace secara spesifik dimaksud untuk menetukan apa sebetulnya
kabutuhan pelatihan yang menjadi prioritas. Informasi kebutuhan
tersebut akan dapat membantu organisasi dalam menggunakan
sumber daya (dana, waktu dll) secara efektif sekaligus menghindari
kegiatan pelatihan yang tidak perlu.
Sugeng Raharjo
Page 8 of 8
MANAJEMEN SDM
TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM
TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI MANAJEMEN SDM
A.
Bagamana fungsi training atau pelatihan dalam konteks
manajemen sumber daya manusia ?
Pelatihan dan pengembangan sering kita dengar dalam dunia
kerja di perusahaan, organisasi, lembaga, atau bahkan dalam instansi
pendidikan.
Hal
ini
dapat
diasumsikan
bahwa
pelatihan
dan
pengembangan sangat penting bagi tenaga kerja untuk bekerja lebih
menguasai dan lebih baik terhadap pekerjaan yang dijabat atau akan
dijabat kedepan. Pendidikan, pelatihan dan pengembangan sering
dilakukan sebagai upaya meningkatkan kinerja para tenaga kerja yang
dianggap belum mampu untuk mengemban pekerjaannya karena
faktor perkembangan kebutuhan perusahaan atau organisasi. Secara
deskripsi tertentu potensi para pekerja mungkin sudah memenuhi
syarat administarasi pada pekerjaanya, tapi secara aktüal para pekerja
harus mengikuti atau mengimbangi perkembangan perusahaan sesuai
dengan tugas yang dijabat atau yang akan dijabatnya. Hal ini yang
mendorong pihak perusahaan atau organisasi untuk memfasilitasi atau
memiasililatori pelatihan dan pengembangan karir para tenaga kerja
atau karyawan guna mendapatkan hasil kinerja yang balk, etèktif dan
efisien.
Salah satu fungsi manajemen surmberdaya manusia adalah
training and development artinya bahwa untuk mendapatkan tenaga
kerja yang bersumberdaya manusia yang baik dan tepat sangat perlu
pelatihan
dan
pengembangan.
Hal
ini
sebagal
upaya
untuk
mempersiapkan para tenaga kerja atau karyawan untuk menghadapi
tugas
pekerjaan
jabatan
yang
dianggap
belum
menguasainya.
Management thought yang dikernukakan Taylor, bahwa tenaga kerja
membutuhkan latihan kerja yang tepat. Teori ini sangat tepat untuk
rnenghindari
kemungkinan
terburuk
dalam
kemampuan
dan
tanggungjawab bekerja, sehingga dalam menyelesaikan tugas jabatan
lebih efektif dan efIsien sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
Dalam instansi pendidikan biasanya para tenaga kerja yang akan
Sugeng Raharjo
Page 1 of 8
TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM
TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM
menduduki jabatan baru yang tidak didukung dengan pendidikannya
atau belum mampu melaksanakan tugasnya, biasanya upaya yang
ditempuh adalah dengan melakukan pelatihan dan pengembangan
karir. Dengan melalui pelatihan dan pengembangan, tenaga kerja akan
mampu mengerjakan, meningkatkan, mengembangkan pekerjaannya.
B.
Apa Manfaat dari diadakannya training dalam organisasi ?
Training
atau
pelatihan
pengembangan
bagi
karyawan
perusahaan mempunyai banyak manfaat baik bagi karyawan itu sendiri
maupun
bagi
perusahaan.
Karyawan
akan
semakin
bertambah
pengetahuannya, potensinya maupun skillnya, yang akan berimplikasi
positif bagi perusahaan. Perusahaan selalu membutuhkan tenagatenaga yang berkompeten di bidangnya untuk meningkatkan laju laba
perusahaan, sehingga rekruitmen dan pembinaan karyawan yang tepat
menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Training sebagai salah
satu media untuk meningkatkan kemampuan karyawan akan menjadi
alat efektif juga untuk meningkatkan laju laba perusahaan.
Banyak sekali manfaat yang dapat dieksplore dari hasil training
atau pelatihan pengembangan. Berikut ini adalah ringkasan manfaat
training dan pelatihan karyawan secara umum, dari sudut pandang
berbagai pihak yang terlibat di dalamnya.
Manfaat training bagi perusahaan :
1. Memiliki tenaga kerja yang ahli dan terampil
2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja
3. Meningkatkan produktivitas kerja
4. Mengurangi
biaya
karena
waktu
yang
terbuang
akibat
kesalahan-kesalahan
5. Meningkatkan mutu hasil kerja
6. Meningkatkan sales dan profit
Manfaat training bagi manajer :
1. Memiliki anak buah yang ahli dan terampil
2. Dapat mendelegasikan lebih banyak tugas dan tanggung jawab
kepada bawahan
3. Terlepas dari hal-hal kecil yang bukan porsinya untuk ditangani
Sugeng Raharjo
Page 2 of 8
TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM
TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM
4. Tugas dan pekerjaan berjalan lancar walau anda tidak di tempat
5. Menunjang karir anda untuk memperoleh jabatan yang lebih
tinggi
Manfaat training bagi karyawan :
1. Mengurangi waktu yang digunakan untuk belajar
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
3. Meningkatkan rasa percaya diri
4. Meningkatkan kepuasan kerja
C.
Bagaimana Penerapan Program Trainning dalam organisasi
?
Penerapan fungsi Training melalui beberapa tahap sebagai berikut :
1. Tahapan Perencanaan Pelatihan
Analisis Kebutuhan Pelatihan (training need analysis)
TNA pada tahap pertama organisasi memerlukan fase
penilaian yang ditandai dengan satu kegatan utama yaitu
analsis kebutuhan pelatihan. Terdapat tiga situasi dimana
organisasi diharuskan melakukan analisis tersebut : yaitu :
performance
problem,
new
system
and
technology
serta
automatic and habitual training. Situasi pertama, berkaitan
dengan
kinerja
dimana
karyawan
organisasi
mengalami
degradasi kualitas atau kesenjangan antara unjuk kerja dengan
standar kerja yang telah ditetapkan. Situasi kedua, berkaitan
dengan penggunaan komputer, prosedur atau teknologi baru
yang
diadopsi
untuk
memperbaiki
efesiensi
operasional
perusahaan. Situasi ketiga, berkaitan dengan pelatihan yang
secara
tradisional
dilakukan
berdasarkan
persyaratan-
persyaratan tertentu misalnya kewajiban legal seperti masalah
kesehatan dan keselamatan kerja.
Training Need Analysis (TNA) merupakan sebuah analisis
kebutuhan
workplace
secara
spesifik
dimaksud
untuk
menetukan apa sebetulnya kabutuhan pelatihan yang menjadi
prioritas. Informasi kebutuhan tersebut akan dapat membantu
organisasi dalam menggunakan sumber daya (dana, waktu dll)
Sugeng Raharjo
Page 3 of 8
TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM
TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM
secara efektif sekaligus menghindari kegatan pelatihan yang
tidak perlu. TNA dapat pula dipahami sebagai sebuah investigasi
sistematis dan komprehensif tentang berbagai masalah dengan
tujuan
mengidentifikasi
secara
tepat
beberapa
dimensi
persoalan, sehingga akhirnya organisasi dapat mengetahui
apakah masalah tersebut memang perlu dipecahkan melalui
program pelatihan atau tidak.
Analisis kebutuhan pelatihan dilakukan melalui sebuah
proses
tanya
jawab
(asking
question
getting
answers).
Pertanyaan diajukan kepada setiap karyawan dan kemudian
membuat verifikasi dan dokumentasi tentang berbagai masalah
dimana akhirnya kebutuhan pelatihan dapat diketahui untuk
memecahkan masalah tersebut.
Masalah yang membutuhkan pelatihan selalu berkaitan
dengan lack of skill or knowledge sehingga kinerja standar tidak
dapat dicapai. Dengan demikian dapat disimpulkan kinerja
aktual dengan kinerja situasional.
Fungsi Training Need Analysis (TNA) yaitu :
1. mengumpulkan informasi tentang skill, knowledge dan feeling
pekerja;
2. mengumpulkan informasi tentang job content dan job context;
3. medefinisikan kinerja standar dan kinerja aktual dalam rincian
yang operasional;
4. melibatkan stakeholders dan membentuk dukungan;
5. memberi data untuk keperluan perencanaan
Hasil Training Need Analysis (TNA) adalah identifikasi
performance
gap.
Kesenjangan
kinerja
tersebut
dapat
diidentifikasi sebagai perbedaan antara kinerja yang diharapkan
dan
kinerja
ditemukan
aktual
dengan
individu.
Kesenjangan
mengidentifikasi
dan
kinerja
dapat
mendokumentasi
standar atau persyaratan kompetensi yang harus dipenuhi
dalam melaksanakan pekerjaan
dan mencocokkan dengan
kinerja aktual individu tempat kerja.
Sugeng Raharjo
Page 4 of 8
TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM
TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM
Tahapan Training Need Analysis (TNA) mempunyai elemen
penting yaitu :
identifikasi masalah
identifikasi kebutuhan
pengembangan standar kinerja
identifikasi peserta
pengembangan kriteria pelatihan
perkiraan biaya
keuntungan
2. Pembuatan Desain Pelatihan
Desain pelatihan adalah esensi dari pelatihan, karena pada
tahap ini bagaimana kita dapat menyakinkan bahwa pelatihan
akan dilaksanakan. Keseluruhan tugas yang harus dilaksanakan
pada tahap ini adalah :
1.
mengidentifikasi
sasaran
pembelajaran
dari
program
pelatihan;
2. menetapkan metode yang paling tepat;
3. menetapkan penyelenggara dan dukungan lainnya;
4. memilih dari beraneka ragam media;
5. menetapkan isi;
6. mengidentifikasi alat-alat evaluasi;
7. menyusun urut-urut pelatihan.
Selanjutnya yang tidak kalah pentingnya adalah membuat materi
pelatihan yang diperlukan dan dikembangkan seperti :
1. jadwal pelatihan secara menyeluruh (estimasi waktu);
2. rencana setiap sesi;
3. materi-materi pembelajaran seperti buku tulis, buku bacaan,
hand out dll;
4. alat-alat bantu pembelajaran;
5. formulir evaluasi
3. Implementasi Pelatihan
Tahap berikutnya untuk membentuk sebuah kegiatan pelatihan
yang
efektif
Sugeng Raharjo
adalah
implementasi
dari
program
pelatihan.
Page 5 of 8
TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM
TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM
Keberhasilan
implementasi
pengembangan
SDM
program
tergantung
pada
pelatihan
pemilihan
dan
(selecting)
program untuk memperoleh the right people under the right
conditions.
Training
mengidentifikasi
the
Need
right
Analysis
people
(TNA)
dan
dapat
the
membantu
right
program
sedangkan beberapa pertimbangan (training development) and
concideration program dapat membantu dalam menciptakan the
right condition
4. Evaluasi Pelatihan
Untuk memastikan keberhasilan pelatihan dapat dilakukan melalui
evaluasi. Secara sistimatik manajemen pelatihan meliputi tahap
perencanaan yaitu training need analysis, tahap
implementasi
dan tahap evaluasi. Tahap terakhir merupakan titik kritis dalam
setiap kegiatan karena acap kali diabaikan sementara fungsinya
sangat vital untuk memastikan bahwa pelatihan yang telah
dilakukan berhasil mencapai tujuan ataukah justru sebaliknya.
Tahapan evaluasi terhadap pelatihan :
D.
Evaluasi Peserta
Evaluasi Widyaiswara
Evaluasi Kinerja Penyelenggara
Pihak mana saja yang terlibat dalam proses trainning
Dalam perencanaan karir bagi karyawan dalam suatu organisasi
dan juga proses training atau pelatihan karyawan, tidak terlepas dari
empat pihak yang terlibat. Ini biasa penulis sampaikan dalam training
maupun pelatihan mengenai Career Path Planning & Management.
Empat pihak ini terlibat sama pentingnya, meskipun bagian terbesar
ada pada satu pihak.
Pihak pertama yang terpenting adalah karyawan itu sendiri. Peran
karyawan dalam pengelolaan karir dan proses trainning adalah :
1. Mengambil inisiatif dalam umpan balik mengenai kekuatan dan
kelemahan baik dari atasan, peer maupun bawahan mereka.
Sugeng Raharjo
Page 6 of 8
TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM
TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM
2. Mengidentifikasi tahap pengembangan karir
3. Mencari tantangan
4. Menciptakan visibilitas kinerja
Pihak kedua tentunya adalah atasan atau manajer karyawan, yang
memiliki tanggungjawab dalam :
1. Sebagai coach bagi karyawan bersangkutan
2. Sebagai appraiser bagi karyawan
3. Sebagai advisor bagi karyawan
4. Sebagai referral agent bagi karyawan
Pihak ketiga adalah HR professional / Leader, yang berperan dalam :
1. Sebagai
penyedia
informasi
training,
dan
program
pengembangan karyawan
2. Sebagai penyedia jasa testing seperti : Employee Value test,
interest dan ketrampilan
3. Menyediakan counseling/ penyuluhan
Terakhir
adalah
keseluruhan,
peran
organisasi
atau
management
secara
dengan tanggungjawab dalam menyediakan ruang,
bentuk, sarana , sumber daya yang dibutuhkan karyawan agar bisa
sukses meniti karir dalam berbagai tipe entah itu professional atau
managerial.
E.
Kesimpulan
Sumber daya manusia merupakan elemen utama organisasi
dibandingkan dengan elemen lain seperti modal, teknologi, dan uang
sebab manusia itu sendiri yang mengendalikan yanglain.Latihan dan
pengembangan dapat didefinisikan sebagai usaha yang terencana dari
organisasi
untuk
meningkatkan
pengetahuan,
keterampilan,
dan
kemampuan pegawai.Pelatihan dan pengembangan merupakan dua
konsep
yang
keterampilan,
sama,
dan
yaitu
untuk
kemampuan.
meningkatkan
Tetapi,
dilihat
pengetahuan,
dari
tujuannya,
umumnya kedua konsep tersebut dapat dibedakan. Pelatihan lebih
ditekankan pada peningkatan kemampuan untuk malakukan pekerjaan
yang spesifik pada saat ini, dan pengembangan lebih ditekankan pada
peningkatan pengetahuan untuk melakukan pekerjaan pada masa
Sugeng Raharjo
Page 7 of 8
TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM
TRAINNING : STRATEGI DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM
yang
akan
datang,
yang
dilakukan
melalui
pendekatan
yang
terintegrasi dengan kegiatan lain untuk mengubah perilaku kerja.
Training Need Analysis (TNA) merupakan sebuah analisis kebutuhan
workplace secara spesifik dimaksud untuk menetukan apa sebetulnya
kabutuhan pelatihan yang menjadi prioritas. Informasi kebutuhan
tersebut akan dapat membantu organisasi dalam menggunakan
sumber daya (dana, waktu dll) secara efektif sekaligus menghindari
kegiatan pelatihan yang tidak perlu.
Sugeng Raharjo
Page 8 of 8