langkah langkah dalam mengambil keputusa
LANGKAH-LANGKAH DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN
Terprogram atau tidaknya sebuah keputusan, baik model yang dipij manajer itu klasik, administratif
atau politik, ada enam langkah proses pengambilan keputusan yang efektif, yaitu:
Pengenalan syarat-syarat sebuah keputusan
Manajer menghadapi syarat-syarat dalam mengambil keputusan dalam bentuk masalah dan peluang.
Masalah (problem) muncul ketika pencapaian organisasi kurang dari tujuan yang ditentukan. Peluang
(opportunity) muncul ketika manajer melihat pencapaian yang potensial yang melebihi tujuan
organisasi saat itu.
Kesadaran akan masalah dan peluang adalah langkah awal dalam rangkaian dan menuntut adanya
pengamatan terhadap lingkungan internal dan eksternal akan persoalan yang pantas diperhatikan
eksekutif. Konsep ini menyerupai konsep militer dan mengumpulkan intelegensi.
Mengenali syarat-syarat dalam mengambil keputusan adalah adalah kegiatan yang sulit karna sering
kali berarti mengumpulkan informasi dengan cara yang baru.
Diagnosis dan analisis sebab akibat
Diagnosis adalah langkah dalam proses pengambilan keputusan dimana manajer menganalisis faktorfaktor sebab akibat penting yang berhubungan dengan situasi penting.
Kepner dan Tregoe, yang melakukan penelitian ekstensif tentang pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh manajer, menyarankan bahwa manajer menanyakan serangkaian pertanyaan untuk
menspesifikasikan sebab-sebab penting, diantaranya:
Keadaan tidak seimbang seperti apakah yang memengaruhi kita?
Kapankah keadaan ini muncul?
Dimanakah keadaan ini muncul?
Bagaimanakah keadaan ini muncul?
Pada siapa keadaan ini muncul?
Apakah kegentingan-kegentingan dari masalah ini?
Apakah berhubungan dari peristiwa-peristiwa ini?
Apakah yang menjadi hasil dan aktivitas ini?
Pertanyaan diatas membantu mengenali apa yang sebenarnya terjadi dan mengapa.
Pengembangan alternatif
Tahap berikutnya adalah membuat solusi alternatif yang akan menjawab kebutuhan yang ada dan
memperbaiki sebab-sebab yang mendasarinya. Alternatif-alternatif keputusan dapat dianggap sebagai
alat untuk mengurangi perbedaan antara kinerja organisasi saat ini dan kinerja organisasi yang
diharapkan.
Pemilihan alternatif yang dikehendaki
Pilihan keputusan adalah seleksi dari arah tindakan alternatif yang paling menjanjikan. Alternatif
terbaik adalah yang solusinya paling sesuai dengan tujan dan nilai-nilai keseluruhan organisasi, serta
mencapai hasil yang dikehendaki dengan menggunakan sumber daya paling sedikit. Pilihan-pilihan
yang didasarkan pada tujuan dan nilai juga dapat dengan efektif membimbing manajer dalam
menyeleksi alternatif-alternatif.
Memilih antara alternatif-alternatif juga bergantung pada faktor kepribadian dan kerelaan manajer
untuk menerima resiko dan ketidakpastian. Risk propensity adalah kerelaan untuk menjalankan risiko
dengan peluang mendapatkan hasil yang lebih besar. Tingkatan resiko yang rela diterima seorang
manajer akan memengaruhi analisis untung rugi yang berasal dari keputusan apapun.
Penerapan alternatif terpilih
Tahap penerapan(implementation) adalah tahap dimana kemampuan manajerial,administratif, dan
persuasif yang dimiliki manajer akan digunakan untuk menjamin bahwa alternatif terpilih akan
dijalankan. Penerapan dapat menuntut adanya diskusi dengan orang-orang yang akan terkena dampak
dari keputusan yang bersangkutan. Keahlian dalam berkomunikasi, memotivasi dan memimpin harus
digunakan untuk mewujudkan keputusan ini.
Evaluasi dan umpan balik
Pada tahap evaluasi, para pengambil keputusan akan mendapatkan informasi tentang seberapa
baiknya mereka menerapkan keputusan yang telah mereka ambil dan apakah penerapan ini efektif
dalam mencapai tujuan mereka. Umpan balik adalah hal yang penting karna pengambilan keputusan
adalah proses yang berkelanjutan dan tidak pernah berakhir. Umpan balik adalah bagian dari
pengawasan yang menilai apakah manajer perlu mengambil keputusan baru atau tidak.
Keputusan strategis selalu terdiri dari risiko, tetapi umpan balik dan tindakan lanjutan dapat
membantu suatu perusahaan kembali ke jalannya. Dengan belajar dari kesalahan mereka dapat
mengambil keputusan, para manajer dapat mengubah masalah menjadi peluang.
Terprogram atau tidaknya sebuah keputusan, baik model yang dipij manajer itu klasik, administratif
atau politik, ada enam langkah proses pengambilan keputusan yang efektif, yaitu:
Pengenalan syarat-syarat sebuah keputusan
Manajer menghadapi syarat-syarat dalam mengambil keputusan dalam bentuk masalah dan peluang.
Masalah (problem) muncul ketika pencapaian organisasi kurang dari tujuan yang ditentukan. Peluang
(opportunity) muncul ketika manajer melihat pencapaian yang potensial yang melebihi tujuan
organisasi saat itu.
Kesadaran akan masalah dan peluang adalah langkah awal dalam rangkaian dan menuntut adanya
pengamatan terhadap lingkungan internal dan eksternal akan persoalan yang pantas diperhatikan
eksekutif. Konsep ini menyerupai konsep militer dan mengumpulkan intelegensi.
Mengenali syarat-syarat dalam mengambil keputusan adalah adalah kegiatan yang sulit karna sering
kali berarti mengumpulkan informasi dengan cara yang baru.
Diagnosis dan analisis sebab akibat
Diagnosis adalah langkah dalam proses pengambilan keputusan dimana manajer menganalisis faktorfaktor sebab akibat penting yang berhubungan dengan situasi penting.
Kepner dan Tregoe, yang melakukan penelitian ekstensif tentang pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh manajer, menyarankan bahwa manajer menanyakan serangkaian pertanyaan untuk
menspesifikasikan sebab-sebab penting, diantaranya:
Keadaan tidak seimbang seperti apakah yang memengaruhi kita?
Kapankah keadaan ini muncul?
Dimanakah keadaan ini muncul?
Bagaimanakah keadaan ini muncul?
Pada siapa keadaan ini muncul?
Apakah kegentingan-kegentingan dari masalah ini?
Apakah berhubungan dari peristiwa-peristiwa ini?
Apakah yang menjadi hasil dan aktivitas ini?
Pertanyaan diatas membantu mengenali apa yang sebenarnya terjadi dan mengapa.
Pengembangan alternatif
Tahap berikutnya adalah membuat solusi alternatif yang akan menjawab kebutuhan yang ada dan
memperbaiki sebab-sebab yang mendasarinya. Alternatif-alternatif keputusan dapat dianggap sebagai
alat untuk mengurangi perbedaan antara kinerja organisasi saat ini dan kinerja organisasi yang
diharapkan.
Pemilihan alternatif yang dikehendaki
Pilihan keputusan adalah seleksi dari arah tindakan alternatif yang paling menjanjikan. Alternatif
terbaik adalah yang solusinya paling sesuai dengan tujan dan nilai-nilai keseluruhan organisasi, serta
mencapai hasil yang dikehendaki dengan menggunakan sumber daya paling sedikit. Pilihan-pilihan
yang didasarkan pada tujuan dan nilai juga dapat dengan efektif membimbing manajer dalam
menyeleksi alternatif-alternatif.
Memilih antara alternatif-alternatif juga bergantung pada faktor kepribadian dan kerelaan manajer
untuk menerima resiko dan ketidakpastian. Risk propensity adalah kerelaan untuk menjalankan risiko
dengan peluang mendapatkan hasil yang lebih besar. Tingkatan resiko yang rela diterima seorang
manajer akan memengaruhi analisis untung rugi yang berasal dari keputusan apapun.
Penerapan alternatif terpilih
Tahap penerapan(implementation) adalah tahap dimana kemampuan manajerial,administratif, dan
persuasif yang dimiliki manajer akan digunakan untuk menjamin bahwa alternatif terpilih akan
dijalankan. Penerapan dapat menuntut adanya diskusi dengan orang-orang yang akan terkena dampak
dari keputusan yang bersangkutan. Keahlian dalam berkomunikasi, memotivasi dan memimpin harus
digunakan untuk mewujudkan keputusan ini.
Evaluasi dan umpan balik
Pada tahap evaluasi, para pengambil keputusan akan mendapatkan informasi tentang seberapa
baiknya mereka menerapkan keputusan yang telah mereka ambil dan apakah penerapan ini efektif
dalam mencapai tujuan mereka. Umpan balik adalah hal yang penting karna pengambilan keputusan
adalah proses yang berkelanjutan dan tidak pernah berakhir. Umpan balik adalah bagian dari
pengawasan yang menilai apakah manajer perlu mengambil keputusan baru atau tidak.
Keputusan strategis selalu terdiri dari risiko, tetapi umpan balik dan tindakan lanjutan dapat
membantu suatu perusahaan kembali ke jalannya. Dengan belajar dari kesalahan mereka dapat
mengambil keputusan, para manajer dapat mengubah masalah menjadi peluang.