PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PEGAWAI

Hubungan antara Motivasi, Kinerja, dan Stres.
Tampak jelas bahwa stres yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menyebabkan
tingkat prestasi (kinerja) yang rendah (tidak optimum). Bagi seorang manajer (pimpinan)
tekanan-tekanan yang diberikan kepada seorang karyawan haruslah dikaitkan dengan
apakah stres yang ditimbulkan oleh tekanantekanan tersebut masih dalam keadaan wajar.
Stres yang berlebihan akan menyebabkan karyawan tersebul frustrasi dan dapat
menurunkan prestasinya, sebaliknya stres yang terialu rendah menyebabkan karyawan
tersebut tidak bermotivasi untuk berprestasi.

Contoh kasus :
Stress Kerja, Menyebabkan Kematian
Sumber : http://www.physorg.com/
Diunduh : Selasa, 19 Juni 2012, O8:50
Waktu peristiwa : 6 april 2010
Seorang wakil pembicara dan karyawan yang berkumpul di luar pabrik Foxconn
di Shenzhen, Provinsi Guangdong Cina selatan. “Perusahaan hanya mementingkan
kepentingan bisnisnya dengan memeras tenaga karyawan, sementara upah pekerjanya
sendiri masih sangat rendah, ironisnya karyawan tidak berdaya akan kebijakan ini”.
Pemogokan di Perusahaan Honda Motor dan serentetan bunuh diri karyawan di Foxconn
Technology (produsen raksasa elektronik untuk industri seperti Apple, Dell dan HewlettPackard) membuat Pemerintah Cina harus melakukan pertemuan dengan perwakilan
Management Perusahaan.

Seorang Insinyur berumur 28 tahun yang bekerja untuk Foxconn (pembuat
iPhone, iPads dan gadget elektronik lainnya termasuk Apple Inc) meninggal dunia
“kematiannya mendadak” di rumahnya di dekat pabrik Foxconn Shenzhen di provinsi
Guangdong China selatan. Penyebab kematian sedang diselidiki dan “kita sedang
mengumpulkan informasi-informasi pendukung penyebab kematian insinyur ini termasuk
keterkaitannya dengan pekerjaan,” kata salah satu perwakilan management perusahaan.
Surat kabar Ming Pao di Hong Kong, melaporkan bahwa salah satu kerabat dekat
Insinyur mengklaim kematian rekan kerjanya itu dikarenakan “stres kerja”, setelah
bekerja 34 jam tanpa istirahat. Dampak dari laporan surat kabar yang terbit langsung
direspon positif oleh Perusahaan dengan mengumumkan pemberian 30 persen bonus pada
karyawannya untuk meningkatkan dan membantu terciptanya lingkungan kerja yang
lebih baik selain itu kerja lembur karyawan akan dikurangi sehingga bisa lebih banyak

waktu untuk beristirahat. Aktivis ketenagakerjaan menuduh perusahaan memiliki gaya
manajemen yang kaku, dan karyawannya dipaksakan untuk bekerja terlalu keras, namun
Foxconn menyangkal tuduhan ini. Dalam setahun ini di Perusahaan Foxconn “Sepuluh
pekerjanya telah bunuh diri dan tiga lainnya melakukan percobaan bunuh diri, rata-rata
mereka tewas karena terjun dari atas bangunan.
Perwakilan Foxconn Terry Gou berjanji untuk berusaha mencari jalan keluar agar
kejadian bunuh diri maupun percobaan yang dilakukan karyawan tidak terjadi lagi

kedepannya. Pantes aja di Batam banyak perusahaan yang gulung tikar dan pindah ke
Cina, ternyata ini alasannya. Menekan cost dengan mencari tenaga yang lebih murah dan
itu adanya cuma di Cina. Dasar perusahaan PELIT, mau kaya tapi tidak mau keluar duit
lebih. Nasib…nasib jadi Buruh Kerja.

ULASAN
Kasus ini menerangkan mengenai aksi protes para pekerja Foxconn di China yang
mengatakan bahwasanya pihak perusahaan tidak memikirkan hak para pekerja. Upah
yang diberikan tidak setimpal dengan apa yang dikerjakan. Hal tersebut terbukti dengan
tewasnya salah satu karyawan PT.Foxconn yang mati dirumahnya akibat stress kerja.
Stress yang dialami pekerja tersebut dikarenakan perusahaan menuntut untuk bekerja
keras tanpa istirahat.
berdasarkan kasus diatas para pekerja telah mengalami dampak psikologis yang cukup
membahayakan karena sampai melakukan bunu diri hanya karena stress dengan
pekerjannya. Stres yang dialami oleh pekerja tersebut ialah sesuai dengan pengertian
menurut Palupi (2003) yang menyatakan bahwa stres kerja merupakan ketegangan yang
dengan mudah muncul akibat kejenuhan yang timbul dari beban kerja yang berlebihan,
tuntutan tugas yang mendukung terjadinya hal tersebut. Selain itu juga dipengaruhi oleh
faktor-faktor penunujang lainnya seperti halnya bertembahnya tanggung jawab tanpa
adanya penambahan upah. Sehingga membuat para pekerja tidak dapat memenuhi

kebutuhan hierarkinya berdasarkan teori Masslow. Diataranya mereka tidak dapat
memenuhi kebutuhan psikologis mereka seperti halnya pangan sandang dan papan. Hal
tersebut dikarenakan upah yang mereka terima tidak setimpal atau tidak mencukupi.
Solusi yang tepat adalah dengan merubah sistem kerja yang ada diperusahaan agar dapat
memebri kenyamanan kepada para pekerjanya. Selain itu juga menyesuaikan upah setiap
pekerja berdasarkan pekerjaan yang mereka lakukan, dengan begitu akan tumbuh
motivasi mereka dalam bekerja. Sehingga para pekerja dapat bekerja dengan semangat
yang nantinya akan berdampak baik bagi perusahaan. Berdasarkan pengertian motivasi
yaitu suatu kekuatan potensial yang ada didalam diri manusia yang dapat
dikembangkannya sendiri atau dapat dikembangkan dari sejumlah kekuatan dari luar
yang ada berkisar sekitar imbalan materi dan non materi yang dapat mempengaruhi hasil
kerjanya (Winardi, 2001).