Makalah Sistem Informasi Manajemen Siste (3)
MAKALAH
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
`
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
1
MEI 2017
MAKALAH
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
Makalah diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen yang dibimbing oleh Siti
Masrohatin, S.E, M.M
Oleh :
1. Machallafri Iskandar (E20151001)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
MEI 2017
2
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT
karena atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya semata, kami dapat
menyelesaikan Makalah dengan judul Sistem Informasi Eksekutif.
Salawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, para keluarga, sahabat-sahabat dan pengikutpengikutnya sampai hari penghabisan.
Atas bimbingan dari
Dosen Sistem Informasi Manajemen dan
saran dari teman-teman maka disusunlah Makalah ini, semoga
dengan tersusunnya Makalah ini dapat berguna bagi kami semua
dalam
memenuhi
tugas
dari
mata
kuliah
Sistem
Informasi
Manajemen dan semoga segala yang tertuang dalam Makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi para pembaca dalam
rangka membangun khasanah keilmuan. Makalah ini disajikan
khusus dengan tujuan untuk memberi arahan dan tuntunan agar
yang membaca bias menciptakan hal-hal yang lebih bermakna.
Ucapan terima kasih juga peneliti sampaikan kepada:
1. Dosen Pembimbing mata kuliah Sistem Informasi Manajemen,
Ibu Siti Masrohatin, S.E, M.M
2. Semua pihak yang telah membantu demi terbentuknya Makalah.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan dan belum sempurna. Untuk itu kami
berharap akan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada
para pembaca guna perbaikan langkah-langkah selanjutnya.
3
Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua,
karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata.
Jember, 13 Mei 2017
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.......................................................................
i
HALAMAN JUDUL..........................................................................
ii
KATA PENGANTAR........................................................................
iii
DAFTAR ISI...................................................................................
iv
BAB I
PENDAHULUAN.............................................................
1
1.1. Latar Belakang....................................................
1
1.2. Rumusan Masalah...............................................
2
1.3. Tujuan Penulisan..................................................
2
1.4. Sistematika Penulisan.........................................
2
PEMBAHASAN...............................................................
3
BAB II
2.1
Sistem Informasi Eksekutif..................................
3
BAB IV
PENUTUP......................................................................
13
1.1
Simpulan.............................................................
13
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................
16
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan berkembangnya teknologi informasi, mengubah manusia dalam
menyelesaikan semua perkerjaannya. Tidak hanya dalam perkerjaannya saja
tetapi dalam segala aspek kehidupan manusia, seperti
informasi, pengambilan keputusan,
pada saat pencarian
membuat penilaian dan perkiraan untuk
perencanaan dan pengendalian atau analisis pribadi dilakukan dengan
mengunakan
komputerisasi. Perancangan
sistem informasi memungkinkan
pemakai mengakses data dan informasi lingkungan
fungsional dan menggantikan
berdasarkan
subsistem
teknologi atau sistem penyimpanan data-data
konvensional ke dalam bentuk data-data yang dapat disimpan dalam komputer
sehingga meningkatkan efisiensi dalam
pencarian data dan perawatan data.
Informasi adalah data yang diolah menjadi bahan yang lebih berguna dan berarti
bagi penerimanya.
Sistem informasi organisasi yang dimaksudkan untuk digunakan oleh
eksekutif perusahaan baru saja berkembang. Permulaan yang terlambat ini
disebabkan oleh kegiatan eksekutif yang tidak terstrukturbaik, dan para spesialis
informasi lebih sukar memahami pemecahan keputusan di tingkat eksekutif
daripada di tingkatan managemen yang lebih bawah. Lambat laun penggunaan
5
komputer bergerak merambat naik dan sekarang mendapat perhatian eksekutif.
Sistem Informasi eksekutif sekarang merupakan salah satu area komputasi bisnis
yang termarak. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System) atau
EIS merupakan suatu sistem yang khusus dirancang bagi manager pada tingkat
perencanaan strategis. EIS adalah penyediaan informasi ke manajer senior.
Dalam konteksnya, komputer diasumsikan terlibat dalam memperoleh dan
mengatur informasi (klarifikasi, analisis dan menyediakan alternatif keputusan).
Data berbentuk rekaman dalam jumlah besar tidak cocok digunakan secara
langsung. Dapat juga menjadi tidak berguna akibat terlalu padat, kurang lengkap
atau tidak siap diakses. EIS digunakan oleh satu atau lebih manajer
senior.Meskipun aturan dan tanggung jawabnya berbeda, mereka bekerjasama
dalammerumuskan, menjalankan, dan melacak strategi. Mereka tidak peduli
dengan transaksi harian yang detil, tapi peduli dengan gejala tren transakasi atau
permasalahan yang muncul. Manajer senior kadang peduli dengan hubungan
antar personal di lingkungan bisnis. EIS harus mendukung setidaknya sebagian
fungsi berikut:
• Pemunculan ide
• Perencanaan
• Analisis
• Pengambilan keputusan
• Komunikasi
• Motivasi
• Pengawasan dan pengendalian
EIS juga merupakan suatu sistem berbasis komputer
yang melayani
kebutuhan informasi top executive. EIS menyediakan akses yang cepat berupa
informasi yang tepat waktu dan langsung mengakses laporan manajemen. EIS
sangat user-friendly, didukung oleh grafik-grafik, dan menyediakan laporanlaporan dengan kemampuan drill-down.EIS juga mudah dihubungkan dengan
layanan informasi on-line dan elektronik mail[Turban,1996]. “Executive
Information System (EIS) is a highly interactive MIS system providing managers
and executive flexible access toinformation for monitoring operating result and
general business conditions [alter,1996]”. EIS dirancang untuk membantu
eksekutif mencari informasi yang dibutuhkan. Eksekutif dapat memilih format6
format secara grafis dan tabular [Paul Gray,1994]. Mengapa harus EIS. Karena
eksekutif memerlukan informasi baik internal maupun external. Oleh sebab itu
EIS lah yang dapat memenuhi kebutuhan eksekutif ini.
1.2 Rumusan Masalah
Ada beberapa rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan makalah
yang berjudul Perbedaan Perjanjian dan Perikatan, antara lain :
Apakah yang dimaksud tentang sistem informasi eksekutif?
Apa pengertian dan lingkup sistem informasi eksekutif?
Apa saja komponen sistem informasi eksekutif?
Faktor apa saja penentu keberhasilan penerapan sistem informasi
eksekutif?
Bagaimana penerapan sistem informasi eksekutif dalam suatu
perusahaan?
1.3 TujuanPenulisan
Tujuan dari penulisan makalah yang berjudul Perbedaan Perjanjian dan
Perikatan, yaitu:
Dapat mengerti tentang sistem informasi eksekutif
Memahami pengertian dan lingkup sistem informasi eksekutif
Mengetahui komponen yang ada dalam sistem informasi eksekutif
Mengetahui faktor-faktor penentu keberhasilan penerapan sistem
informasi eksekutif
Memahami penerapan sistem informasi eksekutif dalam suatu
perusahaan
1.4 Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan:
1.1 LatarBelakang
1.2 RumusanMasalah
1.3 TujuanPenulisan
1.4 SistematikaPenulisan
Bab II Pembahasan:
2.1 Sistem Informasi Eksekutif
7
Bab III Penutup:
3.1 Simpulan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Informasi Eksekutif
1.1 Tentang Sistem Informasi Eksekutif
Secara umum sistem informasi eksekutif (executive information
system=EIS) dikembangkan seperti mainframe program berbasis komputer.
Tujuannya adalah untuk melindungi sekumpulan data dan untuk
menyediakan kinerja penjualan statistik riset pemasaran untuk membuat
keputusan, seperti halnya petugas keuangan, direktur pemasaran, dan
petugas eksekutif pemimpin. Objektif adalah untuk mengembangkan
aplikasi komputer aplikasi komputer itu akan menyoroti keterangan untuk
memuaskan eksekutif senior kebutuhan. Secara khas, sebuah sistem
informasi eksekutif menyediakan data hanya perlu untuk mendukung
keputusan level eksekutif dari pada data bagi seluruh perusahaan.
Hari ini, dari sistem informasi eksekutif tidak hanya pada hierarki
perusahaan, tetapi juga di komputer pribadi pada satu daerah jaringan lokal.
Sistem informasi eksekutif sekarang seberangi platform perangkat keras
komputer dan mengintegrasikan keterangan menyimpan pada mainframe,
meesin komputer pribadi, dan mini computers.
1.2 Pengertian dan Lingkup Sistem Informasi Eksekutif
Dalam berbagai perusahaan ataupun sektor pemerintahan, baik besar
maupun kecil, dukungan sistem informasi akan mendukung kemajuan
perusahaan tersebut. Sistem informasi akan mempermudah komunikasi dan
aliran data dalam perusahaan itu sendiri maupun hubungannya dengan
pihak lain.
Sistem informasi eksekutif ialah sistem yang menyediakan informasi
bagi eksekutif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan yang merupakan
salah satu kebutuhan utama dalam suatu organisasi, khususnya menengah
dan besar, dimana para eksekutif membutuhkan informasi yang telah
tersaring dari level manajemen di bawahnya. Maksud dari kata tersaring di
8
sini adalah informasi yang diberikan kepada para eksekutif adalah
informmasi yang penting dan benar-benar dibutuhkan bagi mereka (tepat
dan relevan), informasi tersaji secara cepat, akurat dan valid sehingga
menunjang pihak manajemen untuk pengambilan keputusan. Perancangan
sistem informasi ini dimulai dari identifikasi kebutuhan informasi bagi user
tersebut dan perancangan dilakukan dengan metodologi tertentu yang di
rasa paling cocok dan relevan denagn sistem yang ada. [email protected] XL ialah
sistem informasi eksekutif (SIE) berbasis komputer untuk melakukan
integrasi data dengan sistem-sistem aplikasi yang ada di lingkungan
organisasi dengan tujuan menyajikan laporan-laporan untuk menunjang
eksekutif dalam mengambil keputusan. Dengan kemampuan integrasi data
yang ada pada sistem maka proses penyediaan laporan-laporan untuk
kebutuhab eksekutif bisa dilakukan dengan cepat dan akurat.
Di sisi lain juga di sebutkan bahwa sistem informasi eksekutif adalah
satu jenis dari manajemen informasi sistem dimaksud untuk memudahkan
dan mendukung keterangan dan pembuatan keputusan kebutuhan dari
eksekutif senior dengan menyediakan kemudahan akses terhadap keduanya
(internal dan eksternal).
Dalm membangun sistem informasi eksekutif para eksekutif
menggunakan beberapa konsep dasar yang bertujuan memungkinkan para
eksekutif dapat memantau seberapa baiknya kinerja perusahaan dalam
mencapai tujuannya.
Konsep dasar tersebut terbagi atas 3 hal, yaitu:
• Faktor penentu keberhasilan (critical succes factor) adalah hal-hal
(faktor) yang menentukan keberhasilan atau kegagalan segala
segala jenis kegiatan organisasi. Faktor-faktor ini dalam setiap
perusahaan berbeda-beda tergantung dari kegiatan yang dilakukan.
• Management by execption (MBE). Perbandingan antara kinerja
yang direncanakan dengan kinerja aktual. Sehingga informasi
dapat angsung didapat dan digunakan untuk menyelesaikan setiap
permasalahan.
9
• Model mental. Peran utama sistem informasi eeksekutif adalah
membuat sari dari data informasi yang volumenya besar untuk
meningkatkan kegunaannya.
Pengambilan sari ini disebut
penempatan informasi. Di mana menghasilkan suatu gambaran
atau model mental dari suatu perusahaan. Model tersebut
memungkinkan seseorang membuat penilaian dan peerkiraan
untuk memahami, memutuskan tindakan yang perlu diambil dan
untuk mengembalikan pelaksanaannya.
1.3 Komponen Sistem Informasi Eksekutif
Komponen dari sebuah sistem informasi eksekutif dapat ttergolong
menjadi perangkat keras dan perangkat lunak.
1.
Perangkat keras (hardware)
Ketika membicarakan tentang perangkat keras untuk satu
lingkungan informasi eksekutif, kita harus memfokuskan pada
perangkat keras yang dibutuhkan pertemuan eksekutif. Eksekutif harus
diletakkan yang pertama dan kebutuhan eksekutif harus didefinisikan
sebelum perangkat keras dapat terpilih. Perangkat keras komputer dasar
diperlukan untuk suatu sistem informasi eksekutif meliputi empat
komponen:
• Input datta-masukkan alat. Alat ini mengizinkan eksekutif untuk
•
memasuki, verifikasi, dan perbarui data engan seketika.
Unit pusat proses (CPU) yaitu daging buah karena ini mengontrol
•
komponen mesin yang lain.
File penyimpana data. Eksekutif dapat mempergunakan ini terpisah
untuk menyimpan keterangan bisnis berguna, dan bagian ini juga
membantu eksekutif mencari keterangan informasi bisnis historis
•
dengan mudah.
Output device, sediakan yang satu rekaman visual atau permanen
untuk eksekutif menyimpan atau membaca. Alat ini menyerahkan
ke visual output device atau printer. Sebagai tambahan, dengan
kedatangan dari daerah jaringan lokal (LAN), beberapa produk
sisten informasi eksekutif untuk terhubung jaringan stasiun kerja
10
jadi siap. Sistem ini memerlukan dukungan dan hardware komputer
tidak begitu mahal. Mereka juga meningkat akses dari keterangan
EIS untuk banyak pengguna yang lain dengan suatu perusahaan.
Perangkat lunak (software)
Memilih sesuai perangkat lunak penting untuk mendesain suatu
2.
sistem informasi eksekutif yang efektif. Oleh sebab itu, komponen
perangkat lunak dan bagaimana mengintegrasikan data ke dalam suatu
sistemm sangatlah penting. Perangkat lunak dasar diperlukan untuk
suatu sistem informasi eksekutif meliputi empat komponen:
• Teks mendasari perangkat lunak. Betuk paling umum dari teks
•
mungkin mendokumentasikan.
Database. Database heterogen bercokol pada satu jangkauan
spesifik vendor dan pplatform komputer buka akses eksekutif
•
pertolongan keduanya internal dan eksternal data.
Dasar grafis. Grafis dapat mengarahkan volume dari teks dan
statistik kedalam keterangan visual untuk eksekutif. Jenis grafis
yang has adalah: bagan gugus berkala, sebar diagram, peta, grafis
gerak, bagan urutan, dan perbandingan mengorientasi grafik (aitu
•
bagan balok).
Dasar model. Sistem informasi eksekutif memodelkan mengandung
data statistik rutin dan khusus, keuangan, dan analisa kuantitatif
•
lain.
Barang kali masalah lain untuk eksekutof adalah “ chosing” dari
satu jangkauan dari sangat tinggi paket software teknis. Kemudahan
dari penggunaan, kemampuan reaksi keeksekutif permintaan, dan
harga adalah semua bahan pertimbangan layak. Selanjutnya, ini
harus dipertimbangkan apakah paket dapat berlari pada perangkat
keras ang sudah ada.
1.4 Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penerapan Sistem Informasi
Eksekutif
Berikut ini faktor-faktor penentu keberhasilan penerapan sistem
informasi eksekutif:
11
• Sponsor eksekutif yang mengerti dan berkomitmen eksekutif tingkat
puncak (CEO) harus berfungsi sebagai sponsor eksekutif sistem informasi
eksekutif agar mampu mendorong penerapan sistem eksekutif di
perusahaan.
• Sponsor Operasi. Jika sponsor eksekutif terlalu sibuk, maka sebagian
tugas dilimpahkan kepada eksekutif puncak lain sebagai sponsor operasi
yang bekerja sama dengan spesialis informasi untuk memastikan
pelaksanaan pekerjaan.
• Staf jasa informasi yang sesuai harus bersedia spesialis informasi yang
tidak hanya mengerti teknologi informasi, tetapi tahu cara juga
caraeksekutif menggunakan sistem tersebut.
• Teknologi informasi yang sesuai penggunakan teknologi informasi harus
benar-benar sesuai dengan keinginan eksekutif, tidak lebih atau kurang.
• Manajemen data. Tidak hanya untuk menghasilkan informasi, eksekutif
juga menginginkan sejauh mana kemutakhiran dari data dan informasi
yang dihasilkan.
• Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis. Sebagian besarsistem informasi
eksekutif yang dirancang digunakan untuk memecahkan masalah yang
spesifik berkaitan dengan bisnis.
• Manajemen atas penolakan organisasi.
Jika
eksekutif
menolak
menggunakan sistem informasi eksekutif, perlu dilakukan upaya untuk
mendapatkan mengidentifikasikan satu masalah yang dihadapu eksekutif
tersebut untuk penerapannya.
• Manajemen atas penyebaran dan evolusi sistem jika manajer tingkat atas
mulai menerima informasi dari sistem informasi eksekutif, maka menajer
tingkat bawah menginginkan informasi yang sama, karena mereka ingin
mengantisipasi masalah dan memecahkannya sebelum manajer tingkat
atas menganggap masalah tersebut tidak terkendali.
1.5 Contoh Penggunaan Sistem Informasi Eksekutif pada Perbankan
Penerapan Sistem Informasi Eksekutif Pada Bank Mandiri
Bank mandiri yang didirikan pada tanggal 2 oktober 1998 merupakan
bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh
pemerintah indonesia. Empat bank milik pemerintah yang bergabung
12
menjadi bank mandiri tersebut adalah bank bumidaya, bank dagang negara,
bank ekspor impor indonesia dan bank pembangunan indonesia.
Dari penyatuan empat bank pemerintah yang memiliki core banking
system yang berbeda-beda, data pusat yang berbeda-beda, serta
infrastruktur baik hardware, software maupun jaringan yang berbeda-beda
maka pada awal bank mandiri/melakukan evaluasi atas core banking sistem
dari keempat bank legacy. Dan pada akhirnya bank mandiri memutuskan
untuk mengembangkan SIE-nya dengan cara memodifikasi sistem core
banking bank exim (BEST) untuk memenuhi kebutuhan standar produk
awal bank mandiri yang kemudian disebut dengan MASTER (Mandiri
Sistem Terpadu)
Berdasarkan hasil evaluasi atas core banking system dari keempat
bank legacy tersebut sistem core banking bank eximlah yang dianggap
terbaik dari keempat sistem yang ada pada keempat legacy bank dan yang
paling memungkinkan untuk direkomendasikan sebagai standar sistem
paling memungkinkan untuk diimplementasikan sesuai dengan time frame
legal merger. Sistem core banking bank exim telah diimplimentasikan pada
lebih dari 200 cabang, dan terdapat 40 karyawan bank exim memahami
sistem tersebut dengan baik.
MASTER hanya sebuah solusi sementara jangka pendek untuk dapat
secepatnya beroperasi dalam satu platform. MASTER tidak dapat
mendukung kebutuhan bisnis dan visi bank mandiri untuk masa mendatang
karena MASTER dibuat pada pertengahan tahun 1980an untuk keperluan
bank dengan segmen korporasi, sedangkan bank mandiri menyasar pada
segmen yang berbeda dengan bank exim, yaitu segmen ritel.
Selain itu, arsitektur sistem MASTER dikembangkan dengan konsep
branch-centric yang tidak dapat mendukung konsep hub and spoke. Di
samping itu database yang memiliki oleh MASTER ini cukup terbatas dan
tidak dapat memenuhi kebutuhan customer view dan segmentasi nasabah
yang diperlukan.
Selanjutnya dilakukan benchmarking aplikasi MASTER yang
dilakukan di IBM center rochester dan diketahui bahwa MASTER tidak
13
dapat memenuhi kebutuhan bank mandiri. Dari sini, pihak manajemen
bank mandiri sepakat untuk mengganti core banking sistemnya dengan
sistem off the from the market yang dapat mendukung bisnis dan visi bank
mandiri, dan tidak mendesain ulang sistem MASTER.
Setelah itu dilakukan pergantian sistem MASTER ke sistem eMAS
(Enterprise Mandiri Advanced System) yang project pilotnya dilakukan
dalam dua tahap. Sistem eMAS dijalankan senilai US$ 173 juta selama 3
tahun yang mencakup empat inisiatif utama, yaitu:
• Memperkaya dan memperbaruai delivery channel.
• Membangun sistem core banking baru yang terintegrasi.
• Membangun MIS didukung teknologi data warehouse terkini.
• Memperkuat dan memperbarui sistem infrastruktur yang reliable,
didukung oleh anggota tim sebanyak 500 orang, 32 proyek, 18 sistem
interfaces dan 128 sub modul
Pada Bank Mandiri, ada beberapa hal yang menjadi perhatian dalam
pengelolaan data, yaitu:
• Timeles: data harus tersedia pada waktunya untuk mengantisipasi
perubahan bisnis yang cepat.
• Usability : data harus sesuai dengan kebutuhan user
• Complenteness: data yang lengkap akan dapat memberikan gambaran
bisnis yang lebih baik, sehingga pada saat pemasukan data, field-field
penting telah dibuat mandatory dan defauld falue.
• Correctntss: ketepatan data untuk digunakannya para meter tabel untuk
meminimalisir kesalahan pengetikan.
• Precition: memastikan bahwa data tetap lengkap dan sesuai.
• Lack of abiguity: kesamaaan persepsi atas data diperlukan untuk
menghindari misinterpretasi.
Untuk mendukung penyediaan data dan informasi yang lengkap,
akurat, tepat waktu dan konsisten maka dibentuk enterprisey information
archi tecture yang bersifat agile dan adaptife dan comply dengan base.
Semua sistem informasi ekcekutif PT Bank mandiri dikembangkan
oleh Barca tim, dengan technologi yang digunakan adalah:
• DB Server: Oracle DB 10R2 di sunOS
• IMB Data Stage sebagai Engine ETL
• OLAP CUBE(MOLAB) : Essbase Oracle
• Front End: SAP Excelsius BO dan SAP BO Webi
14
1.6 Contoh Sistem Penunjang Keputusan Atau Decision Support System
(DSS)
Penerapan perencanaan sumber daya perusahaan Alfamart
1. Devinisi Perusahaan Alfamart
Alfamart adalah sebuah minimarket lokal yang memberikan
suguhan yang dapat memuskan pelanggan ketika berkunjung ke
minimarket, dengan keramahan dan kesopanan karyawannya serta sapaan
yang menjadi ciri khasnya memebuat banyak orang datang ke Alfamart
untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari dan bulanan.
2. Arti ERP
Perencannaan sumber daya perusahaan atau sering disingkat ERP
dari istilah bahasa inggrisnya, Enterprise Resource Planing adalah sistem
informasi yang diperuntukkan bagi perusahaan manufaktur maupun jasa
yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses yang
berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di
perusahaan bersangkutan. Contoh ERP Perusahaan Alfamart.
• Surat lamaran ke perusahaan Alfamart
• Penerimaan pegawai pada perusahaan tersebut
• Uji coba untuk pegawai baru
3. Elemen Sistem Penunjang Perusahaan Alfamart
a. Board of commisioners
• Melakukan pengawasan atas jalannya dan memberikan nasihat
kepada direktur.
• Dalam melakuakan tugad dewan direksi pada kepentingan
peursahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan.
• Kewenangan khusus dewan komisaris bahwa dewan komisaris
dapat diamanatkan dalam anggaran dasar untuk melakasanakan
tugas-tugas tertentu direktur.
• Membuat risalah rapat dewan komisaris dan menyimpan salinan
rapat.
• Melaporkan kepada perusahaan kepeada kepemilikan pengawasan
yang telah dilakukan.
• Memberikan laporan tentang tugas-tugas pengawas yang telah
dilakukan.
b. Audit Commite
15
• Melakukaan
penelaan
terhadap
informasi
keuangan
yang
diterbitkan
• Penelaan atas ketaatan perusahaan terhadap undang-undang di
bidang pasar modal dan bidang lain yang relevan
• Melakuakan penalaan terhadap independensi dan objektifitas
akuntan publik.
• Penelaan terhadap kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh
publik untuk memastikan semua resiko yang penting telah
dipertimbangkan.
• Melakukan juga terdapat pengaduan yang terdapat yang berkaitan
dengan perusahaan.
c. Borard of Director
• Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan
perusahaan.
• Memilih, menetapkan, mengawasi tugas-tugas dari karyawan dan
kepala bagian (manajer).
• Menyetujui anggaran tahunan perusahaan.
d. Corporate Audit
• Menyediakan penipuan deteksi, investigasi dan pengalaman
forensik akuntansi dan keahlian untuk program monitoring
• Mengembangakan dan menetapkan prosedur investigasi dengan
tren yang tidak bias atau pola dan anomali untuk disposisi.
• Berinteraksi dengan manajer senior.
• Mendokumentasi kertas dan hasil audit dan kelibatan konsultan.
e. Corporate Legal
• Mengurusi urusan RUPS dan perubahan anggaran.
• Mereview usulan pembuatan/perubahan SOP.
• Mengawal ketentuan dan peraturan baru.
f. Opertation
• Mengawasi kegiatan operasi.
• Mengawasi keberadaan serta kondisi mesin dan perlatan.
• Membuat produk yang dipesan.
• Membuat keputusan harian sehubungan dengan kegiatan di
Alfamart.
g. Marketing
• Bertanggung jawab terhadap bagian pemasaran.
• Bertanggung jawab terhadap peroleh hasil penjualan dan
penggunaan dan promosi.
• Sebagai kordinator manajer produk dan manajer penjualan.
16
• Membuat laporan pemasaran kepada direksi.
h. Merchandising
• Memajang/mendisplay dan menata produk.
• Menjagakebersihan produk dan pajangan.
• Menjalakan semua program promosi perusahaan.
• Menjalankan tugas kunjungan sesuai dan rencana kerja.
i. Property Development
• Mengkordinasi kegiatan pengendalian properti dan lingkungan di
wilayah usaha perusahaan dan lingkungannya.
• Menyelenggarakan pengelolaan data dan penyimpanan dokumen
asli properti.
• Menyiapkan laporan kegiatan divisi secara benar dan tepat waktu.
j. Teknologi Informasi
• Bertanggung jawab memelihara sistem jaringan.
• Mengoptimalisasi perangkat IT atau server yang ada di Alfamart.
k. Finance
• Memebuat, memeriksa dan mengarsip faktur, nota suplier.
Laporan AP/AR untuk memastikan status piutang.
• Membuat, mencetak tagihan dan surat tagihan untuk memeastikan
tagihan terkirim kepada pelanggan dengan benar dan tepat waktu.
• Menerima memeriksa tagihan dari vendor dan membuat
rekapannya untuk memastikan pembayaran terkirim tepat waktu.
l. Human Capital
• Memeperbaiki dan memerhatikan mutu karyawan.
• Menyediakan tenaga yang ahli dan sesuai dengan bidangnya
masing-masing.
m. Corporate Development
• Bertugas merencanaka, merancang dan menyajikan presentasi
yang menarik dan proposal untuk pendekatan bisnis baru.
• Memebrikan bantuan monitoring kepada penjabat fundraising
perusahaan.
n. Franchise
• Menyediakan tempat usaha dan modal sejumlah tertentu
bergantung pada sejumlah tertentu bergantung pada jenis waralab
yang akan dibeli.
• Menjaga image produk waralaba.
o. Corporate Akhir
• Bertanggung jawab untuk semua komunikasi internal dan
eksternal.
17
• Mengurus hal-hal seperti buletin karyawan, laporan bisnis tahun
siaran.
1.7 Contoh Sistem Informasi Eksekutif pada Perusahaan Penerbangan
Studi Kasus pada PT. Garuda Indonesia
Dunia seakan tidak terbatas karena adanya era globalisasi di mana
banyak perusahaan-perusahaan yang tidak lagi dia di satu negara tetapi
mereka mulai membuka cabang-cabang mereka di negara lain. Maka
tantangan bagi perusahaan penerbangan berjadwal pun akan dirasakan
semakin berat, baik penerbangan berjadwal pun akan dirasakan semakin
berat, baik penerbangan domestik maupun internasional. Persaingan in
dipengaruhi dengan berkembangnya dan perubahan yang sangat cepat dalam
bisnis penerbangan dan dihadapkan dengan isue-isue penting seperti
deregulasi, liberasi, privatisasi, multiliteral agreement dan strategi aliansi
yang telah mendorong munculnya Mega Camer yang berskala global.
Bagi PT. Garuda Indonesia prospek usaha pada bisnis penerbangan
yang dihadapi saat ini dan masa yang akan datang, mempunyai potensi yang
besar untuk berkembang. Pasar yang ada di berbagai kawasan masih dapat
ditumbuh kembangkan lebih lanjut, diperkirakan pasar Garuda Indonesia
tumbuh sebesar kurang-lebih 5.7% per tahun. Hal tersebut sejalan dengan
pertumbuhna ekonomi yang pesat baik di dalam negeri maupun di kawasan
Asia Pasifik. Namun demikian, tanpa persiapan yang matang serta penerapan
strategi korporasi yang terpadu secara menyeluruh, maka PT. Garuda
Indonesia bisa jatuh justru di tengah maraknya industripenerbangan dalam
masa recovery setelah masa perang teluk dewasa ini.
Meski proteksi pemerintah masih mungkin dapat dilakukan untuk
melindungi airline domestik, tetapi di masa yang akan datang tampaknya hal
itu harus dilepaskan. Mengingat adanya desakan ‘open sky’ baik melalui
Multilateral Agreement seperti GATT maupun Bilateral agreement yang
semakin kuat, serta pertimbangan ekonomi bahwa sumbangan dunia bisnis
penerbangan kurang lebih hanya sebesar 7% dari perkonomian secara
keseluruhan. Sebagai contoh telah dikeluarkan PP-20 yang memberikan
kesempatan seluas-luasnya bagi swasta asing (PMA) untuk mendirikan
18
perusahaan di Indonesia, serta adanya kerjasama antara Pemerintah
Indonesia dengan Pemerintah Singapura di bidang Parawisata, yang telah
membuka jalur penerbangan langsung dan Singapura ke beberapa Kota di
Indonesia, baik oleh Singapore Airline maupun karier di Indonesia dan juga
pemberian fifth freedom kepada Singapore Airline untuk penerbangan ke
Australia.
Untuk menghadapi hal itu maka perlu bagi para eksekutif di PT.
Garuda Indonesia mendapatkan peralatan yang cukup sehingga mereka dapat
menghadapi persaingan ini dengan lebih baik.para eksekutifitu harus
dilengkapi dengansebuah sistem informasi yang canggih sehingga mereka
dapat mengetahui keadaan mereka. Jika mereka tidak diperlengkapi denga
informasi yang aktual maka mereka seakan mengendarai pesawat udata
tanpa mempunyai sistem navigasi dan radar yang memadai. Tanpa informasi
yang aktual para eksekutif akan merasa aman, yang seharusnya sudah harus
dalam keadaan gawat darurat. Kelemahan dan sistem informasi yang berada
di PT. Garuda Indonesia adalah banyaknya personnel yang belum menyadari
akan pentingnya data. Data bagi beberapa orang hanya merupakan sesuatu
yang tidak berarti sama sekali. Tetapi mereka lupa bahwa para eksekutif
memerlukan data yang baik untuk mengambil keputusan yang lebih baik.
Sering ditemui pengiriman data yang tidak lengkap dari perwakilan sehingga
sistem yang canggih diangap tidak dapat menangani persoalan. Juga
kemauan untuk belajar sesuatu yang baru, sehingga terkadang mereka
menganggap komputer sebagi pesaing mereka dan perlu dimusuhi. Tidak
jarang komputer yang ada akhirnya dipergunakan hanya sebagi mesin ketik
dan tidak dipergunakan sebagaimana mestinya. Juga dapat dilihat bahwa
sistem informasi yang berada di PT. Garuda Indonesia sangat banyak
jenisnya sehingga data pun agak sulit untuk dihubungkan satu dengan yang
lain sehingga untuk pengolahan data-data itu unutk menjadikan sebagai
informasi sangatlah sulit dan lama. Unntuk itu perlu dicarikan jalan keluar
supaya komputer-komputer yang ada dapat terintegrasi dengan baik.
19
Sistem informasi eksekutif sangatlah berguna bagi para eksekutif kita
karena selain dapat mengettahui keadaan dari perusahaan secara menyeluruh
dari hari ke hari merka juga dapat mendapatkan masukan mengenai keadaan
pesaing. Dengan sistem informasi eksekutif yang dirancang secara baik
maka akan diharapkan pula para eksekutif dapat bekerja secara maksimal
sehingga dapat memajukan perusahaan. Pada karya akhir ini diberikan
gambaran mengenai sistem informasi eksekutif yang sebaiknya dibuat untuk
para eksekutif di PT. Garuda Indonesia. Pembuatan model dari sistem
informasi eksekutif ini dilakukan dengan menggunakan Commander prism
dan pemasukan data dilakukan secara manual karena belum adanya sistem
yang dapat mengubah dari data yang ada ke dalam program aplikasi ini
secara langsung. Dengan memeasukkan data secara manual maka juga
didapatkan bahwa banyak data yang sulit didapatkan karena sistem yang
rumit dan sulit mengkorveriskan data ke dalam bentuk ASCII yang dapat
dibaca.
Sebagai saran penulis juga menjelaskan bagaimna sebaiknya
mengintegrasikan komputer-komputer yang ada di PT.Garuda Indonesia.
Dengan sistem yang terintegrasi diharapkan pemasukan data akan dapat
dilakukan secara otomatis dan penyajian informasi kepada para eksekutif
dpaat dilakukan secara lebih baik dan menyeluruh.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Sistem Informasi Eksekutif (EIS) memiliki peranan yang sangat penting
dalam perkembangan sistem informasi dewasa ini. Sistem Informasi Eksekutif
(EIS) merupakan sistem terkomputerisasi yang memberi eksekutif akses yang
mudah ke informasi internal dan eksternal yang relevan dengan faktor
keberhasilan kebutuhannya.
DAFTAR PUSTAKA
21
Anonim. 2009. Makalah Sistem Informasi Eksekutif, (Online),
(http://kusjunianto.wordpress.com/2013/12/17/makalah-sistem-informasi-eksekutif/, Di akses
13 Mei 2017)
22
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
`
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
1
MEI 2017
MAKALAH
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
Makalah diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen yang dibimbing oleh Siti
Masrohatin, S.E, M.M
Oleh :
1. Machallafri Iskandar (E20151001)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
MEI 2017
2
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT
karena atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya semata, kami dapat
menyelesaikan Makalah dengan judul Sistem Informasi Eksekutif.
Salawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, para keluarga, sahabat-sahabat dan pengikutpengikutnya sampai hari penghabisan.
Atas bimbingan dari
Dosen Sistem Informasi Manajemen dan
saran dari teman-teman maka disusunlah Makalah ini, semoga
dengan tersusunnya Makalah ini dapat berguna bagi kami semua
dalam
memenuhi
tugas
dari
mata
kuliah
Sistem
Informasi
Manajemen dan semoga segala yang tertuang dalam Makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi para pembaca dalam
rangka membangun khasanah keilmuan. Makalah ini disajikan
khusus dengan tujuan untuk memberi arahan dan tuntunan agar
yang membaca bias menciptakan hal-hal yang lebih bermakna.
Ucapan terima kasih juga peneliti sampaikan kepada:
1. Dosen Pembimbing mata kuliah Sistem Informasi Manajemen,
Ibu Siti Masrohatin, S.E, M.M
2. Semua pihak yang telah membantu demi terbentuknya Makalah.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan dan belum sempurna. Untuk itu kami
berharap akan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada
para pembaca guna perbaikan langkah-langkah selanjutnya.
3
Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua,
karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata.
Jember, 13 Mei 2017
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.......................................................................
i
HALAMAN JUDUL..........................................................................
ii
KATA PENGANTAR........................................................................
iii
DAFTAR ISI...................................................................................
iv
BAB I
PENDAHULUAN.............................................................
1
1.1. Latar Belakang....................................................
1
1.2. Rumusan Masalah...............................................
2
1.3. Tujuan Penulisan..................................................
2
1.4. Sistematika Penulisan.........................................
2
PEMBAHASAN...............................................................
3
BAB II
2.1
Sistem Informasi Eksekutif..................................
3
BAB IV
PENUTUP......................................................................
13
1.1
Simpulan.............................................................
13
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................
16
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan berkembangnya teknologi informasi, mengubah manusia dalam
menyelesaikan semua perkerjaannya. Tidak hanya dalam perkerjaannya saja
tetapi dalam segala aspek kehidupan manusia, seperti
informasi, pengambilan keputusan,
pada saat pencarian
membuat penilaian dan perkiraan untuk
perencanaan dan pengendalian atau analisis pribadi dilakukan dengan
mengunakan
komputerisasi. Perancangan
sistem informasi memungkinkan
pemakai mengakses data dan informasi lingkungan
fungsional dan menggantikan
berdasarkan
subsistem
teknologi atau sistem penyimpanan data-data
konvensional ke dalam bentuk data-data yang dapat disimpan dalam komputer
sehingga meningkatkan efisiensi dalam
pencarian data dan perawatan data.
Informasi adalah data yang diolah menjadi bahan yang lebih berguna dan berarti
bagi penerimanya.
Sistem informasi organisasi yang dimaksudkan untuk digunakan oleh
eksekutif perusahaan baru saja berkembang. Permulaan yang terlambat ini
disebabkan oleh kegiatan eksekutif yang tidak terstrukturbaik, dan para spesialis
informasi lebih sukar memahami pemecahan keputusan di tingkat eksekutif
daripada di tingkatan managemen yang lebih bawah. Lambat laun penggunaan
5
komputer bergerak merambat naik dan sekarang mendapat perhatian eksekutif.
Sistem Informasi eksekutif sekarang merupakan salah satu area komputasi bisnis
yang termarak. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System) atau
EIS merupakan suatu sistem yang khusus dirancang bagi manager pada tingkat
perencanaan strategis. EIS adalah penyediaan informasi ke manajer senior.
Dalam konteksnya, komputer diasumsikan terlibat dalam memperoleh dan
mengatur informasi (klarifikasi, analisis dan menyediakan alternatif keputusan).
Data berbentuk rekaman dalam jumlah besar tidak cocok digunakan secara
langsung. Dapat juga menjadi tidak berguna akibat terlalu padat, kurang lengkap
atau tidak siap diakses. EIS digunakan oleh satu atau lebih manajer
senior.Meskipun aturan dan tanggung jawabnya berbeda, mereka bekerjasama
dalammerumuskan, menjalankan, dan melacak strategi. Mereka tidak peduli
dengan transaksi harian yang detil, tapi peduli dengan gejala tren transakasi atau
permasalahan yang muncul. Manajer senior kadang peduli dengan hubungan
antar personal di lingkungan bisnis. EIS harus mendukung setidaknya sebagian
fungsi berikut:
• Pemunculan ide
• Perencanaan
• Analisis
• Pengambilan keputusan
• Komunikasi
• Motivasi
• Pengawasan dan pengendalian
EIS juga merupakan suatu sistem berbasis komputer
yang melayani
kebutuhan informasi top executive. EIS menyediakan akses yang cepat berupa
informasi yang tepat waktu dan langsung mengakses laporan manajemen. EIS
sangat user-friendly, didukung oleh grafik-grafik, dan menyediakan laporanlaporan dengan kemampuan drill-down.EIS juga mudah dihubungkan dengan
layanan informasi on-line dan elektronik mail[Turban,1996]. “Executive
Information System (EIS) is a highly interactive MIS system providing managers
and executive flexible access toinformation for monitoring operating result and
general business conditions [alter,1996]”. EIS dirancang untuk membantu
eksekutif mencari informasi yang dibutuhkan. Eksekutif dapat memilih format6
format secara grafis dan tabular [Paul Gray,1994]. Mengapa harus EIS. Karena
eksekutif memerlukan informasi baik internal maupun external. Oleh sebab itu
EIS lah yang dapat memenuhi kebutuhan eksekutif ini.
1.2 Rumusan Masalah
Ada beberapa rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan makalah
yang berjudul Perbedaan Perjanjian dan Perikatan, antara lain :
Apakah yang dimaksud tentang sistem informasi eksekutif?
Apa pengertian dan lingkup sistem informasi eksekutif?
Apa saja komponen sistem informasi eksekutif?
Faktor apa saja penentu keberhasilan penerapan sistem informasi
eksekutif?
Bagaimana penerapan sistem informasi eksekutif dalam suatu
perusahaan?
1.3 TujuanPenulisan
Tujuan dari penulisan makalah yang berjudul Perbedaan Perjanjian dan
Perikatan, yaitu:
Dapat mengerti tentang sistem informasi eksekutif
Memahami pengertian dan lingkup sistem informasi eksekutif
Mengetahui komponen yang ada dalam sistem informasi eksekutif
Mengetahui faktor-faktor penentu keberhasilan penerapan sistem
informasi eksekutif
Memahami penerapan sistem informasi eksekutif dalam suatu
perusahaan
1.4 Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan:
1.1 LatarBelakang
1.2 RumusanMasalah
1.3 TujuanPenulisan
1.4 SistematikaPenulisan
Bab II Pembahasan:
2.1 Sistem Informasi Eksekutif
7
Bab III Penutup:
3.1 Simpulan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Informasi Eksekutif
1.1 Tentang Sistem Informasi Eksekutif
Secara umum sistem informasi eksekutif (executive information
system=EIS) dikembangkan seperti mainframe program berbasis komputer.
Tujuannya adalah untuk melindungi sekumpulan data dan untuk
menyediakan kinerja penjualan statistik riset pemasaran untuk membuat
keputusan, seperti halnya petugas keuangan, direktur pemasaran, dan
petugas eksekutif pemimpin. Objektif adalah untuk mengembangkan
aplikasi komputer aplikasi komputer itu akan menyoroti keterangan untuk
memuaskan eksekutif senior kebutuhan. Secara khas, sebuah sistem
informasi eksekutif menyediakan data hanya perlu untuk mendukung
keputusan level eksekutif dari pada data bagi seluruh perusahaan.
Hari ini, dari sistem informasi eksekutif tidak hanya pada hierarki
perusahaan, tetapi juga di komputer pribadi pada satu daerah jaringan lokal.
Sistem informasi eksekutif sekarang seberangi platform perangkat keras
komputer dan mengintegrasikan keterangan menyimpan pada mainframe,
meesin komputer pribadi, dan mini computers.
1.2 Pengertian dan Lingkup Sistem Informasi Eksekutif
Dalam berbagai perusahaan ataupun sektor pemerintahan, baik besar
maupun kecil, dukungan sistem informasi akan mendukung kemajuan
perusahaan tersebut. Sistem informasi akan mempermudah komunikasi dan
aliran data dalam perusahaan itu sendiri maupun hubungannya dengan
pihak lain.
Sistem informasi eksekutif ialah sistem yang menyediakan informasi
bagi eksekutif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan yang merupakan
salah satu kebutuhan utama dalam suatu organisasi, khususnya menengah
dan besar, dimana para eksekutif membutuhkan informasi yang telah
tersaring dari level manajemen di bawahnya. Maksud dari kata tersaring di
8
sini adalah informasi yang diberikan kepada para eksekutif adalah
informmasi yang penting dan benar-benar dibutuhkan bagi mereka (tepat
dan relevan), informasi tersaji secara cepat, akurat dan valid sehingga
menunjang pihak manajemen untuk pengambilan keputusan. Perancangan
sistem informasi ini dimulai dari identifikasi kebutuhan informasi bagi user
tersebut dan perancangan dilakukan dengan metodologi tertentu yang di
rasa paling cocok dan relevan denagn sistem yang ada. [email protected] XL ialah
sistem informasi eksekutif (SIE) berbasis komputer untuk melakukan
integrasi data dengan sistem-sistem aplikasi yang ada di lingkungan
organisasi dengan tujuan menyajikan laporan-laporan untuk menunjang
eksekutif dalam mengambil keputusan. Dengan kemampuan integrasi data
yang ada pada sistem maka proses penyediaan laporan-laporan untuk
kebutuhab eksekutif bisa dilakukan dengan cepat dan akurat.
Di sisi lain juga di sebutkan bahwa sistem informasi eksekutif adalah
satu jenis dari manajemen informasi sistem dimaksud untuk memudahkan
dan mendukung keterangan dan pembuatan keputusan kebutuhan dari
eksekutif senior dengan menyediakan kemudahan akses terhadap keduanya
(internal dan eksternal).
Dalm membangun sistem informasi eksekutif para eksekutif
menggunakan beberapa konsep dasar yang bertujuan memungkinkan para
eksekutif dapat memantau seberapa baiknya kinerja perusahaan dalam
mencapai tujuannya.
Konsep dasar tersebut terbagi atas 3 hal, yaitu:
• Faktor penentu keberhasilan (critical succes factor) adalah hal-hal
(faktor) yang menentukan keberhasilan atau kegagalan segala
segala jenis kegiatan organisasi. Faktor-faktor ini dalam setiap
perusahaan berbeda-beda tergantung dari kegiatan yang dilakukan.
• Management by execption (MBE). Perbandingan antara kinerja
yang direncanakan dengan kinerja aktual. Sehingga informasi
dapat angsung didapat dan digunakan untuk menyelesaikan setiap
permasalahan.
9
• Model mental. Peran utama sistem informasi eeksekutif adalah
membuat sari dari data informasi yang volumenya besar untuk
meningkatkan kegunaannya.
Pengambilan sari ini disebut
penempatan informasi. Di mana menghasilkan suatu gambaran
atau model mental dari suatu perusahaan. Model tersebut
memungkinkan seseorang membuat penilaian dan peerkiraan
untuk memahami, memutuskan tindakan yang perlu diambil dan
untuk mengembalikan pelaksanaannya.
1.3 Komponen Sistem Informasi Eksekutif
Komponen dari sebuah sistem informasi eksekutif dapat ttergolong
menjadi perangkat keras dan perangkat lunak.
1.
Perangkat keras (hardware)
Ketika membicarakan tentang perangkat keras untuk satu
lingkungan informasi eksekutif, kita harus memfokuskan pada
perangkat keras yang dibutuhkan pertemuan eksekutif. Eksekutif harus
diletakkan yang pertama dan kebutuhan eksekutif harus didefinisikan
sebelum perangkat keras dapat terpilih. Perangkat keras komputer dasar
diperlukan untuk suatu sistem informasi eksekutif meliputi empat
komponen:
• Input datta-masukkan alat. Alat ini mengizinkan eksekutif untuk
•
memasuki, verifikasi, dan perbarui data engan seketika.
Unit pusat proses (CPU) yaitu daging buah karena ini mengontrol
•
komponen mesin yang lain.
File penyimpana data. Eksekutif dapat mempergunakan ini terpisah
untuk menyimpan keterangan bisnis berguna, dan bagian ini juga
membantu eksekutif mencari keterangan informasi bisnis historis
•
dengan mudah.
Output device, sediakan yang satu rekaman visual atau permanen
untuk eksekutif menyimpan atau membaca. Alat ini menyerahkan
ke visual output device atau printer. Sebagai tambahan, dengan
kedatangan dari daerah jaringan lokal (LAN), beberapa produk
sisten informasi eksekutif untuk terhubung jaringan stasiun kerja
10
jadi siap. Sistem ini memerlukan dukungan dan hardware komputer
tidak begitu mahal. Mereka juga meningkat akses dari keterangan
EIS untuk banyak pengguna yang lain dengan suatu perusahaan.
Perangkat lunak (software)
Memilih sesuai perangkat lunak penting untuk mendesain suatu
2.
sistem informasi eksekutif yang efektif. Oleh sebab itu, komponen
perangkat lunak dan bagaimana mengintegrasikan data ke dalam suatu
sistemm sangatlah penting. Perangkat lunak dasar diperlukan untuk
suatu sistem informasi eksekutif meliputi empat komponen:
• Teks mendasari perangkat lunak. Betuk paling umum dari teks
•
mungkin mendokumentasikan.
Database. Database heterogen bercokol pada satu jangkauan
spesifik vendor dan pplatform komputer buka akses eksekutif
•
pertolongan keduanya internal dan eksternal data.
Dasar grafis. Grafis dapat mengarahkan volume dari teks dan
statistik kedalam keterangan visual untuk eksekutif. Jenis grafis
yang has adalah: bagan gugus berkala, sebar diagram, peta, grafis
gerak, bagan urutan, dan perbandingan mengorientasi grafik (aitu
•
bagan balok).
Dasar model. Sistem informasi eksekutif memodelkan mengandung
data statistik rutin dan khusus, keuangan, dan analisa kuantitatif
•
lain.
Barang kali masalah lain untuk eksekutof adalah “ chosing” dari
satu jangkauan dari sangat tinggi paket software teknis. Kemudahan
dari penggunaan, kemampuan reaksi keeksekutif permintaan, dan
harga adalah semua bahan pertimbangan layak. Selanjutnya, ini
harus dipertimbangkan apakah paket dapat berlari pada perangkat
keras ang sudah ada.
1.4 Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penerapan Sistem Informasi
Eksekutif
Berikut ini faktor-faktor penentu keberhasilan penerapan sistem
informasi eksekutif:
11
• Sponsor eksekutif yang mengerti dan berkomitmen eksekutif tingkat
puncak (CEO) harus berfungsi sebagai sponsor eksekutif sistem informasi
eksekutif agar mampu mendorong penerapan sistem eksekutif di
perusahaan.
• Sponsor Operasi. Jika sponsor eksekutif terlalu sibuk, maka sebagian
tugas dilimpahkan kepada eksekutif puncak lain sebagai sponsor operasi
yang bekerja sama dengan spesialis informasi untuk memastikan
pelaksanaan pekerjaan.
• Staf jasa informasi yang sesuai harus bersedia spesialis informasi yang
tidak hanya mengerti teknologi informasi, tetapi tahu cara juga
caraeksekutif menggunakan sistem tersebut.
• Teknologi informasi yang sesuai penggunakan teknologi informasi harus
benar-benar sesuai dengan keinginan eksekutif, tidak lebih atau kurang.
• Manajemen data. Tidak hanya untuk menghasilkan informasi, eksekutif
juga menginginkan sejauh mana kemutakhiran dari data dan informasi
yang dihasilkan.
• Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis. Sebagian besarsistem informasi
eksekutif yang dirancang digunakan untuk memecahkan masalah yang
spesifik berkaitan dengan bisnis.
• Manajemen atas penolakan organisasi.
Jika
eksekutif
menolak
menggunakan sistem informasi eksekutif, perlu dilakukan upaya untuk
mendapatkan mengidentifikasikan satu masalah yang dihadapu eksekutif
tersebut untuk penerapannya.
• Manajemen atas penyebaran dan evolusi sistem jika manajer tingkat atas
mulai menerima informasi dari sistem informasi eksekutif, maka menajer
tingkat bawah menginginkan informasi yang sama, karena mereka ingin
mengantisipasi masalah dan memecahkannya sebelum manajer tingkat
atas menganggap masalah tersebut tidak terkendali.
1.5 Contoh Penggunaan Sistem Informasi Eksekutif pada Perbankan
Penerapan Sistem Informasi Eksekutif Pada Bank Mandiri
Bank mandiri yang didirikan pada tanggal 2 oktober 1998 merupakan
bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh
pemerintah indonesia. Empat bank milik pemerintah yang bergabung
12
menjadi bank mandiri tersebut adalah bank bumidaya, bank dagang negara,
bank ekspor impor indonesia dan bank pembangunan indonesia.
Dari penyatuan empat bank pemerintah yang memiliki core banking
system yang berbeda-beda, data pusat yang berbeda-beda, serta
infrastruktur baik hardware, software maupun jaringan yang berbeda-beda
maka pada awal bank mandiri/melakukan evaluasi atas core banking sistem
dari keempat bank legacy. Dan pada akhirnya bank mandiri memutuskan
untuk mengembangkan SIE-nya dengan cara memodifikasi sistem core
banking bank exim (BEST) untuk memenuhi kebutuhan standar produk
awal bank mandiri yang kemudian disebut dengan MASTER (Mandiri
Sistem Terpadu)
Berdasarkan hasil evaluasi atas core banking system dari keempat
bank legacy tersebut sistem core banking bank eximlah yang dianggap
terbaik dari keempat sistem yang ada pada keempat legacy bank dan yang
paling memungkinkan untuk direkomendasikan sebagai standar sistem
paling memungkinkan untuk diimplementasikan sesuai dengan time frame
legal merger. Sistem core banking bank exim telah diimplimentasikan pada
lebih dari 200 cabang, dan terdapat 40 karyawan bank exim memahami
sistem tersebut dengan baik.
MASTER hanya sebuah solusi sementara jangka pendek untuk dapat
secepatnya beroperasi dalam satu platform. MASTER tidak dapat
mendukung kebutuhan bisnis dan visi bank mandiri untuk masa mendatang
karena MASTER dibuat pada pertengahan tahun 1980an untuk keperluan
bank dengan segmen korporasi, sedangkan bank mandiri menyasar pada
segmen yang berbeda dengan bank exim, yaitu segmen ritel.
Selain itu, arsitektur sistem MASTER dikembangkan dengan konsep
branch-centric yang tidak dapat mendukung konsep hub and spoke. Di
samping itu database yang memiliki oleh MASTER ini cukup terbatas dan
tidak dapat memenuhi kebutuhan customer view dan segmentasi nasabah
yang diperlukan.
Selanjutnya dilakukan benchmarking aplikasi MASTER yang
dilakukan di IBM center rochester dan diketahui bahwa MASTER tidak
13
dapat memenuhi kebutuhan bank mandiri. Dari sini, pihak manajemen
bank mandiri sepakat untuk mengganti core banking sistemnya dengan
sistem off the from the market yang dapat mendukung bisnis dan visi bank
mandiri, dan tidak mendesain ulang sistem MASTER.
Setelah itu dilakukan pergantian sistem MASTER ke sistem eMAS
(Enterprise Mandiri Advanced System) yang project pilotnya dilakukan
dalam dua tahap. Sistem eMAS dijalankan senilai US$ 173 juta selama 3
tahun yang mencakup empat inisiatif utama, yaitu:
• Memperkaya dan memperbaruai delivery channel.
• Membangun sistem core banking baru yang terintegrasi.
• Membangun MIS didukung teknologi data warehouse terkini.
• Memperkuat dan memperbarui sistem infrastruktur yang reliable,
didukung oleh anggota tim sebanyak 500 orang, 32 proyek, 18 sistem
interfaces dan 128 sub modul
Pada Bank Mandiri, ada beberapa hal yang menjadi perhatian dalam
pengelolaan data, yaitu:
• Timeles: data harus tersedia pada waktunya untuk mengantisipasi
perubahan bisnis yang cepat.
• Usability : data harus sesuai dengan kebutuhan user
• Complenteness: data yang lengkap akan dapat memberikan gambaran
bisnis yang lebih baik, sehingga pada saat pemasukan data, field-field
penting telah dibuat mandatory dan defauld falue.
• Correctntss: ketepatan data untuk digunakannya para meter tabel untuk
meminimalisir kesalahan pengetikan.
• Precition: memastikan bahwa data tetap lengkap dan sesuai.
• Lack of abiguity: kesamaaan persepsi atas data diperlukan untuk
menghindari misinterpretasi.
Untuk mendukung penyediaan data dan informasi yang lengkap,
akurat, tepat waktu dan konsisten maka dibentuk enterprisey information
archi tecture yang bersifat agile dan adaptife dan comply dengan base.
Semua sistem informasi ekcekutif PT Bank mandiri dikembangkan
oleh Barca tim, dengan technologi yang digunakan adalah:
• DB Server: Oracle DB 10R2 di sunOS
• IMB Data Stage sebagai Engine ETL
• OLAP CUBE(MOLAB) : Essbase Oracle
• Front End: SAP Excelsius BO dan SAP BO Webi
14
1.6 Contoh Sistem Penunjang Keputusan Atau Decision Support System
(DSS)
Penerapan perencanaan sumber daya perusahaan Alfamart
1. Devinisi Perusahaan Alfamart
Alfamart adalah sebuah minimarket lokal yang memberikan
suguhan yang dapat memuskan pelanggan ketika berkunjung ke
minimarket, dengan keramahan dan kesopanan karyawannya serta sapaan
yang menjadi ciri khasnya memebuat banyak orang datang ke Alfamart
untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari dan bulanan.
2. Arti ERP
Perencannaan sumber daya perusahaan atau sering disingkat ERP
dari istilah bahasa inggrisnya, Enterprise Resource Planing adalah sistem
informasi yang diperuntukkan bagi perusahaan manufaktur maupun jasa
yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses yang
berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di
perusahaan bersangkutan. Contoh ERP Perusahaan Alfamart.
• Surat lamaran ke perusahaan Alfamart
• Penerimaan pegawai pada perusahaan tersebut
• Uji coba untuk pegawai baru
3. Elemen Sistem Penunjang Perusahaan Alfamart
a. Board of commisioners
• Melakukan pengawasan atas jalannya dan memberikan nasihat
kepada direktur.
• Dalam melakuakan tugad dewan direksi pada kepentingan
peursahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan.
• Kewenangan khusus dewan komisaris bahwa dewan komisaris
dapat diamanatkan dalam anggaran dasar untuk melakasanakan
tugas-tugas tertentu direktur.
• Membuat risalah rapat dewan komisaris dan menyimpan salinan
rapat.
• Melaporkan kepada perusahaan kepeada kepemilikan pengawasan
yang telah dilakukan.
• Memberikan laporan tentang tugas-tugas pengawas yang telah
dilakukan.
b. Audit Commite
15
• Melakukaan
penelaan
terhadap
informasi
keuangan
yang
diterbitkan
• Penelaan atas ketaatan perusahaan terhadap undang-undang di
bidang pasar modal dan bidang lain yang relevan
• Melakuakan penalaan terhadap independensi dan objektifitas
akuntan publik.
• Penelaan terhadap kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh
publik untuk memastikan semua resiko yang penting telah
dipertimbangkan.
• Melakukan juga terdapat pengaduan yang terdapat yang berkaitan
dengan perusahaan.
c. Borard of Director
• Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan
perusahaan.
• Memilih, menetapkan, mengawasi tugas-tugas dari karyawan dan
kepala bagian (manajer).
• Menyetujui anggaran tahunan perusahaan.
d. Corporate Audit
• Menyediakan penipuan deteksi, investigasi dan pengalaman
forensik akuntansi dan keahlian untuk program monitoring
• Mengembangakan dan menetapkan prosedur investigasi dengan
tren yang tidak bias atau pola dan anomali untuk disposisi.
• Berinteraksi dengan manajer senior.
• Mendokumentasi kertas dan hasil audit dan kelibatan konsultan.
e. Corporate Legal
• Mengurusi urusan RUPS dan perubahan anggaran.
• Mereview usulan pembuatan/perubahan SOP.
• Mengawal ketentuan dan peraturan baru.
f. Opertation
• Mengawasi kegiatan operasi.
• Mengawasi keberadaan serta kondisi mesin dan perlatan.
• Membuat produk yang dipesan.
• Membuat keputusan harian sehubungan dengan kegiatan di
Alfamart.
g. Marketing
• Bertanggung jawab terhadap bagian pemasaran.
• Bertanggung jawab terhadap peroleh hasil penjualan dan
penggunaan dan promosi.
• Sebagai kordinator manajer produk dan manajer penjualan.
16
• Membuat laporan pemasaran kepada direksi.
h. Merchandising
• Memajang/mendisplay dan menata produk.
• Menjagakebersihan produk dan pajangan.
• Menjalakan semua program promosi perusahaan.
• Menjalankan tugas kunjungan sesuai dan rencana kerja.
i. Property Development
• Mengkordinasi kegiatan pengendalian properti dan lingkungan di
wilayah usaha perusahaan dan lingkungannya.
• Menyelenggarakan pengelolaan data dan penyimpanan dokumen
asli properti.
• Menyiapkan laporan kegiatan divisi secara benar dan tepat waktu.
j. Teknologi Informasi
• Bertanggung jawab memelihara sistem jaringan.
• Mengoptimalisasi perangkat IT atau server yang ada di Alfamart.
k. Finance
• Memebuat, memeriksa dan mengarsip faktur, nota suplier.
Laporan AP/AR untuk memastikan status piutang.
• Membuat, mencetak tagihan dan surat tagihan untuk memeastikan
tagihan terkirim kepada pelanggan dengan benar dan tepat waktu.
• Menerima memeriksa tagihan dari vendor dan membuat
rekapannya untuk memastikan pembayaran terkirim tepat waktu.
l. Human Capital
• Memeperbaiki dan memerhatikan mutu karyawan.
• Menyediakan tenaga yang ahli dan sesuai dengan bidangnya
masing-masing.
m. Corporate Development
• Bertugas merencanaka, merancang dan menyajikan presentasi
yang menarik dan proposal untuk pendekatan bisnis baru.
• Memebrikan bantuan monitoring kepada penjabat fundraising
perusahaan.
n. Franchise
• Menyediakan tempat usaha dan modal sejumlah tertentu
bergantung pada sejumlah tertentu bergantung pada jenis waralab
yang akan dibeli.
• Menjaga image produk waralaba.
o. Corporate Akhir
• Bertanggung jawab untuk semua komunikasi internal dan
eksternal.
17
• Mengurus hal-hal seperti buletin karyawan, laporan bisnis tahun
siaran.
1.7 Contoh Sistem Informasi Eksekutif pada Perusahaan Penerbangan
Studi Kasus pada PT. Garuda Indonesia
Dunia seakan tidak terbatas karena adanya era globalisasi di mana
banyak perusahaan-perusahaan yang tidak lagi dia di satu negara tetapi
mereka mulai membuka cabang-cabang mereka di negara lain. Maka
tantangan bagi perusahaan penerbangan berjadwal pun akan dirasakan
semakin berat, baik penerbangan berjadwal pun akan dirasakan semakin
berat, baik penerbangan domestik maupun internasional. Persaingan in
dipengaruhi dengan berkembangnya dan perubahan yang sangat cepat dalam
bisnis penerbangan dan dihadapkan dengan isue-isue penting seperti
deregulasi, liberasi, privatisasi, multiliteral agreement dan strategi aliansi
yang telah mendorong munculnya Mega Camer yang berskala global.
Bagi PT. Garuda Indonesia prospek usaha pada bisnis penerbangan
yang dihadapi saat ini dan masa yang akan datang, mempunyai potensi yang
besar untuk berkembang. Pasar yang ada di berbagai kawasan masih dapat
ditumbuh kembangkan lebih lanjut, diperkirakan pasar Garuda Indonesia
tumbuh sebesar kurang-lebih 5.7% per tahun. Hal tersebut sejalan dengan
pertumbuhna ekonomi yang pesat baik di dalam negeri maupun di kawasan
Asia Pasifik. Namun demikian, tanpa persiapan yang matang serta penerapan
strategi korporasi yang terpadu secara menyeluruh, maka PT. Garuda
Indonesia bisa jatuh justru di tengah maraknya industripenerbangan dalam
masa recovery setelah masa perang teluk dewasa ini.
Meski proteksi pemerintah masih mungkin dapat dilakukan untuk
melindungi airline domestik, tetapi di masa yang akan datang tampaknya hal
itu harus dilepaskan. Mengingat adanya desakan ‘open sky’ baik melalui
Multilateral Agreement seperti GATT maupun Bilateral agreement yang
semakin kuat, serta pertimbangan ekonomi bahwa sumbangan dunia bisnis
penerbangan kurang lebih hanya sebesar 7% dari perkonomian secara
keseluruhan. Sebagai contoh telah dikeluarkan PP-20 yang memberikan
kesempatan seluas-luasnya bagi swasta asing (PMA) untuk mendirikan
18
perusahaan di Indonesia, serta adanya kerjasama antara Pemerintah
Indonesia dengan Pemerintah Singapura di bidang Parawisata, yang telah
membuka jalur penerbangan langsung dan Singapura ke beberapa Kota di
Indonesia, baik oleh Singapore Airline maupun karier di Indonesia dan juga
pemberian fifth freedom kepada Singapore Airline untuk penerbangan ke
Australia.
Untuk menghadapi hal itu maka perlu bagi para eksekutif di PT.
Garuda Indonesia mendapatkan peralatan yang cukup sehingga mereka dapat
menghadapi persaingan ini dengan lebih baik.para eksekutifitu harus
dilengkapi dengansebuah sistem informasi yang canggih sehingga mereka
dapat mengetahui keadaan mereka. Jika mereka tidak diperlengkapi denga
informasi yang aktual maka mereka seakan mengendarai pesawat udata
tanpa mempunyai sistem navigasi dan radar yang memadai. Tanpa informasi
yang aktual para eksekutif akan merasa aman, yang seharusnya sudah harus
dalam keadaan gawat darurat. Kelemahan dan sistem informasi yang berada
di PT. Garuda Indonesia adalah banyaknya personnel yang belum menyadari
akan pentingnya data. Data bagi beberapa orang hanya merupakan sesuatu
yang tidak berarti sama sekali. Tetapi mereka lupa bahwa para eksekutif
memerlukan data yang baik untuk mengambil keputusan yang lebih baik.
Sering ditemui pengiriman data yang tidak lengkap dari perwakilan sehingga
sistem yang canggih diangap tidak dapat menangani persoalan. Juga
kemauan untuk belajar sesuatu yang baru, sehingga terkadang mereka
menganggap komputer sebagi pesaing mereka dan perlu dimusuhi. Tidak
jarang komputer yang ada akhirnya dipergunakan hanya sebagi mesin ketik
dan tidak dipergunakan sebagaimana mestinya. Juga dapat dilihat bahwa
sistem informasi yang berada di PT. Garuda Indonesia sangat banyak
jenisnya sehingga data pun agak sulit untuk dihubungkan satu dengan yang
lain sehingga untuk pengolahan data-data itu unutk menjadikan sebagai
informasi sangatlah sulit dan lama. Unntuk itu perlu dicarikan jalan keluar
supaya komputer-komputer yang ada dapat terintegrasi dengan baik.
19
Sistem informasi eksekutif sangatlah berguna bagi para eksekutif kita
karena selain dapat mengettahui keadaan dari perusahaan secara menyeluruh
dari hari ke hari merka juga dapat mendapatkan masukan mengenai keadaan
pesaing. Dengan sistem informasi eksekutif yang dirancang secara baik
maka akan diharapkan pula para eksekutif dapat bekerja secara maksimal
sehingga dapat memajukan perusahaan. Pada karya akhir ini diberikan
gambaran mengenai sistem informasi eksekutif yang sebaiknya dibuat untuk
para eksekutif di PT. Garuda Indonesia. Pembuatan model dari sistem
informasi eksekutif ini dilakukan dengan menggunakan Commander prism
dan pemasukan data dilakukan secara manual karena belum adanya sistem
yang dapat mengubah dari data yang ada ke dalam program aplikasi ini
secara langsung. Dengan memeasukkan data secara manual maka juga
didapatkan bahwa banyak data yang sulit didapatkan karena sistem yang
rumit dan sulit mengkorveriskan data ke dalam bentuk ASCII yang dapat
dibaca.
Sebagai saran penulis juga menjelaskan bagaimna sebaiknya
mengintegrasikan komputer-komputer yang ada di PT.Garuda Indonesia.
Dengan sistem yang terintegrasi diharapkan pemasukan data akan dapat
dilakukan secara otomatis dan penyajian informasi kepada para eksekutif
dpaat dilakukan secara lebih baik dan menyeluruh.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Sistem Informasi Eksekutif (EIS) memiliki peranan yang sangat penting
dalam perkembangan sistem informasi dewasa ini. Sistem Informasi Eksekutif
(EIS) merupakan sistem terkomputerisasi yang memberi eksekutif akses yang
mudah ke informasi internal dan eksternal yang relevan dengan faktor
keberhasilan kebutuhannya.
DAFTAR PUSTAKA
21
Anonim. 2009. Makalah Sistem Informasi Eksekutif, (Online),
(http://kusjunianto.wordpress.com/2013/12/17/makalah-sistem-informasi-eksekutif/, Di akses
13 Mei 2017)
22