Peran Pramuka dalam Bela Negara

Peran Pramuka dalam Bela Negara
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasipendidikan nonformal yang
menyelenggarakan pendidikankepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata "Pramuka"
merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Orang Muda yang Suka
Berkarya.
Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka
Siaga (7-10 tahun),Pramuka Penggalang (11-15 tahun), Pramuka Penegak (16-20 tahun)
dan Pramuka Pandega (21-25 tahun). Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina
Pramuka, Andalan

Pramuka, Korps

Pelatih

Pramuka, Pamong

Saka

Pramuka,Staf

Kwartir dan Majelis Pembimbing.

Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungansekolah dan di luar
lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah,
praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur.
Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan,
kepentingan, dan perkembangan masyarakat, dan bangsa Indonesia.
Gerakan Pramuka sebagai salah satu organisasi pendidikan luar sekolah maupun Perguruan
Tinggi mampu membina, mengembangkan dan mencetak generasi-generasi andalan yang
tanggu, pantang menyerah, kreatif, mandiri, disiplin dan mempunyai tanggung jawab
terhadap keberlangsungan tatanan kehidupan yang utuh sesuai dengan nilai-nilai luhur
pancasila. Peranan Pramuka bagi Nusa dan Bangsa
Beranjak dengan latar belakang sejarah. Gerakan pramuka telah lahir pada tahun 1961.
Dengan latar belakang inilah, dimana orang perlu mengkaji kejadian dan peristiwa pada
sekitar tahun enam puluhan. Sejumlah kepanduan di Indonesia sangat banyak jumlahnya
menjadikan tidak sepadan dengan jumlah seluruh anggota kepanduan itu.
Maka timbullah peraturan pada masa perintisan. Dengan keluarnya Ketetapan MPRS Nomor
II/MPRS/1960 tentang rencana pembangunan nasional semesta berencana. Dalam
ketetapannya itu ditemukan pasal 330.C, yang mengatakan bahwa dasar pendidikan dibidang
kepanduan adalah Pancasila dan seterusnya.
Untuk itu Presiden selaku mandataris MPRS, Ir. Soekarno pada tanggal 9 Maret 1961

mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia di Istana Negara

Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan
aktivitasnya pendidikannya harus diganti, seluruh organisasi kepanduannya yang ada dilebur
menjadi satu kemudian disebut dengan Praja Muda Karana (Pramuka). Kemudian terbitlah
Keputusan Presiden RI No.112 tahun 1961 tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan
Gerakan Pramuka. Gerakan pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat
Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961. Kemudian pada tanggal tersebut dijadikan sebagai
Hari Pramuka.
Manfaat Pramuka
Terkait pembangunan karakter, sejumlah hal yang harus diperhatikan, dikembangkan dan
diolah. Pramuka membangun akhak anak bangsa yang baik, berbudi pekerti, berpikir positif,
tangguh, percaya diri tetapi tidak takabur, disiplin, inovatif dan rukun serta memiliki
kesetiakawanan. Betapa pentingnya gerakan pramuka, apalagi di era globalisasi seperti
sekarang ini. Ada tiga pilar utama menuju bangsa yang maju yang berkaitan langsung dengan
gerakan pramuka adalah membangun pradaban yang mulia. Salah satu hal yang penting
dalam membangun pradaban bangsa yang mulia adalah membangun karakter. Pembangunan
karaketr itu bisa dilakukan didalam gerakan pramuka dengan berjenis latihan dan
keterampilan yang dimiliki.
Sebagai organisasi sosial gerakan pramuka menitik beratkan pada pembinaan mental dan

disiplin yang tinggi kepada para anggotanya. Pramuka terbukti mampu melahirkan generasigenerasi muda atau tunas-tunas bangsa yang tangguh dan bertanggung jawab. Olih karenanya
gerakan pramuka harus terus ditumbuhkan dan dikembangkan dikalangan anak dan kaum
muda. Gerakan pramuka adalah mendidik anak dan kaum muda agar berwatak dan
berkepribadian luhur serta memiliki jiwa bela negara yang andal. Pendidikan pramuka
berperan sebagai komplemen dan suplemen terhadap pendidikan formal. Untuk mencapai
maksud tesebut dilaksanakan kegiatan kepramukaan melalui proses pendidikan yang
menyenangkan dengan menggunakan prinsip dasar dan metode kepramukaan. Gerakan
pramuka sangat baik dalam pembentukan ''human character building'' (pembentukan karakter
manusia) yang terbukti mampu menciptakan insan yang mandiri dan bertanggung jawab.
Untuk mewujudkan semuanya itu agar tiap-tiap jenjang pendidikan memasukkan pendidikan
gerakan pramuka diantaranya bisa dimasukkan dalam pendidikan pengembangan diri,
ekstrakurikuler atau yang sejenisnya. Dikatakan juga gerakan pramuka mencakup seluruh
aspek kehidupan berbangsa dan bernegara yang tertuang dalam Dasar Dharma Pramuka.

Manfaat Kegiatan
Manfaat kegiatan pramuka kalau dilihat dari sudut pandang kesehatan, kegiatan pramuka bisa
merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak. Bahkan gerakan pramuka dijadikan alat
guna menumbuhkan rasa percaya diri anak.
Kegiatan Melatih Kerjasama Kelompok
Dalam merangsang anak, program-program kegiatan pramuka harus relevan dan disesuaikan

dengan minat-bakat. Dan juga dalam kegiatannya menyelipkan kegiatan spiritual, hal itu
dapat dilakukan dengan mengundang pakar atau tokoh-tokoh spiritual pada hari-hari suci
tertentu, untuk penyegaran rohaninya. Dengan harapan anak didik tidak hanya fisiknya saja
yang terbangun atau berkembang, namun juga rohaninya yang ikut terbangun atau
berkembang.
Menerapkan program pramuka pada pengembangan diri bukan hanya sebagai pelengkap
semata, agar gerakan pramuka dapat berpengaruh terhadap proses belajar mengajar anak.
Pramuka sebagai salah satu wadah positif untuk membangkitkan rasa percaya diri anak.
Dalam pramuka anak akan mendapatkan dua hal, yakni belajar berorganisasi dan melakukan
beragam outdor maupun indor. Kegiatan ini bisa merangsang kemampuan afektif, kognotif
dan psikomotor. Hal ini bisa merangsang pertumbuhan otak kanan dan otak kiri anak didik.
Pramuka dapat mengajarkan anak bisa menyelesaikan masalah, dalam salah satu kegiatannya
umpamanya ada aktivitas mencari jejak. Otak kanan anak dan makin berkembang karena
dituntut untuk memiliki ide kreatif agar jejak bisa ditemukan. Kegiatan pramuka juga sarat
akan aktivitas tolong-menolong. Ini bermanfaat kemampuan afektif anak.
Tegaknya Disiplin
Dalam kegiatan pramuka membentuk anak-anak menjadi pribadi yang disiplin dalam segala
bidang. Tegaknya disiplin ini dapat diterapkan dalam bidang baris berbaris. Dalam kegiatan
ini mental dan fisik anak benar-benar disiapkan. Dengan bekal mental dan fisik yang kuat
mereka mampu memfilter mana yang baik untuk mereka yang mana dapat menyelamatkan

dirinya disamping menegakkan disiplin anak dapat belajar mencintai lingkungan. Hal ini
dapat dilakukan dengan membuat tanaman di sekolah. Penanaman sikap ini tercermin dalam
ajaran Tri Satya dan Dasa Dharma yaitu cinta alam dan kasih sayang pada lingkungan.

Pendidikan Karakter Melalui Perkemahan
Kegiatan perkemahan merupakan salah satu bentuk kegiatan kepramukaan yang belakangan
ini sudah jarang terlihat. Kondisi ini disebabkan ketidakpercayaan orang tua kepada
pengelola satuan gerakan pramuka dan kekhawatiran orang tua kepada putra-putrinya karena
jauh dari mereka.
Terbentuknya pribadi dan karakter mandiri melalui kegiatan perkemahan merupakan salah
satu perwujudan yang dapat dilihat dan diamati oleh siapapun. Pembentukan jiwa yang
tangguh, tidak cepat putus asa, kedisiplinan, dan kematangan emosional juga menjadi tujuan
dan sasaran kegiatan perkemahan. Di dalam perkemahan, semua kegiatan baik kegiatan
pribadi maupun kegiatan kelompok/regu harus dikelola dan dilakukan oleh pribadi dan regu
masing-masing. Ini merupakan bentuk nyata dari penciptaan kemandirian.
Dalam perkemahan pun, disadari ataupun tidak, baik oleh penyelenggara perkemahan
maupun kelompok atau regu yang mengikuti perkemahan, sebenarnya telah melaksanaan
prinsip-prinsip manajemen. Diawali dari perencanaan (planning) seperti merancang waktu
dan kegiatan, survey awal lokasi perkemahan, menyusun acara perkemahan, merancang job
descriftion dan job spesification, dll. Prinsip pengorgnisasian (organizing) dapat dilihat dari

pengalokasian sumber daya, pengalokasian sumber keuangan, penentuan struktur tugas,
tanggung jawab dan wewenang masing-masing anggota dapat dilihat dalam pengorganisasian
perkemahan. Prinsip penggerakan/pengarahan (actuacting) dapat dilihat dari kemapuan
pemimpin regu atau panitia perkemahan dalam mengarahkan anggotanya, dalam
menggerakan anggotanya untuk melakukan tugas dan tanggung jawab yang telah
diamanatkan kepadanya yang telah tertuang dalam job descriftion. Prinsip pengawasan
(controlling) dapat dilihat dari kegiatan panitian atau regu dalam melakukan penilaian terhada
kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan. Dalam penilaian atau evaluasi kegiatan akan
diketahui tingkat keberhasilan dari program yang telah dilaksanakan dan penentuan strategi
selanjutnya.
Jauh sebelum kegiatan perkemahan dilaksanakan, biasanya dibentuk sebuah kepanitiaan. Di
dalam kepanitiaan prinsip-prinsip manajemen diimplementasikan. Secara umum, didahului
dengan penyusunan Proposal Kegiatan. Kegiatan penyusunan proposal kegiatan, dalam
kurikulum pendidikan formal, hampir tidak diberikan. Sekalipun diberikan, tetapi tidak
diimplementasikan sehingga tidak dapat diketahui kekuatan dan kelemahan proposal yang

telah disusun. Tetapi dalam kegiatan pramuka, kegiatan menyusun proposal merupakan
proses penyusunan proposal yang benar-benar akan dilakukan. Sehingga dengan mempelajari
proposal yang telah disusun, akan dapat diketahui tingkat keberhasilan dari rencana yang
akan dilaksanakan.