PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN ACEH UTARA Munasyir1,

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAN

  

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH TERHADAP KUALITAS

LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

DI KABUPATEN ACEH UTARA

1 1) Munasyir ,

Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

2,3)

Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala

  

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, (baik secara simultan maupun parsial) terhadap Kualitas Laporan

Keuangan SKPD di Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini merupakan hypothesis testing research dengan

pengujian menggunakan analisis regresi linier berganda dari data yang dikumpulkan melalui kuesioner. Populasi

penelitian terdiri atas 63 PPK-SKPD di Pemerintah Kabupaten Aceh Utara. Metode penelitian yang digunakan

adalah sensus dengan mengisi kuesioner. Analisis data dilakukan menggunakan SPSS (Statistical Package for

Social Science) versi 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi

Pemerintahan dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, baik secara simultan maupun parsial berpengaruh

terhadap Kualitas Laporan Keuangan SKPD di Kabupaten Aceh Utara .

  

Kata kunci: Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Kualitas

Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah.

  PENDAHULUAN

  Pemerintahan) pada program aplikasi berbasis Laporan keuangan adalah bentuk akrual di SKPD, sehingga tidak sesuai dengan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan batas waktu penerapan yang telah ditetapkan, negara/daerah selama suatu periode. Untuk itu, dan belum sesuai konsep serta kerangka dari penyajian laporan keuangan harus memenuhi indikatornya. karakteristik kualitatif (Peraturan Pemerintah

  Selain SAP, faktor lain yang Nomor 71 tahun 2010). Karakteristik kualitatif mempengaruhi kualitas laporan keuangan suatu laporan keuangan terdiri dari relevan, adalah SPIP (Sistem Pengendalian Intern andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami.

  Pemerintah). SPIP dilaksanakan sesuai dengan Hasil opini Badan Pemeriksa Keuangan tolok ukur untuk mewujudkan tata

  (BPK) terhadap Laporan Keuangan Pemerintah pemerintahan yang baik menjadi penunjang Daerah (LKPD) Kabupaten Aceh Utara hampir keberhasilan dalam meningkatkan kualitas setiap tahun dapat opini Wajar Dengan laporan keuangan dimasa yang akan datang Pengecualian (WDP) (Daftar opini LKPD (Kartika, 2013). 2005-2014 BPK-RI Perwakilan Aceh, 2014).

  Berdasarkan hasil penelitian Syamsuar Menurut Endarto (2014: 20) salah satu faktor

  (2013) bahwa dengan diterapkannya sistem yang mempengaruhi adalah lemahnya pengendalian intern akan meningkatkan penerapan SAP (Standar Akuntansi keandalan laporan keuangan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Susilawati dan Riana (2014) menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

  Selanjutnya manfaat yang diharapkan Pertama, sebagai masukan dan bahan pertimbangan kepada SKPD di Kabupaten Aceh Utara, khususnya bidang penyusunan laporan keuangan dalam upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan. Kedua, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan referensi tentang penerapan standar akuntansi pemerintahan dan sistem pengendalian intern pemerintah berkaitan dengan kualitas laporan keuangan di pemerintah daerah.

  Tujuan artikel ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh baik secara bersama- sama (simultan) maupun secara individual (parsial) penerapan standar akuntansi pemerintahan dan sistem pengendalian intern pemerintah terhadap kualitas laporan keuangan SKPD di Kabupaten Aceh Utara. Artikel ini dimulai dengan kajian pustaka, kemudian dilanjutkan dengan penjelasan metode penelitian yang digunakan. Setelah itu, hasil penelitian dan pembahasan didiskusikan, dan pembahasan. Terakhir, beberapa kesimpulan dan saran di berikan.

  Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 laporan keuangan adala h “laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi- transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan yang disusun untuk menyediakan informasi yang relevan selama satu periode pelaporan”. Selanjutnya laporan keuangan laporan keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan serta akuntabilitas entitas pelaporan selama satu periode pelaporan”. Laporan keuangan digunakan untuk mengetahui nilai sumber daya ekonomi yang dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan operasional pemerintahan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan menentukan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

  Kualitas Laporan Keuangan

  Laporan keuangan yang baik itu harus dapat memberikan manfaat bagi para pemakainya, maka laporan keuangan tersebut harus mempunyai nilai informasi yang berkualitas dan berguna dalam pengambilan keputusan. Kualitas laporan keuangan tersebut tercermin dari karakteristik kualitatif. Menurut Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (2011) Karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi agar dapat memenuhi tujuannya. Prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang

2. KAJIAN PUSTAKA Laporan Keuangan

  dikehendaki yaitu relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami.

  Tujuan dan Tanggungjawab Laporan Keuangan

  Menurut Harahap (2002:67) tujuan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi”. Hal ini dapat dipahami bahwa laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang menjadi sumber informasi bagi para pemakainya untuk proses pengambilan keputusan yang menggambarkan indikator dan kesuksesan dalam mencapai tujuannya.

  Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 tentang SAP pada bagian tujuan laporan keuangan disebutkan bahwa: “laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dari seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan”.

  Laporan keuangan terutama digunakan untuk mengetahui nilai sumber daya ekonomi yang dapat bermanfaat dalam melaksanakan kegiatan operasional pemerintahan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu menentukan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan (Hidayat, 2014).

  Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (2005:1- 5) menyebutkan bahwa tujuan penyusunan laporan keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan dan bagi entitas pelaporan atas sumberdaya yang

  Tanggungjawab laporan keuangan menurut Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (2005: 1-6) menjelaskan bahwa tanggungjawab penyusunan dan penyajian laporan keuangan berada pada pimpinan entitas. Dilingkungan pemerintah daerah yang dimaksud dengan pimpina entitas adalah setiap Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai entitas akuntansi dan setiap bupati/walikota sebagai entitas pelaporan. Kewajiban dan tanggungjawab penyusunan laporan keuangan setiap kepala SKPD dinyatakan dalam pasal 56 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang perbendaharaan Negara, yaitu: Kepala SKPD selaku pengguna anggaran/pengguna barang menyusun dan menyampaikan laporan keuangan yang meliputi: laporan realisasi anggaran, neraca dan catatan atas laporan keuangan.

  Laporan keuangan SKPD selanjutnya disampaikan kepada Kepala Daerah melalui Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) yang bertindak pula sebagai Bendahara Umum Daerah.

  Komponen Laporan Keuangan

  Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor

  71 Tahun 2010 SAP berbasis akrual pada kerangka konseptual akuntansi pemerintahan paragraf 28 disebutkan bahwa laporan keuangan terdiri dari:

  1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) adalah suatu laporan yang menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, pengelolaan sumber daya ekonomi oleh pemerintah daerah yang anggaran dan realisasinya dalam satu periode pelaporan.

  2. Laporan perubahan saldo anggaran lebih adalah entitas pelaporan terhadap adanya informasi kenaikan atau penurunan SAL, laporan perubahan SAL menyajikan pos- pos yaitu: Saldo anggaran lebih awal, penggunaan saldo anggaran lebih, sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran tahun berjalan, koreksi kesalahan pembukuan tahun sebelumnya (PP No 71 Tahun 2010).

  3. Neraca adalah gambaran posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. Unsur didalam neraca terdiri dari aset, kewajiban, dan ekuitas dana (PP No 71 Tahun 2010).

  4. Laporan Operasional (LO) adalah menyajikan informasi kegiatan operasional dengan wajar hasil operasi suatu entitas, terdiri dari pos-pos pendapatan-LO, beban dari kegiatan operasi, surplus dan defisit.

  5. Laporan Arus Kas (LAK) adalah menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi, saldo kas pada tanggal pelaporan selama periode tertentu.

  6. Laporan perubahan ekuitas (LPE) adalah menyajikan perubahan yang terjadi pada setiap komponen ekuitas, yaitu peningkatan atau penurunan aset bersih pemilik suatu entitas selama suatu periode diantaranya: Ekuitas awal, surplus/defisit-

  7. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) adalah penjelasan atau rincian dari angka yang tertera dalam laporan realisasi anggaran, laporan perubahan SAL, neraca, laporan operasional, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas.

  Pengakuan dalam akuntansi adalah proses penetapan terpenuhinya kriteria pencatatan suatu kejadian dalam catatan akuntansi sehingga akan menjadi bagian yang melengkapi unsur aset, kewajiban, ekuitas dana, pendapatan, belanja, dan pembiayaan. Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Pengukuran pos dalam laporan keuangan menggunakan nilai perolehan historis.

  Opini BPK RI terhadap Kualitas Laporan Keuangan

  Pendapat (opini) adalah merupakan suatu pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran atas informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan didasarkan pada kriteria, kesesuaian dengan SAP, kecukupan pengungkapan (adequate

  disclosure), kepatutan terhadap peraturan

  perundang-undangan dan efektifnya sistem pengendalian intern pemerintah (Darise,

  2009:378).

  Ada 4 (empat) jenis opini yang diberikan oleh BPK dalam pemeriksaan keuangan yaitu:

  1. Opini (WTP) Wajar Tanpa Pengecualian

  2. Opini (WDP) Wajar Dengan Pengecualian

  3. Opini pendapat tidak wajar pendapat.

  Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan

  Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 yang dimaksud SAP adalah: Prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. SAP adalah suatu rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan, dan elemen lain untuk mewujudkan fungsi akuntansi sejak saat analisis transaksi sampai dengan pelaporan keuangan dilingkungan organisasi pemerintah.

  Berdasarkan PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang SAP pada Lampiran II disebutkan bahwa basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Basis kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas diterima atau dibayar. Penerapan SAP di Pemerintah Kabupaten Aceh Utara saat ini masih dalam tahap transisi, maksudnya laporan keuangan yang dihasilkan dari penerapan SAP masih berbasis kas menuju akrual (Endarto, 2014:21).

  Permasalahan yang dihadapi untuk dicarikan solusi mengenai penerapan SAP yaitu: Adanya ketidaksesuaian hukum terhadap ketentuan undang-undang, praktik akuntansi menurut SAP berbasis akrual terkait teknik pencatatan dan pelaporan, dan strategi penerapan SAP berbasis akrual belum yang ditentukan dalam perundang-undangan (Halim dan Kusufi, 2013).

  Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

  Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah didefinisikan sebagai berikut:

  Sistem Pengendalian Intern Pemerintah adalah proses yang integral terhadap tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. SPIP menurut PP Nomor 60 Tahun 2008 dilingkungan pemerintahan daerah terdiri dari 5 (lima) unsur, yaitu:

  1. Lingkungan pengendalian Pimpinan Instansi Pemerintah dan seluruh pegawai harus menciptakan dan memelihara lingkungan organisasi yang menimbulkan perilaku positif dan mendukung terhadap pengendalian intern dan manajemen yang sehat.

  2. Penilaian risiko Pengendalian intern harus populasi dalam penelitian ini sebanyak 29 memberikan penilaian atas risiko yang SKPD setiap SKPD 2 orang, jadi responden 58 dihadapi unit organisasi baik dari dalam orang. Analisis data penelitian dengan maupun dari luar. menggunakan regresi linier berganda dengan

  3. Kegiatan pengendalian horizon waktu cross-sectional study. Hasil Kegiatan pengendalian membantu penelitiannya menyimpulkan bahwa baik secara

  Instansi Pemerintah dilaksanakan secara independen (penerapan sistem pengendalian efisien dan efektif dalam pencapaian intern pemerintah dan peran auditor internal) tujuan organisasi. berpengaruh terhadap variabel dependen 4. Informasi dan komunikasi (pengelolaan keuangan daerah). Informasi harus dicatat dan segera Penelitian Syamsuar (2013) dengan unit dilaporkan kepada pimpinan Instansi analisis individual, objek penelitian terhadap Pemerintah dan pihak lain yang ditentukan. Pejabat Penatausahaan Keuangan dan Pembantu Informasi disajikan dalam bentuk dan PPK-SKPK pada Kabupaten Aceh Besar, sarana tertentu, tepat waktu sehingga dengan variabel independen (pemahaman memungkinkan pimpinan Instansi standar akuntansi pemerintahan dan penerapan Pemerintah melaksanakan pengendalian sistem pengendalian intern) dan variabel dan tanggung jawabnya. dependen (pengelolaan keuangan daerah).

  5. Pemantauan Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak Pemantauan harus dapat menilai

  30 SKPK, setiap SKPK 2 orang maka kualitas kinerja dari waktu ke waktu dan respondennya 60 orang. Analisis data penelitian memastikan bahwa rekomendasi hasil dengan menggunakan regresi linier berganda audit dan reviu lainnya dapat segera dengan horizon waktu cross-sectional study. ditindaklanjuti. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa baik secara simultan maupun parsial, kedua variabel

  

Penelitian Sebelumnya independen (pemahaman standar akuntansi

  Penelitian Suhaili (2012) dengan unit pemerintahan dan penerapan sistem analisis individual, objek penelitian pengendalian intern) berpengaruh terhadap dilingkungan pemerintah SKPD Kota variabel dependen (kualitas laporan keuangan Subulussalam, dengan variabel independen pemerintah daerah). (penerapan sistem pengendalian intern pemerintah dan peran auditor internal Kerangka Pemikiran pemerintah) dan variabel dependen Berdasarkan teori-teori yang (pengelolaan keuangan daerah). Jumlah dikemukakan di atas menunjukkan bahwa penerapan SAP dan SPIP mempengaruhi kualitas laporan keuangan SKPD dimana kedua variabel tersebut berpengaruh secara positif terhadap kualitas laporan keuangan.

  Menurut PP Nomor 71 Tahun 2010, suatu laporan keuangan itu baik apabila memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan, baik para pengguna maupun pemeriksa laporan keuangan pemerintah, dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.

  Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wati, Herawati dan Sinarwati (2014) menunjukkan bahwa penerapan standar akuntansi pemerintahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah. Hal ini berarti semakin baik penerapan standar akuntansi pemerintahan, maka akan terjadi peningkatan kualitas laporan keuangan daerah.

  Hasil penelitian Syamsuar (2013) menunjukkan bahwa dengan diterapkannya sistem pengendalian intern akan meningkatkan keandalan laporan keuangan yang merupakan salah satu prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah daerah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki. Hasil penelitian Nurmaziah (2013) juga mendapatkan hasil yang sama bahwa penerapan SPI berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan daerah.

  Hipotesis

  Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dijelaskan sebelumnya, maka hipotesis penelitian sebagai berikut: H1: Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Pengendalian Intern

  Pemerintah secara bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan SKPD di Kabupaten Aceh Utara. berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan SKPD di Kabupaten Aceh Utara. H3: Penerapan Sistem Pengendalian Intern

  Pemerintah berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan SKPD di Kabupaten Aceh Utara.

  3. METODE PENELITIAN

  Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis dengan tujuan untuk menguji pengaruh penerapan SAP dan SPIP terhadap kualitas laporan keuangan SKPD di Kabupaten Aceh Utara. Jenis investigasi penelitian yang dilakukan adalah studi kausalitas (causal

  relationship’s study).Unit analisis adalah

  organisasi yaitu institusi atau lembaga yaitu seluruh dinas, badan, kantor, dan kecamatan yang ada di pemerintah Kabupaten Aceh Utara sedangkan horizon waktu yang digunakan adalah Cross-sectional studies

  Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di pemerintah Kabupaten Aceh Utara. Responden penelitian adalah Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD) yang berjumlah 63 responden. Penelitian ini menggunakan metode sensus. Sumber data yang digunakan adalah primer dan sekunder, peneliti menggabungkan informasi yang diperoleh dari buku dan institusi terkait dengan pengumpulan data yang dilakukan secara kuesioner.

  Analisis data dalam penelitian ini menggunakan SPSS (Statistical Package for

  ε adalah Error Term .

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  Product-Moment coefficient

  Statistik Deskriptif

  bahwa nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan standar deviasi dari variabel yang diteliti dengan jumlah responden 63 orang. Nilai standar deviasi dari semua variabel lebih kecil dari nilai rata-rata. Nilai standar deviasi ( deviation standard ) menunjukkan nilai dispersi atau tingkat penyebaran rata-rata dalam suatu variabel dan bermanfaat untuk mengetahui simpangan dari rata-rata deretan data. Semakin besar nilai standar deviasi, maka data semakin menyebar dari rata-rata.

  63 Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat

  63 3,42 4,83 4,0119 ,31247 Valid N (listwise)

  63 3,33 4,83 4,1468 ,27949 Penerapan SAP 63 3,45 5,00 4,1616 ,28583 Penerapan SPIP

  Deviation Kualitas LK SKPD

   Descriptive Statistics Variablel N Minimum Maximum Mean Std.

  dependen dari penelitian ini.

Tabel 4.1 menyajikan statistik deskriptif dari variabel independen dan variabel

  yang diperoleh melalui daftar kuesioner yang disampaikan secara langsung kepada responden. Adapun jumlah kuesioner yang diedarkan kepada responden sebanyak 63 kuesioner, dengan tingkat pengembalian 100%.

  dari

  Social Science ). Data yang diperoleh dari dengan pengujian validitas maupun reliabilitas.

  Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun benar-benar mengukur apa yang perlu diukur. Teknik pengujian validitas menggunakan teknik korelasi

  X 1 adalah Standar Akuntansi Pemerintahan, X 2 adalah Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dan

  Dimana Y adalah Kualitas laporan keuangan SKPD, α adalah konstanta, β 12 adalah koefisien regresi X 1 dan X 2,

  Y= α+β 1 x 1 + β 2 x 2

  Teknik analisis data pada pengujian hipotesis menggunakan pengujian analisis regresi linier berganda yang merupakan teknik statistik yang digunakan untuk menguji pengaruh antara dua atau lebih variabel serta melihat pengaruh secara simultan dan parsial. Persamaan model empiris yang digunakan dalam meneliti pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, yaitu:

  untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan atau konsistensi dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu, walaupun dilakukan pada waktu berbeda. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Cronboach alpha dari masing-masing instrumen.

  Pearson. Sedangkan uji reliabilitas bertujuan

   Penelitian ini menggunakan data primer

  Sebaliknya semakin kecil nilai standar deviasi maka data semakin homogen (hampir sama). Nilai standar deviasi untuk variabel kualitas LK SKPD adalah sebesar 0,27949, variabel penerapan SAP sebesar 0,28583, dan variabel penerapan SPIP sebesar 0,31247.

  Pengujian secara Parsial

  Hasil pengujian diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,641 maksudnya bahwa derajat hubungan antara variabel independen terhadap dependen sebesar 64,1% (lebih besar dari 50%).

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi β i (i=1,2) ≠ 0, sehingga dapat dinyatakan bahwa pengaruh variabel independen (X 1 , X 2 ) secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Y) atas hipotesis pertama yaitu penerapan standar akuntansi pemerintahan dan sistem pengendalian intern pemerintah secara bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan SKPD.

  Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah secara bersama-sama terhadap Kualitas Laporan Keuangan SKPD di Kabupaten Aceh Utara.

  0. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa secara parsial variabel penerapan sistem pengendalian intern pemerintah berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan SKPD.

  b. Pengaruh penerapan sistem pengendalian a 1

  Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa secara parsial variabel penerapan standar akuntansi pemerintahan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan SKPD.

  a. Pengaruh penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan. H a : β 1 ≠ 0 yaitu 0,220 > 0.

  0,220, nilai koefisien β 2 = 0,452, dan nilai R 2 sebesar 0,411.

  Hasil Uji Regresi

  Pengaruh secara simultan dapat dilakukan dengan melihat nilai R 2 . Hasil pengujian pengaruh penerapan SAP dan SPIP terhadap kualitas laporan keuangan SKPD secara simultan diperoleh nilai koefisien β 1 =

  Y = 1,419 + 0,220X 1 + 0,452X 2 + ε Pembahasan Pengujian secara Simultan

  Berdasarkan Tabel 4.2 persamaan regresi linier berganda diperoleh sebagai berikut:

  Sumber: Data Primer diolah tahun 2015

  Konstanta 1,419 0,447 Penerapan SAP 0,220 0,109 Penerapan SPIP 0,452 0,100 Koefisien Korelasi (R) : 0,641 Koefisien Determinasi(R 2 ) : 0,411 Adjusted R Square : 0,391

  Hasil Analisis Regresi Berganda Coefficients a Variabel Unstandardized Coefficients β Std. Error

  Hasil uji regresi dengan menggunakan bantuan software SPSS adalah seperti pada Tabel 4.2.

  Nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,411 atau 41,1% bermakna bahwa variasi yang terjadi pada variabel kualitas laporan keuangan SKPD (Y) sebesar 41,1% di pengaruhi oleh perubahan yang terjadi secara bersama-sama pada variabel penerapan standar akuntansi pemerintahan dan penerapan sistem pengendalian intern pemerintah, sedangkan sisanya 58,9% dipengaruhi oleh faktor lain

  Kualitas laporan keuangan SKPD itu akan menjadi baik apabila dipengaruhi oleh kemampuan PPK-SKPD dalam meningkatkan penerapan SAP dan SPIP dalam penyusunan laporan keuangan di SKPD. Adanya Penerapan SAP dan SPIP yang baik untuk semua PPK- SKPD akan mempermudah dalam menyusun laporan keuangan SKPD yang benar dan tepat di masa yang akan datang.

  Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Keuangan SKPD

  Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi β 1

  0. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi penerapan standar akuntansi pemerintahan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan SKPD akan semakin baik. Penelitian secara parsial menunjukkan bahwa penerapan SAP memiliki nilai sebesar 0,220, dapat diinterprestasikan bahwa setiap satu poin peningkatan penerapan SAP pada skala interval, maka secara relatif akan meningkatkan kualitas laporan keuangan SKPD di Kabupaten Aceh Utara sebesar 0,220 satuan pada skala interval.

  SAP adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah, dimana salah satu manfaatnya adalah untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan (PP Nomor 71 Tahun 2010). PPK-SKPD selaku penyusun laporan keuangan di SKPD dituntut oleh pemerintah daerah perlu ketegasan dalam menghasilkan laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan.

  Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Syamsuar (2013) dan Hidayat (2014), bahwa penerapan tentang SAP berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan daerah. Setiap kenaikan penerapan tentang SAP maka akan di ikuti dengan kenaikan kualitas laporan keuangan daerah. Hasil penelitian yang sama juga terjadi pada penelitian yang dilakukan oleh Susilawati dan Riana (2014) yang menyimpulkan bahwa SAP berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, sehingga diperlukan penerapan tentang SAP yang kuat untuk mencapai laporan keuangan yang lebih berkualitas.

  Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan SKPD

  Hasil pengujian pengaruh variabel independen (X 2 ) secara parsial terhadap variabel dependen (Y) atas hipotesis ketiga adalah pengaruh penerapan sistem pengendalian intern pemerintah terhadap kualitas laporan keuangan SKPD.

  Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa β 2 ≠

  0. Nilai koefisien regresi penerapan SPIP memiliki sebesar 0,452 bermakna bahwa setiap penerapan SPIP meningkat satu poin pada skala interval, maka secara relatif berpengaruh terhadap peningkatan kualitas laporan keuangan SKPD poin pada skala interval. SPIP dalam penyelenggaraan bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya tujuan organisasi di lingkungan pemerintah daerah yang efektif dan efisien. Maka setiap pimpinan berkewajiban melakukan pengendalian intern terhadap kegiatan pemerintahan dalam menyusun laporan keuangan dan pertanggungjawaban laporan keuangan daerah yang berkualitas (Kartika, 2013).

  Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, sistem pengendalian intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi yang dilakukan melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

  Hasil penelitian ini sejalan yang dilakukan oleh Susilawati dan Riana, (2014), dan Hidayat, (2014) yang menunjukkan bahwa sistem pengendalian intern berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan. Demikian pula hasil penelitian Syamsuar (2013) menunjukkan bahwa dengan diterapkannya sistem pengendalian intern akan meningkatkan keandalan laporan keuangan yang merupakan salah satu prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah daerah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki. penelitian Manaf (2015) yang menunjukkan bahwa penerapan SPI tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah pada Inspektorat Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh.

  5. KESIMPULAN DAN SARAN

  Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa, penerapan standar akuntansi pemerintahan dan sistem pengendalian intern pemerintah baik secara bersama-sama maupun parsial berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan SKPD di Kabupaten Aceh Utara.

  Saran-saran untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk dapat menggunakan variabel lain, yang lebih dari dua variabel yang berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan SKPD di Kabupaten Aceh Utara. Untuk itu disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk menambah variabel independen lain, selain penerapan SAP dan SPIP untuk diuji pengaruhnya terhadap kualitas laporan keuangan. Variabel tersebut, misalnya kinerja pengelolaan keuangan daerah, sumber daya manusia, dan teknologi informasi.

  

DAFTAR PUSTAKA 2005 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan.

  Badan Pemeriksa Keuangan Republik Komite Standar Akuntansi Pemerintahan. 2011.

  Indonesia. 2014. Daftar Opini Laporan Modul: Sosialisasi Standar Akuntansi

  Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Pemerintahan . Jakarta. Tahun 2005- 2014. Banda Aceh

  Badan Pemeriksa Keuangan Republik Manaf, Iqlima.A. 2015. Pengaruh Pemahaman

  Indonesia. 2014. Laporan Hasil

  tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Kabupaten Aceh Proses Reviu Laporan Keuangan Utara Tahun 2013.Nomor Pemerintah Daerah oleh Inspektorat dan

  23.B/LHP/XVIII.BAC/07/2014 Tanggal

  Implikasinya terhadap Kualitas Laporan 10 Juli 2014. Banda Aceh. Keuangan Pemerintah Daerah pada Inspektorat Kabupaten/Kota di Provinsi

  Darise, Nurlan. 2009. Pengelolaan Keuangan

  Aceh . Tesis. Banda Aceh. Program Daerah pada Satuan Kerja Perangkat

  Pascasarjana Universitas Syiah Kuala.

  Daerah (SKPD) dan Badan Layanan Umum (BLU) . Edisi 2, Jakarta: Salemba

  Nurmaziah, 2013.

  Pengaruh Penerapan Empat. Pengendalian Internal dan Kompetensi PPK-SKPD terhadap Kualitas Laporan

  Endarto, Ari. 2014. Team BPK-RI Buku I LHP

  Keuangan SKPD di lingkungan Atas Laporan Keuangan Kabupaten Aceh Pemerintah Kota Sabang , Tesis. Banda Utara . BPK-RI Perwakilan Aceh. Banda

  Aceh Universitas Syiah Kuala. Aceh.

  Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Halim, Abdul dan M.S. Kusufi. 2013. Akuntansi

  Republik Indonesia Nomor 24 Tahun

  Keuangan Daerah . Edisi 4.Jakarta:

  2005 tentang Standar Akuntansi Salemba Empat.

  Pemerintahan Berbasis Kas Menuju Akrual Basis .

  Harahap.S.Sofyan. 2002. Teori Akuntansi.

  Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

  ________, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 tentang

  Hidayat, Teuku. 2014. Pengaruh Pengelolaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

  Barang Milik Daerah, Sistem . Pengendalian Intern Pemerintah dan

  ________, Peraturan Pemerintah Republik

  Penerapan Standar Akuntansi

  Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 tentang

  Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Standar Akuntansi Pemerintahan. Keuangan SKPD Kabupaten Nagan Raya . Tesis. Banda Aceh. Program

  ________, Peraturan Menteri Dalam Negeri Pascasarjana Universitas Syiah Kuala.

  Nomor

  64 Tahun 2013 tentang

  Penerapan SAP Berbasis Akrual pada

  Kartika. 2013. Pengaruh Penerapan Sistem Pemerintah Daerah , Jakarta.

  Pengendalian Intern Pemerintah berpengaruh terhadap Kualitas Laporan

  Sekaran, Uma, & R. Bougie. 2010. Research

  Keuangan dan dampaknya pada Methods for Business-A Skill Building akuntabilitas Laporan Keuangan SKPD Approach . Fifth Edition. Wiley . di Kabupaten Wilayah Provinsi di Jawa Barat. Artikel online. Diakses pada 2

  Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Maret 2015, melalui repository.upi.ed.

  dan Kualitatif, dan R&D . Bandung: CV.

  Alfabeta. Komite Standar Akuntansi Pemerintahan. 2005.

  Peraturan pemerintah Nomor 24 Tahun

  Suhaili, 2012. Pengaruh Penerapan Sistem

  Pengendalian Internal Pemerintah dan Peran Auditor Internal Pemerintah terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah Pada Kota Subulussalam , Tesis. Banda

  Aceh Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala.

  Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Pengendalian Intern Sebagai Anteseden Kualitas Laporan Keuangan SKPD di Daerah. Jurnal STAR-Study &

  Accounting Research, XI (1),: 1693-4482.

  Syamsuar. 2013. Pengaruh Pemahaman

  Standar Akuntansi Pemerintahan dan Penerapan Sistem Pengendalian Intern terhadap Kualitas Laporan Keuangan pada SKPD Aceh Besar . Tesis. Banda

  Aceh. Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. Wati, K.D., N.T. Herawati. & N.K. Sinarwati

  2014. Pengaruh Kompetensi Sumber

  Daya Manusia, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah . Jurnal Akuntansi , 2(1), 2014.

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REALISASI ANGGARAN BELANJA PENDIDIKAN DI PROVINSI ACEH

0 0 10

ANALISIS PENGARUH PEMAHAMAN SISTEM MODUL PENERIMAAN NEGARA (MPN) TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KPP METRO (Study Kasus pada KPP Metro) Herry Goenawan Soedarsa, Universitas Bandar Lampung Fitriya Kasmawati, Universitas Bandar Lampung Rosmiaty

0 0 20

ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN BASIS AKRUAL DALAM LAPORAN KEUANGAN (Studi pada Pemerintah Kabupaten Aceh Barat)

0 0 9

ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALI BIAYA PRODUKSI PADA PT. DAUR ULANG SEJAHTERA (DSA) DI BANDAR LAMPUNG (Study Kasus pada PT Daur Ulang Sejahtera (DSA) di Bandar Lampung) Thontowi, Universitas Bandar Lampung Yeni, Universitas Bandar Lampung Syamsu Rizal, Uni

0 6 14

LEVERAGE TERHADAP PERSISTENSI LABA, DAN DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS LABA (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index)

1 5 13

ANALISIS PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA PERUSAHAAN INDUSTRI DI BANDAR LAMPUNG. (Study Kasus pada Perusahaan Industri di Bandar Lampung) Nuria Erisna, Universitas Bandar Lampung Ines Genevine, Universit

0 0 16

PERAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH DAN DEWAN KOMISARIS DALAM MENGUNGKAPKAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA Lakharis Inuzula, Hasan Basri,Shabri

0 0 11

PENGARUH PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, DAN PENGAWASAN INTERNAL TERHADAP KINERJA UNIT SATUAN KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SIMEULUE

0 0 11

PENGARUH PELATIHAN, PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH DAN KOMPETENSI PEJABAT PENATAUSAHAAN KEUANGAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BIREUEN

0 0 11

PENGARUH SINKRONISASI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA SKPD PADA PEMERINTAH KABUPATEN ACEH UTARA

1 4 10