Perkembangan Bisnis Lelang Online Benda
Paper Sistem dan Teknologi Informasi
Bisnis Lelang Online Uang Kertas Kuno dan Koin Kuno di Indonesia
Bernadus Ade Febrianto Nugroho
15/381928/EK/20509
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada
Email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian mengenai lelang online uang kertas dan koin ini dilakukan untuk
mengetahui perkembangan pelelangan uang kertas dan koin kuno di
Indonesia. Dalam lelang online benda numismatik, terdapat beberapa
kelamahan yang dapat merugikan seller atau bidder seperti shilling bid dan
shielding bid. Inovasi yang dilakukan mengkombinasikan antara kemajuan
dunia numismatik di Amerika Serikat dengan kondisi lelang online
numismatik di Indonesia.
Keywords: Lelang online, uang kuno, koin kuno, numismatik, seller, bidder
1. Pendahuluan
Beberapa tahun belakangan dunia bisnis sudah memulai pergeseran. Dulu model
bisnis masih konvensional di mana pebisnis melakukan transaksi secara tatap muka.
Digitalisasi dunia bisnis mulai tumbuh. Beberapa contoh bisnis online yang tumbuh di
Indonesia antara lain Gojek, OLX, Lazada, Blibli, dan lain-lain. Bisnis yang resisten
terhadap perkembangan dunia digital akan tertinggal dengan bisnis lainnya. Beberapa
bisnis sudah mulai mengalami kemunduran karena tidak memperhatikan faktor
digitalisasi seperti Bluebird. Pelanggan Bluebird mulai beralih ke jasa transportasi yang
membelikan layanan yang lebih efisien dan praktis. Pelanggan lebih menyukai bisnis atau
jasa yang bisa dimanfaatkan melalui smartphone karena bisa diakses kapan saja dan di
mana saja.
Fenomena kemunduran bisnis Bluebird menjadi sinyal waspada bagi perusahaan
lainnya supaya mulai beradaptasi dengan dunia digital. Tentunya terdapat trade-off dalam
mentransformasi bisnis perusahaan supaya lebih berbasis dunia digital. Salah satunya
adalah penolakan dari tenaga kerja karena bagi mereka digitalisasi merupakan sebuah
ancaman untuk keberlangsungan pekerjaan mereka.
Penolakan karyawan akan
menurunkan kinerja perusahaan. Penolakan karyawan biasanya ditunjukkan dengan aksi
demonstrasi dan pemogokan kerja. Konsekuensi dari kejadian tersebut adalah
menurunnya penerimaan dari perusahaan. Namun, di sisi lain digitalisasi dunia bisnis
tidak dapat dihindari.
Fenomena digitalisasi juga merambah pada dunia perdagangan. Beberapa toko
online mulai menguasai pasar, menggeser perusahaan yang kalah cepat menangkap
respon pasar terhadap dunia bisnis online. Contohnya Lazada, OLX, Tokopedia, dan Sale
Paper Sistem dan Teknologi Informasi
Stock. Persaingan ketat di dunia e-commerce membuat masing-masing perusahaan harus
melakukan kinerja seefisien mungkin supaya dapat menjaga loyalitas pelanggan.
Perdagangan online memiliki komoditas yang beragam dengan pengklasifikasian
kategori seperti fashion, hobi dan koleksi, kendaraan, elektronik, buku, dan lain-lain.
Salah satu komoditas yang sering diperdagangkan adalah uang kertas kuno dan koin
kuno. Komoditas ini biasanya diklasifikasikan ke dalam kategori hobi dan koleksi.
Orang yang mengkoleksi uang kertas kuno dan koin kuno sering disebut dengan
numismatik. Hobi mengkoleksi uang kertas kuno dan koin kuno juga disebut dengan
numismatik. Mengkoleksi benda seperti uang kertas kuno dan koin kuno merupakan hobi
yang cukup unik. Seorang numismatik membutuhkan passion untuk mencari uang kertas
kuno dan koin kuno untuk melengkapi album koleksinya. Ada beberapa cara untuk
mendapatkan koleksi uang kertas kuno yaitu mencari di pasar barang bekas atau benda
antik seperti di pasar Klitikan (Yogyakarta) dan pasar benda antik Gereja Blenduk Kota
Lama (Semarang), membelinya melalui situs online seperti kintamoney.com,
uangkuno.com, olx.com, dan lain-lain, atau membelinya melalui lelang online di
facebook, e-auction.com, ebay.com
2. Metodologi Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara lebih mendalam mengenai dunia
lelang online khususnya untuk komoditas uang kertas kuno dan koin kuno. Metodologi
penulisan yang dilakukan antara lain studi literatur, telaah kasus lelang online (eauction), membandingkan (benchmarking) lelang online di Indonesia dengan negara lain.
Perbandingan dilakukan dengan perusahaan lelang dan numismatik yang ada di Amerika
Serikat dan Perancis. Selain itu peneliti juga mengembangkan ide bisnis yang dapat
dimanfaatkan dalam dunia numismatik.
3. Rumusan Masalah
3.1 Apa media yang digunakan untuk melakukan lelang online uang kertas kuno dan koin
kuno?
3.2 Bagaimana kelemahan dalam sistem lelang online dan perlindungan kepada pihakpihak yang berperan di dalamnya?
3.3 Bagaimana perbandingan lelang online di Indonesia dengan negara lain khususnya
uang kertas kuno dan koin kuno?
3.4 Apa inovasi dunia digital untuk mengembangkan dunia numismatik?
4. Landasan Teori
Teori mengenai uang, lelang, e-commerce digunakan untuk menganalisis
perkembangan lelang online uang kertas kuno, dan koin kuno di Indonesia.
Uang adalah semua aset yang dapat digunakan untuk melakukan pembelian (Frank,
Bernanke, Lui, 2015). Menurut Samuelson dan Nordhaus (2005), uang adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk media pertukaran yang dapat diterima secara umum.
Menurut Mankiw (2009), uang adalah suatu kumpulan aset dalam perekonomian yang
Paper Sistem dan Teknologi Informasi
digunakan oleh masyarakat secara reguler untuk membeli barang atau jasa dari orang
lain. Definisi di atas dapat menjelaskan kegunaan dari uang. Namun, saat ini kegunaan
uang tidak hanya sebatas definisi yang telah disebut pakar ekonomi di atas tetapi sudah
mulai berkembang untuk hobi mengkoleksi. Pada dasarnya hobi dilakukan untuk
memuaskan perasaan seseorang.
Menurut R. Kelly Rainer dan Casey G. Cegielski (2013), e-commerce adalah
proses membeli, menjual, mentransfer atau menukarkan barang, jasa, atau informasi
menggunakan jaringan komputer termasuk via internet. Menurut Laudon dan Laudon
(2014), e-commerce adalah bagian dari e-business yang berhubungan dengan penjualan
dan pembelian barang atau jasa melalui internet. Menurut O’Brien dan Marakas (2009),
e-commerce mencakup keseluruhan proses online seperti pengembangan, pemasaran,
penjualan, pengiriman, pelayanan, dan pembayaran produk barang dan jasa yang
ditransaksikan melalui internet.
Menurut Rainer dan Cegielski (2013), lelang adalah proses kompetitif di mana
penjual mengumpulkan tawaran dari pembeli atau pembeli mengumpulkan tawaran dari
penjual. Pelelangan minimal dapat terjadi apabila ada tiga pihak yang terlibat dalam
proses yaitu seller1, bidder, dan pihak penyelenggara pelelangan.
Numismatik berakar dari kata nomisma (Yunani) atau numisma (Latin) yang
berarti mata uang atau koin. Numismatik adalah kegiatan mengkoleksi atau
mengumpulkan koin, uang kertas (bank notes), medali atau alat tukar lainnya (Eonet,
2010). Uang kertas atau koin memiliki kualitas (grading) berdasarkan kondisi fisik
barang tersebut. International Bank Notes Society menjadi 9 tingkatan yaitu:
1. UNC (Uncirculated)
2. AU (Almost Uncirculated)
3. EF/XF (Extremely Fine)
4. VF (Very Fine)
5. F (Fine)
6. VG (Very Good)
7. G (Good)
8. Fair
9. P (Poor)
5. Pembahasan
5.1 Media lelang online uang kertas kuno dan koin kuno
Perkembangan dunia online sudah mulai berkembang ke berbagai macam
komoditas tak terkecuali untuk komoditas uang kertas dan koin. Uang kertas dan
koin sudah mulai diperdagangkan sebelum tahun 1900-an2. Para numismatik
biasanya tergabung dalam sebuah komunitas seperti American Numismatic
1
Sebutan dalam dunia pelelangan yang menunjukkan penjual uang kuno atau koin kuno.
Sulit untuk menemukan data secara pasti kapan pertama kali orang memulai hobi mengkoleksi uang kertas
dan koin. Data yang dapat ditemukan berupa jurnal mengenai numismatik yang diterbitkan pada tahun 1830.
Jurnal tersebut dapat diakses di http://www.digitalbookindex.org/_search/search010coinsa.asp
2
Paper Sistem dan Teknologi Informasi
Association (ANA)3, American Numismatic Society, Asosiasi Numismatik
Indonesia (ANI). Melalui komunitas tersebut, numismatik dapat lebih mudah
mencari uang kertas maupun koin yang mereka inginkan.
Komunitas numismatik sudah mulai tumbuh mengikuti perkembangan zaman.
Transaksi jual beli uang kertas dan koin sudah lebih praktis. Pembeli dan penjual
tidak perlu bertatap muka untuk bertransaksi, tetapi melalui media online saja sudah
cukup. Ada beberapa media yang digunakan untuk transaksi jual beli maupun
pelelangan uang kertas dan koin.
Pertama, Facebook merupakan media yang paling populer dalam melakukan
transaksi dan pelelangan uang kertas dan koin. Untuk bisa mengikuti lelang uang
kertas dan koin, seorang numismatik harus terdaftar terlebih dahulu ke dalam grup
komunitas. Cara masuk ke dalam grup komunitas tergantung pada jenis grup
tersebut apakah grup tersebut bersifat privat atau publik. Apabila grup tersebut
bersifat privat maka pengguna harus menunggu administrator dari grup tersebut
untuk mengizinkannya bergabung ke dalam grup.
Komunitas numismatik di Facebook memiliki beberapa aturan yang harus
dipatuhi bagi anggota yang ingin melakukan transaksi jual beli atau pelelangan.
Biasanya antara satu grup komunitas numismatik dengan grup komunitas
numismatik lainnya memiliki aturan yang hampir sama. Beberapa peraturan tersebut
terbagi menjadi dua yaitu peraturan umum dan peraturan seller. Peraturan umum
tersebut antara lain:
1. Member tidak diperkenankan untuk mem-posting bisnis online selain hal-hal
yang berhubungan dengan dunia numismatik.
2. Member tidak diperkenankan untuk mem-posting hal-hal yang mengandung
unsur SARA dan pornografi.
3. Member yang menjual atau melelang uang kuno wajib memberi keterangan
original atau fake pada item yang bersangkutan.
4. Jika member ingin mem-posting sesuatu, maka dalam postingan tersebut wajib
mencantumkan kartu member yang digunakan untuk memverifikasi
keanggotaan.
Peraturan untuk seller antara lain:
1. Seller wajib memberikan tag pada postingannya berupa jual atau lelang.
2. Seller hanya diperkenankan melakukan 7 kali posting dalam waktu 24 jam.
3. Pelelangan memiliki durasi waktu sebesar 24 jam.
4. Untuk menutup lelang, seller wajib menghitung mundur (countdown) minimal
10 detik terakhir dan diakhiri dengan kata ‘TAMAT’. Penutupan tersebut
merupakan bukti bahwa pelelangan yang dilakukan sah.
5. Penentuan pemenang lelang adalah penawar tertinggi sebelum seller
mengatakan ‘TAMAT’. Seller me-refresh ulang layar agar dapat menemukan
3
American Numismatic Association adalah organisasi nonprofit yang didedikasikan untuk mengedukasi dan
mendorong seseorang untuk belajar dan mengkoleksi koin dan item lainnya yang terkait.
Paper Sistem dan Teknologi Informasi
pemenang lelang. Apabila terjadi perbedaan antara layar seller dengan layar
bidder4 maka pemenang lelang yang sah ditentukan berdasarkan layar seller.
Mekanisme pelelangan melalui Facebook cukup sederhana. Pertama, seller
mem-posting uang kertas kuno atau koin kuno yang akan dilelang. Seller harus
mencantumkan dengan lengkap informasi yang mendukung proses pelelangan
seperti Open Bid (OB), Bid, Buy it Now5 (BIN). Proses lelang akan berlangsung
selama 24 jam setelah uang kertas atau koin kuno yang akan dijual terposting.
Bidder melakukan penawaran dengan memberikan komentar pada uang kertas atau
koin kuno yang di-posting. Komentar yang diberikan berupa angka penawaran
dengan kelipatan yang telah ditentukan oleh seller, misalkan saja kelipatan Rp5.000.
Pelelangan akan ramai ketika mendekati masa penutupan, biasanya 1 menit sebelum
seller mengatakan ‘TAMAT’. Uang kertas atau koin kuno yang diposting akan
mendapatkan banyak komentar, apalagi jika uang kertas atau koin kuno yang
dilelang cukup langka atau unik. Dalam hal ini, seller harus jeli dan bijak dalam
menentukan bidder mana yang berhak mendapatkan uang kertas atau koin kuno
yang dilelang. Maka dari itu, seller disarankan mengambil gambar dari komentar
terakhir sebelum seller memberikan kata ‘TAMAT’.
Setelah menemukan pemenang lelang uang kertas atau koin kuno, seller dan
pemenang lelang melakukan komunikasi secara pribadi untuk mengurus pembayaran
dan pengiriman uang kertas atau koin kuno.
Kedua, media pelelangan yang sudah mempunyai reputasi yang tinggi adalah
Java Auction. Java Auction merupakan sebuah organisasi yang menyelenggarakan
pelelangan benda numismatik dan benda koleksi lainnya. Java Auction berdomisili
di Bandung, Jawa Barat. Organisasi ini sudah melakukan pelelangan sejak tahun
2004. Dalam setahun, Java Auction melakukan lelang dua kali dengan tempat
penyelenggaraan di Jakarta.
Untuk berpartisipasi dalam pelelangan, bidder harus memiliki akun yang
terdaftar dalam Java Auction. Hal ini dilakukan untuk mendata peserta lelang. Java
Auction dapat disebut sebagai pelelangan semionline. Ada dua cara untuk
melakukan penawaran lelang uang kertas atau koin kuno yaitu dengan datang ke
tempat pelelangan Java Auction di Jakarta atau dengan mail bid. Mail bid dilakukan
apabila bidder berhalangan hadir ke tempat pelelangan uang kertas dan koin kuno
tetapi tetap ingin berpartisipasi dalam pelelangan. Biasanya mail bidder berasal dari
luar Indonesia. Informasi mengenai mail bidder dirahasiakan demi keamanan
mereka.
Sama seperti lelang uang kertas dan koin kuno pada Facebook, Java Auction
juga memiliki peraturan dan tata cara melakukan penawaran dalam lelang. Beberapa
aturan dalam Java Auction antara lain:
1. Ada biaya tambahan sebesar 15 persen dari harga penawaran yang disetujui
kepada pemenang lelang.
4
Sebutan dalam dunia pelelangan yang menunjukkan pihak yang melakukan penawaran.
Istilah ini diberikan untuk bidder yang ingin membeli langsung barang yang dilelang tanpa melakukan
penawaran. Biasanya harga BIN cukup tinggi karena proses tawar-menawar harga barang lelang tidak
dilakukan.
5
Paper Sistem dan Teknologi Informasi
2. Bidder yang belum dikenal oleh Java Auction wajib memberikan deposit sebagai
jaminan.
3. Terdapat limit prices dimana bidder tidak boleh mengajukan penawaran di
bawah harga tersebut.
4. Terdapat batas kelipatan pengajuan penawaran berdasarkan rentang harga dari
limit price dari uang kertas dan koin kuno yang dilelang. Contohnya kenaikan
sebesar Rp50.000 untuk setiap penawaran dengan limit prices antara Rp500.000
– Rp1.000.000 .
5. Semua penawaran dilakukan dengan menggunakan mata uang rupiah.
6. Penawaran harus dilakukan per lots sesuai keterangan yang ada di katalog.
Java Auction terkesan lebih formal dan lebih elegan daripada lelang melalui
Facebook. Hal yang membedakan adalah aturan yang lebih jelas dan tegas. Selain itu
visi dari Java Auction sendiri yang ingin menjadi tempat lelang benda-benda koleksi
berkelas internasional membuat mereka lebih menata proses pelelangan. Lelang
melalui Java Auction lebih didominasi unsur lelang konvensional daripada lelang
online karena jelasnya venue pelelangan dan lelang online hanya dilakukan apabila
bidder yang bersangkutan tidak dapat menghadiri acara pelelangan.
Ketiga, media pelelangan uang kertas dan koin yang juga sering digunakan
oleh para numismatik adalah www.kintamany.com. Dalam www.kintamany.com,
sistem lelang merupakan salah satu opsi untuk melakukan transaksi penjualan uang
kertas dan koin kuno. Transaksi yang umum dilakukan adalah transaksi jual beli
biasa di mana penjual uang kuno memberikan label harga pada uang kertas atau koin
yang diperdagangkan. Pembeli hanya memutuskan untuk membeli uang kertas atau
koin tersebut atau tidak.
Lelang dalam situs ini lebih mudah daripada dua media lelang online lainnya.
Lelang dalam situs ini sudah tersistematis secara komputer sehingga dapat
mengetahui penawar tertinggi, harga penawaran, dan waktu penawaran.
Dibandingkan dengan Java Auction yang membutuhkan waktu dan tempat khusus
dalam pelelangan, situs kintamany.com dapat mendaftarkan uang kertas atau koin
yang akan dilelang. Sistem yang terkomputerisasi memudahkan penjual dalam
menghitung mundur pemenang lelang. Durasi waktu sebelum penutupan lelang akan
tertera pada halaman situs sehingga penjual dan pembeli mendapatkan informasi
yang sama mengenai sisa waktu pelelangan. Apabila melakukan lelang uang kertas
dan koin kuno melalui Facebook, penjual harus menghitung mundur penutupan
lelang secara manual. Hal tersebut menghasilkan resiko perbedaan hasil pemenang
lelang karena perbedaan waktu. Keunggulan lainnya dalam situs lelang ini yaitu
pemenang lelang akan dikirimkan sebuah email yang berisikan tentang pemenangan
lelang sehingga lelang akan terkesan resmi daripada lelang melalui Facebook.
5.2 Sistem keamanan dan kelemahan lelang online uang kertas kuno dan koin kuno di
Indonesia
Perdagangan online (e-commerce) yang mulai berkembang membutuhkan
suatu kepercayaan dari pengguna. Keamanan tersebut dapat memberikan perasaan
Paper Sistem dan Teknologi Informasi
tenang baik bagi penjual maupun pembeli. Hal tersebut berlaku juga pada lelang
online uang kertas dan koin kuno. Faktor keamanan menjadi salah satu kunci
keberlangsungan dari proses bisnis dunia numismatik.
Dunia numismatik berbeda dengan dunia perdagangan lainnya. Benda yang
diperdagangkan dalam numismatik tidak hanya digunakan sebatas koleksi semata,
namun juga bisa dijadikan sebagai aset investasi. Nilai dari uang kertas atau koin
yang diperdagangkan dapat meningkat tergantung pada penilaian pasar. Beberapa
faktor mempengaruhi nilai dari uang kertas dan koin kuno seperti kondisi fisik,
umur, kelangkaan, keunikan nomor seri, kesalahan cetak (missprint).
Harga dari suatu uang kertas atau koin bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Tingginya harga dari uang kuno menimbulkan permasalahan dari sisi keamanan
perdagangan seperti penipuan. Tidak jarang uang kuno yang diperjualbelikan
ternyata fake atau palsu. Hal ini tentu akan merugikan pihak pembeli.
Ada beberapa celah yang dapat dimanfaatkan dalam lelang online uang kuno
yang memberikan keuntungan kepada pihak tertentu dan merugikan pihak lainnya.
Pertama, shilling bid adalah aktivitas yang digunakan untuk menaikkan tawaran
harga uang kuno yang dilelang sehingga harganya akan cenderung tinggi. Hal itu
akan merugikan bidder lainnya yang benar-benar menginginkan. Bidder yang tidak
mengetahui informasi bahwa uang kuno yang sedang dilelang telah dipancing
supaya harga naik akan berusaha melampaui harga tersebut supaya mendapatkan
barang tersebut.
Sebagai ilustrasi, A adalah seller yang menjual uang kertas jenis X dengan
harga pembuka (Open Bid) Rp100.000 dan kelipatan (Bid) Rp10.000. Terdapat 4
bidder yang mengikuti lelang uang kertas jenis X yaitu B, C, D, dan E. Tanpa
diketahui oleh bidder lainnya ternyata A telah bekerja sama supaya harga lelang
uang kertas X tinggi dan keuntungannya dibagi dua. B melakukan Open Bid sebesar
Rp100.000. Kemudian C melakukan penawaran sebesar Rp120.000. Lalu B kembali
melakukan bid dengan angka Rp140.000. Setelah harga naik, D tak ingin merelakan
barang tersebut jatuh ke B maka D menaikkan tawaran ke angka Rp150.000.
Ternyata B kembali melakukan penawaran sebesar Rp200.000. Ternyata E adalah
pihak yang paling menginginkan uang kertas jenis X dan memiliki dana yang cukup
untuk membeli dengan harga lebih tingi. Akhirnya E mengajukan tawaran sebesar
Rp250.000 untuk mengunci uang kertas X tersebut supaya tidak ada yang
menaikkan tawaran lagi. Akhirnya tidak ada lagi pengajuan penawaran termask dari
B. Lelang ditutup dengan harga Rp250.000. Dalam, hal ini E menjadi pihak korban
dari shilling bid dimana harga sengaja dipermainkan supaya terlihat tinggi. E
terpancing dengan kenaikan harga dan berusaha untuk menaikkan tawarannya
supaya mengamankan barang tersebut. Pihak A dan B mendapatkan keuntungan dari
shilling bid tersebut.
Kasus lain ketika B telah mengajukan tawaran ke harga Rp200.000 tetapi tidak
ada yang mengajukan penawaran yang lebih tinggi. Dalam hal ini, pemenang lelang
adalah B. Padahal B sudah bekerja sama untuk mendapatkan celah keuntungan
dalam lelang tersebut. Celah yang mereka ambil adalah dengan menunjukkan
seolah-olah telah terjadi kesepakatan antara A sebagai penjual dan B sebagai
Paper Sistem dan Teknologi Informasi
pemenang lelang dalam forum lelang online. Dalam kenyataannya,tidak terjadi
transaksi untuk uang kertas X yang diperdagangkan. Uang kertas X tersebut
berpindah ke tangan B hanya sebagai tempat persinggahan sementara. Lalu B
melakukan pelelangan di forum lelang lainnya dengan bantuan dari A. Kali ini yang
berperan sebagai penjual adalah B. Hal ini dilakukan untuk menutupi transaksi fiktif
yang mereka lakukan.
Selain bekerja sama dengan pihak lain, shilling bid juga bisa dilakukan dengan
menggunakan dua akun yang berbeda. Akun pertama bertindak sebagai penjual uang
kertas atau koin sedangkan akun kedua bertindak sebagai bidder yang menaikkan
harga.
Kedua, terjadinya kasus shielding. Kasus ini akan merugikan pihak penjual.
Shielding adalah tindakan bidder melakukan penawaran terhadap barang yang
dilelang dengan harga tinggi kemudian bidder menarik kembali penawaran terhadap
barang yang dilelang saat lelang akan berakhir. Penawaran dalam harga yang tinggi
akan menghalangi bidder lainnya yang ingin melakukan penawaran. Bidder akan
berhenti untuk menaikkan harga. Biasanya jarak antara penawaran yang tinggi
dengan penawaran yang sebelumnya cukup jauh. Setelah bidder dengan penawaran
tertinggi mngundurkan diri dalam pelelangan, bidder dengan penawaran di bawah
bidder yang mengundurkan diri lah yang akan memenangkan pelelangan. Jarak yang
cukup jauh dengan penawaran tertinggi menyebabkan bidder pemenang
mendapatkan harga yang rendah dalam lelang. Hal ini adalah salah satu trik dalam
mendapatkan uang kertas atau koin dengan harga murah.
Ketiga, proses pengiriman barang juga menjadi suatu permasalahan dalam
lelang uang kertas dan koin kuno. Uang kertas dan koin kuno memerlukan perlakuan
khusus dalam melakukan pengiriman. Kerusakan sedikit karena prosedur
pengiriman yang tidak benar akan menurunkan harga dari uang kertas atau koin
tersebut. Pengiriman uang kertas dilakukan dengan menggunakan dua buah kardus
bekas. Uang kertas akan dimasukkan di antara dua kardus bekas seperti membuat
sandwich. Hal itu dilakukan agar uang kertas tidak terlipat selama pengiriman.
Selain masalah dalam pengiriman, kualitas fisik dari uang kertas atau koin
yang dilelang hanya berdasarkan deskripsi dan gambar. Pemenang lelang baru
mengetahu kualitas uang kertas apabila sudah sampai di tangan mereka. Muncul
perdebatan antara ekspektasi dengan realita mengenai kualitas dari uang kertas atau
koin yang mereka dapatkan. Kerugian akan diterima oleh pemenang lelang apabila
kualitas dari uang kertas atau koin di bawah kualitas yang tercantum pada deskripsi.
Ada beberapa solusi untuk mengurangi kelemahan sistem lelang online
tersebut. Pertama, membuat sistem lelang online yang lebih baik. Sistem tersebut
memberikan batasan dalam mengajukan penawaran. Batasan tersebut berupa berapa
kali melakukan bid dalam interval waktu tertentu serta berapa range atau kelipatan
setiap kali melakukan bid. Untuk range atau kelipatan, disesuaikan dengan harga
pembuka lelang online.
Kedua, memberikan aturan yang tegas kepada pihak-pihak yang tertangkap
melakukan kecurangan dalam lelang online berupa larangan untuk mengikuti lelang
selama kurun waktu tertentu.
Paper Sistem dan Teknologi Informasi
5.3 Perbandingan dengan lelang online di luar Indonesia
Untuk mengetahui perkembangan dari lelang online numismatik di Indonesia,
perlu adanya perbandingan dengan pelelangan online numismatik di negara lain.
Organisasi lelang online yang digunakan sebagai pembanding yaitu Java Auction
(Indonesia), CGB.FR (Perancis), dan Stackbowers (Amerika Serikat).
Banyaknya pasar lelang online numismatik di dunia membuat perusahaan atau
organisasi tersebut harus bersaing memberikan pelayanan yang terbaik. Perusahaan
atau organisasi yang efisien dalam menjalankan lelang online yang akan
memenangkan persaingan. Ada beberapa perbandingan antara lelang online
numismatik terbesar di Indonesia dengan beberapa perusahaan lelang online di luar
negeri. Pertama, tampilan website pada Java Auction tidak selengkap tampilan pada
CGB.FR dan Stackbowers. Java Auction tidak memiliki menu yang menyediakan
blog untuk memposting artikel. CGB.FR dan Stackbowers memiliki menu yang
mewadahi para numismatik untuk mengetahui berita terbaru seputar numismatik.
Kedua, CGB.FR dan Stackbowers menyediakan layanan e-auction yang lebih
maju daripada Java Auction. Pada Java Auction, peserta yang ingin melakukan
penawaran bisa melakukan mail bid. Sedangkan CGB.FR dan Stackbowers lebih
sederhana dalam melakukan penawaran yaitu hanya dengan mengklik bid dan harga
pada item yang dipilih. Selain itu bidder juga bisa mengetahui berapa jumlah bid
pada item yang dipilih.
Ketiga, Java Auction tidak memilik menu upcoming event. Hal ini akan
menyulitkan para numismatik yang ingin menantikan lelang numismatik. Informasi
yang kurang dapat menyebabkan para numismatik kelewatan mengikuti lelang
numismatik.
5.4 Inovasi dunia digital terhadap numismatik
Dari beberapa uraian di atas tercetus ide bisnis mengenai dunia numismatik
yang dapat dikembangkan di Indonesia. Mendirikan perusahaan lelang numismatik
akan sangat menguntungkan.
Perusahaan ini akan melakukan beberapa inovasi yang tidak dimiliki oleh
pelelangan numismatik lainnya yang ada di Indonesia. Pertama, perusahaan
membutuhkan lokasi atau kantor sebagai tempat untuk bertransaksi. Hal ini sangat
dibutuhkan terkait dengan urusan surat menyurat. Untuk lokasi yang strategis berada
di sekitar Jawa Tengah dan DIY. Hal itu dikarenakan perputaran uang kertas dan
koin kuno banyak berada di daerah tersebut. Kemungkinan akan didirikan di
Semarang atau Sleman. Alasan lain tidak memilih Jakarta karena Jakarta terlalu
macet untuk dijadikan sebagai kantor pusat dan harga sewanya yang cukup mahal.
Kedua, perusahaan akan mengembangkan desain web untuk lelang online. Hal
ini dilakukan untuk memudahkan para penjual dan pembeli uang kuno untuk
bertransaksi. Selain itu, ada juga inovasi melalui aplikasi pada smartphone. Saat ini
belum ada aplikasi dalam smartphone yang mewadahi lelang online di Indonesia.
Ketiga, perusahaan akan membuat museum numismatik di dalam kantor pusat.
Selain museum, perusahaan juga akan membuat e-library. E-library ini akan berisi
berbagai macam dokumen seperti katalog uang dan koin, arsip-arsip mengenai
lelang benda numismatik, dan artikel mengenai numismatik. Selain membuat
Paper Sistem dan Teknologi Informasi
perpustakaan, perusahaan juga akan membuka tempat kursus mengenai numismatik.
Kursus numismatik ini terinspirasi dari program diploma numismatik yang
diselenggarakan. Keahlian yang akan didapat dalam kursus ini antara lain
pengetahuan mengenai dunia numismatik, teknik penilaian (grading) uang kertas
dan koin, sejarah numismatik, cara merawat benda numismatik dan lain-lain. Hal ini
dilakukan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai dunia
numismatik.
Keempat, dunia digital adalah dunia yang rawan dengan penyalahgunaan
informasi. Hacker mulai bermunculan dan menghancurkan bisnis perusahaan. Sebut
saja beberapa hacker terkenal seperti Edward Snowden dan Kevin Mitnick. Maka
dari itu perusahaan membutuhkan Chief Security Officer yang berpengalaman dalam
hal hacking. Seperti yang pernah dilakukan oleh Kevin Mitnick yang sekarang
bekerja menjadi konsultan keamanan sistem informasi, perusahaan akan mencari
hacker potensial yang ada di Indonesia. Selain CSO, perusahaan juga membutuhkan
Chief Technology Officer. Pekerjaannya adalah mendesain sistem pelelangan.
Diharapkan CTO dapat mengatasai permasalahan lelang online seperti shilling bid
dan shielding bid.
6. Kesimpulan
Kemajuan dunia teknologi informasi sudah mulai menjangkau berbagai aspek tidak
terkecuali untuk dunia numismatik. Dalam melakukan transaksi perdagangan dan
pelelangan. Dalam penelitian ini ditemukan beberapa permasalahan dalam pelelangan
online seperti shilling bid dan shielding bid. Permasalahan tersebut dapat diminimalisir
dengan pemberian batas bid yang boleh ditawarkan. Perkembangan dunia lelang online
numismatik Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan negara lain. Hal itu terlihat
dari fitur-fitur yang belum maksimal memberikan informasi dalam tampilan website.
Inovasi baru dapat dikembangkan demi memajukan dunia numismatik Indonesia yaitu
dengan membuka perusahaan pelelangan numismatik, sekolah (kursus) numismatik, dan
museum numismatik.
7. Saran Penelitian
Penelitian ini merupakan salah satu sampel proses e-business di Indonesia.
Meskipun uang kertas dan koin kuno merupakan salah satu bagian dari komoditas yang
diperdagangkan dalam e-commerce, namun tetap menarik untuk diteliti. Penelitian ini
menggunakan sampel beberapa pihak yang menyelenggarakan e-auction benda-benda
numismatik. Dapat ditemukan bahwa dunia numismatik Indonesia tertinggal
dibandingkan dengan negara-negara lain. Penelitian tentang dunia numismatik
selanjutnya akan lebih baik jika mendalami faktor psikologis seseorang dalam
mengkoleksi uang kuno atau preferensi seseorang dalam membeli uang kuno apakah
melalui lelang konvensional, lelang online, atau datang langsung ke toko yang menjual
benda numismatik.
Paper Sistem dan Teknologi Informasi
Daftar Pustaka
American Numismatic Association. (2014). ‘Mission Statement’, viewed 27 September
2016, https://www.money.org/about-ana.
Asrot. (2014). ‘Istilah Lelang dan Belanja Online’, viewed 27 September 2016,
http://www.asrot.com/2014/10/istilah-lelang-dan-belanja-online.html.
Eonet. (2010). ‘Mengenal Istilah Dasar Uang Kuno’, viewed 27 September 2016,
http://www.eonet.ne.jp/~limadaki/uangkuno/artikel/00-istilah-dasar-uangkuno.html.
Frank, R. H., Bernanke, B. S., & Lui, H.-K. (2015). Principles of Economics. New York:
McGraw-Hill Education.
Java Auction. (2016), ‘About Us’, viewed 27 September 2016,
http://javaauction.com/index.php/about.
Kintamany. (2016), ‘Tutorial’ viewed 27 September 2016,
https://www.kintamany.com/index.php?module=app&controller=sections&action
=view&id=19.
Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2014). Management Information Systems - Managing
Digital Firms. 13th editon, Upple Saddle River: Pearson Education Inc.
Li, R., Te-Lin, C., & Fiore, A. M. (2017). Journal Retailing and Consumer Services.
Factors affecting current users’ attitude towards e-auctions in China: An, 19-29.
O’Brien, James A dan George M Marakas (2009). Introduction to Information System,
4th edition, Boston: Irwin McGraw-Hill.
Rainer, R. K., & Cegielski, C. G. (2013). Introduction to Information Systems. 4th
edition, Asia: John Wiley & Sons, Inc.
Samuelson, P. A., & Nordhaus, W. D. (2005). Economics. Indonesia: McGraw-Hill
Education.
Threvatan, Jarrod. (2007). ‘Privacy and Security in Online Auctions’, PhD Thesis, James
Cook University, viewed 26 September 2016,
http://researchonline.jcu.edu.au/1788/2/02whole.pdf
Uang Kuno. (2012).’Memulai Koleksi Uang Kuno’,viewed 28 September 2016,
http://www.uang-kuno.com/2008/03/memulai-koleksi-uang-kuno.html.
Wp, Jeficko. (2015). ‘Peraturan’, Indonesia Numismatik Market, Facebook update, 11
September, viewed 27 September 2016,
https://www.facebook.com/notes/876046202480420/Peraturan/87696099572227
4/
Bisnis Lelang Online Uang Kertas Kuno dan Koin Kuno di Indonesia
Bernadus Ade Febrianto Nugroho
15/381928/EK/20509
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada
Email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian mengenai lelang online uang kertas dan koin ini dilakukan untuk
mengetahui perkembangan pelelangan uang kertas dan koin kuno di
Indonesia. Dalam lelang online benda numismatik, terdapat beberapa
kelamahan yang dapat merugikan seller atau bidder seperti shilling bid dan
shielding bid. Inovasi yang dilakukan mengkombinasikan antara kemajuan
dunia numismatik di Amerika Serikat dengan kondisi lelang online
numismatik di Indonesia.
Keywords: Lelang online, uang kuno, koin kuno, numismatik, seller, bidder
1. Pendahuluan
Beberapa tahun belakangan dunia bisnis sudah memulai pergeseran. Dulu model
bisnis masih konvensional di mana pebisnis melakukan transaksi secara tatap muka.
Digitalisasi dunia bisnis mulai tumbuh. Beberapa contoh bisnis online yang tumbuh di
Indonesia antara lain Gojek, OLX, Lazada, Blibli, dan lain-lain. Bisnis yang resisten
terhadap perkembangan dunia digital akan tertinggal dengan bisnis lainnya. Beberapa
bisnis sudah mulai mengalami kemunduran karena tidak memperhatikan faktor
digitalisasi seperti Bluebird. Pelanggan Bluebird mulai beralih ke jasa transportasi yang
membelikan layanan yang lebih efisien dan praktis. Pelanggan lebih menyukai bisnis atau
jasa yang bisa dimanfaatkan melalui smartphone karena bisa diakses kapan saja dan di
mana saja.
Fenomena kemunduran bisnis Bluebird menjadi sinyal waspada bagi perusahaan
lainnya supaya mulai beradaptasi dengan dunia digital. Tentunya terdapat trade-off dalam
mentransformasi bisnis perusahaan supaya lebih berbasis dunia digital. Salah satunya
adalah penolakan dari tenaga kerja karena bagi mereka digitalisasi merupakan sebuah
ancaman untuk keberlangsungan pekerjaan mereka.
Penolakan karyawan akan
menurunkan kinerja perusahaan. Penolakan karyawan biasanya ditunjukkan dengan aksi
demonstrasi dan pemogokan kerja. Konsekuensi dari kejadian tersebut adalah
menurunnya penerimaan dari perusahaan. Namun, di sisi lain digitalisasi dunia bisnis
tidak dapat dihindari.
Fenomena digitalisasi juga merambah pada dunia perdagangan. Beberapa toko
online mulai menguasai pasar, menggeser perusahaan yang kalah cepat menangkap
respon pasar terhadap dunia bisnis online. Contohnya Lazada, OLX, Tokopedia, dan Sale
Paper Sistem dan Teknologi Informasi
Stock. Persaingan ketat di dunia e-commerce membuat masing-masing perusahaan harus
melakukan kinerja seefisien mungkin supaya dapat menjaga loyalitas pelanggan.
Perdagangan online memiliki komoditas yang beragam dengan pengklasifikasian
kategori seperti fashion, hobi dan koleksi, kendaraan, elektronik, buku, dan lain-lain.
Salah satu komoditas yang sering diperdagangkan adalah uang kertas kuno dan koin
kuno. Komoditas ini biasanya diklasifikasikan ke dalam kategori hobi dan koleksi.
Orang yang mengkoleksi uang kertas kuno dan koin kuno sering disebut dengan
numismatik. Hobi mengkoleksi uang kertas kuno dan koin kuno juga disebut dengan
numismatik. Mengkoleksi benda seperti uang kertas kuno dan koin kuno merupakan hobi
yang cukup unik. Seorang numismatik membutuhkan passion untuk mencari uang kertas
kuno dan koin kuno untuk melengkapi album koleksinya. Ada beberapa cara untuk
mendapatkan koleksi uang kertas kuno yaitu mencari di pasar barang bekas atau benda
antik seperti di pasar Klitikan (Yogyakarta) dan pasar benda antik Gereja Blenduk Kota
Lama (Semarang), membelinya melalui situs online seperti kintamoney.com,
uangkuno.com, olx.com, dan lain-lain, atau membelinya melalui lelang online di
facebook, e-auction.com, ebay.com
2. Metodologi Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara lebih mendalam mengenai dunia
lelang online khususnya untuk komoditas uang kertas kuno dan koin kuno. Metodologi
penulisan yang dilakukan antara lain studi literatur, telaah kasus lelang online (eauction), membandingkan (benchmarking) lelang online di Indonesia dengan negara lain.
Perbandingan dilakukan dengan perusahaan lelang dan numismatik yang ada di Amerika
Serikat dan Perancis. Selain itu peneliti juga mengembangkan ide bisnis yang dapat
dimanfaatkan dalam dunia numismatik.
3. Rumusan Masalah
3.1 Apa media yang digunakan untuk melakukan lelang online uang kertas kuno dan koin
kuno?
3.2 Bagaimana kelemahan dalam sistem lelang online dan perlindungan kepada pihakpihak yang berperan di dalamnya?
3.3 Bagaimana perbandingan lelang online di Indonesia dengan negara lain khususnya
uang kertas kuno dan koin kuno?
3.4 Apa inovasi dunia digital untuk mengembangkan dunia numismatik?
4. Landasan Teori
Teori mengenai uang, lelang, e-commerce digunakan untuk menganalisis
perkembangan lelang online uang kertas kuno, dan koin kuno di Indonesia.
Uang adalah semua aset yang dapat digunakan untuk melakukan pembelian (Frank,
Bernanke, Lui, 2015). Menurut Samuelson dan Nordhaus (2005), uang adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk media pertukaran yang dapat diterima secara umum.
Menurut Mankiw (2009), uang adalah suatu kumpulan aset dalam perekonomian yang
Paper Sistem dan Teknologi Informasi
digunakan oleh masyarakat secara reguler untuk membeli barang atau jasa dari orang
lain. Definisi di atas dapat menjelaskan kegunaan dari uang. Namun, saat ini kegunaan
uang tidak hanya sebatas definisi yang telah disebut pakar ekonomi di atas tetapi sudah
mulai berkembang untuk hobi mengkoleksi. Pada dasarnya hobi dilakukan untuk
memuaskan perasaan seseorang.
Menurut R. Kelly Rainer dan Casey G. Cegielski (2013), e-commerce adalah
proses membeli, menjual, mentransfer atau menukarkan barang, jasa, atau informasi
menggunakan jaringan komputer termasuk via internet. Menurut Laudon dan Laudon
(2014), e-commerce adalah bagian dari e-business yang berhubungan dengan penjualan
dan pembelian barang atau jasa melalui internet. Menurut O’Brien dan Marakas (2009),
e-commerce mencakup keseluruhan proses online seperti pengembangan, pemasaran,
penjualan, pengiriman, pelayanan, dan pembayaran produk barang dan jasa yang
ditransaksikan melalui internet.
Menurut Rainer dan Cegielski (2013), lelang adalah proses kompetitif di mana
penjual mengumpulkan tawaran dari pembeli atau pembeli mengumpulkan tawaran dari
penjual. Pelelangan minimal dapat terjadi apabila ada tiga pihak yang terlibat dalam
proses yaitu seller1, bidder, dan pihak penyelenggara pelelangan.
Numismatik berakar dari kata nomisma (Yunani) atau numisma (Latin) yang
berarti mata uang atau koin. Numismatik adalah kegiatan mengkoleksi atau
mengumpulkan koin, uang kertas (bank notes), medali atau alat tukar lainnya (Eonet,
2010). Uang kertas atau koin memiliki kualitas (grading) berdasarkan kondisi fisik
barang tersebut. International Bank Notes Society menjadi 9 tingkatan yaitu:
1. UNC (Uncirculated)
2. AU (Almost Uncirculated)
3. EF/XF (Extremely Fine)
4. VF (Very Fine)
5. F (Fine)
6. VG (Very Good)
7. G (Good)
8. Fair
9. P (Poor)
5. Pembahasan
5.1 Media lelang online uang kertas kuno dan koin kuno
Perkembangan dunia online sudah mulai berkembang ke berbagai macam
komoditas tak terkecuali untuk komoditas uang kertas dan koin. Uang kertas dan
koin sudah mulai diperdagangkan sebelum tahun 1900-an2. Para numismatik
biasanya tergabung dalam sebuah komunitas seperti American Numismatic
1
Sebutan dalam dunia pelelangan yang menunjukkan penjual uang kuno atau koin kuno.
Sulit untuk menemukan data secara pasti kapan pertama kali orang memulai hobi mengkoleksi uang kertas
dan koin. Data yang dapat ditemukan berupa jurnal mengenai numismatik yang diterbitkan pada tahun 1830.
Jurnal tersebut dapat diakses di http://www.digitalbookindex.org/_search/search010coinsa.asp
2
Paper Sistem dan Teknologi Informasi
Association (ANA)3, American Numismatic Society, Asosiasi Numismatik
Indonesia (ANI). Melalui komunitas tersebut, numismatik dapat lebih mudah
mencari uang kertas maupun koin yang mereka inginkan.
Komunitas numismatik sudah mulai tumbuh mengikuti perkembangan zaman.
Transaksi jual beli uang kertas dan koin sudah lebih praktis. Pembeli dan penjual
tidak perlu bertatap muka untuk bertransaksi, tetapi melalui media online saja sudah
cukup. Ada beberapa media yang digunakan untuk transaksi jual beli maupun
pelelangan uang kertas dan koin.
Pertama, Facebook merupakan media yang paling populer dalam melakukan
transaksi dan pelelangan uang kertas dan koin. Untuk bisa mengikuti lelang uang
kertas dan koin, seorang numismatik harus terdaftar terlebih dahulu ke dalam grup
komunitas. Cara masuk ke dalam grup komunitas tergantung pada jenis grup
tersebut apakah grup tersebut bersifat privat atau publik. Apabila grup tersebut
bersifat privat maka pengguna harus menunggu administrator dari grup tersebut
untuk mengizinkannya bergabung ke dalam grup.
Komunitas numismatik di Facebook memiliki beberapa aturan yang harus
dipatuhi bagi anggota yang ingin melakukan transaksi jual beli atau pelelangan.
Biasanya antara satu grup komunitas numismatik dengan grup komunitas
numismatik lainnya memiliki aturan yang hampir sama. Beberapa peraturan tersebut
terbagi menjadi dua yaitu peraturan umum dan peraturan seller. Peraturan umum
tersebut antara lain:
1. Member tidak diperkenankan untuk mem-posting bisnis online selain hal-hal
yang berhubungan dengan dunia numismatik.
2. Member tidak diperkenankan untuk mem-posting hal-hal yang mengandung
unsur SARA dan pornografi.
3. Member yang menjual atau melelang uang kuno wajib memberi keterangan
original atau fake pada item yang bersangkutan.
4. Jika member ingin mem-posting sesuatu, maka dalam postingan tersebut wajib
mencantumkan kartu member yang digunakan untuk memverifikasi
keanggotaan.
Peraturan untuk seller antara lain:
1. Seller wajib memberikan tag pada postingannya berupa jual atau lelang.
2. Seller hanya diperkenankan melakukan 7 kali posting dalam waktu 24 jam.
3. Pelelangan memiliki durasi waktu sebesar 24 jam.
4. Untuk menutup lelang, seller wajib menghitung mundur (countdown) minimal
10 detik terakhir dan diakhiri dengan kata ‘TAMAT’. Penutupan tersebut
merupakan bukti bahwa pelelangan yang dilakukan sah.
5. Penentuan pemenang lelang adalah penawar tertinggi sebelum seller
mengatakan ‘TAMAT’. Seller me-refresh ulang layar agar dapat menemukan
3
American Numismatic Association adalah organisasi nonprofit yang didedikasikan untuk mengedukasi dan
mendorong seseorang untuk belajar dan mengkoleksi koin dan item lainnya yang terkait.
Paper Sistem dan Teknologi Informasi
pemenang lelang. Apabila terjadi perbedaan antara layar seller dengan layar
bidder4 maka pemenang lelang yang sah ditentukan berdasarkan layar seller.
Mekanisme pelelangan melalui Facebook cukup sederhana. Pertama, seller
mem-posting uang kertas kuno atau koin kuno yang akan dilelang. Seller harus
mencantumkan dengan lengkap informasi yang mendukung proses pelelangan
seperti Open Bid (OB), Bid, Buy it Now5 (BIN). Proses lelang akan berlangsung
selama 24 jam setelah uang kertas atau koin kuno yang akan dijual terposting.
Bidder melakukan penawaran dengan memberikan komentar pada uang kertas atau
koin kuno yang di-posting. Komentar yang diberikan berupa angka penawaran
dengan kelipatan yang telah ditentukan oleh seller, misalkan saja kelipatan Rp5.000.
Pelelangan akan ramai ketika mendekati masa penutupan, biasanya 1 menit sebelum
seller mengatakan ‘TAMAT’. Uang kertas atau koin kuno yang diposting akan
mendapatkan banyak komentar, apalagi jika uang kertas atau koin kuno yang
dilelang cukup langka atau unik. Dalam hal ini, seller harus jeli dan bijak dalam
menentukan bidder mana yang berhak mendapatkan uang kertas atau koin kuno
yang dilelang. Maka dari itu, seller disarankan mengambil gambar dari komentar
terakhir sebelum seller memberikan kata ‘TAMAT’.
Setelah menemukan pemenang lelang uang kertas atau koin kuno, seller dan
pemenang lelang melakukan komunikasi secara pribadi untuk mengurus pembayaran
dan pengiriman uang kertas atau koin kuno.
Kedua, media pelelangan yang sudah mempunyai reputasi yang tinggi adalah
Java Auction. Java Auction merupakan sebuah organisasi yang menyelenggarakan
pelelangan benda numismatik dan benda koleksi lainnya. Java Auction berdomisili
di Bandung, Jawa Barat. Organisasi ini sudah melakukan pelelangan sejak tahun
2004. Dalam setahun, Java Auction melakukan lelang dua kali dengan tempat
penyelenggaraan di Jakarta.
Untuk berpartisipasi dalam pelelangan, bidder harus memiliki akun yang
terdaftar dalam Java Auction. Hal ini dilakukan untuk mendata peserta lelang. Java
Auction dapat disebut sebagai pelelangan semionline. Ada dua cara untuk
melakukan penawaran lelang uang kertas atau koin kuno yaitu dengan datang ke
tempat pelelangan Java Auction di Jakarta atau dengan mail bid. Mail bid dilakukan
apabila bidder berhalangan hadir ke tempat pelelangan uang kertas dan koin kuno
tetapi tetap ingin berpartisipasi dalam pelelangan. Biasanya mail bidder berasal dari
luar Indonesia. Informasi mengenai mail bidder dirahasiakan demi keamanan
mereka.
Sama seperti lelang uang kertas dan koin kuno pada Facebook, Java Auction
juga memiliki peraturan dan tata cara melakukan penawaran dalam lelang. Beberapa
aturan dalam Java Auction antara lain:
1. Ada biaya tambahan sebesar 15 persen dari harga penawaran yang disetujui
kepada pemenang lelang.
4
Sebutan dalam dunia pelelangan yang menunjukkan pihak yang melakukan penawaran.
Istilah ini diberikan untuk bidder yang ingin membeli langsung barang yang dilelang tanpa melakukan
penawaran. Biasanya harga BIN cukup tinggi karena proses tawar-menawar harga barang lelang tidak
dilakukan.
5
Paper Sistem dan Teknologi Informasi
2. Bidder yang belum dikenal oleh Java Auction wajib memberikan deposit sebagai
jaminan.
3. Terdapat limit prices dimana bidder tidak boleh mengajukan penawaran di
bawah harga tersebut.
4. Terdapat batas kelipatan pengajuan penawaran berdasarkan rentang harga dari
limit price dari uang kertas dan koin kuno yang dilelang. Contohnya kenaikan
sebesar Rp50.000 untuk setiap penawaran dengan limit prices antara Rp500.000
– Rp1.000.000 .
5. Semua penawaran dilakukan dengan menggunakan mata uang rupiah.
6. Penawaran harus dilakukan per lots sesuai keterangan yang ada di katalog.
Java Auction terkesan lebih formal dan lebih elegan daripada lelang melalui
Facebook. Hal yang membedakan adalah aturan yang lebih jelas dan tegas. Selain itu
visi dari Java Auction sendiri yang ingin menjadi tempat lelang benda-benda koleksi
berkelas internasional membuat mereka lebih menata proses pelelangan. Lelang
melalui Java Auction lebih didominasi unsur lelang konvensional daripada lelang
online karena jelasnya venue pelelangan dan lelang online hanya dilakukan apabila
bidder yang bersangkutan tidak dapat menghadiri acara pelelangan.
Ketiga, media pelelangan uang kertas dan koin yang juga sering digunakan
oleh para numismatik adalah www.kintamany.com. Dalam www.kintamany.com,
sistem lelang merupakan salah satu opsi untuk melakukan transaksi penjualan uang
kertas dan koin kuno. Transaksi yang umum dilakukan adalah transaksi jual beli
biasa di mana penjual uang kuno memberikan label harga pada uang kertas atau koin
yang diperdagangkan. Pembeli hanya memutuskan untuk membeli uang kertas atau
koin tersebut atau tidak.
Lelang dalam situs ini lebih mudah daripada dua media lelang online lainnya.
Lelang dalam situs ini sudah tersistematis secara komputer sehingga dapat
mengetahui penawar tertinggi, harga penawaran, dan waktu penawaran.
Dibandingkan dengan Java Auction yang membutuhkan waktu dan tempat khusus
dalam pelelangan, situs kintamany.com dapat mendaftarkan uang kertas atau koin
yang akan dilelang. Sistem yang terkomputerisasi memudahkan penjual dalam
menghitung mundur pemenang lelang. Durasi waktu sebelum penutupan lelang akan
tertera pada halaman situs sehingga penjual dan pembeli mendapatkan informasi
yang sama mengenai sisa waktu pelelangan. Apabila melakukan lelang uang kertas
dan koin kuno melalui Facebook, penjual harus menghitung mundur penutupan
lelang secara manual. Hal tersebut menghasilkan resiko perbedaan hasil pemenang
lelang karena perbedaan waktu. Keunggulan lainnya dalam situs lelang ini yaitu
pemenang lelang akan dikirimkan sebuah email yang berisikan tentang pemenangan
lelang sehingga lelang akan terkesan resmi daripada lelang melalui Facebook.
5.2 Sistem keamanan dan kelemahan lelang online uang kertas kuno dan koin kuno di
Indonesia
Perdagangan online (e-commerce) yang mulai berkembang membutuhkan
suatu kepercayaan dari pengguna. Keamanan tersebut dapat memberikan perasaan
Paper Sistem dan Teknologi Informasi
tenang baik bagi penjual maupun pembeli. Hal tersebut berlaku juga pada lelang
online uang kertas dan koin kuno. Faktor keamanan menjadi salah satu kunci
keberlangsungan dari proses bisnis dunia numismatik.
Dunia numismatik berbeda dengan dunia perdagangan lainnya. Benda yang
diperdagangkan dalam numismatik tidak hanya digunakan sebatas koleksi semata,
namun juga bisa dijadikan sebagai aset investasi. Nilai dari uang kertas atau koin
yang diperdagangkan dapat meningkat tergantung pada penilaian pasar. Beberapa
faktor mempengaruhi nilai dari uang kertas dan koin kuno seperti kondisi fisik,
umur, kelangkaan, keunikan nomor seri, kesalahan cetak (missprint).
Harga dari suatu uang kertas atau koin bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Tingginya harga dari uang kuno menimbulkan permasalahan dari sisi keamanan
perdagangan seperti penipuan. Tidak jarang uang kuno yang diperjualbelikan
ternyata fake atau palsu. Hal ini tentu akan merugikan pihak pembeli.
Ada beberapa celah yang dapat dimanfaatkan dalam lelang online uang kuno
yang memberikan keuntungan kepada pihak tertentu dan merugikan pihak lainnya.
Pertama, shilling bid adalah aktivitas yang digunakan untuk menaikkan tawaran
harga uang kuno yang dilelang sehingga harganya akan cenderung tinggi. Hal itu
akan merugikan bidder lainnya yang benar-benar menginginkan. Bidder yang tidak
mengetahui informasi bahwa uang kuno yang sedang dilelang telah dipancing
supaya harga naik akan berusaha melampaui harga tersebut supaya mendapatkan
barang tersebut.
Sebagai ilustrasi, A adalah seller yang menjual uang kertas jenis X dengan
harga pembuka (Open Bid) Rp100.000 dan kelipatan (Bid) Rp10.000. Terdapat 4
bidder yang mengikuti lelang uang kertas jenis X yaitu B, C, D, dan E. Tanpa
diketahui oleh bidder lainnya ternyata A telah bekerja sama supaya harga lelang
uang kertas X tinggi dan keuntungannya dibagi dua. B melakukan Open Bid sebesar
Rp100.000. Kemudian C melakukan penawaran sebesar Rp120.000. Lalu B kembali
melakukan bid dengan angka Rp140.000. Setelah harga naik, D tak ingin merelakan
barang tersebut jatuh ke B maka D menaikkan tawaran ke angka Rp150.000.
Ternyata B kembali melakukan penawaran sebesar Rp200.000. Ternyata E adalah
pihak yang paling menginginkan uang kertas jenis X dan memiliki dana yang cukup
untuk membeli dengan harga lebih tingi. Akhirnya E mengajukan tawaran sebesar
Rp250.000 untuk mengunci uang kertas X tersebut supaya tidak ada yang
menaikkan tawaran lagi. Akhirnya tidak ada lagi pengajuan penawaran termask dari
B. Lelang ditutup dengan harga Rp250.000. Dalam, hal ini E menjadi pihak korban
dari shilling bid dimana harga sengaja dipermainkan supaya terlihat tinggi. E
terpancing dengan kenaikan harga dan berusaha untuk menaikkan tawarannya
supaya mengamankan barang tersebut. Pihak A dan B mendapatkan keuntungan dari
shilling bid tersebut.
Kasus lain ketika B telah mengajukan tawaran ke harga Rp200.000 tetapi tidak
ada yang mengajukan penawaran yang lebih tinggi. Dalam hal ini, pemenang lelang
adalah B. Padahal B sudah bekerja sama untuk mendapatkan celah keuntungan
dalam lelang tersebut. Celah yang mereka ambil adalah dengan menunjukkan
seolah-olah telah terjadi kesepakatan antara A sebagai penjual dan B sebagai
Paper Sistem dan Teknologi Informasi
pemenang lelang dalam forum lelang online. Dalam kenyataannya,tidak terjadi
transaksi untuk uang kertas X yang diperdagangkan. Uang kertas X tersebut
berpindah ke tangan B hanya sebagai tempat persinggahan sementara. Lalu B
melakukan pelelangan di forum lelang lainnya dengan bantuan dari A. Kali ini yang
berperan sebagai penjual adalah B. Hal ini dilakukan untuk menutupi transaksi fiktif
yang mereka lakukan.
Selain bekerja sama dengan pihak lain, shilling bid juga bisa dilakukan dengan
menggunakan dua akun yang berbeda. Akun pertama bertindak sebagai penjual uang
kertas atau koin sedangkan akun kedua bertindak sebagai bidder yang menaikkan
harga.
Kedua, terjadinya kasus shielding. Kasus ini akan merugikan pihak penjual.
Shielding adalah tindakan bidder melakukan penawaran terhadap barang yang
dilelang dengan harga tinggi kemudian bidder menarik kembali penawaran terhadap
barang yang dilelang saat lelang akan berakhir. Penawaran dalam harga yang tinggi
akan menghalangi bidder lainnya yang ingin melakukan penawaran. Bidder akan
berhenti untuk menaikkan harga. Biasanya jarak antara penawaran yang tinggi
dengan penawaran yang sebelumnya cukup jauh. Setelah bidder dengan penawaran
tertinggi mngundurkan diri dalam pelelangan, bidder dengan penawaran di bawah
bidder yang mengundurkan diri lah yang akan memenangkan pelelangan. Jarak yang
cukup jauh dengan penawaran tertinggi menyebabkan bidder pemenang
mendapatkan harga yang rendah dalam lelang. Hal ini adalah salah satu trik dalam
mendapatkan uang kertas atau koin dengan harga murah.
Ketiga, proses pengiriman barang juga menjadi suatu permasalahan dalam
lelang uang kertas dan koin kuno. Uang kertas dan koin kuno memerlukan perlakuan
khusus dalam melakukan pengiriman. Kerusakan sedikit karena prosedur
pengiriman yang tidak benar akan menurunkan harga dari uang kertas atau koin
tersebut. Pengiriman uang kertas dilakukan dengan menggunakan dua buah kardus
bekas. Uang kertas akan dimasukkan di antara dua kardus bekas seperti membuat
sandwich. Hal itu dilakukan agar uang kertas tidak terlipat selama pengiriman.
Selain masalah dalam pengiriman, kualitas fisik dari uang kertas atau koin
yang dilelang hanya berdasarkan deskripsi dan gambar. Pemenang lelang baru
mengetahu kualitas uang kertas apabila sudah sampai di tangan mereka. Muncul
perdebatan antara ekspektasi dengan realita mengenai kualitas dari uang kertas atau
koin yang mereka dapatkan. Kerugian akan diterima oleh pemenang lelang apabila
kualitas dari uang kertas atau koin di bawah kualitas yang tercantum pada deskripsi.
Ada beberapa solusi untuk mengurangi kelemahan sistem lelang online
tersebut. Pertama, membuat sistem lelang online yang lebih baik. Sistem tersebut
memberikan batasan dalam mengajukan penawaran. Batasan tersebut berupa berapa
kali melakukan bid dalam interval waktu tertentu serta berapa range atau kelipatan
setiap kali melakukan bid. Untuk range atau kelipatan, disesuaikan dengan harga
pembuka lelang online.
Kedua, memberikan aturan yang tegas kepada pihak-pihak yang tertangkap
melakukan kecurangan dalam lelang online berupa larangan untuk mengikuti lelang
selama kurun waktu tertentu.
Paper Sistem dan Teknologi Informasi
5.3 Perbandingan dengan lelang online di luar Indonesia
Untuk mengetahui perkembangan dari lelang online numismatik di Indonesia,
perlu adanya perbandingan dengan pelelangan online numismatik di negara lain.
Organisasi lelang online yang digunakan sebagai pembanding yaitu Java Auction
(Indonesia), CGB.FR (Perancis), dan Stackbowers (Amerika Serikat).
Banyaknya pasar lelang online numismatik di dunia membuat perusahaan atau
organisasi tersebut harus bersaing memberikan pelayanan yang terbaik. Perusahaan
atau organisasi yang efisien dalam menjalankan lelang online yang akan
memenangkan persaingan. Ada beberapa perbandingan antara lelang online
numismatik terbesar di Indonesia dengan beberapa perusahaan lelang online di luar
negeri. Pertama, tampilan website pada Java Auction tidak selengkap tampilan pada
CGB.FR dan Stackbowers. Java Auction tidak memiliki menu yang menyediakan
blog untuk memposting artikel. CGB.FR dan Stackbowers memiliki menu yang
mewadahi para numismatik untuk mengetahui berita terbaru seputar numismatik.
Kedua, CGB.FR dan Stackbowers menyediakan layanan e-auction yang lebih
maju daripada Java Auction. Pada Java Auction, peserta yang ingin melakukan
penawaran bisa melakukan mail bid. Sedangkan CGB.FR dan Stackbowers lebih
sederhana dalam melakukan penawaran yaitu hanya dengan mengklik bid dan harga
pada item yang dipilih. Selain itu bidder juga bisa mengetahui berapa jumlah bid
pada item yang dipilih.
Ketiga, Java Auction tidak memilik menu upcoming event. Hal ini akan
menyulitkan para numismatik yang ingin menantikan lelang numismatik. Informasi
yang kurang dapat menyebabkan para numismatik kelewatan mengikuti lelang
numismatik.
5.4 Inovasi dunia digital terhadap numismatik
Dari beberapa uraian di atas tercetus ide bisnis mengenai dunia numismatik
yang dapat dikembangkan di Indonesia. Mendirikan perusahaan lelang numismatik
akan sangat menguntungkan.
Perusahaan ini akan melakukan beberapa inovasi yang tidak dimiliki oleh
pelelangan numismatik lainnya yang ada di Indonesia. Pertama, perusahaan
membutuhkan lokasi atau kantor sebagai tempat untuk bertransaksi. Hal ini sangat
dibutuhkan terkait dengan urusan surat menyurat. Untuk lokasi yang strategis berada
di sekitar Jawa Tengah dan DIY. Hal itu dikarenakan perputaran uang kertas dan
koin kuno banyak berada di daerah tersebut. Kemungkinan akan didirikan di
Semarang atau Sleman. Alasan lain tidak memilih Jakarta karena Jakarta terlalu
macet untuk dijadikan sebagai kantor pusat dan harga sewanya yang cukup mahal.
Kedua, perusahaan akan mengembangkan desain web untuk lelang online. Hal
ini dilakukan untuk memudahkan para penjual dan pembeli uang kuno untuk
bertransaksi. Selain itu, ada juga inovasi melalui aplikasi pada smartphone. Saat ini
belum ada aplikasi dalam smartphone yang mewadahi lelang online di Indonesia.
Ketiga, perusahaan akan membuat museum numismatik di dalam kantor pusat.
Selain museum, perusahaan juga akan membuat e-library. E-library ini akan berisi
berbagai macam dokumen seperti katalog uang dan koin, arsip-arsip mengenai
lelang benda numismatik, dan artikel mengenai numismatik. Selain membuat
Paper Sistem dan Teknologi Informasi
perpustakaan, perusahaan juga akan membuka tempat kursus mengenai numismatik.
Kursus numismatik ini terinspirasi dari program diploma numismatik yang
diselenggarakan. Keahlian yang akan didapat dalam kursus ini antara lain
pengetahuan mengenai dunia numismatik, teknik penilaian (grading) uang kertas
dan koin, sejarah numismatik, cara merawat benda numismatik dan lain-lain. Hal ini
dilakukan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai dunia
numismatik.
Keempat, dunia digital adalah dunia yang rawan dengan penyalahgunaan
informasi. Hacker mulai bermunculan dan menghancurkan bisnis perusahaan. Sebut
saja beberapa hacker terkenal seperti Edward Snowden dan Kevin Mitnick. Maka
dari itu perusahaan membutuhkan Chief Security Officer yang berpengalaman dalam
hal hacking. Seperti yang pernah dilakukan oleh Kevin Mitnick yang sekarang
bekerja menjadi konsultan keamanan sistem informasi, perusahaan akan mencari
hacker potensial yang ada di Indonesia. Selain CSO, perusahaan juga membutuhkan
Chief Technology Officer. Pekerjaannya adalah mendesain sistem pelelangan.
Diharapkan CTO dapat mengatasai permasalahan lelang online seperti shilling bid
dan shielding bid.
6. Kesimpulan
Kemajuan dunia teknologi informasi sudah mulai menjangkau berbagai aspek tidak
terkecuali untuk dunia numismatik. Dalam melakukan transaksi perdagangan dan
pelelangan. Dalam penelitian ini ditemukan beberapa permasalahan dalam pelelangan
online seperti shilling bid dan shielding bid. Permasalahan tersebut dapat diminimalisir
dengan pemberian batas bid yang boleh ditawarkan. Perkembangan dunia lelang online
numismatik Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan negara lain. Hal itu terlihat
dari fitur-fitur yang belum maksimal memberikan informasi dalam tampilan website.
Inovasi baru dapat dikembangkan demi memajukan dunia numismatik Indonesia yaitu
dengan membuka perusahaan pelelangan numismatik, sekolah (kursus) numismatik, dan
museum numismatik.
7. Saran Penelitian
Penelitian ini merupakan salah satu sampel proses e-business di Indonesia.
Meskipun uang kertas dan koin kuno merupakan salah satu bagian dari komoditas yang
diperdagangkan dalam e-commerce, namun tetap menarik untuk diteliti. Penelitian ini
menggunakan sampel beberapa pihak yang menyelenggarakan e-auction benda-benda
numismatik. Dapat ditemukan bahwa dunia numismatik Indonesia tertinggal
dibandingkan dengan negara-negara lain. Penelitian tentang dunia numismatik
selanjutnya akan lebih baik jika mendalami faktor psikologis seseorang dalam
mengkoleksi uang kuno atau preferensi seseorang dalam membeli uang kuno apakah
melalui lelang konvensional, lelang online, atau datang langsung ke toko yang menjual
benda numismatik.
Paper Sistem dan Teknologi Informasi
Daftar Pustaka
American Numismatic Association. (2014). ‘Mission Statement’, viewed 27 September
2016, https://www.money.org/about-ana.
Asrot. (2014). ‘Istilah Lelang dan Belanja Online’, viewed 27 September 2016,
http://www.asrot.com/2014/10/istilah-lelang-dan-belanja-online.html.
Eonet. (2010). ‘Mengenal Istilah Dasar Uang Kuno’, viewed 27 September 2016,
http://www.eonet.ne.jp/~limadaki/uangkuno/artikel/00-istilah-dasar-uangkuno.html.
Frank, R. H., Bernanke, B. S., & Lui, H.-K. (2015). Principles of Economics. New York:
McGraw-Hill Education.
Java Auction. (2016), ‘About Us’, viewed 27 September 2016,
http://javaauction.com/index.php/about.
Kintamany. (2016), ‘Tutorial’ viewed 27 September 2016,
https://www.kintamany.com/index.php?module=app&controller=sections&action
=view&id=19.
Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2014). Management Information Systems - Managing
Digital Firms. 13th editon, Upple Saddle River: Pearson Education Inc.
Li, R., Te-Lin, C., & Fiore, A. M. (2017). Journal Retailing and Consumer Services.
Factors affecting current users’ attitude towards e-auctions in China: An, 19-29.
O’Brien, James A dan George M Marakas (2009). Introduction to Information System,
4th edition, Boston: Irwin McGraw-Hill.
Rainer, R. K., & Cegielski, C. G. (2013). Introduction to Information Systems. 4th
edition, Asia: John Wiley & Sons, Inc.
Samuelson, P. A., & Nordhaus, W. D. (2005). Economics. Indonesia: McGraw-Hill
Education.
Threvatan, Jarrod. (2007). ‘Privacy and Security in Online Auctions’, PhD Thesis, James
Cook University, viewed 26 September 2016,
http://researchonline.jcu.edu.au/1788/2/02whole.pdf
Uang Kuno. (2012).’Memulai Koleksi Uang Kuno’,viewed 28 September 2016,
http://www.uang-kuno.com/2008/03/memulai-koleksi-uang-kuno.html.
Wp, Jeficko. (2015). ‘Peraturan’, Indonesia Numismatik Market, Facebook update, 11
September, viewed 27 September 2016,
https://www.facebook.com/notes/876046202480420/Peraturan/87696099572227
4/