MAKALAH INTERAKSI DENGAN DUNIA INTERNASI

MAKALAH
PENGANTAR ILMU EKONOMI

INTERAKSI DENGAN DUNIA
INTERNASIONAL

Disusun oleh:
AM.INDRA.P.P.G (15.61.201.0107)
MUHAMMAD IRVAN (15.61.201.0057)

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS SANG BUMI RUWA JURAI
SEMESTER 1

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi

para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

BANDRA LAMPUNG, NOVEMBER 2015

DAFTAR ISI

Kata pengatar
Daftar isi
BAB I


Pendahuluan

BAB II
 Pentingnya kerjasama ekonomi internasional
 Teori teori perdangan internasional

 Neraca pembayaran ( Banlance of Payment )
 Pasar voluta asing dan penentuan nilai tukar mata uang

BAB I
PENDAHULUAN
Interaksi dengan dunia internasional siklus ekonomi yang membahas tentang saling
ketergantungan antara negara-negara di dunia, baik dari segi perdagangan internasional maupun pasar
kredit internasional. Sumber energi Amerika Serikat, misalnya, sangat bergantung pada produsen luar
negeri, sedangkan Jepang mengimpor hampir setengah dari makanan yang di konsumsi oleh
penduduknya. Sebaliknya, negara-negara berkembang sangat membutukan teknologi yang dikembangkan
dan dihasilkan oleh negara-negara industri. Dalam jangka panjang, pola perdagangan internasional
ditentukan oleh prinsip-prinsip keunggulan komparatif.
Interaksi dengan dunia internasional mempelajari dan menganalisis tentang transaanksi dan
permasalahan Ekonomi Internasional (Eksport-Import) yang meliputi perdagangan dan keuanga atau
moneter serta organisasi ekonomi (Swasta maupun Pemerintah) dan kerjasama ekonomi antar negara.
Ekonomi International meliputi seluruh kegiatan perekonomian yang dilakukan antar Negara, bangsa
maupun antara orang – orang perorangan dari Negara yang satu dengan Negara yang lain
Interaksi dengan dunia internasional meliputi bagaimana hubungan ekonomi antara satu negara
dengan negara lain dapat mempengaruhi alokasi sumberdaya baik antara dua negara tersebut maupun
antar beberapa negara.


Cakupan kerjasama ekonomi internasional sangat luas. Ada yang langsung memberikan
manfaat dan ada yang baru memberikan manfaat dalam jangka panjang. Kerjasama ekonomi
yang dapat langsung memberikan manfaat terutama adalah perdagangan internasional.
Sedangkan kerjasama yang memberikan manfaat dalam jangka panjang misalnya penanaman
modal langsung.

BAB II


Pentingnya Kerjasama Ekonomi Internasional

Kerja sama ekonomi internasional sangat dibutuhkan karena saling ketergantungan antara
negara-negara di dunia, baik dari segi perdagangan internasional maupun pasar kredit

internasional,untuk memberikan manfaat langsung dan ada yang baru memberikan manfaat
dalam jangka panjang. Kerjasama ekonomi yang dapat langsung memberikan manfaat terutama
adalah perdagangan internasional. Sedangkan kerjasama yang memberikan manfaat dalam
jangka panjang misalnya penanaman modal langsung.




Teori Teori Perdagangan Internasional

Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat
berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu
negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara,
perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun
perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road),
dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad
belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan
transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.
I. TEORI KLASIK

Absolute Advantage dari Adam Smith
Teori Absolute Advantage lebih mendasarkan pada besaran/variabel riil bukan moneter
sehingga sering dikenal dengan nama teori murni (pure theory) perdagangan internasional. Murni
dalam arti bahwa teori ini memusatkan perhatiannya pada variabel riil seperti misalnya nilai

suatu barang diukur dengan banyaknya tenaga kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan
barang. Makin banyak tenaga kerja yang digunakan akan makin tinggi nilai barang tersebut
(Labor Theory of value )
Kelebihan dari teori Absolute advantage yaitu terjadinya perdagangan bebas antara dua
negara yang saling memiliki keunggulan absolut yang berbeda, dimana terjadi interaksi ekspor
dan impor hal ini meningkatkan kemakmuran negara. Kelemahannya yaitu apabila hanya satu
negara yang memiliki keunggulan absolut maka perdagangan internasional tidak akan terjadi
karena tidak ada keuntungan.

Comparative Advantage : JS Mill
Teori ini menyatakan bahwa suatu Negara akan menghasilkan dan kemudian mengekspor
suatu barang yang memiliki comparative advantage terbesar dan mengimpor barang yang
dimiliki comparative diadvantage(suatu barang yang dapat dihasilkan dengan lebih murah dan
mengimpor barang yang kalau dihasilkan sendiri memakan ongkos yang besar )
Kelebihan untuk teori comparative advantage ini adalah dapat menerangkan berapa nilai
tukar dan berapa keuntungan karena pertukaran dimana kedua hal ini tidak dapat diterangkan
oleh teori absolute advantage.
II. COMPARATIVE COST DARI DAVID RICARDO
1.
Cost Comparative Advantage ( Labor efficiency )


Menurut teori cost comparative advantage (labor efficiency), suatu Negara akan
memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan
mengekspor barang dimana Negara tersebut dapat berproduksi relative lebih efisien serta
mengimpor barang di mana negara tersebut berproduksi relative kurang/tidak efisien.
Berdasarkan contoh hipotesis dibawah ini maka dapat dikatakan bahwa teori comparative
advantage dari David Ricardo adalah cost comparative advantage.
2. Production Comperative Advantage ( Labor produktifiti)
Suatu Negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan
spesialisasi produksi dan mengekspor barang dimana negara tersebut dapat berproduksi relatif
lebih produktif serta mengimpor barang dimana negara tersebut berproduksi relatif kurang / tidak
produktif
Walaupun Indonesia memiliki keunggulan absolut dibandingkan cina untuk kedua
produk, sebetulnya perdagangan internasional akan tetap dapat terjadi dan menguntungkan
keduanya melalui spesialisasi di masing-masing negara yang memiliki labor productivity.
kelemahan teori klasik Comparative Advantage tidak dapat menjelaskan mengapa terdapat
perbedaan fungsi produksi antara 2 negara. Sedangkan kelebihannya adalah perdagangan
internasional antara dua negara tetap dapat terjadi walaupun hanya 1 negara yang memiliki
keunggulan absolut asalkan masing-masing dari negara tersebut memiliki perbedaan dalam cost
Comparative Advantage atau production Comparative Advantage.

Paham klasik dapat menerangkan comparative advantage yang diperoleh dari
perdagangan luar negeri timbul sebagai akibat dari perbedaan harga relatif ataupun tenaga kerja
dari barang-barang tersebut yang diperdagangkan.
III. TEORI MODERN
Teori Heckscher-Ohlin (H-O) menjelaskan beberapa pola perdagangan dengan baik,
negara-negara cenderung untuk mengekspor barang-barang yang menggunakan faktor produksi
yang relatif melimpah secara intensif
Menurut Heckscher-Ohlin, suatu negara akan melakukan perdagangan dengan negara lain
disebabkan negara tersebut memiliki keunggulan komparatif yaitu keunggulan dalam teknologi
dan keunggulan faktor produksi. Basis dari keunggulan komparatif adalah:
1. Faktor endowment, yaitu kepemilikan faktor-faktor produksi didalam suatu negara.
2. Faktor intensity, yaitu teksnologi yang digunakan didalam proses produksi, apakah labor
intensity atau capital intensity.
Permintaan dan penawaran pada faktor produksi akan menentukan harga factor produksi
tersebut dan dengan pengaruh teknologi akan menentukan harga suatu produk. Pada akhirnya
semua itu akan bermuara kepada penentuan comparative advantage dan pola perdagangan (trade
pattern) suatu negara. Kualitas sumber daya manusia dan teknologi adalah dua faktor yang
senantiasa diperlukan untuk dapat bersaing di pasar internasional. Teori perdagangan yang baik
untuk diterapkan adalah teori modern yaitu teori Offer Curve.




NERACA PEMBAYARAN

Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran adalah suatu pembukuan yang menunjukkan aliran pembayaran yang
dilakukan dari negara-negara lain ke dalam negeri, dan dari dalam negeri ke negara-negara lain.
Pembayaran-pembayaran yang dilakukan tersebut meliputi (i) penerimaan dari ekspor dan
pembayaran untuk impor barang dan jasa; (ii) aliran masuk penanaman modal asing dan
pembayaran penanaman modal ke luar negeri; dan (iii) aliran ke luar dan lairan masuk modal
jangka pendek (seperti mendepositkan uang di luar negeri).
Dua neraca penting dalam suatu neraca pembayaran adalah neraca perdagangan dan neraca
keseluruhan. Neraca perdagangan menunjukkan perimbangan di antara ekspor dan impor.
Sedangkan neraca keseluruhan menunjukkan perimbangan di antara keseluruhan aliranpembayaran ke luar negeri dan keseluruhan aliran penerimaan dari luar negeri. Defisit
neracapembayaran berarti pembayaran ke luar negeri melebihi penerimaan dari luar negeri. Salah
satu faktor penting yang menimbulkan defisit tersebut.
Defisit dalam neraca pembayaran menimbulkan beberapa akibat buruk terhadap kegiatan dan
kestabilan ekonomi negara. Defisit sebagai akibat impor yang berlebihan akan mengakibatkan
penurunan dalam negeri dengan barang impor. Harga valuta asing akan meningkat dan

menyebabkan harga-harga barang impor bertambah mahal. Kegiatan ekonomi dalam negeri yang
menurun mengurangi kegairahan pengusaha-pengusaha untuk melakukan penanaman modal dan
membangun kegiatan usaha baru.
Dengan demikian, sama halnya dengan masalah pengangguran dan inflasi, masalah defisit
dalam neraca pembayaran dapat menimbulkan efek yang buruk ke atas prestasi kegiatan
ekonomi dalam jangka pendek dan jangka panjang. Oleh karenanya setiap negara harus berusaha
menghindari berlakunya defisit dalam neraca pembayaran.
Neraca pembayaran memberikan beberapa informasi penting mengani hubungan ekonomi di
antara satu negara dengan negara-negara asing. Neraca pembayaran akan memberikan informasi
mengenai nilai dan perkembangan ekspor dan impor. Ekspor dan impor adalah kegiatan yang
selalu dilakukan setiap negara dan sampai di mana peranan kegiatan tersebut dalam
perekonomian dapat diamati dari perkembangan neraca pembayaran. Defisit dalam neraca
pembayaran, yang disebabkan oleh impor yang melebihi ekspor, mengurangi tingkat kegiatan
ekonomi di dalam negeri dan masalah pengangguran yang lebih serius akan dihadapi. Masalah
lain yang mungkin timbul adalah kehilangan kepercayaan orang terhadap prospek ekonomi
negara akan mengalir ke luar dan modal luar negeri tidak akan ditanam di negara tersebut.
Keadaan seperti ini dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi di masa depat. Akibat-akibat
buruk seperti ini menyebabkan berbagai negara berusaha untuk menghindari masalah defisit
dalam neraca pembayaran.


Infromasi penting lain yang dapat di lihat dari suatu neraca negara. Seterusnya neraca
pembayaran menunjukkan pula pertimbangan mutasi-mutasi keuangan dari satu negara ke
negara-negara lain. Perimbangan ini dinamakan neraca keseluruhan. Neraca keseluruhan yang
negatif, dan dinamakan defisit neraca pembayaran, berarti mutasi-mutasi keungan ke luar negeri
adalah lebih banyak dari yang diterima dari luar negeri. Disamping dapat menunjukkan besarnya
defisit yang dialami dalam suatu waktu tertentu, dari neraca pembayaran dapat juga dilihat
sebab-sebab yang menimbulkan defisit tersebut. Mungkin sebabnya adalah impor yang lebih
besar dari ekspor. Disamping itu ia dapat disebabkan pula oleh pengaliran modal yang terlalu
besar ke luar negeri.
Neraca pembayaran mengukur transaksi ekonomi yang terjadi antar-negara baik barang
maupun jasa, baik asset riil maupun reset finanisal, ataupun pembayaran transfer karena neraca
ini mencerminkan volume transaksi yang terjadi selama periode waktu tertentu, biasanya satu
tahun, maka neraca pembayaran mengukur aliran atau flow,
Beberapa transaksi yang termasuk dalam neraca pembayaran tidak menggunakan pembayaran
dalam bentuk uang. Sebagai contoh, jika masalahTime mengirim mesin press cetak ke cabangnya
di Australia, tidak terjadi pembayaran dalam bentuk uang; tetapi karena telah terjadi transaksi
ekonomi antar negara, maka transaksi ini harus dimasukkan dalam neraca pembayaran.
Demikian juga, jika CARE mengirim makanan ke Afrika, atau jika Pentagon mengirim bantuan
militer ke Israel, transaksi ini juga harus dimasukkan dalam neraca pembayaran. Jadi ingat,
meskipun kita membicaran neraca pembayaran,istilah yang lebih tepat sebenarnya

adalah neraca transaksi ekonomi.
Neraca pembayaran disusun sesuai prinsip double entry bookkeeping,yaitu pembukuan ke
salah satu sisi neraca disebut debit, pembukuan ke sisi yang satunya disebut kredit. Seperti akan
kita lihat, neraca pembayaran tersusun atas beberapa rekening; defisit dalam satu atau beberapa
rekening harus diimbangi dengan surplus pada rekening yang lain. Jadi, debit total harus
seimbang atau sama dengan kredit total, sehingga sesuai dengan istilah balance atau neraca.
Neraca pembayaran memberikan perbandingan dalam periode waktu tertentu, satu tahun
misalnya, antara pembayaran memberikan ke luar atau outflowkeluar negeri yang dibukukan
sebagai debit, yang dibukukan sebagai kredit. Bagian selanjutnya akan menggambarkan rekening
utama dalam neraca pembayaran.

Komponen Neraca Pembayaran
Berdasarkan Neraca pembayaran di atas, diketahui bahwa neraca tersebut dibagi ke dalam
beberapa transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar transaksi ekonomi internasional
(luar negeri) atau pos-pos dasar suatu negara dapat dibedakan sebagai berikut:
1.

Transaksi dagang (Trade account)

2.

Transaksi Pendapatan modal (income on investment)

3.

Transaksi-transaksi unilateral (Unilateral Transaction)

4.

Transaksi Penanaman Modal Langsung ( Direct Investment)

5.

Transaksi Utang-piutang jangka panjang (Long term Loan)

6.

Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short term capital)

7.

Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary acomodating)

Ciri-ciri Neraca Pembayaran
Sebagai suatu neraca pembukuan, neraca pembayaran dapat dibedakan kepada dua bagian:
passive dan aktiva. Dalam bagian passive di catat transaksi-transaksi yang menyebabkan negara
itu melakukan pembayaran ke negara-negara lain. Dan dalam bagian aktiva dicatatkan transaksitransakit yang menyebabkan negara itu menerima pembayaran dari negara lain. Selanjutnya
suatu neraca pembayaran dibedakan pula menjadi dua jenis pembukuan, yaitu transaki berjalan
atau current account dan lalu lintas modal atau capital account.
1. Transaksi berjalan
Dalam transaksi berjalan atau current account dicatat transaksi-transaksi berikut:
a. Ekspor dan impor barang-barang (dinamakan juga dengan istilah perdagangan nyata).
Transaksi ini meliputi hasil-hasil sector pertanian, barang-barang produksi industri, neraca
(yaitu perbedaan di antara ekspor dan impor) dari perdagangan tampak yaitu perdagangan dalam
barang-barang tampak dinamakan neraca perdagangan. Apabila nilai neraca itu positif berarti

ekspor barang melebihi impornya. Sebaliknya apabila negatif maka impor barang melebihi
ekspornya.
b. Ekspor dan impor jasa-jasa (dikenal sebagai perdagangan tak nyata).
Yang termasuk dalam golongan ini adalah transaksi-transaksi dalam kegiatan pengangkutan,
kegiatan perjanalan luar negeri, pendapatan dari investasi modal, dan beberapa kegiatan jasa
lainnya.
Nilai neraca suatu negara positif bila neraca tersebut lebih banyak menjual jasa-jasanya ke
luar negeri dan membelinya dari negara-negara lain. Nilanya negatif bila negara itu lebih banyak
membeli jasa pihak-pihak luar dan menjual jasanya ke luar negeri.
c. Pembayaran pindahan atau transfer onilateral
Transaksi ini meliputi pembayaran dimana penerimanya tidak perlu membayar dalam bentuk
uang atau jasa.
Contoh: bantuan bahan makanan Amerika Serikat ke penderita kelaparan di Aprika.
Mengirimkan uang untuk membiayai perbelanjaan anak-anak bersekolah di luar negara
merupakan contoh lainnya.
2. Lalu lintas modal
Neraca lalu lintas modal atau Capital account mencatat dua golongan transaksi: (1) aliran
modal pemerintah, dan (2) aliran modal swasta.
a. Aliran modal pemerintah. Ini biasanya berupa pinjaman dan bantuan dari negara-negara asing
yang diberikan kepada pemerintah atau badan-badan pemerintah. Misalnya pinjaman untuk
membangun irigasi termasuk dalam golongan transaksi ini.
b. Aliran modal swasta Ia dibedakan dalam tiga jenis, yaitu investasi langsung, investasi
portfolio dan amortasi. Investasi langsung adalah investasi untuk mengembangkan perusahaanperusahaan. Investasi portfolio adalah investasi dalam bentuk membeli saham-saham di negara
lain. Amortisasi adalah pembelian kembali saham-saham atau kekayaan lain yang pada masa lalu
telah dijual kepada penduduk negara-negara lain.
Sementara transaksi perjalanan mencatat transaksi internasional yang berkaitan dengan
barang, jasa, dan transfer unilateral, sedangkan transaksi modal atau capital accountmencatat
transaksi internasional yang berkaitan dengan aliran asset keuangan, seperti peminjaman,
pemberian pinjaman, dan investasi. Sebagai contoh, investor Amerika membeli asset luar negeri
agar mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dan juga untuk mendiversifikasikan
portofolio mereka. Bila ekonomi berbicara tentang kapital atau modal, yang dimaksud biasanya
adalah sumber daya fisik dan manusiawi yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa.

Tetapi kadangkala istilah kapital atau modal digunakan sebagai istilah lain dari uang, yaitu uang yang
digunakan untuk mendapatkan aset keuangan seperti saham, obligasi, saldo bank, dan uang yang
digunakan untuk melakukan investasi langsung dalam pabrik dan peralatan luar negeri. Aliran ke luar
modal Amerika atau U.S. capital outflow terjadi bila orang Amerika membeli aset luar negeri. Aliran
modal masuk Amerika atau U.S. capital inflow terjadi bila luar negeri membeli aset Amerika.

Neraca Pembayaran meliputi :
1. Current Account
Meliputi transaksi yang berkaitan dengan ekspor dan impor terhadap barang dan jasa. Melalui
pos transaksi ini akan terlihat jelas apakah neraca perdagangan suatu negara surplus atau bahkan
defisit.
2. Capital Account
Mencakup arus modal masuk sebagai inflow dan arus modal keluar (outflow).
Adapun inflow dapat meliputi modal resmi maupun bentuk modal lainnya.
3. Errors and Omissions
Errors and Ommissions sebagai kesalahan yang belum diperhitungkan atau kesalahan yang
diabaikan. Pada model perhitungan IMF (International Monetary Fund) merupakan neraca
penyeimbang yang memberi makna defisit atau surplus neraca pembayaran pada
tahunpencatatan.
4. Reserve
Bahwa pada cara yang disajikan oleh IMF merupakan perkembangan cadangan devisa dari tahun
sebelum pencatatan sampai pada saat pencatatan atau yang lazim dinyatakan sebagai monetary
movement.
Mekanisme atau Proses Penyesuaian Neraca Pembayaran
Terdapat 3 (tiga) macam mekanisme atau proses penyesuaian yang penting menyangkut neraca
pembayaran, yaitu:
1.Mekanisme Harga
Mekanisme Hume adalah mekanisme penyesuaian neraca pembayaran melalui perubahan hargaharga. Mekanisme ini umumnya pemerintah membawa kembali neraca pembayaran ke posisi
keseimbangan kembali. Mekanisme ini pada hakekatnya adalah dengan sistem standar emas
penuh.

2. Mekanisme Pendapatan
Mekanisme penyesuaian melalui kebijakan atau pengaturan pendapatan nasional, yang
singkatnya disebut “mekanisme pendapatan” menggambarkan adanya saluran lain bagi proses
penyesuaian neraca pembayaran. Mekanisme ini didasarkan atas teori ekonomi makro oleh
Keynes, khususnya diilhami oleh proses pelipatan (multiplier) dalam teori tersebut.

3. Mekanisme Moneter
Mekanisme hume sesungguhnya tidak murni mekanisme harga sebab sebelum suatu harga naik
atau turun, terjadi penyebab lain, yaitu aliran uang masuk atau keluar negeri. Jika terjadi surplus,
maka uang akan mengalir masuk ke dalam negeri sehingga berakibat stok uang di dalam negeri
bertambah, sebaliknya jika terjadi defisit maka uang akan mengalir ke luar negeri, sehingga uang
dalam negeri menurun.
Konsep Keseimbangan Neraca Pembayaran
Secara umum dikenal empat konsep keseimbangan neraca pembayaran, yaitu:
a. Konsep Keseimbangan Perdagangan (Trade Balance)
Dalam konsep ini, transaksi yang termasuk dalam autonomous transaction (transaksi yang
mengakibatkan surplus atau defisit)hanya transaksi ekspor dan impor barang sehingga
keseimbangan neraca pembayaran diukur dari berapa besarnya surplus atau defisit kedua
transaksi tersebut.
b. Konsep Keseimbangan Transaksi Berjalan (Current Account Balance)
Untuk menentukan surplus atau defisit pada autonomous transaction selain diperhitungkan
ekspor dan impor, juga diperhitungkan jasa-jasa, termasuk penghasilan (income) dan transfer.
c. Konsep Basic Balance
Dalam konsep ini, yang termasuk dalam autonomous transactionselain pos-pos dalam transaksi
berjalan, juga komponen-komponen dalam transaksi modal dan keuangan jangka panjang.
d. Konsep Overall Balance
Yang termasuk autonomous transaction dalam konsep ini adalah komponen-komponen transaksi
modal dan keuangan baik jangka panjang maupun jangka pendek.

CONTOH NERACA PEMBAYARAN AMERIKA SERIKAT TAHUN 1994 (DALAM US$
MILLIAR)

NERACA LANCAR

502.7

Ekspor Barang

-669.1

Impor Barang

-166.4

Neraca perdagangan
Ekspor jasa
Impor jasa

195.3
-135.3
60
134.9

Ekspor jasa netto
Penerimaan dari investasi
Pembayaran dari investasi
Pendapatan bersih dari investasi

-150.1
-15.2
-34.1
-155.7

Lain-lain
Keseimbangan neraca lancar
-130.8
NERACA MODAL

275.7
5.1

Perubahan asset swasta USA di luar negeri
38.9
Perubahan asset swasta asing di USA

Perubahan asset pemerintah USA di luar negeri

188.9

Perubahan asset pemerintah asing di USA

-33.2
0

Keseimbangan neraca modal
Selisih perhitungan
Keseimbangan neraca pembayaran
CONTOH

NERACA PEMBAYARAN INDONESIA TAHUN 1996 (DALAM US$ JUTA)

NERACA LANCAR
Neraca perdagangan

-8.804
5.129
50.493

Ekspor
-45.364
Impor

-13.933

Neraca jasa, netto

11.492
NERACA MODAL
Sektor pemerintah netto

Penerimaan

-584
5.631
6.215
12.076

Penggunaan
6.194
Sektor swasta netto

Investasi asing langsung

Lain-lain

5.882
2.688
1.763
4.451

Neraca Modal + Neraca Lancar

Selisih perhitungan

Lalu lintas moneter

URAIAN NERACA AS.
Neraca pembayaran Amerika dan Indonesia disusun dalam format yang berbeda namun
struktur dasarnya sama.
Neraca Lancar
Pada 1994 AS mengalami deficit neraca lancar sebesar US$ 155,7 milliar. Defisit tersebut
dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya :
1. Defisit perdagangan US$ 166,4 miliar yg disebabkan impor barang lebih besar daripada
ekspor barang (US$ 502.7miliar).
2. Surplus neraca jasa sebesar US$ 60 miliar karena ekspor jasa USA lebih besar daripada
impornya.
3. Defisit dalam pendapatan investasi US$ 15,2 miliar disebabkan jumlah penerimaan penduduk
AS dari investasinya di luar negeri sebesar US$ 134,9 miliar adalah lebih kecil daripada jumlah
pendapatan yang harus dibayarkan kepada penduduk luar negeri yang melakukan investasi di
AS.
4. Defisit penerimaan non balas jasa sebesar US$ 34,1 miliar menunjukkan bahwa posisi AS
sebagai negara pemberi bantuan kepada negara lain.
Neraca Modal
Dalam neraca lancar AS mengalami deficit, maka di neraca modal terjadi surplus sebesar US$
144,9 miliar, sebab modal yang mengalir keluar lebih kecil dari arus yang masuk.
Selisih Perhitungan

Selama 1994 ada transaksi AS yg tidak tercatat sebesar –US$ 33,2 miliar. Hal ini kemudian
dicatat sebagai selisih perhitungan. Selisih perhitungan yang negative menyebabkan surplus
naca modal menjadi hanya US$ 111,7 miliar (144,9-33,2).
Neraca Penyeimbang.
Defisit neraca lancar sebesar US$ 155,7 m yang diimbangi dengan surplus neraca modal US$
111,7 m menyebabkan BOP AS mengalami surplus US$ 44 m. Surplus ini akan menaikkan nilai
tukar dollar tapi akan menurunkan ekspor. Surplus BOP AS ini pada saat yang bersamaan
merupakan deficit negara lain yang menyebabkan nilai tukar mata uangnya melemah terhadap
AS. Item (8) dan (9) menunjukkan apa yang dilakukan AS dan negara lain untuk mengatasi
masalah tersebut. Item (8) menunjukkan AS menjual dollar senilai US$ 5,1 m dan item (9)
menunjukkan negara-negara mitra membeli mata uang AS senilai US$ 38,1 m. Dengan
demikian, poin (8) dan (9) adalah Neraca Penyeimbang dalam BOP di atas.
URAIAN NERACA INDONESIA.
Neraca Lancar.
Tahun 1996 Indonesia menikmati surplus perdagangan sebesar US$ 5.129 juta sebab ekspor
(US$ 50.493) lebih besar daripada impor. Namun karena deficit neraca jasa yang sangat besar
(US$ 13.933 juta) maka Indonesia mengalami deficit neraca lancar sebesar US$ 8.804 juta.
Neraca Modal.
Surplus neraca modal Indonesia sebesar US$ 11.492 juta. Penyebab surplus adalah aliran
modal sector swasta sebesar US$ 12.076 juta yang disebabkan aliran modal masuk lebih besar
daripada modal keluar. Modal masuk terutama berupa investasi langsung sebesar US$ 6.194
juta sedangkan modal masuk dalam bentuk lain adalah US$ 5.882 juta.
Selisih Perhitungan
Defisit neraca lancar US$ 8804 juta dan surplus neraca modal US$ 11492 juta menyebabkan
surplus neraca pembayaran sebesar US$ 2688 juta. Ada transaksi tak tercatat sebesar US$
1763 juta, transaksi ini masuk dalam pos selisih perhitungan. Transaksi tak tercatat ini
memperbesar surplus neraca pembayaran menjadi US$ 4451 juta.
Neraca Penyeimbang
Surplus neraca pembayaran akan memperkuat nilai tukar rupiah namun akan memperkecil
ekspor. Upaya pemerintah untuk mengatasi ini terlihat dalam neraca penyeimbang yang diberi
nama ‘lalu lintas moneter’, yaitu membeli US$ sebesar 4451 juta (yang merupakan cadangan
devisa). ()

Neraca lancar. Neraca lancer merupakan bagian BOP yang memberikan gambaran ringkas
tentang transaksi barang dan jasa yang diproduksi selama periode setahun atau kurang. Neraca
lancar terbagi menjadi 3 bagian :
1. Neraca perdagangan
2. Neraca jasa
3. Neraca non balas jasa
Dalam neraca perdagangan tercatat transaksi ekspor-impor barang-barang selama 1 periode.
Suatu negara dikatakan deficit perdagangan jika nilai ekspor lebih kcil dari nilai import,
dikatakan ‘surplus’ bila kondisi sebaliknya.
Neraca jasa mencatat ekspor-import jasa selama 1 periode. Contoh impor jasa adalah
penggunaan jasa-jasa negara lain untuk mengirim barang, kegiatan haji, traveling, atau kegiatan
lainnya. Bidang jasa tersebut misalnya jasa transportasi, jasa hotel, jasa restoran, dan
sebagainya. Ekspor jasa sebaliknya, jika negara atau warga negara lain menggunakan jasa-jasa
dalam negeri.
Neraca jasa juga mencatat pendapatan modal (yaitu pendapatan yang diperoleh karena memiliki
asset-aset finansial serta asset fisik di negara lain) dan pembayaran pendapatan modal (yaitu
pembayaran-pembayaran atas kepemilikan pihak asing di dalam negeri). Seperti halnya neraca
peragangan, neraca jasa dikatakan deficit jika import jasa lebih besar daripada ekspor jasa, dan
sebaliknya.
Neraca non balas jasa mencatat transaksi-transaksi yang bukan sebagai akibat balas jasa. Contoh
: hibah yang diberikan atau diterima negara lain, transfer uang antar negara oleh suatu keluarga
untuk keperluan sekolah/kuliah.
Neraca Modal. Neraca modal adalah bagian dari BOP yang mencatat pembelian dan penjualan
asset-aset finansial seperti surat berharga, deposito perbankan, dan investasi langsung. Neraca
modal mencatat arus masuk modal dan arus keluar modal selama periode tertentu.
Neraca modal dibedakan menjadi
1.Neraca modal pemerintah, yang mencatat arus keluar masuk modal di sector pemerintah,
2.Neraca modal swasta, yang mencatat arus keluar masuk modal sector swasta (dunia usaha).
Neraca modal disebut defisit jika arus modal masuk lebih sedikit daripada arus modal keluar dan
dikatakan surplus jika kondisi sebaliknya.
Neraca Penyeimbang. Neraca penyeimbang merupakan bagian dari BOP yang menjelaskan
bagaimana surplus atau deficit BOP dibiayai, atau apa yang dilakukan pemerintah, sehingga
saldo neraca pembayaran = 0 (neraca lancar + neraca modal = 0). Jika neraca lancar mengalami
deficit (-) 100, maka neraca modal harus dibuat + 100 agar = 0.
Mengapa perlu neraca penyeimbang ? Karena neraca pembayaran mempunyai konsekuensi
terhadap nilai tukar mata uang. Jika saldo neraca pembayaran deficit, maka permintaan
terhadap mata uang asing meningkat, hal ini dapat menyebabkan melemahnya nilai tukar

domestic. Jika pemerintah ingin menjaga stabilitas nilai tukar, maka saldo neraca pembayaran
harus dibuat = 0.
Kasus sebaliknya, jika Indonesia mengalami surplus BOP. Hal ini berarti pertambahan
permintaan terhadap rupiah lebih besar. Jika dibiarkan akan memperkuat nilai tukar rupiah tapi
di sisi lain dapat memperlemah ekspor karena harga jual komoditas Indonesia dalam mata uang
asing akan lebih mahal. Langkah yang biasa diambil pemerintah agar terjadi keseimbangan
adalah membeli mata uang asing sehinga peredaran (suplay) mata uang asing di pasaran
berkurang. Dalam BOP, tindakan pemerintah menetralisir surplus atau deficit terlihat dalam
bagian lalu lintas moneter (monetary movement).
Selisih Perhitungan. Dalam BOP, transaksi-transaksi yang tidak tercatat dimasukkan ke dalam
bagian selisih perhitungan, yang istilah lainnya disebut error and omission.



Pasar Valuta Asing dan nilai tukar mata uang

Pasar valuta atau yang biasa disebut Valas, adalah pertukaran uang dari nilai mata uang yang
berbeda. Valuta asing merupakan suatu mekanisme di mana orang dapat mentransfer daya beli
antarnegara, memperoleh atau menyediakan kredit untuk transaksi perdagangan internasioanal,
dan meminimalkan kemungkinan resiko kerugian (exposure of risk) akibat terjadinya fluktuasi
kurs suatu mata uang.
Fungsi Pasar Valuta Asing adalah :
Transfer Daya Beli (Transfer of Purchasing Power)
Dalam perdagangan internasional hal ini sangatlah diperlukan, karena pada dasarnya untuk
menjual atau membeli sebuah barang di luar negeri kita harus menggunakan mata uang yang
berlaku di tempat tinggal atau negara suatu pihak.
Penyediaan Kredit
Pengiriman barang antar negara dalam perdagangan internasional membutuhkan waktu, oleh
karena itu haru ada suatu cara untuk membiayai barang-barang dalam perjalanan pengiriman
tersebut termasuk setelah barang sampai ke tempat tujuan yang basanya memerlukan beberapa
waktu untuk membiayai barang-barang dalam perjalanan pengiriman tersebut termasuk setelah
barang sampai ke tujuan yang biasanya memerlukan beberapa waktu untuk kemudian dijual
kepada pembeli.
Mengurangi Resiko Valas
Importir menghindari kemungkinan resiko yang tidak diperkirakan seperti perubahan kurs saat
transaksi. Melalui sistem ini diharapkan untuk tidak memberikan dampak buruk terhadap
besarnya keuntungan yang telah diperkirakan.
Para Pelaku Pasar Valuta Asing (Valas)
1. Dealer (Market maker)
Berfungsi sebagai pihak yang membuat pasar bergairah di pasa uang. Pada umumnya dealer
mengkhususkan pada mata uang tertentu dan menetapkan tingkat persediaan tertentu pada mata

uang tersebut.
2. Perusahaan atau Perorangan
Perusahaan ataupun individu juga dapat melakukan transaksi perdagangan valuta asing (valas).
Pasar valuta asing pada umumnya dimanfaatkan untuk memperlancar transaksi bisnis. Contoh
kasus dalam hal ini adalah eksportir, importir, investor internasional, perusahaan multinasional
dan lain sebagainya.

3. Spekulan dan Arbitrator
Orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas. Peran spekulan dan arbitrator semata mata didorong oleh motif mengejar keuntungan. Mereke justru menuai laba dari fluktuasi drastis
yang terjadi di pasar valas.
4. Bank Sentral
Pada dasarnya Bank Sentral melakukan jual beli valuta asing untuk menstabilkan nilai tukar
mata uangnya atau juga biasa disebut dengan istilah kegiatan intervensi.
5. Pialang
Bertindak sebagai perantara yang mempertemukan penawaran dan permintaan terhadap mata
uang tertentu. Secara tidak langsung Pialang memiliki akses langsung dengan dealer dan bank di
seluruh dunia.
6. Pemerintah
Adapun tujuan pemerintah melakukan transaksi valuta asing antara lain untuk membayar hutang
luar negeri, menerima pendapatan dari luar neger yang harus ditukarkan lagi kedalam mata uang
lokal.

Tujuan Melakukan Transaksi Valuta Asing (Valas)
Ada beberapa tujuan dalam melakukan transaksi valas, diantaranya adalah :
a. Untuk mempertahankan daya beli
b. Sebagai transaksi pembayaran
c. Pengiriman ke luar negeri
d. Mencari keuntungan

Mekanisme penentuan nilai tukar ditentukan oleh interaksi kekuatan permintaan dan
penawaran.
Tidak semua negara menentukan nilai tukar mata uangnya melalui mekanisme pasar, melainkan
melalui keputusan pemerintah (sistem kurs tetap). Keputusan pemerintah tentang kurs ini
berlaku temporer (bukan untuk selamanya), artinya pemerintah akan membuat keputusan lagi
jika dibutuhkan guna menyesuaikan kurs mata uangnya, yaitu dengan menaikkan nilai tukar
mata uang dalam negeri (revaluasi) atau menurunkan (devaluasi). Keputusan pemerintah
mengenai revaluasi atau devaluasi ini tetap mengacu kepada harga mata uang di pasaran, hanya
saja fluktuasinya dibuat lebih lambat.