Pengantar Hukum Bisnis Kasus Inul Vist

PENGANTAR HUKUM BISNIS
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MANAJEMEN

KELOMPOK :
JONATHAN RENADO

B11112149

M.EKI FEBRI CHANDRA

B11112157

APRELIA INKALA

B11112123

KATA PENGANTAR

Kami ucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya telah mengizinkan kami selaku pembuat makalah dapat

menyelesaikan makalah yang membahas mengenai pengantar hukum bisnis
dalam materi perkuliahan. Kami juga ucapkan terima kasih kepada dosen
pengajar yang telah memberikan materi dan mengajar kami selaku mahasiswa
agar mengerti dan paham mengenai materi dan kasus mengenai hukum bisnis,
serta kami ucapkan terima kasih kepada orang tua tiap anggota pembuat
makalah dan pihak-pihak yang tidak dapat kami ucapkan namanya satu persatu
yang telah mendukung kami selaku pembuat makalah agar dapat
menyelesaikan makalah pengantar hukum bisnis ini.
Kami berharap agar makalah yang telah kami selesaikan dapat
dimengerti dan menjadi referensi para pembaca sebagai makalah yang
memperluas wawasan para pembaca. Maaf bila ada salah-salah kata didalam
penulisan makalah kami dan bila ada komentar membangun mengenai
makalah akan kami terima sebagai dasar-dasar pembuatan makalah kami yang
selanjutnya.

LATAR BELAKANG
Kami selaku penyusun makalah memilih kasus ini sebagai kasus
pembahasan penyusun karena kasus ini sungguh menarik dikarenakan
permasalahan kejelasan kontrak dan juga permasalahan kejelasan royalti mengenai
hak cipta yang dipermasalahkan oleh KCI kepada inul daratista. Kasus ini berisi

mengenai kasus perjanjian/kontrak dan juga hak kekayaan intelektual (hak cipta).
Kami juga memilih kasus ini karena bersangkutan dengan bisnis antara pihak satu
dan pihak kedua mengenai kontrak dan hak cipta yang ada pada materi
pembahasan didalam perkuliahan pengantar hukum bisnis, yang menurut kami
kedua aspek itu sangat penting dalam proses bisnis yang akan pelaku bisnis jalani.

POTONGAN KASUS
JAKARTA - Dituduh tak membayar royati sesuai perjanjian kerja oleh KCI (Karya
Cipta Indonesia), tempat karaoke Inul Vizta, usaha milik Inul Daratista diminta
ditutup. KCI menuntut secara perdata manajemen Inul Vizta di Pengadilan Negeri
Jakarta
Pusat,
28
November
2012
lalu.
Namun, ketua umum KCI, Dharma Oratmangun menegaskan pihaknya hanya
menuntut manajemen Inul Vizta, bukan Inul Daratista secara langsung.
"Yang kita tuntut tentang pembayaran royalti yang sesuai dengan ketentuan, dan
ada UU yang mengatur. Yang paling mendasar, KCI tidak menuntut Inul Daratista,

tapi Karaoke Inul Vizta," kata Dharma ditemui di PN Jakarta Pusat, Kamis
(21/3/2013).
Menurutnya, pembayaran yang dilakukan pihak Inul Vizta, sejumlah Rp3,5 juta per
tahun tidak sebanding dengan pemasukan hingga miliaran yang diperoleh tempat
karaoke
milik
pedangdut
goyang
ngebor
itu.
"Ini sangat tidak imbang dengan pendapatannya yang miliaran. Rp3,5 juta itu kalau
dibagi-bagi lagi, hanya Rp10 per pencipta lagu. Mau jadi apa musisi kita. Sementara
karaoke lain sudah bayar Rp20 juta setahun untuk para hak cipta," ungkapnya.
KCI meminta pihak keamanan segera menutup tempat karaoke Inul Vizta, karena
dinilainya
telah
melanggar
hak
cipta
musisi

Tanah
Air.
"Saya minta aparat kepolisian menutup rumah-rumah karaoke yang melanggar hak
cipta. Semuanya, tanpa terkecuali Inul Vista," tutupnya.

PEMBAHASAN KASUS
Pada permasalahan kali ini yang dihadapi oleh inul vizta adalah mengenai
gugatan wanprestasi yang didugakan oleh KCI ( Karya Cipta Indonesia) yang
memiliki hak sebagai pengelola karya cipta lagu dari para musisi atau penyanyi dan
lain-lain yang terdaftar sebagai kliennya kepada PT.Vizta Pratama selaku salah satu
perusahaan pengelola karaoke inul vizta.dipermasalahan ini pihak KCI (Karya Cipta
Indonesia) menuntut kepengadilan tinggi bahwa inul vizta telah melanggar hak cipta
dengan tidak membayar royalti sesuai yang diputuskan oleh pihak KCL.
Sebelumnya,dalam kontrak yang tertulis dan disetujui oleh kedua belah pihak
mengenai pembayaran royalti dari pihak inul vizta kepada KCI sebesar 3,5 juta per
outlet yang bila ditotalkan seluruh outletnya kurang lebih 250 juta,lalu pihak KCI
memutuskan kepada inul vizta harus membayar sebesar 25 juta per outlet yang bila
ditotalkan pastinya sudah lebih dari 500 juta. Gugatan itu juga berisi bila inul terbukti
salah maka pihak KCI meminta ganti rugi 7 kali lipat dari keputusan KCI atau bisnis
Inul vizta ditutup. Maka inul daratista selaku CEO PT.Vizta Pratama menolak karena

keputusan itu diambil secara sepihak oleh KCI tanpa bernegoiasi atau berkompromi
kepada pihak inul. Maka pihak inul menolak terhadap keputusan itu yang tanpa
persetujuan dari pihak PT.Vizta Pratama. Lalu kelanjutan kasusu tesebut telah
berlangsung dan majelis hakim mmemustuskan pihak inul daratista adalah
pemenangnya karena perkara yang digugat tidak dapat diterima, kesimpulan
tersebut diambil dari pernyataan Majelis Hakim Dwi Sugianto “majelis hakim
memutuskan bahwa materi perkara yang dimohonkan pihak penggugat tidak dapat
diterima” sambil mengetuk palu. Hal tersebut diputuskan dikarenakan pengadilan
menerima pembelaan atau ekspensi kuasa hukum inul daratista tentang surat
gugatan yang salah konsep, surat gugatan KCI tersebut berisi gugatan kepada inul
daratista selaku CEO Inul Vizta padahal kepemilikan inul vizta bukanlah hanya inul
daratista saja tetapi milik orang lain dan badan hukum lainnya maka konsep dari
gugatan KCI itu sudah salah dan diterima oleh hakim pengadilan.
Didalam kasus ini mengandung beberapa aspek hak kekayaan intelektual yang
dikelola oleh KCI (Karya Cipta Indonesia) sebagai berikut :
1. Hak cipta UU NO.19 2002 , Mengandung :
a. Hak eksklusif bagi pencipta/pemegang hak (hak monopoli untuk
mengumumkan/memperbanyak/memberi izin untuk itu)
b. Timbul secara otomatis
c. Bagi ciptaan yang dapat dilihat,didengar,dan dibaca yang merupakan hasil

karya pencipta yang orisinil,baik seorang maupun bersama-sama dalam
ilmu pengetahuan,seni,sastra.
2. Hak yang dimiliki KCL sebagai lembaga pengelola hak cipta, yaitu hak
ekonomi (adalah hak untuk mendapatkan ekonomi atas ciptaan serta produk
hak terkait seperti mengumumkan,memperbanyak,melisensikan atau royalti)

Didalam kasus ini KCI juga memiliki kewajiban untuk melakukan segala sesuatu
sesuai dengan isi kontrak yang tertulis dan juga memiliki hak sesuai isi kontrak yang
tertulis dan disetujui kedua belah pihak.
Didalam kasus ini juga mengandung beberapa aspek yang dimiliki oleh PT.Vizta
Pratama yaitu :
1. Kejelasan mengenai penerapan kontrak
2. Syarat sah subjektif (Ps 1320 KUHper )
Meliputi : kesepakatan dan kecakapan
3. KUH perdata buku III bab 2 bagian 1 mengenai ketentuan umum perjanjian
Dalam kasus ini sudah dapat kita ketahui bahwa KCI dan PT.Vizta Pratama
selaku rekan bisnis tidak mendapatkan titik ujung penyelesaian yang baik
dikarenakan kasus yang bergulir menyatakan bahwa pihak KCI selaku pengelola
hak cipta meningkatkan tingkat royalti yang harus dibayarkan oleh inul vizta secara
sepihak tanpa persetujuan inul sendiri.

Kasus ini telah menjelaskan terjadinya dugaan wanprestasi (ingkar janji atau tidak
melaksanakan peranjian) antara kedua belah pihak,yaitu :
1. KCI menaikan tingkat royalti secara sepihak tanpa bernegosiasi dengan pihak
lainnya.
2. Dugaan tidak memenuhi keputusan royalti oleh inul vizta
Lalu dari pihak inul menyatakan bahwa KCI tidak juga berhak menarik royalti atas
lagu impor dikarenakan KCI telah dikeluarkan oleh Badan Kolektif Dunia (CISAC),
Pembelaan dari kuasa hukum inul daratista mengatakan, bila KCI menarik royalti
atas lagu impor itu dapat dipermasalahkan karena sudah dinyatakan bahwa KCI
bukan lagi dalam organisasi badan kolektif dunia (CISAC).
Bila dilihat dari sudut pandangan kami, KCI seharusnya tidak mengambil
keputusan royalti tersebut secara sepihak dikarenakan untuk membuat etikad baik
kepada pihak lainnya yang tertanda didalam kontrak tersebut, walaupun terjadi
permasalahan intern KCI. Kelanjutan dari kasus ini dapat mengorbankan banyak
pihak dikarenakan pernyataan oleh inul “kalau memang gak bisa diajak kerja
sama,tidak bisa menemukan solusi yang baik,DELETE!” pernyataan tersebut
menjelaskan bahwa inul vizta akan memutuskan hubungan kerja dengaan KCI
dikarenakan permasalahan tersebut,lalu para pencipta lagu yang terdaftar di KCI
tidak mendapatkan royalti dari usaha dari inul vizta karena lagunya tidak diizinkan
masuk ke inul vizta. Dari pihak inul sudah beretikad baik untuk menyelesaikan

masalah tersebut melalui jalur kebersamaan atau secara baik-baik ( informal).
Seharusnya juga bila ditinjau dari cara penyelesaian wanprestasi pihak KCI tidak
seharusnya mengambil keputusan penyelesaian sangketa/wanprestasi melalui jalur
letigasi/pengadilan niaga karena opsi lain penyelesaian masalah melalui jalur
arbitrase itu pun bila jalur informal seperti negosiasi,mediasi,,konsiliasi tidak dapat

menyelesaikan masalah. Bila melalui jalur arbitrase resiko dan keputusan tidak akan
terlalu berat dikarenakan hakim arbitrase akan mengambill jalur tengah
permasalahan tanpa memihak salah satu pihak terkait.

DAFTAR RIWAYAT :
1.
2.
3.
4.
5.

http://hukum.unsrat.ac.id/uu/bw3.htm
http://www.radioprssni.com/prssninew/internallink/legal/uu_8_99perlkonsum.htm
http://life.viva.co.id/news/read/413070-gugatan-kci-terhadap-inul-ditolak

http://life.viva.co.id/news/read/413070-gugatan-kci-terhadap-inul-ditolak
http://music.okezone.com/read/2013/03/21/386/779486/inul-vizta-tolak-bayar-kci-rp25juta-per-tahun
6. http://music.okezone.com/read/2013/03/21/386/779414/kci-minta-bisnis-karaoke-milikinul-ditutup

Dokumen yang terkait

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN DAN PENDAPATAN USAHATANI ANGGUR (Studi Kasus di Kecamatan Wonoasih Kotamadya Probolinggo)

52 472 17

ANALISA BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN PENGANGKUT SAMPAH KOTA MALANG (Studi Kasus : Pengangkutan Sampah dari TPS Kec. Blimbing ke TPA Supiturang, Malang)

24 196 2

PENERAPAN METODE SIX SIGMA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PAKAIAN JADI (Study Kasus di UD Hardi, Ternate)

24 208 2

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

Partisipasi Politik Perempuan : Studi Kasus Bupati Perempuan Dalam Pemerintahan Dalam Kabupaten Karanganyar

3 106 88

Pengaruh Rasio Kecukupan Modal dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Kredit (Studi Kasus pada BUSN Non Devisa Konvensional yang Terdaftar di OJK 2011-2014)

9 104 46

Pengaruh Kemampuan Manajerial Dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Di Unit Agro Bisnis Pada Yayasan Al-Anshor Bandung (survey pada petani unit Agro Bisnis Yayasan Al-Anshor Bandung)

5 61 1

ANALISIS SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN TAX PLANNING TERHADAP LABA KENA PAJAK DAN PPH TERUTANG PADA PERUSAHAAN PT. IER (Studi Kasus Pada PT. IER)

16 148 78