Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Vertigo

Jurnal Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Tahun Ajaran 2015

1

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT VERTIGO BERBASIS WEB
METODE FORWARD CHAINING
Mulyono 1, Ade Eviyanti, S.Kom.2
Teknik Informatika, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Jl. Raya Gelam 250, Candi – Sidoarjo
emolmulyono92@gmail.com1, orline09@yahoo.com2
Abstrak
Vertigo adalah kondisi di mana seseorang merasa pusing disertai berputar atau lingkungan

terasa berputar walaupun badan orang tersebut sedang tidak bergerak. Vertigo bukan merupakan salah
satu bentuk migrain.Selama ini banyak orang menyalah artikan vertigo. Sistem pakar adalah apylikasi
berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh
pakar. Pakar yang dimaksud disini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat
menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam.
Metode forward chaining (data driven atau penalaran maju) adalah suatu metode dari mesin
inferensi untuk memulai penalaran suatu data dari fakta -fakta yang ada menuju suatu kesimpulan.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka dilakukan penelitian penerapan metode forward chaining pada
proses diagnosis penyakit vertigo. Sehingga diharapkan akan mendapat suatu output yang berupa solusi
dengan adanya pelacakan ke depan dan menggunakan rule-rule atau aturan. Diharapkan dengan sistem
ini, orang awam dapat memanfaatkannya untuk penanganan atau pertolongan pertama penyakit
vertigo.Pada metode Forward Chaining, pelacakan dimulai dari penelusuran semua data dan aturan untuk
mencapai tujuan.
Kata Kunci: vertigo, sistem pakar, forward chaining
Abstract

Vertigo is a condition where a person feels dizzy accompanied spinning or the environment
feels even though the person's body spins are not moving. Vertigo is not one form of migraine,during
this time many people misapply vertigo. Expert system is a computer-based application that’s used to
solve the problem as is thought by experts. Experts referred to people who have special skills to solve

problems that can’t be resolved by the layman
Method of forward chaining (forward reasoning) is a method of inference engines to start
reasoning a data from existing facts leading to a conclusion.Based on the above description,then do
the research the application of method of forward chaining on the process of disease diagnosis of
vertigo.So will hopefully get an output in the form of a solution in the presence of the fore and
tracking using rule-rule or rules.expected with this system can make use of them lay people for

handling or firstaid disease vertigo.on the method of forward chaining starts tracking searches all
the data and rules for achieving the objectives.
Keyword : Vertigo,expert system,forward chaining.

1. Latar Belakang
Kata vertigo berasal dari bahasa Yunani
vertere yang artinya berputar.Pengertian vertigo
adalah sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh

atau lingkungan sekitarnya, dapat disertai gejala
lain, terutama dari jaringan otonomik akibat
gangguan alat keseimbangan tubuh. Vertigo (sering
juga disebut pusing berputar, atau pusing tujuh
keliling) adalah kondisi di mana seseorang merasa
pusing disertai berputar(vertigo subjektif) atau

Jurnal Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Tahun Ajaran 2015

penyakit vertigo berbasis web agar lebih

mengurangi penderita penyakit vertigo.
Metode forward chaining (data driven
atau penalaran maju) adalah suatu metode dari
mesin inferensi untuk memulai penalaran suatu
data dari fakta-fakta yang ada menuju suatu
kesimpulan. Berdasarkan uraian tersebut diatas,
maka dilakukan penelitian penerapan metode
forward chaining pada proses diagnosis penyakit
vertigo sehingga diharapkan akan mendapat suatu
output yang berupa solusi
dengan adanya
pelacakan ke depan dan menggunakan rule-rule
atau aturan. Pada metode Forward Chaining,
pelacakan dimulai dari penelusuran semua data dan
aturan untuk mencapai tujuan.Metode Forward
Chaining cocok untuk diagnosa awal pada penyakit
dengan pelacakan dari gejala-gejala yang di derita.

lingkungan terasa berputar walaupun badan orang
tersebut sedang tidak bergerak(vertigo objektif).

Vertigo bukan merupakan salah satu bentuk
migrainSelama ini banyak orang menyalah artikan
vertigo sebagai migrain atau sebaliknya.Sampai
saat ini masih sangat sulit untuk mengidentifikasi
penyakit vertigo.Vertigo merupakan penyakit
dengan kompleksitas sangat tinggi. Hampir semua
organ
tubuh
berperan
dalam
penyakit
vertigo.Kelainan ini terjadi karena gangguan
keseimbangan baik sentral atau perifer, kelainan
pada telinga sering menyebabkan vertigo. Untuk
menentukan
kelainan
yang
menyebabkan
vertigo, dokter THT-KL biasanya akan melakukan
pemeriksaan ENG (elektronistagmografi).

Vertigo penyebabnya bervariasi.Vertigo bisa
berlangsung hanya
beberapa saat atau bisa
berlanjut sampai beberapa jam bahkan bilangan
hari.Penyebab vertigo tidak terjadi karena faktor
keturunan.Vertigo dapat menjadi tanda atau gejala
dari suatu penyakit tertentu seperti stroke dan
tumor.Angka kejadian vertigo dari studi yang
sudah ada cukup bervariasi,diperkirakan berkisar
antara 1,7% – 17%. Populasi yang paling sering
terkena adalahrentang usia 11 - 60 tahun.Seorang
penderita vertigosendiri biasanya tidak mengetahui
jenis
gejala
maupun
penyakit
yang
dideritanyakarena minimnya informasi yang
mereka dapatkan.Terkadang penderita akan
mendatangi

dokter
spesialis
untuk
berkonsultasi,namun tidak semua orang dapat
melakukannya,
bisa
dikarenakan
faktor
ketidaktahuan ataupun karena tuntutan kesibukan,
terdapat pula kelemahan seperti jam kerjapraktek
dokter yang terbatas. Dengan adanya hal tersebut
maka dapat disimpulkanbahwa dibutuhkan adanya
sebuah alat bantu yang dapat mendiagnosa
penyakitvertigo berupa sistem pakar sebagai
alternatif informasi dan media konsultasi yanglebih
praktis.
Menurut Arhami (2005) Sistem pakar
adalah suatu sistem komputer yang menyamai
(emulates) kemampuan pengambilan keputusan
dari seorang pakar. Tujuan dari sistem pakar adalah

untuk mentransfer kepakaran yang dimiliki seorang
pakar ke dalam komputer, dan kemudian kepada
orang lain (non expert). Istilah sistem pakar (expert
system) berasal dari istilah sistem berbasis
pengetahuan, Turban (2005).
Di sisi yang lain, masyarakat
menyadari bahwa teknologi komputer merupakan
salah satu hal penting dalam peradaban manusia
untuk mengatasi (sebagian) masalah derasnya arus
informasi. Teknologi informasi dan komunikasi
komputer saat ini adalah bagian penting dalam
manajemen informasi.Di dunia medis, dengan
perkembangan pengetahuan yang begitu cepat.
Untuk itusistem ini di rancang untuk kemajuan
dunia medis dengan adanya sistem pakar diagnosis

2

1.2 Batasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan diluar

permasalahan,berikut ini adalah batasan
permasalahan :
a)

Metode yang digunakan dalam sistem pakar
diaknosis penyakit vertigo ini adalah Forward
Chaining. Sistem menangani dan membahas
tentang jenis vertigo.
b) Sistem pakar ini hanya memberikan saran dan
solusi secara umum. Jadi harus tetap mendatangi
pakar atau dokter yang ahli dibidang tersebut untuk
penanganan lebih lanjut.
c) Studi tugas akhir ini berdasarkan gejala-gejala
yang umum dan klinis sering di alami oleh
seseorang yang berobat di spesialis syaraf di
RS.Delta Surya Sidoarjo
2. Landasan Teori
2.1. Vertigo
Vertigo terbagi menjadi 2 jenis yakni vertigo
direk/vestibulardan

vertigo
indirek/nonvestibular.Vertigo vestibular ia memiliki gejala
berupa,pasien merasa lingkungan sekitarnya
berputar,serangan yang terjadi episodik,disertai
muntah,bisa disertai atau tidak disertai gangguan
pendengaran,gerakan pencetusgerakan kepala,tanpa
adanya situasi yang mencetuskannya. Sementar
vertigo non vestibular,Vertigo nonvestibuler
seringkali sulit dideskripsikan secara jelas oleh
pasien. Pasien biasanya mengeluhkan rasa
pusing,kekosongan di kepala, dan gelap pada mata.
Biasanya disertai dengan tanda-tanda seperti , rasa
melayang atau hilangnya keseimbangan, serangan
biasanya terjadi terus-menerus, tanpa mual/muntah,
tanpa gangguan pendengaran, pencetus vertigo
berupa gerakan objek viusal dengan situasi
pencetus berupa keramaian atau lalu lintas yang
padat. “ Jadi jika ada pasien mengalami rasa
berputar saat berada ditempat ramai, bisa di
pastikan ia mengalami vertigo non vestibular


Jurnal Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Tahun Ajaran 2015
Ketika pasien sudah dipastikan mengalami vertigo
vestibular/non vestibular langkah selanjutnya
adalah menentukan apakah ini jenis periferal atau
yang sentral!
1 Jenis Vertigo Periferal
Vertigo periferal disebabkan oleh disfungsi
struktur perifer hingga ke batang otak.Biasanya,
vertigo periferal terjadi jika terdapat gangguan di
saluran yang disebut kanalis semisirkularis, yaitu
telinga bagian tengah yang bertugas mengontrol
keseimbangan.Meski pun vertigo bisa disebabkan
oleh tidak normalnya banyak organ keseimbangan,
vertigo lebih sering terjadi akibat gangguan pada
sistem pendengaran.
Jenis penyakit vertigo periferal biasanya diikuti
gejala-gejala berikut ini:


pusing berputar

pandangan gelap

telingah berdenging

jantung berdebar

hilang keseimbangan

tidak mampu berkonsentrasi

perasaan seperti mabuk

berkeringat

mual dan muntah-muntah

memori dan daya pikir menurun

sensitif pada cahaya terang dan suara
Gangguan kesehatan yang biasanya berhubungan
dengan vertigo periferal antara lain penyakitpenyakit seperti benign parozysmal positional
vertigo (gangguan akibat kesalahan pengiriman
pesan). Gangguan ini mengakibatkan Anda
melakukan respon yang salah terhadap sesuatu hal.
penyakit meniere (gangguan keseimbangan yang
sering kali menyebabkan hilang pendengaran),
vestibular neuritis (peradangan pada sel-sel saraf
keseimbangan), dan labyrinthitis (radang di bagian
dalam pendengaran). Semua gangguan kesehatan
itu bisa menjadi permanen jika keluhan vertigo
tidak segera disembuhkan secara permanen.
2 JenisPenyakit Vertigo Sentral
Vertigo sentral melibatkan proses penyakit yang
mempengaruhi batang otak atau cerebellum. Jenis
penyakit vertigo sentral terjadi jika ada sesuatu
yang tidak normal di dalam otak, khususnya di
bagian saraf keseimbangan, yaitu daerah
percabangan otak dan serebelum (otak kecil).Gejala
vertigo
sentral
biasanya
terjadi
secara
bertahap.Biasanya, penderita tidak menyadari jika
dia sudah mengalami vertigo sampai didapati
kerusakan otak yang sangat parah. Berikut ini
adalah gejala-gejala yang biasa dirasakan:

puusing berputar

penglihatan ganda











3

sukar menelan
kelumpuhan otot-otot wajah
sakit kepala yang parah
kesadaran terganggu
tidak mampu berkata-kata
hilangnya koordinasi
tidak mual dan tidak muntah-muntah
tubuh terasa lemah
otot terasa sakit

Jenis penyakit vertigo sentral berpusat pada
otak.Gangguan kesehatan yang berhubungan
dengan vertigo sentral termasuk antara lain stroke,
multiple sclerosis (gangguan tulang belakang dan
otak), tumor, trauma di bagian kepala, migren,
infeksi, kondisi peradangan, neurodegenerative
illnesses (penyakit akibat kemunduran fungsi saraf)
yang menimbulkan dampak pada otak kecil.

2.2. Sistem Pakar
Menurut Arhami (2005), Sistem pakar adalah
suatu sistem komputer yang menyamai (emulates)
kemampuan pengambilan keputusan dari seorang
pakar. Tujuan dari sistem pakar adalah untuk
mentransfer kepakaran yang dimiliki seorang pakar
ke dalam komputer, dan kemudian kepada orang
lain (non expert). Istilah sistem pakar (expert
system) berasal dari istilah sistem berbasis
pengetahuan, Turban (2005).
Terdapat beberapa alasan mendasar mengapa
sistem pakar dikembangkan untuk menggantikan
seorang pakar, diantaranya :
1. Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan di
berbagai lokasi.
2. Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin
yang membutuhkan seorang pakar.
3. Seorang pakar akan pensiun atau pergi.
4. Seorang pakar adalah mahal.
5. Kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan yang
tidak bersahabat (hostile environment).
Keuntungan menggunakan sistem pakar,
diantaranya adalah :
1. Memberikan jawaban yang cepat.
2. Menjadikan pengetahuan dan nasehat lebih mudah
didapat.
3. Meningkatkan output dan produktivitas.
4. Menyimpan kemampuan dan keahlian pakar.
5. Merupakan panduan yang inteligence.
6. Meningkatkan reliabilitas.
2.2.2.1 Komponen Utama Sistem Pakar
Menurut yuniainita (2005), sistem pakar
terdiri dari tiga komponen utama yaitu basis
pengetahuan (knowledge base),
mekanisme

Jurnal Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Tahun Ajaran 2015
inferensi (inference engine), dan antarmuka
pengguna (user interface). Basis pengetahuan berisi
semua fakta, ide, hubungan, dan interaksi suatu
domain. Mekanisme inferensi bertugas untuk
analisis pengetahuan dan menarik kesimpulan
berdasarkan basis pengetahuan. Antar muka
pengguna berfungsi sebagai media pemasukan
pengetahuan ke dalam pangkalan dan melakukan
komunikasi user .

User

User
Interface

Inference
Engine

4

faktatentangsuatugejala yang diberikanolehuser
sebagaimasukansistem, Untuk
proses
penarikankesimpulandapatdilihatpadaGambar3.1
yang
merupakangambaranpencariansolusisistempakarde
nganmenggunakanflowchart atau diagram alir

Knowledge
Base

Gambar 2.1Diagram Blok Umum Sistem Pakar
2..3 Forward Chaining
Metode forward chaining (data driven
atau penalaran maju) adalah suatu metode dari
mesin inferensi untuk memulai penalaran suatu
data dari fakta-fakta yang ada menuju suatu
kesimpulan. Pada proses ini akan dilakukan
pengecekan terhadap setiap aturan untuk melihat
apakah data yang sedang diobservasi tersebut
memenuhi gejala dari aturan tersebut. Apabila
memenuhi, maka aturan akan dieksekusi untuk
menghasilkan fakta baru yang mungkin akan
digunakan oleh aturan lain. Proses pengecekan
aturan ini disebut sebagai interpretasi aturan (rule
interpretation). Pada sistem berbasis pengetahuan,
interpretasi aturan dilakukan oleh inference engine.
Proses interpretasi aturan- aturan ini merupakan
proses berulang seperti terlihat dalam Gambar 2.3
(Gonzalez,1993). Dalam kaidah interpreter
mencocokkan fakta dalam pangkalan data dengan
situasi yang dinyatakan dalam bagian sebelah kiri
atau kaidah IF (yuniainita, 2005).

Gambar 3.2 Flowchat
2 Perancangan Pohon Penelusuran
Secara umum terdapat dua pendekatan
yang digunakan dalam mekanisme inferensi untuk
pengujian aturan yaitu pelacakan kebelakang
(backward chaining)dan pelacakan kedepan
(forward chaining) .Dalam pelacakan ke belakang
adalah
pendekatan
yang
dimotori
tujuan,pendekatan ini pelacakan dimulai dari tujuan
dan selanjutnya dicari aturan-aturan yang dimiliki
tujuan
tersebut
dan
dicari
kesimpulannya(pembuktian).Sedangkan pelacakan
kedepan merupakan pendekatan yang dimotori oleh
data,pendekatan ini pelacakan dimulai dari
informasi
masukan,selanjutnya
mencoba
menggambarkan kesimpulan. Seperti pohon
penelusuran di bawah ini,dimana dirancang sesuai
gejala menghasilkan sebuah kesimpulan penyakit.

Gambar 2.3 Proses Forward Chaining

3.1 Perancangan Sistem
1.Perancangan Mesin Inferensi
Dalam perancangan sistem pakar ini
menggunakan metode penalaran pelacakan maju
(Forward
Chaining)
yaitudimulaidarisekumpulanfakta-

Gambar 3.3 Pohon Penelusuran

Jurnal Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Tahun Ajaran 2015
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1Pengujian Aplikasi Sistem Pakar Diagnosis
Pennyakit Vertigo Metode Forward Chaining
Tampilan Aplikasi
Halaman yang pertama kali muncul dari
aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit vertigo
dengan metode forward chaining .adalah tampilan
awal dari aplikasi. Pada tampilan awal aplikasi
terdapat menu “Beranda, Analisa ,Vertigo dan
Login”. Menu “Beranda” merupakan halamam
utama aplikasi Sistem pakar diagnosa vertigo.
Menu “Analisa” digunakan oleh user untuk
melakukan identifikasi penyakit dari gejala-gejala
yang dialami oleh user. Pada menu diagnosa ini
menyajikan beberapa gejala yang bisa dipilih oleh
user.
Menu
“Vertigo”
digunakan
untuk
menjelaskan dan memberi pengetahuan tentang
penyakit Vertigo. Menu “Login” digunakan oleh
pakar untuk masuk ke halamannya masing-masing.

1.
2.

3.
Gambar 4.1 Tampilan halaman utama

4.

1. Menu Login
Menu login digunakan oleh pakar untuk
login (masuk) ke halaman yang sudah disediakan
dan kemudian mengolah data yang dibutuhkan
pada sistem.

5.

5

Gambar 4.3 Login pakar berhasil
Tampilan awal halaman pakar
terdapat
menu
“Beranda,
Pakar,
Chain(Penyakit,Gejala),dan
Logout”,
menuini untuk melanjutkan ke halaman
berikutnya yang ingin dituju oleh pakar.
Home
: menu ini digunakan untuk
ke halaman utama pakar
Penyakit
: menu ini digunakan pakar
untuk mengolah data penyakit yang ada
dalam aplikasi.
Gejala
: menu ini digunakan pakar
untuk mengolah data gejala yang ada
dalam aplikasi.
Rule
: menu ini digunakan pakar
untuk mengolah data gejala dan data
penyakit yang ada dalam aplikasi.
Logout
: menu ini digunakan oleh
pakar untuk keluar dari halaman pakar.

3. Halaman Pakar Menu Penyakit

Gambar 4.2 Tampilan menu login
2. Halaman Pakar

Setelah pakar login ke aplikasi sistem
pakar identifikasi dini penyakit vertigo
dengan
metode
forward chaining.
Selamat datang (pakar)”.

Menu ini digunakan pakar untuk
menambah dan mengedit/update data
penyakit. Terdapat tombol “ tambah
Vertigo” ( menambah data penyakit) dan
simbol pensil“Edit” (merubah data). Untuk
menambah penyakit, pakar cukup hanya
dengan menginputkan data ke form
inputan yang sudah disediakan. Kemudian
pilih “Simpan”, maka data akan berhasil
disimpan, dan dimunculkan pada tabel
dibawahnya.

Jurnal Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Tahun Ajaran 2015

Gambar 4.4 Tampilan menu penyakit
tambah data penyakit
Halaman Pakar Menu Gejala
Pada menu ini pakar bisa menambah,
mengedit/update data gejala. Pada form input
data terdapat tombol“tambah gejala” (
menambah data) dan simbol “pencil”
(merubah data). Untuk menambah gejala,
pakar cukup hanya dengan menginputkan
data ke form inputan yang sudah disediakan.
Kemudian pilih “simpan”, maka data akan
berhasil disimpan, dan dimunculkan pada
tabel dibawahnya.

6

Gambar 4.6 Tampilan menu Rule halaman
pakar

4.

6.

Menu Vertigo
Menu info penyakit digunakan
untuk memberi pengetahuan kepada user
tentang penyakit vertigo.

Gambar 4.7 Tampilan menu diagnosa
7. Menu Analisa
Gambar 4.5 Tampilan menu gejala tambah
data gejala
5. Menu Rule Halaman Pakar
Menu Rule merupakan menu yang
digunakan untuk memproses data rule antara
gejala dan penyakit.

Menu Analisa digunakan oleh user
untuk
mengidentifikasi/
mediagnosa
penyakit dari gejala yang dialaminya. Pada
menu ini user harus memasukkan identitas
berupa,nama,email,alamat
kemudian
disajikan data gejala yang sudah ada dalam
“Data Aturan”.user harus memilih ya atau
tidak sebagai jawaban,dan Pada bagian
bawah terdapat tombol “lanjut”kemudian
jika selesai menjawab semua pertanyaan
akan ada tombol "selesai". “lanjut”
digunakan untuk memproses masukan
gejala yang sudah dipilih oleh user,
sedangkan "selesai” digunakan untuk
memproses pilihan user apabila pertanyaan
selesai dijawab semua.

Jurnal Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Tahun Ajaran 2015
.

2.

Gambar 4.22 Contoh diagnosa penyakit
Hasil diagnosa penyakit terdri dari
“Nama Penyakit”, “Pengertian”, “Solusi”.

3.

Gambar 4.23 Tampilan hasil diagnosa
penyakit
1.
5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Setelah penulis menguraikan secara
menyeluruh tentang perancangan dan
implementasi dari Sistem Pakar Diagnosis
Penyakit Vertigo dengan Metode Forward
Chaining ini, maka penulis mengambil
beberapa kesimpulan yaitu :
1. Kebanyakan masyarakat awam saat ini
masih belum paham tentang pentingnya
kesehatan bagi tubuh kita. Vertigo
bukanlah salah satu bentuk migrain atau
sebaliknya,Selama ini masih banyak yang
mengsalah artikan penyakit ini.Vertigo
dapat menjadi tanda atau gejala dari suatu
penyakit tertentu seperti stroke dan tumor.
Tak mengherankan, penyakit ini juga mesti
harus diperhatikan dan ditindak lanjuti
lebih lanjut. karna banyak orang yang
tidak mengenali gejala penyakit ini dengan

2.

3.

7

baik.Oleh
karena
itu,
dengan
mengandalkan kemajuan teknologi dan
informasi, Sistem Pakar Diagnosis
Penyakit Vertigo dengan Metode Forward
Chaining diharapkan mampu mendeteksi
penyakit vertigo secara cepat, tepat, dan
akurat. Penulis berharap agar kedepannya
penanganan terhadap penderita vertigo
dapat ditangani lebih cepat, sehingga
penderita bisa disembuhkan dengan cepat.
Sistem pakar diagnosis penyakit vertigo
mampu mendiagnosa gejala penyakit
vertigo.
Pengambilan
kesimpulan
identifikasi ini menggunakan pengendalian
dengan metode forward chaining dengan
menggunakan
inputan
gejala
dari
pengguna.
Dengan adanya sistem pakar ini maka
dapat memberikan kemudahan bagi dunia
medis untuk menentukan jenis skoliosis
yang menyerang pasien .
5.2 Saran
Berdasarkan
analisa
dan
kesimpulan di atas, Sistem pakar
Diagnosis Penyakit Vertigo dengan
Metode Forward Chaining ini masih
memiliki beberapa kekurangan. Saran
yang dapat diberikan untuk pengembangan
penelitian selanjutnya antara lain :
Untuk pengembangan lebih lanjut, sistem
ini
dapat
dikembangkan
dengan
menggunakan metode yang berbeda atau
mengkombinasikan metode
Forward
Chaining dengan metode lain.
Sistem dapat dikembangkan untuk kasus
pada domain lain, yang memiliki kasus
penyakit tertentu menjadi gejala bagi
penyakit lain, tentunya dengan kombinasi
logika antar gejala yang lebih bervariasi.
Dapat dikembangkan ke platform yang
lain seperti IOS dan android.
DAFTAR PUSTAKA

1. Murtadhon
(2005),

SistemPakarSaluranPencernaanBerbasis
Web DenganMetodeBreadth First Search
”.UmsidaMuhammadiyahSidoarjo
2. Rahmawati,Yuanita (2008),”SistemPakar
Online UntukMengidentifikasi Hama

Jurnal Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Tahun Ajaran 2015

3.

4.

5.

6.

7.
8.

PadaTanamanJerukmetodefordward
chaining”.Stikom Surabaya
Sihombing,Meary Yanti
(2010), ”
implementasi
sistem
pakar
untuk
mendiagnosa penyakit dalam pada
manusia”.Unesa
Pamungkas,Novan Alan (2014),”Sistem
Pakar Diagnosis Penyakit Skoliosis
Metode Forward Chaining”.Umsida
Arhami, Muhammad (2005), ” konsep
dasar sistem pakar”. Penerbit Andi.
Yogyakarta
Mion,Rosmawati
(2007),www.penyakitvertigo.com/ Diakses
10 September 2014 09:00
Turban (2005),Decision Support Systems
and Inteligent System.
Junaidi,Dr.Iskandar.2013.Sakit
Kepala,Migrain,&
Vertigo.Jakarta.PT
Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia

8