T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar pada Subtema Perkembangan Teknologi Pangan Siswa Kelas 3 SDN Mangunsari 01 Salatiga Melalui Model Project Based Learning (PJBL) Tahun Pembelajaran 2

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut
Slameto (2015:148) penelitian tindakan kelas adalah penelitian praktis yang
dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran dikelas. Penelitian ini merupakan
salah satu upaya guru atau praktisi dalam membenruk berbagai kegiatan-kegiatan
yang dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran
dikelas.
Senada dengan hal di atas Arikunto (2014:129) juga mengungkapkan
bahwa penelitian tindakan kelas adalah salah satu strategi pemecahan masalah
yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif
yang “dicoba sambil jalan” dalam mendeteksi dan memecahkan masalah.
Berdasarkan uraian pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan
kelas adalah kegiatan yang dilakukan di dalam kelas yang bertujuan untuk
memperbaiki atau meningkatkan kualitas proses sehingga hasil belajar meningkat.
3.1.2 Setting dan Karakteristik Penelitian
a. Tempatpenelitian
lokasi yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

SDN Mangunsari 01 Salatiga. Lokasi dipilih karena banyak siswa kelas 3 yang
belum tuntas dalam hasil belajar.
b. WaktuPenelitian
penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester 1 tahun ajaran
2016/2017 dikelas 3 SDN Mangunsari 01 Salatiga. Penentuan waktu penelitian
mengacu pada kalender akademik sekolah dan menggunakan dua siklus.
Penelitian akan dilakukan pada:
1. Siklus I

: November 2016

2. Siklus II

: November 2016

33

34

3.1.3 SubjekPenelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti
Kota Salatiga, pada semester I tahun pelajaran 2016/2017. Subjek penelitian
adalah siswa kelas 3 SDN Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga
yang berjumlah 41 siswa, yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 23 perempuan.
SDN Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga, terdiri dari 6 ruang
kelas 1-6, 1 ruang guru, 1 perpuatakaan, 1 kantin/koperasi, 1 rumah penjaga
sekolah, 1 gudang alat drumband, 1 kamar mandi guru, 1 kamar mandi siswa, 1
ruang UKS. SDN Mangunsari 01 mempunyai lapangan yang digunakan untuk
kegiatan siswa saat istirahat dan sebagai sarana untuk berolahraga dan upacara
bendera.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.2.1 Variabel Penelitian
Variabel penelitian teriri dari:
a. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah penerapan model Project
Based Learning

b. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa.

3.2.2 Definisi Operasional
1. Model Project Based Learning adalah model pembelajaran yang inovatif,

yang menekankan belajar kontekstual dan mencapai puncak pembelajaran
menghasilkan produk.
2. Hasil belajar adalah total perubahan tingkah laku setelah mengalami
proses pembelajaran yang di ukur secara langsung dan mencakup kognitif,
afektif, dan psikomotorik.
3.3 Prosedur Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK. Penelitian
ini menggunakan model spiral dari Kemmis dan Mc Taggart R (Arikunto,2006:

35

98). Pelaksanaan PTK dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari tiga
tahap yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting) dan pengamatan
(observing), serta refleksi (reflecting). Gambar pelaksanaan PTK ini dapat dilihat

pada gambar 3.1 di bawah ini:

Gambar 3.1
PTK Model Spiral dari C. Kemmis dan Mc Targgart. R


Berdasarkan skema di atas, PTK dilaksanakan melalui Siklus I dan Siklus
II, sebelum dilaksanakan penelitian menyusun suatu perencanaan mengenai
apa yang akan dilaksanakan dan diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran.
Setelah perencanaan akan dilaksanakan tindakan dengan suatu pengamatan
mengenai jalannya tindakan dalam pembelajaran, setelah tindakan akan
dilaksanakan refleksi berdasarakan

hasil

pengamatan. Hasil refleksi untuk

menemukan kelemahan dan kekurangan yang ditemukan pada tindakan Siklus I
kemudian akan diperbaiki pada Siklus II yang pelaksanaanya sama pada Siklus I.
Pada dasarnya penelitian tematik integratif yang ideal dilakukan 6
pembelajaran yaitu hari senin sampai sabtu. Karena minimnya waktu penelitian
ini dimodifikasi menjadi 2 pembelajaran, siklus I dilaksanakan dengan
pembelajaran ke-1 dan siklus II dilaksanakan dengan pembelajaran ke-3 pada
subtema perkembangan teknologi pangan. Alasan dipilihnya pembelajaran 1 dan 3

36


untuk melakukan siklus, karena dipembelajaran 1 dan 3 memiliki muatan mata
pelajaran yang sama yakni Bahasa Indonesia, Matematika dan SBdP.
1. Siklus 1
Pada pelaksanaan siklus 1 kegiatan yang dilakukan merupakan tindakan
untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada kondisi awal (Pra
Siklus). Siklus dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan, dengan langkahlangkah sebagai berikut :
a) Tahap Perencanaan
Kegiatan

dalam

tahap

ini

merancang

dan


merencanakan

pembelajaran tematik kelas 3 dengan cara menyusun RPP subtema
Perkembangan Teknologi Pangan dengan menggunakan pendekatan
Project based Learning yang sesuai dengan kompetensi yang ingin di

capai. RPP dalam siklus ini dibuat untuk dua kali pertemuan dengan
alokasi waktu (2 x pertemuan). Pertemuan pertama 1 x pertemuan (1
hari) dan pertemuan kedua 1 x pertemuan ( 1 hari) serta tes formatif
diberikan pada pertemuan kedua.
Langkah berikutnya adalah mempersiapkan fasilitas dan sarana
pendukung yang diperlukan. Pembuatan instrumen yang digunakan
untuk mengamati dan menganalisis data mengenai proses dan hasil
belajar pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
b) Tahap Implementasi Tindakan dan Observasi
Kegiatan

yang

dilakukan


pada

tahap

ini

yaitu

mengimplementasikan RPP yang telah disusun dalam pembelajaran
sesuai

dengan

perencanaan

yang

telah


ditetapkan.

Kegiatan

pembelajaran dilakukan dengan model Project Based Learning.
Pembelajaran pada siklus 1 RPP dan perangkat pembelajaran subtema
“Perkembangan Teknologi Pangan” siklus 1 secara lebih rinci
disajikan dalam lampiran 1.
c) Refleksi
Pada tahap ini menganalisa PTK setelah kegiatan belajar mengajar
berakhir, sebagai bahan refleksi. Refleksi ini dilakukan untuk

37

mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran
yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang
dihadapinya. Jika dalam pelaksanaan pembelajaran ditemukan
kekurangan serta hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran, maka
sebagai tindakan dalam merefleksi dilakukan perbaikan dan
penyempurnaan


terhadap

prosesbelajar

mengajar

pada

siklus

selanjutnya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat
keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar
pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus 2. Siklus
2 akan dilaksanakan untuk memantapkan pembelajaran selanjutnya.
2. Siklus 2
Pada siklus II, kegiatan pembelajaran akan dilakukan sama seperti
pada siklus I. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II dirancang untuk
memperbaiki kekurangan pada proses pembelajaran di siklus I, apabila
dalam pelaksanaan siklus I belum berhasil mencapai


indikator

keberhasilan yang ditentukan maka dalam siklus II hal tersebut akan
diperbaiki dan disempurnakan. Pada siklus II ini juga dibagi dalam 3
tahap, yaitu:
a) Tahap Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu menyusun
pembelajaran yang meliputi RPP sesuai dengan pembelajaran tematik
dan kompetensi yang ingin dicapai meliputi kompetensi sikap
spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Perencanaan
siklus 2 ini dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi yang
telah dilakukan pada siklus 1. Tindakan pada siklus 2 ini disertai
dengan penambahan atau penyesuaian kegiatan yang dapat mengatasi
permasalahan pada siklus 1 dan dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik.
b) Tahap Implementasi Tindakan dan Observasi
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini menerapkan RPP yang
telah disusun dalam proses pembelajaran di kelas. Selama proses


38

pembelajaran perlu dilakukan kegiatan observasi, kegiatan ini
dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan
pelaksanaan

tindakan

penelitian

kelas.

Rencana

Pelaksanaan

Pembelajan dan perangkat pembelajaran tema “Perkembangan
Teknologi” subtema “Perkembangan Teknologi Pangan” siklus 2.
c) Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi pembelajaran yang telah
dilaksanakan pada siklus 2. Guru mengumpulkan data baik dari data
nilai untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari tindakan
pembelajaran yang telah dilakukan menggunakan model Project
Based Learning, hasil tindakan serta hambatan dalam pembelajaran

yang sedang dilakukan. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan
keberhasilan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan
sebelumnya.

3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penilaian
3.4.1 TeknikPengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian tindakan ini
adalah:
a. Tes Tertulis
Instrumen yang digunakan dalam teknik tes adalah butir soal pilihan
ganda. Dalam hal ini tes dihunakan untuk mengukur pencapaian siswa setelah
mempelajari materi yang diajarkan.

b. Non Tes (observasi)
Instrumen yang digunakan dalam teknik non tes (observasi) berupa lembar
observasi. Observasi dilakukan oleh peneliti untuk megamati perilaku dan
aktivitas

individu-individu

selama

proses

pembelajaran

berlangsung.

39

Penelitian ini observasi yang dilakukan untuk mengamati kinerja guru dan
siswa selama proses belajar mengajar.

3.4.2

Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian berupa hasil belajar untuk mengetahui tingkat

penguasaan materi dari SDN Mangunsari 01 Kota Salatiga. Instrumen disusun
berdasarkan kisi-kisi pembelajaran Subtema Pekembangan Teknologi Pangan.
a. Butir soal
Butir soal tes tertulis dipergunakan untuk mengukur tingkat
pemahaman siswa setelah mengikuti pembelajaran yang dinilai dengan
satuan angka. Instrumen yang digunakan pada penelitian tindakan kelas ini
adalah lembar soal Posstest pada siklus I dan siklus II.
b. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui kinerja siswa dan
guru dalam melaksanakan proses pembelajaran apakah kegiatan yang
dilakukan sudah sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.
Berikut adalah Instrumen observasi aktifitas guru dan siswa akan
dipaparkan pada tabel berikut:
c. Dokumentasi
Kegiatan yang dilakukan dalam rangka memperoleh informasi
dalam kegiatan yang sudah dilaksanakan, dalam hal ini peneliti akan
menggunakan dokumentasi berupa foto saat proses penelitian berlangsung.
3.5 Uji Instrumen Penelitian
3.5.1 Uji Validitas
Validitas menurut Sudijono, A., dalam Wardani, Naniek Sulistya, dkk
(2012: 342), adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir soal untuk
mengukur apa yang seharusnya. Sebutir item dapat dikatakan telah memiliki
validitas yang tingggi atau valid, jika skor pada butir item yang bersangkutan
memiliki kesesuaian atau kesejajaran arah dengan skor totalnya, atau dengan
bahasa statistik, ada korelasi positif yang signifikan atara skor item dengan skor
totalnya.

40

Dalam penelitian ini uji validitas digunakan untuk menguji lembar soal
yang akan digunakan sebagai soal evaluasi saat melakukan penelitian baik siklus
1 maupun siklus 2. Validitas dalam penelitian ini dicari dengan menggunakan
rumus korelasi product moment dari Pearson. Hal ini digunakan untuk
mengkorelasikan skor butir yang dinyatakan dengan simbol (X) terhadap skortotal
yang dinyatakan dengan simbol (Y). Suharsimi Arikunto (2014: 318),
merumuskan cara pengukuran validitas instrumen, yaitu sebagai berikut:

=

�Σ

Keterangan:
= �
=

=


=



�ℎ

�ℎ

�ℎ �



�Σ
2

−Σ

− (Σ )(Σ )
2

{ �Σ

2

−Σ

2

}



Dalam mengolah data untuk mengukur validitas menggunakan aplikasi

SPSS 20 for windows yaitu masukkan seluruh skor total dari setiap variabel >
kemudian klik analyze > correlate > bivariate. Dan untuk mengetahui hasil
validitas dapat dilihat pada kolom Total.Hal ini dilakukan dengan cara menarik
garis dari taraf signifikan yang dikehendaki dipertemukan dengan n jumlah
subyek maka diperoleh bahwa, untuk n=38 dan DF = n-2 maka dari itu DF = 382 = 36, dengan taraf kesalahan 5% maka harga r tabel= 0,3202, sehingga syarat

minimum untuk memenuhi syarat validitas adalah apabila r hitung ≥ 0,3202. Jadi,
jika nilai r hitung kurang dari 0,3202 maka butir instrumen tersebut dinyatakan
tidak valid.
Keterangan:
r_xy=validitas instrumen
X =jumlah skor faktor tertentu
Y =jumlah skor total
N =jumlah sampel

41

Kriteria untuk koefesien validitas instrumen Wardani, Naniek Sulistya dkk
(2012:244), memberi rentang indeks validitas secara rinci disajikan dalam bentuk
tabel 3.4 berkut:
Tabel 3.1
Kriteria Indeks Validitas
No
1
2
3
4
5

Indeks
0,81-1,00
0,61-0,80
0,41-0,60
0,21-0,40
0,00-0,20

Kriteria
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat rendah

Sumber: Wardani, Naniek Sulistya, dkk (2012: 344)
Hasil Uji validitas soal Siklus 1 dan Siklus 2 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas Soal Siklus 1
Nomor
Soal
Soal1
Soal2
Soal3
Soal4
Soal5
Soal6
Soal7
Soal8
Soal9
Soal10
Soal11
Soal12
Soal13
Soal14
Soal15
Soal16
Soal17
Soal18
Soal19
Soal20
Soal21
Soal22
Soal23
Soal24
Soal25
Soal26
Soal27
Soal28
Soal29
Soal30

Index
Correlation
.753
-.082
.465
.200
.460
.198
.708
.310
.809
.511
.546
.753
.451
.581
.328
.517
.092
.713
.704
-.265
.419
.750
.023
.845
.166
.680
.548
.311
.215
.365

Keterangan
Valid
Tidak Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Valid

42

Dari Tabel 3.2 terlihat bahwa dari 30 butir soal, terdapat 20 Soal Valid dan
10 soal tidak valid. Dari hasil uji validitas terlihat bahwa tidak semua butir soal
dinyatakan valid. Butir soal yang dinyatakan valid apabila memiliki indek korelasi
≥0,3202. Butir Soal yang dinyatakan valid adalah soal nomor 1, 3, 5, 7, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 21, 22, 24, 26, 27, 30. Sedang soal yang dinyatakan
tidak valid yakni soal nomor 2, 4, 6, 8, 17, 20, 23, 25, 28, 29. Butir soal yang
dinyatakan valid akan dipergunakan sebagai soal evaluasi dalam tindakan
penelitian di siklus 1.
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Soal Siklus 2
Nomor
Soal
Soal1
Soal2
Soal3
Soal4
Soal5
Soal6
Soal7
Soal8
Soal9
Soal10
Soal11
Soal12
Soal13
Soal14
Soal15
Soal16
Soal17
Soal18
Soal19
Soal20
Soal21
Soal22
Soal23
Soal24
Soal25
Soal26
Soal27
Soal28
Soal29
Soal30

Index
Correlation
.859
.343
.096
.704
.549
.481
-.133
.434
.326
.462
.468
.669
.136
.785
-.127
.632
-.120
.568
.470
.183
.153
.719
.793
.089
.626
.785
.065
.582
.421
.241

Keterangan
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Tidak Valid

Dari Tabel 3.3 terlihat bahwa dari 30 item soal, terdapat 20 Soal Valid dan
10 soal tidak valid. Dari hasil uji validitas terlihat bahwa tidak semua butir soal
dinyatakan valid. Butir soal yang dinyatakan valid apabila memiliki indek korelasi

43

≥0,3202. Butir Soal yang dinyatakan valid adalah soal nomor 1, 2, 4, 5, 6, 8, 9, 10,
11, 12, 14, 16, 18, 19, 22, 23, 25, 26, 28, 29. Sedang soal yang dinyatakan tidak
valid yakni soal nomor 3, 7, 13, 15, 17, 20, 21, 24, 27, 30. Butir soal yang
dinyatakan valid akan dipergunakan sebagai soal evaluasi dalam tindakan
penelitian di siklus 2.

3.5.2 Reliabilitas Instrumen Penelitian
Wardani, Naniek Sulistya dkk (2012: 344) menyaatakan bahwa
Reliabilitas (ajeg) Tes adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil
pengukuran yang konstan atau ajeg. Adapun rentang indeks reliabilitas yang
terdapat dalam buku Wardani, Naniek Sulistya dkk (2012:346) seperti dalam tabel
3.7 berikut ini:
Tabel 3.4
Kriteria Indeks Reliabilitas
No
1
2
3
4

Indeks (R)
0,80-1,00
0,60-0,80
0,40-0,60
0,20-0,40

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22