RINCIAN KEGIATAN DAN TATA CARA PENILAIAN ANGKA KREDIT PENGAWAS SEKOLAH UNSUR UTAMA PENGAWASAN AKADEMIK DAN MANAJERIAL Materi Bimbingan Teknis Calon Penilai Angka Kredit Pengawas Sekolah DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDID

  RINCIAN KEGIATAN DAN TATA CARA PENILAIAN ANGKA KREDIT PENGAWAS SEKOLAH UNSUR UTAMA PENGAWASAN AKADEMIK DAN MANAJERIAL Materi Bimbingan Teknis Calon Penilai Angka Kredit Pengawas Sekolah DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAL JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013

KATA PENGANTAR

  Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 Tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya menjelaskan bahwa Pengawas Sekolah berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang pengawasan akademik dan manjerial pada sejumlah satuan pendidikan yang ditetapkan dan memiliki tugas pokok melaksanakan tugas pengawasan akademik dan manjerial, meliputi: 1) Penyusunan Program Pengawasan; 2) Pelaksanaan Pembinaan Guru dan Kepala Sekolah; 3) Pemantauan Pelaksanaan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan; 4) Penilaian, Pembimbingan dan Pelatihan profesional Guru dan kepala sekolah dalam meningkatkan kemampuan profesional; 5) Melaksanakan Evaluasi Hasil Pelaksanaan Program Pengawasan, dan; 6) Pelaksanaan tugas kepengawasan di daerah khusus.

  Penetapan Angka Kredit merupakan salah satu bentuk penghargaan terhadap prestasi kerja pengawas sekolah dalam pelaksanaan tugas pengawasan. Namun, objektivitas pemberian angka kredit terhadap pelaksanaan tugas pengawasan sangat tergantung pada profesionalitas tim penilai angka kredit. Untuk itu, diperlukan kegiatan bimbingan teknik bagi calon tim penilai angka kredit (CPAK) jabatan fungsional pengawas sekolah. Agar pelaksanaan bimbingan teknik CPAK tersebut dapat berlangsung secara efektif serta menjadi panduan praktis dalam penetapan angka kredit jabatan fungsional pengawas sekolah, maka diperlukan bahan ajar yang memuat secara komprehensif mengenai rincian tugas pokok, kriteria, dan bukti fsik pelaksanaan tugas pengawasan baik aspek manajerial maupun akademik. Untuk keperluan itulah bahan ajar ini disusun agar dapat memfasilitasi peserta dalam mengikuti bimtek CPAK jabatan fungsional pengawas sekolah

  Banyak pihak yang terlibat dalam penyusunan bahan ajar ini. Kepada tim penulis materi Bimtek CPAK jabatan fungsional pengawas sekolah kami ucapkan terima kasih. Semoga tulisan ini ada manfaatnya.

  Jakarta, 28 Agustus 2013 Direktur Pembinaan P2TK Dikmen, Surya Dharma, MPA,Ph.D NIP.19530927 197903 1 001

DAFTAR ISI

  KATA PENGANTAR i

  DAFTAR ISI iii

  PENDAHULUAN

  1 A. Latar Belakang

  1 B. Dimensi Kompetensi

  1 C. Kompetensi yang Hendak Dicapai

  1 D. Indikator Pencapaian

  2 E. Ruang Lingkup Materi

  2 F. Langkah-langkah Pembelajaran

  3 KEGIATAN BELAJAR 1: PENYUSUNAN PROGRAM

  4 PENGAWASAN

  A. Pengantar

  4 B. Materi Pokok

  4 C. Latihan

  13 D. Rangkuman

  14 E. Refleksi

  14 KEGIATAN BELAJAR 2: PELAKSANAAN PROGRAM

  15 PENGAWASAN

  A. Pengantar

  15 B. Materi Pokok

  15 C. Latihan

  22 D. Rangkuman

  22 E. Refleksi

  22 KEGIATAN BELAJAR 3: EVALUASI HASIL PELAKSANAAN

  23 PROGRAM PENGAWASAN

  A. Pengantar

  23 B. Materi Pokok

  24 C. Latihan

  40 D. Rangkuman

  40 E. Refleksi

  41 KEGIATAN BELAJAR 4: MEMBIMBING DAN MELATIH

  42 PROFESIONAL GURU DAN MELAKSANAKAN TUGAS DIDAERAH KHUSUS

  A. Pengantar

  42 B. Materi Pokok

  42 C. Latihan

  50 D. Rangkuman

  50 E. Refleksi

  50 DAFTAR PUSTAKA

  51 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

  Kegiatan pengawasan sekolah menurut PERMENEGPAN dan RB Nomor 21 Tahun 2010 meliputi pengawasan akademik dan manajerial. Unsur-unsur kegiatan dalam pengawasan akademik dan manajerial terdiri atas: 1) Penyusunan Program Pengawasan; 2) Pelaksanaan Program Pengawasan; 3) Evaluasi Hasil Pelaksanaan Program Pengawasan; 4) Membimbing dan Melatih profesional Guru, dan: 5) Melaksanakan Tugas di Daerah Khusus. Untuk mengetahui sejauh mana prestasi yang dapat diraih oleh jabatan fungsional pengawas sekolah dalam melaksanakan kegiatan unsur-unsur pengawasan tersebut, seorang calon tim penilai angka kredit perlu memiliki pemahaman yang komprehensif mengenai ruang lingkup tugas dan kriteria kinerja jabatan fungsional pengawas sekolah. Di samping itu, perlu juga menguasai prosedur penetapan angka kredit jabatan fungsional pengawas sekolah, serta memiliki kemampuan berpikir sistematis untuk menetapkan prestasi kerja pengawas sekolah yang memberi kontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan.

  Materi bimbingan teknis Calon Tim Penilai Angka Kredit (CPAK) jabatan fungsional pengawas dirancang untuk membekali calon tim penilai angka kredit jabatan fungsional pengawas sekolah dalam hal penilaian prestasi kerja dan penetapan angka kredit tersebut berdasarkan kretria dan bukti fsik.

  B. Dimensi Kompetensi

  Dimensi kompetensi yang diharapkan dibentuk pada akhir kegiatan bimtek CPAK jabatan fungsional pengawas sekolah ini adalah calon tim penilaian angka kredit memiliki dimensi kompetensi tentang ruang lingkup kegiatan pengawas sekolah dan Angka Kreditnya.

  C. Kompetensi Yang Hendak di Capai

  Kompetensi yang hendak dicapai melalui materi bimtek CPAK jabatan fungsional pengawas sekolah ini adalah agar calon tim penilai mampu memberikan angka kredit sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan terhadap unsur-unsur kegiatan pengawasan akademik dan manajerial, prestasi kerja, dan bukti fsik kegiatan pengawas sekolah

  D. Indikator Pencapaian

  Indikator pencapaian kompetensi melalui bimbingan teknis CPAK jabatan fungsional pengawas sekolah ini adalah calon tim penilai angka kredit dapat:

  1. Memahami ruang lingkup unsur-unsur kegiatan jabatan fungsional pengawas sekolah.

  2. Menguasai prosedur pemberian angka kredit jabatan fungsional pengawas sekolah bedasarkan kriteria prestasi kerja dan bukti fsik kegiatan jabatan fungsional penagawas sekolah.

  3. Mengembangkan metode dan teknis penilaian angka kredit jabatan fungsional pengawas sekolah secara sistematis.

  E. Ruang Lingkup Materi dan Alokasi Waktu

  No. Materi Bimbingan Teknis CPAK Alokasi Waktu

  1. Program Pengawasan

  2 JP

  2. Pelaksanaan Program Pengawasan

  2 JP

  3. Evaluasi hasil Pelaksanaan Program

  1 JP Pengawasan

  4. Membimbing dan Melatih Profesional Guru dan

  1 JP Melaksanakan Tugas di Daerah Khusus

  F. Langkah-Langkah Pembelajaran

  Materi Bimbingan Teknis CPAK ini dirancang dengan langkah- langkah pembelajaran digambarkan seperti berikut.

  

Pendahuluan KB 1 KB 2

Pengkondisian, Program Pelaksanaan Perkenalan dan Ice Pengawasan Program breaking 60’ 60’ 15’.

  Penut Simula KB 4 KB 3 up

si Membimbing dan

  Evaluasi Pos Tes Penilaia Melatih Hasil 15’ n 60’ ProfesionalGuru dan Pelaksanaa

  Tugas di Daerah n Program

Gambar 1. Langkah-langkah Pembelajaran

  

Aktivitas Kelompok Aktivitas Individu

Membaca Materi Bimtek CPAK

  Mendiskusikan Materi Bimtek CPAK Melaksanakan Latihan/Tugas/Stu di Kasus Sharing dalam simulasi/latihan menyelesaikan masalah/kasus Membuat

  Rangkuman Membuat Rangkuman Melakukan

  Refleksi

  Setiap langkah pembelajaran dilakukan aktivitas individu dan kelompok seperti gambar berikut.

  KEGIATAN BELAJAR 1

  PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASAN Bacalah materi di bawah ini dengan cermat. (10 menit)

  A. Pengantar Pengawasan adalah bantuan profesional kesejawatan melalui dialog masalah pendidikan dalam rangka membantu guru, kepala sekolah/madrasah dalam meningkatkan kemampuan profesionalnya sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan pada sekolah/madrasah binaannya. Pengawasan juga dapat diartikan sebagai proses kegiatan pemantauan untuk memastikan bahwa kegiatan di sekolah/madrasah terlaksana seperti yang direncanakan. Selain itu, pengawasan juga dapat diartikan kegiatan mengoreksi untuk memperbaiki kesalahan atau penyimpangan yang terjadi selama pengelolaan pendidikan di sekolah. Dengan kata lain, pengawasan pendidikan adalah fungsi manajemen pendidikan yang harus diaktualisasikan. Adapun, ruang lingkup kepengawasan meliputi kepengawasan akademik dan manajerial. Kepengawasaan akademik dan manajerial tersebut tercakup dalam kegiatan (1) penyusunan program pengawasan; (2) pelaksanaan program pengawasan; (3) evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan; (4) membimbing dan melatih profesional guru dan/atau Kepala Sekolah: dan (5) melaksanakan tugas kepengawasan di daerah terpencil

B. Materi Pokok

  1. Ruang Lingkup Program Pengawasan Program pengawasan sekolah/madarsah adalah rencana kegiatan pengawasan yang akan dilaksanakan oleh pengawas sekolah/ madrasah dalam kurun waktu (satu periode tertentu). Agar dapat melaksankan tugasnya dengan baik, pengawas sekolah/madrasah harus mengawali kegiatannya dengan menyusun program kerja pengawasan yang jelas, terarah, dan berkesinambungan dengan kegiatan pengawasan yang telah dilakukan pada periode sebelumnya. Di dalam konteks manajemen dapat dinyatakan bahwa program kerja pengawasan sekolah/madrasah mengandung makna sebagai aplikasi fungsi perencanaan dalam bidang pengawasan sekolah. Penyusunan program pengawasan difokuskan pada peningkatan pemenuhan standar nasional pendidikan. Secara umum, program pengawasan sekolah sekurang-kurangnya memuat empat komponen pokok sebagai berikut.

  a. Aspek/masalah berupa identifkasi hasil pengawasan (pengawasan, pemantauan, penilaian).

  b. Tujuan pengawasan yang hendak dicapai.

  c. Indikator keberhasilan berupa target yang ingin dicapai.

  d. Strategi/metode kerja/teknis supervisi seperti monitoring dan evaluasi, refleksi dan Focused Group Discussion, metode Delphy, workshop, kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan individu, kunjungan antar kelas, supervisi kelompok, dll.).

  e. Skenario kegiatan berupa langkah atau tahapan supervisi yang sistematis dan logis yang disesuaikan dengan jadwal dan waktu.

  f. Sumber daya yang diperlukan dapat berupa bahan, fasilitas, dan manusia.

  g. Penilaian dan instrument jenis dan bentuk disesuaikan dengan aspek/masalah yang akan diselesaikan.

  h. Rencana tindak lanjut dapat berupa pemantapan, perbaikan berkelanjutan disesuaikan dengan metode pengawasan.

  Program pengawasan terdiri atas program tahunan untuk seluruh sekolah binaan, dan program semester untuk masing-masing sekolah binaan.

  a. Penyusunan program tahunan yang terdiri dari 2 (dua) program semester meliputi langkah-langkah kegiatan-kegiatan berikut.

  1) Identifkasi hasil pengawasan pada tahun sebelumnya Identifkasi hasil pengawasan yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya melalui analisis kesenjangan dengan mengacu pada kebijakan di bidang pendidikan yang digunakan. Identifkasi hasil pengawasan menggambarkan sejauh mana ketercapaian tujuan pengawasan yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya. Sebagai acuan penyusunan program pengawasan, dikemukakan pula berbagai kebijaksanaan di bidang pendidikan. Hasil identifkasi tersebut merupakan titik tolak dalam menentukan tujuan serta tindakan yang harus dilakukan pengawas sekolah tahun berikutnya. Identifkasi dilakukan untuk menjaga kesinambungan kegiatan pengawasan. Hasil pengawasan yang dianggap kurang/lemah harus lebih ditingkatkan. Hasil pengawasan yang dianggap sudah baik harus dipertahankan atau standarnya ditingkatkan. 2) Pengolahan dan analisis hasil dan evaluasi pengawasan tahun sebelumnya Pengolahan dan analisis hasil pengawasan yang telah dilakukan tahun sebelumnya diarahkan untuk menetapkan prioritas tujuan, sasaran, metode kerja serta langkah-langkah kegiatan dalam program pengawasan tahun berikutnya. Output pengolahan dan analisis hasil pengawasan harus mampu memberikan gambaran mengenai kondisi sekolah binaan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. 3) Perumusan rancangan program pengawasan tahunan dilandasi oleh informasi yang diperoleh atas dasar identifkasi serta analisis hasil pengawasan pada tahun sebelumnya, dirumuskan rancangan program pengawasan tahunan untuk semua sekolah binaan. 4) Pemantapan dan penyempurnaan rancangan program pengawasan tahunan. Program pengawasan tahunan yang telah dimantapkan dan disempurnakan adalah rumusan akhir yang akan dijadikan sebagai acuan oleh pengawas dalam penyusunan program pengawasan semester pada setiap sekolah binaannya dan seluruh sekolah tingkat kabupaten/kota pada setiap jenjang dan satuan pendidikan.

  b. Penyusunan program semester pengawasan pada setiap sekolah binaan.

  Secara garis besar, rencana program pengawasan pada sekolah binaan disebut Rencana Pengawasan Akademik(RPA) dan Rencana Pengawasan Manajerial (RPM). Komponen RPA/RPM sekurang- kurangnya memuat materi/aspek/fokus masalah, tujuan, indikator keberhasilan, strategi/metode kerja (teknis supervisi), skenario kegiatan, sumberdaya yang diperlukan, penilaian dan instrumen pengawasan.

  c. Berdasarkan program tahunan dan program semester yang telah disusun, untuk memudahkan pelaksanaan pengawasan, maka setiap pengawas menyiapkan instrumen-instrumen yang dibutuhkan dengan materi/aspek/fokus masalah yang akan disupervisi. Contoh-contoh instrumen pengawasan akademik dan pengawasan manajerial terlampir.

2. Prinsip Penyusunan Program Pengawasan

  Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pengawas sekolah diperlukan serangkaian kegiatan yang terencana, terarah, serta berkesinambungan. Untuk itulah diperlukan Program Pengawasan Sekolah. Program pengawasan disusun dengan maksud memberikan penjelasan atas pertanyaan sebagai berikut: a. Why; Mengapa kegiatan pengawasan dilakukan?

  b. What; Apa tujuan dan sasaran pengawasan?

  c. Who; Siapa yang terlibat dalam pengawasan?

  d. How; Bagaimana pengawasan dilakukan?

  e. When; Kapan pengawasan dilakukan? Program kerja yang dibuat dibuat berdasarkan prinsip SMART, artinya:

  a. Specific, pokok masalah yang dijadikan program dalam penyusunan program kerja bersifat khusus, jelas, dan terfokus pada pencapaian tujuan.

  b. Measureable, program-program dan kegiatan yang dipilih dapat diukur pencapaiannya.

  c. Achieveable, program-program dan kegiatan dapat dicapai dan disesuaikan dengan berbagai kondisi sekolah binaan.

  d. Realistic, program-program dan kegiatan yang dipilih tidak

  mengada-ada, sesuai dengan kebutuhan dan keadaan sekolah binaan dalam pencapaian hasilnya. e. Time Bound, jelas target waktu pencapaian dalam setiap langkah kegiatan.

3.Prosedur Penyusunan Program Pengawasan Sekolah/Madrasah.

  a. Melakukan analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, dan

  Threats). Analisis SWOT dimaksudkan untuk menemukan kekuatan,

  kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada di sekolah berada di wilayah binaannya. Kekuatan adalah faktor dari dalam sekolah binaan yang mendukung pencapaian sasaran. Peluang adalah faktor dari luar yang mendukung pencapaian sasaran. Kelemahan adalah faktor dari dalam sekolah/madrasah yang menghambat pencapaian sasaran. Ancaman adalah faktor dari luar sekolah binaan yang menghambat pencapaian sasaran. Analisis dilakukan terhadap faktor internal dan eksternal sekolah binaan. Hasil analisis digunakan sebagai dasar dalam menentukan prioritas kegiatan yang perlu segera ditingkatkan mutunya. Adapun, cara menganalisis kebutuhan penyusunan program pengawasan dapat mengacu pada 4W dan 2H berikut ini.

ASPEK FAKTA AKTUAL ALASAN ALTERNATIF YANG MUNGKIN TINJAUAN TUJUAN

  Mengapa hal itu lakukan

  Di mana saja hal itu mungkin dikerjakan

  What/

  Di mana seharusnya hal itu dikerjakan.

  Di mana saja hal itu mungkin

  Mengapa hal tersebut

  Dimana Di mana hal itu dikerjakan

  Where/

  Di mana seharusnya hal itu dikerjakan

  Mengapa hal itu dilakukan pada waktu itu.

  Ada hal lain yang mungkin dikerjakan

  Kapan Kapan hal itu dikerjakan

  When/

  Apa Apa yang sedang dikerjakan sekarang

  Siapa lagi yang mungkin mengerjakan hal itu

  Mengapa mengerjak an di tempat itu

  Siapa Siapa yang mengerjakan hal itu

  Who/

  Apa yang seharusnya dikerjakan

  Siapa seharusnya mengerjakan hal itu dikerjakan dikerjakan di tempat itu.

  How/ Bagaimana Mengapa Ada hal lain Bagaimana

  Bagaima hal itu d menempuh yang seharusnya hal na ikerjakan cara itu mungkin itu dikerjakan dikerjakan

  How Berapa Mengapa Berapa orang Berapa orang many/ orang yang sebanyak lagi dan yang much mengerjakan itu (orang biaya yang seharusnya

  Berapa hal itu. dan biaya) seharusnya mengerjakan Berapa biaya hal itu. Berapa yang biaya ideal dikeluarkan yang dibutuhkan.

  b. Mengidentifkasi hasil pengawasan sebelumnya.

  Identifkasi hasil pengawasan yang dilakukan pada tahun sebelumnya mengacu pada kebijakan di bidang pendidikan yang digunakan. Identifkasi hasil pengawasan menggambarkan sejauh mana ketercapaian tujuan pengawasan yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya. Sebagai acuan penyusunan program pengawasan, dikemukakan pula berbagai kebijakan di bidang pendidikan. Hasil identifkasi tersebut merupakan titik tolak dalam menentukan tujuan serta tindakan yang harus dilakukan pengawas sekolah tahun berikutnya. Identifkasi dilakukan untuk menjaga kesinambungan kegiatan pengawasan. Hasil pengawasan yang dianggap kurang/lemah harus lebih ditingkatkan. Adapun, hasil pengawasan yang sudah dianggap berhasil baik harus dipertahankan dan ditingkatkan.

  c. Mengolah dan menganalisis hasil pengawasan tahun sebelumnya.

  Mengolah dan menganalisis hasil pengawasan tahun sebelumnya merupakan tugas pokok pengawas melalui diskusi kelompok yang terdiri dari ketua dan anggota. Pengolahan dan analisis hasil pengawasan yang telah dilakukan tahun sebelumnya diarahkan untuk menetapkan prioritas tujuan, sasaran, metode kerja serta langkah-langkah kegiatan dalam program pengawasan tahun berikutnya. d. Perumusan rancangan program pengawasan tahunan.

  Perumusan rancangan program pengawasan tahunan merupakan tugas pokok pengawas madya. Berdasarkan hasil identifkasi dan analisis hasil pengawasan tahun sebelumnya, selanjutnya dirumuskan rancangan program pengawasan tahunan untuk semua sekolah binaan. Rumusan rancangan program pengawasan sebaiknya dikaji secara bersama-sama oleh kelompok pengawas untuk mendapat masukan dan pertimbangan tentang tujuan, sasaran, serta kegiatan pengawasan yang akan dilaksanakan.

  e. Pemantapan dan penyempurnaan rancangan program pengawasan tahunan.

  Pemantapan dan penyempurnaan rancangan program pengawasan tahunan merupakan tugas pokok pengawas utama. Program pengawasan

  Tahunan yang telah dimantapkan dan disempurnakan adalah rumusan akhir yang dijadikan acuan oleh pengawas dalam penyusunan program pengawasan semester pada setiap sekolah binaannya. Lebih jelasnya perhatikan gambar alur berikut ini.

  HASIL PENGAWASAN KEBIJAKAN TAHUN SEBELUMNYA PENDIDIKAN

IDENTIFIKASI ANALISIS

  IDENTIFIKASI DATA

PERUMUSAN

RANCANGAN PROGRAM

PEMANTAPAN/PENYEMPURNAAN PROGRAM

  Gambar Alur Penyusunan Program Pengawasan Tahunan

  Walaupun terdapat ketentuan yang mengatur batasan kewenangan bagi setiap jenjang jabatan pengawas dalam penyusunan program pengawasan tahunan, pada kondisi tertentu seorang pengawas dapat melakukan tahapan proses yang menjadi kewenangan pengawas setingkat di atasnya. Misalnya, pemantapan dan penyempurnaan rancangan program pengawasan tahunan yang merupakan yang merupakan tugas Pengawas utama dapat dilakukan oleh Pengawas Madya apabila: (1) Pengawas sekolah/madrasah yang memiliki jenjang jabatan yang sesuai belum ada. Namun, butir kegiatan tersebut harus dilaksanakan; dan (2) Pengawas Sekolah/madrasah yang ditugaskan memiliki keahlian dan kemampuan untuk melaksanakan butir kegiatan tersebut.

  f. Penyusunan program pengawasan semester Program pengawasan semester merupakan tugas pokok semua pengawas (Muda, Madya, dan Utama) pada setiap sekolah/madrasah binaannya. Program pengawasan semester adalah perencanaan teknis operasional kegiatan yang akan dilakukan oleh setiap pengawas sekolah/madrasah pada setiap sekolah/madrasah binaannya. Program tersebut disusun sebagai penjabaran atas program pengawasan tahunan di tingkat kabupaten/kota. Aspek lain yang dipertimbangkan dalam penyusunan program semester adalah visi misi sekolah/madrasah binaan. Dalam hal ini tidak dituntut adanya kesamaan program/kegiatan pada setiap sekolah/madrasah binaan.

  Kegiatan pengawasan pada permasalahan yang dihadapi oleh masing- masing sekolah/madrasah binaan. Tidak menutup kemungkinan adanya kolaborasi antara pengawas sekolah/madrasah dan kepala sekolah/madrasah dalam menyusun program pengawasan semester.

PROGRAM PENGAWASAN TAHUNAN KABUPATEN/KOTA VISI DAN MISI SEKOLAH BINAAN

ANALISIS HASIL PENGAWASAN PADA SEKOLAH BINAAN TAHUN SEBELUMNYA

  

DESKRIPSI KEGIATAN PENGAWASAN SEMESTER

PADA SEKOLAH BINAAN

Gambar Alur Proses Penyusunan Program Pengawasan

Semester

4. Sistematika Program Pengawasan Sekolah adalah sebagai berikut.

  Program pengawasan dapat disusun dengan sistematika sebagai berikut.

  HALAMAN JUDUL (SAMPUL) HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang B. Landasan (Dasar Hukum) C. Tujuan dan Sasaran Pengawasan D. Visi, Misi dan Strategi Pengawasan E. Sasaran dan Target Pengawasan F. Ruang Lingkup Pengawasan BAB II IDENTIFIKASI DAN ANALISIS HASIL PENGAWASAN A. Identifkasi Hasil Pengawasan (tahun sebelumnya)

  B. Analisis dan Evaluasi Hasil Pengawasan (tahun sebelumnya) C. Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Sebagai Acuan dalam Penyusunan

  Program

  BAB III RENCANA PROGRAM TAHUNAN PENGAWASAN A. Matriks Program Pembinaan Guru dan/atau Kepala Sekolah B. Matriks Program Pemantauan Pelaksanaan 8 SNP C. Matriks Program Penilaian Kinerja Guru dan/atau Kepala Sekolah D. Matriks Program Induksi Guru pemula E. Matriks Program Pembimbingan dan Pelatihan Profesional Guru F. Matrik Program Evaluasi dan Pelaporan Hasil Kepengawasan BAB IV PENUTUP LAMPIRAN-LAMPIRAN

  1. RPA/RPM/RPBK

  2. Matriks program semester dan jadwal

  3. Surat tugas kepengawasan 4. Contoh-contoh Instrumen Kepengawasan. 5. ……..

5. Format Program Pengawasan Sekolah/Madrasah dalam bentuk Matriks

  

Contoh Format Program Pengawasan

No .

  Berikut ini adalah contoh format program pengawasan yang disajikan dalam bentuk matriks.

  

/

teknik

Sken a rio kegia tan

  Sumb er Daya Penilai an/ Instru men Renc ana Tinda k Lanju t Jad wal kerja

  A 1.

  B.

  1.

  5. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penilaian program pengawasan sebagai berikut.

  a. Kriteria Memiliki dokumen program pengawasan yang memenuhi enam aspek sistematika

  Aspek/ masala h Tujua n dan Sasar an Indikat or Keberh asilan

Strateg

i/

Metode

  1) Identitas (halaman judul, pengesahan, kata pengantar, dan daftar isi); 2) Pendahuluan (latar belakang, landasan hukum,tujuan dan sasaran, visi, misi dan strategi pengawasan, sasaran dan target pengawasan, ruang lingkup pengawasan);

  3) Identifkasi dan analisishasil pengawasan (identifkasi hasil pengawasan tahun sebelumnya, analisis dan evaluasi hasil pengawasa tahun sebelumnya, dan tindak lanjut hasil pengawasan};

  4) Program pengawasan (program pembinaan guru dan/atau kepala sekolah; program pemantauan pelaksanaan SNP; program penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah). 5) Penutup. 6) Lampiran (program pengawasan tahunan dan semester; RPA/

  RPBK/RPM; instrumen pembinaan guru dan/kepala sekolah; instrumen pemantauan pelaksanaan SNP; instrumen penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah).

  b. Bukti fsik 1) Surat penugasan dari korwas.

  2) Program yang diketahui/disahkan oleh Dinas.

  c. Pemberian angka kredit Angka kredit diberikan untuk setiap program/setiap tahun: Pengawas sekolah muda: 0,6 Pengawas sekolah madya: 0,9 dan Pengawas sekolah utama: 1,2

C. Latihan

  Setelah sudara mempelajari materi tentang program pengawasan, coba diskusikan sejauhmana urgensi program pengawasan bagi pelaksanaan tugas pengawas sekolah, dan bagaimana penetapan angka kreditnya? Selanjutnya lakukan penilaian terhadap program pengawasan hasil dari kelompok lain.

  D. Rangkuman

  Program pengawasan adalah bentuk perencanaan berkaitan dengan rangkaian tindakan atau kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan pengawasan. Program pengawasan, yang terdiri atas program tahunan untuk seluruh sekolah binaan, dan program semester untuk masing-masing sekolah binaan. Penyusunan program pengawasan meliput: (1) penyusunan program pengawasan setiap tahun pada tingkat kabupaten/kota yang meliputi: (a) mengidentifkasi hasil pengawasan sebelumnya; (b) mengevaluasi hasil pengawasan sekolah/madrasah binaan sebelumnya; (c) mengevaluasi hasil pengawasan seluruh sekolah/madrasah tingkat kabupaten/kota/provinsi; (d) merumuskan rancangan program pengawasan tahunan; (e)menyempurnakan rancangan program pengawasan sekolah/madrasah, (2) penyusunan program pengawasan pada sekolah/madrasah binaan, (3) Penyusunan program pengawasan per semester.

  E. Refleksi

  Setelah anda mempelajari bahan belajar dan dikaitkan dengan Permenegpan dan RB No 21 tahun 2010. 1) Sejauh mana penguasaan materi terkait dengan program pengawasan? 2) Identifkasi bagian-bagian mana dari materi program pengawasan yang perlu penguatan dan pengembangan, 3) Bagimana pemahaman anda tentang ruang lingkup program pengawas sekolah dan pemberian angka kreditnya?

  KEGIATAN BELAJAR 2 PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN Bacalah materi di bawah ini dengan cermat! (10 menit)!

  A. Pengantar Secara umum tugas pokok pengawas sekolah/madrasah adalah melaksanakan pengawasan akademik dan pengawasan manajerial

  (Sudjana: 2009). Pengawasan akademik adalah membina, memantau, dan menilai guru agar dapat mempertinggi kualitas pembelajaran yang dilaksanakan. Adapun, pengawasan manajerial adalah membina, memantau, manilai kepala sekolah/madrasah dan seluruh tenaga kependidikan lainnya di sekolah/madrasah agar dapat meningkatkan kualitas administrasi dan pengelolaan sekolah/madrasah. Jadi, setiap Pengawas Sekolah selain menyusun program pengawasan juga harus melaksanakan program yang terdiri dari: (1) melaksanaan pembinaan guru dan/atau kepala sekolah; (2) memantau pelaksanaan delapan standar nasional pendidikan; (3) melaksanakan penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah.

B. Materi Pokok

1. Pembinaan Guru dan/atau Kepala Sekolah

a. Ruang Lingkup Pembinaan terhadap Guru

  Ruang lingkup pembinaan guru mengacu pada supervisi akademik yang memfokuskan pada tugas guru dalam mengelola pembelajaran. Supervisi akademik disebut juga supervisi pembelajaran yang bertujuan untuk perbaikan proses pembelajaran secara total. Artinya, tujuan supervisi akademik tidak hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi juga membina pertumbuhan profesi guru dalam arti luas termasuk di dalamnya mengadakan fasilitas yang menunjang kelancaran proses pembelajaran, peningkatan mutu pengetahuan dan keterampilan guru, pemberian bimbingan dan pembinaan dalam hal implementasi kurikulum, pemilihan dan penggunaan metode mengajar, alat-alat pelajaran, prosedur, dan teknis evaluasi pengajaran, dan sebagainya. Jadi, tujuan supervisi akademik ialah untuk meningkatkan kualitas mengajar guru di kelas dan yang berpengaruh pada peningkatan kualitas belajar siswa. Secara umum ruang lingkup pembinaan guru, adalah sebagai berikut: 1) Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru menyusun administrasi perencanaan pembelajaran/program bimbingan. 2) Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran/bimbingan.

  3) Melakukan pendampingan membimbing guru dalam meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan penilaian hasil belajar peserta didik. 4) Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru menggunakan media dan sumber belajar. 5) Memberikan masukan kepada guru dalam memanfaatkan lingkungan dan sumber belajar. 6) Memberikan rekomendasi kepada guru mengenai tugas membimbing dan melatih peserta didik. 7) Memberi bimbingan kepada guru dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran. 8) Memberi bimbingan kepada guru dalam pemanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan mutu pendidikan dan pemebalajaran/pembimbingan. 9) Memberikan bimbingan kepada guru untuk melakukan refleksi hasil-hasil yang dicapainya.

b. Ruang Lingkup Pembinaan terhadap Kepala Sekolah

  Kepala Sekolah ialah guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah. Ruang lingkup pembinaan kepala sekolah oleh pengawas ialah pada supervisi manajerial. Esensi supervisi manajerial adalah pembinaan, pemantauan dan penilaian terhadap kinerja kepala sekolah/madrasah dan tenaga kependidikan lainnya dalam pengelolaan sekolah/madrasah dan administrasi sekolah/madrasah. Dalam melaksanakan fungsi manajerial, pengawas sekolah berperan sebagai: (1) fasilitator dalam proses perencanaan, koordinasi, pengembangan manajemen sekolah, (2) asesor dalam mengidentifkasi kekuatan dan kelemahan serta menganalisis potensi sekolah, (3) informan pengembangan mutu sekolah, dan (4) evaluator hasil pengawasan.

  Secara Umum, ruang lingkup pelaksanaan pembinaan kepala meliputi: 1) Pengelolaan sekolah yang meliputi penyusunan program sekolah berdasarkan SNP, baik rencana kerja tahunan maupun rencana kerja 4 tahunan, pelaksanaan program, pengawasan dan evaluasi internal, kepemimpinan sekolah dan sitem informasi manajemen (SIM)

  2) Membantu Kepala Sekolah melakukan evaluasi diri sekolah (EDS) dan merefleksikan hasil-hasilnya dalam upaya penjaminan mutu pendidikan. 3) Mengembangkan perpustakaan dan laboratorium serta sumber- sumber belajar lainnya. 4) Kemampuan kepala sekolah dalam membimbing pengembangan program bimbingan konseling di sekolah. 5) Melakukan pendampingan terhadap kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi sekolah (supervisi manajerial), yang meliputi: a) Membeikan masukan dalam pengelolaan dan administrasi kepala sekolah berdasarkan manajemen peningkatan mutu pendidika di sekolah

  b) Melakukan pendampingan dalam melaksanakan bimbingan konseling di sekolah c) Memberikan bimbingan kepada kepala sekolah untuk melakukan refleksi hasil-hasil yang dicapainya

c. Hal-hal yang harus Diperhatikan dalam Pembinaan Guru dan Kepala Sekolah

  1) Kriteria Laporan pelaksanaan program pembinaan guru dan/atau Kepala Sekolah yang ditunjukkan dengan enam bukti:

  a) Surat keterangan pelaksanaan pembinaan guru dan/atau kepala sekolah.

  b) Daftar hadir pembinaan guru (memenuhi jumlah minimal guru dan/ atau kepala sekolah) dan/atau kepala sekolah (memenuhi jumlah beban kerja minimal).

  c) Jadwal pelaksanaan pembinaan guru dan/atau kepala sekolah.

  d) Kesimpulan hasil pembinaan guru dan/kepala sekolah.

  e) Tindak lanjut hasil pembinaan gurudan/ kepala sekolah

  f) Materi pembinaan guru (kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial) dan/ kepala sekolah (kompetensi kepribadian dan sosial, kepemimpinan pembelajaran,pengembangan sekolah, manajemen sumber daya, kewirausahaan, dan supervisi pembelajaran). 2) Bukti fsik Laporan lengkap sesuai dengan kriteria dan diketahui Korwas. 3) Pemberian angka kredit

  Angka kredit diberikan untuk setiap laporan/setiap tahun: Pengawas sekolah muda: 5,60 Pengawas sekolah madya: 6,00 dan Pengawas sekolah utama: 8,00.

  

2. Pemantauan Pelaksanaan Delapan Standar Nasional

Pendidikan

  a. Pemantauan pelaksanaan standar isi meliputi: 1) Memantau pelaksanaan standar isi pada sekolah/madrasah binaan; 2) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar isi sekolah/madrasah binaan; 3) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar isi seluruh sekolah/madrasah tingkat kabupaten kota/provinsi.

  b. Pemantauan pelaksanaan standar proses meliputi: 1) Memantau pelaksanaan standar proses pada sekolah/madrasah binaan; 2) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar proses sekolah/madrasah binaan; 3) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar proses seluruh sekolah/madrasah tingkat kabupaten kota/provinsi.

  c. Pemantauan pelaksanaan standar kompetensi lulusan meliputi: 1) Memantau pelaksanaan standar kompetensi lulusan pada sekolah/madrasahbinaan; 2) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar kompetensi lulusan sekolah/madrasah binaan; 3) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar kompetensi lulusan seluruh sekolah/madrasah tingkat kabupaten kota/provinsi.

  d. Pemantauan pelaksanaan standar sarana dan prasarana meliputi: 1) Memantau pelaksanaan standar sarana dan prasrana pada sekolah/madrasah binaan; 2) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar sarana dan prasarana sekolah/madrasah binaan;

  3) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar sarana dan prasarana seluruh sekolah/madrasah tingkat kabupaten kota/provinsi.

  e. Pemantauan pelaksanaan standar pendidik dan tenaga kependidikan meliputi: 1) Memantau pelaksanaan standar pendidik dan tenaga kependidikan pada sekolah/madrasah binaan; 2) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar pendidik dan tenaga kependidikan sekolah/madrasah binaan; 3) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar pendidik dan tenaga kependidikan seluruh sekolah/madrasah tingkat kabupaten kota/provinsi.

  f. Pemantauan pelaksanaan standar pengelolaan meliputi: 1) Memantau pelaksanaan standar pengelolaan pada sekolah/madrasah binaan; 2) mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar pengelolaan sekolah/madrasah binaan; 3) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar pengelolaan seluruh sekolah/madrasah tingkat kabupaten kota/provinsi.

  g. Pemantauan pelaksanaan standar pembiayaan meliputi: 1) Memantau pelaksanaan standar pembiayaan pada sekolah/madrasah binaan; 2) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar pembiayaan sekolah/madrasah binaan; 3) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar pembiayaan seluruh sekolah/madrasah tingkat kabupaten kota/provinsi.

  h. Pemantauan pelaksanaan standar penilaian pendidikan meliputi: 1) Memantau pelaksanaan standar penilaian pada sekolah/madrasah kategori standar dan kategori mandiri; 2) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar penilaian sekolah/madrasah binaan kategori standar dan kategori mandiri;

  3) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar penilaian seluruh sekolah/madrasah tingkat kabupaten kota/provinsi.

  

3. Acuan penilaian pemantauan delapan Standar Nasional

Pendidikan sebagai berikut.

  1) Kriteria Laporan pelaksanaan pamantauan delapan standar Nasional pendidikan yang ditunjukkan dengan enam bukti: a) Surat keterangan pelaksanaan pemantauan 8 SNP.

  b) Daftar sekolah yang dipantau.

  c) Instrumen yang telah diisi.

  d) Hasil pengolahan pemantauan.

  e) Kesimpulan temuan pemantauan.

  f) Tindak lanjut hasil pemantauan delapan SNP. 2) Bukti fsik

  Laporan lengkap sesuai dengan kriteria yang berlaku dan diketahui Korwas. 3) Pemberian angka kredit

  Angka kredit diberikan untuk setiap laporan/setiap tahun: Pengawas sekolah muda: 6,00 Pengawas sekolah madya: 9,00 dan Pengawas sekolah utama: 12.

  4. Melaksanakan Penilaian Kinerja Guru dan/Kepala Sekolah

  a. Penilaian kinerja kepala sekolah dan guru meliputi: 1) Menilai kinerja kepala sekolah/madrasah dalam pengelolaan sekolah/madrasah dan administrasi pada sekolah/madrasah binaan;

  2) Menilai kinerja guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses pembelajaran/bimbingan sekolah/madrasah binaan;

  3) Menilai kinerja sekolah/madrasah dalam mempersiapkan akreditasi sekolah/madrasah. b. Acuan Penilaian untuk Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru dan/ atau Kepala Sekolah 1) Kriteria

  Laporan pelaksanaan penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah yang ditunjukkan dengan enam bukti: a) Surat keterangan penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah.

  b) Instrumen penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah.

  c) Daftar hadir guru (memenuhi beban jumlah guru minimal) dan/atau kepala sekolah (memenuhi jumlah minimal kepala sekolah binaan) yang dinilai.

  d) Hasil pengolahan penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah.

  e) Kesimpulan penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah.

  f) Rekomendasi/tindak lanjut. Laporan pelaksanaan program yang memenuhi sistematika yang berlaku berisi: a) Identitas (halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar,daftar isi); b) Bab I Pendahuluan (latar belakang, fokus masalah, tujuan dan sasaran, ruang lingkup pengawasan); c) Bab II Kerangka Pikir Pemecahan Masalah;

  d) Bab III Pendekatan dan Metode;

  e) Bab IV Hasil Pengawasan pada Sekolah Binaan (hasil pelaksanaan pembinaan guru dan/atau kepala sekolah; hasil pemantauan pelaksanaan 8 SNP; hasil penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah).

  f) Bab V Penutup; dan

  g) Lampiran (surat keterangan pelaksanaan; daftar hadir; jadwal pelaksanaan, materi pembinaan, instrumen, kesimpulan hasil, tindak lanjut).

  2)Bukti fsik Laporan lengkap sesuai dengan kriteria yang berlaku dan diketahui Korwas.

  3) Pemberian angka kredit Angka kredit diberikan untuk setiap laporan/setiap tahun: Pengawas sekolah muda: 4,00 Pengawas sekolah madya: 6,00 dan Pengawas sekolah utama: 8,00.

  C.Latihan

  Setelah anda mempelajari bahan ajar tentang pelaksanaan program pengawasan, Coba identifkasi hal-hal apa saja yang perlu di beri angka kreditnya dan bagaimana kriteria dan bukti fdsiknya?

  D. Rangkuman

  Pelaksanaan program pengawasan pada dasarnya merupakan implementasi dari rencana kegiatan pengawsan yang telah dituangkan dalam program pengawasan. Pada dasarnya pelaksanaan program pengawasan meliputi:

  1. Pembinaan Guru dan Kepala sekolah

  2. Pemantauan Pelaksanaan delapan Standar Nasional Pendidikan

  3. Penilaian Kinerja Guru dan Kepala Sekolah

  E. Refleksi

  Setelah anda mempelajari bahan belajar dan dikaitkan dengan Permenegpan dan RB No 21 tahun 2010. 1) Identifkasi bagian- bagian mana dari materi pelaksanaan pengawasan yang perlu penguatan dan pengembangan, 2) Bagimana cara anda menentukan pemberian angka kreditnya

  KEGIATAN BELAJAR 3 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN Bacalah materi di bawah ini dengan cermat. (10 menit)

A. Pengantar

  Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 menyatakan bahwa pengawas sekolah merupakan pelaksana teknis fungsional dibidang pengawasan akademik dan manajerial pada sejumlah sekolah yang ditetapkan. Bidang pengawasan akademik pada dasarnya menitik beratkan pada kegiatan membina, menilai, dan membimbing guru untuk mengembangkan kemampuan profesional dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan tindak lanjutnya. Sementara bidang pengawasan manajerial menitik beratkan pada pemantauan pemenuhan delapan standar nasional pendidikan, pembinaan, penilaian, dan pembimbingan kepala sekolah dalam mengembangkan kemampuan profesional terutama dalam hal pengelolaan sekolah.

  Sebagai aktualisasi tanggung jawab dalam melaksanakan tugas pengawasan tentu diperlukan keterampilan yang cukup kompleks. Keterampilan yang cukup kompleks dapat dimaknai bahwa pengawas sekolah dalam melaksanakan bidang tugasnya perlu mengembangkan keterampilan bukan hanya dalam hal penyusunan program pengawasan dan melaksanakan program pengawasan tetapi diperlukan pula kemampuan mengembangkan keterampilan dalam melakukan evaluasi pelaksanaan program pengawasan yang berfungsi untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan program pengawasan dapat dicapai, dan seperti apa kualitas dan prestasi kerja pengawas dapat diwujudkan.

B. Materi Pokok

1. Pengertian

  Untuk memahami konsep evaluasi pelaksanaan program pengawasan tidak dapat dipisahkan dari pemahaman tentang program dan pengawasan. Istilah program secara spesifk sering diartikan sebagai sebuah rencana atau rancangan kegiatan. Namun secara umum program dapat diartikan sebagai kesatuan kegiatan yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi. Adapun pengawasan merupakan kegiatan pengawas satuan pendidikan dalam menyusun program pengawasan, melaksanakan pembinaan akademik dan administrasi, memantau pemenuhan delapan standar nasional pendidikan, menilai kinerja guru dan kepala sekolah, membimbing guru dan kepala sekolah dalam mengembangkan kemempuan profesional. serta mengevaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan. Kemajuan dan perbaikan dalam pelaksanaan program pengawasan tergantung pada pengukuran hasil aktivitas pengawasan dan evaluasi terhadap pengukuran itu berdasar atas kreteria atau standar tertentu. Pengukuran berusaha menetapkan jumlah hasil pelaksanaan program pengawasan secara kuantitatif sedangkan penilaian berusaha menetapkan harganya secara kualitatif. Dengan demikian dalam pelaksanaan program pengawasan, pengukuran dan penilaian digunakan untuk menentukan keberhasilan aktivitas pengawasan yang berfungsi untuk program perbaikan dan tindak lanjut.

  Pengukuran menyangkut penentuan jumlah perubahan yang diharapkan dalam proses pengawasan sedangkan penilaian berkenaan dengan penentuan harga terhadap perubahan perubahan atau hasil-hasil yang dicapai dari proses pengawasan. Dengan kerangka berfkir diatas, Weiss Carrol memberi batasan tentang evaluasi sebagai ….“.. the systematic assessment of the

  operation and/or outcomes of a program or policy, compared to a set of explicit or implicit standards as a means of contributing to the improvement of the program or policy…” Ilmuwan lainnya

  memberikan batasan tentang evaluasi sebagai berikut: 1)

  systematic way to determine the “value” of a program, program components, or activity.”; 2)systematic process of determining the worth of a program; 3) A systematic efort to describe the status of a program; 4) The ongoing systematic collection of information on the purpose, process and outcomes of a program.